BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN...

31
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Motivasi sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya motivasi yang baik siswa akan lebih mudah dan senang dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa yang belum memahami pelajaran akan berusaha untuk menanyakan kepada guru atau temannya, sehingga siswa akan mendapatkan hasil dari pembelajaran secara maksimal. Mc. Donald dalam Djamarah (2008: 148) mengatakan bahwa motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Penjelasan tersebut dapat dimaknai motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Makmun (2012: 37) berpendapat mengenai motivasi adalah: “suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, maka jalan akan terlihat terbuka untuk memperolehnya, dan seseorang tersebut berupaya mendapatkannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa 6 Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan adanya motivasi yang baik siswa akan lebih mudah dan senang

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa yang belum memahami

pelajaran akan berusaha untuk menanyakan kepada guru atau temannya,

sehingga siswa akan mendapatkan hasil dari pembelajaran secara

maksimal. Mc. Donald dalam Djamarah (2008: 148) mengatakan bahwa

motivation is a energy change within the person characterized by affective

arousal and anticipatory goal reactions. Penjelasan tersebut dapat

dimaknai motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi

untuk mencapai tujuan.

Makmun (2012: 37) berpendapat mengenai motivasi adalah: “suatu

keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk

bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”.

Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, maka jalan akan

terlihat terbuka untuk memperolehnya, dan seseorang tersebut berupaya

mendapatkannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

6

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

7

motivasi adalah suatu daya penggerak atau dorongan yang diterapkan

dalam kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku untuk

mencapai suatu tujuan. Motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar

mendorong untuk mencapai tujuan dan merubah tingkah laku, tetapi juga

dapat memberi semangat siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.

b. Macam-macam Motivasi

Motivasi dalam belajar didasari oleh dorongan yang mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dorongan tersebut

tidak hanya terbentuk dari diri siswa, tetapi juga terbentuk dari luar. Ada

dua macam motivasi menurut Djamarah (2008: 149), yaitu: 1) motivasi

instrinsik, dan 2) motivasi ekstrinsik.

Berdasarkan macam-macam motivasi diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi instrinsik muncul dari diri seseorang untuk membutuhkan

sesuatu yang dapat dipelajarinya, karena pada dasarnya motivasi merujuk

pada kebutuhan seseorang yang timbul kesadaran untuk melakukan

aktifitas belajar. Motivasi instrinsik sangat diperlukan oleh siswa untuk

belajar secara mandiri, karena siswa yang memiliki motivasi instrinsik

mempunyai kesadaran yang tumbuh dari diri sendiri untuk mendapatkan

ilmu pengetahuan. Kesadaran tersebut dilatarbelakangi oleh pemikiran

siswa yang positif bahwa ilmu pengetahuan sangat berguna bagi dirinya di

masa depan.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

8

Motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik.

Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa termotivasi untuk belajar,

misalnya di kelas guru menjadi sumber yang mendorong siswa untuk

membangkitkan minat siswa dalam belajar sehingga siswa dapat

memperoleh hasil yang diinginkan oleh guru. Dorongan-dorongan yang

dilakukan oleh guru kepada siswa dapat mempengaruhi sikap dan

perilakunya, baik positif maupun negatif.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Fungsi motivasi dalam belajar menurut Wahab (2015: 131) adalah

sebagai berikut:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian

prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.

Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan didasari oleh motivasi,

maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

Intensitas motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasinya.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

9

d. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar

Ada beberapa bentuk motivasi menurut Djamarah (2008: 159) yang

dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar siswa di kelas,

diantaranya: memberi angka, hadiah, kompetisi, ego-Involvement,

memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk

belajar, minat dan tujuan yang diakui.

Sesuai bentuk-bentuk motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan bentuk-bentuk motivasi mempunyai potensi yang besar untuk

memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar juga

mempertahankan prestasi belajar yang telah dicapai, mendorong siswa

bergairah dalam belajar, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar

merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan

sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri dan merupakan

bentuk motivasi yang cukup penting.

Memberi ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi, biasanya

siswa mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi

ulangan. Terkait dengan motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa,

sanksi berupa hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar

peraturan dapat menjadi alat motivasi, asalkan hukuman yang bersifat

mendidik.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

10

e. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2007:23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam

kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif untuk berprestasi,

yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan.

