BAB II LANDASAN TEORI strategeia ( stratus = ag =...

download BAB II LANDASAN TEORI strategeia ( stratus = ag = …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00934-MN Bab2001… · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ... 8 2.1.2. Tipe - tipe Strategi

If you can't read please download the document

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI strategeia ( stratus = ag =...

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian dan Konsep Strategi

    Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratus =

    militer ; dan ag = memimpin ), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi

    seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk

    pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah

    daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Stoner, Freeman,

    dan Gilbert. Jr ( 2001 ), konsep strategi dapet didefinisikan berdasarkan 2

    prespektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi

    ingin dilakukan ( intends to do ), dan (2) dari perspektif apa yang

    organisasi akhirnya lakukan ( eventually does ).

    Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan

    sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan

    implementasi misinya. Artinya, bahwa para manajer memainkan peranan

    penting yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi

    organisasi. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan

    sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya

    sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki

    strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara

  • 7

    eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif,

    yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan

    secara pasif manakala dibutuhkan.

    Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan

    dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan

    kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak

    jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau

    berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

    2.1.1. Level Strategi

    Menurut Tjiptono ( 2002, p4 ) di dalam suatu perusahaan terdapat 3 level

    strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level

    fungsional.

    1. Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang

    mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau

    bisnis lebih dari satu.

    2. Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan

    dan operasi suatu bisnis tertentu.

    3. Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi

    fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.

  • 8

    2.1.2. Tipe - tipe Strategi

    Menurut Rangkuti ( 2000, p6-7 ) pada prinsipnya strategi dapat

    dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu :

    1. Strategi Manajemen

    Meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan

    orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi

    pengembangan produk, penetapan harga, akuisisi, pengembangan

    pasar, dan sebagainya.

    2. Strategi Investasi

    Merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya apakah

    perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau

    berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi

    pembangunan kembali suatu divisi baru ataau strategi divestasi, dan

    sebagainya.

    3. Strategi Bisnis

    Seriung juga disebut sebagai strategi bisnis secara fungsional karena

    strategi ini berorientasi pada fungsi fungsi kegiatan manajemen,

    misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,

    strategi distribusi dan sebagainya.

  • 9

    2.1.3. Jenis Strategi strategi alternatif

    Di dalam buku Konsep Manajemen Strategis, David menjelaskan bahwa

    ada beberapa jenis strategi alternative. Berikut ini adalah jenis jenis

    strategi alternative yang dibagi ke dalam 3 kelompok besar yaitu :

    Strategi Integrasi

    Strategi Integrasi adalah jenis strategi yang memungkinkan sebuah

    perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan / atau

    pesaing. Jenis jenis integrasi adalah sebagai berikut :

    a. Integrasi ke depan

    Integrasi ke depan adalah jenis integrasi yang berkaitan dengan

    usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih

    besar atas distributor atau peritel.

    b. Integrasi ke belakang

    Integrasi ke belakang adalah jenis integrasi yang mengupayakan

    kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok

    perusahaan.

    c. Integrasi horizontal

    Integrasi horizontal adalah jenis integrasi yang mengupayakan

    kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing.

    Strategi Intensif

    Strategi intensif adalah jenis strategi yang mengharuskan adanya upaya

    upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan

    produk yang ada saat ini ingin membaik.

  • 10

    a. Penetrasi pasar

    Penetrasi pasar adalah jenis strategi yang mengusahakan

    peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar

    saat ini melalui upaya upaya pemasaran yang lebih besar.

    b. Pengembangan pasar

    Pengembangan pasar adalah jenis strategi yang memperkenalkan

    produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru.

    c. Pengembangan produk

    Pengembangan produk adalah jenis strategi yang mengupayakan

    peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini

    atau pengembangan produk atau jasa baru.

    Strategi Diversifikasi

    Strategi diversifikasi adalah suatu jenis strategi dimana perusahaan

    menambah produk atau jasa baru untuk membantu meningkatkan

    penjualan perusahaan.

    a. Diversifikasi Terkait

    Diversifikasi terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan

    menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan

    dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.

    b. Diversifikasi tak terkait

    Diversifikasi tak terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan

    menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan sama

    sekali dengan garis bisnis perusahaan sebelumnya.

