BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata...

12
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1.1.1. Pengertian IPS Pembelajaran IPS selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, maka akan menambah pula materi pembelajaran IPS. Kesesuaian konteks pembelajaran yang ada pada kurikulum dapat diaplikasikan dengan baik pada mata pelajaran IPS. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berati bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Beberapa ahli memberi batasan yang berbeda tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses pengajaran. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannyasendiri dalam interaksi di lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku pada diri anak berkat adanya pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar meliputi perubahan terjadi secara sadar. Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan dan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklaktur filsafat ilmu, disiplin ilmu- ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri, 2001:89). Pengertian IPS menurut kurikulum 1994 adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari aspek kehidupan secara terpadu. Mata pelajaran IPS dalam kurikulum 2004 mengalami perubahan nama yaitu menjadi mata pelajaran pengetahuan sosial. Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang cinta damai. Mata

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori2.1.1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial2.1.1.1. Pengertian IPS

Pembelajaran IPS selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, maka akanmenambah pula materi pembelajaran IPS. Kesesuaian konteks pembelajaran yang ada padakurikulum dapat diaplikasikan dengan baik pada mata pelajaran IPS. Dalam keseluruhanproses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Iniberati bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung padabagaimana proses belajar yang dialami siswa. Beberapa ahli memberi batasan yang berbedatentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses pengajaran.

Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukanseseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannyasendiri dalam interaksi di lingkungannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnyamengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku pada diri anak berkat adanyapengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar meliputiperubahan terjadi secara sadar.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan dan sub-disiplin ilmutersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklaktur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri, 2001:89). Pengertian IPSmenurut kurikulum 1994 adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah sertamenganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari aspek kehidupan secaraterpadu. Mata pelajaran IPS dalam kurikulum 2004 mengalami perubahan nama yaitu menjadimata pelajaran pengetahuan sosial.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai dariSD/MI sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dangeneralisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPSmemuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, pesertadidik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang cinta damai. Mata

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

7

pelajaran IPS disusun secara sistematis, komperhensif, dan terpadu dalam prosespembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat. Denganpendekatan tersebutdiharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luasdan mendalam pada ilmu yang berkaitan (KTSP,2006).

Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu bidang studi yang rumit karena luasnyaruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti Ekonomi, Sejarah,Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan apa saja yang disebut dengan “sipil” perlu ditekankan.Ilmu pengetahuan sosial sebagai disiplin operasional yang efektif dan memperhatikan studitentang manusia dimasyarakat, dalam situs global seperti ini dapat memainkan peranan yangsangat penting (Arnie Fajar, 2002;31). Pendidikan IPS antara lain menggariskan komitmenuntuk melakukan pengembangan karakter bangsa (national and character building).Konsekuensinya dalam pelaksanaa proses pembelajaran harus membantu siswamengembangkan potensi serta kopentensi yang dimilikinya, baik potensi kognitif, afektif,maupun psikomotor untuk menghadapi lingkungan hidupanya, baik fisik maupun sosialbudaya di mana mereka hidup kini dan hari esok.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsepdasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologisserta kelayakan dan kebemaknaanya bagi siswa dan kehidupannya.

Pelajaran IPS menerapkan konsep-konsep dasar ilmu sosial. Struktur Ilmu sosialmencangkup fakta, konsep,generalisasi. (Faqih Samiawi & Bunyamin Maituh, 2001: 5).Menurut Nasution dalam Daliman dkk, (1996:7) IPS adalah suatu program pendidikan yangmerupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalamlingkungan alam pisik maupun lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagaiIlmu Sosial seperti Geografi, Sejarah, Ekonomi , Antropologi, Sosiologi, Ilmu politik danPsikologi.

