BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya...

21
BAB II LANDASAN TEORI Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu landasan teoritis yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai konsep- konsep yang digunakan peneliti sebagai pedoman penelitian di lapangan dan untuk menganalisis masalah. Penulis akan menjelaskan konsep, variabel dan definisi konsep masalah penelitian yang dihadapi peneliti. 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat,ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam memwujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreaktif. Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai “the backbone of economy”, yang adalah syaraf pusat perekonomian atau bangsa. Secara epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yanag dihadapi sehari-hari, kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu landasan teoritis yang sesuai dengan masalah

yang sedang diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai konsep-

konsep yang digunakan peneliti sebagai pedoman penelitian di lapangan dan untuk

menganalisis masalah. Penulis akan menjelaskan konsep, variabel dan definisi konsep

masalah penelitian yang dihadapi peneliti.

2.1 Kewirausahaan

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan

menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan

sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat,ciri dan watak seseorang yang memiliki

kemauan dalam memwujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreaktif. Istilah

kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai “the

backbone of economy”, yang adalah syaraf pusat perekonomian atau bangsa. Secara

epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru

dan berbeda.

Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan

keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang

yanag dihadapi sehari-hari, kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk

dan memelihara usaha baru.

Menurut Suryana (2003 : 1) juga menguraikan bahwakewirausahaan adalah kemampuan

sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Winarto (2004 : 2-3) “Entrepeneurship

(kewirausahaan) adalah suatu proses melakukan sesuatu yang baru dan berbeda dengan

tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu dan memberi nilai tambah pada masyarakat”.

Dalam Alma (2007:33) kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan

menggunakan waktu, kegiatan dan modal, risiko untuk menerima balas jasa,kepuasan, serta

kebebasan pribadi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang di maksud dengan

kewirausahaan dalam kesimpulan ini adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreaktif dan

berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan saisat, kiat

dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

2.1.2 Fakto-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2011:38) faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan yaitu :

1. Faktor keluarga pengusaha

Pengusaha yang melalui usaha karena keluarga cukup banyak di temui artinya,

seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya.

2. Sengaja terjun menjadi pengusaha

Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha biasanya belajar dari kesuksesan orang

lain dan mengikuti contoh dari pengusaha yang ada, dengan mencari modal atau

bermitra dengan orang lain.

3. Kerja sampingan

Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjua atau memproduksi

sesuatu dengan skala kecil untuk mengisi waktu luang.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

4. Coba-coba

Usaha ini dilakukan ketika belum memiliki pengalaman, mereka kesulitan mencari

perkerjaan dan terkena PHK.Namun tidak sedikit usaha yang dilakukan dengan coba-

coba memperoleh kesuksesan.

5. Terpaksa

Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun ada beberapa

wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.Mereka biasanya membuka usaha

karena kehilangan perkerjaan atau menganggur.

Menurut M. Hani (2010:29) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

kewirausahaan, yaitu :

a. Situasi pasar (lokasi bisnis)

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka usaha.lakukan analisis

kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat menentukan usaha apa yang di buka. Ada

usaha yang cocok di buka di suatu tempat tetapi tidak cocok di tempat lain.

b. Modal

Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat berawal dari gaji yang

disisihkan, atau sumber lain misalnya dari keluarga, pinjaman bank dan sebagainya.

c. Strategi bisnis dan promosi

Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka selanjutnya pelajari strategi

binisnya supaya binis tersebut dapat berkembang dan maju.

d. Keberanian mengambil resiko

Didalam dunia wirausaha, resiko kerugian dapat terjadi tetapi dapat diatasi denganke

hati-hatian dalam mengambil keputusan kejelian inovasi produk dan kreativitas dalam

pemasaran.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

e. Menjalin jaringan bisnis.

f. Matangkan siap mental.

Sikap mental merupakan persyaratan utama untuk menjadi pengusaha sukses.Sikap

mental yang dimaksud adalah tidak banyak berharap, menghilangkan rasa takut dan

mengubah pola pikir.

