BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drum...5 BAB II KAJIAN REPERTOAR . A. Sejarah Drum . Awal dari...

27
5 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drum Awal dari drumset disatukan pada akhir 1800 setelah penemuan pedal bass drum. Penemuan ini memungkinkan satu orang untuk memainkan beberapa instrumen perkusi (snare drum, bass drum, dan cymbal) dalam satu waktu. Contoh pengembangannya seperti yang dipakai untuk mengiringi musisi jazz di New Orleans pada 1920. Penemuan pedal memungkinkan pemain untuk membebaskan tangan sehingga dapat memainkan alat musik perkusi lainnya secara bersamaan. Pada tahun 1920 pedal bass drum telah menjadi peralatan standar bagi pemain drum jazz dan juga drumset yang kita ketahui sekarang. Susunan ini terdiri dari berbagai jenis cymbal, tom-tom, snare, bass drum dan peralatan musik unik seperti woodblock dan cowbell. Susunan diatas tidaklah paten dan dapat diubah sesuai keinginan pemain. Seiring dengan berjalannya waktu, tiap bagian dari drumset ini mengalami perkembangan, antara lain: 1. Bass Drum Di belahan dunia bagian timur, “davul” atau bisa juga disebut “tabl turki” adalah pendahulu dari instrumen bass drum. Davul ditemukan pada abad ke - 14 di Mediterania Timur. Davul berbentuk silinder dengan double-head (terdiri dari dua permukaan). 1 Bass drum masih sangat jarang ditemui di Eropa sampai pada abad ke-18, sebelum adaptasi dari grup musik militer Turki menjadi terkenal di kalangan grup musik militer Eropa. Dalam acara-acara tertentu, bass drum mulai digunakan pada musik orkestra. Bass drum yang digunakan dalam orkestra sampai pada abad ke-19 adalah bass drum yang berbentuk batang kayu silinder dengan panjang melebihi diameter batang kayu itu sendiri (yang berukuran 50 cm). Alat musik ini dikenal sebagai “long drum”, sama 1 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan Publisher, 2001), hal. 609.

Transcript of BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drum...5 BAB II KAJIAN REPERTOAR . A. Sejarah Drum . Awal dari...

  • 5

    BAB II

    KAJIAN REPERTOAR

    A. Sejarah Drum

    Awal dari drumset disatukan pada akhir 1800 setelah penemuan pedal bass

    drum. Penemuan ini memungkinkan satu orang untuk memainkan beberapa

    instrumen perkusi (snare drum, bass drum, dan cymbal) dalam satu waktu. Contoh

    pengembangannya seperti yang dipakai untuk mengiringi musisi jazz di New

    Orleans pada 1920. Penemuan pedal memungkinkan pemain untuk membebaskan

    tangan sehingga dapat memainkan alat musik perkusi lainnya secara bersamaan.

    Pada tahun 1920 pedal bass drum telah menjadi peralatan standar bagi pemain

    drum jazz dan juga drumset yang kita ketahui sekarang. Susunan ini terdiri dari

    berbagai jenis cymbal, tom-tom, snare, bass drum dan peralatan musik unik seperti

    woodblock dan cowbell. Susunan diatas tidaklah paten dan dapat diubah sesuai

    keinginan pemain.

    Seiring dengan berjalannya waktu, tiap bagian dari drumset ini mengalami

    perkembangan, antara lain:

    1. Bass Drum

    Di belahan dunia bagian timur, “davul” atau bisa juga disebut “tabl turki”

    adalah pendahulu dari instrumen bass drum. Davul ditemukan pada abad ke -

    14 di Mediterania Timur. Davul berbentuk silinder dengan double-head (terdiri

    dari dua permukaan).1 Bass drum masih sangat jarang ditemui di Eropa sampai

    pada abad ke-18, sebelum adaptasi dari grup musik militer Turki menjadi

    terkenal di kalangan grup musik militer Eropa. Dalam acara-acara tertentu,

    bass drum mulai digunakan pada musik orkestra. Bass drum yang digunakan

    dalam orkestra sampai pada abad ke-19 adalah bass drum yang berbentuk

    batang kayu silinder dengan panjang melebihi diameter batang kayu itu sendiri

    (yang berukuran 50 cm). Alat musik ini dikenal sebagai “long drum”, sama

    1 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London:

    Macmilan Publisher, 2001), hal. 609.

