BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan...

37
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring Fleksibilitas otot merupakan kemampuan suatu jaringan otot untuk memanjang semaksimal mungkin sehingga tubuh dapat bergerak dengan lingkup gerak sendi yang normal tanpa disertai rasa nyeri. Fleksibilitas otot merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan suatu gerakan dalam kegiatan sehari- hari. Fleksibilitas berkaitan erat dengan jaringan lunak seperti ligamen tendon dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, kurangnya aktifitas tubuh seseorang akan diikuti penurunan fleksibilitas. Hal ini terjadi karena ketika aktifitas tubuh berkurang dalam jangka waktu lama akan diikuti pemendekan jaringan lunaknya termasuk otot dan ligamen. Kebiasaan sikap tubuh dalam dalam waktu yang lama akan membentuk postur tubuh yang menetap dan akan terjadi pemendekan otot karena adaptasi. Secara umum menurunnya fleksibilitas lebih disebabkan karena kebiasaan bergerak pada pola tertentu dan pada gerakan tertentu (Heyward, 2006). Faktor yang dapat mempengaruhi fleksibilitas otot antara lain usia, latar belakang penyakit, cidera yang pernah diderita, pola hidup. Contohnya seorang atlet lebih fleksibel daripada orang awam yang tidak pernah olah raga, anak-anak lebi fleksibel dari pada orang dewasa di atas 45 tahun. Pada diri seseorang pun fleksibilitas tiap ototnya berbeda beda di mana sangat dipengaruhi olah kegiatan sehari hari tergantung pada penggunaan otot otot. 10

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring

Fleksibilitas otot merupakan kemampuan suatu jaringan otot untuk

memanjang semaksimal mungkin sehingga tubuh dapat bergerak dengan

lingkup gerak sendi yang normal tanpa disertai rasa nyeri. Fleksibilitas otot

merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan suatu gerakan dalam

kegiatan sehari- hari.

Fleksibilitas berkaitan erat dengan jaringan lunak seperti ligamen tendon

dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, kurangnya

aktifitas tubuh seseorang akan diikuti penurunan fleksibilitas. Hal ini terjadi

karena ketika aktifitas tubuh berkurang dalam jangka waktu lama akan diikuti

pemendekan jaringan lunaknya termasuk otot dan ligamen. Kebiasaan sikap

tubuh dalam dalam waktu yang lama akan membentuk postur tubuh yang

menetap dan akan terjadi pemendekan otot karena adaptasi. Secara umum

menurunnya fleksibilitas lebih disebabkan karena kebiasaan bergerak pada

pola tertentu dan pada gerakan tertentu (Heyward, 2006).

Faktor yang dapat mempengaruhi fleksibilitas otot antara lain usia, latar

belakang penyakit, cidera yang pernah diderita, pola hidup. Contohnya

seorang atlet lebih fleksibel daripada orang awam yang tidak pernah olah raga,

anak-anak lebi fleksibel dari pada orang dewasa di atas 45 tahun. Pada diri

seseorang pun fleksibilitas tiap ototnya berbeda – beda di mana sangat

dipengaruhi olah kegiatan sehari –hari tergantung pada penggunaan otot –otot.

10

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

11

Ada bagian otot yang selalu menerima beban berlebihan. Sebagai contoh

seorang perawat yang dalam aktifitas sehari – hari banyak berdiri, jalan,

mengangkat dan memindahkan pasien atau mendororng kursi roda. Kegiatan

ini memerlukan fleksibilitas otot hamstring yang memadai agar kualitas

kerjanya bagus (Basuki, et al., 2009).

Untuk lebih mendalami mengenai fleksibilitas otot hamstring, salah satu

aspek yang sangat penting untuk diperhatikan adalah anatomi dan fisiologi

otot hamstring.

2.2 Anatomi dan Fisiologi

2.2.1 Anatomi Otot

Stephen (2010), Hamstring merupakan suatu grup otot sendi panggul dan

lutut yang terletak pada sisi belakang paha yang berfungsi untuk gerakan

fleksi lutut, ekstensi hip, dan membantu gerakan eksternal dan internal rotasi

hip. Grup otot ini terdiri atas beberapa otot yaitu : M. biceps femoris, M.

semitendinosus, M. semimembranosus. M. biceps femoris mempunyai dua

caput, yaitu caput longum dan caput brevis. M. biceps femoris caput longum

bekerja pada dua sendi, berasal dari tuberositas ischiadicum bersama – sama

dengan M. semitendinosus. M. biceps femoris caput brevis hanya bekerja

pada satu sendi, berasal dari sepertiga tengah linea aspera labium laterale

dan lateralis terhadap septum intermuskulare. Bersatunya caput membentuk

M. biceps femoris yang berinsertio pada caput fibulae. Diantara otot dan

ligamentum colaterale fibulare sendi lutut terdapat bursa subtendenea.

Musculi bicipitis femoris inferior. Kontraksi otot caput longgum biceps

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

12

femoris menghasilkan gerak ekstensi (retroversi) sendi panggul. Fungsi M.

biceps femoris adalah fleksi sendi lutut dan eksternal rotasi dan fleksi. Otot

ini disarafi oleh nerves tibialis dan M.caput longgum, sedangkan M. caput

brevis disarafi oleh nerve fibularis communis.

M. semitendinosus berasal dari tuberischiadicum dan berjalan ke facies

medialis tibiae bersama- sama dengan M. gracilis dan M. sartorius untuk

bergabung dengan pes anserinus superficialis. Disini juga terdapat bursa

anserina diantara permukaan tibia dan tempat perlekatan pada pes anserinus.

M. semimembranosus, berasal dari tuberositas ischiadicum dan berinsertio

pada condylus medial tibia. Otot ini berhubungan erat dengan M.

semitendinosus. Di bawah ligamentum colaterale mediale , tendonnya dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama berjalan ke anterior terhadap

condylus medialis tibiae, bagian kedua masuk ke fascia poplitea dan bagian

Gambar 2.1 : Otot – otot hamstring

Sumber Nillson (2007)

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

13

ketiga melanjutkan ke dinding posterior capsula ligamentum popliteum

obliqum. Pembagian menjadi tiga bagian ini dikenal sebagai pes anserinus

profundus. Otot ini bekerja pada dua sendi dan berfumgsi mirip M.

semitendinosus. Otot ini dapat melakukan ekstensi sendi panggul dan fleksi

sendi lutut dengan rotasi medialis pada sendi lutut. Diantara tendon tersebut

(sebelum terbagi - bagi) dan caput mediale M. gastrocnemius terdapat bursa

musculi semimembranosi, yang kadang – kadang berhubungan dengan bursa

subtendinei musculi gastrocnemii medialis. Otot ini disarafi oleh nerve

tibialis.

