BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a....

27
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Heinich dalam Susilana (2011 : 6), menyatakan bahwa media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “pengantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan cetak (printed materials), komputer dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Danim (2010 : 7) menyatakan bahwa “Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik” Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Sanjaya (2012 : 61) Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a....

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Media

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai

perantara atau pengantar. Heinich dalam Susilana (2011 : 6),

menyatakan bahwa media merupakan alat saluran komunikasi.

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium” yang secara harfiah berarti “pengantara” yaitu

perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a

receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi,

diagram, bahan cetak (printed materials), komputer dan instruktur.

Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media

pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

Danim (2010 : 7) menyatakan bahwa “Media pendidikan

merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan

oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa

atau peserta didik” Namun demikian, media bukan hanya berupa alat

atau bahan saja, akan tetapi hal – hal lain yang memungkinkan siswa

dapat memperoleh pengetahuan. Menurut Sanjaya (2012 : 61)

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

9

“Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan

dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah

pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada

setiap orang yang memanfaatkannya”.

Media pengajaran menurut Sanjaya (2013 : 205) meliputi

perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software).

Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over

Head, Projecktor, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan

software adalah isi program yang mengandung pesan seperti

informasi yang terdapat pada transparasi atau buku dan bahan-bahan

cetak lainya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang

disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat menarik dan merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam

kegiatan belajar mengajar dan juga untuk lebih memudahkan guru

dalam mengajarkan atau memberikan materi yang telah disampaikan

kepada peserta didik sehingga mendorong peserta didik untuk lebih

cepat memahami materi yang diberikan oleh guru.

b. Proses Pembelajaran sebagai Proses Komunikasi

Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi,

dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

10

penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa isi / materi

pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol – simbol komunikasi

baik verbal (kata – kata & tulisan) maupun nonverbal, proses ini

dinamakan encoding (Sanjaya, 2013 : 205). Penafsiran simbol –

simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.

Pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi dapat dilihat pada

gambar 2.1

Gambar 2.1 Proses Komunikasi

Namun demikian, bisa terjadi proses komunikasi mengalami

hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh

pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Bahkan

adakalanya pesan yang diterima tidak sesuai dengan maksud yang

disampaikan. Inilah yang dimaksud dengan kesalahan dalam

komunikasi. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan

kesalahan komunikasi. Pertama, faktor lemahnya kemampuan

pengirim pesan dalam mengkomunikasikan informasi, sehingga

pesan yang disampaikan tidak jelas diterima, atau mungkin salah

menyampaikannya. Kedua, faktor lemahnya kemampuan penerima

pesan dalam menerima pesan yang disampaikan, sehingga ada

kesalahan dalam menginterpretasi pesan yang disampaikan. Oleh

Guru Media Peserta Didik

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

11

sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan saluran yang

berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah hakikat

dari media pembelajaran. Oleh sebab itu, bagan komunikasi

ditambah dengan unsur media dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Proses Komunikasi dengan Media

Konteks komunikasi seperti diatas, menjelaskan bahwa fungsi

media adalah sebagai alat bantu untuk guru dalam

mengomunikasikan pesan, agar proses komunikasi berjalan dengan

baik dan sempurna sehingga tidak mungkin lagi ada kesalahan.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Ada beberapa manfaat menurut Sanjaya (2012 : 69-72)

menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu.

Peristiwa – peristiwa penting atau objek yang langka dapat

diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau

audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat

digunakan manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses

terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman

video atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu –

kupu.

2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan

bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkret sehingga

mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.

Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem

peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.

Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat

menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat, yang

Guru PESAN MEDIA Peserta

Didik

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

12

sulit diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang,

gerakan pelari atau gerakan yang sedang berolahraga, atau

sebaliknya dapat mempercepat gerakan – gerakan yang lambat,

seperti gerakan pertumbuhan tanaman, perubahan warna suatu

zat dan lain sebagainya.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar

siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran

dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan

materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian

siswa terhadap topik tersebut maka guru memutar film terlebih

dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan

lain sebagainya.

d. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2012 : 73-75) media pembelajaran

mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1) Fungsi Komunikatif

Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan

komunikasi antara penyampaian pesan dan penerima pesan.

Kadang – kadang penyampaian pesan mengalami kesulitan

manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya

mengandalkan bahasa verbal saja. Demikian juga penerima

pesan, sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi

yang disampaikan, khususnya materi – materi yang bersifat

abstrak.

