BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Podcast Sebagai Media Komunikasi ...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Podcast Sebagai Media Komunikasi ...
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Podcast Sebagai Media Komunikasi Baru
Pakar komunikasi memberikan beragam definisi tentang komunikasi.
Definisi komunikasi menurut Harrold Lasswel, Who says what in which
channel to whom with what effect memberikan gambaran tentang komunikasi
yang merupakan proses transmisi sebuah pesan. Pada umumnya, komunikasi
adalah proses menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan media sehingga akan memunculkan efek.
Media komunikasi yang merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Terdapat macam media sebagai sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun audio visual, dan teknologi perangkat. Kemajuan
teknologi mampu menambah fungsi media tanpa merubah tujuan dari pesan
yang ingin disampaikan sehingga media pun dapat berkembang dari masa ke
masa. Adapula beberapa jenis media komunikasi berdasarkan fungsinya :
1. Fungsi Produksi
Dengan fungsi produksi media komunikasi digunakan untuk
menghasilkan sebuah informasi. Contoh yang terdapat pada word
processor atau komputer pengolah data.
2. Fungsi Reproduksi
Dengan fungsi reproduksi dari media komunikasi di gunakan untuk
memproduksi ulang dan akan memproses infomasi secara ganda.
10
3. Fungsi Penyampaian Infomasi
Dari fungsi ini media yang digunakan untuk menyebarkan dan
menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran pesan.
Contoh terdapat pada telepon, chat, email, dan lain-lain.
Beberapa bentuk dari media komunikasi yaitu, media cetak yang
dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan secara cetak atau media
yang dapat di pegang (surat kabar, brosur, koran, dan lain-lain), media visual
yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara visual atau yang dapat
dipandang oleh komunikan (televisi, video, foto, dan lain-lain), media audio
menggunakan media untuk menyampaikan pesan menggunakan suara dan
tanda-tanda yang diterima oleh indra pendengar (radio, musik, tape, dan lain-
lain), dan media audio visual yang menyampaikan pesan dengan
mengandalkan indra pendengar dan penglihatan dari komunikan (televisi dan
film). Terdapat beberapa macam media pada zaman dulu sebelum mengenal
perangkat dan internet, seperti media batu, daun lontar, kentongan, dan asap.
Kini telah berkembang menjadi koran, radio, telepon, televisi, YouTube,
Podcast, handphone, internet dan media sosial.
Media baru adalah satu media yang unggul dengan teknologi digital dalam
menyampaikan pesan. Teknologi digital yang dibangun dalam media baru ini
adalah dengan memudahkan mengakses informasi pada media secara cepat.
Terdapat beberapa kategori media baru seperti internet dan website. Media baru
merupakan media yang mengandalkan sebuah koneksi dan gadged. Kemudahan
dengan cepat mengakses informasi pada media baru menyebabkan interaksi
menjadi semakin mudah pula. Walaupun media baru unggul dengan teknologi
11
digital namun bukan termasuk kategori media digital. Selain ciri interaktif dan
intelektual, media baru menggunakan video, audio, teks, dan gambar yang dirubah
menjadi digital merupakan sisi teknologi multimedia yang merupakan salah satu
dari tiga unsur dalam media baru. Media baru sebagai telematik yang merupakan
perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda
pula. Beberapa jenis media baru, seperti streaming video, web, komunitas online,
iklan web, ruang obrolan dala platform, media sosial da lain sebaganya. Adanya
media baru melengkapi kekurangan yang ada di media lama. Pada masa media
lama koran dapat di baca di atas kertas, di media baru koran dapat diakses
menggunakan internet sehingga menjadikan media baru lebih mudah dalam
mendapatkan informasi.
