BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

14
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Gambar Seri 2.1.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, memperamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima kompones komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. 2.1.1.2 Pengertian Gambar Seri Gambar seri diambil dari kata gambar dan seri. Menurut Kamus Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan benda, orang, atau pandangan yang dihasilkan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Gambar Seri

2.1.1.1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari

pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim

et.al.,2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

merupakan proses komunikasi.

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya

indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat

dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, memperamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. Proses pembelajaran mengandung lima kompones

komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran.

Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

2.1.1.2 Pengertian Gambar Seri

Gambar seri diambil dari kata gambar dan seri. Menurut Kamus Bahasa

Indonesia gambar adalah tiruan benda, orang, atau pandangan yang dihasilkan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

6

pada permukaan yang rata. Sedangkan seri adalah rangkaian yang berturut-turut

baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.

Gambar seri yang dipakai dalam pembelajaran menulis karangan adalah

rangkaian gambar yang tersusun secara kronologis. Dari rangkaian gambar

tersebut maka akan membentuk sebuah cerita yang nantinya menjadi sumber ide

bagi siswa untuk mengarang yang sesuai dengan imajinasi anak terhadap

rangkaian gambar tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran Gambar Seri adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),

yang berupa tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan pada

permukaan yang rata dengan adanya rangkaian yang berturut-turut baik itu cerita,

buku, peristiwa, dan sebagainya.

Gambar seri merupakan serangkaian gambar yang terpisah antara satu dengan

yang lain tetapi memiliki satu-kesatuan urutan cerita. Gambar seri akan sulit

dipahami ketika berdiri sendiri-sendiri dan belum diurutkan. Gambar seri akan

memiliki makna setelah diurutkan berdasarkan pola-pola tertentu atau sesuai

dengan urutan sebuah cerita. Gambar seri digunakan sebagai media dalam

meningkatkan kemampuan menulis karangan. Baugh (dalam Suliman 1998: 30)

mengemukakan tentang perbandingan peranan tiap alat indera kita. Semua

pengalaman belajar yang dimiliki seseorang dapat dipresentasikan yaitu : 90 %

diperoleh melalui indera lihat, 5 % melalui indera dengar, dan 5 % melalui indera

lain. Pengalaman belajar manusia sebanyak 75 % diperoleh melalui indera lihat,

15% melalui indera dengar dan selebihnya indera lain. Bertolak dari yang

dikemukakan oleh para ahli di atas mengenai pengalaman belajar lebih banyak

diperoleh melalui indera lihat, maka dalam proses belajar mengajar diupayakan

penggunaan media visual sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran.

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus

sesuai dengan taraf berfikir anak didik. Demikian pula dengan pelajaran menulis

karangan di SD. Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk

membantu siswa dalam kemampuan mengarang.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

7

Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar

tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan

penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997: 63) mengemukakan bahwa

“penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang

mungkian akan menjadi karangan-karangan”, juga Tarigan (1997: 210)

mengemukakan bahwa mengarang melalui gambar seri berarti melatih dan

mempertajam daya imajinasi siswa.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran khususnya media gambar seri akan sangat membantu mempercepat

pemahaman atau pengertian dari murid sebagai peserta didik khususnya pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi membuat karangan.

2.1.2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu

orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada

suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya. Sebagai alat komunikasi,

bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan, persamaan serta berbagai

perabadan dari zaman dahulu hingga sekarang. Bahasa timbul dari kesewenang-

wenangan suatu kelompok masyarakat dimana mereka menyetujui akan bahasa

yang timbul tersebut. Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa

yang kita ucapkan dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis

pada sebuah media, seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat

lebih sering menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang

tidak bisa membaca dan menulis.

