BAB II LANDASAN TEORI -...
-
Upload
nguyenkhanh -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI -...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p6) Sistem Informasi
Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM)
yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain
yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.
Menurut Bodnar & Hopwood (2006, p8) Sistem Informasi
Akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mentransformasi data akuntansi menjadi informasi.
Bedasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem berbasis komputer
yang merupakan subsistem dari SIM yang dirancang untuk mentransformasi
data akuntansi menjadi informasi akuntansi dan keuangan juga informasi lain
yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.
8
2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney & Steinbart (2009, p28-29) ada 6 komponen Sistem
Informasi Akuntansi, yaitu :
• Orang yang mengoperasikan suatu sistem dan melakukan berbagai fungsi
yang ada
• Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, yang melibatkan
pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas suatu
organisasi.
• Data organisasi dan proses bisnisnya
• Software yang digunakan untuk memproses data organisasi
• Infrastruktur teknologi informasi, yang termasuk komputer, perangkat
tambahan, dan jaringan. Perangkat komunikasi digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mengirim data dan
informasi.
• Internal kontrol dan langkah-langkah keamanan menjaga data dalam
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p7-8) ada 5 macam
penggunaan informasi akuntansi, yaitu :
• Membuat Laporan Eksternal
9
Perusahaan menggunakan sistem infomasi akuntansi untuk menghasilkan
laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para
Investor, Kreditor, Dinas Pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain.
• Mendukung aktivitas rutin
Para Manager memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk
menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.
Contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang
dan jasa, membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke
pelanggan.
• Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya
antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan
pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian.
• Perencanaan dan pengendalian
Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem
informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran
dengan jumlah aktual.
• Menerapkan pengendalian internal
Pengendalian Internal (Internal Control) mencakup kebijakan-kebijakan,
prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk
memelihara keakuratan data keuangan.
10
2.1.4 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jones & Rama (2008, buku 2, p326), Analisis Sistem
adalah fase berikutnya dari pengembangan sistem yang lebih detail dan
memerlukan lebih banyak informasi dari pada investigasi sistem. Tujuan
utama dari fase analisis sistem adalah untuk mengembangkan persyaratan-
persyaratan detail bagi sistem baru.
Menurut Bodnar & Hopwood (2006, p469), Analisis Sistem
adalah proses memahami sistem yang telah ada sebelumnya dan permasalahan
yang ada didalamnya, menggambarkan informasi yang dibutuhkan, dan
menetapkan prioritas untuk kerja sistem berikutnya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Analisis Sistem adalah tahap selanjutnya dari pengembangan sistem
yang lebih terperinci dan memerlukan lebih banyak informasi untuk
mengembangkan persyaratan-persyaratan terperinci bagi sistem baru dan
memahami sistem yang telah ada sebelumnya dan permasalahan yang ada
sebelumnya.
2.1.5 Pengertian Rancangan Sistem
Menurut Jones & Rama (2006, p588), Rancangan Sistem merupakan fase
ketiga dari siklus hidup pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk
11
menentukan realisasi fisik dari sistem tersebut (formulir, laporan, tabel,
proses, dan sebagainya) dan memilih pemasok.
2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi berbasis Object Oriented
2.2.1 Pengertian Rich Picture
Menurut Mathiassen et. al (2000, p 26) Rich Picture adalah
gambar informal yang menyajikan pemahaman ilustrator dari sebuah situasi.
2.2.2 Unified Modelling Language (UML)
2.2.2.1 Pengertian UML (Unified Modelling Language)
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p78), Unified
Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk
menentukan, mevisualisasikan,, membangun, dan mendokumentasikan
suatu sistem informasi.
Menurut Pranoto (2010), UML digunakan untuk
mensoesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan menstruktur
segala sesuatu yang ditemukan dalam proses pembangunan sistem
seperti orang yang terlibat dalam sistem, menggambarkan sistem
bisnis, menggambarkan logika dari sistem, aktifitas dalam sistem,
memperlihatkan bahasa pemrograman dalam sistem, menggambarkan
skema database, dan memperlihatkan mekanisme penggunaan ulang
komponen yang sudah ada.
