BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a....
-
Upload
truongdieu -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a....
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Media
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar. Heinich dalam Susilana (2011 : 6),
menyatakan bahwa media merupakan alat saluran komunikasi.
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti “pengantara” yaitu
perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi,
diagram, bahan cetak (printed materials), komputer dan instruktur.
Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media
pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
Danim (2010 : 7) menyatakan bahwa “Media pendidikan
merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan
oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa
atau peserta didik” Namun demikian, media bukan hanya berupa alat
atau bahan saja, akan tetapi hal – hal lain yang memungkinkan siswa
dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Sanjaya (2012 : 61)
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
9
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan
dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah
pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada
setiap orang yang memanfaatkannya”.
Media pengajaran menurut Sanjaya (2013 : 205) meliputi
perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software).
Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over
Head, Projecktor, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan
software adalah isi program yang mengandung pesan seperti
informasi yang terdapat pada transparasi atau buku dan bahan-bahan
cetak lainya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang
disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menarik dan merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar dan juga untuk lebih memudahkan guru
dalam mengajarkan atau memberikan materi yang telah disampaikan
kepada peserta didik sehingga mendorong peserta didik untuk lebih
cepat memahami materi yang diberikan oleh guru.
b. Proses Pembelajaran sebagai Proses Komunikasi
Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi,
dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
10
penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa isi / materi
pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol – simbol komunikasi
baik verbal (kata – kata & tulisan) maupun nonverbal, proses ini
dinamakan encoding (Sanjaya, 2013 : 205). Penafsiran simbol –
simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi dapat dilihat pada
gambar 2.1
Gambar 2.1 Proses Komunikasi
Namun demikian, bisa terjadi proses komunikasi mengalami
hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Bahkan
adakalanya pesan yang diterima tidak sesuai dengan maksud yang
disampaikan. Inilah yang dimaksud dengan kesalahan dalam
komunikasi. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
kesalahan komunikasi. Pertama, faktor lemahnya kemampuan
pengirim pesan dalam mengkomunikasikan informasi, sehingga
pesan yang disampaikan tidak jelas diterima, atau mungkin salah
menyampaikannya. Kedua, faktor lemahnya kemampuan penerima
pesan dalam menerima pesan yang disampaikan, sehingga ada
kesalahan dalam menginterpretasi pesan yang disampaikan. Oleh
Guru Media Peserta Didik
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
11
sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan saluran yang
berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah hakikat
dari media pembelajaran. Oleh sebab itu, bagan komunikasi
ditambah dengan unsur media dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Proses Komunikasi dengan Media
Konteks komunikasi seperti diatas, menjelaskan bahwa fungsi
media adalah sebagai alat bantu untuk guru dalam
mengomunikasikan pesan, agar proses komunikasi berjalan dengan
baik dan sempurna sehingga tidak mungkin lagi ada kesalahan.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Ada beberapa manfaat menurut Sanjaya (2012 : 69-72)
menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
1) Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu.
Peristiwa – peristiwa penting atau objek yang langka dapat
diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau
audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat
digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses
terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman
video atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu –
kupu.
2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan
bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga
mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem
peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.
Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat
menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat, yang
Guru PESAN MEDIA Peserta
Didik
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
12
sulit diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang,
gerakan pelari atau gerakan yang sedang berolahraga, atau
sebaliknya dapat mempercepat gerakan – gerakan yang lambat,
seperti gerakan pertumbuhan tanaman, perubahan warna suatu
zat dan lain sebagainya.
3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar
siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran
dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian
siswa terhadap topik tersebut maka guru memutar film terlebih
dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan
lain sebagainya.
d. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2012 : 73-75) media pembelajaran
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1) Fungsi Komunikatif
Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan
komunikasi antara penyampaian pesan dan penerima pesan.
Kadang – kadang penyampaian pesan mengalami kesulitan
manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya
mengandalkan bahasa verbal saja. Demikian juga penerima
pesan, sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi
yang disampaikan, khususnya materi – materi yang bersifat
abstrak.