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di SD, guru mengupayakan membentuk

kompetensi mendengarkan atau menyimak, berbicara, mambaca dan menulis

sebagai 4 aspek bahasa yang saling berkaitan. Dalam praktek pembelajaran, guru

mengutamkan pada salah satu aspek saja, sedangkan ketiga aspek yang lainnya

sebagai pembelajaran terpadu.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk

bahasa tulis. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

8

tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka

dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya), anak-anak sedang belajar,

melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat).

2.1.2.1. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SD

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap

hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Selanjutnya, Standar Kompetensi mata

pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan

sikap positif terhadap bahasa dan sastra indonesia. Standar kompetensi ini

merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,

regional, nasional, dan global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan:

1. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan

kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat

menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya

kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.

2. Guru dapat memusatkan perhatian kepada

pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan

menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber

belajar.

3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan

bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan

kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya.

4. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat

dalam pelaksanaan program kebahasaan dan

kesastraan disekolah.

5. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang

kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan

siswa dan sumber belajar yang tersedia.

6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar

kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

9

kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan

kepentingan nasional.

2.1.2.2. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia bertujuan agar siswa SD memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan

maupun tulis.

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan bahasa

negara.

3. Memahami bahasa Indonesia dan

menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk

berbagai tujuan.

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk

menigkatkan kemampuan intelektual, serta

kematangan emosional dan sosial.

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperluas budi pekerti,

serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa.

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya dan intelektual

manusia Indonesia.

2.1.2.3 Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

10

2.1.2.3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa

Indonesia Kelas IV SD

Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas

IV SD Semester 2 (Puskur Depdiknas R.I., 2007)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Mendengarkan Mendengarkan pengumuman dan

pembacaan pantun

1. Menyampaikan kembali isi

pengumuman yang dibacakan.

2. Menirukan pembacaan pantun

anak dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

6. Berbicara Mengungkapkan pikiran, perasaan dan

informasi dengan berbalas pantun dan

bertelepon.

1. Berbalas pantun dengan lafal

dan intonasi yang tepat.

2. Menyampaikan pesan yang

diterima melalui telepon sesuai

dengan isi pesan.

7. Membaca Memahami teks melalui membaca

intensif, membaca nyaring, dan

membaca pantun.

1. Menemukan kalimat utama

pada tiap paragraf melalui

membaca intensif.

2. Membaca nyaring suatu

pengumuman dengan lafal dan

intonasi yang tepat.

3. Membaca pantun anak secara

berbalasan dengan lafal dan

intonasi yang tepat.

8. Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan, pengumuman, dan pantun

anak.

1. Menyusun karangan tentang

berbagai topik sederhana

dengan memperhatikan

penggunaan ejaan (huruf besar,

tanda titik, tanda koma, dll.).

2. Menulis pengumuman dengan

bahasa yang baik dan benar

serta memperhatikan

penggunaan ejaan.

3. Membuat pantun anak yang

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

11

menarik tentang berbagai tema

(persahabatan, ketekunan,

kepatuhan, dll.) sesuai dengan

ciri-ciri pantun.

2.1.2.4. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembicaraaan mengenai strategi pembelajaran bahasa tidak terlepas dari

pembicaraan mengenai pendekatan, metode, dan teknik mengajar. Machfudz

(2002) mengutip penjelasan Edward M. Anthony (dalam H. Allen and Robert,

1972) menjelaskan sebagai berikut.

a. Pendekatan Pembelajaran

Istilah pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu pada teori-teori

tentang hakekat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai sumber

landasan/prinsip pengajaran bahasa. Teori tentang hakikat bahasa mengemukakan

asumsi-asumsi dan tesisi-tesis tentang hakikat bahasa, karakteristik bahasa, unsur-

unsur bahasa, serta fungsi dan pemakaiannya sebagai media komunikasi dalam

suatu masyarakat bahasa. Teori belajar bahasa mengemukakan proses psikologis

dalam belajar bahasa sebagaimana dikemukakan dalam psikolinguistil.

