BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/THESIS...

27
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi saat ini banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk mempermudah mereka dalam mengerjakan sesuatu. Beberapa orang mendefinisikan teknologi informasi adalah sebagai berikut. a. Sebuah komputer yang berbasis sistem informasi dari host untuk mikrokomputer atau dapat diartikan juga sebagai pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian informasi dengan bantuan komputer (Kalkana, Erdil, & Çetinkaya, 2011). b. Rangkaian mesin yang dapat mengeksekusi urutan instruksi. Urutan instruksi adalah program yang dibuat sangat fleksibel (tidak kaku) dan dapat digunakan tergantung pada informasi yang sedang diproses (dangolani, 2011). c. Bidang dari pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang didalamnya namun tidak dibatasi oleh hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer (software) , sistem informasi, perangkat keras komputer (hardware) , bahasa pemrograman, dan data construct. Singkatnya, apapun yang menyajikan data, informasi atau perceived knowledge dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari ruang domain dikenal

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/THESIS...

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teknologi Informasi

Teknologi informasi saat ini banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk

mempermudah mereka dalam mengerjakan sesuatu. Beberapa orang

mendefinisikan teknologi informasi adalah sebagai berikut.

a. Sebuah komputer yang berbasis sistem informasi dari host untuk

mikrokomputer atau dapat diartikan juga sebagai pengumpulan,

pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian informasi dengan

bantuan komputer (Kalkana, Erdil, & Çetinkaya, 2011).

b. Rangkaian mesin yang dapat mengeksekusi urutan instruksi. Urutan

instruksi adalah program yang dibuat sangat fleksibel (tidak kaku) dan

dapat digunakan tergantung pada informasi yang sedang diproses

(dangolani, 2011).

c. Bidang dari pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang

didalamnya namun tidak dibatasi oleh hal-hal seperti proses, perangkat

lunak komputer (software) , sistem informasi, perangkat keras

komputer (hardware) , bahasa pemrograman, dan data construct.

Singkatnya, apapun yang menyajikan data, informasi atau perceived

knowledge dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme

distribusi multimedia, dianggap bagian dari ruang domain dikenal

8

 

 

 

sebagai Teknologi Informasi (Ghasemi, Shafeiepour, Aslani, &

Barvayeh, 2011)

d. Proses pengetahuan dan metode penerapannya, pengolahan, dan

mentransfer membuat informasi yang sedang berlangsung (Hamidi,

Meshkat, Rezaee, & Jafari, 2011).

e. Istilah yang mencakup konsep teknologi informasi dalam siklus

produksi, pengolahan, pengambilan dan distribusi (Allameh, Momeni,

Esfahani, & bardeh, 2011) .

f. Pengetahuan baru dalam pertumbuhan komprehensif dan

perkembangan masyarakat modern, akan memainkan peran penting

(mostafapour, rezaei, & ghabousi, 2012).

Berdasarkan pengertian teknologi informasi yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi itu sangat

penting dalam kehidupan modern saat ini karena teknologi informasi dapat

digunakan pada bidang apapun dan hingga saat ini teknologi informasi terus

berkembang.

Teknologi informasi berkembang dengan pesat dikarenakan teknologi

informasi memiliki beberapa kelebihan. Berikut beberapa kelebihan dari teknologi

informasi adalah sebagai berikut (Boar, 2001).

a. Teknologi informasi merupakan suatu mekanisme kritikal untuk

menurunkan biaya (cost), mempersingkat waktu terhadap respon pasar,

memberikan nilai tambah, dan mempermudah interaksi antara pelanggan

dan supplier.

9

 

 

 

b. Teknologi informasi memberikan fungsionalitas yang tinggi terhadap

produk yang sejatinya pelanggan terima.

c. Teknologi informasi memberikan nilai bagi kepuasan pelanggan dan nilai

tambah dalam inovasi.

d. Teknologi informasi memudahkan didalam menciptakan suatu keunggulan

baru yang menjadi pembeda dengan kompetitor lain dari suatu perusahaan.

2.2. Strategic Planning

Strategic planning merupakan komponen penting dalam menentukan

kesuksesan suatu organisasi termasuk bagi perusahaan. Dengan merencanakan

strategi perusahaan yang baik, maka tujuan utama dari perusahaan itu akan

tercapai. Menurut (Pollalis & Macris, 2008), strategic planning adalah proses

memutuskan bagaimana untuk mencapai sekumpulan tujuan strategis.

