BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI...

32
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI KONSUMEN 2.1.1 Pengetahuan Konsumen Secara bahasa pengetahuan berasal dari bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Phisolophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sedangkan dalam bahasa Arab digambarkan dengan istilah al-„ilm, alma‟rifah dan as-syu‟ur (kesadaran). Ilmu atau pengetahuan dalam Islam mencangkup dua pengertian; pertama sampainya ilmu dari Allah ke dalam jiwa manusia, dan kedua, sampainya jiwa manusia terhadap objek ilmu melalui penelitian dan kajian. Dalam QS. al- Alaq: 1-5 dijelaskan bahwa ilmu bisa diperoleh dengan aktivitas iqra‟, juga bisa diperoleh dengan anugerah Allah SWT secara langsung kepada manusia. Secara istilah Pengetahuan merupakan hasil dari aktifitas mengetahui, yakni munculnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada lagi rasa ragu. Berbeda dengan ilmu atau science yang mengehendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan atau knowledge. Menurut Kotter, pengalaman suatu individu yang menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku disebut dengan pengetahuan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI KONSUMEN

2.1.1 Pengetahuan Konsumen

Secara bahasa pengetahuan berasal dari bahasa inggris yaitu knowledge.

Dalam Encyclopedia of Phisolophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

adalah kepercayaan yang benar. Sedangkan dalam bahasa Arab digambarkan

dengan istilah al-„ilm, alma‟rifah dan as-syu‟ur (kesadaran). Ilmu atau

pengetahuan dalam Islam mencangkup dua pengertian; pertama sampainya

ilmu dari Allah ke dalam jiwa manusia, dan kedua, sampainya jiwa manusia

terhadap objek ilmu melalui penelitian dan kajian. Dalam QS. al- Alaq: 1-5

dijelaskan bahwa ilmu bisa diperoleh dengan aktivitas iqra‟, juga bisa

diperoleh dengan anugerah Allah SWT secara langsung kepada manusia.

Secara istilah Pengetahuan merupakan hasil dari aktifitas mengetahui,

yakni munculnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada lagi rasa

ragu. Berbeda dengan ilmu atau science yang mengehendaki penjelasan lebih

lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan atau knowledge.

Menurut Kotter, pengalaman suatu individu yang menyebabkan adanya

perubahan dalam perilaku disebut dengan pengetahuan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

11

Menurut Sumarwan (2002, 199), Pengetahuan konsumen adalah semua

informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa

serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan

informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan diperoleh seseorang dari

hasil kontak panca indera terhadap suatu objek. Sehingga manusia bersikap dan

bertindak ditentukan oleh pengetahuan.

Pengetahuan konsumen ialah semua informasi yang di dapatkan oleh

konsumen yang mana informasi tersebut berhubungan dengan produk atau

jasa. Dalam dunia bisnis pengetahuan konsumen mempunyai pengaruh besar

terhadap kesusksesan produsen atau pemasar karena apa yang akan konsumen

beli, berapa jumlah yang akan dibeli oleh konsumen, dimana tempat konsumen

membeli, dan kapan waktu konsumen membeli akan selaras dengan

pengetahuan konsumen. Jadi pada intinya Pengetahuan konsumen akan

mempengaruhi keputusan pembelian.

2.1.1.1 Macam-macam Pengetahuan Konsumen

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (Pendit, Tata 2004) pengetahuan

konsumen dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

a. Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk adalah informasi-informasi yang menjelaskan

tentang produk, diantaranya menjelaskan kategori produk, terminologi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

12

produk, atribut atau fitur produk, merek, manfaat produk, dan menjelaskan

kepuasan apa saja yang akan di dapatkan oleh konsumen dari produk

tersebut.

Menurut jenis nya pengetahuan produk dibagi kedalam tiga bagian,

yaitu yang pertama pengetahuan tentang atribut produk, atribut produk

dibedakan kedalam dua bagian, yaitu atribut fisik yang mana

menggambarkan ciri-ciri dzohir sebuah produk, sedangkan atribut abstrak

menjelaskan karakteristik subjektif suatu produk berdasarkan persepsi dari

konsumen. Kedua pengetahuan tentang manfaat produk, dan yang ketiga

pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen.

Dalam bank syariah semua produk dilandasi dengan berbagai prinsip

sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Setelah mengkonsumsi suatu produk maka konsumen akan

merasakan beberapa manfaat, setidak nya konsumen akan mendapatkan

dua jenis manfaat, yaitu manfaat psikososial dan manfaat fungsional.

Selain itu manfaat suatu produk bisa dijadikan dasar untuk melakukan

segmentasi pasar (benefit segmentation). Setelah konsumen mendapatkan

pengetahuan dan mendapatkan apa yang meraka cari maka otomatis hal

tersebut akan memberikan manfaat penting bagi strategi pemasaran.

b. Pengetahuan Pembeli

“Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard, pengetahuan pembelian

terdiri atas pengetahuan toko, lokasi produk dalam toko, dan penempatan

produk di dalam toko tersebut.” (Ujang, 2011) kemudian menurut Peter

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

13

dan Olson Perilaku membeli memilki urutan Store contact, produk

contact, dan transaction. store contact, konsumen akan mencari outlet,

pergi ke outlet, dan memasuki outlet. Pada product contact, konsumen

akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan

membawanya ke kasir. Sedangkan pada transaction, konsumen akan

membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit atau alat pebayaran

lainnya.

