BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... ·...

36
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Mengungkapkan kompetensi dari kata “Competent” yang berarti kemampuan, kompetensi merupakan kemampuan individual dan mampu menguasai atau melaksanakan suatu pekerjaan serta mampu menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan kerja, kompetensi dapat memberikan suatu gambaran perilaku keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) seseorang atau kelompok (team work) serta potensi diri yang dimiliki seseorang terhadap kapasitas kecakapan (ability) dalam melaksanakan pekerjaan yang bervariasi dengan keberhasilan atau kesuksesannya ketika bekerja (Suyuti, 2003:17). Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya ( Saragih, 2006: 29). Kompetensi adalah kemampuan kecakapan, keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum, (Syah 2000:30). Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi

Transcript of BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... ·...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kompetensi Guru 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Mengungkapkan kompetensi dari kata “Competent”

yang berarti kemampuan, kompetensi merupakan

kemampuan individual dan mampu menguasai atau

melaksanakan suatu pekerjaan serta mampu

menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan

kerja, kompetensi dapat memberikan suatu gambaran

perilaku keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge)

seseorang atau kelompok (team work) serta potensi diri

yang dimiliki seseorang terhadap kapasitas kecakapan

(ability) dalam melaksanakan pekerjaan yang

bervariasi dengan keberhasilan atau kesuksesannya

ketika bekerja (Suyuti, 2003:17). Kompetensi guru

adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya ( Saragih, 2006: 29). Kompetensi adalah kemampuan kecakapan,

keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut

ketentuan hukum, (Syah 2000:30). Selanjutnya masih

menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru

adalah kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara

bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

12

profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan

dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi

keguruannya. Guru yang kompeten dan professional

adalah guru piawai dalam melaksanakam profesinya.

Bahwa dalam menjalankan kewenangan

profesionalnya, kompetensi guru dibagi dalam tiga

bagian Adlan (2000: 32) yaitu:

a. Kompetensi kognitif, yaitu kemampuan dalam bidang intelektual seperti pengetahuan tentang belajar mengajar, dan tingkah laku individu.

b. Kompetensi efektif, kesiapan dan kemampuan guru dalam berbagai hal yang berkaitan dengan tugas.

c. Kompetensi perilaku, yaitu kemampuan dalam berperilaku, seperti membimbing dan menilai.

Kompetensi dapat memberikan suatu gambaran

perilaku keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge)

seorang atau kelompok (team work) serta potensi diri

yang dimiliki seorang terhadap kapasitas kecakapan

(ability) dalam melaksanakan pekerjaan yang

bervariasi dengan keberhasilan atau kesuksesan

ketika bekerja. Kompetensi merupakan perilaku yang

irasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan

sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan pula.

Kompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan

kualitas dan aktivitas tenaga pendidikan.

2.1.2 Karaktristik Kompetensi guru Seorang guru berkompeten adalah orang yang

memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang

Page 3: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

13

keguruan atau dengan kata lain ia telah terdidik dan

terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih bukan

hanya memperoleh pendidikan formal saja akan tetapi

juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik

didalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai

landasan-landasan kependidikan seperti yang

tercantum dalam kompetensi guru. Untuk melihat

apakah seorang guru dikatakan profesional atau tidak,

dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari

tingkat pendidikan minimal dari latar pendidikan

untuk jenjang sekolah tempat dia menjadi guru.

Kedua, penguasaan guru terhadap materi bahan ajar,

mengelola kelas, mengelola proses pembelajaran,

pengelolaan siswa, dan melakukan tugas-tugas

bimbingan dan lain-lain (Danim, 2002: 3).

Berdasarkan UU Sisdiknas No. 14 tentang guru dan

dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi

guru meliputi kompetensi padagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi

sosial (Niam, 2006: 17).

a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan

guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal

28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

14

pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

(Mulyasa, 2005: 75).

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan

kepribadian yang mantap, arif dan berwibawa serta

menjadi teladan peserta didik. Kepribadian yang

mantap dari sosok seorang guru akan memberikan

teladan yang baik terhadap anak didik maupun

masyarakatnya.

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru

untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif

dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat luas. Hal

tersebut diuraikan lebih lanjut dalam PP tentang

Guru, bahwa kompetensi sosial merupakan

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,

yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk

(1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.

(2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

secara fungsional. (3) Bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua/wali peserta didik ; dan (4) Bergaul secara

santun dengan masyarakat

d. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan

guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas

Page 5: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

15

dan mendalam yang memungkinkan membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. PP

Nomor 74 tahun 2008 menjabarkan bahwa

kompetensi Profesional guru merupakan kemampuan

guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya

yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi

penguasaan: (1) Menguasai materi pelajaran secara

luas dan mendalam sesuai dengan isi program satuan

pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu. (2) Menguasai konsep

dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau

koheren dengan program satuan pendidikan, mata

pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang

akan diampu.

2.2 Pengelolaan Kelas 2.2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan

guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya

tingkah laku siswa yang diharapkan dan

menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak

diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal

yang baik dan iklim sosoi-emosional yang positif, serta

menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang

produktif dan efektif, (Winataputra, 2003:8).

