BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Konsep Dasar Web Konsep dasar web ini ......

11
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Konsep dasar web ini berisi konsep dasar sebagai pemahaman dasar mengenai analisis dan desain sebuah web. Pemahaman mengenai definisi dan berbagai yang dibangun. 2.1.1. Website Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumendokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang mengunakan protokol HTTP (hypertext transfer protokol) dan untuk mengakses menggunakan perangkat lunak yang disebut browser (Hasugian, 2018). 1. Web Browser Menurut Sibero dalam (Nisa & Supriyanta, 2015) mengemukakan bahwa Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web(Nisa & Supriyanta, 2015). Sedangkan Menurut Utomo dalam (Prayitno & Safitri, 2015) mengemukakan bahwa “web browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web (Prayitno & Safitri, 2015). 2. Web Server Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP dan HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Nisa & Supriyanta, 2015).

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika · Konsep Dasar Web Konsep dasar web ini ......

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Konsep Dasar Web

    Konsep dasar web ini berisi konsep dasar sebagai pemahaman dasar mengenai

    analisis dan desain sebuah web. Pemahaman mengenai definisi dan berbagai yang

    dibangun.

    2.1.1. Website

    Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen–dokumen

    multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang mengunakan

    protokol HTTP (hypertext transfer protokol) dan untuk mengakses menggunakan

    perangkat lunak yang disebut browser (Hasugian, 2018).

    1. Web Browser

    Menurut Sibero dalam (Nisa & Supriyanta, 2015) mengemukakan bahwa “Web

    Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan

    menyajikan sumber informasi web” (Nisa & Supriyanta, 2015).

    Sedangkan Menurut Utomo dalam (Prayitno & Safitri, 2015) mengemukakan

    bahwa “web browser adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web“

    (Prayitno & Safitri, 2015).

    2. Web Server

    Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima

    permintaan HTTP dan HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser yang

    umumnya berbentuk dokumen HTML (Nisa & Supriyanta, 2015).

  • 7

    2.1.2. Bahasa Pemrograman

    Bahasa pemrograman merupakan suatu notasi untuk memberikan perintah

    secara tepat pada program komputer (Fridayanthie, 2015) , berikut bahasa

    pemrograman web yang popular diantaranya :

    1. PHP

    PHP juga disebut sebagai pemograman Server Side Programming, dikarenakan

    PHP bersifat Open Source atau bahasa dengan hak cipta terbuka, atau dengan kata

    lain pengguna diperbolehkan untuk mengembangkan kode-kode fungsi PHP

    sesuai dengan kebutuhannya (Nisa & Supriyanta, 2015).

    2. HTML

    HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu bahasa (aturan)

    standar yang digunakan untuk menampilkan teks, gambar, video atau audio ke

    dalam halaman web. Bahasa HTML merupakan bahasa yang digunakan untuk

    membuat halaman website dengan menggunakan tag-tag yang telah

    dideklarasikan pada halaman notepad dan dapat saling berhubungan dengan

    dokumen HTML lainnya atau yang sering disebut dengan istilah link (Nisa &

    Supriyanta, 2015).

    3. CSS

    Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa yang bekerja sama dengan

    HTML untuk mendefinisikan bagaimana suatu isi halaman web ditampilkan atau

    dipresentasikan. Presentasi ini meliputi style atau gaya teks, link, maupun tata

    letak (layout) halaman (Nisa & Supriyanta, 2015).

    4. Javascript

    Javascript adalah bahasa yang berfungsi membuat script program yang dapat

    dikenal dan dieksekusi oleh web browser dengan tujuan untuk menjadikan

    halaman web lebih bersifat interaktif (Nisa & Supriyanta, 2015).

  • 8

    5. MySQL

    Menurut Anhar dalam (Prayitno & Safitri, 2015) mengemukakan bahwa “MySQL

    (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem

    manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari

    sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”

    (Prayitno & Safitri, 2015).

    2.1.3. Basis Data

    Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat

    diakses dengan mudah dan cepat. Pada buku ini menggunakan basis data relasional

    yang diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada

    gambar berikut.

    Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018).

    Gambar II.1. Basis Data (Sukamto & Shalahuddin, 2018).

    Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data

    apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System

    (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi :

    1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.

    2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan

    Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data

    kedalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-

    tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika

  • 9

    dalam bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa

    kolom(Sukamto & Shalahuddin, 2018).

    2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

    Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial

    linier(sequential linear) atau alur hidup klasik(classic life cycle). (Sukamto &

    Shalahuddin, 2018). Model ini menggunakan pendekatan sistematis dan urut dimulai

    dari level kebutuhan sistem yang terbagi menjadi 5 tahapan yaitu:

    1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

    menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agat dapat dipahami perangkat

    lunak sepereti apa yang dibutuhkan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk

    didokumentasikan.

    2. Desain

    Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain

    pembuatan program perangkat lunak termasuk srtuktur data, arsitektur perangkat

    lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Desain perangkat lunak

    yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. Dalam proses desain

    perangkat lunak, penulis menjabarkannya dalam bentuk Entity Relation Diagram

    (ERD), pengkodean dan struktur navigasi.

    3. Pembuatan kode program

    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak, penulis

    menerapkan rancangan desain tersebut dan membuat program sesuai dengan

    rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Tahapan pembuatan kode program

    menggunakan bahasa pemrograman Mysql, javascript, HTML, CSS, dan PHP dan

    menggunakan aplikasi Sublime Text 3.

  • 10

    4. Pengujian

    Penggujian pada perangkat lunak berfokus pada segi lojik dan fungsional dan

    memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Tahapan pengujian penulis

    menggunakan Black Box Testing.

