BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK...

33
7 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi. Untuk itu sebelum mendefinisikan pengertian laporan keuangan, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian akuntansi dari beberapa pendapat para ahli berikut. Munawir (2002) mendefinisikan, “Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya” (h. 5). Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Accounting is the information system that measures business activities, processes that information into reports, and communicates the results to decision makers” (p. 5). Weygandt, Kieso, dan Kell (1996) menyatakan, “Accounting is a process of three activities: identifying, recording, and communicating the economic events of an organization (business or nonbusiness) to interested users of the information” (p. 1). Dari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, akuntansi merupakan rangkaian proses dari transaksi / peristiwa-peristiwa dan kejadian- kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan yang diidentifikasi, dicatat , lalu digolongkan secara periodik dan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan yang

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi. Untuk itu

sebelum mendefinisikan pengertian laporan keuangan, perlu diketahui terlebih dahulu

pengertian akuntansi dari beberapa pendapat para ahli berikut.

Munawir (2002) mendefinisikan, “Akuntansi adalah seni daripada pencatatan,

penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang

setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan

dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang

timbul daripadanya” (h. 5).

Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Accounting is the

information system that measures business activities, processes that information into

reports, and communicates the results to decision makers” (p. 5).

Weygandt, Kieso, dan Kell (1996) menyatakan, “Accounting is a process of

three activities: identifying, recording, and communicating the economic events of an

organization (business or nonbusiness) to interested users of the information” (p. 1).

Dari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

akuntansi merupakan rangkaian proses dari transaksi / peristiwa-peristiwa dan kejadian-

kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan yang diidentifikasi, dicatat ,

lalu digolongkan secara periodik dan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

8

kemudian digunakan dalam penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang

mempunyai kepentingan terhadap kesatuan usaha yang bersangkutan.

Akuntansi mengatur dan meringkas suatu informasi ekonomi sehingga para

pembuat keputusan dapat menggunakannya. Informasi tersebut diwujudkan dalam

bentuk laporan keuangan. Berikut adalah kutipan dari beberapa pandangan para ahli

mengenai laporan keuangan yang dianggap sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan

skripsi ini.

IAI (2004) mendefinisikan, “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta

pengungkapan pengaruh perubahan harga” (h. 2).

Kieso, Weygandt, dan Warfield yang diterjemahkan oleh Salim, E. (2002)

menyatakan, “Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah

perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan yang sering

disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan

ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau

pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan” (h. 3).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

9

Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Financial statement is

documents that report on a business in monetary amounts, providing information to help

people make informed business decisions” (p. 5 ).

Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

merupakan laporan hasil dari proses akuntansi yang dikuantifikasi dalam nilai moneter

yang memberikan informasi tentang keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu, untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan

keputusan, dimana biasanya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

II.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut IAI (2004), “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari

kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau

pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat

keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

10

menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk

mengangkat kembali atau mengganti manajemen” (h. 4).

Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004)

mendefinisikan, “Tujuan pemakai laporan keuangan adalah untuk mengetahui dan

menafsirkan informasi untuk menjawab pertanyaan berikut:

- Apakah investasi memberikan hasil yang menarik ?

- Seberapa besar risiko dalam investasinya ?

- Apakah perusahaan yang ada harus dibubarkan ?

- Cukupkah arus kas untuk membayar bunga dan pokok pinjaman perusahaan ?

- Apakah perusahaan memberikan kesempatan kerja, perkembangan, dan keuntungan

untuk karyawan ?

- Bagaimana daya saing dengan lingkungan ?

- Apakah perusahaan punya prospek yang baik terhadap pelanggan ?

Laporan keuangan dan data lain yang disajikan perusahaan dapat memberikan jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan di atas ” (h. 4 dan 5).

II.3. Pihak – Pihak Yang Menggunakan Laporan Keuangan

Mengacu pada pendapat Munawir dan IAI, pihak – pihak yang berkepentingan

terhadap laporan keuangan secara garis besar dapat dikategorikan dalam dua kelompok,

yaitu :

1. Pemakai Internal, adalah sebagai berikut :

a. Pemilik perusahaan, dimana sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pimpinannya

diserahkan kepada orang lain seperti perseroan ; karena dengan laporan tersebut

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

11

pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam

memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manager biasanya dinilai

dengan laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu, laporan keuangan diperlukan

oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan untuk

menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang

sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan

perkembangan harga saham yang dimilikinya.

b. Manager atau pimpinan perusahaan, yang terpenting bagi management adalah

bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggung-jawabkan

kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan

kepadanya. Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya periode yang

baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem

pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih

tepat. Disamping itu, laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manager

untuk :

- Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan

- Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk

menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan

- Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi

wewenang dan tanggung jawab

- Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur

yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

12

c. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan

kesempatan kerja.