2) Fungsi Motivasi
Dapat kita bayangkan pembelajaran yang hanya
mengandalkan suara melalui ceramah tanpa melibatkan siswa
secara optimal seperti yang digambarkan pada pola terpisah,
bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada diri siswa
sebagai penerima pesan, akan tetapi juga dapat mengganggu
suasana belajar. Ketika menggunakan media pembelajaran,
diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajarn dengan
demikian pengembangan media pembelajaran tidak hanya
mengandung unsur artistik saja akan tetapi juga memudahkan
siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih
meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
3) Fungsi Kebermaknaan
Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih
bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat
meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta
sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
13
tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi.
Bahkan lebih dari itu dapat meningkatkan aspek sikap dan
keterampilan.
4) Fungsi Penyamaan Persepsi
Walaupun pembelajaran diatur secara klasikal, namun
pada kenyataannya proses belajar terjadi secara individual.
Kalau kita memiliki 40 peserta didik yang belajar, mungkin
ada 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi yang
datang dari masing – masing pemikiran siswa. artinya, bisa
terjadi setiap siswa akan menginterpretasi materi pelajaran
secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran,
diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap peserta didik,
sehingga setiap peserta didik memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang disuguhkan.
5) Fungsi Individualitas
Siswa dari latar belakang yang berbeda baik dilihat dari
status sosial ekonomi maupun dari latar belakang
pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan
kemampuan belajarnya pun tidak sama. Demikian juga halnya
mengenai bakat dan minat siswa tidak mungkin sama,
walaupun secara fisik sama. Pemanfaatan media pembelajaran
berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan sikap individu yang
memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
e. Prinsip – Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam
penggunaan media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip – Prinsip
tersebut diuraikan Sanjaya (2012 : 75-77) di bawah ini :
1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta
didik belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan
demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan peserta didik, bukan dipandang dari sudut
kepentingan guru.
2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak
digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata – mata
dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan
materi, akan tetapi benar – benar untuk membantu peserta
didik belajar sesuai dengan tujuan yanng ingin dicapai.
3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki kekhasan dan
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
14
kekomplekan. Media yang akan digunakan harus sesuai
dengan kompleksitas materi pelajaran. Contohnya untuk
membelajarkan peserta didik memahami pertumbuhan jumlah
penduduk di Indonesia, maka guru perlu mempersiapkan
semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.
4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan,
dan kondisi siswa. siswa yanng memiliki kemampuan
mendengar kurang baik, akan sulit memahami pelajaran
manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian
pula sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan
yang kurang, akan sulit menangkap bahan pelajaran yang
disajikan melalui media visual.
5) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas
dan efisisensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal
belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian
juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki
nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan
efektivitas penggunaannya.
6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
dalam mengoperasikannya. Sering media yang komplek
terutama media – media mutakhir seperti komputer, LCD, dan
media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus
dalam mengopersikannya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai manfaat media
pembelajaran, fungsi media pembelajaran dan prinsip-prinsip media
pembelajaran dapat disimpulkan yaitu bahwa manfaat media ternyata
banyak sekali. Banyak manfaat media yang didapatkan asalkan
media yang digunakan merupakan media yang tepat dan cara
penggunaannya harus tepat sesuai kebutuhan siswa dan sesuai
kemampuan guru dalam mengoprasikan media. Khususnya pada
mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang sederhana
di kelas IV sekolah dasar, media kongkrit dan semi konkrit sangat
diperlukan untuk merangsang proses berpikir siswa. Media semi
konkrit Macromedia Flash bisa digunakan dalam pembelajaran
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
15
materi sifat-sifat bangun ruang sederhana, karena dalam media Flash
dapat dimasukkan animasi-animasi bangun ruang sehingga dapat
bergerak dan lebih mudah untuk menunjukkan sifat-sifat bangun
ruang tersebut secara efisien. Media yang baik adalah media yang
sesuai dengan kebutuhan siswa, tidak harus menggunakan media
yang mahal namun bisa menggunakan media yang ada disekitar yang
sekiranya bisa dimanfaatkan dan membantu proses belajar mengajar
sehingga proses belajar menjadi berkualitas. Khususnya di daerah
yang masih tertinggal, media bisa diciptakan oleh tenaga pendidik
itu sendiri dengan kreatifitasnya tanpa harus memaksakan untuk
membeli media yang memberatkan sekolah.
f. Ciri – Ciri Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2007 : 12-14) media pembelajaran memiliki
tiga ciri – ciri, yaitu sebagai berikut :
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa
atau objek.