2) Fungsi Motivasi

Dapat kita bayangkan pembelajaran yang hanya

mengandalkan suara melalui ceramah tanpa melibatkan siswa

secara optimal seperti yang digambarkan pada pola terpisah,

bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada diri siswa

sebagai penerima pesan, akan tetapi juga dapat mengganggu

suasana belajar. Ketika menggunakan media pembelajaran,

diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajarn dengan

demikian pengembangan media pembelajaran tidak hanya

mengandung unsur artistik saja akan tetapi juga memudahkan

siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih

meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

3) Fungsi Kebermaknaan

Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih

bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat

meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta

sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

13

tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi.

Bahkan lebih dari itu dapat meningkatkan aspek sikap dan

keterampilan.

4) Fungsi Penyamaan Persepsi

Walaupun pembelajaran diatur secara klasikal, namun

pada kenyataannya proses belajar terjadi secara individual.

Kalau kita memiliki 40 peserta didik yang belajar, mungkin

ada 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi yang

datang dari masing – masing pemikiran siswa. artinya, bisa

terjadi setiap siswa akan menginterpretasi materi pelajaran

secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran,

diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap peserta didik,

sehingga setiap peserta didik memiliki pandangan yang sama

terhadap informasi yang disuguhkan.

5) Fungsi Individualitas

Siswa dari latar belakang yang berbeda baik dilihat dari

status sosial ekonomi maupun dari latar belakang

pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan

kemampuan belajarnya pun tidak sama. Demikian juga halnya

mengenai bakat dan minat siswa tidak mungkin sama,

walaupun secara fisik sama. Pemanfaatan media pembelajaran

berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan sikap individu yang

memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

e. Prinsip – Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

penggunaan media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip – Prinsip

tersebut diuraikan Sanjaya (2012 : 75-77) di bawah ini :

1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta

didik belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan

demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut

kebutuhan peserta didik, bukan dipandang dari sudut

kepentingan guru.

2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan

diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak

digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata – mata

dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan

materi, akan tetapi benar – benar untuk membantu peserta

didik belajar sesuai dengan tujuan yanng ingin dicapai.

3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki kekhasan dan

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

14

kekomplekan. Media yang akan digunakan harus sesuai

dengan kompleksitas materi pelajaran. Contohnya untuk

membelajarkan peserta didik memahami pertumbuhan jumlah

penduduk di Indonesia, maka guru perlu mempersiapkan

semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.

4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan,

dan kondisi siswa. siswa yanng memiliki kemampuan

mendengar kurang baik, akan sulit memahami pelajaran

manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian

pula sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan

yang kurang, akan sulit menangkap bahan pelajaran yang

disajikan melalui media visual.

5) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas

dan efisisensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal

belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian

juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki

nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan

efektivitas penggunaannya.

6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoperasikannya. Sering media yang komplek

terutama media – media mutakhir seperti komputer, LCD, dan

media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus

dalam mengopersikannya.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai manfaat media

pembelajaran, fungsi media pembelajaran dan prinsip-prinsip media

pembelajaran dapat disimpulkan yaitu bahwa manfaat media ternyata

banyak sekali. Banyak manfaat media yang didapatkan asalkan

media yang digunakan merupakan media yang tepat dan cara

penggunaannya harus tepat sesuai kebutuhan siswa dan sesuai

kemampuan guru dalam mengoprasikan media. Khususnya pada

mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang sederhana

di kelas IV sekolah dasar, media kongkrit dan semi konkrit sangat

diperlukan untuk merangsang proses berpikir siswa. Media semi

konkrit Macromedia Flash bisa digunakan dalam pembelajaran

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

15

materi sifat-sifat bangun ruang sederhana, karena dalam media Flash

dapat dimasukkan animasi-animasi bangun ruang sehingga dapat

bergerak dan lebih mudah untuk menunjukkan sifat-sifat bangun

ruang tersebut secara efisien. Media yang baik adalah media yang

sesuai dengan kebutuhan siswa, tidak harus menggunakan media

yang mahal namun bisa menggunakan media yang ada disekitar yang

sekiranya bisa dimanfaatkan dan membantu proses belajar mengajar

sehingga proses belajar menjadi berkualitas. Khususnya di daerah

yang masih tertinggal, media bisa diciptakan oleh tenaga pendidik

itu sendiri dengan kreatifitasnya tanpa harus memaksakan untuk

membeli media yang memberatkan sekolah.

