BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id · Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id · Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Dalam landasan teori sangat diperlukan karena sebagai referensi untuk
menunjang atau memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang
disajikan. Pada laporan ini penulis akan menguraikan penjelasan mengenai kosep dasar
sistem dan informasi serta teori lain yang berhubungan dengan pembahasan dalam
tugas akhir ini.
A. Sistem
Menurut McLeod (2004) dalam Yakub (2012:1) “sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
Sedangkan menurut Puspitawati dan Anggadini (2011) terdapat dua kelompok dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Penjelasan definisi sistem menurut
Puspitawati dan Anggadini (2011) adalah :
1. Pendekatan Prosedur
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
8
2. Pendekatan elemen atau komponen
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Sutabri (2012) mengemukakan : “Model umum sebuah sistem terdiri dari input,
proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana
mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus.
Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
menyirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem”.
Berikut ini karakteristik sistem menurut Sutabri (2012:13-14) yaitu :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
9
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar
yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan
demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan
lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem. Dengan demikian terjadi suatu integrasi
sistem yang membentuk satu kesatuan.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran suatu subsistem
akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu
kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di
dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input
yang akan diolah menjadi informasi.
10
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh
sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini
dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang merupakan input bagi subsistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
data transakasi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Suatu sistem akan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Yakub (2012:4) mengemukakan bahwa “sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandang”. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya; sistem abstrak
(abstract system), sistem fisik (physical system), sistem tertentu (deterministic system),
sistem tak tentu (probabilistic system), sistem tertutup (close system) dan sistem
terbuka (open system).
11
1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapt diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem
arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat
diprediksi dengan pasti.
2. Sistem abstrak (abstrac system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang
hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem
transportasi merupakan contoh physical system.
4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah
diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer
dapat diprediksi.
5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau
energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open
system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
12
D. Data
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5) mendefinisikan “data adalah
kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta
(fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Dengan kata lain data
adalah sumber dari informasi.
E. Pengolahan Data
Menurut Kristanto (2008:8) medefinisikan “pengolahan data adalah waktu
yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang
memiliki kegunaan”. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media
pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan
yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu permasalahan yang menggunakan
perhitungan matematis atau fungsi-fungsi lainnya.
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data menurut Kristanto (2008)
antara lain :
1. Input Data
2. Transformasi Data
3. Output Data
F. Informasi
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) mendefinisikan “informasi
(information) adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang
memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan”.
13
Gambar II.1 Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto (1999) dalam Yakub (2012)
G. Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2012:33) “kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3
(tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan
(relevance)”. Kualitas informasi menurut Sutabri (2012) diantaranya :
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga
berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin
banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
14
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat
maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal
karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga
pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang
relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
H. Sistem Informasi
Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) mengemukakan bahwa “sistem
informasi (infomation system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi”.
Menurut Yakub (2012:17) sistem informasi juga merupakan “suatu kumpulan
dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses
penciptaaan dan aliran informasi”. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem
informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi,
manajemen basis data dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan
untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai.
15
Berdasarkan dari definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan yang
mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.
I. Perancangan Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012) “perancangan sistem informasi menjelaskan
bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi ke dalam organisasi agar
dapat terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan teknologi dan
teori organisasi modern”.
Sutabri (2012:42) mengemukan bahwa perencanaan sistem informasi
berdasarkan tingkatannya dibagi beberapa tingkatan yaitu :
1. Tingkat I : ide mengetahui perlu adanya perubahan.
2. Tingkat II : desain, merancang cara pemecahan.
3. Tingkat III : pelaksanaan, menerapkan desain ke dalam sistem.
4. Tingkat IV : kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai desain.
5. Tingkat V : evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan
semula.
6. Tingkat VI : tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan evaluasi yang
ada.
16
J. Pemesanan
Menurut Saputra (2012) mengemukakan bahwa :
“Proses pemesanan dalam pelaksanaan operasi perusahaan kadang-kadang
beberapa jenis pesanan khusus atau order khusus (pesanan diluar pada
umumnya yang diproduksi perusahaan didalam keadaan normal). Pada
umumnya pesanan khusus ini dikehendaki pelayanan yang bersifat khusus pula,
diantaranya masalah harga dari barang yang dipesan tersebut. Tidak jarang
pesanan khusus ini dimintakan harga yang lebih rendah dari harga yang
berlaku, atau harga yang telah ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan”.
K. DBMS (Databases Management System)
Menurut Anhar (2010:21) mengemukakan bahwa :
“Sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database
Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti oracle,
MySQL, Postgrade SQL, dan lain-lain”. MySQL merupakan DBMS yang
multithread, multi-user yang bersifat garis di bawah lisensi GNU General
Public Licence (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software yang
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
dimiliki oleh penulisnya masing-masing”.
Software yang digunakan untuk mengelola database sering disebut DBMS
(Database Management System). Software atau perangkat lunak DBMS yang sering
digunakan dalam aplikasi program database yaitu MySQL.