2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan
waktu berhari – hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu
dua atau tiga menit dengan teknik penganbilan gambar time-
lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi
kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat
dengan teknik rekaman fotografi tersebut.
3) Ciri Distributuf (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian itu.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
16
g. Klasifikasi dan Macam – Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya, demikian
klarifikasi menurut Sanjaya (2013 : 211-212) yaitu:
1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a) Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar
saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti
radio dan rekaman suara.
b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,
tidak mengandung unsur suara, yang termasuk ke dalam
media ini adalah Film slide, foto, transparasi, lukisan,
gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti
media grafis.
c) Media Audiovisual, yaitu jenis media selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat
dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide
suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini
dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung
kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula
dibagi ke dalam :
a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak
seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik
dapat mempelajari hal – hal atau kejadian – kejadian yang
aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan
khusus.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh
ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain
sebagainya.
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi
ke dalam :
a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang
demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film
projector untuk memproyeksikan film, slide projektor
untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projecktor
(OHP), untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa
dukungan alat seperti macam ini, maka media semacam
ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto,
lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
17
Media Macromedia Flash yang akan dikembangkan nantinya
bila dilihat dari sudut pandang ciri-cirinya merupakan jenis media
Manipulatif (Manipulative Property) karena media ini akan
menampilkan benda-benda bangun ruang menggunakan animasi
tiruan yang diciptakan sesuai bentuk bangun ruang sederhana
diantaranya kubus, balok, kerucut tabung dan bola. Media
Macromedia Flash dilihat dari sifatnya merupakan media Audio-
visual karena media ini ditampilkan di depan kelas sehingga dapat
dilihat siswa, kemudian memiliki audio yaitu rekaman suara yang
membacakan materi dalam media Macromedia Flash. Dilihat dari
kemampuan jangkauannya media Macromedia Flash tergolong
dalam media yang mempunyai daya liput yang terbatas, karena
hanya bisa dilihat dan didengarkan dalam kelas saja tidak meluas ke
beberapa sekolah dasar secara serentak menggunakan satu media.
Media Macromedia Flash dapat dikatakan media yang
diproyeksikan akan tetapi juga bisa dikatakan tidak diproyeksikan
tergantung kebutuhan.
2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006 : 3), kata metematika
berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
18
itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau
ilmu (knowledge, science). Kata mathematika berhubungan pula
dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein
yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan aasal katanya, maka
perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan
berpikir (bernalar). Sedangkan matematika menurut James (1976)
dalam Suwangsih (2006 : 4) mengatakan Matematika adalah ilmu
tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi
menjadi 3 bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari konsep-konsep yang
berkaitan antara satu dengan yang lain dan konsep tersebut bisa
didapatkan dengan cara berpikir.
b. Ciri-ciri pembelajaran Matematika di SD
Menurut Suwangsih (2006 : 25-26) ciri-ciri pembelajaran
matematika di sekolah dasar terbagi menjadi 5 yaitu :
1). Pembelajaran matematika menggunkan metode spiral
Pembelajaran spiral dalam pembelajaran matematika
merupakan pendekatan dimana pendekatan konsep atau suatu
topik matematika selalu mengkaitkan atau menghubungkan
dengan topik sebelumnya.
2). Pembelajaran matematika bertahap
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap
yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana menuju
konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran matematika
dimulai dari yang konkret ke semi konkret dan akhirnya
kepada konsep abstrak.
3). Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
19
Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena
sesuai tahap perkembangan mental siswa maka pada
pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif.
Contoh: Pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari
definisi,tetati dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh
dari bangun tersebut dan mengenal namanya.menentukan sifat-
sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga dapat
pemahaman konsep bangun-bangun ruang itu.
4). Pembelajaran matematika menggunakan kebenaran konsisten.
Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang
konsisten artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang
satu dengan kebenaran yang lainnya. Suatu pernyataan
dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.
5). Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.
