BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/THESIS...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/THESIS...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teknologi Informasi
Teknologi informasi saat ini banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk
mempermudah mereka dalam mengerjakan sesuatu. Beberapa orang
mendefinisikan teknologi informasi adalah sebagai berikut.
a. Sebuah komputer yang berbasis sistem informasi dari host untuk
mikrokomputer atau dapat diartikan juga sebagai pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian informasi dengan
bantuan komputer (Kalkana, Erdil, & Çetinkaya, 2011).
b. Rangkaian mesin yang dapat mengeksekusi urutan instruksi. Urutan
instruksi adalah program yang dibuat sangat fleksibel (tidak kaku) dan
dapat digunakan tergantung pada informasi yang sedang diproses
(dangolani, 2011).
c. Bidang dari pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang
didalamnya namun tidak dibatasi oleh hal-hal seperti proses, perangkat
lunak komputer (software) , sistem informasi, perangkat keras
komputer (hardware) , bahasa pemrograman, dan data construct.
Singkatnya, apapun yang menyajikan data, informasi atau perceived
knowledge dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme
distribusi multimedia, dianggap bagian dari ruang domain dikenal
8
sebagai Teknologi Informasi (Ghasemi, Shafeiepour, Aslani, &
Barvayeh, 2011)
d. Proses pengetahuan dan metode penerapannya, pengolahan, dan
mentransfer membuat informasi yang sedang berlangsung (Hamidi,
Meshkat, Rezaee, & Jafari, 2011).
e. Istilah yang mencakup konsep teknologi informasi dalam siklus
produksi, pengolahan, pengambilan dan distribusi (Allameh, Momeni,
Esfahani, & bardeh, 2011) .
f. Pengetahuan baru dalam pertumbuhan komprehensif dan
perkembangan masyarakat modern, akan memainkan peran penting
(mostafapour, rezaei, & ghabousi, 2012).
Berdasarkan pengertian teknologi informasi yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi itu sangat
penting dalam kehidupan modern saat ini karena teknologi informasi dapat
digunakan pada bidang apapun dan hingga saat ini teknologi informasi terus
berkembang.
Teknologi informasi berkembang dengan pesat dikarenakan teknologi
informasi memiliki beberapa kelebihan. Berikut beberapa kelebihan dari teknologi
informasi adalah sebagai berikut (Boar, 2001).
a. Teknologi informasi merupakan suatu mekanisme kritikal untuk
menurunkan biaya (cost), mempersingkat waktu terhadap respon pasar,
memberikan nilai tambah, dan mempermudah interaksi antara pelanggan
dan supplier.
9
b. Teknologi informasi memberikan fungsionalitas yang tinggi terhadap
produk yang sejatinya pelanggan terima.
c. Teknologi informasi memberikan nilai bagi kepuasan pelanggan dan nilai
tambah dalam inovasi.
d. Teknologi informasi memudahkan didalam menciptakan suatu keunggulan
baru yang menjadi pembeda dengan kompetitor lain dari suatu perusahaan.
2.2. Strategic Planning
Strategic planning merupakan komponen penting dalam menentukan
kesuksesan suatu organisasi termasuk bagi perusahaan. Dengan merencanakan
strategi perusahaan yang baik, maka tujuan utama dari perusahaan itu akan
tercapai. Menurut (Pollalis & Macris, 2008), strategic planning adalah proses
memutuskan bagaimana untuk mencapai sekumpulan tujuan strategis.
Definisi ini juga berarti pertimbangan masa depan, tetapi menambahkan
gagasan penting dan pertimbangan jangka panjang dengan menargetkan tindakan
manajemen untuk "tujuan strategis".
Strategic planning adalah proses yang dirancang untuk memberikan hasil
yang mengakibatkan fungsi organisasi membaik dan strategic planning dirancang
untuk memungkinkan organisasi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat secara
lebih efektif (Lake, 2011).