Page 6: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

16

Pengelolaan kelas adalah cara-cara yang ditempuh

guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak

terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mencapai tujuan akademis dan

sosial Winzer (Winataputra, 2003: 9).

Pengelolaan kelas yang efektif merupakan

prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar

mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai

salah satu aspek penyelenggaraan sistem

pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam

tugas guru di dalam kelas (Usman, 2003). Berbagai

definisi tentang pengelolaan kelas yang dapat diterima

oleh para ahli pendidikan, yaitu: Pengelolaan kelas

didefinisikan sebagai: (1) Perangkat kegiatan guru

untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik

yang diinginkan dan mengurangkan tingkah laku yang

tidak diinginkan. (2) Seperangkat kegiatan guru untuk

mengembangkan hubungan interpersonal yang baik

dan iklim sosio-emosional kelas yang positif. (3)

Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan

mempertahankan organisasi kelas yang efektif.

Fokus dalam mengelola kelas adalah siswa. Pengelolaannya dititik beratkan pada keragaman berupa perbedaan latar belakang peserta didik, perbedaan kemampuan dan kecenderungan yang dimiliki siswa atau berkaitan dengan sikap belajar siswa. Sikap peserta didik dalam proses belajar, merupakan bahagian penting yang harus diperhatikan karena aktivitas belajar banyak ditentukan oleh sikap belajar peserta didik (Nurhalisah, 2010:193). Ketika memulai kegiatan belajar peserta didik memiliki sikap menerima atau ada kesediaan emosional untuk

Page 7: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

17

belajar, maka peserta didik akan cenderung berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Namun bilamana lebih dominan sikap menolak sebelum belajar, maka siswa kurang mem-perhatikan kegiatan pembelajaran.

“ted process. It involves motivating students to learn, providing appropriate instruction and feedback, andmanaging student work. Effective managers organize and conduct their classrooms to preventmanagement problems from happening in the first place, (Jack Snowman and Rick McCown, 2012:92).

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan

oleh guru yang ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas

yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran

yang kondusif dan maksimal. Pengelolaan kelas merupakan

suatu usaha menyiapkan kondisi yang optimal agar proses

atau kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara

lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat

kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk

menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas

sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai

tujuan pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan

efisien.

2.2.1 Kegiatan Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai

kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas

berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada

setiap personal untuk melakukan kegitan-kegiatan yang

kreatif dan terarah. Arikunto (dalam Djamarah, 2006: 177)

juga berpendapat “bahwa penelolaan kelas adalah suatu

usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

18

belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud

agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana

kegiatan belajar yang seperti diharapkan.” Pengelolaan

dapat dilihat dari dua segi, yaitu pengelolaan yang

menyangkut siswa dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot,

alat pelajaran).

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru

dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen

kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas

(Suhardan, 2009: 114) adalah:

a) Mengecek kehadiran siswa. Siswa dilihat dari keberadaannya satu persatu terutama diarahkan untuk melihat kesiapannya dalam mengikuti proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik terutama mental karena dengan perhatian dari awal akan memberi dorongan kepada mereka untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas dengan baik. (b) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang sudah diberikan hendaknya dengan cepat dikumpulkan dan diberi komentar dengan singkat sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat memberi motivasi atas kerja yang sudah di lakukan. (c) Pendistribusian bahan dan alat, apabila ada alat dan bahan belajar yang harus di distribusikan maka secara adil setiap siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan praktek atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya. (d) Mengumpulkan informasi dari siswa, banyak informasi yang berguna bagi guru dan bagi siswa itu sediri yang dapat di peroleh dari siswa baik yang berupa informasi tentang pribadi siswa maupun berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan siswa yang harus dan sudah dikerjakan. (e) Mencatat data, data-data siswa baik secara proroangan maupun

Page 9: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

19

kelompok yang menyangkut individu maupun pekerjaan yang sangat penting untuk di catat karena akan mendukung guru dalam memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian hasil pekerjaan siswa. (f) Pemeliharaan arsip. Arsip-arsip tentang kegiatan dalam kelas disimpan dan didata dengan rapi dan dipelihara sebagai tanggung jawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik bagi guru maupun bagi siswa. (g) Memberi tugas. Penugasan adalah proses memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat mengevaluasi kemampuan secara sendiri.

Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik

dan pengelolaan sosial emosional merupakan bagian dalam

pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa.

Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas dilihat dari:

a. Anak-anak memberi respon yang setimpal terhadap

perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang

dewasa. Artinya bahwa perilaku yang diperlihatkan siswa

seberapa tinggi, seberapa baik, dan seberapa besar

terhadap pola perilaku yang diperlihatkan guru

kepadanya di dalam kelas.

b. Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsetrasi

dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan

kemampuannya. Perilaku yang diperlihatkan guru

berupa kinerja dan pola perilaku orang dewasa dalam

nilai dan norma balikannya akan berupa peniruan dan

pencotohan oleh siswa baik atau buruknya amat

bergantung kepada apa yang telah diperlihatkan oleh

seorang guru.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

20

Adapun indikator keberhasilan dalam pengelolaan

kelas adalah: (a) Tercipta suasana tempat belajar yang

kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan bergairah) (b)

Terjadi hubungan interpersonal yanga baik antara guru

dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Kegiatan

mengelola kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk

menciptakan dan mempertahankan kondisi yang kondusif

bagi terjadinya proses pembelajaran ini misalnya

menghentikan tingkah laku siswa yang membuat perhatian

kelas teralihkan, memberikan ganjaran kepada peserta

didik yang telah melakukan tugasnya dengan baik, atau

menetapkan norma kelompok yang harus ditaati bersama.

