BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

18
10 BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN “Strategy is not something that is done in a bottom-up consensus process. The companies with really good strategy almost universally have a very strong CEO, somebody who is not afraid to lead, to make choices, to make decisions.” - Michael Porter - 2.1 PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) Metro TV berdiri pada tahun 1998, yang bergerak di bidang penyiaran televisi dengan status sebagai televisi nasional. Metro TV pertama kali mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan siaran percobaan selama 12 jam per hari, Mulai tanggal 1 April 2001, resmi mengudara secara nasional dengan siaran selama 24 jam dalam satu hari. Visi Menjadi stasiun televisi yang berbeda di Indonesia dengan menduduki posisi pertama untuk penyiaran berita, menyajikan hiburan dan program gaya hidup yang berkualitas. Menyediakan kesempatan-kesempatan beriklan serta pencapaian kesetiaan dari pemirsa dan pengiklan. Misi Merangsang dan mempromosikan kemajuan dari bangsa dan negara terhadap atmosfir demokrasi, dengan tujuan untuk unggul dalam kompetisi global yang ditunjang oleh penghargaan yang tinggi atas moral dan etika.

Transcript of BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

10

BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

“Strategy is not something that is done in a bottom-up consensus process. The

companies with really good strategy almost universally have a very strong CEO,

somebody who is not afraid to lead, to make choices, to make decisions.”

- Michael Porter -

2.1 PT Media Televisi Indonesia (Metro TV)

Metro TV berdiri pada tahun 1998, yang bergerak di bidang penyiaran televisi

dengan status sebagai televisi nasional. Metro TV pertama kali mengudara pada

tanggal 25 November 2000 dengan siaran percobaan selama 12 jam per hari, Mulai

tanggal 1 April 2001, resmi mengudara secara nasional dengan siaran selama 24 jam

dalam satu hari.

Visi

Menjadi stasiun televisi yang berbeda di Indonesia dengan menduduki posisi pertama

untuk penyiaran berita, menyajikan hiburan dan program gaya hidup yang

berkualitas. Menyediakan kesempatan-kesempatan beriklan serta pencapaian

kesetiaan dari pemirsa dan pengiklan.

Misi

• Merangsang dan mempromosikan kemajuan dari bangsa dan negara terhadap

atmosfir demokrasi, dengan tujuan untuk unggul dalam kompetisi global yang

ditunjang oleh penghargaan yang tinggi atas moral dan etika.

11

• Menambahkan nilai-nilai terhadap industri pertelevisian di Indonesia untuk

menghasilkan perspektif baru dengan cara meningkatkan cara penyampaian

berita dan menyediakan alternatif-alternatif hiburan yang berkualitas.

• Mencapai suatu tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan

mengembangkan aset perusahaan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

kesejahteraan karyawannya, serta menghasilkan laba yang signifikan bagi

pemegang saham.

Metro TV telah mendapatkan beberapa penghargaan baik dari lembaga

nasional maupun internasional, seperti International Federation of Journalist 2003,

Superbrand Award 2003, dll. Metro TV menjadi sumber yang terpercaya bagi berita

dalam negeri serta sumber informasi bagi agen berita TV internasional seperti CNN,

VOA, SNTV, CCTV, CAN, APTN dan Reuteur. Sebagai imbal balik, kerjasama ini

memungkinkan Metro TV untuk dapat meliput secara cepat berita-berita dan

informasi internasional. Selain itu, Metro TV juga bekerja sama dengan beberapa

stasiun televisi yang ternama antara lain Channel 7 Australia, Al Jazeera Qatar, Voice

of America, CCTV dan ABS-CBN di Philipina.

Metro TV saat ini disiarkan secara teresterial di 290 kota dengan stasiun

transmisi yang berlokasi di 53 kota di seluruh Indonesia, Metro TV juga dapat

disaksikan di negara-negara ASEAN serta Hongkong, Cina bagian selatan, India,

Taiwan, Makao, Papua Nugini dan beberapa bagian Australia serta di Jepang dengan

menggunakan parabola yang dihubungkan dengan satelit Palapa C-2.

