BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab...

19
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematis Menurut NCTM (2000) pemecahan masalah berarti melibatkan diri dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya. Menurut Wena (2010) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi. Menurut Wardhani (2008) pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Dalam memecahkan masalah langkah pertama harus mengetahui masalah tersebut. Selanjutnya siswa diharapkan mengenali masalah dengan mengklasifikasi soal dan menggunakan pengalaman yang lalu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat kemungkinan penyelesaiannya. Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemecahan Masalah Matematis

Menurut NCTM (2000) pemecahan masalah berarti melibatkan diri

dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya. Menurut

Wena (2010) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam

upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai

bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui

kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan

proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Wardhani (2008) pemecahan masalah adalah proses

menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi

baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau

penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam

materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan

menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Dalam

memecahkan masalah langkah pertama harus mengetahui masalah tersebut.

Selanjutnya siswa diharapkan mengenali masalah dengan mengklasifikasi

soal dan menggunakan pengalaman yang lalu untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut dengan membuat kemungkinan penyelesaiannya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

8

Langkah terakhir yaitu mengevaluasi penyelesaian dan menarik kesimpulan

berdasarkan bukti-bukti yang ada.

Menurut Polya (2004) pemecahan masalah sebagai usaha untuk

mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak

segera dapat dicapai. Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi

prosedural urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai

seorang pemula (novice) memecahkan suatu masalah (Wena, 2010).

Pemecahan masalah memerlukan strategi dalam pelaksanaannya.

Keterampilan siswa dalam menyusun suatu strategi adalah suatu kemampuan

yang harus dilihat oleh guru. Jawaban benar bukan standar ukur mutlak,

namun proses yang lebih penting darimana siswa dapat mendapatkan jawaban

tersebut. Dengan pemecahan masalah siswa akan belajar untuk mentransfer

fakta, konsep, prinsip, dan skill ke situasi yang baru.

Menurut Polya (2004), langkah-langkah penyelesaian masalah yang

terdapat dalam buku “How to Solve It” meliputi: 1) understanding the

problem (memahami masalah), 2) devising a plan (merencanakan

penyelesaian), 3) carrying out the plan (menyelesaikan masalah sesuai

rencana), 4) looking back (pengecekan kembali). Hal ini berarti pemecahan

masalah memuat empat langkah yaitu:

1. Memahami masalah

Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah apa (data)

yang diketahui, apa yang tidak diketahui (ditanyakan), apakah informasi

cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

9

masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).

Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan

dalambentuk rumus, simbol, atau kata-kata sederhana.

2. Merencanakan penyelesaian

Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah mencoba

mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki

kemiripan dengan masalah yang akan dipecahkan, mencari pola atau

aturan, menyusun prosedur penyelesaian (membuat konjektur). Siswa

harus dapat merencanakan langkah-langkah apa saja yang paling penting

dan saling menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang

dihadapinya, diantaranya adalah siswa dapat mencari konsep-konsep atau

teori-teori yang saling menunjang dan siswa dapat mencari rumus-rumus

yang diperlukan.

3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah

menjalankan prosedur yangtelah dibuat pada langkah sebelumnya untuk

mendapatkan penyelesaian. Siswa dapat membentuk sistematika soal yang

lebih baku, dalam arti rumus yang digunakan sudah merupakan rumus

yang siap untuk digunakan dalam soal,kemudian siswa memulai

memasukkan data-data sampai menuju ke rencana pemecahan masalah,

setelah itu siswa baru melaksanakan langkah-langkah rencana sehingga

diharapkan soal dapat diselesaikan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

10

4. Melakukan pengecekan kembali

Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah

menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil

yang diperoleh benar, apakah ada prosedur lain yang lebih efektif, apakah

prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

sejenis, atau apakah prosedur dapat dibuat generalisasinya. Siswa harus

berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap

langkah pemecahan yang digunakan sehingga siswa dapat sampai pada

jawaban yang sesuai dengan masalah yang diberikan.