Implikasi penting dalam strategi pemasaran diantaranya memberi

informasi yang akurat dan terpercaya kepada konsumen tentang dimana

meraka bisa membeli produk, karena keputusan konsumen mengenai

tempat pembelian produk sangat ditentukan oleh apa yang mereka ketahui

(pengetahuan), oleh karena itu cara penyampaian informasi yang baik

kepada konsumen sekali lagi sangat penting karena akan menentukan

apakah produk yang ditawarkan akan diminati oleh konsumen atau malah

sebaliknya.

c. Pengertian Pemakaian

Jika kita membeli suatu produk hampir dapat dipastikan semua

produk akan mencantumkan bagaimana cara pemakaian nya, atau bisa

juga langsung dijelaskan oleh produsen terkait cara pemakaian atau cara

mengkonsumsi produk tesebut. Karena jika konsumen tidak paham atau

tidak mengerti bagaimana cara pemakaian nya maka produk tersebut tidak

akan berfungsi dengan semestinya atau bahkan akan mengalami

kerusakan, yang nantinya akan menyebabkan konsumen tersebut enggan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

14

untuk mengunakan atau membeli lagi produk tersebut. Tentu hal ini akan

merugikan pihak produsen. Oleh karena itu dalam hal ini produsen

berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup kepada konsumen

agar mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan atau

mengkonsumsi produk yang ditawarkan.

2.1.1.2 Sasaran Ilmu dan Cara Mendapatkannya

Dalam surah An-Nahl ayat ke 78 di jelaskan bahwasanya manusia

memiliki tiga potensi untuk mengetahui sesuatu, yaitu indra, akal, dan hati.

مع والبصبر والف هبتكم ل تعلمىن شيئب وجعل لكم السه أخرجكم مه بطىن أمه م تشكرون ئدة لعلهك وللاه

Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur”.

a. Memperoleh Pengetahuan Melalui Indra

Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 20 Allah SWT menyuruh

manusia untuk berjalan di muka bumi dan memperhatikan perciptaan

manusia. Kemudian dalam surat Yunus ayat 101 Allah SWT

memerintahkan manusia untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan

di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya Al-

Qur’an menjelaskan manusia dapat memperoleh pengetahuan melalui

panca indera dengan cara memperhatikan atau mengamati.

Pancaindera merupakan hal yang paling pertama muncul dari

dalam diri individu untuk menangkap, kemudian diikuti oleh daya khayal

yang menyusun berbagaimacam bentuk susunan, kemudian ada daya

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

15

pmbeda yang menangkap sesuatu dibawah alam bawah sadar, kemudian

diikuti oleh akal yang menangkap sesuatu yang belum didapatkan pada

fase-fase sebelumnya. Dari berbagai macam pancaindera yang paling

dominan adalah penglihatan.

b. Memperoleh Pengetahuan Melalui Akal

Manusia di anugerahi oleh allah SWT dengan diberikan nya akal,

sehingga manusia bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana

yang buruk, tapi terkadang manusia lebih mengedepankan nafsu daripada

akal, sehingga banyak perilaku manusia yang menyimpang dikarenakan

akal sehat nya tidak digunakan. Akal manusia dapat mengoreksi

pengetahuan yang diperoleh melalui indera karena akal manusia bisa

membaca objek yang sifatnya abstrak yang logis. Seperti pengetahuan

bahwasanya Allah SWT itu maha pengasih dan maha penyayang, hal

tersebut dapat diperoleh oleh akal yang sehat bukan dengan menggunakan

indera.

c. Memperoleh Pengetahuan Melalui Hati

Memperoleh pengetahuan dengan hati akan lebih sempurna jika di

bandingkan dengan cara memperoleh pengetahuan melalui indera atau

akal, karena hati di desain oleh Allah SWT untuk bisa mengetahui atau

membaca objek yang ghaib (supra logis), jadi jika manusia sudah menuruti

kata hati nya maka bisa di pastikan apa yang dilakukan merupakan hal

yang positif. Menurut al-Ghazali, hati dan akal merupakan wujud yang

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

16

sama dan berkedudukan di hati. Qolb diibaratkan sebagai istananya,

sedangkan „aql diibaratkan sebagai rajanya.

