BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Di dalam WWW semua dokumen, menu, indeks, dan...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Di dalam WWW semua dokumen, menu, indeks, dan...
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Menurut Fathansyah (2018) mengemukakan bahwa “World Wide Web (WWW
atau Web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext”. Dokumen-
dokumen yang dikelola dalam Web bisa beraneka jenis (pengolah kata, lembar kerja,
tabel basis data, presentasi, hypertext dan lain-lain) dan beragam format (.doc, .pdf, .xls,
.dbf, .ppt, .htm dan lain-lain).
WWW (World Wide Web) atau diringkas Web merupakan bagian dari protokol
bahasa HTTP yang paling populer dalam internet. Sekarang, Web atau Internet telah
menjadi sumber data dan informasi yang tidak terbatas yang dapat diakses oleh semua
orang. Di dalam WWW semua dokumen, menu, indeks, dan lain-lain ditampilkan pada
para pengguna internet sebagai objek dalam format HTML yang dapat dilihat dengan
menggunakan Web Browser.
9
10
2.1.1. Sistem
Menurut Taufiq (2018) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari
sub-sub sistem baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart dalam (Fauzi, 2017)
bahwa sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam (Fauzi, 2017)
mendefinisikan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem untuk
mencapai tujuan yang sama.
2.1.2. Informasi
Menurut Taufiq (2018) bahwa “Informasi adalah data-data yang diolah
sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart dalam (Fauzi, 2017)
mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan
arti”.
Menurut Robert J. Verzello/John Reuter III dalam (Fauzi, 2017)
mengemukakan bahwa “Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai
arti yang menggambarkan suatu kejadian –kejadian atau kegiatan-kegiatan”.
11
Menurut Barry E. Cushing dalam (Fauzi. 2017) mendefinisikan bahwa Informasi
menunjukan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang
yang menerimanya.
2.1.3. Sistem Informasi
Menurut Taufiq (2018) menjelaskan bahwa “Sistem Informasi adalah
kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk
menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mrngolah data hingga memiliki nilai
tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
Menurut Henry C. Lucas dalam (Fauzi, 2017) bahwa “Sistem Informasi adalah
suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan , bilaman dieksekusi, akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di
dalam organisasi”.
2.1.4. Website
Menurut Abdulloh (2016) menyatakan bahwa “Website atau disingkat Web,
dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa laman yang berisi
informasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi
lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”. Lebih jelasnya, website
merupakan halaman-halaman yang berisi informasi yang ditampilkan oleh browser,
seperti Mozilla Firefox, Google, Chrome, atau yang lainnya.
12
Menurut Yuhefizar dalam Prayitno dan Safitri (2015:2) pengertian Website
adalah “keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang
mengandung informasi”.
A. Internet
Menurut Tracy Laquey dalam (Rusman, 2017) bahwa “Internet merupakan
jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh
dunia”. Pengertian internet juga mencangkup perangkat lunak berupa data yang dikirim
dan disimpan sewaktu-waktu dapat diakses. Beberapa komputer yang saling
berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal
ini dapat disebut sebagai jaringan (networking). Internet memungkinkan suatu program
untuk melakukan sharing dengan siapa pun, dimana pun, dan kapan pun termasuk
pengimplementasian program e-learning model CBI.
Menurut Winarno dalam Tasiati dan Hellyana (2017) “Internet sebetulnya
singkatan dari kata Interconnected Networking. Networking artinya jaringan, sedang
Interconnected berarti saling berkaitan/terkoneksi. Sehingga internet adalah jaringan
komputer yang saling terkoneksi”.
13
B. Domain
Menurut Rahman (2018) mengemukakan bahwa “Nama domain adalah nama
identitas situs yang unik di dunia internet. Unik disini berarti satu nama domain hanya
bisa dimiliki oleh satu orang”. Domain sendiri merupakan alat pengingat atau panggilan
atau identitas untuk mempermudah manusia dalam mengakses komputer di internet.
Dalam dunia jaringan komputer, dikenal dengan nomor ip. Domain ini adalah jumlah
alamat web yang dapat menunjuk ke akun hosting web anda.
C. Web Hosting
Menurut Rahman (2018) menyatakan bahwa “layanan web hosting adalah
layanan yang menyewakan ruang penyimpanan pada server web”. Sebuah situs web
bukan hanya nama domain, termasuk juga kumpulan file yang dihubungkan oleh kode-
kode pemograman website dalam bentuk untuk di dalam komputer atau smartphone.