Berdasarkan pengertian tentang IPS, maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaranIPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah matapelajaran seperti Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, politik dengan tujuanuntuk mempelajari manusia secara multi dimensi melalui disiplin ilmu sosial yang telahterintegrasi untuk pembinaan warga negara yang baik dan berpikir rasional.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

8

Mata pelajaran IPS tidak hanya mengenai interaksi sosial antar manusia tetapi jugameliputi interaksi manusia dengan lingkungan temapat tinggalnya dan juga sumber daya alamyang terkandung di dalamnya, demikian juga dengan keadaan ekonomi, keadaan geografimenjadi ruang lingkup dari mata pelajaran ini. Berikut disampaikan tentang tujuan dan ruanglingkup mata pelajaran IPS.2.1.1.2. Tujuan Pembelajaran IPS

IPS merupakan bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejaladan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu,sedangkan pengertian ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenan dengan manusiadalam konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggotamasyarakat.

Menurut KTSP, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuansebagai berikut:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat danlingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaand. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.2.1.1.3. Ruang Lingkup IPS

Menurut KTSP, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:(a). manusia, tempat dan lingkungan; (b). waktu, keberlanjutan, dan perubahan; (c) sistemsosial dan budaya; (d). perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Ruang lingkup pembelajaran IPS di sekolah dasar dibatasi sampai gejala dan masalahsosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama pada gejala dan masalahsosial kehidupan sehari-hari yang ada pada lingkungan hidup murid- murid SD tersebut.Radius ruang lingkup tadi, dari tahun ke tahun harus dikembangkan, mulai dari ruang lingkupgejala dan masalah kehidupan yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah, kemudian ketingkat desa, kecamtan, kabupaten, propinsi, Negara, dan akhirnya ke negara-negaratetangga (Daliman, dkk, 1995).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

9

2.1.1.4. Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarStandar kompetensi (SK) adalah kualifikasi minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan minimal, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai padasetiap kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran. Standar Kompeteni (SK) disusunberdasarkan kata kerja operasional yang dapat terukur dan teramati. Setiap StandarKompetensi (SK) dijabarkan menjadi beberapa kompetensi dasar (KD). Kompetensi Dasar(KD) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajarantertentu sebagai rujukan penyususnan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.Kompetensi Dasar (KD) disusun dengan kata kerja operasional yang dapat terukur danteramati.

Tabel 2Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS

Kelas 6 Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami gejala alamyang terjadi di Indonesiadan sekitarnya

2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yangterjadi di Indonesia dan negara tetangga

2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam

3. Memahami perananbangsa Indonesia di eraglobal

3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era globaldan dampak positif serta negatifnya terhadapkehidupan bangsa Indonesia

3.2 Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesiasebagai kegiatan ekonomi antar bangsa

2.1.2. Model Pembelajaran Make A-Match2.1.2.1. Pengertian Make A-Match ( Mencari Pasangan)

Make A-Match (Mencari Pasangan) merupakan salah satu model pembelajaran yangefektif yang dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Model pembelajaran ini

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

10

digunakan untuk mendalami materi yang telah disampaikan sebelumnya dengan cara gurumenyiapkan sejumlah kupon yang berisi pertanyaan dan sejumlah kupon yang berisi jawaban.Selanjutnya kelas dibagi dua, kelompok pertama mendapat kupon pertanyaan, dan yang lainmendapat kupon jawaban. Setelah guru memberikan aba-aba mulai, maka siswa kelompoksatu yang memegang kupon pertanyaan mencari siswa kelompok kedua yang memegangkupon jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang dimiliki atau sebaliknya. Dengan aba-aba selesai maka siswa mengakhiri pencarian. Siswa yang berhasil menemukanpasangannya dengan tepat dicatat. Kegiatan pencarian pasangan kupon diulangi lagi denganterlebih dahulu kupon dikocok, dengan harapan siswa tidak mendapatkan kupon yang samadengan yang pertama. Model ini mengajak seluruh siswa untuk aktif berperan serta selamapembelajaran berlangsung. Selain itu untuk menemukan pasangan dengan cepat dan tepatsiswa harus menguasai materi. Apabila kegiatan pencarian pasanngan kupon dilakukanberulang-ulang dan siswa memperoleh kupon yang berbeda-beda diharapkan siswa semakinbanyak menguasai materi yang diajarkan. Penguasaan materi pelajaran dapat diartikanbahwa siswa semakin memahami tentang materi yang diajarkan. Kegiatan pembelajarandengan Make A-Match berlangsung menarik dan menyenangkan karena siswa aktif dalampermainan mencari pasangan.

