BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 ... -...
Transcript of BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Perencanaan 2.1.1 ... -...
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Perencanaan
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Uraian tentang pegertian perencanaan dapat ditemui pada banyak buu, baik
yang membahas tentang manajemen maupun di bidang administrasi dan
kepemimpinan. Dengan kata ain uraian tentang pengertian perencanaan berikut
ini, dimaksudkan untuk memberikan dasar dalam menguraikan pengertian
Perencanaan Kepegawaian.
“Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi,
metode, anggaran, dan standar (tolak ukur) keberhasilan suatu kegiatan.”
(Nawawi, H. 2003:29).
Pengertian ini menunjukkan bahwa perencanaan merupakan proses atau
rangkaian beberapa kegiatan yang salig berhubungan dalam memilih salah satu di
antara beberapa alternatif tentanng tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
organisasi/perusahaan. Kemudian memilih strategi dan metode untu mencapai
tujuan tersebut. Dilanjutkan pula dengan menetapkan anggaran unttuk
melaksanaka strategi dan metode tersebut, diiringi dengan memillih dan
menetapkan kriteria tolak ukur untuk menilai tingkat keberhasilann
organisasi/perusahaan dalam pencapaian tujuannya dengan mengimplementasikan
strategi dan metode yang telah dipilih sebelumnya.
Pengertian lain mengatakan bahwa “Perencanaan adalah proses memilih
sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan siapa yang melakukannya.”
(Nawawi, H. 2003:30).
Pengertian ini mekankan bahwa perencanaan merupakan rangkaian
kegiatan atau proses pembuatan keputusan. Kegiatan pertama yang harus
dilakukan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan di masa datang,
yang berarti juga tidak akan dan tidak boleh melaksanakan pekerjaan lain yang
bertolak belakang atau yang berbeda dengan pekerjaan yang telah ditetapkan
sebagai keputusan tersebut. Kegiatan kedua dalam proses pembuatan keputusan
adalah kegiatan menetapkan waktu pelaksanaannya, yang berarti memilih metode
dan tidak akan menggunakan cara atau metode lain agar pelaksanaan pekerjaan
tersebut berlangsung secara efektif dan efisien. Akhirnya kegiatan keempat dalam
proses pembuatan keputusan tersebut adalah menetapkan pegawai yang tepat atau
yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakannya, agar pekerjaantersebut
dilaksanakan secara professional dalam rangka mewujudkan eksistensi organisasi
yang sukses.
Pengertian berikutnya mengatakan bahwa “Perencanaan adalah
penerapan pengetahuan tepat guna secara sistematik, untuk mengontrol dan
mengarahkan kecenderungan pperwujudan masa depan yang diinginkan sebagai
tujuan yang akan dicapai.” (Nawawi, H. 2003:31).
Pengertian di atas menekankan bahwa melalui perumusan perencanaan,
kondisi bidang kehidupan tertentu di masa depan dapat dikontrol dan diarahkan
sesuai dengan keinginan manusia. Kondisi itu dirumuskan sebagai tujuan yang
akan dicapai di masa depan, melalui pembuatan perencanaan cara mencapainya
menggunakan atau penerapan pengetahuan tepat guna dalam bidang kehidupan
tersebut secara sistematik (teratur dan tertib). Penggunaan pengetahuan tepat guna
berarti perencanaan tidak bersifat teoritis sehingga tidak dapat diimplementasikan
dalam bidang/aspek-aspek yang dijelajahi suatu perencanaan. Dengan kata lain
perencanaan harus bersifat realistic sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
lingkungan organisasi yang akan melaksanakannya. Perencanaan bukan
merumuskan suatu kondisi ideal di masa depan tanpan perhitungan kemampuan
mencapainya, sehingga menjadi hayalan yang tidak dapat dicapai, karena tidak
didasari pengetahuan tepat guna yang dapat diterapkan secara sistematik.
Pengertian berikut mengatakan bahwa “Perencanaan adakah kegiatan
persiapan dengan merumuskan dan nmenetapkan keputusan tentang langkah-
langkah penyelesaian masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan secara terarah
pada satu tujuan.” (Nawawi, H. 2003:32)
Pengertian di atas, bahwa perencanaan dirumuskan untuk memecahkan
masalah atau pelaksanaan pekerjaan di lingkungan suatu organisasi/perusahaan.
Pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah
kegiatan untuk menemukan alternatife terbaik dalam usaha mencapai tujuan
organisasi/perusahaan. Langkah-langkah tersebut pada dasarnya merupakan
kegiatan persiapan untuk menetapkan berbagai keputusan tentang kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksankan. Dengan melaksanakan keputusan-keputusan
tersebut, diharapkan masalah-masalah organisasi/perusahaan dapat diselesaikan
atau pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Perencanaaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa
rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana
bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas
dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Perencanaan, adalah kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari
sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa
depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas
perkembangan hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar dari manajemen, yang
merupakan awal dari tiap fungsi Manajemen lainnya, yaitu organizing, actuating
dan controlling. Perencanaan diperlukan agar resiko yang akan ditanggung di
masa depan relatif kecil. Perencanaan adalah masalah memilih, artinya memilih
tujuan dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa
alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Jadi perencanaan
adalah kumpulan dari beberapa keputusan.
Perencanaan adalah proses yang mencakup mendefinisikan sasaran
organisasi, menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan
menyusun serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengitegrasikan dan
mengoordinasikan pekerjaan organisasi.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Apabila
sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen menyangkut perencanaan terkait
harus diimplementasikan Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pengambilan keputusan tentang "apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,
dan oleh siapa.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama
harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan
sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan
membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai
berikut : “Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan
organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan
jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program)
dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan
secara menyeluruh.”
Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan
fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-
fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa
datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan
untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau
pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.
Deacon; Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang
bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan
menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Drucker; Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan
dilaksanakan secara sistematis dengan menggunakan pengetahuan yang ada sesuai
keputusan yang telah ditetapkan bersama.
Goetz; Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari
berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk
mencapai tujuan.
Anonim; Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis untuk mencapai yujuan yang telah ditetapkan . diputuskan
bersama.
George Pickett & John J. Hanlon; Perencanaan adalah proses menentukan
bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan.
Stoner; Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan tindakan yang
perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses menetapkan
sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan (goal)
tersebut.
Cuningham; Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan
pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan
tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan
yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan
digunakan dalam penyelesaian.
Husein Umar; Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat
rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian
tujuannya.
Garth N.Jone; Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan
pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
M.Farland; Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan
kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada
wewenangnya.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data
dan keterangan kongkret.
2. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan
pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3. Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-
tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu
kelancaran usaha.
2.1.2 Tugas Pokok Perencaaan
Dari uraian-uraian tentang beberapa pengertian perencanaan dan
implementasinya dalam Perencanaan Kepegawaian tersebut di atas, jelas
bahwa perencanaan merupakan kegiatan pembuatan keputusan tentang masa
depan dan cara mewujudkannya di suatu lingkungan tertentu, khususnya
sebuah organisasi di bidang bisnis. Sehubungan dengan itu H. Hadari Nawawi
dalam bukunya PERENCANAAN SDM untuk Organisasi Profit yang
Kompetitif (2003:33) mengemukakan 3 tugas pokok perencanaan, yaitu :
1. Tugas Persiapan/Eksplenatif
2. Tugas Prediktif
3. Tugas Kontrol
2.1.3 Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja
sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efisien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana
untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja
yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,
manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Tujuan lain dari perencanaan adalah :
1. Untuk memberikan arah dan tujuan bagi perusahaan.
2. Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar/ukuran untuk mengurangi
ketidakpastian serta perubahaan di masa mendatang.
3. Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan
sehingga akan mempermudah pengawasan.
4. Membantu memperkirakan peluang di masa mendatang.
5. Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat
ditekan
2.1.4 Fungsi Perencanaan
Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari perencanaan sebagai berikut:
1. Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan
sesuatu secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan adalah
sebagai pengarah atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara
lebih terkoordinasi dan terarah.
2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami
perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian
bagi organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita
inginkan akan tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Ketidak pastian inilah yang harus
diminimalisasikan, dengan adanya perencanaan, ketidak pastian yang
akan terjadi di kemudian hari diantisipasi sebelumnya.