Menurut Kavousy (2011), Strategic planning adalah teknik manajemen
dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi,
tantangan dan peluang yang dihadapi, dan visi masa depan dan bagaimana hal itu
akan berusaha untuk mencapai visinya. Strategic planning berfokus pada jangka
10
panjang organisasi tujuan, menilai kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut,
meneliti faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi, dan
mengidentifikasi strategi yang dirancang untuk menggerakkan organisasi ke
depan.
Strategic planning adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi yang
bertujuan untuk meningkatkan jangka panjang kesejahteraan dan kekuatan relatif
perusahaan terhadap pesaingnya (Ward & Peppard, 2002). Pada dasarnya terdapat
tiga proses yang saling terkait yang dapat berkontribusi pembentukan strategi
(Ward & Peppard, 2002), yaitu :
a. Strategic thinking
kreatif, pemahaman kewirausahaan menjadi cara-cara
mengembangkan usaha
b. Strategic planning
sistematis, analisis yang komprehensif untuk mengembangkan plan of
action
c. Opportunistic decision making
reaksi efektif untuk ancaman dan peluang yang tak terduga.
2.3. IT Strategic Planning
Menurut (Ward & Peppard, 2002), IT strategic adalah suatu strategi yang
memfokuskan pada outline visi dari esensi kebutuhan akan informasi dan sistem
yang akan di dukung oleh teknologi dalam sebuah perusahaan tersebut dengan
kata lain lebih kepada “IT Supply”.
11
IT strategic terdiri dari dua bagian, yaitu : komponen IS dan komponen IT.
Perancangan Perencanaan Strategis SI/TI diharapkan dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut dikarenakan SI/TI merupakan faktor yang paling
penting didalam menjalankan bisnis perusahaan pada era digital ini. Untuk
membuat suatu IT Strategic Planning dibutuhkan suatu framework yang menjadi
landasan agar nantinya hasil yang diharapkankan sesuai dengan kebutuhan dan
tepat sasaran. Berikut merupakan gambar dari IT Strategic Planning framework.
Gambar 2.1. IT/IS Strategic Planning Framework (Ward & Peppard,
2002)
12
Pada framework ini terdapat bagian bagian penting dalam penyusunan IT
Strategic Planning (Ward & Peppard, 2002) , yaitu :
2.3.1. Input
a. Internal Business Environment
Strategi bisnis yang sedang berjalan, tujuan, sumber daya,
proses, budaya dan nilai bisnis. Untuk mengidentifikasi lingkungan
bisnis internal dapat menggunakan metode analisis SWOT.
b. External Business Environment
Kondisi ekonomi, industri, dan persaingan dimana
perusahaan beroperasi. Sama halnya dengan internal bisnis, untuk
menganalisa lingkungan bisnis external juga dapat menggunakan
analisis SWOT.
c. The Internal IT Environment
Sudut pandang IT terhadap bisnis, tingkat kematangan
sistem, jangkauan dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya,
dan infrastruktur teknologi, portfolio aplikasi dari sistem yang
sudah ada, aplikasi yang sedang dikembangkan maupun aplikasi
yang baru dianggarkan.
d. The External IT Environment
Tren teknologi dan peluang serta manfaat IT/IS untuk
customer, pesaing, dan pemasok.
13
2.3.2. Proses
Proses perencanaan strategi SI/TI, dimana data dari hasil input
digunakan dan diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna
untuk menghasilkan output.
2.3.3. Output
a. IS/IT Management Strategy
Elemen umum dari strategi yang diterapkan di organisasi
secara menyeluruh. Menjamin kebijakan yang konsisten saat
dibutuhkan.
b. Business IS Strategies
Bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan menerapkan
IT dalam mencapai tujuan bisnisnya.
c. IT Strategy
Kebijakan dan strategi untuk manajemen teknologi dan
tenaga ahli.
d. Current Application Portfolio
Gambaran mengenai penerapan SI/TI yang digunakan saat
ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang didapatkan dari
aplikasi tersebut, dukungan aplikasi terhadap operasional, dan
perencanaan SI/TI pada perusahaan untuk menghadapi persaingan
bisnis pada saat ini.
e. Future Application Portfolio
Gambaran yang digunakan untuk menjelaskan aplikasi yang
diusulkan untuk masa yang akan datang, mengintegrasikan setiap
14
unit bisnis pada perusahaan dan menyesuaikan perkembangan
teknologi dan perkembangan perusahaan.
Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan bisnis, strategi yang sangat
diperlukan dan penting adalah memaksimalkan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tidak hanya memaksimalkan sumber daya
manusia, tetapi juga harus memiliki strategi dalam memaksimalkan bisnis dan
teknologi yang telah ada. Maka dari itu, Enterprise Architecture atau yang lebih
dikenal dengan EA diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2.4. Enterprise Architecture (EA)
Enterprise architecture (EA) merupakan suatu proses yang mencakup
perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang
mendukung. Cakupan dari EA tidak hanya sekedar perencanaan teknologi tetapi
juga perencanaan strategi sebagai pedoman dari perencanaan enterprise
kedepannya dimana didalam EA juga terdapat program manajemen dan metode
dokumentasi. Menurut (Bernard, 2005), EA adalah gabungan dari proses-proses
perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang
mendukungnya.
Menurut Minoli Suatu (Minoli, 2008, p. 35), Enterprise Architecture
adalah rencana rekaman, blue print (cetak biru) dari struktur diizinkan,
pengaturan, konfigurasi, pengelompokan fungsional / partisi, interface, data,
protokol, fungsi logis, integrasi, teknologi, sumber daya TI yang dibutuhkan untuk
mendukung bisnis perusahaan atau fungsi dan misi organisasi. Oleh karena itu,
dalam bentuk yang paling sederhana, ide Enterprise Architecture (EA) adalah
15
mengintegrasikan antara strategi, bisnis, dan teknologi (EA = S + B + T), seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Enterprise Architecture Mengintegrasikan Strategis, Bisnis,
Teknologi dan Perencanaan (Bernard, 2005)
Enterprise Architecture adalah gabungan program manajemen dan metode
dokumentasi yang secara bersamaan memberikan tindak lanjut, yang
mengkoordinasikan arah strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus
informasi, dan pemanfaatan sumber daya. EA dapat membantu mengidentifikasi
kesenjangan dalam kinerja unit-unit bisnis dan dapat juga mendukung IT services,
sistem dan jaringan komputer (Bernard, 2005). EA sebagai program manajemen
memberikan beberapa poin penting, yaitu :
a. Resource Alignment
Perencanaan sumber daya dan penentuan standar
b. Standardized Policy
Sumber daya pemerintahan dan implementasi pelaksanaan
c. Decision Support
16
Kontrol keuangan dan manajemen konfigurasi
d. Resource Oversight
Pendekatan siklus terhadap pengembangan / manajemen
EA dapat membantu mengidentifikasi gap pada kinerja aktivitas bisnis dan
kemampuan untuk mendukung layanan TI, sistem dan jaringan.
Gambar 2.3. EA Governance (Bernard S. A., 2005, p. 33)
Sebagai metode dokumentasi, EA menyediakan sebagai berikut :
a. EA Approach
Sebuah modeling framework dan metodologi pelaksanaan
b. Current Views
Gambaran strategi, proses, dan sumber daya saat ini seperti apa
c. Future Views
Gambaran strategi, proses, dan sumber daya dimasa yang akan dating
akan seperti apa
17
d. EA Management Plan
Sebuah perencanaan untuk migrasi dari EA yang ada saat ini ke EA di
masa yang akan datang
2.5. Elements of Complete EA Approach
Perencanaan strategi TI metode Enterprise Architecture (EA)(Bernard S.
