BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1...

14
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu dari 5 mata pelajaran utama yang diajarkan dari di sekolah dasar. IPA ini merupakan suatu bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan alam semesta. Menurut H.W Fowler dalam Laksmi Prihantoro (1986 : 25) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan mampu menjadi sarana untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar bagi siswa. Ilmu Pengetahuan Alam ini juga harus mau memberikan dampak baru untuk mampu menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar menekankan siswa untuk terlibat aktif dalam menemukan suatu fakta dan konsep yang terdapat dalam pelajaran IPA. Menurut Standar Isi KTSP sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD Ilmu Pengetahuan Alam memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu dari 5 mata

pelajaran utama yang diajarkan dari di sekolah dasar. IPA ini merupakan suatu

bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan alam

semesta.

Menurut H.W Fowler dalam Laksmi Prihantoro (1986 : 25) menyatakan

bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan sistematis dan dirumuskan,

yang berhubungan dengan gejala-gejala dan didasarkan terutama atas pengamatan

dan deduksi.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan mampu menjadi sarana

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar bagi siswa. Ilmu Pengetahuan

Alam ini juga harus mau memberikan dampak baru untuk mampu menerapkan

konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar menekankan

siswa untuk terlibat aktif dalam menemukan suatu fakta dan konsep yang terdapat

dalam pelajaran IPA. Menurut Standar Isi KTSP sebagai salah satu mata pelajaran

yang diajarkan di SD Ilmu Pengetahuan Alam memiliki tujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

7

5. Meningkatkan kesadaran untk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut perlu ada materi yang

dibahas. Materi tersebut dibatasi oleh ruang lingkup yang dibatasi oleh

Permendiknas mengenai Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI meliputi aspek-

aspek berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan,

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas.

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

Dari uraian ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam, materi yang

akan diteliti adalah mengenai Jenis-jenis tanah dan Struktur Bumi. Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas 5 semester 2 yang terkait adalah:

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

No. STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1. 7. Memahami perubahan

yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan

penggunaan sumber

daya alam.

7.2 Mengidentifikasi jenis-

jenis tanah.

7.3 Mendeskripsikan struktur

bumi.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

8

2.1.2 Model Pembelajaran Question Student Have

Model pembelajaran Question Student Have merupakan suatu model

pembelajaran yang menuntut siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan

adalah stimulus yang mendorong siswa untuk berpikir. Tujuan siswa dalam

membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam

memecahkan masalah suatu soal, menyelidiki dan menilai penguasaan siswa

tentang bahan pelajaran yang sedang dipelajari, membangkitkan minat siswa

untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya dan

juga menarik perhatian siswa dalam belajar.

Agus Suprijono (2011:108) menyatakan bahwa Question Student

Have merupakan teknik yang mudah dilakukan yang dapat dipakai untuk

mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Pembelajaran ini menekankan pada

siswa untuk aktif dalam menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa

memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Tujuan siswa bertanya adalah

untuk meningkatkan perhatian, rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik., siswa

lebih aktif, siswa harus belajar secara maksimal dan mengembangkan pola pikir

sendiri.

Langkah-langkah pembelajaran menurut Agus Suprijono (2011: 108)

adalah

1. Bentuk satu kelas siswa menjadi 4 kelompok jumlah masing-masing

anggotanya disesuaikan dengan jumlah siswa dalam satu kelas.

2. Bagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.

3. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

berkaitan dengan materi pelajaran.

4. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta

untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan, kemudian masing-

masing diminta untuk memberikan kertasnya kepada teman

sekelompoknya.

5. Siswa yang mendapat kertas pertanyaan memberikan tanda centang

atau check list (V) pada pertanyaan yang mereka juga kurang paham.

6. Perputaran berhenti ketika kertas sudah kembali pada pemiliknya.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

9

7. Setelah semua terkumpul hitung tanda check list paling banyak dan

dibahas ulang dengan lebih mendalam sebagai perwakilan pertanyaan

kelompok.

Sedangkan menurut Hisyam Zaini (2004:16) menyatakan bahwa

model Question Student Have merupakan model yang tidak menakutkan dan

mampu dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Model ini

memperoleh partisipasi siswa dalam belajar secara tertulis. Langkah-langkah

pembelajaran menurut Hisyam adalah

1. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.

2. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

berkaitan dengan dengan materi pelajaran atau yang berhubungan

dengan kelas. (tidak perlu menuliskan nama).

3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta

untuk untuk memberikan kepada teman disamping kirinya. Dalam hal

ini jika posisi duduk siswaadalah lingkaran, nantinya akan terjadi

gerakan perputaran kertas searah jarum jam. Jika posisi duduk

berderat, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua siswa dapat

giliran untuk membaca semua pertanyaan dari teman-temannya.

4. Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya, mereka diminta

untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin

dia ketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang (V),

jika tidak berikan langsung kepada teman disamping kanannya.

5. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa

diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.

Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapatkan tanda centang

paling banyak.

6. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan a) jawaban

langsung secara singkat, b) menunda jawaban sampai pada waktu

yang tepat atau waktu membahas materi tersebut, c) menjelaskan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

10

bahwa mata pelajaran tidak sampai pada pertanyaan tersebut. Jawaban

secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.

7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan

pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang

yang banyak kemudian beri jawaban.

8. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-

pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.

Menurut Silberman (2011:91), model Question Student Have

merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang

mereka butuhkan dan harapkan. Cara ini memanfaatkan teknik yang

mengundang partisipasi melalui penulisan bukannya pembicaraan. Strategi ini

bisa menyamarkan lingkungan belajar aktif dengan memberikan siswa

kesempatan untuk bergerak secara fisik, berbagi pendapat untuk mencapai

sesuatu yang mereka banggakan. Langkah-langkah menurut Silberman adalah

sebagai berikut:

1. Bagikan secarik kertas kosong kepada siswa.

2. Setiap siswa diminta menuliskan pertanyaan yang mereka miliki

tentang materi pelajaran atau tentang situasi kelas yang sedang

berlangsung (nama siswa tidak ditulis)

3. Edarkan kertas itu searah jarum jam (untuk setiap kelompok) ketika

kertas itu beredar kepada siswa berikutnya , dia harus membaca dan

memberikan tanda check list (V) pada kertas yang berisi pertanyaan

yang juga menajdi permasalahan baginya.

4. Ketika masing-masing kertas sudah kembali kepada penulisnya, setiap

orang telah membaca semua pertanyaan yang muncul dalam kelas.

Sampai disini identifikasi pertanyaan yang menerima paling banyak

check list. Respon pertanyaan ini dengan, segera berikan jawaban.

Menunda pertanyaan pada waktu yang tepat dalam pembelajaran,

memberi tahu mereka bahwa tidak menjawab semuanya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

11

5. Mintalah beberapa siswa secara sukarela berbagi penjelasan tentang

pertanyaan mereka sekalipun tidak menerima tanda check list

terbanyak.

6. Kumpulkan kertas tersebut karena mungkin di dalamnya ada

pertanyaan yang akan diresoin pada pelajaran yang akan datang.

Dari pengertian yang diutarakan oleh 3 ahli tersebut, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Question

Student Have adalah suatu model pembelajaran yang mampu menumbuhkan

keaktifan siswa bertanya melalui penulisan bukan pertanyaan lisan. Dan model

ini juga dapat digunakan untuk evaluasi pembelajaran yaitu untuk mengetahui

sejauh mana siswa paham terhadap materi yang diajarkan. Dan ini mampu

memenuhi kebutuhan dan harapan siswa.

Langkah-langkah pembelajaran dalam model Question Student Have menurut

kesimpulan dari 3 pakar diatas adalah sebagai berikut:

1. Bentuk siswa dalam kelompok. Satu kelas dibuat menjadi 4

kelompok, jumlah siswa dalam kelompok disesuaikan dengan jumlah

siswa dalam suatu kelas.

2. Bagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.Minta setiap siswa

untuk menuliskan satu pertanyaan saja yang berkaitan dengan materi

pelajaran yang belum dipahami atau dirasa sangat sulit.

3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta

untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman

disamping kirinya dalam kelompoknya.