Definisi ini juga berarti pertimbangan masa depan, tetapi menambahkan

gagasan penting dan pertimbangan jangka panjang dengan menargetkan tindakan

manajemen untuk "tujuan strategis".

Strategic planning adalah proses yang dirancang untuk memberikan hasil

yang mengakibatkan fungsi organisasi membaik dan strategic planning dirancang

untuk memungkinkan organisasi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat secara

lebih efektif (Lake, 2011).

Menurut Kavousy (2011), Strategic planning adalah teknik manajemen

dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi,

tantangan dan peluang yang dihadapi, dan visi masa depan dan bagaimana hal itu

akan berusaha untuk mencapai visinya. Strategic planning berfokus pada jangka

10

 

 

 

panjang organisasi tujuan, menilai kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut,

meneliti faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi, dan

mengidentifikasi strategi yang dirancang untuk menggerakkan organisasi ke

depan.

Strategic planning adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi yang

bertujuan untuk meningkatkan jangka panjang kesejahteraan dan kekuatan relatif

perusahaan terhadap pesaingnya (Ward & Peppard, 2002). Pada dasarnya terdapat

tiga proses yang saling terkait yang dapat berkontribusi pembentukan strategi

(Ward & Peppard, 2002), yaitu :

a. Strategic thinking

kreatif, pemahaman kewirausahaan menjadi cara-cara

mengembangkan usaha

b. Strategic planning

sistematis, analisis yang komprehensif untuk mengembangkan plan of

action

c. Opportunistic decision making

reaksi efektif untuk ancaman dan peluang yang tak terduga.

2.3. IT Strategic Planning

Menurut (Ward & Peppard, 2002), IT strategic adalah suatu strategi yang

memfokuskan pada outline visi dari esensi kebutuhan akan informasi dan sistem

yang akan di dukung oleh teknologi dalam sebuah perusahaan tersebut dengan

kata lain lebih kepada “IT Supply”.

11

 

 

 

IT strategic terdiri dari dua bagian, yaitu : komponen IS dan komponen IT.

Perancangan Perencanaan Strategis SI/TI diharapkan dapat memberikan solusi

terhadap permasalahan tersebut dikarenakan SI/TI merupakan faktor yang paling

penting didalam menjalankan bisnis perusahaan pada era digital ini. Untuk

membuat suatu IT Strategic Planning dibutuhkan suatu framework yang menjadi

landasan agar nantinya hasil yang diharapkankan sesuai dengan kebutuhan dan

tepat sasaran. Berikut merupakan gambar dari IT Strategic Planning framework.

Gambar 2.1. IT/IS Strategic Planning Framework (Ward & Peppard,

2002)

12

 

 

 

Pada framework ini terdapat bagian bagian penting dalam penyusunan IT

Strategic Planning (Ward & Peppard, 2002) , yaitu :

2.3.1. Input

a. Internal Business Environment

Strategi bisnis yang sedang berjalan, tujuan, sumber daya,

proses, budaya dan nilai bisnis. Untuk mengidentifikasi lingkungan

bisnis internal dapat menggunakan metode analisis SWOT.

b. External Business Environment

Kondisi ekonomi, industri, dan persaingan dimana

perusahaan beroperasi. Sama halnya dengan internal bisnis, untuk

menganalisa lingkungan bisnis external juga dapat menggunakan

analisis SWOT.

c. The Internal IT Environment

Sudut pandang IT terhadap bisnis, tingkat kematangan

sistem, jangkauan dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya,

dan infrastruktur teknologi, portfolio aplikasi dari sistem yang

sudah ada, aplikasi yang sedang dikembangkan maupun aplikasi

yang baru dianggarkan.

d. The External IT Environment

Tren teknologi dan peluang serta manfaat IT/IS untuk

customer, pesaing, dan pemasok.

13

 

 

 

2.3.2. Proses

Proses perencanaan strategi SI/TI, dimana data dari hasil input

digunakan dan diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna

untuk menghasilkan output.

