BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen...

30
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Menurut Aly dan Rahma (2008: 18) bahwa “IPA adalah suatu pendekatan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan yang lain”. Kemudian Menurut Conant (dalam Asy’ari, (2006:7) IPA diartikan sebagai bangunan atau deretan konsep yang saling berhubungan sebagai hasil dari eksperimen dan observasi. Sejalan dengan isi kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Jadi IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang berada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu juga dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi, IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk ilmiah menurut Maslichah Asy'ari (2006: 8) merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. IPA sebagai proses ilmiah, yang menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil atau produk, inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Keterampilan proses dalam IPA merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Aly dan Rahma (2008: 18) bahwa “IPA adalah suatu

pendekatan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas

atau khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan,

penyusunan teori, eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait

mengait antara cara yang satu dengan yang lain”. Kemudian Menurut

Conant (dalam Asy’ari, (2006:7) IPA diartikan sebagai bangunan atau

deretan konsep yang saling berhubungan sebagai hasil dari eksperimen dan

observasi. Sejalan dengan isi kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa

“IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan”. Jadi IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang

alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda

yang berada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam.

Ilmu juga dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif.

Jadi, IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam

sekitar beserta isinya.

IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses

ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk ilmiah menurut Maslichah

Asy'ari (2006: 8) merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam

bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. IPA sebagai proses ilmiah,

yang menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil atau

produk, inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Keterampilan

proses dalam IPA merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

9

ilmuwan (Iskandar, 1997:5). Sedangkan IPA adalah sebagai sikap adalah

obyektif terhadap fakta, jujur, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan,

berhati terbuka, tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat, bersifat

hati-hati, ingin menyelidiki, ingin tahu dan lain-lain. Jadi ketiga komponen

tersebut tidak dapat dipisahkan, karena ketiganya saling berhubungan satu

sama lain.

2.1.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini

masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya,

sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan

datang. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan,

yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa

(Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses,

maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam

rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan

progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar

(lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain

berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam, 2004: 4).

Berdasarkam beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran

adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka

membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa

depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat

yang akan datang.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang

dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep

yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman

melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan

dan penyajian gagasan-gagasan. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan

teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

10

cara yang lain (Abdullah, 2010: 18). IPA berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau

prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Sulistyorini, 2007: 39). IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-

peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa

mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang

alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses

ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-

gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan

cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami

alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA

adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan

teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang

terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan

penyajian gagasan-gagasan.

Mata Pelajaran IPA di SD menurut KTSP Standar Isi 2006

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam

ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

11

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Tujuan Pembelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa: a)

mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,

teknologi dan masyarakat. b) mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

c) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains

yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d) mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam

kehidupan sehari-hari. e) mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan

pemahaman ke bidang pengajaran lain. f) ikut serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam. g) menghargai berbagai

macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari

(Sulistiyorini, 2007: 40)

Jadi, pada kesimpulannya mata pelajaran IPA di SD memiliki

tujuan seperti yakin terhadap kebesaran Tuhan YME karena setelah

mempelajari gejala-gejala alam, siswa dapat melihat keunikan dan

keindahan yang ada alam. Dapat mengembangkan pengetahuannya tentang

alam sekitar yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari sehingga secara

otomatis akan melatih siswa untuk berpikir kritis dan bersikap positif

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Selain itu, juga memiliki

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

12

kesadaran untuk menjaga dan menghargai alam sekitar sehingga akan

memperoleh bekal pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

2.1.3 Hasil Belajar IPA

Hasil belajar sangat erat dengan belajar atau proses kegiatan belajar

mengajar. Hasil melajar merupakan suatu sasaran atau tujuan dari proses

belajar tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan

perolehan dari proses kegiatan belajar yang diperoleh siswa dengan tujuan

pembelajaran yang hendak di capai. Keberhasilan dari suatu proses belajar

dapat dilihat melalui hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut

aspek kognitif, afektif, dan pesikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar

(Ahmad Susanto 2013: 5). Sedangkan, menurut Nawawi (dalam K.