Pengelolaan kelas merupakan prasyarat mutlak bagi

terjadinya proses pembelajaran yang efektif dengan cara

menciptakan situasi yang kondusif.

2.2.2 Komponen Ketrampilan Pengelolaan Kelas Komponen keterampilan mengelola kelas salah

satunya adalah keterampilan yang berhubungan dengan

penciptaan pemiliharaan kondisi belajar yang optimal

Djamarah (2006:186), meliputi: (a) Menunjukkan sikap tanggap, Sikap tanggap ini dapat ditunjukkan oleh guru untuk membuktikan bahwa ia ada bersama dengan para siswanya, memberikan perhatian, sekaligus mengontrol kepedulian dan ketidakacuan para siswanya. Sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara seksama, gerak mendekati, memberi pernyataan serta memberikan reaksi atas gangguan dan ketidakacuan siswa dalam bentuk teguran. (b) Membagi perhatian, Pengelolaan kelas yang efektif dapat terjadi jika guru mampu membagi perhatian kepada beberapa kegiatan dalam waktu yang sama, dengan cara:

Page 11: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

21

1.Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa secara individual. 2.Verbal, dengan cara memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.

(c) Memusatkan perhatian kelompok, Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan jika guru mampu memusatkan perhatian siswa untuk melakukan tugas secara berkelompok atau bekerja sama. Memusatkan dapat dilakukan dengan cara: 1) Memberikan tanda, misalnya dengan menciptakan atau membuat situasi tentang suatu hal sebelum menyampaikan materi. 2) Menuntut tanggung jawab, atas keterlibatan siswa dalam suatu kegiatan, baik dalam melaporkan hasil kerja kelompok, memperagakan sesuatu atau memberikan tanggapan.

(d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, Guru harus seringkali memberikan arahan dan petunjuk yang jelas dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak kebingungan. (e) Menegur, apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran tingkah laku siswa sehingga mengganggu proses pembelajaran di dalam kelas, maka guru hendaknya memberikan teguran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) Tegas dan jelas teruju kepada siswa yang mengganggu. (2) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan. (3) Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan. (4) Memberi Pujian, Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk

Page 12: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

22

reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi manajemen kelas

Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan

dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang

akan dicapai, banyak dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-

faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas dan

pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik

(sosial-emosional) yang melekat pada guru. Menurut

(Suhardan, 2009: 112-113) untuk mewujudkan pengelolaan

kelas yang baik, ada berbagi faktor yang mempengaruhinya

antara lain: a. Kondisi fisik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai

pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran.

Lingkungan fisik yang menguntungkan dan

memenuhi syarat minimal mendukung

meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan

mempuyai pengaruh positif terhadap pencapaian

tujuan pengajaran, lingkungan fisik yang dimaksud

meliputi:

Ruang tempat berlangsungnya proses belajar

mengajar. Ruang tempat belajar harus

memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak

berdesk-desakan dan saling mengganggu antara

siswa yang satu dengan yang lainnya pada saat

melakukan aktivitas belajar.

b. Pengaturan tempat duduk, dalam mengatur

tempat duduk yang penting adalah Memungkinkan

terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat

Page 13: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

23

mengontrol tingkah laku siswa. Pengaturan tempat

duduk akan mempengaruhi kelancaran proses

belajar mengajar

c. Ventilasi dan pengaturan cahaya, suhu, ventilasi

dan penerangan adalah aset penting untuk

terciptanya suasana belajar yang nyaman, oleh

karena itu vetilasi harus cukup menjamin kesehatan

siswa.

d. Pengaturan penyimpanan barang-barang, Barang-

barang hendaknya disimpan pada tempat khusus

yang mudah di capai kalau segera diperlukan dan

akan dipergunakan bagi kepentingan belajar.

e. Kondisi sosio-emosional

Kondisis sosio-emosional dalam kelas akan

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

proses belajar mengajar, kegairaan siswa dan

efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran. Kondis

sosio-emosionsl tersebut meliputi:

a) Tipe kepemimpinan, kepemimpinan guru akan

mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Apakah

guru melaksanakan kepemimpinannya secara

demokratis.

b) Sikap guru, sikap guru dalam menghadapi siswa

yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap

sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan

bahwa tingka laku siswa akan dapat diperbaiki.

Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah

lakunya bukan membenci siswanya. Terima siswa

dengan hangat sehingga ia insyaf akan

kesalahannya, berlaku adil dalam bertindak.

c) Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar,

turut mempengauruhi proses belajar mengajar.

Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi

atau malah terlalu rendah sehingga tidak terdengar

oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa

Page 14: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

24

jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung

tidak diperhatikan.

d) Pembinaan hubungan baik, Pembinaan hungan

baik antara guru siswa dalam masalah pengelolaan

kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan

terciptanya hubungan baik guru dan siswa, di

harapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah,

dan semangat, bersikap optimistik dalam kegiatan

belajar yang sedang di lakukannya serta terbuka

terhadap hal-hal yang ada pada dirinya.

