BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi...

28
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati berbagai kemudahan yang dihasilkan oleh teknologi itu sendiri. Semua perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta sudah atau bahkan wajib menggunakan sistem informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Pengertian Sistem Menurut Para AhliKonsep Dasar Sistem ( Hutahaean, 2014) 1. Menurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagianbagian atau komponen komponen yang berkaitan, berhubungan, ketergantungan, saling mendukung, serta secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Umity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”. 2. Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001 : 2),” Mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan kumpulan dan komponen komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. 3. Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005 : 2), “Mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia,

memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati berbagai kemudahan yang dihasilkan

oleh teknologi itu sendiri. Semua perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta sudah

atau bahkan wajib menggunakan sistem informasi

2.1.1. Pengertian Sistem

Pengertian Sistem Menurut Para Ahli–Konsep Dasar Sistem ( Hutahaean, 2014)

1. Menurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu

himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian–

bagian atau komponen – komponen yang berkaitan, berhubungan, ketergantungan,

saling mendukung, serta secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Umity)

untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

2. Pengertian Sistem Menurut Indrajit (2001 : 2),” Mengemukakan bahwa sistem

mengandung arti kumpulan – kumpulan dan komponen – komponen yang dimiliki

unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

3. Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005 : 2), “Mengemukakan bahwa sistem

adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

8

yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang – orang yang

betul – betul ada dan terjadi”.

Dengan demikian sistem adalahsuatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk

melakukan sasaran yang tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Hutahaean, 2014), supaya sistem dikatakan sistem yang baik memiliki

karakeristik yaitu:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem

terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sisten yang

lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup

(scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat ngenguntungkan yang harus

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

9

tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk sistem lainnya melalui

penghubung.

5. Masukkan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input

adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi

yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. Contoh dalam sistem computer

program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah

menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasikan panas

yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang

dibutukan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

10

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan

mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan. menjadi keluaran. Sistem produksi

akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data

menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem

sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut (Hutahaean, 2014), Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut

pandang :

1. klasifikasi sistem sebagai :

a. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem Fisik (physical System)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sisrem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem Alamiyah (Natural System)

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

11

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem Tertutup (Close System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengeruh dan tidak berhubungan

dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut

berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut

campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak

ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

b. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar

atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka

harus mempunyai pengendali yang baik.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

12

2.1.4. Elemen Sistem

Menurut (Kadir, 2014), elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan

inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem

menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.

2. Masukan

Masukan (input), sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk di proses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud

(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan

menjadi keluaran yang berguna.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran

bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feed-back), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini di gunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengukur agar sistem

berjalan sesuai tujuan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

13

2.1.5. Daur Hidup Sistem (System Development Life Cycle (SDLC))

Menurut (Rosa dan M. Shalahuddin, 2015), “System Development Life Cycle

(SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk

mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya berdasarkan cara-cara yang

sudah teruji baik atau best practice”. Daur hidup sistem terdiri menjadi beberapa tahapan

(fase) yaitu sebagai berikut:

1. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, pasti terlebih dahulu adanya kebutuhan atau

problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi

sebagai hasil perkembangan suatu organisasi. Permintaan kebutuhan itu meningkat

melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan

dengan jelas, tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan yang ada, pembangunan

sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

2. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa

kebutuhan yang dibutuhkan dengan membangun suatu sistem untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

3. Penerapan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioprasikan.

Penerapan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur ulang sistem, peralihan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

14

dari tahap pembangunan menuju tahap operasianal adalah penerapan sistem, yang

merupakan tahap akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoprasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk

suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang

oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan,

perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi

perubahan-prubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem Menjadi Tidak Layak

Perubahan-perubahan dengan kebutuhan yang begitu drastis sehingga tidak dapat

diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Secara

ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan

sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.1.6. Penertian Informasi

Pengertian Informasi menurut (Hutahaean, 2014), “Informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”. Sumber

informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan

dan kesatuan nyata.

Menurut Gordon B. Davis “ informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentu yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan

dalam keputusan keputusan yang akan datang (Hutahaean, 2014).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

15

Sistem pengelolah informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya

mengolah data dari bentuk tidak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai atau

kualitas informasi berhubungan dengan keputusan. Apabila tidak ada pilihan atau

keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Karakteristik dari nilai atau kualitas

suatu informasi sebagai berikut:

1. Akurat (Accurate)

Informasi yang diberikan harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya, karena

keakurasian sebuah informasi dapat menjadi tolak ukur ketepatan dan keberhasilan

dalam pengambilan keputusan.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi harus tersedia pada saat diperlukan dan tidak boleh terlambat karena didalam

proses pengambilan keputusan, informasi yang sudah lama atau datangnya setelah

suatu keputusan diambil tidak akan lagi memiliki nilai. Jadi, semakin baru (up to date)

informasi tersebut maka akan semakin berguna. Ketepaan waktu sangat penting bagi

datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu.