2. Pemakai Eksternal, adalah sebagai berikut :

a. Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan

risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah

harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen.

b. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya

dapat dibayar pada saat jatuh tempo

c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan

apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor

usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek

daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka

tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

d. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian

jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

13

e. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan

informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan

sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

f. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai

cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)

dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

aktivitasnya.

II.4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2002), “Laporan keuangan adalah bersifat historis serta

menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data

yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

1. Fakta-fakta yang telah dicatat : berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas

dasar fakta dan catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam

perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang

dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari

pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi

masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan

dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost). (h.6)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

14

Kita tidak mencoba menaksir berapa jumlah yang harus dikorbankan jika kita akan

menggantikan aktiva tersebut atau dengan kata lain kita tidak mencoba untuk

menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva tersebut (current market value atau

replacement value-nya).

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam Akuntansi, berarti data yang

dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang

merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting

Principles); hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (expediensi)

atau untuk keseragaman. Misalnya cara mengalokasikan biaya untuk persediaan alat

tulis menulis, apakah harus dinilai menurut harga belinya atau menurut nilai pasar

pada tanggal penyusunan laporan keuangan ? Menurut laporan yang konvensional

pos semacam ini dinilai menurut harga belinya. Untuk penentuan piutang, menurut

metode atau peraturan yang konvensional adalah berdasarkan jumlah yang akan

direalisir (dengan menggunakan taksiran yang tidak akan dapat ditagih terhadap

jumlah piutang pada saat itu). Disamping itu, di dalam akuntansi juga digunakan

prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan

yang digunakan antara lain :

a. Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau

kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus;

konsekuensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan

nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau

harga pada saat terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah-jumlah uang yang tercantum

dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva itu dijual atau dilikuidir. (h.7)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

15

b. Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini

bertentangan dengan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau

peristiwa dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai-

nilai dari berbagai tahun.

Anggapan, prinsip atau konsep-konsep lain yang pada dasarnya untuk expediensi

atau mempermudah pelaksanaan pencatatan akuntansi misalnya konsep konservatif,

konsep biaya unit pengukur, konsistensi, dan lain sebagainya.

3. Pendapat pribadi (personal judgement), dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan

transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah

ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan

dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau

management perusahaan yang bersangkutan. Judgement atau pendapat ini tergantung

kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta

yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan

digunakan di dalam beberapa hal. Misalnya cara-cara atau metode untuk menaksir

piutang yang tidak akan dapat ditagih, dan penentuan beban penyusutan serta

penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergantung pada pendapat pribadi

management-nya dan berdasar pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam

menentukan nilai persediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan harga pokoknya

(bila lebih rendah dari harga pasar), namun management atau akuntan penyusun

laporan itu dapat memilih atau menentukan harga pokok yang mana yang akan

dipakai, apakah berdasarkan first in first out di mana barang yang masuk pertama

dianggap sebagai yang dikeluarkan pertama atau last in first out di mana barang

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

16

yang masuk terakhir dianggap yang dikeluarkan lebih dahulu atau dengan metode

rata-rata “(h. 8).

Sedangkan menurut Simangunsong (1997), mendefinisikan keterbatasan laporan

keuangan adalah sebagai berikut :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan keuangan atas kejadian yang telah

lewat karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber

informasi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak tertentu

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan

berbagai pertimbangan

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan

prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu, sehingga laporan keuangan

tidak akan memuat hal-hal yang tidak material didalamnya.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan

itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim

report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan

bukan merupakan laporan yang final, seperti laporan keuangan bulanan, triwulan,

atau enam bulanan.

2. Laporan keuangan bersifat historis, dimana disusun berdasarkan hasil pencatatan

transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu. Jadi

suatu analisa dengan memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

17

penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang

keliru (misleading).

3. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book

value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor

tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikuantifisir); misalnya reputasi

dan prestasi perusahaan, sehingga laporan keuangan hanya memuat hal-hal yang

material didalamnya.

5. Laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak tertentu dan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber

informasi dalam proses pengambilan keputusan.

