BAB II Kimia

download BAB II Kimia

of 23

description

goloongan transisi IIIB

Transcript of BAB II Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Golongan B merupakan golongan yang memiliki elektron valensi pada orbital d, unsur-unsur dalam golongan ini merupakan logam. Untuk Golongan IIIB sampai dengan golongan VIIB mencirikan elektron ns2 dan (n-1)d(1s/d 5), untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh Golongan IIIB memiliki elektron valensi 4s2, 3d1, dilanjutkan dengan 5s2, 4d1. Jika kita ingin mengetahui gololngan VB, dengan mudah kita tetapkan elektron valensinya yaitu s2 dan d3. Pada golongan IIIB yang masuk golongan ini, bukan hanya yang memiliki konfigurasi s2, d1, namun juga untuk unsur dengan elektron valensi orbital f, hal ini terjadi khusus untuk unsur pada periode ke enam dan ke tujuh. Hal ini terjadi karena sebelum mengisi orbital 5d, orbital 4f terisi terlebih dahulu. Ada 14 unsur yang memiliki elektron valensi orbital 4f yaitu deret lantanida. Demikianpula pada pengisian orbital 6d, maka orbital 5f terisi terlebih dahulu dan terdapat 14 unsur lainnya yang dikenal deret Aktinida.

Untuk golongan VIIIB memiliki 3 kolom, sehingga untuk golongan VIII memiliki tiga kemungkinan elektron valensi pada orbital d. Secara umum elektron valensinya adalah ns2 dan (n-1)d(6s/d 8), tiga kemungkinan tersebut adalah, d6, d7 dan d8. Sebagai contoh unsur Fe (Besi) memiliki 4s2, 3d6, Kobal (Co) dengan elektron valensi 4s2, 3d7, dan Nikel (Ni) memiliki elektron valensi 4s2, 3d8. Sedangkan untuk golongan IB dan IIB, memiliki elektron valensi masing-masing 4s2, 3d9, dan 4s2, 3d10.

Untuk menyederhanakan penggolongan unsur dapat kita lakukan dengan memperhatikan elektron valensi yang dimiliki oleh unsur tersebut, meliputi unsur blok s, yaitu yang memiliki elektron valensi pada orbital s. Blok p adalah unsur yang memiliki elektron valensi pada orbital p, blok d dengan elektron valensi pada orbital p dan blok f yang memiliki elektron valensi pada orbital f.1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya adalah:a. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan III B?b. Bagaimana kelimpahan unsur golongan III B ?c. Apa saja sifat-sifat unsur golongan III B?d. Bagimana cara pembuatan unsur golongan III B?e. Apa saja kegunaan dari unsur golongan III B?f. Bagaimana dampak kesehatan dari unsur golongan III B ? 1.3 TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:a. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur-unsur golongan III B.b. Mengetahui kelimpahan unsur golongan III B.c. Mengetahui sifat-sifat unsur golongan III B.d. Mengetahui cara pembuatan unsur golongan III Be. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan III B.f. Mengetahui dampak kesehatan dari unsur golongan III B

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SKANDIUM (Sc)

Skandium adalah unsur kimia dalam susunan berkala yang mempunyai simbol Sc dan nombor atom 21. Sejenis logam peralihan yang lembut, keperakan dan putih, skandium wujud dalam galian nadir daripada Skandinavia dan kadang kala dikelaskan bersama-sama dengan yttrium dan lantanid-lantanid sebagai nadir bumi. Skandium (Sc), unsur kimia, logam transisi besi dari Grup 3 dari tabel periodik. Skandium adalah logam yang cukup lembut dan berwarna putih keperakan. Skandium cukup stabil di udara, tetapi perlahan-lahan akan berubah warnanya dari putih keperakan menjadi kekuningan karena pembentukan Sc2O3 oksida.2.1.1 Sejarah Unsur Skandium(Latin: scandia, Scandinavia). Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium). Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.