  • 11

    Strategi Defensif

    Strategi Defensif adalah jenis strategi dimana kondisi perusahaan

    sedang mengalami penurunan sehingga harus melakukan

    restrukturisasi melalui penghematan biaya dan asset untuk

    meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.

    a. Penciutan

    Penciutan adalah strategi dimana dilakukan pengelompokan ulang (

    regrouping ) melalui pengurangan biaya dan asset untuk membalik

    penjualan dan laba yang menurun.

    b. Divestasi

    Divestasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan suatu divisi

    atau bagian dari sebuah organisasi.

    c. Likuidasi

    Likuidasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan seluruh asset

    perusahaan, secara terpisah pisah, untuk kekayaan berwujudnya.

    2.2. Pengertian Manajemen Strategi

    Istilah perencanaan strategi pertama kali muncul pada 1950-an dan

    menjadi sangat popular antara pertengahan 1960-an dan pertengahan

    1970-an. Menurut Fred R. David ( 2010, p5 ) Manajemen strategi dapat

    didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

    mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan keputusan lintas

    fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

  • 12

    Sebagaimana disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategi berfokus

    pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan /

    akuntasi, produksi / operasi, penelitian dan pengembangan, serta system

    informasi computer untuk mencapai keberhasilan organisasional.

    Terkadang istilah manajamen strategi digunakan untuk merujuk pada

    perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi. Tujuan dari manajemen

    strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang

    baru dan berbeda untuk esok ; perencanaan jangka panjang, sebaliknya,

    berusaha untuk mengoptimalkan tren tren dewasa ini untuk esok.

    Menurut Haryadi, Bambang ( 2003, p3 ) strategi manajemen adalah

    suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk

    merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi

    dalam rangka menyediakan nilai nilai yang terbaik bagi seluruh

    pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.

    Menurut John A Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip

    dalam buku Tunggal Amin Widjaja ( 2004, p2 ) manajemen strategi adalah

    kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi

    dan implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu

    perusahaan.

    Komponen penting dalam manajamen strategi adalah sebagai

    berikut :

  • 13

    Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang dan ancaman

    bisnis.

    Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan

    kelemahan perusahaan.

    Strategi bisnis yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Misi perusahaan.

    Menurut Michael R. Porter, seperti yang dikutip dalam buku

    Husein Umar ( 2002, p34 ) menyatakan bahwa strategi generic dibagi

    menjagi 3 yaitu :

    a. Strategi Diferensiasi ( Differentiation Strategy )

    Strategi dimana perusahaan mengambil keputusan untuk membangun

    persepsi pasar potensial terhadap suatu produk atau jasa yang unggul

    agar tampak berbeda dengan produk yang lain.

    b. Strategi Kepemimpinan Biaya ( Cost Leadership Strategy )

    Strategi dimana perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada

    pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah,

    sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat ditekan bila

    perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk perusahaan

    lain.

  • 14

    c. Strategi Fokus ( Focus Strategy )

    Strategi dimana perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar

    yang kecil untuk menghindar dari pesaing yang menggunakan strategi

    kepemimpinan biaya menyeluruh atau diferensiasi.

    2.2.1 Tahap tahap Manajemen Strategi

    Menurut Fred R. David ( 2010, p6 ), proses manajemen strategi

    terdiri atas 3 tahapan yaitu sebagai berikut :

    a. Perumusan Strategi

    Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi,

    identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran

    akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka

    panjang, pencarian strategi strategi alternative, dan pemilihan strategi

    tertentu untuk mencapai tujuan. Keputusan perumusan strategi

    mendorong suatu organisasi untuk komit pada produk, pasar, sumber

    daya, dan teknologi spesifik selama kurun waktu yang lama.

    Perumusan strategi menentukan keunggulan kompetitif jangka

    panjang.

    b. Penerapan Strategi

    Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan

    tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan

    mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah

    dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi mencakup

  • 15

    pengembangan budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur

    organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya upaya

    pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan

    system informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja

    organisasi. Penerapan strategi biasa disebut sebagai tahap aksi dari

    manajemen strategi. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada

    kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih

    merupakan seni daripada pengetahuan. Strategi yang dirumuskan bila

    tidak diterapkan dengan baik maka strategi tersebut tidak ada gunanya.

    c. Penilaian Strategi

    Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategi.

    Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan

    baik; penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama untuk

    memperoleh informasi semacam ini. Semua strategi terbuka untuk

    dimodifikasi di masa yang akan data karena berbagai factor eksternal

    dan internal terus menerus berubah. 3 aktivitas paling mendasar dari

    penilaian strategi adalah sebagai berikut :

    Peninjauan ulang factor factor eksternal dan internal yang

    menjadi landasan bagi strategi saat ini.

    Pengukuran kinerja.

    Pengambilan langkah korektif.

  • 16

    Penilaian strategi diperlukan karena apa yang berhasil saat ini tidak

    selalu berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan

    baru dan berbeda; organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami

    kegagalan.

    2.2.2. Model Manajemen Strategi

    Proses manajemen strategi dapat dengan mudah dipelajari dan

    diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Setiap model

    merepresentasikan proses tertentu. Kerangka kerja yang diilustrasikan di

    Gambar 2.1 merupakan sebuah model komprehensif dari proses

    manajemen strategi yang diterima secara luas.

    Sumber : Fred R. David (2010, p21)

    Gambar 2.1 Model Proses Manajemen Strategis

  • 17

    Berikut adalah penjelasan mengenai komponen komponen pada gambar

    1.1. yaitu sebagai berikut :

    a. Membuat pernyataan visi dan misi

    Mengidentifikasi visi, misi, tujuan dan strategi yang dimiliki suatu

    organisasi saat ini merupakan titik mula yang logis untuk manajemen

    strategi sebab situasi dan kondisi perusahaan saat ini mungkin

    menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte langkah aksi

    khusus. Pernyataan visi, misi, tujuan dan strategi yang dimiliki suatu

    organisasi akan menjawab pertanyaan kemana suatu organisasi akan

    melangkah.

    b. Melakukan audit eksternal dan internal

    Menganalisa lingkungan eksternal dan internal penting untuk

    dilakukan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari semua

    keadaan, baik itu peluang ataupun ancaman yang akan mempengaruh

    pilihan strategic, serta penentuan situasi persaingannya. Sedangkan

    lingkungan internal perusahaan akan menggambarkan kuantitas dan

    kualitas sumber daya manusia, keuangan dan fisik perusahaan.

    Lingkungan internal perusahaan juga akan menilai kekuatan dan

    kelemahan manajemen dan struktur organisasi perusahaan.

    c. Menerapkan tujuan jangka panjang

    Hasil yang diharapkan suatu organisasi dalam kurun waktu beberapa

    tahun dinamakan sasaran jangka panjang. Sasaran seperti ini biasanya

    meliputi bidang bidang berikut, yaitu : profitabilitas, return on

  • 18

    investment, posisi bersaing, teknologi, produktivitas, hubungan

    karyawan, tanggung jawab social dan pengembangan karyawan.

    d. Membuat, mengevaluasi dan memilih strategi

    Pada tahap ini, perusahaan sudah mulai untuk membuat suatu strategi

    dengan memperhatikan aspek aspek eksternal dan internal

    perusahaan. Setelah itu, strategi strategi yang telah dibuat akan

    dievaluasi dan kemudian dipilih yang terbaik untuk digunakan dalam

    menciptakan keunggulan bersaing.

    e. Mengimplementasikan strategi Isu-isu manajemen

    Melakukan pengimplementasian strategi dengan memperhatikan isu

    isu manajemen yang paling penting dalam proses pengimplementasian

    strategi. Isu isu manajemen bagi penerapan strategi meliputi

    penetapan tujuan tahunan, pembuatan kebijakan, alokasi sumber daya,

    perubahan struktur organisasi yang ada, restrukturisasi dan rekayasa

    ulang, perbaikan program penghargaan dan insentif, dan sebagainya.

    f. Mengimplementasikan strategi Pemasaran, keuangan, akuntansi,

    litbang, SIM.

    Melakukan pengimplementasian strategi dengan menyoroti isu isu

    pemasaran, keuangan / akuntansi, litbang, dan SIM yang penting untuk

    penerapan strategi yang efektif. Di dalam menerapakan strategi yang

    efektif diperlukan adanya dukungan dan kerja sama dari setiap bagian

    dari perusahaan tersebut.

