BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustakaeprints.umm.ac.id/40235/3/BAB II.pdf · Dilengkapi...
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian pertama yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam
skripsi ini yaitu jurnal yang berjudul “Aplikasi Informasi Telepon Darurat
Menggunakan Android Berbasis Location Based Service (LBS)”. Tujuan dari
penelitian ini membantu masyarakat mencari bantuan dari instansi yang menyediakan
layanan pertolongan darurat dengan lebih mudah dan cepat, karena berbasis Location
Base Service (LBS) yang terintegrasi dalam smartphone Android, untuk dapat
menampilkan informasi nomor telepon dari instansi layanan darurat terdekat.
Pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall, yang terdiri dari tahapan
requirement engineering, design and implementation, testing, Release dan Maintenance.
Hasil dari penelitian adalah aplikasi Telepon Darurat dengan fitur kemudahaan dan
fleksibilitas, serta aplikasi berjalan dalam kondisi Hybrid (Online) dan kondisi Offline
dapat memberikan kinerja yang optimal dalam menampilkan instansi terdekat dari posisi
pengguna berada[9].
Hasil penelitian kedua yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skrip
ini yaitu jurnal yang berjudul “Save Our Soul (SOS App)”. Dalam penelitian ini peneliti
merancang sebuah aplikasi untuk memberikan keselamatan bagi wanita dan anak-anak.
Dilengkapi dengan pelacakan lokasi dan kontak darurat, aplikasi ini dapat mengirim
pesan darurat melalui layanan push notifikasi dan sms ke kontak yang sudah didaftarkan
untuk memberi tahu tentang kejadian saat ini dan mengirim lokasi pengguna jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan[10].
Hasil penelitian ketiga yang menjadi bahan referensi untuk penelitian dalam skripsi
ini yaitu jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Website Café Tong Susu
Menggunakan PHP MVC Framework dengan Metode User-Centered Design”.
Peneliti ingin membuat website Cafe Tong susu, Untuk meningkatkan nilai promosi,
dibangunlah sebuah website resmi yang user-friendly. Untuk membuat sebuah webiste
yang user-friendly dan tingkat kegunaan yang tinggi dibutuhkan sebuah metode
penunjang salah satunya adalah metode User Centered Design (UCD). Metode UCD
yang digunakan pada penelitian kali ini adalah interview, kuesioner dan rapid
9
prototyping. Selain penggunaan metode, bahasa pemograman yang digunakan dalam
pembuatan website Tong Susu adalah PHP yang mendukung framework MVC, yaitu
CodeIgniter. Dari hasil pengujian yang dilakukan yaitu kuesioner membuktikan bahwa
website Tong Susu memiliki first impression yang baik dan kegunaan yang tinggi bagi
customer atau calon customer Tong Susu [11].
2.2. Metode Waterfall
Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall untuk perancangan
aplikasi. Metode Waterfall (air terjun) menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut ini model dari
metode waterfall:
Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall [15]
1. Analisis Kebutuhan
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa
yang dibutuhkan oleh user. Kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
didokumentasikan.
2. Desain Sistem
Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis
kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi
10
program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada
tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Penulisan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
4. Pengujian Program
Pengujian fokus pada perangkat lunak memastikan bahwa semua bagian
sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang di inginkan.
5. Penerapan Program dan pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung
atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru [16].
2.3. Metode UCD(User Centered Design)
Perancangan aplikasi ini menggunakan metode UCD (User Centered Design)
untuk perancangan perangkat lunak, metode UCD (User Centered Design)
merupakan paradigma baru dalam pengembangan system perangkat lunak dan web.
Konsep dari UCD (User Centered Design) adalah user sebagai pusat dari proses
pengembangan konteks, tujuan dan lingkungan sistem berdasarkan dari
pengalaman pengguna [5].
11
Gambar 2.2 Diagram tahapan Metode UCD (User Centered Design) [17]
Menurut Albani & Lombardi (2010) pada buku User Centered Design for
EASYREACH terdapat lima proses dari UCD (User Centered Design) berdasarkan
ISO 9241-210:2010, yaitu:
1. Plan the human centered design
Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis dasar teori metode yang
memiliki tujuan untuk menggali kebutuhan yang diperlukan untuk penelitian
ini dan seluruh kebutuhan yang terkait dengan penelitian ini.
Disini peneliti melakukan studi literature untuk metode yang dilakukan
dengan cara mencari buku dan jurnal sebagai pendukung untuk memperkuat
teori-teori yang ada.