12

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Metro TV (sumber: Metro TV)

Susunan Pengurus di Metro TV adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama: Surya Dharma Paloh

Komisaris: Djafar Assegaf

Direktur:

Direktur Utama: Wisnu Hadi

Direktur Program dan Pengembangan: Zsa Zsa Yusharyahya

Direktur Pemberitaan: Andy F. Noya

13

Direktur Marketing & Penjualan: Lestary Luhur

Direktur Tehnik: John Balonso

Direktur Keuangan & Administrasi: Ana Widjaja

Berdasarkan informasi terakhir, saat penulisan ini sedang dalam proses, ibu Zsa Zsa

Yusharyahya mengundurkan diri pada bulan Oktober dan belum ada penggantinya.

2.3 Segmentasi Target Market

Metro TV melayani kalangan elit pada populasi di Indonesia dengan cara

yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya. Metro TV menjadi suatu media bagi

pengambil keputusan baik di kalangan pengusaha maupun society, opinion leader dan

trend setter. Pemirsa Metro TV adalah orang yang berwawasan luas, modern,

memiliki kesadaran akan kualitas dan yang berpenghasilan cukup tinggi. Meskipun

jumlah yang menjadi pasar Metro TV jumlahnya sangat sedikit, mereka memiliki

daya beli dan pengaruh yang tinggi. Grafik di bawah ini menunjukkan posisi Metro

TV yang unik berdasarkan demografi dan karakteristik:

14

Gambar 2.2 Posisi Metro TV Berdasarkan Demografi (Sumber: AGB Nielsen)

Loyal Brand

International Perspective Update News

Try New Thing

More Confident Wide Interest

Known Brand

Be A LeaderIndustry News Asked Advice Environt Product

Pay X'quality Money to Success Happiness

Freedom

Spend Wisely

Cautious Spend

Good LuckDo My Self

Bright Futue

Pre Marital

Happy Marriage

Home is Refuge

Men Do HworkDecorate Home Feel Lonely

Fear of Fail

Reg Life Anxious Soc

Losing Job

Great Pressure

ShoppingFamous Brand

Read/Watch Ad Learn Ad

Trust Ad

Good Ad - Buy

Fast Face

Techn to Success Lose Mean Life

Who to Trust

Protec Env

Exerc Often

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0

Comp 2 (8%)

-0.4

-0.3

-0.2

-0.1

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0 Comp 1 (80.5%)

Gambar 2.3 Posisi Metro TV Berdasarkan Karakteristik (Sumber: AGB Nielsen)

15

2.4 Divisi Program dan Pengembangan

Divisi Program dan Pengembangan terdiri dari 3 (tiga) departemen, yaitu

Programming, Produksi dan Traffic. Divisi Program dan Pengembangan terutama

bertanggung jawab untuk menyediakan program televisi yang berkualitas tinggi baik

diproduksi sendiri (in-house), produksi dalam negeri maupun luar negeri serta

memasukkan program-program tersebut dalam jadwal acara.

Departemen Produksi terdiri atas personnel-personnel yang berpengalaman

serta didukung oleh kontributor-kontributor berita independent yang tersebar lebih

dari 33 propinsi dan 150 daerah. Pengembangan dari program lokal diawali dengan

pertemuan antara produser dan direktur program bersama-sama dengan tim kreatif

untuk menyusun konsep acara kemudian hasilnya akan diserahkan kepada penulis

skrip (script writer). Skrip dan skenario yang telah disusun diserahkan kepada

produser untuk disetujui hasil dan anggaran biayanya, yang selanjutnya akan

dikirimkan kepada manajemen perusahaan untuk persetujuan akhir.

Hingga saat ini utilisasi peralatan produksi dan studio milik perusahaan telah

mencapai 90%. Program acara yang telah dihasilkan mencapai lebih dari 15 jam per

hari berupa program acara in-house, untuk mengisi kekurangan program acara,

perusahaan bekerja sama dengan rumah produksi (production house) independen atau

membeli program lepas.

Metro TV membagi program acara menjadi 2 segmen besar, yaitu program

berita dan non-berita (berupa alternatif hiburan yang berkualitas). Komposisi dari

16

segmen di atas juga dibedakan antara hari kerja (Senin – Jumat) dengan akhir minggu

(Sabtu – Minggu) dengan komposisi 70% berita dan 30% non-berita pada hari kerja

serta 30% berita dan 70% non-berita pada akhir minggu.

