Mengoperasikan Generator Set

76
1 M. PTL.OPS.003(2).A MENGOPERASIKAN GENERATOR SET ( GEN SET ) BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH EDISI 2005

Transcript of Mengoperasikan Generator Set

Page 1: Mengoperasikan Generator Set

1

M. PTL.OPS.003(2).A

MENGOPERASIKAN GENERATOR SET ( GEN SET )

BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKANPROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH EDISI 2005

Page 2: Mengoperasikan Generator Set

2

M. PTL.OPS.003(2).A

MENGOPERASIKAN GENERATOR SET ( GEN SET )

Disusun oleh :Drs. Jaka Suprapta

BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK KETENAGALISTRIKANPROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH EDISI 2005

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Page 3: Mengoperasikan Generator Set

3

Modul dengan judul “ MENGOPERASIKAN GENERATOR SET ” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu begian dari kompetensi dari Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik.

Modul ini menekankan pada pengoperasian generator setm, namun materi mengenai mesin diesel generator 3 phasa dan peralatan-peralatan yang ada pada genset perlu dibahasa lebih dahulu, baru membahas tentang menghidupkan atau mematikan gen set manual maupun otomatis dan pemeliharaan dan perawatan gen set. Paa kegiatan belajar I modul ini membahasa tentang mesin diesel, generator dan perlengkapan gen set, kemudian kegiatan belajar 2 membahasa tentang menghidupkan dan mematikan gen set manual dan kegiatan belajar 3 membahas mengoperaikan gen set secara otomatis dan kegiatan belajar 4 tentang perawatan dan pemeliharaan gen set.

Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik maupun PLC dan dasar-dasar mesin listrik sehingga sebelum menggunakan modul ini peserta diklat diwajibkan lebih memahami prinsip dasar mesin arus searah maupun bolak balik, serta memahami kontrol otomatis pada tenaga listrik.

DAFTAR ISI

Halaman sampulHalaman Francis ( sampul dalam )Kata PengantarDaftar IsiPeta Kedudukan ModulDaftar judul modulMekanisme pemelajaran

Page 4: Mengoperasikan Generator Set

4

Glosarium

BAB I PENDAHULUANA. DeskripsiB. PrasyaratC. Petunjuk Penggunaan ModulD. Tujuan AkhirE. KompetensiF. Cek Kemampuan

BAB II PEMELAJARANA. Rencana Penggunaan Peserta diklatB. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1a. Tujuan Kegiatan Pemelajaranb. Uraian Materi generator set

- Diesel generator set- Generator 3 phasa- Perlengkapan generator set

c. Rangkuman d. Tugase. Test Formatiff. Kunci Jawabang. Lembaran kerja

2. Kegiatan Belajar 2a. Tujuan Kegiatan Pemelajaranb. Uraian materi : Menghidupkan dan mematikan genst manual

- Arti penting keberadaan gen set- Instalasi sentral Tenaga Listrik- Menghidupkan gen set- Mematikan gen set

c. Rangkumand. Tugase. Tes Formatiff. Kunci Jawabang. Lembaran kerja

3. Kegiatan Belajar 3a. Tujuan Kegiatan Pemelajaranb. Uraian materi : Pengoperasian Generator Set Otomatisc. Rangkumand. Tugase. Tes Formatiff. Kunci Jawabang. Lembaran kerja

Page 5: Mengoperasikan Generator Set

5

4. Kegiatan Belajar 4 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran b. Uraian Materi : Perawatan dan Pemeliharaan Gen set c. Rangkuman d. Tugas e. Test formatif f. Kunci Jawaban g. Lembaran Kerja

BAB III EvaluasiA. Instrumen EvaluasiB. Kunci Jawaban

BAB IV Penutup

Daftar Pustaka

Page 6: Mengoperasikan Generator Set

6

PETA KEDUDUKAN MODULDIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

DAFTAR MODUL PROGRAM KEAHLIAM TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

KODE KOMPETENSI

JUDUL KOMPETENSI JUDUL MODUL KODE MODUL

KET.

PTL.KON.001(1)A

Melaksanakan persiapan pekerjaan awal

Melaksanakan persiapan pekerjaan awal

M.PTL.KON.001

PTL.KON.002(1).A

Menyiapkan bahan kebutuhan kerja

Menyiapkan bahan kebutuhan kerja

M.PTL.KON.002

PTL.KON.007(1).A

Memasang sistem perpipaan dan saluran

Memasang sistem perpipaan dan saluran

M.PTL.KON.007

PTL.KON. 008(1).A

Memasang dan menyambung sistem pengawatan

Memasang dan menyambung sistem pengawatan

M.PTL.KON.008

PTL.HAR.003(1).A

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya (Illumination Sign)

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya (Illumination Sign)

M.PTL.HAR.003

PTL.OPS.006

PTL.OPS.005

PTL.OPS.004

PTL.HAR.003

PTL.KON.006

PTL.HAR.009

PTL.OPS.001

PTL.HAR.001

PTL.HAR.002

PTL.HAR.004

PTL.HAR.008

PTL.OPS.003

PTL.KON.002 PTL.KON.007

PTL.KON.001 PTL.KON.008

PTL.HAR.007

PTL.HAR.01

PTL.OPS.002 PTL.HAR.011

PTL.HAR.005

PTL.HAR.00 PTL.HAR.026

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMANFAATAN ENERGI

Page 7: Mengoperasikan Generator Set

7

KODE KOMPETENSI

JUDUL KOMPETENSI JUDUL MODUL KODE MODUL

KET.

PTL.KON.006(1).A

Memasang neon sign (aplikasi khusus)

Memasang neon sign (aplikasi khusus)

M.PTL.KON.006

PTL.HAR.009(1).A Memelihara panel listrik Memelihara panel listrik M.PTL.HAR.009

PTL.OPS.001(2).A

Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah

Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah

M.PTL.OPS.001

PTL.OPS.002(2).A

Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi

Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi

M.PTL.OPS.002

PTL.HAR.011(1).A

Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya tegangan rendah

Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya tegangan rendah

M.PTL.HAR.011

PTL.HAR.002(1).A

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik

M.PTL.HAR.002

PTL.HAR.006(1).A

Melilit dan membongkar kumparan

Melilit dan membongkar kumparan

PTL.HAR.026(1).A

Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada mesin-mesin listrik

Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada mesin-mesin listrik

M.PTL.HAR.026

PTL.HAR.001(1).A

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik rumah tangga

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik rumah tangga

M.PTL.HAR.001

PTL.HAR.005(1).A

Merakit dan menguraikan komponen listrik/elektronika pada peralatan rumah tangga

Merakit dan menguraikan komponen listrik/elektronika pada peralatan rumah tangga

M.PTL.HAR.006

PTL.OPS.004(1).A

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik

M.PTL.OPS.004

PTL.OPS.005(2).A

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektronik

M.PTL.OPS.005

PTL.OPS.006(2).A

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendaliPLC

Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC

M.PTL.OPS.006

PTL.HAR.007(1).A

Merakit dan menguraikan komponen elektronika pada rambu cahaya

Merakit dan menguraikan komponen elektronika pada rambu cahaya

M.PTL.HAR.007

PTL.HAR.012(1).A

Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik sistem kendali dan

Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik sistem kendali dan

M.PTL.HAR.012

Page 8: Mengoperasikan Generator Set

8

KODE KOMPETENSI

JUDUL KOMPETENSI JUDUL MODUL KODE MODUL

KET.

rangkaian terkait rangkaian terkait

PTL.HAR.004(1).A

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan penunjang (operasional support)

Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan penunjang (operasional support)

M.PTL.HAR.004

PTL.OPS.003(2).A Mengoperasikan genset Mengoperasikan genset M.PTL.OPS.003

Page 9: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

GLOSSARY

Ohm Sakelar : Saklar PemilihInterlock : Kondisi dua saklar yang bekerja berlawananExciter : Penguat magnet pada generatorAuto Voltage Regulator : Stabilisator tegangan pada generatorNormally Open (NO) : Keadaan normal kontak terbukaNormally Closed : Keadaan normal kontak tertutupGovernor : Pengaturan PutaranPrecleaner filter : Saringan permulaanFuel injection pump : pompa bahan bakar tekanan tinggiKnalpot : Saluran pembuanganEmergency Stop : Mematikan mesin daruratOver Speel : Putaran berlebihanUnder speed : Putaran rendahLow Water Level : Level air radiator terlalu rendahOff : Tombol untuk mengintruksikan operasi generator set

BerhentiAutomatic : Tombol untuk mengintruksikan operasi bekerja secara

OtomatisTrial Service : Tombol untuk percobaan unit Gen Set beroperasi

BebanManual Service : Tomboluntuk mesin beroperasi secara manualManual Starting : Tombol untuk start mesin secara manusiaManual Stoping : Tombol untuk instruksi mesin berhenti secara manualSignal Test : Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau alat-

Alat indikatorHorn off : Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau alat-

Alat indikatorRelease : Tombol untuk mematikan lampu-lampu indikator

Yang menyalaStart : Tombol untuk mengoperasikan generator set. Tombol

Ini bekerja jika tombol manual starting bekerjaStart Fault : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampuEngine Running : Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen SetSupervision On : Tombol untuk memindahkan suplai beban, secara

otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukanLow Oil Pressure : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan rendahTemperature To High : Indikator mesin diesel telah bertemperature tinggiGenerator Over Load : Indikator generator terbebani lebih.

Page 10: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 10

BAB I

PENDAHULUANDekripsi Modul

Mengoperasikan generator Set (gen set) pada Industri merupakan modul teori dan praktikum berisikan pengoperasian pembangkit listrik di industri, baik itu secara manual.

Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yaitu kegiatan pertama tentang menghidupkan dan mematikan pembangkit listrik di industri (gen set manual) yang di dalamnya mencakup pentingnya keberadaan gen set, peralatan yang terdapat pada unit gen set serta praktek, menghidupkan dan mematikan gen set manual, kegiatan belajar kedua tentang memparalel dua genset yang di dalamnya mencakup syarat-syarat memparalael dua buah gen set dan praktek memparalel dua buah gen set serta kegiatan belajar ketiga tentang mengoperasikan gen set otomatis.

Page 11: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 11

Prasarat.

Untuk melaksanakan modul mengoperasikan genset memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat yaitu :

Menguasai Kompetensi sebelumnya (PTK KON.001. PTL KON 002. PTL KON 007. PTL KON.008)

Peserta diklat telah memahami dasar mesin listrik Peserta diklat telah memahami prinsip kerja mesin disel/bensin Peserta diklat telah dapat menggunakan alat ukur listrik Peserta diklat telah dapat mengoperasikan mesin listrik Peserta diklat telah mempelajari alat kontrol/proteksi mesin listrik

Page 12: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 12

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul Pemelajaran ini menggunakan sistem pelatihan berbasis Kompetensi yang terdiri dari pengetahuan ( knowledge), keterampilan (skill) dan sikap ( attitude) yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah pada apa yang dapat dilakukan peserta diklat setelah mengikuti pelatihan.

Dalah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berbasis kompetensi adalah penguasaan individu terhadap bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap secara nyata di tempat kerja.

Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memelukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari modul guna mencapai suatu kompetensi tertentu.

Setelah anda mempelajari modul ini, kemudian dilakukan evaluasi dan ji kompetensi ternyata belumm mencapai tingkat kompetensi tertentu pada kesempatan pertama maka pelatih akan mengatur rencana bersama anda untuk mempelajari dan memebri kesempatan kembali.

Modul terdiri atas tiga kegiatan belajar. Adapaun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul in :

h. Mempelajari dan memahami teori maupun konsep materi pemelajaran dalam lembar informasi pada setiap lembar kegiatan

i. Persipakanlah alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar j. Periksakanlah kondisi setiap komponen sebelum digunakank. Rakitlah setiap komponen sesuai dengan diagram rangkaian yang diberikan

setiap kegiatan belajarl. Hati-hatilah selama melakukan pengukuran pada setiap kegiatan belajar.

Page 13: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 13

TUJUAN AKHIR

Setelah peserta diklat mempelajari atau mempraktekkan modul ini dengan melaluiproses evaluasi, baik dari pengetahuan, keterampilan dan sikap diharapkan peserta diklat dapat ( kompetens) dalam mengoperasikan gen set baik di kalangan rumah tangga, hotel. Rumah sakit maupun di industri.

Kompetensi :

Kompetensi : Mengoperasikan Gen setKode : PTL OPS.003 (2) ADurasi Waktu : 120 jam @ 45 menit

Page 14: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

KOMPETENSI : Mengoperasikan Gen SetKODE : PTL.OPS.003(2).ADURASI PEMELAJARAN : 120 jam @ 45 menit

A B C D E F GLEVEL KOMPETENSI KUNCI2 2 2 2 1 2 1

KONDISI KERJA

Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku di tempat

kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku di eprusahaan harus dipatuhi

MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Menganalisa data operasi

Data unjuk kerja peralatan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan

Diagram kerja pengoperasian dipahami berdasarkan standar yang berlaku

Mengikuti standar analisis data operasi

Memahami data unjuk kerja gen set dengan stan-dar

Memahami diagram kerja pengoperasian gen set

Membandingkan data untuk kerja gen set dengan standar

2. Mempersiapkan pengoperasian

Pekerjaan pengoperasian disiapkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur standar K3 yang berlaku

Personel yang berwenang

Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan pengoperasian Gen Set serta pengetahuan dan keterampilan pendukung yaitu kesehatan dan keselamatan kerja serta penggunaan alat perkakas.