Motivasi semacam ini merupakan unsur kepribadian dan perilaku yang

berasal dari dalam diri siswa. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya

berasal dari dalam diri siswa, namun juga adanya dorongan dari luar

dan kebutuhan belajar sebagai upaya untuk menghindari kegagalan.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Dorongan dan kebutuhan dalam belajar muncul dari dalam dan

luar siswa yang menimbulkan adanya kemauan untuk belajar sesuai

dengan kebutuhannya.

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Harapan didasari oleh keyakinan yang tumbuh untuk mencapai

keinginan, contohnya siswa yang menginginkan cita-cita di masa

depannya dan mendapatkan sesuatu yang dapat dicapai.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

11

4) Adanya penghargaan dalam belajar

Penghargaan kepada siswa merupakan cara yang paling efektif

untuk meningkatkan motivasi belajar seperti menggunakan pernyataan

bagus, hebat, pintar, dan lain-lain. Pernyataan verbal dengan

memberikan penghargaan dapat menyenangkan siswa dan mengandung

makna pengakuan kepada siswa.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran

Suasana yang menarik membuat proses belajar lebih bermakna,

sesuatu yang bermakna akan selalu diingat dan dipahami seperti

pembelajaran menggunakan multimedia powerpoint di kelas

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan siswa lebih

tenang dalam mengikuti pembelajaran, karena siswa memerlukan

suasana yang nyaman pada saat belajar. Indikator motivasi belajar

dengan adanya lingkungan yang kondusif menjadi faktor pendorong

belajar siswa, dengan adanya lingkungan yang kondusif dapat

membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

12

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Hamdani (2011: 137) mendefinisikan pengertian prestasi adalah

“hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan

selama seseorang tidak melakukan kegiatan”. Prestasi merupakan hasil

yang dicapai atau diperoleh seseorang setelah melakukan pekerjaannya.

Prestasi yang diungkapkan oleh Mulyasa (2014:189) adalah “hasil yang

diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar

pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk

memenuhi kebutuhannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang biasanya cenderung

berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar bukan faktor yang

berdiri sendiri tetapi merupakan hasil dari beberapa faktor yang

melatarbelakangi dan melihat dari fungsinya prestasi tidak hanya sebagai

indikator keberhasilan tetapi juga sebagai indikator kualitas. Prestasi

belajar dalam penelitian ini merupakan hasil dari proses belajar yang

berkenaan dengan aspek pengetahuan yang dilambangkan dengan bentuk

skor atau angka. Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tingi rendahnya

prestasi belajar siswa.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

13

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa akan menghasilkan

prestasi belajar, berupa perubahan-perubahan perilaku. Prestasi belajar

yang dicapai seseorang menurut Ahmadi (2013:148) “merupakan hasil

interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam

diri(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu”.

Meningkatkan dan memahami prestasi belajar perlu memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menurut Wahab (2015:249) dapat dikelompokkan menjadi

2, yaitu: a) faktor internal, dan b) faktor eksternal

Berdasarkan kedua faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor

internal yaitu prestasi belajar seseorang berasal dari diri sendiri yaitu

terbentuk karena adanya dorongan yang muncul dari dalam (internal), baik

secara fisiologis maupun secara psikologis, beserta usaha yang

dilakukannya. Faktor internal secara fisiologis dapat berupa kondisi

jasmani. Sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, minat, sikap,

bakat dan motivasi. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non sosial.

Faktor sosial yang dimaksud, seperti: keluarga, sekolah, teman,

masyarakat. Sedangkan faktor non sosial meliputi: keadaan rumah,

fasilitas belajar, ruang belajar, sumber belajar, dan sebagainya.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

14

Penjelasan diatas mengenai faktor internal yang meliputi

intelegensi, minat, sikap, bakat dan motivasi dapat disimpulkan bahwa

intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi

rendahnya prestasi belajar, semakin tinggi tingkat intelegensinya, maka

semakin tinggi pula tingkat hasil belajar yang dicapai. Minat yaitu

keinginan atau gairah yang tinggi terhadap suatu hal, keinginan yang

tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seperti contoh, seorang siswa

yang menyukai sepak bola akan berusaha lebih keras untuk berlatih

dengan giat untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Sikap merupakan

aspek afektif yang dimiliki seseorang karena adanya pengaruh lingkungan,

baik positif maupun negatif. Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating.