2.2. Motivasi Berwirausaha

2.2.1 Motivasi

Motivasi mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan berwirausaha.Motivasi

adalah kemuan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah dorongan, kebutuhan,

keinginan, dorongan atau implus.Motivasi tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif

dengan kekuatan terbesarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat

mungkin saja berkurang apabila telah mencapai kepuasan atau mengalami kegagalan ( Alma,

2005).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI), motivasi adalah dorongan yang

timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu. Usaha yang dapat menyebabkan orang atau kelompok orang tertentu

tergerak mencapai tujuan yang dikehendakinya dengan perbuatannya.

Motivasi menurut Robbins yang dikutip oleh Darpujiyanto (2011 : 66) merupakan

suatu proses yang menyebabkan intensitas individu, dalam usaha mengarakan terus menerus

untuk mencapai tujuan. Menurut Mc. Donald dan Hamalik (2004 : 158), yang dimaksud

motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Menurut Hamalik (2004 : 161), mengungkapkan bahwa motivasi mendorong

timbulnya kelakuan, dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi fungsi motivasi

meliputi:

a. Mendorong timbulnya kelakuan

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Sedangkan menurut Wojosumidjo yang dikutip oleh Darpujiyanto (2011 : 66)

menyebutkan bahwa motivasi adalah suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi

antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang diakibatkan

oleh faktor-faktor dari dalam (intristik) dan dari luar (ekstristik). Faktor dari dalam seseorang

dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, sedangkan faktor dari luar

seseorang dapat berupa pengaruh pimpinan kolega atau faktor lain yang sangat

kompleks.menurut Sardiman (2005 : 89) motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

a. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif yang fungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar.

b. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif fungsinya karena rangsangan dari

luar.

Secara umum, motivasi dapat diartikan sebagai daya dorong atau alasan seseorang

melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Winardi yang dikutip oleh Amri ( 2010:14)

menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang yang

merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Selanjutnya, ia menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain :

a. Kebutuhan pribadi

b. Tujuan-tujuan dan persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan

c. Dengan cara apa kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terrealisasi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang di maksud dengan motivasi

dalam penelitian ini adalah suatu dorongan atau keinginan seseorang didalam melakukan

suatu keinginan atau usaha demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Pada penelitian ini yang

dimaksud motivasi adalah dorongan atau keinginan mahasiswa melakukan proses

berwirausaha untuk tercapainya tujuan, motivasi tersebut di dorong oleh faktor-faktor

intrinsik dan ekstrinsik.

(http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-motivasi18.hmtl?=1)

2.2.2 Fungsi Motivasi

Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja terjadi, tetapi ada

faktor yang mendorong yang disebut motivasi.

Menurut Ngalim Purwanto (2007:70-71) fungsi motivasi meliputi :

1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak

2. Menentukan arah kegiatan

3. Menyeleksi perbuatan

Menurut Tatik Widiyanti (2005:13) ada tiga fungsi motivasi antara lain :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.2.3 Teori Motivasi

Teori Insentif. Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau

mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau

bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif

berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja

lebih giat lagi. Yang dimaksud insentifbisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah

pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

Dorongan Bilogis. Maaf, yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja.

Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau

rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih

haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat

mencipum bau masakan favorit Anda.Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan

kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

Hirarki Kebutuhan Maslow merupakan teori motivasi yang paling popular. Maslow

membuat urutan kebutuhan manusia, dengan asumsi bahasa kebutuhan seseorang tergantung

dari apa yang telah dipunyainya, dan kebutuhan seseorang merupakan hirarki berdasarkan

kepentingannya. Hirarki tersebut terbagi menjadi 5 tingkatan, yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan

ini disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman,bahaya,

pertentangan, dan lingkungan hidup.

3. Kebutuhan akan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok,

berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.

4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang

lain.

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan

kemampuan,skill, dan potensi. Kebutuhan aktualisasi diri disini dalam arti tersedianya

kesempatan seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya

sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

2.3.1 Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

2.3.1 Keluarga

Menurut Alex Sobur (2003:248-249) Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-

tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial

di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.