2.1.2 Kelimpahan Unsur SkandiumSkandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral (sekitar 800an spesies mineral). Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan karena mengandung skandium. Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.

Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan kalsium metal.

Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879 di Swedia. Skandium ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline di Skandinavia dan Madagaskar. Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang prediksinya pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di bumi. Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam proses isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni (Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara Skandinavia tempat ditemukannya unsur ini. Dmitri Mendeleev menggunakan periodik unsur tahun 1869 untuk memprediksikan keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron. Fischer, Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan elektrolisis potassium, litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800C.2.1.3 Sifat-Sifat Unsur SkandiumSimbol:Sc

Radius Atom:1.62

Volume Atom:15 cm3/mol

Massa Atom:44.9559

Titik Didih:3109 K

Radius Kovalensi:1.44

Struktur Kristal:Heksagonal

Massa Jenis:2.99 g/cm3

Konduktivitas Listrik:1.5 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas:1.36

Konfigurasi Elektron:[Ar]3d1 4s2

Formasi Entalpi:16.11 kJ/mol

Konduktivitas Panas:15.8 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi:6.54 V

Titik Lebur:1814 K

Bilangan Oksidasi:3

Kapasitas Panas:0.568 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan:304.8 kJ/mol

a. Sifat Fisika

Densitas : 3 g/cm3Titik leleh : 1812,2 KTitik didih : 3021 KBentuk (25C) : padatWarna : putih perakb. Sifat Atomik1. Nomor atom : 212. Nomor massa : 44,9563. Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s24. Volume atom : 15 cm3/mol5. Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol6. Keelektronegatifitasan : 1,367. Energi ionisasi: pertama : 631 kJ/mol kedua : 1235 kJ/mol ketiga : 2389 kJ/mol8. Bilangan oksidasi utama : +39. Bilangan oksidasi lainnya : +1, +210. Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.c. Sifat Kimiaa) Reaksi dengan airSkandium ketika dipanaskan maka akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hydrogen2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)b) Reaksi dengan oksigenPada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida4Sc(s) + 3O2(g)

2Sc2O3(s)c) Reaksi dengan halogenSkandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida2Sc(s) + 3F2(g)

2ScF3(s)2Sc(s) + 3Cl2(g)

2ScCl3(s)2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)2Sc(s) + 3I2(s)

2ScI3(s)d) Reaksi dengan asamSkandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)2.1.4 Cara Pembuatan Unsur SkandiumKebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius.

2.1.5 Manfaat Unsur SkandiumSalah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium adalah Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser. Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut : 2ScCl3 (s) 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen. Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi. Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.2.1.6 Dampak Bagi Kesehatan dan LingkunganSkandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.2.2 YTTRIUM (Y)Unsur Yttrium merupakan unsur kimia dengan simbol Y dan nombor atom 39. Y ialah logam peralihan keperakan yang berkilat menyerupai lantanoid secara kimia dan pernah dikelaskan sebagai unsur nadir bumi menurut sejarah.[1] Itrium boleh dikatakan sering kali ditemui tergabung dengan lantanoid dalam galian nadir bumi dan belum pernah dijumpai di mana-mana sebagai unsur bebas. Isotop stabil tunggalnya, 89Y juga merupakan isotop yang terjadi secara semula jadi. Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 dan senyawa Yttrium(III) Oksida Y2O3.

2.2.1 Sejarah Unsur YttriumYttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5. Yttrium termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh Friedrich Wohler ahun 1828 berupa ekstrak tidak murni yttria dari reduksi yttrium klorida anhidrat (YCl3) dengan potassium. Yttria (YCl3) adalah oksida dari yttrium dan ditemukan oleh Johan Gadolin tahun 1794 dalam mineral gadolinite dari Yttreby, Swedia. Tahun 1843 seorang ahli kimia Swedia Carl Mosander dapat menunjukkan bahwa yttria dapat terbagi menjadi oksida-oksida dalam tiga unsur yang berbeda disebut Yttria. Penambangan yang terletak di dekat desa Ytterby yang menghasilkan beberapa mineral antara lain erbium, terbium, ytterbium, dan yttrium memiliki nama yang sama dengan desa tersebut.