3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya, dengan adanya
perencanaan, sebuah organisasi di awal sudah melakukan perencanaan
mengenai penggunaan sumber daya sehingga diharapkan tidak terjadi
pemborosan dalam hal penggunaan sumber daya yang ada sehingga
organisasi tersebut bisa meningkatkan tingkat efisiensinya.
4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas.
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam
pengawasan kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi
pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam
perencanaan, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan berusaha
membandingkan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan realita di
lapangan, dan mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi, sehingga bisa mengambil tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
2.1.5 Persyaratan Perencanaan
Suatu perencanaan yang baik tentunya harus dirumuskan. Perencanaan
yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi,
yaitu :
1. Faktual atau realistis. Artinya bahwa perencanaan yang akan
ditetapkan oleh organisasi harus sesuai dengan fakta dan kondisi
tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi.
2. Logis dan rasional. Artinya bahwa perencanaan yang akan
dirumuskan dapat diterima oleh akal (logis) dan rasional sehingga
dapat di dilaksanakan.
3. Fleksibel. Artinya bahwa perencanaan yang baik bersifat fleksibel dan
tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dimasa mendatang.
4. Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan
komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk dapat bersama-
sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi.
5. Komprehensif. Artinya bahwa perencanaan yang baik harus
menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung
maupun tidak langsung terhadap organisasi. Perencanaan yang baik
tidak hanya terkait dengan satu bagian saja, akan tetapi juga
mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain
dalam organisasi tersebut.
2.1.6 Jenis Perencanaan
Perencanaan mencakup banyak variasi antara lain:
1. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
Di dalam masyarakat, setiap entitas mempunyai peran sendiri.
Peranan tersebut kemudian menentukan misi atau maksud dari
keberadaan mereka dalam masyarakat tersebut. Kalau mereka tidak
mempunyai misi atau maksud keberadaan, maka entitas tersebut tidak
akan mempunyai eksistensi dalam suatu masyarakat. Misi entitas
bisnis biasanya memproduksi dan/atau mendistribusikan barang atau
jasa ekonomis
2. Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir dimana aktivitas atau kegiatan
organisasi diarahkan atau ditujukan. Tujuan merupakan rencana
organisasi yang paling dasar. Suatu organisasi secara keseluruhan
mempunyai suatu tujuan, kemudian bagian-bagian dalam organisasi
tersebut juga mempunyai tujuan masing-masing, akan tetapi tujuan
dari masing-masing bagian tersebut harus menyumbang atau
mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Strategi
Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai
tujuan organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang
diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut.
4. Kebijakan
Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan
pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan
pengambilan keputusan, khususna cara berfikirnya bukan aksinya.
Seringkali kebijakan merupakan pernyataan tidak tertulis.
5. Prosedur
Prosedur juga merupakan rencana karena menetapkan cara
penanganan suatu aktivitas di masa mendatang. Prosedur lebih
mengarahkan tindakan, bukannya mengarahkan cara berpikir.
Prosedur menjelaskan secara detail bagaimana suatu aktivitas harus
dilakukan.
6. Aturan
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif,
dan harus dilakukan, atau tidak dilakukan. Aturan mengharuskan
tindakan tertentu yang spesifik dikerjakan, atau tidak dikerjakan,
tergantung situasi yang dihadapi. Aturan berkaitan dengan prosedur
karena aturan mengarahkan tindakan, tetapi tidak menyebutkan urutan
waktu.
7. Program
Program merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari
tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah-langkah yang
harus dilakukan, alokasi sumber daya dan elemen lain yang harus
diakukan berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih. Biasanya modal
dan anggaran dipakai untuk mendukung program.
8. Anggaran
Anggaran adalah merupakan rencana yang dinyatakan dalam
angka-angka. Anggaran disamping merupakan alat perencanaan, juga
merupakan alat pengendalian.