Mengikuti standar K3 dalam pengope-rasian gen set

Mengkoordinasikan persiapan pengope-rasian gen set de-ngan pihak lain yang berwenang

Memahami prosedur pengoperasian gen set

Mengisi check list persiapan pengoperasian gen set

Page 15: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 15

MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

dikoordinasikan untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait

Urutan persiapan dilaksanakan berdasarkan check list yang ditetapkan sesuai SOP

3. Melaksanakan pengoperasian

Start Up dilaksanakan sesuai urutan kerja berdasarkan SOP

Unit dioperasikan sampai dengan kecepatan nominal tanpa beban

Shut Down unit dilaksanakan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP

Mentaati prosedur pengoperasian dengan benar

Melakukan start up pengoperasian gen set

Mengoperasikan gen set tanpa bena

Melakukan shut down gen set

Mengamati gen set selama beroperasi

4. Mengamati dan menganggulangi masalah operasi

Kondisi gangguan dianalisa berdasarkan instruction manual dan logic sequence

Alternatif pemecahan masalah gangguan dikonsultasikan dengan pihak terkait

Mengkonsultasikan alternatif pemecahan gangguan pada pihak terkait

Menganalisa gangguan dalam pengoperasian gen set

Memahami cara mengatasi gangguan pada pengoperasian gen set

Mengatasi gangguan pada pengoperasian gen set

Page 16: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 16

MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai gangguan diselesaikan

5. Membuat laporan pengoperasian

Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan

Mentaati prosedur pembuatan laporan

Memahami cara membuat laporan pengoperasian gen set

Membuat laporan pengoperasian gen set.

Page 17: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 17

MEKANISME PEMELAJARANUntuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut:

Kerjakan sek kemampuan

Evaluasi Tertulis Praktek

CEK KEMAMPUAN

START

Lihat Kedudukan Modul

Lihat petunjuk Penggunaan modul

Nilai < = 7

Nilai < = 7

Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar 2

Nilai < 7

Nilai > = 7 Modul berikutnya/ Uji Kompetensi

Page 18: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 18

Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah peserta diklat telah memahami keselamatan materi modul yang meragukan kepada Kriteria Unjuk Kerja yang diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memperoleh kompetensi utama dalam mengoperasikan gen set.

No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Apakah anda dapat menyebutkan macam-macam genset sebagai sumber tenaga listriki Data untuk kerja peralatan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan

Apakah anda dapat menuliskan data-data generator set dengan benar

Apakah anda bisa menyebutkan bagian-bagian terpenting dari generator set dengan benar

Apakah anda dapat menyebutkan aat pengendali generator set

Apakah anda dapat melakukan persiapan sebelum mengoperasikan generator set

Apakah anda bisa menerangkan proses pengoperasian generator set

Apakah anda dapat menerangkan memparalelkan generator set

Apakah yang anda dapat lakukan perawatan generator set

Kesimpulan

Apabila peserta diklat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan dibuktikan jawaban yang benar dan data tertulis maupun praktek. Maka pembimbing dapat melakukan uji kompetensi secara intern dan dapat merekomodasikan untuk di uji oleh external (du/di)

BAB IIPEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta DiklatKompetensi : Mengoperasikan Generator Set

Page 19: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 19

Kode Modul : MPTL OPS 003 (2) ADurasi Pemelajaran : 120 jam @ 45 menit

Tempat BelajarJenis dan Kegiatan Tanggal Waktu

Sekolah IndustriAlasan

perubahanTanda tangan

Kegiatan Belajar 1- Diesel generator set- Generator 3 phasa- Perlengkapan gen

set- Paralel generator

Kegiatan Belajar 2- Menghidupkan dan

mematikan gen set manual

Kegiatan Belajar 3- Mengoperasikan

generator set otomatis

Kegiatan Belajar 4Pemeliharaan dan perawatan generator set

Evaluasi- Teori- Praktek

9 jam6 jam6 jam

6 jam

36 jam

30 jam

15 jam

12 jam

vvv

v

v

v

v

v

v

v

v

B. Kegiatan Belajara. Kegiatan Belajar I

Tujuan Kegiatan belajar I- Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :

1) Menjelaskan fungsi dari mesin diesel pada generator set2) Mengidentifikasi bagian-bagian generator set3) Menjelaskan prinsip ekrja generator 3 phasa4) Menyebutkan alat pengendali generator 3 pahasa5) Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan generator set6) Menjelaskan fungsi perlengkapan generator set7) Menjelaskan perlunya kerja paralel generator 3 pahasa8) Menyebutkan syarat-syarat paralel generator 3 pahasa

Page 20: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 20

9) Menentukan prosedur kerja paralel generator 3 pahsa10) Melakukan kerja paralel generator 3 phasa

KEGIATAN BELAJAR1

Generator SetA. Mesin Diesel

1. Prinsip-prinsip Diesel

Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan Ggl. Mesin Diesel termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran solar dengan bantuan oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak translasi.

Page 21: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 21

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar pada poros engkol.

Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor disambung secara kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh mesin diesel, sedangkan kepada gulungan rotor diberikan arus listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put tegangan : bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil diperlukan sistem Governor ( pengaturan putaran ) dan VR ( Voltage Regulator).

2. Diesel sebagai Pengerak MulaSyarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula yang baik diperlukan :a. Bahannya dari logam yang berkualitas baikb. Sistem pengaturan bahan bakar dan bahan bakarnya sendiri (solar) harus baik

dari tangki utama, tangki harian dalam pompa injeksi ( injection pump) sampai masuk dalam pembakaran silinder.

c. Sistem pelumasan, jenis oli, seluruh sistem pelumasan silinder harus tepat dan baik

d. Sistem pendinginan yang baik yaitu pendinginan dengan udara maupun dengan air.

e. Sistem penyaluran udara yang baik, udara yang dipergunakan pembakaran bahan bakar dalam silinder harus dalam perbandingan yang tepat

f. Generator dan perlengkapannya termasuk pengatur tegangan dan frekuensi harus baik

g. Panel-panel yang berisi rangkaian kontrol, baik untuk kontrol diesel maupun Generator selalu bekerja normal.

h. Sistem starter harus baik agar mesin selalu siap untuk beroperasi apabila hendak dioperasikan

i. Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan teratur akan menjadikan tercapainya tujuan pemeliharaan tersebut.

2. Penyaluran Bahan Bakar

Keterangan Gambar

Page 22: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 22

1. Tangki bahan bakar utama2. Pompa pengisi bahan bakar3. Tangki bahan bakar harian4. Saringan permulaan ( precleaner-Filter )5. Pompa tekanan rendah pengatur bahan bakar6. Saringan bahan bakar7. Pompa bahan bakar tekanan tinggi ( fuel injection pump)8. Penyemprot bahan bakar ( injector )9. Pipa saluran kelebihan bahan bakar

a. Cara Kerja Sistem Penyaluran bahan bakarBahan bakar dari tangki utama (1) dialirkan oleh pompa (2) ketangki harian (3) dari tangki harian karena gaya berat bahan bakar sendiri ( isapan dari pompa), bahan bakar mengalir melalui filter permulaan (4) diteruskan kesaringan (6). Bahan bakar melalui asrinan (6) kemudian dialirkan kepompa tekanan tinggi (7) dan diteruskan ke penyemprot ( injector) bahan bakar (8). Bahan Bakar yang berlebihan dari penyemprot dikembalikan ke tangki harian melalui saluran (9).

b. Fungsi saringanSaringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran kedalam pompa tekanan rendah. Pompa tekanan tinggi dan penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat mengakibatkan kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran bahan bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur) diperlukan untuk mengalirkan mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi pompa tekanan tinggi.

Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran bahan bakar, bila udara masuk maka akan terjadi ganguan pada mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-sendat dan mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna.

4. System PelumasanUntuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas. Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik.

Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalaha-masalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap masalah pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin. Minyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir , menstabilkan panas yang

Page 23: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 23

berlebihan, minyak pelumas adalah suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar ( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak.

Minyak pelumas harus mempunyai persyaratan teknis sebagai berikut :a. Tahan terhadap panasb. Bersih dari zat-zt kimi yang dapat mengakibatkan korosi pada bagian-bagian

mesinc. Licind. Tidak mengakibatkan keausan ( yang disebabkan oleh pencemaran kimiawi

sehingga menimbulkan koroasi yang berakibat keausane. Tidak banyak membebani mesinf. Untuk daerah tropis yang mempunyai suhu lebih dari 20° C keatas, pemakaian

jenis minyak pelumas dengan kode “ SAE-30” merupakan suatu persyaratan teknis, minyak pelumas selaian kode tersebut diatas tidak dibenarkan.

Keterangan 1. Oli balik dari turbo2. Saringan oli3. Katub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli 4. Bak Oli5. Pompa Oli6. Katub pelangsung untuk “ pendingin oli “ ( Oli cooler )7. Salruan hisap8. Pendingin oli

Prinsip kerja

Page 24: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 24

Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)

Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu, gangguan gangguan dalam pelumasan dapat terjadi oleh penyebab-penyebab sebagai berikut :a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas dan sebagainyab. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur dan lain

sebagainya ).c. Tersumbatnya saluran pelumasand. Rendahnya tekanan oli

Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut dapat diambil tindakan-tindakan pencegahan antara lain :a. Pemeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas olib. Penggantian oli secara rutinec. Penggantian filter secara rutined. Pemeriksaan saluran pelumasane. Memperhatikan tekanan oli.

Keterangan

Sehubungan dengan fungsinya oli harus mempunyai spesifikasi persyaratan bagi mesin yang bersangkutan. Setelah dipakai oli akan mengalami pencemaran dan perubahan sifat semula, pada peristiwa pembakaran dalam silinder akan terjadi persenyawaan oksidasi belerang dalam SO2 dan SO3 yang seterusnya akan terjadi asam kuat ( H2SO4 = air accu ) dan H2SO4 ini bersifat korosif ( memakan logam ) maka pada saat keadaan belum berbahaya oli harus diganti.

Begitu pula pada filter oli setelah sekian lama dipakai maka akan terjadi endapan sehingga filternya harus diganti dengan filter yang baru.

Page 25: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 25

Pemeriksaan yang kontinue menjadikan mesin mempunyai keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan pada saat over haul nanti perlu diadakan pemeriksaan yang teliti keadaan lubang jalan oli, pada dinding crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu.

5. Sistem PendinginanSistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas, selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi menjadi dua macam, yaitu :a. Sistem pendinginan airb. Sistem pendinginan udara

a. Sistem Pendinginan AirAir memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan kembali.Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam sistem pendinginan tersebut.

Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipa-pipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder dari bawah untuk mendinginkan mesin.

Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air yang menguap.Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini. Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendinginan tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik

Page 26: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 26

b. Sistem Pendinginan UdaraBerbeda dengan sistim pendinginan air, di sini silinder-silinder tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower.

6. Sistem Penyaluran UdaraUdara di dalam Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar ( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder. Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat, kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah kerak ( arang) di dalam silinder.Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain :a. Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggib. Mesin bekerja lama dengan beban rendahc. Mesin sering bekerja tanpa beband. Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat keluarnya asap

dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak

Dalam praktek kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Page 27: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 27

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder.Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower . Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan dingin perlu juga untuk membersihkan jendela-jendeka kaca yang dipasang di ruang mesin.

Page 28: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 28

Gb. 5 Sistem sirkulasi udara mesin dengan turbo chrager.

B. Generator pada Gen Set4. Generator dengan Sikat

Prinsip kerja :

Page 29: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 29

Sikat mendapat tegangan searah dari sumber searah ( voltage regulator) dimana tegangan yang diberikan kepada sikat tersebut oleh voltage regulator telah diatur sehingga tegangan yang diberikan pada sikat tersebut tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber searah dari VR yang telah melalui sikat ini, mengalir lebih slip ring dan masuk ke bagian rotor yang diputra.

Pada bagian stator terbangkitlah medan magnet yaiut pada bagian ujung kutub utara dan selatan. Diantara kedua ujung kutubnya akan timbul garis gaya magnet ( fluksi) dan akibat adanya rotor yang berputar yaitu kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan ini, maka garis gaya magnet akan terpotong oleh kumparan jangkar. Dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar, keadaanya tidak selalu tetap, ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar sejajar dengan arah garis gaya magnetnya, ada juga dalam keadaan emmotong garis gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik.

Bila stator dari generator dibuat untuk menghasilkan listrik AC tiga phasa maka out put generator juga dibuat dengan tiga phasa.

5. Generator Tanpa Sikat Arang

Prinsip Kerja :Arus mengalir dari sumber arus searah voltage regulator. Alat ini telah mengatur agar tegangan yang diberikan tetap konstan sesuai dengan keperluan. Sumber arus DC dari VR ini mengalir kedalam stator gulungan Exiter (A), maka alam stator exiter ini mengalir akan timbullah medan magnet yang kemudian menginduksi gulungan rotor exiter (B) yang berputar. Maka garis gaya magnet ( fluksi rotor dari stator exiter (A) yang menginduksi rotor exiter (B) akan terpotong oleh kumparan jangkar dari rotor

Page 30: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 30

exiter (B). Karena dalam perpotongan oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan ini keadaannya tidak selalu tetap yaitu ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar kedudukannya searah dengan garis gaya magnet ada juga dalam keadaan memotong garis gaya magnet ada juga dalam keadaan memotong garis gaya magnet sehingga timbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus bolak balik AC. Kemudian arus AC ini disearahkan oleh penyearah (C) yang kemudian mengalir ke gulungan stator (D) hingga timbullah kembali garis gaya magnet di kutub utara dan selatan stator tersebut. Kemudian garis gaya magnet ii akan terpotong oleh kumparan jangkar yang keadaannya tidak selalu tetap sehingga tiimbullah beda potensial yang biasa disebut dengan arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk mencatu perangkat Telekomunikasi yang membutuhkan arus AC tersebut.

