BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang...

15
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Kajian teori ini membahas pengertian pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, nilai karakter gotong royong, pengertian ekstrakurikuler, bentuk kegiatan ekstrakurikuler, pengertian ekstrakurikuler pramuka, tujuan pramuka, kegiatan pramuka penggalang. 1. Pendidikan Karakter a. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan merupakan hal yang harus kita pahami bahwasannya sesuatu yang dapat menambah wawasan untuk diterpakan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan juga suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi- potensi diri dan memajukan kesempurnaan hidup manusia. Seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah uasaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran ajar peserta didik secara aktif menyumbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20 Tahun 2003 pasal 1). Pendapat lain juga mengungkapkan bahwasannya pengertian pendidikan merupakan suatu pembelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam setiap perkembangannya agar peserta didik menjadi manusia yang utuh, mandiri, tidak selalu bergantung kepada orang lain dan berkarakter (Elfachmi, 2016: 4).

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Kajian teori ini membahas pengertian pendidikan karakter, tujuan

pendidikan karakter, nilai karakter gotong royong, pengertian ekstrakurikuler,

bentuk kegiatan ekstrakurikuler, pengertian ekstrakurikuler pramuka, tujuan

pramuka, kegiatan pramuka penggalang.

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan hal yang harus kita pahami bahwasannya sesuatu

yang dapat menambah wawasan untuk diterpakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan juga suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi-

potensi diri dan memajukan kesempurnaan hidup manusia. Seperti yang

disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa

pendidikan adalah uasaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran ajar peserta didik secara aktif menyumbangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20 Tahun 2003 pasal 1).

Pendapat lain juga mengungkapkan bahwasannya pengertian pendidikan

merupakan suatu pembelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta

didik dalam setiap perkembangannya agar peserta didik menjadi manusia yang

utuh, mandiri, tidak selalu bergantung kepada orang lain dan berkarakter

(Elfachmi, 2016: 4).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

13

Karakter adalah cara berperilaku yang khas dari setiap individu dalam

berinteraksi dengan lingkungan masyarakat yang luas. Karakter juga sebagai

nilai perilaku seseorang yang berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan dan pola pikir yang mempengaruhi sikap

perasaan, perbuatan dan perkataan. (Samani dan Hariyanto, 2012 : 41).

Pendapat lain menjelaskan bahwa karakter merupakan watak atau

kepribadian yang terbentuk dan diyakini dapat digunakan sebagai landasan

untuk cara bertindak, bersikap maupun berfikir. Karakter juga suatu kebajikan

yang ditanamkan melalui pengenalan, mengajak untuk mempraktikan, dan

kemudian menjadi suatu kebiasaan (Sahlan, 2012:13).

Karakter merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan secara

sadar maupun tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari dalam bersikap maupun

bertindak. Karakter juga dapat menjadi penanda atau ciri khusus sebagai

pembeda setiap manusia, yaitu dapat melalui ciri perilaku, pola pikir, perbuatan

dan perkataan yang diucapkan.

Pengertian pendidikan dan karakter telah dijelaskan. Pada dasarnya

pendidikan karakter memiliki arti sebagai pembelajaran atau tuntunan kepada

peserta didik terhadap nilai-nilai karakter agar menjadi manusia yang memiliki

moral dan budi pekerti yang baik dan memiliki raga dan pikiran yang

menjadikan sikap positif. (Samani dan Hariyanto, 2012:45). Penjelasan lain

mengenai pendidikan karakter diungkapkan juga oleh Fitri (2012:21)

menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk membentuk

kebiasaan positif anak sejak dini agar dapat tumbuh dan terbiasa dengan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

