BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

19
5 BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR Bab ini akan memaparkan karakteristik empat periode musik, yaitu Barok, Klasik, Romantik, dan Abad ke-20. Masing-masing periode, akan dipaparkan pula analisis stuktur dan teknik dari komposisi yang disajikan dalam resital gitar penulis. A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Barok merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah periode atau gaya musik khususnya di Eropa dalam kurun waktu tertentu, yaitu mulai pada 1600-1750. Barok berasal dari bahasa Portugis yaitu barroco, yang berarti sebuah mutiara tak beraturan yang bulat. 1 Gaya musik Barok merupakan perkembangan dari periode sebelumnya yakni Renaisans. Pada gaya musik Barok mulai bermunculan pergerakan harmoni yang disonan, perubahan tanda kunci dan tempo, terdapat banyak ornamentasi, serta musik bergerak secara dinamis. Tujuan perkembangan gaya musik pada periode ini adalah untuk menunjukkan ekspresi yang lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya, sehingga musik tersebut bisa berdampak dan lebih dapat dinikmati. Beberapa komponis yang hidup pada periode ini, antara lain: Johann Sebastian Bach, Giacomo Carissimi, Henry Purcell, Antonio Caldara, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, dan sebagainya. Pada resital ini, penulis membawakan satu buah karya periode Barok, yaitu: “Prelude, Fugue and Allegro BWV 998” karya dari Johann Sebastian Bach. 1 Randel. Don Michael. “Baroque” The Harvard Concise Dictionary of Music and Musicians, ed. Don Michael Randel, 53. Edisi ke-2. London: Macmillan Publishers Limited

Transcript of BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

Page 1: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

5

BAB II

KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR

Bab ini akan memaparkan karakteristik empat periode musik, yaitu Barok,

Klasik, Romantik, dan Abad ke-20. Masing-masing periode, akan dipaparkan pula

analisis stuktur dan teknik dari komposisi yang disajikan dalam resital gitar

penulis.

A. Periode Barok

1. Sekilas mengenai Periode Barok

Barok merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukkan

sebuah periode atau gaya musik khususnya di Eropa dalam kurun waktu

tertentu, yaitu mulai pada 1600-1750. Barok berasal dari bahasa Portugis

yaitu barroco, yang berarti sebuah mutiara tak beraturan yang bulat.1 Gaya

musik Barok merupakan perkembangan dari periode sebelumnya yakni

Renaisans. Pada gaya musik Barok mulai bermunculan pergerakan harmoni

yang disonan, perubahan tanda kunci dan tempo, terdapat banyak

ornamentasi, serta musik bergerak secara dinamis. Tujuan perkembangan

gaya musik pada periode ini adalah untuk menunjukkan ekspresi yang lebih

dibandingkan dengan periode sebelumnya, sehingga musik tersebut bisa

berdampak dan lebih dapat dinikmati.

Beberapa komponis yang hidup pada periode ini, antara lain: Johann

Sebastian Bach, Giacomo Carissimi, Henry Purcell, Antonio Caldara,

Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, dan sebagainya. Pada resital ini,

penulis membawakan satu buah karya periode Barok, yaitu: “Prelude,

Fugue and Allegro BWV 998” karya dari Johann Sebastian Bach.

1 Randel. Don Michael. “Baroque” The Harvard Concise Dictionary of Music and Musicians, ed. Don Michael Randel, 53. Edisi ke-2. London: Macmillan Publishers Limited

Page 2: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

6

2. Biografi Johann Sebastian Bach

Johann Sebastian Bach dilahirkan di kota Eisenach, Jerman, pada

tanggal 21 Maret 1685. Dia memperoleh pendidikan musik dari ayahnya,

Johann Ambrosius, dan kakaknya, Johann Christoph2. Kariernya dimulai

sebagai organis muda pada usia sembilan tahun di Wiemar. Sama sekali

belum dikenal orang, Bach mengalami masa yang sulit ketika ibu

kandungnya meninggal dan selang setahun, di usianya yang kesepuluh,

ayahnya juga meninggal dunia. Sebagai anak yatim-piatu, Bach diberi

beasiswa oleh jemaat katolik untuk belajar di Luneburg. Bach mulai dikenal

bukan karena permainan musiknya tapi karena suaranya bagus. Dari sekolah

itu ia kemudian memperoleh kesempatan untuk belajar dan memainkan

biola dalam sebuah kuartet. Kemampuanya memainkan alat musik orgel saat

itu juga sudah luar biasa.

