BAB II LANDASAN TEORI 2 -...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2 -...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Traffic Light
Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran
lalulintas disuatu persimpangan jalan dengan cara member kesempatan
pengguna jalan dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian.
(http://etd.eprints.ums.ac.id, 2009)
2.2 Programmable Logic Control ( PLC )
(Balza.2007) PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat
diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus
yang banyak digunakan untuk otomasi proses produksi di industri. Tidak seperti
komputer biasa, PLC telah didesain sebagai alat control yang memiliki banyak
jalur input dan output, dengan dilengkapi ketahanan untuk kondisi lingkungan
yang buruk (debu, lembab, panas, dingin dan lain-lain).
2.3 Perbandingan PLC Dengan Jenis Kontroler Lainnya
2.3.1 PLC dengan Control Relay
Perancangan PLC pada awalnya dimaksudkan untuk menggantikan kontrol
relay yang tidak fleksibel. Beberapa keuntungan penggunaan PLC relatif terhadap
control relay untuk pengontrolan mesin atau proses diantaranya adalah:
bersifat software, artinya fungsi kontrol dapat secara mudah diubah dengan
mengganti program dengan software. 3 hal keuntungan penggunaan PLC relatif
terhadap control relay untuk proses sebagai berikut :
a. Implementasi proyek cepat
b. Pengabelan relatif sederhana dan rapi
c. Monitoring proses terintegrasi.
2.3.2 PLC dengan Sistem Konvensional
Dalam sistem pembuatan sistem monitoring lebih khusus lagi dengan
menggunakan PLC, memiliki perbedaan dalam sustu sistem konvensional seperti
berikut:
1) Relatif mudah untuk melakukan perubahan pada strategi control yang akan
diterapkan, karena logika kontrol yang digunakan diwujudkan dalam
bentuk perangkat lunak.
2) Jumlah relay yang diperlukan dapat dikurangi hingga tinggal seperlimanya
saja.
3) Lebih mudah untuk menginstalasinya karena pengkabelannya lebih
sederhana.
4) Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC
memiliki fasilitas self-diagnosis.
5) Secara umum biaya yang diperlukan lebih kecil, baik dari segi biaya
pengadaan maupun pemeliharaan.
6) Tahan bekerja terus-menerus dalam lingkungan kerja yang umum
dijumpai dipabrik-pabrik, misalnya temperatur tinggi, tekanan tinggi,
kelembaban tinggi, atau beracun.
2.3.3 PLC dengan Mikrocontroller
(Iwan, 2005) Mikrocontroller pada dasarnya adalah sebuah komputer
yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas control. Secara fungsional, PLC dan
Mikrocontroller ini hamper sama, tetapi secara teknis pengontrolan mesin atau
plant dengan Mikrocontroller relatif lebih sulit. Hal ini terkait dengan perangkat
keras dan perangkat lunak dari Mikrocontroller tersebut. dalam hal ini,
pengontrolan mesin atau plant dengan Mikrocontroller memerlukan perancangan
pengondisi sinyal tambahan pada port input/output-nya, dan umumnya
pemograman Mikrocontroller ini dilakukan dengan menggunakan bahasa
assembler yang relatif sulit dipelajari.
2.3.4 PLC dengan Personal Komputer
(Iwan, 2005) Dengan perangkat antarmuka tambahan misalnya PPI 8255,
sebuah PC dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan luar, tetapi filosofi
perancangan PC tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai perangkat
pengontrolan, melainkan pengolahan data ( misalnya PC tidak dirancang untuk
ditempatkan pada lokasi dengan getaran ekstrim yang umu dijumpai di pabrik).
(Iwan, 2005) Dalam sistem kontrol ini, sebuah PC selain dapat digunakan
sebagai perangkat pemograman, PLC juga umum digunakan untuk monitoring
dan menjadi perangkat komunikasi antar PLC dengan komputer utama, misalnya
pada sistem kontrol skala besar. Dengan kata lain, saat ini dapat dikatakan bahwa
komputer merupakan mitra tak terpisahkan dalam penggunaan PLC.
2.4 Mikrocontroller PIC16F877
(Dian.2009) Mikrocontroller PIC16F877 merupakan salah satu
Mikrocontroller dari keluarga PICmicro yang popular digunakan sekarang ini,
mulai dari pemula hingga para profesional. Hal tersebut karena PIC16F877 sangat
praktis dan menggunakan teknologi FLASH memori sehingga dapat di program-
hapus hingga seribu kali.