Senyawa ini diberi nama Yttrium karena untuk menghormati kota Ytterby di Swedia. Senyawa ini ditemukan pada barang tambang yang jarang ditemukan di bumi (termasuk monazite, xenotime, yttria). Senyawa ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas di bumi.2.2.2 Kelimpahan Unsur YttriumYttrium tidak terdapat di alam sebagai unsur bebas tetapi ditemukan di hampir semua mineral sebagai konstituen dalam jumlah kecil. Yttrium ditemukan dalam mineral langka monasit sekitar 2,5 %, dan dalam jumlah kecil di mineral lain seperti bastnasit, carbonatite, beberapa bijih uranium, dan deposit clay mengandung yttrium.

Monasit ((Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat logam tanah jarang yang mengandung 50-70% oksida logam tanah jarang (LTJ). Monasit umumnya diambil dari konsentrat yang merupakan hasil pengolahan dari endapan pada timah aluvial bersama dengan zirkon dan xenotim. Monasit memiliki kandungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga mineral tersebut memiliki sinar bersifat radioaktif. Thorium memancarkan radiasi tingkat rendah, dengan menggunakan selembar kertas saja, akan terhindar dari radiasi yang dipancarkan.

Batuan di bulan mengandung banyak yttrium. China merupakan penghasil terbesar, kemudian Perancis, Jepang, UK, dan negara lain. Bijih xenotime yang berwarna kuning kecoklatan dapat memiliki kandungan 50% Yttrium fosfat (YPO4) dan ditambang di Malaysia. Xenotim (YPO4) merupakan senyawa yttrium fosfat yang mengandung 54-65% LTJ termasuk erbium, cerium dan thorium. Xenotime juga mineral yang ditemukan dalam pasir mineral berat, serta dalam pegmatit dan batuan beku.

Pada literatur lain dituliskan bahwa kelimpahan Yttrium pada kerak bumi adalah 33 bagian per juta berat, 7,6 bagian per juta mol sedangkan kelimpahan Yttrium pada tata surya:10 bagian per miliar berat, 0,1 bagian per miliar mol. Yttrium alami memiliki satu isotop89Y. Ada 19 isotop itrium yang labil.

2.2.3 Sifat-sifat Unsur YttriumYttrium memiliki sifat-sifat, diantaranya:

a. Sifat Fisik

1. Densitas: 4,5 g/cm32. Titik lebur: 1799 K

3. Titik didih: 3609 K

4. Bentuk

: padat (25oC)

5. Warna

: perak

6. Suhu Superkonduksi: 1.3 K

7. Kalor peleburan

: 22kJ/mol18. Kalor penguapan

: 414 kJ/mol1

b. Sifat Atomik

1. Nomor atom: 39

2. Nomor massa: 88,91

3. Volume atom : 19,8 cm3/mol

4. Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol

5. Konfigurasi elektron :

2,8,18,9,2

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d11s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d1 5s2[Kr] 4d1 5s2 0 -2 -1 0 +1 +2

Bilangan kuantum utama (n) = 4

Bilangan kuantum azimuth (l) = 2

Bilangan kuantum magnetik (m) = -2

Bilangan kuantum spin (s) = +1/2

6. Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)