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.

Faktor eksternal mengenai faktor sosial yang berada di lingkungan

keluarga tentunya menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

karena siswa biasanya melakukan aktifitas dan kebiasaan hidupnya di

lingkungan keluarga dengan bimbingan dari orangtua sehingga peran

keluarga menjadi sangat penting. Selain faktor keluarga, tentunya prestasi

belajar sangat dipengaruhi oleh guru. Peran guru dan keterlibatannya pada

proses belajar mengajar akan sangat penting, karena proses pembelajaran

di kelas sebagian besar ditentukan oleh guru.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

15

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Sardjiyo (2012:26) adalah

“bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan

masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek

kehidupan atau satu perpaduan”. Banks dalam Susanto (2015) berpendapat

bahwa IPS adalah:

The social studies that part of the elementary and high school

curriculum which has the primary responsibility for helping studies

to develop the knowledge, skill, attitude, and values needed to

participate in the civic life of their local communities the nation

and the world.

Pengertian pendidikan IPS yang dijelaskan Banks dapat dimaknai

sebagai bagian dari kurikulum di sekolah yang bertujuan untuk membantu

mendewasakan siswa supaya dapat mengembangkan pengetahuan,

ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka berpartisipasi di dalam

masyarakat, negara dan bahkan di dunia. Lingkungan masyarakat dimana

siswa tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, pastinya

dihadapkan pada berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Pendidikan IPS untuk siswa sekolah dasar tentunya berusaha

membantu dan memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan

menjadikan siswa mengerti dan memahami lingkungan sosial

masyarakatnya. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu sosial yang mempelajari manusia dan

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

16

lingkungan sebagai bekal siswa dalam kehidupan di masyarakat. IPS juga

memiliki tujuan agar siswa mampu menyikapi permasalahan yang timbul

di masyarakat dengan dinamis.

Salah satu materi yang terdapat pada pembelajaran IPS yaitu

sejarah yang dapat menumbuhkan nilai nasionalisme pada siswa sebagai

suatu kebutuhan di masa depan. Bar, Barth and Shermis (2003: 62)

berpendapat bahwa “sejarahwan terkenal macam Henry Johnson, Carl

Bekker, Charles Beard dan James Harvey Robinson mulai melihat bahwa

sejarah harus diajarkan di sekolah-sekolah dan harus diajarkan dengan

baik”. Anggapan tersebut membuktikan bahwa sejarah sebagai pelajaran

yang penting dan berguna bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakatnya.

Pendapat selanjutnya yang diungkapkan oleh Bar, Barth and Shermis

(2003:63) bahwa “siswa seharusnya mempelajari sejarah untuk

kepentingan sejarah dan mereka diharuskan menghafal sejumlah kejadian-

kejadian sejarah. Materi IPS yang cenderung banyak memungkinkan siswa

harus menghafal dalam memahami materi yang diajarkan tentunya guru

dapat memilih inovasi dalam mentransformasikan materi IPS kepada

siswa.

b. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama IPS ialah mengembangkan diri peserta didik agar

peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

17

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari. Dari rumusan

tujuan tersebut bahwa tujuan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut

Sardjiyo (2012: 28) sebagai berikut:

1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupannya kelak di masyarakat

2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat

3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi

dengan sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan

serta bidang keahlian

4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positif dan ketrampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup

yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut

5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Nur Hadi dalam Susanto (2015: 146), menyebutkan bahwa ada

empat tujuan pendidikan IPS yaitu: ”knowledge, skill, attitude, dan value”.

Pertama, knowledge, bertujuan untuk mengenal masing-masing diri siswa

dalam menjalani berbagai kehidupan dan mengenali hubungan dengan

lingkungan seperti sosial, ekonomi, sejarah, politik agar mampu menjadi

siswa yang berpijak pada kehidupan sosial masyarakat dengan baik.

Kedua, skill, bertujuan agar siswa mampu mengembangkan ketrampilan

berfikirnya untuk memecahkan masalah di kehidupan masyarakatnya.

Ketiga, attitude, terdiri dari tingkah laku berpikir yang bertujuan untuk

siswa dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, dan tingkah

laku sosial yang bertujuan untuk siswa dalam mengembangkan dirinya

agar mempunyai kesadaran dan tanggungjawab sebagai warga masyarakat.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

18

Keempat, value, bertujuan agar siswa mampu membentuk kebiasaan

positif yang diperoleh dari pendidikan IPS yang telah dipelajari di sekolah.