2.3 Kompetensi guru dalam mengelola kelas.

Kompetensi guru diperlukan dalam rangka

mengembangkan dan mendemontrasikan perilaku

pendidikan, bukan sekedar mempelajari

keterampilan-keterampilan mengajar tertentu, tetapi

merupakan penggabungan dan aplikasi suatu

keterampilan dan pengetahuan yang saling bertautan

dalam bentuk perilaku nyata Mulyasa (2009: 31).

Oleh karena itu, kompetensi guru sangat penting

dimiliki oleh guru sebagai bekal untuk

melaksanakan proses pembelajaran guna mencapai

keberhasilan tujuan pembelajaran. Guru harus

memiliki empat kompetensi untuk menunjang

pekerjaannya. Empat kompetensi tersebut adalah

kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan

sosial.

Kompetensi guru dalam mengelola kelas

merupakan salah satu dari banyak keterampilan

dalam kompetensi profesional yang harus dimiliki

Page 15: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

25

guru. Kompetensi guru dalam mengelola kelas adalah

segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-

anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar-

mengajar, bagaimana pun cara dan bentuknya.

Kompetensi guru dalam mengelola kelas adalah

keterampilan yang dimiliki guru dalam rangka

menciptakan dan menjaga kondisi kelas agar tetap

kondusif agar proses belajar mengajar dapat berjalan

secara efektif sehingga tujuan pengajaran dapat

dicapai secara optimal.

Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang

berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor.

Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang

dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan

kegairahan peserta didik baik secara berkelompok

maupun secara individual. Keharmonisan hubungan

guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara

peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi.

Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari

pendekatan yang guru lakukan dalam rangka

pengelolaan kelas.

Dalam rangka memperkecil masalah gangguan

dalam pengelolaan kelas dapat digunakan prinsip-

prinsip pengelolaan kelas. Prinsip-prinsip pengelolaan

kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah

sebagai berikut:

a. Hangat dan antusias

b. Hangat dan antusias merupakan salah satu prinsip

yang diperlukan dalam proses belajar dan mengajar.

Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu

Page 16: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

26

menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada

aktifitasnya akan berhasil dalam

mengimplementasikan pengelolaan kelas.

c. Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau

bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan

gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi

kemungkinan munculnya tingkah laku yang

menyimpang. d. Bervariasi

Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola

interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi

munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa.

Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya

pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari

kejenuhan.

e. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi

mengajarnya dapat mecegah kemungkinan munculnya

gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar

mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat

mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa,

tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan

sebagainya.

f. Penekanan pada hal-hal yang positif

Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik guru

harus menekankan pada hal-hal yang positif dan

menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang

negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu

penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku

siswa yang positif dari pada mengomeli tingkah laku

Page 17: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

27

yang negatif,. Penekanan tersebut dapat dilakukan

dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran

guru untuk menghindari kesalahan yang dapat

mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

g. Penanaman disiplin diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik

dapat mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru

hendaknya menjadi teladan mengendalaikan diri dan

pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin

dalam segala hal bila ingin ana didiknya ikut berdisiplin

dalam segala hal

2.4 Supervisi Akademik 2.4.1 Pengertian Supervisi Akademik

Supervision as an interpersonal process in which

the skilled practitioner or supervisor helps less skilled

practitioners in relation to their professional growth

(Abiddin, 2008:14). Glickman, (2010) Ryan (2012:563)

Supervision as a common vision ”that is developed

collaboratively and brought into reality together. It forms

connections that focus organizational and individual

goals, objectives and efforts into an overarching

strategy”.

Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya

membantu guru atau melayani guru agar ia dapat

memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan

meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula

menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan

efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai

tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu

Page 18: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

28

pendidikan. Bantuan atau pelayanan yang diberikan

yang dimaksud adalah bantuan yang diberikan dengan

jalan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

guru untuk dapat mengembangkan pengelolaan

pembelajaran yang terdiri dari penyusunan rencana

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan

penilaian prestasi belajar (Purwanto, 2006: 76-79).

Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah

adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk

melaksanakan supervisi akademik secara efektif

diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal

dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu,

setiap kepala sekolah/madrasah harus memiliki dan

menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi:

pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan

dimensi-dimensi substansi supervisi akademik.

Supervisi akademik yang menitikberatkan

pengamatan supervisor pada masalah-masalah

akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam

lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa

sedang dalam proses belajar (Arikunto, 2004: 5).

Fungsi supervisi adalah membantu sekolah

menciptakan lulusan yang baik dalam kuantitas dan

kualitas, serta membantu para guru agar bisa dan

dapat bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi

masyarakat tempat sekolah itu berada (Pidarta, 2009:

3).

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan

membantu guru mengembangkan kemampuannya

Page 19: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

29

mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran Abusmar dkk, (2013:4). Supervisi

akademik salah satu upaya kepala sekolah membantu

guru-guru mengembangkan kemampuannya dalam

meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan.

Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama

sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam

mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu

guru mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Supervisi akademik yang dilakukan kepala

sekolah/madrasah antara lain adalah sebagai berikut.