2.2 Efektivitas Komunikasi
Efektivitas komunikasi dilingkungan sangat dipengaruhi oleh proses
komunikasi dari komunikator kepada komunikan. Ditinjau dari teknis
pelaksanaan nya, maka proses ini dilakukan untuk mendapatkan timbal balik
dari komunikan. Kemampuan dalam menyampaikan pesan dengan baik,
menjadi pendengar yang baik, dan menggunakan media merupakan bagian
dalam melakukan komunikasi yang efektif. Terdapat beberapa timbal balik
yang dihasilkan jika komunikasi dijalankan dengan efektif, yaitu adanya
perubahan pengetahuan dari pertukaran informasi (belum tau menajadi tau),
terjadi perubahan persepsi atau pendapat, perubahan pada sikap (setuju
menjadi tidak setuju/sebaliknya), perubahan dalam pengambilan keputusan,
terjadi perubahan perilaku, perubahan sosial, perubahan pada interest atau
ketertarikan, dan perubahan dalam pengambilan keputusan.
12
Dalam membangun komunikasi yang efektif dipperlukan lima dasar
penting yaitu usaha untuk memahami lawan bicara, kemampuan memenuhi
komitmen, kemampuan menjelaskan harapan, kemauan meminta maaf ketika
salah, dan menujukan integritas. Untuk mencapai komunikasi yang efektif,
komunikator harus mengidentifikasi calon komunikan, menentukan tujuan
komunikasi, merancang pesan, memilih media, memilih sumber dari pesan,
dan mengumpulkan umpan balik. Hal yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan komunikasi yang efektif adalah mengumpulkan umpan
balik untuk mengkoreksi sebuah keberhasilan dari penyampaian informasi.
Pengumpulan umpan balik dilakukan dengan riset untuk mengetahui pasti
siapa yang menjadi sasaran atau komunikan.
2.3 Efektivitas Podcast Dalam Penyebaran Informasi
Informasi merupakan sebuah kumpulan data dan pengalaman pada
suatu kejadian. Saat mengetahui sebuah peristiwa yang terjadi dan
disampaikan melalui media ataupun lisan disebut dengan menyebarkan
informasi. Data yang terbukti kebenaran nyaatau diolah atau diinterprestasi
untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah informasi.
Sistem olah mengolah data menjadi informasi atau mengoalah data menjadi
berguna bagi penerimanya (Lipursari, 2013).
Informasi akan menjadi baik apabila disampaikan dengan komunikasi
yang baik. Dengan mendapatkan data pada organisasi atau kumpulan oang
membuat terbentuk informasi yang valid. Informasi biasanya disebarkan
secara langsung maupun melalui media seperti media audio, visual, maupun
13
audio visual. Informasi juga merupakan pesan utama yang dikemas untuk
disebarkan melalui media.
Efek dari adanya informasi yang disampaikan/diterima adalah adanya
pengetahuan baru yang didapatkan, perubahan dari cara berpikir dan
pandangan. Namun hal-hal yang terjadi dari efek informasi tidak
menimbulkan perubahan pada tindakan dari penerima informasi.
Efektivitas merupakan wujud dari akibat dalam suatu aktivitas, pengaruh,
manfaat, yang diharapkan dapat membawa hasil dari tujuan bersama. Efektivitas
merupakan hasil dari tujuan yang telah tercapai. Efektivitas adalah sama dengan
hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan (Aan Komariah, 2005). Efektivitas
merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana, dan prasarana dalam jumlah
tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasislkan sejumlah
barang barang dari sebuah jasa yang telah dijalankan. Maka itu efektivitas
menunjukan hasil keberhasilan dari tercapainya sasaran yang ditetapkan da
mencapai tujuannya (Sagala, 2016). Apabila hasil mendekati dengan sasaran
maka semakin tinggi efektifitasnya. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat
dengan efisiensi. Dapat digambarkan bahwa efektivitas merupakan hasil dari
memenuhi tujuan yang diharapkan. Hasil dari efektivitas pun akan berbeda-beda
definisi nya, namun sama dari arti hasil dari sebuh tujuan tertentu.