II.5. Jenis – jenis Laporan Keuangan

Menurut IAI (2004), “Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-

komponen berikut ini :

a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan.” (h. 1.3).

Berikut ini membahas tentang jenis-jenis laporan keuangan beserta unsur-unsur yang

ada di dalamnya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

18

II.5.1. Neraca (Balance sheet)

Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004)

mendefinisikan, “Neraca menunjukkan posisi keuangan ; aset, liabilitas dan kekayaan

pemegang saham ; suatu perusahaan pada saat tertentu, seperti pada akhir kuartal atau

akhir tahun tertentu” (h. 7).”Dari definisi, Neraca harus memiliki keseimbangan antara

aktiva secara keseluruhan sama dengan jumlah kewajiban dan modal milik pemegang

saham.

Aktiva = Kewajiban + Kekayaan pemegang saham” (h. 56).

Menurut Winarno dan Ismaya (2003) mendefinisikan, “Neraca adalah catatan

tentang perbandingan untung-rugi, utang piutang, pemasukan-pengeluaran, dan

sebagainya dalam sebuah perusahaan pada akhir periode perdagangan. Dalam neraca

harus dicantumkan keterangan tentang aktiva yang dimiliki perusahaan serta kewajiban

atau tagihan pihak penyuplai dana untuk mendapatkan aktiva perusahaan tersebut.

Penyusunan neraca haruslah sistematis sehingga memberikan gambaran mengenai posisi

keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu” (h. 47).

Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa neraca adalah

daftar yang sistematis tentang aktiva, kewajiban / hutang, dan modal milik pemegang

saham , yang bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada

suatu saat tertentu, biasanya pada akhir kuartal atau akhir tahun tertentu.

Pos-pos neraca menurut IAI (2004) mencakup :

a. Aktiva berwujud

b. Aktiva tidak berwujud

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

19

c. Aktiva keuangan

d. Investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas

e. Persediaan

f. Piutang usaha dan piutang lainnya

g. Kas dan setara kas

h. Hutang usaha dan hutang lainnya

i. Kewajiban yang diestimasi

j. Kewajiban berbunga jangka panjang

k. Hak minoritas; dan

l. Modal saham dan pos ekuitas lainnya.

Bahasan berikut ini mengenai unsur-unsur yang terdapat pada neraca dari suatu

laporan keuangan.

II.5.1.1 Aktiva

Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama, yaitu aktiva lancar dan

aktiva tidak lancar. Mengacu pada pendapat IAI (2004) perusahaan menyajikan aktiva

lancar terpisah dari aktiva tidak lancar” (h. 1.9, par 39).

Menurut Munawir (2002), “Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya

yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau

dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran

kegiatan perusahaan yang normal). Penyajian pos-pos aktiva lancar di dalam neraca

didasarkan pada urutan likuiditasnya, sehingga penyajiannya dimulai dari aktiva yang

paling likuid sampai dengan aktiva yang paling tidak likuid. Yang termasuk kelompok

aktiva lancar adalah :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

20

Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

Uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya

(misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk

pembelian aktiva tetap atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukkan dalam pos

Kas. Termasuk dalam pengertian Kas adalah check yang diterima dari para

langganan dan simpanan perusahaan di Bank dalam bentuk giro atau demand

deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan

check atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.

Investasi Jangka Pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) ;

adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk

memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi (h.

14).

Pihutang Wesel, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan

dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.

Pihutang Dagang, adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau

langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.(h. 15).

Pihutang Dagang atau Pihutang Lain-lain biasanya disajikan dalam neraca sebesar

nilai realisasinya, yaitu nilai nominal piutang dikurangi dengan Cadangan Kerugian

Pihutang (taksiran piutang yang tak tertagih).

Persediaan ; untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan Persediaan

adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca

masih di gudang/belum laku dijual. Untuk perusahaan manufacturing (yang

memproduksikan barang) maka persediaan yang dimiliki meliputi : (1) Persediaan

Bahan Mentah; (2) Persediaan Barang Dalam Proses dan (3) Persediaan Barang Jadi.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

21

Pihutang Penghasilan atau Penghasilan yang Masih Harus Diterima, adalah

penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah

memberikan jasa/prestasinya, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga

merupakan tagihan.

Persekot atau Biaya yang Dibayar Dimuka, adalah pengeluaran untuk

memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya

atau jasa/prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini

melainkan pada periode berikutnya.

Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif

permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau

tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva

tidak lancar adalah :

Investasi Jangka Panjang. Investasi jangka panjang ini dapat berupa : (1) saham

dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain; (2) aktiva tetap

yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan ataupun (3) dalam bentuk

dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu (h. 16).

Aktiva Tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang phisiknya nampak

(konkrit). Yang dimasukkan dalam kelompok aktiva tetap ini meliputi : (1) Tanah

yang di atasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai

lapangan, halaman, tempat parkir dan lain sebagainya; (2) Bangunan, baik bangunan

kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik; (3) Mesin ; (4) Inventaris; (5)

Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya. Aktiva tetap selain tanah, akan

disusut selama jangka waktu/umur kegunaannya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

22

Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah kekayaan

perusahaan yang secara phisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang

mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan

perusahaan. Yang termasuk dalam intangible fixed assets ini antara lain meliputi :

Hak Cipta, Merk Dagang, Biaya Pendirian (organization cost), Lisensi, Goodwill,

dan sebagainya (h. 17).

Beban Yang Ditangguhkan (Deferred Charges), adalah menunjukkan adanya

pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu

tahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode

berikutnya. Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : Biaya Pemasaran,

Diskonto Obligasi, Biaya Pembukaan Perusahaan, Biaya Penelitian dan sebagainya.

Aktiva Lain-lain (Other Assets); adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva

perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-

klasifikasi sebelumnya, misalnya : Gedung dalam Proses; Tanah Dalam

Penyelesaian; Pihutang Jangka Panjang dan sebagainya” (h. 18).

II.5.1.2 Kewajiban

Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) mendefinisikan, “Liabilities is an

economic obligation (a debt) payable to an individual or an organization ouside the

business” (p. 11).

Menurut Munawir (2002), “Kewajiban atau hutang perusahaan dapat dibedakan

ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang

lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang

pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

23

sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Hutang lancar meliputi antara lain :

Hutang Dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang

dagangan secara kredit.

Hutang Wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan

undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu di

masa yang akan datang.

Hutang Pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun Pajak

Peendapatan Karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara.

Biaya Yang Masih Harus Dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi

belum dilakukan pembayarannya.

Hutang Jangka Panjang Yang Segera Jatuh Tempo, adalah sebagian (seluruh)

hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus

segera dilakukan pembayarannya (h. 18).

Penghasilan Yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue), adalah penerimaan

uang untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir.

Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak

tanggal neraca), yang meliputi :

Hutang Obligasi

Hutang Hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.

Pinjaman Jangka Panjang yang lain” (h. 19).

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

24

II.5.1.3 Ekuitas Pemegang Saham

Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004)

mendefinisikan, “Ekuitas/Modal Pemegang Saham adalah sisa aktiva dikurangi dengan

kewajiban (passiva)” (h. 76). Ekuitas pemegang saham meliputi :

Saham Biasa (Common Stock); Winarno dan Ismaya (2003)

mendefinisikan,”Saham biasa adalah saham yang dimiliki oleh suatu badan usaha

yang tidak mempunyai hak istimewa, misalnya untuk mendapatkan dividen dengan

jumlah % yang ditetapkan, penentuan pengurus, dan atau sisa harta perusahaan bila

perusahaan dilikuidasi” (h. 106).

Modal Setoran Tambahan (Additional Paid-In Capital). Menurut Fraser dan

Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004), “Perkiraan ini

menunjukkan jumlah dimana harga jual perdana saham biasa melebihi harga

nominal. Misalnya suatu perusahaan menjual 1000 lembar saham, harga nominal $1,

per lembar, dijual $3 per lembar. Modal saham biasa $1.000 dan modal tambahan

$2000.

Laba Ditahan (Retained Earnings). Perkiraan ini adalah penjumlahan laba yang

diperoleh perusahaan semenjak perusahaan didirikan, dikurangi dengan dividen tunai

yang dibayar atau dividen saham.

Perkiraan Ekuitas Yang Lain, termasuk saham istimewa (preferred stock), laba

komprehensif yang lain-lain, dan saham perbendaharaan.

II.5.2 Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

25

Block dan Hirt mendefinisikan, “The Income Statement is the major device for

measuring the profitability of a firm over a period of time” (p. 28).

Menurut Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004),

“Laporan laba-rugi (disebut juga laporan pendapatan) menyajikan pendapatan beban

laba bersih, dan laba per lembar saham untuk satu periode akuntansi. Biasanya satu

tahun sekali atau satu kuartal satu” (h. 100).