2.3.3. Output

a. IS/IT Management Strategy

Elemen umum dari strategi yang diterapkan di organisasi

secara menyeluruh. Menjamin kebijakan yang konsisten saat

dibutuhkan.

b. Business IS Strategies

Bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan menerapkan

IT dalam mencapai tujuan bisnisnya.

c. IT Strategy

Kebijakan dan strategi untuk manajemen teknologi dan

tenaga ahli.

d. Current Application Portfolio

Gambaran mengenai penerapan SI/TI yang digunakan saat

ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang didapatkan dari

aplikasi tersebut, dukungan aplikasi terhadap operasional, dan

perencanaan SI/TI pada perusahaan untuk menghadapi persaingan

bisnis pada saat ini.

e. Future Application Portfolio

Gambaran yang digunakan untuk menjelaskan aplikasi yang

diusulkan untuk masa yang akan datang, mengintegrasikan setiap

14

 

 

 

unit bisnis pada perusahaan dan menyesuaikan perkembangan

teknologi dan perkembangan perusahaan.

Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan bisnis, strategi yang sangat

diperlukan dan penting adalah memaksimalkan sumber daya manusia yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tidak hanya memaksimalkan sumber daya

manusia, tetapi juga harus memiliki strategi dalam memaksimalkan bisnis dan

teknologi yang telah ada. Maka dari itu, Enterprise Architecture atau yang lebih

dikenal dengan EA diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.4. Enterprise Architecture (EA)

Enterprise architecture (EA) merupakan suatu proses yang mencakup

perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang

mendukung. Cakupan dari EA tidak hanya sekedar perencanaan teknologi tetapi

juga perencanaan strategi sebagai pedoman dari perencanaan enterprise

kedepannya dimana didalam EA juga terdapat program manajemen dan metode

dokumentasi. Menurut (Bernard, 2005), EA adalah gabungan dari proses-proses

perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang

mendukungnya.

Menurut Minoli Suatu (Minoli, 2008, p. 35), Enterprise Architecture

adalah rencana rekaman, blue print (cetak biru) dari struktur diizinkan,

pengaturan, konfigurasi, pengelompokan fungsional / partisi, interface, data,

protokol, fungsi logis, integrasi, teknologi, sumber daya TI yang dibutuhkan untuk

mendukung bisnis perusahaan atau fungsi dan misi organisasi. Oleh karena itu,

dalam bentuk yang paling sederhana, ide Enterprise Architecture (EA) adalah

15

 

 

 

mengintegrasikan antara strategi, bisnis, dan teknologi (EA = S + B + T), seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Enterprise Architecture Mengintegrasikan Strategis, Bisnis,

Teknologi dan Perencanaan (Bernard, 2005)

Enterprise Architecture adalah gabungan program manajemen dan metode

dokumentasi yang secara bersamaan memberikan tindak lanjut, yang

mengkoordinasikan arah strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus

informasi, dan pemanfaatan sumber daya. EA dapat membantu mengidentifikasi

kesenjangan dalam kinerja unit-unit bisnis dan dapat juga mendukung IT services,

sistem dan jaringan komputer (Bernard, 2005). EA sebagai program manajemen

memberikan beberapa poin penting, yaitu :

a. Resource Alignment

Perencanaan sumber daya dan penentuan standar

b. Standardized Policy

Sumber daya pemerintahan dan implementasi pelaksanaan

c. Decision Support

16

 

 

 

Kontrol keuangan dan manajemen konfigurasi

d. Resource Oversight

Pendekatan siklus terhadap pengembangan / manajemen

EA dapat membantu mengidentifikasi gap pada kinerja aktivitas bisnis dan

kemampuan untuk mendukung layanan TI, sistem dan jaringan.

Gambar 2.3. EA Governance (Bernard S. A., 2005, p. 33)

Sebagai metode dokumentasi, EA menyediakan sebagai berikut :

a. EA Approach

Sebuah modeling framework dan metodologi pelaksanaan

b. Current Views

Gambaran strategi, proses, dan sumber daya saat ini seperti apa

c. Future Views

Gambaran strategi, proses, dan sumber daya dimasa yang akan dating

akan seperti apa

17

 

 

 

d. EA Management Plan

Sebuah perencanaan untuk migrasi dari EA yang ada saat ini ke EA di

masa yang akan datang

2.5. Elements of Complete EA Approach

Perencanaan strategi TI metode Enterprise Architecture (EA)(Bernard S.

