BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1...
BAB II
LANDASAN TEORI
II. A. KEPERCAYAAN
II. A. 1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental
yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang
mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan
dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai
(Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang
merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap
perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai
kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan
harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang
mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan
tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Menurut Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian
hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu
sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Universitas Sumatera Utara
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari
orang yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan
pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh
McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan
bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu
sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada
kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam
berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari
definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam
berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap
kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet,
didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan
konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah kesediaan
satu pihak menerima resiko dari pihak lain berdasarkan keyakinan dan harapan
bahwa pihak lain akan melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, meskipun
kedua belah pihak belum mengenal satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
II. A. 2. Dimensi Kepercayaan
Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer,
2006), kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik
dalam interaksi maupun proses transkasi. McKnight et al (2002a) menyatakan
bahwa ada dua dimensi kepercayaan konsumen, yaitu:
a. Trusting Belief
Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin
terhadap orang lain dalam suatu situasi
i. Benevolence
. Trusting belief adalah persepsi pihak yang
percaya (konsumen) terhadap pihak yang dipercaya (penjual toko maya) yang mana
penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen. McKnight et
al (2002a) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang membangun trusting belief,
yaitu benevolence, integrity, competence.
Benevolence (niat baik) berarti seberapa besar seseorang percaya kepada
penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan
kesediaan penjual untuk melayani kepentingan
ii.Integrity
konsumen.
Integrity (integritas) adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap
kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat
kepada konsumen.
Universitas Sumatera Utara
iii. Competence
Competence (kompetensi) adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
yang dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu sesuai
dengan yang dibutuhkan konsumen tersebut. Esensi dari kompetensi adalah
seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan hal yang diinginkan oleh
konsumen. Inti dari kompetensi adalah kemampuan penjual untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
b. Trusting Intention
Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap
bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi dan
mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention didasarkan pada
kepercayaan kognitif seseorang kepada orang lain. McKnight et al (2002a)
menyatakan bahwa ada dua elemen yang membangun trusting intention yaitu
willingness to depend dan subjective probability of depending.
i. Willingness to depend
Willingness to depend adalah kesediaan konsumen untuk bergantung kepada
penjual berupa penerimaan resiko atau konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.
ii.Subjective probability of depending
Subjective probability of depending adalah kesediaan konsumen secara
subjektif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual, melakukan transaksi,
serta bersedia untuk mengikuti saran atau permintaan dari penjual.
Universitas Sumatera Utara
II. A. 3. Faktor- Faktor yang Memperngaruhi Kepercayaan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan seseorang.
McKnight et al (2002b) menyatakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepercayaan konsumen yaitu perceived web vendor reputation, dan
perceived web site quality.
a. Perceived web vendor reputation
Reputasi merupakan suatu atribut yang diberikan kepada penjual berdasarkan
pada informasi dari orang atau sumber lain. Reputasi dapat menjadi penting untuk
membangun kepercayaan seorang konsumen terhadap penjual karena konsumen
tidak memiliki pengalaman pribadi dengan penjual, Reputasi dari mulut ke mulut
yang juga dapat menjadi kunci ketertarikan konsumen. Informasi positif yang
didengar oleh konsumen tentang penjual dapat mengurangi persepsi terhadap resiko
dan ketidakamanan ketika bertransaksi dengan penjual. Hal ini dapat membantu
meningkatkan kepercayaan konsumen tentang kompetensi, benevolence, dan
integritas pada penjual.
b. Perceived web site quality
Perceived web site quality yaitu persepsi akan kualitas situs dari toko maya.
Tampilan toko maya dapat mempengaruhi kesan pertama yang terbentuk. Menurut
Wing Field (dalam Chen & Phillon, 2003), menampilkan website secara
professional mengindikasikan bahwa toko maya tersebut berkompeten dalam
menjalankan operasionalnya. Tampilan website yang professional memberikan rasa
Universitas Sumatera Utara
nyaman kepada pelanggan, dengan begitu pelanggan dapat lebih percaya dan
nyaman dalam melakukan pembelian.
II. A. 4. Cara Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Pembelian Melalui
Media internet
Proses yang paling penting dalam pembelian melalui media internet adal;ah
dengan meningkatkan kepercayaan dari konsumen, terutama konsumen yang baru
pertama kali mengunjungi toko maya. Adapun beberapa cara untuk meningktakan
kepercayaan konsumen yaitu:
a. Hubungan Antarindividu
Menurut Luhman (1979), interaksi interpersonal dengan orang lain maupun
organisasi haruslah diperluas karena kepercayaan dapat dibangun dengan interaksi
yang lebih jauh yang mampu membuat individu memiliki harapan dengan orang lain
atau pihak lain.
b. Penggunaan Media
Kurangnya hubungan antar individu saat berinteraksi secara online disebabkan
karena mereka tidak melihat satu sama lain (Shneiderman, 2000). Penggunaan
media juga penting diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Penggunaan media seperti video, foto, atau lainnya dapat meningkatkan
kepercayaan.
c. Desain Web
Fogg et al (2001) menyatakan bahwa desain toko maya dapat meningkatkan
keinginan dan ketertarikan pengguna internet. Hal ini juga dipertimbangkan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan kepercayaan konsumen terhadap toko maya yang memiliki
desain yang baik (Egger, 2001).