Menurut hemat penulis, laporan laba-rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban

yang menunjukkan hasil bersih (laba bersih atau rugi bersih) suatu perusahaan untuk

satu periode akuntansi.

Unsur – unsur laporan laba-rugi menurut IAI (2004) mencakup :

a. Pendapatan

b. Laba rugi usaha

c. Beban pinjaman

d. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan

menggunakan metode ekuitas

e. Beban pajak

f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan

g. Pos luar biasa

h. Hak minoritas; dan

i. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan (h. 1.14).

Menurut Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004),

unsur-unsur laporan laba-rugi adalah sebagai berikut :

Penjualan Bersih (Net Sales); Seluruh pendapatan penjualan selama tiga tahun,

setiap tahun diperlihatkan sesudah dipotong dengan retur dan diskon. Retur

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

26

penjualan adalah pembatalan penjualan, dan diskon penjualan adalah potongan dari

harga faktur asli. Karena penjualan adalah sumber pendapatan terbesar untuk semua

perusahaan, tren angka ini menjadi elemen kunci ukuran kinerja perusahaan.

Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold); Pengurangan pertama dari

penjualan adalah harga pokok produk yang dijual kepada pelanggan. Beban ini

disebut harga pokok penjualan (h. 103). Jumlah harga pokok penjualan sangat

dipengaruhi oleh asumsi arus biaya yang dipakai untuk menilai persediaan.

Hubungan antara harga pokok penjualan dengan penjualan bersih disebut persentase

harga pokok penjualan, adalah satu penentu laba, karena harga pokok penjualan

adalah beban terbesar untuk semua perusahaan.

Laba Kotor (Gross Profit) ; Beda antara penjualan bersih dengan harga pokok

penjualan disebut laba kotor. Laba kotor adalah laba tingkat pertama dalam laporan

laba-rugi yang multiple step. Laba kotor menunjukkan berapa besar laba yang

dihasilkan perusahaan sesudah dipotong dengan harga pokok penjualan. Laba kotor

dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan bersih disebut profit margin.

Beban Usaha (Operating Expense) ; Mengacu pada pendapat IAI (2004)

perusahaan menyajikan di Laporan Laba Rugi, rincian beban dengan menggunakan

klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan. Ada 5

kategori beban operasi, yaitu :

- Beban penjualan dan administrasi , adalah beban yang berhubungan dengan

penjualan barang atau jasa, dan fungsi manajemen di bisnis perusahaan.

Termasuk gaji, sewa, asuransi, utility, supplies, dan kadang-kadang

penyusutan dan beban iklan.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

27

- Beban iklan , adalah beban yang besar dalam anggaran pemasaran yang

menentukan kesuksesan perusahaan.

- Pembayaran sewa guna usaha , termasuk biaya yang berhubungan dengan

sewa fasilitas outlet eceran (h. 105).

- Penyusutan dan Amortisasi ; Penyusutan digunakan untuk mengalokasikan

harga aktiva berwujud seperti properti, mesin, peralatan, perabot, dan

kendaraan. Amortisasi adalah proses pengurangan aktiva tak berwujud,

patent, copyright, merk dagang, izin, franchise, dan goodwill. Nilai untuk

mendapatkan dan menggabungkan sumber alam : minyak, dan gas, mineral,

dan hutan ; dialokasikan melalui deplesi. Jumlah biaya yang diakui dalam

periode akuntansi tergantung pada tingkat investasi aktiva yang

bersangkutan, estimasi usia ekonomis aktiva tersebut dan nilai sisa, dan

metode penyusutan yang dipakai (h. 106).

- Perbaikan dan pemeliharaan , adalah beban reparasi dan pemeliharaan

properti, pabrik, dan peralatan. Beban yang dikeluarkan hendaknya berkaitan

dengan tingkat investasi dan umur, dan kondisi aktiva tetap perusahaan.

Seperti halnya biaya riset dan pengembangan dan iklan dan beban

pemasaran, cadangan yang tidak cukup untuk memelihara dan perbaikan

aktiva tetap akan mengganggu kelancaran/keberhasilan bisnis perusahaan.

Kategori ini, sebagaimana penyusutan harus dievaluasi sehubungan dengan

investasi perusahaan dalam aktiva tetap.

