BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut...

18
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Hikmawati & Effendi (2013) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas yang bergerak pada perusahaan dagang (Studi Kasus pada CV. Lestari Motorindo). Permasalahan yang muncul dalam perusahaan ini adalah adanya perangkapan fungsi piutang dan fungsi penagihan sehingga dapat mengakibatkan kurang adanya pegawasan dari pihak lain dan dapat mengakibatkan kesalahan pencatatan atau bahkan penyelewengan pencatatan. Selain itu juga kurang adanya SOP yang jelas sehingga susahnya ditemukan kesalahan pada bagian fungsi mana yang menjadi penyebabnya. Lathifah dkk., (2015) menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas dalam upaya untuk mendukung pengendalian internal yang bergerak dibidang perusahaan dagang (studi kasus pada CV. Tri Jaya Motor- Kediri). ditemukan beberapa kekurangan diantaranya yaitu terdapat perangkapan tugas yang dilakukan oleh fungsi kasir yaitu sebagai penerima kas dari pembayaran uang tanda jadi pembelian kendaraan yang diberikan konsumen serta bagian kasir yang melakukan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas. Dan ditemukan beberapa kekurangan diantaranya yaitu penerbitan kwitansi bukti tanda jadi yang diterbitkan oleh bagian sales sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam penulisan nominal yang tertera didalam kwitansi yang juga dapat Berpengaruh Terhadap Harta Perusahaan.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Hikmawati & Effendi (2013) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas yang bergerak pada perusahaan dagang (Studi

Kasus pada CV. Lestari Motorindo). Permasalahan yang muncul dalam

perusahaan ini adalah adanya perangkapan fungsi piutang dan fungsi penagihan

sehingga dapat mengakibatkan kurang adanya pegawasan dari pihak lain dan

dapat mengakibatkan kesalahan pencatatan atau bahkan penyelewengan

pencatatan. Selain itu juga kurang adanya SOP yang jelas sehingga susahnya

ditemukan kesalahan pada bagian fungsi mana yang menjadi penyebabnya.

Lathifah dkk., (2015) menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan

dan penerimaan kas dalam upaya untuk mendukung pengendalian internal yang

bergerak dibidang perusahaan dagang (studi kasus pada CV. Tri Jaya Motor-

Kediri). ditemukan beberapa kekurangan diantaranya yaitu terdapat perangkapan

tugas yang dilakukan oleh fungsi kasir yaitu sebagai penerima kas dari

pembayaran uang tanda jadi pembelian kendaraan yang diberikan konsumen serta

bagian kasir yang melakukan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas. Dan

ditemukan beberapa kekurangan diantaranya yaitu penerbitan kwitansi bukti tanda

jadi yang diterbitkan oleh bagian sales sehingga dapat mengakibatkan terjadinya

kesalahan dalam penulisan nominal yang tertera didalam kwitansi yang juga dapat

Berpengaruh Terhadap Harta Perusahaan.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

6

Tokan Dkk., (2017) Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Kredit Dalam Rangka Meningkatkan Pengendalian Intern Pada Dealer

Toyota Asri Motor Di Sidoarjo. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini

yaitu tidak adanya laporan muatan harian dan adanya perangkapan tugas dari

fungsi administrasi yang merangkap menjadi fungsi akuntansi dan fungsi

penagihan yang dapan menyebabkan kesalahan dalam pencatatan dan

penyelewengan dalam laporan keuangan karena kurang adanya pengawasan dari

fungsi lain.

Rosmaneliana (2017) menganalisis Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas Terhadap Pengendalian Intern yang bergerak

dibidang perusahaan dagang penjualan mobil baru dan sparepart pada PT.

Deltamas Surya Indah. Adanya tugas rangkap yang dilakukan oleh bagian

penjualan yang merangkap sebagai bagian penagihan. Tidak adanya ketegasan

fungsi dan wewenang tiap orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan. Adanya

perangkapan tugas seorang kasir, dimana kasir merangkap sebagai orang yang

melakukan pencatatan dan juga melakukan pelaporan. Demikian juga bagian

penjualan merangkap sebagai kolektor. Yang dapat menimbulkan terjadinya

kesalahan pencatatan atau manipulasi laporan keuangan.