Langkah – langkah pembelajaran Make A–Match menurut Lorna Curran (1994):a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok

untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.b. Setiap siswa mendapatkan satu buah kartuc. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal

jawaban)e. Setiap siswa yang mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda

dengan kartu yang sebelumnya.2.1.2.2. Kelebihan Make A-Match

Kelebihan metode ini antara lain:a. Kegiatan yang dilakukan ini telah membuat suasana belajar menyenangkan dan lebih

menarik.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

11

b. Sebagian siswa tampak aktif mengikuti berbagai kegiatan yang harus dikerjakan olehsiswa.

c. Adanya kerjasama dalam kelompok2.1.2.3. Kelemahan Model Make A-Match

Kelemahan model pembelajaran ini antara lain:1. Siswa tidak dapat dilepas mandiri untuk melakukan permainan Make A-Match, Guru harus

membimbing selama pelaksanaan dan terus memandu jalannya permainan2. Kurang efektif dalam segi waktu, karena memerlukan waktu yang lama3. Siswa kurang terkontrol karena kegiatan yang dilakukan adalah aktif.4. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai2.1.3. Kartu Kata2.1.3.1. Pengertian Kartu Kata

Media Pembelajaran Kartu atau flashcards menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti(2001:30) adalah ”biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasi dan dapat digunakanmengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa pada umumnyadan pada bahasa asing pada khususnya”. Begitu pula menurut House (1997:54) adalah”berukuran 12 x 8 cm, sangat bagus dan ukuran dapat di atur”. Dari uraian tersebut di atasdapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kartu adalah kartu yang berukuran 12 x 8 cmyang berisi kata, gambar atau kombinasinya. Media Pembelajaran Kartu Kata yang dimaksuddalam penelitian ini adalah alat bantu untuk anak agar cepat belajar membaca, yang terdirilembaran-lembaran kertas berbentuk persegi panjang dan di atasnya berisi macam-macamgambar dan atau bertuliskan macam-macam kata/ kalimat mulai dari nama binatang, benda-benda di sekitar kita atau yang lainnya.

2.1.3.2. Kelebihan Media Pembelajaran KartuKelebihan penggunaan media pembelajaran kartu menurut Arief S. Sadiman, Raharjo,

Raharjito dan Anung Hariyono (2006:29), adalah :1. Sifatnya konkrit, gambar lebih realitas menunjukkan pokok masalah dibanding dengan

media verbal.2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek atau peristiwa

dapat dibawa ke kelas, tetapi gambar dapat selalu dibawa ke mana-mana.3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

12

4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapasaja, sehingga dapat mencegah/membetulkan kesalahpahaman.

5. Murah harganya dan gampang didapat dan digunakan, tanpa memerlukan peralatankhusus.

Menurut Basuki Wibawa & Farida Mukti (2001: 29), media pembelajaran kartu sebagaimedia visual yang mempunyai kelebihan sebagai berikut :Umumnya murah harganyaMudah didapata. Dapat memperjelas suatu masalahb. Lebih realitasc. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatand. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan media pembelajarankartu jika dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya adalah harganya murah, mudahdigunakan dalam kegiatan pembelajaran, mudah untuk mendapatkannya serta dapatdigunakan untuk mengatasi keterbatasan indera pengamatan2.1.3.3. Kelemahan Media Pembelajaran Kartu

Kelemahan media pembelajaran kartu menurut Sadiman et al (2006: 31) adalahsebagai berikut :a. Hanya menekankan persepsi indera penglihatanb. Kurang efektif jika menerangkan gambar yang kompleksc. Ukurannya terbatas untuk kelompok besar.