f. Ciri – Ciri Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2007 : 12-14) media pembelajaran memiliki

tiga ciri – ciri, yaitu sebagai berikut :

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa

atau objek.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan

waktu berhari – hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu

dua atau tiga menit dengan teknik penganbilan gambar time-

lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi

kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat

dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

3) Ciri Distributuf (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara

bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

kejadian itu.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

16

g. Klasifikasi dan Macam – Macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya, demikian

klarifikasi menurut Sanjaya (2013 : 211-212) yaitu:

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :

a) Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar

saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti

radio dan rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,

tidak mengandung unsur suara, yang termasuk ke dalam

media ini adalah Film slide, foto, transparasi, lukisan,

gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti

media grafis.

c) Media Audiovisual, yaitu jenis media selain mengandung

unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat

dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide

suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini

dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung

kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula

dibagi ke dalam :

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak

seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik

dapat mempelajari hal – hal atau kejadian – kejadian yang

aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan

khusus.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh

ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain

sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi

ke dalam :

a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,

transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang

demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film

projector untuk memproyeksikan film, slide projektor

untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projecktor

(OHP), untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa

dukungan alat seperti macam ini, maka media semacam

ini tidak akan berfungsi apa-apa.

b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto,

lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

17

Media Macromedia Flash yang akan dikembangkan nantinya

bila dilihat dari sudut pandang ciri-cirinya merupakan jenis media

Manipulatif (Manipulative Property) karena media ini akan

menampilkan benda-benda bangun ruang menggunakan animasi

tiruan yang diciptakan sesuai bentuk bangun ruang sederhana

diantaranya kubus, balok, kerucut tabung dan bola. Media

Macromedia Flash dilihat dari sifatnya merupakan media Audio-

visual karena media ini ditampilkan di depan kelas sehingga dapat

dilihat siswa, kemudian memiliki audio yaitu rekaman suara yang

membacakan materi dalam media Macromedia Flash. Dilihat dari

kemampuan jangkauannya media Macromedia Flash tergolong

dalam media yang mempunyai daya liput yang terbatas, karena

hanya bisa dilihat dan didengarkan dalam kelas saja tidak meluas ke

beberapa sekolah dasar secara serentak menggunakan satu media.

Media Macromedia Flash dapat dikatakan media yang

diproyeksikan akan tetapi juga bisa dikatakan tidak diproyeksikan

tergantung kebutuhan.

2. Matematika

a. Pengertian Matematika

Menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006 : 3), kata metematika

berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari

perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

18

itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau

ilmu (knowledge, science). Kata mathematika berhubungan pula

dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein

yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan aasal katanya, maka

perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan

berpikir (bernalar). Sedangkan matematika menurut James (1976)

dalam Suwangsih (2006 : 4) mengatakan Matematika adalah ilmu

tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi

menjadi 3 bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari konsep-konsep yang

berkaitan antara satu dengan yang lain dan konsep tersebut bisa

didapatkan dengan cara berpikir.

b. Ciri-ciri pembelajaran Matematika di SD

Menurut Suwangsih (2006 : 25-26) ciri-ciri pembelajaran

matematika di sekolah dasar terbagi menjadi 5 yaitu :

1). Pembelajaran matematika menggunkan metode spiral

Pembelajaran spiral dalam pembelajaran matematika

merupakan pendekatan dimana pendekatan konsep atau suatu

topik matematika selalu mengkaitkan atau menghubungkan

dengan topik sebelumnya.

2). Pembelajaran matematika bertahap

Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap

yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana menuju

konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran matematika

dimulai dari yang konkret ke semi konkret dan akhirnya

kepada konsep abstrak.

3). Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

19

Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena

sesuai tahap perkembangan mental siswa maka pada

pembelajaran matematika di SD digunakan metode induktif.

Contoh: Pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari

definisi,tetati dimulai dengan memperhatikan contoh-contoh

dari bangun tersebut dan mengenal namanya.menentukan sifat-

sifat yang terdapat pada bangun ruang tersebut sehingga dapat

pemahaman konsep bangun-bangun ruang itu.

4). Pembelajaran matematika menggunakan kebenaran konsisten.