Brahim 2007: 39) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang

terjadi pada siswa sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi

yang ada disekolah melalui tes atau mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu yang dinyatakan dalam skor. Menurut Rohani (2010:205), “ hasil

belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang

nilai dari penggunaan strategi pembelajaran. Penilaian hasil belajar

bertujuan melihat kemajuan hasil belajar peserta didik dalam hal

penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya dengan tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan”. Jadi menurut Rohani , efek yang didapatkan

oleh siswa yang dijadikan sebagai indikator/ukuran tentang nilai yang

digunakan dalam strategi pembelajaran. Pada intinya hasil belajar

bertujuan untuk melihat kemajuan yang didapat oleh siswa dengan tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

13

Setelah melalui proses belajar seharusnya seorang siswa

mengalami perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut merupakan

hasil belajar. Perubahan perilaku siswa tidak hanya pada perubahan

kognitif saja, melainkan perubahan afektif dan psikomotor juga. Ketiga

aspek tersebut merupakan taksonomi yang di klasifikasikan oleh bloom

(dalam Suprihatiningrum 2013: 38), yaitu :

1. Aspek Kognitif

Dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir,

mengetahui, dan memecahkan masalah seperti pengetahuan kompehensif,

aplikatif, sintesis, analisis, dan pengetahuan evaluatif.

2. Aspek Afektif

Dimensi akfektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap,

nilai, minat dan apresiasi.

3. Aspek Psikomotorik

4. Dimensi Psikomotorik mencakuo tujuan yang berkaitan dengan

keterampilan yang bersifat motorik.

Proses kegiatan belajar mengajar saat ini, hasil belajar pada ranah

kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan hasil belajar ranah

afektif dan ranah psikomotorik. Sehingga menimbulkan permasalahan

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Seharusnya, ketiga ranah tersebut

hasur tercapai dengan baik dan seimbang, sehingga dapat dikatakan siswa

telah berhasil dalam proses belajar.

2.1.4 Model Cooperative Learning Tipe Problem Based Learning

berbantuan media Mind Mapping.

2.1.4.1 Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukisakan prosedur yang sistematis dalam mengorgannisaikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas mengajar (Sagala, 2005).

Sedangkan menurut Joyce dan Weil (2000:13) menjelaskan secara luas

bahwa model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajara

yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

14

unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program

multimedia ddan bantuan belajar melalaui program komputer. Masih

menurut Joyce dan Weil hakekat mengajar adalah membantu pelajar

(peserta didik) memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara

berpikir, dan belajar bagaimana belajar.

Merujuk pada pendapat di atas, memaknai model pembelajaran

adalah sebagai suatu rencana yang memperlihatkan pola pembelajaran

tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan peserta didik

di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang

menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola

pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau

tahapan perbuatan/kegiatan guru peserta didik yang dikenal dengan istilah

sintaks. Secara implisist di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat

karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang membedakan

antara model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang

lainnya.

2.1.4.2 Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif sesungguhnya bukanlah hal yang

baru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para guru telah

menerapkannya selama bertahun-tahun dalam bentuk kelompok

laboratorium, kelompok tugas, kelompok diskusi, dan sebagainya. Namun

model ini senantiasa mengalami perkembangan.

Saat ini, para peneliti sedang mempelajari aplikasi praktis dari

prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif. Hasilnya Sugiyanto (2008 : 35),

banyak model pembelajaran kooperatif yang ditemukan. Menurut

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

15

Slavin (2008: 8) Mendefinisikan bahwa model pembelajaran

kooperatif sebagai model pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam

suatu kelompok.” Di dalam pembelajaran kooperatif para siswa akan

duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk

menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Mortarela (1994),

Pembelajaran kooperatif secara umum menyangkut teknik pengelompokan

yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari lima atau enam siswa.

Pembentukan kelompok didasarkan pada penerataan karakteristik

psikologis individu yang meliputi, kecepatan belajar motivasi belajar,

perhatian cara berfikir dan daya ingat.

Lima unsur model pembelajaran kooperatif harus di terapkan yaitu:

a) Saling ketergantungan positif (Positive interdependence), b)

Tanggungjawab perseorangan (Personal responsibility), c) Interaksi

promotif (Face to face promotive interaction), d) Komunikasi antar

anggota (Interpersonal skill), e) Evaluasi proses kelompok (Group

processing). Salah satu model pembelajaran yang menuntut keaktifan

seluruh siswa adalah model pembelajaran kooperatif yaitu pambelajaran

yang secara sengaja didesain untuk melatih siswa mendengarkan

pendapat-pendapat orang lain dan merangkum pendapat tersebut dalam

bentuk tulisan (Suherman, 2003:259). Bahkan Ibrahim (2000:12)

menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif selain membantu

siswa memahami konsep-konsep yang sulit, juga berguna untuk membantu

siswa menumbuhkan keterampilan kerjasama, berfikir kritis, dan

kemampuan membantu teman”. Model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran

penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap ragam dan

pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, 2000 : 7). Jadi dapat

disimpulkan, bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu

kegiatan belajar yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran sehingga

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

16

pembelajaran akan menjadi aktif serta dapat menumbuhkan ketrampilan

kerjasama, berfikir kritis, dan berani mengeluarkan pendapat.