A., 2005), menggunakan metode 6 Elements of Complete EA Approach yang

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.4. Elements of Complete EA Approach (Bernard S. , 2006)

Pendekatan dokumentasi EA di adaptasi dari kerangka kerja dokumentasi

dan metodologi implementasi yang berkaitan. Pendokumentasian masa sekarang

dan masa depan dari EA membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan

mengatur sumber daya pada saat ini, memilih dan mengimplementasi sumber daya

masa depan, dan mengatur transisi EA secara efektif dan terstandarisasi. Berikut

ini adalah penjelasan dari 6 elemen Complete EA Approach :

18

 

 

 

2.5.1 The Framework

Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi lingkup arsitektur

yang akan didokumentasikan dan menetapkan hubungan antar area

arsitektur. Ruang lingkup Kerangka ini tercermin melalui desain geometrik

dan area yang diidentifikasi untuk didokumentasi. Kerangka kerja ini

menciptakan abstrak set "views" dari perusahaan melalui cara yang

mengumpulkan dan mengatur informasi arsitektur. Berikut ini adalah

kerangka yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini, yang memiliki

bentuk kubik dengan tiga dimensi yang berhubungan dengan berbagai

aspek mendokumentasikan perusahaan diabstraksikan :

Gambar 2.5. EA Cube Framework (Bernard S. A., 2005, p. 38)

Level kerangka ini bersifat hirarkis sehingga sub-arsitektur berbeda

(yang menggambarkan area fungsional yang berbeda) dapat secara logis

berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan memposisikan

tujuan strategis yang lebih tinggi / inisiatif di bagian atas, bisnis produk /

jasa dan data / arus informasi di bagian tengah, dan mendukung sistem /

19

 

 

 

aplikasi dan teknologi / infrastruktur di bagian bawah. Dengan cara ini

keselarasan dapat juga ditampilkan antara strategi, informasi, dan

teknologi, yang membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.

Kerangka EA dibagi menjadi segmen kegiatan yang berbeda, disebut

sebagai Line Of Business (LOB).

Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari aktivitas

dalam perusahaan, yang mungkin melibatkan pembuatan produk tertentu,

penyediaan jasa, atau fungsi administrasi internal.

Segment arsitektur merupakan suatu bagian dari keseluruhan EA

yang mendokumentasikan satu atau lebih lini bisnis di semua tingkat dan

rangkaiannya. Segmen dapat eksis sebagai bagian dari EA yang berdiri

sendiri.

2.5.2. EA Components

Komponen EA adalah tujuan yang dapat diubah, proses, standar,

dan sumber daya yang dapat memperpanjang enterprise-wide atau

terkandung dalam baris tertentu dari bisnis. Komponen EA terdiri dari :

a. Komponen Vertikal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses,

standar, dan sumber daya (equipment, sistem, data, dll) yang

melayani satu line bisnis.

b. Komponen Horizontal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses,

standar, dan sumber daya yang melayani beberapa line bisnis.

Contohnya termasuk email dan sistem dukungan administratif

yang melayani seluruh perusahaan.

2.5.2.1. Current Architecture

20

 

 

 

Current architecture mengandung komponen EA yang

saat ini ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. Hal ini

kadang-kadang disebut sebagai pandangan "apa adanya".

Pandangan EA saat ini berfungsi untuk menciptakan sebuah 'dasar'

inventarisasi sumber daya saat ini dan kegiatan yang

didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan

masa depan EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan dalam

kinerja antara rencana masa depan dan kemampuan saat ini.

Memiliki tampilan saat ini yang akurat dan komprehensif

EA komponen merupakan referensi penting bagi perencanaan

proyek, manajemen aset, dan pengambilan keputusan investasi.

Pandangan EA pada saat ini yang terdiri dari 'artefak' (dokumen,

diagram, data, spreadsheet, grafik, dll) pada setiap level kerangka,

yang diarsipkan dalam repository EA online untuk membuat

mereka bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan EA.

2.5.2.2. Future Architecture

Gambar 2.6. Element of EA Documentation (Bernard S. A., 2005)

21

 

 

 

The future architecture (Arsitektur masa depan)

mendokumentasikan EA komponen baru atau yang telah

dimodifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup

kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis

baru, persyaratan operasional, atau solusi teknologi.

