BAB9-KEPEMIMPINAN & KEPERCAYAAN

download BAB9-KEPEMIMPINAN & KEPERCAYAAN

of 24

Transcript of BAB9-KEPEMIMPINAN & KEPERCAYAAN

  • KEPEMIMPINAN & KEPERCAYAAN

    Definisi kepemimpinan : KEMAMPUAN UNTUK MEMPENGARUHI ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN KE ARAH (TERCAPAINYA TUJUAN) YANG DIKEHENDAKI

    Definisi kepercayaan : SUATU HARAPAN POSITIF BAHWA ORANG LAIN TIDAK AKAN melalui kata-kata, tindakan, atau keputusan BERTINDAK SECARA OPORTUNISTIK

  • TEORI-TEORI kepemimpinanTRAIT Theories

    BEHAVIORAL Theories(Ohio State Studies, University of Michigan Studies, The Managerial Grid, Scandinavian Studies)

    CONTINGENCY Theories(Fiedler model, Hersey & Blanchards Situational theory, Leader-Member Exchange theory, Path-Goal theory, Leader Participation model)

    NEOCHARISMATIC Theories(Charismatic leadership, Transformational leadership, Visionary leadership

  • TEORI KARAKTER kepemimpinan ( teori-teori yang mencari karakter kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan pemimpin dari yang bukan pemimpin)Pendekatan karakter ini memiliki setidaknya 4 keterbatasan, yaitu :

    tidak ada karakteristik universal yang meramal kepemimpinan dalam semua situasi selektif

    karakteristik lebih meramalkan perilaku pada situasi yang lemah

    bukti tidak jelas dalam memisahkan sebab dari efek

    Karakter lebih baik dalam meramal penampilan kepemimpinan ketimbang dalam membedakan secara aktual antara pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif

  • TEORI PERILAKU kepemimpinan ( teori-teori yang mengemukakan bahwa perilaku spesifik membedakan pemimpin dari bukan pemimpin)Studi OHIO : DUA FAKTOR KEPEMIMPINAN (initiating structure & consideration)

    ** initiating structure, berkaitan dengan pekerjaan, tugas-tugas, perencanaan, dan pengorganisasian, yaitu sejauh mana seorang pemimpin berpeluang untuk mendefinisikan dan menstrukturkan peran mereka dan peran bawahan, untuk mencapai tujuan, dengan cara:a. menugasi anggota kelompok dengan tugas tertentub. mengharapkan para pekerja mempertahankan standar kinerja yang pastic. menekankan dipenuhinya target-target kerja

    ** consideration, berkaitan dengan pemeliharaan hubungan antar pekerja, yaitu sejauh mana seorang pemimpin berpeluang memiliki hubungan pekerjaan yang ditandai saling percaya, menghargai gagasan bawahan, dan memperhatikan perasaan mereka, dengan cara: a. membantu karyawan dalam menyelesaikan masalah pribadib. ramah dan dapat dihampiric. memperlakukan semua bawahan dengan adil

  • TEORI PERILAKU kepemimpinan

    Studi Univ.MICHIGAN : STYLE CONTINUUM (employee oriented leader & production oriented leader)

    ** employee oriented leader, yaitu pemimpin yang menekankan hubungan antar pribadia. berminat secara pribadi pada kebutuhan bawahanb. menerima perbedaan individual diantara anggota-anggota

    ** production oriented leader, yaitu pemimpin yang menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaana. perhatian utama mereka adalah pada penyelesaian tugas kelompokb. anggota kelompok adalah suatu alat untuk tujuan akhir

    Seorang pemimpin dapat berada pada titik tengah-tengah garis kontinum. Pada titik tengah tersebut, orientasi kepemimpinan pada karyawan maupun pada produksi, sama

    Dari hasil penelitian, ternyata lebih disukai pemimpin yang perilakunya berorientasi-karyawan, dikaitkan dengan produktivitas kelompok yang lebih tinggi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi

  • TEORI PERILAKU kepemimpinan

    Tingkatan Manajerial (menurut Robert Blake & Jane Mouton) : suatu matriks 9x9 yang membagankan 81 gaya kepemimpinan

    dimana:sumbu x : Perhatian pada tugassumbu y : perhatian pada orang

    Penjelasan matriks:Gaya(1,1) : melaksanakan dengan usaha yang minimum dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai untuk memelihara keanggotaan organisasi