Bach diangkat menjadi seorang kapellmeister3 pada 1717 oleh

pangeran Leopold. Di masa itu ia mulai tekun mencipta karya-karya

instrumental, termasuk menampilkannya dikonser akbar Brandenburg yang

terkenal. Pada 1723 ia diangkat sebagai direktur musik gereja St.Thomas di

Liepzig. Dalam sejarah hidupnya, Bach tidak dengan mudah melaluinya,

walau ia tidak memiliki peristiwa hidup yang keras seperti Beethoven.

Dalam banyak karyanya ia menunjukan kelembutan yang mendamaikan

hati, gambaran yang menunjukan sifat-sifat kristiani yang murni dan

terbuka. Namun, dalam hidupnya, ia tidak sekedar menerima dan berdiam

saja, tapi ternyata batinnya memberontak. Seharusnya Bach merasa senang

ketika ia telah mendapat pekerjaan sebagai kapellmeister di istana Wiemar.

Bach ingin keluar dari istana, dan menyatakannya kepada pangeran dengan

jujur. Begitu keinginannya disampaikan, khawatirlah sang pangeran. Ia

ditangkap dan dimasukan kedalam penjara. Untung saja sang pangeran iba

dan meloloskannya. Hal yang membuat ia ingin keluar dari istana adalah

2 Lin Jui Hwa. Seri Tokoh Dunia : Johann Sebastian Bach. (Jakarta: Rajawali Press, 2001),

4. 3 Oscar Thompson. (Ireland: Wise Owl Music, 1985), 920. Kapellmeister adalah seorang

konduktor paduan suara atau konduktor orkestra.

Page 3: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

7

kerinduannya untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan melalui karya-

karya gerejawi ciptaannya.

Karya Johann Sebastian Bach yang dipilih sebagai salah satu repertoar

resital ini adalah Prelude, Fugue and Allegro BWV 998. Karya ini terdapat

dalam kumpulan manuskrip milik Bach dalam Bach Gesellschaft.4

3. Historis dan Analisis Struktural Prelude, Fugue and Allegro BWV 998

Prelude merupakan sebuah repertoar pembuka yang menghantarkan

ke karya selanjutnya, dalam hal ini, adalah Fugue dan ditutup oleh Allegro.

Karya ini berstruktur polifoni tiga suara. Prelude ini diawali oleh tanda

sukat 12/8 yang dimainkan dalam tangga nada D mayor. Birama 1-5

terdapat tema dalam tonalitas D mayor lalu pengulangan pada dominannya

di A mayor pada birama 6 dan pengulangan lagi pada birama 14 tetapi kali

ini di relatif minornya di tonalitas B minor. Adanya perpindahan frase

dalam F# minor pada birama 17-19, E minor pada birama 21 ke A mayor

pada birama 22 dan kembali ke D mayor pada birama 23. Pada ketukan ke 7

di birama 23 tonalitas modulasi ke C mayor dan ke dominannya G mayor

pada birama 25. Pada birama 30 kembali ke tonalitas awal yaitu D mayor

dengan pola ritmik yang sama dengan birama 31-32 dan masuk ke pedal bas

pada birama 33-35. Pada birama 36 dalam D mayor terdapat introduksi

bentuk akor hingga birama 37 dan fermata pada birama 40. Tema melodi

dimainkan kembali pada birama 42-44 dari titik ini melodi mengalir hingga

suspensi akor di D mayor pada birama 48.