2.1.2 Persepsi Konsumen

Secara bahasa persepsi dalam bahasa inggris perception, diambil dari

bahasa latin perceptio yang artinya menerima atau mengambil. Sedangkan

secara istilah persepsi adalah proses mengetahui atau mengenali objek dan

kajadian objektif dengan bantuan indera. “Persepsi adalah suatu proses yang

didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat indera. Stimulus yang diindera itu

kemudian oleh individu dikelompokan dan diinterpretasikan, sehingga individu

menyadari dan paham tentang apa yang diindera tersebut.” (Philip, 2009)

“Tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. Persepsi

ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi

pengolahan informasi. Terdapat lima tahap pengolahan informasi yaitu pe

maparan (exposure), perhatian (attention), pemahaman (komprehension),

penerimaan (acceptance), dan retensi (retention).” (Mowen, 2016)

Ketika panca indera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus

maka pada saat itu pula pengolahan informasi telah terjadi pada diri konsumen

tersebut. Stimulus yang di maksud bisa dalam bentuk nama merk, iklan,

kemasan, produk, dan nama produsen, pada intinya stimulus itu hal-hal yang

mencolok dan mudah di ingat oleh konsumen.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

17

Dari pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa persepsi konsumen

ialah respon mengenai stimulus yang di dapatkan melalui proses penginderaan

dan pada akhirnya dapat di rumuskan menjadi sebuah keyakinan.

2.1.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

a. Objek

Objek disini maksudnya hal apa yang akan di persepsikan, biasanya alat

indera akan mendapatkan stimulus baik yang berasal dari luar maupun dari

dalam individu.

b. Alat indera dan syaraf

Alat indera dan syaraf keduanya saling berhubungan, pertama stimulus

akan di terima oleh alat indera kemudian akan diteruskan kepada syaraf

yaitu otak.

c. Perhatian

Perhatian merupakan hal yang paling pertama dibutuhkan dalam

proses terjadinya persepsi. yaitu merupakan pemusatan atau konsentrasi

dari seluruh aktivitas individu yang diajukan kepada sesuatu atau

sekumpulan objek.

2.1.2.2 Proses Terjadinya Persepsi

Setidaknya ada tiga tahapan utama dalam terjadinya persepsi, yaitu:

a. “Tahapan yang pertama yaitu Seleksi, tahapan ini yaitu proses

penyeleksian oleh indera terhadap pengaruh dari luar, macam dan jenis

nya bisa saja sedikit bisa juga banyak.” (Umar, 2011)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

18

b. “Tahapan yang kedua yaitu interpretasi, pada tahapan ini terjadi

pengelompokan informasi yang diterima sehingga akan mempengaruhi

individu.” (Umar, 2011)

c. “Tahapan yang ketiga yaitu interpretasi dan persepsi yang kemudian di

aplikasikan kedalam tindakan nyata.” (Umar, 2011)

2.2 PERILAKU KONSUMEN

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

“James F. Engel mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan-

tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan

menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan

keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.”

(Pendit, Tata, 2004)

Kemudian Schiffman dan Kanuk berpendapat bahwa perilaku konsumen

adalah perilaku yang muncul dari diri konsumen dalam mekihat, membeli,

memakai, menilai, dan menghabiskan produk atau jasa yang dengan tujuan

dapat memuaskan kebutuhan mereka.” (Ujang, 2011)

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa “perilaku

konsumen adalah suatu tindakan-tindakan nyata individu atau kumpulan

individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan

internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang

atau jasa yang diinginkan”. (Umar, 2011)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

19

2.2.2 Faktor Perilaku Konsumen

Menurut David L.Loudon (Pendit, Tata, 2004) ada tiga faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:

a. Faktor Stimulus

Stimulus merupakan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh

terhadap pembelian, seperti toko, iklan, produk, dan merek.

b. Faktor Respons

Respons akan muncul setelah faktor stimulus, karena respon

merupakan reaksi dari stimulus. Seperti penilaian terhadap suatu produk,

keputusan dalam membeli suatu produk.

c. Faktor Intervening

Faktor intervening merupakan paduan antara faktor stimulus dan

faktor respon. Seperti alasan membeli suatu produk, dan persepsi terhadap

suatu produk.

2.2.3 Perspektif yang Mempengaruhi Perilaku konsumen

a. Perspektif Pengambilan Keputusan

Ketika konsumen mempunyai suatu masalah kemudian melakukan

langkah pengambilan keputusan secara rasional dengan tujuan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini terjadi ketika konsumen membuat

keputusan dalam pembelian.

b. Perspektif Pengalaman

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

20

Perspektif ini terjadi ketika konsumen membeli suatu produk

dengan alasan hanya karena keinginan bukan kebutuhan.

c. Perspektif Pengaruh Behavioral

Perspektif ini hampi sama dengan perspektif pengalaman, yaitu

konsumen membeli suatu produk bukan karena keinginan nya sendiri, tapi

karena di pengaruhi oleh pihak luar atau lingkungan.

2.3 PERBANKAN SYARIAH

2.3.1 Pengertian Perbankan Syariah

Dalam Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1992 tentang perbankan

disebukan bahwa pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan

yang disebut bank syariah adalah lembaga keuangan yang operasionalnya dan

berbagai produknya dikembangkan berlandaskan syari’ah Islam, khususnya

berkaitan dengan pelarangan riba‟, maisir, dan gharar.”

“Bank Islam atau yang selanjutnya disebut Bank Syari’ah adalah bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-

jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.” (Muhammad,

2005: 13).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

21

2.3.2 Prinsip Bank Syariah

a. Prinsip menghindari hal-hal yang memungkinkan adanya riba

1) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan di muka suatu hasil

usaha, seperti penetapan bunga simpanan atau bunga pinjaman yang

dilakukan pada bank konvensional.