Menurut Anhar (2010:21) menjelaskan bahwa :
“MySql (My Structured Query Language) adalah RDBMS (Relationship
Database Management System) yang dapat manengani data yang bervolume
besar”. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah
program database yang mampu mengirim data dengan sangat cepat dan multi
user. MySQL memilik 2 (dua) bentuk lisensi, yaitu free software dan
shareware. Penulis sendiri dalam menjelaskan buku ini menggunakan MySQL
yang free software karena bebas menggunakan database ini untuk keperluan
pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensi.
Dari pengertian diatas Anhar menyimpulkan bahwa database adalah
sekumpulan table-tabel yang berisi data yang terdiri dari field dan record yang
17
terstruktur sehingga memudahkan dalam penyimpanan, mengatur dan pengaksesan
data, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database Management
System (DBMS), MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa
SQL. Program database MySQL salah satunya adalah XAMPP.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
A. Diagram Alir Data (DAD)
Menurut Yakub (2012:156) mengemukakan bahwa “Data flow diagram (DFD)
atau diagram alir data (DAD) merupakan alat untuk membuat diagram yang serbaguna.
Data flow diagram atau diagram alir data terdiri dari notasi penyimpanan data (data
store), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan”. Selain itu DAD
juga merupakan alat yang digunakan pada pengembangan sistem yang terstruktur dan
juga merupakan dokumentasi dari sistem. Untuk menjelaskan aliran atau alur data,
digunakan beberapa simbol pada DAD yaitu :
1. Kesatuan luar (External Entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang akan
memberikan masukan/menerima keluaran dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan
dengan suatu notasi kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal serta
dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data di DAD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses
simpanan data dan kesatuan luar, yang menunjukkan arus dari data yang dapat
18
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk
lain:
a) Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
b) Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c) Tampilan di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
d) Data yang dibaca atau yang direkamkan ke suatu file.
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus
data dituliskan disamping garis panahnya.
3. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses. Notasi proses dapat digambarkan dengan
mengunakan lingkaran. Di dalam penamaan proses biasanya berbentuk kalimat
yang diawali dengan kata kerja. Nama ini digunakan untuk menguraikan proses
apa yang akan dilakukan.
4. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa file atau database, arsip
atau catatan manual, tabel acuan manual dan sebagainya. Biasanya digambarkan
dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya.
a) Tahapan Diagram Alir Data (DAD)
Berikut ini adalah tahapan-tahapan DAD menurut Kendall dan Kendall (2010)
yaitu :
19
1) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya
memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut
diberi nomor nol.
Gambar II.2 Diagram Konteks
Sumber : Kendall dan Kendall (2010)
2) Diagram Nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahap proses yang ada didalam diagram
konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci.
20
Gambar II.3 Diagram Nol
Sumber : Kendall dan Kendall (2010)
3) Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi
dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
21
Gambar II.4 Diagram Detail
Sumber : Kendall dan Kendall (2010)
b) Kesalahan-kesalahan DAD menurut Kendall (2010) antara lain :
1) Lupa memasukkan suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pada
arah yang salah.
2) Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas eksternal secara langsung
satu sama lain.
3) Aliran data - aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
4) Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data.
5) Mengabaikan aliran data.
6) Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing - masing diagram anak harus
memiliki masukkan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses induk.
22
B. Kamus Data
Menurut Yakub (2012:107) mengemukakan bahwa :
“Kamus data (data dictionary ) merupakan daftar elemen data yang terorganisir
dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analis
sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data
storage. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi dari sistem informasi”.
Kamus data berisi seharusnya mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang akan dicatat sehingga kamus data dapat menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Nama arus data, dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram,
nama arus data harus dicatat di kamus data sehingga yang membaca data flow
diagram dan memerlukan penjelasan tentang arus data dapat langsung mencarinya
dengan mudah.
2. Struktur data, struktur data menunjukan arus data yang dicatat di kamus data terdiri
dari data item.
3. Alias, nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada, misalnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
4. Bentuk data, bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan
untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan
sistem.
5. Arus data, arus data menunjukan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di data flow diagram agar mudah
mencarinya.
23
6. Penjelasan, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data,
misalnya; nama arus data adalah tembusan permintaan persediaan, maka dapat
lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang
digudang.
7. Periode, periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini dicatat di kamus
data, kapan input data harus dimasukkan, kapan proses dari program harus
dilakukan, dan kapan laporan harus dihasilkan.
8. Volume, volume yang perlu dicatat adalah tentang volume rata-rata dan volume
puncak dari arus data.
a) Notasi Kamus Data
Penggunaan notasi kamus data dapat digambarkan atau diilustrasikan menurut
Yakub (2012) sebagai berikut :
1) Notasi “=”, elemen data elementary adalah suatu dekomposisi yang tidak
mempunyai arti dalam konteks lingkaran user.
Contoh : Nama = Nama_depan + Nama_belakang
2) Notasi “( )”, berdasarkan contoh di atas dapat dicatat dalam kamus data sebagai
berikut.