Laba Usaha (Operating Profit) ; Laba usaha (juga disebut EBIT) adalah laba

tingkat ke 2 dalam laporan laba-rugi dan mengukur kinerja kegiatan perusahaan

secara keseluruhan, laba kotor dikurangi dengan beban usaha. Angka laba usaha

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

28

memberikan kita satu dasar untuk mengukur kesuksesan terpisah dari kegiatan

pembelanjaan dan kegiatan investasi dan terpisah dari status pajak.

Pendapatan (Beban) Lain-lain ; Termasuk dalam kategori ini adalah pendapatan

dividen, pendapatan bunga, dan beban bunga, laba (rugi) investasi, laba (rugi)

penjualan aktiva tetap (h. 107).

Laba Sebelum Pajak , adalah laba sebelum dipotong dengan pajak. Pajak

penghasilan dibicarakan dalam catatan laporan keuangan menggambarkan beda

antara angka pajak penghasilan yang dilaporkan dengan jumlah pajak penghasilan

yang dibayar (pajak yang ditangguhkan).

Laba Bersih (Net Earnings) ; Laba bersih atau “Garis Bawah” adalah laba

perusahaan sesudah memperhitungkan semua pendapatan dan beban yang dilaporkan

semasa periode akuntansi (h. 108).

Laba Per Saham Biasa (Earning Per Common Share) ; Laba per saham adalah

laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham untuk periode dibagi angka

rata-rata saham biasa yang beredar. Gambaran ini menunjukkan pengembalian

(return) kepada para pemegang saham untuk setiap saham yang mereka miliki (h.

109).

Laba Komprehensif (Comprehensive Income) ; Ada 4 macam komponen laba

komprehensif, yaitu :

- Dampak penjabaran valuta asing, adalah hasil pengungkapan yang

digariskan oleh Statement FASB No. 52 “Foreign Currency Translation”.

Jika satu perusahaan Amerika beroperasi di luar negeri, laporan keuangan

luar negeri harus diterjemahkan dalam dolar Amerika pada akhir tahun.

Karena ada perubahan nilai dolar terhadap valuta asing, ada kemungkinan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

29

laba atau rugi dalam proses penjabaran valuta. Laba atau rugi valuta asing

yang berfluktuasi dari periode ke periode, diakumulasi di seksi ekuitas

pemegang saham.

- Keuntungan atau kerugian atas yang tidak direalisir ; Berdasarkan saduran

dari statement FASB No. 115, keuntungan atau kerugian atas yang tidak

direalisir investasi di surat-surat berharga hutang dan ekuitas yang

digolongkan dalam “available for sales” dilaporkan dalam laba

komprehensif. Akumulasi keuntungan dan kerugian neto yang tak direalisir

dilaporkan di laba komprehensif lain di seksi ekuitas pemegang saham di

dalam neraca.

- Kewajiban pensiun tambahan , dilaporkan sebagai laba komprehensif lain-

lain apabila manfaat kewajiban yang diakumulasi lebih besar daripada nilai

harga pasar yang wajar aset dikurangi saldo-saldo kewajiban pensiun yang

masih harus dibayar atau ditambah saldo aset pensiun yang ditangguhkan.

- Aliran kas yang dihedging ; Perusahaan yang menggunakan Cash Flow

hedges (Derivatives dirancang sebagai hedging terhadap cash flow dari

transaksi yang diproduksi) disyaratkan melaporkan keuntungan atau kerugian

atas perubahan nilai wajar cash flow yang di hedging di laba komprehensif

lain-lain dan selanjutnya direklasifikasi jumlah itu ke dalam laba apabila

transaksi yang diramalkan mempengaruhi laba.

II.5.3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut IAI (2004), “Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas

sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

30

a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan;

b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang

berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas;

c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap

kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan terkait;

d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik;

e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya; dan

f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan

cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap

perubahan” (h. 1.17).

II.5.4. Laporan Arus Kas

Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004)

mendefinisikan, “Laporan arus kas disajikan demikian: Dengan menghitung semua

perubahan perkiraan neraca, termasuk kas, kemudian buatlah daftar semua perubahan-

perubahan perkiraan itu, kecuali arus kas masuk atau kas keluar, dan golongkan arus itu

ke dalam aktivitas operasi, financing, dan investasi. Arus kas masuk dikurangi arus kas

keluar menyeimbangkan dan menjelaskan perubahan kas. Untuk mengklasifikasi

perubahan-perubahan perkiraan neraca pertama-tama harus menelaah definisi empat

bagian laporan arus kas (h. 133).