  • 19

    g. Mengukur dan Mengevaluasi kinerja.

    Strategi yang dirumuskan dan diterapkan dengan cara terbaik

    sekalipun akan menjadi using manakala lingkungan eksternal dan

    internal perusahaan berubah. Oleh karena itu, sangat penting bagi

    perusahaan untuk melakukan pengkajian ulang, pengevaluasian dan

    pengendalian atas pelaksanaan strategi yang dijalankan.

    2.3. Strategi Bersaing

    Menurut Micheal E. Porter yang dikutip dalam buku Hariadi, Bambang (

    2003, p49 ) pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan

    lima kekuatan yang masing masing saling menekan untuk memperoleh

    keuntungan yang maksimal. Kekuatan kekuatan tersebut berasal dari 5

    kekuatan persaingan dalam industry :

    a. Ancaman Pendatang Baru ( The Threat of New Entrants )

    Pendatang baru dalam suatu industry membawa kapasitasi yang baru,

    keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang

    substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung pada

    hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada, yang

    pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk masuk

    adalah tinggi dan pendatang baru mendapatkan pembalasan yang

    tajam dari pesaing yang telah berurat akar, sudah jelas pendatang

    baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk yang serius.

  • 20

    b. Daya Tawar Pelanggan ( The Bargaining Power of Costumers )

    Pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas

    lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan mengadu domba semua

    anggota industry. Suatu kelompok pembeli adalah berpengaruh

    apabila :

    Pembeli terkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar.

    Pembeli dengan volume besar khususnya merupakan

    kekuatan besar.

    Produk yang dibeli dari industry adalah standard an tidak

    berdiferensiasi.

    Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan

    insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.

    Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk

    industry, pembeli pada umumnya kurang sensitive harga.

    Produk industry tidak menghemat uang pembeli.

    Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya

    melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industry.

    c. Daya Tawar Pemasok ( The Bargaining Power of Suppliers )

    Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta

    dalam industry dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu

    barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian, pemasok yang

    berpengaruh dapat menekan ke mampulabaan suatu industry yang

    tidak dapat menutup kenaikan biaya melalui harga jualnya.

  • 21

    d. Ancaman Produk atau Jasa Subtitusi ( The Threat of Substitutes

    Products or Services )

    Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan

    produk dari industry lain yang dapat menjadi alternative bagi

    konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi

    atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap produk

    produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan

    persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan

    menjalankan strategi guna meyakinkan pelanggan bahwa produk

    mereka berbeda daripada produk substitusi dengan melalui berbagai

    bentuk strategi diferensiasi seperti harga yang bersaing, kualitas yang

    berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai

    dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

    e. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada ( The Jockeying Among

    Current Contestants or Rivalry Among Existing Firms )

    Persaingan diantara pesaing yang ada dengan mengambil bentuk

    yang sama dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan

    strategi strategi seperti, kompetisi harga, pengenalan produk, dan

    persaingan advertensi.

  • 22

    Sumber : http://robeeon.net/tag

    Gambar 2.2 Strategi Bersaing Porter

    2.4. Pengertian Strategi Bisnis

    Menurut Craig, JC dan Grant, RM ( 2003, p127 ) strategi bisnis

    adalah kebijakan dan pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah

    perusahaan bersaing dalam sebuah industry dan, khususnya, basis yang

    menjadi landasan dimana dia berusaha untuk membangun satu keuntungan

    bersaing.

    Menurut Rahmat Dwi Jatmiko ( 2004, p135 ) strategi bisnis adalah

    serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi

    yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan

    keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar

    produk tunggal atau produk individual dan spesifik.

  • 23

    2.5. Alat Analisis

    2.5.1 Analisis SWOT

    Pearce dan Robinson ( 2008, p299 ) dalam buku manajemen

    strategic menguraikan analisis SWOT merupakan suatu cara sistematik

    untuk mengidentifikasi factor factor kekuatan ( Strength ), kelemahan (

    Weakness ) intern perusahaan serta peluang ( Opportunitiy ) dan ancaman (

    Threat ) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan.

    a. Kekuatan

    Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan

    keunggulan lain yang membedakan suatu perusahaan dengan

    pesaingnya. Kekuatan diambil dari internal perusahaan.

    b. Kelemahan

    Kelemahan adalah suatu keterbatasan atau kekurangan di dalam

    sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang dapat menghambat

    kinerja dari suatu perusahaan. Kelemahan diambil dari internal

    perusahaan.

    c. Peluang

    Peluang adalah suatu kondisi di luar lingkungan perusahaan yang

    menguntungkan dan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

    mendapatkan keuntungan.

