BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/310/3/BAB...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/310/3/BAB...
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan dorongan atau daya penggerak untuk
mencapai suatu tujuan atau keinginan yang diharapkan. Motivasi
berasal dari kata “Motif”, menurut Sardiman (2007:73) motif diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Senada dengan pernyataan Sardiman, Sartain dalam Ngalim,
(2010:60) menyatakan bahwa motif ialah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku
atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. Purwanto (2010:71)
menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan atau usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu ada
motivasinya, begitu pula dengan belajar. Motivasi dan belajar
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar menurut Uno (2007:23) adalah perubahan tingkah laku
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau pengalaman yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan.
8
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
9
tertentu. Vrom (dalam Slameto, 2010:7) Mengungkapkan bahwa
motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Motivasi mengacu pada
suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap
bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Senada dengan
pendapat Vroom, Uno (2007:23) menyatakan bahwa hakikat dari
motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa
yang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah suatu daya penggerak atau dorongan yang
diterapkan dalam kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan tingkah
laku untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi dalam belajar tidak hanya
sekedar mendorong untuk mencapai tujuan dan merubah tingkah laku,
tetapi juga dapat memberi semangat seseorang untuk melaksanakan
proses pembelajaran.
b. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Fungsi motivasi dalam belajar menurut Sardiman (2007:85)
adalah sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan,
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
10
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
Disamping itu, motivasi dapat juga berfungsi sebagai pendorong
usaha pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari motivasi, maka seseorang yang belajar itu
akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasinya.
c. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar disekolah menurut Sardiman (2007:92), yaitu
sebagai berikut:
1) Memberi angka
2) Hadiah
3) Saingan/Kompetisi
4) Ego-involvement
5) Memberi Ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Pujian
8) Hukuman
9) Hasrat Untuk Belajar
10) Minat
11) Tujuan yang diakui
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
11
d. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Adapun prisip-prinsip motivasi dalam belajar menurut Bahri
(2008:152) adalah sebagai berikut:
1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belajar, seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang
mendorongnya yaitu motivasi sebagai dasar penggeraknya.
2) Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi interinsik dalam
belajar, karena jika siswa sudah mempunyai motivasi intrinsik
untuk belajar dalam dirinya maka dia akan mempunyai semangat
belajar yang sangat kuat.
3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. Meski
hukuman masih tetap diberlakukan dalam memicu semangat
belajar siswa tetapi masil lebih baik lagi penghargaan berupa
pujian.
4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan
merupakan kebutuhan dari setiap siswa, ini dapat diupayakan
melalui aktivitas belajar.
5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. Siswa yang
mempunyai motivasi dalam belajar, dia akan dapat menyelesaikan
setiap tugas yang diberikan guru dengan penuh rasa optimis dan
percaya diri.
6) Motivasi dapat melahirkan prestasi dalam belajar. Dari berbagai
hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar, karena siswa yang mempunyai
motivasi belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran maka
dia akan senang melakukan aktivitas belajar dalam mata pelajaran
teesebut. Hal ini memungkinkan untuk siswa dapat menguasai
mata pelajaran itu dalam waktu yang singkat.
e. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Uno (2010:23) indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4) Adanya penghargaan dalam belajar.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
12
Motivasi belajar dalam penelitian ini cenderung berkenaan dengan
aspek sikap yang bersumber dari dalam diri siswa. Data mengenai
motivasi siswa dikumpulkan melalui angket yang berisi pernyataan-
pernyataan yang berhubungan dengan penelitian dengan maksud untuk
mendapat informasi tentang motivasi belajar siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa dikarenakan melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan
dapat dikurangi, proses pembelajaran juga akan lebih menarik, sebab siswa
tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat dan terlibat langsung dalam
proses memperoleh pengetahuan baru sehingga materi dapat diterima
siswa dengan baik dan siswa dapat memahami materi yang diajarkan.
Perhatian siswa juga dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting dan dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama oleh
guru sehingga perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses
belajar mengajar dan tidak kepada yang lain.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses dan prestasi
merupakan hasil. Arifin (2013:12) menuliskan bahwa kata “prestasi”
berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi
belajar berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar pada umunya
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
13
berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar berkenaan
dengan aspek pembentukan watak peserta didik.
Mulyasa (2013:189) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar.
Sedangkan belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta
didik akan menghasilkan prestasi belajar, berupa perubahan-perubahan
perilaku.Untuk memahami dan meningkatkan prestasi belajar perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Mulyasa (2013: 190)
yaitu:
a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, seperti kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti,
faktor keluarga, sekolah atau masyarakat.