ElektronegativitasNilai dalam satuan Pauling

Elektronegativitas Pauling1,22

Elektronegativitas Sanderson0.65

Rochow elektronegativitas Allred1,11

Tabel 1. Berbagai jenis elektronegativitas untuk yttrium

Elektronegativitas sebuah unsur itu adalah kekuatan atom ketika dalam sebuah molekul untuk menarik kerapatan elektron pada dirinya sendiri. elektronegativitas bergantung pada sejumlah faktor dan memperinci sebagai atom lainnya dalam molekul. Skala elektronegativitas pertama dikembangkan oleh Linus Pauling dan skala yttriummemiliki nilai 1,22 pada skala berjalan dari dari sekitar 0,7 (perkiraan fransium) sampai 2,20 (untuk hidrogen) menjadi 3,98 (fluor). Elektronegativitas tidak memiliki satuan tapi "satuan Pauling" sering digunakan ketika menunjukkan nilai dipetakan ke skala Pauling. Pada titik interaktif di bawah ini dapat dilihat bagan diagram dan tabel yang berguna. Ada sejumlah cara untuk menghasilkan suatu himpunan bilangan yang mewakili elektronegativitas dan tiga diberikan dalam tabel di atas. Skala Pauling mungkin yang paling terkenal dan cukup untuk berbagai tujuan.

7. Energi ionisasi

Pertama : 615,6 kJ/mol

Kedua : 1181 kJ/mol

Ketiga : 1979,9 kJ/mol

8. Bilangan oksidasi utama : +3

9. Bilangan oksidasi lainnya : +2

10. Bentuk Struktur: Hexagonal Unit Cell

c. Sifat Kimia

Sifat kimia dari Yttrium adalah:

a) Reaksi dengan air

Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Yttrium (III) dan gas hidrogen.

2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)b) Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III) Oksida.

4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s)Memang cukup stabil di udara karena membentuk lapisan oksida stabil di permukaannya, tetapi mudah dioksidasi ketika dipanaskan.c) Reaksi dengan halogen

Yttrium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida.

2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s) 2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s) 2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s) 2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s)d) Reaksi dengan asam

Yttrium mudah larut dalam asam klorida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen.

2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)HidridaIstilah hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa MxHydan tidak dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum berperilaku sebagai hidrida. Yttrium dihidrida: YH2 Yttrium trihydride: YH3Fluorida , Klorida , Bromida, IodidaYttrium sangat reaktif terhadap halogen (Fluorin F2, Klorin Cl2, Bromin Br2, dan Yodium I2)untuk membentuk yttrium trihalides (III) fluoride, Itrium triflourida: YF3 Itrium triklorida : YCl3 Itrium tribromide: YBr3 Itrium triiodide : YI3OksidaLogam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi nya dengan oksigen membentuk yttrium (III) oksida, atauDiyttrium trioksidaatau Yttria Y2O3.

SulfidaDiyttrium trisulphide atau Yttrium (III) Sulfida: Y2S3.

Kompleksa) Diyttrium trisulphate octahydrate: Y2(SO4)3.4/5H2O

b) Itrium trinitrate hexahydrate: Y(NO3)3.3/5H2Oc) [Y(H2O)8]3+ dan [Y(H2O)9]3+ dalam padatan: Y(O3SCF3).9H2O

d) Asetilasetonat: [Y(acac)3(H2O)]

e) Bis(trimetilsilil)amida: Y[N(SiMe3)2]3f) Terpiridil bereaksi dengan yttrium nitrat membentuk koordinat 10: [Y(terpy)(NO3)3(H2O)]

2.2.4 Cara Pembuatan Unssur YttriumLogam Yttrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di laboratorium. Yttrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi Yttrium dan logam lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakangaram ekstrak dari bijih oleh ekstraksi dengan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH). Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebutmelibatkan teknik kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion. Yttrium Murni tersedia melalui reduksi YF3dengan logam kalsium.2YF3+ 3Ca 2Y + 3CaF22YF3+ 2Y + 3Ca 3CaF22.2.5 Manfaat Unsur YttriumPada abad ke-21 ini manusia banyak memanfaatkan unsur yttrium, diantaranya yaitu:

a) Penggunaan terbesar Yttrium adalah sebagai oksida Yitria, Y2O3, yang digunakan dalam pembuatan fosfor merah untuk tabung televisi warna.

b) Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu untukperhiasan yaitu stimulan pada berlian.c) Yttrium digunakan pula sebagai paduan logam dalam jumlah kecil yang antara lain digunakan untuk meningkatkan kekuatan aluminium dan magnesium.

d) Meskipun logam umumnya memiliki kemampuan menghantarkan panas, paduan Yttrium dengan kromium dan aluminium memiliki sifat tahan panas.

e) Yttrium oksida yang ditambahkan pada kaca akan membuatnya tahan panas dan goncangan, yang antara lain digunakan untuk lensa kamera.

f) Yttrium oksida cocok digunakan untuk membuat superkonduktor, yang merupakan oksida logam yang mampu menghantarkan listrik.

g) Yttrium juga digunakan sebagai racun untuk logam non-ferrous. Telah digunakan sebagai katalis dalam polimerisasi etilen.

h) Yttrium-90, isotop radioaktif, memiliki penggunaan medis dramatis dalam jarum yang telah menggantikan pisau dokter bedah.

i) Ultra-murni yttrium-90 digunakan untuk terapi kanker. Ytrium-90 diperoleh dari proses pemisahan kemurnian tinggi dari strontium-90 produk fisi uranium di reaktor nuklir.

j) Karbon nanotube yang dihasilkan dari uap karbon yang mengandung sejumlah kecil nikel dan katalis yttrium. Busur listrik menguap anoda yang berisi katalis.

k) Paduan yttrium, nikel, aluminium dan kromium membentuk lapisan berwarna perak sebagai salah satu bahan ruang bakar roket. 2.2.6 Dampak Unsur Yttriuma. Dampak Yttrium bagi kesehatan Manusia

Yttrium bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Gas atau uap itrium yang terhirup dapat menyebabkan emboli paru-paru, terutama selama paparan jangka panjang. Yttrium juga bisa memicu kanker paru-paru bila terhirup, serta kerusakan hati jika terakumulasi dalam tubuh karena bersifat karsinogenik.

b. Dampak Yttrium bagi lingkungan

Yttrium dibuang ke lingkungan terutama oleh industri yang memproduksi bensin. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari sampah peralatan elektronik. Itrium secara bertahap akan terakumulasi dalam tanah dan air yang akhirnya mengakibatkan peningkatan konsentrasi pada manusia, hewan, dan partikel tanah. Pada hewan air, itrium menyebabkan kerusakan membran sel yang berpengaruh negatif pada reproduksi dan fungsi sistem saraf.

2.3 LANTHANUM (La) Lanthanum adalah unsur pertama dalam satu seri unsur-unsur yang disebut dengan Lanthanida.yang sering disebut dengan gol rare earth atau mineral langka. Y dan La hampir selalu tergabung dengan gol Lanthanida. La berwarna putih silver, lunak, dan cukup mudah diiris dengan pisau biasa. Seluruh logam dalam gol IIIB mudah timbul bercak noda jika dalam udara, dan mudah terbakar seperti : La2O3.2.3.1 Sejarah Unsur LanthanumLantanium alami adalah campuran dua isotop yang stabil, 138La dan 139La. 23 isotop lantanium lainnya radioaktif. Seorang ilmuawan kimia dari Swedia, Carl Gustav Mosander yang merupakan kimiawan hebat dengan julukan father moses pada tahun 1893 telah menemukan unsur baru dalam bentuk sampel impuritif cerium nitrat. Lanthanum ditemukan oleh ahli kimia dari Swedia ini ketika dia mengubah komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan mereaksikan garamnya dengan mencairkan asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut lalu mengisolasinya yang disebut lantana. Lanthanum diisolasi dalam bentuk murni tahun 1923.Carl Gustav Mosander Kemudian dia memberi nama dengan Lanthana yang berarti tersembunyi. mineral tersebut sekarang dikenal dengan sebagai Lanthanum oksida, La2O3 . logam murninya tidak / belum dapat diisolasi hingga mencapai tahun 1923.