2.2.2 Fisiologi Otot

Otot merupakan jaringan peka rangsang (eksitabilitas) yang dapat

dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik untuk menimbulkan suatu

aksi potensial (Romana, 2014). Secara umum otot dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu otot skeletal, otot jantung dan otot polos. Dalam bab ini akan

dibatasi menjelaskan otot skeletal saja.

2.2.2.1 Struktur Otot Skeletal

Otot merupakan suatu jaringan yang dapat dieksitasi yang kegiatannya

berupa kontraksi, sehingga otot dapat digunakan untuk memindahkan

bagian- bagian skelet yang berarti suatu gerakan dapat terjadi. Hal ini

terjadi karena otot mempunyai kemampuan untuk fleksibilitas, eksibilitas.

Otot rangka tersusun dari serat-serat yang dikenal dengan balok

penyusun sistem otot. Dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 500 otot

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

14

skeletal dan merupakan otot yang membentuk 40% - 50% tubuh. Otot nini

terdiri dari serabut otot (muscle fiber) yang merupakan sebuah sel yang

panjang dan mengandung banyak inti. Panjangnya dapat melebihi 30cm

dan diameternya sekitar 0,01 sampai 0,1 mm.

Sarkolema adalah membran sel dari serabut otot. Seperti tampak pada

gambar 2.2 di mana sarkolema terdiri dari membran sel yang sebenarnya

disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu

lapisan tipis materi poli sakarida yang mengandung sejumlah fibril

kolagen tipis. Di setiap ujung serabut otot, lapisan permukaan sarkolema

ini bersatu dengan serabut tendon kemudian berkumpul menjadi berkas

untuk membentuk tendon otot dan kemudian menyisip ke dalam tulang.

Gambar 2.2 : Struktur jaringan otot

Sumber : Baecle and Earle (2002)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

15

Sarkolema mendapat persyarafan dari saraf – saraf cranial atau spinal,

dan dikontrol secara sadar. Fungsi utamanya ialah untuk gerakan –

gerakan tubuh dan untuk mempertahankan sikap tubuh. Suatu otot

mempunyai parenchima yang terdiri dari serabut – serabut otot dan satu

jaringan ikat. Setiap serabut dikelilingi oleh suatu jaring halus yang terdiri

dari serabut – serabut jaringan ikat retikuler dan beberapa serabut kolagen

dan elastin yang dikenal sebagai endomisium dan ini yang memisahkan

tiap – tiap sel dari sel- sel lainnya, 12 sampai 20 serabut otot disatukan

menjadi berkas – berkas yang disebut fasciculi yang masing – masing

dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh perimisium, yaitu suatu lapisan

tipis dari serabut – serabut kolagen dan elastik.

Perimisium ini juga mencangkup semua jaringan ikat yang

membungkus beberapa fasciculi menjadi kelompok – kelompok yang lebih

besar, dan yang membentuk sekat – sekat fibrous di dalam otot. Seluruh

otot akhirnya dibungkus oleh suatu lapisan jaringan ikat yang disebut

sebagai epimisium atau fascia. Di dalam ketiga jenis pembungkus ini

berjalan pembuluh – pembuluh darah dan limfa dan serabut – serabut

saraf.

Serabut otot rangka tersusun dari miofibril yang terbagi dalam berapa

filamen serat. Sedangkan filamen –filamen tersebut terbentuk dari protein

– protein kontraktil dibagi dalam dua jenis yaitu filamen tipis dan filamen

tebal. Filamen tipis merupakan polimer yang terdiri dari dua rantai aktin

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

16

yang membentuk double helix yang panjang, tersusun dari aktin,

tropomiosin, dan troponin.

Menurut Guyton & Hall (2006), tiap filamen tipis mengandung 300

sampai dengan 400 molekul aktin dan 40 sampai dengan 60 molekul

troppmyosin. Molekul – molekul tropomyosin merupakan filamen –

filamen penjang yang terletak di sepanjang alur di antara dua rantai aktin.

Molekul troponin merupakan unit – unit bulat kecil dengan jarak tertentu

di sepanjang molekul tropomyosin.

Sebuah sel otot mempunyai banyak nucleus dan mempunyai banyak

mitokondria, organelpenghasil energi, karena tingginya kebutuhan energi

suatu jaringan seaktif otot skeletal. Setiap serabut otot dikelilingi oleh

sarkolema yang merupakan membran sel serabut otot. Pada ujung serabut,

tendo otot yang melekat pada tulang. Setiap serabut otot terdiri dari

beberapa myofibril dan setiap myofibril mengandung miofilamen (aktin

Gambar 2.3 : Penampang melintang muscular conective tissue

Sumber : Caroline & Allen (2007)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

17

dan myosin). Mekanisme kontraksi otot rangka bergantung pada interaksi

kedua protein kontraktil ini.

Setiap serabut otot mengandung beberapa ratus sampai beberapa ribu

myofibril. Pada gambar 2.4 berupa bulatan-bulatan kecil pada potongan

melintang. Setiap myofibril tersusun oleh sekitar 1500 filamen miosin

yang berdekatan dan 3000 filamen aktin, yang merupakan molekul protein

polimer besar yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot sesungguhnya.

Pada gambar 2.5 filamen tebal dalam diagram adalah miosin dan filamen

tipis adalah aktin. Pada gambar 2.6 terdapat pita (band), mengandung

filamen aktin disebut pita I (band I) bersifat isotropik terhadap cahaya

yang dipolarisasikan, sehingga kelihatan terang. Pita – pita gelap

mengandung filamen miosin. Ujung filamen aktin yang tumpang tindih

dengan miosin disebut pita A (band A) karena bersifat anisotropik

terhadap cahaya yang dipolarisasikan. Terdapat penonjolan-penonjolan

Gambar 2.4 : Actin dan Myosin dalam single sarcomere

Sumber : Wilmore Costill (1988)

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

18

kecil dari samping filamen miosin, pada penonjolan ini merupakan

jembatan silang. Interaksi antara jembatan silang dan filamen aktin

tersebut adalah peristiwa yang menyebabkan kontraksi.

Jika serabut otot teregang normal, panjang sarkomer kira- kira 2

mikron dan dalam keadaan ini terdapat filamen aktin dan miosin yang

letaknya bersisian (overlap), sedangkan jika otot itu meregang ujung

sesama filamen aktin menjauh dan timbullah daerah terang di tengah

bagian A. Inilah yang disebut zone H. Dalam keadaan kontraksi zone H

tidak akan terlihat, karena perubahan panjang sarkomer berkisar 1,6

mikron sampai 2 mikron. Di tengah dari zone H terdapat garis lintang

yang disebut sebagai garis M. Garis M merupakan tempat pembalikan

polaritas molekul miosin di setiap filamen tebal. Di tempat-tempat tersebut

ditemukan hubungan silang tipis yang menjaga keteraturan susunan

filamen tebal.