D. Web Server
Menurut Rahman (2018) mengemukakan bahwa :
“Server web adalah komputer yang diatur dengan perangkat lunak khusus yang
memungkinkannya menerima permintaan dari internet untuk mengakses file
situs web yang disimpan di dalamnya dan mengirim file-file itu melalui internet
sehingga komputer yang meminta dapat menampilkannya dalam bentuk
halaman website pada browser”.
14
Server web juga menyediakan layanan penting lainnya. Pertama dan terpenting
adalah kemampuan untuk membuat alamat email berdasarkan nama domain anda dan
untuk mengirim dan menerima email.
Menurut Fathansyah (2018) mengemukakan bahwa “Server Web (Web Server)
merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan
akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti
FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada URL ke pemakai”.
2.1.5. Software Pendukung
A. Xampp
Menurut Abdulloh (2016) “Xampp adalah salah satu paket installer yang berisi
Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan
website, dan Phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database
MySQL.
Menurut Wicaksono dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016) menjelaskan
bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website
berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”. XAMPP
berperan sebagai server web pada komputer lokal, XAMPP juga dapat disebut sebuah
Cpanel Server Cirtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat
dimodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.
15
Sebagai informasi kata XAMPP merupaka singkatan dari:
X: berarti program ini dapat dijalankan diberbagai platform, misalnya windws linux,
mac OS, dan Solaris.
A: Apache merupakan aplikasi web server, dan bertugas untuk menghasilkan halaman
web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat
halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat
saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung
halaman web yang dihasilkan.
M: MySQL merupakan aplikasi database server, pengembangannya disebut Struktural
Query Language (SQL) SQL merupakan bahasa terstuktur yang digunakan untuk
mengolah database beserta isinya. Pengguna dapat memanfaatkan MySQL untuk
menambahkan, mengubah dan mengapus data yang berada dalam database.
P: PHP bahasa pemrograman lainnya yang serupa dan sebagainya.
B. Sublime
Menurut Syifani dan Dores (2018) mengemukakan “Sublime Text adalah
aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platform operator
sistem dengan menggunakan teknologi Phyton API”. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi
dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari
aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages.
16
C. PhpMyAdmin
Menurut Mandar (2017) “phpMyAdmin adalah salah satu dari tiga aplikasi
yang include pada satu paket software web server seperti Wampserver atau Xampp”.
Abdulloh (2016) mengatakan bahwa “phpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis
web yang digunakan untuk membuat database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan
data-data website”.
2.1.6. Bahasa Pemrograman
A. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Faizal dan Irnawati (2015) menyatakan bahwa :
“Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan pemformatan hiperteks
sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan
tampilan wujud yang terintegerasi”.
Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2017) mengemukakan bahwa “Hyper
Text Markup Language (HTML) adalah bahasa standard yang digunakan untuk
menampikan halaman web”. Yang bisa dilakukan dengan HTML, yaitu:
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
b. Membuat tabel dalam halaman web.
c. Mempublikasikan halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa di gunakan untuk menangani registrasi dan transaksi
via web.
17
e. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi java applet
dalam halaman web.
f. Menampilkan area gambar (canvas) di browser.
Menurut Abdulloh (2016) HTML singkatan dari Hyper Text Markup
Language, yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur
website. Beberapa tugas utama HTML dalam membangun website, diantaranya sebagai
berikut:
a. Menentukan layout website.
b. Memformat teks dasar, seperti pengaturan paragraf dan format font.
c. Membuat list.
d. Membuat table.
e. Menyisipkan gambar, video, dan audio.
f. Membuat link.
g. Membuat formulir.
B. Hypertext Prepocessor (PHP)
Menurut Abdulloh (2016) mengemukakan bahwa “PHP singkatan dari
Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa
pemrograman yang diproses di sisi server”. Fungsi utama PHP dalam membangun
website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan
dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh
PHP.
18
Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2017) menjelaskan bahwa PHP sudah
menjadi bahasa scripting umum yang banyak digunakan di kalangan developer web.
Mempunyai banyak kelebihan menjadi alasan utama kenapa PHP lebih dipilih sebagai
basis umum dalam membuat sebuah web.
C. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Abdulloh (2016) menyatakan bahwa “CSS singkatan dari Cascanding
Style Sheet, yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain website”. Walaupun
HTML mempunyai kemampuan untuk mengatur website, namun kemampuannya sangat
terbatas. Fungsi CSS adalah memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar struktur
website yang dibuat dengan HTML terlihat lebih rapi dan elegan.