4. Pada saat menerima kertas dari temannya siswa diminta untuk

membaca pertanyaan yang ada, jika siswa juga tidak paham dengan

materi yang dituliskan temannya kemudian memberikan tanda centang

(˅) pada kertasnya.

5. Ketika kertas yang dimaksud kembali pada pemiliknya, siswa diminta

untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

12

6. Beri respon pada pertanyaan-pertanyaan yang dibuat siswa pada kertas

tersebut dengan:

a. Jawaban langsung secara singkat,

b. Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu

membahas topik tersebut.

c. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk

membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak

mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.

2.1.3 Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai pengalamannya sendiri. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar

apabila pada dirinya terjadi perubahan tingkah laku, misalnya dari yang tidak

bisa mengerjakan soal menjadi bisa, tidak dapat membaca menjadi bisa

membaca.

Tujuan seseorang belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan,

penanaman konsep dan ketrampilan, pembentukan sikap/mental dan nilai-nilai.

Pencapaian tujuan hasil belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Dengan

berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh hasil belajar

yang dapat diwujudkan dalam hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud adalah

hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam.

Menurut Purwanto (2010:23) dalam bukunya Evaluasi Hasil Belajar

bahwa hasil belajar adalah pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar.

Pendapat lain dari dari Winkel dalam Purwanto (2010:45) menyatakan

bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya.

Ahli lain yang berpendapat tentang hasil belajar adalah Benjamin S

Bloom dalam Agus Suprijono (2011:6) bahwa hasil belajar terdiri dari 3 aspek

yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Aspek kognitif yaitu : (a) Pengetahuan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

13

(knowledge), (b) Pemahaman (comprehension), (c) Penerapan (application),. (d)

Analisis (analysis), (e) Sintesis (synthesis), (f) Evaluasi (evaluation). Ranah

afektif yaitu : (a) menerima (receiving), (b) Menjawab (responding), (c) Menilai

(valuing), (d) Organisasi (organitation). Psikomotor juga mencakup ketrampilan

produktif, teknik fisik, sosial, menejerial dan intelektual.

Pengertian mengenai hasil belajar tersebut dapat disimpulkan, bahwa

hasil belajar adalah pencapaian tujuan pendidikan yang berwujud pada

perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahannya juga termasuk ke dalam 3

aspek utama yaitu perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek

kognitif yaitu : (a) Pengetahuan (knowledge), (b) Pemahaman (comprehension),

(c) Penerapan (application),. (d) Analisis (analysis), (e) Sintesis (synthesis), (f)

Evaluasi (evaluation). Ranah afektif yaitu : (a) menerima (receiving), (b)

Menjawab (responding), (c) Menilai (valuing), (d) Organisasi (organitation).

Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik fisik, sosial, menejerial

dan intelektual.

Hasil belajar siswa ini diambil dari hasil tes ulangan harian yang

memuat materi dalam satu kompetensi dasar sesuai dengan standar isi yang ada.

Muatan dari Standar Isi adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Satu

Standar Kompetensi terdiri dari beberapa Kompetensi Dasar dan setiap

Kompetensi Dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil

belajar yang dirumuskan atau dikembangkan sendiri oleh guru dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah. Indikator yang dikembangkan

tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian KD yang

bersangkutan.

Pencapaian hasil belajar siswa dapat diketahui setelah siswa mengikuti

proses pembelajaran. Setelah proses pembelajaran usai, guru akan mengadakan

tes evaluasi hasil belajar untuk memahami sejauh mana siswa paham tentang

materi yang sedang dipelajarinya. Skor yang diperoleh siswa akan menunjukkan

sejau mana tingkat ketercapaian hasil belajar siswa. Oleh sebab itu pengukuran

hasil belajar dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah penilaian.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

14

Penilaian atau asesmen adalah proses pemberian makna atau penetapan

kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran

tersebut dengan kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar adalah hal yang harus

dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dilakukan. Penilaian ini kemudian

akan dilaporkan secara kuantitatif berupa nilai.

Jenis penilain hasil belajar harus disesuaikan dengan fungsi dan tujuan

penilaian. Ada bermacam-macam jenis penilaian, secara garis besar setidaknya

dapat dibagi menjadi lima jenis, diantaranya yaitu, Penilaian Evaluasi Formatif,

Penilaian Evaluasi Sumatif, Penilaian Evaluasi Diagnostik, Penilaian Evaluasi

Penempatan, Penilaian Evaluasi Seleksi.