Dengan melihat adanya berbagai kekurangan media pembelajaran kartu, maka dalampenggunaannya dalam pembelajaran di kelas harus memperhatikan berbagai hal di bawah ini:

Sesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa baik isi, ukuran dan danwarnaa. Gambar harus bagus, menarik, jelas dan mudah dimengertib. Gambar harus benar artinya dapat menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat pada

keadaan yang sebenarnya.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

13

2.1.4. Hasil Belajar

2.1.4.1.Pengertian Hasil Belajar

Sebelum diuraikan mengenai hasil belajar, perlu diketahui terlebih dulu prasyarat yangdiperlukan dalam belajar menurut Slameto ( 2003:27) adalah sebagai berikut :

a. Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan partisipasi aktif,meningkatkan minat danmembimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motifasi yang kuat untuk mencapaitujuan instruksional.

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana akan dapat mengembangkankemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d. Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungan.Prinsip dalam belajar memiliki beberapa sudut pandang di antaranya belajar harus

ada partisipasin aktif dari siswa dan juga motifasi yang kuat dari dalam diri siswa dan juga dariluar siswa. Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar. Penilaianhasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajan belajar dalam upayamencapai tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar mengajar.pengertian hasil dalamKBBI adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha belajar adalah usaha sadaryang dilakukan individu untuk memahami sesuatau melalui berbagai prosedur latihan danpengalaman sehingga menghasilkan kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, danpengertian.

Menurut Oemar Hemalik (2006 : 14) hasil belajar akan terjadi perubahantingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu dan dari tidak mengerti menjaditahu dan mengerti. Sudjana dalam Padmono (2002 ; 37) menyatakan hasil belajar adalahkemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia menerimapengalaman belajarnya.

Dengan demikian, hasil belajar menunjukkan perubahan dari sebelum pengalamanbelajar dengan setelah menerima pengalaman yang berupa penambahan,peningkatan,danpenyempurnaan perilaku.perubahan perilaku pada penyelenggaraan pendidikan di Indonesiadengan menggunakan Taksonomi Bloom adalah terdiri dari 3 ranah yaitu efektif,kognitif,danpsikomotorik.dengan demikain pengertian hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan atau

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

14

dibuat yang dilakukan individu untuk memahami sesuatu melalui berbagai prosedur latihandan pengalaman sehingga menghasilkan kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian danpengertian.

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapatdibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar,dan hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yangdinginkan pada diri siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luasmencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Dapat diartikan juga bahwa hasilbelajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamanbelajarnya (Nana Sudjana, 2011: 2).

Di dalam proses belajar mengajar, hasil belajar mengajar merupakan salah satubentuk atau bukti keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaranyang telah ditentukan, sehingga siswa memiliki kemampuan setelah mengikuti proses dankegiatan belajar. Dimyati dan Mudjiono (2002: 3-4) menyatakan bahwa hasil belajarmerupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakmengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajarmerupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Ngalim Purwanto (2009) menjelaskan arti hasil belajar dengan memahami dua katayang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjukan padasuatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkanberubahnya input secara fungsional. Sedangkan pengertian belajar adalah aktivitasmental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkanperubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Disimpulkan bahwa pengertian dari hasil belajar adalah suatu perolehan akibatdilakukannya suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif denganlingkungan yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan,dan sikap.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan juga bahwa hasil belajar IPSadalah sesuatu yang dibuat atau diusahakan yang dicapai seseorang dalam usaha belajarsuatu ilmu yang mempelajari hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan darisejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

15

dengan tujuan untuk mempelajari manusia secara multi dimensi melalui disiplin ilmu sosialyang telah terintegrasi untuk pembinaan warga negara yang baik dan berpikir rasional.2.1.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Telah diuraikan di atas, belajar adalah proses yang menimbulkan terjadinya suatuperubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan seseorang. Berhasil atautidaknya belajar itu tergantung pada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu dapatdibedakan menjadi dua golongan:a. Faktor yang ada pada diri sendiri atau faktor individual