  • 6

    seperti drum pada abad pertengahan yang menggunakan tali berbentuk huruf

    “V” yang diuntaikan untuk mengencangkan dan mengendurkan tegangan.2

    Bass drum dengan ketebalan sekitar 66 cm dan diameter head sekitar 81 cm

    sempat populer di Eropa. Pada akhir abad ke-20, bass drum jenis ini mulai

    digunakan di Inggris. Tipe bass drum seperti ini mempunyai suara yang

    cenderung menyerupai tom-tom dengan karakter suara rendah dan secara

    kualitas masih kurang. 3 Orkes simfoni di Inggris dan Amerika Utara

    menggunakan bass drum double-head dengan diameter head yang berukuran

    90-100 cm. Dalam orkes, bass drum pada umumnya ditumpu dengan

    penyangga agar pemain dapat memainkannya dari posisi manapun sesuai

    dengan keinginan dan kebutuhan. Mallet yang digunakan biasanya berukuran

    besar dengan ujung berlapiskan benang wol dan beratnya proporsional untuk

    dapat menghasilkan suara yang bulat. Bass drum yang digunakan pada drumset

    memiliki ukuran lebih kecil dan diletakkan pada posisi horizontal dan

    dimainkan dengan menggunakan pedal.4

    2. Snare Drum

    Ide terciptanya snare drum berawal dari alat musik Tabor. Tabor ditemukan

    di Eropa pada 1300. Tabor merupakan drum berbentuk lingkaran yang

    memiliki dua permukaan yang ditutup dengan kulit hewan dan memiliki jerat

    untai tunggal.5Penggunaan snare drum dalam kemiliteran bermula dari alat

    musik yang digunakan oleh tentara kerajaan Ottoman. Penggunaan snare drum

    dalam kemiliteran mulai populer pada 1400-an. Pada masa itu snare drum

    menggunakan untaian tali-tali yang membentuk pola menyerupai huruf W dan

    V yang berfungsi untuk mengatur ketegangan dari membran snare drum.

    Pada 1600 metode baru untuk menata mulai dikembangkan, yaitu dengan

    penggunaan sekrup. Metode baru ini, membuat tegangan kulit snare menjadi

    lebih tinggi sehingga memungkinkan pemain snare untuk memainkan pola

    2 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London:

    Macmilan Publisher, 2001), hal.609 3 Ibid, hal. 608. 4 Ibid, hal. 610. 5 Ibid, hal. 612.

  • 7

    ritmik yang lebih rumit serta lebih cepat dari sebelumnya. Pertengahan tahun

    1800, snare drum dibuat dari kuningan dan ukurannya semakin diperkecil

    untuk mendapatkan suara yang lebih tinggi. Penggunaan snare drum dalam

    musik Jazz pada 1900-an bertujuan untuk “comping” yang berarti mendukung

    dan berinteraksi dengan musisi lain. Kepopuleran gaya musik tersebut,

    perusahaan drum mulai membuat snare drum dalam ukuran yang berbeda-beda

    dan snare drum menjadi bagian dari drumset.6

    3. Hi-hat

    Sebagian besar pedal bass drum memiliki pemukul tambahan untuk

    cymbal yang dipasang di pinggiran bass drum (clanger). Alat tersebut

    menghasilkan suara pukulan yang monoton. Drummer menggunakan peralatan

    yang disebut “snow shoe sock pedal”. “Snow shoe sock pedal” terdiri dari dua

    simbal yang dipasang diantara dua papan seukuran kaki dan diberi pegas,

    pemain menyelipkan kakinya ke dalam tali penahan (menyerupai papan

    seluncur salju).7

    “Snow shoe” diganti “low boy”. Low boy memiliki fungsi yang hampir

    sama dengan hi-hat yang sekarang kita kenal; satu-satunya perbedaan terletak

    pada simbal yang tingginya sekitar 9’ dari lantai. Hi-hat ditemukan pada tahun

    1926 berawal dari kesulitan Papa Jo Jones (seorang pemain drum legendaris

    pada era swing) menjangkau simbal yang terletak 9' dari lantai. Pada awalnya

    dia menggunakan tongkat gantungan baju. Kemudian perusahaan drum

    Walberg and Auge menyempurnakan konstruksi dari hi-hat.8

    4. Tom-tom

    Tom-tom mulai dikenal pada awal 1900, pada masa musik teater

    mendominasi dunia. Kenyataan ini mendorong para pemain drum untuk

    melengkapi drumset mereka dengan peralatan-peralatan tambahan lainnya yang

    menghasilkan efek-efek suara yang beragam.9

    6 Muffler. History of Snare Drum. 2006

    10 Mei 2014 http://www.drummuffler.com/history-of-the-snare-drum.html 7 John Aldrige. Op.cit., hal 22. 8 Ibid. hal 23. 9 Ibid, hal 10.