(http://www.pustakaskripsi.com/pengaruh-konsep-diri-prestasi-belajar-mata-diklat

kewirausahaan-terhadap-minat-berwirausaha-siswa-kelas-3-smk.html)

Menurut Slameto (2003:60-64) Lingkungan keluarga, merupakan salah satu faktor

lingkungan yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Adapun faktor-

faktor yang terkandung dalam keluarga menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar keluarga

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi keluarga

e. Pengertian keluarga

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan maka yang di maksud dengan keluarga

dalam penelitian ini adalah kelompok sosial pertama dalam kehidupan seseorang tempat

dimana ia belajar dan mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.3.2 Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb dalam Zaenuddin (2002), yaitu informasi

verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh

orang-orang yang akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa

kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,

secara emosional merasa lega karena diperhatikan,

Cabb dalam Zaenuddin (2002), mendefinisikan dukungan keluarga sebagai adanya

kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima

kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok.

Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan maka yang dimaksud dengan dukungan

keluarga terhadap minat berwirausaha dalam penelitian ini adalah Dorongan berbentuk

motivasi, pengarahan, dan dukungan yang nyata berbentuk materi atau permodalan yang

tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk siswa dalam

menjadi wirausaha.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

2.3.3 Bentuk Dukungan Keluarga

Menurut Kuncoro (2002), bentuk dukungan keluarga terdiri dari empat macam dukungan

yaitu:

1. Dukungan penghargaan (Appraisal Support) Merupakan suatu dukungan sosial yang

berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi terkait dimana pernah berjasa atas

kemampuannya dan keahliannya maka mendapatkan suatu perhatian yang khusus.

2. Dukungan materi (Tangible Assistance) Adalah dapat berupa servis (pelayanan),

bantuan keuangan dan pemberian barang-barang. Pemberian dukungan materi dapat

dicontohkan dalam sebuah keluarga atau persahabatan.

3. Dukungan informasi (Information Support) Merupakan dukungan yang berupa

pemberian informasi, saran dan umpan balik tentang bagaimana seseorang untuk

mengenal dan mengatasi masalahnya dengan lebih mudah.

4. Dukungan emosional (Emosional Support) Keluarga sebagai tempat yang aman dan

damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap

emosi.merupakan dukungan emosional yang mencakup ungkapan empati, kepedulian

dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya penegasan, reward, pujian,

dan sebagainya.

2.4 Minat Berwirausaha

2.4.1 Pengertian Minat Berwirausaha

Menurut Winkel (2004:650), minat yaitu kecenderungan yang agak menetap pada

seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung

dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Menurut Crow & Crow dalam H.Djaali (2008:121), mengatakan minat berhubungan

dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan

orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

(http://eprints.uny.ac.id/8644/3/bab%202%20-%2007104244013.pdf)

Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri

seseorang, yaitu:

a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber

penggerak untuk melakukan sesuatu.

b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan

menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Gurbuz dan Aykol mengemukakan bahwa minat berwirausaha adalah kerelaan

seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, atau dengan kata lain menjadi pekerja

mandiri. Selanjutnya minat berwirausaha juga dapat digambarkan sebagai penilaian

seseorang mengenai kemungkinan untuk memiliki bisnis sendiri (Christina:2011).

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang dimaksud dengan minat

berwirausaha dalam penelitian ini adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk

melakukan sesuatu dalam hal ini melakukan kegiatan berwirausaha.

2.4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut David C. McClelland (2006:62), mengemukakan bahwa kewirausahaan

ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau

keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan atau kompetensi dan insentif, sedangkan

faktor eksternal meliputi lingkungan.