Efektivitas dapat diukur dengan (Etzioni Amitai, 2000) :
a. Adaptasi
b. Integrasi
c. Motivasi
14
d. Produk
e. Kepuasan
Efektivitas podcast sebagai penyebaran informasi dilakukan tanpa harus
mendapatkan timbal balik yang menyebabkan perubahan pada tindakan,
podcast sebagai media hanya membantu untuk mendistribusikan informasi
kepada sasaran yang tepat. Dengan melihat efek dari adanya media podcast
kepada pendengar nya akan diketahui keberhasilan dari proses distribusi
pesan dari media tersebut.
2.4 Era Komunikasi Audio
Komunikasi audio yang merupakan media yang hanya dapat diterima
oleh indra pendengar karena disampaikan dengan pesan berupa lambang
audiktif baik verbal maupun nonverbal. Pesan yang disampaikan oleh media
audio berupa kata-kata, musik ataupun backsound. Era komunikasi audio
terlihat sejak tahun 1844 dengan menggunakan telegrafi yang dilakukan
Morse mengirimkan berita kawat dari Baltimore ke Washington. Fenomena
dalam era komunikasi audio menjadi dasar berkembang nya menyampaikan
pesan melalui teknologi berbasis audio.
Perkembangan era komunikasi audio yaitu :
a. Telegrafi
b. Telepon
c. Radio
d. -Ht, dll.
15
Era komunikasi audio disetiap masa nya tidak terlalu banyak perubahan
yang signifikan, hanya saja pesan lebih baik dalam segi penyampaian.
Kemajuan pada era komunikasi audio yang tidak lagi dirasa khas seperti tidak
seluruh media berbasis audio menjadi sangat personal. Dan dalam media yang
mula nya hanya berupa audio namun semakin berkembangnya zaman maka
media tersebut menjadi media audio, seperti telepon yang merambah ke arah
komunikasi yang dapat bertatap muka dan radio yang dikemas dalam bentuk
podcast namun diunggah pada platform audio visual. Pada era ini menjadikan
media audio terpadang lebih simpel dalam menemani setiap aktivitas.
Pada era komunikasi audio pada masa itu merupakan media yang sangat
efektif dalam menyebarkan informasi karena teknologi belum lengkap seperti
saat ini. Namun konsep audio pada era itu menjadi dasar media audio saat ini
menjadi lengkap dan telah berinovasi lebih fleksibel.
2.5 Podcast
2.5.1 Sejarah Podcast
Media audio podcast sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, berawal
hanya pengguna Apple Broadcast hingga sekarang dapat di akses bebas
menggunakan platform online. Media yang berasal dari Amerika ini memiliki
revolusi siaran konvensional dengan kebebasan on demand. Saat sedang
menikmati siaran podcast pendengar tidak lagi harus menunggu acara yang
ingin di dengar, hanya dengan mencari topik siaran maka pengedengar dapat
menikmati saat itu juga. Munculnya ide podcast pertama kali adalah saat
pertemuan antara Adam Curry dan Dave Winer pada awal tahun 2000. Lalu
16
di kembangkan hingga tahun 2004, Adam berhasil menulis program iPodder,
yang memungkinkan dirinya mengunduh secara otomatis internet radio
broadcast ke iPod miliknya. Podcast hadir pada tamun 2005 namun baru
mulai dilirik pendengarnya pada tahun 2007. Pada saat itu belum banyak
pengunggah podcast yang menjadikan banyak variasi podcast sesuai kategori
nya (Watson, 2019).