1) Memahami konsep, prinsip, teori dasar,

karakteristik, dan kecenderungan perkembangan

tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif,

inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan

naluri kewirausahaan

2) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap

bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau

mata pelajaran di sekolah/madrasah

berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip

pengembangan KTSP.

3) Membimbing guru dalam memilih dan

menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/bimbingan yang dapat

mengembangkan berbagai potensi siswa.

4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium,

dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan

potensi siswa.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

30

5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media

pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi

informasi untuk pembelajaran.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah

membina guru dalam meningkatkan mutu proses

pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang

terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran,

penyusunan silabus dan RPP, pemilihan

strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan

media dan teknologi informasi dalam pembelajaran,

menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian

tindakan kelas. Supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

(Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak

terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran.

2.4.2 Teknik Supervisi Individual Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan

supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di

sini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga

dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas

pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada lima

macam yaitu: Kunjungan kelas, Observasi kelas,

Page 21: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

31

Pertemuan individual, Kunjungan antar kelas, dan

Menilai diri sendiri.

a) Kunjungan kelas Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru

oleh kepala sekolah untuk mengamati proses

pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk

menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam

kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas: (1)

Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

tergantung sifat tujuan dan masalahnya, (2) Atas

permintaan guru bersangkutan, (3) Sudah memiliki

instrumen atau catatan-catatan, dan (4) Tujuan

kunjungan harus jelas.

Tahap-tahap kunjungan kelas ada empat tahap

kunjungan kelas. (1) Tahap persiapan. Pada tahap ini,

supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara

mengobservasi selama kunjungan kelas. (2) Tahap

pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini,

supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran

berlangsung. (4) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap

ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian

untuk membicarakan hasil-hasil observasi. (5) Tahap

terakhir adalah tahap tindak lanjut.

Kriteria kunjungan kelas, dengan menggunakan

enam kriteria yaitu:

1) Memiliki tujuan-tujuan tertentu;

2) Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat

memperbaiki kemampuan guru;

Page 22: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

32

3) Menggunakan instrumen observasi untuk

mendapatkan data yang obyektif;

4) Terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina

sehingga menimbulkan sikap saling pengertian;

5) Pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu

proses pembelajaran; dan

6) Pelaksanaannya diikuti dengan program tindak

lanjut.

b) Observasi kelas Observasi kelas adalah kunjungan yang

dilakukan oleh supervisor ke sebuah kelas dengan

maksud untuk mencermati situasi atau peristiwa yag

sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan,

Arikunto, (2006:55 ). Observasi kelas adalah

mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas.

Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif

aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan

guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diobservasi di dalam kelas,

(Glickman, et al; 2007).

Ada bermacam-macam cara mengobservasi

kegiatan guru dan siswa di kelas. Seorang supervisor

dapat menggunakan cara langsung masuk kelas

atau cara tidak langsung, yaitu orang yang diobservasi

dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak

mengetahuinya. Dalam mengobservasi perlu

memperhatikan beberapa hal, antara lain: tujuan

yang hendak dicapai, apa yang akan diobservasi,

Page 23: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

33

kreteria yang dipakai dalam observasi serta alat-alat

yang digunakan dalam observasi, Arikunto, ( 2006:56).

Aspek-aspek yang diobservasi di dalam kelas.

Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah:

1. Usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam

proses pembelajaran, (b) Cara menggunakan media

pengajaran (c) Variasi metode, (d) Ketepatan

penggunaan media dengan materi

2. Ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan

3. Reaksi mental para siswa dalam proses belajar

mengajar.

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap:

Persiapan, Pelaksanaan, Penutupan, Penilaian hasil

observasi; dan Tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah

siap dengan instrumen observasi, 2) menguasai

masalah dan tujuan supervisi, dan 3) observasi tidak

mengganggu proses pembelajaran.

c) Pertemuan Individual Pertemuan individual adalah satu pertemuan,

percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara

supervisor guru. Tujuannya adalah: Memberikan

kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui

pemecahan kesulitan yang dihadapi; Mengembangkan

hal mengajar yang lebih baik; Memperbaiki segala

kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan

Menghilangkan atau menghindari segala prasangka.

Supervisor harus berusaha mengembangkan segi-

segi positif guru, mendorong guru mengatasi

kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan

Page 24: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

34

melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih

meragukan.

d) Kunjungan antar kelas Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu

berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri.

Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam

pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan

antar kelas: Harus direncanakan; Guru-guru yang

akan dikunjungi harus diseleksi; Tentukan guru-guru

yang akan mengunjungi; Sediakan segala fasilitas yang

diperlukan; Supervisor hendaknya mengikuti acara ini

dengan pengamatan yang cermat; Adakah tindak

lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya

dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan

pemberian tugas-tugas tertentu; Segera aplikasikan ke

sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan

menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;

Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan

kunjungan antar kelas berikutnya.

e) Menilai diri sendiri Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan

oleh diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu

diperlukan kejujuran diri sendiri. Caranya sebagai

berikut.Suatu daftar pandangan atau pendapat yang

disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan

atau suatu aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk

pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, dengan

tidak perlu menyebut nama. Menganalisa tes-tes terhadap

unit kerja. Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu

Page 25: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

35

catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun

secara kelompok.