2. Specify the context of use
Mengidentifikasi orang yang akan menggunakan produk. Ini akan
menjelaskan untuk apa dan dalam kondisi seperti apa mereka akan
menggunakan produk.
Pada tahap ini peneliti menggunakan metode identify Stakeholders. Pada
tahap ini juga peneliti mengidentifikasi karakteristik pengguna ataupun
kelompok pengguna, usia serta jenis kelamin.
12
3. Specify user and organisational requirements
Pada dasarnya pada tahap ini adalah tahap penggalian informasi atau data
untuk menggumpulkan kebutuhan dari pengguna, kemudian setelah
informasi/data telah terkumpul, dilakukanlah penataan informasi dari data
kebutuhan pengguna tersebut, lalu kebutuhan pengguna digambarkan ke
dalam berbagai bentuk/teknik, seperti narasi, gambar, atau diagram.
Pada tahap ini peneliti menggunakan wawancara dan kuesioner untuk
menggali kebutuhan. Setelah kebutuhan pengguna didapatkan, kebutuhan
pengguna di gambarkan ke dalam bentuk Data Flow Diagram dan
Conseptual Data Model (CDM).
4. Product design solutions
Tahap ini merupakan tahap perancangan solusi. Dimana peneliti akan
membangun desain sebagai solusi dari sistem yang sedang dianalisis. Pada
tahap ini peneliti akan merancang sebuah User Interface.
5. Evaluate design against user requirements
Melakukan evaluasi terhadap desain yang dilakukan apakah tujuan
pengguna dan organisasi telah tercapai [17]. Pada tahap ini peneliti
menggunakan pengujian Usability.
2.3.1. Prinsip UCD (User Centered Design)
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam UCD (User Centered Design) adalah:
1. Fokus pada pengguna
Perancangan harus berhubungan langsung dengan pengguna sesungguhnya
atau calon pengguna, misalnya melalui interview, survey. Tujuannya adalah
untuk memahami kognisi, karakter, dan sikap pengguna serta karakteristik.
Aktivitas utamanya mencakup pengambilan data, analisis dan integrasinya ke
dalam informasi perancangan dari pengguna tentang karakteristik tugas,
lingkungan teknis atau organisasi.
13
2. Perancangan terintegrasi
Perancangan harus mencakup antarmuka pengguna, sistem bantuan (cara
penggunaan), dan dukungan teknis seperti kebutuhan perangkat lunak dan
perangkat keras yang dibutuhkan.
3. Dari awal berlanjut pada pengujian pengguna
Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem yang
berpusat pada pengguna adalah secara empiris dibutuhkan observasi tentang
kelakuan pengguna, evaluasi umpan-balik yang cermat, wawasan pemecahan
terhadap masalah yang ada, dan motivasi yang kuat untuk mengubah
rancangan.
4. Perancangan interaktif
Sistem yang sedang dikembangkan harus didefinisikan, dirancang, dan
melakukan beberapa kali tes. Berdasarkan hasil tes kelakuan dari fungsi, maka
juga akan dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan aplikasi
tersebut [18].
Menurut riset yang dilakukan oleh komunitas pengembangan UCD (User Centered
Design) IBM, terdapat enam prinsip UCD (User Centered Design), yaitu:
1. set the business goals
Prinsip pertama ‘Menetapkan tujuan bisnis' berarti mencakup semua aspek
bisnis perangkat lunak. Itu harus mempertimbangkan pasar di mana sistem akan
digunakan, pengguna yang akan mengoperasikan sistem atau yang disebut
intended user, dan kompetisi pada sistem sejenis lainnya.
2. understand the user
Prinsip yang kedua 'memahami pengguna'. Hal ini berfokus pada
mendengarkan kebutuhan pengguna dan permintaan pasar. Untuk melakukan hal
ini, pengembang software harus menyertakan pengguna dalam proses desain.
Dengan kata lain pengguna harus didengar dan dicermati kebutuhannya karena
akan menjadi bahan utama untuk merancang seluruh sistem. Prinsip ini hampir
tidak dipertimbangkan dalam pendekatan lainnya, karena membutuhkan usaha,
uang, waktu, dan pengetahuan yang paling besar.
14
3. Assessing competitiveness
Prinsip 'menilai daya saing' berfokus pada pengujian sistem oleh pengguna,
dengan melakukan perbandingan pengguna melaksanakan tugas pada sistem yang
sedang dirancang dengan milik pesaing. Perbandingan atau pengujian ini
dilakukan dalam rangka untuk menghasilkan sistem yang lebih baik.