Kebenaran matematika merupakan kebenaran yang

konsisten artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang

satu dengan kebenaran yang lainnya. Suatu pernyataan

dianggap benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan

sebelumnya yang telah diterima kebenarannya.

5). Pembelajaran matematika hendaknya bermakna.

Pembelajaran secara bermakna merupakan cara

mengajarkan materi pelajaran yang mengutamakan pengertian

daripada hafalan. Dalam belajara bermakna aturan-aturan,

sifat-sifat dan dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi,

tetapi sebaliknya aturan-aturan, sifat-sifat dan dalil-dalil

ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di

SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang

selanjutnya.

3. Materi Bangun Ruang Sederhana

a. Pengertian bangun ruang

Menurut Diwarta (2012) bangun ruang merupakan bangun

matematika (matematica) yang memiliki isi atau volume. Bangun ruang

dalam matematika dibagi menjadi beberapa bangun ruang yakni sisi,

rusuk dan titik sudut. Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang

membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, Rusuk

merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang

sedangkan Titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang

berjumlah tiga atau lebih. Pada umumnya bangun ruang yang telah kita

kenal adalah balok, kubus, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Pada

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

20

setiap bangun ruang tersebut mempunyai rumusan dalam menghitung

luas maupun isi/volumenya.

Materi yang akan digunakan adalah materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana pada kelas IV semester II SD Negeri 3 Cindaga, kecamatan

Kebasen, Kabupaten Banyumas. Materi ini dipilih oleh peneliti karena

potensi yang dimiliki sekolah memungkinkan untuk mengembangkan

sebuah media baru yang berbeda dari biasanya. Perlu adanya

pengembangan media untuk memaksimalkan pembelajaran matematika.

Materi ini terdiri dari sifat-sifat bangun ruang sederhana seperti Kubus,

Balok, Tabung, Kerucut, dan Bola.

Berikut ini adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

akan dijadikan bahan penelitian seperti dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Memahami Sifat Bangun

Ruang Sederhana Dan

Hubungan Antar Bangun

Datar

8.1 Menentukan Sifat-Sifat

Bangun Ruang

Sederhana

Sumber: Panduan KTSP SK & KD

Dari tabel tersebut diketahui mengenai standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti akan

menggunakan media berbasis Macromedia Flash yang berorientasi pada

model pembelajaran Van Hiele.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

21

a. Sifat-sifat bangun ruang menurut Erviana Purnamasari, Erna (2013) :

Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang.

Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun

ruang. Titik sudu adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada

bangun ruang.

1. Sifat-Sifat Kubus

Perhatikan gambar bangun kubus di bawah ini:

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada kubus ABCD.

EFGH

a). Sisi-sisi pada kubus ABCD.EFGH adalah

- sisi ABCD - sisi EFGH

- sisi ABFE - sisi DCGH

- sisi ADHE - sisi BCGF

Jadi, adal 6 sisi pada bangun ruang kubus Sisi-sisi kubus

tersebut berbentuk persegi yang berukuran sama panjang dan

lebar.

b). Rusuk-rusuk pada kubus ABCD.EFGH adalah

- rusuk AB - rusuk EH

- rusuk EF - rusuk AD

- rusuk HG - rusuk AE

- rusuk DC - rusuk BF

- rusuk BC - rusuk CG

- rusuk FG - rusuk DH

Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus. Rusuk-rusuk

kubus tersebut mempunyai panjang yang sama.

c). Titik-titik sudut pada kubus ABCD.EFGH adalah

- titik sudut A - titik sudut D - titik sudut G

- titik sudut B - titik sudut E - titik sudut H

- titik sudut C - titik sudut F

Jadi, ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus. Dengan

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

22

demikian dapat disimpulkan bahwa:

Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam

buah persegi yang berukuran sama

2. Sifat-Sifat Balok

Perhatikan gambar bangun balok di bawah ini:

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada balok ABCD.