Pembelajaran secara bermakna merupakan cara
mengajarkan materi pelajaran yang mengutamakan pengertian
daripada hafalan. Dalam belajara bermakna aturan-aturan,
sifat-sifat dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi,
tetapi sebaliknya aturan-aturan, sifat-sifat dan dalil-dalil
ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di
SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang
selanjutnya.
3. Materi Bangun Ruang Sederhana
a. Pengertian bangun ruang
Menurut Diwarta (2012) bangun ruang merupakan bangun
matematika (matematica) yang memiliki isi atau volume. Bangun ruang
dalam matematika dibagi menjadi beberapa bangun ruang yakni sisi,
rusuk dan titik sudut. Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang
membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, Rusuk
merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang
sedangkan Titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang
berjumlah tiga atau lebih. Pada umumnya bangun ruang yang telah kita
kenal adalah balok, kubus, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Pada
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
20
setiap bangun ruang tersebut mempunyai rumusan dalam menghitung
luas maupun isi/volumenya.
Materi yang akan digunakan adalah materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana pada kelas IV semester II SD Negeri 3 Cindaga, kecamatan
Kebasen, Kabupaten Banyumas. Materi ini dipilih oleh peneliti karena
potensi yang dimiliki sekolah memungkinkan untuk mengembangkan
sebuah media baru yang berbeda dari biasanya. Perlu adanya
pengembangan media untuk memaksimalkan pembelajaran matematika.
Materi ini terdiri dari sifat-sifat bangun ruang sederhana seperti Kubus,
Balok, Tabung, Kerucut, dan Bola.
Berikut ini adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
akan dijadikan bahan penelitian seperti dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8. Memahami Sifat Bangun
Ruang Sederhana Dan
Hubungan Antar Bangun
Datar
8.1 Menentukan Sifat-Sifat
Bangun Ruang
Sederhana
Sumber: Panduan KTSP SK & KD
Dari tabel tersebut diketahui mengenai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti akan
menggunakan media berbasis Macromedia Flash yang berorientasi pada
model pembelajaran Van Hiele.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
21
a. Sifat-sifat bangun ruang menurut Erviana Purnamasari, Erna (2013) :
Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang.
Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun
ruang. Titik sudu adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada
bangun ruang.
1. Sifat-Sifat Kubus
Perhatikan gambar bangun kubus di bawah ini:
Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada kubus ABCD.
EFGH
a). Sisi-sisi pada kubus ABCD.EFGH adalah
- sisi ABCD - sisi EFGH
- sisi ABFE - sisi DCGH
- sisi ADHE - sisi BCGF
Jadi, adal 6 sisi pada bangun ruang kubus Sisi-sisi kubus
tersebut berbentuk persegi yang berukuran sama panjang dan
lebar.
b). Rusuk-rusuk pada kubus ABCD.EFGH adalah
- rusuk AB - rusuk EH
- rusuk EF - rusuk AD
- rusuk HG - rusuk AE
- rusuk DC - rusuk BF
- rusuk BC - rusuk CG
- rusuk FG - rusuk DH
Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus. Rusuk-rusuk
kubus tersebut mempunyai panjang yang sama.
c). Titik-titik sudut pada kubus ABCD.EFGH adalah
- titik sudut A - titik sudut D - titik sudut G
- titik sudut B - titik sudut E - titik sudut H
- titik sudut C - titik sudut F
Jadi, ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus. Dengan
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
22
demikian dapat disimpulkan bahwa:
Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam
buah persegi yang berukuran sama
2. Sifat-Sifat Balok
Perhatikan gambar bangun balok di bawah ini:
Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada balok ABCD.
EFGH
a). Sisi-sisi pada balok ABCD.EFGH adalah
- sisi ABCD - sisi EFGH
- sisi ABFE - sisi DCGH
- sisi ADHE - sisi BCGF
Jadi, adal 6 sisi pada bangun ruang balok
Sisi ABCD = Sisi EFGH
Sisi BCFG = Sisi DCGH
Sisi ABFE = Sisi EFGH
b). Rusuk-rusuk pada balok ABCD.EFGH adalah
- rusuk AB - rusuk EH
- rusuk EF - rusuk AD
- rusuk HG - rusuk AE
- rusuk DC - rusuk BF
- rusuk BC - rusuk CG
- rusuk FG - rusuk DH
Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang balok
Rusuk AB = Rusuk EF = Rusuk HG = Rusuk DC
Rusuk BC = Rusuk FG = Rusuk EH = Rusuk AD
Rusuk AE = Rusuk BF = Rusuk CG = Rusuk DH
c). Titik-titik sudut pada balok ABCD.EFGH adalah
- titik sudut A - titik sudut E
- titik sudut B - titik sudut F
- titik sudut C - titik sudut G
- titik sudut D - titik sudut H
Jadi, ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga
pasang (enam buah) persegi panjang dimana setiap
pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
dan berukuran sama.
