BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulueprints.mercubuana-yogya.ac.id/3195/3/BAB II...

27
18 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.Penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian ini.Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Juwariyah pada Tahun 2016 yang berjudul Analisis Perilaku Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Busana Muslim (Studi Pada Masyarakat Kudus Belanja di Toko Zoya Sebagai Franchise Merek Zoya di Kab.Kudus). Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian busana muslim dalam memenuhi kebutuhan. Perbedaan : pada penelitian terdahulu, objek yang digunakan adalah Toko Zoya sebagai Franchise Merek Zoya, teori yang digunakan pun berbeda dengan teori penelitian saya. Persamaan : penelitian terdahulu dan penelitian saya mempunyai persamaan yaitu pada metode penelitian kualitatif. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Paskalis Ferdinan Bereket Ketto pada tahun 2014 yang berjudul proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk sepatu olahraga. Tujuan penelitiannya

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulueprints.mercubuana-yogya.ac.id/3195/3/BAB II...

  • 18

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam

    melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang

    digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.Penulis mengangkat

    beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada

    penelitian ini.Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Juwariyah pada

    Tahun 2016 yang berjudul Analisis Perilaku Konsumen dalam Pengambilan

    Keputusan Pembelian Busana Muslim (Studi Pada Masyarakat Kudus

    Belanja di Toko Zoya Sebagai Franchise Merek Zoya di Kab.Kudus).

    Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan mengetahui bagaimana

    perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian busana

    muslim dalam memenuhi kebutuhan. Perbedaan : pada penelitian terdahulu,

    objek yang digunakan adalah Toko Zoya sebagai Franchise Merek Zoya,

    teori yang digunakan pun berbeda dengan teori penelitian saya. Persamaan :

    penelitian terdahulu dan penelitian saya mempunyai persamaan yaitu pada

    metode penelitian kualitatif.

    Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Paskalis Ferdinan Bereket

    Ketto pada tahun 2014 yang berjudul proses pengambilan keputusan

    konsumen dalam membeli produk sepatu olahraga. Tujuan penelitiannya

  • 19

    adalah untuk memahami proses keputusan konsumen dalam memilih

    produk. Perbedaan : penelitian tersebut membahas mengenai proses

    pengambilan keputusan dalam membeli produk sepatu olahraga. Sementara

    penelitian saya meneliti bagaimana perilaku konsumen dalam pengambilan

    keputusan penggunaan jasa aplikasi grab pada pengguna di mercu buana

    Yogyakarta. Persamaan : persamaan antara penelitian terdahulu dan

    penelitian saya menggunakan metode yang sama, metode penelitian

    kualitatif .

    B. Landasan Teori

    1) Tranportasi Online

    Tranportasi merupakan bagian dalam hidup masyarakat. Transportasi

    berasal dari kata lati yaitu transportare, dimana trans berarti sebrang atau

    sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi

    transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau

    dari suatu tempat lainnya. Hal ini berarti transportasi merupakan suatu jasa

    yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu

    tempat ke tempat lainnya.Transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha

    atau kegiatan mengangkut atau membawa barang dan atau jasa penumpang

    dari suatu tempat ke tempat lainnya1.

    1 Kamaludin, Rustian. 2003. Ekonomi Transportasi (karakteristik, teori, dan kebijakan). Ghalia

    Indonesia. Jakarta.

  • 20

    Transportasi semakin berkembnag mengikuti perkembangan

    zaman.Pada zaman dahulu tranportasi dapat berupa sepeda, sepeda motor,

    becak, dan lain-lain. Namun, didalam perkembangannya, mencakup pada

    cara pemesanan dan pembayaran transaksi atau jasa tranportasi. Dahulu

    pengguna jasa tranportasi memesan via telepon dan kemudian membayar

    jasa dengan uang tunai.Pada perkembangannya saat ini, terdapat transportasi

    yang dapat dipesan dan dibayar secara sistem online.