    Gaya(1,9) : penuh perhatian terhadap kebutuhan orang (bawahan) demi kepuasan perhubungan yang mengakibatkan iklim organisasi dan suasana kerja yang nyaman dan ramah

    Gaya(5,5) : kinerja organisasi dalam tingkat yang wajar dengan cara membuat seimbang kebutuhan kerja dan pemeliharaan semangat pekerja pada tingkat yang memuaskan

    Gaya(9,1) : efisiensi dalam operasi sebagai akibat dari pengaturan kondisi-kondisi kerja sedemikian rupa sehingga unsur mencampuri manusia sangat minimum

    Gaya(9,9) : penyelesaian pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang commited; mereka saling bergantung karena adanya kepentingan bersama (common stake) dalam tujuan organisasi sehingga ada perhubungan kepercayaan dan respek

  • TEORI PERILAKU kepemimpinan

    Studi SKANDINAVIA : pemimpin yang efektif akan menampakkan kepemimpinan yang berorientasi pengembangana.menghargai eksperimentasib.mengusahakan gagasan baruc.menimbulkan dan melaksanakan perubahan

    Pemimpin yang menampakkan perilaku yang berorientasi pengembangan mempunyai lebih banyak karyawan yang terpuaskan dan dipandang lebih kompeten oleh karyawannya

  • TEORI KONTINGENSI kepemimpinan Tannebaum & Schmidt adalah orang-orang yang pertama kali memperkenalkan pendekatan kontingensi (bergantung pada situasi dan kondisi)

    Mereka menetapkan adanya suatu gaya kepemimpinan yang merentang dari pendekatan OTOKRATIK (boss centered) sampai pada kebebasan pekerja dalam mengambil keputusan dengan pembatasan-pembatasan yang luas.

    Untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif pada situasi tertentu, ada 3 variabel yang perlu dianalisis, yaitu:1) Kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri pemimpin perilaku pemimpin dipengaruhi oleh motivasi internal dirinya, latihan, pengalaman, nilai-nilai, kebutuhan, keyakinannya terhadap bawahan, persepsinya, perasaan tentang keamanan, dsb. # seorang pemimpin yang merasa bahwa ia terancam keamanannya, tidak akan memilih gaya otokratik, mungkin lebih demokratik

    # seorang pemimpin yang merasa menguasai segala-galanya, cenderung lebih memilih gaya otokratik, mana yang dirasa paling mengenakkan

    2) Kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri bawahan perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang ada pada bawahan, misalnya pendidikan, pengalaman, tanggung jawab, keteranpilan, dsb

    3) Kekuatan-kekuatan yang ada pada situasi misalnya kuatnya SPSI, peraturan pemerintah tentang perlindungan karyawan, teknologi yang digunakan,dsb.

  • Kontinuum Perilaku Kepemimpinan Menurut Tannebaum & Schmidt

  • TEORI KONTINGENSI kepemimpinan Model FIEDLER : teori bahwa kelompok efektif bergantung pada padanan yang tepat antara gaya interaksi dari si pemimpin dengan bawahannya, serta sampai tingkat mana situasi itu memberikan kendali dan pengaruh kepada si pemimpin

    Mengidentifikasi Gaya

    Satu faktor kunci dalam keberhasilan kepemimpinan, yakni gaya kepemimpinan dasar individu

    disusun kuesioner LPC (least preferred co-worker), berisi 16 kata sifat yang saling berlawanan, untuk mengukur apakah seseorang berorientasi tugas atau hubungan

    responden diminta untuk menggambarkan SATU orang rekan kerja yang paling kurang disukai untuk bekerjasama, dengan menilainya pada skala 1-8 untuk tiap perangkat dari 16 kata sifat tersebut

    jika skor LPC tinggi, maka responden berminat pada hubungan pribadi yang baik dengan rekan sekerja

    jika skor LPC rendah, maka responden terutama berminat dalam produktivitas, berorientasi pada tugas

    Mendefinisikan Situasi

    Ada 3 faktor situasional utama (kunci) yang menentukan efektivitas kepemimpinan, yakni :