A., 2005), menggunakan metode 6 Elements of Complete EA Approach yang
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.4. Elements of Complete EA Approach (Bernard S. , 2006)
Pendekatan dokumentasi EA di adaptasi dari kerangka kerja dokumentasi
dan metodologi implementasi yang berkaitan. Pendokumentasian masa sekarang
dan masa depan dari EA membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan
mengatur sumber daya pada saat ini, memilih dan mengimplementasi sumber daya
masa depan, dan mengatur transisi EA secara efektif dan terstandarisasi. Berikut
ini adalah penjelasan dari 6 elemen Complete EA Approach :
18
2.5.1 The Framework
Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi lingkup arsitektur
yang akan didokumentasikan dan menetapkan hubungan antar area
arsitektur. Ruang lingkup Kerangka ini tercermin melalui desain geometrik
dan area yang diidentifikasi untuk didokumentasi. Kerangka kerja ini
menciptakan abstrak set "views" dari perusahaan melalui cara yang
mengumpulkan dan mengatur informasi arsitektur. Berikut ini adalah
kerangka yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini, yang memiliki
bentuk kubik dengan tiga dimensi yang berhubungan dengan berbagai
aspek mendokumentasikan perusahaan diabstraksikan :
Gambar 2.5. EA Cube Framework (Bernard S. A., 2005, p. 38)
Level kerangka ini bersifat hirarkis sehingga sub-arsitektur berbeda
(yang menggambarkan area fungsional yang berbeda) dapat secara logis
berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan memposisikan
tujuan strategis yang lebih tinggi / inisiatif di bagian atas, bisnis produk /
jasa dan data / arus informasi di bagian tengah, dan mendukung sistem /
19
aplikasi dan teknologi / infrastruktur di bagian bawah. Dengan cara ini
keselarasan dapat juga ditampilkan antara strategi, informasi, dan
teknologi, yang membantu perencanaan dan pengambilan keputusan.
Kerangka EA dibagi menjadi segmen kegiatan yang berbeda, disebut
sebagai Line Of Business (LOB).
Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari aktivitas
dalam perusahaan, yang mungkin melibatkan pembuatan produk tertentu,
penyediaan jasa, atau fungsi administrasi internal.
Segment arsitektur merupakan suatu bagian dari keseluruhan EA
yang mendokumentasikan satu atau lebih lini bisnis di semua tingkat dan
rangkaiannya. Segmen dapat eksis sebagai bagian dari EA yang berdiri
sendiri.
2.5.2. EA Components
Komponen EA adalah tujuan yang dapat diubah, proses, standar,
dan sumber daya yang dapat memperpanjang enterprise-wide atau
terkandung dalam baris tertentu dari bisnis. Komponen EA terdiri dari :
a. Komponen Vertikal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses,
standar, dan sumber daya (equipment, sistem, data, dll) yang
melayani satu line bisnis.
b. Komponen Horizontal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses,
standar, dan sumber daya yang melayani beberapa line bisnis.
Contohnya termasuk email dan sistem dukungan administratif
yang melayani seluruh perusahaan.
2.5.2.1. Current Architecture
20
Current architecture mengandung komponen EA yang
saat ini ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. Hal ini
kadang-kadang disebut sebagai pandangan "apa adanya".
Pandangan EA saat ini berfungsi untuk menciptakan sebuah 'dasar'
inventarisasi sumber daya saat ini dan kegiatan yang
didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan
masa depan EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan dalam
kinerja antara rencana masa depan dan kemampuan saat ini.
Memiliki tampilan saat ini yang akurat dan komprehensif
EA komponen merupakan referensi penting bagi perencanaan
proyek, manajemen aset, dan pengambilan keputusan investasi.
Pandangan EA pada saat ini yang terdiri dari 'artefak' (dokumen,
diagram, data, spreadsheet, grafik, dll) pada setiap level kerangka,
yang diarsipkan dalam repository EA online untuk membuat
mereka bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan EA.
2.5.2.2. Future Architecture
Gambar 2.6. Element of EA Documentation (Bernard S. A., 2005)
21
The future architecture (Arsitektur masa depan)
mendokumentasikan EA komponen baru atau yang telah
dimodifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup
kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis
baru, persyaratan operasional, atau solusi teknologi.
Arsitektur masa depan didorong oleh tingkat strategis dan
taktis dalam tiga cara: arah baru dan tujuan, prioritas perubahan
bisnis, dan teknologi. EA tidak dapat mencerminkan perubahan
dalam arsitektur masa depan kecuali tim kepemimpinan perusahaan
itu memberikan perubahan arah strategis dan tujuan, kecuali garis
manajer bisnis dan manajer program memberikan perubahan dalam
proses bisnis dan prioritas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
baru; dan kecuali staf pendukung / pengiriman mengidentifikasi
teknologi yang layak dan staf solusi untuk memenuhi kebutuhan
bisnis baru.