Bila pada bagian stator ini dibuat untuk menghasilkan energi listrik tiga phasa maka dibuatlah out put dari generator yang juga dengan tiga phasa.

16. Pengendalian Terhadap Sitem Kemagnetan

Untuk keperluan penguatan bagi kutub-kutub magnet selalu dibutuhkan sumber arus searah. Jika ditinjau dalam menghasilakannya, terhadap bermacam-macam cara yaitu :a. Secara Konvensional

Skema rangkaian dengan cara konvensional ini dibuat dilukiskan seperti gambar 51.

Gambar 51

Mesin utama ( main machine), DC penguat utama ( main DC exiter) dan DC penguat pembantu ( Pilot exiter) berada dalam satu poros. Tegangan keluaran dari DC penguat pembantu dipergunakan untuk memperkuat kemagnetan pada penguat utama yang mana besar kecilnya arus yang mengalir pada mesin DC utama dapat diatur dengan menggunakan Rheostat utama ( main rheostat) yang diatur dengan menggunakan Rheostat utama ( main rheostoat) yang dapat dioperasikan secara manual atau otomatis ( automatic regulator), sedangkan tegangan keluaran dari mesin DC utama dipergunakan untuk memperkuat pada kemagnetan mesin utama

b. Sebagai pengembangan, dengan adanya kemajuan teknologi telah banyak suatu pembangkit yang mana sumber arus searah sebagai arus penguat magnet tidak diperoleh dari generator arus searah (DC), melainkan menggunakan rectifier ( penyearah).Adapun skema rangkaian dari cara ini dapat dilukiskan seperti gambar 52.

Page 31: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 31

Gambar 52

Tegangan keluaran dari sumber AC penguat ( Ac exiter) disearhakan dengan menggunakan rectifier. Tegangan keluaran sumber AC penguat ini disamping disearahkan untuk kepentingan penguatan sendiri, juga disearhkan untuk memperkuat kemagnetan mesin utama.Tegangan keluaran dari sumber AC penguat yang digunakan untuk penguatan sendiri dikontrol dengan menggunakan regulator utama ( main regulator) yang mana regulator ini dapat dikerjakan dengan menggunakan seperangkat amplidin ( amplidyne set).Penguatan dengan sistem ini sangat baik untuk mesin-mesin yang sangat besar yang dapat mencapai ratusan MVA.

Adapun cara yang ketiga adalah suatu cara yang sering disebut “ Brushlaless Exition”.Skema rangkaian cara inidapat dilukiskan seperti gambar 53.

Page 32: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 32

Berdasarkan gambar 53 jelas kiranya bahwa dalam cara ini untuk mengalirkan arus kemagnetan tidak diperlukan sikat-sikat ( cincin seret) seperti halnya cara yang lain.

Tegangan keluaran dari mesin utama sebagian kecil disearahkan untuk penguatan pada sumber AC penguat ( AC exiter), yang mana pengontrolan arus kemagnetan dilakukan oleh regulator.

Tegangan keluaran dari AC exiter langsung digunakan untuk memperkuat kemagnetan mesin utama ( tanpa menggunakan sikat dan cincin) dengan perantara penyearah utama main ( rectifier)

c. Perlengkapan Diesel GensetGenset harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang menunjang, agar mempunyai :a. Kestabilan baik tegangan maupun putarannya bila sewaktu-waktu terjadi

perubahan beban mesin harus tetap stabil.b. Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan Genset setiap saat, Pemutus arus

dan pelepas beban yang bekerja secara otomatis dan manual.c. Sistem pengontrol untuk diesel yang berfungsi untuk mematikan diesel sewaktu-

waktu terjadi gangguan.d. Emergency stop ialah suatu alat/ tombol yang akan mematikan mesin kapan saja

yang diinginkan

1. Voltage Regulator (VR)Voltage Regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan out put dari generator tetap konstant sesuai yang diinginkan. VR secara langsung/ tidak langsung memberikan arus searah kepada kumparan rotor sehingga menimbulkan tegangan pada out put gulungan stator. Kalau terjadi tegangan out putnya diteruskan ke gulungan stator. Kalau terjadi penurunan tegangan karena kenaikan beban maka VR akan menaikan tegangan out putnya diteruskan ke gulungan rotor sehingga tegangan induksi stator akan naik sampai level semula. Begitupun jika ada kenaikan tegangan ( beban turun), oleh karena VR hanya berfungsi sebagai pengatur tegangan maka alat ini akan bekerja pada frekuensi atau mesin pada keadaan ratingnya ( putaran normal )

Jika mesin berputar lebih rendah dari pada ratingnya akan berakibat tegangan out put regulator sedemikian tingginya dan arus akan sangat tinggi sehingga merusak peralatan VR. Maka untuk mengadakan testing mesin yang berhubungan dengan

Page 33: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 33

rpm, VR harus dimatikan / dilepas, untuk percobaan pada rpm normal VR boleh disambung.

Biasanya VR pada batas-batas kemampuan tertentu ( dapat disetel) kalan ada kenaikan/ penurunan tegangan melebihi batas kemampuan ( 10 %) harus diusahakan agar beban terlepas dari beberapa saat kemudian mesin mati.

2. GovernorSeperti hanya VR, alat pengatur putaran ( Governor) berfungsi untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatan yang tetap. Jika ada kenaikan beban, mesin bertendensi menurunkan putarannya dan Governor akan memberikan signal kepada katup pembuka bahan bakar. Sehingga bahan bakar yang masuk ke dalam Injector bertambah banyak, sehingga mesin akan berputar normal kembali dan tidak terjadi penurunan putaran, sebaliknya kalau ada penuruanan beban mesin akan berputar melebihi ratingnya. Governor akan mengirim signal kepada katup bahan bakar agar mengurangi bahan bakar yang masuk sehingga mesin berputar normal.

Governor sama halnya dengan VR mempunyai batas-batas tertentu itu tidak lebih dari 5%. Jika mesin berputar pada keadaan lebih kecil 75% atau lebih besar 105% dari putaran normalnya maka usahakanlah agar Genset melepaskan beban listriknya dan bebera saat mesin dimatikan.

3. Indikator-indikator

Fungsinya :a. Penunjuk keadaan Mesinb. Membantu trouble shooting yaitu mencari suatu gangguanPemasangan indikator pada panel Genset.

Indikator dan peralatanya yaitu relay-relay, timer, switch semuanya dipasanag pada panel kontrol, antara lain :- Volt meter untuk mengetahui tegangan dari tiap phasa- Ampere meter untuk mengetahui arus dari tiap phasa- Watt meter untuk mengetahui daya nyata- Rpm untuk mengetahui putaran mesin- Frekuensi meter untuk mengetahui put put frekuensi listrik- Running Hour meter untuk mengetahui lamanya mesin bekerja- Meter Tekanan oli, solar dall.- Thermometer untuk suhu air dan lain-lain

Sebagai indikator untuk membuka maka dipasang lampu kontrol yaitu :- Lampu indikator untuk Over Speed- Lampu indikator untuk Under Speed- Lampu Indikator untuk Low Water Level ( untuk level air radiator terlalu rendah )- Lampu indikator untuk temperatur air tinggi- Lampu indikator untuk tekanan oli rendah

Page 34: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 34

- Lampu Indikator untuk tegangan nenaik lebih normal ( Over Voltage atau tegangan lebih)

- Lampu Indikator untuk tegangan menurun kurang dari normal ( Under Voltage)- Lampu Indikator untuk Power Balik, dan lain-lainSemua indikator bekerja pada batas-batas tertentu yang berhubungan erat dengan penyetelan yang dilakukan.

4. Alat PengamanAlat pengaman berguna untuk :- Mengamankan Generator- Mengamankan Prime Mover ( Diesel)

Pengaman Generator bertugas mematikan seluruh Genset apabila ada hal-hal yang membahayakan Generator. Pengaman Diesel sama dengan pengaman Generator, hanya berbeda dari asal usul gangguan. Kalau Temperatur mesin diesel terlalu panas bekerja pengaman diesel itu akan bekerja. Kalau tegangan generator naik bekerjalah pengaan generator

Untuk pengaman ini sebaiknya dipasang pemutus beban dan pematikan mesin, baik yang bekerja secara otomatis maupun secara manual. Keduanya harus ada dan disambung seri.Untuk jenis otomatis dipergunakan apabila sewaktu-waktu ada gangguan yang dapat membahayakan Genset secara otomatis pengaman ini akan bekerja. Sedangkan untuk jenis manual dipakai bila harus mematikan mesin atau melepaskan beban setiap saat yang dikehendaki Misalnya :Untuk menjaga agar mesin selalu bekerja dalam keadaan yang diijinkan maka diusahakan mesin secara otomatis melakukan hal-hala sebagai berikut :- Kalau mendapat temperatur air pendingin lebih dari 2000 F ( 94°C) maka

pemutus beban harus bekerja dan mesin jalan tanpa beban.- Kalau terjadi Over Speed sampai mencapai 30 detik, mesin dibuat mati total.

Keterangan :

Sebenarnya untuk panel kontrol dapat dibuat otomatis penuh dan selengkap mungki. Tetapi diperlukan rangkaian-rangkaian listrik ( rangkaian kontrol) yang cukup rumit,. Tentu saja komponen-komponen yang dipakai harus dari jenis yang terbaik. Sebab pemakaian dari kualitas biasa-biasa saja sering mengalami gangguan yang berakibat mesin tidak dapat bekerja walaupun dalam kondisi yang baik.

5. Peralatan Tambahan

Page 35: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 35

Peralatan tambahan yang dimaksudkan adalah hal-hal yang dipasang pada diesel untuk mengetahui kondisi dari seluruh sistemnya. Sistem-sitem yang ada di dalam diesel biasanya :- Sistem bahan bakar - Sistem udara masuk- Sistem pelumasan - Sistem starter, dan lain-lain- Siswam pendinginan

a. Sistem Penyaluran Bahan Bakar

Bila filter bahan bakar kotor sebaiknya ada tanda / indikator (alarm) Bila tekanan bahan bakar turun sebaiknya ada tanda atau indikator ( alarm). Bila bahan bakar dalam tangki harian menuju level ½ jam operasi ada tanda daln lain sebagainya

b. Sistem Pelumasan- Bila Tekanan minyak pelumas turun sebaiknya timbul alarm- Bila tekanan minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm- Bila suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm, dan lain sebagainya

c. Sistem Pendinginan- Bila suhu air tinggi ( lebih 24°C) sebaiknya timbul alarm- Bila level air turun sebaiknya timbul alarm- Bila tekanan air kurang sebaiknya timbhul alarm

Untuk mesin-mesin Pendinginan udara- Bila alairan udara kurang lancar sebaiknya ada laarm- Bila temperatur sirip silinder tinggi sebaiknya ada alarm

d. Sistem Starting- Bila motor starter terlampau laa senempel pada Fly Wheel Timbul alarm- Charger tidak dapat mengisi Battery sebaiknya timbul alarm

f. Lain-Lain- Bila mesin jalan dengan rpm yang rendah sebaiknya timbul alarm- Bila mesin jalan dengan rpm yang lebih dari normal ( 120%) timbul alarm.

C. Parallel Generator AC 3 PhasaSering terjadi bahwa sebuah pembangkit (generator) tidak mampu melayani beban yang terpasang, dengan arti bahwa kapasitas beban lebih besar daripada kapasitas generator.Dalam hal yang demikian, perlu kiranya memaralelkan dua generator atau lebih dengan maksud untuk memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan.Selain untuk tujuan diatas, kerja parallel juga sering dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan jika ada generator yang harus dihentikan misalnya untuk istirahat atau reparasi.

Keuntungan dari kerja beberapa generator kapasitas yang kecil secara paralel untuk mencuplai beban yang sama dibanding dengan hanya satu generator yang besar adalah sebagai berikut :

Page 36: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 36

1. Beberapa unit yang kecil lebih handal dibanding satu unit yang besar. Apabila satu rusak kelangsungan suplai beban dapat dipertahankan oleh kerja unit yang lain.

2. Jika terdapat beberapa unit station tenag perbaikan untuk unit-unit menjadi lebih mudah dan ekonomis.

3. Biaya dari unit yang siap dipakai adalah lebih kecil4. Penambahan unit dapat dipasang saat diperlukan sesuai dengan pertambahan

beban pada station tenaga.

Untuk maksud memaralelkan ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :a. Harga tegangan efektif pada terminal harus samab. Frekuensi yang dihasilkan masing-masing generator harus samac. Phasa dari kedua generator harus sama

Dengan arti lain, bahwa beda phasa tegangan harus sama dengan nol, jika dipandang dari rangkaian beban pada titik persambungan sntara kedua generator yang akan diparalelkan dengan generator yang akan dibantu mempunyai beda phasa 180°

Gambar 54 melukiskan prinsip memaralelkan dua buah generator beserta vektor diagramnya.