Ibrahim (2000 : 7) menyatakan pembelajaran koopratif memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

1) Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk

menuntaskan materi belajarnya.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki tinggi,

sedang, dan rendah.

3) Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras,

budaya,, suku, jenis kelamin berbeda–beda berkembang

individu.

Supaya pembelajaran terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar

kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk

diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu

teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi tersebut. Kemudian

diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saatnya tes akhir harus

diusahakan agar siswa tidak bekerja sama pada saat mengerjakan tes.

Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Model pembelajaran kooperatif adalah: meningkatkan siswa,

meningkatkan percaya diri, menumbuhkan keinginan untuk menggunakan

pengetahuan dan keahlian yang ada dan memperbaiki hubungan antar

kelompok. Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif adalah

memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakannya bila terjadi

persaingan negatif maka hasilnya dalam kelompok akan terjadi

kesenjangan sehingga usaha kelompok tidak berjalan semestinya.

Model pembelajaran kooperatif menuntun setiap siswa saling

bekerjasama satu dengan yang lain, berdiskusi dan berpendapat, menilai

pengetahuan dan saling mengisi kekurangan anggota lainnya, apabila

dapat diorganisasikan secara tepat maka siswa akan lebih menguasai

konsep yang diajarkan bagi siswa kurang mampu mereka akan diberi

masukan dari teman-teman satu kelompoknya yang mempunyai lebih. Dan

bagi siswa mampu diharapkan bisa lebih berkembang dengan menyalurkan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

17

pengetahuannya kepada siswa yang kurang mampu. Berdasarkan pendapat

di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang memanfaatkan kelompok kecil dari kerjasama

anggota antara 2 sampai 6 orang dalam memecahkan masalah untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim

(2000:10) adalah sebagaimana berikut :

Tabel 2.1

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Tindakan Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru mnyampaikan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dan memotivasi siswa

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

kedalam kelompok-

kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

membentuk kelompok belajar dan membantu

kelompok melakukan transisi secara efisien

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang dipelajari atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil belajarnya

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara menghargai baik upaya

maupun hasil belajar individu dan kelompok

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

18

2.1.4.3 Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Problem Based

Learning.

Pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning menurut

Arends dalam Suprihatiningrum (2013:66) adalah “model pembelajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga

ia bisa menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan

ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, serta

meningkatkan kepercayaan diri”. Suprihatiningrum (2013:65-66)

memberi pengertian bahwa PBL adalah suatu model pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari

materi pelajaran.

Ibrahim dan Nur dalam Trianto (2011:241) mengemukakan

pembelajaran berbasis masalah atau istilah asingnya problem based

learning merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk

merangsang berfikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi

pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar dan bagaimana

belajar.

Pembelajaran ini sangat cocok untuk mengembangkan

pengetahuan siswa dari dasar maupun kompleks. Dalam model

pembelajaran PBL guru memandu siswa untuk mencari dan

menyelesaikan masalah berdasarkan sesuatu yang siswa amati dari

kejadian-kejadian di dunia nyata. Guru membimbing siswa tentang

strategi atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah supaya siswa dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian Problem

Based Learning dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

19

merupakan model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa

dalam melakukan pemecahan masalah berdasarkan pengamatan pada

dunia nyata yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi yang bertujuan

untuk melatih siswa berfikir kritis, memecahkan masalah serta

menemukan pengetahuan baru berdasarkan masalah yang mereka

pecahkan.

Ciri-ciri model Problem Based Learning menurut Ibrahim dan

Nur dalam Putra (2013:73) sebagai berikut: 1) pengajuan pertanyaan atau

masalah. 2) berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu. 3) penyelidikan

autentik. 4) menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya. 5)

kerjasama.

Menurut Rusman (2011:232) menjelaskan bahwa model Problem

Based Learning memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Permasalahan menjadi starting point dalam pembelajaran.

2. Permasalahan diangkat adalah permasalahan yang ada

didunia nyata yang tidak terstruktur. 3. Permasalahan

menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan

kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi

kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. 4.

Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,

penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan

proses yang esensial dalam PBL. 5. Keterbukaan proses dalam

PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar

dan PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa

dan proses belajar.

Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima

tahapan utama yang dimulai dengan memperkenalkan siswa terhadap

masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian atau analisis hasil kerja

siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan dalam bentuk tabel (Nurhadi

2009: 111)

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

20

Tabel 2.2

Fase-fase Model Cooperative Learning

Tipe Problem Based Learning

Fase Indikator Aktifitas/Kegiatan Guru

Fase 1

Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistikyang diperlukan,

pengajuan masalah,

memotivasi siswa terlibat

dalam aktivitas pemecahan

masalah yang dipilihnya.