12
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa UML adalah Bahasa visual yang dipakai untuk
meganalisa, merancang sistem software, membuat model, dan
mendokumentasikan suatu sistem informasi dari sebuah bisnis.
2.2.2.2 UML Activity Diagram
2.2.2.2.1 Identifikasi Event
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p27-29),
ada beberapa pedoman yang perlu dilakukan dalam
mengidentifikasi event, yaitu :
• Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika
seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi
menjadi bertanggungjawab terhadap suatu aktivitas
• Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan
agen internal
• Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab
dipindahkan dari 1 agen internal ke agen internal lainnya
• Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela atau
diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal
yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi
atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai
13
alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu
yang sudah dijadwalkan
• Gunakan 1 nama kejadian dan uraian yang mencerminkan
sifat umum dari kejadian itu
2.2.2.2.2 Pengertian Workflow Table
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p111)
Workflow Table adalah tabel dengan dua kolom yang
mengidentifikasi para pelaku dan tindakan yang
dilakukannya dalam suatu proses.
Menurut Connoly & Begg (2005, p621
Workflow Table adalah suatu kegiatan yang melibatkan
pelaksanaan tugas beberapa pelaku yang dilakukan oleh
entitas pengolahan yang berbeda, yang mungkin orang atau
sistem perangkat lunak, seperti Data Base Management
System (DBMS), program aplikasi, atau sistem surat
elektronik.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Workflow Table adalah tabel yang
digunakan untuk mengidentifikasikan suatu proses atau
kegiatan yang memungkinkan orang atau sistem.
2.2.2.2.3 Pengertian Activity Diagram
14
Menurut Lethbridge (2005, p486), Activity
Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan
urutan kegiatan, yang biasanya menunjukkan beberapa
urutan.
Menurut Bennet (2005, p 234) Activity
Diagram merupakan sarana menggambarkan alur kerja
yang dapat digunakan dalam berbagai cara.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah
UML yang menggambarkan urutan kegiatan yang dapat
digunakan dalam berbagai cara.
2.2.2.2.4 Klasifikasi Activity Diagram
2.2.2.2.4.1 Overview Actifity Diagram (OAD)
Menurut Jones & Rama (2008, buku
1, p110) Overview Actifity Diagram adalah
Suatu aktivitas UML yang menyajikan
gambaran tingkat tinggi dari proses bisnis
dengan mendokumentasikan kejadian-
kejadian penting, urutan kejadian, dan aliran
informasi antar kejadian.
2.2.2.2.4.2 Detailed Activity Diagram (DAD)
15
Menurut Jones & Rama (2008,buku
1, p110) Detailed Activity Diagram adalah
Suatu diagram activitas UML yang
menyediakan penyajian yang lebih detail
dari aktifitas yang berhubungan dengan satu
atau dua kejadian yang disajikan dalam
OAD.
2.2.2.3 Pengertian UML Class Diagram
Menurut Lethbridge (2005, p489) Class Diagram adalah
diagram UML yang terutama menunjukkan kelas dan asosiasi antara
kelas-kelas
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p225) Class Diagram
adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel
di SIA, hubungan antar tabel, dan sifat tabel.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa UML yang menunjukkan kelas yang digunakan untuk
mendokumentasikan tabel pada SIA, hubungan antar tabel, dan sifat
tabel.
2.2.2.4 Pengertian Use Case Diagram
16
Menurut Lethbridge (2005, p517) Use Case Diagram adalah
diagram UML yang menunjukkan aktor, Usecase dan hubungannya.
Menurut Bennett (2005, p20) Use Case Diagram adalah
Menampilkan usecase dan aktor yang menunjukkan hubungan di
antara mereka.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Use Case Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan
hubungan antar aktor
2.2.3 Rancangan Database
2.2.3.1 Pengertian Rancangan Database
Menurut Connoly & Begg (2005, p291) Desain Database
adalah proses atau menciptakan desain yang akan mendukung sebuah
misi perusahaan dan tujuan misi dari sistem database yang akan
dibutuhkan.