3. Sifat-Sifat Tabung, Kerucut, dan Bola
Tabung, kerucut, dan bola sangat berbeda dengan kubus maupun
balok. Dalam ketiga bangun ruang ini terdapat sisi yang
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
23
melengkung. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang tabung,
perhatikan gambar dibawah ini.
Bangun ruang tabung memiliki 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung,
sisi atas, dan sisi bawah. Tabung memiliki 2 buah rusuk, tetapi
tidak mempunyai titik sudut. Bangun ruang kerucut mempunyai
dua buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi lengkung. Kerucut hanya
mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik sudut yang biasa
disebut titik puncak. Kemudian bangun bola hanya memiliki
sebuah sisi lengkung yang menutupi seluruh bagian ruangnya
4. Macromedia Flash
a. Pengertian Macromedia Flash
Menurut Ardinsyah (2013 : 5) Macromedia Flash
Profesional 8 (selanjutnya hanya disebut Flash) adalah sebuah
softwere yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek
dinamis sebuah web atau membuat film animasi interaktif.
Sedangkan menurut Sutopo (2003 : 60) Macromedia flash adalah
software aplikasi untuk animasi yang digunakan untuk internet.
Dengan Macromedia Flash, aplikasi Web dapat dilengkapi dengan
beberapa macam animasi, audio, interaktif animasi dan lain-lain.
Animasi dari Macromedia Flash dapat diubah ke dalam format lain
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
24
untuk digunakan pada pembuatan desain web yang tidak langsung
mengadaptasi Flash. Flash dapat digunakan untuk membuat:
1. Animasi.
2. Presentasi
3. Simulasi
4. Permainan
5. Navigasi situs web.
6. Aplikasi web.
7. Iklan dll
Flash juga dapat digunakan sebagai salah satu media
untuk pembelajaran. Karena selain kemampuan animasi, Flash
juga mampu menangani aspek interaktif antara film Flash dengan
pengguna.
Adi Rafrastara (2009 : 6) “Macromedia Flash (selanjutnya
ditulis Flash saja) merupakan software yang sangat popular di
kalangan para penikmat dan pembuat animasi. Namun sebenarnya
kemampuan Flash tidak hanya berhenti disitu saja. Dengan ide
kreatif, kita bisa membuat suatu game interaktif menggunakan
bantuan software ini. Apalagi didukung fungsi aslinya sebagai
software animasi, maka kitapun bisa menyisipkan animasi-animasi
yang bakal mempercantik tampilan game.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
Macromedia Flash adalah suatu perangkat lunak komputer yang
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
25
digunakan untuk membuat animasi dan merupakan suatu produk
unggulan untuk membuat animasi. Tidak hanya digunakan untuk
membuat animasi tetapi Macromedia Flash juga digunakan untuk
berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media presentasi
pembelajaran.
Banyak alasan yang dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan di atas. Hal ini karena Flash memang telah terbukti
kehebatan dan keunggulannya dari software-software lain.
b. Keunggulan Macromedia Flash menurut Adi Rafrastara (2009 : 7)
Keunggulan tersebut diantaranya :
1). Terintegrasi, dengan Flash kita dapat mendesain semua
komponen game, mulai dari desain karakter, background,
hingga pembuat AI (kecerdasan buatan) pada tokoh game.
2). Flash menyediakan kemampuan animasi tingkat tinggi.
3). Mudah digunakan.
Dibandingkan dengan media lain, menurut Ardinsyah (2013 : 7)
Flash memiliki keuntungan sebagai berikut:
1). Ukuran file-nya kecil, karena khusus dirancang untuk digunakan
pada web. Ukuran yang lebih kecil membuat waktu loading situs
lebih pendek.
