BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB...

21
6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada di antara 1600 sampai 1750. 7 Istilah „barok‟ berasal dari kata Portugis baruccoatau „barocco‟ yang mempunyai arti bulat miring/lonjong, analoginya seperti mutiara tidak berbentuk. Karya-karya musik yang tercipta pada periode Barok banyak dipengaruhi oleh inovasi dalam bidang seni, arsitektur, dan sastra. Musik Barok didesain untuk mengungkapkan emosi dan menumbuhkan sensitivitas bermusik. Aspek-aspek ini membuka jalan untuk mengembangkan musik yang bersifat dekoratif. Ciri khas dari musik periode Barok dapat dilihat dari karakternya yang energik dan megah. Harmoni musik Barok disusun berdasarkan tangga nada mayor dan minor sehingga tonalitas dapat terdeteksi dengan jelas. Tekstur polifoni 8 merupakan ciri khas dari periode Barok, merupakan kombinasi dua melodi berbeda dengan progresi akor sederhana yang menggunakan basso continuo. 9 Karya bentuk instrumental sangat berkembang pada periode Barok karena menulis sebuah karya instrumental akan menguji kemampuan dan menginspirasi imajinasi para komposer. Musik instrumental Barok dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: musik tarian, komposisi improvisatoris, komposisi kontrapungtis atau fuga, canzona atau sonata, dan 7 Barbara Russano Hanning. Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), 170. 8 Polifoni adalah tekstur yang terdiri dari dua suara atau lebih, sebagai lawan dengan satu suara (monofoni), dan kontrapung (hubungan antara dua suara atau lebih, yang independen dalam kontras dan irama, dan saling bergantung dalam harmoni. 9 Basso continuo adalah sistem notasi pada periode Barok dimana melodi bas yang kokoh dikombinasikan dengan melodi suara luar teratas yang berornamentasi.

Transcript of BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

6

BAB II

KAJIAN REPERTOAR

A. Periode Barok

1. Sekilas mengenai Periode Barok

Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada

di antara 1600 sampai 1750.7 Istilah „barok‟ berasal dari kata Portugis

„barucco‟ atau „barocco‟ yang mempunyai arti bulat miring/lonjong,

analoginya seperti mutiara tidak berbentuk. Karya-karya musik yang

tercipta pada periode Barok banyak dipengaruhi oleh inovasi dalam bidang

seni, arsitektur, dan sastra. Musik Barok didesain untuk mengungkapkan

emosi dan menumbuhkan sensitivitas bermusik. Aspek-aspek ini membuka

jalan untuk mengembangkan musik yang bersifat dekoratif.

Ciri khas dari musik periode Barok dapat dilihat dari karakternya yang

energik dan megah. Harmoni musik Barok disusun berdasarkan tangga nada

mayor dan minor sehingga tonalitas dapat terdeteksi dengan jelas. Tekstur

polifoni8 merupakan ciri khas dari periode Barok, merupakan kombinasi dua

melodi berbeda dengan progresi akor sederhana yang menggunakan basso

continuo.9

Karya bentuk instrumental sangat berkembang pada periode Barok

karena menulis sebuah karya instrumental akan menguji kemampuan dan

menginspirasi imajinasi para komposer. Musik instrumental Barok

dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: musik tarian, komposisi

improvisatoris, komposisi kontrapungtis atau fuga, canzona atau sonata, dan

7 Barbara Russano Hanning. Concise History of Western Music (New

York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), 170.

8 Polifoni adalah tekstur yang terdiri dari dua suara atau lebih, sebagai lawan

dengan satu suara (monofoni), dan kontrapung (hubungan antara dua suara atau lebih,

yang independen dalam kontras dan irama, dan saling bergantung dalam harmoni.

9 Basso continuo adalah sistem notasi pada periode Barok dimana melodi

bas yang

kokoh dikombinasikan dengan melodi suara luar teratas yang berornamentasi.

Page 2: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

7

variasi. Sedangkan komposisi yang digubah untuk instrumen keyboard

antara lain toccata (atau prelude, fantasia) dan fuga, chaconne, suita, dan

sonata (setelah tahun 1700).10

2. Biografi Johann Sebastian Bach dan Analisis Struktural Prelude and

Fugue, Book II no.2, in C minor BWV 871

Keluarga besar Bach merupakan keluarga musisi terkenal. Johann

Sebastian Bach mendapat pendidikan musik pertama dari ayahnya yang

bernama Johann Ambrosius Bach, dan kakaknya, Johann Christoph Bach.

Mereka adalah orang-orang yang berperan penting dalam kehidupan

bermusik Bach.

Johann Sebastian Bach dilahirkan di Eisenach, daerah Thuringia di

Jerman, pada 21 Maret 1685. Karirnya dimulai sebagai organis muda

berusia 9 tahun di Weimar. Keadaan hidup Bach bertambah sulit ketika ia

mendengar berita kematian ibunya. Setahun kemudian, ayahnya juga

meninggal dunia. Sebagai anak yatim-piatu, Bach ditolong umat Katolik

untuk belajar di Luneburg. Mula-mula karena suaranya bagus, bukan karena

permainan musiknya. Dari sekolah itu ia kemudian memperoleh kesempatan

untuk memainkan biola dalam sebuah kuartet. Kemampuannya meminkan

alat musik orgel saat itu juga luar biasa11

. Selain itu Bach memiliki cara

yang unik dalam membuat komposisi. Ia mendengarkan karya komponis

lain di gereja, kemudian menyalinnya, sehingga ia mendapatkan inspirasi

untuk menulis komposisinya sendiri.