Menurut Perry & Schneider (2005, p145) Rancangan
Database adalah Database yang dirancang dengan baik yang secara
akurat membangun operasi suatu perusahaan adalah penting untuk
keberhasilan setiap sistem database yang dirancang untuk me-
maintenance informasi akuntansi.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Rancangan Database adalah proses yang
17
dirancang untuk memenuhi misi dan tujuan perusahaan untuk
keberhasilan sistem database yang digunakan untuk memperbaiki
sistem informasi akuntansi
2.2.3.2 Pengertian SQL Server
Menurut Chong et.al (2008, p33), SQL adalah bahasa
standar yang digunakan untuk mengambil dan memodifikasi data
dalam database relasional.
2.2.4 Form
2.2.4.1 Pengertian Form
Menurut Perry & Schneider (2005, p209) Form
menampilkan informasi dari satu atau lebih banyak tabel yang mudah
dimengerti dalam format yang menarik di layar komputer
Menurut Jones & Rama ( 2008, buku 1, p354) Formulir
adalah dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi
pengguna dengan data.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Form adalah dokumen terpola yang dapat diisi
dengan tabel dalam format yang mudah dipahami dan dapat diisi data
oleh pengguna.
2.2.4.2 Jenis-jenis Form
18
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p323-325) Jenis-
jenis formulir input terdiri dari 3, yaitu :
- Formulir Entry satu record
digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu
- Formulir Entry bentuk Tabel
digunakan untuk memasukkan banyak record di satu tabel
- Formuir Entry Multitabel
digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel
2.2.5 Rancangan Layar
2.2.5.1 Pengertian Rancangan Layar
Menurut Booch (2005, p515), Interface adalah tampilan
luar dari kelas, objek, atau modul, yang menekankan abstraksi
sementara, struktur dan rahasia dari perilakunya.
2.2.5.2 Pengertian Visual Basic
Menurut McMonnies (2004, p21) dalam kasus vb.net,
aplikasi program yang disebut sebagai solusi yang dikembangkan
sehingga penggunaan dari arsitektur yang mendasar dapat diterapkan.
2.2.6 Rancangan Laporan
2.2.6.1 Pengertian Rancangan Laporan
19
Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p 295), Laporan
adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.
Menurut Perry & Schneider (2005, p231) Laporan yang
digunakan dalam aplikasi database akuntansi untuk menyediakan hasil
hardcopy yang dibutuhkan saat membandingkan subtotal dan data
yang ditemukan pada pelanggan dan data penagihan
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Rancangan Laporan adalah Laporan penyajian
data yang tersusun dan digunakan dalam aplikasi database untuk
menyediakan copy output untuk membandingkan data yang ditemukan
pada pelanggan dan data tagihan.
2.2.6.2 Crystal Report
Menurut Peck (2003,p2),Crystal Report sebagai penyedia
semua alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan presentasi atas
laporan yang berkualitas.
2.2.7 Navigation Diagram
20
Menurut Mathiassen et.al (2000,p344) Diagram Navigasi adalah
jenis khusus dari Diagram Statechart yang berfokus pada dinamika
keseluruhan dari antarmuka pengguna.
2.3 Teori Khusus
2.3.1 Pengertian Jasa
Menurut Kotler & Amstrong (2008, p204) Layanan adalah suatu
aktivitas pada setiap kegiatannya menawarkan satu pihak ke pihak lain yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
2.3.2 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler & Amstrong (2008, p225-226) Karakteristik-
karakteristik jasa adalah:
1. Intangibility
Jasa tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum
dibeli.
2. Inseparibility
Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedia manapun.
3. Variability
Kualitas layanan tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan,
dimana, dan bagaimana.
4. Perishability
21
Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan dikemudian hari atau digunakan.
2.3.3 Arus Transaksi Bisnis pada Perusahaan Jasa
Menurut Warren et.al (2005,buku 1,p70-71), transaksi terjadi
bermula ketika manager atau karyawan memberikan persetujuan atau
otorisasi atas transaksi. Kemudian transaksi tersebut dilakukan. Pihak-pihak
yang terlibat dalam transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen yang
menjelaskan perincian transaksi. Dokumen-dokumen inilah yang kemudian
menjadi dasar untuk menganalisis dan mencatat transaksi.