14

kebiasaan dan sifat yang baik serta dapat mengambil keputusan dengan baik

dan bijak dan mepraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengertian yang sudah diuraikan dapat diambil kesimpulan

bahwasannya Pendidikan karakter merupakan usaha yang terencana secara

sadar untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik dan

membentuk karakter yang ada pada diri peserta didik agar memiliki kepedulian

yang tinggi terhadap sesama dan lingkungan sekitar dan untuk menjadikan

peserta didik yang berakhlak mulia. Selain itu juga bertujuan agar peserta didik

memiliki karakter yang terarah dan baik.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Untuk mewujudkan terbentuknya karakter tidaklah mudah, karakter yang

berarti mengukir hingga terbentuknya pola memerlukan proses panjang melalui

pendidikan karakter. Dengan demikian pendidikan karakter memiliki tujuan

yang harus dicapai. Sesuai yang dijelaskan oleh Fitri (2012:22) yang

menjelaskan pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian

peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki sikap dan perilaku yang

bertanggung jawab dan menjadi pribadi yang positif sehingga dapat

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pendidikan karakter menurut Mulyasa (2012:9) pendidikan

karakter bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kepada peserta didik

pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan karakter. Tujuan

pendidikan karakter juga untuk mengembangkan peserta didik menjadi manusia

yang kreatif, mandiri dan berwawasan yang luas, hal tersebut sangat perlu

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

15

dikembangkan pada peserta didik karena peserta didik adalah calon penerus

bangsa.

Berdasarkan penjelasan tentang tujuan pendidikan karakter diatas dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter ialah untuk menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai karakter yang ada pada diri peserta didik. Selain itu

ialah untuk meningkatkan kualitas diri dan kepribadian peserta didik yang

nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Nilai Karakter Gotong royong

Dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah mengacu pada nilai-nilai

karakter yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat agar nantinya tujuan dari

pendidikan karakter dapat terlaksana dengan baik. Terdapat 5 karakter yang

telah diterapkan oleh pemerintah yaitu : (1) Religius, (2) nasionalis, (3) gotong

royong, (4) mandiri, (5) integritas.

Gotong royong merupakan salah satu nilai karakter dari ke lima karakter

yang telah diterapkan oleh pemerintah pusat. Adapun nilai gotong royong

merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling

membantu dan menyelesaikan masalah yang ada atau untuk mencari solusinya.

Nilai gotong royong memiliki subnilai sebagai berikut: kerjasama, solidaritas,

saling menolong, kekeluargaan (Samani dan Hariyanto, 2012 ).

a. Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial antar perorangan atau

kelompok-kelompok manusia untuk mencapai satu tujuan atau berupa

tujuan bersama. Kerja sama timbul karena interaksi orang perorangan

dengan kelompoknya dan kelompok lainnya. Kerja sama juga timbul

apabila mereka memiliki kepentingan yang sama pada saat bersamaan dan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

16

telah melakukan akad atau kesepakatan untuk saling membantu dan

menyelesaikan sesuatu yang telah dipilihnya.

b. Solidaritas merupakan kesatuan kepentingan atau simpati sebagai salah satu

anggota, atau dapat diartikan sebagai suatu perasaan atau ungkapan yang

ada pada kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Solidaritas

juga dapat dikatakan sebagai kesepakatan atau kepentingan dan tanggung

jawab individu dalam kelompok

c. Saling menolong merupakan sikap membantu atau meringankan beban

orang lain dengan melakukan sesuatu bantuan. Bantuan yang dimaksud

dapat berbentuk tenaga, waktu, dana, pikiran atau ide dan doa sekalipun.

Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Apabila kita

ingin ditolong maka kita juga harus menolong saudara kita. Dengan tolong

menolong dapat membina hubungan baik dengan semua orang dan juga

dapat memupuk rasa kasih sayang terhadap tetangga, teman, saudara, rekan

kerja dan seluruh masyarakat.

d. Kekeluargaan atau keluarga merupakan salah satu kelompok atau kumpulan

manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat

terkecil. Kekeluargaan atau keluarga tidak selalu ada hubungan darah,

ikatan perkawinan, tetapi mereka memiliki kedekatan dan misi tertentu

sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai keluarga. Kekeluargaan

juga dikatakan kebersamaan atau kedekatan yang sangat erat antara dua

orang atau lebih.