2). Memiliki sisi interaktif. Flash bisa menerima masukan
dari pengguna.
3). Tidak perlu memiliki kemampuan sebagai programmer
untuk membuat Film Flash. Walaupun jika anda bisa
membuat program, hal itu menjadi nilai tambah, karena
Flash menyediakan sebuah bahasa pemrograman yang
disebut Action Script.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
26
5. Model Pembelajaran Van Hiele
a. Pengertian model pembelajaran Van Hiele
Menurut Trianto (2007 : 1) “Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial”.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-
tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2007 : 1). Sedangkan
menurut Joyce and Weil (1992) dalam Trianto (2007 : 1) model adalah :
Models of teaching are really models of learning. As we help
student acquire information,ideas, skills, value, ways, of thinking
and means of expressing themselves, we are also teaching them
how to learn”.
Hal ini berarti model mengajar merupakan model belajar, dengan
model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu mereka juga mengajarkan
bagaimana mereka belajar. Model pembelajaran mengacu pada model
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya
tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas Kardi S dalam
(Trianto, 2007 : 1).
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
27
Menurut Rusman (2014: 136) suatu rencana pembelajaran dapat
dikatakan sebagai model pembelajaran jika memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli
tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh
Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini
dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara
demokratis.
2) Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model
berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.
3) Dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki kegiatan belajar
mengajar di kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk
memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan urutan langkah-
langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsi-prinsip reaksi, sistem
sosial, sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan
pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model
pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
Dampak tersebut meliputi dampak pembelajaran yaitu hasil belajar
yang dapat diukur dan dampak pengiring yaitu hasil belajar jangka
panjang.
6) Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori
Van Hiele dapat disetarakan sebagai sebuah model pembelajaran kerena
memenuhi ciri-ciri model pembelajaran. Teori Van Hiele memiliki
tahap-tahap pembelajaran yang sudah sesuai dengan langkah-langkah
yang dibutuhkan dalam sebuah model.
b. Tahap-Tahap Pemahaman Model Pembelajaran Van Hiele
Menurut Ismail dalam Aisyah (2008 : 42-43) tahap-tahap
pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut :
1). Tahap Pengenalan
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
28
Siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti
bola, kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya.
Seandainya kita hadapkan dengan sejumlah bangun-bangun geometri,
anak dapat memilih dan menunjukkan bentuk segitiga. Pada tahap
pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-
bangun geometri yang dikenalnya sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri yang dikenalnya itu.
2). Tahap Analisis
Bila pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat dari
bangun-bangun geometri, tidak demikian pada tahap Analisis. Pada
tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri. Pada tahap ini anak sudah mengenal sifat-sifat bangun
geometri, seperti pada sebuah kubus banyak sisinya ada 6 buah,
sedangkan banyak rusuknya ada 12.
3). Tahap Pengurutan
Pada tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri lebih
meningkat lagi dari sebelumnya yang hanya mengenal bangun-bangun
geometri beserta sifat-sifatnya, maka pada tahap ini anak sudah mampu
mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri
dengan bangun geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini
sudah memahami pengurutan bangun-bangun geometri.
4). Tahap Deduksi
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu
mengambil kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan
secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat
khusus. Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu deduktif.
Matematika, dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan
kesimpulan, membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara
deduktif.
5). Tahap Keakuratan
Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam
memahami geometri adalah tahap keakuratan. Pada tahap ini anak
sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip
dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah
memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Dalam
matematika kita tahu bahwa betapa pentingnya suatu sistem deduktif.
Tahap keakuratan merupakan tahap tertinggi dalam memahami
geometri. Pada tahap ini memerlukan tahap berpikir yang kompleks
dan rumit.
c. Fase-Fase Pembelajaran Van Hiele
Menurut Aisyah (2008 : 49-50) fase-fase pembelajaran Van
Hiele adalah sebagai berikut :
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
29
1) Informasi
Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya-
jawab dan kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap
berpikir siswa. Dalam hal ini objek yang dipelajari adalah sifat
komponen dan hubungan antar komponen bangun-bangun segi
empat. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sambil
melakukan observasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) guru
mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik
yang dibahas. (2) guru mempelajari petunjuk yang muncul dalam
rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan diambil.