4. designing the total user experience
Keempat adalah prinsip 'merancang total pengalaman pengguna' atau membuat
pengguna senang dengan produk dan bangga memilikinya. Ini berfokus pada aspek
internal dan eksternal seperti dokumentasi, peningkatan, dukungan, instalasi, iklan
dan lainnya. Ini dimaksudkan untuk dipertimbangkan oleh tim desain dan penting
untuk memberikan yang baik kesan produk ke pelanggan atau pengguna, sehingga
kepuasannya.
6. Evaluating the design
Selanjutnya 'Mengevaluasi desain'. Pertama, desain lengkap diberikan kepada
pengguna untuk mengetes. Ini disebut prototipe perangkat lunak. Prototipe dan rilis
selalu diberikan pada iterasi dan umpan balik yang diterima dari pengguna setelah
iterasi digunakan untuk memperbaiki desain dan pengembangan iterasi berikutnya
atau rilis.
7. Maintenance and support.
Terakhir ialah prinsip 'Pemeliharaan dan dukungan'. Ini berfokus pada aspek
yang perlu dipertimbangkan setelah produk telah disampaikan. Kita semua tahu
bahwa tidak ada hal seperti itu sebagai sempurna perangkat lunak; ini adalah
mengapa perawatan dan dukungan harus ada bersama dengan dokumentasi dalam
rangka memecahkan masalah tak terduga. Ini juga harus mencakup mendengarkan
pengguna dan menonton mereka dan menggunakan umpan balik mereka untuk
membuat sistem yang lebih baik [19].
2.3.2. Konsep UCD (User Centered Design)
Dalam UCD (User Centered Design), pengguna merupakan fokus utama
dari keberadaan sistem. Artinya dari segi tujuan, konteks, dan lingkungan produk,
semua berdasarkan pada pengalaman pengguna. Selanjutnya ditetapkan model
15
pekerjaan pengguna yang akan didukung sistem sistem. Prinsip–prinsip dalam
merancang user interface adalah sebagai berikut :
1. User familiarity / mudah dikenali: menggunakan istilah yang lazim digunakan
dan dikenali oleh pengguna secara umum, misalnya: untuk sistem perkantoran
gunakan istilah letters, documents, folders bukan directories, file, identifiers.
2. Consistency: Konsisten dalam operasi dan istilah yang digunakan di seluruh
sistem sehingga tidak membingungkan.
3. Minimal surprise / Tidak membuat pengguna terkejut: Operasi yang terjadi
dapat diprediksi oleh pengguna sesuai dengan perintah yang ada.
4. Recoverability / pemulihan: Recoverability ada dua macam yaitu : confirmation
of destructive action (konfirmasi terhadap aksi yang merusak) dan ketersediaan
fasilitas pembatalan (undo).
5. User guidance / bantuan: Adanya cara penggunaan sistem sehingga pengguan
lebih mudah dalam menjalankan sistem [20].
2.3.3. Aturan dalam UCD (User Centered Design)
Aturan dalam UCD ( User Centered Design )
1. Perspektif
Pengguna selalu benar. Jika terdapat masalah dalam penggunaan sistem,
maka masalahnya ada pada sistem dan bukan pengguna.
2. Installasi
Pengguna mempunyai hak untuk menginstall atau meng-uninstall perangkat
lunak dan perangkat keras sistem secara mudah tanpa ada konsekuensi negatif.
3. Pemenuhan
Pengguna mempunyai hak untuk sistem dapat bekerja persis seperti yang
dijanjikan.
4. Instruksi
Pengguna mempunyai hak untuk menggunakan instruksi secara mudah
(buku petunjuk, bantuan secara online atau kontekstual, pesan kesalahan) untuk
memahami dan menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan
secara efisien dan terhindar dari masalah.
16
5. Kontrol
Pengguna mempunyai hak untuk dapat mengontrol sistem dan mampu
membuat sistem menanggapi terhadap permintaan yang diberikan.
6. Umpan balik
Pengguna mempunyai hak terhadap sistem untuk menyediakan informasi
yang jelas, dapat dimengerti, dan akurat tentang tugas yang dilakukan dan
kemajuan yang dicapai.
7. Keterkaitan
Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang
semua prasyarat yang dibutuhkan sistem untuk memperoleh hasil terbaik.
8. Batasan
Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui batasan kemampuan sistem.
9. Assistance
Pengguna mempunyai hak untuk berkomunikasi dengan penyedia
teknologi dan menerima pemikiran dan tanggapan yang membantu jika
diperlukan.
10. Usability
Pengguna harus dapat menjadi penguasa teknologi perangkat lunak dan
perangkat keras dan bukan sebaliknya. Produk harus dapat digunakan secara
alami dan intuitif [21].