    5. Pendukung(support) atau pemeliharaan(maintenance)

    Tidak menutup kemungkinan bahwa sebuah perangkat lunak dapat mengalami

    perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Hal tersebut bisa diakibatkan

    kesalahan program, baik itu disengaja maupun tidak. Tahap pendukung atau

    pemeliharaan diharapkan dapat mencegah masalah tersebut. Melakukan Back up

    data pada perangkat lunak adalah salah satunya.

    2.2. Teori Pendukung

    2.2.1. Struktur Navigasi

    “Struktur Navigasi merupakan struktur atau alur dari suatu program yang

    merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda dan

    dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan Website” (Hidayat,

    Marlina, & Utami, 2017). Macam-macam struktur navigasi pada website:

    1. Struktur Navigasi Linier

    Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut yang

    menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya.

    Tampilan yang dapat ditampilkan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini

    adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua

    halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

  • 11

    Sumber : (Hidayat, Marlina & Utami 2017).

    Gambar II.2. Struktur Navigasi Linier

    2. Struktur Navigasi Non Linier

    Struktur navigasi non linier atau struktur tidak berbentuk merupakan

    pengembangan dari struktur navigasi linier. pada struktur ini diperkenalkan

    membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non linier

    ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki karena pada percabangan

    non linier ini walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan

    mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master page dan Slave page.

    Sumber : (Hidayat, Marlina & Utami 2017).

    Gambar II.3. Struktur Navigasi Non Linear

    3. Struktur Navigasi Hirarki

    Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang merupakan suatu

    struktur yang mengandalkan untuk tempilan pada menu pertama akan disebut

    sebagai Master page (halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai

    halaman bercabang yang disebut Slave page (halaman pendukung). Jika salah satu

    halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama

  • 12

    Master page (halaman utama kedua) dan seterusnya. Pada struktur navigasi ini

    tidak diperkenankan adanya tampilan secara linier.

    Sumber : (Hidayat, Marlina & Utami 2017).

    Gambar II.4. Struktur Navigasi Hirarki.

    4. Struktur Navigasi Campuran

    Struktur navigasi campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya

    yaitu linier, non linier dan hirarki, Struktur navigasi ini banyak digunakan dalam

    pembuatan website sehingga dapat memberikan ke interaksian yang lebih tinggi.

    Sumber : (Hidayat, Marlina & Utami 2017).

    Gambar II.5. Struktur Navigasi Campuran.

    2.2.2. Entity Relation Diagram

    ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.

    ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan

    basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu

    menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi chen

    (Sukamto & Shalahuddin, 2018). Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada

    ERD dengan notasi chen :

  • 13

    Tabel II. 1

    ERD dengan notasi chen (Sukamto & Shalahuddin, 2018)

    Simbol Deskripsi

    Entitas / entity

    Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada data dan harus

    disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

    Atribut

    Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

    Atribut kunci primer

    Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu

    kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut bersifat unik.

    Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

    Relasi

    Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.

    Asosiasi / association Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujunganya memiliki multiplicity

    kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubunga antar entitas yan lain disebut dnegan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau yang sering di sebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B maka ERD biasanya memiliki hubuangan binary (satu relasi

    menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary(satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary

    nama_entitas

    nama_atribut

    nama_kunci primer

    nama_atribut

  • 14

    Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD :

    Tabel II. 2

    Contoh ERD (Sukamto & Shalahuddin, 2018)

    Nama Gambar

    binary

    ternary

    N-ary

    2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

    Menurut Tabrani dalam (Hidayat, Marlina & Utami 2017) “Logical Record

    Structure terdiri dari link-link diantara tipe record, Link ini menunjukkan arah dari

    satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang

    kelihatan pada kedua link tipe record”.

    Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua

    metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat

    dikonverensikan ke LRS, metode yang lain dimulai dengan ER-diagram dan

    langsung dikonversikan ke LRS.

    Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluar field tipe

    record di tempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini

    menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi

    E1 R1 E2

    E1 R1 E2

    E3

    E1 R1 E2

    E3

    E4

  • 15

    tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record (Hidayat, Marlina &

    Utami 2017).

    2.2.4. Implementasi dan Pengujian Web

    Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) Pengujian unit fokus pada usaha

    verifikasi pada unit yang terkecil pada desain perangkat lunak (komponen atau

    modul perangkat lunak). Setiap unit perangkat lunak diuji agar dapat diperiksa

    apakah aliran masukan (input) dan keluaran (output) dari unit sudah sesuai dengan

    yang diinginkan. Pengujian unit biasanya dilakukan saat kode program dibuat.

    Karena dalam sebuah perangkat lunak banyak memiliki unit-unit kecil maka untuk

    menguji unit-unit kecil ini biasanya dibuat program kecil (main program) untuk

    menguji unit-unit perangkat lunak.

    Unit disini secara fisik dapat berupa prosedur atau fungsi, sekumpulan

    prosedur atau fungsi yang ada dalam satu berkas (file) jika dalam pemrograman

    terstruktur, atau kelas, bias juga kumpulan kelas dalam satu package dalam

    pemrograman berorientasi objek. Ilustrasi pengujian unit adalah sebagai berikut :

    Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018)

    Gambar II.6. Pengujian Unit.

    Setiap unit diuji menggunakan sebuah program pengujian yang khusus dibuat

    untuk menguji sebuah unit menggunakan kumpulan kasus uji yang didefinisikan.

    Pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan salah satunya Black-Box

  • 16

    Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji

    desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-

    fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang

    dibutuhkan.

    Pengujian Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang

    bersifat mecoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai

    dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan

    pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan

    kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

    1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang

    benar.

    2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang

    salah misalnya nama pemakai benar tetapi kata sandi, atau sebaliknya salah atau

    keduanya salah.