Nilai karakter gotong royong merupakan nilai sosial yang harus dimiliki

setiap individu, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

17

hidup sendiri tetapi saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Dengan

demikian nilai karakter gotong royong sangatlah penting untuk diterapkan

kepada anak sejak dini. Oleh sebab itu pihak sekolah berupaya menanamkan

pendidikan karakter gotong royong. Nilai karakter gotong royong tidak hanya

dapat diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran di kelas saja,

melainkan dapat diimplementasikan melalui berbagai cara, salah satunya adalah

melalui kegiatan ekstrakurikuler.

2. Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakn kegiatan di luar kelas guna untuk

mengembangkan kreatifitas, bakat, minat dan karakter melalui kegiatan yang

dilakukan di luar jam efektif belajar. Pengertian ekstrakurikuler menurut

Permendikbud RI No 62 Tahun 2014 pasal 1 tentang kegiatan ekstrakurikuler

pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menyebutkan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di

luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah

bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan utama persekolahan yang

dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam

struktur program. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik dalam jam-jam

pelajaran setiap hari. Kegiatan intrakurikuler ini dilakukan untuk mencapai

tujuan minimal setiap mata pelajaran/bidang studi yang tergolong inti maupun

khusus.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

18

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih

memperdalam dan menghayati materi yang telah dipelajari dalam kegiatan

intrakurikuler di dalam kelas, seperti berkunjung ke museum, taman safari,

botani, kebun, pasar dll. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun

kelompok namun tetap dengan arahan guru.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pembelajaran dengan

bimbingan dari pihak tertentu yang bertujuan untuk memperluas wawasan dan

mengembangkan nilai-nilai karakter atau sikap yang lebih mengarah pada bakat

minat dan pengembangan diri siswa. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan

dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik

dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah. Ekstrakurikuler yang ada di

sekolah dibagi menjadi 2 yaitu ekstrakurikuler pilihan dan ekstrakurikuler

wajib, bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang ada pada setiap sekolah

berbeda karena setiap sekolah mengembangkan ekstrakurikuler pilihan dengan

kondisi sekolah.

b. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Setiap sekolah memiliki bentuk ekstrakurikuler yang berbeda-beda

berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan sekolah. Bentuk ekstrakurikuler

sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan minat siswa terdapat 2 macam

bentuk, yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan sesuai yang

dikembangkan oleh masing masing sekolah.

Bentuk ekstrakurikuler berdasarkan lampiran permendikbud no 62 tahun

2014 bahwasannya ekstrakurikuler pilihan misalnya : (1) krida berupa :

kepramukaan, latihan kepemimpinan siswa (LKS), palang merah remaja

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

19

(PMR), usaha kesehatan sekolah (UKS), pasukan pengibar bendera (Paskibra)

dan lainnya. (2) karya ilmiah misalnya : kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan

penugasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian dan lainnya. (3)

latihan olah bakat, latihan olah minat misalnya : pengembangan bakat olahraga,

seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan

komunikasi, rekayasa dan lainnya. (4) keagamaan misalnya : pesantren kilat,

ceramah keagamaan, baca tulis Al-Qur’an dan lainnya. (5) bentuk kegiatan

lainnya.

Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang telah disebutkan terdapat

ekstrakurikuler wajib yaitu ekstrakurikuler pramuka. Ekstrakurikuler wajib

merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus dilaksanakan di setiap sekolah

dasar dan menengah. Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus ada

disetiap sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa yang ada di sekolah tersebut,

karena dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terdapat kegiatan yang dapat

membentuk karakter peserta didik.

3. Pramuka

a. Pengertian Pramuka

Gerakan kepramukaan merupakan gerakan yang membentuk kepribadian

dan sikap kemandirian. Sesuai dengan yang disebutkan Permendikbud RI No

63 Tahun 2014 pasal 1 tentang pendidikan pramuka merupakan sarana untuk

membentuk kepribadian peserta didik mulai dari akhlak mulia, kemandirian,

ketrampilan dan kreatifitas agar lebih berkembang.

Pramuka merupakan proses pendidikan di luar lingkungan jam belajar

sekolah dan lingkungan keluarga yang dibentuk berupa kegiatan menarik dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

20

menyenangkan, teratur dan sehat yang dilakukan di alam terbuka dengan

menggunakan metode khusus yaitu metode kepramukaan. Yang sasaran

akhirnya berupa pembentukan watak dan budi pekerti (Pramana, 2011:29).