2) Menghindari penggunaan sistem presentasi biaya terhadap utang atau

imbalan terhadap simpanan yang mengandung unsur melipatgandakan

secara otomatis utang/simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu.

3) Menghindari penggunaan sistem perdagangan atau penyewaan barang

ribawi dengan imbalan barang ribawi lainnya (barang yang sama dan

sejenis, seperti uang rupiah yang masih berlaku) dengan memperoleh,

kelebihan baik kuantitas maupun kualitas.

b. Prinsip menjauhi bunga bank konvensional.

c. Prinsip Menerapkan Sistem Bagi Hasil dan Jual Beli

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 275 :

لك بب ل يقهى إل كوب يقم الزي يتخبط الشيطبى هي الوس ر الزيي يأكلى الش

بب فوي جبء ه م الش حش البيع أحل للا بب ن قبلا إوب البيع هثل الش هي عظت بأ

ب ن في ئك أصحبة البس هي عبد فأل أهش إلى للا ى فل هب سلف ت فب سب

خبلذى

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

22

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil

riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di

dalamnya.” (QS.Al-Baqarah :275)

Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 29 :

الكن بيكن ببلببطل إل أى تكى تجبسة عي تشاض ب الزيي آها ل تأكلا أه يب أي

كبى بكن سحيوب فسكن إى للا ل تقتلا أ كن ه

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.” (An-Nisa :29)

Sudah sangat jelas sekali di terangkan dalam kedua ayat diatas,

bahwasanya Allah SWT menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

serta menyuruh untuk melakukan aktivitas perniagaan dengan dasar rasa

suka sama suka antara penjual dan pembeli. Jadi sudah jelas dalam dunia

perbankan syariah wajib diterapkannya prinsip bagi hasil dan prinsip jual

beli secara suka sama suka.

d. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan akan terwujud jika prinsip sistem bagi hasil dan jual beli

dengan dasar suka sama suka sudah diterapkan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

23

2.3.3 Karakteristik Produk Bank Syariah

Transaksi di bank syariah sudah semestinya sesuai dengan prinsip syariah

islam, yang mana hal tersebut harus memenuhi beberapa karakteristik sebagai

berikut :

a. Transaksi dilakukan dengan dasar saling suka sama suka.

b. Objek barang nya halal dan toyyib.

c. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,

bukan sebagai komoditas.

d. Tidak ada unsur dzoliman.

e. Tidak ada unsur Maysir.

f. Tidak ada unsur Gharar.

g. Tidak ada unsur Riba.

h. Tidak ada unsur Haram.

i. Tidak ada unsur suap menyuap (Riswah)

j. Tidak ada prinsip time value of money (nilai waktu uang)

k. Tidak ada permainan harga dengan rekayasa permintaan (najasyi)

ataupun dengan rekayasa penawaran (ihtikar)

2.3.4 Produk-Produk Bank Syariah

Ekonomi Islam berkembang pesat dan mulai menghadirkan sistem

perbankan syariah pada abad ke 20an, hal ini ditandai dengan bermunculannya

lembaga-lembaga keuangan syariah di berbagai belahan dunia yang

penduduknya sebagian besar beragama islam.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

24

Berikut merupakan pembagian produk perbankan syariah :

2.3.4.1 Produk-produk Penyaluran Dana

2.3.4.1.1 Prinsip Jual Beli

Jual beli merupakan salah satu aktivitas dalam ekonomi yaitu

dengan berpindahnya kepemilikan suatu barang atau benda (transfer of

property). Prinsip ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a) Akad Murabahah

Akad Murabahah adalah perjanjian jual beli yang dilakukan antara

bank dan nasabah. Bank sebagai lembaga pembiayaan bertindak

sebagai penjual yang menyediakan barang, dengan cara membeli

barang tersebut pada supplier. Kemudian menjualnya kembali kepada

pihak nasabah sebagai pembeli sebesar harga dasar yang diperoleh

dari supplier dengan penambahan margin atau keuntungan yang di

telah sepakati antara bank dan nasabah.

b) Akad Salam

Akad salam yaitu kebalikan dari akad murobahah, dimana bank

memberikan sejumlah uang kepada nasabah untuk dibelikan produk,

contoh nya seperti pertanian, dalam akad salam pembayaran dilakukan

di muka.

c) Akad Istisna

Akad Istishna yaitu suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

seorang pembuat atau pengrajin (supplier) untuk mengerjakan atau

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

25

membuat suatu barang tertentu yang ditangguhkan. Ketika produsen

menerima pesanan dari pembeli, produsen tersebut meminta orang

lain untuk membuat atau membeli barang sesuai dengan spesifikasi

yang disepakati sejak awal. Kemudian barang tersebut dijual kembali

kepada pembeli akhir. Sehingga pembeli dan produsen sepakat atas

harga serta sistem pembayaran (dimuka, dicicil atau ditangguhkan

sampai waktu tertentu)

2.3.4.1.2 Prinsip Ijarah (Sewa)

Prinsip Ijarah yaitu ketika terjadinya perjanjian antara penyewa

dengan pemilik barang, yang mana dalam akad ini penyewa

diperbolehkan untuk mempergunakan barang yang di sewa dengan dasar

perjanjian dan kesepakatan di awal antara kedua belah pihak.