Tujuan khusus pada pengajaran IPS menurut Departement of

Instructions Fairfax Country Schools, Virginia dalam Bar, Barth and

Shermis (2003:150), yaitu sebagai berikut:

1. Acquiring of knowledge yaitu untuk menjadi warga negara yang

baik, maka anak perlu diberi bekal pengetahuan

2. Development of reasoning power and critical judgment. Anak

harus dilatih berpikir secara kritis, yaitu menghubungkan

dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya, kemampuan

berpikir kritis tidak bisa dilatih begitu saja, tanpa memiliki

fakta-fakta sebagai landasan berpikir.

3. Training in independent study. Anak harus dilatih untuk belajar

mandiri. Harus diajarkan bagaimana cara belajar yang baik,

memupuk minat belajar, mempergunakan waktu seefesien

mungkin.

4. Formation of habits and skill. Anak harus dilatih mempunyai

kegemaran dan ketrampilan tertentu.

5. Training in desirable patterns of conduct. Melatih anak untuk

menghayati nilai-nilai hidup yang baik, termasuk di dalamnya

etika, moral, kejujuran dan sebagainya.

Berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan IPS di atas dapat

disimpulkan bahwa dalam mempelajari kondisi manusia dan masyarakat,

siswa dapat mengamati dan mempelajari norma-norma dan kebiasaan yang

berlaku di masyarakat dengan sentuhan-sentuhan pendidikan IPS dalam

menuju perkembangannya. Sekolah dasar sebagai lembaga formal dapat

mengembangkan dan melatih potensi siswa yang mampu melahirkan

manusia yang sadar akan lingkungannya baik diri sendiri, keluarga,

maupun masyarakat. Tujuan pendidikan IPS bukan hanya membekali

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

19

berbagai informasi yang bersifat hafalan, akan tetapi pendidikan IPS harus

mampu mengembangkan ketrampilan berpikir, agar siswa mampu

mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya.

c. Manfaat Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS bertujuan untuk membentuk warga Negara yang

berkemampuan sosial sehingga menjadi warga Negara yang baik dan

bertanggung jawab dalam mempersiapkan diri sebagai anggota masyarakat

yang mentaati aturan yang berlaku. Adapun manfaat Ilmu Pengetahuan

Sosial pada kurikulum IPS tahun 2006 menurut Sardjiyo (2012:29) sebagai

berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungan

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional dan global.

Kegiatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bermanfaat bagi

siswa dalam mengetahui kondisi kehidupan masyarakat dan lingkungan.

Siswa dapat dibekali pengetahuan sosial sejak dini untuk mengetahui

kebiasaan-kebiasaan, norma, dan nilai-nilai yang diterapkan di

lingkungannya. Kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

yang tumbuh pada diri siswa muncul dari adanya asupan pembelajaran

yang diberikan oleh guru di sekolah.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

20

Nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang tumbuh pada siswa

mampu memilih mana nilai yang negatif dan mana nilai yang positif,

bahkan di kemudian hari siswa diharapkan dapat berkontribusi untuk

perbaikan kehidupan masyarakat sesuai dengan tatanan sistem nilai budaya

bangsanya. Ilmu Pengetahuan Sosial berperan besar dalam meningkatkan

kemampuan komunikasi dan bekerjasama siswa dalam proses kehidupan

di masyarakat.

d. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Standar Kompetensi :

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar :

3.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

3.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan

3.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan

kemerdekaan

4. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

a. Pengertian Learning Cycle 7E

Model pembelajaran learning cycle (pembelajaran bersiklus)

menurut Shoimin (2014:58) adalah “suatu model pembelajaran yang

berpusat pada siswa”. Menurut Fajaroh dan Dasna (2010) learning cycle

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

21

merupakan “rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisir

sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat menguasai kompetensi-

kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan

aktif”. Pembelajaran yang dimaksud dapat dikemas secara runtut dan

sistematis.

Pengertian yang diungkapkan oleh Ranner dalam Ngalimun

(2014:147) bahwa learning cycle sesuai dengan teori belajar piaget yang

berbasis kontruktivisme yang menyatakan bahwa “belajar merupakan

pengembangan aspek kognitif yang meliputi: struktur, isi, dan fungsi”.