Prestasi juga memiliki beberapa fungsi. Fungsi dari prestasi
menurt Arifin (2013: 12) yaitu:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)
peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang biasanya
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
14
cenderung berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar bukan
faktor yang berdiri sendiri tetapi merupakan hasil dari berbagai faktor
yang melatar belakangi dan melihat dari fungsinya prestasi tidak hanya
sebagai indikator keberhasilan tetapi juga sebagai indikator kualitas.
Prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan hasil dari proses
belajar yang berkenaan dengan aspek pengetahuan yang dilambangkan
dengan bentuk skor atau angka. Data tentang prestasi belajar siswa
diperoleh dari hasil evaluasi. Prestasi belajar dapat meningkat dengan
menggunakan metode demonstrasi dikarenakan dalam pembelajaran yang
dilakukan siswa diberikan kesempatan dalam mengembangkan
kemampuan mengamati dalam segala sesuatu yang terdapat dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat mengerti materi yang diajarkan dan
mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Pembelajaran
dengan metode demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret, dengan cara mengamati langsung siswa akan diberi kesempatan
untuk membandingkan antara teori dengan kenyataan sehingga
pembelajaran tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja.
3. Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang
berhubungan dengan menghitung angka. Menurut Russefendi dalam
Suwaningsih (2006:3) kata matematika berasal dari perkataan Latin
mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
15
mathematike yang berarti mempelajari. Makna itu mempunyai asal
kata dari mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnnya yang hampir
sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan bepikir (bernalar). Sedangkan
menurut Susanto (2015:185) matematika merupakan salah satu
disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan
berargumentasi, memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah
sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan pengertian tentang matematika maka dapat
disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
mendasari perkembangan teknologi modern, yang didapat dengan cara
berfikir yang berperan penting dalam memajukan daya pikir manusia
dan membantu manusia dalam penyelesaian masalah sehari-hari.
b. Tahap dalam Pembelajaran Matematika
Siswa sekolah dasar umumnya berkisar antara 6 atau 7 tahun,
sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget dalam Heruman (2007:2)
siswa berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak
pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan
objek yang bersifat konkret yang dapat ditangkap panca indra. Hal ini
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
16
senada dengan pendapat dari Dienes dalam Sukayati (2009:1) bahwa
setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara
sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik
dalam bentuk konkret. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan
adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya
sekedar hafalan atau mengingat fakta saja. Heruman (2007:2)
menuliskan langkah-langkah dalam pembelajaran matematika terbagi
dalam tiga kelompok besar yaitu penanaman konsep dasar,
pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan. Berikut adalah
pemaparan pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep
matematika:
1) Penanaman Konsep Dasar
Penanaman konsep dasar yaitu pembelajaran suatu konsep baru
matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep
tersebut. Pembelajaran penanaman konsep adalah jembatan untuk
menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan
konsep baru matematika, dalam kegiatan penanaman konsep
dasar diperlukan adanya penggunaan media atau alat peraga untuk
membantu kemampuan pola pikir siswa
2) Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep bertujuan agar siswa lebih memahami suatu
konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua
pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
17
penanaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua,
pembelajaran penanaman konsep dilakukan pada pertemuan yang
berbeda, tetapi masih meruapakan lanjutan dari penanaman
konsep.
3) Pembinaan Ketrampilan
Pembelajaran pembinaan ketrampilan bertujuan agar siswa lebih
terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika
Pada pembelajaran matematika setiap konsep yang abstrak
yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar
mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa. Dalam
pembelajaran matematika guru berperan sebagai pembimbing bukan
pemberi tahu agar siswa bisa menemukan sendiri berbagai konsep dan
pengetahuan yang dipelajari dalam matematika. Pembelajaran
matematika tidak hanya sebagai transfer of knowledge yang
mengandung makna bahwa siswa sebagai objek belajar, namun
hendaknya siswa menjadi subjek belajar. Untuk mengembangkan
kreativitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat
menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan pola
pikir siswa, apalagi dalam pembelajaran matematika yang pada
umumnya dianggap sulit oleh sebagian siswa. Dalam mengajarkan
matematika guru juga harus memahami bahwa kemampuan setiap
siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyukai mata pelajaran
matematika.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
18
c. Materi Bangun Datar Kelas V Semester II
Tabel 2.1 Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Standar kompetensi Kompetensi dasar
6. memahami sifat-sifat bangun dan
hubungan antar bangun
6.1 mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar
4. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana
dibandingkan metode-metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi
adalah metode yang menggunakan teknik mendemonstrasikan atau
memberikan gambaran sesuatu secara sederhana. Menurut Sagala
(2010:210) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah
laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta
didik secara nyata ataupun tiruan. Senada dengan pendapat Sagala,
Sudjana (2010: 83) berpendapat bahwa demonstrasi yang dimaksud
adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses
terjadinya sesuatu. Sedangkan menurut Sanjaya (2010:152) metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau
benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang metode demonstrasi,
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode demonstrasi adalah metode
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
19
yang digunakan guru untuk mempertunjukan proses, situasi atau benda
tertentu dengan menggunakan media dan dengan disertai keterangan-
keterangan serta prosedur yang benar agar dipahami dan diketahui
siswa.