4 Graham Wade, 10, The Guitarist’s Guide to Bach, (Ireland: Wise Owl Music, 1985).

Page 4: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

8

Gambar 2. 1 Birama 1-3 Tema Prelude

Tabel 2. 1 Analisis struktural Prelude

Prelude A

Eksposisi B

Pengembangan Tema A’

Rekapitulasi

Birama/ ketukan

1-5 6-41 42-48

Keterangan Tonalitas mulai dalam D mayor

Tonalitas mulai dalam dominannya di A mayor

Tonalitas kembali ke D mayor ditutup oleh suspensi akor

Fugue ini berstrukstur polifoni tiga suara, bersukat 4/4, subjek

utamanya pada tonalitas D mayor pada birama 1 hingga birama 3 ketukan

pertama dan dijawab pada suara kedua di dominannya di tonalitas A mayor

pada suara tengah di birama ke 3 ketukan kedua sampai birama 5 ketukan

pertama. Suara ketiga muncul pada suara bas di birama 7 ketukan kedua

hingga birama 9 ketukan pertama.

Gambar 2. 2 Birama 1-3 Subjek di suara atas (suara 1)

Page 5: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

9

Gambar 2. 3 Birama 3-5 Subjek di suara tengah (suara 2)

Gambar 2. 4 Birama 7-9 Subjek di suara bawah (suara 3)

Tabel 2. 2 Analisis struktural Fugue

Fugue

A Eksposisi

B Pengembangan

A Pengulangan

Birama / ketukan

1-17/1 17/2-29/1 29/2-77/2 77/3-103

Keterangan Pada birama 1-9 terdapat

polifoni tema tiga

suara Tonalitas

mulai dalam D mayor

Muncul motif ritme baru.

Interaksi tiap suara menjadi

semakin intens dalam tonalitas D

mayor

Bagian tanpa permunculan

tema. Menggunakan kontrapung not seperenambelas. Tonalitas mulai dalam D mayor

Tema utama muncul kembali

Allegro menggunakan sukat 3/8, tonalitas mulai dalam D mayor dan

dimainkan arpeggio dalam not seperenambelasan dengan tempo allegro.

Dalam Allegro ini terdapat dua bagian dan tiap bagiannya diulang dua kali.

Bagian pertama dari birama 1-32, pada birama 1-18 dimulai dari suara

atas dalam tonalitas D mayor dan modulasi ke A mayor pada birama 19-

Page 6: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

10

23. Pada birama 24-26 kembali ke D mayor, ke A mayor lagi di birama 27,

dan sampai pada kadens sempurna di birama 31-32 dalam tonalitas A

mayor.

Bagian kedua dari birama 33-96 di mulai di dominannya yaitu A

mayor dan kembali ke tonika D mayor pada birama 36, pada ketukan ketiga

di birama 37 di modulasi ke subdominant nya di G mayor. Terjadi modulasi

ke relatif minornya ke E minor di birama 41-56 dan E minor ini di modulasi

ke paralel mayornya di E mayor di birama 57 dan kembali ke dominan dari

D mayor yaitu A mayor di birama 60 agar dapat kembali ke tonika D mayor

pada birama 64 ditutup oleh kadens sempurna dari akor V- I pada birama

95-96.

Gambar 2. 5 Bentuk arpeggio seperenambelasan

Tabel 2. 3 Analisis struktural Allegro

Allegro

Birama / ketukan 1-32 33-96

Keterangan Dimulai dari

tonalitas D mayor

dan modulasi dan

ditutup kadens di A

mayor

Dimulai dari

dominan A mayor

dan ditutup kadens

sempurna di D

mayor

4. Analisis Teknik Prelude, Fugue and Allegro BWV 998

Komposisi ini memiliki gaya barok yang berati dimainkan ringan,

dengan ornamentasi khas tanpa rubato dan vibrato yang berlebihan. Pada

bagian Fugue memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dibandingkan dengan

Page 7: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

11

Prelude dan Allegro. Kesulitannya ialah memilah melodi utama yaitu subjek

yang harus terdengar kontras dibandingkan kounter-subjeknya, dengan

begitu kerja jari-jari tangan kanan perlu kerja ekstra untuk memilahnya.

Sementara pada Allegro selain tempo yang cepat yang menjadi perhatian

ialah posisi jari tangan kiri yang membutuhkan perenggangan ekstra untuk

mencapai nada-nada dengan posisi yang susah. Penalaan senar keenam

untuk karya ini, dari E diturunkan ke D.