2.3.4 Pengertian Kontraktor
2.3.4.1 Main Kontraktor
Menurut Clough et al.(2005,p3) Kontraktor utama yang
juga dikenal sebagai kontraktor umum, adalah perusahaan bisnis yang
dalam kontrak dengan pemilik untuk pembangunan proyek, baik
secara keseluruhan atau untuk beberapa kontraktor khusus bagian.
Kontraktor utama adalah partai yang menyatukan semua yang
memiliki elemen beragam dan masukan dari presesi konstruksi ke
dalam upaya, tunggal terkoordinasi.
2.3.4.2 Sub Kontraktor
22
Menurut Clough et.al (2005,p4) Sub kontraktor adalah
perusahaan konstruksi yang memiliki kontrak dengan kontraktor utama
untuk melakukan beberapa aspek pekerjaan kontraktor utama.
2.3.5 Pengertian Konstruksi
Menurut Peurifoy et.al (2011,p1) Konstruksi adalah tujuan akhir dari
desain konstruksi ke dalam struktur yang dapat dicapai oleh seseorang dan
mesin.
2.3.6 Pengertian Kontrak Konstruksi
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007 (2007,
PSAK no 34), Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan
secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan,
teknologi dan fungsi atau tujuan pengguna pokok.
2.3.7 Kategori Kontraktor
Menurut Clough (2005, p5-6) , Bidang konstruksi adalah penggunaan
dan bentuk dari banyak jenis struktur yang dihasilkannya.
Empat divisi Utama :
- Konstruksi Residental
23
Residental, atau perumahan, konstruksi meliputi pembangunan rumah
keluarga tunggal, kondominium, town house multiunit, dan apartemen
bertingkat tinggi.
- Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan termasuk bangunan-bangunan, selain dari perumahan,
yang digunakan untuk kelembagaan, pendidikan, industri ringan, tujuan
komersial, sosial, agama, pemerintah, dan rekreasi.
- Rekayasa Konstruksi
Rekayasa konstruksi adalah kategori sangat luas dan mencakup struktur
yang direncanakan dan dirancang oleh para insinyur. Kategori ini termasuk
struktur-struktur yang berkaitan desain lebih dengan pertimbangan
fungsional yang artistic dan yang melibatkan bahan lapangan seperti batu,
baja, aspal, beton, kayu, dan pipa.
- Konstruksi Industri
Industri proses konstruksi meliputi pembangunan proyek asosiasi dengan
pembuatan atau produksi produk komersial atau jasa. Struktur semacam itu
membutuhkan pendekatan yang sangat teknis dan sering dibangun besa
besaran oleh perusahaan kontraktor khusus yang melakukan kedua desain
dan konstruksi lapangan
2.3.8 Pengertian Contract system
24
Menurut Clough et.al (2005,p8) Pemilik proyek konstruksi
mengusulkan memiliki banyak pilihan yang tersedia tentang bagaimana
pekerjaan harus dilakukan. Memang benar bahwa pemilik publik harus sesuai
dengan berbagai persyaratan hukum dan administrasi. Tetapi dalam hal ini
proses konstruksi merupakan salah satu yang menawarkan banyak pilihan
prosedur negosiasi pemilik. Dalam hal ini biasanya menyelesaikan pekerjaan
konstruksi, kontraktor utama masuk ke dalam kontrak dengan pemilik.
Kontrak menjelaskan secara rinci sifat pembangunan yang akan dicapai dan
layanan yang akan ditampilkan. Kontraktor wajib melakukan pekerjaan
penuh sesuai dengan dokumen kontrak, dan pemilik diharuskan membayar
iklan kontraktor yang disetujui. Pengalaman menunjukkan bahwa pemilik
sering dapat mengurangi biaya konstruksi mereka dengan memberikan
pemikiran yang lebih dengan jenis kontrak yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dan tujuan. Kemungkinan untuk proses konstruksi sukses
adalah pemilik belajar bijaksana dan menyeluruh sebelum proses
pertimbangan. Resiko selama pembangunan lapangan adalah masalah
penting. Pilihan kontrak adalah kekuatan baik kontraktor atau pemilik
menanggung sebagian besar resiko. Masing-masing jenis kontrak ini
memiliki keuntungan, tetapi ada variasi yang membagi risiko konstruksi
untuk pihak yang paling dapat mengelola dan mengendalikan.