    Hubungan pemimpin-anggota (bawahan), yakni tingkat keyakinan, kepercayaan, dan respek bawahan terhadap pemimpin mereka

  • TEORI KONTINGENSI kepemimpinan Struktur tugas, yakni tingkat sejauh mana keteraturan penataan (pekerjaan diprosedurkan), yakni terstruktur atau tidak terstruktur, bertalian dengan pencapaian tujuan organisasi

    Kekuasaan jabatan, yakni tingkat pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin mempunyai variabel kekuasaan, seperti mempekerjakan, memecat, mendisiplinkan, mempromosikan, dan menaikkan gaji

    Makin baik hubungan pemimpin-anggota, makin terstruktur pekerjaan, dan makin kuat kekuasaan posisi, makin banyak kendali atau pengaruh yang dimiliki pemimpin

    Memadankan Gaya Kepemimpinan & Situasi

    Dengan pengetahuan akan LPC seorang individu dan penilaian terhadap tiga faktor situasional, model Fiedler mengemukakan PEMADANAN keduanya untuk mencapai keefektifan maksimum.

    Dari hasil penelitian, Fiedler menyimpulkan, bahwa:Pemimpin yang berorientasi tugas cenderung berkinerja lebih baik, baik dalam situasi yang sangat mendukung, maupun dalam situasi yang sangat tidak mendukung mereka (situasi kategori I,II,III,VII, atau VIII)Pemimpin yang berorientasi hubungan, akan berkinerja lebih baik jika hanya dalam situasi yang mendukung mereka (kategori IV,V, dan VI)

    Dalam tahun-tahun terakhir, Fiedler memadatkan 8 situasi menjadi 3 situasi (tinggi, sedang, dan rendah)

    Pemimpin yang berorientasi tugas berkinerja paling baik dalam situasi kontrol yang tinggi dan rendahPemimpin yang berorienyasi hubungan berkinerja paling baik dalam situasi kontrol yang sedang

  • Model Kepemimpinan Situasional Menurut Fiedler

  • TEORI SUMBER DAYA KOGNITIF :suatu teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja kelompok yang efektif dengan membuat rencana, keputusan, dan strategi yang efektif, dan kemudian mengkomunikasikannya melalui perilaku pengarah (direktif) Teori ini merupakan hasil konsep ulang teori Fiedler, yang dilakukan oleh Fiedler & Joe Garcia

    Mereka berfokus pada peran stres sebagai bentuk ketidaksenangan situasional dan bagaimana inteligensi dan pengalaman seorang pemimpin mempengaruhi reaksinya terhadap stres. stres merupakan musuh rasionalitas. Sulit bagi para pemimpin atau siapa saja untuk berpikir secara logis dan analitis ketika berada dalam keadaan stres

    Pada dasarnya,Fiedler & Garcia menemukan bahwa inteligensi dan pengalaman,saling mempengaruhi.

    Kesimpulannya:Perilaku direktif menghasilkan kinerja yang baik, hanya jika dihubungkan dengan kecerdasan yang tinggi dalam suatu lingkungan yang mendukung (tanpa stres)Dalam situasi penuh stres, ada suatu hubungan positif antara pengalaman pekerjaan dan kinerjaKemampuan intelektual pemimpin berkorelasi dengan kinerja kelompok dalam situasi yang dipersepsikan oleh pemimpin, tidak penuh stres

  • TEORI SITUASIONAL Hersey & Blanchard ( suatu teori yang memusatkan perhatian pada kesiapan pengikut)Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang tepat, yang menurut argumen Hersey-Blanchard, bergantung pada tingkat kesiapan (sejauh mana karyawan mampu dan bersedia menyelesaikan suatu tugas) atau kedewasaan para pengikutnya.

    Hersey & Blanchard mengidentifikasi 4(empat) pemimpin spesifik, mulai dari yang sangat direktif (mengarahkan) sampai ke sangat bebas (memberi kebebasan)

    Perilaku yag paling efektif tergantung kemampuan dan motivasi pengikut.