EFGH

a). Sisi-sisi pada balok ABCD.EFGH adalah

- sisi ABCD - sisi EFGH

- sisi ABFE - sisi DCGH

- sisi ADHE - sisi BCGF

Jadi, adal 6 sisi pada bangun ruang balok

Sisi ABCD = Sisi EFGH

Sisi BCFG = Sisi DCGH

Sisi ABFE = Sisi EFGH

b). Rusuk-rusuk pada balok ABCD.EFGH adalah

- rusuk AB - rusuk EH

- rusuk EF - rusuk AD

- rusuk HG - rusuk AE

- rusuk DC - rusuk BF

- rusuk BC - rusuk CG

- rusuk FG - rusuk DH

Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang balok

Rusuk AB = Rusuk EF = Rusuk HG = Rusuk DC

Rusuk BC = Rusuk FG = Rusuk EH = Rusuk AD

Rusuk AE = Rusuk BF = Rusuk CG = Rusuk DH

c). Titik-titik sudut pada balok ABCD.EFGH adalah

- titik sudut A - titik sudut E

- titik sudut B - titik sudut F

- titik sudut C - titik sudut G

- titik sudut D - titik sudut H

Jadi, ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga

pasang (enam buah) persegi panjang dimana setiap

pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)

dan berukuran sama.

3. Sifat-Sifat Tabung, Kerucut, dan Bola

Tabung, kerucut, dan bola sangat berbeda dengan kubus maupun

balok. Dalam ketiga bangun ruang ini terdapat sisi yang

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

23

melengkung. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang tabung,

perhatikan gambar dibawah ini.

Bangun ruang tabung memiliki 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung,

sisi atas, dan sisi bawah. Tabung memiliki 2 buah rusuk, tetapi

tidak mempunyai titik sudut. Bangun ruang kerucut mempunyai

dua buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi lengkung. Kerucut hanya

mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik sudut yang biasa

disebut titik puncak. Kemudian bangun bola hanya memiliki

sebuah sisi lengkung yang menutupi seluruh bagian ruangnya

4. Macromedia Flash

a. Pengertian Macromedia Flash

Menurut Ardinsyah (2013 : 5) Macromedia Flash

Profesional 8 (selanjutnya hanya disebut Flash) adalah sebuah

softwere yang dapat digunakan untuk menambahkan aspek

dinamis sebuah web atau membuat film animasi interaktif.

Sedangkan menurut Sutopo (2003 : 60) Macromedia flash adalah

software aplikasi untuk animasi yang digunakan untuk internet.

Dengan Macromedia Flash, aplikasi Web dapat dilengkapi dengan

beberapa macam animasi, audio, interaktif animasi dan lain-lain.

Animasi dari Macromedia Flash dapat diubah ke dalam format lain

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

24

untuk digunakan pada pembuatan desain web yang tidak langsung

mengadaptasi Flash. Flash dapat digunakan untuk membuat:

1. Animasi.

2. Presentasi

3. Simulasi

4. Permainan

5. Navigasi situs web.

6. Aplikasi web.

7. Iklan dll

Flash juga dapat digunakan sebagai salah satu media

untuk pembelajaran. Karena selain kemampuan animasi, Flash

juga mampu menangani aspek interaktif antara film Flash dengan

pengguna.

Adi Rafrastara (2009 : 6) “Macromedia Flash (selanjutnya

ditulis Flash saja) merupakan software yang sangat popular di

kalangan para penikmat dan pembuat animasi. Namun sebenarnya

kemampuan Flash tidak hanya berhenti disitu saja. Dengan ide

kreatif, kita bisa membuat suatu game interaktif menggunakan

bantuan software ini. Apalagi didukung fungsi aslinya sebagai

software animasi, maka kitapun bisa menyisipkan animasi-animasi

yang bakal mempercantik tampilan game.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Macromedia Flash adalah suatu perangkat lunak komputer yang

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

25

digunakan untuk membuat animasi dan merupakan suatu produk

unggulan untuk membuat animasi. Tidak hanya digunakan untuk

membuat animasi tetapi Macromedia Flash juga digunakan untuk

berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media presentasi

pembelajaran.

Banyak alasan yang dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan di atas. Hal ini karena Flash memang telah terbukti

kehebatan dan keunggulannya dari software-software lain.

b. Keunggulan Macromedia Flash menurut Adi Rafrastara (2009 : 7)

Keunggulan tersebut diantaranya :

1). Terintegrasi, dengan Flash kita dapat mendesain semua

komponen game, mulai dari desain karakter, background,

hingga pembuat AI (kecerdasan buatan) pada tokoh game.

2). Flash menyediakan kemampuan animasi tingkat tinggi.

3). Mudah digunakan.

Dibandingkan dengan media lain, menurut Ardinsyah (2013 : 7)

Flash memiliki keuntungan sebagai berikut:

1). Ukuran file-nya kecil, karena khusus dirancang untuk digunakan

pada web. Ukuran yang lebih kecil membuat waktu loading situs

lebih pendek.