Bahari dkk., (2017) menganalisis sistem akuntansi penjualan dan

penerimaan kas dalam upaya peningkatan pengendalian intern yang bergerak pada

perusahaan dagang (studi pada PT. sumber purnama sakti motor lamongan).

Pencatatan pada jurnal yang dilakukan oleh perusahaan secara terkomputerisasi.

Namun untuk jurnal penjualan masih belum sesuai dengan teori pencatatannya

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

7

yang dilakukan oleh fungsi kas, yang seharusnya dilakukan oleh fungsi akuntansi.

Pada sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan oleh perusahaan masih

belum dilakukan dengan baik. Kasir sebagai fungsi kas yang seharusnya

bertanggung jawab hanya sebagai penerima kas dari pembeli dan penyetoran kas

ke bank, namun di perusahaan ini kasir juga melakukan pembukuan sehingga

dapat mengakibatkan penyelewengan dari laporan keuangannya.

Berdasarkan penelitian terdahulu banyaknya ditemukan permasalahan

yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

kas pada setiap perusahaan, yaitu adanya perangkapan fungsi struktur organisasi

perusahaan (Hikmawati & Effendi, 2013), (Lathifah dkk., 2015), (Rosmaneliana,

2017), (Bahari dkk., 2017). Yang berikutnya tidak adanya laporan muatan harian

dan adanya perangkapan tugas dari fungsi administrasi yang merangkap menjadi

fungsi akuntansi dan fungsi penagihan (Tokan Dkk., 2017). Perbedaan penelitian

terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah tempat penelitian

ini dilakukan pada CV. Cahaya Tani. Sedangkan persamaan dari penelitian ini

adalah penelitian ini berfokus pada perusahaan dagang dan bertujuan untuk

menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas untuk

mengungkap apakah pembagian struktur organisasinya sudah sesuai prosedur.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

8

B. Tinjauan Pustaka

B.1 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2016) menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan.

Menurut Romney & Steinbart (2016) ada 6 komponen dari SIA, yaitu:

1) Orang yang menggunakan sistem.

2) Prosedur dan intruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan

menyimpan data.

3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

4) Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

5) Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat peripheral,

dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.

6) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.

Menurut Mulyadi (2016) tujuan umum pengembangan sistem akuntansi

adalah sebagai berikut :

1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur organisasinya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

9

3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

4) Untuk mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Tujuan SIA yaitu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Efisien

2. Aman

3. Efektif

B.2 Penjualan

B.2.1 Pengertian Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2016) penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber

utama, yaitu penerimaan dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.

Penjualan tunai itu sendiri terdiri dari over the counter sale, cash on delivery sale,

dan credit card sale. Penerimaan kas dari over the counte sale dalam penjualan

tunai ini, pembeli dating keperusahaan melakukan pemilihan barang atau produk

yang akan dibeli, kemudian melakukan pembayaran ke kasir dan menerima

barang yang akan dibeli. Dalam over the counter sale ini, perusahaan menerima

uang tunai, cek pribadi, atau pembayaran langsung dari pembeli dengan kartu

kredit. Penerimaan kas dari cash on delivery adalah transaksi penjualan yang

melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam

penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. Penerimaan kas dari credit

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

10

card sale menjadi sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over the counter

sale maupun cash on delivery sale.

B.2.2 Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2016) penjualan kredit adalah penjualan secara kredit yang

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

B.3 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2001:500) “Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu

catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dan penjualan

tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum

perusahaan”.

Menurut Mulyadi (2016) dokumen, prosedur penerimaan kas tunai dan fungsi

dibagi menjadi berikut ini:

a) Dokumen yang digunakan :

1. Faktur penjualan tunai.

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan

oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Jika dilihat kembali

daftar informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi

penjualan tunai tersebut, maka formulir faktur penjualan tunai digunakan

untuk merekam data mengenai nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal

otorisasi, kode dan nama barang, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode

wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi. Faktur penjualan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

11

tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar

pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber

untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. Tembusan

faktur ini dikirimkan oleh fungsi penjualan ke fungsi pengiriman sebagai

perintah penyerahan barang kepada pembeli yang telah melaksanakan

pembayaran harga barang ke fungsi kas. Tembusan faktur ini juga berfungsi

sebagai slip pembungkus (packing slip) yang ditempelkan oleh fungsi

pengiriman di atas pembungkus, sebagai alat identifikasi bungkusan barang.