2.5 Teknik Observasi Kelas 2.5.1 Pengertian Observasi Kelas

Observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan

oleh supervisor ke sebuah kelas dengan maksud

untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang

berlangsung di kelas yang bersangkutan, Arikunto,

(2006:55). Observasi kelas adalah mengamati proses

pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah

untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi

pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha

memperbaiki proses pembelajaran. Aspek-aspek yang

diobservasi di dalam kelas, (Glickman, et al; 2007).

Seorang supervisi mengadakan observasi kelas dengan

cara meneliti suasana atau kondisi kelas selama

pelajaran berlangsung dengan tujuan untuk

memperoleh data yang valid sehingga data itu dapat

digunakan untuk menganalisi kesulitan-kesulitan

yang dihadapi guru dalam usaha memperbaiki proses

belajar mengajar (PBM).

Observasi kelas adalah teknik observasi yang

dilakukan ketika supervisor yang secara aktif

mengikuti jalannya kunjungn kelas ketika proses

sedang berlangsung, tujuan observasi kelas adalah 1)

Memperoleh data yang subjektif mengenai aspek

situasi dalam proses pembelajaran yang diamati, 2)

Mempelajari praktek-praktek pembelajaran setiap

Page 26: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

36

pendidik dan mengevaluasinya, 3) Menemukan

kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap

pendidik, 4) Menemukan kebutuhan para pendidik

falam menunaikan tugasnya, 5) Memperoleh bahan-

bahan dan informasi guna penyusunan program

supervise, 6) Mempererat dan memupuk integritas

sekolah. ( Sahertian, 2000:57).

Melihat dan memperhatikan secara teliti

terhadap gejala yang tampak. Sasaran dari observasi

kelas adalah proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Dengan tujuan untuk memperoleh daya

yang seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam

situasi pembelajaran. Guru-guru ditugaskan untuk

mengamati seorang guru lain yang sedang

mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata

pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat

dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan

kunjungan ke sekolah lain.

Dari beberapa pengertian di atas peneliti

menyimpulkan bahwa, kegiatan observasi kelas

merupakan salah satu teknik supervise yang

dilakukan oleh kepala sekolah untuk memperoleh

data-data aktual dan konkrit tentang masalah-

masalah yang dihadapi guru di depan kelas. Dengan

observasi kelas kepala sekolah dapat mempelajari

situsi belajar mengajar yang sedang berlangsung yang

meliputi faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya

yang mencakup kegiatan-kegiatan guru kegiatan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

37

murid dan masalah-masalah yang timbul dalam

proses belajar mengajar tersebut.

2.5.2 Aspek-Aspek Yang Diamati

Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi

adalah: (1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa

dalam proses pembelajaran, (2) cara menggunakan

media pengajaran, (3) variasi metode, (4) ketepatan

penggunaan media dengan materi, (5) ketepatan

penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi

mental para siswa dalam proses belajar mengajar.

Pelaksanaan observasi melalui tahap: persiapan,

pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi;dan

tindak lanjut. Dalam rangka melakukan observasi,

seorang supervisor hendaknya telah mempersiapkan

instrumen observasi, menguasai masalah dan tujuan

supervisi.

2.5.3 Jenis dan Cara Melakukan Observasi

Cara dan sikap yang harus dilakukan oleh

supervisor untuk memperoleh data dalam observasi

antara lain:

1) Menciptakan situasi yang wajar (cara masuk kelas).

Mengambil tempat di dalam kelas yang tidak

menjadi pusat siswa, tidak mencampuri guru yang

sedang mengajar, sikap waktu mencatat tidak

menimbulkan prasangka bagi guru.

2) Harus dapat membedakan mana yang penting

untuk dicatat dan mana yang kurang penting.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

38

3) Bukan melihat kelemahan, melainkan melihat

bagaimana memperbaikinya.

4) Harus diperhatikan kegiatan atau reaksi sisiwa-

siswa tentang proses belajar.

Kriteria yang dipakai dalam observasi dari data

yang dikumpulkan dan dicatat haruslah bersifat

obyektif maksudnya adalah bahwa segala sesuatu

yang dicatat merupakan data yang sebenarnya tanpa

ada pengaruh unsur subyektif dari supervisor, apa

yang dicatat harus dapat kena sasaran seperti apa

yang dimaksud sering terjadi orang mencatat sesuatu

bukan berdasarkan apa yang dilihatnya tetapi apa

yang dipikirkannya. Oleh karena itu pencatatan yang

tidak valid (tepat) dengan sendirinya tidak dapat

dipercaya dan data dari catatan-catatan itu akan

“berkata” dan memberikan kecenderungan tafsiran

terhadap situasi belajar dan mengajar. Menurut

Sahertian, (2005:56) ada dua cara observasi yaitu:

Observasi langsung, dengan menggunakan alat

observasi, supervisi mencatat absen yang dilihat pada

saat guru mengajar. Observasi tidak langsung Orang

yang di observasi dibatasi oleh ruang kaca di mana

murid-murid tidak mengetahuinya (biasanya

dilakukan dalam laboratrium untuk pengajaran

mikro), jenis observasi dapat dibedakan menjadi 2

yaitu pertama observasi langsung (directed

observation) jika seorang guru yang sedang mengajar

diobservasi langsung oleh supervisor berada bersama-

sama dalam kelas, sedangkan yang kedua observasi

Page 29: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

39

tidak langsung (indirect observation). Secara umum,

aspek-aspek yang diamati selama proses belajar

mengajar yang sedang berlangsung adalah: (1) usaha-

usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses belajar

mengajar, (2) cara penggunaan media pengajaran, (3)

reaksi mental para siswa dalam proses belajar

mengajar, (4) keadaan media pengajaran yang dipakai

dari segi materialnya.