2) Orientasi
Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang
dengan cermat telah disiapkan guru. Aktivitas ini akan berangsur-
angsur menampakkan kepada siswa struktur yang memberi ciri-ciri
sifat komponen dan hubungan antar komponen suatu bangun segi
empat. Alat atau pun bahan dirancang menjadi tugas pendek
sehingga dapat mendatangkan respon khusus.
3) Penjelasan
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan
pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi. Di
samping itu, untuk membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat
dan akurat, guru memberi bantuan sesedikit mungkin. Hal tersebut
berlangsung sampai sistem hubungan pada tahap berpikir mulai
tampak nyata.
4) Orientasi bebas
Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa
tugas yang memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi
dengan banyak cara, dan tugas yang open-ended. Mereka
memperoleh pengalaman dalam menemukan cara mereka sendiri,
maupun dalam menyelesaikan tugas-tugas. Melalui orientasi di
antara para siswa dalam bidang investigasi, banyak hubungan antar
objek menjadi jelas.
5) Integrasi
Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah
dipelajari. Guru dapat membantu siswa dalam membuat sintesis ini
dengan melengkapi survey secara global terhadap apa yang telah
dipelajari. Hal ini penting, tetapi kesimpulan ini tidak menunjukkan
sesuatu yang baru. Pada akhir fase kelima ini siswa mencapai tahap
berpikir yang baru. Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar
pada tahap sebelumnya.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
30
6. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terkait dengan pengembangan media telah
dilakukan oleh banyak peneliti, diantaranya:
1. Penelitian oleh Meilani Safitri, (2013) tentang Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan
Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP. Jenis penelitian
adalah penelitian dan pengembangan (Research And Development),
lokasi penelitian di SMP Negeri 74 Palembang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media Macromedia Flash dinyatakan sebagai
media yang efektif digunakan saat pembelajaran.
2. Penelitian oleh Agustiningsih, (2015) tentang Pengembangan Desain
E-Komik Tematik Berbasis Pada Pendidikan Lingkungan Hidup
Dengan Aplikasi Macromedia Flash Untuk Kelas Permulaan Sekolah
Dasar. Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan
(Research And Development), yang dilaksanakan di 10 sekolah di
pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan E-
Komik menggunakan aplikasi Macromedia Flash memiliki kualitas
baik dan telah memenuhi kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
serta efektif diterapkan pada siswa kelas permulaan sekolah dasar.
3. Penelitian oleh Ratna Dewi Astutik, (2012) tentang Pengembangan
Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia
Flash Untuk kelas VII SMP. Jenis Penelitian adalah penelitian dan
pengembangan (Research And Development), yang dilaksanakan di
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
31
SMP Negeri 19 Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa media
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu siswa lebih
tertarik dan antusias belajar siswa lebih tampak karena media
Macromedia Flash.
4. Penelitian oleh Ardhan Inshan Pahlawan, (2013), tentang Media
Pembelajaran Matematika untuk Anak Sekolah Dasar Kelas VI
dengan Macromedia Flash 8. Jenis penelitian adalah penelitian dan
pengembangan (Research And Development). Hasil penelitian
menunjukkan program aplikasi Macromedia Flash dapat menggali
potensi kecerdasan siswa sejak dini agar dapat belajar lebih
mandiri dan kreatif tanpa harus didampingi oleh guru dan orang tua.
Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa media
pembelajaran yang dikembangkan membawa pengaruh atau dampak
positif bagi peningkatan kemampuan siswa. Penelitian – penelitian
tersebut relevan dengan penelitian ini karena mengembangkan media
melalui metode penelitian dan pengembangan, yaitu mengembangkan
Macromedia Flash namun materi yang dikembangkan berbeda.
B. Kerangka Pikir
Penggunaan media khususnya media matematika materi sifat-sifat
bangun ruang sederhana di SD Negeri 3 Cindaga masih belum optimal.