Pramuka memamng sebagai pelengkap pendidikan di lingkungan sekolah

dan keluarga, yang mana dengan tujuan untuk mengisi kebutuhan yang tidak

didapatkan dari kedua lingkungan tersebut. Disamping itu pramuka

mengembangkan pengetahuan, minat dan bakat yang dimiliki peserta didik.

Ekstrakurikuler pramuka memiliki tingkatan atau pengolongan

berdasarkan umur, seperti yang dikatakan oleh Pramana (2011: 50) gerakan

pramuka merupakan pendidikan non formal yang bertujuan membentuk setiap

anggota pramuka memiliki sikap yang baik. Untuk memudahkan dalam

pencapain tujuan tersebut dibentuklah penggolongan pramuka berdasarkan usia

yaitu : (1) siaga merupakan anggota pramuka yang berumur 7-10 tahun, (2)

penggalang merupakan anggota pramuka yang berumur 11-15 tahun, (3)

penegak merupakan anggota pramuka berusia 16-20 tahun, (4) pandega

merupakan anggota pramuka dewasa yang berusia 21-25 tahun, dan yang

terakhir (5) Pembina merupakan pelatih yang terlibat aktif sebagai pendidik dan

pembimbing adik-adik anggota pramuka yang biasanya berumur diatas 26

tahun.

Berdasarkan pengertian pramuka yang telah diuraikan dapat diambil

kesimpulan bahwa pengertian pramuka adalah kegitan yang dilakukan di

lingkungan alam terbuka sebagai pelengkap yang tidak didapat di lingkungan

sekolah maupun lingkungan keluarga. Sebagaimana memiliki tujuan untuk

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

21

mengembangkan kepribadian serta kreatifitas peserta didik memiliki karakter

yang baik.

b. Tujuan pramuka

Ekstrakurikuler pramuka sebgai ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti

oleh seluruh peserta didik tingkat sekolah dasar dan tingkat menengah memiliki

alasan dan tujuan tersendiri. Setiap kegiatan pramuka selalu mencerminkan

nilai-nilai pendidikan karakter, jadi secara tidak langsung pramuka merupakan

kegiatan yang mendukung sekolah untuk mengembangkan nilai-nilai karakter

di sekolah dasar.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 12 tahun 2010 pasal 4

tentang gerakan pramuka menjelaskan bahwa pramuka memiliki tujuan untuk

membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa,

berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin menjunjungn nilai-nilai

luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup kader bangsa dalam menjaga dan

membangun negara kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila serta

melstarikan lingkungan hidup. Berdasarkan tujuan pramuka yang sudah

diuraikan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan ekstrakurikuler

pramuka memiliki tujuan untuk membentuk kepribadian dari peserta didik agar

memiliki karakter yang positif dan baik.

c. Pengertian Pramuka Penggalang

Organisasi pramuka di sekolah memiliki berbagai golongan atau tingkatan

yang salah satunya adalah pramuka golongan penggalang. Pramuka penggalang

merupaka tingkatan pramuka muda dalam organisasi pramuka. Pramuka

penggalang merupakan sebutan bagi anggota pramuka yang berusia antara 11-

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

22

15 tahun. Kata penggalang berasal dari sejarah Indonesia yang merujuk pada

masa penggalangan kesatuan dan persatuan bangsa. Tingkatan pramuka

penggalang meliputi ramu, rakit, dan terap (Pramana, 2011 : 51).

Kegiatan latihan pasukan penggalang dititik beratkan pada kegiatn yang

bersifat regu atau kelompok. Ketika melakukan pembinan terhadap pramuka

penggalang, Pembina harus menggunakan konsep ing ngarsa sung tuladha

(yang di depan memberikan contoh), ing madya mangun karsa ( yang di tengan

memberikan semangat), dan tut wuri handayani ( yang di belakang memberikan

dorongan).

d. Kegiatan Pramuka Penggalang

Kegiatan pramuka penggalang adalah kegiatan yang memilki karakter

dinamis, progresif dan menantang. Ketika melakukan kegiatan pramuka

penggalang seorang pembina harus pintar dan kreatif untuk mengemas kegiatan

agar lebih menarik. Pembina pramuka sebagai kunci selama kegiatan

berlangsung dan Pembina harus membangun hubungan komunikasi baik

dengan anggotanya.