Hari Kerja Akhir Minggu

Gambar 2.4 Proporsi Program Acara (Sumber:Metro TV)

17

2.4.1 Alur Kerja Umum Proses Penayangan di Metro TV

Proses alur kerja secara umum dapat tergambar pada bagan berikut ini:

Gambar 2.5: Bagan Alur Kerja Departemen Traffic (sumber: Metro TV)

Sebagai bagian dari divisi Program dan Pengembangan, departemen Traffic

memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan kelangsungan dan kelancaran

operasional siaran Metro TV. Secara umum tugas dari departemen Traffic adalah

melakukan sinkronisasi dari program acara (baik produksi in-house maupun program

dari luar) yang dihasilkan oleh departemen Programming dengan pesanan iklan yang

masuk yang dihasilkan dari departemen Sales & Marketing, untuk kemudian

menghasilkan suatu laporan berupa Presentation Log yang menjadi acuan skedul

yang disiarkan secara harian.

18

2.5 Divisi Pemasaran dan Penjualan

Metro TV mengembangkan konsep pemasaran yang unik, strategi pemasaran,

memanfaatkan penjualan komunikasi televisi yang terintegrasi – strategi yang tidak

dilakukan oleh televisi lain secara agresif. Penghasilan utama perusahaan terutama

dihasilkan dari iklan. Divisi pemasaran secara agresif mengejar peningkatan

pendapatan dari iklan dengan memberikan harga iklan yang aktraktif,

mengembangkan paket penjualan dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar

dengan mengikuti kenaikan pengeluaran biaya pengiklanan di televisi.

Konsep pemasaran yang unik ini menyediakan pemenuhan kebutuhan secara

penuh bagi klien serta paket-paket yang paling efektif serta efisien dari sisi biaya –

untuk mencapai target pemirsa dan pengeluaran biaya iklan dari klien.

Gambar berikut menunjukkan konsep unik yang diterapkan di Metro TV:

Mixed Media

Off-Air

Tailor MadeCommercials

Dialogue

Creative Media Placement

Tailor-Made Programming Advertorials

Television Commercials

On-Air

Tailor Made Commercial

Creative Brand Communication Solution

Mixed MediaOff-Air

Mixed MediaOff-Air

Mixed MediaOff-Air

Tailor MadeCommercials

Dialogue

Creative Media Placement

Tailor-Made Programming Advertorials

Television Commercials

On-Air

Tailor Made Commercial

Creative Brand Communication Solution

Gambar 2.6 Bagan Konsep Pemasaran (Sumber: Metro TV)

19

Tim pemasaran Metro TV berada dibawah Divisi Sales & Marketing, yang

bertanggung jawab atas pemasaran serta penjualan airtime komersial kepada agensi

ataupun kepada klien pemasang iklan.

Divisi pemasaran saat ini didukung oleh 77 profesional, yang bekerja sama

dengan divisi programming untuk:

• Menghasilkan program-program acara yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan klien

• Mengembangkan harga jual yang kompetitif

• Mengadakan promosi yang bekerja sama dengan media-media lain

• Menganalisa posisi kompetitor secara rutin

• Meningkatkan kualitas dan profesionalisme dari staf-staf pemasar yang

dimiliki.

Selain dari hal di atas, tim pemasaran juga bertanggung jawab atas promosi

“off-the-air”, termasuk kampanye di media cetak, papak reklame dan radio. Divisi

Sales & Marketing memiliki komitmen untuk meningkatkan posisi Metro TV di pasar

serta secara berlanjut meningkatkan brand awareness. Dalam rangka mewujudkan

komitmen tersebut, para personel di divisi ini fokus di dalam menjalankan tujuan

strategis sebagai berikut:

• Melakukan analisa dan evaluasi atas klien yang telah dimiliki, selain itu

mengidentifikasi serta mengembangkan produk-produk bagi klien baru

20

• Melakukan update secara regular atas pengembangan program baru

• Berusaha terus menerus untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan di

pasar

• Menjaga hubungan baik dengan pemasang iklan melalui korespondensi secara

regular, termasuk dengan mengadakan pertemuan rutin secara bulanan

• Membantu pemasang iklan dalam utilisasi budget iklan mereka secara efektif

• Berusaha untuk selalu bersikap positif terhadap hal-hal baru

• Menyediakan jasa secara professional

• Secara berkelanjutan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tim sales

guna mengoptimalisasikan jasa terhadap kebutuhan-kebutuhan pengiklanan

klien

2.6 Produk-Produk Metro TV

Kehadiran Metro TV telah merubah peta industri pertelevisian di Indonesia.