Sedangkan menurut Shadiq (2009) ada empat langkah pada proses

pemecahan masalah yaitu:

a. Memahami masalah

b. Merancang model matematika

c. Menyelesaikan model

d. Menafsirkan solusi yang diperoleh.

Selanjutnya menurut Adjie dan Maulana (2006) ada beberapa

keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

antara lain adalah:

1) Memahami soal

Memahami dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi yang

diberikan, apa yang ditanyakan untuk diminta dicari atau dibuktikan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

11

2) Memilih pendekatan atau strategi pemecahan

Misalnya menggambarkan masalah didalam bentuk diagram.

Memilih dan menggunakan pengetahuan aljabar yang diketahui dan

konsep yang relevan untuk membentuk model atau kalimat

matematika.

3) Menyelesaikan model

Melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan

strategi untuk mendapatkan solusi dari masalah.

4) Menafsirkan solusi

Memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban, masuk

akalnya jawaban, dan apakah memberikan pemecahan kepada masalah

semula.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematis adalah kemampuan yang dimiliki siswa

dalam proses menerapkan pengetahuan dan pemahaman matematika yang

telah diperoleh siswa dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan

masalah matematika yang sedang dihadapinya dengan menggunakan

langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut:

a) Memahami masalah yaitu mengetahui maksud dari soal/masalah tersebut

dan dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah.

b) Merencanakan penyelesaian masalah misalnya apakah siswa dapat

membuat sketsa/gambar/model, rumus atau algoritma yang digunakan

untuk memecahkan masalah.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

12

c) Melakukan perhitungan yaitu melakukan perhitungan dengan benar,

lengkap, sistematis, dan teliti.

d) Menafsirkan solusi yaitu menjawab apa yang ditanyakan dan menarik

kesimpulan.

Pengecekan kembali (looking back) dan menafsirkan solusi (menarik

kesimpulan) sama-sama penting dalam sebuah tindakan untuk memecahkan

suatu masalah. Peneliti memilih menggunakan keempat langkah di atas

berdasarkan kecocokan atau kesesuaian antara materi yang diajarkan. Tidak

menggunakan pengecekan kembali (looking back) karena kemampuan siswa

yang belum terbiasa menyelesaikan permasalahan atau soal diakhiri dengan

pengecekan kembali, kebiasaan siswa lebih menekankan kepada

menafsirkan solusi atau menarik kesimpulan dari soal atau permasalahan.

Selain itu peneliti menganggap menafsirkan solusi lebih singkat waktunya

dibandingkan dengan pengecekan kembali (looking back).

B. Problem Based Learning ( PBL)

Menurut Cahyo (2013) PBL adalah suatu model pembelajaran yang

didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisi dan

integrasi pengetahuan baru. Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur (dalam

Rusman, 2012) mengemukakan bahwa PBL merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa

dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di

dalamnya belajar bagaimana belajar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

13

Karakteristik Problem Based Learning(PBL) menurut Rusman (2012)

adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan sebagai starting point dalam belajar.

2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata

yang tidak terstruktur.

3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.

4. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,

dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan

belajar dan bidang baru dalam belajar.

5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan

evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBL.

7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi,dan kooperatif.

8. Pengembangan keterampilan inkuiry dan pemecahan masalah sama

pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari

sebuah permasalahan.

9. Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah

proses belajar.

10. PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses

belajar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

14

Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012) tujuan Problem

Based Learning (PBL) yaitu:

a. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan

masalah

b. Melajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam

pengalaman nyata

c. Menjadi para siswa yang otonom.

Menurut Tim Pengembangan Kurikulum 2013 langkah-langkah

Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Langkah-langkah Problem Based Learning

Tahap Fase Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistik yang diperlukan, dan

memotivasi siswa terlibat pada

aktivitas pemecahan masalah.

2

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar.

Guru membantu siswa

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

3 Membimbing pengalaman

individual /kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai

seperti laporan, dan membantu

mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya.