    Fenomena perkembangan teknologi saat ini yang paling ramai

    dibicarakan dan menjadi bahan diskusi banyak kalangan adalah

    mengembangkan teknologi kearah bisnis tranportasi yang modern dengan

    menggunakan kecanggihan aplikasi didunia virtual.Masyarakat saat ini

    sangat dimudahkan dengan adanya sarana tranportasi.Terutama untuk

    pemesanannya, dimanapun dan kapanpun juga secara cepat dan waktu yang

    nyata. Masyarakat dapat dengan mudah melakukan mobilisasi kemana saja

    dengan memiliki aplikasi ini. Bisnis yang memanfaatkan aplikasi virtual

    untuk memudahkan pemesanan sarana tranportasi online. Tranportasi online

    yang digabungkan dengan teknologi komunikasi yaitu media baru secara

    online mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memesan

    tranportasi online dimana saja dan kapan saja2

    2 Anindhita, Wirarti. Dkk. 2016.Analisis penerapan Teknologi Komunikasi Tepat Guna Pada Bisnis

    Tranportasi Ojek Online. Jakarta: Universitas Bakrie

  • 21

    2) Perilaku konsumen

    Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari

    karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang

    budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu,

    sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan

    faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.

    Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan

    organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa,

    ide, atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka3 .

    Perilaku konsumen (Consumen behavior) juga dapat didefinisikan

    sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

    mendapatkan dan mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk

    didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

    kegiatan-kegiatan tersebut4.

    The American Marketing Association mendefinsikan perilaku

    konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku,

    dan lingkungannyadimana manusia melakukan kegiatan pertukaran hidup

    mereka5

    3Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta.

    4 Sunyoto,Danang.2013. Teori Kuesioner & Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen,

    Graha ilmu: Yogyakarta 5 Setiadi, Nugroho. 2013. Perilaku Konsumen, Kencana:Jakarta

  • 22

    Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang

    mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks.Hal ini disebabkan oleh banyaknya

    variablel-variabel yang mempengaruhinya dan variabel-variabel tersebut

    cenderung saling berinteraksi. Meskipun demikian, apabila hal tersebut

    dapat dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang maupun jasa akan

    dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada perusahaan

    pesaingnya karena dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan

    terseut dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.

    a. Model Perilaku Konsumen

    Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang

    mudah untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh

    dan saling interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang

    dilakukan oleh suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik

    mungkin dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, pemasar

    harus mampu memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana

    mereka berperilaku, bertindak, berpikir.Walaupun konsumen memiliki

    berbagai macam perbedaan namun mereka juga memiliki banyak kesamaan.

    Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen

    atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya

    dengan baik. Para pemasar juga harus memahami mengapa dan bagaimana

    konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar yang mengerti

    perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan

  • 23

    konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga

    pemasar dapat menyusun stategi pemasaran yang sesuai. Tidak dapat

    diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki

    kemampuan bersaing yang lebih baik, berikut adalah table perilaku

    pembelian konsumen, menurut kotler yang menggambarkan perilaku

    konsumen sebagai berikut6:

    Tabel 1 : model perilaku konsumen

    Sumber: kotler 2008 (hal. 226)

    6 Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks

    Rangsangan

    pemasaran

    Produk

    Harga

    Saluran

    pemasaran

    Promosi

    Rangsanga

    n lain

    Ekonomi

    Teknologi

    Politik

    budaya

    Ciri-ciri

    pembeli

    Budaya

    Sosial

    Pribadi

    Psikologi

    Proses

    keputusan

    pembelian

    Pemahaman

    masalah

    Pencarian

    informasi

    Pemilihan

    alternatif

    Keputusan

    pembelian

    Perilaku pasca

    pembelian

    Keputusan

    pembelian

    Pemilihan

    produk

    Pemilihan merek

    Pemilihan

    saluran

    pembelian

    Penentuan waktu

    pembelian

    Jumlah

    pembelian

  • 24

    Menurut kotler dan Armstrong perilaku pembelian yang dilakukan

    konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan

    psikologis. Dimana terjadinya proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk

    membeli diawali dari rangsangan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan

    promosi. Rangsangan pemasaran ini dilengkapi dengan rangsangan lain seperti

    ekonomi, pendapatan teknologi, politik, dan budaya. Rangsangan ini membentuk

    karakteristik pembeli, yaitu kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi yang dapat

    mendorong konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli

    barang sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari pemilahan produk yang

    dibeli dan diharapkan memberikan kepuasan kepada konsumen7.