Karya Bach selalu didedikasikan untuk Tuhan, “To the Glory of

God”. Bach merupakan sosok komposer yang mengutamakan Tuhan diatas

segala-galanya dan pantas dijadikan panutan hidup. Selain itu, ia memiliki

visi untuk keluarganya agar punya masa depan. Ia membuat buku-buku

komposisi sebagai strategi untuk istri dan anaknya untuk mendalami dunia

musik. Sebagai seorang ayah, ia mendidik anak-anaknya untuk menjadi

10 Hanning, 227

11 Richard Wirawan, “A Dream Comes True” Laporan analisis resital untuk

mencapai derajat Sarjana S-1 pada Universitas Kristen Satya Wacana, 2014, 8.

Page 3: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

8

musisi. C.P.E Bach, Wilhelm Friedemann, Johann Christoph Frederic dan

Johann Cristoph Bach merupakan anak-anaknya yang menjadi komposer

dan musisi.

Kesehatan Bach mulai memburuk menjelang akhir hidupnya. Pada

1749, Bach mengalami gangguan mata sampai akhirnya buta. Pada Maret

dan April 1750, Bach menjalani dua kali operasi mata, tetapi kedua-duanya

tidak membuahkan hasil. Akhirnya Bach meninggal dunia pada 28 Juli 1750

akibat serangan otak.

Bach memiliki prinsip dalam hidupnya, bahwa seseorang harus

memiliki visi hidup, tidak boleh mengikuti arus, dan harus menciptakan

sesuatu yang berguna untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan dari hasil-hasil

komposisinya yang menjadi tolak ukur permainan piano bahkan hingga

generasi saat ini.

“Well-Tempered Clavier” (1722-1723) merupakan salah satu karya

Bach yang paling berpengaruh dan bertujuan untuk mendidik pianis-pianis

muda dalam belajar musik. Karya ini terdiri dari dua jilid, masing-masing

berisi 24 kumpulan prelude dan fuga dalam semua tangga nada mayor dan

minor yang disusun secara berurutan dengan tujuan untuk memperkenalkan

sistem penalaan. Salah satu karya Johann Sebastian yang dipilih sebagai

salah satu repertoar resital ini adalah Prelude and Fugue Book II no.2, in C

minor BWV 871. Prelude merupakan sebuah pembukaan yang

menghantarkan menuju karya selanjutnya. Karya ini mempunyai tekstur

polifoni yang diolah dengan teknik kontrapung empat suara.

Tabel 2. 1 Analisis Struktural Prelude Book II No. 2, in C minor, BWV 871

Birama Keterangan

1-12 (A)

Bagian prelude ini dimulai dalam tonalitas C minor. Tema

utama prelude muncul di dua birama awal dan diiringi basso

continuo. Motif baru diolah dengan teknik sekuen naik

(birama 3-4) dan sekuen turun (birama 5-7). Tema utama

Page 4: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

9

muncul kembali (birama 10/3) dan diakhiri dengan kadens

sempurna dalam tonalitas Eb mayor (birama 12).

13-28 (B)

Bagian kedua prelude ini dimulai dengan motif pendek pada

suara teratas dan ornamen upper mordent. Motif pendek

diolah dengan teknik sekuen turun dalam tonalitas Eb mayor.

Birama 17, motif tema dikembangkan pada tonalitas F minor

(subdominan) dimana intensitas prelude semakin memuncak.

Pada bagian akhir, tonalitas kembali ke C minor diawali

dengan duet jarak interval tiga dan diakhiri kadens

sempurna.

Tabel 2. 2 Analisis Struktural Fugue Book II No. 2, in C minor, BWV 871

Birama/

ketukan Keterangan

1-7/1

Tonalitas dimulai dalam C minor, dengan subjek not 1/8.

Bagian pertama ini terdiri dari 3 motif subyek, 2 motif

kontra subyek, dan 2 episode yang berfungsi sebagai

penghubung antar motif subyek.

7-14/1

Bagian kedua diawali dengan ansambel 2 suara dengan

subjek. Muncul 4 subjek dalam section ini, yang akan

berakhir di F minor.

14-23/3 Pada bagian ketiga terdapat 11 motif subyek yang

dikembangkan dengan teknik augmentasi (pelebaran harga

nada), inversi, dan stretto (desakan antar tema yang saling

bersusulan). Bagian ini diakhiri dengan episode dengan

kadens sempurna dalam tonalitas C minor.

23/4-28 Motif subyek di bagian keempat diolah dengan

menggunakan teknik stretto. Fuga ini diakhiri dengan

episode pendek pada birama 27-28.

Page 5: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

10

B. Periode Klasik

1. Sekilas mengenai Periode Klasik

Kebanyakan masyarakat umum mengartikan musik klasik sebagai

suatu jenis musik tertentu. Tetapi pada pembahasan yang lebih mendalam,

musik klasik merupakan sebuah pengelompokan genre musik secara

periodik. Periode Klasik berlangsung antara kurun waktu 1750-1820. Karya

musik instrumental periode ini berkembang pesat mulai dari sonata, simfoni,

konserto, kuartet gesek, opera buffa, dan trio piano.

Karakter utama yang menjadi ciri khas periode Klasik adalah

kesederhanaan yang didesain untuk masyarakat umum. Musik periode ini

memiliki bentuk yang simetris, format yang jelas (seperti sonata form),

melodi yang mudah diingat, tekstur homofoni, penggunaan tempo yang

konstan, dan harmoni sederhana. Penggunaan tanda dinamika, seperti

crescendo dan diminuendo, bertujuan untuk memberikan kontras dalam

setiap bagian lagu serta menciptakan karya musik yang ekspresif dan

natural.