Arsitektur masa depan didorong oleh tingkat strategis dan

taktis dalam tiga cara: arah baru dan tujuan, prioritas perubahan

bisnis, dan teknologi. EA tidak dapat mencerminkan perubahan

dalam arsitektur masa depan kecuali tim kepemimpinan perusahaan

itu memberikan perubahan arah strategis dan tujuan, kecuali garis

manajer bisnis dan manajer program memberikan perubahan dalam

proses bisnis dan prioritas yang diperlukan untuk mencapai tujuan

baru; dan kecuali staf pendukung / pengiriman mengidentifikasi

teknologi yang layak dan staf solusi untuk memenuhi kebutuhan

bisnis baru.

Arsitektur masa depan harus mencakup perubahan yang

direncanakan untuk komponen EA dalam waktu dekat (perubahan

taktis dalam 1-3 tahun berikutnya), serta perubahan komponen EA

yang merupakan hasil dari pelaksanaan jangka panjang skenario

operasi yang terlihat 4-10 tahun ke depan. Skenario ini

menggabungkan driver internal dan eksternal yang berbeda dan

dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan

dalam proses, sumber daya, atau teknologi yang menerjemahkan ke

22

 

 

 

asumsi perencanaan masa depan, yang pada gilirannya mendorong

perencanaan untuk komponen baru EA.

2.5.2.3. EA Management Plan

EA Management Plan merupakan rencana manajemen EA

yang menyediakan deskripsi dari gambaran arsitektur saat ini dan

masa depan, dan rangkaian perencanaan untuk mengelola transisi

ke bisnis masa depan atau teknologi masa depan.

2.5.2.4. Planning Threads

Perencanaan ’threads’ terdiri dari aktifitas umum yang ada

pada semua tingkat kerangka. Threads ini termasuk IT Security, IT

Standards, IT Workforce.

2.5.3. EA Repository

Menyediakan akses mudah ke informasi EA dan artefak penting

untuk digunakan dalam perencanaan, manajemen, dan pengambilan

keputusan. Repositori EA ini dimaksudkan untuk memberikan jenis akses

yang mudah dengan menjadi "one-stop-shop" untuk semua dokumen yang

mengisi berbagai tingkat kerangka EA. Jenis kerangka kerja berbasis

repositori dimaksudkan untuk diimplementasikan sebagai sebuah situs web

dan dirancang agar mudah dinavigasi oleh eksekutif, manajer, dan staf

teknis.

23

 

 

 

Gambar 2.7. EA Repository (Bernard S. , 2006)

Dalam mempermudahkan untuk penyusunan dokumentasi dari sisi

IT yang terdapat pada suatu perusahaan dibutuhkan suatu EA framework

model dari Scott A. Bernard (2005). Contoh dari suatu kerangka kerja

dokumentasi adalah berbentuk kubus tiga dimensi yang terhubung dengan

berbagai aspek dari dokumentasi perusahaan seperti yang dapat dilihat

pada gambar 2.7.

Gambar 2.8. Kubus 3 Dimensi EA Documentation Framework (Bernard, 2005)

24

 

 

 

2.6. Analysis Tools

2.6.1. SWOT Analysis

Untuk membangun suatu perencanaan strategis, dibutuhkan sebuah

analisa yang kuat. Analisa tersebut dibuat menggunakan tools-tools

tertentu. Salah satu tools untuk menganalisa dari lingkungan internal

maupun eksternal adalah SWOT. SWOT adalah alat manajemen untuk

merumuskan rencana kerja strategis. SWOT adalah singkatan dari

Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats dan merupakan alat

strategis mengakomodasi kekuatan dan kelemahan internal dengan

peluang eksternal dan ancaman (Zohrabi & Manteghi, 2011).

Menurut (Ward & Peppard, 2002), SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities and Threats) adalah sebuah alat yang mendefinisikan

kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari suatu perusahaan

dimana dengan menggunakan SWOT dapat menganalisa faktor internal (

Strenghts dan Weakness) dan faktor eksternal (Opportunity dan Threat).

Dengan adanya SWOT, maka dapat memaksimalkan kekuatan

perusahaan, meminimalkan kelemahan perusahaan, memaksimalkan

peluang pasar dan memitigasi ancaman dari luar. SWOT Analysis adalah

analisis sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merumuskan

strategi dengan menciptakan akomodasi terbaik antara faktor internal dan

eksternal (Zohrabi & Manteghi, 2011).