  • 8

    Tom-tom berasal dari Cina dikenal dengan nama “chinese toms”; terdiri dari

    satu head atau satu permukaan yang dilapisi dengan kulit dan tidak

    menggunakan hoop atau pinggiran, langsung ditempel pada badan tom. Hingga

    akhir 1920, chinese tom secara perlahan tergantikan oleh tom single head yang

    dapat ditata. Tom-tom yang terlihat modern ini memiliki head yang terpasang

    pada bagian atas dan bawah.10

    5. Cymbal

    Sejarah simbal berawal dari seorang pandai besi yang dapat membuat

    perlengkapan dan senjata sendiri dengan mengkombinasi tembaga dan timah.

    Proses pencampuran, pengecoran, dan tempering (memperkuat bahan dengan

    pemanasan dan pendinginan) berkembang, dan teknologi pembuatan cymbal

    modern kemudian menyebar ke beberapa negara seperti: Mesir, Cina, Persia,

    dan Turki. Pada awalnya perunggu Turki digunakan untuk tujuan militer, namun

    dalam perkembangannya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bel dan

    cymbal. Pada 1300 Turki telah menjadi pembuat cymbal terbesar, terutama

    pembuatan cymbal untuk orkestra dan opera di Eropa.11

    10 John Aldrige., hal 25. 11 Scott Hutton. The History Of Cymbal. 2010

    10 Mei 2014 http://ezinearticles.com/?The-History-of-Cymbals&id=4037408

  • 9

    B. Jenis Musik

    1. Rock Progressive

    Rock Progressive adalah bentuk dari musik rock yang berkembang di akhir

    1960 sampai awal 1970 sebagai salah satu salah satu usaha musisi Inggris untuk

    mengangkat musik rock. 12 Musik rock progressive menggunakan instrumen

    yang biasanya digunakan dalam musik rock, pada masa ini para musisi banyak

    bereksperimen dengan genre musik rock itu sendiri.13

    Beberapa karakteristik musiknya, antara lain:

    a. Bentuk

    Struktur lagu progressive rock biasanya menghindari bentuk umum

    musik populer pada umumnya (verse-chorus-coda), memperpanjang

    bagian lagu atau menambahkan bagian interlude dengan dinamika yang

    menimbulkan perbedaan yang kontras.

    b. Ritme

    Berlatar belakang dan pengaruh dari musik klasik, jazz, serta

    eksperimen pada musik, musisi progressive rock memiliki

    kecenderungan untuk berkreasi dengan perubahan tempo dan sukat

    selain 4/4. Pendekatan yang dilakukan bervariasi, tergantung pada

    musisi/grup musik, akan tetapi secara ritmis, musisi menggunakan

    beragam ketukan dimulai dari ketukan biasa (regular beats) sampai

    dengan ketukan-ketukan dengan sukat rumit.14

    2. Latin

    Sejarah Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh penjajahan Eropa dan

    perdagangan budak dengan Afrika. Maka Amerika Latin banyak mendapat

    pengaruh budaya dari Eropa dan Afrika. Pengaruh yang diberikan oleh Eropa

    12 Lucas Biela. definition of progressif rock music.

    10 Mei 2014 http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition 13 Miller, Russ. The Drum Set Crash Course.Miami : Warner Bros.

    Publications, 2001. 14 Lucas Biela. definition of progressif rock music.

    10 Mei 2014 http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition/

    http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definitionhttp://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition

  • 10

    terlihat dari dua bahasanya yaitu Spanyol dan Inggris, sedangkan pengaruh dari

    Afrika adalah irama musik.15

    Karakteristik musik Latin:

    a. Bentuk

    Secara umum musik Latin menggunakan tiga bentuk yaitu bagian intro;

    grup musik memainkan vamps (dua atau tiga progresi akor) serta bagian

    penutup atau coda.

    b. Clave

    Pola ritme sinkopasi yang dimainkan dengan menggunakan dua stik. Ritme

    yang digunakan antara lain:

    Clave 3:2

    Clave 2:3

    Gambar 2.1. Pola ritme Clave

    c. Bajo-Tumbao-bass

    Pengulangan pola ritmik pada bass atau conga berdasarkan pada clave.

    d. Call And Response

    Sebuah frase musik yang dimainkan oleh instrumen solo kemudian diikuti

    pemain musik atau seksi lainnya yang memainkan frase baru sebagai

    respons terhadap frase sebelumnya.16

    1) Samba

    Kata “samba” diambil dari bahasa portugis “semba”. Kata itu

    sendiri memiliki beberapa arti seperti: berdoa dan wanita. Pertama kali

    didokumentasi dalam koran pada 1838, diartikan sebagai ritme dan

    tarian.17

    15 Emilio Grenet. History Of Latin Music. 1998

    10 Mei 2014 http://www.revels-bey.com/history_of_latin_music.htm 16 Meriam Webster call–and–response

    10 Mei 2014 http://www.merriam-webster.com/dictionary/call-and-response 17 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010

  • 11

    Musik samba berakar dari Afrika yang merupakan salah satu tipe

    dari tarian Afro Brazilian yang masih hidup di Bahia (Brazil Utara).

    Samba sebagai genre musik berkembang di Rio de Janeiro pada akhir

    abad ke-19 dan awal abad ke-20. Para budak Afrika pindah ke ibukota

    Brazil untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan mereka membawa

    musik dan tarian Samba bersama mereka.18 Gaya ini terus mengalami

    perkembangan, dari tarian sebuah kelompok berkembang menjadi

    tarian berpasangan. Pada tahun 1970 samba begitu populer, kehadiran

    musik rock dan disco sempat meredupkan kepopuleran samba. Namun

    dengan adanya penambahan instrumen seperti banjo dan tan-tan, samba

    kembali populer dan banyak musisi yang menggunakan gaya ini dalam

    karyanya.19

    2) Songo

    Songo adalah perpaduan antara gaya tradisional daerah dan gaya

    kontemporer Kuba yang mengandung elemen-elemen funk dan jazz.

    Songo adalah salah satu jenis music dari Kuba dimana pengaturan frase

    irama musik dari bass, drum/kick, dan conga-conga saling berinteraksi

    secara ritmis dan dinamis. Ritme Songo banyak mendapat pengaruh

    dari Juan Formell, yaitu yang mempatenkan istilah Songo, pianis Cesar

    “Pupy” Pedrosa, dan drummer/perkusionis Jose Luis Quintana

    “Changuito” dari grup Los Van Van (grup musik terpopuler di Kuba

    selama lebih dari 30 tahun). Songo menjadi pelopor gaya musik Afro

    Cuban yang terbentuk dari ritme drumset dengan tambahan alat-alat

    musik perkusi.

    Cymbal ride memainkan ketukan yang konstan, bass drum

    memainkan ritme tumbao di kedua hitungan, dan bagian snare memberi

    10 Mei 2014 http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html

    18 Piero Scaruffi.A History Of Popular Music. 2003

    10 Mei 2014 http://www.scaruffi.com/history/latin.html 19 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010

    10 Mei 2014 http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html

    http://www.scaruffi.com/history/latin.html

  • 12

    fill in dalam bentuk not sinkopasi. Aksen-aksen yang terdapat di bagian

    snare menciptakan keseluruhan suasana dan musik dari Songo.20

    3) Soca

    Soca adalah sejenis musik daerah kepulauan Trinidad dan Tobago.

    Soca adalah percampuran antara calypso tradisional dan musik Indian

    yang diciptakan oleh seorang musisi bernama Lord Shorty. Dia

    menambahkan alat musik ritmis Indian ke dalam Calypso tradisional

    yang kemudian menghasilkan suatu musik yang baru dengan nama

    “Solka”, yang adalah singkatan dari “Soul of KAlypso”. Nama “Solka”

    berubah menjadi Soca (nama yang sekarang kita kenal) dikarenakan

    adanya kesalahan pengejaan. Soca muncul sekitar 1960-an dan di masa

    kini, adalah salah satu dari jenis-jenis musik Karibia terpopuler di

    dunia.21

    3. Funk

    Funk adalah sebuah aliran musik yang mengandung unsur musik tarian

    Afrika-Amerika. Umumnya musik funk dapat dikenali lewat ritme yang sering

    terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan,

    pengaruh jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta

    kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar funk dapat ditelusuri

    hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada 1960-an. Aliran

    musik ini terkait erat dengan musik soul serta jenis musik turunan lainnya

    seperti P-Funk dan Funk Rock.22

    20 Miller, Russ. The Drum Set Crash Course.Miami : Warner Bros.

    Publications, 2001. 21 Megan Romer. Soca Music 101.2010

    8 Februari 2015 http://worldmusic.about.com/od/genres/p/SocaMusic.htm 22 Miller, Russ. The Drum Set Crash Course.Miami : Warner Bros. Publications, 2001.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_musikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musik_tarian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika-Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jazzhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rhythm_and_blueshttp://id.wikipedia.org/wiki/Louisianahttp://id.wikipedia.org/wiki/1960-anhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=P-Funk&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Funk_Rock&action=edit&redlink=1

  • 13

    C. ANALISIS REPERTOAR

    Analisis repertoar dalam resital ini menggunakan cara menganalisis dalam

    musik barat, sebelum membahas lebih jauh mengenai repertoar dalam resital ini,

    perlu diketahui beberapa bentuk penulisan notasi sebagai lambang bunyi pada

    drum set yang digunakan oleh penulis. Berikut ini merupakan penulisan notasi

    pada drum set:

    Gambar 2.2 Notasi drum

    1. Analisis “New Ground” karya Darmon Meader.

    Darmon Meader dikenal sebagai vokalis, arranger, dan pemain saksofon.

    Lagu ini diaransemen oleh Darmon Meader, ia bekerjasama dengan Tommy Igoe;

    seorang pemain drum solois, pemimpin band dan pengajar. “New Ground”

    merupakan sebuah karya musik latin, didalamnya terdapat beberapa pola ritmik

    drumming seperti: Soca, Songo dan Samba dengan pola dasar sebagai berikut.

    Soca

    Songo

  • 14

    Samba

    Gambar 2.3 Tiga pola ritmik dasar

    Lagu ini diawali dengan tutti23 2 birama bersukat 5/8, 1 birama solo drum

    dan 1 birama tutti bersukat 2/4.

    Gambar 2.4 Tutti

    Pada birama ke 5 – 14 memainkan pola ritmik Soca yang kemudian

    kembali lagi memainkan tutti pada birama ke 15 – 17, tutti tersebut juga berfungsi

    sebagai jembatan untuk kembali ke birama 9 dan perubahan irama menjadi Songo.

    Gambar 2.5 Tutti tiga birama

    Bagian B (birama 18 – 25) irama musik berubah menjadi Songo. Pada

    birama 20 dan 21 terdapat sinkopasi yang dimainkan bersamaan dengan gitar bass

    dan seksi tiup logam.

    Gambar 2.6 Sinkopasi bagian B

    Birama ke 23 – 25 merupakan kadens dari bagian Songo, yang berakhir di akord V

    dengan tutti sebagai berikut:

    23 Sebuah pola yang dimainkan bersama.

  • 15

    Gambar 2.7 Bagian B

    Irama berubah kembali menjadi Soca pada birama 26 dengan sinkopasi

    pada ketuk ke-2nya.

    Gambar 2.8 Sinkopasi bagian Soca

    Tutti tiga birama kembali muncul yang kemudian disusul dua birama

    melodi pendek tenor saksofon sebagai jembatan peralihan ke bagian solo saksofon.

    Bagian D merupakan bagian solo saksofon; pola drum pada bagian ini mengalami

    beberapa kali perubahan. Irama Soca (birama 38 – 53) berubah menjadi Songo

    (birama 54 – 61), kemudian berubah kembali menjadi Soca dibirama 62 – 69.

    Birama 70 merupakan solo saksofon bagian chorus. Irama pada bagian ini tidak

    mengalami perubahan (masih berirama Soca), perubahan menjadi irama Songo

    baru terjadi kembali di birama ke 86 – 93. Pada birama ke-94 irama berubah

    kembali menjadi Soca. Birama 100 – 103 merupakan tutti yang sama seperti

    bagian awal lagu.

    Bagian E (birama 106 – 171) merupakan bagian solo piano dengan progresi

    akor dan jumlah birama yang sama dengan bagian D. Perbedaan pada bagian E

    terletak pada pola ritmik yang digunakan (samba dan songo) dan instrumen

    solonya (piano).

    Bagian F, G dan H merupakan bagian solo drum dengan figur; masing-

    masing bagian memiliki figur yang berbeda. Figur tersebut terdiri dari not

    sinkopasi yang dimainkan secara bersamaan oleh seluruh band dan seksi tiup

    logam dan di akhir figur ditutup dengan tiga birama tutti:

  • 16

    Gambar 2.9 Solo bagian F

    Gambar 2.10 Solo Bagian G

    Gambar 2.11 Solo Bagian H

    Berikutnya merupakan lima birama solo drum (birama 199 – 203) yang

    ditutup dengan not triplet oleh seksi tiup logam (birama 204).

    Gambar 2.12 Bagian I

    Kemudian lagu kembali ke bagian B, C dan masuk ke bagian coda dengan

    tutti sebagai berikut:

  • 17

    Gambar 2.13 Bagian coda

    2. Analisis “Access Denied” karya Dave Weckl; Jay Oliver

    “Access Denied”, merupakan karya dari Jay Oliver dan Dave Weckl

    seorang komponis sekaligus pemain drum. Karya ini berada dalam album yang

    berjudul Rhythm of The Soul lagu ini beraliran rock-fusion dan funk. Karya ini

    dimainkan dengan sukat 6/4 dan 4/4. Dave Weckl merupakan drummer dan

    komponis, serta seorang band leader dari Dave Weckl Band. Penguasaan groove

    dari pola ritme komposisi ini memegang peranan penting dalam keberhasilan

    memainkan komposisi ini. Ada 2 macam pattern utama yang digunakan dalam

    karya ini. Berikut ini merupakan bagian A.

    Gambar 2.14 Pattern A

    Gambar 2.15 Pattern B

    Pada birama 44 sampai birama 52 terdapat tutti yang dimainkan dengan

    menggunakan pattern drum sebagai berikut.

  • 18

    Gambar 2.16 Pola pattern pada tutti

    Pada birama 68 sampai birama 83 terdapat bagian solo drum yang diselingi

    dengan tutti. Berikut pola yang digunakan.

    Gambar 2.17 Birama 68-70

    Gambar 2.18 Birama 71-74

    Gambar 2.19 Birama 75-77

    Gambar 2.20 Birama 78-80

    Gambar 2.21 Birama 81-83

  • 19

    Birama berikutnya dilanjutkan dengan lead gitar yang akan mengantar

    kembali ke bagian A dan ke bagian B dan berakhir dengan coda sepanjang 4

    birama.

    3. Analisis “Katahdin” karya Stuart Hamm

    “Katahdin” merupakan karya dari group band instrumental yang bernama

    Vital Information. Komposisi bergenre Jazz fussion ini adalah karya dari pemain

    bass Stuart Hamm. Permainan drum Steve Smith dalam lagu Katahdin ini memiliki

    perubahan pola pattern dan sukat. Bagian Tema pada lagu ini menggunakan sukat

    5/4 dengan pola hi hat swing dan 4/4 pada bagian bridge.

    Intro dimulai dengan melodi gitar yang pola ritmenya bersamaan dengan

    pola ritme cymbal. Pada bagian introduksi terdiri dari 9 birama yang dimulai dari

    birama gantung.

    Gambar 2.22 Introduksi

    Pada bagian A menggunakan sukat 5/4 yang terdiri dari 8 birama. Pola ritme

    dalam bagian ini menggunakan pola fast swing pada open closed hi hat dan ride

    cymbal

    Gambar 2.23 Pola ritme bagian A

  • 20

    Pada melodi bagian B masih menggunakan pola ritme yang sama dengan

    bagian A. Bagian B teriri dari 12 birama yang diulang satu kali. Pada birama 9

    terdapat tutti yang bersamaan dengan melodi gitar.

    Bagian C terjadi perubahan tanda sukat dari 5/4 ke 4/4. Pada bagian ini

    terdiri dari 4 birama yang diulang selama empat kali dan ditambah 2 birama yang

    berisi fill in untuk menuju ke bagian selanjutnya.

    Gambar 2.24 Bagian C (Bridge)

    Pada bagian D berisi solo gitar selama 48 birama dengan iringan pola ritme

    drum set yang sama dengan bagian B. Pola ritme pada drum set sering mengikuti

    alur melodi dari solo gitar sehingga permainan drum set menjadi tutti dengan

    melodi. Setelah dari bagian D menuju ke bagian E yaitu bridge ke-2. Pada bagian

    ini memiliki pola ritme yang sama dengan bagian C. Bagian E terdiri dari 16

    birama dan ditambah 4 birama break untuk menuju bagian solo drum.

    Dalam lagu Katahdin pada bagian F adalah bagian solo drum yang

    dimainkan dengan sukat 5/4 selama 48 birama. Setelah dari bagian solo drum

    menuju ke bridge ke-3 atau bagian G. Bagian ini terdiri dari 16 birama dan

    ditambah 2 birama istirahat sebagai jembatan untuk menuju bagian H. Pada bagian

  • 21

    H drum set dimainkan pada open closed hi-hat dan hanya diiringi dengan melodi

    gitar selama12 birama.

    Gambar 2.25 Pola ritme Hi- hat pada bagian H (melodi Gitar)

    Setelah dari bagian H, tema utama kembali dimainkan pada bagian

    selanjutnya yaitu bagian I. Pada bagian ini terdiri dari 12 birama. Pola ritme masih

    memakai pola yang sama dengan bagian tema sebelumnya. Bagian J terdiri dari

    Bridge dan coda. Pada bagian ini dimainkan selama 24 birama dan merupakan

    bagian terakhir dari lagu Katahdin.

    4. Analisis “Panic Attack” karya Dream Theater

    “Panic Attack” merupakan salah satu lagu bergenre Progresive Rock dari

    album Octavarium karya Dream Theater yang diciptakan pada tahun 2005. Intro

    pada lagu ini diawali oleh instrument bass dengan menggunakan sukat 4/4. Dalam

    lagu sepanjang 232 birama ini terdapat 8 macam sukat yang digunakan, yaitu 4/4,

    5/4, 9/8, 13/8, 6/4, 7/4, 6/8, 3/4. Bagian intro merupakan tema utama pada karya

    ini, dimainkan sepanjang 24 birama, berikut ini merupakan pattern drum yang

    digunakan :

  • 22

    Gambar 2.26 Pattern intro

    Memasuki bagian A, pola sukat yang digunakan mengalami

    pengelompokan yang terus diulang yaitu 5/4 dan 9/8.

    Gambar 2.27 Pola sukat 5/4

    Gambar 2.28 Pola sukat 9/8

    Pattern tersebut kemudian sedikit dikembangkan dengan menggunakan fill

    triplet.

    Gambar 2.29 Pengembangan pola sukat 5/4

    Gambar 2.30 Pengembangan pola sukat 9/8

    Setelah bagian A mengalami pengembangan, tema utama muncul kembali

    sepanjang 6 birama untuk persiapan masuk ke bagian B yang menggunakan 2

    macam pola dengan sukat 6/4.

  • 23

    Gambar 2.31 Pola bagian B

    Selanjutnya pada birama 93-106, merupakan bridge untuk mengantar ke

    bagian chorus.

    Gambar 2.32 Bagian bridge

    Masuk ke bagian Chorus, pattern di bagi menjadi 2 bagian.

    Gambar 2.33 Bagian chorus

    Selanjutnya pada birama 127-134 tema utama kembali muncul dan

    memasuki bagian guitar solo pada birama 135-174 dengan polymetric24

    24 Banoe Pono, Kamus Musik (Yogyakarta: Kanisius, 2003) hal. 340

  • 24

    Gambar 2.35 Polymetric

    Melodi pada gitar berlanjut pada birama 175-190, dan kemudian kembali

    ke chorus pada birama 191-210. Dan berakhir dengan kembalinya tema utama

    sebagai coda.

    5. Analisis “Lake Side Shuffle” karya dari P. Horvarth dan N. Stachel

    Karya ini dimainkan dengan feel 6/8 walaupun pada repertoar

    menggunakan tanda sukat 4/4, yang di dalamnya termasuk bagian yang berubah

    menjadi swing feel. Pada bagian intro atau verse menggunakan pola half – time

    style funk dengan pola tangan kanan memainkan not pola 6/8 bagaikan pola clave

    namun diaplikasikan pada hi-hat , ride cymbal atau pada cowbell.

    Gambar 2.36 Bagian A

    Pada bagian B, pattern drum yang digunakan masih sama seperti

    sebelumnya. Pola yang sama hanya saja tangan kanan yang semula memainkan hi-

    hat pada bagian ini memainkan cowbell. Masih dengan pattern yang sama pada

    bagian C tangan kanan kembali berubah yang sebelumnya memainkan cowbell

    sekarang memainkan bell cymbal.

    Ketiga bagian ini diulang persis sama seperti sebelumnya, dan hanya

    mengalami sedikit perubahan pada bagian B, yaitu tangan kanan yang berpindah

    memainkan ride cymbal.

  • 25

    Gambar 2.37 Chorus

    Bagian interlude, rhythm section (drum, bass, dan perkusi) bermain secara

    bersama sebagai jembatan menuju solo saksofon. Pada bagian ini penyaji juga

    menambahkan variasi pola sticking agar kesan irama latin lebih terasa. Pola yang

    digunakan adalah double paradidle yang mendapat sedikit modifikasi dalam

    mengaplikasikannya. (R L R L L R L R L R L L).

    Pada permulaan dari solo saksofon, ( bagian D) drum hanya memainkan

    cymbal. Kemudian disusul dengan pola West African drumming ( bagian D1 ) yang

    diadaptasi dari sebuah tarian di Nigeria.

    Gambar 2.38 Bagian D1

    Bagian D2, perkusi mulai memainkan pola West African dan kemudian

    pada bagian D3 gitar dan keyboard menyusul untuk mengangkat suasana pada

    bagian solo saksofon sebanyak 32 birama.

    Gamba 2.39 Pola West African

    Gambar 2.40 Solo variasi 1

  • 26

    Gambar 2.41 Solo variasi 2

    Setelah solo saksofon berakhir, saksofon kembali memainkan melodi B dan

    C (chorus) untuk menuju pada bagian E ( solo keyboard). Pada bagian E pola drum

    berubah menjadi swing feel (64 birama). Setelah solo keyboard lalu kembali

    menuju bagian B dan C. Chorus kembali di ulang dengan menambahkan pola

    snare pada ketuk ke 2 dan 4.