Yang termasuk faktor individual yaitu: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

b. Faktor yang ada di luar individu atau faktor sosialFaktor sosial antara lain: Faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan caramengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatanyang tersedia dan motivasi sosial Oemar Hamalik (2003 : 102)Faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar menurut Ngalim Purwanto (2004

: 102) adalah sebagai berikut:a. Faktor dari luar, ada dua yaitu lingkungan dan instrumental

1) Lingkungan yang terdiri dari lingkungan alam dan lingkungan sosial siswa.2) Instrumental, meliputi: (1) kurikulum atau bahan pengajaran; (2) guru atau pengajar;

(3)sarana dan fasilitas; (4) administrasi/manajemen.b. Faktor dari dalam

1) Fisiologi, meliputi kondisi fisik siswa dan kondisi panca indera siswa.2) Psikologi, yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif siswa.

Dari uraian di atas, dapat disimpukan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi belajar ada dua yaitu, faktor dari luar diri siswa (faktor sosial) yang meliputifaktor keluarga siswa/lingkungan siswa tinggal, cara guru mengajar, alat yang digunakan gurudalam mengajar/saran dan fasilitas dan faktor dari dalam diri siswa (faktor individual) meliputikondisi fisik dan psikolog siswa.

Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dan dijadikan bahan pertimbanganuntuk perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan. Sehingga dapat dirancang metode danstrategi guru dalam mengajar di kelas.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

16

2.2. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ayu Febriana, 1402407170 (2011) yang berjudulPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan KualitasPembelajaran IPS Pada siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menerapkanmodel pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match dapat meningkatkan keterampilan guru,siswa, dan hasil belajar sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran IPSpada siswa kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

Penelitian serupa yang dilakukan oleh; Iin Karina1, Nur Hardini Warastiti2, RinaMarlina3, Imam Suyanto4, Kartika Chrysti Suryandari.5 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl.Ir. Sutarmi no. 36A, Surakarta 57126 . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwapembelajaran kooperatif model Make A-Match dapat meningkatkan pembelajaran di SekolahDasar, yang meliputi peningkatan dalam proses dan hasil belajar siswa kelas V di SD N 2Jogomulyo, SD N Mudal, SD N Sumberadi.

2.3. Kerangka Pikir

Pada kondisi awal hasil belajar IPS rendah. Agar hasil belajar IPS meningkat makadiperlukan adanya tindakan yang dilakukan oleh guru, yaitu guru menerapkan Make A-Match.

Siklus pertama adalah penerapan Make A-Match untuk mencari pasangan pada materisesuai KD yang dipilih. Siklus kedua penggunaan pembelajaran Make A-Match untuk mencaripasangan sesuai materi selanjutnya masih dalam Kompetensi dasar yang sama. Dari siklus Idan silus II diharapkan hasil belajar meningkat.

Pada kondisi akhir, diduga melalui penerapan Make A-Match, hasil belajar IPS padasiswa kelas 6 SD Negeri Grujugan semester II tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkat.

Berdasarkan kajian teori di atas peneliti menyusun kerangka berfikir dengan melaluiMake A-Match diharapkan belajar sisa makin intensif, aktifitas, dan hasil belajar siswameningkat. Kartu kata memungkinkan siswa memperoleh kartu yang berbeda-beda sehinggasiswa semakin banyak mendapatkan informasi materi yang diajarkan. Sehingan diharapkantingkat penguasaan materi juga meningkat. Dengan meningkatnya penguasaan terhadapmateri akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Mata ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/2/T1... · tentang istilah belajar merupakan peranan yang penting dalam proses

17

2.4. Hipotesis Tindakan

Melalui penerapan Make A-Match berbantuan kartu kata diduga dapat meningkatkanhasil belajar IPS pada siswa kelas 6 SD Negeri Grujugan Petanahan Kebumen Semester IITahun Pelajaran 2012/2013.