Menurut Sianipar (2015) menjelaskan “CSS adalah kependekan dari Cascading
Style Sheets, memuat aturan-aturan gaya yang memberitahu browser anda bagaimana
menyajikan sebuah dokumen”.
D. JavaScript
Menurut Sianipar (2015) mengemukakan bahwa “JavaScript merupakan
bahasa skript populer yang dipakai untuk menciptakan halaman web yang dapat
berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon event yang terjadi pada halaman”.
JavaScript merupakan perekat yang menyatukan halaman-halaman web. Akan sangat
susah menjumpai halaman web komersial yang tidak memuat kode JavaScript.
19
JavaScript tidak memahami HTML, tetapi ia dapat memuat konten HTML di
dalam statemen-statemennya. JavaScript tidak didesain untuk menulis dan menyimpan
file pada server. Ia tidak dapat membuka atau menutup jendela yang telah dibuka oleh
aplikasi lain.
Menurut Alexander F.K. Sibero dalam (Hidayat, 2017) menjelaskan bahwa:
Javascript adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat
berjalan pada web browser atau bahasa skrip (Scripting Language) dengan
kumpulan instruksi perintah yang digunakan untuk mengendalikan beberapa
bagian dari sistem operasi. Bentuk bahasa skrip mengambil model penulisan
pada pemrograman C dan JAVA, yang terdiri dari variabel, fungsi dan lainnya.
2.1.7. Basis Data
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018) “Basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Menurut Rahman (2018) mengemukakan “Basis Data adalah salah satu elemen
yang digunakan untuk membuat situs web dinamis seperti sistem manajemen konten”.
Menurut Simarmata dalam Faizal dan Irnawati (2015) menjelaskan Basis data
(database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut
pandang seperti:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang di organisasi
sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama-sama
sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redundansi).
20
3. Kumpulan file teman tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpan elektronis.
2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak dengan Metode Waterfall
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018) menjelaskan bahwa “Pada awal
pengembangan perangkat lunak, para pembuat program (programmer) langsung
melakukan pengkodean perangkat lunak tanpa menggunakan prosedur atau tahapan
pengembangan perangkat lunak”. Dan ditemuilah kendala-kendala seiring dengan
perkembangan skala sistem-sistem perangkat yang semakin besar.
SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System
Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan
orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya
(berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Seperti halnya proses
metamorfosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang indah maka dibutuhkan
beberapa tahap untuk dilalui, sama halnya dengan membuat perangkat lunak, memiliki
daur tahapan yang dilalui agar menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.
Dalam perancangan aplikasi pada tugas akhir ini penulis menggunakan SDLC
model Waterfall. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018) menjelaskan bahwa “Model
SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
21
analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut
penjelasannya:
Sumber : Sukamto dan Salahuddin (2018)
Gambar II.1.
Model Metode Waterfall
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
22
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak baru.
2.1.9. Pengertian Budidaya Ikan Lele
Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orang memelihara (memijah.
Mendeder dan lainnya) untuk kemudian dijual dan dipasarkan, ikan lele relatif sangat
mudah untuk di budidaya di perairan yang mempunyai iklim hangat.
23
Menurut Apriani (2017) “Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha
perikanan yang tidak membutuhkan biaya tinggi”. Dikarenakan ikan lele berbeda dengan
ikan yng lainnya. Selain itu masa panen yang cepat umumnya sekitar 2-3 bulan.
2.2. Tools Program
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Binanto dalam Achyani dan Arviana (2018) menyatakan bahwa
“Navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan mekanisme
link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”.
Ada 4 macam bentuk dasar struktur navigasi, yaitu: Struktur Navigasi Linear,
Struktur Navigasi Hierarchy, Struktur Navigasi Non Linear, dan Struktur Navigasi
Composite.
1. Struktur Navigasi Linear
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte informasi
ke informasi lainnya.
1.
Sumber : Binanto dalam Archyani dan Arviana (2018)
Gambar II.2.
Struktur Navigasi Linear
24
2. Struktur Navigasi Hierarchy
Struktur Navigasi Hierarchy sering disebut struktur navigasi bercabang. Karena
pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk
oleh logika isi
Sumber : Binanto dalam Archyani dan Arviana (2018)
Gambar II.3.
Struktur Navigasi Hierarchy
3. Struktur Navigasi Non Linear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak
terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binanto dalam Archyani dan Arviana (2018)
Gambar II.4.
Struktur Navigasi Non Linear
25
4. Struktur Navigasi Composite
Struktur Navigasi Composite (Campuran) merupakan struktur gabungan dari ketiga
struktur sebelumnya. Struktur ini disebut juga struktur navigasi bebas. Kelebihan
dengan menggunakan struktur ini adalah suatu aplikasi mampu memberikan
keterkaitan informasinya lebih baik.