2.1.7 Proses Perencanaan
Proses perencanaan bisa dilihat pada bagan berikut:Proses
perencanaan dimulai dengan mempelajari lingkungan eksternal organisasi,
kemudian dilanjutkan dengan misi, turun lagi ke tujuan organisasi. Tujuan
organisasi merupakan kunci efektivitas organisasi.
Tujuan mempunyai beberapa fungsi:
1. Tujuan memberikan dan menyatukan arah kemana organisasi harus
bergerak.
2. Tujuan dan proses penetapan tujuan akan mempengaruhi perencanaan.
3. Tujuan dapat berfungsi sebagai alat motivasi karyawan.
Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan dapat dikelompokkan ke
dalam 3 jenis perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih
dari 5 tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini
adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat
sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi
sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen
puncak.
2. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu
untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana
ini mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1 – 5 tahun)
dibandingkan dengan rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya di
buat oleh manajemen puncak dan manajemen menengah.
Tujuan taktis biasanya diturunkan dari tujuan strategis. Sebagai
contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana strategis menstabilkan
suplai bahan baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui
pembelian bahan baku dari perusahaan pensuplai bahan baku.
3. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis,
mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek
(kurang dari 1 tahun) dan melibatkan manajemen tingkat bawah.
Ada 2 jenis rencana operasional:
a. Rencana Tunggal (sekali pakai)
Rencana tunggal adalah rencana yang dilakukan sekali pakai,
sebagai contoh ketika perusahaan merencanakan ekspansi,
pembuatan pabrik baru, penarikan tenaga kerja baru dan lainnya.
b. Rencana Standing
Rencana standing adalah rencana yang bisa dipakai berulang-
ulang. Rencana standing bisa menghemat waktu dan tenaga karena
rencana ini bisa diterapkan pada situasi yang sama.
4. Perencanaan Situasional
Perencanaan situasional merupakan perencanaan yang
memasukkan alternatif perencanaan yang berbeda. Dapat dikatakan
perencanaan situasional adalah perencanaan cadangan, apabila
rencana A tidak berhasil karena adanya sebab-sebab tertentu maka
rencana B dapat dilaksanakan.
Tahap pertama adalah melakukan perencanaan seperti biasanya,
yang kemudian dikembangkan dengan mempertimbangkan kejadian-
kejadian situasional. Dalam tahap kedua, perencanaan dilaksanakan,
kejadian situasional secara formal diidentifikasikan/dirumuskan.
Indikator kejadian situasional dirumuskan/ditentukan. Jika indikator
tersebut menunjukkan terjadinya kejadian situasional, alternatif
rencana situasional dilakukan. Jika tidak ada kejadian situasional,
perencanaan yang semula yang dilakukan.
Kejadian situasional yang dipilih merupakan kejadian yang
diperkirakan mempunyai efek (dampak) yang paling serius terhadap
pelaksanaan rencana organisasi. Perencanaan situasional terutama
bermanfaat untuk organisasi dengan lingkungan yang dinamis, dimana
ketidakpastian dan perubahan merupakan fenomena yang umum
dalam lingkungan tersebut.
2.1.8 Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan
Beberapa alat analisis atau model yang bisa dipergunakan untuk
membantu proses perencanaan antara lain Bagan Arus (Flow Chart), Bagan
Gantt (Gantt Chart) dan Jaringan PERT (PERT Network)
1. Perencanaan dengan Flow Chart
Pendekatan Flow Chart ini biasanya dipakai oleh mereka yang
mendalami teknik komputer, teknik atau sistem informasi. Namun
pendekatan ini bisa juga dipakai dalam dunia manajemen. Flow Chart
adalah model grafis yang menunjukkan model sistem yang
menggambarkan kejadian yang berkesinambungan dan keputusan ya
atau tidak.
Contoh Flow Chart untuk pembelian buku bacaan
2. Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Penjadwalan adalah salah satu bagian penting dalam
perencanaan. Ketika kegiatan organisasi begitu banyak dan
berkesinambungan satu dengan yang lainnya, Gantt Chart pada
dasarnya membantu manajer untuk dapat mengaturnya melalui proses
penjadwalan. Jadi Gantt Chart adalah teknik penjadwalan secara grafis
atas berbagai rencana kegiatan.
