Bab II Larutan
-
Upload
lukmanhakim -
Category
Documents
-
view
220 -
download
6
description
Transcript of Bab II Larutan
Larutan
dan sifat Koligatif Larutan
Larutan: Adalah campuran zat homogen yang terjadi antara molekul suatu zat dengan molekul lainnya.
Solut ( zat terlarut )
Larutan
Solven ( zat pelarut )
Contoh: Air laut , Solut : KCl, NaCl, MgCl2,dll
Solven : Air
Pelarut Cair
AirPelarut Pelarut Organik
( contoh: benzene, alcohol, eter, dll )Berasal dari Gas yang Dicairkan( contoh: amonia, belerang dioksida )
Polar : ∆ EN besar (H2O)
Sifat Pelarut
Non Polar : ∆ EN kecil (CCl4)
Pelarut polar melarutkan senyawa polarPelarut non polar melarutkan senyawa non polar
Pelarutan zat padat dalam air
Contoh:
Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+
Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl–
Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+
- Ion Na+ terikat oleh 6 ion Cl dan sebaliknya- Garam mudah larut dalam air karena air
mempunyai Konstanta dielektrikum (kemampuan
suatu zat untuk menetralkan muatan listrik) yang tinggi
Kelarutan zat padat dalam air
Kelarutan : Jumlah gram zat yang diperlukan untuk memperoleh larutan jenuh
dalam 100 gr solven
Larutan Jenuh : solven solut (padatan)
Tabel 1. Kelarutan beberapa zat padat dalam 100 gr H2O (25oC)
Zat Kelarutan/gr Zat Kelarutan/gr
AgCl
O2
MgCO3
H2S
NaCl
0,0001
0,0043
0,05
0,34
36
HCl
NaNO3
NaOH
Gula
LiClO3
76
85
100
204
325
Solut Gas dalam Air
Hukum Henry : Jumlah gas yang dapat larut dalam air berbanding lurus
dengan tekanan parsial gas tersebut
Cg = Konsentrasi gas dlm larutan
Pg = Kg.Cg Pg = Tekanan parsial gas
Kg = Tekanan Henry
Solut Cair dalam air Bercampur dalam segala perbandingan
Dua cairan Tidak bercampur = imisibel
Bercampur sebagian = partikel misibel
Sistem Fenol-Air
Bercampur dalam segala perbandinganA
B D C Emulsi
Bening (tdk bercampur)/2 lapisan
oC
25
0% 20% 40% 60% 80% 100% Fenol
100% 80% 60% 40% 20% 0% Air
Suhu larutan kritis
Diagram fasa sistem Fenol-Air pada tekanan Atmosfir
Kadar Larutan (Konsentrasi)
1.Fraksi mol , XA = nA/ nA +nP
2.Persen Berat (%), %A = WA/ WA +WP x 100%
3.Molaritas, MA = nA/Liter larutan
4.Molalitas, mA = nA/1000 gr pelarut
5.Normalitas, NA = Mol ekivalen/liter larutan
6.Ppm,ppb,ppt
Larutan Ideal
Jenis larutan yang terbentuk dari komponennya tanpa melepaskan/menyerap energi (panas)
Hk.Raoult : Tekanan uap solven berbanding lurus dengan kadar mol fraksi solven
n1
P1 = Po1X1 = P1 ----------
n1 + n2
Fugasitas, fi = xi fi*
Potensial kimia, ui = ui + RT ln Xi
Larutan tidak ideal
Terjadi jika pada waktu pencampuran komponennya disertai penyerapan/pelepasan panas
1. Pelepasan panas : Deviasi Negatif
2. Penyerapan panas : Deviasi Positif
- Tidak mengikuti Hk. Raoult- Sering terjadi campuran azeotrop
Sifat koligatif larutan
1. Tekanan uap
Diagram Tekanan uap, solven, larutan 1 dan larutan 2 dengan Tb dan Tf masing-masing
Tekanan uap larutan lebih rendah dari solven murni dan penurunan ini bergantung pada jumlah partikel solut
Daerah cair
Daerah padat
B D F
cE
760
P
T5 T3 0oC T2 T4 T6
A
2.Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
∆ Tb = kb m ∆ Tf = kf m
m = konsentrasi molalitas
∆Tb = kenaikan titik didih
∆Tf = penurunan titik beku
kb = tetapan Tb
kf = tetapan Tf
3. Tekanan Osmosa
Perbedaan tekanan antara solven dengan yang berisi larutan
Π = k.M = M.RT = n/v RT
Keterangan :
k = tetapan ≈ RT
R = tetapan gas
T = suhu oC
M = konsentrasi molar
H2OH2O
h
Larutan gula
4. Gaya tarik antar ion
Σmol partikel dlm larutan elektrolit(i) = -------------------------------------------------------
Σmol partikel dlm larutan nonelektrolit
Derajat elektrolit Yang terdisosiasi ditunjukkan dengan faktor Van,t Hoff (i)
Contoh : 0,1 M larutan KNO3 (non elektrolit)
KNO3 K+ + NO3- ( elektrolit)
0,1 0,1 Menjadi 0,2
(i) = 0,2/0,1 = 2