2. Biografi Ludwig van Beethoven dan Analisis Struktural Sonata in F-

sharp major, Op. 78 No. 24

Beethoven adalah seorang komponis Jerman pada abad ke-19. Ia lahir

di Bonn pada 16 Desember 1770 dengan latar belakang kebangsaan Vlam-

Belanda. Sejak dini, Beethoven sangat megidolakan Mozart12

. Selain itu,

ayahnya selalu menuntut agar ia dapat menjadi sukses dan terkenal seperti

Mozart. Ayahnya merupakan pribadi yang keras dan semena-mena. Sejak

kecil, Beethoven selalu dididik dengan kekerasan.

Karier mudanya dimulai di kota Bonn sebagai pemain biola,

harpsikord, dan organ. Selain itu, ia juga menjadi pemain harpsikord di

istana. Beethoven diutus oleh istana untuk belajar musik dengan

Albrechtsberger yang menjadi awal kariernya sebagai komposer.

6

Patrick Castillo, dalam “Ludwig Van Beethoven” (The Saint Paul Chamber

Orchestra), 15 Oktober 2015, thespco.org

Page 6: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

11

Pada 1787, Beethoven mendapat kesempatan untuk pergi ke Wina

untuk belajar dengan Mozart selama dua minggu. Setelah itu, ia harus

kembali ke Bonn karena mendapat berita bahwa ibunya meninggal. Karena

Beethoven dekat dengan ibunya, ia mengalami depresi sejak ibunya tiada.

Sedangkan ayahnya, Johann van Beethoven, tidak bisa lepas dari kebiasaan

buruknya yaitu alkoholik. Oleh karena itu, Beethoven sebagai anak tertua

harus bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sang ayah dan

saudara-saudaranya.

Berdasarkan gaya bermusiknya, kehidupan bermusik Beethoven

dibagi menjadi tiga periode yaitu periode awal, tengah, dan akhir. Periode

awal Beethoven berlangsung di Vienna dimana ia belajar teknik komposisi

dengan Mozart dan Haydn untuk meniti karir menjadi pianis dan komposer.

Beethoven mempunyai karakter yang unik, dengan permainannya yang

sangat brilian dan energi yang berlimpah Beethoven dikenal sebagai legenda

dari Vienna.

Pada periode pertengahan, Beethoven aktif membuat karya dalam

bentuk simfoni, konserto, kuartet gesek, dan sonata. Dalam membuat

komposisi, Beethoven tidak suka dibatasi deadline dan selalu berkata pada

dirinya “berpikir dan berpikir” kemudian merevisi dan menyempurnakan

kembali karyanya hingga ia puas dengan hasilnya.13

Meskipun kemampuan

Beethoven diatas rata-rata, sikapnya sangat objektif dan tidak arogan. Ia

masih belajar dibawah bimbingan Haydn. Sebagai seorang guru yang

memiliki murid legendaris, Haydn merasa tersaingi secara pribadi. Istilah

persaingan antara mereka berdua kerap disebut “unspoken spirit of

competition”.14

Pada periode ini, Beethoven mulai kehilangan

pendengarannya.

Tahun 1815 merupakan titik damai dan kemakmuran bagi Beethoven

dimana pada periode akhir hidupnya karya-karya Beethoven sering

dimainkan secara rutin di Vienna. Akan tetapi, kemampuan pendengaran

13 Donald J. Grout dan Claude V. Palisca. “A History Of Western Music, sixth

edition (New York : W.W Norton & Company, Inc., 2001) , 522.

14

Castillo, thespco.org

Page 7: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

12

Beethoven menjadi semakin parah. Hal ini membuatnya kehilangan

komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya sehingga ia menjadi sangat

sensitif dan emosional. Selain itu, kondisi tersebut makin diperparah oleh

persoalan keluarga, kesehatan, dan patah hati. Karakter musik pada periode

akhir hidupnya menjadi meditatif, introspektif dan penuh kedamaian. Pada

periode ini, ia membuat simfoni terakhirnya no.9 yang dikenal dengan judul

“Ode To Joy”. Karya ini merefleksikan cinta abadi Tuhan kepada umat

manusia.

Beethoven meninggal dalam komplikasi penyakit kolera, sakit kuning,

radang paru-paru, tuli, rabun, dan busung air. Beethoven wafat di Wina pada

26 Maret 1827.

Salah satu karya Ludwig van Beethoven yang dipilih sebagai repertoar

resital ini adalah Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24. Karya ini

merupakan komposisi sonata pada periode pertengahan (1809-1810)15

.

Sonata ini merupakan komposisi yang menarik. Karena hanya terdiri dari

dua gerakan dan tidak sepopuler karya sonata lain seperti Moonlight sonata,

Appasionata, dan Pathetique. Selain itu, sonata ini mengeksplorasi sisi lain

Beethoven yang berkepribadian lembut, manis, dan penuh damai.

15

F.E. Kirby, “Music For Piano: A Short History” (New Jersey: Amadeus Press,

LLC, 1995), 116.

Page 8: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

13

Tabel 2. 3 Analisis Struktural Introduksi Sonata in F-sharp major, Op. 78

No. 24

Birama Keterangan

1-4 Bagian Introduksi dimulai dengan tonalitas F# mayor.

Introduksi ini dengan tenang dan ramah mengenalkan

sekaligus memberi jalan untuk memasuki movement 1

sonata ini. Diawali dengan melodi berbentuk akor blok

dadan pedal point di F# yang memberi kesan damai,

tenang, dan manis.