Menurut Ibnoe Soedjono yang dikutip oleh suryana (2006:62) karena kemampuan afektif

mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada

kondisi lingkungan yang ada maka dimensi kemampuan kognitif merupakan bagian dari

pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi kemampuan berwirausaha merupakan fungsi

dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan

keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

Berdasarkan uraian tersebut terdapat penggabungan kedua pendapat yang sesuai maka

dapat disimpulkan bahwa bagian atau komponen berwirausaha terdiri dari kognitif, emosi

(perasaan), dan konasi atau kehendak. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

1). Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik adalah faktor – faktor yang timbul karena pengaruh dari dalam diri individu

itu sendiri. Faktor - faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha antara lain

karena motif berprestasi, harga diri, dan perasaan senang.

a. Motif Berprestasi

Motif berprestasi adalah keinginan untuk dapat menjadi orang yang lebih baik dari

orang lain. Motif berprestasi menjadi motivasi seseorang untuk dapat memperoleh

kehidupan yang lebih baik.

b. Harga diri

Harga diri merupakan kebutuhan perkembangan (termasuk kebutuhan aktualisasi diri

dari Maslow) dengan berwirausaha diharapkan dapat meningkatkan harga diri karena

tidak lagi tergantung pada orang lain. Hal ini yang dapat mendorong seseorang untuk

berwirausaha.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

c. Faktor Senang

Perasaan senang terhadap sesuatu misalnya senang mencoba resep makanan maka

dengan kesenangan ini akan menimbulkan minat seseorang untuk berwirausaha

misalnya mendirikan warung makan.

2). Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik adalah faktor yang timbul karena rangsangan atau dorngan dari luar diri

individu atau lingkungan. Faktor–faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat berwirausaha

antara lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan peluang.

a. Keluarga Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses

ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri untuk berkerja keras, diberi

kesempatan untuk bertanggungjawab atas apa yang dia lakukan. Salah satu

unsur kepribdian adalah minat. Minat Berwirausaha akan terbentuk apabila

keluarga memberikan pemgaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap

dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara

langsung maupun tidak langsung.

b. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempunyai peran dalam mempengaruhi minat

seseorang untuk berwirausaha, sebagai contoh seseorang yang mempunyai

baground teknik boga yang bergaul dengan chief atau pengusaha jasa boga

akan menimbulkan minat untuk berwirausaha seperti mendirikan restoran

sendiri.

c. Peluang

Peluang yang ada dihadapan seseorang untuk menjadi sukses bagi orang yang

mempunyai semangat untuk maju sebenarnya banyak, tergantung bagaimana

individu tersebut dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meraih sukses.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Salah satu peluang untuk menjadi orang yang berhasil adalah dengan cara

berwirausaha.

d. Pendidikan

Pengetahuan yang didapatkan selama di bangku sekolah khususnya sekolah

juga menengah kejuruan, maupun praktek lapangan dapat dijadikan modal

dalam memulai berwirausaha.

Menurut Yatmi Purwanti (2008:23), minat yang dimiliki seseorang pada dasarnya

dipengaruhi dua faktor yaitu :

1). Faktor intrinsik atau faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan yang

merupakan keinginan dari dalam diri individu

2) Faktor ekstrinsik atau faktor dari luar yaitu keluarga, sekolah, masyarakat

atau lingkungan.

Jadi ada dua faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang yang pertama adalah

faktor intrinsik atau faktor dari dalam diri sendiri, faktor ini merupakan faktor alami yang

dimiliki oleh seseorang. Disebut faktor alami karena timbul dari dalam diri tanpa pengaruh

dari luar. Faktor ini meliputi perhatian, perasaan senang, keinginan. Kedua adalah faktor

ekstrinsik atau faktor dari luar, faktor ini antara lain timbul karena keluarga, di dalam

keluarga terjadi proses pendidikan yang pertama dan utama.

Berdasarkan faktor keluarga ini akan menimbulkan rasa tanggungjawab untuk

mengangkat perekonomian keluarga menjadi lebih baik, sehingga timbul suatu minat untuk

melakukan sesuatu. Orang tua pasti menginginkan anaknya untuk dapat meraih kehidupan

yang lebih baik dari orang tuanya. Sekolah juga berperan dalam mempengaruhi timbulnya

minat karena dengan didukung oleh pengetahuan yang dipelajari di sekolah, seorang siswa

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

berminat untuk mengembangkan pengetahuan tersebut supaya hidupnya menjadi lebih baik

dari sebelumnya. Masyarakat atau lingkungan juga mempengaruhi timbulnya minat,

masyarakat atau lingkungan memberikan informasi atau memberikan contoh bagi siapa saja

yang ingin mengetahui dan berkeinginan untuk melakukannya.