2.3.4.1.3 Prinsip Syirkah (Bagi Hasil)

a) Akad Musyarokah

Akad Musyarokah merupakan akad kerjasama, contohnya yaitu

ketika ada dua orang yang ingin melakukan kerjasama dalam suatu

usaha atau bisnis, yang mana kedua belah pihak tersebut sama-sama

memberikan modal usahanya dan sama-sama menjalankan usaha

tersebut dengan bersama-sama.

Nanti ketika tiba waktunya untuk pembagian hasil keuntungan di

tentukan sesuai dengan kesepakatan di awal, biasanya kesepakatan

tersebut berupa kepemilikan, keahlian, peralatan, asset, barang

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

26

perdagangan dan dana. Dan dalam kerjasama ini semua resiko dan

keuntungan akan ditanggung bersama-sama oleh kedua belah pihak.

b) Akad Mudharabah

Akad Mudharabah dalam prinsipnya kurang lebih hampir sama

dengan akad Musyarokah, yaitu akad kerjasama antara dua belah

pihak atau lebih yang akan melakukan suatu usaha atau bisnis, yang

mana dalam akad ini yang satu atau lebih merupakan pemodal dan

yang lainnya merupakan pihak yang menjalankan atau mengelolanya

usahanya, dengan pembagian keuntungan ditentukan saat akad. Dalam

akad ini jika nantinya terjadi kerugian maka yang mananggung

resikonya adalah pihak pemodal (yang punya modal) selama

kegagalan tersebut terjadi bukan karena kelalaian pengelola.

2.3.4.2 Produk Penghimpunan Dana

Dalam bank syariah ada beberapa produk peghimpunan dana, yaitu

diantaranya ada produk Giro, Tabungan, dan Deposito. Dalam ketiga

produk tersebut akad yang digunakan adalah Wadi’ah dan Mudharabah.

2.3.4.3 Produk Pelayanan Jasa

1) Akad Wakalah

Akad wakalah yaitu pemberian wewenang dari satu pihak kepada

pihak lain untuk melakukan sesuatu, dimana pihak yang memberi kuasa

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

27

tidak melakukan kegiatan tersebut melainkan sudah di wakilkan oleh

pihal lain yang sudah di percaya oleh pihak pemberi kuasa.

2) Akad Hawalah

Akad hawalah yaitu pemindahan beban hutang dari satu pihak

kepada pihak lain, dalam dunia perbankan dikenal dengan istilah

factoring atau anjak piutang.

3) Akad Qafalah

Akad Qafalah yaitu jaminan yang diberikan pihak penanggung

kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan kewajiban pihak yang

ditanggung atau pihak ketiga.

4) Akad Rahn

Akad Rahn yaitu ketika yang memberi pinjaman menahan barang

atau harta si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya,

atau dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal nya dengan istilah gadai.

2.4 PERBEDAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

2.4.1 Bank Syariah

Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan pembiayaan dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dari pihak yang berkelebihan

dana untuk pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainya

yang pengoperasiannya berdasarkan dengan prinsip-prinsip Syariah. (Ali, 2007)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

28

Sehingga semua kegiatan transaksi bank syariah harus tunduk kepada hukum

Islam( syariat Islam) seperti dilarangnya riba dalam semua bentuk transaksinya,

bisnis investasinya dijalankan pada aktivitasa yang halal, transaksi harus bebas

dari unsur gharar spekulasi dan semua bentuk ketidakpastian, dan zakat harus

dibayarkan oleh bank untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

2.4.2 Bank Konvensional

Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah

ditetapkan. Jadi bank konvensional menjalankan kegiatan usahanya tidak

berdasarkan prinsip syariah.

Jadi pada intinya Hal yang mendasar yang membedakan antara lembaga

keuangan non islami dan Islam ialah terletak pada pegembalian dan pembagian

keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang

diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah

bunga dan bagi hasil.

2.5 MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

Konsumen akan memberikan keputusan dalam mengkonsumsi produk atau

jasa setelah mereka mengetahui manfaat apa yang akan dia dapatkan setelah

mengkonsumsi produk tersebut. Biasanya keputusan konsumen dipengaruhi oleh

beberapa faktor utama, yaitu faktor lingkungan, perbedaan individu, dan strategi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

29

pemasaran. Pemahaman yang mempengaruhi keputusan konsumen akan sangat

bermanfaat bagi produsen guna untuk menyusun strategi pemasaran yang baik.

2.6 KAJIAN PUSTAKA

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh pengetahuan dan

persepsi Guru dan Karyawan tentang perbankan syariah terhadap keputusan

menjadi nasabah di bank syariah, belum pernah dilakukan di Yayasan Assalaam

Bandung.

Kajian pustaka merupakan kajian tentang teori-teori yang diperoleh dari

pustaka yang berkaitan dan yang mendukung penelitian yang akan dilakukan.