Tegangan V1 merupakan harga tegangan generator G1 yang akan diparalelkan untuk memperbsar kapasitas daya, sedangkan V2 merupakan harga tegangan generator G2.Jika ketiga syarat diatas telah dipenuhi maka akan diperoleh vektor tegangan seperti gambar 54b. Jika terjadi perubahan pada salah satu generator misal G2

Page 37: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 37

mempunyai putaran lebih cepat dari pada G1 maka akan mengalir suatu arus lokal antara G1 dan G2 dan antara tenagan V1 dan V2 mempunyai beda phasa lebih kecil dari 180°. Hal ini dapat dilukiskan seperi gambar 54c. dimana Ec merupakan beda tegangan antara G1 dan G2 antara tegangan lokal Ec dan arus lokal Ic terdapat beda phasa sebesar :

Фs = tan -1 21

21

RaRa

XsXs

= ............................. (40)

Sedangkan besarnya arus lokal Ic :

Ic = ).(2 XsiRa

Ec

.........................................( 41)

Dengan arti :Xs = Xs1 = Xs2 : reaktansi serempak kedua generatorRa = Ra1 = Ra2 : hambatan murni lilitan jangkar

Jika G1 berputar lebih cepat dari G2 maka arus lokal Ic tertinggal Фs dari tegangan lokal Ec seperti dapat dilukiskan pada gambar 54d.

18. Peralatan yang dapat digunakan dalam parallel Generator.Dengan adanya ketiga syarat pokok dalam memaralelkan generator dapat diperlukan peralatan-peralatan untuk dapat mengetahui apakah ketiga syarat tersebut telah terpenuhi.Adapun peralatan-peralatan tersebut antara lain :a. Frekwensi meter, yang berfungsi untuk mengetahui frekwensi masing-masing

generator.b. Volt meter AC, untuk mengetahui besarnya tegangan masing-masing generator.c. Alat untuk mengetahui apakah tegangan kedua generator tersebut telah

sephasa. Untuk inji dapat digunakan suatu alat.1) Lampu-lampu serempak

Lampu-lampu serempak ini dipasang sedemikian rupa sehingga berdasarkan keadaan lampu-lampu tersebut dapat diketahui apakah generator-generator tersebut telah sephasa.

Untuk ini tentu saja penglihatan mata lebih banyak menentukan, karena harus diperhatikan terang atau tidaknya keadaan lampu dan sebagainya. Ditinjau dari cara penyambungan lampu-lampunya dikenal tiga macam cara :a) Sambungan gelap, jika kedua generator sudah sephasa maka semua lampu

menyala.b) Sambungan terang, jika kedua generator suah sephasa maka semua lampu

menyala sangat terang, sedangkan kedua generator belum sephasa maka semua lampu mati.

c) Sambungan cahaya putarJika terlihat bahwa nyala lampu berputar baik kekiri atau kekanan, hal ini menunjukkan bahwa kedua generator belum spahasa, yang mana masalah kecepatan berputarnya nyala lampu tersebut disebabkan oleh frkwensi dari

Page 38: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 38

kedua generator yang juga belum sama. Sedangkan jika nyala lampu sudah tetap tidak berputar, ini berarti disamping frekwensi kedua generator sudah sama, pahasanya juga suda sama. Dalam keadaan yang demikian ini, dari ketiga lampu yang dipasang, satu lampu mati dan dua lampu yang lain menyala sama terang.Ketiga macam sambungan tersebut dapat dilukiskan seperti gambar 55.

Dalam praktek biasanya masing-masing cara diatas dilengkapi dengan Vo meter, yang mana setelah frekwensi sama tegangan sama dan phasa sama, saklar utama yang digunakan untuk memaralelkan ditutup (ON) saat Vo meter pada phasa yang sama antara generator yang satu dengan lainnya.

2) Synchronous cope.Synchronous cope merupakan peralatan yang khusus dimana alat ini pada dasarnya bekerja berdasarkan alat-alat ukur lainnya dengan dasar penunjukkan jarusm karena adanya sifat elektro magnetisme. Misalnya synchronous cope Lincoln yang dilukiskan seperti gambar 56.

Page 39: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 39

Scnchronous Lincoln merupakan sebuah motor kecil berkutub dua. Motor mempunyai dua lapisan kumparan yang masing-masing dihubungkan pada generator yang akan diparallelkan.

Sebuah kumparan F yang dihubungkan dengan jala-jala melalui hambatan RF yang berfungsi untuk menentukan arus kemagnetan yang tepat sephasa dengan tegangan yang dibangkitkan (V). Sedangkan kumparan kemagnetan kedua terletak pada jangkar yang mempunyai dua lilitan (kumparan) yang saling tegak lurus yakni R dan X yang memperoleh arus kemagnetan dari, generator yang akan dihubungkan paralel pada tegangan V.

Kedua kumparan R dan X dihubungkan secara paralel dengan adanya R maka arus yang mengalir padanya sephasa dnegan tegangannya, sedangkan arus yang mengalir melalui kumparan X yang merupakan induktor murni arus lebih mendekati 90° tertinggal terhadap tegangan.

Dengan adanya sifat-sifat diatas, maka diperoleh arus kemagnetan yang mengalir pada kumparan R murni sephasa dengan tegangan V’sedangkan arus kemagnetan yang mengalir pada F. Sebatang jarum yang dipasang pada jangkar akan menunjukkan bagaimana keadaan phasa antara tegangan-tegangan yang diserempakkan .

Dalam keadaan serentak yang mana tegangan V dan V’ dalam keadaan sephasa, maka jarum akan menunjukkan angka nol. Jika generator yang diparalelkan tidak dalam keadaan serenpakmaka jarum tersebut akan menunjukkan angka dibawah nol atau diatas nol, tergantung pada tegangan yang diparalelkan, apakah lebih cepat atau lebih lambat dari generator yang akan dibantu.Gambar 57 melukiskan atu contoh dalam proses memaralelkan dua buah generator AC 3 pahasa beserta perlengkapannya.

Prinsip Kerja.G1 sudah melayani beban dengan data : V1 dan F1 . Dalam hal ini Ss1 dan Sm2

dibuka G2 yang akan diserempakkan dimasukkan kedalam rel penyerempak dengan menutup Ss2 . Dengan mengatur G2 sedemikian rupa sehingga V1 = V2

dan F1 = F2. Setelah lampu cahaya putar berada pada kondisi tetap (satu lampu mati, dua lampu yang lain menyala sama terang) atau Vo meter menunjukkan harga nol, dengan secepat mungkin Sm2 ditutup.

Dalam pembangkit yang besar, untuk menutup saklar Sm2 biasanya digunakan kontaktor. Setelah kedua generator berada dalam kondidi paralel maka agar G2

Page 40: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 40

dapat ikut memikul beban maka daya penggerak G1 dikurangi dan daya penggerak G2 ditambah.

Pengurangan dan penambahan daya penggerak tersebut diusahakan dikerjakan bersama-sama. Untuk mengetahui apakah beban G1 berkurang dan G2 sudah memikul beban hal ini dapat dilihat pada kilo watt mater atau ampere meter ( kilo ampere meter) yang terpasang pada panel kontrol.

Page 41: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 41

c. Rangkumana. Generator set dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada

output statornya menghasilkan tegangan (ggl)b. Sistem penyaluran bahan bakar

Page 42: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 42

c. Bahan bakar dari tangki utama dialirkan oleh pompa ke tangki harian, bahan bakar mengalir filter di alirkan ke pompa tekanan tinggi diteruksn ke Injector bahan bakar kemudian kemblai ke tangki harian melalui saringan- Sistem pelumasan adalah sistem pemeliharaan atau perawatan terhadap masalah

malasah gerak, gesekan dan panas- Sistem pendinginan digunakan untuk melindungi kewawetan mesin akibat proses

pembakaran mesin pendinginan generator set dapat dilakukan dengan sistem pendinginan air dan udara

- Generator yang digunakan generator set adalah generator dengan sikat dan generator tanpa sikat

- Pengendalian generator terhadap sistem kemagnetan yaitu secara konvensional, rectifier dan Brushesr exitation

- Perlengkapan generator set yaitu voltage regulator/ Automativc voltage Regulator, governor, indikator indikator dan alat pengaman

- Kerja paralel generator pada generator set atau pusat pembangkit listrik dilaksanakan dengan alasan antara lain ... Kehandalan dalam pelayanan persuplaian, yaitu bila satu generator rusak,

kelangsungan pelayanan beban dapat dipertahankan oleh kerja generator lain Perbaikan dan pemeliharaan generator lebih mudah dan lebih ekonomis Penambahan unit dapat dipasang disesuaikan dengan penambahan bebanSyart-syarat kerja paralel yang baik adalah Tegangan terminal generator yang akan kerja paralel harus sama Frekwensi generator harus sama Phasa dan urutan phasa harus sama

d. Tugas

1. Buatlah Denah Tata letak dari generator set ayng baik dan benar2. Tuliskan data-data yang terdapat pada generator set.3. Tuliskan bagian-bagian yang terpenting dari generator set.

e. Tes Formatif1. Apa fungsi mesin diesel pada generator set2. Bagaimna syarat-syarat minyak pelumas pada sistem pelumasan3. Sebutkan sistem pendinginan pada generator set4. Jelaskan prinsip kerja dari generator 3 phasa5. Mengapa diperlukan kerja paralel generator6. Sebutkan syarat-syarat kerja paralel dua generator 3 phasa7. Bagaimana kerja lampu sinkronisasi menunjukkan bahwa frekwensi dan urutan

fasa geenrator tiga phasa yang akan diparalelkan terhadap generator lain yang sedang bekerja telah sama dan benar

8. Apa fungsi dari voltage regulator9. Apa fungsi dari governor10. Sebutkan alat-alat ukur pada panel gen set

Kunci Jawaban

Page 43: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 43

1. Fungsi mesin diesel adalah sebagai pengerak mula pada gen set, untuk menggerakkan roto generator sehingga out put statornya menghasilkan tegangan

2. Syarat- syarat minyal pelumas a. Tahan terhadap panasb. Bersih dari zat-zat kimiac. Licind. Tiak mengakibatkan keausane. Tidak banyak membebani mesinf. Suhu lebih dari 20°C.

3. Sistem pendinginan pada generator set adalah sistem pendinginan air dan udara4. Prinsip generator 3 phasa

Pada bagian stator terbangkit medan magnet yaitu bagian kutub utara dan selatan. Diantara ujung kutubnya adakan timbul garis gaya magnet dan akibat aanya roto yang berputar memotong garis gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik

5. Karena dengan kerja paralel, jumlah generator ayang bekerja setiap saat dapat berpariasi disesuaikan dengan besarnya beban yang terpasang sehingga generator itu bekerja pada kapasitas nominal dan efesiensi kerjanya menjadi maksimum.

6. Syarat-syarat kerja paralel generator tiga phasa :a. Tegangan terminal dua generator harus samab. Frekuensi dua generator harus samac. Urutan phasa dua generator harus sama

7. Bila urutan phasa benar lampu akan nyala berputar. Selanjutnya bila frekuensi telah sama, putaran nyala. Lampu makin perlahan dan akhirnya berhentiBila urutan pahasa belum benar, maka lampu akan berkedip bersama-sama untuk membenarkannya dengan cara menukar phasanya

8. Voltage regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan oit put dan generator sesuai yang diinginkan

9. Governor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatannya yang tetap.

10. Alat-alat meter pada generator set- Volt meter- Amper meter- Watt meter- Sppedometer ( Rpm)- Frekwensi meter- Running Hour meter- Meter tekanan oil- Thermometer

Alat dan Bahan1. Satu unit A gen set2. Pencil 2B3. Kertas A34. Penggaris lengkap

Keselamatan Kerja

Page 44: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 44

1. Ikutilah langkah kerja dengan benar2. Ikutilah petunjuk dari pembimbing3. Pada saat pengamatan gen set diatur dengan baik

Langkah Kerja1. Amatilah seluruh komponen gen set2. Tulislah nama-nama komponen gen set3. Jelaskanlah fungsi dari komponen gen set4. Gambarkan bagian-bagian dari gen set5. Tulislah nama plat dari gen set6. Buatlah laporan pengamatan dari gen set

Kegiatan Belajar 2

a) Tujuan kegiatan belajar 2Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :

1) Menjelaskan penting keberadaan gen set2) Menjelaskan cara kerja instalasi sentral tenaga listrik3) Menghidupkan gen set secara manual4) Mematikan gen set secara manual5) Membuat laporan pengoperasian gen set

Menghidupkan dan Mematikan GenSet

1. Arti Penting Keberadaan Genset

Sentral tenaga listrik merupakan pusat disediakannya tenaga listrik untuk kebutuhan di Industri, Instansi, Rumah Sakit, perhatian dan sebagainya, Tenaga Listrik yang dibutuhkan tersedia secara terus menerus yang umunya berasal dari PLN atau generator set C ) Gen Set )

Pada umumnya karen beberapa pertimbangan akhirnya tenaga listrik pertimbangan itu diantaranya :

Page 45: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 45

a) Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkantenaga per KWh dari unit generator lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan untuk memperoleh per KWh dari PLN

b) Suku cadang dari diesel maupun generator semakin sulit didapatkan, sedang suku cadang unit PLN diperolehnya lebih mudah

c) Diesel memerlukan perawatan yang terus menerus misalnya diadakan revisi kecil setiap 600 jam, revisi medium setiap 1700 jam, serta revisi besar setiap 5300 jam, yang berarti kurang efisien bila dibandingkan dengan unit PLN.

d) Adanya bahan bakar minyak yang semakin mahal.

Untuk selanjutnya generator set disiapkan sebagai cadangan bila unit PLN mengalami kerusakan. Penyambungan unit generator set maupun unit PLN dengan jaringan distribusi dilayani oleh Omsakelar ( saklar pemilih). Dengan demikian tenaga listrik yang dibutuhkannya hanya akan disuplay oleh satu unit saja, unit PLN atau unit generator set dengan pelayanan Omsakelar.