2.5 Sumber Daya Manusia

Menurut Nawawi (2001) Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja

dilingkungan suatu organisasi disebut juga personil,tenaga kerja, pekerja atau karyawan.

Menurut Hasibuan (2000: 10) Sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat.

(http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/1pengertiansdm.pdf)

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang dimaksud dengan Sumber daya

manusia dalam penelitian ini adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk bekerja dalam

suatu organisasi.

2.6 Kerangka Dasar Penelitian

Dalam kerangka dasar penelitian akan diuraikan variabel-variabel yang digunakan,

definisi operasional, skala pengukuran dan model hipotetis. Penelitan terdapat tiga variabel

yang akan diteliti, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang

akan dikaji adalah motivasi siswa untuk berwirausaha diberi notasi (X1), dan dukungan

keluarga diberi notasi (X2). Variabel bebas atau variabel independen yang diberi notasi (X)

menurut Sugiyono (2008:61) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan perubahanya atau timbunya variabel dependen.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Variabel dependen atau variable terikat (Y) menurut Sugiyono (2008:61) merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat minat berwirausaha siswa diberi notasi

(Y) dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat berwirausaha.

2.6.1 Definisi operasional

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti agar dapat

diamati. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Siswa berwirausaha (X1)

Motivasi siswa apabila dorongan dari dalam diri yang mendorong siswa untuk

berwirausaha dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

Tinggi jika : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah

saya lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri diberi skor 3.

Sedang : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah saya

lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri skor 2.

Rendah jika : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah

saya lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri diberi skor 1.

b. Dukungan keluarga (X2)

Dukungan keluarga adalah Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan dukungan yang

nyata berbentuk materi atau permodalan yang tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga

merupakan modal awal untuk siswa menjadi wirausaha. Dukungan keluarga terhadap minat

berwirausaha Siswa dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Tinggi : Keluarga program wirausaha yang akan saya

kembangkan mendapatkan dukungan permodalan

yang memadai dari keluarga, diberi skor 3.

Sedang : Keluarga program wirausaha yang akan saya

kembangkan mendapatkan dukungan

permodalan yang memadai dari keluarga,diberi

skor 2.

Rendah : Keluarga program wirausaha yang akan saya

kembangkan mendapatkan dukungan

permodalan yang memadai dari keluarga, diberi

skor 1.

Skala pengukuran variabel-variabel motivasi siswa dan dukungan keluarga terhadap minat

berwirausaha menggunakan skala pengukuran ordinal. Menurut Riduwan (2003:34) skala

ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih

tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.

c. Minat berwirausaha (Y)

Minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan pada siswa SMA Negeri 1

Salatiga untuk melakukan kegiatan berwirausaha.dalam penelitian ini minat berwirausaha

pada siswa akan tinggi bila motivasi dari siswa untuk berwirausaha dan dukungan dari

keluarga tinggi, atau sebaliknya minat berwirausaha pada siswa rendah terjadi bila motivasi

siswa untuk berwirausaha rendah atau siswa tidak ingin menjadi wirausaha dan dukungan

dari keluarga siswa juga rendah.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Minat berwirausaha pada siswa tidak akan tercipta tanpa adanya motivasi dan dukungan

dari faktor intern atau siswa itu sendiri dan faktor ekstern yang paling utama adalah keluarga.

Karena yang paling utama dalam berwirausaha adalah adanya kemauan, kemauan itu hanya

dapat tercipta dari dalam diri siswa dan peran orang tua adalah meberikan pengarahan dan

dukungan kepada siswa agar siswa berminat menjandi seorang wirausaha.