Gambar 2.1 Pin Mikrocontroller PIC16F877
( Sumber : Microchip PIC16F877 datasheet )
(Thomas. 2005) Macam-macam bahasa program yang ditetapkan oleh
(International Electronic Comminssion) IEC61131-3 adalah sebagai berikut :
1.) Ladder Diagram ( Diagram Tangga )
Lader diagram adalah bahasa pemrograman yang dibuat dari persamaan
fungsi logika dan fungsi-fungsi lain berupa pemrosesan data atau fungsi
waktu dan pencacahan.Ladder diagram terdiri dari susunan kontak-
kontak dalam satu group perintah secara horizontal dari kiri ke
kanan, dan terdiri dari banyak group perintah secara verikal.
2.) Function Blok Diagram
Function Blok Diagram adalah suatu fungsi-fungsi logika yang
disederhanakan dalam gambar blok dan dapat dihubungkan dalam suatu
fungsi atau digabungkan dengan fungsi blok lain.
3.) Statement List ( STL )
Statement List adalah bahasa program jenis tingkat rendah mirip dengan
bahasa Assembly. Instruksi yang dibuat berupa susunan sederhana menuju
ke operator yang berupa alamat atau register.
4.) Structured Text ( teks terstruktur )
Teks terstruktur merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat memproses
system logikaataupun alogaritma dan memungkinkan pemrosesan system
lain. Perintah umumnyamenggunakan IF…THEN…ELSE, WHILE…DO,
REPEAT…UNTIL dll.
5.) Squential Function Chart
Squential Function Chart merupakan bahasa program yang dibuat dan
disimpan dalam chart. Bagian-bagian chart memiliki fungsi urutan
langkah, transisi dan percabangan. Tiap step memilki status proses dan
bisa terdiri dari struktur yang berurutan.
2.5 Ladder Diagram
(Balza.2007) Ladder Diagram menggambarkan program dalam bentuk
grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang
menggambarkan aliran arus listrik. Dalam Ladder Diagram terdapat dua buah
garis vertikal dimana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan sumber
tegangan positif catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber
tegangan negatif catu daya.
Ada tiga buah lambang dasar pada Ladder Diagram yang harus
diperhatikan, tiga lambang tersebut ditunjukkan pada Gambar dibawah ini :
Gambar 2.2 Lambang Dasar pada Ladder Diagram
Kontak Normally Open akan tertutup apabila bernilai "1" sehingga arus
akan mengalir atau aktif, sedangkan Normally Close akan aktif jika bernilai "0".
Beberapa operasi dasar dalam pemprograman PLC yaitu:
2.5.1 Operasi AND
Seperti pada teori rangkaian logika maka operasi AND ini menyatakan
bahwa keluaran akan berlogika "1" jika semua masukan bernilai "1". Namun
jika salah satu dari masukannya bernilai "0" (low) maka keluarannya pasti akan
bernilai "0".
Gambar 2.3 Operasi AND
( ) I I I I 12 11 Q1
II Gambar kontak untuk Normally Open
и Gambar kontak untuk Normally Close
() Gambar Coil
2.5.2 Operasi OR
Pada operasi OR jika salah satu masukan bernilai "1" maka keluarannya
akan bernilai "1"
Gambar 2.4 Operasi OR
2.5.3 Operasi Set dan Reset
Operasi ini prinsipnya sama dengan flip-flop , namun pada PLC kita
menjumpai dua jenis operasi Set dan Reset yaitu Set dominan dan Reset
Dominan. Pada Set dominan, maka jika Set bernilai "1" maka keluarannya akan
bernilai "1" walaupun pada Reset diberikan nilai "1", begitu pula sebaliknya
jika Reset dominan, maka masukkan pada Reset yang dominan terhadap
keluarannya
2.5.4 Operasi Timer
Dalam operasi timer ada dua bentuk operasi yaitu delayed-on dan delayed-
off. Pada operasi delayed-on keluaran yang kita inginkan akan bernilai "1"
(ON) setelah selang waktu yang kita inginkan. Sebaliknya delayed-off,
keluaran akan bernilai "0" (OFF) setelah selang waktu yang kita inginkan.