II. B. PEMBELIAN MELALUI MEDIA INTERNET
II. B. 1. Pengertian Pembelian Melalui Media Internet
Menurut Liang dan Lai (2000), perilaku membeli melalui media internet
(online shopping) adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet.
Kekhasan dari proses membeli melalui media internet adalah ketika konsumen yang
berpotensial menggunakan internet dan mencari-cari informasi yang berkaitan
dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Secara lebih detail, perilaku
membeli melalui media internet adalah tindakan konsumen dari mulai mengunjungi
atau mengunjungi kembali toko maya, membuat pesanan untuk membeli produk
atau jasa, serta menyetujui kontrak untuk menerima dan menggunakan pelayanan
melalui media internet (Liang & Lai, 2002).
Haubl dan Trifts (2000) mendefinisikan belanja melalui media internet
sebagai pertukaran atau aktivitas komputer yang dilakukan seorang konsumen
melalui alat penghubung komputer sebagai dasarnya, dimana komputer konsumen
terhubung dengan internet dan bisa beinteraksi dengan retailer atau toko maya yang
menjual produk atau jasa melalui jaringan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa berbelanja melalui
media internet adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet, yang
mana dalam proses tersebut konsumen pertama sekali mengunjungi toko maya yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ada di internet dan menggunakan pelayanan melalui media internet yang telah
dibuat oleh toko maya yang mereka kunjungi.
II. B. 2. Keuntungan dan Kerugian Pembelian Melalui Media Internet Bagi
Pembeli
Menurut Gaertner dan Smith (2001), dari hasil kajian literature dan empiris
permasalahan yang dapat diidentifikaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian
pembelian melalui media internet meliputi keuangan dan penjualan, pembelian,
kenyamanan dan informasi, serta administrasi dan komunikasi. Secara terinci,
identifikasi keuntungan melakukan pembelian melalui media internet yakni (1) lebih
cepat atau nyaman dalam pembelian, (2) pilihan produk atau layanan terus
ditingkatkan, (3) memiliki akses yang lebih banyak terhadap informasi (4) harga
lebih kompetitif, (5) dapat melakukan umpan balik terhadap supplier, vendor, dan
biro iklan, (6) metode pembelian yang lebih mudah dan cepat, (7) meningkatkan
ketersediaan pelayanan konsumen, (8) meningkatkan kepercayaan.
Kerugian dalam pembelian melalui media internet yakni (1) masalah
keamanan, (2) tidak semua pembeli menggunakan teknologi yang sama, (3)masalah
hukum atau aspek legalitas, (4) bukan pengalaman belanja didunia nyata, (5) tidak
semua orang memiliki akses terhadap internet, (6) konsumen masih takut terhadap
penjual yang belum diketahui atau dikenal, (7) akses internet bukanlah hal yang
mudah bagi pemula.
Berdasarkan uraian diatas, pada sisi keuntungan diketahui bahwa dengan
menggunakan internet untuk melakukan pembelian dapat dilakukan secara lebih
Universitas Sumatera Utara
leluasa, terutama dalam memilih dan memandingkan barang atau jasa yang akan
dibeli diantara beberapa penjual toko maya. Dengan demikian, pembeli akan
memperoleh barang atau jasa yang tepat, baik harga maupun fiturnya. Sedangkan
dari sisi kerugian, banyak yang menyangkut pada aspek keamanan, pengetahuan
pembeli, dan ketersediaan infrastruktur internet. Semakin berkembangnya teknologi
keamanan maka semakin kecil pula kerugian yang ditimbulkan saat bertransaksi
melalui memdia internet.