2. Pita register kas (cash register tape).

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin

register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan

kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung

faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

3. Credit card sales slip.

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu

kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi

anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa,

dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih

uang tunai dari bank yang mengeluarkan karu kredit, untuk transaksi

penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit.

4. Bill of lading.

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan

barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

12

fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya

dilakukan oleh perusahaan angkuta umum.

5. Faktur penjualan COD.

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur

penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkut

perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan

tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah

diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusan faktur penjualan COD ini

digunakan perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan

pada saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan.

6. Bukti setor bank.

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,

bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua

lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan

dicap oleh ank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank

diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi

akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaki penerimaan kas

dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

7. Rekapitulasi beban pokok penjualan.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga produk

yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Data yang direkam

dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

13

“pemakaian”. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai

dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

b) Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur

berikut ini :

1. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan

pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke

kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam over the counter

sale ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi, sebelum barang

diserahkan kepada pembeli. Penerimaan kas dari over the counter sales

dilaksanakan melalui prosedur berikut ini:

a) Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di

bagian penjualan.

b) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa

uang tunai, cek pribadi (persolan check), kartu kredit, atau kartu debit.

c) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk

menyerahkan barang kepada pembeli.

d) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

e) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.

f) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal

penjualan.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

14

g) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam

jurnal penerimaan kas.

2. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales).

Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yang

melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri

dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales

merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk

memberi jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan

penerimaan kas bagi perusahaan penjual. COD sales melalui pos belum

merupakan sistem penjualan yang umum berlaku di Indonesia. COD sale

melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

a) Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui kantor pos

b) Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim dengan cara

mengisi formulir COD sales di kantor pos.

c) Kantor pos pengiri mengirim barang dan formulir COD sales sesuai

dengan instruksi penjual kepada kantor pos penerima.

d) Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir COD

sales, memberitahukan kepada pembeli tentanf diterimanya kiriman

barang COD sales.

e) Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan

melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD

sales. Kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembeli,

dengan diterimanya kas dari pembeli.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

15

f) Kantor pos penerima memberi tahu kantor pos pengirim bahwa COD

sales telah dilaksanakan.

g) Kantor pos pengirim memberi tahu penjual bahwa COD sales telah

selesai dilakanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang

diterima dari pembeli.

3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.

Sebenarnya kartu kredit buka merupakan suatu tipe penjualan namun

merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan

bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun

bagi penjual. Kartu kredit dapat merupakan sarana pembayaran bagi

pembeli, baik dalam over the counter sale maupun dalan penjualan yang

pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum.

Dalam over the counter sale, pembeli datang langsung ke perusahaan,

melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan

pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan

tunai yang melibatkan pos atau perusahaan angkutan umum, pembeli tidak

perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan

tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga

memungkinkan perusahaan penjual melakukan penagihan kepada bank

atau perusahaan penerbit kartu kredit.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

16

c) Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai :

1. Fungsi penjualan.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjual tunai, fungsi ini bertanggung

jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai,

dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan

pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi kas.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli.

3. Fungsi gudang.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli,

serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4. Fungsi pengiriman.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang

yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5. Fungsi akuntansi.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan

kas dan pembuat laporan penjualan.

Pada tiap-tiap fungsi haruslah adanya pemisahan agar tidak terjadinya

perangkapan tugas yang dapat menyebabkan kesalahan.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

17

Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

18

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

19

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

20

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

21

Bagan Alir Dokumen Penerimaan Kas

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.5 Sistem Penerimaan Kas dari COD sale

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/58881/3/BAB II.pdf · Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah catatan dan laporan yang dikoordinasi

22

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2.6 Sistem Penerimaan Kas dari COD sale (Lanjutan)