2.5.4 Tahap-tahap Observasi Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa

tahap sebagai berikut: Persiapan observasi kelas,

Pelaksanaan observasi kelas, Penutupan pelaksanaan

observasi kelas, Penilaian hasil observasi, Tindak

lanjut

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian

dalam kegiatan observasi kelas ini adalah:

1) Sebelum kunjungan dilakukan harus disusun

rencana secara sistematis, baik mengenai tujuannya

maupun mengenai segi-segi yang akan diobservasi,

cara dan pentahapan observasi, alat atau cara

pencatatan dalam mengobservasi dan cara

memperoleh serta mentafsirkan hasil observasi.

2) Kesempatan kunjungan harus lebih banyak

diberikan kepada guru baru (muda) yang belum

banyak pengalamannya. Dalam hubungan ini tidak

berarti menutup kemungkinan bagi guru-guru

lainnya yang sudah bertugas untuk melakukan

kunjungan, terutama bilamana dipandang bahwa

Page 30: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

40

guru yang bersangkutan sudah ketingggalan serta

bersifat statis dalam mengikuti perkembangan dan

pembaharuan pendidikan.

3) Rencana dan maksud kunjungan serta kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan dalam kunjungan itu

harus diberitahukan lebih dahulu sebelum

kunjungan dilakukan kepada guru yang akan

dikunjungi.

4) Selama kunjungan atau segera setelah kunjungan

selesai harus dibuat catatan-catatan yang perlu

sesuai maksud kunjungan. Jangan membiasakan

sekedar menggunakan ingatan tanpa membuat

catatan kecil sama sekali.

5) Mendiskusikan hasil kunjungan baik dengan pihak

yang dikunjungi maupun dengan teman guru

lainnya.

2.6 Penelitian Yang Relevan

Dienda Mahendrawati .2012. Implementasi

Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri I Kebakkramat.Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan

supervisi akademik kepala sekolah untuk

melaksanakan Permendiknas No. 13 Tahun 2007. (a)

Tujuan supervisi akademik kepala sekolah untuk

membantu guru dalam mengembangkan

kompetensinya, mengembangkan kurikulum

pendidikan, mengembangkan kelompok kerja guru,

membimbing penelitian tindakan kelas, sebagai

perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar

Page 31: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

41

secara total. (b) Fungsi supervisi akademik adalah

sebagai sumber informasi bagi pengembangan

profesionalisme guru, meningkatkan kemampuan

mengajar guru, meningkatkan keterampilan mengajar

serta mendorong guru ke arah perbaikan profesi guru.

(c) Teknik yang biasa digunakan oleh kepala sekolah

adalah teknik individual atau kelompok dengan cara

langsung maupun tak langsung. (d) Prinsip yang

digunakan adalah praktis, sistematis, objektif,

realistis, antisipatif, konstruksif, kooperatif,

demokratis, berkesinambungan, terpadu dan

komprehensif. (2) Kendala yang dihadapi adalah

kompleksitas tugas manajerial kepala sekolah,

kurangnya persiapan guru yang disupervisi,

pelaksanaan supervisi akademik yang tidak sesuai

jadwal. (3) Usaha untuk mengatasi kendala adalah

dilakukan koordinasi dengan guru senior, pemberian

motivasi kepada guru yang disupervisi mengenai

pentingnya supervisi pendidikan, dan penjadwalan

ulang kegiatan supervisi. Kata kunci: implementasi,

supervisi akademik, kepala sekolah.

Hamzah. 2011. Pelaksanaan Supervisi Akademik

dan Manajerial Pengawas Sekolah pada SMP Negeri 2

Alalak Kabupaten BatolaHasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) Pelaksanaan supervisi Akademik oleh

pengawas dalam menjalankan tugasnya dilapangan

sudah terlaksana, namun ada beberapa yang belum

berjalan dengan baik yaitu pembinaan terhadap

memanfaatnya media komputerisasi, belum terbinanya

Page 32: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

42

minat baca bagi para guru, penilaian kemampuan

guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran belum

dilaksanakan secara optimal, belum melaksanakan

penilaian terhadap kemampuan guru dalam

menggunakan media dan sumber belajar, penilaian

terhadap kemampuan guru BK dalam melaksanakan

program BK di sekolah belum terlaksana, menilai

kemampuan guru dalam meningkatkan hasil belajar

siswa belum terlaksana, menilai kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium

belum terlaksana, pengawas pembina belum

melakukan penilaian terhadap kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran di lapangan,

pengawas satuan pendidikan belum melakanakan

penilaian terhadap kemampuan guru dalam

melakukan penilitian tindakan kelas, dan (2)