Lanthanum merupakan dasar yang paling kuat dari semua lanthanida dan sifatnya membuat Mosander mengisolasi dan memurnikan garam-garam dari unsur tersebut. Pemisahannya dioperasikan secara komersial meliputi pengendapan dari basa lemah larutan nitrat dengan penambahan magnesium oksida atau gas ammonia. Pemurnian lanthanium tetap pada kondisi larutan. Cara lain kristalisasi fraksional dibuat oleh Dimitry Mendeleev, dalam bentuk ganda ammonium nitrat tetrahidrat, yang digunakan untuk memisahkan lanthanum yang memiliki kelarutan kecil dari didymium yang memiliki kelarutan lebih besar di tahun 1870. Sistem tersebut digunakan secara komersial dalam proses pemurnian lanthanum sampai perkembangan metode ekstraksi pelarut yang dimulai tahun 1950. Seperti pada pemurnian lanthanum, ammonium nitrat direkristalisaikan dari air. Lanthanum relatif mudah dimurnikan, sejak hanya terdapat satu lantanida yang berdekatan yaitu cerium yang sangat mudah lepas sesuai dengan ikatan valensinya.2.3.2 Kelimpahan Unsur LanthanumLantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite, monazite, allanite, dan batnasite. Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih utama yang mengandung lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang digunakan pada korek api mengandung 25% lantanium. Ketersediaan lantanium dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi anhydrous fluoride dengan kalsium.

2.3.3 Sifat-sifat Unsur Lanthanum

Simbol:La

Radius Atom:1.38

Volume Atom:22.5 cm3/mol

Massa Atom:138.906

Titik Didih:3737 K

Radius Kovalensi:1.25

Struktur Kristal:Heksagonal

Massa Jenis:6.15 g/cm3

Konduktivitas Listrik:1.9 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas:1.1

Konfigurasi Elektron:[Xe]5d1 6s2

Formasi Entalpi:11.3 kJ/mol

Konduktivitas Panas:13.5 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi:5.58 V

Titik Lebur:1191 K

Bilangan Oksidasi:3

Kapasitas Panas:0.19 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan:399.57 J/m

a. Sifat Fisika1. Densitas : 6,17 g/cm32. Titik leleh : 1193,2 K3. Titik didih : 3693 K4. Bentuk (25C) : padat5. Warna : putih perakb. Sifat Atomik1. Nomor atom : 572. Nomor massa : 138,913. Konfigurasi elektron : [Xe] 5d1 6s24. Volume atom : 22,5 cm3/mol5. Afinitas elektron : 50 kJ/mol6. Keelektronegatifitasan : 1,17. Energi ionisasi : pertama : 538,1 kJ/mol kedua : 1067 kJ/mol ketiga : 1850 kJ/mol8. Bilangan oksidasi utama : +39. Bilangan oksidasi lainnya : +210. Bentuk Kristal : Double Hexagonal Unit Cellc. Sifat Kimiaa) Reaksi dengan airLantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)b) Reaksi dengan oksigenPada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida4La(s) + 3O2(g)

2La2O3(s)c) Reaksi dengan halogenLogam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana (III) halide2La(s) + 3F2(g)

2LaF(s)2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)2La(s) + 3I2(g)

2LaI(s)d) Reaksi dengan asamYttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hydrogen2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)2.3.4 Manfaaat Unsur Lanthanum Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : misch metal adalah campuran dari beberapa rare earth dan biasa digunakan untuk lighter flints dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa. La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi, karena La dapat menstabilkan zeolit pada temperatur tinggi.Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi. Lantanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan hydrogen sponge atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H. 2.3.5 Dampak Unsur Lanthanum Bagi Kesehatan dan LingkunganLa sangat berbahaya jika kabut dan asapnya terhirup bersama masuknya oksigen serta dalam jangka waktu yang lama, akan dapat menyebabkan emboli.Jika menghirup La maka seseorang dapat terkena penyakit kanker paru-paru. Jika terakumulasi dalam tubuh maka La dapat mengancam organ liver.

La dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. La secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan. Bersama dengan hewan air, La dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. La sangat mudah terakumulasi dalam otot. 2.4 AKTINIUM (Ac) Aktinium (diucapkan / ktnim / ak-TIN-nee-m ) adalah radioaktif unsur kimia dengan lambang Ac dan nomor atom 89, yang ditemukan pada tahun 1899. Aktinium merupakan unsur dari kelompok Aktinida, sekelompok dari 15 elemen yang sama antara aktinium dan lawrencium dalam tabel periodik. Aktinium, dinamai aktinos dari bahasaYunani. Aktinium juga merupakan logam radioaktif langka yang terpancar dalam gelap. Isotop aktinium yang paling lama hidup (Ac-227) memiliki paruh 21,8 tahun. Unsur ini diperoleh sebagai kotoran dalam bijih-bijih uranium, sebuah bijih ditambang untuk konten uranium. Sepersepuluh dari satu gram aktinium dapat dipulihkan dari 1 ton bijih-bijih uranium. 2.4.1 Sejarah Unsur AktiniumAktinium ditemukan pada tahun 1899 oleh Andre-Louis Debierne seorang ahli kimia Prancis yang memisahkan aktinium dari campurannya. Aktinium dipisahkan dari bijih-bijih uranium, pada tahun 1899 dijelaskan bahwa aktinium mirip dengan titanium dan pada tahun 1900 dijelaskan bahwa aktinium mirip dengan torium. Kemudian Friedrich Oskar Giesel menemukan aktinium secara bebas tahun 1902 sebagai substansi yang mirip dengan lantanum dan menyebutnya "emanium" pada tahun 1904. Setelah perbandingan zat pada tahun 1904, nama Debierne dipertahankan karena itu senioritas. Sifat kimia actinium mirip dengan lanthanum. Kata actinium berasal dari Yunani, akti, aktinos, yang berarti sinar. Karena Ac adalah unsur radioaktif yang dapat bercahaya dalam ruangan gelap, yang disebabkan oleh intensitas keradioaktifannya yang berwarna biru. Aktinium ditemukan dalam jumlah sedukit dalam bijih uranium tetapi lebih banyak dibuat dalam satuan mg dengan cara penyinaran neutron terhadap 226 Ra dalam reactor nuklir. Logam actinium dibuat dengan cara reduksi actinium florida dengan uap lithium pada suhu 1100-1300C.2.4.2 Sifat-sifat Unsur Aktiniuma. Sifat Fisika