Menurut Mawardi (2010:12), objek yang dinilai dalam penilaian hasil

belajar adalah hasil belajar siswa itu sendiri. Untuk menilai maka diperlukan

suatu alat penilaian yakni alat yang digunakan untuk mempermudah proses

penilaian. Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

dibedakan menjadi dua yaitu, teknik tes dan teknik non tes. Penilaian dengan

teknik tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang

dites dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik

kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Teknik penilaian tes ini

dibedakan menjadi 3, yaitu a) Tes Essay b) Tes Obyektif. c) Penilaian unjuk

kerja.

Teknik penilain non tes menurut Mawardi (2010:25), mencakup

pengamatan atau observasi, wawancara atau interview, angket, checklist dan

rating scales, dan portofolio.

Penilaian hasil belajar tersebut sangat penting dan harus selalu

dilakukan, selain sebagai catatan keberhasilan siswa dalam belajar juga sebagai

dokumen yang menggambarkan kemampuan siswa. Penilaian ini juga digunkan

sebagai alat untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah besarnya angka atau skor yang diperoleh dari ulangan tengah semester,

ujian akhir sekolah, tugas, partisipasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif

siswa.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

15

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang sudah dilakukan sebelumnya misalnya:

Misbahul (2009), dengan judul Pengaruh Strategi Question Student

Have terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Bidang Studi IPA di

SD Islam KH. Romly Tamim kelurahan kenjeren kecamatan Bulak. Hasil

penelitian dengan menggunakan IPA strategi Question Student Have dalam

pelaksanaannya berjalan dengan efektif dan efisien, karena hasil perhitungan

prosentase menunjukkan antara 76% - 100%. Dan peningkatan hasil siswa

mengalami pencapaian hasil hasil belajar siswa pada bidang IPA dalam kategori

tinggi. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan prosentae pada peritem pertanyaan

nilai yang diperoleh antara 56% - 75$% dengan kriteria cukup. Sedangkan dalam

pengaruh strategi Question Student Have mempunyai pengaruh yang positif

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi IPA dalam kategori

tinggi. Hal ini berdasarkan product moment, hasil yang diperoleh antara variable x

dan y terdapat pengaruh yang kuat dan tinggi.

Kelemahan pada penelitian ini tidak dipaparkan secara jelas mengenai

hasil penelitian yang dilakukan. Dari hipostesis awal dan hipotesis akhir.

Kelebihannya adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan

yang kuat dan tinggi antara model yang digunakan hasil belajar siswa. Tindak

lanjutnya adalah akan memaparkan dengan jelas hasil penilaian awal sampai

penilaian akhir dengan memberikan penjelasan sesuai perubahan yang nilai yang

ada.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Haning Vianata, dengan

judul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Question Student Have pada

Siswa kelas V SDN Garum 03 Kabupaten Blitar” pada tahun 2011/2012.

Hasil penelitian ini, terhadap SDN Garum 03 Kabupaten Kelas V yang berjumlah

21 siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran PKn. Hasil

belajar siswa untuk ranah kognitif mengalami peningkatan sebesar 10,47%.

Persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 80% dan pada siklus II sebesar

90,47%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa penggunaan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

16

model Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas

V SDN Garum 03 Kabupaten Blitar.

Kelebihan daripenelitian yang telah dilakukan adalah penggunaan

pembelajaranQuestion Student Have dapat, mengembangkan kemampuan siswa

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan untuk dapat

menyesuaikan diri dengan pengetahuan baru, menambah minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran di kelas. Beberapa kelemahan dari penelitian yang telah

dilakukan diantaranya adalah ketika siswa tidak memiliki minat atau tidak

mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari terasa sulit untuk

dipecahkan, maka siswa akan merasa enggan untuk mencobanya.

2.3 Kerangka Pikir

Belajar mata pelajaran IPA terkadang dianggap sulit karena materi yang

diajarkan terlalu banyak dan luas cakupannya. Karena terlalu banyaknya materi

yang harus dipahami oleh siswa, terkadang siswa menjadi bingung. Siswa menjadi

tidak tahu mana materi yang belum dikuasainya dan materi yang sudah dipahami.