Arsitektur masa depan harus mencakup perubahan yang
direncanakan untuk komponen EA dalam waktu dekat (perubahan
taktis dalam 1-3 tahun berikutnya), serta perubahan komponen EA
yang merupakan hasil dari pelaksanaan jangka panjang skenario
operasi yang terlihat 4-10 tahun ke depan. Skenario ini
menggabungkan driver internal dan eksternal yang berbeda dan
dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan
dalam proses, sumber daya, atau teknologi yang menerjemahkan ke
22
asumsi perencanaan masa depan, yang pada gilirannya mendorong
perencanaan untuk komponen baru EA.
2.5.2.3. EA Management Plan
EA Management Plan merupakan rencana manajemen EA
yang menyediakan deskripsi dari gambaran arsitektur saat ini dan
masa depan, dan rangkaian perencanaan untuk mengelola transisi
ke bisnis masa depan atau teknologi masa depan.
2.5.2.4. Planning Threads
Perencanaan ’threads’ terdiri dari aktifitas umum yang ada
pada semua tingkat kerangka. Threads ini termasuk IT Security, IT
Standards, IT Workforce.
2.5.3. EA Repository
Menyediakan akses mudah ke informasi EA dan artefak penting
untuk digunakan dalam perencanaan, manajemen, dan pengambilan
keputusan. Repositori EA ini dimaksudkan untuk memberikan jenis akses
yang mudah dengan menjadi "one-stop-shop" untuk semua dokumen yang
mengisi berbagai tingkat kerangka EA. Jenis kerangka kerja berbasis
repositori dimaksudkan untuk diimplementasikan sebagai sebuah situs web
dan dirancang agar mudah dinavigasi oleh eksekutif, manajer, dan staf
teknis.
23
Gambar 2.7. EA Repository (Bernard S. , 2006)
Dalam mempermudahkan untuk penyusunan dokumentasi dari sisi
IT yang terdapat pada suatu perusahaan dibutuhkan suatu EA framework
model dari Scott A. Bernard (2005). Contoh dari suatu kerangka kerja
dokumentasi adalah berbentuk kubus tiga dimensi yang terhubung dengan
berbagai aspek dari dokumentasi perusahaan seperti yang dapat dilihat
pada gambar 2.7.
Gambar 2.8. Kubus 3 Dimensi EA Documentation Framework (Bernard, 2005)
24
2.6. Analysis Tools
2.6.1. SWOT Analysis
Untuk membangun suatu perencanaan strategis, dibutuhkan sebuah
analisa yang kuat. Analisa tersebut dibuat menggunakan tools-tools
tertentu. Salah satu tools untuk menganalisa dari lingkungan internal
maupun eksternal adalah SWOT. SWOT adalah alat manajemen untuk
merumuskan rencana kerja strategis. SWOT adalah singkatan dari
Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats dan merupakan alat
strategis mengakomodasi kekuatan dan kelemahan internal dengan
peluang eksternal dan ancaman (Zohrabi & Manteghi, 2011).
Menurut (Ward & Peppard, 2002), SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats) adalah sebuah alat yang mendefinisikan
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari suatu perusahaan
dimana dengan menggunakan SWOT dapat menganalisa faktor internal (
Strenghts dan Weakness) dan faktor eksternal (Opportunity dan Threat).
Dengan adanya SWOT, maka dapat memaksimalkan kekuatan
perusahaan, meminimalkan kelemahan perusahaan, memaksimalkan
peluang pasar dan memitigasi ancaman dari luar. SWOT Analysis adalah
analisis sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merumuskan
strategi dengan menciptakan akomodasi terbaik antara faktor internal dan
eksternal (Zohrabi & Manteghi, 2011).