1. Densitas : -

2. Titik leleh : 1323,2 K

3. Titik didih : 2743 K

4. Bentuk (25C) : padat

5. Warna : putih perak

b. Sifat Atomik

1. Nomor atom : 89

2. Nomor massa : 227,03

3. Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2

4. Volume atom : -

5. Afinitas elektron : -

6. Keelektronegatifitasan : 1,1

7. Energi ionisasi : pertama : 499 kJ/mol

kedua : 1170 kJ/mol

8. Bilangan oksidasi utama : +3

9. Bilangan oksidai lainnya : -

10. Struktur Kristal : Face Centered Cubic Unit Cellc. Sifat KimiaAktinium menunjukkan sifat kimia yang mirip dengan lantanum. Karena kesamaan ini pemisahan aktinium dari lantanum dan unsur tanah jarang lainnya, yang juga ada dalam bijih uranium menjadi sulit. Ekstraksi pelarut dan pertukaran ion kromatografi digunakan untuk pemisahan. Hanya sejumlah senyawa aktinium dikenal, misalnya ACF 3, AcCl 3, AcBr 3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac 2 S 3, Ac2O, dan AcPO3. Semua senyawa yang disebutkan adalah serupa dengan senyawa lantanum dan menunjukkan bahwa senyawa aktinium umumnya memiliki bilangan oksidasi +3. Reaksi dengan oksigenAktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida4Ac(s) + 3O2(g) 2Ac2O3(s)Senyawa dari aktinium misalnya ACF 3, AcCl 3, AcBr 3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac 2 S 3, Ac2O, dan AcPO3.2.4.3 Manfaat Unsur AktiniumSifat keradioaktifan dari aktinium 150 kali lebih besar dari radium, sehingga memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber neutron. Sebaliknya, aktinium jarang digunakan dalam bidang Industri. Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen untuk penyembuhan secara radio-immunoterapi. 2.4.4 Dampak Unsur Aktinium Bagi Kesehatan dan LingkunganAktinium-227 bersifat sangat radioaktif dan berpengaruh buruk pada kesehatan. Bahaya dari aktinium sama dengan bahaya dari plutonium. Bahaya terbesar dari raioaktif unuk kehidupan sebagaimana kita ketahui adalah bahaya bagi sistem reproduksi dan penurunan sifat. Bahkan dengan dosis rendah bersifat karsinogenik yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Pertumbuhan teknologi nuklir telah membawa sejumlah besar pengeluaran zat radioaktif ke atmosfir, tanah, dan lautan. Radiasi membahayakan dan terkonsentrasi dalam rantai makanan, sehingga membahayakan bagi manusia dan hewan.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSifat Unsur-Unsur Golongan IIIB

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar. Sedangkan dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek. Dalam satu golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan IIIB semakin menurun. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas semakin kecil. Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium (Sc), yitrium (Itrium), lanthanum, dan Aktinium.

3.2 SaranDari pembuatan makalah kimia anorganik ini tentang unsure golongan IIIB, maka untuk pembuatan makalah selanjutnya diharapkan penulis dapat menyajikan penjabaran materi yang lebih banyak lagi.DAFTAR PUSTAKAAndy. 2009. Kimia Unsur Golongan Transisi PeriodeKeempat. Dalam http://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-keempat/. Diakses pada tanggal 6 September 2015

Ningsih,Ismi.2012.Unsur Golongan III B

http://ismiariningsih.blogspot.com/2012/10/makalah-unsur-unsur-golongan-iii-b_1175.html.Diakses pada tanggal 6 September 2015

Zeky,Muhammad. 2010. Unsur Golongan IIIB. Dalam http://neverendingstory-chems08.blogspot.com/2010/03/unsur-golongan-iiib.html. Diakses pada tanggal 6 September 2015

Johan Gadolin

(5 Juni 1760-15 Agustus 1852)

Seorang ahli kimia, fisika dan mineralogi.

Pendiri Finnish Chemistry Research.

Friedrich Whler

(31 Juli 1800-23 September 1882)

Seorang kimiawan Jerman.

paling dikenal untuk sintesis nya dari urea, juga yang pertama untuk mengisolasi beberapa unsur-unsur kimia

Gambar 2. Yttria

Gambar 1.

Yttrium (Itrium)

Gambar 12. Monasit

Gambar 13. Xenotime

Gambar 3. Elektron tiap kulit

Gambar 4. Yttrium (III) Oksida

Gambar 5. Yttrium (III) Florida

Gambar 6. Yttrium (III) Klorida

Gambar 7. Yttrium (III) Bromida

Gambar 8. Yttrium (III) Hidrida

Gambar 15. Ultra-murni yttrium-90 digunakan untuk terapi kanker

Gambar 16. Karbon nanotube yang dihasilkan dari uap karbon yang mengandung sejumlah kecil nikel dan katalis yttrium

Gambar 17. Ruang bakar roket. Lapisan perak berwarna. Paduan nikel, kromium, aluminium dan yttrium

Page | 24