Kesulitan pemahaman materi biasanya bergabung dengan kesulitan

bertanya. Siswa terkadang enggan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahaminya. Siswa enggan bertanya ini biasanya disebabkan oleh beberapa

faktor, misalnya siswa malas untuk bertanya, siswa takut untuk bertanya, dan

siswa yang tidak bisa mengungkapkan pikirannya secara lisan.Kesulitan bertanya

yang dialami siswa ini dapat diatasi dengan membiasakan diri siswa untuk

bertanya. Jika sudah terbiasa maka siswa akan aktif mencari tahu tentang hal-hal

yang belum diketahuinya.

Dengan pembelajaran Question Student Have diharapkan mampu

melatih ketrampilan berpikir dan ketrampilan bertanya siswa menjadi lebih baik

dan mampu memunculkan aktivitas-aktivitas yang selama ini tidak terlihat dalam

kegiatan belajar mengajar. Dan diharapkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar

akan mendapatkan kemudahan sehingga mudah dalam menerima materi pelajaran

yang sedang diajarkan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

17

Dengan diterapkannya model Question Student Have ini diduga

membawa siswa pada suasana yang baru membuat perasaan menjadi senang

terhadap pelajaran IPA maka akan menimbulkan, sikap positif terhadap proses

pembelajaran dan tumbuhnya sikap percaya diri dalam bertanya, melatih siswa

dalam menyatukan pendapat dengan temannya, melatih siswa bekerja sama,

memecahkan masalah serta mengungkapkan pendapat. Jika hal atau sikap

tersebut sudah ada dalam diri siswa maka dapat dipastikan siswa mampu belajar

dengan baik dan mampu mencapai hasil belajar yang maksimal.

Peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 ini dapat terjadi dengan melalui

beberapa tahapan atau proses. Siswa pada awalnya belajar dengan metode

pembelajaran yang konvensional misalnya ceramah dan tanya jawab sederhana

seperti yang biasanya dilakukan oleh guru. Dengan metode semacam ini hasil

belajar siswa tidak akan meningkat dengan maksimal karena siswa cenderung

merasa bosan dan mengantuk selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di

dalam kelas. Hal ini kemudian mengakibatkan pemahaman terhadap materi yang

dipelajari pun juga menjadi tidak maksimal. Kendala yang biasanya sering

dihadapi siswa saat belajar adalah siswa takut atau malas untuk bertanya

mengenai hal-hal yang belum dikuasainya atau dipahaminya selama belajar. Agar

permasalahan kesulitan belajar siswa ini dapat diatasi maka disarankan guru untuk

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have.

Langkah-langkah pembelajaran sesuai kerangka berpikir dengan materi sebagai

berikut:

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

18

Bagan 2.1

Kerangka Pikir

Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam

siswa kelas 5 rendah

Pembelajaran Konvensional

Pengukuran Pendekatan Pembelajaran Question

Student Have

Menjelaskan materi Adanya pengamatan.

Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa.

Siswa bertanya dalam bentuk

tulisan pada selembar kertas.

Siswa untuk mengedarkan

kertas kepada teman-

temannya. Siswa yang belum

paham memberi tanda centang

pada pertanyaaan temannya.

Siswa mengedarkan

pertanyaan dalam

kelompoknya dan kemudian

memberi tanda centang pada

pertanyaan lain.

Menghitung jumlah centang

terbanyak.

Melaporkan hasil kertas

dengan centang terbanyak.

Hasil belajarIPA tentang Struktur

Bumi meningkat. Nilai siswa ≥ KKM

75

Guru dan siswa membahas ulang

materi secara bersama-sama.

Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok

Siswa masuk kedalam kelompok yang

sudah ditentukan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3766/3/T1_292009005_BAB II… · memecahkan masalah suatu soal, ... secara pribadi dapat diberikan

19

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dan kajian teoritis yang

dikemukaan di atas, maka hipotesis penilaian ini dapat dirumuskan sebgai berikut:

ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have dapat

meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kemirirejo

03 Magelang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi “Struktur

Bumi”.