Sumber : Binanto dalam Archyani dan Arviana (2018)
Gambar II.5.
Struktur Navigasi Composite
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018) “Entity Relationship Diagram (ERD)
digunakan untuk pemodelan basis data relasional”. Sehingga jika penyimpanan basis
data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan
ERD.
26
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2018)
Gambar II.6.
Diagram ERD Studi Kasus Perpustakaan
1. Kardinalitas/Derajat Relasi
Untuk menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relasi, kita dapat
menggunakan derajat. Dengan menggunakan derajat relation pengguna dapat
menentukan hubungan antar entitas yang telah dibuat. Menurut Fathansyah (2018)
menjelaskan bahwa “Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas
yang dapat berelasi dengan antar entitas pada himpunan entitas yang lain”. Adapun
gambar kardinalitas atau derajat relasi menurut Fathansyah (2018) adalah sebagai
berikut:
a. Satu ke Satu (one to one)
Relasi ini digunakan untuk satu entitas A hanya untuk satu entitas B, ataupun
sebaliknya satu entitas B hanyak untuk satu entitas A.
27
Sumber : Fathansyah (2018)
Gambar II.7.
Kardinalitas Relasi Satu ke Satu
b. Satu ke Banyak (one to many)
Pada relasi ini dijelaskan bahwa satu entitas A dapat memiliki satu atau lebih
entitas B, tetapi tidak dapat dilakukan sebaliknya.
Sumber : Fathansyah (2018)
Gambar II.8.
Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak
c. Banyak ke Satu (many to one)
Pada relasi ini dijelaskan bahwa entitas A hanya dapat memiliki satu entitas B,
tidak dapat dilakukan sebaliknya.
28
Sumber : Fathansyah (2018)
Gambar II.9.
Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu
d. Banyak ke Banyak (many to many)
Relasi ini menjelaskan bahwa entitas A dapat memiliki lebih dari satu entitas B
dan dapat juga dilakukan sebaliknya.
Sumber : Fathansyah (2018)
Gambar II.10.
Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak
2. LRS (Logical Record Structure)
Sebuah model sistem yang digambarkan dalam sebuah tabel. LRS atau Logical
Record Structure ini berisikan spesifikasi-spesifikasi field yang nantinya akan
dimasukkan ke dalam database.
29
Menurut Simarmata dan Paryudi dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016)
“Logical Record Structure adalah representasi dari struktur record-record pada tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
Sumber : Simarmata dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016)
Gambar II.11.
Logical Record Structure
2.2.3. Implementasi dan Pengujian Web
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018) Black box Testing yaitu “Menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran
dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang
30
dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat
dengan kasus benar dan kasus salah. Misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji
yang dibuat adalah:
1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
benar.
2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.
Tabel II.1.
Contoh Tabel Blackbox Testing
No Skenario
Pengujian Test Case
Hal yang
Diinginkan
Hasil
Pengujian
Kesimpul
an
1 Username dan
Password tidak
diisi kemudian
klik tombol
login.
Username:
Kosong
Password:
Kosong
Sistem akan
menolak akses user
dan menampilkan
“Maaf semua field
harus diisi”.
Sesuai
Harapan
Valid
2 Mengetikkan
Username diisi
dan Password
tidak diisi atau
kosong kemudian
klik tombol
login.
Username:
Desi
Password:
Kosong
Sistem akan
menolak akses user
dan menampilkan
“Maaf semua field
harus diisi”.
Sesuai
Harapan
Valid
3 Username tidak
diisi dan
Password diisi
kemudian klik
tombol login.
Username:
Kosong
Password:
Desi
Sistem akan
menolak akses user
dan menampilkan
“Maaf semua field
harus diisi”.
Sesuai
Harapan
Valid
4 Mengetikkan
salah satu
kondisi salah
pada Username
atau password
kemudian klik
tombol login.
Username:
Desi
(Benar)
Password:
Desi123
(Salah)
Sistem akan
menolak akses user
dan menampilkan
“Maaf Username
dan Password tidak
valid”.
Sesuai
Harapan
Valid
31
5 Mengetikkan
Username dan
Password dengan
data yang benar
kemudian klik
tombol login.
Username:
Desi
Password:
Desi93
Sistem menerima
akses login dan
kemudian langsung
menampilkan menu
utama.
Sesuai
Harapan
Valid
Sumber: Zamaluddin, dkk (2016)