BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic...

25
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic Index (JII) Saham dikategorikan menjadi dua yaitu saham syariah dan saham non syariah. Perbedaan ini terletak pada kegiatan usaha dan tujuannya. Menurut Gumilang (2013:9), pasar modal syariah dapat dikatakan sebagai pasar modal yang menerapkan prisip-prinsip syariah. Oleh karena itu instrument yang diperdagangkan tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, seperti riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen minuman keras dan sebagainya. Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah Islam adalah sebagai berikut: 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko yang mengandung gharar dan maysir. 3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau menyediakan: barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram lidzatihi), barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic Index (JII)

Saham dikategorikan menjadi dua yaitu saham syariah dan saham non

syariah. Perbedaan ini terletak pada kegiatan usaha dan tujuannya.

Menurut Gumilang (2013:9), pasar modal syariah dapat dikatakan

sebagai pasar modal yang menerapkan prisip-prinsip syariah. Oleh karena

itu instrument yang diperdagangkan tidak boleh bertentangan dengan

syariat Islam, seperti riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen minuman

keras dan sebagainya.

Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam –

LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, jenis kegiatan utama

suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah Islam adalah

sebagai berikut:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual

beli resiko yang mengandung gharar dan maysir.

3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau

menyediakan: barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram

lidzatihi), barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

13

li ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI, serta barang dan atau jasa

yang merusak moral dan bersifat mudarat.

4. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat

(nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih

dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan

kesyariahannya oleh DSN-MUI.

Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kategori syariah adalah :

1. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan di atas.

2. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang atau jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan

palsu.

3. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut :

a. Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

ekuitas tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga

dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45% : 55%)

b. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari

10%

Sejarah pasar modal syariah di Indonesia sendiri dimulai dengan

diterbitkanya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment

Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia bekerja

sama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

14

Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan

memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah.

Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan

saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan

prinsip syariah (Bapepam).

Saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII) terdiri atas 30 jenis

saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam,

yang dievaluasi setiap 6 bulan. Penentuan komponen indeks setiap bulan

Januari dan Juli. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan

dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang

tersedia. Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) dilakukan oleh Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang

telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu dengan bobot

kapitalisasi pasar (marketcap weighted). Perhitungan indeks ini juga

mencakup penyesuaian-penyesuaian (adjustment) akibat berubahnya data

emiten yang disebabkan oleh aksi korporasi (Hasanah & Riyanti, 2016)

B. Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal

atas suatu investasi saham yang dilakukan (Ang, 1997 dalam Hasanah dan

Riyanti, 2016:59). Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk

meningkatkan nilai kekayaan dengan cara memaksimalkan return tanpa

melupakan faktor risiko yang dihadapinya. Return saham yang tinggi

mengidentifikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Return

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

15

saham memungkinkan seorang investor untuk membandingkan keuntungan

aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai

saham pada tingkatan pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return

pula memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan nilai dari

sebuah saham.

Menurut Azilia dan Yulius (2012), return saham merupakan pendapatan

yang berhak diperoleh investor karena menginvestasikan dananya. Return

saham merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari

investasi surat berharga saham. Return memungkinkan investor untuk

membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan

yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang

diinginkan. Seorang investor yang rasional akan sangat memperhatikan

hasil pengembalian saham karena return saham merupakan salah satu

indikator untuk mengetahui keberhasilan suatu investasi. Faktor yang

mempengaruhi return suatu investasi adalah faktor internal perusahaan dan

faktor eksternal. Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi

manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai

dan kondisi intern lainnya di dalam perusahaan. Dan faktor eksternal yang

mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku bunga

tabungan dan deposito, kurs valuta asing, dan inflasi.

Menurut Hardian Hariono (2010), Komponen return terdiri dari 2 jenis

yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan

selisih harga). Current income merupakan keuntungan yang diperoleh

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

16

melalui pembayaran yang bersifat periode seperti pembayaran bunga

deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai

pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya

dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat,

seperti bunga / jasa giro dan dividen tunai. Dan yang setara kas adalah

saham bonus atau dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam

bentuk saham dan dapat dikonversi menjadi uang kas.

Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan

yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli

saham dari suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari

harga pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi

harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan

timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital

gain.

C. Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan. Definisi

Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas (IAI,2012). Menurut Munawir (2001)

dalam Lidya dan Astri (2014), Laporan keuangan adalah dasar untuk dapat

menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana

dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil

keputusan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

17

PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa

tujuan laporan keuangan adalah:

1. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

keuangan , dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi;

2. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka (IAI,2012).

D. Laba Akuntansi

Laba merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan, perubahan aktiva atau penurunan

kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penambahan modal. Laba diartikan sebagai imbalan atas upaya

perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa sehingga laba merupakan

kelebihan pendapatan diatas biaya. Laba bersih adalah selisih positif dari

seluruh pendapatan dikurangi seluruh biaya dan pajak. Laba bersih

merupakan laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan

pengembangan. (Sri Purwanti, dkk: 2015).

Menurut Azilia dan Yulius (2012), laba adalah jumlah pendapatan yang

diperoleh dalam satu periode. Laba akuntansi didefinisikan sebagai

perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi

selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan

tersebut. Informasi laba sering dilaporkan dalam penerbitan laporan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

18

keuangan dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan penanam

modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan. Laba dipakai

untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam penggunaan sumbe daya

ekonomi perusahaan. Ukuran efisiensi umumnya dilakukan dengan

membandingkan laba periode berjalan dengan laba periode sebelumnya atau

dengan perusahaan lain dengan industri yang sama. Hingga saat ini banyak

yang memandang laporan laba rugi akuntansi sebagai informasi terbaik

dalam menilai prospek arus kas dimasa depan. Oleh karena itu kualitas laba

akuntansi yang dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak

eksternal perusahaan. Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba

akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsi

dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya.

Sehingga semakin besar gangguan persepsi yang terkandung dalam laba

akuntansi, maka semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut. Laporan

laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan untuk suatu periode tertentu. Laporan laba rugi seringkali

digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan atau sebagai dasar bagi

ukuran lain seperti imbal hasil investasi.

Berdasarkan konsep akuntansi keuangan SFAC No. 1 FASB 1978

dalam Hardian Hariono Sinaga (2010), informasi mengenai laba dan

komponen-komponennya memiliki fokus utama dari laporan keuangan

dimana diukur oleh pertambahan perhitungan akuntansi umum yang

memungkinkan indikasi yang lebih baik dari pelaksanaan usaha dagang

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

19

dibandingkan informasi tentang tanda terima peredaran uang dan

pembayaran.

Lebih lanjut dikatakan bahwa para investor, kreditor dan yang lainnya

sering menggunakan laporan pendapatan dan informasi mengenai laba dan

komponen-komponennya dalam bermacam-macam cara dan tujuan untuk

menaksir prospek mereka untuk aliran kas dari investasi dalam pinjaman

untuk usaha.

Menurut Faisal Abdullah (2004) dalam Hardian Hariono Sinaga (2010),

mereka menggunakan informasi tentang laba dalam hal :

1. Mengevaluasi pelaksanaan manajemen

2. Menaksir penambahan laba/jumlah lain yang mereka lihat seperti

mewakili jangka panjang laba usaha yang mampu didapat.

3. Memprediksi laba di masa datang

4. Menaksir resiko dari menginvestasikan pinjaman pada usaha

Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan prospek yang baik,

maka sahamnya akan diminati investor dan harganya meningkat. Laba

bersih perusahaan mendapatkan perhatian lebih banyak daripada bagian

laba dalam laporan keuangan. Hal ini karena laba bersih mengukur

kemampuan usaha untuk menghasilkan laba dan menjawab pertanyaan

bagaimana keberhasilan perusahaan dalam mengelola usahanya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

20

E. Arus Kas

Arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang

memiliki arti penting dalam penilaian harga saham perusahaan. Arus kas

berisi aliran kas masuk dan kas keluar perusahaan selama periode tertentu.

Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa

mendatang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas

yang telah dibuat sebelumnya.

Laporan arus kas adalah sebuah laporan keuangan dasar yang

melaporkan kas yang diterima, kas yang dibayarkan , dan perubahannya,

dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari

bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas

awal dan akhir (Tjiptowati Endang Irianti, 2008).

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama

dari suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004 No.2, paragraf 9).

Menurut Hardian Hariono Sinaga (2010), laporan ini menyediakan

informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas

opersinya, memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden.

Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang

penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu.

Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan

pemakai lainnya dalam :

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

21

1. Menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas

bersih positif dimasa yang akan datang.

2. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya

seperti melunasi hutang kepada kreditor.

3. Menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan

dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan kas.

4. Menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan

kas terhadap posisi keuangan perusahaan.

Arus kas sebagai salah satu komponen dalam laporan keuangan yang

penting bagi para pengguna laporan keuangan diklarifikasikan menjadi tiga

komponen, yaitu :

1. Arus Kas Operasi

Menurut Sri Purwanti dkk (2015), Arus kas operasi merupakan

jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan. Aktivitas

operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan

aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan. Beberapa contoh aktivitas operasi diantaranya :

a. Penerimaan kas dari pelanggan

b. Pembayaran kas kepada pemasok

c. Pembayaran kas kepada karyawan

Menurut PSAK 2004 No.2, paragraf 12 dalam Hardian Hariono

Sinaga (2010), jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi

merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

22

perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi

pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber

pendanaan dari luar .

Arus kas dari aktivitas operasi terutama deviden dari aktivitas

penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas

tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi pemdapatan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus

kas dari operasi adalah: (PSAK 2004 No. 2, paragraf 13)

a. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.

b. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lain.

c. Pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa.

d. Pembayaran kas kepada karyawan.

e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi

sehubungan dengan premi, klain, anuitas dan manfaat asuransi

lainnya.

f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali

jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari

aktivitas pendanaan dan investasi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

23

2. Arus Kas Investasi

Menurut Sri Purwanti dkk (2015), Aktivitas investasi adalah

perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang

tidak termasuk setara kas. Beberapa aktivitas investasi adalah sebagai

berikut :

a. Pembayaran utang untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tidak

berwujud, dan aktiva jangka panjang lainnya

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, aktiva jangka

panjang dan aktiva tidak berwujud lainnya

Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi

perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk

menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Menurut PSAK 2004 No.2, paragraf 15 dalam Hardian Hariono

Sinaga (2010), beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas

investasi adalah :

a. Pembayaran uang untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak

berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk

pengembangan yang dikapitalisasikan dan aktiva tetap yang

dibangun sendiri.

b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,

aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lain.

c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

24

d. Uang muka pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta

pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

e. Pembayaran sehubungan dengan future contracts, forward

contracts, option contracts dan swap contracts kecuali apabila

kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or

trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan

sebagai aktivitas pendanaan.

3. Arus Kas Pendanaan

Menurut Sri Purwanti dkk (2015), Arus kas yang berasal dari

aktivitas pendanaan mencakup transaksi dan peristiwa yang melibatkan

pos-pos kewajiban sehingga mengakibatkan perubahan dalam jumlah

serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Beberapa contoh arus

kas pendanaan adalah sebagai berikut :

a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menebus sahamnya

b. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya

c. Pelunasan pinjaman

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas

pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain

terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

Menurut PSAK 2004 No.2, paragraf 16 dalam Hardian Hariono

Sinaga (2010), beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas

pendanaan adalah :

a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

25

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menebus

saham perusahaan.

c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman wesel, hipotik dan

pinjaman lainnya

d. Pelunasan pinjaman.

e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk

mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna

usaha pembiayaan.