Struktur intelektual adalah organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang

dimiliki individu untuk memecahkan masalah-masalah. Isi adalah perilaku

khas individu dalam merespon masalah yang dihadapi. Fungsi merupakan

proses perkembangan intelektual yang mencakup adaptasi dan organisasi.

Model pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model

pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis dimana pengetahuan

dibangun dari pengetahuan siswa itu sendiri. Menurut Ngalimun

(2014:145) Learning cycle adalah “suatu model yang berpusat pada

siswa”. Learning cycle menumbuhkan penguasaan kompetensi pada siswa

dalam pembelajaran yang dipandu oleh guru di kelas sehingga siswa dapat

berperan aktif untuk mewujudkan proses pembelajaran sesuai tujuan yang

targetkan.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

22

b. Langkah-langkah model pembelajaran learning cycle 7E

Model pembelajaran learning cycle dikembangkan oleh suatu tim

yang dipimpin oleh Roger Bybee dalam Warsono (2012:100) dari

Biological Science Curriculum Study (BSCS). Elsenskraft dalam

makalahnya yang berjudul Expanding the 5E Model mencoba memperluas

teknik 5E ini menjadi teknik 7E. Berdasarkan model ini, Arthur

Elsenskraft kemudian mengembangkan model menjadi 7E. Perubahan

yang terjadi pada fase Engage menjadi 2 tahapan, yaitu Elicit dan Engage,

sedangkan pada tahapan Elaborate dan Ectend. Langkah-langkah

pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Elicit

Guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awal

siswa. Fase ini guru dapat mengetahui sampai dimana pengetahuan awal

siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang akan merangsang pengetahuan awal siswa

agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan rasa penasaran

siswa tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Fase ini dimulai dengan pertanyaan mendasar yang berhubungan

dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan mengambil contoh yang

mudah diketahui siswa seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

23

2) Engage

Fase ini kegiatan pokok pembelajaran bertumpu pada upaya

bagaimana meningkatkan minat siswa, sambil menilai pemahaman awal

siswa terhadap topic yang dibahas. Fase ini dapat dilakukan dengan

demonstrasi, diskusi, membaca atau aktivitas lainnya yang digunakan

untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu

siswa. selama fase ini siswa dapat membuat hubungan antara pengalaman

belajar masa lalunya dengan pengalaman belajar sekarang.

3) Explore

Kegitan pokok pada fase ini adalah melibatkan siswa dalam pokok

bahasan atau topic pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mereka

untuk membangun pemahamannya sendiri. Siswa bekerjasama dalam tim,

lalu mengalami pengalaman bersama dengan saling berbagi dan

berkomunikasi tentang esensi pokok pembelajaran. Guru bertindak sebagai

fasilitator dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran yang diperlukan

serta mamandu siswa agar fokus dalam pembelajaran.

4) Explain

Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan dan

menjelaskan apa yang telah dipelajarinya, mengkomunikasikan dengan

teman serta fasilitator (guru) melalui suatu proses reflektif. Setelah siswa

mencapai suatu pemahaman, mereka boleh membuat ringkasan atau

menjelaskan gagasan-gagasannya.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

24

5) Elaboration

Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan symbol-

simbol, definisi-definisi, konsep-konsep dan ketrampilan-ketrampilan pada

permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.

6) Evaluate

Pada fase ini, baik siswa maupun guru menilai sejauh mana terjadi

pembelajaran dan pemahaman. Guru menilai sejauh mana siswa

memperoleh pemahaman-pemahaman tentang konsep-konsep pokok bahan

ajar dan memperoleh pengetahuan baru. Evaluasi dan penilaian dapat

berlangsung selama proses pembelajaran.

7) Extend

Fase ini bertujuan untuk berfikir, mencari, menemukan, dan

menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan

kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep

yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka

pelajari.

Tujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan

siswa untuk menerapkan learning cycle 7E pada pembelajaran di kelas.