Myofibril berada dalam sarkoplasma yang komposisinya sama dengan

komposisi cairan intrasel. Sarkoplasma banyak mengandung ion K, Mg,

fosfat dan enzim- enzim. Juga terdapat mitokondria dalam jumlah besar

diantara myofibril. Pada mitokondria inilah dibentuk ATP sebagai sumber

energi untuk kontraksi otot. Sarkoplasma akan melakukan perluasan ke

arah dalam sebagai T tubulus inilah gelombang depolarisasi selama proses

eksitasi dapat mencapai myofibril yang terletak di bagian dalam.

Diantara myofibril terdapat reticulum sarkoplasma (RS) yang

memegang peranan penting dalam proses eksitasi-kontraksi coupling. Otot

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

19

yang melakukan kontraksi dengan cepat mempunyai RS lebih banyak.

Pada ujung RS terjadi pelebaran yang disebut terminal cisternae yang

posisi nya sangat berdekatan dengan T tubulus dan disebut functional

sarcoplasmic reticulum. Struktur ini sangat besar peranannya dalam proses

eksitasi- kontraksi coupling, dan kemungkinan seagai calcium channel.

Fungsi RS adalah melepaskan ion Ca selama proses kontraks dan

pengambilan serta penyimpanan kembali Ca selama proses relaksasi.

Mekanisme kontraksi otot dimulai dengan aksi potensial pada

motorneuron. Aksi potensial pada sel postsinaps yang disebarkan dari sel

presinaps serabut saraf yang menginervasi otot. Hal inin akan

menimbukan impuls pada otot. Aksi potensial pada otot mengakibatkan

pelepasan ion kalsium dari RS, juga mengaktifkan Ca channel pada T

tubulus sehingga akan banyak ion kalsium dilepas ke dalam sarkoplasma.

Ion Ca akan berkaitan dengan troponin C sehingga akan mengubah

konfigurasi aktin-tropomiosin-troponin kompleks, diamana aktif site dari

aktin akan terbuka sehingga dapat terikat dengan kepala myosin (cross

brige). Ikatan inilah yang mengakibatkan kontraksi otot karena tertariknya

aktin ke arah myosin oleh struktur cross bridge yang keluar dari struktur

myosin.

Membran sel dari serabut otot disebut sarkolema yang terdiri dari

membran sel yang disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar yang

terdiri satu lapisan tipis meteri polisarida. Polisakarida mengandung

sejumlah fibril kolagen tipis. Disetiap ujung serabut otot, lapisan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

20

permukaan sarkolema ini bersatu dengan serabut tendon kemudian

berkumpul menjadi berkas yang membentuk tendon otot menyisip ke

dalam tulang.

Fungsi utama dari sarkolema untuk gerakan – gerakan tubuh dan

mempertahankan sikap tubuh. Sarkolema mendapat persarafan dari syaraf

cranial atau spinal yang dikontrol secara sadar. Suatu otot mempunyai

parenchima yang terdiri dari serabut- serabut otot dan satu jaringan atau

fascia. Di dalam pembungkus ini berjalan pembuluh daah, limfe, dan

serabut- serabut saraf.

2.2.2.2 Jenis – Jenis Serabut Otot

Perbedaan ukuran panjang dan diameter otot dalam tubuh

menyebabkan karakteristik kontraksi dari setiap otot juga berbeda

tergantung dari fungsi otot itu sendiri. Berdasarkan karakteristik

metabolisme dan kecepatan kontraksinya maka serabut otot pada otot

skeletal dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum serabut otot, yaitu

serabut otot tipe I atau sering disebut dengan slow twitch oxidative fiber

dan serabut otot tipe IIB fast twitch glycolytic fiber. Selain itu, terdapat

serabut otot tipe II (fast-twitch oxidative glycolytic) yang merupakan

gabungan dari kedua serabut otot tipe I dan tipe IIB (Wismanto, 2011).

2.2.2.2.1 Tipe I (slow twitch oxidative) atau otot tonik

Slow twitch oxidative disebut juga red muscle karena berwarna lebih

gelap dari otot lainnya. Otot merah yang berespon lambat dan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

21

mempunyai masa laten panjang, beradaptasi pada kontraksi yang lama,

serabut ototnya kecil, lebih banyak mengandung mitokondria sehingga

sangat lambat mengalami kelelahan, dan kemungkinan untuk dapat

menghasilkan energi yang lebih banyak, metabolisme aerobic

(oxidative), berfungsi untuk mempertahankan sikap tubuh. Patologi

pada tipe otot ini cenderung tegang dan memendek di antaranya adalah

otot-otot postural seperti m. Quadratus lumborum, group ekstensor

trunk yang terdiri dari m. erector spine, m. longisimus thoraksis,

m.rotatores, m. multifidus, group fleksor panggul yang melipyuti : m.

illiopsoas, m.tensor fascia latae, m. rektus femoris, group eksorotasi

panggul yang meliputi m. piriformis, m. adduktor panggul, group

hamstring dan m.gastrocnemius dan soleus.

2.2.2.2.2 Tipe IIB (fast twitch glycolitic) atau otot phasik, disebut juga white

muscle karena berwarna lebih pucat, durasi kontraksi yang singkat,

serabut ototnya besar, sedikit mengandung mitokondria sehingga cepat

mengalami kelelahan , metabolisme dengan anaerob (glycolytic),

berfungsi sebagai mobilisasi (bergerak) dan berfungsi khusus untuk

gerakan halus dan terampil. Patologi pada tipe otot ini cenderung

lemah dan atrofi di antaranya adalah otot-otot perut, otot

gastrocnemius otot gluteus masimus dan minimus, otot peroneal, otot

tibialis anterior, otot extra ocular, dan otot-otot tangan.

2.2.2.2.3 Tipe II (fast twitch oxidative glycolytic), disebut juga pink muscle

karena berasal dari dua macam serabut yaitu serabut otot tipe I,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

22

kelelahannya lambat dan serabut tipe IIB kelelahannya sangat cepat.

Otot tipe II memiliki kelelahan rata-rata atau sedang, serabut ototnya

kecil-besar, metabolisme dengan aerobik-anaerobik (oxidative

glycolytic), kekuatan motor unit tinggi, dan myofibril ATPase tinggi.

Guyton & Hall (2006), telah mengidentifikasi perbedaan serabut fast

twitch fibers dan slow twitch fibers sebagai berikut : Serabut otot fast

twitch fibers : serabut – serabut lebih besar untuk kekuatan kontraksi yang

besar, retikulum sarkoplasma yang luas sehingga cepat melepaskan ion-

ion kalsium untuk memulai kontraksi otot, enzime glikolitik yang banyak

untuk pengeluaran energi yang cepat memulai proses glikolitik. Persediaan

darah yang tidak terlalu luas karena metabolisme oksidatif tidak begitu

penting.