Fase 2

Mengorganisasikan siswa untuk

belajar

Guru membantu siswa

mendefenisikan dan

mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

Fase 3

Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen,

untuk mendapat penjelasan

pemecahan masalah.

Fase 4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa

dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan,

video, model dan membantu

mereka untuk berbagai

tugas dengan kelompoknya.

Fase 5

Menganalisa dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa

melakukan refleksi atau

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

21

Kelebihan dan kekurangan model Cooperative Learning tipe Problem

Based Learning yaitu :

1. Kelebihan model Problem Based Learning antara lain :

a. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami pelajaran

b. Meningkatkan aktivitas pembelajaran

c. Mendorong siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil maupun

proses belajarnya.

d. Mengembangkan minat belajar siswa

2. Kekurangan model Problem Based Learning antara lain :

a. Ketika siswa kurang berminat belajar, maka akan sulit

dipecahkan masalah tersebut, karena enggan mencoba

b. Keberhasilannya membutuhkan cukup waktu persiapan.

c. Tanpa pemahaman mereka berusaha memecahkan masalah yang

dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

2.1.4.4 Media pembelajaran Mind Mapping

Dalam pembelajaran berbasis masalah atau sering disebut

Problem Based Learning ini memperlukan adanya media pembelajaran

yang bertujuan sebagai alat untuk merangsang pemikiran siswa dalam

pembelajaran.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa

evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dalam

proses-proses yang mereka

gunakan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

22

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman 2006 : 7).

Sedangkan, pengertian media yang menyepembelajaran juga

disampaikan oleh Miarso dalam Sanaky (2009: 4) yang menyatakan

bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemajuan pembelajaran

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri

pembelajarnya. Maka secara umum, media adalah “alat bantu” yang

dapat digunakan dalam proses pembelajarannya. Jadi, pada

kesimpulannya media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses

pembelajaran untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

siswa sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik.

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehinggs kegiatan

pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus

manfaat media pembelajaran adalah (Mustikasari, 2008):

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar

guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan

informasi diantara siswa dimanapun berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan

dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga

membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih

hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif,

sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara

maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak

harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab

dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah

memahami pelajaran.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar

lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal

dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika

diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan

mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja

dan kapan saja

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

23

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga

siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa

dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung kepada seorang

guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan

waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong

siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri

sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki

waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya,

seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian,

memotivasi belajar, dan lain-lain.

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya

dengan peningkatan mutu pendidikan. Tujuan penggunaan media

pengajaran adalah (Sudrajat, 2008):

1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan

dengan tepat guna dan berdaya guna,

2. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan

informasi materi kepada anak didik.

3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima

serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.

4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih

banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh

guru/pendidik.

5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak

didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang

disampaikan oleh guru/pendidik.

Salah satu media dalam pembelajaran adalah Mind Mapping. Mind

Mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara

harafiah akan memetakan pikiran-pikiran (Buzan 2009: 4). Mind

Mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk

menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian

baru (Silberman 2006: 177). Jadi, pada kesimpulannya Mind Mapping

merupakan suatu teknik mencatat yang dapat memetakan pikiran yang

kreatif dan efektif serta memadukan dan mengembangkan potensi kerja

otak untuk memeakan pikiran-pikiran.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

24

2.1.4.5 Model Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping.

Pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning menurut

Arends dalam Suprihatiningrum (2013:66) adalah “model pembelajaran

dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga

ia bisa menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan

ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, serta

meningkatkan kepercayaan diri”. Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur

dalam Trianto (2011:241) mengemukakan pembelajaran berbasis

masalah atau istilah asingnya problem based learning merupakan model

pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi

siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata,

termasuk di dalamnya belajar dan bagaimana belajar. Maka dapat

disimpulkan bahwa Problem Based Learning merupakan model

pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam melakukan

pemecahan masalah berdasarkan pengamatan pada dunia nyata yang

memerlukan pemikiran tingkat tinggi yang bertujuan untuk melatih siswa

berfikir kritis, memecahkan masalah serta menemukan pengetahuan baru

berdasarkan masalah yang mereka pecahkan.