  • GAYA KEPEMIMPINAN Hersey & Blanchard ( suatu teori yang memusatkan perhatian pada kesiapan pengikut)

  • Atas dasar gambar itu, maka:

  • TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN-ANGGOTA / leader-member exchange (para pemimpin menciptakan kelompok dalam dan kelompok luar)Anggota kelompok dalam :akan mempunyai penilaian kinerja yang lebih tinggimemperoleh kepercayaanMendapat sejumlah perhatian yang tidak proporsional dari si pemimpinmemiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapat hak istimewatingkat turn over yang lebih rendahtingkat kepuasan yang lebih besar

    Bagaimana si pemimpin memilih siapa yang masuk dalam tiap kategori, tidaklah jelas, namun ada bukti bahwa pemimpin cenderung memilih anggota kelompok dalam karena mereka mempunyai sikap dan karakteristik pribadi yang serupa dengan di pemimpin, tingkat kompetensi yang lebih tinggi dari anggota kelompok luar

    Kemampuan personal, kompetensi bawahan, dan atau kepentingan personalkepemimpinan

    Kelompok dalam

    Kelompok luarABCDEF

  • TEORI JALUR-TUJUAN/path-goal (bahwa perilaku pemimpin dapat diterima dengan baik oleh bawahan, sejauh mereka memandang pemimpin sebagai sumber kepuasan segera atau kepuasan masa depanKepemimpinan direktif membawa kepuasan yang lebih besar apabila tugas-tugas bersifat ambigu atau penuh tekananKepemimpinan suportif menghasilkan kinerja dan kepuasan karyawan bila bawahan mengerjakan pekerjaan yang terstrukturKepemimpinan partisipatif akan memuaskan mereka yang yakin pada internal locus of controlKepemimpinan yang berorientasi prestasi akan meningkatkan penghargaan bawahan yang mendorong kinerja yang tinggi bila tugas-tugas ambigu

    Faktor yang berkaitan dengan lingkungan:struktur tugassistem wewenag formalkelompok kerja

    Perilaku pimpinan:1.Pengarah2.Suportif3.Partisipatif4.Eksistensi tujuanFaktor pengaruh bawahan:-locus of control-pengalaman-kemampuan pemahaman

    Hasil :Kinerjakepuasan

  • MODEL PARTISIPASI-PEMIMPIN (oleh Victor Vroom & Philip Yetton) : suatu teori kepemimpinan yang memberikan seperangkat aturan untuk menentukan ragam dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi-situasi yang berlainanModel ini menganggap bahwa ada 5(lima) perilaku pengambilan keputusan, dan yang dilaksanakan bergantung pada situasinya.Ada 8(delapan) jenis situasi yang perlu ditanyakan sebelum mengambil keputusan, yang jawabannya ya atau tidak, akan menentukan saluran pengambilan keputusan14235917108611201215211871316141922

  • AIAtasan memecahkan masalahnya atau membuat keputusan sendiri dengan menggunakan informasi yang ada pada waktu ituAIIAtasan memperoleh informasi yang dibutuhkan dari bawahan, kemudian memutuskan sendiri penyelesaian masalahnya. Atasan boleh/tidak menceritakan masalah kepada bawahan berkaitan dengan informasi yang diminta dari merekaCIAtasan bersama-sama memecahkan masalah dengan beberapa orang yang terpilih secara individual, memperoleh ide dari mereka dan saran-saran, tanpa membawa mereka ke dalam pertemuan kelompok CIIAtasan bersama-sama bawahan dalam kelompok, mengambil keputusan bersama, secara kolektif memperoleh ide dan saran-saranGIIAtasan bersama-sama bawahan dalam kelompok. Bersama bawahan, atasan memperoleh dan menilai alternatif-alternatif dan mencoba memperoleh konsensus untuk penyelesaian masalahnya.

  • TEORI-TEORI NEOKARISMATIK (teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme, daya tarik emosional, dan komitmen pengikut yang luar biasa)Teori Kepemimpinan KARISMATIKpara pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu

    Ciri-ciri personal dari pemimpin karismatik:Memiliki visiMau mengambil resiko untuk mencapai visiPeka terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutMemperagakan perilaku yang khusus (diluar yang biasanya/ tidak konvensional)

    Proses 3 langkah untuk belajar menjadi pemimpin karismatik, yaitu:Mengembangkan aura karisma dengan memelihara suatu pandangan yang optimis, menggunakan keinginan yang kuat untuk menimbulkan antusiasme, berkomunikasi dengan seluruh tubuhnya, bukan hanya dengan kata-kataManarik orang lain masuk dengan menciptakan suatu ikatan yang mengilhami yang lain-lain untuk mengikutiMembangkitkan potensial dalam diri para pengikut dengan menyadap emosi mereka