2.6 Software LD Mikro
LD Mikro adalah sebuah software IDE yang membuat kode program
untuk beberapa jenis Mikrocontroller. Program editor pada LDmicro berbentuk
diagram tangga. Disamping itu, kelebihan LD Mikro adalah software ini gratis.
Tampilan LD Mikro sangat sederhana dan terdiri atas 2 buah jendela.
Jendela pertama dengan back ground hitam merupakan tempat untuk pembuatan
program logika tangga.
II 12 II
( ) 11 Q1
Sedangkan jendela kedua dengan back ground putih merupakan tempat
untuk melihat dan mengatur status variabel yang digunakan. Juga untuk
menentukan kaki Mikrocontroller mana yang dijadikan input atau output program.
Gambar 2.5 Tampilan Ladder Diagram
2.7 Software PICPgm
(Dian.2009) PICPgm adalah sebuah PC-Software untuk Mikrocontroller
PIC program menggunakan hardware programmer eksternal terhubung ke PC.
Hal ini memungkinkan untuk:
a. Program file HEX ke PIC Mikrocontroller
b. Baca isi Mikrocontroller PIC dan simpan ke file HEX
c. Menghapus Mikrocontroller PIC
d. Periksa apakah Mikrocontroller PIC kosong, yaitu tidak diprogram
(Periksa Blank)
Pengembangan Perangkat Lunak PICPgm Programmer adalah
Freeware. Ini tersedia dengan Graphical User Interface (GUI) dan Command
Line Interface. Untuk menggunakan PICPgm, Anda memerlukan lingkungan
berikut:
a. PC yang menjalankan Windows atau Linux.
b. PIC programmer
c. Paralel port (LPT), port serial (COM) atau USB port (hanya didukung
programmer USB sejauh ini PICPgm USB programmer).
Sistem operasi yang didukung:
a. Windows 98/ME/2k/XP/Vista.
b. Window XP x64 x64/Vista
c. Linux (versi baris perintah dari PICPgm saja).
Gambar 2.6 Tampilan Sofware PICPgm
2.8 Komponen-komponen
Komponen pasif adalah komponen yang dalam pengoperasiannya tidak
memerlukan sumber tegangan atau sumber arus sendiri. Komponen Aktif adalah
komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber arus
atau sumber tegangan sendiri. (Sugiri.2004)
2.8.1 Resistor
Resistor atau yang biasa disebut tahanan atau hambatan, adalah komponen
elektronik yan memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan
negatif). Resistor di temukan oleh George Ohm (1787-1854), satuan dari resistor
adalah Ohm.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistansi atau
hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan ohm. Suatu resistor
dikatakan memiliki hambatan satu ohm apabila resistor tersebut menjembatani
beda tahanan sebesar satu volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan
tersebut adalah sebesar arus ampere.
Pembacaan nilai resistor bisa dilihat pada warna cincin yang
melingkupinya, biasanya 4 cincin, 5 cincin, dan 6 cincin. Semakin banyak cincin,
semakin akurat nilai tahanannya. (Petruzella,2007)
Gambar 2.7 Pembacaan nilai resistor
( Sumber : www.elektromedis.blogspot.com )
2.8.2 Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. Sebuah kapasitor pada dasarnya
terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan
diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut
dielektrik. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi
kapasitor tersebut. Adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah
keramik, kertas, udara, metal film dll.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad, yang menemukan adalah
Michael Faraday(1791-1867)
Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah : 1 Farad =
1.000.000 µF (mikro Farad), 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad), 1 nFarad = 1.000
pF (piko Farad). Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan
listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct
Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi
sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang
diberikan). (Petruzella,2007)
Gambar 2.8 Macam-macam Kapasitor
( Sumber : www.elektronika-dasar.com )
2.8.3 Dioda
(Sugiri.2004) Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi sebagai
penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor yang saling dipertemukan.
Bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yan diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku
sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anoda mendapat tegangan positif,
sedangkan katodenya mendapat tegangan negatif) dan berlaku sebagai saklar
terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode
mendapatkan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada dioda ideal-konseptual.
Pada dioda faktual (rill), perlu tegangan lebih besar dari 0.7 Volt (untuk dioda
yang terbuat dari silikon) pada anode terdapat katode agar dioda dapat
menghantarkan arus listrik. Tengangan sebesar 0,7 volt disebut sebagai tegangan
halang (barrier voltage). Dioda yang terbuat dari bahan geranium memiliki
tegangan halang kira-kira 0,3 Volt.