Kegiatan pramuka biasanya diawali dengan upacara sesuai golongan

kemudian dilanjutkan dengan berkumpul sesuai regu guna menerima

pengarahan dari Pembina tentang hal-hal yang akan dilakukan pada hari itu.

Kegiatan pramuka penggalang memilki kegiatan yang melatih kemandirian,

menantang dan berkarakter. Setiap anggota pramuka penggalang

dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang di sebut regu. Setiap regu terdiri

atas delapan orang penggalang. Regu dipimpin oleh seorang pimpinan regu

(PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

23

Satuan pramuka penggalang adalah satuan terpisah dimana pramuka

penggalang putra dan pramuka penggalang putri dipisah tidak digabungkan

menjadi satu. Dalam pramuka penggalang memiliki nama nama regu untuk

mengidentifikasi regu tersebut. Nama regu putra diambil dari nama-nama

hewan misalnya harimau, kobra dan elang. Sedangkan nama-nama regu

pramuka penggalang putri di ambil dari nama-nama tumbuhan/bunga semisal,

anggrek, mawar, melati dll. Pramuka penggalang memiliki kode kehormatan

yaitu janji pramuka penggalang berupa trisatya yang berbeda dengan pramuka

siaga dan kode moral berupa dasa dharma.

4. Keterkaitan Pendidikan Karakter, Ekstrakurikuler dan Pramuka.

Pembahasasan di atas telah menjelaskan tentang pendidikan karakter,

karakter gotong royong, ekstrakurikuler dan Pramuka. Keterkaitan dari

pendidikan karakter, karakter gotong royong, ekstrakurikuler dan Pramuka

merupakan kesatuan fokus analisis penelitian, yang mana pendidikan karakter

merupakan pendidikan kepribadian atau watak yang harus dimiliki oleh seluruh

individu terlebih pada karakter gotong royong, yang mana karakter gotong

royong merupakan karakter yang mendasar untuk manusia belajar menjadi

mahluk sosial yang tidak hidup sendirian melaikan hidup berdampingan dengan

lingkungan dan masyarakat sekitar yang saling membutuhkan satu dengan yang

lainnya.

Kaitannya dengan ekstrakurikuler pramuka, bahwa ekstrakurikuler

pramuka merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pembelajaran di kelas

yang mana dijadikan sebagai sarana penanaman nilai karakter serta memiliki

tujuan untuk memberikan pengalaman baru yang tidak didapatkan di

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

24

lingkungan kelas maupun di lingkungan keluarga. Ekstrakurikuler pramuka

memiliki berbagai kegiatan yang melibatkan regu atau kelompok yang mana

peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan teman dalam regunya. Dengan

demikian karakter gotong royong dapat ditanamkan pada ekstrakurikuler

pramuka dengan tujuan untuk meminimalisir melemahnya karakter gotong

royong pada peserta didik.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

25

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1.1 Tabel penelitian relevan

No Judul Penelitian Identitas Peneliti Hasil Persamaan Perbedaan

1 Analisis pendidikan

karakter siswa pada

kegiatan

ekstrakurikuler

karawitan di SDN

Purwantoro 1 Malang

Skripsi Aris

Munandar. 2018.

Mahasiswa program

studi pendidikan guru

sekolah dasar.

Universits

Muhammadiyah

Malang

Nilai-nilai karakter

yang muncul setelah

mengikuti

ekstrakurikuler

karawitan adalah

religious, jujur,

toleransi, cinta tanah

air, damai tanggung

jawab dan peduli sosial

Penelitian ini

memiliki

kesamaan yaitu

meneliti tentang

penanaman nilai

karakter

Perbedaannya

adalah

penanaman

nilai karakter

pada

penelitian ini

mengacu pada

keseluruhan

nilai karakter

dan penelitian

ini pada

ekstrakurikule

r karawitan

serta pada

tempat

penelitian

yang berbeda

2 Penguatan pendidikan

karakter gotong royong

melalui ekstrakurikuler

pramuka tingkat siaga

di SDN Ketawang

gede Malang

Skripsi Alivia

Mayvita Erliandari.