Dalam pembelajaran berbasis masalah atau sering disebut Problem

Based Learning ini memperlukan adanya media pembelajaran yang

bertujuan sebagai alat untuk merangsang pemikiran siswa dalam

pembelajaran. Media yang digunakan dalam metode Problem Based

Learning ini adalah media Mind Mapping. Mind Mapping merupakan

suatu teknik mencatat yang dapat memetakan pikiran yang kreatif dan

efektif serta memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak untuk

memeakan pikiran-pikiran. Dengan model Problem Based Learning

berbantuan media Mind Mapping ini dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa dalam melakukan

pemecahan masalah berdasarkan pengamatan pada dunia nyata yang

memerlukan pemikiran tingkat tinggi yang bertujuan untuk melatih siswa

berfikir kritis, memecahkan masalah serta menemukan pengetahuan baru

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

25

berdasarkan masalah yang mereka pecahkan dengan bantuan Mind

Mapping siswa akan lebih mudah dalam belajar. Karena media Mind

Mapping merupakan suatu teknik mencatat yang dapat memetakan

pikiran yang kreatif dan efektif serta memadukan dan mengembangkan

potensi kerja otak untuk memeakan pikiran-pikiran.

2.1.5 Penerapan pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran

kooperatif Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang disusun secara

terencana dan sistematis sesuai dengan prosedur pembelajaran. Sebelum

kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru harus membuat RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) terlebih dahulu. Agar pembelajaran dapat

berlangsung secara interaktif, menyenangkan, dan memotivasi peserta

didik untuk berperan aktif di dalam mengikuti pelajaran. RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) disusun untuk setiap KD yang dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP

untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal yang tersedia

(Permendiknas No. 41 Tahun 2007).

Peraturan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 pelaksanaan

pembelajaran meliputi 3 tahapan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran.

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui

proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

26

rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,

dan tindak lanjut.

Uraian di atas ada tiga tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas yang pertama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan pendahuluan

berisi menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran, dan disini guru juga harus memotivasi untuk memfokuskan

perhatian siswa terhadap pembelajaran, sehingga siswa akan lebih siap dan

aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas serta tidak lupa guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua yaitu kegiatan inti dilakukan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang agar siswa

senang dalam mengikuti pembelajaran. Ketiga, kegiatan penutup berisi

kesimpulan atau rangkuman pembelajaran dan mengakhiri aktivitas

pembelajaran. Apabila pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan

standar proses tersebut maka diharapkan pembelajaran di dalam kelas akan

lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam

pembuatan RPP juga perlu memperhatikan metode yang di gunakan dalam

proses pembelajaran. Metode yang di digunakan oleh guru harus di

sesuaikan dengan kondisi siswa dan juga kondisi kelas siswa selain itu

metode yang dipilih juga disesuaikan dengan materi pembelajaran. Dengan

menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping diharapkan siswa lebih bisa berfikir aktif, kritis, kreatif dan siswa

lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

27

Tabel 2.3

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) berbantuan media Mind Mapping

Kegiatan Guru Tahapan Pelaksanaan Kegiatan murid

1. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

2. Guru menjelaskan kebutuhan

bahan dan alat misalnya

materi tentang peristiwa

alam dan lembar mind

mapping yang diperlukan

untuk penyelesaian masalah.

3. Guru memberikan motivasi

kepada siswa terhadap

aktivitas pembelajaran

berkaitan dengan

penyelesaian masalalah

1) Melakukan

orientasi siswa

pada masalah

1. Siswa menyimak

penyampaian tujuan

pembelajaran

2. Memperhaikan

penjelasan guru

berkaitan kebutuhan

alat dan bahan

misalnya materi

peristiwa alam dan

lembar mind

mapping..

3. Siswa ikut serta

dalam kegiatan

pembelajaran

berkaitan

penyelesaian

masalah

1. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas

yang berkaitan dengan

penyelesaian pemecahan

masalah.

2) Mengorganisasi

siswa untuk

belajar.

1. Siswa

mendefenisikan dan

mengorganisasikan

tugas yang berkaitan

dengan penyelesaian

tugas yang berkaitan

pemecahan masalah.

1. Guru mendorong siswa

untuk mencari informasi

yang sesuai, melakukan

eksperimen dan mencari

penjelasan dan pemecahan

masalahnya.

3) Mendukung

penyelidikan

kelompok maupun

individu

1. Siswa secara

berkelompok

mencari informasi

yang sesuai dengan

pemecahan masalah

tentang peristiwa

alam

1. Guru membantu siswa dalam

perwujudan laporan hasil

kerja yang sesuai dengan

tugas yang diberikan berupa

laporan tentang pengukuran

(panjang, berat dan waktu).

2. Guru membantu siswa saling

4) Mengembangkan

dan menyajikan

artefak dan

mamerkannya.

1. Siswa secara

berkelompok

menyusun laporan

hasil kerjanya.

2. Siswa berbagi tugas

dengan kelompknya.