Pendekatan pembelajaran lebih bersifat aksiomatis dalam definisi bahwa

kebenaran teori-teori linguistik dan teori belajar bahasa yang digunakan tidak

dipersoalkan lagi. Dari pendekatan ini diturunkan metode pembelajaran bahasa.

Misalnya dari pendekatan berdasarkan teori ilmu bahasa struktural yang

mengemukakan tesis-tesis linguistik menurut pandangan kaum strukturalis dan

pendekatan teori belajar bahasa menganut aliran behavioerisme diturunkan

metode pembelajaran bahasa yang disebut Metode Tata Bahasa (Grammar

Method).

b. Metode Pembelajaran

Istilah metode berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan

materi pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini bersifat prosedural dalam arti

penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa dikerjakan dengan melalui

langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari penyusunan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

12

perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan

penilaian hasil belajar.

Dalam strategi pembelajaran, terdapat variabel metode pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu (1) strategi pengorganisasian isi

pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) startegi

pengelolaan pembelajaran (Degeng, 1989). Hal ini akan dijelaskan sebagai

berikut.

1. Strategi Pengorganisasian Isi Pembelajaran

Adalah metode untuk mengorganisasikan isi bidang studi yang telah dipilih

untuk pembelajaran. “Mengorganisasi” mengacu pada tindakan seperti pemilihan

isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dan lain-lain yang setingkat dengan

itu. Strategi penyampaian pembelajaran adalah metode untuk menyampaikan

pembelajaran kepada pebelajar untuk menerima serta merespon masukan yang

berasal dari pebelajar. Adapun startegi pengelolaan pembelajaran adalah metode

untuk menata interaksi antara pebelajar dengan variabel pengorganisasian dan

penyampaian isi pembelajaran.

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variabel metode

untuk melaksanakan proses pembelajaran. Strategi ini memiliki dua fungsi, yaitu

(1) menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan (2) menyediakan

informasi atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk

kerja (seperti latihan tes).

Secara lengkap ada tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam

mendeskripsikan strategi penyampaian, yaitu (a) media pembelajaran, (b)

interaksi pebelajar dengan media, dan (c) bentuk belajar mengajar.

(a) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat

dimuat pesan yang akan disampaikan kepada pebelajar baik berupa orang, alat,

maupun bahan. Interkasi pebelajar dengan media adalah komponen strategi

penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan belajar. Adapun

bentuk belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

13

yang mengacu pada apakah pembelajaran dalam kelompok besar, kelompok kecil,

perseorangan atau mandiri (Degeng, 1989).

Martin dan Brigss (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran

mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan

pembelajaran.

Essef dan Essef (dalam Salamun, 2002) menyebutkan tiga kriteria dasar yang

dapat digunakan untuk menyeleksi media, yaitu (1) kemampuan interaksi media

di dalam menyajikan informasi kepada pebelajar, menyajikan respon pebelajar,

dan mengevaluasi respon pebelajar, (2) implikasi biaya atau biaya awal melipui

biaya peralatan, biaya material (tape, film, dan lain-lain) jumlah jam yang

diperlukan, jumlah siswa yang menerima pembelajaran, jumlah jam yang

diperlukan untuk pelatihan, dan (3) persyaratan yang mendukung atau biaya

operasional.

(b) Interaksi Pebelajar Dengan Media

Bentuk interaksi antara pembelajaran dengan media merupakan komponen

penting yang kedua untuk mendeskripsikan strategi penyampaian. Komponen ini

penting karena strategi penyampaian tidaklah lengkap tanpa memebri gambaran

tentang pengaruh apa yang dapat ditimbulkan oleh suatu media pada kegiatan

belajar siswa. Oleh sebab itu, komponen ini lebih menaruh perhatian pada kajian

mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana peranan

media untuk merangsang kegiatan pembelajaran.

(c) Bentuk Belajar Mengajar

Gagne (1968) mengemukakan bahwa “instruction designed for effective

learning may be delivered in a number of ways and may use a variety of media”.