Gambar 2.9 Macam-macam Dioda
( Sumber : www.id.wikipedia.org )
2.8.4 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya. (Petruzella,2007)
Gambar 2.10 Transistor
( Sumber : www.id.wikipedia.org )
2.8.5 Saklar
(Sugiri.2004) Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan
untuk memutuskan atau menghubungkan jaringan listrik. Saklar pada
dasarnya merupakan alat penyambung atau pemutus aliran listrik.
(Sugiri.2004) Secara umum saklar terdiri dari dua bilah logam yang
menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan
keadaan sambungan (ON) atau putus (OFF) dalam rangkaian itu. Material kontak
sambungan umumnya dipilih agar tahan terhadap korosi. Pada dasarnya tombol
bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena bisa dijadikan sebagai pedoman
pada Mikrocontroller untuk pengaturan alat dalam pengontrolan.
Gambar 2.11 Simbol saklar On-Off
2.8.6 Relay
(Petruzella,2007) Relay adalah komponen elektronika berupa saklar
elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay
merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di
dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena
adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar
akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas
akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.
Gambar 2.12 Relay
( Sumber : www.meriwardana.blogspot.com )
Relay berisi kontak diam dan kontak bergerak. Kontak yang bergerak
dipasangkan pada plunger. Kontak ditunjuk sebagai Normally Open ( NO ) dan
Normally Close( NC ). Apabila kumparan diberi tegangan, maka akan terjadi
medan elektromagnetis. Aksi dari medan pada gilirannya menyebabkan plunger
bergerak pada kumparan menutup kontak NO dan membuka kontak NC.
Kontak NO akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan,
tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi
tegangan. Kontak NC akan tertutup apabila tidak diberi daya dan membuka ketika
kumparan diberi daya.symbol relay NO dan NC dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 2.13 Simbol Relay NO dan NC
2.8.7 Trafo
Transformator atau trafo adalah komponen yang digunakan untuk
mentransfer sumber energi atau tenaga dari suatu rangkaian AC ke rangkaian
lainnya. Perpindahan/transfer energi tersebut bisa menaikan atau menurunkan
energi yang ditransfer, hal ini disesuaikan dengan kebutuhannya. Untuk menaikan
tegangan dibutuhkan trafo step-up, sedangkan untuk menurunkan tegangan
dibutuhkan trafo step-down. (Sugiri.2004)
Gambar 2.14 Simbol dan bentuk trafo
( Sumber : www.id.shvoong.com )
2.8.8 Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi. Kontaktor sebagai alat yang digerakan
secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Sebuah
kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa
Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan
pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya
yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan
bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi
tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis
adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet
seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet
diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak
bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang
harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah
(DC), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. (Petruzella,2007)
Gambar 2.15 Kontaktor
( Sumber : www.erlianas.blogspot.com )
2.8.9 MCB
MCB ( Miature Circuit Breaker ) adalah suatu alat yang digunakan untuk
melindungi sistem intalasi pada rangkain pada peralatan dari beban arus yang
melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar
akan menimbulkan panas, baik pada penghantar maupun alat listriknya.
Gambar 2.16 MCB
( Sumber : www.sahabat-informasi.com )
Alat ini digunakan untuk :
1) mengamankan sitem intalasi listrik. (hantaran, perlengkapan listrik, dan
peralatan lain yang menggunakan listrik.)
2) melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakain beban
yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa dengan
badan (body).
3) melindungi hubung singkat dengan badan mesin, alat atau perlengkapan
lainnya. Pengaman listrik harus memutuskan rangkain yang diamankan
kalau arusnya terlalu besar.
MCB harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan yang sesuai.
Alat ini yang menghubungkan dan memutuskan sirkit tenaga listrik yang
bertegangan dalam kondisi operasi normal dan mampu memutuskan arus beban
arus hubung singkat. (Petruzella,2007)
2.9 Sistem Pengalihan Daya
Sistem pengalihan daya otomatis adalah suatu sistem yang digunakan
untuk mengalihkan sistem daya listrik dari PLN ke Aki ataupun sebaliknya.
Prinsip dasarnya adalah apabila daya listrik PLN mengalami pemadaman akibat
gangguan, maka dengan sendirinya sistem pengalih daya akan menghidupkan Aki
secara otomatis. (eviandrianimosy.blogspot.com, 2010)