BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum 2.1.1 Definisi Public Relations · Menurut para pakar hingga saat...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum 2.1.1 Definisi Public Relations · Menurut para pakar hingga saat...
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
2.1.1 Definisi Public Relations
Public Relations merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan yang
menerapkan program-program Public Relations secara terencana dan
berkesinambungan. Public Relations suatu organisasi atau perusahaan yang
berupaya melakukan hubungan baik dengan Public untuk menjaga citra organisasi
atau perusahaan. Didalam melaksanakan programnya, Public Relations
melakukan komunikasi yang persuasive dan efektif melalui media yang tepat.
Menurut para pakar hingga saat ini belum terdapat konsensus yang mutlak
mengenai definisi PR. Sebagai acuan, salah satu definisi Public Relations yang
diambil dari The British Institute of Public Relation (Rosadi Ruslan, 2014, p. 16)
berbunyi :
a) “Aktifitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara suatu
lembaga atau organisasi dengan publiknya.
b) “Public Relations adalah memikirkan, merencanakan, dan
mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian
antara suatu lembaga atau organisasi dengan publiknya”.
Menurut (Gassing, 2016, p. 8) “Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan penilaian terhadap sikap publik, menyesuaikan kebijaksanaan tata kerja dari suatu organisasi atau perorangan dengan
kepentingan publik dan melakukan program aksi untuk memperoleh pengertian dan persetujuan publik”.
Menurut (Gassing, 2016, p. 10) “PR sebagai fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi
dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian,
10
penerimaan, kerja sama, melibatkan manajamen dalam menghadapi
persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen untuk mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utama”.
2.1.2 Tugas dan Fungsi Public Relations
1. Fungsi Public Relations
Menurut (Rosady Ruslan, 2013, p. 20) Peranan atau tugas Public Relations
dalam satu organisasi dapat dibagi empat kategori, yaitu :
a. Penasehat Ahli
Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dan membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publiknya.
b. Fasilitator Komunikasi
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator
atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk
mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
Peranan praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan
Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau
krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
11
d. Teknisi Komunikasi
Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi Public Relations
sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
komunikasi atau yang dikenal dengan method of communication in
organization”.
Menurut (Gassing, 2016, p. 105) ada 3 fungsi Public Relations, yaitu :
a. Memberikan penerangan kepada publik.
b. Membujuk publik untuk mengubah sikap dan tindakan.
c. Mereprensentasikan sikap organisasi terhadap publik dan sebaliknya.
Menurut (Suardhita, 2014, p. 16) “Fungsi utama Public Relations, yaitu:
1. Menumbuhkan, mengembangkan hubungan baik antara organisasi
perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal.
2. Menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan
meningkatkanpartisipasi publik.
3. Menciptakan opini publik yang menguntungkan organisasi/ perusahaan”.
2. Tugas Public Relations
Menjaga hubungan baik tidak hanya dilakukan dengan Public Eksternal.
Suasana didalam badan atau perusahaan juga menjadi target dari tugas Internal
Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang mempunyai
hubungan langsung dengan perkembangan lembaga atau perusahaannya.
Menurut (Ropingi, 2017, p. 59) “Kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antar bawahan dan
pimpinan atau atasan terjain dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan”.
12
Menurut (Tayibnapis, 2014, p. 35) “Public Relations dikatakan berfungsi
apabila ia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau
tidak dalam menunjang perusahaan dan menjamin kepentingan publik”.
Menurut (Suardhita, 2014, p. 16) “Tugas Public Relations disuatu
perusahaan adalah :
1. Mendidik suatu publik melalui kegiatan non profit untuk menggunakan
barang/jasa instansinya.
2. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan
publik.
3. Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
4. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan
masyarakat sehari-hari.
5. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
6. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari
pesaing perusahaan oleh konsumen”.
Berdasarkan fungsi dan tugas Public Relations yang telah dikemukakan di
atas, penulis menarik kesimpulan bahwa fungsi Public Relation secara umum
adalah sebagai sarana komunikasi dua arah antara organisasi dan khalayaknya.
Public Relations diharap mampu memfasilitasi dan mengakomodasi kepentingan
publik dan menunjang kegiatan organisasi untuk mencapai tujuannya. Selain itu,
Public Relations harus mampu menciptakan komdisi harmonis antara organisasi
dan publiknya demi terciptanya kepentingan bersama.