2.4. Android
Awalnya android dikembangkan oleh android Inc, dengan dukungan Google,
yang kemudian membelinya pada tahun 2015. Android adalah sistem operasi
berbasis Linux yang dirancang untuk telepon seluler seperti telepon pintar
(smartphone) dan computer tablet [22]. Android juga menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang untuk dapat menciptakan aplikasi sendiri dan dapat
digunakan oleh berbagai macam peranti bergerak [23]. Piranti bergerak seperti
smartphone dengan sistem operasi android menawarkan berbagai fitur layanan
yang begitu banyak di Google play store. Aplikasi yang ada di Play store
memungkinkan pengguna untuk menginstall berbagai macam pilihan aplikasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan berbagai aplikasi yang tersedia ini dapat
17
mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari [24]. Keunggulan atau
keunggulan android, antara lain:
1. Sistem operasi open source
2. Mudah dimodifikasi
3. Perangkat android memiliki harga yang beragam
4. OS android dapat dijalankan pada banyak pilihan spesifikasi hardware
5. Didukung oleh beragam aplikasi
6. Mudah dipahami
7. Dapat diaplikasikan di banyak peralatan elektronik
8. Dikembangkan oleh google
9. Salah satu sistem operasi yang cepat dan responsive
Kekurangan atau kelemahan android, antara lain:
1. Memiliki proses kerja Sistem yang cukup berat, sehingga memakan RAM yang
cukup banyak.
2. Apablia disandingkan dengan hardware, yang buruk akan responsive.
3. Sistem operasi yang ada di costum sering tidak stabil [25].
2.5. LBS (Location Based Service)
LBS (Location Based Service) merupakan sebuah layanan berbasis lokasi
dengan menggunakan sistem tambahan penunjang sistem GSM. LBS (Location
Based Service) dapat bereaksi aktif pada perubahan entensitas posisi sehingga
mampu untuk mendeteksi letak objek dan dapat memberikan layanan sesuai dengan
lokasi letak objek yang diketahui. LBS (Location Based Service) merupakan sebuah
layanan baru dengan IP - nirkabel yang memberikan informasi yang menjadikan
lokasi sebuah objek sebagai parameter utamanya, layanan informasi ini dapat
diakses melalui perangkat mobile dan jaringan seluler yang digunakan [26].
Location based service atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang
18
digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan
lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah:
1. Location Manager (API Maps)
Menyediakan tools/resource untuk LBS, Application Programming Interface
(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi
maps/peta beserta fitur-fitur lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan),
maupun gabungannya. Paket ini berada pada com.google.android.maps.
2. Location Providers (API Location)
Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh
device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS dan data lokasi
real-time. API Location berada pada paket Android yaitu dalam paket android.
location. Dengan Location Manager, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini,
Track gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan
mendeteksi perpindahan [27].
Apabila berbicara mengenai LBS maka hal terpenting adalah bagaimana
menentukan posisi/positioning yang dibedakan menjadi tiga hal yaitu:
1. Secara Manual
Metode manual adalah cara-cara konvensional yang selama ini sering
dilakukan, baik yang melalui yellow pages, telepon bantuan operator, dan
sebagainya. Cara-cara ini tentunya sangat merepotkan dan sudah mulai
ditinggalkan. Munculnya internet memberi perspektif baru bagi fasilitas
pencarian yang lebih luas. Ditambah dengan munculnya komunikasi seluler,
tentunya mobilitas pun semakin meningkat.
2. Melalui GPS (Global Positioning System)
Perangkat yang digunakan dalam teknologi GPS receiver telah sedemikian
kecil dan murah, pada dasarnya GPS adalah teknologi outdoor sehingga untuk
aplikasi di dalam ruangan sinyal radio dari GPS mengalami hambatan.
3. Menggunakan Cellular Based Stations
Berkembangnya teknologi Cellular Based Stations yang berbasis pada jaringan
komunikasi seluler memungkinkan digunakan dalam ruangan atau indoor.
19
Oleh karena itu, sebuah handset dapat ditentukan posisinya berdasarkan posisi
relatif sebuah handset terhadap satu atau lebih cell tower terdekat dengan
mempertimbangkan sinyal yang digunakan untuk melayani sebuah handset.
Posisi handset dapat terdeteksi dengan menggunakan prinsip triangulasi.
Cellular Base Stations memiliki akurasi yang sangat kurang baik bila
dibandingkan dengan menggunakan GPS [28].