Contoh Gantt Chart
3. Perencanaan dengan PERT
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review
Technique. PERT merupakan alat Bantu perencanaan melalui
penjadwalan dan penggambaran rencana kerja secara kronologis dan
berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar
maupun kompleks.
Ada 4 konsep yang harus di pahami dalam PERT yaitu:
a. Event atau kejadian
Indikator dari performa pekerjaan baik sebelum maupun sesudah
pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu
pekerjaan lain dapat dilakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator
ini.
b. Activity atau kegiatan
Bagian dari berbagai pekerjaan yang sedag dalam pengerjaan
dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
c. Time atau waktu
Menunjukkan perkiraan waktu pengerjaan dari keseluruhan
kegiatan sebagaimana diatur dalam jaringan PERT.
d. Critical Path atau indikator kritis
Menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan kegiatan dalam
kerangka path yang dapat diterima atau menunjukkan batas toleransi
akan suatu pekerjaan yang dilaksanakan.
2.1.9 Faktor-Fakor yang mempengaruhi Semakin Pentingnya
Perencanaan Straegis
Faktor-Fakor yang mempengaruhi Semakin Pentingnya Perencanaan
Straegis yaitu :
1. Peningkatan perubahan teknologi.
2. Semakin rumitnya tugas manajemen.
3. Lingkungan luas perusahaan, perencanaan strategis sangat bermanfaat
untuk menghadapi pengaruh lingkungan di luar perusahaan yang semakin
rumit, sehingga perusahaan akan dapat mengambil posisi yang tepat.
4. Semakin panjangnya jangka waktu antara keputusan yang dibuat dengan
dampaknya di masa yang akan datang sehingga memerlukan suatu
perencanaan yang masak untuk pengambilan keputusan
2.1.10 Hambatan Dalam Perencanaan
Perencanaan dan penetapan tujuan mempunyai kemungkinan hambatan.
Selain itu, sering pula pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang
direncanakan. Keadaan ini bisa timbul karena:
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi;
2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan;
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif;
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang;
5. Biaya;
6. Takut gagal;
7. Kurang percaya diri;
8. Ketidak sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
Menurut Stoner James (1988) ada 2 jenis hambatan utama terhadap
pengembangan rencana yang efektif. Pertama, adalah perlawanan internal para
calon perencana terhadap penetapan sasaran dan penyusunan rencana untuk
mencapainya. Kedua, yang terdapat di luar perencana, yaitu keengganan dan
menolak rencana yang membawa perubahan dalam organisasi.
2.1.11 Cara Mengatasi Hambatan Dalam Perencanaan
Beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan:
1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam
proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan
kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya
perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan untuk
pelaksanaan yang efektif.
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif,
suatu “track record” yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para
pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
4. Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap
para anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
2.2 Kepegawaian
2.2.1 Pengertian Kepegawaian
Arti kata kepegawaian sendiri adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan
kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai negeri. Menurut Hadari
Nawawi (1994 :172), istilah kepegawaian dapat dilihat dari dua pengertian,
yaitu :
1. Menunjuk pada semua pegawai suatu perusahaan ( lembaga, badan, kantor,
dll ) sebagai organisasi kerja.
2. Melukiskan prosedur – prosedur administratif mengenai pengupahan,
pengaturan dan penggantian pegawai – pegawai
Perencanaan kepegawaian adalah merupakan kumpulan dari beberapa keputusan
dalam hal ikhwal yang berkaitan dengan kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan
pegawai negeri
kepegawaian adalah sebuah pekerjaan yang mengatur tentang fungsi dan
kedudukan seseorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Kepegawaian
sangat berkaitan ngan sumber daya manusia karena kesalahan dalam pengelolaan
pegawai pada sebuah instansi sumber dya manusiaakan mubazir dan akan mengakibatkan
inefisiensi tenaga kerja. Inefisiensi berarti mengeluarkan banyak biaya dan mendapatkan
sumber daya yang sedikit. Literatur lainnya mengatakan bahwa mengelola pegawai yang
baik bisa meningkatkan kinerja egawai karena akan mengakibatkan motivasi kerja.