B. Periode Klasik

1. Sekilas mengenai Periode Klasik

Periode Klasik berlangsung antara 1720-1800, dalam jeda waktu 70

tahun dalam periode ini membuat banyak perubahan besar dalam musik,

seperti ekspresi melodi dan warna instrumental.5 Karakter utama yang

menjadi ciri khas periode klasik adalah: kesederhanaan, bentuk yang

simetris, musik yang anggun, ornamentasi teratur, dan kejernihan suara

yang tinggi. Musik pada periode ini lebih bersifat universal. Pada periode

Klasik ini praktik moral dianggap lebih penting dibandingkan dengan hal-

hal yang bersifat ketuhannan, sikap natural dalam perilaku sosial lebih

dihargai daripada kemewahan atau perilaku formal yang megah. Musik pada

periode klasik tidak dibatasi oleh ras atau kenegaraan. Pada periode ini

orang-orang lebih menyukai musik alamiah, ekspresif dan sifatnya

menghibur.

2. Biografi Mauro Giuliani

Mauro Giuliani merupakan seorang komposer dan gitaris

berkebangsaan Italia yang lahir pada 1781. Mauro Giuliani merupakan salah

seorang tokoh legendaris yang memiliki kontribusi penting bagi

perkembangan gitar klasik. Pada 1806, Giuliani beserta keluarganya pindah

ke Wienna, disana ia bertemu dengan komponis-komponis besar dunia.

5 Joseph Kerman, Gary Tomlison, dan Vivian Kerman, Listen: Brief Fourth Edition

(Boston: Bedford/St.Martins 2000), hlm 224 – 225.

Page 8: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

12

Karya-karya Mauro Giuliani sangat dipengaruhi oleh para seniman besar

pada saat itu, seperti Ludwig Van Beethoven dan Gioachino Rossini. Hal

inilah yang membuat karyanya memiliki karakter melodi yang sangat

ekspresif dan kreatif, namun tetap mempertahankan karakter instrumen gitar

yang kuat.

3. Historis dan analisis Struktural Grande Ouverture Op.61

Di Italia, bentuk struktur seperti ini disebut "Ouverture" muncul pada

1680-an, dan menjadi pembuka utama untuk opera dari Alessandro Scarlatti,

hingga menyebar ke seluruh Eropa dan pada pertengahan abad ke-18

Ouverture ini menjadi standar untuk pembukaan sebuah opera. Komposisi

ini mengunakan sukat 4/4 diawali introduksi.

Tabel 2. 4 Analisis struktural Grande Ouverture Op.61

Grande Ouverture Op.61 Introduksi Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Birama / ketukan

1-15 16-39 40-60 61-86 87-122

Keterangan Introduksi dimulai dalam tonalitas A minor. Dengan tempo Andante sostenuto

Tonalitas mulai dalam A mayor Dengan tempo Allegro maestoso

Tonalitas mulai dalam C mayor

Adanya ritme baru dalam triul not seperenam-belasan Tonalitas mulai dalam E mayor

Tonalitas mulai dalam C mayor

Tabel 2. 5 Analisis struktural Grande Ouverture Op.61

Grande Ouverture Op.61 Pengulangan

Bagian 1

Bagian 5

Birama /

ketukan

123/4-139 139-217

Keterangan Tonalitas mulai dalam A

mayor

Tonalitas mulai dalam F

mayor

Page 9: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

13

4. Analisis Teknik Grande Ouverture Op.61

Komposisi ini merupakan komposisi gitar yang cukup panjang dan

menguras tenaga. Diluar karya yang panjang, kesulitan dalam memainkan

karya ini adalah menghafalkan pola-pola dan dinamika yang berbeda dari

setiap bagiannya. Pada komposisi ini introduksinya dimainkan dalam tempo

yang sedang dan sustenuto, masuk ke bagian ouverturenya tempo menjadi

cepat dan megah diikuti dengan perubahan dinamika yang cukup kompleks

seperti sforzando ke piano.