Jadi, pada bagian ini penulis akan menjelaskan beberapa teori dan hasil penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

Dari hasil pengamatan penulis selama ini, ditemukan beberapa buku yang

bentuknya sudah format e-book, yang mana dibahas didalamnya tentang teori

perilaku konsumen, dan membahas tentang dunia perbankan, adapun buku-buku

tersebut adalah :

Buku Perilaku Konsumen Karya Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M, Buku tersebut

menjelaskan untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi

pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan

(kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan

(perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang memengaruhi

serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

30

Buku Perilaku Konsumen karya Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar

Kanuk. Buku tersebut menjelaskan bahwa dalam proses pengambilan

keputusan konsumen harus mempertimbangkan pengaruh berbagai

konsep psikologis. Bidang psikologis dalam diri seperti motivasi,

persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap yang bisa mempengaruhi

proses pengambilan keputusan konsumen

Buku Manajemen Pemasaran Bank karya Murti Sumarni. Dalam buku

tersebut dijelaskan terdapat tiga unsur penting dalam model perilaku

konsumen yaitu, Perilaku konsumen adalah dinamis, Terdapat interaksi

antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, dan Hal

tersebut melibatkan pertukaran Sehingga bank harus menyusun suatu

strategi pemasaran yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang

dinamis atau selalu bergerak sepanjang waktu.

Buku Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan dan Ancaman karya

Muhammad. Menjelaskan mengenai pengertian bank syariah prinsip

dan produk-produk yang ada di Bank Syariah.

Kemudian penulis juga melakukan beberapa pengamatan terhadap

beberapa karya ilmiah terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:

Penelitian Diah Tri Kumalasari (2016)

Judul Penelitian “Pengaruh Pengetahuan dan Persepsi Santri Tentang

Perbankan Syariah Terhadap Niat Menggunakan Produk Bank Syariah

Di Yogyakarta” karya Diah Tri Kumalasari Fakultas Ekonomi dan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

31

Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan variabel persepsi santri tentang

perbankan syariah signifikan berpengaruh terhadap niat santri

menggunakan prodak menabung bank syariah di Yogyakarta. Hal ini

dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 2,540, dengan nilai signifikan

0,013 lebih besar dari 0,05 (0,013>0,05) dan koefisien regresi

mempunyai nilai positif sebesar 11,219. Sedangkan pengetahuan santri

tentang perbankan syariah terhadap niat santri menggunakan produk

menabung bank syariah di Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari t hitung

sebesar 3,875 dengan nilai signifikan 0,000 lebih besar dari 0,05 dan

koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,333.

Penelitian, Megawaty (2012)

Judul Penelitian ”analisis pengetahuan konsumen mengenai perbankan

syariah dan pengaruhnya terhadap keputusan menjadi nasabah pada

pt. Bank tabungan negara syariah (persero) cabang makassar” karya

Megawaty Dosen STIM Nitro Makassar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa jenis pengetahuan konsumen yang paling tinggi ke yang

terendah berturut-turut adalah pengetahuan mengenai produk dengan

nilai rata-rata sebesar 3,11, pengetahuan mengenai pemakaian dengan

nilai rata-rata sebesar 2,84, dan pengetahuan mengenai pembelian

dengan nilai rata-rata sebesar 2,80. Ini berarti tingkat pengetahuan

konsumen cenderung kurang baik pada item pengetahuan mengenai

pembelian. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS menunjukkan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

32

adanya pengaruh atau koefisien korelasi dengan arah positif dengan

probabiliti value sebesar 0,500 dan siginifikan dimana nilai Asymp. Sig

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,05 atau Asymp. Sig < 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa antara pengetahuan konsumen (X)

terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) pada PT. Bank Tabungan

Negara Syariah (Persero) Cabang Makassar berpengaruh positif dan

signifikan.

Penelitian Laila Tantri Zulaeha (2016)

Judul Penelitian “faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan

mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis umy dalam memilih bank

syariah” Karya Lailia Tantri Zulaeha Mahasiswi Ilmu Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan analisis

data penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berkut: Secara parsial dan simultan diketahui bahwa variabel obyek

fisik bank, pengetahuan dan promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Promosi

memiliki pengaruh yang paling dominan dibandingkan dengan variabel

lainnya. Berdasarkan nilai R-Squarenya, yaitu sebesar 0,896

menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel, objek fisik bank,

pengetahuan, dan promosi terhadap variabel keputusan mahasiswa

sebesar 89,30% sedangkan sisanya 10,70% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak ada didalam model regresi.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

33

Penelitian Sunardi, dan Ana (2015)

Judul Penelitian “Pengetahuan Konsumen dan Keputusan Menjadi

Nasabah (Kasus BSM Kan.Cab Pembantu BSD Tangerang Selatan)”

Karya Sunardi dan Ana Maftukhah, Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pengetahuan konsumen berpengaruh terhadap keputusan

konsumen sebesar 63,2 %, sedangkan sisanya 36,8% dipengaruhi oleh

faktor lain diluar variable X (Pengetahuan Konsumen) yang tidak

diteliti.