Kas , termasuk kas dan surat-surat berharga yang likuid dalam jangka pendek

disebut juga ekuivalen kas.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

31

Aktivitas Operasi , yang termasuk di arus kas masuk, yaitu penjualan barang

dagang, pendapatan dari jasa, pendapatan bunga aset yang menghasilkan (bunga),

dan pendapatan ekuitas surat berharga (dividen). Selain itu, yang termasuk di arus

kas keluar adalah pembayaran pembelian barang dagang, pembayaran untuk beban

operasi (gaji, sewa, asuransi), pembayaran untuk pembelian kepada supplies di luar

persediaan, pembayaran kepada pembeli pinjaman (bunga), dan pembayaran untuk

pajak.

Aktivitas Investasi , yang termasuk di arus kas masuk adalah penjualan aktiva

jangka panjang (properti, pabrik, peralatan), penjualan surat hutang atau ekuitas

perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan sebagai setara kas), dan

pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga. Kemudian yang termasuk

di arus kas keluar, yaitu pembelian aktiva berumur panjang, pembelian surat hutang

dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities), dan pinjaman kepada pihak

lain-lain (h. 135).

Aktivitas Financing , yang termasuk di arus kas masuk, yaitu: hasil dari pinjaman

dan hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri. Sedangkan yang termasuk di arus

kas keluar adalah pelunasan pokok pinjaman, pembelian kembali saham perusahaan

sendiri, dan pembayaran dividen “(h. 136).

II.5.5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut IAI (2004), “Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara

sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus

berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan

atas laporan keuangan mengungkapkan :

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

32

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang

dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting; (h. 1.17)

b. Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi

tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan

ekuitas;

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan

dalam rangka penyajian secara wajar.

Bagian kebijakan akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan menjelaskan hal-

hal sebagai berikut :

- Dasar pengukuran dalam menyiapkan laporan keuangan;

- Kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan guna memahami laporan keuangan

secara benar (h. 1.18).

Kebijakan akuntansi meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :

a. Pengakuan pendapatan

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

c. Penggabungan usaha

d. Joint venture

e. Pengakuan beban termasuk metode penyusutan atau amortisasi aktiva berwujud dan

aktiva tidak berwujud

f. Kapitalisasi biaya pinjaman dan pengeluaran lainnya

g. Kontrak konstruksi

h. Properti investasi

i. Instrumen keuangan dan investasi

j. Sewa guna usaha

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

33

k. Biaya riset dan pengembangan

l. Persediaan

m. Pajak termasuk pajak tangguhan

n. Penyisihan

o. Biaya manfaat pensiun

p. Penjabaran mata uang asing dan hedging

q. Definisi segmen usaha dan geografis dan dasar alokasi biaya antar segmen

r. Definisi kas dan setara kas

s. Akuntansi inflasi

t. Hibah pemerintah” (h. 1.19).

II.6. Metode Analisis Laporan Keuangan

II.6.1. Analisis Horizontal

Menurut definisi Larson, Wild, dan Chiappetta (2002), “Horizontal analysis is

comparison of a company’s financial condition and performance across time” (p. 744).

Sawir (2005) mendefinisikan, “Analisis horizontal adalah analisa dengan cara

membandingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan”

(h. 46).

II.6.2. Analisis Vertikal

Munawir (2002) mendefinisikan, “Analisis vertikal yaitu apabila laporan

keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan

memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

34

tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat

itu saja” (h. 36).

II.6.3. Analisis Rasio

Menurut definisi Wild, Bernstein, dan Subramayam (2001), “Rasio analysis is

among the most popular and widely used tools of financial analysis, yet it’s role is often

misunderstood and consequently it’s importance often overated” (p. 38).

Munawir (2002) mendefinisikan, “Analisis rasio adalah suatu metode analisa

untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio adalah suatu

cara menganalisa pelaksanaan kegiatan perusahaan, menilai keuntungannya, menilai

struktur modalnya, dan lainnya, dengan menggunakan tolak ukur yang merupakan

perbandingan antara angka-angka dalam neraca dan laporan laba rugi.

II.7. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Berikut ini diuraikan beberapa jenis rasio keuangan yang akan dibahas dalam skripsi

ini.

II.7.1. Rasio Likuiditas

Mengacu pada pendapat Munawir (2002) rasio likuiditas, yaitu rasio untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan memenuhi kewajiban

finansiil pada saat ditagih.