Gambar 2. 6 Dinamika dari sforzando ke piano.

5. Historis dan analisis Variations on a Theme by Handel Op.107

Tema utama komposisi ini dibuat oleh seorang komposer ternama

periode Barok bernama George Frederic Handel. Karya ini merupakan Suite

in E major yang diberi judul “The Harmonious Blacksmith”, berawal dari

kisah dimana Handel mengunjungi kota benama Cannons, dimana saat itu

hujan deras dan ia berteduh di tempat penempaan besi bernama The Jovial

blacksmith and churchwarden Powell, dimana seseorang menggumamkan

sebuah melodi sembari bekerja dan menempa palu diatas tempat besi

penempa. Suara tempaan palu tersebut memberikan ide untuk membuat

komposisi ini.6 Handel membuat karya ini dalam bentuk suite aria7 dan

Giuliani mengkomposisi sebuah karya tema dan variasi dari tema karya

tersebut. Karya tema dan variasi ini menggunakan tanda sukat 2/4.

6 Karl Scheit, Musik Fur Gitarre (Wien: Universal Edition, 1985). 7 Don Michael Randel. (The Harvard Concise Dictionary of Music and Musicians, ed. Don

Michael Randel, Edisi ke-2. London: Macmillan Publishers Limited), 258. Suite adalah sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang berbeda-beda.

Page 10: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

14

Gambar 2. 7 Tema utama dari Variations on a Theme by Handel Op.107

Tabel 2. 6 Variations on a Theme by Handel Op.107

Variations on a Theme by Handel Op.107

Tema Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3

Birama/ ketukan

1-24 25-48 49-74 75-100

Keterangan Tonalitas mulai dalam

A mayor Dengan tempo

Andantino

Tonalitas mulai dalam A mayor Dengan tempo

Allegretto

Ritme baru dalam triul not seperedelapanan Tonalitas mulai dalam A mayor Dengan tempo Moderato

Tonalitas mulai dalam

A mayor Dengan tempo

Allegretto cantabile

Tabel 2. 7 Variations on a Theme by Handel Op.107

Variations on a Theme by Handel Op.107

Variasi 4 Variasi 5 Variasi 6 Finale

Birama/ ketukan

101-126 127-159 160-184 185-195

Keterangan Tonalitas mulai dalam A

mayor Dengan tempo Presto

Tonalitas mulai dalam A

minor Dengan tempo

Minore sustenuto

Tonalitas mulai dalam A

mayor Dengan tempo

Allegro

Tonalitas mulai dalam A

mayor Dengan tempo

Allegro

Page 11: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

15

6. Analisis Teknik Variations on a Theme by Handel Op.107

Karya ini memiliki enam buah variasi. Tiap variasi memiliki karakter

yang berbeda seperti suasana dan tempo yang mengharuskan penyaji

memberi interpretasi yang kuat. Perubahan suasana, pengulangan, tempo

yang berbeda, dan perubahan dinamika yang cukup sering membuat karya

ini membutuhkan keterampilan dan teknik bermain yang cukup.

C. Periode Romantik

1. Sekilas mengenai Periode Romantik

Awal mula munculnya periode Romantik berkisar 1800-1900. Prinsip

utama musik instrumental pada jaman romantik adalah: musik dapat

menyampaikan emosi yang jelas tanpa menggunakan kata-kata. Musik pada

periode romantik, lebih berkesan ekspresif dan personal. Struktural, bentuk

dan tonalitas yang dulunya dianggap masuk akal dan baku, di periode ini

batasan-batasannya menjadi tidak jelas dan meluas. Contoh nyata

perkembangan musik pada periode Romantik ini adalah harmoni yang

semakin kaya, perkembangan alat musik yang semakin beragam, banyaknya

karya-karya solo untuk instrumen, dan banyaknya karya orkestra dengan

komposisi instrumen yang lebih luas dan variatif dibandingkan dengan

periode sebelumnya.

Komponis periode Romantik yang karyanya dipilih penulis untuk

dibawakan dalam resital ini, yaitu: Enrique Granados dengan karyanya

“Spanish Dance no.5” dan Isaac Albeniz dengan karyanya “Sevilla

(Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola”.