2). Memiliki sisi interaktif. Flash bisa menerima masukan

dari pengguna.

3). Tidak perlu memiliki kemampuan sebagai programmer

untuk membuat Film Flash. Walaupun jika anda bisa

membuat program, hal itu menjadi nilai tambah, karena

Flash menyediakan sebuah bahasa pemrograman yang

disebut Action Script.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

26

5. Model Pembelajaran Van Hiele

a. Pengertian model pembelajaran Van Hiele

Menurut Trianto (2007 : 1) “Model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial”.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang

akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-

tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan

pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2007 : 1). Sedangkan

menurut Joyce and Weil (1992) dalam Trianto (2007 : 1) model adalah :

Models of teaching are really models of learning. As we help

student acquire information,ideas, skills, value, ways, of thinking

and means of expressing themselves, we are also teaching them

how to learn”.

Hal ini berarti model mengajar merupakan model belajar, dengan

model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau

memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan

mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu mereka juga mengajarkan

bagaimana mereka belajar. Model pembelajaran mengacu pada model

pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya

tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran,

lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas Kardi S dalam

(Trianto, 2007 : 1).

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

27

Menurut Rusman (2014: 136) suatu rencana pembelajaran dapat

dikatakan sebagai model pembelajaran jika memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli

tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh

Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini

dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara

demokratis.

2) Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model

berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir

induktif.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki kegiatan belajar

mengajar di kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk

memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.

4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan urutan langkah-

langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsi-prinsip reaksi, sistem

sosial, sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan

pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model

pembelajaran.

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

Dampak tersebut meliputi dampak pembelajaran yaitu hasil belajar

yang dapat diukur dan dampak pengiring yaitu hasil belajar jangka

panjang.

6) Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan

pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori

Van Hiele dapat disetarakan sebagai sebuah model pembelajaran kerena

memenuhi ciri-ciri model pembelajaran. Teori Van Hiele memiliki

tahap-tahap pembelajaran yang sudah sesuai dengan langkah-langkah

yang dibutuhkan dalam sebuah model.

b. Tahap-Tahap Pemahaman Model Pembelajaran Van Hiele

Menurut Ismail dalam Aisyah (2008 : 42-43) tahap-tahap

pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut :

1). Tahap Pengenalan

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

28

Siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti

bola, kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya.

Seandainya kita hadapkan dengan sejumlah bangun-bangun geometri,

anak dapat memilih dan menunjukkan bentuk segitiga. Pada tahap

pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-

bangun geometri yang dikenalnya sifat-sifat dari bangun-bangun

geometri yang dikenalnya itu.

2). Tahap Analisis

Bila pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat dari

bangun-bangun geometri, tidak demikian pada tahap Analisis. Pada

tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangun-bangun

geometri. Pada tahap ini anak sudah mengenal sifat-sifat bangun

geometri, seperti pada sebuah kubus banyak sisinya ada 6 buah,

sedangkan banyak rusuknya ada 12.

3). Tahap Pengurutan

Pada tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri lebih

meningkat lagi dari sebelumnya yang hanya mengenal bangun-bangun

geometri beserta sifat-sifatnya, maka pada tahap ini anak sudah mampu

mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri

dengan bangun geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini

sudah memahami pengurutan bangun-bangun geometri.

4). Tahap Deduksi

Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu

mengambil kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan

secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat

khusus. Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu deduktif.

Matematika, dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan

kesimpulan, membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara

deduktif.

5). Tahap Keakuratan

Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam

memahami geometri adalah tahap keakuratan. Pada tahap ini anak

sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip

dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah

memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Dalam

matematika kita tahu bahwa betapa pentingnya suatu sistem deduktif.

Tahap keakuratan merupakan tahap tertinggi dalam memahami

geometri. Pada tahap ini memerlukan tahap berpikir yang kompleks

dan rumit.

c. Fase-Fase Pembelajaran Van Hiele

Menurut Aisyah (2008 : 49-50) fase-fase pembelajaran Van

Hiele adalah sebagai berikut :

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

29

1) Informasi

Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya-

jawab dan kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap

berpikir siswa. Dalam hal ini objek yang dipelajari adalah sifat

komponen dan hubungan antar komponen bangun-bangun segi

empat. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sambil

melakukan observasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) guru

mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik

yang dibahas. (2) guru mempelajari petunjuk yang muncul dalam

rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan diambil.