Melalui metode demonstrasi siswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan mengamati segala susuatu yeng terdapat
dalam pembelajaran serta mengambil kesimpulan-kesimpulan yang
diharapkan. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah
pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat
dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat
pula mengerti materi yang diajarkan.Pada penelitian ini metode
demonstrasi digunakan untuk mempelajari materi tentang sifat-sifat
dari bangun datar. Pada penelitian tindakan kelas ini media
pembelajaran yang digunakan dalam proses demonstrasi yaitu:
1) Model Bangun Datar
Model bangun datar ini dibuat dari kertas asturo atau manila yang
berwarna. Bentuk bangun datar dibuat sesuai dengan bangun datar
yang akan diajarkan. model bangun datar ini nantinya digunakan
oleh guru untuk menjelaskan materi mengenai sifat-sifat bangun
datar pada saat kegiatan belajar mengajar. Model bangun datar
dibuat dengan tujuan agar siswa tidak hanya melihat gambar di
buku saja, tetapi siswa dapat melihat dalam bentuk nyata.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
20
2) Kertas Lipat
Kertas lipat digunakan oleh siswa untuk mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar melalui penjelasan dan demonstrasi yang dilakukan
bersama guru.
3) Lidi atau Batang Korek Api
Lidi atau batang korek api ini nantinya akan digunakan oleh siswa
untuk membuat kerangka dari bangun datar.
b. Kelebihan metode demonstrasi
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi
peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi
dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Sebagai suatu metode
pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan
metode demonstrasi menurut Sanjaya (2010:152) di antaranya adalah:
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dikurangi, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
21
c. Kelemahan Metode Demonstrasi
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga
memiliki beberapa kelemahan. Menurut Sanjaya (2010:153)
kelemahan dari metode demonstrasi ialah:
1) Metode demonstrasi memelukan persiapan yang lebih matang
sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal
sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2) Demonstrasi memerlukan perlatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan model ini memerlukan
pembiyaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang
khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja secara profesional.
Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemampuan dan
motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran
siswa.
d. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi
Menurut Sagala (2010:212) ada berbagai cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode demonstrasi, antara lain
adalah:
1) Tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai dalam jam
pertemuan itu.
2) Guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehingga
murid-murid memperoleh pengertian dan gambaran yang benar,
pembentukan sikap dan kecakapan praktis.
3) Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan digunakan.
4) Usahakan agar seluruh murid dapat mengikuti.
e. Langkah Pembelajaran Menggunakan metode demonstrasi
Menurut Sudjana (2010:93) langkah-langkah dalam
penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
22
1) Tahap persiapan
a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan media
yang akan digunakan.
b) Tetapkan rumusan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
setelah proses demonstrasi berakhir
2) Tahap pelaksanaan
a) Kegiatan awal
Guru melakukan apersepsi
b) Kegiatan inti
(1) Guru mendemostrasikan media sesuai tujuan
pembelajaran
(2) Siswa mengamati dan mengoperasikan media
(3) Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan
(4) Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran bersama-
sama
c) Kegiatan akhir
Guru menyampaikan pesan moral dan tigas rumah
3) Evaluasi
Pada akhir pembelajaran, siswa mengerjakan soal evaluasi dalam
bentuk uraian untuk mengetahui apakah siswa memahami materi
yang telah disampaikan dengan menggunakan metode
demonstrasi
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
23
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian menggunakan metode demonstrasi hasilnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.Hasil penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan oleh Kurniasari (2011) yang berjudul “Penerapan Pendekatan
Pakem Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran IPS Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Kandri Kota Semarang”.