Serabut otot slow twitch serabut-serabutnya lebih kecil, disarafi oleh

serabut saraf yang lebih kecil, sistem pembuluh darah lebih luas untuk

menyediakan oksigen ekstra, besarnya jumlah mitokondria, juga sangat

membantu metabolisme oksidatif, serabut- serabut mengandung sebagian

besar mioglobin., suatu protein yang mengandung besi serupa dengan

hemoglobin sel-sel darah merah. Mioglobin bergabung dengan oksigen

dan menyimpannya di dalam sel otot sampai oksigen tersebut diperlukan

oleh mitokondria.

Menurut Ridho (2009). Serabut otot slow twitch memiliki

karakteristik tertentu, yaitu menghasilkan kontraksi yang lambat, kekuatan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

23

motr unit yang rendah, tahan terhadap kelelahan, memiliki kapasitas

aerobik yang tinggi. Sedangkan serabut fast twitch tipe a dan tipe b

memiliki karakteristik yang berbeda pula.

Adapun tipe dari otot hamstring adalah otot dengan tipe slow twitch

atau tipe I yang berfungsi sebagai stabilitator atau memperthankan sikap

tubuh dengan kecepatan kontraktil lambat, kekuatan motor unit rendah,

tahan terhadap kelelahan, memiliki kapasitas aerobik yang tinggi serta bila

terjadi patologi cenderung untuk tegang dan memendek, secara

mikroskopik otot ini berwarna merah (Wismanto, 2011).

2.3 Energi dan Metabolisme Otot

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut mesin pengubah energi

kimia menjadi energi mekanik. Sumber energi yang dapat segera digunakan

adalah derivat fosfat organik berenergi tinggi yang terdapat dalam otot. Selain itu

sumber utama energi diperoleh dari metabolisme intermedier karbohidrat-lipid

dan hidrolisis ATP yang menghasilkan energi untuk kontraksi.

2.4 Kontraksi Otot

2.4.1 Dasar Molekuler Kontraksi

Kontraksi otot skeletal dimulai oleh suatu aksi potensial yang berasal dari

saraf bermielin yang berhubungan dengan otot melalui sambungan neuromuskular

(neuromuskular junction).

Guyton & Hall (2006) menjelaskan bahwa setiap serabut otot rangka

demikian besarnya, sehingga potensial aksi yang menyebar disepanjang membran

permukaannya hampir tidak menimbulkan aliran di dalam serabut. Untuk

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

24

menimbulkan kontraksi otot maksimal, arus listrik harus menembus kedalam

serabut otot disekitar myofibril yang terpisah. Hal ini dicapai melalui penyebaran

potensial aksi sepanjang tubulus transversus yang menembus sepenuhnya melalui

serabut otot dari satu sisi ke sisi yang lain. Potensial aksi tubulus T menyebabkan

pelepasan ion-ion kalsium di dalam serabut otot disekitar myofibril, ionkalsium

ini kemudian menimbulkan kontraksi.

Antara sistem tubulus T dengan retikulum sarkoplasma yang letaknya

tegak lurus satu terhadap yang lain, terdapat hubungan melalui daerah yang

disebut triad dan ditempat ini terdapat pengembungan dari retikulum yang disebut

sisterna. Daerah triad ini dalam otot skeletal dijumpai di daerah dimana letak

aktin dan miosin bersisian. Akibat datangnya arus maka dengan cara yang belum

diketahui , sisterna ini melepaskan kalsium. Mungkin ini disebabkan karena

terbukanya lubang halus terhadap kalsium pada permukaan dari aksi potensial ini.

Kalsium yang dilepaskan sisterna ini kemudian berdifusi pada myofibril yang

berdekatan dan berkaitan dengan troponin, yang menimbulkan kontraksi otot.

Kontraksi ini akan terus berlangsung selama kalsium terdapat di cairan

sarkoplasma.

2.4.2 Jenis – jenis Kontraksi Otot

2.4.2.1 Kontraksi Isotonik

Kontraksi ini merupakan kontraksi otot dengan beban konstan dan terjadi

perubahan panjang otot. Pada kontraksi isotonik dengan menggunakan beban

dapat meningkatkan kekuatan otot sepanjang ruang lingkup gerak sendi sehingga

kontraksi ini dapat digunakan dalam aktifitas bekerja. Selain itu kontraksi isotonik

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

25

dengan beban juga dapat menimbulkan hipertropi otot, pelebaran kapiler yang

menyebabkan peredaran darah meningkat sehingga tidak cepat menimbulkan

kelelahan.

2.4.2.2 Kontraksi Isometrik

Kontraksi otot dimana tidak terjadi perubahan panjang otot dengan beban

dapat berubah-ubah. Isometrik juga sering disebut statik kontraksi otot dimana

sendi dalam keadaan statis. Pada kontraksi isometrik terjadi resiprocal

innervation (reserve innervation) yaitu kelompok otot agonis berkontraksi maka

akan diikuti oleh relaksasi pada kelompok otot antagonisnya.

2.4.2.3 Eksentrik

Kontraksi otot dimana kedua ujung perlengketan otot (origo-insertio)

saling menjauh, atau otot dalam keadaan memanjang.

2.4.2.4 Konsentrik

Kontraksi otot dimana kedua ujung/perlengketan otot (origo-insertio)

saling mendekat atu otot dalam keadaan memendek.

2.5 Proses Pemendekan dan Penambahan Panjang Otot

2.5.1 Proses pemendekan otot

Tightness, kaku pada otot membatasi lingkup gerak sendi normal kita.