2018. Mahasiswa

program studi

pendidikan guru

sekolah dasar.

Universits

Muhammadiyah

Malang

Pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di SDN

Ketawang gede malang

sudah berjalan dengan

baik, dan nlai karakter

yang ditanamkan

dalam ekstrakurikuler

pramuka tingkat siaga

diantaranya adalah,

sikap saling

menghargai, kerjasama

dan bermusyawarah,

solidaritas dan tolong

menolong.

Penelitian ini

memiliki

kesamaan yaitu

meneliti tentang

penanaman nilai

karakter gotong

royong pada

kegiatan

ekstrakurikuler

pramuka

Perbedaannya

adalah dalam

pemilihan

ekstrakurikule

r penelitian ini

melakukan

pengamatan

pada tingkatan

siaga.

Perbedaan

lainnya adalah

pada tempat

penelitian

berlangsung

3 Analisis nilai-nilai

pendidikan karakter

pada ekstrakurikuler

pramuka di SDN

Lorejo 2 Kabupaten

Bliar

Skripsi Nike

Rahmawati. 2017.

Mahasiswa program

studi pendidikan guru

sekolah dasar.

Universits

Muhammadiyah

Malang

Nilai-nilai karakter

sudah mulai muncul

pada ekstrakurikuler

pramuka diantaranya

adalah, religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kreatif, mandiri,

menghargai prestasi,

cinta tanah air, peduli

social, rasa tanggung

jawab. Beberapa

kendala yang ditemui

yaitu beberapa siswa

terkadang tidak

memperhatikan pelatih

Penelitian ini

memiliki

kesamaan yaitu

penelitian ini

sama-sama

menganalisis

tentang nilai-

nilai karakter

yang terdapat

pada

ekstrakurikuler

pramuka.

Perbedaannya

adalah

penelitian ini

menganalisis

nilai-nilai

karakter

secara

keseluruhan.

Perbedaan

lainnya adalah

pada tempat

penelitian

berlangsung

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a.eprints.umm.ac.id/49950/3/BAB II.pdf · merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan kerja sama untuk saling membantu dan menyelesaikan masalah yang

26

C. Kerangka pikir

Fakta (Kondisi di lapangan)

Berdasarkan hasil Observasi awal di

SDN Kauman 1 Malang

1. Banyaknya kegiatan yang melibatkan

tim pada kegiatan ekstrakurikuler

pramuka.

2. Pembina pramuka memiliki

pemahaman yang baik mengenai

kepramukaan.

3. Sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah dapat dikatakan cukup

lengkap untuk melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler pramuka,

meskipun ada beberapa peralatan

yang belum tersedia.

Harapan

1. Pendidikan karakter gotong royong dapat

diterapkan dengan baik melalui

ekstrakurikuler pramuka

2. Pembina Pramuka memiliki pemahaman

yang baik mengenai kepramukaan dan

karakter.

3. Sekolah menyediakan fasilitas yang

memadai untuk kegiatan pramuka karena

sarana dan prasarana sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan pelaksanaan

pendidikan karakter disekolah.

Bagaimana pelaksanaan

penanaman nilai karakter

gotong royong melalui kegiatan

ekstrakurikuler pramuka di

SDN Kauman 1 Malang

Apa saja faktor penghambat dan

pendukung dalam melakukan

penanaman pendidikan karakter

gotong royong di SDN Kauman

1 Malang

Bagaimana upaya mengatasi

faktor penghambat dalam

melakukan penanaman

pendidikan karakter gotong

royong di SDN Kauman 1 Malang

Melemahnya nilai karakter gotong royong pada peserta didik

akibat Perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Judul

Analisis penanaman karakter gotong royong melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa

golongan penggalang SDN Kauman 1 Malang