2. Instalasi Sentral Tenaga Listrik

PLN

Beban Listrik

Gen Set

Cara kerjanya a. Dalam kedaan normal tegangan dari PLN dengan langsung memikul beban listrikb. Dalam keadaan tidak normal atau gangguan PLN maka tenaga listrik dipindahkan

pada generator set.

3. Menghidupkan Gen Set1. Persiapan

a. Cek keadaan air accu baterai, apabila keadaan kurang, perlu ditambah sesuai dengan ukurannya jangan sampai berlebihan, apabila tumpah akan merusak koponen lain

b. Cek Kondisi baterai sebagai tegangan DC untuk keperluan starting pada motor diesel

c. Cek kondisi air pendingin pada radiator, apabila kurang perlu ditambah ban dan apabila air sudah tidak memenuhi syarat perlu diganti.

d. Cek kondisi oil pada mesin diesel, apabila kurang ditambah dan oil tidak memenuhi syarat perlu diganti

e. Cek bahan bakar (solar) untuk menghidupkan motor diesel sesuai dengan perencanaannya

2. Mengoperasikan gen set 100 KVA

Page 46: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 46

a. Melakukan persiapan dengan baik dan benarb. Memasukkan saklar baterai sebelah kanan posisikan ke atas (ON0c. Menaikkan tekanan oli dengan jalan memompa dengan melihat meter, tekanan

sampai dengan 3 kgd. Putarkan Hendle gas pada posisi 1/2 nyae. Start diesel dengan kunci, putra dari posisi nol ke posisi hidup (ON), sehingga

generator sel hidup.f. Generator set dijalankan dengan putaran rendah ( ± 750 Rpm) dengan waktu

tertentu ( ± 5 menit ), supaya dlam rangka pemanasan mesin dieselg. Putarlah stri gas perlahan-lahan sampai jutaan tegangan fasa – nol 220V fasa-

fasa380 V dan frekwensi 50 Hz. Data tersebut dapat di lihat pada panel h. Masukkan saklar di dalam panel genset dorong ke atas sampai dengan pisau

saklar masuk kabeli. Dorong keatas saklar pada rumah panel yang menghubungkan beban dengan gen

set atau dorong ke bawah untuk menghubungkan beban dengan PLNj. Mengamati tegangan, putaram dam frekwensi dari generator set.

3. Mematikan Generator Set.Generator set merupakan sumber tenaga listrik cadangan atau tambahan untuk memenuhi kebutuhan beban listrik. Apabila generator set tidak diperlukan lagi atau PLN sudah bekerja normal. Maka gen set perlu dimatikan atau tidak dioperasikan untuk menghemat bahan bakar. Langkag-langkah untuk menghentikan atau mematikan generator set sebagai berikut :

a) Putuskan saklar utama yang menghubungkan antara gen set dengan bena, sehingga beban disuplai oleh tegangan listrik dari PLN

b) Putuskan saklar out put pada rumah panel generatorc) Putarlah stir gas sampai dengan putaran rendah ± 70 Rmpd) Tekan tombol OFF untuk memutuskan arus pada selenoide) Matikan kunci kontak genset pada posisi o ( nol)f) Putuskan saklar baterai ke posisi bawah atau posisi OFF.

Page 47: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 47

Rangkuman

- Pertimbangan penggunaan gen set dibanding PLN a) biaya lebih mahalb) Suku cadang diesel mahalc) Perlu perawatan yang insentifd) Perlunya bahan bakar

- Menghidupkan diesel diperlukan persiapan lebih dahulu dengan mengecek kondidi baterai, air pendingin oil dan bahan bakar

- Mengoperasikan generator set Masukkan saklar baterai, putarkan handela gas ½ nya, memutar kunci kontak, putar

stir gas hingga mencapai 1500 Rpm. Kg. 380 dan frekwensi 50Hz

- Mematikan Generator seta) Putuskan saklar utama dan saklar outb) Kurangi gas sehingga putaranya ± 750 Rpmc) Tekan tombol OFFd) Matikan kunci kontake) Putuskan saklar baterai

c. Tugas1. Lakukan persiapan sebelum anda mengoperasikan gen set2. Jelaskan langkah-langkah pengoperasian gen set3. Jelaskan prinsip kerja gen set yang anda operasikan

d. Test Formatifa. Apa arti penting dari keberadaan gen setb. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari Instalasi sentral tenaga listrikc. Apa yang anda lakukan sebelum menghidupkan gen setd. Sebutkan langkah-langkah yang benar menghidupkan gens ete. Sebutkan langkah-langkah yang benar mematikan gen set

Kunci Jawaban Tes Formatif1. Arti penting keberadaan gen set adalah untuk tenaga listrik cadangan apabila PLN

padam dan menambah daya apabila masih kekuarangan2. Instalasi sentral Tenaga Listrik

Cara kerja - Dalam keadaan normal langsung berhubungan PLN- PLN padam berhubungan dengan gen set

Page 48: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 48

3. Sebelum menghidupkan gen set perlu dilakukan pengecekan baterai, air, oil, dan bahan bakar

4. Langkah-langkah menghidupkan gen set- Masukkan saklar baterai- Putar stir gas ½ putaran- Hidupkan gen set dengan kunci kontak- Putirlah stir gas sampai dengan teg, putaran dan frekwensi sesuai nama plat- Masukkan saklar out dan saklar utama

5. Langkah-langkah mematikan gen set- Matikan saklar utama dan saklar out put- Turun kecepatan putar diesel dengan memutar stir gas- Memutar kunci kontak posisi nol- Putuskan saklar baterai

Lembar Kerja

Alat dan Bahan

a. Satu unit Gen set manual lengkap dengan alat dan ukur, saklar generator excite serta penggerak mula (diesel) seperti terlihat pada gambar 1

b. Handel penggerak poros diesel

Keselamatan Kerja

1. Ikutilah langkah pengoperasian Gen set dengan benar !2. Jangnlah menutup (ON) saklar utama sebelum generator bekerja dengan benar !3. Ikutilah semua petunjuk yang ada dalam melakukan percobaan !

Langkah Kerja1. Amatilah seluruh Komponen Gen Set, catat nama, fungsi dan kondisi kerja

komponen serta pastikan bahwa semua komponen dalam keadaan baik dan siap bekerja !

2. Bukalah kran bahan bakar solar kemudian putarlah engkol poros diesel dengan tangan sehingga diesel bekerja !

3. Aturlah arus eksitasi sedemikain rupa sehingga tegangan dan frekuensi menunjukkan angka nominalnya !

4. Tambahkan aliran bahan bakar sehingga daya geenrator mencukupi kebutuhan daya beban !

5. Aktifkan saklar utama yang melayani beban, cek kembali kemampuan daya generator dalam memikul beban, bila masih kurang tambahkan aliran bahan bakar diesel !

6. Bila ingin mematikan Gen Set, bukalah saklar utama yang melayani beban sehingga semua beban itu terlepas. !

7. Kecilkan arus eksitasi sampai nol dan bersamaan dengan itu perkecil pula aliran bahan bakar diesel sampai nol sehingga diesel akan mati !

Kriteria Penilaian

Page 49: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 49

No. Aspek Penilaian Asepk Penilaian Skor Keterangan1 Metoda Pelaksanaan

Kerja1. Mengikuti langkah

kerja 2. Mentaati petunjuk3. Mentaati keselamatan

kerja4. Memakai alat yang

tepat dan menggunakannya

555

5

2 Hasil Pelaksanaan Kerja

1. Persiapan2. Menghidupkan Gen Set3. Mematikan Gen Set

203020

3 Penggunaan waktu Hanya untuk hasil kerja yang baik dalam waktu

10

Jumlah Skor 100

Kegiatan Belajar 3

Tujuan Kegiatan Belajar 3Pada Akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :1. Mengindentifikasi pengendali gen set otomatis2. Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis3. Menjelaskan fungsi perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis

Page 50: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 50

4. Mengoperasikan gen set otomatis5. Membuat laporan hasil praktek generator set otomatis

Kegiatan Belajar 3Mengoperasikan Gen set Otomatis

Lembar Informasi

Untuk mempertinggi kontinuitas penyaluran tenagan listrik ke beban maka diperlukan automaric Gen Set yang disingkat auto gen set merupakan suatu peralatan atau perangkat untuk mengoperasikan generator secara otomatis sebagai pemindah daya listrik yang disuplai dari PLN. Jika sumber tenaga listrik ini mengalami gangguan maupun mengalami pemadaman. Bila hal demikian terjadi maka secara otomatis diesel sebagai pengerak atau tenaga pemutar untuk generator ini akan dihasilkan tenaga listrik untuk menyuplai energi listrik ke beban sebagai pengganti dari suplai energi listrik oleh sumber PLN. Oleh karena itu kesinambungan dari suplai energi listrik ke industri tidak akan mengalami gangguan atau pemutusan.

Automatic generator set adalah merupakan suatu panel pengendalian generator yang ditempatkan dalam suatu ruangan khusus yang telah dibuat dengan perencanaan yang sangat baik dari segi teknis maupun dari segi ekonomi sehingga akan mempermudah dalam pengoperasiannya. Mempunyai tingkat kehandalan yang tinggi dan mudah dalam pemeliharaannya. Panel-panel pada automatic Gen Set ini merupakan panel pengendali generator yang diletakkan bersama-sama dengan panel lain. Nama khusus pada panel ini adalah ACOS ( Automatic Change Over Switch)

Panel pengendalian tersebut menggunakan suatu rangkaian pengendali dari gabungan beberapa macam sistem yaitu antara lain :1. Sistem Magnetik

Sistem ini menggunakan relay-relay yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik dan juga menggunakan kontaktor yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik

2. Sistem elektronikSistem ini menggunakan peralatan atau perangkat elektronik baik yang bekerja secara analog maupun yang bekerja secara manual

3. Secara ManualDalam hal ini menggunakan peralatan saklar manual key contact dan lain sebagainay

Ketiga sistem tersebut digabungkan sehingga diperoleh keunggulan-keunggulan sebagai berikut :1. Mudah dalam pemeliharaan2. Dalam pengoperasiannya tidak perlu dilakukan pelatihan yang terlalu mendalam

atau pelatihan khusus karena sangat mudah dioperasikan3. Mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi, hal ini sangat diperlukan karena

menyangkut masalah keselamatan dari operastor dan peralatan yang bersangkutan khususnya peralatan yang sangat peka dan berharga mahal

Page 51: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 51

4. Mempunyai tingkat kehandalan yang sangat tinggi

Dengan penggunaan dan pengoperasian automatic Gen Set ini lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan penggnaan sistem pengoperasian Gen Set secara manual sehingga sistem otomatis Gen Set ini banyak digunakan.

Pada saat daya listrik masih disuplai oleh PLN ke Industri maka kontaktor pertama akan bekerja sehingga beban tersuplai daya listrik dan PLN. Hal ini dikarenakan kontaktor kedua juga bekerja di mana kontaktor kedua ini sendiri bekerja untuk mengembalikan posisi. Kontaktor penyambung ke posisi semula yaitu terbuka (NO). Sehingga secara otomatis akan mengisolasikan jaringan jala-jala beban dari jala-jala sumber listrik PLN, sedangkan pada posisi Gen Set sendiri kontaktor kedua tersebut akan menghubungkan phase T dari jala-jala generator ke netral. Akan tetapi proses ini tidak berlangsung secara seketika tetapi Gen Set tersebut harus menyesuaikan dengan keadaan beban seperti tegangan, arus, beban dan frekuensinya, Diinginkan kemudian sumber energi Listrik dan Gen Set disalurkan ke beban. Kemudia setelah sumber energi listrik dari PLN telah tersambung kembali maka secara otomatis rangkaian automatic Gen Set akan mengisolasikan atau memutuskan hubungan dengan jala-jala beban dari jala-jala generator ( secara otomatis generator akan mati) dan secara otomatis menghubungkan jala-jala beban dengan jala-jala sumber PLN maka beban akan tersupali daya listrik dari PLN.1. Battery Battery merupakan kumpulan beberapa sel-sel listrik yang digabungkan secara seri maupun paralel dan emrupakan suatu alat yang didalamnya berlangsung proses elektronika yang berkebalikan yaitu proses dari pengubahan energi kimia menjadi energi lsitrik ( proses pengosongan) dan sebaliknay (proses pengisian). Pada dasarnya suatu sel listrik terdiri dari dua buah logam konduktor-konduktor yang tidak sama yang dicelupkan ke dalam cairan penghantar. Apabila konduktor yang tidak sama tersebut ditempatkan di dalam larutan maka akan bereaksi secara kimia dengan salah satu konduktor dan menghasilkan gaya listrik antara kedua konduktor tersebut ( konduktor dua plat/ elektroda0. Jika elektroda lainnya melalui konduktor dan kemudian akan melalui elektrolit. Elektorda di mana arus meninggalkan sel disebut elektroda positif dan lainnya disebut elektroda negatif.

Proses pengisian battery denganc cara mengalirkan arus melalui sel-sel battry dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses pengosongan sehingga sel battry akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery yang digunakan pada sistem otomatis Gen Set berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting diesel.

2. Battry ChargerKomponen ini berfungsi untuk mengubah tegangan PLN (220V) menjadi pengisian battry yaitu 24 V, yang kemudian arusnya disearahkan dengan menggunakan penyearah sehingga dapat digunakan untuk proses pengisian battery.

Alat ini berfungsi apabila listrik PLN dalam keadaan hidup, karena untuk mengisi ACCU yang ada pada ruang generator, ACCU ini terdiri empat buah masing-masing ukuran 12, 200 AH ( Mapere Hour), ACCU ini berhubungan secara seri paralel.