Tabel 2.4. Analisis Struktural Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24,

1st movement

Birama Keterangan

5-38/3 (A)

Eksposisi

Bagian pertama dimulai dengan tonalitas F# mayor.

Terdapat dua tema, yaitu tema utama yang berbentuk

melodis, disambung dengan pergerakan akor blok

dengan kedua tangan yang menghantarkan lagu menuju

tema kedua, dengan dimodulasi ke C# mayor. Tema

kedua ini berbentuk not 1/16 dengan progresi

diminished, yang menimbulkan suasana resah. Bagian

eksposisi ini ditutup dengan codetta pergerakan not 1/16

oleh tangan kiri, dan akor blok oleh tangan kanan.

38/4-56/3 (B)

Pengembangan

Bagian pengembangan menggunakan tonalitas F#

minor, yang merupakan parallel minor dari tonalitas

awal. Terdapat potongan tema utama yang telah

dimodifikasi. Selain itu, muncul motif baru dalam not

1/16 yang berulang, bersamaan dengan motif dotted

quaver pada tangan kiri. Bagian ini diakhiri dengan

pergerakan tangga nada bentuk sekuen oleh dua tangan.

56/4-105 (C)

Rekapitulasi

Tonalitas kembali ke F# mayor. Terjadi modulasi ke E

mayor pada pertengahan munculnya tema utama.

Page 9: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

14

Struktur bagian rekapitulasi ini sama dengan Eksposisi,

hanya menggunakan tonalitas yang berbeda. Bagian ini

ditutup coda dengan pergerakan not 1/16 oleh tangan

kiri, dan akor blok oleh tangan kanan.

Tabel 2.5. Analisis Struktural Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24,

2nd movement

Birama Keterangan

1-56 (A)

Gerakan kedua berbentuk sonata rondo16

yang diawali

dengan tonalitas C# mayor. Semua tema utama muncul

dengan repetisi, kemudian disambung pergerakan not

1/16 berbentuk sekuen naik dan turun, semuanya

menggunakan interval second. Bentuk ini akan muncul

di semua bagian A, dengan tonal lain dan sedikit

modifikasi.

57-88 (B)

Tonalitas bagian B dimulai dalam D# mayor. Pada

bagian ini, terdapat tema kedua yang berbentuk

arpeggio. Terdapat bentuk “tanya jawab” yang disusun

dalam bentuk arpeggio D# mayor dan akor diminished.

Kemudian dilanjut dengan bentuk “tanya jawab” antara

harmoni tonal (D# mayor) dan dominant nya (A#

mayor).

89-119 (A‟)

Bagian ini, struktur lagu sama dengan A. Dimulai

dengan tonalitas F# mayor dengan beberapa modulasi

sementara.

120-149 (B‟)

Bagian ini, struktur lagu sama dengan B. Dimulai

dengan tonalitas F# mayor. Terdapat tema kedua yang

berbentuk arpeggio. Bentuk “tanya jawab” disusun

16

Rondo adalah istilah yang mengacu pada bentuk komposisi di mana bagian

pertama berulang setelah bagian kedua dilakukan dalam form A-B-A atau A-B-A-B-A atau

A-B-A-C-A. Bentuk ini sering ditemukan dalam komposisi era Barok & Klasik.

Page 10: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

15

dalam bentuk arpeggio F# mayor dan F# minor.

Kemudian dilanjut dengan bentuk “tanya jawab” antara

harmoni tonal (F# mayor) dan dominant nya (C#

mayor).

150-183 (A‟‟) Tonalitas kembali ke F# mayor. Tema utama muncul

kembali dengan modifikasi polifoni, dimana kedua

tangan memiliki peranan yang sama. Karya ini diakhiri

dengan coda dalam akor dominant berbentuk arpeggio

yang dilanjutkan dengan tema penutup dalam F# mayor.

B. Periode Romantik

1. Sekilas mengenai Periode Romantik

Kata “romantik” sebenarnya berasal dari sastra pada abad-18. Sejak

awal abad-19 dipakai secara umum tanpa diberi arti dan batas yang jelas,

apakah yang dimaksudkan suatu gaya, suatu teknik, bentuk-bentuk tertentu,

ataukah hanya suatu sikap saja, terutama dalam kesenian.17

Periode Romantik berlangsung sekitar tahun 1770-1900an. Ludwig

van Beethoven (1770-1827) adalah salah satu komponis yang punya

peranan penting dalam perkembangan musik menuju ke periode romantik.

Setelah Beethoven, komposer memusatkan perhatian musiknya pada

ekspresi & perasaan yang intens di dalam musiknya. Ekspresi dari emosi

jiwa ini, adalah sebuah fokus seni yang mengarah pada doktrin “Romantik”.

Munculnya periode Romantik juga dipengaruhi oleh adanya perkembangan

dalam aspek kesenian lainnya. Dalam bidang lukis, Friederich, Delacroix,

dan Goya. Dalam bidang literatur, Edgar Allan Poe, serta karya-karya puisi,

cerita rakyat, dan lain-lain.

Di dalam musik abad 19, hal ini merupakan sebuah kreasi & evolusi

dalam genre baru. Untuk sumber inspirasi, para komposer membuat

17

Karl Edmund Prier, “Sejarah Musik Jilid 2”, (Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi,

1993),86

Page 11: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

16

musiknya seakan terlihat visual, menjadi sebuah puisi, drama, literatur, dan

alam.