2) Orientasi

Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang

dengan cermat telah disiapkan guru. Aktivitas ini akan berangsur-

angsur menampakkan kepada siswa struktur yang memberi ciri-ciri

sifat komponen dan hubungan antar komponen suatu bangun segi

empat. Alat atau pun bahan dirancang menjadi tugas pendek

sehingga dapat mendatangkan respon khusus.

3) Penjelasan

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan

pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi. Di

samping itu, untuk membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat

dan akurat, guru memberi bantuan sesedikit mungkin. Hal tersebut

berlangsung sampai sistem hubungan pada tahap berpikir mulai

tampak nyata.

4) Orientasi bebas

Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa

tugas yang memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi

dengan banyak cara, dan tugas yang open-ended. Mereka

memperoleh pengalaman dalam menemukan cara mereka sendiri,

maupun dalam menyelesaikan tugas-tugas. Melalui orientasi di

antara para siswa dalam bidang investigasi, banyak hubungan antar

objek menjadi jelas.

5) Integrasi

Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah

dipelajari. Guru dapat membantu siswa dalam membuat sintesis ini

dengan melengkapi survey secara global terhadap apa yang telah

dipelajari. Hal ini penting, tetapi kesimpulan ini tidak menunjukkan

sesuatu yang baru. Pada akhir fase kelima ini siswa mencapai tahap

berpikir yang baru. Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar

pada tahap sebelumnya.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

30

6. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terkait dengan pengembangan media telah

dilakukan oleh banyak peneliti, diantaranya:

1. Penelitian oleh Meilani Safitri, (2013) tentang Pengembangan Media

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan

Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP. Jenis penelitian

adalah penelitian dan pengembangan (Research And Development),

lokasi penelitian di SMP Negeri 74 Palembang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa media Macromedia Flash dinyatakan sebagai

media yang efektif digunakan saat pembelajaran.

2. Penelitian oleh Agustiningsih, (2015) tentang Pengembangan Desain

E-Komik Tematik Berbasis Pada Pendidikan Lingkungan Hidup

Dengan Aplikasi Macromedia Flash Untuk Kelas Permulaan Sekolah

Dasar. Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan

(Research And Development), yang dilaksanakan di 10 sekolah di

pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan E-

Komik menggunakan aplikasi Macromedia Flash memiliki kualitas

baik dan telah memenuhi kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

serta efektif diterapkan pada siswa kelas permulaan sekolah dasar.

3. Penelitian oleh Ratna Dewi Astutik, (2012) tentang Pengembangan

Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia

Flash Untuk kelas VII SMP. Jenis Penelitian adalah penelitian dan

pengembangan (Research And Development), yang dilaksanakan di

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

31

SMP Negeri 19 Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa media

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu siswa lebih

tertarik dan antusias belajar siswa lebih tampak karena media

Macromedia Flash.

4. Penelitian oleh Ardhan Inshan Pahlawan, (2013), tentang Media

Pembelajaran Matematika untuk Anak Sekolah Dasar Kelas VI

dengan Macromedia Flash 8. Jenis penelitian adalah penelitian dan

pengembangan (Research And Development). Hasil penelitian

menunjukkan program aplikasi Macromedia Flash dapat menggali

potensi kecerdasan siswa sejak dini agar dapat belajar lebih

mandiri dan kreatif tanpa harus didampingi oleh guru dan orang tua.

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa media

pembelajaran yang dikembangkan membawa pengaruh atau dampak

positif bagi peningkatan kemampuan siswa. Penelitian – penelitian

tersebut relevan dengan penelitian ini karena mengembangkan media

melalui metode penelitian dan pengembangan, yaitu mengembangkan

Macromedia Flash namun materi yang dikembangkan berbeda.

B. Kerangka Pikir

Penggunaan media khususnya media matematika materi sifat-sifat

bangun ruang sederhana di SD Negeri 3 Cindaga masih belum optimal.