  • TEORI-TEORI NEOKARISMATIK

    Kepemimpinan TRANSFORMASIONALpemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan, dan yang memiliki karisma

    Karakteristik pemimpin transformasional:Memiliki visi dan rasa pada misi, tetap bangga, tetap tanggap, dan percayaMengharap komunikasi yang tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan usaha, menggambarkan maksud penting dengan cara mudah/sederhanaMeningkatkan inteligensi, rasio, dan pemecahan secara hati-hatiMemberikan perhatian personal, menyenangkan pekerja, melatih,menasihati

    Kepemimpinan VISIONERkemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistik, dapat dipercaya, atraktif tentang masa depan organisasi atau unit organisasi yang terus tumbuh dan membaik

    Pemimpin visioner memiliki 3(tiga) sifat yang berkaitan dengan efektivitas dalam peran visioner mereka, yaitu:Kemampuan menjelaskan visi dilihat dari segi tindakan-tindakan yang dituntut dan sasaran melalui komunikasi lisan dan tertulis yang jelasMampu mengungkapkan visi, tidak hanya secara verbal, melainkan juga melalui perilaku pemimpinMampu memperluas visi kepada konteks kepemimpinan yang berbeda

  • Kepemimpinan di Indonesia(Di Indonesia, boleh dikatan belum ada penelitian yang menghasilkan teori kepemimpinan yang kontemporer, NAMUN telah ada norma-norma kepemimpinan, apakah itu dihasilkan dari penelitian, atau sebagai suatu keharusan yang bersifat normatif)Teori kepemimpinan paling kuno: hasta brata /delapan watak

    Watak(sifat) BUMI:- selalu berbudi darma- suka memberikan kesenangan kepada orang lainWatak(sifat) SAMUDRA:- selalu dapat menampung segala macam persoalan tanpa emosi, sabar, pemberi maaf, dan tanpa dendam.Watak(sifat) API:- dapat membersihkan segala sesuatu yang kotor- memberi semangat hidup kepada yang lemah- bertindak adil, mempunyai prinsip, tetap tegak, tegas, dan tidak pandang buluWatak(sifat) ANGIN:- tiada henti-hentinya selalu mengadakan pengamatan melihat perilaku dan tingkah orang- bergaul dengan siapa pun, tanpa mengingat waktu, dan tanpa pamrih dalam menyelami dan melayani kehidupan orang lainWatak(sifat) MATAHARI:- tidak tergesa-gesa, segala sesuatu direncanakan dengan baik, dilakukan setapak demi setapak tetapi pastiWatak(sifat) BULAN:- selalu berseri-seri, menunjukkan halusnya budi- membuat orang lain tenteram, - memberi penerangan kepada yang sedang kegelapanWatak(sifat) BINTANG:- tetap tegak ditempatnya, tidak takut menghadapi bahaya- tidak berubah-ubah kehendaknya, tabah hatinya, dan terus terangWatak(sifat) MENDUNG:- berani memberi hukuman, tetapi juga berani memberi hadiah- kelihatan angker dan menakutkan, tetapi sebenarnya menyenangkan- berwibawa

  • KEPERCAYAAN (suatu harapan positif bahwa yang lain tidak akan bertindak secara oportunistik)LIMA kunci yang melandasi konsep kepercayaan:

    keterpaduanKompetensikonsistensiloyalitasKeterbukaan

    TIGA jenis kepercayaan:

    Kepercayaan berdasarkan PENOLAKAN (kepercayaan yang didasarkan pada ketakutan akan pembalasan jika kepercayaan dilanggar)

    Kepercayaan berbasiskan PENGETAHUAN (kepercayaan yang didasarkan pada prediktabilitas perilaku yang berasal dari riwayat interaksi semakin baik kita mengenal seseorang, semakin akurat ramalan kita terhadap apa yang akan dia lakukan

    Kepercayaan berbasis IDENTIFIKASI (kepercayaan berdasarkan pemahaman timbal balik tentang setiap atensi pihak lain dan penghargaan atas kemauan dan keinginan pihak lain