Podcast dapat didengarkan dengan segala suasana, karena memiliki banyak
kriteria dalam isi sebuah rekaman audio yang diuungah dalam podcast. Terdapat
beberapa platform yang mendukung tersedia nya podcast, seperti :
a. iTunes
b. Stitcher
c. Google Play
d. Spotify
Dari empat ruang tersebut, Spotify memiliki ruang paling sering
dikunjungi pendengar podcast. Spotify memberikan kategori tersendiri untuk
menampung berbagai jenis podcast. Hal ini memudahkan pendengar untuk
memilih sesuai dengan suasana yang sedang terjadi. Di dalam kategori yang
disediakan oleh Spotify masih menampilkan detil dari sub-kategori nya
seperti, Stories podcast, True Crime podcst, News & Politics podcast,
Comedy podcast, Sports & Recreation podcast, Society & Culture podcast,
Educational podcast, Life & health podcast, Business & Techonoly podcast,
Arts & Entertaiment podcast, Music Podcast, Games Podcast, dan Kid &
Family Podcast. Sub-kategori ini sangat menggambarkan jumlah keragaman
tipikal dan tema dari konten creator podcast.
17
Pertengahan tahun 2019 podcast merambah materi dalam bentuk video.
Sehingga saat ini podcast mengacu pada podcast audio dan podcast video.
Kini istilah podcast diartikan dengan materi audio dan video yang tersedia di
internet yang dapat dipindah secara otomatis ke media portable baik secara
gratis dan berlangganan (Efi, Yudhapramesti, & Aristi, 2017).
2.5.2 Jenis-Jenis Podcast
Sama seperti hal nya jenis music dan genre film, podcast pun memiliki
banyak jenis yang dapat di kategorikan sesuai dengan pendengarnya. Walaupun
podcast merupakan salah satu dari hasil media baru, namun podcast tidak
melibatkan pendengar nya berinteraksi. Podcast merupakan komunikasi satu
arah yang hanya dapat memberikan informasi, berbeda dengan radio yang
memberikan kesempatan pendengarnya untuk berinteraksi.
Ada tiga jenis podcast, seperti (Putra, 2018) :
1. Podcast Interview
Jenis ini merupakan yang paling sering ditemui dalam konten podcast.
Podcast interview merupakan siaran yang dilakukan antara dua
penyiar dan mebahas suatu topic tertentu. Jenis podcast ini biasanya
dilakukan oleh satu penyiar dan satu bintang tamu. Isi dari podcast ini
biasa nya menyesuaikan dengan bintang tamu yang diundang saat
siaran berlangsung. Obrolan yang di rekam juga tidak terlalu perlu
disiapkan, karena penyiar akan mengulik bintang tamu secara reflek
seperti sedang mengajak berdiskusi. Banyak para podcaster
menggeluti jenis podcast ini, karena dirasa mudah dan dapat
menggunakan isu yang lebih luas. Contoh nya seperti podcast dari
18
Cerita Kumparan yang biasa membahas dengan beragam kategori
berbeda setiap unggahan yang biasa nya membahas mengenai
kehidupan sosial. PORD (Podcast Raditya Dika) yang sering
membahas mengenai keresahan kehidupan bersama artis-artis ternama.
Dan salah satu nya pula podcast dari Dochisadega merupakan jenis
Podcast Interview. Dochisadega Podcast merupakan salah satu
podcast yang mengulik tema perusahaan dalam komunitas pengguna
street wear.
2. Solo Podcast
Salah satu jenis podcast ini digeluti oleh pengguna podcast yang baru.
Jenis ini mempermudah podcaster baru dalam memperlajari proses
membangun konten podcast. Dengan memulai dengan jenis solo
podcast ini hanya dilakukan oleh satu penyiar saja. Tidak banyak yang
perlu disiapkan oleh solo podcaster, hanya memerlukan alat perekam
dan ide yang akan direkam untuk diunggah dalam podcast. Dalam
penacarian ide konten podcast pun dipermudah tanpa mengimbangi
lawan bicara dalam siaran. Ide yang di gunakan lebih sering
membahas keresahan sang pemilik akun podcast, menceritakan tentang
opini dari pengalam diri, dan membahas isu tertentu yang dekat dari
pengalaman podcaster.
Contoh dari beberapa jenis solo podcast seperti Kita dan Waktu
Podcast yang membahas mengenai pengalaman sehari-hari dari
pemilik podcast. Dan podcast BiarLega yang kontennya membahas
mengenai beberapa kritik sosial dan pengalaman pemilik podcaster.