13
2.1.3 Ruang Lingkup Public Relations
Setelah mengetahui pengertian dari Public Relations, maka ada pula
ruanglingkup Public Relations dalam menjalankan fungsi dan tugas pada suatu
organisasi atau perusahaan.
Menurut (Yusmawati, 2017, p. 4) “ruang lingkup Public Relations dalam
suatu organisasi/lembaga antara lain sebagai berikut:
a. Membina hubungan kedalam (publik internal) Publik internal adalah
publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu
sendiri. Seorang humas harus mampu mengidentifikasi atau mengenali
hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,
sebelum kebijakan dijalankan oleh organisasi.
b. Membina hubungan keluar (publik eksternal) Publik eksternal adalah
publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan
gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya”.
Menurut (Kriyantono, 2017, p. 23) “ruanglingkup Public Relations
disingkat menjadi PENCILS, yaitu :
1. Public & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik,
misalnya dengan membantu tulisan yang disebarluaskan kepada media.
2. Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk
membentuk citra.
3. News, seorang Public Relations dituntut menguasai teknik-teknik menulis
sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (Public Relations
Writing)
14
4. Community Invelovement, Public Relations harus membuat program-
program yang ditunjukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau
masyarakat sekitarnya.
5. Identity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina
hubungan denag media (pers)
6. Lobbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian peruasi dan
negosiasi dengan berbagai pihak.
7. Social Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat program-
program yang bermanfaak bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.
Menurut (Rosadi Ruslan, 2014, pp. 22–23) “menjabarkan adapun Ruang lingkup
tugas Public Relations dalam sebuah ornganisasi/lembaga antara lain meliputi
aktivitas sebagai berikut :
a) Membina hubungan kedalam (Internal)
Yang dimaksud dengan publik internak adalah publik yang menjadi bagian
dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang Public
Relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang
menimbulkan gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan
itu dijalankan oleh organisasi.
b) Membina hubungan keluar (Eksternal)
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum
(masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang
positif terhadap lembaga yang diwakilkannya”.
15
Berasarkan pembahasan diatas, bahwa seorang Public Relations sebagai
“jalan penengah” antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.
Public Relations harus bisa menyajikan berbagai informasi untuk menciptakan
hubungan baik terhadap publik luar (eksternal) dan dalam (internal) agar citra
Positive perusahaan bisa terjaga dengan baik.
2.1.4 Proses Kerja Public Relations
Secara umum Public Relations adalah seseorang yang menciptakan opini
publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan
baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
Selain itu, Public Relations harus mampu menjelaskan dan menekankan tanggung
jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk
tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai
sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren yang sedang terjadi
ditengah-tengah masyarakat, menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak
dalam komunikasi sebagai alat utama.
Public Relations bukanlah kegiatan yang sembarangan, justru kegiatan ini
membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan untuk menguntungkan
pertumbuhan perusahaan. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa kehidupan
perusahaan akan bergantung pada opini publik. Oleh karena itu, pekerjaan seorang
Public Relations harus dilakukan untuk membentuk respon positif dari opini
publik tersebut.
16
Menurut (Ropingi, 2017, p. 58) “Dalam konsepnya, Public Relations
menjalankan tugas dan oprasionalnya, baik sebagai komunikator dan moderator,
maupun organisator. Tugas pokok seorang Public Relations adalah sebagai
berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik
Internal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi
dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi.
Menurut (Suardhita, 2014, p. 17) “Proses kerja Public Relations yaitu
terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan ke
dalam maupun ke luar antara organisasi dan publiknya yang tujuannya untuk
mencapai saling pengertian”.
Menurut (Suardhita, 2014, p. 15) “Seorang Public Relations memiliki peran yang sangat penting pada perusahaan dalam membangun citra positif kepada publik yang kini telah lebih maju di mana masyarakat lebih selektif
dalam mengkonsumsi jasa atau produk yang mereka inginkan, peran seorang Public Relations sangat diperlukan untuk menjaga nama baik citra
perusahaan sekaligus sebagai ajang promosi untuk produk jasanya. Tidak hanya itu, seorang Public Relations juga dituntut untuk dapat meningkatkan brand awareness perusahaan.