2.3.9 Pengertian Biaya Estimasi
25
Menurut Clough et. al (2005,p76) Memperkirakan konstruksi
adalah kompilasi dan analisis dari banyak item yang mempengaruhi dan
berkontribusi terhadap biaya proyek. Memperkirakan, yang dilakukan
sebelum kinerja fisik dari pekerjaan, memerlukan studi rinci dokumen
penawaran dan kondisi situs. Hal ini juga melibatkan analisis yang cermat
dari hasil penelitian untuk sampai pada penilaian mungkin paling akurat
dari biaya kemungkinan, konsisten dengan waktu penawaran yang tersedia
dan keakuratan dan kelengkapan informasi yang disampaikan. Biaya
konstruksi diperkirakan untuk melayani berbagai proses, dan sebagian
besar kredit untuk keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan
kontraktor dapat dianggap berasal dari keterampilan dan kecerdasan, atau
kekurangan itu, staff yang memperkirakan. Jika perusahaan kontraktor
mendapatkan pekerjaan dengan penawaran kompetitif, perusahaan harus
menjadi penawar rendah pada jumlah yang memadai dari proyek itu
tawaran jika ingin tinggal di bisnis. Namun, pekerjaan itu tidak harus
memperoleh harga begitu rendah yang mustahil untuk menyadari
keuntungan yang wajar dari mereka. Dalam suasana persaingan yang ketat,
persiapan penawaran realistis dan seimbang membutuhkan sepenuhnya
dalam penilaian baik dan keterampilan memperkirakan. Kontraktor
diharapkan dapat memberikan pemilik dengan informasi biaya muka
handal, dan kemampuan untuk melakukannya menentukan dalam ukuran
besar kemampuannya terus menarik klien pemilik.
26
2.3.10 Tipe Kontrak Konstruksi
Menurut Clough et.al (2005, p 135) Meskipun ada berbagai jenis
kontrak konstruksi, mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Satu
kelompok termasuk kontrak-kontrak dimana pemilik memilih kontraktor
berdasarkan penawaran yang kompetitif, dan yang lainnya termasuk orang-
orang di mana pemilik negosiasi kontrak langsung dengan kontraktor
kontrak yang dipilih. Banyak pemilik konstruksi publik, serta bekerja swasta
banyak, jatuh dalam kategori pertama. Sebuah unit - harga kontrak, yang
kedua dari dua jenis, yang diambil berdasarkan perkiraan jumlah dari item
pekerjaan tertentu dan harga satuan untuk setiap item. Sehubungan dengan
kompetitif-kontrak penawaran, pemilik kadang memilih kontraktor untuk
biaya-ditambah-kontrak biaya menggunakan credensial kontraktor, dengan
pertimbangan kompetitif diberikan untuk jumlah biaya kontraktor
mengusulkan.
2.3.11 Pengertian Progress Payments
Menurut Clough (2005, p 146) Ini adalah adat bahwa proyek-
proyek lebih dari durasi sangat terbatas memerlukan pemilik atau pemberi
pinjaman konstruksi untuk melakukan pembayaran periodik atau
pembayaran kembali biaya untuk kontraktor selama masa konstruksi. Hal ini
biasanya tidak praktis dan tidak diinginkan bagi kontraktor untuk membiayai
27
pembangunan dari sumber dayanya sendiri. Karena kontraktor sering
beroperasi pada dana pinjaman, persyaratan pembayaran yang ditetapkan
dalam kontrak ia sangat penting. Kontraktor harus membuat aplikasi untuk
pembayaran kemajuan sejumlah diresepkan hari sebelum jatuh tempo, atau
pada saat penyelesaian fase dirancang dari pekerjaan. Dalam kasus yang
pertama, setiap pembayaran didasarkan pada nilai 0, pekerjaan diletakkan di
tempat, termasuk yang dilakukan oleh subkontraktor selama periode waktu
ditentukan. Dalam kasus terakhir, jumlah yang tetap uang atau ditunjuk
persentase dari jumlah total kontrak jatuh tempo karena setiap tahap
konstruksi diharapkan selesai.
2.3.12 Pengertian gedung
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, P425) gedung
adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai
tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan,
olahraga, dan sebagainya.
2.3.13 Pengertian Instalasi