19
3. Multi-Host Podcast
Jenis podcast yang dilakukan secara dinamis karena dibawakan oleh
dua penyiar. Multi-Host podcast juga menyajikan diskusi tentang suatu
topik dengan kesiapan lebih matang dari interview podcast. Kedua
penyiar mengutarakan opini masing-masing dari segi tema yang telah
ditentukan. Tidak jarang Multi-Host Podcast juga mengundang bintag
tamu untuk mengutarakan opini.
Bebas nya berkarya dan berpendapat di media podcast, menjadikan
salah satu podcaster Magdalane’s mind mampu berargumen tentang
pendidikana sex. Rekaman siaran ini dilakukan oleh dua perempuan.
Tema ini dibawa cukup lengkap dan terasa lebih santai. Ada pula
podcast dari Spicy Talks yang membahas tentang sosial dan keresahan
sosial politik yang sedang terjadi pada saat ini.
Setelah mengetahui jenis-jenis podcast maka perlu diketahui beberapa
kriteria podcast yang menjadi rekomendasi, seperti :
a. Topik yang relevan
b. Dikemas dengan santai dan terdapat humor
c. Menghibur
d. Unik
e. Sederhana dalam segi materi namun terdengar percakapan yang
akrab
f. Dll (Efi et al., 2017)
20
2.6 Teori Efektivitas
Dari pembahasan diatas terdapat teori pendukung yang berhubungan
dengan penelitian skripsi menggunakan teori efektivitas. Teori ini
menggambarkan dari komunikan, komunikasi yang efektif akan terbangun
jika komunikan mengalami internalisasi, identifikasi diri, dan ketundukan.
Teori efektivitas merupakan teori yang mengutamakan hubungan antara
keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai,
semakin besar kontribusi daripada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai
pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut
(Supriyono, 2000). Efektivitas dapat terlihat dari titik keberhasilan program,
keberhasilan sasaran, kepuasa pada program, dan pencapaian tujuan.
Maka memaksimalkan efektivitas sebuah penggunan media dapat dilakukan
dengan melaksanakan program-program yang sesuai dengan tujuan dari sasaran
media. Efektivitas merupakan taraf sejauh mana peningkatan kesejahteraan
manusia dengan adanya suatu program tertentu, karena kesejahteraan manusia
merupakan tujuan dari proses pembangunan. Terdapat beberapa indicator untuk
mengukur mengetahui tingkat sebuah kesejahteraan seperti pendapatan,
pendidikan dan rasa aman dalam pergaulan.
Teori efektivitas menjadi landasan peneliti karena media yang dipilih
merupakan media yang menyampaikan informasi yang diharapkan pesan
yang ingin disampaikan menjadi sampai pada sasaran pendengar nya. Dengan
teori efektivitas tujuan penyampaian pesan dapat diukur dengan beberapa
indicator yang telah diuraikan. Teori ini menjadi landasan untuk mengetahui
hasil perubahan dan tercapainya tujuan dari media baru yang tengah ramai
digunakan.
21
2.7 Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah batasan dari masalah-masalah yang ada pada
variabel yang dijadikan pedoman yang akan memudahkan menyimpulkan
banyak teori pada penelitian ini. Telah ditentukan definisi konseptual yang
bersangkutan dengan penelitian ini, sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektivitas adalah hasil nyata dari sasaran yang ditetapkan dari hasil
pemanfaatan sumber daya, sarana, dan prasarana. Dapat dikatakan
efektif apabila hasil mendekati dengan sasaran yang diharapkan. Pada
variabel efektivitas ini sebagai variabel x atau variabel bebas dalam
penelitian.
2. Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi merupakan kumpulan data atau pengalaman yang
diakui kebenarannya dan dibagikan hingga sampai kepada orang lain.