    b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

    Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor

    kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli.Sebagian besar adalah

    faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar

    diperhitungkan. Karenanya kita akan membahas pengaruh tiap faktor terhadap

    perilaku pembelian8:

    1) Faktor Kebudayaan

    a. Kebudayaan, merupakan faktor penentu yang paling dasar

    dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk

    7Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2008.Prinsip-prinsip pemasaran.Edisi 12.jilid 1. Jakarta:Erlangga

    8 Setiadi, Nugroho.2003. Perilaku Konsumen.Edisi Revisi. Kencana:Jakarta

  • 25

    lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia

    umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh

    mendapatkan seperangkat nilai,persepsi,prefensi, dan perilaku

    melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan

    lembaga-lembaga sosial penting lainnya. Seorang anak yang

    dibesarkan di Amerika akan terbuka pada nilai-nilai: prestasi

    dan keberhasilan , kegiatan efisiensi dan kepraktisan,

    kemajuan, kenyamanan diluar, kemanusiaan, dan jiwa muda.

    b. Subbudaya, setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-

    subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan

    sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

    Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok

    nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area

    geografis.

    c. Kelas sosial, kelas sosial adalah kelompok yang relative

    homogeny dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang

    tersusun secara hirarki dan keanggotaannya mempunyayi

    nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

    2) Faktor-Faktor Sosial

    a. Kelompok referensi, kelompok referensi seorang terdiri dari

    seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung

    maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

  • 26

    seseorang. Beberapa diantaranya kelompok primer, yang

    dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan,

    seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat.

    Kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang

    mana interaksi yang terjadi kurang berkesinamnambungan.

    Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut

    kelompok aspirasi. Sebuah kelompo diasosiatif (memisahkan

    diri) alah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak

    disukai oleh individu.

    Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi

    mereka pada tiga cara, pertama, kelompok referensi

    memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup

    baru. Kedua, mereka juga memengaruhi sikap dan konsep jati

    diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin

    “menyesuaikan diri”.Ketiga, mereka menciptakan tekanan

    untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan

    produk dan merek seseorang.

    b. Keluarga, dapat dibedakan menjadi dua keluarga dalam

    kehidupan pembeli, yang pertama ialah : keluarga orientasi,

    yang merupaka orang tua seseorang. Dari orang tualah

    seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik,

    ekonomi, dan meresakan ambisi pribadi nilai atau harga diri

  • 27

    dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-

    anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli yang

    konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan

    telah diteliti secara intensif.

    c. Peran dan status, seseorang umumnya berpartisipasi dalam

    kolompok selama hidupnya keluargam klub, organisasi.

    Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat

    diidentifikasikan dalam peran dan status.

    3) Faktor Pribadi

    a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup, konsumsi

    seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.

    Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan

    tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang

    dewasa biasanya mengalam perubahan atau transformasi

    tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

    b. Pekerjaan, para pemasar muda berusaha mengidentifikasikan

    kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-

    rata terhadap produk tertentu.

    c. Keadaan ekonomi, yang dimaksud dengan keadaan ekonomi

    seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat

    dibelanjakan (tingaktnya, stabilitasnya, dan polanya),

    tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah

  • 28

    dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap

    terhadap mengeluarkan lawan menabung.

    d. Gaya hidup, seseorang mempunyai gaya hidup di dunia yang

    diespresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang.

    Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan”

    yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup

    mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

    e. Kepribadian dan konsep diri, yang dimaksud dengan

    kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dan

    setiap orang yang memandang responnya terhadap

    lingkungan yang relative konsisten. Kepribadian merupakan

    suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis

    perilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian tersebut dan

    berbagai pilihan produk atau merek

    4) Faktor Psikologis

    a. Motivasi, beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan

    ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa

    lapar, haus, resah tidak nyaman. Adapun kebutuhan lain

    bersifat psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan

    fisiologis tertentu, seperti kebutuhan harga diri atau

    kebutuhan diterima.

  • 29

    Menurut maslow di dalam Kotler dan Keller mengatakan

    kebutuhan manusia tersusun dalam hirarki, dari yang paling

    mendesak sampai paling kurang mendesak9. Berdasarkan

    urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut

    adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan

    sosial, kebuthan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

    Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka

    yang paling penting. Jika seseorang berhasil memuaskan

    kebutuhan yang penting, kemudian dia akan berusaja

    memuaskan kebuthan yang terpenting berikutnya.