Guru dan siswa mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari siklus

belajar.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

25

c. Kelebihan model pembelajaran learning cycle 7E

Kelebihan model pembelajaran learning cycle 7E menurut Shoimin

(2014;62) antara lain:

1) Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara

aktif dalam proses pembelajaran

2) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti oleh orang lain

3) Mampu mengembangkan potensi individu

4) Pembelajaran menjadi lebih bermakna

5. Multimedia Powerpoint

a. Pengertian Multimedia

Multimedia berasal dari bahasa latin yaitu “multus” yang berarti

banyak atau lebih dari satu dan “medium” yang berarti bentuk dan sarana

komunikasi”. Multimedia adalah media presentasi dengan menggunakan

teks, audio dan visual sekaligus. Hofstteter dalam Rusman (2013:296)

menjelaskan tentang multimedia adalah: “pemanfaatan komputer untuk

membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video

atau animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan

pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan

berkomunikasi”.

Salah satu buku referensi tentang multimedia yang berjudul

Multimedia in the Classroom dalam (Darmawan, 2013: 32), menjelaskan

bahwa multimedia is the combination of the following elements: text,

color, graphics, animations, audio and video. Pengertian ini dapat

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

26

dimaknai sebagai kombinasi berbagai elemen seperti teks, warna, grafik,

animasi, suara, dan video yang dapat disajikan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia

adalah program yang memuat item-item gambar, tulisan, suara, video yang

dapat disajikan pada powerpoint yang memungkinkan pembelajaran dapat

berlangsung efektif karena menggunakan multimedia projector yang dapat

dilihat oleh seluruh siswa secara luas.

Multimedia memiliki kelebihan bagi penggunanya, seperti yang

dijelaskan oleh Rusman (2013: 295), sebagai berikut :

a) Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan multimedia,

informasi atau materi pengajaran melalui teks dapat diingat

dengan baik jika disertai dengan gambar.

b) Menurut teori “Quantum Learning”peserta didik memiliki

modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga

tipe, yaitu: visual, auditif, dan kinestetik.

Penyampaian pembelajaran secara variatif dapat mempermudah

pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar karena adanya hal-hal

yang menarik yang dikemas oleh guru. Guru dapat mengemas

pembelajaran dengan dukungan berbagai bentuk multimedia seperti suara,

video, gambar, teks dan grafik. Keberagaman kemampuan yang dimiliki

siswa tentunya guru sebagai pemberi materi dalam menggunakan

multimedia powerpoint mempunyai banyak cara dalam mengemas

pembelajaran yang menarik.

6

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

27

Multimedia diharapkan mampu mengatasi kendala dalam proses

belajar mengajar dengan kelebihan-kelebihan multimedia itu sendiri.

Penggunaan multimedia dalam pembelajaran tentunya mengubah proses

belajar mengajar konvensional yang monoton selama ini maka dapat

digantikan dengan media pembelajaran yang baik dan interaktif, maka

penggunaan multimedia lebih efektif jika digunakan dalam pembelajaran.

Multimedia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain.

Keistimewaan tersebut menurut Munir (2010: 235) sebagai berikut:

a) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan

kemudahan umpan balik

b) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam

menentukan topik proses pembelajaran

c) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis

dalam proses pembelajaran

Keistimewaan-keistimewaan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan multimedia mampu memberikan kemasan

secara interaktif yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Penggunaan

multimedia juga memberikan alternatif sebagai perantara untuk menunjang

keberhasilan dalam suatu pembelajaran dan mampu memberikan

kemudahan umpan balik antara guru dan siswa dengan adanya interaksi

didalamnya. Multimedia memberikan kebebasan pada proses pembelajaran

untuk memilih topik atau tema pembelajaran yang disesuaikan dengan

rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru. Proses pembelajaran

menggunakan multimedia juga sangat mudah dalam penggunaannya,

karena dapat dikemas secara bebas dengan kontrol-kontrol yang sudah

terdapat pada program powerpoint.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

28

b. Pengertian Powerpoint

Program powerpoint sebagai media presentasi yang dijelaskan oleh

Noryati (2014), adalah “media yang digunakan untuk menjelaskan suatu

materi atau pesan yang dikemas dalam sebuah program komputer dan

disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor)”. Multimedia powerpoint

dapat dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran di kelas bisa melalui

proyektor, LCD, televisi sehingga materi yang diberikan kepada siswa

dapat diterima secara luas.

Pendapat yang dikemukakan oleh Rusman (2013: 301) Powerpoin

“merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu

menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam

pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak

membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data

storage)”.

Program powerpoint merupakan program komputer yang

digunakan untuk membantu penggunanya mengolah bahan presentasi.