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

15

mereka dan proses yang

mereka gunakan

Sedangkan menurut Cahyo (2013) Problem Based Learning (PBL)

memiliki lima langkah utama yaitu:

1) Mengorientasikan siswa pada masalah.

2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.

3) Memandu menyelidiki secara mandiri maupun kelompok.

4) Mengembangkan dan mengevaluasi hasil karya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Jadi, Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang

menggunakan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata untuk di

integrasikan pada pengetahuan yang baru dengan menggunakan langkah-

langkah adalah:

a) Mengorientasikan siswa pada masalah.

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.

c) Membimbing penyelidikansecara mandiri maupun kelompok.

d) Mengembangkan dan mengevaluasi hasil karya.

e) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Cahyo, 2013) Problem Based

Learning memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:

1. Keunggulan

a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, sebab mereka sendiri

yang menemukan konsep tersebut.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

16

b. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut

keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.

c. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa

sehingga pembelajran lebih bermakna.

d. Siwa dapat merasakan manfaat pembelajaran, sebab masalah-masalah

yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini

dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan

yang dipelajari.

e. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi

dan menerima pendapat oranglain, menanamkan sikap sosial yang

positif di antara siswa.

f. Pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

terhadap pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan

belajar siswa dapat diharapkan.

g. Pembelajaran berbasis masalah dapat menumbuh-kembangkan

kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual maupun secara

kelompok, karena hampir setiap langkah menuntut keaktifan siswa.

2. Kelemahan

a. Keberhasilan pembelajaran berbasis masalah sangat tergantung pada

ketersediaan sumber belajar bagi siswa dan alat-alat untuk menguji

jawaban atau dugaan.

b. Harus adanya perlengkapan praktikum agar waktu yang dibutuhkan

tidak terlalu lama.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

17

C. Strategi Creative Problem Solving (CPS)

Strategi dipandang sebagai salah satu hal penting guna mewujudkan

keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dengan mencapai hasil

semaksimal mungkin. Salah satu usaha guru dalam mengajar adalah

menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan

gagasan/ide-ide peserta didik sehingga menunjang terciptanya kegiatan

pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Creative Problem Solving

(CPS) yang dikembangkan menjadi sebuah strategi pembelajaran oleh

Osborn-Parnes. Pembelajaran dengan menerapkan Strategi Creative Problem

Solving peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator dan

motivator belajar baik secara individual maupun secara berkelompok.

Menurut Suryosubroto (2009) strategi pemecahan kreatif dalam

penyelesaian problematik maksudnya segala cara yang dikerahkan oleh

seseorang dalam berpikir kreatif, dengan tujuan menyelesaiakan suatu

permasalahan secara kreatif. Sedangkan menurut Osborn (dalam Huda, 2013)

memperkenalkan struktur CPS sebagai cara untuk menyelesaikan masalah

secara kreatif. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan strategi

Creative Problem Solving (CPS) adalah strategi yang merangsang siswa

berpikir kreatif dengan mengembangkan tanggapannya untuk menyelesaikan

suatu masalah.

Strategi Creative Problem Solving (CPS) terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

18

1. Klarifikasi masalah

Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang

masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian

seperti apa yang diharapkan.

2. Brainstorming/Pengungkapan pendapat

Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang

berbagai macam strategi penyelesaian masalah.

3. Evalusi dan pemilihan

Pada tahap evaluasi dan pemilihan, setiap kelompok mendiskusikan

pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.

4. Implementasi

Pada tahap ini siswa menentukaan strategi mana yang dapat diambil untuk

menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan

penyelesian dari masalah tersebut.

D. Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Strategi Creative Problem

Solving (CPS)

Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang

menggunakan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata untuk di

integrasikan pada pengetahuan yang baru. Sedangkan strategi Creative

Problem Solving (CPS) adalah pembelajaran yang berpusat pada

keterampilan pemecahan masalah dengan mengorganisasikan gagasan kreatif

untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Jadi, Problem Based Learning

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

19

(PBL) menggunakan strategi Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu

pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik fokus pembelajaran

untuk memunculkan gagasan kreatif dan memunculkan berbagai alternatif

solusi pemecahan masalah untuk menyelesaikan suatu permasalahan/soal.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan langkah-langkah yang ada

pada Problem Based Learning akan tetapi dalam memperoleh jawaban

terhadap permasalahan siswa menggunakan strategi Creative Problem

Solving.

Tabel 2.2 Implementasi Strategi Creative Problem Solving pada PBL

Fase Tahap Aktivitas Guru

1 Orientasi siswa pada

masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang

diperlukan, dan memotivasi siswa

terlibat pada aktivitas pemecahan

masalah.

2 Mengorganisasi siswa untuk

belajar

Membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut. Aktivitas ini melalui

strategi Creative problem solving

yaitu :

Guru mengelompokkan

siswa 4-5 orang.

Guru memberikan

tugas kelompok untuk

menyelesaikan masalah melalui

diskusi kelompok.

Klarifikasi masalah:

Guru memberikan dan

menjelaskan permasalahan kepada

siswa untuk dibahas bersama

kelompoknya.

Guru memberi

kesempatan kepada kelompok

untuk membaca buku siswa atau

sumber lain atau melakukan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

20

penyelidikan untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan

masalah yang diberikan.

3 Membimbing pengalaman

individual / kelompok Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah. Aktivitas

melalui strategi Creative Problem

Solving yaitu:

Brainstorming/pengungkapan

pendapat

Guru membimbing dan

mengarahkan siswa untuk

memperoleh alternatif jawaban.

Evaluasi dan seleksi

Guru meminta siswa bersama

kelompoknya mendiskusikan dan

menentukan alternatif jawaban

yang tepat untuk menyelesaikan

masalah yang diajukan.

Implementasi

Guru meminta setiap kelompok

untuk melaksanakan strategi

penyelesaian masalah yang telah

ditentukan.

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

dan membantu mereka untuk berbagi

tugas dengan temannya. Aktivitas ini

melalui strategi Creative Problem

Solving yaitu :

Meminta siswa secara sukarela

untuk mempresentasikan hasil

jawabannya.

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses

yang mereka gunakan. Aktivitas

yang dilakukan yaitu:

Guru meminta kelompok lain

menanggapi hasil jawaban

kelompok yang sedang presentasi.

Guru membantu siswa melakukan

refleksi/evaluasi terhadap

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

21

penyelesaian yang telah mereka

lakukan.

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Tabel 2.3. PBL tanpa Strategi Creative Problem Solving

Fase Tahap Aktivitas Guru

1 Orientasi siswa pada

masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang

diperlukan, dan memotivasi siswa

terlibat pada aktivitas pemecahan

masalah.

2 Mengorganisasi siswa untuk

belajar

Membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut. Aktivitas yang dilakukan

yaitu :

Guru mengelompokkan

siswa 4-5 orang.

Guru memberikan

tugas kelompok untuk

menyelesaikan LKS melalui

diskusi kelompok.

3 Membimbing pengalaman

individual / kelompok

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

dan membantu mereka untuk berbagi

tugas dengan temannya. Aktivitas

yang dilakukan yaitu:

Meminta siswa secara sukarela

untuk mempresentasikan hasil

jawabannya.

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses

yang mereka gunakan. Aktivitas

yang dilakukan yaitu:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

22

Guru meminta kelompok lain

menanggapi hasil jawaban

kelompok yang sedang presentasi.

Guru membantu siswa melakukan

refleksi/evaluasi terhadap

penyelesaian yang telah mereka

lakukan.

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

E. Materi Persamaan Garis Lurus

Sesuai dengan Kurikulum 2013, persamaan garis lurus merupakan

salah satu pokok bahasan matematika di SMP. Pokok bahasan ini diajarkan

pada kelas VIII semester 1.