Penelitian Ananggadipa, Andisa, dan Eka (2013)

Judul Penelitian “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah

(mahasiswa) dalam memilih menabung pada bank syariah”

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dihasilkan bahwa faktor-

faktor seperti pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan

di Bank Syariah memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih

menabung di Bank Syariah, meskipun tidak signifikan. Hal ini

dibuktikan dengan nilai adjusted R square sebesar 45,5%. Dengan

proporsi pengaruh terbesar dipegang oleh produk, dilanjutkan oleh

religiusitas, reputasi, pelayanan, dan pengetahuan.

Penelitian Silvia Miftakhur Rakhmah, Sri wahyuni (2014)

Judul penelitian “Pengaruh Persepsi mahasiswa tentang Bank Syariah

terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah” berdasarkan analisis

data dan pembahasan mengenai Persepsi mahasiswa tentang Bank

Syariah dapat disimpulkan hasil dari uji F diketahui bahwa variabel

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

34

bebas (Persepsi mahasiswa tentang Bank Syariah) mempengaruhi

variabel terikat minat menabung di Perbankan Syariah). Dibuktikan

dengan hasil perhitungan uji F hitung = 223,335 > F tabel= 3,991

dengan tingkat signifikansi F = 0,000 < a = 0,05. Dari hasil penelitian

dapat diketahui bahwa persepsi mahasiswa tentang Bank Syariah

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung di

Perbankan Syariah. Berdasarkan analisis koefisien determinasi

berganda (R2) besarnya pengaruh tersebut adalah sebesar 77,7%

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti dan

Judul Penelitian

Metode

Estimasi Variabel

Estimasi

Objek

Penelitian

Hasil

Penelitian

Diah Tri

Kumalasari

(2016),

“Pengaruh

Pengetahuan

dan Persepsi Santri

Tentang Perbankan

Syariah

Terhadap Niat

Menggunakan

Produk

Bank

Syariah Di

Yogyakarta”

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Pengetahuan,

Persepsi

Santri

Pondok

Pesantren

Al-

Luqmaniyyah

Yogyakarta

Berdasarkan

hasil penelitian

yang dilakukan

variabel

persepsi santri

tentang

perbankan

syariah

signifikan

berpengaruh

terhadap niat

santri

menggunakan

prodak

menabung bank

syariah di

Yogyakarta.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

35

Peneliti dan

Judul Penelitian

Metode

Estimasi

Variabel

Estimasi

Objek

Penelitian

Hasil

Penelitian

Megawaty (2012),

”Analisis

pengetahuan

konsumen

mengenai

perbankan

syariah dan

pengaruhnya

terhadap

keputusan

menjadi

nasabah

pada pt. Bank

tabungan

negara syariah

(persero) cabang

makassar”

Analisis

Deskriptif

dan

Analisis

korelasi

Kendal

tau (ԏ)

Pengetahuan,

Keputusan

Nasabah

PT. BTN

Syariah

(Persero)

Cabang

Makassar

Hasil dari

penelitian

menunjukan

bahwa antara

pengetahuan

konsumen

terhadap

keputusan

menjadi

nasabah pada

PT Bank BTN

Syariah

(persero)

cabang

Makasar

berpengaruh

positif dan

signifikan.

Lailia Tantri

Zulaeha (2016),

“Faktor –

faktor yang

mempengaruhi

keputusan

mahasiswa

fakultas

ekonomi dan

bisnis umy

dalam

memilih

bank syariah”

Analisis

regresi

Linear

Berganda

Keputusan,

objek fisik

bank,

pengetahuan,

dan

promosi

Mahasiswa

aktif FEB

Universitas

Muhammadiyah

Yogyakarta

Dari hasil

penelitian

diketahui

bahwa secara

parsial dan

simultan

semua variabel

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

keputusan

mahasiswa

FEB UMY

dalam memilih

bank syariah.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

36

Peneliti dan

Judul Penelitian

Metode

Estimasi

Variabel

Estimasi

Objek

Penelitian

Hasil

Penelitian

Hasil dari

penelitian ini

menunjukan bahwa

pengetahuan

konsumen

berpengaruh

terhadap

keputusan

konsumen sebesar

63,2% sedangkan

sisanya 36,8%

dipengaruhi oleh

faktor lain diluar

penelitian.

Anangdipa Abhimantra,

Andisa Rahmi Maulina,

Eka Agustianingsih

(2013)

“Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

nasabah (mahasiswa)

dalam memilih menabung

pada bank syariah”

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Pengetahuan,

religiusitas,

produk,

reputasi,

pelayanan,

Keputusan

Nasabah Bank

Syariah di

Universitas

Gunadarma

Hasil dari

penelitian

menunjukan bahwa

pengetahuan,

religiusitas,

produk, reputasi

dan pelayanan di

bank syariah

memiliki pengaruh

positif terhadap

keputusan memilih

menabung di bank

syariah, meskipun

tidak signifikan.