F. Faktor Fundamental

Faktor fundamental merupakan salah satu faktor lain yang dapat

mempengaruhi return saham. Faktor fundamental yaitu faktor-faktor yang

berasal dari dalam perusahaan, misalnya adanya pemogokan, tuntutan pihak

lain, penelitian yang tidak berhasil, kinerja perusahaan (tingkat

profitabilitas, tingkat likuiditas, leverage, deviden,asset growth, ukuran

perusahaan, dan lain-lain) (M. Iqbal dan Arruzi Bandi, 2003: 647 dalam

Hasanah dan Riyanti, 2016).

Menurut Halim (2003) dalam Monika (2012), untuk melakukan analisis

dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar, yaitu analisis

fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental adalah analisis

yang membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya

guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah menunjukan

nilai intrinsiknya atau belum. Analisis ini mencoba memperkirakan harga

saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

26

fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan

dividen dan sebagainya) yang mempengaruhi harga saham dimasa yang

akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga

diperoleh taksiran harga saham.

Return saham selalu dijelaskan dengan variabel fundamental menurut

Chu, E.L (1997) dalam Hasanah dan Riyanti (2016) informasi fundamental

secara umum dapat digambarkan sebagai informasi yang berkaitan dengan

data keuangan historis suatu perusahaan (Supadi dan M. Nuryatno Amin,

2012:2 dalam Hasanah dan Riyanti, 2016).

Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham

antara lain Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE) Dan Debt to

Equity Ratio (DER). Ketiga rasio ini digunakan bagi investor yang

membutuhkan informasi jangka pendek (Samsul, 2006 dalam Hasanah dan

Riyanti, 2016).

Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah tingkat

keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan

pada saat menjalankanoperasinya. Laba per lembar saham atau Earning Per

Share (EPS) diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham dibagi

dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. Jadi, Earning Per Share (EPS)

digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui tingkat profitabilitas

sebuah perusahaan (Hanani, 2011 dalam Hasanah dan Riyanti, 2016).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

27

G. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor lain yang dapat

mempengaruhi return saham. Menurut Lailatus S. dan Kadarusman (2014),

ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva,

penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini

digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili

seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin

banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin

banyak pula perputaran uang dan semakin besar pula ia dikenal di dalam

masyarakat. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan aktiva/besar

harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan logaritma natural total

aktiva.

Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil

karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar

modal sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana. Ukuran

perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya

suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko

dalam mengelola investasi yang diberikan para stakeholder untuk

meningkatkan kemakmuran mereka.

Perusahaan yang memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa

perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan. Jika perusahaan memiliki

total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap

kedewasaan (maturity) dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

28

positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang

relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih

stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan

total asset yang kecil (Ninna Daniati dan Suhairi : 2006 dalam Lailatus S.

dan Kadarusman: 2014). Dividend yang dibagikan kepada pemegang saham

pun semakin besar. Hal ini menyebabkan saham perusahaan tetap menarik

bagi investor dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang

tinggi secara relatif.

Ukuran Perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan

menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan yang menjadi

sampel di dalam penelitian ini (Hafis, 2013 dalam Serli dan Pipin: 2016).

Bentuk logaritma digunakan karena pada umumnya nilai aset perusahaan

sangat besar, sehingga untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya

nilai aset sampel diubah ke dalam bentuk logaritma terlebih dahulu.

Menurut Undang-Undang No. 17/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang usaha

kecil, menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan

tahunan sebanyak Rp1.000.000.000.000,- (satu milyar rupiah) digolongkan

ke dalam kelompok usaha kecil. Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat

dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan di atas

Rp1.000.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dapat dikelompokkan ke dalam

industri menengah dan besar.

Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang

dimiliki oleh perusahaan diatur dengan ketentuan Bapepam-LK (sekarang

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

29

OJK) No.IX.C.7 (1997) yang menyatakan bahwa:“Perusahaan menengah

atau kecil adalah perusahaan yang memiliki jumlah kekayaan (total assets)

tidak lebih dari 100 milyar rupiah”. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari

total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena total aktiva perusahaan

bernilai milyaran rupiah, maka hal ini dapat disederhanakan dengan

mentransformasikannya ke dalam logaritma natural.