3. Siswa

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

28

Berdasarkan prosedur pelaksanaan model Problem Based

Learning berbantuan media Mind Mapping yang disajikan pada tabel

tersebut bahwa rancangan prosedur pelaksanaan pembelajaran dapat

dikatakan berhasil jika telah dilaksanakan sesuai dengan sintaks apabila

disertai dengan adanya pengamatan adanya pengamatan tentang kegiatan

guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran

Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Hal-hal yang

perlu diamati dalam pelaksanaan prosedur pembelajaran model Problem

Based Learning berbantuan media Mind Mapping) agar dapat berjalan

dengan baik yaitu:

1. Pada langkah pertama yaitu guru melakukan orientasi siswa terhadap

masalah berkaitan dengan materi pembelajaran dengan yang akan

diajarkan sehingga pada tahap ini siswa memperhatikan tujuan

pembelajaran yang berkaitan dengan materi pemecahan masalah,

kemudian guru menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan masalah, sedangkan siswa memperhatikan penjelasan

tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemecahan sehingga

siswa dapat mengeahui alat-alat yang dibutuhkan dalam pemecahan

masalah. Setelah siswa memperhatikan penjelasan guru tentang alat

dan bahan yang dibutuhkan, guru memberikan motivasi terhadap

siswa agar ikut serta terlibat dalam pemecahan masalah yang

diberikan.

berbagi satu sama lainnya

terkait hasil kerjanya tentang

peristiwa alam

3. Guru membimbing siswa

mempresentasikan hasil

kerjanya.

mempresentasikan

hasil kerjanya

sebagai bukti

pemecahan masalah

peristiwa alam.

1. Guru membimbing siswa

untuk melakukan refleksi

terhadap hasil

penyelidikannya

2. Guru membimbing siswa

untuk melakukan refleksi

proses-proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

5) Menganalisis

dan

mengevaluasi

proses

penyelesaian

masalah.

1. Siswa melakukan

refleksi terhadap

hasil kerja

kelompok

2. Siswa melakukan

refleksi

pembelajaran yang

dilakukan.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

29

2. Pada langkah kedua siswa mendefinisikan masalah dan

mengorganisasikan tugas-tugas yang diberikan berkaitan dengan

pemecahan masalah serta melakukan eksperimen berdasarkan

informasi-informasi telah dikumpulkan oleh siswa sedangkan guru

membimbing siswa dalam pemecahan masalah yang dilakukan oleh

siswa sehingga pada tahap ini siswa menyususn pemecahan masalah

yang akan dilakukan.

3. Pada langkah ketiga guru membimbing siswa dalam membentuk

kelompok, setelah itu siswa mendiskusikan tentang pemecahan

masalah secara berkelompok dengan informasi – informasi yang

didapatkan untuk pemecahan masalah yang diberikan berkaitan

dengan materi yang diajarkan serta merumuskan pemecahan masalah

yang diberikan. Pada tahap ini guru mengamati kegiatan siswa saat

melakukan kerja kelompok dalam memecahkan masalah dan

membimbing siswa merumuskan penyelesaian masalah yang

diberikan.

4. Pada tahap keempat siswa menyusun dan mengembangkan hasil dari

kerja kelompok berupa laporan berdasarkan informasi dan eksperime

yang dilakukan, guru membimbing siswa dalam penyusunan laporan

yang dilakukan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan oleh

siswa. Setelah siswa selesai menyusun dan mengembangkan laporan

guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pemecahan

masalah yang dilakukan oleh siswa agar sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

5. Pada tahap kelima, guru melakukan refleksi terhadap hasil kerja

siswa melalui laporan kerja kelompok tentang pemecahan masalah

yang dilakukan oleh siswa serta guru bersama siswa melakukan

refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan siswa

sehingga dapat perbaiki dalam pembelajaran-pembelajaran

selanjutnya.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

30

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Problem Based Learning Sudah diteliti oleh beberapa orang.

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Ralita Ayu Trisnaningsih pada

tahun 2014. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model problem based learning (PBL) yang terdiri atas 2

siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu hasil belajar sebagai

variable y dan problem based learning (PBL) sebagai variable x. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa, SD Negeri

01 Candisari kecamatan Ampel kabupaten Boyolali tahun ajaran

2013/2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan

observasi. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif.

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil

belajar pada siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut orientasi siswa

pada situasi masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing

penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan

menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terjadi

peningkatan hasil belajar dari pra siklus rata-rata 67,5, siklus I rata-rata 78

dan siklus II rata-rata 85,5. Peningkatan ketuntasan belajar terjadi secara

bertahap dari pra siklus tuntas 14 siswa (46,7%), siklus I tuntas 23 siswa

(76,7%) dan siklus II tuntas 27 siswa (90% ).

