Bab II Larutan

14
Larutan dan sifat Koligatif Larutan

description

larutann

Transcript of Bab II Larutan

Page 1: Bab II Larutan

Larutan

dan sifat Koligatif Larutan

Page 2: Bab II Larutan

Larutan: Adalah campuran zat homogen yang terjadi antara molekul suatu zat dengan molekul lainnya.

Solut ( zat terlarut )

Larutan

Solven ( zat pelarut )

Contoh: Air laut , Solut : KCl, NaCl, MgCl2,dll

Solven : Air

Page 3: Bab II Larutan

Pelarut Cair

AirPelarut Pelarut Organik

( contoh: benzene, alcohol, eter, dll )Berasal dari Gas yang Dicairkan( contoh: amonia, belerang dioksida )

Polar : ∆ EN besar (H2O)

Sifat Pelarut

Non Polar : ∆ EN kecil (CCl4)

Pelarut polar melarutkan senyawa polarPelarut non polar melarutkan senyawa non polar

Page 4: Bab II Larutan

Pelarutan zat padat dalam air

Contoh:

Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+

Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl–

Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+

- Ion Na+ terikat oleh 6 ion Cl dan sebaliknya- Garam mudah larut dalam air karena air

mempunyai Konstanta dielektrikum (kemampuan

suatu zat untuk menetralkan muatan listrik) yang tinggi

Page 5: Bab II Larutan

Kelarutan zat padat dalam air

Kelarutan : Jumlah gram zat yang diperlukan untuk memperoleh larutan jenuh

dalam 100 gr solven

Larutan Jenuh : solven solut (padatan)

Tabel 1. Kelarutan beberapa zat padat dalam 100 gr H2O (25oC)

Zat Kelarutan/gr Zat Kelarutan/gr

AgCl

O2

MgCO3

H2S

NaCl

0,0001

0,0043

0,05

0,34

36

HCl

NaNO3

NaOH

Gula

LiClO3

76

85

100

204

325

Page 6: Bab II Larutan

Solut Gas dalam Air

Hukum Henry : Jumlah gas yang dapat larut dalam air berbanding lurus

dengan tekanan parsial gas tersebut

Cg = Konsentrasi gas dlm larutan

Pg = Kg.Cg Pg = Tekanan parsial gas

Kg = Tekanan Henry

Solut Cair dalam air Bercampur dalam segala perbandingan

Dua cairan Tidak bercampur = imisibel

Bercampur sebagian = partikel misibel

Page 7: Bab II Larutan

Sistem Fenol-Air

Bercampur dalam segala perbandinganA

B D C Emulsi

Bening (tdk bercampur)/2 lapisan

oC

25

0% 20% 40% 60% 80% 100% Fenol

100% 80% 60% 40% 20% 0% Air

Suhu larutan kritis

Diagram fasa sistem Fenol-Air pada tekanan Atmosfir

Page 8: Bab II Larutan

Kadar Larutan (Konsentrasi)

1.Fraksi mol , XA = nA/ nA +nP

2.Persen Berat (%), %A = WA/ WA +WP x 100%

3.Molaritas, MA = nA/Liter larutan

4.Molalitas, mA = nA/1000 gr pelarut

5.Normalitas, NA = Mol ekivalen/liter larutan

6.Ppm,ppb,ppt

Page 9: Bab II Larutan

Larutan Ideal

Jenis larutan yang terbentuk dari komponennya tanpa melepaskan/menyerap energi (panas)

Hk.Raoult : Tekanan uap solven berbanding lurus dengan kadar mol fraksi solven

n1

P1 = Po1X1 = P1 ----------

n1 + n2

Fugasitas, fi = xi fi*

Potensial kimia, ui = ui + RT ln Xi

Page 10: Bab II Larutan

Larutan tidak ideal

Terjadi jika pada waktu pencampuran komponennya disertai penyerapan/pelepasan panas

1. Pelepasan panas : Deviasi Negatif

2. Penyerapan panas : Deviasi Positif

- Tidak mengikuti Hk. Raoult- Sering terjadi campuran azeotrop

Page 11: Bab II Larutan

Sifat koligatif larutan

1. Tekanan uap

Diagram Tekanan uap, solven, larutan 1 dan larutan 2 dengan Tb dan Tf masing-masing

Tekanan uap larutan lebih rendah dari solven murni dan penurunan ini bergantung pada jumlah partikel solut

Daerah cair

Daerah padat

B D F

cE

760

P

T5 T3 0oC T2 T4 T6

A

Page 12: Bab II Larutan

2.Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku

∆ Tb = kb m ∆ Tf = kf m

m = konsentrasi molalitas

∆Tb = kenaikan titik didih

∆Tf = penurunan titik beku

kb = tetapan Tb

kf = tetapan Tf

Page 13: Bab II Larutan

3. Tekanan Osmosa

Perbedaan tekanan antara solven dengan yang berisi larutan

Π = k.M = M.RT = n/v RT

Keterangan :

k = tetapan ≈ RT

R = tetapan gas

T = suhu oC

M = konsentrasi molar

H2OH2O

h

Larutan gula

Page 14: Bab II Larutan

4. Gaya tarik antar ion

Σmol partikel dlm larutan elektrolit(i) = -------------------------------------------------------

Σmol partikel dlm larutan nonelektrolit

Derajat elektrolit Yang terdisosiasi ditunjukkan dengan faktor Van,t Hoff (i)

Contoh : 0,1 M larutan KNO3 (non elektrolit)

KNO3 K+ + NO3- ( elektrolit)

0,1 0,1 Menjadi 0,2

(i) = 0,2/0,1 = 2