2. Biografi Enrique Granados

Enrique Granados adalah seorang komposer, pianis dan guru besar

kelahiran Spanyol. Enrique Granados lahir pada 27 Juli 1867 dan wafat

pada 24 Maret 1916. Dalam perjalanan hidupnya Granados sering

berpindah-pindah tempat untuk berbagai alasan dari tugas wajib militer pada

masa itu, belajar musik di Barcelona dengan Joan Baptista Pujol hingga ke

Page 12: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

16

Paris karena beasiswa belajar menjadi komposer di Paris Conservatory. Dia

membuat banyak karya-karya untuk piano dengan gaya musik Spanyol yang

menuntut kepiawaian bermain yang tinggi, seperti Escenas romanticas,

Allegro de concierto, Maria del Carmen,dan 12 danzas espanolas.

Komposisi pianonya banyak ditranskrip orang untuk instrumen gitar dan

yang terkenal adalah 12 danzas espanolas miliknya.8

3. Historis dan analisis Struktural Spanish Dance no.5

Karya ini merupakan kumpulan dari 12 danzas espanolas yang

berisikan: Galante, Oriental, Fandango, Villanesca, Andaluza, Rondalla

Aragonesa, Valenciana, Asturiana, Romantica, Melancolica, Arabesca, dan

Bolero. 12 karya tersebut, penulis akan membawakan karya nomor lima,

Andaluza. Andaluza adalah karya yang menjadi favorit di kalangan pianis

dan gitaris klasik. Sebuah daerah yang terkenal di selatan Spanyol dikenal

sebagai Andalucia yang menghabitasi dua kultur yang berwarna yaitu, The

Moors9 dan The Gypsies.10 Karya Granados ini memberikan kesan dalam

tiap improvisasinya.

Birama 1-3 dan 5-6 terdapat gaya bermain Gypsy cante flamenco.11

8 Olga Llano, 3, Granados 12 Spanish Dance for solo piano, (England: Alfred Masterwork,

2009). 9Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie,

Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 851. Moors adalah sebutan untuk penduduk muslim abad pertengahan.

10Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 626. Gypsies adalah sebutan untuk orang komunal yang tersebar di seluruh dunia.

11 Claude v. Palisca. The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 424. Cante flamenco merupakan gaya lagu dikembangkan dari awal abad ke-19 dengan pengaruh Timur Tengah.

Page 13: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

17

Gambar 2. 8 Birama 1-3 gaya Gypsy cante flamenco

Gambar 2. 9 Birama 5-6 gaya Gypsy cante flamenco

Karya ini bersukat 6/8, pada birama 14 menjadi 3/8 pada birama 15

kembali ke 6/8 hingga ke birama 26 menjadi 3/8 dan kembali menjadi 6/8

pada birama 27-31. Pada bagian B sukatnya berubah ke 3/4 pada birama 32-

68.

Page 14: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

18

Tabel 2. 8 Spanish Dance no.5

Spanish Dance no.5

A B C Coda

Birama/ ketukan

1-31 32-64 65-68

Keterangan Tonalitas mulai dalam E minor Dengan tempo Andante quasi

Allegretto

Tonalitas mulai dalam E mayor Dengan tempo

Andante

Coda Tonalitas mulai dalam E mayor

4. Analisis Teknik Spanish Dance no.5

Komposisi ini memiliki gaya musik Spanyol seperti melodinya yang

bernyanyi (legato) dan sedikit di rubato. Bagian A tempo dan dinamikanya

bergerak dari dimainkan dalam tempo sedang, dinamika mezzo-forte hingga

tempo cepat dengan dinamika forte. Bagian B dimainkan agak sedikit

lambat, dinamika piano dan legato. Dalam bagian B ada penggunaan teknik

harmonic yaitu setengah menekan senar pada fret 5, 7 dan 12 yang

berfungsi untuk mendapatkan suara melodi oktafnya.