Pada kasus-kasus tertentu fleksibilitas yang buruk dapat menjadi faktor

utama yang menyebabkan nyeri pada otot dan sendi. Hal ini berarti

fleksibilitas yang buruk sangat menyulitkan kita dalam beraktifitas. Jika

otot tidak dapat berkontraksi dak relaksasi secara efisien, akan

mengakibatkan menurunnya performa dan kurangnya kontrol gerakanpada

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

26

otot. Pemedekan otot juga akan mengakibatkan hilangnya kekuatan dan

tenaga saat melakukan aktifitas. Sebagian kecil persentase kasus tightness,

kekakuan pada otot dapat menghambat sirkulasi darah. Sirkulasi darah

yang baik sangat diperlukan dalam pengambilan oksigen dan nutrisi pada

tubuh. Sirkulasi darah yang juga akan mengakibatkan otot menjadi lebih

cepat lelah dan akhirnya kemampuan tubuh untuk pulih setelah melakukan

latihan berat menjadi terganggu. Hal ini memungkinkan seseorang

berisiko tinggi untuk mengalami cedera, merasa tidak nyaman pada

ototnya, hilangnya performa dan meningknya resiko untuk cedera

berulang. Pada saat otot memendek, komponen yang ada dalam otot yaitu

mtofibril (aktin dan myosin), sarkomer serta fascia kehilangan

ekstensibilitas dan fleksibilitasnya, dimana filamen-filamen aktin dan

myosin yang tumpang tindih bertambah ddan karena itu jumlah ikatan

silang akan bertambah, jumlah sarkomer berkurang serta terbentuknya

abnormal crosslink dan adanya taut band pada serabut otot yang pada

akhirnya membuat otot memendek. Apabila kondisi ini tidak ditangani

dengan segera maka akan mempengaruhi kekuatan otot berupa

berkurangnya fleksibilitas otot yang normal, perubahan hubungan panjang

dan tegangan otot yang menyebabkan kelemahan otot, pemendekan otot

dan keterbatasan gerak sendi yang pada akhirnya akan menimbulkan nyeri

dengan intensitas yang lebih hebat pada saat otot diulur (Wismanto, 2011).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

27

2.5.2 Proses Pemanjangan Otot

Tingkat fleksibilitas otot sangat menentukan ukuran panjang otot itu

sendiri. Pada saat otot berkontraksi dan relaksasi, akan terjadi perubahan

panjang dari otot tersebut. Kekuatan total dari sebuah otot yang

berkontraksi adalah merupakan hasil dari sejumlah serabut otot yang

berkontraksi, sehingga panjang total yang dihasilkan oleh otot yang diulur

adalah juga merupakan hasil dari penguluran sejumlah serabut otot. Dalam

hal ini berarti semakin banyak serabut otott yang diulur maka akan

menyebabkan semakin besar panjang otot yang dihasilkan. Pada saat otot

terulur maka spindel otot juga terulur. Spindel otot akan melaporkan

perubahan panjang dan seberapa cepat perubahan panjang itu terjadi serta

memberikan sinyal ke medula spinalis untuk meneruskan informasi ini ke

susunan saraf pusat. Spindel otot akan memicu stretch refleks atau refleks

miostatis untuk mencoba menahan perubahan panjang otot yang terjadi

oleh golgi tendon dengan cara otot yang diulur tatadi kemudian

berkontraksi. Semakin tiba-tiba terjadi perubahan panjang otot maka akan

menyebabkan otot berkontraksi semakin kuat. Ketika otot diregang, baik

dengan kombinasi Active Isolated Stretching dan Mobilisasi Saraf ataupun

Active Isolated Stretching dan Myofascial Release, otot-otot tersebut akan

dibiarkan terulur dalam jangka waktu tertentu baru kemudian rileks

sehingga komponen yang ada dalam otot akan ikut terulur. Pada saat

melakukan Active Isolated Stretching, otot antagonis (group otot pada sisi

yang tidak di-stretch) dan otot agonis (otot yang akan di-stretch) keduanya

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

28

relax. Secara perlahan dan lembut, gerakan tubuh meningkatkan tekanan

pada group otot yang akan di-stretch. Tekanan pada otot agonis saat

peregangan secara aktif akan membuat otot mudah terulur, dimana muscle

spindle tidak terstimulasi optimal dan stimulasi optimal terjadi pada golgi

tendon., sehingga akan diperoleh suatu penguluran yang berarti.

Pemberian Active Isolated Stretching yang dilakukan secara perlahan juga

akan menghasilkan peregangan pada sarkomer yang terganggu. Pada

latihan stretching dengan Active Isolated Stretching dan Mobiisasi Saraf

ataupun dengan Active Isolated Stretching dan Myofascial Release akan

memberikan dampak atau respon terhadap otot. Adaptasi yang dapat

terjadi setelah latihan di antaranya adalah adaptasi neurologikal, adaptasi

struktural dan adaptasi metabolik (Wismanto, 2011).

2.5.3 Adaptasi Neurologikal

Pada orang tak terlatih yang memulai program latihan penguluran pertama

kali akan merasakan penambahan panjang otot secara dramatis.

Peningkatan ini akan berlanjut secara linier selama 8 sampai dengan 12

minggu. Mekanisme yang mendominasi pada awal latihan penguatan

adalah adaptasi neurologi secara alami. Adaptasi ini dapat terjadi dengan

atau tanpa peningkatan cross sectional area. Faktor utama pada stretching

exercise untuk menambah panjang otot dengan meningkatkan fleksibilitas

otot adalah pengetahuan dan koordinasi. Adaptasi neurologi yang terjadi

mengalami tahapan sebagai berikut (Wismanto, 2011).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

29

2.5.3.1 Penigkatan koordinasi inter-muscular

Hal ini meningkatkan kerjasama antara grup otot yang berbeda agar terjadi

peningkatan efisiensi gerakan koordinasi. Perubahan ini terjadi selama 2-3

minggu pertama setelah latihan rutin.

2.5.3.2 Peningkatan koordinasi intra-muscular

Hal ini meningkatkan kerjasama serabut otot untuk meningkatkan

produksi tenaga. Perubahan ini terjadi selama 4 sampai dengan 6 minggu.

2.5.3.3 Peningkatan Fleksibilitas Otot

Adaptasi ini merupakan restrukturisasi pada jaringan otot sebagai

peningkatan fungsional pada masa otot. Otot menambahkan elemen

kontraktil dan meningkatkan ketahanan jaringan terhadap cedera. Adaptasi

ini terjadi pada 2 sampai 5 bulan setelah adaptasi awal stretching exercise.

2.5.3.4 Stagnasi (setelah 5 bulan)

Adaptasi struktural dan fungsional mulai menjadi lebih lambat. Untuk

melanjutkan perkembangan pada tahap ini adalah sangat penting untuk

menentukan kondisi stagnasi, apakah terjadi pengurangan panjang otot,

pengurangan volume dan intensitas atau pengurangan currebt adaptive

reserve (CAR) pada tubuh yang terjadi sekitar 18 sampai dengan 22

minggu.

2.5.4 Adaptasi Struktural

Adaptasi struktural pertama pada stretching exercise untuk menambah

panjang otot adalah bertambahnya panjang jaringan itu sendiri.

Fleksibilitas otot yang meningkat atau penambahan panjang otot skeletal

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

30

dengan stretching exercise dapat dilihat sebagai adaptasi struktural yang

utama. Kompensasi ini merupakan penyesuaian untuk meningkatkan

kapasitas otot dalam menghasilkan regangan sehingga otot dapat lebih

fleksibel. Panjang otot secara langsung berhubungan dengan sintesis

meterial selular, terutama pada protein elemen kontraktil. Peningkatan

jumlah protein kontraktil terjadi secara paralel terhadap terhadap

peningkatan jumlah volume mitokondria dalam sel otot. Di dalam sel,

miofibril menjadi bertambah ukuran dan jumlah serta penambahan

sarcomer terbentuk sebagai sintesis protein yang di percepat dan secara

bersamaan menurunkan kerusakan protein. Dampak utama yang tampak

pada bertambahnya panjang otot adalah meningkatnya fleksibilitas serta

elastisitas jaringan (Wismanto, 2011).