Komposer masih menggunakan format klasik, yakni “sonata form”

dan simfoni sebagai titik awal. Kemudian para komposer mulai

menuangkan idenya ke dalam gaya melodi baru, harmoni yang kaya dan

penggunaan beberapa unsur dissonant yang bertujuan untuk membuat para

pendengar menjadi terharu dibandingkan dengan memahami struktural

musikalnya.

Musik Romantik memiliki melodi yang lebih emosional, rentang nada

yang lebar, dan juga ritme maupun frase yang tidak beraturan yang

bertujuan untuk menunjukkan sisi spontanitas. Tempo rubato, yang secara

harafiah berarti „mencuri waktu‟ banyak digunakan pada musik Romantik

untuk memunculkan ekspresi individual.

Musik Romantik diharap dapat mengungkapkan sikap batin, perasaan,

dan jiwa manusia. Karya seninya menjadi subyektif dan mengikuti gerakan

hati tiap individu.

2. Biografi Johannes Brahms dan Analisis Struktural Ballade in G minor,

Op.118 No.3

Johannes Brahms adalah komponis asal Jerman pada awal abad ke-19.

Lahir di Hamburg, Jerman, pada 7 Mei 1833. Musik diperkenalkan ke

hidupnya pada usia dini. Brahms muda mulai bermain piano pada usia 7

tahun. Brahms harus berkontribusi terhadap pendapatan keluarga dengan

bermain piano di tempat dansa, penginapan lokal, dan sepanjang dermaga

kota untuk meringankan kondisi keuangan keluarganya.

Brahms mengaitkan Romantik dengan Klasik maupun dengan teknik

komposisi abad 17-18. Maka karya Brahms berdiri diatas dasar kokoh.

Angin Romantik yang dimainkan pada cabang, tidak dapat menggoyangkan

batangnya.18 Ia berpegang pada bentuk klasik tetapi juga keterikatan dari

bagian-bagian pada suatu aturan. Karya musik piano Brahms mencari

18

Gerhard Nestler, “Geschicte der Musik” (Piper : Schott Music, 1997), 476

Page 12: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

17

keseimbangan antara keteraturan Klasik dengan ekspresi Romantik, hasilnya

adalah suatu ungkapan melankolis.

Komposer Romantik Awal yang berpengaruh besar pada Brahms

adalah Robert Schumann. Tanpa jasa Schumann, Brahms tidak akan bisa

menjadi komposer yang dikenal sekarang. Brahms memiliki konflik

percintaan yang rumit dalam hidupnya. Ia menyukai Clara yang merupakan

istri dari Robert Schumann, sahabat dan guru Brahms. Mereka memiliki

hubungan yang sangat dekat dan seumur hidup, namun merupakan

hubungan yang tidak wajar. Mereka memiliki kasih sayang yang besar tetapi

juga menghormati satu sama lain.

Brahms merasakan tekanan yang berat dalam dirinya. Antara

mencintai Clara, menghormati Clara dan Robert, yang menyebabkan ia

berpikiran untuk bunuh diri. Tidak lama setelah Robert meninggal, Brahms

memutuskan ia harus melepaskan diri dari rumah tangga Schumann. Ia

mengambil cuti, meninggalkan Clara dengan perasaan sakit hati. Tapi

Brahms dan Clara terus menjalin komunikasi.

Keras kepala dan tak kenal kompromi, Brahms juga dikenal kasar dan

sarkastik dengan orang dewasa. Dengan anak-anak, ia menunjukkan sisi

lembut, sering membagi-bagikan permen kepada anak-anak yang ia temui di

lingkungan di Wina. Dia juga menikmati alam dan sering pergi untuk

berjalan-jalan di hutan.

Musiknya sejak 1860, terjual dengan baik. Seorang Brahms, jauh dari

kehidupan yang mewah. Ia hidup hemat di apartemen sederhana yang

berantakan, dengan kertas musik dan buku, dan pembantu rumah tangga

tunggal yang membersihkan rumah dan memasak untuknya. Brahms juga

suka membagi sejumlah uang kepada temannya dan membantu siswanya,

namun ia merahasiakannya.

Klavierstucke, Op.118, adalah kumpulan 6 karya dari Brahms untuk

piano solo. Karyanya selesai pada 1893 dan didedikasikan untuk Clara

Schumann. Op. 118 ini secara keseluruhan lebih introspektif dari karya

piano sebelumnya, yang cenderung lebih virtuoso dalam karakter. Format

Page 13: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

18

karya ini berbentuk a b a‟ dalam A B A‟, yang menunjukkan bahwa Brahms

masih berbasis pada aturan klasik dan pola bentuk yang ketat. Berikut

analisis struktural dari Ballade in G minor, Op.118 no.3

Tabel 2.6. Analisis Struktural Ballade in G minor, Op. 118 No. 3

Birama Keterangan

1-40

(Eksposisi)

Diawali tonalitas G minor, dengan melodi block chord

dan dinamika forte. Terjadi kontras ke dinamika piano

saat harmoni beralih ke Eb mayor. Intensitas lagu

semakin meningkat, hingga kembali ke G minor.

41-76

(Pengembangan)

Terjadi modulasi di B mayor. Merupakan bagian yang

sangat ekspresif, dengan dinamik pianissimo dan

menunjukkan sensitivitas dari Brahms.

77-117

(Rekapitulasi)

Merupakan pengulangan yang sama dengan bagian A.

Diakhiri dengan tonalitas G minor, yang menghilang

perlahan-lahan.