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Pengetahuan,

Keputusan

Sunardi, Ana

Maftukhah (2015)

“Pengetahuan

Konsumen dan

Keputusan

Menjadi

Nasabah

(Kasus BSM

Kan.Cab

Pembantu

BSD T

angerang

Selatan)”

Nasabah dana

pihak ketiga

pada PT. BSM

KCP BSD T

angerang

Selatan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

37

Peneliti dan

Judul Penelitian

Metode

Estimasi Variabel

Estimasi

Objek

Penelitian

Hasil

Penelitian

Silvia

Miftakhur

Rakhmah, Sri

wahyuni

(2014)

“Pengaruh

Persepsi

mahasiswa

tentang

Bank Syariah

terhadap

Minat

Menabung di

Perbankan

Syariah”

Analisis

Statistik

Persepsi Mahasiswa

pendidikan

Ekonomi

Angkatan

2011 dan

2012

FKIP

Universitas

Jember

Dari hasil

penelitian dapat

diketahui bahwa

persepsi

mahasiswa

tentang Bank

Syariah

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap minat

menabung di

Perbankan

Syariah.

Berdasarkan

analisis

koefisien

determinasi

berganda (R2)

besarnya

pengaruh

tersebut adalah

sebesar 77,7%.

2.7 KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1992 disebukan bahwa pengertian

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan yang disebut bank syariah adalah lembaga

keuangan yang operasionalnya dan berbagai produknya dikembangkan

berlandaskan syari’ah Islam, khususnya berkaitan dengan pelarangan riba,

maisir,dan gharar.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

38

“Menurut Muhammad, Bank Syariah adalah lembaga keuangan negara

yang memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas

pembayaran dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan

Prinsip-prinsip Syariah atau Islam. Sedangkan menurut Mudrajat Kuncoro dan

Suharjono, Bank Syariah adalah bank yang beroprasi sesuai dengan Prinsip

Syariah Islam, menghindari praktek yang mengandung unsur riba.” (Mia Lasmi,

2013: 76-77).

Pengetahuan konsumen tentang informasi perbankan syariah akan

memberikan dampak terhadap perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan

dinamis antara pengaruh perilaku dan kejadian disekitar yang meliputi aktivtas

individu ataupun kelompok dalam memilih, membeli, memakai sebuah produk

atau jasa.

Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu

pancaindera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus dapat

Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Syariah Persepsi Pengetahuan berupa

produk, nama merek, iklan ataupun kemasan. Ada lima tahap pengolahan

informasi, yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi.

Tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman disebut dengan persepsi. Persepsi

ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi pengolahan

informasi. Selanjutnya bagaimana konsumen mengolah informasi dan membentuk

persepsi akan mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

39

Hasil Penelitian Megawaty Dosen STIM Nitro Makassar (2012)

“Pengaruh Pengetahuan dan Persepsi Santri Tentang Perbankan Syariah

Terhadap Niat Menggunakan Produk Bank Syariah Di Yogyakarta”, dari hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa antara pengetahuan konsumen (X)

terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara

Syariah (Persero) Cabang Makassar berpengaruh positif dan signifikan.

Kemudian dalam penelitian lain yang dilakukan Diah Tri Kumalasari

(2016) “Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Santri Tentang Perbankan Syariah

Terhadap Niat Menggunakan Produk Bank Syariah Di Yogyakarta (studi kasus di

Pondok Pesantren Al- Luqmaniyyah Yogyakarta)” dari hasil penelitian tersebut

dikatakan bahwa pengetahuan dan persepsi santri berpengaruh secara signifikan

terhadap niat menggunakan produk Bank Syariah di Yogyakarta.

Jadi penulis menyimpulkan dari model kerangka berfikir di atas

menjelaskan bahwa variabel X yaitu pengetahuan dan persepsi guru dan karyawan

Yayasan Assalaam Bandung tentang Perbankan Syariah berpengaruh pada

variabel Y yaitu keputusan menjadi nasabah di bank syariah. Berikut kerangka

berfikir yang dapat digambarkan adalah sebagai berikut :

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

40

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.8 HIPOTESIS

Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah terhadap

masalah yang diteliti. Maka penulis menyusun hipotesis sebagai berikut :

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan Guru dan Karyawan

Yayasan Assalaam Bandung tentang perbankan syariah terhadap

keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

H1 : Terdapat pengaruh pengetahuan Guru dan Karyawan Yayasan

Assalaam Bandung tentang perbankan syariah terhadap keputusan

menjadi nasabah di bank syariah.

PENGETAHUAN

KEPUTUSAN

MENJADI

NASABAH DI

BANK SYARIAH

PERSEPSI

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ...media.unpad.ac.id/thesis/120410/2015/120410150050_2_2990.pdf · di bumi. Dar i kedua ayat tersebut penulis menyimpulkan bahwasanya

41

2. Ho : Tidak terdapat pengaruh persepsi Guru dan Karyawan Yayasan

Assalaam Bandung tentang perbankan syariah terhadap keputusan

menjadi nasabah di bank syariah.

H2 : Terdapat pengaruh persepsi Guru dan Karyawan Yayasan

Assalaam Bandung tentang perbankan syariah terhadap keputusan

menjadi nasabah di bank syariah.

3. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi

Guru dan Karyawan Yayasan Assalaam Bandung tentang perbankan

syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

H3 : Terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi Guru

dan Karyawan Yayasan Assalaam Bandung tentang perbankan syariah

terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.