    Teori kebuthan dari Abraham maslow merupakan

    salah satu teori yang diperhatikan oleh manager, karena

    sifatnya relative sederhana dan praktis. Proposisi yang

    dikemukakan maslow mengenai motivasi dalam kaitannya

    dengan perilaku manusia adalah sebagai berikut10

    :

    1) Manusia merupakan makhluk yang serba berkeinginan.

    Manusia senantiasa menginginkan sesuatu dan lebih

    banyak. Jika suatu proses kebutuhan telah terpenuhi akan

    timbul kebutuhan baru dan proses ini tidak akan berhenti

    sebelum manusia meninggal.

    9 Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks, Jakarta.

    10 Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran.Yogyakarta : Graha

    Ilmu.

  • 30

    2) Sebuah kebutuhan yang terpenuhi bukanlah sebuah

    motivator perilaku. Hanya kebutuhan-kebutuhan yang

    tidak terpenuhi yang akan memotivasi individu untuk

    melakukan suatu perilaku atau tindakan tertentu.

    3) Kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang,

    dinyatakan bahwa manusia memiliki lima macam

    kebutuhan yang tersusun secara berjenjang (hirarkis),

    mulai dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu

    kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan aktualisasi diri.

    b. Persepsi, didefinisikan sebagai proses dimana seseorang

    memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

    untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia

    ini.

    Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang

    sama karena adanya tiga proses persepsi:

    1) Perhatian yang selektif

    2) Gangguan yang selektif

    3) Mengingat kembali yang selektif

    Faktor-faktor persepsi ini-yaitu perhatian, gangguan, dan

    mengingat kembali yang selektif-berarti bahwa para

    pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan

    diterima.

  • 31

    c. Proses belajar, menjelaskan perubahan dalam perilaku

    seseorang yang timbul dari pengalaman

    d. Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu gagasan

    deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

    3) Keputusan Pembelian

    Perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu,

    kelompok maupun organisasi memilih, membeli, menggunakan barang atau

    jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

    mereka.Perilaku konsumen ini dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor

    sosial, dan faktor pribadi11

    .

    Menurut peter dan olson perilaku konsumen bersifat dinamis karena

    pemikiran, perasaan, dan tindakan individu konsumen, kelompok target

    konsumen, dan masyarakat luas berubah secara konstan. Perilaku konsumen

    juga melibatkan interaksi antara pemikiran seseorang, perasaan, dan

    tindakan, serta lingkungan.Oleh karena itu, pemasar harus memahami

    produk serta merek yang berarti bagi konsumen sehingga konsumen mau

    membeli dan menggunakannya12

    .

    Salah satu hal menarik dari perilaku konsumen adalah ketika

    konsumen melakukan keputusan pembelian barang atau jasa. Keputusan

    11

    Kotler, Philip, Keller, Kevin L. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta:Erlangga 12

    Peter J. paul dan Olson, Jerry C. 2014. Perilaku Konsumen dan strategi pemasaran, edisi 9. Jakarta :Salemba empat

  • 32

    pembelian merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

    pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternative atau lebih, dan

    memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah

    suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

    Keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu strategi

    pemasaran, perbedaan individu, dan faktor lingkungan. Beberapa peranan

    yang mungkin dimainkan orang dalam sebuah keputusan pembelian adalah

    sebagai berikut13

    :

    1) Pengambilan inisiatif

    Pengambilan inisiatif adalah orang yang pertama-tama

    menyarankan atau memikirkan gagasan membeli produk atau jasa

    tertentu

    2) Orang yang mempengaruhi

    Seorang yang memberikan pengaruh adalah orang pandangan

    atau nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir.

    3) Pembuat keputusan

    Pembuat keputusan adalah seseorang yang ada pada akhirnya

    menentukan sebagian besar atau keseluran keputusan membeli,

    apakah jadi membeli, apa yang akan dibeli, bagaimana membeli,

    atau dimana membeli

    13

    Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori penerapannya dalam pemasaran, edisi 2. Bogor : Ghalia Indonesia

  • 33

    4) Pembeli

    Pembeli adalah seseorang yang akan melakukan pembelian yang

    sebenarnya

    5) Pemakai

    Pemakai adalah seseorang atau beberapa orang yang mennikati

    atau memakai produk atau jasa.