Page 52: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 52

Alat ini terdiri dari sebuah transformator penurun tegangan atau step down dan sebuah rangkaian penyearah tipe jembatan, untuk spesifikasi dari alat-alat ini sebagai berikut :a. Tegangan masukan (input) : 230 V / 400 Vb. Phase Tunggal c. Frekunsi : 50/60 Hzd. Toleransi yang diijinkan : 50 Hz = Rating tegangan 0,9 – 1,15 %

60 Hz = Rating tegangan 0,9 – 1,25 %

Battery charger ini dilengkapi dengan pengaman hubung singkat ( Shirt Circuit) F1 dan F2 berupa sekering / fuse. Alat ini mempunyai bebrapa tipe pengisi battery antara lain :a. Type CN 08-12 : Raring 8A. Rating tegangan 12V, Input 210Vb. Type CN 12-12 : Rating arus 12A, Rating tegangan 12V, Input 250Vc. Type CN 08-24 : Rating arus 8A, rating tegangan 24V, Input 420 Vd. Type CN 12-24 : Rating arus 12A. Rating tegangan 24V, Input 600V.3. RelayRelay pada sistem ini berfungsi sebagai pengegrak/ pemberi signal atau tenada pada kontaktor yang dituju. Jadi jika Relay ini mendapatkan suplai tegangan dan arus maka relay tersebut akan bekerja dan akan menggerakkan kontaktor baik untuk posisi membuka (NO) mauun untuk posisi menutup (NC) dari relay tersebut terhadap catu daya listrik sehingga kontaktor tersebut bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan baik untuk membuka maupun menutup.

Relay pada sistem ini ada dua macam yaitu relay biasa dan relay dengan timer. Kedua jenis relay tersebut digunakan sesuai dengan fungsi dan keperluannya. Relay biasa berfungsi untuk menghubungkan lampu-lampu indikator tanpa penundaan waktu, sedangkan relay dengan penunndaan waktu digunakan pada saat start diesel. Hal ini diperlukan karena bila start pertama maka dibutuhkan selang waktu tertentu untuk start berikutnya sampai mesin diesel dapat beroperasi.

4. Panel ACOS 250Pada panel-panel ACOS 250 terdapat beberapa tombol yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Tombol-tombol ini fungsi utamanya sebagai tombol pengontrol operasi Gen Set automatic, secara spesifik fungsi tombol tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Off : Tombol untuk mengintruksikan operasi generator set berhenti

b. Automatic : Tombol untuk mengintruksikan oeprasi bekerja secara otomatis

c. Trial Service : Tombol untuk perconaan unit Gen Set beroperasi Tanpa Beban

d. Manual Service : Tombol untuk mesin beroperasi secara manuale. Manual Starting : Tombol untuk start mesin secara manusiaf. Manual stoping : Tombol untuk isntruksi mesin ebrhenti secara manualg. Signal Test : Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau alat alat

indikatorh. Horn Off : Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau alat

-alat indikator

Page 53: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 53

i. Release : Tombol untuk mematikan lampu-lampu indikator yang menyala

j. Start : Tombol untuk mengoperasikan generator set. Tombol ini bekerja jika tombol manual starting bekerja

k. Start Fault : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampul. Engine Running : Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set m.Supervicion On : Tombol untuk memindahkan suplai beban, secara

otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukann. Low Oil Pressure : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan rendaho. Temperature To High : Indikator mesin diesel telah bertemperaturep. Generator Over Load : Indikator generator terbebani lebih.

Rangkuman

Rangkaian Penegndalian generator otomatis adalah merupakan penggabungan antara sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual : Pengendali tersebut mempunyai keunggulan sebagai berikut :- Mudah dalam pemeliharaan- Tingkat keamanan yang sangat tinggi- Mudah pengoperasiannya - Tingkat keandalan yang sangat tinggi

Perlengkapan lain generatir set adalah Baterai, bateri charger, Relay-relay danPanel ACOS 250

d. Tugas

1. Buatlah gambar sederhana generator set secara otomatis2. Terangkan cara kerja secara singkat generator otomatis3. Lakukan pengoperasian generator otomatis4. Bandingkanlah efisiensi generator otomatis dengan manual

e. Test Formatif

1. Apa keunggulan penggabungan pengendali geenrator otomatis dengan sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual

2. Sebutkan perlengkapan utama generator otomatis 3. Dalam panel ACOS 250 terdapat tombol supervision, Start fault dan Trial Service.

Jelaskan fungsi dari masing-masing tombol tersebut.4. Apa yang anda peroleh dalam pengoperasian gen set otomatis tanpa beban dan bila

PLN padam

e. Kunci Jawaban Formatif

1. Keunggulan-keunggulan sistem penggabungan antara sistem magnetik, elektronik dan manual

Page 54: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 54

a) Mudah dalam pemeliharaanb) Mudah pengoperasiannyac) Tingkat keamanan tinggid) Tingkat handalan tinggi

2. Perlengkapan utama generator set adalah batery, baterai chargerm, relay-relay dan panel ACOS.

3. Supervision ON adalah tombol untuk memindahkan suplai beban secara otomatis, berdasarkan waktu yang telah dtentukan

Start Fault : Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu indikatorTrial Service : Tombol untuk percobaan unit gen set beroperasi tanpa beban

4. a. Seluruh bagian peralatan gent set otomatis diamati kinerjanya dan harus menunjukkan kinerja yang baik dan siap bekerja untuk mendukung pengoeprasian gen set

b. Peserta diklat berhasil mengoperasiakn genst untuk pemanasan saja secara manual sekaligus berhasil mamtikannya kembali dengan ebnar dan aman.

c. Peserta diklat dapat melakukan langkah agar genset otomatis bekerja pada saat listrik PLN mati dan genset akan mati kembali jika listrik PLN hidup kembali yakni dengan mengaktifkan tombol “ Automatic” pada panel ACOS.

Catatan :Dan ketiga kasus tersebut kemungkinan terdapat data yang berbeda seperti daya, nominal, arus nominal, kinerja relay-relay dan sebagainya.

Lembar Kerja

Alat dan Bahan

1. Satu unit Gen Set otomatis lengkap dengan alat ukur dan peralatan lain yang diperlukan

2. Unit jaringan PLN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Jangan salah dalam menekan tombol pada panel ACOS tanpa tujuan yang jelas dan menegrti fungsinya

2. Bacalah manual Gen Set otomatis sebelum mengoperasikan Gen Set otomatis !

Langkah Kerja

Percobaan Pertama : Pengoperasian Gen Set secara manual

1. Persiapkan alat dana bahan yang diperlukan !2. Periksalah kesiapan battery dan geenrator DC !3. Tekanlah tombol manual service manual !

Page 55: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 55

4. Tekanlah tombol manual starting !5. Kemudian tekanlah Trial Service sehingga Gen Set beroperasi tanpa memikul beban

!6. Tekanlah tombol-tombol signal test ( Low oil Pressure dan Engine )7. Jika ingin mematikan Gen Set secara manual tekan tombol manual stopping !

Percobaan Kedua : Mengoeprasikan Gen Set secara Otomatis

1. Persiapkan alat dan bahan ayng diperlukan !2. Periksalah kesiapan bettery dan generator DC !3. Pada panel ACOS tombol Gen Set akan siap bekerja bila suatu saat PLN mati. Jika

PLN mati maka Gen Set akan segera bekerja karena adanya pemadaman listrik. Beroperasinya generator ini karena adanya motor DC yang dikopel dengan mesin diesel dan apabila telah mencapai putaran normal dengan sendirinya akan melepas kopel motor DC dari mesin diesel, sedangkan motor DC itu sendiri digerakkan oleh sumber arus DC dari alternator yang sebelumnya telah terisi secara otomatis oleh Battery charger. Apabila listrik PLN hidup kembali maka Gen Set akan mati secara otomatis !

Kegiatan Belajar 4

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat:1. Menyebutkan pengertian pemeliharaan2. Memahami prosedur pemeliharaan genset

Page 56: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 56

b. Uraian Materi

1. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah mengusahakan agar peralatan selalu dalam keadaan siap dipakai, sehingga hasil kegiatan dapat memuaskan. Pada umumnya kita membicarakan tentang 2 (dua) macam pemeliharaan.- Pemeliharaan pencegahan- Corrective maintenance.

Pemeliharaan Pencegahan :

Pemeriksaan rutin termasuk cleaning, testing, drying, painting, adjusting dan pelumasan.Dengan adanya rencana pencegahan perawatan yang teratur, kesalahan-kesalahan yang kecil dapat ditekan seminimal mungkin, dan dapat diketahui sebelum terjadi kerusakan total.

Ada beberapa cara kegiatan-kegiatan pemeliharaan antara lain:Pemeliharaan biasa ialah membersihkan,meminyaki dan mengatur.Pemeliharaan mencari kerusakan adalah proses menginstalasi kembali, dari peralatan-peralatan menjadi suatu sistim didalam suatu kerusakan ataupun mencari kerusakan tersebut.

Biaya pemeliharaanPemakaian peralatan harus dikenakan biaya pemeliharaan, baik untuk pemeliharaan rutin ataupun untuk penggantian. Hal ini berlaku untuk departemennya atau pemeliharaan peralatan dengan sistim dikontrakkan.Bila pemakaian tidak mengadakan pemeliharaan secara rutin, hal ini memungkinkan adanya kerusakan yang beruntun, kemungkinan perlu adanya penggantian, dalam keadaan seperti ini biaya perbaikan akan cukup mahal. Sebaliknya apabila pemakai memahami organisasi pemeliharaan dan secara teratur mengadakan pemeliharaan, maka kerusakan akan jarang atau dengan kata lain kerusakan dapat ditekan seminimal mungkin, begitu juga biaya perbaikan praktis akan juga kecil.Apabila pemeliharan jelek, maka biaya perbaikan akan tinggi.Hal yang dibicarakan diatas menunjukkan bahwa pencegahan merupakan pemikiran hukum ekonomi.

Biaya pemeliharaan menurun berdasarkan waktu.Waktu menurun adalah saat-saat peralatan ataupun sistim, dalam keadaan rusak.Semakin besar dan lebih rumit sistimnya, besar pula biaya yang diperlukan.Setiap menit ada kerusakan harus dipikirkan kerugian pemakai.

Page 57: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 57

Sebagai contoh: Kabel tegangan tinggi, kabel telephone, kabel distribusi apabila ada kerusakan, maka tidak hanya rugi didalam pengiriman dayanya tetapi berhentinya perusahaan juga akan menyebabkan ongkos yang mahal.Karena adanya biaya waktu pemeliharaan (time down cost), maka harus diperhatikan oleh pemakai, untuk menggunakan waktu pemeliharaan yang tepat pada saat-saat perbaikan.

Dalam hal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:- Biaya pemeliharaan pencegahan.- Biaya perbaikan.- Biaya-biaya yang berdasarkan dengan waktu (down time cost).

Biasanya tiap-tiap faktor ditentukan oleh periodik kerusakan.- Waktu perbaikan- Orang-orang yang memperbaikinya- Transportasi- Penyediaan material.

Hal-hal penting sebelum kita memasuki bagian-bagian terbesar dari pemeliharaan ada tiga yaitu reliability (dapat dipercaya).avability (dapat dipergunakan), dan maintainability (dapat diperbaiki).Reliability : Kemungkinan bahwa peralatan atau sistim ini dapat bekerja pada waktu yang tertentu sesuai dengan rencana.Avability: Apabila sering rusak berarti kemampuannya berkurang, sebaliknya apabila jarang rusak maka kemampuannya adalah tinggi.Maintainability: Kemampuan yang tinggi tergantung dari cara mengatasinya dan cara pelaksanaan dalam perbaikan.Misalnya alat yang disimpan di dalam gudang atau masih dipakai, atau alat tersebut yang sering digunakan (dipakai).

2. Prosedur Pemeliharaan Genset

Genset merupakan pembangkit tenaga listrik yang memiiliki tenaga penggeraknya di kopel atau dihubungkan dengan suatu engin (diesel) atau dengan air.Yang banyak digunakan di masyarakat adalah genset yang penggeraknya menggunakan diesel, dengan alasan mudah dibawa. Sedangkan yang penggeraknya menggunakan air biasanya ditempatkan pada pembangkit tenaga listrik. Agar genset dapat beroperasi dengan baik, perlu dilakukan atau dilaksanakan pemeliharaan dengan rekomendasi pabrik atau prosedur yang berlaku. Dalam pelaksanaan pemeliharaan, dilakukan pemeriksaan (inspection) pada mesin-mesin dan bagiannya baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada pembangkitnya terhadap adanya kerusakan atau keausan.