Pada variabel penyebaran informasi ini sebagai variabel y atau variabel
terikat dalam penelitian.
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dalam mencari acuan,
penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti
penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal terkait dengan penelitian penulis :
22
1. Jurnal berjudul “Podcast sebagai Alternatif Distribusi Konten
Audio”. Ditulis oleh : Efi Fadilah, dkk (Kajian Jurnalisme Volume 1
no 1 2017, Jurnalistik, Universitas Padjajaran )
Pada penelitian Podcast sebagai Alternatif Distribusi Konten
Audio meneliti tentangperkembangan podcast beserta isi konten dari
beberapa akun podcast Indonesia yang sudah terkenal. Pada penelitian
ini menunjukan bahwa konten dalam media podcast memiliki ragam
kategori dan perkembangannya dipengaruhi aspek keberagaman dan
kualitas, perencanaan dan penentuna topik, dan pendekatan dengan
oranglain dalam meningkatkan engagement (Efi et al., 2017).
Pembeda : penelitian dari skripsi Efektivitas Podcast Sebagai
Media Baru Dalam Penyebaran Informasi tidak mengkaji satu subjek
sebagai akun podcast yang dapat dipantau perkembangannya sebagai
media yang berpengaruh. Dalam penelitian ini meneliti dari sisi
menggunakan media ini sebagai peluang bisnis dan aspek yang diteliti
dari sisi peran membangun pengetahuan sosial.
2. Skripsi berjudul “Peran Podcast dalam Membangun Knowledge
Society (Studi Kasus Pada Perilaku Penggunaan Podcast Melalui
Aplikasi Spotify)
Ditulis oleh : Nadia Faradila ( Ilmu Komunikasi, Universitas
Pertamina, 2020)
Penelitian Peran Podcast dalam Membangun Knowledge Society
membahas mengenai peran podacst dalam membangun knowladge
society menggunakan teori Determininisme teknologi. Hasil dari
23
penelitian ini untuk menunjukan implikasi podcast dapat mengubah
cara berpikir dan perilaku audiens. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan studi kasus Logika Pattern Matching.
Dalam penelitian ini menemukan bagaimana podcast dalam
mempengaruhi pemikiran pendengarnya secara signifikan yang dapat
membentuk masyarakat berpengetahuan (Faradila, 2020).
Pembeda : Penelitian dari skripsi Efektivitas Podcast Sebagai Media
Baru Dalam Penyebaran Informasi, yang akan diteliti adalah efektivitas
podcast dalam menyampaikan pesan melalui salah satu akun podcast.
Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Yang diharapkan dari
penelitian ini adalah menemukan pernyataan bahwa podcast dirasa
mampu untuk menajadi media audio baru yang dapat menyebarkan
informasi dan mengedukasi.
3. Jurnal berjudul “Podcast Sebagai Sumber Belajar Berbasis Audio”
Ditulis oleh : Faiza Indriastuti dan Wawan Tri Saksosno (Jurnal
Teknodik vol 18 no.3, KEMENDIKBUD, 2014)
Pada penelitian Podcast Sebagai Sumber Belajar Berbasis Audio
meneliti podcast sebagai media yang dapat digunakan pemanfaatannya
dalam kegiatan pembelajaran akan meningkatkan kreativitas baggi
pendidik dan oeserta didik. Hasil dari penelitian ini bahwa podcast
audio dapat dijadikan sumber belajar yang efektiv dan efisien. Bahkan
podcat menjadi salah satu cara memperluas jangkauan distribusi
program selain sosialisasi (Indriastuti & Saksosno, 2014).
24
Pembeda : Penelitian dari skripsi Efektivitas Podcast Sebagai
Media Baru Dalam Penyebaran Informasimemiliki persamaan dalam
meneliti keefektivitas dari podcast namun peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk mengetahui dari beberapa kelompok
tentang efektivitas akun yang diteliti dalam mengedukasi dalam kasus
dari studi deskriptif pengikut akun Katadochi.