    Sedangkan tipe pengambilan keputusan pembelian konsumen, meliputi14

    :

    1) Pemecahan masalah yang diperluas

    Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi

    sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut

    atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbanmgkan

    kedalam jumlah yang dievaluasi, maka proses pengambilan

    keputusan disebut dengan pemecahan masalah yang diperluas

    2) Pemecahan masalah yang terbatas

    Pada tahap ini, konsumen memiliki kriteria dasar untuk

    mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori

    tersebut.Akan tetapi, konsumen belum memiliki prefensi tentang

    merek tertentu. Konsumen membutuhkan tambahan informasi

    untuk bisa membedakan berbagai merek tersebut dan konsumen

    14

    Schiffman, Leon, Kanuk Leslie. L. 2008. Perilaku Konsumen, edisi 7. Jakarta: Indeks

  • 34

    menyederhanakan proses pengambilan keputusan karena

    konsumen memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas.

    3) Pemecahan masalah rutin

    Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap barang atau jasa

    yang akan dibeli. Konsumen tersebut sudah memiliki standar

    untuk mengevaluasi merek dan konsumen tersebut hanya

    membutuhkan sedikit informasi.

    Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu15

    :

    Pengenalan masalah/kebutuhan-pencarian informasi-evaluasi alternative-keputusan

    pembelian-perilaku pasca pembelian(buat table!sumber (kotler dan keller 2009))

    Model ini mempunyai implikasi bahwa para konsumen melalui tahap dalam

    membeli sesuatu.Hal ini tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang

    kurang memerlukan keterlibatan pembeli.Para konsumen bisa melompati beberapa

    tahap atau urutannya tidak sesuai. Berikut penjelasan proses pengambilan

    keputusan16

    1) Pengenalan masalah atau kebutuhan

    Proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan.

    Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan

    15

    Kotler, Philip, Keller, Kevin L. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta:Erlangga 16

    Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori penerapannya dalam pemasaran, edisi 2. Bogor : Ghalia Indonesia

  • 35

    yang diinginkannya.Kebutuhan itu dapat digerakan oleh rangsangan dari

    dalam diri pembeli atau dari luar.Para pemasar perlu mengenal berbagai hal

    yang dapat menggerakan kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen.

    Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban, apakah

    kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan

    semua itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu mrnyebabkan

    seorang mencari produk tertentu.

    Kebutuhan harus diciptakan atau diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia

    dikenali. Menurut engel, Blackwell, dan miniard melalui sumarwan ada

    beberapa faktor yang mempengaruhhi pengaktifan kebutuhan17

    :

    1. Waktu

    2. Perubahan situasi

    3. Pemilihan produk

    4. Konsumsi produk

    5. Perbedaan individu

    6. Pengaruh pemasaran

    2) Pencarian informasi

    Seorang konsumen yang muali tergugah minatnya mungkin akan atau

    mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan

    konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu

    tersedia, konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan

    17

    Ibid

  • 36

    konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya.Konsumen mungkin

    tidak berusaha untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif

    mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu.

    Pusah perhatian pemasar adalah sumber-sumber informasi pokok yang akan

    diperhatikan konsumen dan pengaruh relative dari setiap informasi

    konsumen terbagi menjadi empat kelompok sebagai berikut

    1. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

    2. Sumber niaga (periklanan, petugas penjualan, penjual, bungkus dan

    pameran)

    3. Sumber umum (media massa, organisasi konsumen)

    4. Sumber pengalaman( pernah menangani, menguji, mempergunakan

    produk)