2.5.5 Adaptasi Metabolik

Pada adaptasi metabolik terdapat tiga enzim kompleks yang terlibat dalam

adaptasi stretching exercise, yaitu phosphocreatine ATP kompleks,

glikolisis/glikogenolosis kompleks dan lipolisis kompleks. Adaptasi ini

merupakan adaptasi yang berkaitan dengan sistem energi yang digunakan

selama latihan (Wismanto, 2011).

2.6 Stretching

Stretching atau peregangan merupakan istilah umum yang digunakan untuk

menggambarkan suatu manuver terapeutik yang bertujuan untuk memanjangkan

struktur jaringan lunak yang memendek secara patologis maupun non patologis

sehingga dapat meningkatkan Luas Gerak Sendi (LGS). Pada umumnya

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

31

stretching dibagi dalam dua kelompok yaitu aktif stretching (peregangan aktif),

pasif stretching (peregangan pasif), dan contract relax stretching. Ada 2 hal

yang perlu diperhatikan dalam melakukan stretching, yaitu fleksibilitas dan

peregangan berlebih/overstretch. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk

menggerakan sendi atau beberapa sendi melalui LGS yang bebas nyeri.

Fleksibilitas bergantung pada ekstensibilitas otot, yang menyebabkan otot dapat

melewati suatu sendi dengan relaks, memanjang dan berada dalam medan gaya

stretch. Arthrokinematik dari sendi yang bergerak serta kemampuan jaringan

konektif periartikular untuk berubah bentuk (memanjang) juga mempengaruhi

LGS sendi dan fleksibilitas secara keseluruhan. Seringkali istilah “fleksibilitas”

digunakan merujuk lebih spesifik pada kemampuan unit muskulotendinogen

untuk memanjang sebagaimana segmen tubuh atau sendi bergerak melalui LGS

penuh. Fleksibilitas dinamik merupakan LGS yang dilakukan sendi secara aktif.

Aspek fleksibilitas ini bergantung pada derajat LGS sendi yang dihasilkan oleh

kontraksi otot dan besarnya tahanan jaringan yang terulur selama pergerakan aktif.

Fleksibilitas pasif merupakan derajat LGS sendi yang secara pasif dapat

digerakkan melalui LGS yang ada dan bergantung pada ekstensibilitas otot dan

jaringan konektif yang melewati dan mengelilingi sendi. Pasif fleksibilitas

biasanya merupakan prasyarat untuk dinamik fleksibilitas, tetapi tidak mutlak.

Sementara peregangan berlebih/ overstretch adalah suatu peregangan

melampaui LGS normal sendi dan jaringan lunak disekitarnya, sehinga

menghasilkan hipermobilitas. Overstretch diperlukan bagi orang-orang tertentu

yang sehat dengan kekuatan dan stabilitas normal yaitu orang-orang tertentu

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

32

berperan aktif dalam olahraga yang memerlukan fleksibilitas berlebihan.

Overstretch menjadi abnormal ketika struktur penopang sendi dan kekuatan otot

disekitar sendi tidak cukup dan tidak dapat mempetahankan stabilitas sendi dan

posisi fungsional selama aktivitas.

Menurut Heyward (2006) untuk mengukur nilai fleksibilitas otot hamstring

diperlukan suatu alat yang disebut sit-and-reach test box. Kriteria fleksibilitas

dengan ukuran nilai fleksibilitas yang menjadi pedoman dalam menentukan

subyek dan data penelitian terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 : Standar Ukuran Nilai Fleksibilitas

Sumber : Heyward (2006)

UMUR (TAHUN) 15-19 20-29 30-39 40-49 50-59

MEN

Excellent ≥ 39 ≥ 40 ≥ 38 ≥ 35 ≥ 35

Very good 34 -38 34- 39 33 -37 29 -34 28 -34

Good 29 -33 30 -33 28 -32 24 -28 24 -27

Fair 24 -28 25 -29 23 -27 18 -23 16 -23

Need improvement ≤ 23 ≤ 24 ≤ 22 ≤ 17 15 -19

WOMEN

Excellent ≥ 43 ≥ 41 ≥ 41 ≥ 38 ≥ 39

Very good 38 -42 37 -40 36 -40 24 -37 33 -38

Good 34 -37 33 -36 32 -35 30 -33 30 -32

Fair 29 -33 28 -32 27 -31 25 -29 25 -29

Need improvement ≤ 28 ≤ 27 ≤ 26 ≤ 24 ≤ 24

Peregangan/ Stretching diindikasikan untuk berbagai kasus antara lain

(Wismanto, 2011) :

1. Miostatik kontraktur: merupakan kasus yang paling sering terjadi biasanya

tanpa disertai patologis pada jaringan lunak (soft tissue) dan dapat diatasi

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

33

dengan gentle stretching exercise dalam waktu yang pendek misalnya

pada otot hamstring, otot rektus femoris dan otot gastroknemius.

2. Scar Tissue Contracture Adhession: paling sering terjadi pada kapsul sendi

bahu dan bila pasien menggerakkan bahu terdapat nyeri sehingga pasien

cenderung melakukan imobilisasi akibatnya kadar glikoaminoglikans dan

air dalam sendi berkurang sehingga fleksibilitas dan ekstensibilitas sendi

berkurang.

3. Fibrotic Adhession: kasus yang lebih berat dari kondisi kedua di atas

karena biasanya bersifat kronis dan terdapat jaringan fibrotik seperti pada

kondisi tortikolis.

4. Kontraktur: biasanya digunakan untuk mengembalikan lingkup gerak

sendi dengan tindakan operatif karena dengan penanganan manual tidak

menghasilkan dampak yang baik.

5. Pseudomyostatik Contractur: pada umumnya diakibatkan gangguan pada

susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan gangguan sistem

muskuloskeletal.

Sementara kontra indikasi dari stretching antara lain :

1. Terdapat fraktur yang masih baru pada daerah persendian otot yang akan

diregang.

2. Post immobilisasi yang lama karena otot sudah kehilangan tensile

strength.