Dalam jurnal internasionalnya, (Zohrabi & Manteghi, 2011)
menuliskan bahwa SWOT Analysis adalah alat yang berguna untuk
perencanaan strategis dalam pengelolaan lingkungan, dan memasok
25
fondasi dasar untuk mengidentifikasi situasi dan merancang prosedur
mendatang yang diperlukan dalam sikap strategis.
SWOT menurut Thompson & Strickland (2005, pp 89-98):
a. Strength (Kekuatan)
Strength (Kekuatan) merupakan suatu hal yang dapat
dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau suatu karakteristik
yang dapat meningkatkan kompetisi perusahaan. Berupa :
• Keahlian/spesialisasi perusahaan.
• Aset-aset fisik (alat-alat yang canggih & modern)
• SDM yang handal (bersertifikat keahlian khusus).
• Produk yang berkualitas dan bervariasi
• Posisi/brand perusahaan dalam pasar.
• Kerjasama dengan perusahaan lain.
b. Weakness (Kelemahan)
Weakness (Kelemahan) merupakan kekurangan yang ada
pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi
yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan
internal perusahan dapat berupa:
• Kurangnya kemampuan atau keahlian
• Kurangnya aset-aset/alat-alat yang mendukung
• Proses bisnis yang berbelit-belit dan tidak jelas
• Koordinasi yang tidak baik
• Minimnya strategi promosi dan pemasaran
c. Opportunities (Peluang)
26
Opportunities (Peluang) merupakan faktor penting yang
perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi
perusahaan.Peluang perusahan dapat berupa:
• Banyak pihak memerlukan produk perusahaan
• Belum banyak produk sejenis dipasaran
• Tren yang mengarah pada penggunaan produk kita
• Merger/kerjasama dengan perusahaan besar
d. Threats (Ancaman)
Threats (Ancaman) merupakan ancaman yang perlu
diwaspadai dan perlu diantisipasi, sebab jika tidak ancaman ini
dapat membuat perusahaan mengalami kekalahan dalam
persaingan. Ancaman ini dapat berupa :
• Munculnya teknologi baru yang lebih murah atau baik
• Pesaing yang memperkenalkan produk baru
• Masuknya kompetitor baru
• Munculnya produk subtitusi (barang pengganti)
• Kenaikan harga bahan baku
Gambar 2.9. SWOT Analysis
27
Gambar 2.9 merupakan matriks dari SWOT analisis yang terdiri
dari 4 buah kotak, yaitu 2 kotak atas menampilkan Internal Faktor
(kekuatan dan kelemahan), sedangkan 2 buah kotak dibawahnya
menampilkan Eksternal faktor (kelemahan dan ancaman). Matriks SWOT
menampilkan empat kotak, yaitu dua kotak sebelah kiri menampilkan
faktor eksternal (peluang dan ancaman), dua kotak paling atas
menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan empat kotak
lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan
antara faktor internal dan eksternal.
Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan faktor-
faktor strategi eksternal maupun internal, yaitu dengan mentransfer
peluang ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan
kelemahan dari tabel IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matriks
SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut
lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT)
(Rangkuti, 2000, p. 35). Berikut ini penjelasan Matrik SWOT :
1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.
2. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
28
3. Strategi ST: Strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang
bersifat difensif dan berusaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman.
Diagram analisis SWOT adalah diagram yang digunakan untuk
mengidentifikasi posisi dan situasi yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan bisnis, berdasarkan pada faktor-faktor strategi internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor strategis eksternal (peluang
dan ancaman) yang dihadapi oleh perusahaan. Diagram SWOT
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.10. Diagram Analisis SWOT
Berikut ini penjelasan dari Diagram Analisis SWOT :
1. Kuadran I (Strengths – Opportunities)
29
Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan
yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan peluang yang
ada. Strategi yang diterapkan pada kondisi ini adalah yang
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2. Kuadran II (Strengths – Threats)
Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan
namun menghadapi ancaman yang besar. Strategi yang
diterapkan pada kondisi ini adalah diversifikasi, dimana
perusahaan diharapkan untuk memperbanyak strategi
taktisnya.