3. Lengkap

Informasi bagi para pengguna atau pembuat keputusan harus memperoleh informasi

yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusi yang

dapat dijadikan landasan keputusan.

4. Relevan

Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil, hal ini berhubungan dengan

kelengkapan suatu informasi. Tingkat relevansi dikatakan sangat tipis karena tidak

lengkapnya suatu informasi, maka informasi tersebut tidak ada gunanya. Relevansi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

16

suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel

yang menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi.

5. Terpercaya

Isi informasi dapat dipercaya, hal ini tergantung kepada pemberi informasi.

6. Terverifikasi

Infornasi dapat dilacak ke sumber lainnya, apabila pemakai laporan tidak yakin dengan

informasi yang diterimanya, untuk mendapatkan sumber informasi yang diperoleh dan

memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya.

7. Mudah Dipahami

Informasi harus siap dipahami oleh penerimanya atau pengguna atau pembacanya,

karena penerima informasi tidak ingin berpikir lagi dalam menerima informasi, untuk

mengetahui kesimpulan dari informasi tersebut.

8. Mudah Diperoleh

Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna, apabila pengguna mendapatkan

informasi yang sulit diperoleh.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli – Sistem Informasi Akuntansi

(Rizki A. Fauuzi, 2017)

Menurut Henry C. Lucas,” Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur–

prosedur yang diorganisasikan, bila mana dieksekusi, akan menyediakan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

17

Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts,” Sistem Informasi adalah suatu

kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan

pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses

tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnnya

terhadap kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu

dasar untuk pengambian keputusan.

Menurut James A. Hall, “ Sistem Informasi adalah sebuah rangkaina prosedur

formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada

pemakai.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli – Sistem Informasi

Akuntansi (Rizki A. Fauuzi, 2017)

Menurut George H. Bodnar dan Wiliam S. Hopwood, “Sistem Informasi Akuntansi

adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah

data ekonomi menjadi informasi yang berguna”.

Menurut Barry E. Cushing, “ SIA adalah kumpulan dari manusia dan sumber

sumber daya modal atau suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan

informasi keuangan dan juga informasi didapat dari pengumpilan dan pengolahan data

transaksi”.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

18

Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts, “ SIA adalah suatu susbsitem dari

sistem informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan

informasi yang termasuk didalam bagian fungsi akuntansi”.

2.1.9. Siklus dalam Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem bagian (sub-system)

yang berupa siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukan prosedur akuntansi,

mulai dari sumber data sampai proses pencatatan/ pengolahan akuntansinya.

Berikut ini adalah pembagian dari siklus akuntansi menurut

(Kusrini dan Koniyo, 20017), yaitu:

1. Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan merupakan pendapatan yang dimulai dari bagian penjualan otoritas

kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan

penerimaan kas.

2. Siklus Pengluaran Kas

Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas yang dimulai

dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran.

3. Siklus Konversi

Siklus konversi merupakan siklus produksi, dimulai dari bahan mentah sampai barang

jadi.

4. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Siklus manajemen sumber daya manusia merupakan siklus yang melibatkan

proses penggajian pada karyawan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

19

5. Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan

siklus ini berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan

pencatatan laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

2.1.10. Penerimaan Kas

Menurut( Bahri dalam Anna,dkk. 2016) mendefinisikan bahwa “Jurnal penerimaan

kas (cash receipt jurnal) yaitu berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan

kas”. Sedangkan menurut (Shatu, 2016) mengemukakan bahwa “Jurnal penerimaan kas

ialah jurnal yang disediakan khusus untuk pencatat transaksi penerimaan kas”.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus

yang dipakai untuk mencatat semua transaksi keuangan yang mengakibatkan

bertambahnya kas atau uang tunai perusahaan.

2.1.11. Peneluaran Kas

Menurut (Bahri dalam Anna, dkk. 2016) mengemukakan bahwa “Jurnal pengeluaran

kas (cash payments journal) berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas”.

Sedangkan menurut (Shatu, 2016) mendefinisikan bahwa “Jurnal pengeluaran kas adalah

jurnal yang khusus untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran kas”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa jurnal pengeluaran

kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang tunai

atau kas dari berbagai jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

20

2.1.12. Laporan Keuangan

Menurut (Hery dalam Anna, dkk. 2016) mengemukakan bahwa “Laporan

keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat

untuk mengkomunikasikan data keuangan atau perusahaan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan”

Laporan keuangan merupakan satu dari beragam informasi yang digunakan

pengguna untuk pengambilan keputusan yang berisikan tentang catatan keuangan

perusahaan (Yadiati, W. & Mubarok, 2017).

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan catatan

yang berisikan informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi

yang menggambarkan kinerja dari perusahaan tersebut.