Sebelum tahun 2000, pola kompetisi pertelevisian di Indonesia fokus terhadap rating

televisi, pemirsa yang tidak tersegmentasi, program-program hiburan seperti sinetron,

infotainment, telenovela dan lain sebagainya. Kebanyakan perusahaan penyiaran

televisi lainnya akan berpatokan kepada hasil survey AGB Nielsen Media Research

serta bergantung kepada TV komersial spot (iklan berupa spot 30 detik). Grafik di

bawah ini menggambarkan peta strategi industri pertelevisian di Indonesia sebelum

dan setelah tahun 2000.

21

Gambar 2.7 Grafik Peta Strategi Sebelum tahun 2000 (Sumber: Metro TV)

Gambar 2.8 Grafik Peta Strategi Sesudah tahun 2000 (Sumber: Metro TV)

22

Dengan diferensiasi serta konsep inovasi dalam pertelevisian, Metro TV telah

berhasil menggali perhatian dari pemirsa kalangan tertentu.

Gambar 2.9 Perbandingan Produk Metro TV (Sumber: Metro TV)

Program acara Metro TV umumnya mengusung tema tertentu dan unik;

konsisten menjunjung nilai-nilai moral dan etika serta bertanggungjawab terhadap

pendidikan di Indonesia. Program-program acara tertentu menyediakan kontribusi

yang signifikan terhadap event-event tertentu seperti Quick Count – saat pemilihan

presiden – yang berdampak terhadap perubahan paradigma iklim demokrasi di

Indonesia.

Tabel berikut menggambarkan program acara yang disiarkan:

No Category Program

Entertainment:Music 1 GOIN' COUNTRY 2 WELCOME TO BCA Entertainment:Variety Show

NEWS DOT COM 3 Information :Documentary 4 ARCHIPELAGO

5 BIOGRAPHY 6 BODY + SOUL 7 DUNIA KITA 8 EXPEDITION 9 INSIGHT

10 INSPIRING WOMAN

11 METRO FILES 12 MIND BODY & SOUL

NATIONAL GEOGRAPHIC 13 NATIONAL GEOGRAPHIC SPECIAL 14

15 OASIS

23

No Category Program

16 PERISCOPE VOA 17

18 XPLORE MALAYSIA 19 BOX OFFICE AMERICA Information:Infotainment

20 CINEMANIA 21 SHOWBIZ NEWS 22 SHOWBIZ ON LOCATION 23 VOA POP NOTES 24 E LIFE STYLE Information:Skill/Hobbies

25 SMART DRIVE 26 BEAUTY & STYLE Information:TV Magazine

27 DESIGN & DECOR 28 GOLF+

OTOBLITZ 29 30 BACK TO BECK Information:TalkShow

31 HEALTHY LIFE KICK ANDY 32

33 NEWS DOT COM OPRAH WINFREY SHOW 34

35 THE BREAKFAST CLUB

36 THE GREAT LECTURE SERIES 37 Movie:Action/Adventure Vary

Movie:Saturday Evening Movie 38 Vary 39 METRO HIGHLIGHTS News:Feature

METRO REALITAS 40 41 MOZAIK INDONESIA 42 BISNIS HARI INI News:Hard News

HEAD LINE NEWS 43 44 INDONESIA NOW 45 MARKET REVIEW

METRO HARI INI 46 METRO MALAM 47 METRO PAGI 48 METRO SIANG 49 METRO THIS MORNING 50

51 METRO THIS WEEK 52 METRO XIN WEN 53 TOP NINE NEWS 54 WORLD NEWS

BREAKING NEWS 55 News:Special News 56 ECONOMIC CHALLENGES News:TalkShow

EDITORIAL MALAM 57 58 EDITORIAL MEDIA INDONESIA 59 INDONESIA SOLUTION 60 MONEY TALKS 61 PADAMU NEGERI 62 PUBLIC CORNER 63 SAVE OUR NATION 64 SPECIAL DIALOGUE 65 SUARA ANDA 66 TODAY'S DIALOGUE

24

No Category Program

67 Religious:Preach TAFSIR AL-MISHBAH 68 EAGLE AWARD Special:Special Event

69 BIG BALL THE SCHOLAR 70

Sport:Journal/highlights 71 ASIAN TOUR WEEKLY BUNDES LIGA KICK OFF! 72

73 HIGHLIGHTS SEPAK BOLA NASIONAL 74 METRO SPEED 75 METRO SPORT

76 SPIRIT FOOTBALL 77 SPORT CORNER

Tabel 2.1 Tabel Program Acara Metro TV (Sumber: Metro TV)