17
2.2 Studi Literatur
2.2.1 Company Profile
1. Pengertian Company Profile
Company Profile merupakan salah satu media yang merepresentasikan
sebuah perusahaan atau organisasi termasuk produknya secara verbal maupun
grafik yang mengangkat Corporate Value serta Product Value serta keunggulan
perusahaan. Company Profile berisi gambaran umum perusahaan, di mana
perusahaan dapat memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara
terbuka kepada publiknya disesuaikan dengan kepentingan publik sasaran.
Menurut (Kriyantono, 2017, p. 340) Public Relations didorong melakukan penelitian tentang motif dan kebutuhan publik ini sebelum memutuskan tema kampanyenya dan tema-tema apa yang akan ditulisnya di Newsletter,
majalah internal, majalah dinding, Backgrounders, Annual Report, website, dan Company Profile.
Menurut (Kriyantono, 2017, p. 215) Bahasa merupakan elemen penting dalam mendefinisikan atau membingkai situasi krisis. Artinya, praktik
Public Relations mesti lebih seksama dan kreatif dalam memilih symbol bahasa dalam berbagai pesan komunikasinya. Berbagai macam media komunikasi, seperti Press-Release, Newsletter, Company Profile, Bulletin
dan Website. Mesti di desain dengan baik, sehingga dapat memengaruhi konstruksi publik yang positif terhadap organisasi.
Menurut (Kriyantono, 2017, p. 268) Dalam Public Relations, cultural studies mengkaji bagaimana praktik Public Relations, termasuk teks atau
alat atau produk komunikasinya, seperti Newsletter, Press Release dan Company Profile, digunakan sebagai sarana mempresentasikan realitas
yang mempromosikan kekuatan tertentu atas pihak lain.
2. Fungsi Company Profile
Company profile merupakan salah satu aspek penting dalam publikasi
sebuah perusahaan. Fungsi sebuah company profile adalah sebagai media
komunikasi dan penyampaian informasi tentang perusahaan kepada pihak-pihak
terkait, baik internal maupun eksternal perusahaan.
18
Menurut (Kriyantono, 2016, p. 216) “Fungsi Company Profile yaitu
sebagai berikut :
1. Representasi perusahaan. Company Profile merupakan gambaran tentang
perusahaan. Bisa juga dianggap mewakili perusahaan sehingga publik
tidak usah bersusah payah mencari informasi tentang perusahaan. Dapat
juga digunakan sebagai alat membangun citra agar berbagai kelompok
penekan dalam masyarakat mempunyai pemahaman yang benar tentang
perusahaan.
2. Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya
mutual Understanding.
3. Menghemat waktu transaksi. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan
bisnis perusahaan tidak perlu menyatakan secara detail tentang
perusahaan, produk, pasar, visi dan misi. Hal itu dapat dipelajari melalui
Company Profile, sebelum dah sesudah pertemuan.
4. Membangun identitas dan citra korporat. Company Profile yang dikemas
menarik, jelas, detail dan mewah, mencerminkan wajah perusahaan dimata
publik sebagai perusahaan yang besar dan bonafit.
3. Isi Company Profile
Menurut (Kriyantono, 2017, p. 227) “Banyak hal yang bisa ditulis dalam
Company Profile. Tetapi, secara umum isi Company Profile mencakup :
a) Sejarah perusahaan, mencakup antara lain pendiri perusahaan, jajaran
direksi, asal muasal dan proses perkembangan.
19
b) Filosofis perusahaan, bisa disebut pandangan atau ideology dasar-dasar
perusahaan.
c) Budaya perusahaan, adalah nilai-nilai kunci dan konsep bersama yang
membentuk citra anggota organisasi terhadap organisasinya. Misalnya,
etos kerja tinggi, maju untuk semua, makan tidak makan yang penting
kumpul.
d) Sambutan dari pimpinan (direktur utama dan komisaris utama) tentang
segala hal yang sangat berpengaruh pada aktivitas perusahaan dan rencana
jangka panjang.
e) Identitas perusahaan, termasuk disni logo, Uniform, interior gedung dan
kantor, kualitas cetakan dan kualitas Audiovisual-nya.
f) Visi, misi dan strategi perusahaan, termasuk komitmen perusahaan untuk
meraih kemajuan. Ini menunjukan bahwa oprasional perusahaan dilakukan
tidak sembarangan, tetapi melalui perencanaan yang matang dan
berkesinambungan. Sebagai jaminan masa depan bisnis yang
berkelanjutan. Pada akhirnya menciptakan kepercayaan publik, bahwa
masa depan perusahaan terjamin.
g) Alamat cabang-cabang. Semakin banyak cabang perusahaan dibeberapa
wilayah menunjukan jalur distribusi yang merata. Pada akhirnya
mencerminkan kebersamaan dan presties perusahaan.
h) Gambaran tentang SDM, ceritakan orang-orang dibalik oprasional
perusahaan, siapa saja figur pengendali dijajaran manajemen termasuk
tokoh berpengaruh dimasyarakat yang berkaitan dengan perusahaan.