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Wiwik Utaminingsih yang

dilakukan pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar IPA melalui penerapan model problem based learning (PBL)

pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 10 Salatiga Semester II Tahun

Ajaran 2013/2014. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

31

apakah melalui penerapan model problem based learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN Kutowinangun

10 Salatiga Semester II Tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini

adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua

siklus, setiap siklus mempunyai tahap-tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan-pengamatan atau observasi, dan refleksi. Analisis

data yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Semua data

terkumpul, dan data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah melalui penerapan model problem based

learning (PBL) telah mengalami peningkatan hasil belajar IPA. Dimana

pada kondisi awal sebelum peneliti menerapkan model problem based

learning (PBL), jumlah siswa yang tuntas hanya 7 dengan presentase

46,67% dan siswa yang tidak tuntas ada 8 dengan presentase 53,33%.

Setelah peneliti melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan

menerapkan model problem based learning (PBL) ketuntasan hasil belajar

IPA mengalami peningkatan menjadi 11 siswa yang tuntas dengan

presentase 73,33% dan masih ada 4 siswa yang tidak tuntas dengan

presentase 26,67%. Sedangkan pada kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pada siklus II hasil belajar IPA mengalami peningkatan dengan

jumlah 15 siswa yang tuntas dengan presentase 100%. Dimana ada lebih

dari 80% siswa yang memenuhi nilai KKM. Hasil penelitian ini disarankan

untuk guru harus mempunyai keterampilan dalam menerapkan model-

model pembelajaran, salah satunya model problem based learning (PBL)

pada pembelajaran IPA. Guru harus melibatkan siswa dalam masalah agar

siswa dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang diberikan,

kreatif dalam mengembangkan jawaban yang didapat dari berbagai

sumber, kemudian membuat suatu karya ilmiah berupa laporan yang

nantinya akan dikomunikasikan dengan orang lain. Dengan begitu dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

32

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ruswinarno pada tahun 2013.

Permasalahan dalam penelitan tindakan kelas ini ialah hasil belajar

matematika siswa kelas 6 SD Negeri Batiombo 02 hasilnya rendah. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil tes matematika 23 siswa kelas 6 yang

tuntas hanya 14 siswa (60,26%), dan 9 siswa (39,13%) tidak tuntas, dan

nilai rata-rata kelas 63,26. Kondisi tersebut masih jauh dari yang

diharapkan. Pembelajaran matematika dalam kurikulum KTSP dianggap

tuntas apabila 75% siswanya mencapai nilai ≥ 60. Tujuan dari penelitian

tindakan kelas ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus,

tiap-tiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan tatap muka dengan subjek

penelitian siswa kelas 6 SD Negeri Batiombo 02 yang berjumlah 23 siswa.

Untuk mengatasi hasil belajar matematika siswa kelas 6 yang rendah itu

digunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Dalam

pengumpulan data metode yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasil

belajar siswa mengalami peningkatan, sebelum penelitian ketuntasan

hanya 39,13% dengan rata-rata kelas 63,26 setelah dilakukan tindakan,

pada siklus1 ketuntasan belajar siswa 73,91% dengan nilai rata-rata 66,30.

Pada siklus 2 ketuntasan belajar siswa 100% dengan nilai rata-rata kelas

71,08 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan

penerapan model pembelajaran berbasisi masalah (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika. Saran dalam penelitian ini ialah

guru dapat mencoba menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

(PBL) sebagai salah satu alternative model pembelajaran dalam kegiatan

pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih bermakna,

dapat meningkatkan keaktifan siswa, dapat meningkatkan kerjasama dan

toleransi serta dapat membangun kepercayaan diri pada siswa, sehingga

pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Silverius Novie Paranso

yang dilakukan pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

33

Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Mind Mapping Siswa Kelas 5 SDN Tlogo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Variabel

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran mind mappingdan (hasil

belajar IPA siswa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan tes.

Teknik analisis datadengan cara persentase untuk hasil belajar siswa (data

kuantitatif) dan deskriptif untuk data kualitatif (hasil observasi kinerja

guru dan aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran mind mapping).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar IPA

siswa dapat diupayakan menggunakan model pembelajaran mind mapping

pada siswa kelas 5. Hal ini nampak pada peningkatan hasil belajar melalui

ketuntasan belajarnya.Pada kondisi sebelum ada tindakan, ketuntasan

belajar dicapai46%. Setelah tindakan pada siklus I, ketuntasan belajar

mencapai 70.3% dan pada siklus II sebesar 100%. Kesimpulannya,

pembelajaran dengan menerapkan model mind mapping, berhasil

diupayakan dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Kinerja

guru juga meningkat. Siklus I, kinerja guru menerapkan model mind

mapping; cukup baik dengan perolehan skor 45 (66.1%). Pada siklus II,

meningkat menjadi baik sekali dengan perolehan skor 60 (88.2%).