3. Biografi Franz Liszt dan Analisis Struktural Un Sospiro

Franz Liszt adalah salah satu komponis besar Austria pada awal abad

ke-19, yang lahir pada 1811. Bakatnya dalam bidang musik begitu besar

hingga pada usia 9 tahun, ia mementaskan dua konser piano. Liszt belajar

piano dengan Carl Czerny di Wina, dimana ia juga bermain piano di

hadapan Beethoven. Pada 1823, ia menetap di Paris, dan menyukai gaya

romantik Perancis; bersahabat dengan Hugo, Balzac, Berlioz, Chopin,

Bellini, Meyerbeer, dan lain lain.

Pada 1823, ia tertarik dengan musik Paganini, maka timbul keinginan

untuk mengatasi gaya brilian dengan gaya virtuos, yang lebih mengabdi

pada ungkapan perasaan. Karena Liszt mulai dikagumi sebagai piano

virtuos, maka pada 1838-1848 ia berkeliling di seluruh Eropa (Jerman,

Hungaria, Rusia).

Page 14: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

19

Franz Liszt memiliki peranan penting sebagai penghantar dalam

sejarah musik abad- 19, karena karya musik Liszt turut ambil bagian dalam

aspek seni, politik, filsafat, dan agama. Harmonik, melodik, politonalitas

dan harmonik kuart bersifat sangat revolusioner dan mempersiapkan gaya

musik abad 20.19

Reputasi Liszt semakin memuncak, bukan hanya karena permainan

pianonya yang virtuos, tetapi karena tingkat kepeduliannya yang tinggi

terhadap kehidupan di sekitarnya. Ia banyak memberikan hasil konsernya

untuk kepentingan amal dan kemanusiaan.

Mendekati akhir hidupnya, Liszt mulai kehilangan tenaga dan

penglihatannya, sehingga ia jarang muncul di depan umum. Ia meninggal

akibat pneumonia pada 31 Juli 1886 dan jenazahnya dimakamkan di

Bayreuth.

Salah satu karya Franz Liszt yang dipilih sebagai salah satu repertoar

resital ini adalah Un Sospiro, yang berarti hembusan nafas. Karya ini

merupakan sebuah etude dengan bentuk tema dan variasi. Terdapat 7 variasi

yang disusun menggunakan teknik kompositoris yang beragam. Berikut

analisis struktural dari Un Sospiro.

Tabel 2.7. Analisis Struktural Un Sospiro

Birama Keterangan

1-12

Tema

Tonalitas dimulai dalam Db mayor, dimana tangan kanan

dan kiri sama-sama memainkan melodi dan iringan secara

bergantian, dengan menyilangkan tangan. Iringan berpola

arpeggio, sedangkan melodi berpola not single.

13-20

Variasi I

Terjadi pengembangan melodi menjadi bentuk oktaf. Masih

memainkan pola melodi dan iringan yang sama dengan

tema. Terdapat jembatan yang akan menghantarkan ke

tonalitas A mayor.

19

D. Altenburg, Fr.Liszt, dalam “Honegger-Massenkeil” jilid 5, 133-134.

Page 15: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

20

21-28

Variasi II

Tonalitas di A mayor. Pada bagian ini, bentuknya adalah

melodi dengan iringan. Melodi akan muncul di register

bawah dan atas, sehingga menghantarkan lagu pada klimaks.

29-36

Variasi III

Merupakan bagian yang virtuos, modulasi ke F mayor.

Tangan kanan memainkan teknik arpeggio, sedangkan

tangan kiri memainkan melodi oktaf. Diakhiri dengan

cadenza kromatis yang berbentuk repetisi pada register yang

berbeda.

37-51

Variasi IV

Tonalitas G# mayor. Bentuk melodi dan iringan sama

dengan tema awal, tetapi dengan melodi jarak 3. Dilanjutkan

dengan permainan teknik arpeggio diminished oleh kedua

tangan, dan ditutup oleh cadenza pendek berbentuk scales.

52-60

Variasi V

Variasi V kembali dalam tonalitas Db mayor. Kedua tangan

sama-sama mempunyai peranan dalam melodi dan iringan,

semua melodi terletak pada ibu jari.

61-75

Variasi VI

Variasi VI bentuknya sama dengan variasi IV, dengan

melodi jarak 3, kemudian ditutup dengan block chords yang

mengakhiri lagu.

4. Biografi Sergei Rachmaninoff serta analisis struktural Prelude in G-

sharp minor, Op. 32 No. 12

Lahir pada 1 April, 1873, di Semyonovo, Rusia, Sergei Rachmaninoff

adalah seorang mahasiswa Konservatorium di St. Petersburg sebelum

memulai karir sebagai komposer dalam era romantik. Dikenal sebagai

pianis, beberapa karyanya yang paling terkenal adalah Prelude in C# minor

dan simfoni The Isle of the Dead. Rachmaninoff meninggal pada 28 Maret

1943, di Beverly Hills, California.

Rachmaninoff dianggap sebagai salah satu pianis terbaik sepanjang

masa dan, sebagai komposer, salah satu wakil besar dari romantik akhir

dalam musik klasik Rusia. Ia juga memiliki hadiah fisik yang sangat

menguntungkan sebagai seorang pianis. Hadiah ini adalah badan yang tinggi

Page 16: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

21

dan tangan yang sangat besar, dengan peregangan jari sangat lebar ( ia bisa

memainkan akor C Eb G C G dengan tangan kiri, secara bersamaan).20

Pengaruh awal dari Tchaikovsky, Rimsky-Korsakov, dan komposer

Rusia lainnya memberi jalan untuk gaya pribadinya. Lagu yang bermelodi

sangat ekspresif dan menggunakan warna orkestrasi yang kaya. Piano

sangat menonjol dalam output komposisi Rachmaninoff, dan untuk

mengasah keterampilan sebagai seorang pemain piano, ia menjelajahi segala

kemungkinan ekspresif maupun teknikal dari instrumen.