H. Penelitian Terdahulu

1. Vicky Oktavia (2008).

Vicky Oktavia (2008), menganalisis pengaruh total arus kas,

komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham di BEI.

Hasil yang diperoleh dari pengujian pertama, total arus kas memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil

pengujian kedua, laba akuntansi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut menunjukan bahwa

laba akuntansi yang paling sering menjadi pertimbangan investor

untuk melakukan investasi di pasar modal. Hasil pengujian ketiga,

terdapat pengaruh yang signifikan antara laba akuntansi dan total

arus kas secara bersama-sama terhadap harga saham. Hasil

pengujian keempat, terhadapat pengaruh yang signifikan antara arus

kas operasi terhadap harga saham. Hasil pengujian kelima, terdapat

pengaruh yang signifikan antara arus kas investasi terhadap harga

saham. Pengujian keenam terdapat pengaruh yang signifikan dan

positif antara arus kas pendanaan terhadap return saham syariah.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

30

Pengujian ketujuh terdapat pengaruh yang signifikan dan positif

antara arus kas operasi, arus kas operasi dan arus kas pendanaan

secara bersama-sama terhadap harga saham.

2. Gumilang Surya Asmara (2013).

Gumilang Surya Asmara (2013), menganalisis pengaruh

informasi arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham syariah

JII 2011-2012. Hasil pengujian pertama, total arus kas memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syariah. Hasil

pengujian kedua, laba akuntansi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap return saham syariah. Hasil pengujian ketiga,

terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi terhadap

return saham syariah. Hasil pengujian keempat, tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara arus kas investasi terhadap return

saham syariah. Dan pengujian kelima terdapat pengaruh yang

signifikan antara arus kas pendanaan terhadap return saham syariah.

3. Harnovinsah dan Bernad Sagala (2015).

Harnovinsah dan Bernad Sagala (2015), menganalisis pengaruh

economic value added, rasio profitabilitas dan cash flow from

operating terhadap return saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh economic value added, rasio profitabilitas,

dan cash flow from operating terhadap return saham. Penelitian ini

dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan

analisis regresi data panel, dimana economic value added, rasio

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

31

profitabilitas, dan cash flow from operating merupakan variabel

bebas, sedangkan return saham sebagai variable terikat. Penelitian

ini menggunakan populasi seluruh perusahaan properti yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2013, sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, serta

studi dokumentasi untuk selanjutnya dilakukan pembahasan dan

analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EVA dan

ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan

properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 –2013.

Sementara itu, variabel ROE dan CFO tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham perusahaan properti yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010 – 2013.

4. Serli Meryana dan Pipin Fitriasari (2016).

Serli Meryana dan Pipin Fitriasari (2016), penelitian ini

menganalisis tentang Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba

Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham

Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Periode

2012-2014. Hasil analisis pada uji yang pertama yaitu arus kas dari

aktivitas operasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap return

saham pada perusahaan property & realestate periode 2012 –2014.

Hasil pengujian kedua Arus kas dari aktivitas investasi tidak

berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan

property & realestate periode 2012–2014. Hasil pengujian ketiga

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

32

arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh secara parsial

terhadap return saham pada perusahaan property & realestate

periode 2012–2014. Hasil pengujian keempat Laba setelah pajak

tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada

perusahaan property & realestate periode 2012–2014. Hasil

pengujian ke lima ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara

parsial terhadap return saham pada perusahaan property & realestate

periode 2012–2014. Dan hasil uji keenam arus kas dari aktivitas

operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas

pendanaan, laba setelah pajak dan ukuran perusahaan secara

bersama-sama tidak berpengaruh secara simultan terhadap return

saham pada perusahaan property & realestate periode 2012–2014.