Cara-cara untuk menyampaikan pembelajaran lebih mengacu pada jumlah

pebelajar dan kreativitas penggunaan media. Bagaimanapun juga penyampaian

pembelajaran dalam kelas besar menuntu penggunaan jenis media yang berbeda

dari kelas kecil. Demikian pula untuk pembelajaran perseorangan dan belajar

mandiri.

(3) Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

14

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode

yang berurusan dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-

variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan

keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian tertentu

yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling sedikit ada empat klasifikasi

variabel strategi pengelolaan pembelajaran yang meliputi (1) penjadwalan

penggunaan strategi pembelajaran, (2) pembuatan catatan kemajuan belajar siswa,

dan (3) pengelolaan motivasional, dan (4) kontrol belajar.

Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran atau komponen suatu strategi

baik untuk strategi pengorganissian pembelajaran maupun strategi penyampaian

pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan pembelajaran.

Penjadwalan penggunaan strategi pengorganisasian pembelajaran biasanya

mencakup pertanyaan “kapan dan berapa lama siswa menggunakan setiap

komponen strategi pengorganisasian”. Sedangkan penjadwalan penggunaan

strategi penyampaian melibatkan keputusan, misalnya “kapan dan untuk berapa

lama seorang siswa menggunakan suatu jenis media”.

Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa penting sekali bagi keperluan

pengambilan keputusan-keputusan yang terkait dengan strategi pengelolaan. Hal

ini berarti keputusan apapun yang dimabil haruslah didasarkan pad ainformasi

yang lengkap mengenai kemajuan belajar siswa tentang suatu konsep, prosedur

atau prinsip? Bila menggunakan pengorganisasian dengan hierarki belajar,

keputusna yang tepat mengenai unsur-unsur mana saja yang ada dalam hierarki

yang diajarkan perlu diambil. Semua ini dilakukan hanya apabila ada catatan yang

lengkap mengenai kemajuan belajar siswa.

Pengelolaan motivasional merupakan bagian yang amat penting dari

pengelolaan inetraksi siswa dengan pembelajaran. Gunanya untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa. Sebagian besar bidang kajian studi sebenarnya memiliki

daya tarik untuk dipelajari, namun pembelajaran gagal menggunakannya sebagai

alat motivasional. Akibatnya, bidang studi kehilangan daya tariknya dan yang

tinggal hanya kumpulan fakta dan konsep, prosedur atau prinsip yang tidak

bermakna.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

15

c. Teknik Pembelajaran

Istilah teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada pengertian

implementasi perencanaan pengajaran di depan kelas, yaitu penyajian pelajaran

dalam kelas tertentu dalam jam dan materi tertentu pula. Teknik mengajar berupa

berbagai macam cara, kegiatan, dan kiat (trik) untuk menyajikan pelajaran dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran. Teknik pembelajaran bersifat

implementasi, individual, dan situasional.

Saksomo (1983) menyebutkan teknik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

antara lain (1) ceramah, (2) tanya—jawab , (3) diskusi, (4) pemebrian tugas dan

resitasi, (5) demonstrasi dan eksperimen, (6) meramu pendapat (brainstorming),

(7) mengajar di laboratorium, (8) induktif, inkuiri, dan diskoveri, (9) peragaan,

dramatisasi, dan ostensif, (10) simulasi, main peran, dan sosio-drama, (11) karya

wisata dan bermain-main, dan (12) eklektik, campuran, dan serta- merta.

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar Formatif

2.1.3.1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tingkahlakunya (Winkel, 1996:51). Berdasarkan teori Taksonomi

Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori antara lain

kognitif, afektif, psikomoterik. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular ( menghubungkan, mengamati).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

16

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

dijadikan ukuran atau criteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini

dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkahlaku yang lebih baik lagi.