Pemeliharaan dapat dilakukan baik pada penggeraknya (diesel) maupun pada generatornya, dengan prosedur sebagai berikut :1. Pemeliharaan secara kontinyu2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik)

Page 58: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 58

2.1. Pemeliharaan pada penggeraknya (Diesel) 2.1.1. Pemeliharaan secara kontinyu

Pemeliharaa kontinyu adalah pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari sekalipun mesin tersebut jarang dioperasikan diantaranya : 1. Membersihkan kotoran atau debu pada body genset2. Memeriksa level pelumas3. Memeriksa level bahan bakar4. Memeriksa levelair pendingin5. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Volt Meter6. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Ampere Meter7. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Cos φ Meter

2.1.2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik)Jika ditinjau berdasarkan penggunaan jam, setelah beroperasi 125 jam kerja :1. Membersihkan saringan minyak pelumas2. Membersihkan saringan udara3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu4. Lager-lager dilumasi

Setelah beroperasi 250 jam kerja :1. Membersihkan saringan minyak pelumas2. Membersihkan saringan udara3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu4. Lager-lager dilumasi5. Mengganti saringan minyak pelumas6. Pelindung seng diperiksa7. Penggerak ban diperiksa dan pompa air diberipelumas8. Setelan katup dicek / disesuaikan9. Setelan putaran dan selenoid pemati dicek dan dilumasi10.Accu diperiksa

Setelah beroperasi 2000 jam kerja :1. Lager-lager pompa pendingin dan rol-rol penunjang diperiksa atau

diganti2. Kopling elastis dan dudukan elastis diperiksa3. Katup-katup penyemprotan diperiksa4. Saringan bahan bakar diganti5. Lubang napas rumah engkol dibersihkan6. Pipa-pipa udara diperiksa / dibersihkan7. Thermostat-thermostat diperiksa8. Pendingin air bersih mesin dengan pendingin tidak langsung

dibersihkan9. Fungsi dan system pengaman dicek kembali10.Ruang-ruang air pendingin diperiksa11.Kompensator getaran diganti12.Tekanan kompresi diperiksa13.Oil cooler dibersihkan / diganti

Page 59: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 59

14.Kalborstel starter diperiksa / diganti

Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu diadakan perawatan atau service tambahan ( Top Overhoul )Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan General Overhoul

Bila ditinjau berdasarkan penggunaan waktu

Bahan bakar1. Harus dijaga agar segala sesuatunya bersih.2. Siapkan bahan bakar dan harus selalu menggunakan bahan bakar

dengan mutu yang baik.3. Buka tutup tangki bahan bakar.4. Tuangkan minyak bahan bakar, saringan jangan diangkat (dilepas).5. Jika perlu bersihkan saringan bahan bakar.6. Tutup kembali tangki bahan bakar.

Pengecekan Permukaan minyak pelumas dalam carter1. Hentikan mesin dan tunggu beberapa saat.2. Cabut tangkai pengukur minyak lumas dan bersihkan dengan kain

bersih.3. Masukkan kembali tangkai pengukur tersebut ditempatnya sedalam

mungkin.4. Cabut kembali tangkai pengukur dan periksa permukaan minyak lumas.5. Batas yang baik dari permukaan minyak lumas dalam carter adalah

pada batas maximum, jangan lebih.Catatan: Disarankan tidak menjalankan mesin pada posisi permukaan minyak lumas pada batas terendah (low oil

level)Pemeriksaan air pendingin1. Buka tutup radiator.2. Periksa permukaan air pendingin didalam radiator kurang, diisi dengan

air pendingin yang bersih sampai ±3 cm, dibawah bibir lubang pengisian.

3. Tutup lubang pengisian radiator.

Penggantian minyak lumas1. Hidupkan mesin beberapa saat kalau perlu dibebani kemudian

dimatikan.2. Dalam keadaan panas plug minyak lumas dibagian carter dibuka.3. Biarkan minyak keluar dari dalam carter sampai habis.4. Pasang kembali plug dan kencangkan.5. Isi minyak lumas kembali.

Cara mengganti saringan minyak lumas1. Lepaskan filter dengan memutar kekiri (berlawanan dengan arah jarum

jam) dan ganti filter setiap 2x ganti minyak lumas.

Page 60: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 60

2. Lumasi packing karet filter baru terlebih dahulu sebelum dipasang dan dikencangkan.

3. Periksa kemungkinan kebocoran minyak lumas pada waktu mesin dihidupkan kembali.

Pemeriksaan permukaan minyak pelumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar1. Kendorkan oil check plug satu atau dua putaran dan cerat kelebihan

minyak lumas.2. Buka tutp filter lubang pengisian/ventilasi.3. Tuangkan kedalam pompa injeksi melalui filter minyak lumas baru

sampai minayk tersebut terlihat keluar melalui oil check plug.4. Kencangkan kembali plug tersebut.

Harus diperhatikan betul-betul agar permukaan minyak pelumas tidak lebih dari oil check plug.

Pemeriksaan semua mur, baut dan pipa-pipa karet1. Baut-baut pada kaki-kaki mesin,dynamo charger, pengabut bahan

bakar, pipa-pipa gas buang dan udara masuk.2. Pipa-pipa karet pada: pipa air pendingin,thermostat (pengatur suhu

automatic), radiator, pompa air pendingin.Periksa semua baut-baut, mur-mur dan pipa-pipa karet, jika kendor dikencangkan kembali sesuai dengan yang diijinkan oleh pabrik.Catatan: Pengencangan baut-baut cylinder hanya boleh dilakukan oleh

tenaga yang terlatih dengan menggunakan torque meter.

Penyetelan klep/katup masuk dan buang1. Lepas katup kepala cylinder, hati-hati agar packingnya tidak rusak.2. Penyetelan klep dilakukan pada posisi piston ¼-½ putaran mesin

setelah katup masuk tertutup (langkah kompressi)3. Cek setelan klep dengan filler 0,2 mm, jika perlu stel kembali klep

tersebut sehingga jarak antara pelatuk dan batang katup adalah 0,2 mm.

4. Tutup kembali tutup kepala cylinder.Catatan : Agar kita tidak usah terlalu banyak memutar mesin yang

sebetulnya tidak perlu, maka penyetelan klep harap dilaksanakan menurut urutan pembakaran (firing order).

Pemeriksaan tegangan tali kipas dan cara penyetelannya.Tegangan tali kipas tidak boleh melebihi 10 - 15 mm bila ditekan dengan ibu jari, jika ternyata tegangan tali kipas terlalu kendor (< 15 mm) maka penyetelannya adalah sbb.:1. Kendorkan baut-baut pengikat pemegang dynamo charger.2. Tarik kearah luar dynamo charger tersebut dan kencangkan kembali

baut-baut pemegang dynamo charger.3. Periksa kembali tegangan tali kipas dengan menekan ibu jari kita.

Page 61: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 61

Membersihkan saringan udara jenis oil bath filter1. Lepas penjepit.2. Buka filter element dan dicuci dengan minyak diesel (solar).3. Kosongkan dan bersihkan mangkok penampang minyak lumas.4. Isi kembali mangkok tersebut diatas dengan minyak lumas mesin

sampai batas yang diijinkan (ada tanda).5. Pasang kembali filter element dan penjepit dipasang kembali.

Catatan : Bila minyak pelumas didalam saringan udara terlalu banyak mengakibatkan udara masuk tersekat dan mesin akan berasap

Membersihkan saringan udara jenis kering (dry filter)1. Lepas filter cartridge dari rumahnya.2. Semprot cartridge (saringan) dengan angin bertekanan 5 bar dengan

arah menyudut dari luar kedalam.3. Sebelum memasang kembali saringan diperiksa terlebih dahulu

barangkali ada tanda-tanda rusak (retak-retak atau berlubang).4. Bila saringan rusak harus diganti yang baru.5. Saringan tidak boleh dibersihkan lagi setelah 5x dibersihkan.

Membersihkan pipa pernapasna mesin1. Lepas mur-mur, penjepit pipa karet, kepala pipa pernapasan.2. Periksa packing karet.3. Cuci lubang-lubang pernapasan pada kepala pipa pernapasan dengan

minyak solar.4. Pasang kembali kepala pipa pernapasan dan jika perlu ganti packing

karetnya.5. Kencangkan kembali mur-mur dan penjepit pipa karet.Pemeriksaan accu1. Dengan menggunakan hygrometer dapat dibaca kadar accu zuur bila

pembacaan menunjukkan kurang dari 1,21 kg/l. (normal antara 1,23 kg/l sampai 1,25 kg/l), hal ini menunjukkan bahwa accu perlu di charge/di stroom lagi. Arus pengisian accu max. 6,5 Amp.

2. Buka semua tutup accu waktu di charge.3. Isi air accu sampai ± 15 mm diatas sel-sel accu. Pengisian hanya diperkenankan dengan air destilasi.4. Katode dan anode (terminals) diberi gemuk yang anti asam.5. Periksa terminal apakah sudah cukup kencang.6. Charger accu setiap 4 sampai 6 minggu sekali.7. Dilarang keras menaruh barang-barang dari besi/metal diatas accu.

Penggantian saringan bahan bakar1. Tutup kran bahan bakar.2. Lepas saringan bahan bakara dengan jalan memutar kekiri

(berlawanan dengan arah jarum jam).3. Packing karet saringan baru diolesi dengan minyak lumas sebelum

dipasang kembali.4. Kencangkan saringan kembali hanya dengan tangan/jari.5. Buka kran bahan bakar.

Page 62: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 62

6. Cerat udara dari sistim bahan bakar.7. Periksa sistim bahan bakar dari bebocoran.

Pengecekan pengabut (injector)1. Cabut injector dan pasang pada alat pengetesan.2. Tekan pengabutan (injeksi) harus 180 bar dan bahan bakar harus

mengabut melalui tiap-tiap lubang pada nozzle.3. Jika ternyata pengabutan kurang baik, nozzle atau injector diganti atau

diperbaiki terlebih dahulu.4. Pasang injector kembali dan yakinkan tidak ada kebocoran. Pasang

kembali pipa-pipanya.Penggantian minyak pelumas pompa injeksi1. Tempatkan dibawah pompa injeksi kaleng penampungan minyak

lumas.2. Lepas pompa pengisian bahan bakar, hati-hati agar packingnya tidak

rusak.3. Biarkan minyak menetes sampai habis.4. Pasang kembali pompa pengisian bahan bakar.5. Isi kembali minyak pelumas sampai dengan batas seperti yang disebut

pada pemeriksaan permukaan minyak lumas yang ada didalam pompa injeksi bahan bakar.

Pemeriksaan pompa air pendingin mesin dan thermostatPendinginan mesin yang baik dapat diperoleh apabila pompa air pendingin dan thermostat dapat bekerja dengan baik. Apabila terjadi kelainan kerja dari kedua alat tersebut, maka perlu diambil lngkah-langkah sebagai berikut:1. Lepas tali kipas.2. Periksa gerakan kipas pompa (impeller) apakah bebas dan apakah

jarak antara impeller dan rumah pompa sesuai dengan yang diharuskan.

3. Periksa seal pompa.4. Cerat 2 liter air pendingin.5. Lepas thermostat.6. Siapkan air panas ± 80°C.7. Masukkan thermostat kedalam air panas tersebut dan periksa apakah

katup utama terangkat/membuka. Kalau membuka berarti thermostat tersebut masih bekerja.

Pemeriksaan tekanan kompressi dalam cylinderPekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih dan mempunyai alat-alat pengukurnya. Secara global pengukuran tekanan kompressi adalah sebagai berikut:1. Tahan handle penyetop bahan bakar pada posisi stop (rack 0).2. Pasang alat pengukur tekanan kompressi.3. Putar mesin dengan accu beberapa putaran.4. Meteran akan menunjukkan/mencatat tekanan kompressi cylinder yang

sedang diukur.5. Jika tekanan kompressi rendah harap berkonsultasi dengan bengkel.

Page 63: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 63

2.2. Pemeliharaan pada pembangkitnya (generator)Pemeliharaan atau pemeriksaan meliputi pula pada exiternya, mekanik dan elektriknya terutama bagian-bagian yang berputar dan bergesekan.Bagian-bagian mekanik meliputi1. Bantalan (bearing)2. Pegas-pegas pemegang sikat arang3. Pemegang sikat arangBagian-bagian elektriknya meliputi1. Lamel komutator2. Sikat-sikat arang3. Cincin seret (slip ring)4. Isolasi kumparan medan dan jangkar5. Kontak-kontak pada sambungan kabel di terminal6. Kapasitor dan arrester

Pemeliharaan atau pemeriksaan generator meliputi1. Bersihkan alur-alur lamel komutator dan cincin seret dengan menggunakan

kain lap yang halus dan bersih. Jangan sekali-kali alur lamel dan cincin seret tersebut dibersihkan dengan ampelas sebab akan menimbulkan serbuk besi yang dapat merusak alur lamel.

2. Jika alur lamel tersumbat kotoran bersihkan dengan pena garis atau gergaji besi yang tipis sehingga kedalaman alurnya sama

3. Periksa sikat-sikat arang, bila ternyata sudah pendek, harus diganti dan perhatikan kekerasannya sebab jika terlalukeras sering menimbulkan percikan bunga api dan akan merusakalur lamel

4. Bersihkan kumparan-kumparan stator atau rotor dengan jalan membuka tutup generator dan menggosoknya dengan tutup ijuk yang halus atau koas; jangan menggunakan sikat yang keras karena akan merusak lapisan isolasi kumparan, kemudian semprot dengan kompresor agar debu dan kotorannya tertiup keluar

5. Ukur harga tahanan isolasi terhadap tanah kumparan rotor dan stator dari generator dan exciter dengan menggunakan Megger yang mempunyai tegangan ukur maksimum 1500 Volt

6. Periksa rangkaian arrester dan kapasitor yang dipasang dibawah generator. Baut dan mur klem rangkaian tersebut harus dalam keadaan kencang.