Berdasarkan kondisi faktual tersebut, maka upaya yang seharusnya dilakukan
yaitu mengembangkan media yang sudah ada menjadi lebih baik lagi yaitu
dengan mengembangan media Macromedia Flash beorientasi pada model
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
32
pembelajaran Van Hiele materi sifat-sifat bangun ruang di kelas IV sekolah
dasar. Melalui pengembangan ini diharapkan akan menghasilkan suatu media
pembelajaran yang efektif yang dapat berpengaruh baik terhadap prestasi
belajar siswa. Bila digambarkan dalam bentuk kerangka maka bisa dilihat
pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Pembelajaran yang ada di sekolah dasar mempunyai unsur-unsur yang
saling berkaitan satu sama lain dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Unsur tersebut antara lain kurikulum, guru, siswa, metode,
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar salah
satunya ditunjang dengan penggunaan media dan
model pembelajaran yang sesuai dengan tahap
berpikir siswa.
Potensi : 1. Tersedia 3 unit
komputer, 3 unit laptop serta 4 LCD 2 proyektor.
2. 90% guru dapat mengoprasikan komputer dengan baik.
Masalah : 1. Guru membutuhkan
media baru yang lebih inovasi.
2. Media mudah rusak. 3. Model pembelajaran
yang tepat sesuai karakter siswa.
Pengembangan media matematika menggunakan model
Pembelajaran Van Hiele dan Macromedia Flash di kelas IV
sekolah dasar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
33
media dan lingkungan. Salah satunya media, media digunakan untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa akan lebih
mudah dalam memahami pelajaran. Berdasarkan hasil observasi di SD N 3
Cindaga, media yang digunakan oleh guru khususnya media matematika
jumlahnya masih terbatas. Media yang digunakan pada materi sifat-sifat
bangun ruang adalah benda konkret kubus, balok, tabung, kerucut dan bola
yang jumlahnya tidak banyak dan menurut guru media tersebut gampang
rusak. Lembar observasi yang diisi oleh guru ditemukan beberapa potensi
yang seharusnya dapat mendukung dilakukannya pengembangan media
menggunakan komputer. Potensi tersebut diantaranya 90% guru bisa
mengoprasikan komputer atau laptop dengan baik, ada 3 unit komputer dan 3
unit notebook serta LCD proyektor yang tersedia di sekolah.
Guru mengharapkan suatu inovasi dalam pengembangan media untuk
melengkapi media yang sudah ada dan diharapkan mempermudah guru dalam
menjelaskan materi sehingga siswa lebih paham serta dapat menumbuhkan
motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan kondisi tersebut maka akan
dilakukan penelitian pengembangan media yang menghasilkan produk berupa
media Macromedia Flash yang masih kurang penggunaannya oleh guru
dalam proses pembelajaran. Macromedia Flash yang dikembangkan berupa
gabungan antara video dan gambar untuk semi konkrit, materi dan evaluasi
berupa game sederhana untuk menambah motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Selain menggunakan media Macromedia Flash, dalam
proses pembelajarannya nantinya juga masih menggunakan benda media
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016
34
konkrit seperti kubus, balok, tabung, kerucut dan bola. Media yang digunakan
juga harus menyesuaikan tahapan berpikir siswa, oleh karena itu dalam
pembelajarannya model yang sesuai dengan materi geometri adalah model
Van Hiele, sehingga dalam penanaman konsep guru dapat menyesuaikan
dengan keadaan siswa.
C. Hipotesis Penelitian
1. Membahas kondisi faktual penggunaan media pembelajaran matematika di
sekolah dasar sebelum dilakukan pengembangan.
2. Menghasilkan media matematika menggunakan Macromedia Flash dan
model pembelajaran Van Hiele pada materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana untuk siswa kelas IV.
3. Menghasilkan media matematika menggunakan model pembelajaran Van
Hiele berbasis Macromedia Flash pada materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana untuk kelas IV yang valid.
4. Respon guru positif terhadap media Macromedia Flash pada materi sifat-
sifat bangun ruang sederhana untuk kelas IV.
5. Respon siswa positif terhadap kepraktisan pembelajaran menggunakan
media Macromedia Flash pada materi sifat-sifat bangun ruang sederhana
untuk kelas IV.
6. Terdapat pengaruh baik media Macromedia Flash terhadap prestasi belajar
menggunakan model pembelajaran Van Hiele pada materi sifat-sifat
bangun ruang sederhana di kelas IV.
Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016