Berdasarkan pemikiran tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha

pada siswa dapat ditujukan dalam model hipotetis sebagai berikut:

Gambar 1. Model kerangka penelitian hubungan motivasi siswa dan dukungan

keluarga terhadap minat berwirausaha

Keterangan :

X1 = Motivasi Siswa.

X2 = Dukungan Keluarga.

Y = Minat Berwirausaha (Y)

=Hubungan asosiatif

Motivasi siswa (X1)

Minat Berwirausaha

(Y)

Dukungan keluarga (X2)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Berdasarkan model hipotetis tersebut hubungan variabel independen yang diberi

notasi (X) dan variabel dependen yang diberi notasi (Y) menggunakan model hubungan

asosiatif atau kovariasional. Menurut W.Gulö (2010:66) model ini terdapat diantara dua

variabel yang sama-sama ordinal, atau sama-sama interval, atau sama-sama ratio, atau salah

satu adalah ordinal dan interval.Hubungan asosiatif artinya berubah bersama, jika variabel X

berubah naik maka variabel Y juga naik.Hubungan asosiatif ini bukanlah hubungan sebab

akibat tetapi hanya menunjukan bahwa keduanya sama-sama berubah.

Tabel 2.1 Tabel Skala pengukuran

N

o.

Variabel Skala Pengukuran

Nominal Ordin

al

Interva

l

Rasio

1. Motivasi siswa untuk

berwirausaha

2. Dukungan keluarga

3. Minat Berwirausah

2.7 Hipotetis Penelitian

Hipotetis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008: 96). Mengenai

rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi siswa dan dukungan keluarga terhadap minat

berwirausaha pada siswa SMA Negeri 1 Salatiga, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

Hipotetis kerja 1

Minat berwirausaha siswa SMA Negeri 1 Salatiga adalah sedang atau sebesar 66,66%.

Artinya motivasi berwirausaha dan dukungan dari keluarga sedang, sehingga minat

berwirausaha Siswa SMA Negeri 1 Salatiga juga sedang.

Hipotetis Statistik

H0 = 0,66

H1 ≠ 0,66

Hipotesis kerja 2:

Terdapat hubungan positif antara motivasi siswa berwirausaha terhadap minat

berwirausaha pada Siswa SMA Negeri 1 Salatiga, artinya makin tinggi motivasi siswa

berwirausaha maka minat berwirausaha siswa semakin tinggi.

Hipotetis Statistik

H0 : ρx.1.y = 0

H1 : ρx.1.y > 0

Hipotetis 3 :

Terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada

Siswa SMA Negeri 1 Salatiga, artinya makin tingginya dukungan keluarga maka minat siswa

berwirausaha semakin tinggi.

Hipotetis Statistik

H0 : ρx.2.y = 0

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5563/3/T1_162009038_BAB II.pdf · Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu

H1 : ρx.2.y > 0

2.8 Hasil Penilitian yang Terdahulu

Penelitan yang terdahulu adalah penelitian untuk referensi bahwa hasil dari penelitian

tersebut dapat diketahui hasilnya dan hubungan positif yang dari variabel bebas terhadap

variabel terikat.Seperti halnya pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Sumarni pada

tahun 2006.

Judul : Pengaruh Konsep Diri, Prestasi Belajar dan Lingkungan Terhadap Minat

Berwirausaha pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang.

Masalah :Terdapat siswa lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai bidangnya, namun

tidak menjadi wirausaha padahal di SMK terdapat mata pelajaran kewirausahaan.

Hasil penelitian : Hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil diketahui bahwa konsep diri

dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, namun tidak

prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha

pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh konsep diri terhadap minat

berwirausaha sebesar 29,7%, sedangkan pengaruh lingkungan keluarga sebesar 30,9%.

Secara simultan ada pengaruh konsep diri, prestasi belajar kewirausahaan dan lingkungan

keluarga terhadap minat berwirausaha yaitu sebesar 25,4%.

Kesimpulan : Menunjukan bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif

terhadap minat berwirausaha, namun tidak prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang.