BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drumset dan Kendang …€¦ · 1. Drum, didalamnya termasuk...

33
6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drumset dan Kendang Sunda Alat musik perkusi yang tidak bernada sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah drum. Didalam dunia musik barat istilah drum digunakan untuk menyebut jenis alat musik perkusi yang menggunakan cylindrical shell atau tabung yang berongga yang terbuat dari kayu maupun logam. Alat musik pukul dengan pemukul/stik maupun tangan ini merupakan instrumen perkusi yang terdiri dari satu sampai dua head atau membran kulit yang terbuat dari kulit binatang, seperti kulit kadal, ular, dan ikan. 1 Sebagian besar instrumen perkusi yang dikenal sebagai drum termasuk dalam kategori membranophone. Membranophone menghasilkan suara saat membran atau head tersebut dipukul. Beragam bentuk dari drum berpengaruh pada suara yang dihasilkan, semakin kecil bentuk tabung drum suara yang dihasilkan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin besar bentuk drum akan menghasilkan suara yang lebih rendah. Fungsi dari drum umumnya dipakai di dalam upacara kemiliteran, ritual keagamaan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan hiburan. Drum dimainkan secara ensembel atau kelompok seperti didalam sebuah drum band/marching band, atau pun dimainkan secara perseorangan. Seiring dengan perkembangan jaman, pemain drum menyatukan beberapa macammacam drum dari yang berukuran diameter kecil sampai ke ukuran yang besar dan menambahkan beberapa instrument perkusi lain seperti cymbal. Dari penyatuan alat musik drum lebih dikenal dengan nama drumset. 1 James Blade. Percussion Instrument and their History (London : Faber and Faber,1984) hal 50.

Transcript of BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Sejarah Drumset dan Kendang …€¦ · 1. Drum, didalamnya termasuk...

  • 6

    BAB II

    KAJIAN REPERTOAR

    A. Sejarah Drumset dan Kendang Sunda

    Alat musik perkusi yang tidak bernada sangat beragam jenisnya, salah

    satunya adalah drum. Didalam dunia musik barat istilah drum digunakan untuk

    menyebut jenis alat musik perkusi yang menggunakan cylindrical shell atau

    tabung yang berongga yang terbuat dari kayu maupun logam. Alat musik pukul

    dengan pemukul/stik maupun tangan ini merupakan instrumen perkusi yang

    terdiri dari satu sampai dua head atau membran kulit yang terbuat dari kulit

    binatang, seperti kulit kadal, ular, dan ikan.1

    Sebagian besar instrumen perkusi yang dikenal sebagai drum termasuk

    dalam kategori membranophone. Membranophone menghasilkan suara saat

    membran atau head tersebut dipukul. Beragam bentuk dari drum berpengaruh

    pada suara yang dihasilkan, semakin kecil bentuk tabung drum suara yang

    dihasilkan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya semakin besar bentuk drum

    akan menghasilkan suara yang lebih rendah.

    Fungsi dari drum umumnya dipakai di dalam upacara kemiliteran, ritual

    keagamaan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan hiburan. Drum

    dimainkan secara ensembel atau kelompok seperti didalam sebuah drum

    band/marching band, atau pun dimainkan secara perseorangan. Seiring dengan

    perkembangan jaman, pemain drum menyatukan beberapa macam–macam drum

    dari yang berukuran diameter kecil sampai ke ukuran yang besar dan

    menambahkan beberapa instrument perkusi lain seperti cymbal. Dari penyatuan

    alat musik drum lebih dikenal dengan nama drumset.

    1James Blade. Percussion Instrument and their History (London : Faber and

    Faber,1984) hal 50.

  • 7

    Sebuah drumset biasanya terdiri dari 3 macam perangkat yang digabung

    menjadi satu kesatuan yaitu:

    1. Drum, didalamnya termasuk snare drum, bass drum, tom-tom, dan floor tom.

    2. Cymbal, didalamnya termasuk ride cymbal, hi-hat, crash cymbal, Chinese

    cymbal, splash, dan cymbal efek.

    3. Hardware, di dalamnya termasuk stand/tiang cymbal, pedal bass/kick, pedal

    hi-hat, dan kursi/stool.

    Para pemain drum cenderung hanya mengetahui drumset standart.

    Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa drumset yang dikenal sekarang

    baru hadir pada sekitar tahun 1930. Bahkan pada tahun 1930-an, sistem tuning

    (lug casings dan tunable heads) yang baru saja ditambahkan pada tom-tom dan

    hi-hat masih terhitung baru.2

    Drumset dengan susunan yang sekarang, merupakan tambahan baru pada

    repertoire pemain perskusi. Hingga pada akhir 1800an, pemain–pemain drum

    dalam sebuah band memainkan salah satu dari bass drum, snare drum drum atau

    cymbal. Hal ini membutuhkan 3 orang pemain dan menyita ruang dari panggung

    yang sudah penuh.3 Pada abad ke-20, semakin banyak orang yang memainkan

    drumset, karena drum mudah dibuat, menghasilkan suara yang keras sehingga

    dapat didengar dengan sangat jelas. Berikut ini adalah sejarah dari perangkat

    drumset dari Snare drum, Bass drum, Cymbal, Hi hat dan Tom-tom.

    Snare drum

    Sejarah snare drum merupakan turunan dari Tabor (diucapkan "tay-bor")

    ditemukan di Eropa pada abad pertengahan sekitar tahun 1300. Tabor adalah

    drum yang terdiri dari dua membran/head dan memiliki snare drum tunggal yang

    menempel pada membran bawah. Pada Abad Pertengahan Tabor sering

    2John Aldrige, Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994).

    3 Ibid

  • 8

    dimainkan unison dengan flute tiga lubang. Musik rakyat Eropa modern

    melanjutkan tradisi sampai saat ini.

    Snare drum umumnya digunakan pada masa perang. Drum dengan tali

    senar sederhana ini menjadi populer dikalangan militer Swiss pada era tahun

    1400-1500-an yang mempengaruhi militer Ottoman Turki yang juga

    menggunakan drum. Pengembangan selanjutnya di tahun 1600-an, dengan

    menggunakan baut untuk mengaitkan tali senar yang menghasilkan suara yang

    lebih jernih.4

    Penggunaan snare drum di militer terpengaruh dari instrumen yang

    digunakan oleh tentara kekaisaran Ottoman yang berkuasa pada abad ke-15.

    Ottoman dipengaruhi pemain drum Swiss, yang pada gilirannya mempengaruhi

    pembuat drum lokal. Snare drum menjadi sangat populer di tahun 1400-an

    dengan flute dan sekelompok pemain drum prajurit tentara Swiss untuk

    menyampaikan tanda.5

    Pada snare drum terdapat bagian yang sangat penting yaitu snare drum

    wire/strainer yang terdapat di samping atau di badan snare drum. Fungsi

    strainer adalah untuk mengencangkan atau mengendorkan snappy atau per yang

    terdapat di bagian membran bawah snare drum. Jika strainer di kencangkan

    maka snappy akan menyentuh membran bawah snare drum dan jika snare drum

    dipukul menghasilkan suara efek derak.

    Menjelang akhir tahun 1924, snare drum jenis “New Style Multi-Model”

    mulai di kenalakan dengan strainer baru yang di sebut “strainer presto”. Pada

    tahun 1924 strainer presto mulai di tingggalan dan beralih ke model yang baru

    yaitu speedway. Speedway ini juga dapat di gunakan di strainer model yang

    lama.6

    4Sejarah “snare drum” yang diulas dalam laman Vienna Symphonic Library:

    http://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl (19 Mei 2017) 5 Ibid 6 http://coopersvintagedrums.com/leedystrainers.htm

    http://id.wikipedia.org/wiki/Swisshttp://id.wikipedia.org/wiki/1400http://id.wikipedia.org/wiki/1500http://id.wikipedia.org/wiki/Ottomanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDIQjBAwAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.vsl.co.at%2F%2522%2520%255Ct%2520%2522_bla&ei=3EyKUrSIG7OK4gTQ4ICABQ&usg=AFQjCNHFLbZlZF96Rop6AmSTkb66YpkLNg&bvm=bv.56643336,d.bGEhttp://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl%20(19

  • 9

    Gambar 1. Strainer

    Ditahun 1600-an, metode baru tensioning drum dikembangkan. Hal ini

    memungkinkan tali pada drum diperkuat lebih aman dengan sekrup. Sebelum

    pengembangan metode tersebut, head atau membran drum dikencangkan dengan

    cara menarik tali, yang sangat mirip seperti merenda sepatu. Metode yang

    digunakan dengan cara merenda tali dalam pola W atau Y disekitar shell atau

    kerangka drum. Peningkatan ketegangan pada drumhead, pemain drum bebas

    untuk bermain dengan ritme lebih rumit dan lebih cepat.

    Pada pertengahan 1800-an, snare drum drum dibuat dari kuningan/brass,

    ukuran dan bentuk dikurangi sehingga suara yang dihasilkan lebih tinggi dan

    populer di simfoni orkestra. Di dalam Musik orkes, snare drum ditambahkan

    drum untuk memberikan warna, atau timbre, untuk mars.7

    Setelah 1900, popularitas snare drum drum meningkat dalam drum corps

    dan terompet. Metal counter-hoops ditambahkan agar lebih efisien untuk

    mengencangkan drumheads. Snare drum pun terdiri dari berbagai variasi

    ukuran antara 10” hingga 15”.

    Membawa sejarah snare drum ke era modern adalah penggunaannya dalam

    drum set. Campuran drum, beberapa perkusi dan cymbal dirakit menjadi satu set

    7Sejarah “snare drum” yang diulas dalam laman Vienna Symphonic Library:

    http://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl (19 Mei 2017)

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDIQjBAwAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.vsl.co.at%2F%2522%2520%255Ct%2520%2522_bla&ei=3EyKUrSIG7OK4gTQ4ICABQ&usg=AFQjCNHFLbZlZF96Rop6AmSTkb66YpkLNg&bvm=bv.56643336,d.bGEhttp://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl%20(19

  • 10

    drum atau drumset. Inovasi ini digunakan dalam berbagai cara, termasuk silent

    movie, jazz dan musik ragtime.

    Gambar 2. Metal counter-hoops

    Penggunaan snare drum drum dalam musik Rock n Roll menekankan

    stabilitas backbeat. Sementara penggunaan snare drum dalam musik Jazz dikenal

    sebagai comping, atau pendukung dan interaksi sebagai rhythm section dengan

    musisi lain dalam sebuah band.

    Bass Drum

    Bass Drum mempunyai peran penting dalam beberapa gaya musik barat.

    Pilihan timbre atau warna suara yang dapat digunakan untuk menandai irama

    tidak hanya didalam orkestra besar, tetapi juga dalam ansambel kecil. Di dalam

    musik militer, bass drum dimainkan bersama dengan cymbal, dalam musik pop,

    rock dan jazz, bass drum dimainkan menggunakan pedal bass sebagai bagian dari

    drum set, atau dalam orkestra.

    Bass drum berevolusi dari berbagai drum yang tersebar luas di seluruh

    Eropa semenjak abad pertengahan. Instrumen ini merupakan turunan langsung

    dari davul, juga dikenal sebagai tabl turki (Turki Drum), yang diketahui telah ada

    di daerah Mediterania dari abad ke-14.8

    Dari pertengahan abad ke-19 tali pengatur ketegangan head secara bertahap

    digantikan oleh sekrup. Kulit sapi atau kuda yang digunakan untuk membran

    head lebih mudah untuk diatur ketegangannya. Shell atau badan drum tidak lagi

    8Sejarah “bass drum” yang diulas dalam laman Vienna Symphonic Library:

    http://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl (19 Mei 2017)

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDIQjBAwAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.vsl.co.at%2F%2522%2520%255Ct%2520%2522_bla&ei=3EyKUrSIG7OK4gTQ4ICABQ&usg=AFQjCNHFLbZlZF96Rop6AmSTkb66YpkLNg&bvm=bv.56643336,d.bGEhttp://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl%20(19

  • 11

    dibuat hanya dari kayu, tetapi juga dari kuningan atau aluminium. Untuk bass

    drum dengan satu head mendapatkan popularitas terutama di Inggris. Drum ini

    sering digunakan dalam musik orkestra. Bass drum dengan shell sempit, terbuka

    disatu sisi, dan kemudian dikenal sebagai gong drum. Gong drum memiliki

    resonansi yang luar biasa, tetapi cenderung menghasilkan Definite pitch,

    karakteristik yang tidak seharusnya dimiliki drum.

    Bass Drum tidak hanya menghasilkan beberapa efek paling halus dan

    lembut dalam orkestra, tetapi juga menghasilkan suara paling keras. Bass drum

    dalam musik orkestra dipasang dengan frame/bingkai penyangga, yang

    memungkinkan untuk bergerak bebas dan diposisikan di setiap sudut. Sekarang,

    drum orkestra memiliki diameter 70 - 100 cm dan ketebalan sisi shell dari 35 - 55

    cm.

    Dalam perkembangan bass drum pada tahun 1890an, penemuan pedal bass

    drum memungkinkan drummer untuk memainkan dua instrumen. Pedal bass

    drum awal dapat dikelompokkan pada 2 kategori, yakni pedal yang digantung

    pada tepi rim atas, dan pedal yang dipasang pada tepi rim bawah (gambar 1).

    Model yang digantung dioperasikan oleh sebuah kawat, tangkai atau kabel yang

    menghubungkan pedal yang terletak di lantai. Namun karena sebagian besar bass

    drum yang digunakan berukuran 26” atau lebih besar, panjangnya tangkai

    pemukul berakibat pada suara pukulan yang lemah.9

    9 John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994),

    hal 5

  • 12

    Gambar 3. Paten pedal drum oleh G. R. Olney

    Model pedal secara umum terbuat dari kayu dan lebih dikenal dengan pedal

    Frisco. Pedal ini dioperasikan oleh gerakan tumit dan jari kaki, yang

    menyebabkan drummer harus mengontrol gerakan memukul (strike) sekaligus

    gerakan kembalinya (recoil). Berhubung tidak ada bantuan pegas/per, hal ini

    menjadi sangat melelahkan. Ketika pedal bass drum akhirnya dapat diterima,

    munculah ide untuk membuat cymbal yang dapat dimainkan dengan pedal kaki.

  • 13

    Gambar 4. Pedal Frisco

    Usaha pertama untuk memainkan cymbal dengan pedal kaki muncul dalam

    bentuk sebuah pemukul yang dipasangkan pada tangkai pemukul bass drum.10

    Semula, pedal frisco sebagian besar terbuat dari bahan kayu, pemukulnya dari

    tangkai besi, dikaitkan pada batang pemukul dengan tali. Setiap kali pemain

    memainkan bass drum, maka cymbalnya akan berbunyi juga. Kelemahan

    terbesarnya adalah pemain tidak dapat mematikannya atau menhentikan sustain

    cymbal. Kombinasi cymbal dan bass drum ini adalah satu-satunya pilihan yang

    ada pada saat itu sampai muncul pedal Frisco Heel dengan pedal kaki yang

    terpisah. Satu pedal kaki menggerakkan satu pemukul bass drum sekaligus

    pemukul cymbal yang terpasang. Pedal kaki yang satunya hanya menggerakkan

    10

    John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994),

    hal 5

  • 14

    pemukul bass drum. Selanjutnya pada tahun - tahun itu muncul banyak alternatif

    mekanisme pemukul cymbal yang dipasang pada bass drum.11

    Pada tahun 1909 pedal bass drum dikembangkan oleh William F. Ludwig

    di Chicago. Bass drum menjadi bagian penting dari perkusi jazz dan diikuti

    dengan berkembangnya teknik permainan bass drum dengan pedal. Pedal bass

    drum memungkinkan bagi pemain drum untuk memainkan instrumen lain, seperti

    snare drum drum dan cymbal, pada saat yang sama dengan bass drum. Permainan

    drum set untuk pemain tunggal pun menyebar dari big band, be-bop combo, rock

    dan musik pop.

    Ukuran bass drum dalam sebuah drumset menjadi lebih kecil dan lebih

    kecil lagi untuk menghasilkan suara yang kering dan pendek yang banyak disukai

    dimusik populer. Saat ini model dengan kedalaman 30-40 cm, diameter 45-70 cm

    dan membran yang terbuat dari plastik digunakan dalam musik populer.

    Cymbal

    Nama cymbal (Cimbel atau cymbel) berasal dari bahasa latin cymbalum

    (jamak Cymbala untuk sepasang cymbal) yang pada gilirannya berasal dari

    Yunani kumbalon (cup). Cymbal berasal dari Asia dan termasuk instrumen

    perkusi tertua. Mereka selalu berkaitan erat dengan ibadah dan ritual (misalnya

    upacara pemakaman) agama, meskipun mereka juga digunakan untuk mengiringi

    tarian, seperti cymbal yang tergantung di leher penari pada selembar benang12

    .

    Cymbal pertama kali diperkenalkan ke Eropa pada Abad Pertengahan oleh

    Saracen,13

    yang membawa mereka ke Spanyol dan Italia Selatan. Namun, pada

    11

    John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994),

    hal 5. 12

    Sejarah “cymbal” yang diulas dalam laman Vienna Symphonic Library:

    http://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl (19 Mei 2017)

    13 Saracen adalah istilah yang digunakan oleh orang Kristen Eropa terutama pada Abad

    Pertengahan untuk merujuk kepada orang yang memeluk Islam (tanpa memperdulikan ras atau sukunya).

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDIQjBAwAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.vsl.co.at%2F%2522%2520%255Ct%2520%2522_bla&ei=3EyKUrSIG7OK4gTQ4ICABQ&usg=AFQjCNHFLbZlZF96Rop6AmSTkb66YpkLNg&bvm=bv.56643336,d.bGEhttp://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl%20(19http://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan

  • 15

    awal milenium terakhir mereka menghilang lagi, mungkin karena seni memalu

    telah hilang. Meskipun demikian, penggambaran cymbal dapat ditemukan dalam

    miniatur abad pertengahan sampai sekitar abad ke-15.

    Dalam tiga puluh tahun terakhir dari abad ke-19 cymbal akhirnya

    menetapkan diri sebagai bagian permanen dari bagian perkusi. Instrumen tersebut

    digunakan sangat efektif oleh Wolfgang Amadeus Mozart (The Abduction from

    the Seraglio, 1782), Ludwig van Beethoven (Symphony ke-9), Piotr I.

    Tchaikovsky (Romeo and Juliet, Fantasy-overture, 1870, rev. 1880), Georges

    Bizet (Carmen), Franz Liszt (Mazeppa) dan Richard Wagner.14

    Dalam orkestra sepasang cymbal digunakan terutama untuk menekankan

    aksen musik yang penting, tetapi juga dapat digunakan sebagai instrumen

    pengiring ritme yang tenang, misalnya bersama dengan bass drum.

    Hi-hat

    Hi-hat yang dibesarkan dan bisa dimainkan dengan tangan serta kaki telah

    dikembangkan sekitar tahun 1926 oleh Barney Walberg dari Perusahaan aksesori

    drum Walberg dan Auge.

    Versi awal dari hi-hat disebut "clangers", cymbal kecil yang terpasang pada

    pinggiran bass drum dan dipukul dengan lengan pedal pada bass drum. Kemudian

    muncul "snowshoes" pedal yang terdiri dari dua papan bergantung dengan

    cymbal pada ujung yang saling berbenturan. Berikutnya adalah "low-boy" atau

    "low-hat", mirip dengan stand hi-hat modern, hanya dengan cymbal dekat pada

    lantai.

    Hi-hat, sebagaimana dikenal, pada awalnya memiliki bentuk yang

    sederhana karena sehubungan dengan kebutuhan ruang yang sempit. Pada

    peralihan abad ke-20, tempat untuk Vaudeville orchestra jelas sekali sempit.

    14

    Sejarah “cymbal” yang diulas dalam laman Vienna Symphonic Library:

    http://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl (19 Mei 2017)

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CDIQjBAwAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.vsl.co.at%2F%2522%2520%255Ct%2520%2522_bla&ei=3EyKUrSIG7OK4gTQ4ICABQ&usg=AFQjCNHFLbZlZF96Rop6AmSTkb66YpkLNg&bvm=bv.56643336,d.bGEhttp://www.vsl.co.at/en/70/3196/3211/3212/5783.vsl%20(19

  • 16

    Untuk mengatasi keterbatasan tempat dan untuk memangkas biaya, seksi perkusi

    yang terdiri dari 3 orang yang memainkan snare drum, bass drum, dan cymbal

    menjadi dirangkap oleh satu orang saja. Mengacu dari kebutuhan tersebut lahirlah

    trap-set. Berbagai macam model bass drum dirancang, namun demikian

    sebagian besar menggunakan model dengan pemukul kedua untuk membunyikan

    cymbal yang dipasang pada hoop bass drum. Peralatan ini sering disebut

    “clanger”, dan tentu saja yang dihasilkan adalah bunyi “clang” yang monoton15

    .

    Para pemain drum yang menginginkan bunyi lebih menyenangkan dari dua

    cymbal yang dimainkan bersamaan lalu mengembangkan pedal snowshoe shock.

    Konstruksinya hanya terdiri dari dua cymbal yang disusun diantara dua papan

    berbentuk kaki dengan engsel pegas. Pemainnya menyelipkan kakinya ke dalam

    sebuah tali jari kaki (sehingga dinamakan “snowshoe”) dan dapat menghasilkan

    bunyi “crash” atau “chick” tergantung dari cara memainkannya.

    Gambar 5. Snowshoe

    Tidak membutuhkan waktu lama dari snowshoe berkembang ke versi yang

    lebih canggihnya yaitu sock cymbal atau Low-Boy yang dirancang oleh Walberg

    and Auge. Rancangan Low-boy sangatlah mirip dengan hi-hat masa kini,

    bedanya cymbal bagian bawah tingginya hanya 9 inchi dari lantai. Cymbal

    standar yang digunakan pada Low-boy pada umumnya sekitar 10” dengan bell

    besar yang kadang – kadang sampai berdiameter 5”.

    15 John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994), hal 22.

  • 17

    Gambar 6. Low Boy

    Di pertengahan tahun 1930-an, hi-hat menjadi lebih digemari di komunitas

    drum dan Low-Boy ditinggalkan menjadi sejarah. Sampai akhir 1960-an, hi-hat

    standar berdiameter 14 inchi, dengan 13 inchi sebagai alternatif.

    Tom-tom

    Tom-tom merupakan jenis drum yang pertama kali muncul. Tom-tom

    berasal dari Afrika, dimana penduduk pribumi menggunakannya untuk

    memberitahu sukunya agar waspada, dan juga untuk menghasilkan musik.

    Mereka dapat membuat drum dari gading yang dilubangi dan kulit hewan,

    mereka juga menciptakan berbagai irama dan pola. Beberapa pola ritme tersebut

    masih merupakan dasar dari berbagai jenis musik yang dimainkan sekarang.

    Bangsa Yunani berhubungan dengan Afrika, sekitar 2000 SM. Mereka

    belajar tentang drum Afrika dan membawa pulang sebagian darinya, tapi bangsa

    Yunani tidak terlalu terkesan. Mereka jarang menggunakan drum tersebut.

    Namun kemudian bangsa Romawi datang. Kerajaan Romawi tumbuh semakin

    besar dan sekitar 200 SM mereka telah menjajah Yunani dan Afrika bagian

    selatan. Bangsa Romawi juga belajar tentang drum. Tidak seperti bangsa Yunani,

    mereka melihat kegunaan dari drum tersebut. Bangsa Romawi mulai

    menggunakan drum untuk pasukan dan orkestra mereka. Namun walaupun

  • 18

    mereka manggunakan drum Afrika, mereka tidak manggunakan irama dan pola

    yang sama, jadi nuansa Afrika hilang dari musik mereka.

    Pemakaian tom-tom dalam drum-set berawal di tahun 1900-an. Kondisi

    musik pada awal tahun 1900-an sebagian besar terdiri dari musik teater.

    Keterhubungan ini menuntut para pemain drum untuk menghasilkan efek suara

    sesuai dengan aksi yang sedang berlangsung di panggung. Para pemain drum

    menambahkan peralatan-peralatan tambahan lainnya yang menghasilkan efek-

    efek suara yang beragam. Setelah bass drum, cymbal dan snare drum, tom-tom

    seperti chinese tom menjadi salah satu suara efek yang digunakan untuk

    melengkapi.16

    Chinese toms adalah jenis tom-tom berasal dari Cina. Tom ini terdiri dari

    satu head atau satu permukaan yang dilapisi dengan kulit dan tidak menggunakan

    hoop atau pinggiran, langsung ditempel pada badan tom. Setiap drum tanpa

    kumparan snare dibawah head secara teknis dianggap sebagai tom tom.

    Conga, bongo juga masuk dalam kategori ini.

    Sampai akhir tahun 1920 dan awal 1930, chinese tom secara perlahan

    tergantikan oleh tom single head yang dapat ditata. Serta tom yang terlihat

    modern, tom ini memiliki head yang terpasang pada bagian atas dan bawah.17

    Sejarah kendang

    Kendang atau gendang merupakan alat musik dalam gamelan jawa yang

    berfungsi mengatur irama dan termasuk alat musik membranophone. Alat musik

    ini cara memainkannya di pukul menggunakan tangan. Jenis kendang yang kecil

    disebut ketipung, yang ukuran sedang disebut ciblon atau kebar, pasangan

    ketipung ada satu lagi yaitu kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Untuk

    wayangan ada satu lagi yaitu kendang kosek.

    16

    John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing, 1994),

    hal 10 17

    Ibid, hal 25.

  • 19

    Kendang sunda dalam satu set terdiri dari 3 kendang, yaitu satu kendang

    indung (kendang besar) dan dua kendang anak (kendang kulanter).kendang

    kulanter terbagi menjadi dua yaitu kendang katipung dengan suara “tung” dan

    kendang kutipak dengan suara “pak”. Kendang sunda memiliki banyak jenis,

    yang membedakan sesuai dengan kebutuhan lagu. Macam-macam kendang sunda

    yaitu Kendang Kiliningan, Kendang Jaipongan, Kendang Ketuk Tilu, Kendang

    Keurseus, Kendang Penca Silat, Kendang Bajidoran, Kendang Sisingaan. Setiap

    jenis dalam karawitan sunda memiliki perbedaan dalam hal ukuran, pola, ragam,

    dam motif.18

    Gambar 7. Kendang Sunda

    B. Sejarah Perkembangan Genre Musik

    1. Rock

    Musik rock adalah genre musik yang memiliki irama kuat dan dengan

    ketukan yang sederhana, dan di dalamnya terdapat blues, country, R & B, pop,

    folk. Rock berkekmbang di Inggris dan Amerika pada tahun 1950-an. Kemudian

    pada tahun 1960-an musik rock mulai banyak di kembangkan. Musik rock sudah

    banyak berkembang yaitu ada hard rock, rock progresive, dll. Alat musik yang

    18

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kendang#Kendang_Sunda_di_Jawa_Barat

  • 20

    cenderung di gunakan oleh genre rock adalah gitar eletrik, bass elektrik, keyboard

    dan drum.19

    2. Jazz Funk

    Funk semakin diminati oleh sebagian orang, namun memasuki tahun

    1980an jazz mulai tersingkir dikarenakan perkembangan musik yang ada pada

    saat itu.20

    Musik digital sudah mulai masuk dan jazz funk mulai berkurang

    peminatnya, karena musik digital lebih praktis dan menarik untuk dijadikan

    sebagai musik pengiring dansa. Jazz funk mempunyai ciri khas dengan alunan

    ritmenya yang digunakan untuk berdansa.

    3. Fusion

    Genre fusion adalah genre yang menggabungkan dua genre atau lebih.

    Awalnya dikembangkan sebagai perpaduan musik blues, gospel dan country.

    Karakteristik utama genre fusion adalah variasi tempo, ritme dan terkadang

    dinamika dengan gaya permainan setiap pemain musik.21

    Fusion menggunakan alat-alat musik elektronik baru, bas elektrik

    digunakan sebagai pengganti double bass. Keyboard dan gitar memaikan akor-

    akor, sedangkan drum memainkan peran yang lebih menonjol. Sukat dan aksen

    yang merupakan perluasan pola-pola rock menghasilkan kerumitan ritmis.

    C. Analisis Repertoar

    19

    https://www.britannica.com/art/rock-music 20

    https://www.allaboutjazz.com/funk-jazz-60s-70s-by-douglas-payne.php ( 13 juli 2017 )

    21 http://en.wikipedia.org/wiki/Fusion ( 13 juli 2017 )

    https://www.allaboutjazz.com/funk-jazz-60s-70s-by-douglas-payne.php%20(%2013http://en.wikipedia.org/wiki/Fusion

  • 21

    Pada analisis repertoar, repertoar-repertoar yang akan dianalisis berjumlah

    tiga perwakilan dari setiap genre yang di mainkan ketika resital, yaitu fusion, jazz

    funk, rock. Dalam pembahasan analisis repertoar komposisi resital, perlu

    diketahui bentuk penulisan notasi drumset dan kendang sebagai lambang atau

    simbol bunyi yang digunakan penulis. Berikut ini merupakan lambang notasi

    drumset dan kendang yang digunakan dalam penulisan.

    Notasi 1. Drum dan Cymbal

    Notasi 2. Suara kendang

    1. Analisis “Better World” karya TOTO Band

    Better World menceritakan tentang keadaan hidup yang sedang terjadi dan

    mengajak pendengar untuk menjalani hidup yang lebih baik, belajar dari

    pengalaman yang sudah terjadi. Lagu ini bergenre rock dengan variasi

    perpindahan beberapa sukat, yaitu : 4/4, 6/8, 7/8. Lagu ini terbagi menjadi

    beberapa bagian.

    Intro (birama 1-30)

    A (birama 31-34)

    B (birama 35-50)

    C (birama 51-75)

  • 22

    D (birama 76-89)

    E (birama 90-106)

    F (birama 107-152)

    G (birama 153-172)

    H (birama 173-180)

    I (birama 181-186)

    Pada awal lagu menggunakan simbol ritmis agar ketukan tidak kacau.

    Berikut simbol ritmisnya.

    Notasi 1. 1 simbol ritmis birama 1-2

    Pola ritmis fill in masuk pada birama ke-10, dengan pola ritmis bass drum

    dam crash cymbal pada ketukan berat dan dilanjutkan dengan pukulan tom dan

    floor tom untuk menjaga tempo agar tidak hilang. Dengan sukat 6/8, berikut pola

    ritmisnya.

    Notasi 1. 2 pattern birama 10-12

    Pada bagian A sudah mulai perpindahan sukat dari birama 29, yaitu

    menjadi 7/8 dan pola ritmis dimulai dari birama 30 ketukan ke 6 dengan not 1/32

    dan masuk kepola ritmis pada birama ke 31 dengan not 1/8. Berikut pola

    ritmisnya.

  • 23

    Notasi 1. 3 fill in perpindahan sukat birama 28-29

    Notasi 1. 4 fill in dan pattern birama 30-31

    Pada birama ke 35 terjadi perpindahan sukat menjadi 4/4 yaitu bagian B.

    Ada fill in untuk jembatan masuk ke bagian B, yaitu pada birama ke 34 ketukan

    ke 6 dengan memukul snare drum dan floor tom dengan not 1/32. Ada

    pengembangan pola ritmis pada bagian B ini. Pola ritmis menggunakan not 1/8

    pada hihat dan ada sinkopasi pada ketukan ke 4 dengan not 1/16.

    Notasi 1. 5 pattern birama 34-35

    Dan pada birama ke 43 ada pengembangan pola ritmis dengan not 1/8

    berpindah ke ride cymbal dan sinkopasi memukul cymbal China dan snare drum.

    Berikut pengembangan pola ritmisnya.

    Notasi 1. 6 pengembangan pattern birama 43

  • 24

    Pada birama ke 48 ada jembatan fill in untuk masuk ke perpindahan sukat

    menjadi 7/8 pada birama ke 49. Dengan fill in not 1/32 dan 1/16 dengan memukul

    snare drum, tom dan floor tom.

    Notasi 1. 7 pola fill in perpindahan sukat birama 48-49

    Pada birama ke 50 ketukan ke 3 ada fill in untuk jembatan masuk ke bagian

    C, dengan not 1/32 dan. Dan masuk ke bagian C dengan pola ritmis sebagai

    berikut.

    Notasi 1. 8 Fill in dan pattern birama 50-51

    Kembali mengalami perpindahan sukat pada birama ke 56 menjadi 6/8 dan

    mulai masuk vocal atau song. Pola drum masuk pada birama ke 75 ketukan ke 4

    dengan not 1/8 memukul tom dan masuk ke bagian D dengan pola ritmis not 1/8.

    Dan ada pengembangan pada birama ke 83 dengan open hihat . berikut pola

    ritmisnya.

  • 25

    Notasi 1. 9 fill in dan pattern birama 75-76

    Notasi 1. 10 pengembangan pattern birama 82

    Pada bagian E dengan pola ritmis not 1/16 dengan ketukan bersama semua

    intrument lainya pada ketukan ke 4 dengan awal memukul snare drum dengan

    not 1/16 kemudian bassdrum dan crash cymbal dengan not 1/8. Berikut pola

    ritmisnya.

    Notasi 1. 10 pattern birama 90

    Pada birama ke 99 suasana lagu mulai soft dan masuk birama ke 100

    mengisi dengan cymbal. Kemudian pada birama ke 106 ada fill in jembatan untuk

    masuk ke bagian F yaitu masuk melodi gitar, dengan pola ritmis drum not 1/32

    pada bass drum, kemudian not 1/16 pada snare drum dan open hihat kemudian

    bass drum dan open hihat dan masuk ke bagian G dengan pola ritmis sama

    dengan bagian D.

    Notasi 1. 11 fill in dan pattern bagian F birama 106-102

  • 26

    Notasi 1. 11 fill in dan pattern bagian G birama 152-153

    Pada birama 171 ada fill in untuk masuk ke bagian H dengan not 1/32 pada

    bass drum kemudian not 1/16 pada snare drum dan open hihat, floor tom dan

    open hihat. Masuk ke bagian H dengan pergantian sukat menjadi 4/4 dengan

    ketukan not 1/8, bass drum dan snare drum not 1/8. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 1. 12 fill in birama 171

    Notasi 1. 13 pattern bagian H birama 172

    Sebelum memasuki bagian I pada birama ke 180 ada triplet pada ketukan

    ke 4 dan masuk pada bagian I dengan sukat 6/8, pola ritmis not 1/8 bass drum dan

    ride cymbal 1/8, kemudian ada triplet di ketukan 4.

  • 27

    Notasi 1. 14 pattern bagian I birama 180-181

    Notasi 1. 14 pattern bagian akhir lagu birama 183-186

    2. Analisis “Bahia Funk” karya Lee Ritenoure

    Bahia Funk adalah lagu dari Lee Mark Ritenoure seorang gitaris dengan

    julukan Captain Finger. Lagu ini terdapat pada album yang berjudul Color Rit,

    yang dirilis pada tahun 1989. Lagu ini merupakan komposisi instrumental dengan

    ciri khas pada gitar nilon yang digunakan oleh Lee Mark Ritenoure. Lagu ini

    bergenre jazz funk dengan sukat 4/4, penulis membawakan lagu ini dengan

    menambahkan kendang sunda sebagai pengganti bongo dan conga. Lagu ini ada

    beberapa bagian.

    A (birama 1-19)

    B (birama 20-29)

    C (birama 30-37)

    D (birama 38-47)

    E (birama 48-73)

    F (birama 74-99)

    G (birama 100-126)

  • 28

    H (birama 127-144)

    Lagu di awali dengan ketukan drum dua ketuk kemudian dilanjutkan

    fill in dengan not 1/8 dan 1/16. Di birama ke 2 ketukan 2 berhenti, kemudian

    ketukan ke 3 masuk fill in bersamaan dengan melodi gitar. Bagian A dengan

    pola ritmis not 1/8. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 2. 1 pola fill in dan pattern bagian A birama 1-3

    Bagian B ( bir. 20-29), pada birama ke 19 ada ketukan fill’in untuk

    jembatan masuk ke bagian B. Berikut pola ritme.

    Notasi 2. 2 pola fill in dan pattern bagian B birama 19-20

    Masuk ke bagian B pola ritmis sama seperti bagian A, tetapi pada birama

    ke 23 terdapat pola ritme ketukan bersamaan dengan intrumen lainya, tutti

    dengan not 1/4 bassdrum dan crash cymbal. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 2. 3 tutti dan pattern birama 23-24

  • 29

    Kemudian kembai lagi ke pola ritme awal, dan pada birama ke 27 ada

    pola yang sama, tetapi ada pengembangan menjadi not1/18 ketukan ke 2

    dan 4 asa penekanan memukul cymbal china dan snare drum. Birama ke 28

    kembali ke pola ritme tetapi dengan open hihat dan pada ketukan ke 3 fill

    in untuk jembatan masuk ke bagian C. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 2. 4 pengembangan pattern birama 27

    Notasi 2. 4 pola fill in dan pattern birama 28-30

    Pada birama ke 47 ada jembatan berupa fill in untuk masuk ke bagian E.

    Pola ritmis bagian D sama seperti pola ritmis bagian A. Kemudian bagian E sama

    dengan pola ritmis bagian B.

    Pada bagian E memasuki tema baru dengan melodi pada saxophone, tetapi

    pola ritmis sama dengan bagian sebelumnya. Ada fill in pada birama ke 56

    ketukan ke 3 dan berhenti di birama 57 ketukan pertama. Kemudian masuk ke

    bagian kendang dan solo keyboard. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 2. 5 fill in birama 56-57

  • 30

    Ketika solo kendang dan keyboard pada birama ke 64 ritme drum mulai

    memberi tutti dengan not 1/4 di hihat. Pola ritmis sebagai berikut.

    Notasi 2. 6 pattern birama 64-65

    Patern drum masuk pada birama ke 65 dengan not 1/16. Ada sinkopasi

    pada birama ke 72-73 pada ketukan ke 2,4 di birama 72 dan ketukan ke 2 di

    birama 73 kemudian di lanjutkan fill in dengan not 1/32.

    Notasi 2. 7 pattern sinkopasi dan fill in birama 72-73

    Masuk ke bagian F dengan pola ritmis sama seperti pada bagian A birama

    3, B birama 20, C birama 30, D birama 38. Pada birama ke 89 pola ritmis sama

    pada bagian B , kemudian masuk pada bagian G yang pola ritmisnya sama

    dengan bagian E birama 48. Pada birama ke 108 ketukan ke 2 mulai patern

    kendang untuk masuk bagian bersahutan anatara kendang dan drum. Patern

    kendang pada birama 112 sebagai berikut.

    .

    Notasi 2. 8 pattern kendang birama 112

  • 31

    . Dan ditirukan oleh drum pada birama ke 113, dengan not 1/8,1/32, dan

    1/16 menggunakan single stoke,sebagai berikut

    Notasi 2. 9 pattern birama 113

    Pada birama ke 116 kendang membangun patern lagi sebagai berikut.

    Notasi 2. 10 pattern kendang birama 116

    Ditirukan oleh drum pada birama ke 117 dengan patern not 1/16 dan pada

    ketukan ke 4 not 1/8, sebagai berikut.

    Notasi 2. 11 pattern birama 117

    Memasuki birama ke 119 ketukan ke 4 dengan not 1/16 drum mengawali

    dengan pola ritmmis sebagai berikut.

  • 32

    Notasi 2. 12 pattern birama 119-120

    Kemudian ditirukan oleh kendang dan dimainkan bersamaan dengan drum

    pada birama ke 121-123.

    Notasi 2. 13 pattern birama 121

    Pada birama ke 124 mulai untuk drum masuk ke bagian H, dengan pola

    ritmis sebagai berikut.

    Notasi 2. 14 pattern birama 124

    Bagian H dimulai pada birama ke 126 dengan pola ritme sama dengan

    bagian A birama 3, tetapi birama ke 137-141 terdapat ketukan bersamaan dengan

    instrument lainya, ritmisnya sebagai berikut.

    Notasi 2. 15 pattern birama 137-138

  • 33

    Notasi 2. 16 patern birama 139-140

    Pada birama ke 141 ketukan ke 4 terdapat triplet pada snare drum.

    Notasi 2. 17 fill in birama 141

    Diakhiri oleh melodi gitar dan di selesaikan dengan fill in

    drum.

    3. Analisis “Queenz” karya Anika Nilles

    Queenz adalah komposisi dari seorang drummer perempuan yang bernama

    Anika Nilles. Komposisi ini bergenre fusion berupa instrumental, dengan sukat

    4/4. Lagu ini menggunakan teknik menghitung yang bernama quintuplets,

    komposisi ini ada beberapa bagian.

    Intro (birama 1-2)

    A (birama 3-10)

    B (birama 11-17)

    C (birama 18-29)

    D (birama 30-37)

    E (birama 38-45)

    F (birama 46-57)

    G (birama 58-65)

    H (birama 66-69)

  • 34

    I (birama 70-86)

    J (birama 87-95)

    Pada bagian intro dimulai dengan synthesizer dan pada birama ke 2 ketukan

    ke masuk fill in untuk jembatan masuk ke bagian A pada birama ke 3. Dengan

    pola fill in not 1/16 dengan teknik flam dan single stroke. Sebagai berikut pola

    ritme.

    Notasi 3. 1 pola fill in

    Bagian A dengan pola ritme quintuplets not 1/16 dengan bass drum dan

    snare drum not 1/8. Quintuplets adalah dengan sukat 4/4 dengan not 1/4 dipecah

    menjadi not 1/16 ada 5 not. Sebagai berikut ritmenya.

    Notasi 3. 2 pattern birama 3

    Pada birma ke 11 masuk ke bagian B. Dengan ritme shuffle berikut pola

    ritmisnya.

    Notasi 3. 3 pattern birama 11

  • 35

    Pada birama ke 13 terdapat pola ritme quintuplets dan masuk ke ritme

    shuffle lagi, dan kembali masuk ke ritme quintuplet pada birama ke 16-17, dan

    ada pukulan pada birama ke 17 ketukan ke 4 pada open hihat dan floortom untuk

    jembatan masuk ke bagian C.

    Notasi 3. 4 pattern birama 12-13

    Notasi 3. 5 pattern birama 17-18

    Bagian C terdapat patern sixtuplets dengan bass drum dan snare drum not

    1/8, hihat not 1/8 dan 1/6, berikut pola ritmisnya.

    Notasi 3. 6 pattern birama 18

    Pada birama ke 21 ketukan ke 4 terdapat fill in berupa triplet untuk

    jembatan masuk ke pengembangan pola ritme pada birama ke 22, yaitu dengan

    not 1/8 pada cymbal ride. Berikut pola ritmenya.

    Notasi 3. 7 fill in dan pattern birama 21-22

  • 36

    Pada birama ke 25 ketukan ke 4 ada fill in triplet untuk jembatan masuk ke

    birama 26. Kemudian pada birama ke 27 ketukan ke 3 ada triplet not 1/16

    memukul hihat unison dengan intrumen. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 3. 8 pattern dan fill in birama 25-27

    Kemudian pada birama ke 29 ketukan ke 3 ada fill in triplet untuk jembatan

    masuk ke bagian D. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 3. 9 fill in dan pattern birama 29-30

    Bagian D mempunya pola ritme quintuplets dengan not 1/8 pada hihat.

    Berikut pola ritmenya.

    Notasi 3. 10 pola ritme birama 30

    Pada birama ke 37 ada fill in untuk jembatan masuk ke bagian E. Bagian E

    pola ritme sama seperti pola ritme bagian A birama 3, tetapi pada birama ke 44

    ada pengembangan pola ritme di bass drum. Berikut pola ritmisnya.

  • 37

    Notasi 3. 11 fill in dan pattern birama 37-38

    Notasi 3. 12 pattern birama 44

    Bagian F ada di birama ke 46 dengan pola ritme sama dengan pola ritme

    pada bagian C birama 18. Dan bagian G pola ritme sama dengan pola ritme

    bagian D birama 30. Pada birama ke 65 ada fill in untuk jembatan masuk ke

    bagian H, pada bagian H terdapat not 1/4 pada bass drum dan snare drum, dan di

    birama ke 67 pada ketukan ke 3 dengan quintuplet memukul hihat. Pada birama

    ke 69 terdapat fill in untuk jembatan masuk ke bagian I. Pada bagian I pola ritme

    quintuplets dengan pengembangan di snare drum, dan pada birama ke 78

    pengembangan pada floortom. Berikut pola ritmenya.

    Notasi 3. 13 fill’in dan pola pattern birama 65-68`

    Notasi 3. 14 fillin dan pattern birama 69-70

    Notasi 3. 15 pengembangan pattern snare drum birama 70

  • 38

    Notasi 3. 16 pengembangan pattern floor tom birama 78

    Bagian J pola ritme sama dengan pola ritme pada bagian D birama 30 dan

    G birama 58. Pada birama ke 94 ada fill in not 1/16 untuk jembatan masuk ke

    birama 95. Birama ke 95 diakhiri dengan hentakan bersama dengan instrumen

    lainya. Berikut pola ritmisnya.

    Notasi 3. 17 fill in birama 94-95