Dalam penelitian Kurniasari menjukan bahwa metode demonstrasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan hasil penelitian pada siklus I
sebesar 63% yang menunjukan aktivitas siswa cukup dan terjadi peningkatan
pada siklus ke II 74% yang menunjukan aktivitas siswa baik. Kemudian di
siklus III meningkat lagi menjadi 92% yang menunjukan bahwa aktivitas
siswa sangat baik. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat
dari ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 61,5% dan meningkat menjadi
77% di siklus II. Kemudian di siklus III meningkat lagi menjadi 92,3%.
Penelitian yang dilakukan Rohendi dkk, dengan judul “Efektifitas
Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Mata Pelajaran Ketrampilan Komputer danPengelolaan
Informasi Di Sekolah Menengah Kejuruan” menujukan bahwa dengan
penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Setelah dilaksanakan pembelajaran pada kedua kelas diperoleh rata-rata nilai
posttest untuk kelas eksperimen sebesar 87,65 dan rata-rata nilai posttest untuk
kelas kontrol sebesar 67,69. Setelah uji statistik non prametik diperoleh nilai
0,00. Hal ini dapat diartikan kelas yang menggunakan metode demonstrasi
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
24
secara signifikan lebih baik hasilnya dibandingkan kelas konvemsional.
Sedangkan berdasarkan data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen, maka
diperoleh selisih nilai 26.87 dan selisih nilai pretest dan posttest untuk kelas
kontrol sebesar 7,96. Setelah dilakukan penghitungan pada kelas eksperimen
diperoleh rata-rata indeks N-gain sebesar 0,64. Sedangkan pada kelas kontrol
diperoleh rata-rata indeks N-gain sebesar 0,09 Hal ini dapat diartikan
kemampuan siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi lebih baik dari pada konvensional. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran demonstrasi efektif terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ketrampilan Komputer
dan Pengelolaan Informasi.
Penelitian tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan,.
perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti tersebut
Kurniasari pada mata pelajaran IPS menggunakan metode demonstrasi,
kemudian Rohendi pada mata pelajaran ketrampilan komputer dengan
menggunakan metode demonstrasi. Penelitian tersebut juga mempunyai
kesamaan pada metode demonstrasi . Berdasarkan penelitian yang relevan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa.
Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti sekarang mempunyai
perbedaan dan persamaan pada penelitian yang telah dilaksanakan terdahulu.
Perbedaannya adalah peneliti sekarang meneliti bagaimana motivasi belajar
dan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran
matematika, kemudia persamaannya adalah penggunaan metode demonstrasi.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
25
C. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar siswa pada dasarnya mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan sebagaimana
mestinya dan prestasi yang baik guru haruslah mempunyai berbagai macam
cara agar motivasi belajar siswa tinggi karena dengan motivasi yang tinggi
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pula. Untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru
salah satunya dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran.
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana
dibandingkan dengan metode lain. Menurut Sanjaya (2010:152) metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan lisan oleh guru, akan
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran yang lebih konkret.
Melalui penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran
matematika diharapkan siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari
dalam matematika. Metode demonstrasi juga dapat digunakan untuk
meningkatkan motivasi siswa.
Berdasarkan kondisi awal sebelum penelitian diketahui bahwa siswa
memiliki motivasi belajar yang rendah dan prestasi belajar yang masih belum
memuaskan karena banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria
kentuntasan minimal, kemudian dalam penelitian ini peneliti bersama guru
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
26
mengambil tindakan untuk menggunakan metode demonstrasi dengan tujuan
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan dua siklus.Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
Dalam setiap pertemuan guru menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran dengan tujuan agar motivasi dan prestasi belajar siswa
meningkat.berdasarkan deskripsi proses penelitian, kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
Belum menggunakan
metode demonstrasi
Siklus I
Siklus II
Dalam
pembelajaran guru
menggunakan
metode demonstrasi
Melalui metode demonstrasi
dan dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran
Matematika di kelas V SD
Negeri I Tiparkidul
Motivasi dan
prestasi belajar
siswa rendah
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016
27
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas maka peneliti
mengajukan hipotesis tindakan yaitu:
1. Penggunaan metode demonstrasi meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran matematika materi mengenal sifat-sifat bangun datar
di kelas V
2. Penggunaan metode demonstrasi meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran matematika materi mengenal sifat-sifat bangun datar
di kelas V
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Agustina Lestiani, FKIP UMP, 2016