Aktivitas siswa juga meningkat. Siklus I, aktivitas siswa cukup baik

dengan perolehan skor 44 (64.7%). Siklus II aktivitas siswa baik dengan

skor 54 (79.4%). Sekolah dan guru disarankan untuk menerapkan model

mind mapping dalam pembelajaran IPA materi lain maupun mata

pelajaran lain. Siswa disarankan berlatih melakukan pemetaan konsep

setiap materi pelajaran. Dengan melakukan pemetaan konsep, akan

memungkinkan siswa lebih mudah dan lebih banyak memahami materi

pelajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Bertolak dari ketiga penelitian diatas, menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning berbantuan media

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

34

Mind Mapping tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.

Melihat berhasilnya penelitian tindakan yang sudah dilakukan

sebelumnya, maka penulis juga optimis dengan keberhasilan yang akan

dicapai dengan meodel Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping ini. Penulis optimis bahwa dengan melalui model pembelajaran

kooperatif tipe Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping

ini dapat meningkatkan hasil belajat pada mata pelajaran IPA kelas V SD

Negeri Binangun 01. Inovasi yang penulis dalam melakukan penelitian

dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media

Mond Mapping adalah meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa serta

prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, karena dalam penggunaan

model PBL siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam setiap proses

pembelajarannya.

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penerapan model Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Dengan pemikiran jika menggunakan Dengan pemikiran jika

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping diharapkan siswa akan mampu meningkatkan hasil belajar yang

semula rendah akan menjadi tinggi dan siswa lebih bisa berfikir aktif,

kritis, kreatif. Kemudian, siswa juga sadar akan pentingnya tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, bukan hanya sadar namun juga harus

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang melibatkan proses

berfikir, pengamatan, keaktifan serta kesadaran terhadap gejala alam. Oleh

karena itu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran memerlukan

suatu inovasi. Salah satunya Problem Based Learning berbantuan media

Mind Mapping .

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

35

Pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping juga dapat membuat siswa lebih aktif sehingga akan melatih

siswa untuk berpikir kritis dan mempunyai keinginan untuk membatu

temannya sehingga akan tercipta suasana yang aktif, menyenangkan,

inovatif dan kondusif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

Dalam penyampaian materi pelajaran, model Problem Based Learning

diharapkan siswa akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran IPA dengan

baik. Dengan ini penggunaan model Problem Based Learning diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

36

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir dalam Penelitian

Proses

Pembelajaran

Siklus I

Pembelajaran

dengan Model

PBL berbantuan

media Mind

Mapping dengan

materi : Peristiwa

Alam

Diskusi kelompok

dan

mempresentasika

n hasil diskusi

kelompok

Tes Evaluasi

Siklus I

Hasil belajar IPA

masih rendah dan

banyak yang

berada dibawah

KKM (65)

Perbaikan pada

Pembelajaran

Siklus II

Indikator :

Menjelaskan Peristiwa

alam yang ada di Indonesia

Menyebutkan jenis- jenis

peristiwa alam di

Indonesia.

Mengidentifikasi penyebab

terjadinya peristiwa alam

Pembelajaran dengan

Model Problem

Based Learning

berbantuan media

Mind Mapping

dengan materi :

Peristiwa Alam

Indikator :

Mengidentifikasi

jenis-jenis peristiwa

alam yang

disebabkan oleh

manusia dan alam

Mengidentifikasi

dampak yang

ditimbulkan oleh

peristiwa alam.

Menganalisis cara

mencengah peristiwa

alam yang

disebabkan oleh

manusia.

Diskusi kelompok

dan

mempresentasika

n hasil diskusi

kelompok

Tes Evaluasi

Siklus II

HASIL

BELAJAR

SISWA

MENINGKAT

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ilmu Pengetahuan Alam€¦ · IPA terdiri dari tiga komponen penting yaitu: produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. IPA sebagai produk

37

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir dapat disusun

hipotsis tindakan sebagai berikut :

1. Melalui model Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping dapat menjelaskan bagaimana model Problem Based

Learning berbantuan media Mind Mapping dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri

Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II

tahun pelajaran 2016/2017,

2. Melalui model Problem Based Learning berbantuan media Mind

Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Binangun 01

kecamatan Bandar kabupaten Batang semester II tahun pelajaran

2016/2017.