  • 24

    d. Ancaman

    Ancaman adalah suatu kondisi dimana keadaan di luar lingkungan

    perusahaan dapat menjadi penghalang atau pengganggu yang

    menghambat kinerja perusahaan.

    2.5.2 Analisis EFE

    Menurut Fred R. David (2010, p158) menyatakan bahwa Matriks

    Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) memungkinkan para penyusun strategi

    untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya,

    demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hokum, teknologi, dan

    kompetitif.

    2.5.3 Analisis IFE

    Menurut Fred R. David ( 2010, p229 p230 ) menyatakan bahwa

    Matriks Evaluasi Faktor Internal ( IFE ) memungkinkan para penyusun

    strategi meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama

    dalam area area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk

    mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut.

    2.5.4. Analisis CPM

    Menurut Fred R. David ( 2010, p160 p161 ) menyatakan bahwa

    Matriks Profil Kompetitif ( CPM ) mengidentifikasi pesaing pesaing

    utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka

  • 25

    dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan sampel. Peringkat

    di dalam matriks CPM mengacu pada kekuatan dan kelemahan, di mana 4

    = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1 = sangat lemah. Faktor factor

    keberhasilan penting dalam matriks CPM lebih luas, karena tidak

    mencakup data spesifik atau actual dan mungkin bahkan berfokus pada isu

    isu internal. Pemberian peringkat dan skor bobot total perusahaan

    perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan sampel.

    2.5.5. Analisis TWOS

    Menurut Fred R. David ( 2010, p327 ) menyatakan bahwa Matriks

    TWOS ( Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman ) adalah sebuah

    alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer

    mengembangkan empat jenis strategi :

    a. Strategi SO ( Strength - Opportunities ) memanfaatkan kekuatan

    internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.

    Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada

    dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk

    mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal.

    b. Strategi WO ( Weakness Opportunities ) bertujuan untuk

    memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan

    dari peluang eksternal. Terkadang, peluang peluang besar muncul,

    tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya

    memanfaatkan peluang tersebut.

  • 26

    c. Strategi ST ( Strength Threat ) menggunakan kekuatan sebuah

    perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

    eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus

    selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan

    eksternal.

    d. Strategi WT ( Weakness Threat ) merupakan taktik defensef yang

    diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari

    ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai

    ancaman eksternal dan kelemahan internal benar benar dalam posisi

    yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu

    mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger,

    penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.

    2.5.6. Analisis IE ( Internal Eksternal )

    Menurut Fred R. David ( 2010, p344 ) menyatakan bahwa matriks

    Internal Eksternal memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam

    tampilan Sembilan sel. Matriks IE didasarkan pada 2 dimensi kunci : skor

    bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y.

    Pada sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total 1,0 sampai 1,99

    menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,0 sampai 2,99

    menunjukkan posisi internal yang dianggap sedang; dan skor 3,0 sampai

    4,0 menunjukkan posisi internal yang kuat. Begitu juga skor bobot EFE

    pada sumbu y. Sel I, II, IV termasuk ke dalam strategi tumbuh dan

  • 27

    membangun ( integrasi, penetrasi pasar, pengembangan pasar,

    pengembangan produk ). Sel III, V, VII termasuk ke dalam strategi

    menjaga dan mempertahankan ( Penetrasi pasar, pengembangan produk ).

    Sel VI, VIII, IX termasuk ke dalam strategi panen atau divestasi (

    penciutan dan divestasi ).