Laporan keuangan memiliki beberapa tahapan berdasarkan urutan penyajiannya.

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya (Hery, 2016:3) adalah sebagai

berikut:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban

perusahaan untuk satu periode tertentu. Laporan laba rugi ini pada akhirnya memuat

informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil kegiatan operasional

perusahaan.

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement Of Owner’s Equity)

Laporan ekuitas pemilik adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan

dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode tertentu. Neraca (Balance

Sheet) Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset, kewajiban

dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

21

3. Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flows)

Laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan

arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari

aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan atau

pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu.

2.2. Konsep Dasar Program

Konsep dasar program merupakan bagian penentuan kebutuhan dari sistem

informasi yang dibutuhkan. Pada umumnya program merupakan sederetan instruksi atau

statement yang dapat dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut berfungsi untuk

mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar mendapatkan dan

menghasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan. Menurut Kadir (2014:192)

memberi pengertian bahwa “Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk

mengatur perangkat keras komputer agar melaksanakan tindakan tertentu”. Sedangkan

menurut Fadallah dkk (2018:61) mengungkapkan bahwa “Program adalah kumpulan

instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan

tertentu”.

2.2.1. Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut (Rossa dan M. Shalahuddin, 2015) memberikan pengertian bahwa

“Metodelogi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang

mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi

yang diberlakukan terhadapnya”.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

22

Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat

lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek

didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode

berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan

berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek dan pengujian berorientasi objek.

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek sebagai berikut:

a. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai

ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

b. Kecepatan Pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis

danperancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

c. Kemudahan Pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat

dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

d. Adanya Konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis,

perancangan maupun pengkodean.

e. Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya

konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan

mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

Saat ini sudah banyak bahasa pemrograman berorientasi objek. Banyak orang

berfikir bahwa pemrograman berorientasi objek identik dengan bahasa pemrograman

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

23

Java. Namum sebenarnya bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman

berorientasi objek tidak hanya bahasa Java salah satunya yakni: Bahasa Pemrograman

(Web) PHP, PHP4 dengan versi-versi akhir menuju PHP5 sudah mendukung

pemrograman berorientasi objek. PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan

untuk pemrograman web.

2.2.2. Basis Data (Database)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Sistem basis data adalah sistem

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau

informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses

dengan mudah dan cepat. Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan

basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management

System (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:

1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.

2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) Perangkat lunak (Software) adalah

“Program komputer yang terasosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak seperti

dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara penggunaan (user manual)”.

2.2.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan

model Waterfall. Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Model sekuensial linier

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

24

(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut

dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Berikut gambar dari model air terjun (waterfall):

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:29)

Gambar II.1.

Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mengspesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk

didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan

program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan

perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat

diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak

yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

25

3. Pembuatan Kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini

adalah program komputer sesuai dengan desain yang dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional serta

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)

Perubahan terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat

pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap

pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari

analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak yang baru.

2.2.4. Bahasa Pemrograman Java

Menurut (Jubilee, 2015) “Java merupakan pemrograman yang sangant popular

karena rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah luas, mulai

dari computer hingga smartphone. bahasa pemprograman java dikembangkan pertama

kali oleh Sun Microsystem yang dimulai oleh James Gosling yang diliris pada tahun 1995.

Bahasa yang digunakan C dan C++, sama seperti program pada umumnya, java

merupakan bahasa pemprograman yang mampu bekerja dengan sebuah database.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

26

Menurut (Jubilee, 2015) “ NetBeans merupakan IDE (Intergrated Development

Environment) untuk membuat aplikasi dengan java, PHP, C, C++, dan HTML”. Secara

garis besar, NetBeans IDE bekerja menyerupai Microsoft Visual Studio maupun

Dreamweaver dalam konteks sebagai aplikasi yang memiliki lingkungan kerja lengkap

untuk membangun aplikasi lain.

2.3. Teori Pendukung

2.3.1. Unified Modelling Language

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “Unified Modeling Language (UML)

salah satu strandar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requierment, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman objek”.

Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode

pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan

UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan

model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses

yang tujuannya adalah pengembangan tradisional.

1. Diagram Unified Modeling Language (UML)

Pada UML 2.3 terdiri dari tiga belas (13) macam diagram yang dikelompokkan

kedalam tiga kategori. Adapun pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut

akan digambarkan pada diagram berikut.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

27

Diagram UML

2.3

State Machine

Diagram

Activity

Diagram

Use Case

Diagram

Interaction

Overview

Diagram

Timing Diagram

Communication

Diagram

Intraction

Diagram

Sequence

Diagram

Behavior

Diagram

Deployment

Diagram

Package

Diagram

Composite

Strructure Diagram

Component

Diagram

Object Diagram

Class Diagram

Structure

Diagram

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:140)

Gambar II.1

Diagram Unified Modeling Language (UML)

Secara garis besar penjelasan gambar diatas adalah sebagi berikut:

a. Structure Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan

suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

b. Behavior Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan

kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

c. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan

interaksi sistem dengan sisteem lain maupun interaksi antara sub sistem pada suatu

sistem.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

28

2. Use Case Diagram

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “Use Case Diagram merupakan

pemodelan untuk kelakuann (behavior) sistem informasi yang aan dibuat. Use Case

mendeskripsi sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang

akan dibuat”. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam

sebuah informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Berikut

adalah simbol-simbol yang terdapat didalam use case diagram.