3. Ditemukan adanya tanda-tanda inflamasi akut.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

34

2.6.1 Konsep Dasar dan Konsep Neurofisiologis Stretching

Sebelum menerapkan teknik stretching ada beberapa konsep dasar

dan konsep neurofisiologis yang berperan penting saat terjadi stretching

otot seperti propioseptor, stretch refleks dan komponennya, reaksi

pemanjangan otot dan juga resiprokal inhibisi. (Wismanto, 2011)

2.6.1.1 Propioseptor

Akhir suatu serabut saraf yang menerima seluruh informasi tentang

sistem muskuloskeletal dan menyampaikannya kepada sistem saraf pusat

dikenal dengan nama propioseptor. Propioseptor juga disebut dengan

nama mekanoreseptor yang merupakan sumber dari seluruh propiosepsi

yaitu persepsi tentang gerak dan posisi tubuh. Propioseptor mendeteksi

setiap perubahan gerak dan posisi tubuh, tegangan atau usaha yang terjadi

di dalam tubuh. Propioseptor dapat ditemukan diseluruh akhir serabut

saraf pada sendi, otot, dan tendon. Propioseptor yang berhubungan dengan

stretching otot terletak di tendon dan di serabut otot. Ada dua jenis serabut

otot yaitu serabut intrafusal dan serabut ekstrafusal. Serabut ekstrafusal

merupakan satu-satunya yang mengandung miofibril sehingga sering

disamakan artinya dengan serabut otot. Sedangkan serabut intrafusal

disebut sebagai spindel otot dan terletak sejajar dengan serabut ekstrafusal.

Pada saat serabut ekstrafusal memanjang maka serabut intrafusal juga

memanjang (spindel otot juga ikut memanjang). Spindel otot atau reseptor

stretch merupakan propioseptor pertama dan terutama di dalam otot.

Adalah organ sensoris utama pada otot yang terdiri dari serabut kecil

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

35

intrafusal yang terletak sejajar dengan serabut ekstrafusal. Spindel otot

atau reseptor stretch merupakan propioseptor utama di dalam otot.

Spindel otot terdiri dari dua serabut yang sensitif terhadap perubahan

panjang otot. Spindel otot berfungsi memonitor kecepatan dan durasi

penguluran sehingga pada saat otot terulur maka serabut intrafusal dan

ekstrafusal akan terulur. Pada saat otot di stretch secara aktif dengan

perlahan dan lembut, spindel otot tidak terstimulasi optimal. Bila di stretch

secara tiba-tiba, maka spindle otot akan terstimulasi dan berkontraksi dan

menahan perubahan panjang pada otot karena adanya stretch reflex pada

muscle spindle. Propioseptor kedua yang ikut berperan selama proses

stretching otot terjadi berlokasi di tendon dekat dengan akhir serabut otot

yang disebut dengan golgi tendon organ yaitu suatu mekanisme proteksi

yang menginhibisi kontraksi otot dan memiliki treshold yang sangat

lambat untuk melaju setelah otot berkontraksi serta mempunyai treshold

yang tinggi saat dilakukan penguluran secara pasif. Golgi tendo organ

dikelilingi oleh ujung serabut ekstrafusal yang peka terhadap tegangan otot

yang disebabkan oleh pemberian pasif stretching. Pada saat otot

berkontraksi akan mengakibatkan peningkatan tegangan pada tendon

dimana golgi tendon terletak. Golgi tendon organ sensitif terhadap

perubahan tegangan dan menilai rata-rata tegangan dalam otot. Bila

penyebaran tegangan meluas maka golgi tendon organ melaju dan

menimbulkan rileksasi otot. Ketika otot di stretch secara aktif dengan

perlahan dan lembut, maka golgi tendon akan terstimulasi optimal,

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

36

sehingga penguluran akan terjadi pada serabut otot serta fascia dimana

jumlah sarkomer bertambah dan fascia terulur. Tipe ketiga dari

propioseptor disebut dengan pacinian corpuscle yang terletak dekat

dengan golgi tendon organ dan bertanggung jawab untuk mendeteksi

perubahan gerak dan tekanan dalam tubuh.

2.6.1.2 Reflek regang/ Stretch Refleks dan Komponennya

Walker (2010), menjelaskan stretch reflex ialah peregangan refleks

yang sering disebut refleks myotatic tendon refleks spontan, merupakan

respon yang diprogram oleh tubuh untuk stimulus regangan di otot. Pada

saat otot terulur maka spindel otot juga terulur. Spindel otot akan

melaporkan perubahan panjang dan seberapa cepat perubahan panjang itu

terjadi serta memberikan sinyal ke medula spinalis untuk meneruskan

informasi ini ke susunan saraf pusat. Spindel otot akan memicu stretch

refleks untuk mencoba menahan perubahan panjang otot yang terjadi

dengan cara otot yang diulur tadi kemudian berkontraksi. Semakin tiba-

tiba terjadi perubahan panjang otot maka akan menyebabkan otot

berkontraksi semakin kuat. Fungsi dasar spindel otot ini membantu

memelihara tonus otot dan mencegah cidera otot. Salah satu alasan untuk

mempertahankan suatu penguluran dalam jangka waktu yang lama adalah

pada saat otot dipertahankan pada posisi terulur maka spindel otot akan

terbiasa dengan panjang otot yang baru dan akan mengurangi sinyal tadi.

Secara bertahap reseptor stretch akan terlatih untuk memberikan panjang

yang lebih besar lagi terhadap otot.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

37

Bihasyim (2008) menegaskan stretch reflex menjadi dasar banyak

sekali postural reflex yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga

sikap tubuh yang benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai

kebutuhan. Stretch refleks mempunyai dua komponen yaitu komponen

statis dan komponen dinamis. Komponen statis ditemukan di sepanjang

pada saat otot terulur. Komponen dinamis ditemukan hanya pada akhir

saat otot diulur dan responnya menyebabkan perubahan panjang otot yang

segera. Alasan yang mendasari stretch refleks mempunyai dua komponen

adalah karena terdapat dua serabut otot intrafusal yaitu serabut rantai

nuklear (nuclear chain fibers) yang bertanggung jawab untuk komponen

statis dan serabut tas nuklear (nuclear bag fibers) yang bertanggung jawab

untuk komponen dinamis. Serabut rantai nuklear (nuclear chain fibers)

panjang dan tipis dan segera memanjang pada saat diulur. Pada saat

serabut ini diulur saraf stretch refleks akan meningkatkan tingkat

sinyalnya yang diikuti dengan segera peningkatan panjang otot. Hal ini

merupakan komponen statis stretch refleks. Serabut tas nuklear (nuclear

bag fibers) berkumpul ditengah otot sehingga mereka lebih elastis. Nerve

ending stretching pada serabut ini terbungkus di daerah tengah yang

memanjang dengan cepat saat serabut otot terulur. Daerah tengah bagian

luar adalah kebalikannya beraksi seperti terisi cairan kental yang

menghambat kecepatan penguluran dan kemudian memanjang di bawah

pengaruh tegangan otot yang panjang. Jadi ketika menginginkan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

38

penguluran yang cepat pada serabut ini daerah tengah luar memanjang dan

daerah tengah menjadi sangat memendek.