7. Bersihkan arrester dan kapasitor berikut ruangannya dari kotoran dan debu dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering. Ukur harga isolasinya terhadap tanah dengan menggunakan Megger dan dinyatakan baik bila mempunyai harga isolasi “ tak terhingga”

3. Identifikasi susuna konstruksi

Susunan konstruksi penggerak (diesel)

Sistem Pelumasan

Page 64: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 64

Gambar 11. Bak minyak2. Pompa pelumas3. Pompa minyak pendingin4. Pipa hisap5. Pendingin minyak pelumas6. Bypass-untuk pendingin7. Saringan minyak pelumas8. Katup by _pass untuk saringan9. Pipa pembagi10. Lager poros engkol( lager duduk)11. Lager ujung besar (lager putar)12. Lager poros-bubungan13. Spruyer penyemprot untuk pendinginan piston14. Piston15. Pengetuk tangkai 16. Tangkai penolak17. Ayunan18. Pemadat udara (sistem. Turbine gas)19. Pipa ke pipa penyemprot20. Saluran pengembalian

Sistim Bahan Bakar

Page 65: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 65

Gambar 2.1. Pompa penyemperot bahan bakar2. Pompa bahan bakar3. Pompa tangan untuk bahan bakar4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir.6. Penutup bahan bakar otomatis7. Injektor8. Tanki9. Pipa pengembalian bahan bakar10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi11. Pipa peluap

Sistim pendinginan

Page 66: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 66

Gambar 3Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 sirkuit)

1. Pompa air untuk pendingin mesin2. Pompa air untuk pendinginan intercooler3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)4. Radiator5. Thermostat6. Bypass (jalan potong)7. Saluran pengembalian lewat radiator8. Kipas

Susunan Konstruksi Pada Pembangkitnya

Gambar 41. Stator2. Rotor3. Exciter Rotor

Page 67: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 67

4. Exciter Stator5. N.D.E. Bracket6. Cover N.D.E7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E8. Bearing N.D.E9. Bearing Circlip N.D.E10. D.E.Bracket?Engine Adaptor11. D.E.Screen12. Coupling Disc13. Coupling Bolt14. Foot15. Frame Cover Bottom16. Frame Cover Top17. Air Inlert Cover18. Terminal Box Lid19. Endpanel D.E20. Endpanel N.D.E21. AVR22. Side Panel23. AVR Mounting Bracket24. Main Rectifier Assembly – Forward25. Main Rectifier Assembly – Reverse26. Varistor27. Dioda Forward Polarity28. Dioda Reverse Polarity29. Lifting Lug D.E30. Lifting Lug N.D.E31. Frame to Endbracket Adaptor Ring32. Main Terminal Panel33. Terminal Link34. Edging Strip35. Fan36. Foot Mounting Spacer37. Cap Screw38. AVR Access Cover39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly40. Auxiliary Terminal Assembly

4. Prinsip Kerja Susunan Konstruksi

Sistem Pelumasan (Gambar 1)

Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua lager dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas.Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan di salurkan dibawah tekanan kepada saluran-saluran pembagi setelah terlebih

Page 68: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 68

dahulu disalurkan melalui pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan lager-lager dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang, lain memberi minyak pelumas kepada spruyer penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin.Minyak pelumas yang mepercik dari lager-laher utama dan lager ujung besar (lager putar). melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silirider.Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan akhirnya jatuh ke dalam bak minyak lagi dan dari itu dihisap oleh pompa minyak dan seterusnya.

Sistim bahan bakar (Gambar 2)Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, seaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pengangkut bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dalam bagian-bagian yang sangat kecil. Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yarg merupakan bintik-bintik halus tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 kepada pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.

Sistim Pendinginan (Gambar 3)Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tesisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan direrap oleh bahan pendingin untuk itu dinding-dinding pada bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian -pula bagian-bagian dari kepala silinder di-dinginkan dengan air, sedangkan- piston didinginkan dengan minyak pelumas. Panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler).Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit);Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan, pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh

Page 69: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 69

dorongan kipas angin baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5.air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

Sitim Pembangkitan (Gambar 4)

c. Rangkuman1. Pemeliharaan adalah: bentuk atau hal yang dikehendaki untuk semua peralatan,

baik disimpan di gudang, maupun yang sedang beroperasi, atau dalam keadaan terpasang (stand by).Pemeliharaan dikehendaki supaya semua peralatan siap dipakai dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang murah, dan kemungkinan kerusakannya seminimal mungkin.Pemeliharaan dengan kata lain, perbaikan dan perawatan serta memperbaiki kemampuan atau daya tahan alat tersebut, dengan sendirinya akan dapat mengurangi biaya operasi dan akan mengurangi waktu istirahatnya/waktu berhentinya mesin-mesin (down time).

2. Prosedur pemeliharaan genset meliputi pemeliharaan pada penggeraknya dan pemeliharaan pada pembangkitnya.Pemeliharaan pada penggeraknya antara lain meliputi :

b. Pemeliharaan bahan bakarnyac. Pemeliharaan pendinginnyad. Pemeliharaan pelumasnya

Pemeliharaan pada pembangkitnya antara lain meliputi :a. Pemeliharaan pada kumparannyab. Pemeliharaan pada lamelnyac. Pemeliharaan pada sikatnya

d. Tugas

Buatlah rangkuman atau ringkasan mengenai genset dengan cara :1. Mencari Buku Petunjuk (Operatiing Instructions) cukup satu merek2. Melakukan kunjungan industri atau pabrik yang mempunyai Power House sendiri

yang berdekatan dengan sekolah Anda

e. Tes Formatif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat1. Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan2. Apakah akibatnya jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik3. Jelaskan hubungan antara pemeliharaan dengan biaya4. Jelaskan tujuan dari pemeliharaan

Page 70: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 70

5. Jelaskan perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan6. Apakah yang dimaksud dengan genset7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara genset dengan generator8. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset9. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel)10.Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dirawat pada bagian pembangkitnya

(generator)

f. Kunci Jawaban1. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang terencana yang bertujuan agar peralatan

selalu dalam keadaan siap operasi atau siap pakai2. Jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik berakibat usia peralatan atau

mesin tidak berumur panjang atau cepat rusak.3. Hubungan antara pemeliharaan dengan biaya adalah jika pemeliharaan tidak

dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku maka kerusakan akan cepat timbul sehingga perlu biaya perbaikan serta kerugian produksi akibat alat atau mesin yang tidak berfungsi atau rusak dan sebaliknya jika pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur maka biaya akan sangat kecil.

4. Tujuan pemeliharaan adalah mencegah atau menghindari adanya kerusakan pada peralatan atau mesin sehingga peralatan atau mesin tersebut dapat berumur panjang dan produksi tetapberlangsung

5. Perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan yaitu pemeliharaan adalah suatu proses untuk menghindari agar peralatan tidak cepat rusak atau tidak ada gangguan ( preventive ) sedangkan perbaikan adalah suatu proses penggantian komponen atau peralatan yang terganggu atau rusak ( coorrective )

6. Genset adalah suatu pembangkit tenaga listrik yang umumnya dihubungkan atau dikopel dengan suatu engine (motor diesel) dan biasanya digunakan pada waktu-waktu tertentu

7. Persamaan dan perbedaan antara genset dan generator adalah sama-sama merupakan pembangkit tenaga listrik (mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik) sedangkan perbedaanya genset sudah langsung dikopel dengan penggeraknya dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sedangkan generator belum diberi penggerak dan dioperasikan terus menerus (waktu yang rtelatip lama)

8. Prosedur pemeliharaan genset biasanya dilakukan dengan 2 cara kegiatan yaitu : Secara rutin (harian) yang terutama mencakup masalah kebersihan

atau fisik Secara berkala yang terutama mencakup pemeliharaan visual (misal

ada yang retak, kendor dsb) dan pemeriksaan dengan alat uji ( tahanan isolasi dsb)

9. 3 hal pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya (diesel) yaitu : pelumasnya, pendinginnya dan bahan bakarnya

10.3 hal pokok yang ahrus dipelihara pada pembangkitnya (generatornya) yaitu alur-alur lamel komutator dan cincin seretnya, sikat-sikatnya dan kumparan stator dan rotornya.

g. Lembar Kerja

Page 71: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 71

1. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset baik pada penggeraknya atau pada pembangkinya

2. Identifikasi konstruksi genset yang terera pada gambar dibawah ini 3. Jelaskan prinsip kerjanya

BAB IIIEVALUASI

A. Test TertulisJawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas

1. Sebutkan persyaratan mesin disel yang baik pada gen set sebagai pengerak mula2. Apa fungsi dari radiator dan kipas angin atau blower

Page 72: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 72

3. Apa fungsi dari Voltage regulator dan governor4. Sebutkan meter-meter pada panel genset5. Bagaimana langkah-langkah menghidupkan generator set.6. Bagaimana langkah-langkah mematikan generator set7. Bagaimana syarat-syarat memparalelkan gen set8. Apa keuntungan-keuntungan gen set diparalel9. Apa yang anda lakukan dalam pemeliharaan gen set10. Mengapa generator set kalau tidak dioperasikan perlu dipanaskan atau dihidupkan

tanpa beban beberapa saat ?

Pedoman Nilai Teori

No. Soal Skor Bobot Keterangan12345678910

10101010101010101010

2111222211

B. Test Praktek

- Lakukan langkah-langkah menghidupkan dan mematikan generator set , amatilah seluruh penunjukkan alat ukur pada gen set serta kinerja peralatan lainnya

- Buatlah catatan-catatan apabila ada permasalahan- Buatlah laporan pengoperasian.

C. Lembar KerjaAlat dan Bahan

1. Satu unit generator set lengkap2. Peralatan tangan3. Multi meter

Keselamata kerja1. Ikutilah langkah pengoeprasian gen set2. Jangan menutup (ON) saklar utama sebelum gens et bekerja dengan benar3. Ikutilah semua petunjuk ayng ada dalam melakukan percobaan

Langkah Kerja1. Amatilah sleuruh komponen gen set, catat nama, fungsi dan kondisi kerja

komponen2. Cek batery, kondisi air pendingin, oil dan bahan bakarnya3. Putar stir gas setengahnya

Page 73: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 73

4. Masukkan saklar baterai ke atas (ON) hidupkan gen set dengan kunci kontak pada posisi (ON)

5. Hidupkan gens et beberapa saat baru putarlah gas hingga putaran, tegangand an frekwensi sesuai dengan nama plat.

6. Masukkan saklar pada panel gens et dan saklar utama7. Setelah hidup ebebrapa saat, kemudian matikan gen set dengan cara membuka

saklar panel dan saklar uatama dahulu8. Turunkan dengan memutar stir gas hingga putaran rendah9. Hentikan gen set dengan menekan tombol OFF dan putar kunci kontak pada

posisi OFF, baru buka saklar batery10.Buatlah laporan pengoperasiannya.

D. Lembaran Penilaian PraktekNama : No. Induk : Program Keahlian :Nama Jenis Pekerjaan : Mengoeprasikan Gen Set

PEDOMAN PENILAIAN

No. Aspek Penilaian Skor Max

Skor Paralel Keterangan

I Persiapan Peralatan4. Persiapan alat5. Persiapan bahan

55

Sub Total 10II Persiapan awal

1.1. Pengecekan baterai1.2. Pengecekan air

pendingin1.3. Pengecekan oil1.4. Pengecekan bahan bakar

55

55

Sub Total 20III Proses ( Sistem atika & Cara

kerja )3.1. Cara menghidupkan gen

set3.2. Cara mematikan gen set3.3. Cara melakukan

10

105

Page 74: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 74

perawatan Sub total 25

IV Kualitas Produk Kerja 4.1. Hasil tegangan gen set4.2. Hasil frekwensi gen set4.3. Hasil putaran gen set4.4. Hubungan gen set

dengan beban4.5. Kesepatan kerja

5555

5Sub Total 25

V Sikap Kerja5.1. Prosedur Kerja5.2. Keselamatan kerja

55

Sub Total 10VI Laporan 10

Total 100

BAB IVPENUTUP

Setelah menyelesaikan mdul ini atau sudah dapat mengoeprasikan dan bisa mengamati dan menaggulangi masalah operasi generator set secara individu, maka anda berhak untuk mengikuti test praktek untuk uji kompetensi yang anda telah di pelajari. Dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan (7,00) dari hasil evaluasi dalam modul ini anda berhak untuk mengikuti atau melanjutkan ke modul berikutnya. Mintalah pada pengajar atau instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri/ dunia usaha atau asosiasi profesi yang berkompetens apabila anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila anda telah menyelsaeikan seluruh evaluai dari setiap modul, maka hasil ayng berupa nilai dari isntruktur berupa porto folio dapat dijasikdan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil etrsebut dapat dijadikan sebagai penentu standart pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh dunai industri/ dunia suaha atau asosiasi forfesi.

Page 75: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 75

Hasil dari penilaian juga akan dituangkan dalam buku skil passport dan buku raport akhir pemelajaran akan diberikan kepada anda.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir ( 1980). Mesin serempak. Penerbit Djambatan Jakarta

Karyanto, E ( 2000). Panduan Reparasi Mesin Diesel. Penerbit Pedoman Ilmu Jaya Jakarta

Sinolungan AE ( 1993). Pemeliharaan dan Pemeriksaan Terhadap Alat Pengaman di kilang PPT Migas. PPt Migas Cepu

Tim Pusdiklat PLN ( 1990) . Bahan Pendidikan dan Pelatihan Operasi Pemeliharaan PLTD( Teknik Diesel). Pusat Pendidikan dan Latihan PLN Jakarta.

Yohanes Sri Wijayanto. Laporan Praktek Industri. Maha Peserta Diklat FT UNY di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Yogyakarat 2001

Zaenal Abidin. Laporan praktek ndustri Maha Peserta Diklat FT UNY di PPT Migas Cepu, Yogyakarta

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Buku Pegangan Siswa Kerja paralel Generator 3 phasa Jakarat tahun 1990/1991

Guruh Ripino dkk, laporan prakerin di PTl telkom Catu Daya, Bandung 1988Drs. Sunyato, Mesin Lsitrik, IKIP Yogya, 1982

Page 76: Mengoperasikan Generator Set

Modul : PTL.OPS.003(2).A 76