    Gambar 2.42 Chorus out

    Bagian chorus terakhir chorus kembali diulang sebanyak 2 kali dengan

    saksofon sebagain solois untuk mengakhiri karya ini dan ditutup dengan sinkopasi

    bersamaan dengan seluruh instrumen.

    6. Analisis Spur of the Moment karya dari Dave Weckl

    Karya ini ditulis dengan maksud untuk mengisi drum pada musik

    instrumental bergenre R&B atau Jazz-funk. Karya ini juga dimaksudkan untuk

    mendemonstrasikan konsep “beat displacement”. Secara keseluruhan karya

    memperlihatkan rasa dari permainan drum 16th funk feel. Sebelum memasuki

    bagian introduksi, karya ini dimulai dengan memainkan solo oleh drum machine

    sepanjang satu birama.

    Gambar 2.43 Drum machine solo

  • 27

    Bagian introduksi dimainkan selama empat birama dengan penekanan

    aksen pada birama keempat.

    Gambar 2.44 16th funk feel

    Gambar 2.45 Tutti bagian intro

    Bagian A drum memainkan groove 16th note. 16th note merupakan cirri

    khas dari musik funk itu sendiri.

    Gambar 2.46 Groove 16th note

    Pada bagian B dimulai dengan solo fill in di birama 12. Penggunaan 16th

    note displacement pada bagian ini bass drum terintegrasi dengan pola bass.

    Gambar 2.47 Pattern drum bagian B

  • 28

    Gambar 2.48 Tutti bagian B

    Pada bagian C drum menggunakan quarter note ride cymbal sebagai ide

    utama.

    Gambar 2.49 Pattern drum bagian C

    Gambar 2.50 Tutti bagian C

    Gambar 2.51 Groove & hits (tutti)

    Pada birama 49 terdapat solo drum sepanjang 32 birama yang akan kembali

    menuju bagian B. Solo ini dimainkan dengan mengikuti ritme keyboard.

    Gambar 2.52 Drum solo

  • 29

    Setelah memainkan kembali bagian B, drum kembali memainkan groove &

    hits bagian D yang menjadi coda dari lagu ini. Di akhiri dengan tutti sebagai

    berikut.

    Gambar 2.53 Tutti bagian coda.

    7. Analisis “Platt Opus” karya Platypus

    “Platt Opus” bergenre rock progresif yang diciptakan pada tahun

    2000. Lagu ini menceritakan tentang pembantaian yang dilakukan oleh manusia

    terhadap hewan platypus. Lagu ini dimainkan dengan sukat yang

    berubah-ubah dan penggunaan tutti dalam setiap bagian lagu, dan yang

    menarik dari karya ini pemain drum banyak memainkan improvisasi.

    Bagian A merupakan intro, bagian ini dimulai oleh instrument piano dan

    dimainkan dengan sukat 4/4.

    Gambar 2.54

    Bagian B adalah bagian tutti yang dimainkan dengan pola seperti berikut :

    Gambar 2.55

    Bagian C merupakan pengembangan pola bagian B pada sukat 7/4. Bagian

    ini dimainkan sepanjang 8 birama.

    Gambar 2.56

  • 30

    Bagian D sukat 4/4 memainkan tutti sebagai berikut :

    Gambar 2.57

    Pada bagian E terdapat tutti yang berubah-ubah sukat dari 3/4, 4/4.

    Gambar 2.58

    Bagian F merupakan bagian solo gitar dimana bass memainkan pola yang

    tertulis dibawah sebagai acuan oleh instrument lain.

    Gambar 2.59

    Bagian G merupakan kelanjutan bagian F dimana gitar memainkan solo,

    disamping tutti persiapan menuju solo drum.

    Gambar 2.60

    Bagian H, sukat 7/4 dan pola ritmik tertulis dibawah menjadi dasar

    pengembangan pattern pada solo drum.

    Gambar 2.61

    Bagian I dengan pola yang sama dengan bagian sebelumnya,menambahkan

    gitar sebagai lead untuk mengantar ke bagian berikutnya.

  • 31

    Gambar 2.62

    Bagian J sama seperti pada bagian E terdapat tutti yang berubah-ubah sukat

    dari 3/4, 4/4

    Gambar 2.63

    Bagian K dengan berubah pola sukat 4/4,6/4,7/4,5/4 dimainkan sebanyak

    dua kali sebelum berganti ke bagian berikutnya.

    Gambar 2.64

    Bagian L merupakan bagian akhir lagu dimana bagian ini mengulangi

    bagian G-time.

    Gambar 2.65 Bagian akhir lagu