Sumber: Dermawan dan Hartini (2017)

Gambar II.2.

Contoh Use Case Diagram

3. Activity Diagram

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “Activity diagram atau diagram aktivitas

adalah workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

uc Use Case Model

Wali Kelas

Lihat Nilai

Tampil Nilai S iswa

Cetak Nilai

«include»

«extend»

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

29

Sumber: Dermawan dan Hartini (2017)

Gambar II.3.

Contoh Activity Diagram

4. Sequence Diagram

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan

objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang

dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen

harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case berserta metode metode

yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu.

act Activ ity

SystemAdmin

Star

Data Admin

Edit

Tampil Data

AdminForm Admin

Perbarui

Data Sudah

Diperbarui

End

/ Ya

/perbarui data admin

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

30

Sumber: Syara, Chintya (2018).

Gambar II.5.

Contoh Sequence Diagram

5. Deployment Diagram

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), Diagram deployment atau deployment

diagram menujukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram

deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:

a. System tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware.

b. System client / sever

sd sd Sequence Diagram Login Admin Keu. Kasir Penerimaan Kas

Admin Keu. Kasir

Penerimaan Kas

Cek User Data User MenuLogin

1: input username, passworrd()

2: Username, password()

3: data user()

4: validasi()

5: User tidak ditemukan()

6: Menampilkan Menu Utama()

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

31

Sumber : Nurmalasari, Wahyu (2019)

Gambar II.5.

Contoh Deployment Diagram

2.3.2. Entitiy Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2016) “ERD adalah bentuk paling awal dalam

melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODBMS maka

perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan

data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. Dengan

menggunakan Entity Relationship Diagram dapat memodelkan struktur data dan

hubungan antar data yang begitu kompleks, sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti,

dalam pemodelan struktur data dapat mengabaikan proses yang harus dilakukan, selain itu

pemodelan struktur data dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dapat

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

32

menjawab pertanyaan seperti, data apa saja yang kita butuhkan dan bagaimana data yang

satu berhubungan dengan data yang lainnya

Derajat kardinalitas yang terdapat dalam Entity Relationship Diagram adalah:

1. Satu ke Satu (One to One) (1:1)

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi himpunan entitas yang

satu dengan satu entitas lainnya.

Dosen Mata Kuliah Memiliki 1 1

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:52)

Gambar II.10.

Contoh Derajat Kardinalitas Satu ke Satu (One to One) (1:1)

2. Satu ke Banyak (One to Many) (1:N)

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi antar himpunan entitas

yang satu dengan entitas banyak entitas lainnya.

Dosen Mata Kuliah Mengajar

nip Nama_mkKode_mkNama_dosen

1 M

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:52)

Gambar II.11.

Contoh Derajat Kardinalitas Satu ke Banyak (One to Many) (1:N)

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

33

3. Banyak ke Banyak (Many to Many) (N:M)

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi antar himpunan banyak

entitas dengan banyak entitas lainnya. Jika terjadi relasi many to many maka akan

menghasilkan sebuah entitas baru.

Mahasiswa Mata Kuliah Menganbil

nim Nama_mkKode_mkNama_mhs

N M

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:52)

Gambar II.12.

Contoh Derajat Kardinalitas Banyak ke Banyak (Many to Many) (N:M)

2.3.3. Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari structure record-record

pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan

kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK). Aturan pembuatan Logical Record

Structure (LRS) yaitu:

1. Setiap entitas akan diubah menjadi bentuk kotak.

2. Sebuah atribut disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas.

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri atau menjadi entitas baru dalam

bentuk belah ketupat.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem Kemajuan ilmu teknologi yang berkembang dengan cepat diseluruh dunia, memungkinkan masyarakat itu untuk menikmati

34

Berikut contoh dari Logical Record Structure:

Kode_akun

Nama_akun

Jenis_akun

Saldo_normal

Master_akun

No_trans

Kode_akun

Debit

kredit

Jurnal_detail

No_trans

No_kas_masuk

Tgl_trans

Keterangan

Jurnal

No_kas_masuk

Kode_akun

Tgl_trans

Nominal

Keterangan

Trans_kas

1

M

1 M

M 1

1

M

Sumber: Syara, Chintya (2018).

Gambar II.13.

Logical Record Structure