3. Kuadran III (Weaknessess – Opportunities)
Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan
tapi berpeluang. Strategi yang diterapkan adalah perubahan
strategi, dimana perusahaan diharapkan mengubah strategi
yang ada dan memperbaiki kinerja internal perusahaan.
4. Kuadran IV (Weaknessess – Threats)
Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan
dan menghadapi tantangan yang besar sehingga kondisi
perusahaan berada pada pilihan yang sulit. Strategi yang
diperlukan adalah bertahan dalam mengendalikan kinerja
internal perusahaan agar tidak semakin terperosok, sambil
membenahi kinerja perusahaan.
30
2.6.2. Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah pendekatan strategis dan sistem
manajemen kinerja dimana dapat digunakan organisasi untuk visi dan
implementasi strategi (Zohrabi & Manteghi, 2011). Menurut (Tohidi,
Jafari, & Afshar, 2010), Balanced Scorecard adalah salah satu alat
pengukuran kinerja yang menentukan aset tidak berwujud dari suatu
organisasi. Balanced Scorecard mempromosikan pemeriksaan kinerja dari
empat perspektif yang saling terkait, masing-masing berusaha untuk
menjawab pertanyaan yang spesifik (Ward & Peppard, 2002).
Balanced scorecard terdiri dari 4 unsur (Ward & Peppard, 2002),
yaitu :
a. Financial perspective
Bagaimana melihat kepada para pemegang saham dan
orang-orang dengan kepentingan keuangan dalam organisasi?
b. Internal business perspective
Apa yang harus diunggul jika ingin memenuhi harapan dari
karyawan dan mitra dagang?
c. Customer perspective
Bagaimana pelanggan memandang perusahaan dalam hal
produk, layanan, hubungan dan nilai-tambah?
d. Innovation and learning perspective
Untuk mencapai visi masa depan, bagaimana perusahaan
terus meningkatkan dan menciptakan nilai masa depan untuk
stakeholder?
31
Untuk menghasilkan suatu analisa dengan menggunakan balanced
scorecard, masing-masing unsure yang terdapat pada balanced scorecard
ini harus saling berhubungan. Pada gambar 2.11 digambarkan bagaimana
hubungan antara unsur-unsur tersebut sehingga menghasilkan suatu
analisa balanced scorecard.
Gambar 2.11. Balanced Scorecard (Ward & Peppard, 2002)
2.6.3. Portfolio Aplikasi
Aplikasi portfolio perlu direncanakan dan diatur sesuai dengan
keberadaannya saat ini dan kontribusi terhadap bisnis di masa depan.
McFarlan mengembangkan sebuah model portfolio yang diturunkan dari
konsep matriks, dengan mempertimbangkan kontribusi SI/TI terhadap
bisnis, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang berdasarkan
32
pengaruhnya terhadap industri. Model portfolio aplikasi McFarlan
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.12. Application Portfolio (Ward, John; Peppard, Joe, 2002, p. 42)
Pada model tersebut diusulkan suatu analisa terhadap semua
aplikasi terencana, aplikasi potensial yang telah ada dibagi menjadi empat
kategori berdasarkan penilaian terhadap aplikasi yang sedang berjalan dan
aplikasi bisnis yang diperlukan dimasa depan. Ke empat kategori model
portfolio aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Strategic
Aplikasi yang penting bagi keberhasilan bisnis di masa depan.
Mereka menciptakan atau mendukung perubahan dalam
bagaimana organisasi tersebut melakukan usahanya, dengan
tujuan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Perhatikan
bahwa apakah teknologi yang digunakan adalah 'mutakhir'
33
tidak menunjukkan bahwa aplikasi adalah strategis, penilaian
harus didasarkan pada kontribusi bisnis.
b. Key Operational
Aplikasi yang “wajib” ada dalan perusahaan untuk mendukung
operasi bisnis yang ada, membantu perusahaan untuk
menghindari kerugian.
c. Support
Aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan
efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, tetapi tidak
memberikan keunggulan bersaing pada bisnis.
d. High Potential
Aplikasi inovatif yang dapat menciptakan peluang untuk
mendapatkan keuntungan di masa depan, tetapi belum terbukti.