II. C. GAMBARAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP
PEMBELIAN MELALUI MEDIA INTERNET
Pembelian melalui media internet merupakan alternatif dalam berbelanja
selain berbelanja secara konvensional. Pembelian melalui media internet sangat
berkembang dalam bidang pemasaran pada beberapa negara saat ini (Ac
Nielsen,2007). Pembelian melalui media internet merupakan proses membeli
produk atau jasa melalui media internet (Liang & Lai,2000). Secara lebih detail,
perilaku membeli melalui media internet adalah tindakan konsumen dari mulai
mengunjungi, membuat pesanan untuk membeli produk atau jasa, serta menyetujui
kontrak untuk menerima dan menggunakan pelayanan melalui media internet.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian produk melalui media internet yaitu kemungkinan postif dan negatif
yang diperoleh konsumen ketika berbelanja melalui media internet. Kemungkinan
positif yang bisa terjadi berupa kemudahan dalam proses transaksi, pengaksesan
dapat menghemat waktu ( Shim et al, 2002). Namun, kejahatan berupa penipuan
Universitas Sumatera Utara
yang mungkin bisa terjadi, atau perbedaan barang yang dinginkan dengan yang
dikirim merupakan kerugian yang didapat oleh konsumen ketika mereka melakukan
transaksi melalui media internet (Liddy &
Hambatan dalam proses pembelian melalui internet adalah karena konsumen
merasa kurang percaya sehingga para pengguna internet tidak cukup yakin untuk
menjalin hubungan yang lebih dengan penjual toko maya baik mengenai uang
maupun informasi pribadi (Hoffman et al,1999). Menurut Sonja dan Ewald (2003)
menyatakan bahwa faktor kepercayaan adalah kunci penting dalam perdagangan
melalui media eletronik seperti internet (Sonja & Ewald, 2003).
Sturgeon,1988; Udo; 2001; McLeod dkk,
2004:51). Sehingga konsumen akan merasa enggan untuk melakukan transaksi
(Sonja & Ewald, 2003).
Dalam penelitian Gounaris dan Venetis (Dalam Rusdin 2004) dikemukakan
bahwa kepercayaan merupakan faktor penting dalam menjalin hubungan secara
timbal balik. Disamping itu, secara empiris dapat diteliti peranan kualitas pelayanan
dan keterikatan pelanggan sebagai penyebab adanya kepercayaan. Dengan demikian
kepercayaan dapat ditinjau sebagai komponen yang berharga dalam setiap
keberhasilan menjalin hubungan dan lebih jauh berfungsi sebagai upaya untuk
mengurangi risiko serta membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan
komitmen .
Kepercayaan didasarkan atas hubungan personal dan interaksi antar konsumen
dengan pedangangnya (Dan J. Kim, Donald L.Ferrin, & H. Raghav Rao, 2003).
Dimana penjual dapat menciptakan lingkungan yang dapat diyakini konsumen
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
untuk percaya melakukan transaksi melalui media internet sehingga konsumen
berkeinginan untuk melakukan transaksi (Grabosky, 2001).
Selain itu, peneliti juga mengamati bahwa ada konsumen yang percaya
dengan pembelian melalui media internet, namun ada juga yang tidak percaya.
Ketidakpercayaan konsumen disebabkan karena ketidakinginan mereka untuk
menerima resiko yang bisa terjadi. Menurut Mcknight et al (2002a), konsumen yang
pertama kali mengunjungi toko maya akan kurang percaya dengan toko maya, hal
ini disebabkan mereka kurang memiliki informasi untuk berinteraksi dengan toko
maya. Namun, ada juga konsumen yang tidak terlalu memikirkan resiko yang
mungkin terjadi, mereka lebih memilih mencoba membeli dan yakin dengan
pembelian melalui media internet.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti merasa perlu untuk
memastikan bagaimana sebenarnya kepercayaan konsumen terhadap pembelian
melalui media internet. Menurut McKnight et al (2002a), kepercayaan adalah
keyakinan konsumen terhadap niat baik, integritas, dan kompetensi penjual dalam
suatu situasi, kesediaan konsumen untuk menerima resiko apapun, serta kesediaan
konsumen untuk memberikan informasi mengenai dirinya ketika melakukan transaksi
melalui media internet. Berdasarkan teori tersebut, peneliti belum dapat memastikan
bagaimana tingkat kepercayaan konsumen terhadap pembelian melalui media internet
dan kesimpulan yang bisa dibuat oleh peneliti untuk sementara adalah bahwa secara
umum konsumen memiliki pendapat (yang berkaitan dengan kepercayaan konsumen)
yang berbeda-beda terhadap pembelian melalui media internet. Untuk lebih jelasnya,
Universitas Sumatera Utara
hasil penelitian ini akan mengungkapkan bagaimana sebenarnya gambaran
kepercayaan konsumen terhadap pembelian melalui media internet sesuai dengan
tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran Kepercayaan Konsumen Terhadap Pembelian Melalui Media Internet
Konsumen tertarik melakukan transaksi secara online
Pertimbangan keuntungan membeli melalui media
internet
Mempengaruhi kepercayaan konsumen pada pembelian melalui media internet
Pertimbangan kerugian membeli melalui media
internet
Bagaimana gambaran kepercayaan konsumen terhadap
pembelian melalui media internet ?
Perkembangan teknologi
Penggunaan internet meningkat
Aktivitas bisnis di dunia maya meningkat
Universitas Sumatera Utara