Bantuan multimedia powerpoint memudahkan seorang guru dalam

mempresentasikan materi ajar kepada siswa dan mentransformasikan

ilmunya melalui presentasi. Powerpoint memudahkan seorang guru

menguasai kelas dan membantu siswa untuk tetap fokus dengan apa yang

diterangkan oleh guru. Seperti yang dijelaskan oleh Sagar (2014) bahwa

“Understanding the use of powerpoint and identifying practices that are

effective and meaningful can guide teacher educators in the design and

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

29

development of powerpoint presentations that support student learning in

terms of academic achievement”. Kalimat diatas menjelaskan bahwa

memahami penggunaan powerpoint sangat efektif dan bermanfaat dalam

memandu guru dalam mendesain dan mengembangkan presentasi

powerpoint untuk membantu pembelajaran siswa yang berkaitan dengan

prestasi akademik.

c. Unsur-unsur Multimedia Powerpoint

Unsur-unsur multimedia powerpoint berguna untuk

mengefektifkan pembelajaran denga baik, karena multimedia powerpoint

tidak hanya mengolah data, tetapi juga dapat mengemas teks, gambar,

suara, animasi, dan video menjadi sajian untuk menjadikan pembelajaran

lebih variatif. Adapun unsur-unsur multimedia powerpoint menurut

Purnama (2013: 8) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Unsur-unsur Multimedia Powerpoint

1

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

30

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan multimedia

powerpoint memiliki unsur-unsur yang cukup lengkap bagi penggunanya

dalam mengolah suatu materi yang akan disajikan kepada siswa di kelas.

Pertama, yaitu unsur teks yang dapat disajikan dengan berbagai bentuk

model dan font atau ukuran huruf sesuai keinginan pengguna. Kedua,

gambar dapat dibuat sendiri oelh pengguna juga dapat dilakukan dengan

cara mencari di internet atau mengambil dari kamera sesuai dengan

kebutuhan materi yang diajarkan.

Ketiga, unsur suara yaitu bentuk objek yang ditangkap melalui

indera pendengaran. Suara dapat membantu dalam menyampaikan

perkataan yang dapat dibuat sendiri atau dalam bentuk musik, suara dari

video dan lain-lain. Keempat, unsur animasi merupakan satu teknologi

yang dapat menyebabkan gambar bergerak atau bahkan bersuara. Animasi

sangat menarik jika disajikan karena dapat menghilangkan kejenuhan

siswa dalam belajar. Kelima, video merupakan objek yang ditangkap

melalui indera penglihatan. Video dapat dibuat sendiri oleh pengguna

maupun dapat mengunduh dari internet.

d. Kelebihan Powerpoint

Pemanfaatan multimedia powerpoint dapat membantu guru dalam

menyajikan materi pelajaran di kelas secara bervariasi. Fasilitas yang

terdapat pada powerpoint dapat mempermudah guru untuk membuat sajian

powerpoint dengan mudah sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

31

dengan baik. Adapun kelebihan-kelebihan powerpoint menurut Noryati

(2014) sebagai berikut:

1) Mampu menampilkan obyek – obyek yang sebenarnya tidak ada

secara fisik.

2) Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur

media seperti teks, video, animasi, image, grafuk dan sound

menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi.

3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik

sesuai dengan modalitas belajarnya.

4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama

membaca dan mendengarkan secara mudah.

Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki powerpoint di atas

dapat disimpulkan bahwa Penggunanaan powerpoint ini diharapkan dapat

menjadi salah satu alat untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar

yang menarik, inovatif dan menantang rasa ingin tahu siswa yang

kemudian dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran menggunakan multimedia powerpoint berupaya

meningkatkan motivasi belajar siswa dikarenakan powerpoint sebagai

multimedia presentasi dapat membantu guru dalam mengemas

pembelajaran yang variatif dengan adanya fasilitas yang dimiliki

powerpoint seperti tulisan, gambar, suara, video. Proses pembelajaran

akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya melihat buku dan mendengar

guru namun siswa dapat melihat pembelajaran yang menarik dari

penyajian powerpoint sehingga siswa memperoleh pengetahuan baru dan

materi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Perhatian siswa juga dapat

dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting sehingga perhatian siswa

lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar.