Meski sosok Rachmaninoff terkenal dingin, cuek, dan tempramen, ia

berhasil menunjukkan bahwa pandangan tersebut salah. Pada saat kematian

Alexander Scriabin pada 1915, ia membuat tur konser, dan hanya untuk

memainkan musik Scriabin. Ketika ia diminta untuk memainkan beberapa

musiknya sendiri, ia menjawab: "Hanya Scriabin malam ini". Dari sini

terlihat sosok Rachmaninoff yang peduli dan tulus mengasihi sahabatnya.

Prelude ini tidak memiliki cerita khusus, walau kemunculannya pada

periode romantik. Karena Rachmaninoff sendiri membuat kumpulan 24

preludes dengan tujuan mengekspos seluruh tangga nada mayor dan minor,

sama seperti yang dilakukan Bach dan Chopin. Berikut analisis struktural

dari Prelude in G-sharp minor Op.32 no.12.

Tabel 2.8. Analisis Struktural Prelude in G-sharp minor, Op. 32 No. 12

Birama Keterangan

1-15 (A)

Introduksi berupa iringan broken chord, sepanjang dua

birama. Muncul tema utama pada melodi tangan kiri.

Terdapat beberapa not asing namun diselesaikan dalam

harmoni konsonan.

16-23 (B)

Muncul tema kedua, pola ritme yang sama diulang dalam

sekuens dan disambung oleh melodi pada tangan kanan.

24-35 (C) Melodi dimulai tangan kiri, dimainkan dengan

20

D.A.B Young. “Rachmaninov and Marfan’s Syndrome” (British Medical Journal

293, 1986, 1624–1626

Page 17: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

22

penahanan, sementara iringannya berupa broken chord

yang cepat. Pada bagian ini, muncul klimaks pada birama

31 kemudian disusul transisi menuju tema utama.

36-47 (D) Tema utama muncul namun dalam register rendah,

dimainkan oleh tangan kiri. Terdapat transfer melodi ke

tangan kanan sebelum berakhir dengan perdendo.

C. Periode Modern (Abad- 20)

1. Sekilas mengenai Periode Modern (Abad-20)

Perkembangan musik pada abad-20 adalah periode musik dimana para

komposer melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan lama yang berlaku pada

periode sebelumnya. 1900-1914 merupakan periode peralihan dalam

mengakhiri aturan musikal umum sejak periode Renaissans.

Penghilangan tonalitas dalam musik, pengaruh musik etnis, dan

perubahan situasi sosial masyarakat menghasilkan perkembangan yang

bebas di bidang seni. Kebebasan ini membuat para komponis berani

mengeksplorasi segala jenis musik yang ada. Akan tetapi, prinsip-prinsip

dasar dari tonalitas, terutama struktur umum, ritme, dan penggunaan tema

utama, masih dipertahankan.

Karakteristik musik Modern antara lain: ritme yang bebas,

penggunaan sinkopasi, harmoni disonan, tidak memiliki tonalitas, tanda

sukat yang berubah-ubah, dan perubahan mood yang drastis.

2. Biografi York Bowen serta analisis struktural Toccata Op.155

Edwin York Bowen (22 Februari 1884 - 23 November 1961) adalah

seorang komponis dan pianis Inggris. Karir musik Bowen ditempuh lebih

dari 50 tahun, dan telah menulis lebih dari 160 karya. Selain menjadi

seorang pianis dan komposer, Bowen adalah konduktor, organis, dan biolis.

Meskipun mencapai kesuksesan besar selama hidupnya, banyak dari

karya-karyanya tetap tidak diterbitkan dan tidak ditampilkan sampai setelah

Page 18: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

23

kematiannya pada 1961. Gaya komposisi Bowen secara luas dianggap

sebagai 'Romantis' dan karya-karyanya sering ditandai dengan bahasa

harmonik yang kaya.

Bowen mulai belajar piano dan harmoni dengan ibunya pada usia dini.

Karena bakatnya, ia melanjutkan studi di North Metropolitan College of

Music. Ia kemudian melanjutkan studi di Blackheath Conservatoire of

Music. Pada 1898, Bowen memperoleh beasiswa Erard di Royal Academy

of Music. Ia belajar di sana sampai 1905, belajar komposisi dengan

Frederick Corder dan instrumen piano dengan Tobias Matthay.

Komposisi Bowen masing menampilkan 'campuran Romantisme dan

individualisme yang kuat' yang unik.21

Meskipun dipengaruhi oleh

Rachmaninoff, Chopin, Grieg dan Tchaikovsky, musik Bowen sangat

ditentukan oleh tekstur dan harmoni yang khas. Karirnya dalam musik

membentang lebih dari 50 tahun, tetapi gaya komposisinya hampir tidak

berubah dan ia terus menggunakan sistem kunci diatonis dengan

menggunakan harmoni kromatik sepanjang hidupnya.22

Berikut analisis

struktural dari Toccata Op.155.

Tabel 2.9. Analisis Struktural Toccata Op. 155

Birama Keterangan

1-19 (A)

Dimulai dengan tema utama fortississimo di A minor,

dilanjutkan dengan berbagai permainan ritmik dan kromatis.

Kedua tangan sama-sama berperan memainkan melodi.

20-41 (B)

Muncul tema utama dalam Eb minor, disambung pergerakan

arpeggio yang dikombinasi dengan poliritme. Pada bagian

ini, peran melodi diambil alih tangan kiri, dengan berbagai

pengembangan iringan.

42-64 (C) Muncul tema dalam E mayor, diiringi arpeggio panjang.

21

Chia-Ling Hsieh, “An analytical study of York Bowen’s Twenty-Four Preludes in

all Major and Minor Keys”, Op. 102 . 22

Beecham dan Gwilym, “'Music of York Bowen” (A Preliminary

Catalogue, Musical Opinion 1984), 315.

Page 19: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

24

Banyak muncul aspek dissonant dan teknik sekuens.

65-87 (D)

Merupakan bagian tanpa tema, mengekspos bentuk baru.

dalam E mayor, melodi ditonjolkan di tangan kiri dan masih

banyak unsur dissonant dan staccato.

88-120

(E)

Merupakan bagian tanpa tema, bentuk iringan di tangan kiri,

tangan kanan memainkan melodi oktaf, baik di register tinggi

maupun rendah.

121-138

(F)

Muncul tema sinkopasi dalam E mayor, dengan harmoni

diminished, dan hiasan kromatis, untuk menghantarkan lagu

kembali ke tema utama.

139-178

(IIA)

Kembali ke tema utama yang bentuknya variatif, fortississimo

di A minor, dilanjutkan dengan berbagai permainan ritmik

dan kromatis.

179-201

(IIB)

Muncul tema dengan harmoni yang aneh (terdengar seperti

harmoni Tristan-Wagner)23

, dilanjut permainan ritmis yang

menunjukkan karakter utama toccata.

202-223

(IIC)

Tema terakhir divariasi, kembali ke tonal dalam A minor,

dilanjut dengan banyak titik klimaks, sampai pergerakan akor

parallel sebagai klimaks paling akhir, dan mengakhiri lagu

dengan not A1.

23

Harmoni Tristan-Wagner terdiri dari komponen root – augmented 4th

( tritone ) -

augmented 6th

– augmented 9th

Page 20: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

25

D. Komposisi Karya Komponis Indonesia

1. Sekilas mengenai komposisi karya komponis Indonesia

Musik di Indonesia terus mengalami perkembangan setelah 1945

hingga saat ini. Komponis Indonesia mengembangkan suatu jenis musik

dengan dasar idiom musik Barat. Penempatan bahasa musik Barat di

Indonesia dikemas dalam bentuk lagu-lagu nasional dan sistem pendidikan.

Beberapa komponis tersebut adalah Ismail Marzuki, Jaya Suprana, Wage

Rudolf Supratman, Slamet Abdul Sjukur, Trisutji Kamal, Ananda Sukarlan,

Yazeed Djamin dan Amir Pasaribu.

2. Biografi Yazeed Djamin serta analisis struktural Srikandhy

Yazeed Djamin Soelaiman, lahir di Jakarta, 21 Desember 1950. Ia

merupakan seorang komposer dan pianis asal Indonesia yang menggunakan

idiom tradisi musik Barat. Ia juga dikenal sebagai komposer untuk Orkes

Kebangsaan Malaysia.

Yazeed mulai belajar musik ketika berusia sembilan tahun di Yayasan

Pendidikan Musik (YFM) dengan mendalami piano. Selesai YFM, Yazeed

meneruskan pendidikannya di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta

(sekarang Institut Kesenian Jakarta) jurusan piano. Kemudian ia

melanjutkan pendidikannya di Peabody Conservatory of Music, Baltimore.

Pada 1969, Yazeed telah melahirkan karya berjudul Srikandhy. Hasil

karya yang lain, adalah My Home Work (1974), Musik untuk Kuningan

(1976), Nyi Ronggeng (1988) dan Malin Kundang Symphonie Puisi (1993-

1994). Pada 1995, ia memenangkan Juara 1 pada Hearts Music Festival di

Sydney, Australia dengan karyanya yaitu Nyi Ronggeng.

Musiknya berlandaskan tradisi Barat, mulai dari segi teknik, ekspresi,

notasi, dan interpretasi. Musiknya disebut musik kontemporer (baru) yang

banyak mengambil kebudayaan corak-corak Minang, Sunda, dan Bali.

Sejak 1994, Yazeed diminta oleh pemerintah Malaysia untuk menjadi

komposer Orkes Kebangsaan Malaysia. Selain berkarya di Indonesia dan

Malaysia, Yazeed juga sering menjadi konduktor orkestra di beberapa

Page 21: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok

26

negara, yakni New Zealand (Auckland dan Wellington), dan Kansas

Orchestra di Los Angeles.24

Yazeed meninggal dunia pada 9 September 2001 akibat radang otak.

Sebelum meninggal, ia sempat dirawat selama tiga pekan di RS Cikini.25

Berikut analisis struktural dari Srikandhy.

Tabel 2.10. Analisis Struktural Srikandhy

Birama Keterangan

1-23 (A)

Introduksi berupa poliritmik 3 lawan 2. Bagian ini

mewakili karakter gamelan jawa yang lincah dan maskulin,

dilanjut pergerakan parallel oktaf.

24-73 (B)

Muncul tema feminim, berkarakter sendu dan bentuknya

melodis. Bentuk yang sama diulang dengan variasi.

74-89 (C)

Arah lagu kembali pada tema maskulin dan lincah, dilanjut

pergerakan parallel oktaf sebagai klimaks lagu.

90-110 (D) Tema femimim muncul kembali dengan modulasi. Lagu

diakhiri sangat manis dengan progresi akor mayor 7.

24

Profil Yazeed Djamin, 13 Mei 2016. www.tamanismailmarzuki.com 25

Komposer Yazeed Djamin Tutup Usia, 13 Mei 2016. liputan6.com