20
i) Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Dengan persaingan ketat
dewasa ini, pelayanan pelanggan memang kunci strategis. Gambaran
kelebihan perusahaan dari sisi yang membedakan dari kompetitor.
j) Prestasi dan keunggulan perusahaan, termasuk segala hal yang telah
dilakukan perusahaan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat
menuntut bukan hanya kualitas produk atau jasa, tapi juga apa yang bisa
dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan kuliatas kehidupan
masyarakat. Misalnya program peduli lingkungan sebagai wujud tanggung
jawab perusahaan.
k) Laporan perkembangan perusahaan (Annual Report), termasuk informasi
keuangan perusahaan.
l) Deskripsi tentang produk-produk dan jasa utama yang ditawarkan program
pengembangan dimasa mendatang.
2.2.2 Media Public Relations
Media Publikasi merupakan sarana dimana seseorang atau kelompok
mengumumkan hasil dari penelitian, diskusi, atau suatu hal yang perlu diketahui
oleh publik. Media Publikasi dapat dibedakan menjadi media cetak dan media
elektronik. Public Relations harus mampu untuk menyampaikan pesan dengan
cara yang ekonomis namun memiliki dampak yang luar biasa bagi publik.
Kemunculan internet yang kemudian melahirkan media sosial yang beragam ini
sangat membantu kerja Public Relations. Mulai dari Twitter, Facebook,
Instagram, Blog, hingga Youtube dapat dimanfaatkan untuk publikasi.
Keberadaan media saat ini amat diperlukan oleh Professional Public
Relations, sebab media merupakan alat untuk publikasi, tempat untuk membangun
21
support terhadap perusahaan dan sebagai sarana dalam membangun reputasi.
Sebab media tidak memliki jarak dengan publik sehingga akses informasi dan
publikasi yang disampaikan melalui media diasumsikan lebih cepat sampai.
Keberadaan media juga dibutuhkan untuk membangun jaringan agar
penyebarluasan informasi bisa lebih cepat jika ada jaringan yang mensupport.
Menurut (Silvina Mayasari, 2018, p. 25) Alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antara
manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menetukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum
dinyatakan dalam tindakan.
Menurut (Ropingi, 2017, p. 155) Penyebaran informasi tentang perusahaan atau program-program Public Relations kepada khalayak eksternal melalui media yang sudah ada (institusi media) biasanya tidak gampang, karena,
institusi media memiliki standar berita atau informasi berdasarkan pada prinsip-prinsip jurnalistik yang berlaku serta karakteristik media yang dikelolanya.
Menurut (Hermawan, 2015, p. 3) Media adalah suatu sarana yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver)”.
Untuk itu, praktisi Public Relations perlu hal-hal seperti, banyak
mencermati isu-isu yang berkembang agar statemen atau pernyataan yang
disampaikan melalui media tidak melenceng dari situasi dan kondisi yang sedang
berkembang.
2.2.3 Customer
Customer adalah seseorang yang menggunakan produk atau menerima jasa
dari individu atau organisasi. Kata customer diambil dari kata custom yang berarti
habit (kebiasaan). Seorang customer yang datang pada toko tertentu secara berkala
menjadikan kebiasaan kegiatan membeli barang pada suatu toko tertentu
22
walaupun masih ada toko yang lain, atau orang yang didekati oleh pemilik toko
dengan tujuan agar berbelanja di tokonya lagi di masa mendatang.
Customer dapat diklasifikasikan menjadi dua grup utama yaitu Internal
dan Eksternal. Internal Customer adalah seorang yang bekerja pada organisasi itu
sendiri, ada kemungkinan pada divisi lain atau cabang lain. Sementara External
Customer pada umumnya merupakan rakyat umum. Individu atau organisasi yang
menerima barang atau jasa sebagai bank, misalnya moneter (penjualan dan
pembelian barang). Bisnis atau orang-orang bisnis, termasuk penyedia, bank, dan
pesaing dan Badan Pemerintahan, Organisasi Sosial.