Dalam jurnal internasionalnya, (Zohrabi & Manteghi, 2011)

menuliskan bahwa SWOT Analysis adalah alat yang berguna untuk

perencanaan strategis dalam pengelolaan lingkungan, dan memasok

25

 

 

 

fondasi dasar untuk mengidentifikasi situasi dan merancang prosedur

mendatang yang diperlukan dalam sikap strategis.

SWOT menurut Thompson & Strickland (2005, pp 89-98):

a. Strength (Kekuatan)

Strength (Kekuatan) merupakan suatu hal yang dapat

dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau suatu karakteristik

yang dapat meningkatkan kompetisi perusahaan. Berupa :

• Keahlian/spesialisasi perusahaan.

• Aset-aset fisik (alat-alat yang canggih & modern)

• SDM yang handal (bersertifikat keahlian khusus).

• Produk yang berkualitas dan bervariasi

• Posisi/brand perusahaan dalam pasar.

• Kerjasama dengan perusahaan lain.

b. Weakness (Kelemahan)

Weakness (Kelemahan) merupakan kekurangan yang ada

pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi

yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan

internal perusahan dapat berupa:

• Kurangnya kemampuan atau keahlian

• Kurangnya aset-aset/alat-alat yang mendukung

• Proses bisnis yang berbelit-belit dan tidak jelas

• Koordinasi yang tidak baik

• Minimnya strategi promosi dan pemasaran

c. Opportunities (Peluang)

26

 

 

 

Opportunities (Peluang) merupakan faktor penting yang

perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi

perusahaan.Peluang perusahan dapat berupa:

• Banyak pihak memerlukan produk perusahaan

• Belum banyak produk sejenis dipasaran

• Tren yang mengarah pada penggunaan produk kita

• Merger/kerjasama dengan perusahaan besar

d. Threats (Ancaman)

Threats (Ancaman) merupakan ancaman yang perlu

diwaspadai dan perlu diantisipasi, sebab jika tidak ancaman ini

dapat membuat perusahaan mengalami kekalahan dalam

persaingan. Ancaman ini dapat berupa :

• Munculnya teknologi baru yang lebih murah atau baik

• Pesaing yang memperkenalkan produk baru

• Masuknya kompetitor baru

• Munculnya produk subtitusi (barang pengganti)

• Kenaikan harga bahan baku

Gambar 2.9. SWOT Analysis

27

 

 

 

Gambar 2.9 merupakan matriks dari SWOT analisis yang terdiri

dari 4 buah kotak, yaitu 2 kotak atas menampilkan Internal Faktor

(kekuatan dan kelemahan), sedangkan 2 buah kotak dibawahnya

menampilkan Eksternal faktor (kelemahan dan ancaman). Matriks SWOT

menampilkan empat kotak, yaitu dua kotak sebelah kiri menampilkan

faktor eksternal (peluang dan ancaman), dua kotak paling atas

menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan empat kotak

lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan

antara faktor internal dan eksternal.

Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan faktor-

faktor strategi eksternal maupun internal, yaitu dengan mentransfer

peluang ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan

kelemahan dari tabel IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matriks

SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut

lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT)

(Rangkuti, 2000, p. 35). Berikut ini penjelasan Matrik SWOT :

1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya.

2. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

28

 

 

 

3. Strategi ST: Strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang

bersifat difensif dan berusaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman.

Diagram analisis SWOT adalah diagram yang digunakan untuk

mengidentifikasi posisi dan situasi yang dihadapi oleh perusahaan dalam

persaingan bisnis, berdasarkan pada faktor-faktor strategi internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor strategis eksternal (peluang

dan ancaman) yang dihadapi oleh perusahaan. Diagram SWOT

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.10. Diagram Analisis SWOT

Berikut ini penjelasan dari Diagram Analisis SWOT :

1. Kuadran I (Strengths – Opportunities)

29

 

 

 

Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan

yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan peluang yang

ada. Strategi yang diterapkan pada kondisi ini adalah yang

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2. Kuadran II (Strengths – Threats)

Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan

namun menghadapi ancaman yang besar. Strategi yang

diterapkan pada kondisi ini adalah diversifikasi, dimana

perusahaan diharapkan untuk memperbanyak strategi

taktisnya.