5. Hasanah Setyowati dan Riyanti Ningsih (2016).

Hasanah Setyowati dan Riyanti Ningsih (2016). Menganalisis

tentang pengaruh faktor fundamental, risiko sistematis dan ekonomi

makro terhadap return saham syariah yang tergabung di Jakarta

Islamic Index (JII) pada periode 2012-2014. Hasil analisis data dan

pembahasan yang telah dilakukan adalah pada uji pertama tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent (EPS,

ROE, DER, Beta Saham, Inflasi dan Kurs) dengan variabel

dependent (Return saham syariah) secara simultan. Diperoleh hasil

secara simultan (Uji F) nilai Fhitung sebesar 1,185 lebih kecil dari

Ftabel sebesar 2,28 dan nilai (sig.) dari F = 0,329 > 0,05 maka

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

33

hipotesis alternatif ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model regresi ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi

return saham syariah atau dapat dikatakan Earning Per Share (EPS),

Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Beta Saham,

Inflasi dan Kurs secara simultan tidak berpengaruh terhadap Return

saham syariah.

Hasil Uji kedua secara parsial (Uji t) dapat disimpulkan bahwa

semua variabel yaitu Earning Per Share (EPS), Return On Equity

(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Beta Saham, Inflasi dan kurs

tidak berpengaruh terhadap return saham syariah. Hasil secara rinci

yaitu:

a. Nilai t hitung variabel EPS yakni -1,674 dengan t tabel=1,67412

(t hitung < t tabel) dan nilai sig=0,100 lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05 (0,100>0,05)

b. Nilai t hitung variabel ROE yakni 0,560 dengan t tabel=1,67412

(t hitung < t tabel) dan nilai sig= 0,578 lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05 (0,578>0,05)

c. Nilai t hitung variabel DER yakni -0,312 dengan t tabel=1,67412

(t hitung < t tabel) dan nilai sig= 0,756 lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05 (0,756>0,05)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

34

d. Nilai t hitung variabel beta saham yakni 0,430 dengan t

tabel=1,67412 (t hitung < t tabel) dan nilai sig=0,669 lebih besar dari

nilai probabilitas 0,05 (0,669>0,05)

e. Nilai t hitung variabel inflasi yakni 0,450 dengan t tabel=1,67412

(t hitung < t tabel) dan nilai sig=0,655 lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05 (0,655>0,05)

f. Nilai t hitung variabel kurs yakni -1,689 dengan t tabel=1,67412

(t hitung < t tabel) dan nilai sig=0,097 lebih besar dari nilai

probabilitas 0,05 (0,097>0,05).

Hasil uji ketiga koefisien determinasi menunjukkan nilai

adjusted R2 sebesar 0,018. Hal ini berarti bahwa 1,8% variasi Return

saham syariah dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share

(EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Beta

Saham, Inflasi dan Kurs, sedangkan sisanya yaitu 98,2% return

saham syariah dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model

regresi.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

35

I. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menurut teoritis dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Persamaan satu (1)

Persamaan dua (2)

Gambar 2.1. Kerangka konseptual

Sumber : hasil olah data spss, 2017

Total Arus Kas

(TAK)

Laba Akuntansi

(AKO)

(AKI)

(LAK)

Arus Kas Operasi

Arus Kas Investasi

Arus Kas Pendanaan

Return Harga

Saham (Y)

H1

H2

H3

H4

(AKP)

H5

H6

H7

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Saham Syariah dan Jakarta Islamic ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1984/3/BAB II.pdf · mempengaruhi adalah gejolak politik dalam negeri, perubahan suku

36

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara

empiris.

Adapun hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :

H1: Ada pengaruh signifikan positif antara Total Arus Kas terhadap Return

Saham Syariah.

H2: Ada pengaruh signifikan positif antara Laba Akuntansi terhadap Return

Saham Syariah.

H3: Ada pengaruh signifikan positif antara Arus Kas Operasi terhadap

Return Saham Syariah.

H4: Ada pengaruh signifikan positif antara Arus Kas Investasi terhadap

Return Saham Syariah.

H5: Ada pengaruh signifikan positif antara Arus Kas Pendanaan terhadap

Return Saham Syariah.

H6: Ada pengaruh signifikan antara Total Arus Kas dan Laba Akuntansi

secara serentak terhadap Return Saham Syariah.

H7: Ada pengaruh signifikan antara Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi

dan Arus Kas Pendanaan secara serentak terhadap Return Saham Syariah.