    3) Penilaian alternative

    Menurut sumarwan, penilaian alternative merupakan proses mengevaluasi

    pilihan produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan

    konsumen. Konsumen akan membandingkan pilihan yang dapat

    memecahkan masalah yang dihadapinya. Penilaian alternative ini muncul

    karena banyak alternative pilihan. Terdapat beberapa proses penilaian

    alternative, salah satu diantaranya adalah orientasi kognitif, yakni

  • 37

    memandang konsumen sebagai pembuat pertinmbangan mengenai produk

    terutama berlandasakan pada pertimbangan yang standar rasional18

    4) Keputusan membeli

    Keputusan pembelian merupakan proses pengintegrasian yang

    mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku

    alternative atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses

    pengintegrasian ini adalah suatu peilihan yang disajikan secara kognitif

    sebagai keinginan berperilaku. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga

    faktor utama, yaitu strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor

    lingkungan19

    5) Perilaku pasca pembelian

    Perilaku konsumen tidak berakhir pada pembelian dan penggunaan produk

    saja, tetapi sampai dengan perilaku pasca pembelian.Menurut Kotler dan

    Keller, perilaku pasca pembelian meliputi kepuasan pasca pembelian,

    tindakan pasca pembelian, dan penggunaan pasca pembelian.Kepuasan

    pasca pembelian merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja

    amggapan produk. Apabila kinerja tidak memenuhi harapan konsumen,

    konsumen akan merasa kecewa. Sebaiknya apabila kinerja memenuhi atau

    bahkan melebihi harapan konsumen, konsumen akan merapa puas bahkan

    18

    Ibid 19

    Ibid

  • 38

    sangat puas. Pemasar juga perlu mengamati bagaimana konsumen

    menggunakan dan menyingkirkan produk setelah pembelian20

    4) Promosi

    Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran

    yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan salam memasarkan

    produk. Kegiatan promosi bujkan saja berfungsi sebagai alat komunikasi

    antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk

    mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian.

    Promosi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan volume penjualan

    dengan cara memberikan informasi dan memberikan penawaran

    penawaran yang menarik serta menjelaskan tentang kelenbihan produk

    atau merek yang ditawarkan sehingga para pelanggan dapat mengetahui

    informasi dan menjadi tertarik untuk menggunakan produk yang

    ditawarkan dari sang produsen atau perusahaan guna meningkatkan

    volume penjualan karena fungsi promosi yang laiinnya adalah untuk

    menginformasikan dan mempengaruhi orang atau calon konsumen agar

    dapat tertarik dan berminat untuk menggunakan transaksi produk yang

    ditawarkan21

    .

    20

    Kotler, Philip, Keller, Kevin L. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta:Erlangga 21

    Hamdani, A.2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta Barat: PT Indeks

  • 39

    Menurut tjiptono aspek promosi berhubungan dengan proses

    promosi, publikasi dan penjualan, branding dan berbagai metode

    penjualan produk atau merek. Dalam memasarkan dan mempromosikan

    suatu produk, perusahaan ataupun penjualan harus dapat membuat yang

    namanya “promotion mix” yaitu kombinasi cara-cara yang ditempuh

    dalam mempromosikan produknya. Pada hakikatnya promosi adalah

    suatu bentuk komunikasi pemasaran.Yang dimaksud dengan komunikasi

    pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

    informasi untuk mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingat

    pasar sasaran atau perusahaan dari produknya agar bersedia menerima,

    membeli, loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

    bersangkutan22

    .

    Kegiatan promosi juga membutuhkan biaya, biaya tersebut meliputi

    pembuatan brosur, poster, dan pemotongan harga, dalam melakukan

    kegiatan promosi haruslah intensif, tetapi juga perlu diperhatikan

    kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi, jika

    aktivitas promosi dilakukan berlebihan tidak menutup kemungkinan

    biaya yang dikeluarkan oleh perushaan bisa melebihi batas kemampuan,

    perusahaan bisa menjadi rugi akibat promosi yang berlebihan.

    22

    Tjiptono.2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Erlangga

  • 40

    a. Fungsi promosi

    Menurut Terance dalam permata promosi memiliki lima fungsi bagi suatu

    perusahaan, kelima fungsi tersebut adalah sebagai berikut23

    :

    1) Informasi

    Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik

    mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, seta memfasilitasi

    penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

    Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk

    merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan

    manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.

    2) Persuading (membujuk)

    Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi

    pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. Terkadang

    persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yaitu menciptkan,

    permintaan bagi keseluruh kategori produk.Lebih sering, promosi

    berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi

    merek perusahaan yang spesifik.