Kompetensi dasar :

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,

bertanggungjawab, responsif dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalui pengalaman belajar

2.3 Memiliki sifat terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

3.4 Menentukan persamaan garis lurus dan grafiknya

4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

23

Materi :

1. Menggambar grafik persamaan garis lurus

2. Gradien garis

3. Persamaan garis lurus

4. Kedudukan persamaan garis lurus

5. Hubungan pola bilangan dan persamaan garis.

6. Menggunakan konsep grafik persamaan garis lurus dalam kehidupan

sehari-hari.

F. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

Karanganyar masih rendah. Salah satunya permasalahannya yaitu ketika

siswa diberikan soal, mereka sering melakukan kesalahan dalam melakukan

perhitungan dan tidak menuliskan diketahui ditanyakan, merencanakan

penyelesaian, menafsirkan solusi. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan

pemecahan masalah matematis maka peneliti memberikan alternatif

pembelajaran dan strategi pembelajaran yang membuat siswa lebih mudah

memecahkan masalah matematis yaitu Problem Based Learning

menggunakan strategi Creative Problem Solving.

Problem Based Learning (PBL) menggunakan strategi Creative

Problem Solving (CPS) pada langkah pertama yaitu orientasi siswa pada

masalah. Hal ini meliputi proses mengidentifikasi masalah yang sesuai

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

24

dengan indikator pemecahan masalah yang pertama yaitu memahami

masalah. Pada langkah selanjutnya yaitu mengorganisasikan siswa untuk

belajar sejalan dengan langkah CPS yaitu klarifikasi masalah. Guru

membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa. Dalam kegiatan kelompok guru

memberikan LKS yang tentang permasalahan yang akan di selesaikan oleh

siswa bersama kelompoknya. Setelah LKS dibagikan, guru mengklarifikasi

masalah dengan memberikan penjelasan masalah yang diajukan untuk

dibahas bersama kelompoknya. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk

berdiskusi dengan kelompoknya dan mengumpulkan informasi. Dengan

mengumpulkan informasi maka siswa dapat mengorganisasikan tugas belajar

mereka. Selain itu dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

siswa dapat mengetahui gambaran penyelesaian masalah.

Langkah selanjutnya yaitu membimbing penyelidikan

individual/kelompok sejalan dengan langkah strategi dalam CPS yaitu

pengungkapan pendapat, evaluasi/pemilihan dan implementasi. Dalam hal ini

siswa dibimbing untuk memperoleh alternatif jawaban dari masalah yang

diajukan. Setelah memperoleh alternatif jawaban siswa bersama

kelompoknya dapat mendiskusikan dan menentukan alternatif jawaban yang

tepat untuk menyelesaikan masalah. Dari alternatif jawaban yang telah

ditentukan kemudian siswa bersama kelompoknya menyelesaikan

permasalahan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan indikator pemecahan

masalah yaitu merencanakan penyelesaian masalah dan menjalankan rencana

penyelesaian.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemecahan Masalah Matematisrepository.ump.ac.id/6797/3/Rati Sutriyani Bab II.pdfdan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk

25

Langkah selanjutnya yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil

karya. Dalam hal ini guru meminta perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil temuannya. Langkah 5 yaitu menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa bersama guru melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap proses penemuan jawaban. Dalam tahap ini

sesuai dengan indikator pemecahan masalah yang keempat yaitu menafsirkan

solusi. Jadi siswa menarik kesimpulan dari hasil dan proses pemecahan

masalah yang telah dilakukan.

Dengan demikian karena tahapan dalam Problem Based Learning

menggunakan strategi Creative Problem Solving merupakan sebuah

rangkaian indikator dalam memecahkan masalah maka akan mengakibatkan

siswa mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang maksimal. Dengan

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan strategi Creative

Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Karanganyar.

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

Melalui Problem Based Learning menggunakan strategi Creative Problem

Solving kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah Karanganyar meningkat.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015