Pelaksanaan supervisi Akademik, yaitu pengawas

pembina telah berperan aktif melakukan pembinaan

terhadap kepala sekolah dalam menyusun

perencanaan pendidikan di sekolah yang menjadi

binaannya, pengawas satuan pendidikan melakukan

fungsinya baik mengenai supervisi akademik maupun

supervisi manajerial, pengawas pembina dalam hal

menyusun anggran belanja sekolah hanya

memberikan masukan, pengawas satuan pendidikan

memberikan bimbingan dan arahan demi terwujudnya

manajemen berbasis sekolah dengan mengutamakan

mutu pendidikan, peran pengawas pembina telah

melaksanakan fungsinya untuk mengembangkan

sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, yaitu

Page 33: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

43

dengan jalan meminta kepala sekolah agar

memperioritaskan pengembangan sarana dan

prasarana pendidikan sesuai dengan tuntutan KTSP

Dari temuan tersebut diharapkan agar pengawas

satuan pendidikan memperhatikan dan melaksanakan

supervisi akademik dan supervisi manajerial agar

mutu saekolah yang menjadi binaannya dapat berjalan

dengan lancar.

Suryantini. 2013. Peningkatan Kemampuan

Kepala Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi bagi

Kepala SD Muhammadiyah 10 UPTD Kec. Serengan

Melalui “SUPERMAN”. Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa: 1) Pelaksanaan supervisi akademik metode

pendampingan untuk meningkatkan efektivitas

implementasi Kurikulum 2013 dilakukan melalui

langkah-langkah sebagai berikut:a) Kegiatan supervisi

akademik dilakukan dalam 2 Siklus, yaitu terdiri dari tahap

persiapan, pelaksanaan, dan kegiatan akhir; b) Pada

tahap awal persiapan dilakukan konsolidasi antara

pengawas sekolah dengan kepala sekolah dan guru

inti untuk membahas tentang jadwal kegiatan pendampingan

yang akan dilaksanakan; c) Pada tahap pelaksanaan,

pengawas melakukan monitoring, konsultasi,

penyampaikan informasi, modeling, mentoring, dan coaching

yang hendak dilakukan. Perencanaan dilakukan dengan

memperhatikan hasil identifikasi permasalahan yang dilakukan

serta mempersiapkan perangkat yang diperlukan; dan d) Pada

tahap akhir dilakukan penyusunan laporan; dan 2)

Penerapan supervisi akademik dengan metode

Page 34: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

44

pendampingan dapat meningkatkan efektivitas

implementasi Kurikulum 2013 di SD Negeri Bulukantil

No. 150 UPTD Dikpora Kecamatan Jebres Kota

Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian

pada seluruh aspek implementasi Kurikulum 2013

yang mengalami peningkatan pada setiap siklus tindakan

yang dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang

berjudul upaya peningkatan kompetensi Guru dalam

Mengelola Kelas di SD Negeri Baleromo 2 Dempet Demak

melalui melalui supervisi individual jenis observasi kelas.

Rumusan maslah dalam penelitian ini adalah apakah

supervisi individual jenis observasi kelas dapat

meningkatkan kompetensi Guru dalam Mengelola Kelas di

SD Negeri Baleromo 2 Dempet Demak. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui supervisi individual jenis

observasi kelas dapat meningkatkan kompetensi Guru

dalam Mengelola Kelas di SD Negeri Baleromo 2 Dempet

Demak

2.7 Kerangka Berfikir Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila

proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas

benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai

kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang

diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan,

di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang

penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar

mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut

untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang

Page 35: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

45

kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola

kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat

yang optimal.

Kepala sekolah memainkan peran penting dalam

mengejawantahkan visi pendidikan nasional. Dalam hal

ini, kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap

kualitas praktik pengajaran dan pencapaian belajar

peserta didik. Kepala sekolah memimpin, bersama

dengan pendidik dan tenaga kependidikan, untuk

memetakan arah ke depan pendidikan di sekolah,

mengembangkan pencapaian yang diharapkan,

memelihara fokus perhatian terhadap proses pengajaran

dan pembelajaran dan membangun lingkungan belajar

yang kondusif dan positif. Oleh karena itu, kemampuan

kepemimpinan kepala sekolah dapat menjadi factor

pembeda terhadap proses pendidikan yang berlangsung di

sekolah

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan

membantu guru mengembangkan kemampuannya

mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Teknik supervisi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah supervisi individual observasi kelas.

Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan

ketika supervisor yang secara aktif mengikuti jalannya

kunjungn kelas ketika proses sedang berlangsung, tujuan

observasi kelas adalah 1) Memperoleh data yang subjektif

mengenai aspek situasi dalam proses pembelajaran yang

diamati, 2) Mempelajari praktek-praktek pembelajaran

setiap pendidik dan mengevaluasinya, 3) Menemukan

kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap pendidik, 4)

Menemukan kebutuhan para pendidik falam menunaikan

Page 36: BAB II LANDASAN TEORIrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15308/2/T2_942010030_BAB II... · menganalisis pekerjaan atau peraturan-peraturan ... Kompetensi Pedagogik ... guru dalam

46

tugasnya, 5) Memperoleh bahan-bahan dan informasi guna

penyusunan program supervisi, 6) Mempererat dan

memupuk integritas sekolah.

Supervisi Individual

Teknik Onservasi Kelas

Kemampuan Guru

Dalam Mengelola Kelas

Masih Belum Maksimal

Mutu KBM