    3) Reminding (mengingat)

    Iklan menjada agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

    konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk

    23

    Permata, Dimas. 2012. Analisis Atmosfer toko, Aktivitas promosi dan keputusan pembelian konsumen di Toko Indomaret Point Jalan Colombo. Yogayakarta

  • 41

    dan jasa juga diiklankan.Dampak promosi dimasa lalu memungkinkan

    merek pengiklan hadir dibenak konsumen. Periklanan lebih jauh

    didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan

    mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum memberi

    merek yang diciptakan akamn diingat oleh konsumen

    4) Adding value (menambah nilai)

    Terdapat tiga cara mendsasar dimana perusahaan bisa memberikan nilai

    tambah bagi penawar-penawar mereka dengan sebuah inovasi,

    penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga

    komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen.Promosi yang

    efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih

    bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing.Penawaran-penawaran

    yang diberikan diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk

    melakukan pembelian.

    5) Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

    Periklanan merupakan salah satu alat promosi membantu perwakilan

    penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan

    dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum

    melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.

    Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit

    waktu yang dieprlukan untuk memberikan informasi kepada prospek

    tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa.

  • 42

    6) Discount

    Menurut suhardi sigit discount adalah pengurangan terhadap harga

    yang ditetapkan karena pembeli memenuhi syarat yang ditetapkan24

    .

    Menurut kotler discount adalah penyesuaian harga dasar untuk

    memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu,

    seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan

    pembelian di luar musim25

    . Menurut fandy tjiptono Discount merupakan

    potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai

    penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan

    bagi penjual.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa

    discount merupakan potongan harga atau pengurangan harga yang

    diberikan oleh penjual kepada pembeli pada suatu saat tertentu.

    1) Jenis-Jenis Discount

    Dari beberapa pendapat ahli mengenai pengertian discount

    diatas, selanjutnya kotler membagi jenis discount menjadi lima

    yaitu26

    :

    1. Discount Tunai : penurunan harga bagi pembeli yang segera

    membayar tagihan

    24

    Suhardi sigit (Dalam mariana 2009) 25

    Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks 26

    Tjiptono, fandy,2008.Strategi Pemasaran.Edisi 3, ANDI:Yogyakarta

  • 43

    2. Discount Kuantitas : penurunan harga bagi orang yang

    membeli dalam jumlah besar

    3. DiscountFungsional : diskon ditawarkan produsen kepada

    anggota-anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan

    fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan

    pencatatan.

    4. Discount Musim : penurunan harga untuk orang yang

    membeli barang atau jasa diluar musim

    5. Potongan Harga : pembayaran ekstra yang dirancang untuk

    memperoleh partispasi penjual ulang (reseller) dalam

    program khusus

    2) Faktor-Faktor Pemberian Discount

    Discount diberikan dengan tujuan tertentu baik hal tersebut

    menguntungkan bagi perusahaan maupun konsumen. Ada

    beberapa pendapat yang mengatakan mengapa discount diberikan

    dan faktor-faktor menyebabkan perusahaan memberikan discount

    kepada konsumen.

    Menurut rewolg faktor-faktor pemberian discount adalah sebagai

    berikut27

    :

    a. Untuk mengikat pembeli

    b. Menguntungkan beberapa pelanggan

    27

    Rewolg (dalam mariana 2009)

  • 44

    c. Memberikan nilai ekonomis pada masyarakat

    d. Merubah pola pemberian

    e. Memancing pembeli untuk membeli dalam kuantitas besar

    Berdasarkan paparan diatas disimpulkan bahwa faktor-

    faktor pemberian discount berasal dari penjual dan

    merupakan strategi dari penjual untuk mengikat pembeli yang

    memang sengaja diberikan untuk suatu tujuan tertentu.

    3) Tujuan penetapan harga discount

    Tujuan dari penetapan harga discount haruslah jelas karena

    akan mempengaruhi langsung atas kebijakan harga dan

    metode penetapan harga yang digunakan.

    Menurut sutisna tujuan pemberian potongan harga

    adalah28

    :

    a. Mendorong pembelian dalam jumlah besar

    b. Mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan

    kontan atau waktu yang lebih pendek

    c. Mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan

    lain

    28

    Sutisna.2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

    BAB II LANDASAN TEORILandasan TeoriPenelitian Terdahulu