2.1.3.2. Formatif (formetive test)

Tes formatif dilakukan pada saat program pengajaran sedang berlangsung

(progress), tujuannya untuk memperoleh informasi tentang jalannya pengajaran

sampai tahap tertentu. Penilaian ini dilakukan pada akhir setiap satuan

pembelajaran. Informasi tersebut penting untuk mengetahui apakah program

pengajaran berjalan sesuai dengan format yang ditentukan sehingga dipertahankan

atau program pembelajaran memerlukan perubahan atau penyesuaian, hasilnya

berguna untuk memperbaiki strategi mengajar. Tes ini dilakukan secara periodik

sepanjang rentang proses pembelajaran, materi tes dipilih berdasarkan tujuan

pembelajaran tiap pokok bahasan atau sup pokok materi. Jadi tes untuk

menentukan keberhasilan belajar dan untuk mengetahui keberhasilah proses

pembelajaran.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar formatif adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar pada saat

pengajaran sedang berlangsung setiap satuan pembelajaran.

2.2. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Hartono (2011) tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis

Karangan Sederhana Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Bagi Siswa Kelas

III SD Negeri Tanjungsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Pada

Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil analisis bahwa

penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis

karangan sederhana untuk siswa SD Kelas III. Hal ini ditunjukan pada nilai rata-

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

17

rata kondisi awal 56,7. Padahal kriteria ketuntasan belajar bisa dikatakan berhasil

apabila nilai rata-rata kelas di atas 60. Setelah pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan media gambar seri, nilai siswa mengalami kenaikan dengan nilai

rata-rata 67. Hal ini menunjukan penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan menulis pada siswa.

Sri Supadmi (2010) tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Melalui Cerita Bergambar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa

Kelas IV SD Negeri I Tlogorandu Pada Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan peningkatan rerata nilai tes formatif

kemampuan membaca dari nilai sebelum tindakan 55 dan rerata nilai formatif 60

pada siklus I. Dan menjadi rerata nilai 70 pada siklus 2. Rerata nilai yang

diperoleh setelah menggunakan cerita bergambar melebihi nilai indikator yang

telah dirumuskan. Penggunaan cerita bergambar terbukti dapat meningkatkan

kemampuan membaca pada siswa kelas IV SD Negeri I Tlogorandu Pada

Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010.

Kriswanti (2011) Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada

Mata Pelajaran IPA Antara Penggunaan KIT IPA dan Media Gambar di SD

Negeri 1 Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran

2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar kelas VA sebagai

kelas kontrol yang pelajarannya menggunakan media gambar rata-rata nilainya

67,667. Sedangkan kelas VB sebagai kelas eksperimen dengan rata-rata hasil

belajar 81.000, maka rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V yang signifikan pada mata

pelajaran IPA antara penggunaan KIT IPA dengan Media Gambar di SD N 1

Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora tahun pelajaran 2010/2011.

2.3. Kerangka Berpikir

Kemampuan menulis anak pada tahap usia sekolah dasar perlu

dikembangkan secara optimal. Kemampuan menulis juga harus dilatih secara

berkelanjutan dari kelas I sampai kelas VI dengan menggunakan sarana yang

mendukung dan baik salah satunya adalah dengan menggunakan gambar seri.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/936/3/T1_292008213_BAB II.… · Membuat pantun anak yang . 11 menarik tentang berbagai tema (persahabatan,

18

Penggunaan gambar seri juga harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin

agar mempermudah siswa dalam menyusun kalimat dalam karangan sederhana

anak usia sekolah dasar. Dan gambar seri juga dapat menarik minat siswa untuk

mengarang dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

gambar seri berpeluang besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen dimana kelas kontrol menggunakan metode konvensional yang

sudah biasa digunakan dalam kelas sedangkan kelas eksperimen menggunaakan

media gambar seri. Dalam alat ukur hasil evaluasi antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah sama.

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis sementara

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media pembelajaran gambar seri

dalam pelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan hasil belajar formatif siswa

kelas IV SD N 01 Jetis kecamatan Karangrayung pada semester II tahun

2011/2012.