Nama_pelanggan = (Title) + Nama_depan + (Nama_tengah) + Nama_belakang
Alamat_pelanggan = (Alamat_rumah) + (Alamat_rumah)
3) Notasi “{}”, notasi ini digunakan untuk menggambarkan suatu komponen data
secara berulang.
Pemesanan = Nama_pelanggan + Alamat_kantor + {item}
24
Berarti pemesanan harus berisi nama_pelanggan, alamat_pelanggan dan ) sampai
X
4) Notasi “[]”, memilih salah satu dari sejumlah alternatif.
Jenis_kelamin = [Pria | Wanita]
5) Notasi “* *”, untuk memberikan komentar terhadap kejelasan arti dari elemen data.
Potongan pajak = *satuan pembayaran pajak yang berlaku ditentukan oleh
pemerintah*
6) Notasi “Alias*”, untuk memberikan nama lain dari suatu data.
Client = Alias untuk pelanggan
C. Entity Relational Diagram (ERD)
Dalam buku yang berjudul “Pengantar Sistem Informasi” karangan Yakub
(2012:60) menyatakan bahwa “ERD merupakan suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga
menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan
entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi”. ERD digunakan oleh perancang
sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data
(database).
Tiga komponen ERD menurut Sutabri (2012:60), yaitu entitas (entity), atribut
(attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan
dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari
entitas, dan relasi atau hubungan menunjukan hubungan yang terjadi antara dua entitas.
25
1. Entitas
Entitas (entity) menunjukan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem.
Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu
disimpan dalam basis data. Aturan-aturan ERD sebagai berikut :
a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
b. Nama entitas berupa kata benda tunggal.
c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan
menyatakan maknanyadengan jelas.
2. Atribut
Atribut (attribute) sering juga disebut sebagai properti (property), merupakan
keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yaang perlu disimpa sebagai
basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. Aturan atribut sebagai
berikut :
a. Atribut dinyatakan dengan simbol elips.
b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elips.
c. Nama atribut berupa kata benda tunggal.
d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan
dapat menyatukan maknanya dengan jelas.
e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis.
26
3. Relasi
Model relasi berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan objek
besar dan relasi antara entitas. Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukan
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan etitas pada himpunan entitas yang lain.
Jenis-jenis kardinalitas yaitu :
a. Satu ke satu (one to one)
Gambar II.5 Kardinalitas Relasi One to One
Sumber : Yakub (2012:64)
b. Satu ke banyak (one to many)
Gambar II.6 Kardinalitas Relasi One to Many
Sumber : Yakub (2012:64)
27
c. Banyak ke satu (many to one)
Gambar II.7 Kardinalitas Relasi Many to One
Sumber : Yakub (2012:65)
d. Banyak ke banyak (many to many)
Gambar II.8 Kardinalitas Relasi Many to Many
Sumber : Yakub (2012:65)
D. Logical Record Structured (LRS)
Menurut Wulandari (2012) mengemukakan bahwa :
“Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa
tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama
yang unik. Beda LRS dengan diagram entity relationship diagram nama tipe
record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-
link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record
lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada
kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model
yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan
28
kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai
dengan Entity Relationship diagram dan langsung dikonversikan ke LRS”.
E. Hierarchy Input Proses Output (HIPO)
Menurut Puspita dan Anggadini (2011:114), diagram HIPO (Hierarchy Input
Proses Output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level
yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem yang lebih detail.
Diagram HIPO dirancang sebagai alat bantu dan alat dokumentasi yang
digunakan untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
sutau masalah atau problem. Selain itu diagram ini juga digunakan untuk menguraikan
keseluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perusahaan. Untuk lebih
menggambarkan diagram HIPO akan dijelaskan dalam gambar sebagai berikut :
29
Gambar II.9 Hierarchy Input Process Output (HIPO)
Sistem Informasi Penggajian
Sumber: Puspita dan Anggadini (2011:114)
F. Pengkodean
Menurut Kristanto (2008:106) menyatakan “pengkodean adalah suatu tahap
dari analisa kebutuhan sistem dan desain sistem yang dituliskan dalam suatu dalam
bahasa pemrograman komputer tertentu yang biasanya oleh pabrik komputer sudah
ditentukan spesifikasinya”. Pada bahasa pemrograman komputer terdapat beberapa
faktor yang harus diperhatikan yaitu sintaksis, semantik dan kebenaran logika.
Semantik adalah maksud yang dikandung dalam setiap pernyataan yang ada dalam
4.0
Laporan data
penggajian
3.0
Proses data
penggajian
2.0
Siapkan data
penggjian
1.0
Sistem Penggajian
3.1
Menghitung gaji
kotor
3.2
Menghitung gaji
bersih
3.12
Tentukan tariff
gaji
3.13
Hitung gaji
kotor
3.11
Akuntansi jam
kerja
30
program. Kebenaran logika berhubungan dengan benar tidaknya urutan pernyataan
yang ada dalam program.
G. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan program dengan menggunakan aplikasi
GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer
berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau
gambar. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang dapat menyususn
sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form. Selain itu
visual basic juga menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database.
Kemudahan ini masih ditambah lagi dengan tersedianya sarana dan peranti yang
lengkap. (Madcoms, 2010).