    2.5.7. Analisis Strategi Besar ( Grand Strategy )

    Menurut Fred R. David ( 2010, p347 p348 ) menyatakan bahwa

    matriks Grand Strategy adalah sebuah alat yang digunakan untuk

    merumuskan strategi alternative. Matriks Grand didasarkan pada 2 dimensi

    evaluative : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar ( industry ). Setiap

    industry yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi 5 % dapat

    dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat, sedangkan posisi kompetitif

    dilihat dari matriks CPM yang telah dibuat sebelumnya. Jika posisi

    perusahaan berada di dalam kuadran I maka jenis strategi yang bisa

    digunakan adalah pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan

    produk, strategi integrasi, dan diversifikasi terkait. Jika perusahaan berada

    di dalam kuadran II maka jenis strategi yang bisa digunakan adalah

    pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi

    horizontal, divestasi, likuidasi. Jika perusahaan berada di dalam kuadran

    III maka jenis strategi yang bisa digunakan adalah penciutan, diversifikasi

    terkait, diversifikasi tak terkait, divestasi, likuidasi. Jika perusahaan berada

    di dalam kuadran IV maka jenis strategi yang bisa digunakan adalah

  • 28

    diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, usaha patungan ( joint venture

    ).

    2.5.8. Analisis Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif ( QSPM )

    Menurut Fred R. David ( 2010, p350-p351 ) menyatakan bahwa

    Matriks QSPM adalah alat analisis yang memungkinkan para penyusun

    strategi mengevaluasi berbagai strategi alternative secara objektif,

    berdasarkan factor factor keberhasilan penting eksternal dan internal

    yang diidentifikasi sebelumnya. Kolom kiri dari QSPM mencakup factor -

    factor eksternal dan internal utama yang diperoleh secara langsung dari

    matriks EFE dan IFE, baris teratas mencakup strategi strategi alternative

    yang masuk akal yang diperoleh dari matriks TWOS, SPACE, IE, dan

    Grand Strategy.

  • 29

    2.6. Kerangka Pemikiran

    Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

    Analisis Faktor Internal

    Matriks

    TOWS

    Matriks IE Matriks Grand

    Matriks Keputusan ( QSPM )

    Strategi Bisnis

    PT MUSTIKA KENCANA

    HELEMINDO

    Analisis Faktor Eksternal

    IFE EFE CPM

  • 30

    2.7. Penelitian Terdahulu

    Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu :

    a. Di dalam penelitian Deda Rukhida Mustovani yang berjudul Analisis

    perencanaan strategi bisnis pada PT. Ayam Goreng Fatmawati

    Indonesia menyimpulkan bahwa kondisi lingkungan bisnis

    perusahaan lebih didominasi oleh factor internal. Hal ini terlihat dari

    nilai total IFE sebesar 2,9587 dan nilai total EFE sebesar 2,6495. Oleh

    karena itu strategi yang diterapkan berdasarkan parameter kekuatan

    internal perusahaan dan pengaruh eksternal. Pada tahap penelitian

    dengan menggunakan Matriks QSPM diketahui total nilai daya tarik

    terbesar dari 2 pilihan alternative strategi yaitu Pengembangan produk

    ( skor 5,2394 ) dan Penetrasi pasar ( skor 4,193 ). Dari jumlah total

    nilai daya tarik sebesar 5,1294 menunjukan bahwa strategi

    pengembangan produk lebih menarik dibandingkan dengan penetrasi

    pasar.

    b. Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Eko Kurnia Rahmat Dulhadi

    dan Andru Adiguna Sakmiwata dengan judul Rekomendasi Strategi

    Bisnis pada PT. Satria Tecnutama Nusantara menyimpulkan bahwa

    dari hasil IFE diperoleh total score sebesar 2,645 , sedangkan total skor

    EFE diperoleh 2,328. Dari hasil analisis CPM PT Satria Tecnutama

    Nusantara juga sangat kecil yaitu hanya sebesar 2,88 jauh bila

    dibandingkan kedua pesaingnya yaitu PT Surya Genta Perkasa dan PT

    Solo System. Setelah dilakukan perhitungan analisis Matriks QSPM,

  • 31

    diperoleh 2 alternatif strategi bisnis, yaitu concentric diversification

    dan Market Penetration. Skor AS Market Penetration lebih besar bila

    dibandingkan dengan strategi Concentric Diversification yaitu sebesar

    6,0591. Oleh karena itu, strategi bisnis penetrasi pasar lebih menarik

    untuk diterapkan oleh PT. Satria Tecnutama Nusantara.