2.7 Fasilitas Penyiaran dan Operasi

Fasilitas Penyiaran

Fasilitas penyiaran di Jakarta adalah sebagai berikut:

• Sebuah studio untuk berita (studio 1), sebuah studio besar untuk produksi

(studio 2 – grand studio) serta satu studio berita di gedung Bursa Efek

Jakarta

• Peralatan kontrol master yang canggih, lengkap dengan audio dan video

digital serta sistem presentasi dan otomasi yang berteknologi tinggi

• Fasilitas pengiriman dan penerimaan sinyal gambar dan suara melalui satelit

melalui gelombang microwave

Perusahaan sedang mempersiapkan untuk meng-upgrade fasilitas produksi

berita disebabkan perusahaan merencanakan untuk memproduksi 100% secara in-

25

house. Juga, perusahaan merencanakan untuk meningkatkan cakupan wilayah

penerimaan siaran hingga 80% dengan meningkatkan daya antena hingga 40KW,

mempersiapkan untuk membangun tower stasiun relay untuk meningkatkan

kecepatan dan keakuratan berita. Saat ini perusahaan memiliki 53 transmisi serta

mampu untuk meng-cover 90% dari kota-kota survey AGB Nielsen Media Research

dari fasilitas yang dimiliki saat ini.

Gambar 2.10 Peta Jangkauan Siaran Metro TV (sumber: Metro TV)

Daftar peralatan transmisi

• Kota-Kota Ibukota

No. City Canal (UHF) 1 Ambon 39 2 Banda Aceh 32 3 Bandung 56 4 Bangka 35 5 Banjarmasin 24

26

No. City Canal (UHF) 6 Gorontalo 49 7 Jakarta 57 8 Jayapura 28 9 Jogyakarta 42 10 Kendari 42 11 Makasar 39 12 Medan 39 13 Padang 39 14 Palangkaraya 42 15 Palembang 34 16 Palu 49 17 Pontianak 34 18 Semarang 42 19 Surabaya 54 20 Ternate 35 21 Menado 42 22 Samarinda 51 23 Pekanbaru 42 24 Jambi 37 25 Denpasar 51 26 Mataram 28 27 Kupang 42 28 Lampung 36 29 Bengkulu 42

Tabel 2.2 Tabel Frekuensi Metro TV di Kota Besar (Sumber: Metro TV)

• Kota Lainnya

No. City Canal (UHF) 30 Balikpapan 42 31 Merauke 30 32 Sampit 37 33 Batam 54 34 Bengkalis 37 35 Bojonegoro 35 36 Bukit tinggi 31 No. City Canal (UHF) 37 Buton 31 38 Cirebon 34 39 Garut 26 40 Jember 53 41 Kandangan 37 42 Kediri 35 43 Kolaka 35 44 Kota Baru 33 45 Lhoksumauwe 9 VHF

27

No. City Canal (UHF) 46 Madiun 50 47 Malang 34 48 Pangkalanbun 35 49 Serang 61 50 Solo 42 51 Sorong 42 52 Sumedang 35 53 Tulungagung 30

Tabel 2.3 Tabel Frekuensi Metro TV di Kota Lainnya (Sumber: Metro TV)

Fasilitas Operasi

Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jakarta, Indonesia. Tabel berikut ini

menggambarkan beberapa informasi mengenai aktiva tetap Metro TV:

Property Location/Use Description

Kedoya and Jakarta Stock Exchange / Jakarta

Studio and production facilities, offices, M&E and warehouse Operational facilities

Transmitters, parabolas, antennae and related equipment

Broadcasting equipment Jakarta

Relay Stations and other transmission facilities

Land, buildings and transmitting tower 53 cities

Surabaya, Makasar, Medan, Jogya, and Semarang Mini Studio Facilities 5 mini studios & Bureau Offices

Outdoor broadcast production van OB Van Jakarta, Surabaya

Medan, Jogyakarta,Jakarta, Makasar & Surabaya SNG

Kedoya, Jakarta, Surabaya, Makasar, Medan, Jogyakarta, and Semarang

Provided for operational needs and senior management Motor vehicles

Tabel 2.4 Tabel Aktiva Tetap Metro TV (Sumber: Metro TV)

Studio dan fasilitas produksi milik perusahaan didesain untuk menghasilkan

operasi yang efisien dan dilengkapi dengan peralatan yang canggih. Untuk dapat terus

meningkatkan daya saing, manajemen perusahaan akan terus diperbaharui untuk

mengikuti kemajuan teknologi.