Rasio-rasio likuditas antara lain :

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

35

1. Rasio Lancar / Current Ratio. Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of

safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang yang jatuh tempo. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan

uang Kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang

atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya.

Aktiva Lancar Rumus: Current ratio =

Hutang Lancar

2. Rasio Cepat / Quick Ratio. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan

persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir

menjadi uang kas dan menganggap bahwa pihutang segera dapat direalisir sebagai

uang kas,walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada

pihutang.

Aktiva Lancar - Persediaan

Rumus: Quick ratio = Hutang Lancar

II.7.2 Rasio Aktivitas

Munawir (2002) menulis, “Rasio Aktivitas, yaitu rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan

perusahaan dalam penjualan, penagihan pihutang maupun pemanfaatan aktiva yang

dimiliki” (h. 240).

Jenis-jenis rasio aktivitas antara lain :

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

36

1. Perputaran Piutang / Accounts Receivable Turnover

Perputaran pihutang memberikan indikasi berapa kali rata, pihutang itu ditagih

dalam satu tahun. Mengacu pada pendapat Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh

Setyautama, S. (2004), umumnya perputaran yang tinggi itu bagus, karena ini

merupakan bukti efisiensi mengubah pihutang menjadi kas, tetapi perputaran yang

terlalu tinggi dapat juga menunjukkan kebijakan kredit dan penagihan terlalu ketat.

Penjualan Bersih Rumus: A/R Turnover = Rata-rata Piutang Dagang

2. Jangka Waktu Penagihan Piutang / Days Of Receivable

Days of receivable atau rata-rata pengumpulan piutang menunjukkan berapa hari

piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih yang umumnya antara 1 sampai 2 bulan.

365 Rumus: Days of Receivable =

Rata-rata Piutang

3. Perputaran Barang / Inventory Turnover

Perputaran barang mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual

barang.

Harga Pokok Penjualan Rumus: Inventory Turnover = Rata-rata Persediaan

4. Perputaran Aktiva Tetap / Fixed Asstes Turnover

Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

berputar dalam satu periode.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

37

Penjualan Bersih Rumus: Fixed Assets Turnover = Rata-rata Aktiva tetap Bersih

5. Perputaran Total Aktiva / Total Assets Turnover

Perputaran total aktiva mengukur efisiensi dalam mengelola seluruh aktiva. Penjualan Bersih

Rumus: Total Assets Turnover = Rata-rata Total Aktiva II.7.3. Rasio Leverage

Rasio Leverage, yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dari hutang.

Jenis-jenis rasio leverage, yaitu :

1. Debt ratio

Rasio ini menimbang porsi total aktiva yang dibiayai dengan hutang.

Total Hutang Rumus: Debt ratio =

Total Aktiva

2. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga / Times Interest Earned Ratio

Mengukur berapa kali beban bunga dibayar dengan laba sebelum pajak penghasilan.

Semakin besar rasio ini semakin baik bagi investor.

Laba Usaha / Laba Sebelum Pajak dan Bunga Rumus: Times Interest Earned =

Beban Bunga

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

38

II.7.4. Rasio Profitabilitas

Menurut Fraser dan Ormiston yang diterjemahkan oleh Setyautama, S. (2004)

mendefinisikan, “Rasio Profitabilitas menunjukkan efisiensi dan kinerja keseluruhan”

(h. 187).

Jenis – jenis Rasio Profitabilitas, yaitu :

1. Prosentase Laba Usaha / Operating Profit Margin

Operating profit margin, suatu ukuran untuk efisiensi usaha secara keseluruhan

memasukkan semua beban usaha yang bertalian dengan bisnis rutin.

Laba Bersih Rumus: Operating Profit Margin = Penjualan Bersih

2. Rasio Tingkat Pengembalian Total Aktiva / Return on Total Assets (ROA)

Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan (modal asing dan

modal sendiri). Makin tinggi rasio ini semakin baik.

Laba Bersih

Rumus: ROA = Total Aktiva

3. Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas / Return on Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan produktivitas dari dana-dana pemilik perusahaan di dalam

perusahaannya sendiri. Rasio ini juga menunjukkan profitabilitas dan efisiensi modal

sendiri. Makin tinggi rasio ini akan semakin baik karena posisi modal pemilik

perusahaan akan semakin kuat, atau profitabilitas modal sendiri yang semakin baik.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Akuntansi dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00794-AK Bab 2.pdfDari pengertian para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

39

Laba Bersih Rumus: ROE = Ekuitas Pemegang Saham