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

32

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Alireza Rahmani Moghadam dan

Hamideh Talafian (2015) yang berjudul Powerpoint Presentation and

Iranian High School EFL Learners’ Grammatical Knowledge and

Interest. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji pengaruh presentasi

powerpoint oleh pengajar atau guru pada pengetahuan dan tata bahasa

yang menarik. Tujuan utama dari studi empiris ini untuk menentukan

efektifitas penggunaan powerpoint dalam mengajar tata bahasa di kelas

dibandingkan dengan mengajar secara tradisional menggunakan papan

tulis dan ingin melihat penggunaan powerpoint dapat memfasilitasi siswa

belajar atau tidak. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan siswa

memiliki sikap yang positif secara umum terhadap penggunaan

powerpoint. Penelitian memberikan kontribusi terhadap pemahaman

yang lebih baik pada siswa. Siswa memahami informasi yang lebih baik

dan lebih fokus pada konten powerpoint.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati mahasiswa STKIP Doktor

Nugroho Magetan yang berjudul Efektifitas Media Powerpoint pada

Pembelajaran Bidang Studi Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02

Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015. Berdasarkan

analisis data, dapat diketahui bahwa efektifitas pemanfaatan media

power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02,

Kecamatan Maospati adalah efektif. Dalam proses belajar mengajar di

SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati sehari-harinya guru ataupun dari

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

33

siswanya selalu menggunakan media powerpoint. Penggunaan media

powerpoint tersebut siswa lebih aktif dalam belajar, lebih paham, lebih

tanggap, lebih peka untuk menerima materi dan yang jelas mereka

tidak jenuh serta lebih efektif dalam proses belajar mengajar.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratibha Sagar dan N.N. Pandey

yang berjudul The Effect of Powerpoint Presentation on Academic

Achievement of B.Ed. Teacher Trainees Penelitian tersebut bertujuan

untuk mengetahui efek dari presentasi powerpoint menghasilkan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang

didukung oleh presentasi powerpoint dibandingkan kelas kontrol yang

diajarkan secara tradisional.

C. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar siswa pada dasarnya mempengaruhi prestasi

belajar siswa. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan

sebagaimana mestinya dan prestasi yang baik guru haruslah mempunyai

berbagai macam cara agar motivasi belajar siswa tinggi karena dengan

motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Motivasi

dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui banyak cara yang dapat

dilakukan oleh guru salah satunya dengan menggunakan multimedia

powerpoint.

Multimedia powerpoint merupakan salah satu program yang sangat

populer untuk presentasi dan banyak digunakan dalam berbagai keperluan

seperti pembelajaran. Powerpoint dapat dijadikan alternatif media pada

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

34

proses pembelajaran, karena adanya berbagai bentuk tampilan yang sangat

menarik dan bentuk presentasi yang tidak monoton sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan kondisi awal sebelum penelitian diketahui bahwa

siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan prestasi belajar yang masih

belum memuaskan karena banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria

ketuntasan minimal, kemudian dalam penelitian ini peneliti bersama guru

mengambil tindakan untuk menggunakan multimedia powerpoint dengan

tujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini

menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap

pertemuan guru menggunakan multimedia powerpoint dalam pembelajaran

dengan tujuan agar motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat.

Berdasarkan deskripsi proses penelitian, kerangka berpikir dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

35

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Motivasi belajar siswa masih rendah

Prestasi belajar siswa masih rendah

Pembelajaran belum menggunakan multimedia

powerpoint

Tindakan

Tahap tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana

peneliti dan guru untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa

Siklus I

Melaksanakan rencana

peneliti dan guru

Pembelajaran

menggunakan multimedia

powerpoint

Pembelajaran dilakukan 2

kali pertemuan

Siklus I

Melaksanakan rencana

peneliti dan guru

Pembelajaran

menggunakan multimedia

powerpoint

Pembelajaran dilakukan 2

kali pertemuan

Kondisi Akhir

Penerapan multimedia powerpoint dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran IPS

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajarrepository.ump.ac.id/3918/3/BAB II_WAWAN ARIFUDIN_PGSD'17.pdf · KAJIAN TEORI . A. Deskripsi Teori . 1. Motivasi Belajar

36

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas maka peneliti

mengajukan hipotesis tindakan yaitu:

1. Penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantu multimedia

powerpoint meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS

di kelas 5

2. Penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantu multimedia

powerpoint meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS

di kelas 5

Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017