3. Kuadran III (Weaknessess – Opportunities)

Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan

tapi berpeluang. Strategi yang diterapkan adalah perubahan

strategi, dimana perusahaan diharapkan mengubah strategi

yang ada dan memperbaiki kinerja internal perusahaan.

4. Kuadran IV (Weaknessess – Threats)

Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan

dan menghadapi tantangan yang besar sehingga kondisi

perusahaan berada pada pilihan yang sulit. Strategi yang

diperlukan adalah bertahan dalam mengendalikan kinerja

internal perusahaan agar tidak semakin terperosok, sambil

membenahi kinerja perusahaan.

30

 

 

 

2.6.2. Balanced Scorecard

Balanced scorecard adalah pendekatan strategis dan sistem

manajemen kinerja dimana dapat digunakan organisasi untuk visi dan

implementasi strategi (Zohrabi & Manteghi, 2011). Menurut (Tohidi,

Jafari, & Afshar, 2010), Balanced Scorecard adalah salah satu alat

pengukuran kinerja yang menentukan aset tidak berwujud dari suatu

organisasi. Balanced Scorecard mempromosikan pemeriksaan kinerja dari

empat perspektif yang saling terkait, masing-masing berusaha untuk

menjawab pertanyaan yang spesifik (Ward & Peppard, 2002).

Balanced scorecard terdiri dari 4 unsur (Ward & Peppard, 2002),

yaitu :

a. Financial perspective

Bagaimana melihat kepada para pemegang saham dan

orang-orang dengan kepentingan keuangan dalam organisasi?

b. Internal business perspective

Apa yang harus diunggul jika ingin memenuhi harapan dari

karyawan dan mitra dagang?

c. Customer perspective

Bagaimana pelanggan memandang perusahaan dalam hal

produk, layanan, hubungan dan nilai-tambah?

d. Innovation and learning perspective

Untuk mencapai visi masa depan, bagaimana perusahaan

terus meningkatkan dan menciptakan nilai masa depan untuk

stakeholder?

31

 

 

 

Untuk menghasilkan suatu analisa dengan menggunakan balanced

scorecard, masing-masing unsure yang terdapat pada balanced scorecard

ini harus saling berhubungan. Pada gambar 2.11 digambarkan bagaimana

hubungan antara unsur-unsur tersebut sehingga menghasilkan suatu

analisa balanced scorecard.

Gambar 2.11. Balanced Scorecard (Ward & Peppard, 2002)

2.6.3. Portfolio Aplikasi

Aplikasi portfolio perlu direncanakan dan diatur sesuai dengan

keberadaannya saat ini dan kontribusi terhadap bisnis di masa depan.

McFarlan mengembangkan sebuah model portfolio yang diturunkan dari

konsep matriks, dengan mempertimbangkan kontribusi SI/TI terhadap

bisnis, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang berdasarkan

32

 

 

 

pengaruhnya terhadap industri. Model portfolio aplikasi McFarlan

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.12. Application Portfolio (Ward, John; Peppard, Joe, 2002, p. 42)

Pada model tersebut diusulkan suatu analisa terhadap semua

aplikasi terencana, aplikasi potensial yang telah ada dibagi menjadi empat

kategori berdasarkan penilaian terhadap aplikasi yang sedang berjalan dan

aplikasi bisnis yang diperlukan dimasa depan. Ke empat kategori model

portfolio aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Strategic

Aplikasi yang penting bagi keberhasilan bisnis di masa depan.

Mereka menciptakan atau mendukung perubahan dalam

bagaimana organisasi tersebut melakukan usahanya, dengan

tujuan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Perhatikan

bahwa apakah teknologi yang digunakan adalah 'mutakhir'

33

 

 

 

tidak menunjukkan bahwa aplikasi adalah strategis, penilaian

harus didasarkan pada kontribusi bisnis.

b. Key Operational

Aplikasi yang “wajib” ada dalan perusahaan untuk mendukung

operasi bisnis yang ada, membantu perusahaan untuk

menghindari kerugian.

c. Support

Aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan

efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, tetapi tidak

memberikan keunggulan bersaing pada bisnis.

d. High Potential

Aplikasi inovatif yang dapat menciptakan peluang untuk

mendapatkan keuntungan di masa depan, tetapi belum terbukti.