2.6. GPS (Global Postioning System)
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem yang digunakan untuk
memberikan sebuah informasi mengenai lokasi dari penggunanya sedang berada,
sistem ini berbasis satelit. Layanan GPS ini dapat membantu menunjukkan arah dan
letak geografis dimanapun kita berada GPS dapat melacak posisi keberadaan kita
dengan tepat [29]. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima (receiver) di
permukaan, dimana GPS receiver ini akan mengumpulkan informasi dari satelit
GPS, seperti:
1. Waktu. GPS receiver menerima informasi waktu dari jam atom yang
mempunyai keakurasian sangat tinggi.
2. Lokasi. GPS memberikan informasi lokasi dalam tiga dimensi.
3. Kecepatan. Ketika berpindah tempat, GPS dapat menunjukkan informasi
kecepatan berpindah tersebut.
4. Arah perjalanan. GPS dapat menunjukkan arah tujuan.
5. Simpan lokasi. Tempat-tempat yang sudah pernah atau ingin dikunjungi bisa
disimpan oleh GPS receiver.
6. Komulasi data. GPS receiver dapat menyimpan informasi track, seperti total
perjalanan yang sudah pernah dilakukan, kecepatan rata-rata, kecepatan paling
tinggi, kecepatan paling rendah, waktu/jam sampai tujuan, dan sebagainya
[30].
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penentuan lokasi dari
perangkat android, cara yang digunakan sebagai berikut:
1. GPS Provider, dalam menentukan lokasi dari user android, perangkat android
langsung terhubung dengan satelit guna memperoleh koordinat dari pemakai.
20
Penggunaan permisi pada pemrograman android yaitu
android.permission.ACCESS_FINE_LOCATION atau
android.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION.
2. Network Provider, dalam menentukan lokasi dari user android, ketika
perangkat android tidak bisa terkoneksi dengan satelit, maka secara otomatis,
perangkat tersebut akan mencari posisi dari Base Transceiver Station (BTS)
dari network provider perangkat android tersebut. Penggunaan permisi pada
pemrograman android yaitu
android.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION [31].
2.7. Google Maps
Google Maps merupakan sebuah peta dunia yang dapat digunakan untuk
melihat suatu daerah dengan dengan bantuan browser ataupun aplikasi di android.
Google Maps juga menyediakan API (Application Programming Interface)
merupakan library Javascript, Google menyediakan berbagai macam jenis API
(Application Programming Interface), antara lain: 1). Language API,
memanfaatkan fitur translator yang dimiliki oleh Google. 2). Javascript, 3). Earth
API, yang memanfaatkan fitur yang ada di Google Earth, 4). YouTube API,
memanfaatkan fitur yang ada di YouTube, 5). Search API, memanfaatkan pencarian
di Google Search, 6). Visualization API, dapat membuat chart atau grafik melalui
Google API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.
[32].
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan
oleh Google, diantaranya adalah:
1. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi
2. Satellite, untuk menampilkan foto satelit
3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan
seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan
sungai
4. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar apa yang
tampil pada roadmap (jalan dan nama kota)
21
Google Map dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta,
database, serta obyek-obyek interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman
HTML, JavaScript dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya [33].
2.8. Keadaan Darurat
Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA), keadan darurat
adalah kejadian yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik
atau lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan berbagai macam kerugian [34].
Keadaan darurat merupakan suatu keadaan, kondisi atau kejadian yang tidak normal
dimana keadaan ini terjadi secara tiba-tiba. Keadaan ini dapat menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan sekitarnya, serta mengganggu kegiatan yang ada.
Keadaan darurat dapat menimbulkan banyak korban atau kerusakan.
2.8.1. Jenis Keadaan Darurat
Jenis-jenis keadaan darurat diantaranya:
1. Keadaan darurat kecil
Merupakan jenis keadaan darurat yang dapat diatasi oleh petugas setempat, dan
tidak membutuhkan banyak tenaga.
2. Keadaan darurat besar
Keadaan darurat besar dapat mempengaruhi jalannya tatanan lingkungan sekitar
[35].
2.8.2. Penyebab keadaan darurat
Penyebab keadaan darurat diantaranya:
1. Operasi dalam keadaan darurat (operational emergencies) seperti kebakaran,
kebocoran gas, peledakan bahan bakar kimia, dan kecelakaan besar.
2. Gangguan Publik (public disturbance) seperti jatuhnya pesawat, radiasi dan
ancaman bom.
Bencana alam (natural disaster) seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir,
tsunami, petir, angin puting beliung, dan lain-lain [36].