Gambar 2. 10 teknik harmonic

Page 15: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

19

5. Biografi Isaac Albeniz

Isaac Albeniz lahir di Barcelona pada 1860 dan wafat 1909. Albeniz

adalah anak yang jenius dimana saat usianya yang keempat, ia sudah

bermain dalam konser piano pertamanya yang membuat para penontonnya

takjub. Talenta berharga Albeniz ini membawa perjalanan hidupnya untuk

belajar di Madrid Conservatory.12 Keinginannya yang mendalam untuk

bermain dalam konser musik membuatnya meninggalkan rumah dan

melakukan perjalanan konser ke Argentina, Uruguay, Brasil, Kuba, Puerto

Rico, Amerika Serikat, Inggris, Wiemar, Paraguay, Vienna, Budapest dan

Brussels.

Sekitar 1890 Albeniz mundur dari konser dan fokus dalam

mengkomposisi karya. Ia belajar di Paris dan bertemu teman-temannya

Dukas d’indy, Faure dan Debussy.

Ketika kematian ibu kandungnya pada 1900, Albeniz kembali ke

Barcelona dan membuat opera Merlin disana. Pada akhir masa hidupnya, ia

mengerjakan karya pianonya seperti Suite Iberia, Zarzuelas dan karya

lainya. Sungguh ironis bahwa pada masa itu transkripsi karya gitarnya

kurang terkenal dibandingkan dengan karya pianonya, dimungkinkan karena

karya gitarnya tidak dimainkan didepan umum pada semasa hidupnya.13

6. Historis dan analisis Struktural Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite

Espanola

Disepanjang masa hidupnya sebagai komponis, Albeniz memulai

komposisinya dengan ide-ide musik Spanyol yang luas, memiliki budaya

dan musik yang kuat. Teknik bermain pianonnya yang luar biasa

memungkinkan dia untuk menciptakan efek-efek suara yang meniru

permainan gitar atau kastanyet.

12

Elias Barreiro, Sevilla arranged for four guitars (United States of America: Mel Bay Publications, 1999), 4.

13 Claude v. Palisca.1995.The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley

Sadie, Edisi ke-2. Jilid 1. (London: Macmillan Publishers Limited), 751.

Page 16: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

20

Di Sevilla ini dapat terdengar ritmik dansa asal kota Andalucia,

sebuah provinsi yang dikenal dari agrikulturnya, pertarungan banteng, iklim

yang hangat dan kultural yang beragam. Karya ini memiliki gambaran

suasana kota Seville, Ibu kota Andalucia yang kontras, tertulis dalam bentuk

ABA yang merupakan tipikal dari gaya nasionalistik Spanyol milik Albeniz.

Perlu digaris bawahi yaitu ritme pada bagian A yang riang dan pada bagian

B yang melankolis, karya ini bersukat 3/4.

Gambar 2. 11 Tema bagian A

Tabel 2. 9 Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola

Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola A B A

Birama/ ketukan

1-52 53-92 2-23, 93-95

Keterangan

Tonalitas mulai dalam G mayor Dengan tempo Vivo Energico

Tonalitas mulai dalam C minor

Pengulangan bagian A hingga coda

7. Analisis Teknik Sevilla (Sevillanas) no.3 aus Suite Espanola

Komposisi ini memiliki gaya bermain Flamenco dengan teknik tangan

kanan bermain rasguado, menghindari penggunaan rubato yang berlebihan

(khususnya pada bagian A). Bagian A dimainkan dalam tempo cepat dan

Page 17: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

21

dinamikanya forte. Bagian B dimainkan agak sedikit lambat, dinamika

piano dan legato. Penalaan senar kelima dari A diturunkan ke G dan senar

keenam dari E diturunkan ke D.

D. Periode Abad XX

1. Sekilas mengenai Periode Abad XX

Pada periode musik abad XX para seniman atau komponis-komponis

mengembangkan dan menerapkan berbagai macam idiomatika baru dalam

karya-karya mereka. Karya komponis di periode ini sudah tidak terikat lagi

dengan pemahaman dan struktur bentuk seni yang baku. Dalam bidang

musik para komponis abad XX awal mengembangkan pemahaman yang

berbeda-beda tentang hubungan antara nada ke nada satunya yang pada

periode-periode sebelumnya komponis dituntut untuk memenuhi apa yang

ingin didengar para pendengarnya, maka pada abad XX awal justru

sebaliknya14.