Berdasarkan kondisi faktual tersebut, maka upaya yang seharusnya dilakukan

yaitu mengembangkan media yang sudah ada menjadi lebih baik lagi yaitu

dengan mengembangan media Macromedia Flash beorientasi pada model

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

32

pembelajaran Van Hiele materi sifat-sifat bangun ruang di kelas IV sekolah

dasar. Melalui pengembangan ini diharapkan akan menghasilkan suatu media

pembelajaran yang efektif yang dapat berpengaruh baik terhadap prestasi

belajar siswa. Bila digambarkan dalam bentuk kerangka maka bisa dilihat

pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Pembelajaran yang ada di sekolah dasar mempunyai unsur-unsur yang

saling berkaitan satu sama lain dalam menentukan keberhasilan proses

pembelajaran. Unsur tersebut antara lain kurikulum, guru, siswa, metode,

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar salah

satunya ditunjang dengan penggunaan media dan

model pembelajaran yang sesuai dengan tahap

berpikir siswa.

Potensi : 1. Tersedia 3 unit

komputer, 3 unit laptop serta 4 LCD 2 proyektor.

2. 90% guru dapat mengoprasikan komputer dengan baik.

Masalah : 1. Guru membutuhkan

media baru yang lebih inovasi.

2. Media mudah rusak. 3. Model pembelajaran

yang tepat sesuai karakter siswa.

Pengembangan media matematika menggunakan model

Pembelajaran Van Hiele dan Macromedia Flash di kelas IV

sekolah dasar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

33

media dan lingkungan. Salah satunya media, media digunakan untuk

membantu guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa akan lebih

mudah dalam memahami pelajaran. Berdasarkan hasil observasi di SD N 3

Cindaga, media yang digunakan oleh guru khususnya media matematika

jumlahnya masih terbatas. Media yang digunakan pada materi sifat-sifat

bangun ruang adalah benda konkret kubus, balok, tabung, kerucut dan bola

yang jumlahnya tidak banyak dan menurut guru media tersebut gampang

rusak. Lembar observasi yang diisi oleh guru ditemukan beberapa potensi

yang seharusnya dapat mendukung dilakukannya pengembangan media

menggunakan komputer. Potensi tersebut diantaranya 90% guru bisa

mengoprasikan komputer atau laptop dengan baik, ada 3 unit komputer dan 3

unit notebook serta LCD proyektor yang tersedia di sekolah.

Guru mengharapkan suatu inovasi dalam pengembangan media untuk

melengkapi media yang sudah ada dan diharapkan mempermudah guru dalam

menjelaskan materi sehingga siswa lebih paham serta dapat menumbuhkan

motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan kondisi tersebut maka akan

dilakukan penelitian pengembangan media yang menghasilkan produk berupa

media Macromedia Flash yang masih kurang penggunaannya oleh guru

dalam proses pembelajaran. Macromedia Flash yang dikembangkan berupa

gabungan antara video dan gambar untuk semi konkrit, materi dan evaluasi

berupa game sederhana untuk menambah motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Selain menggunakan media Macromedia Flash, dalam

proses pembelajarannya nantinya juga masih menggunakan benda media

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Mediarepository.ump.ac.id/1777/3/BAB II.pdf · a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

34

konkrit seperti kubus, balok, tabung, kerucut dan bola. Media yang digunakan

juga harus menyesuaikan tahapan berpikir siswa, oleh karena itu dalam

pembelajarannya model yang sesuai dengan materi geometri adalah model

Van Hiele, sehingga dalam penanaman konsep guru dapat menyesuaikan

dengan keadaan siswa.

C. Hipotesis Penelitian

1. Membahas kondisi faktual penggunaan media pembelajaran matematika di

sekolah dasar sebelum dilakukan pengembangan.

2. Menghasilkan media matematika menggunakan Macromedia Flash dan

model pembelajaran Van Hiele pada materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana untuk siswa kelas IV.

3. Menghasilkan media matematika menggunakan model pembelajaran Van

Hiele berbasis Macromedia Flash pada materi sifat-sifat bangun ruang

sederhana untuk kelas IV yang valid.

4. Respon guru positif terhadap media Macromedia Flash pada materi sifat-

sifat bangun ruang sederhana untuk kelas IV.

5. Respon siswa positif terhadap kepraktisan pembelajaran menggunakan

media Macromedia Flash pada materi sifat-sifat bangun ruang sederhana

untuk kelas IV.

6. Terdapat pengaruh baik media Macromedia Flash terhadap prestasi belajar

menggunakan model pembelajaran Van Hiele pada materi sifat-sifat

bangun ruang sederhana di kelas IV.

Pengembangan Media Matematika..., Muhammad Muadz, FKIP, UMP, 2016