2. Biografi Heitor Villa-Lobos

Heitor Villa-Lobos lahir pada 5 Maret 1887 dan wafat pada 17

November 1959 di Rio de Janeiro, Brasil. Villa-Lobos ialah seorang

komponis asal Brasil yang digambarkan sebagai sosok yang kreatif dan

paling menonjol pada Abad ke-20 dalam perkembangan musik Brasil. Ia

juga seorang komponis yang sangat produktif, banyak karyanya untuk

orkestra, musik kamar, instrumental dan vokal, hingga lebih dari 2000 karya

sebelum tutup usia. Musiknya dipengaruhi oleh musik rakyat Brasil dan

gaya musik Eropa lama. Seperti Bachianas Brasileiras dan Prelude-

preludenya untuk perbendaharaan karya untuk instrumen gitar.

Pada masa tumbuh kembang Villa-Lobos, Brasil sedang menjalani

masa revolusi sosial dan moderenisasi, penghapusan perbudakan, dan

turunnya kekaisaran pada tahun 1889. Masa perkembangan Brasil terlihat

14 Andik Sutanto. Musik Abad Modern dalam Majalah Praise, 12 Desember 2015. http://

www.majalahpraise.com/musik-abad-modern-%281900-2000%29-517.html.

Page 18: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

22

jelas dalam kehidupan musik dan karya-karyanya. Ia sempat mengikuti

kursus pelajaran musik tradisional dan harmoni di Conservatorio de Musica.

Villa-lobos menguasai instrumen cello, gitar dan klarinet.

Masa mudanya berubah ketika ayah kandungnya meninggal dunia

pada 1899 dan ia menjadi tulang punggung keluarganya dengan menjadi

pemain musik di teater orkestra di Rio, selain itu ia juga bergabung dengan

musik jalanan lokal di Brasil. Tanpa disadari dari sanalah ia mulai

memutuskan untuk serius mengkomposisi karya-karyanya.

3. Historis dan analisis Struktural Prelude no.1

The Cinq Preludes merupakan nama kumpulan dari lima buah Prelude

karya Heitor Villa-Lobos. Karya ini dibuat selama musim panas tahun 1940

yang merupakan akhir dari karya musiknya untuk solo gitar.

Awal mula karya ini dibuat karena adanya pertemuan dirinya dengan

seorang gitaris ternama Andres Segovia pada akhir tahun 1930an di

Montevideo. Andres Segovia tertarik pada karya-karya gitar milik Villa-

Lobos yang sebelumnya sehingga pertemuan ini membuahkan hasil yaitu

lima buah Prelude ini yang akan dimainkan oleh Andres Segovia di

Montevideo.

Karya ini bersukat 3/4 berubah menjadi 2/4 pada birama 52 dan

kembali ke 3/4 pada birama 57. Sukatnya berubah menjadi 3/8 pada birama

67-77 dan kembali ke 3/4. Karya ini berbentuk ABA.

Tabel 2. 10 Prelude no.1

Prelude no.1 A B A

Birama/ ketukan 1-51 52-77 78-132

Keterangan

Tonalitas mulai dalam E minor Dengan tempo Andantino expresivo

Tonalitas pada E mayor

Coda; Pengulangan bagian A dan di tutup pada birama 130 di E mayor

Page 19: BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. 1. Barok ...

23

4. Analisis Teknik Prelude no.1

Komposisi ini memiliki gaya musik Spanyol, penggunaan akor yang

tegas dengan dimainkan secara staccato terlihat jelas pada bagian A.

Kesulitan dari karya ini adalah bentuk akor yang terus bergerak dengan

melodi yang banyak menggunakan glissando juga perubahan tempo yang

kontras. Perubahan tempo seperti allargo dan ritardando membutuhkan

interpretasi penyaji yang baik.

Gambar 2. 12 Contoh akor yang tegas

Gambar 2. 13 Melodi yang di glissando