2.6.2 Respon Mekanik dan Neurofisiologi pada Otot terhadap Peregangan/

Stretching

Stretching yang diberikan pada otot maka akan memiliki pengaruh

yang pertama akan terjadi pada komponen elastin (aktin dan miosin) dan

tegangan dalam otot meningkat dengan tajam, sarkomer memanjang dan

bila dilakukan terus-menerus otot akan beradaptasi dan hal ini hanya

bertahan sementara untuk mendapatkan panjang otot yang diinginkan

respon mekanik otot terhadap peregangan bergantung pada myofibril dan

sarkomer otot. Setiap otot tersusun dari beberapa serabut otot. Satu serabut

otot terdiri atas beberapa myofibril. Serabut myofibril tersusun dari

beberapa sarkomer yang terletak sejajar dengan serabut otot. Sarkomer

merupakan unit kontraktil dari myofibril dan terdiri atas filamen aktin dan

miosin yang saling tumpang tindih. Sarkomer memberikan kemampuan

pada otot untuk berkontraksi dan relaksasi, serta mempunyai kemampuan

elastisitas jika diregangkan. Ketika otot secara pasif diregang, maka

pemanjangan awal terjadi pada rangkaian komponen elastis (sarkomer)

dan tension meningkat secara drastis. Kemudian, ketika gaya regangan

dilepaskan maka setiap sarkomer akan kembali ke posisi resting length.

Kecenderungan otot untuk kembali ke posisi resting length setelah

peregangan disebut dengan elastisitas. Respon neurofisiologi otot terhadap

peregangan bergantung pada struktur muscle spindle dan golgi tendon

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

39

organ. Ketika otot diregang dengan sangat cepat, maka serabut afferent

primer merangsang α (alpha) 27 motorneuron pada medulla spinalis dan

memfasilitasi kontraksi serabut ekstrafusal yaitu meningkatkan ketegangan

(tension) pada otot. Hal ini dinamakan dengan monosynaptik stretch

refleks. Tetapi jika peregangan dilakukan secara lambat pada otot, maka

golgi tendon organ terstimulasi dan menginhibisi ketegangan pada otot

sehinggga memberikan pemanjangan pada komponen elastik otot yang

paralel (Wismanto, 2011).

2.7 Active Isolated Stretching

Menurut Kochno (2004), dimana Active Isolated Stretching merupakan

stretching aktif, dengan menggunakan terapi myofacial release dan stretchig untuk

otot yang dangkal maupun yang dalam, tendon dan facia. Strethcing berguna

mengoptimalkan fleksibilitas. Gerakan aktif yang memungkinkan otot antagonis

untuk relaksasi, sehingga terjadi peningkatan fleksibilitas tanpa hambatan.

Adapun tujuan dari pemberian Active Isolated Stretching adalah untuk mencegah

dan atau mengurangi kekakuan serta mengulur strktur jaringan lunak (soft tissue)

yang berkaitan dengan spasme sehingga dapat meningkatkan lingkup geraksendi

dan menigkatkan fleksibilitas otot.

Teknik Active Isolated Stretching merupakan aspek penting dari program

latihan di rumah (home training program)vdan merupakan penatalaksanaan terapi

jangka panjang pada beberapa gangguan muskuloskeletal. Menurut Olaf & Jean

(1997) active stretching merupakan stretching yang efektif, karena berpengaruh

terhadap semua otot yang membatasi gerakan. Pemberian edukasi terhadap

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

40

subyek tentang cara yang aman melakukan prosedur Active Isolated Stretching di

rumah sangat penting untuk pencegahan injuri kembali atau mencegah terjadinya

disfungsi di masa akan datang. Adapun prinsip untuk mengaplikasikan Active

Isolated Stretching adalah sebagai berikut : Posisi awal harus aman dan stabil,

latihan harus selalu terkontrol dan mempunyai dampak yang sesuai, otot atau grup

otot harus dalam keadaan rterulur di berbagai posisi dan memanjang sebisa

mungkin sehingga dapat mencapai batas dari mobilitas normal.

Falsone (2009) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip vital ini yang membuat

Active Isolated Stretching efektif dan aman. Stretching ini membantu bergerak

dengan mudah dan lebih baik. Tidak ada reaksi perlindungan yang ditimbulkan

dan tidak terdapat resiko overtretch atau kerobekan pada otot jika stretching

dilakukan secara perlahan dan lembut.

Tsatsouline (2001), secara umum menjelaskan Active Isolated Stretching

dilakukan untuk mendapatkan penambahan panjang dari otot dan jaringan

ikat,.apabila suatu otot terulur dengan sangat cepat maka spindel otot berkontraksi

untuk menghantarkan rangsangan serabut afferen primer yang menimbulkan

ekstrafusal melaju dan tegangan otot meningkat. peristiwa ini disebut

monosinaptik refleks stretch. Sedangkan jika otot diulur dengan kekuatan yang

sedang dan perlahan-lahan maka laju golgi tendon organ dan inhibisi dalam otot

menyababkan sarkomer memanjang. Dalam penerapan prosedur Active Isolated

Stretching menujukkan suatu kontraksi isotonik dari otot yang mengalami

pemendekan, secara aktif otot memanjang. Alasan penerapan teknik ini adalah

bahwa kontraksi isotonik yang diakukan saat Active Isolated Stretching dari otot

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

41

yang mengalami pemendekan akan menghasilkan otot memanjang secara

maksimal tanpa perlawanan. Adanya kontraksi isotonik akan membantu

menggerakkan stretch reseptor dari spindel otot untuk segera mengulur panjang

otot yang meksimal. Golgi tendon organ akan terlibat dan menghambat

ketegangan otot bila otot sudah mengulur maksimal sehingga otot dapat dengan

mudah dipanjangkan.

2.8 Mobilisasi Saraf

Berbagai faktor seperti trauma, jaringan parut/ scar tissue dan perubahan

sendi yang menglami arthritis dapat mempengaruhi mobilitas saraf karena mereka

berjalan melalui otot dan pembungkus otot/ fascia di dalam tubuh. Tes penekanan

saraf/ neural tension tests banyak digunakan oleh fisioterapis untuk memeriksa

mobilitas saraf tersebut. Mobilisasi saraf sendiri berarti penggunaan berbagai

macam tes tersebut (kadang-kadang dengan modifikasi) untuk penggunaan terapi

selain juga untuk pemeriksaan/ asesmen.

Contoh tes mobilisasi saraf pada kuadran bawah, antara lain:

2.5.1 Straight leg raise (SLR)

2.5.2 Prone knee bend (PKB)

2.5.3 Slump test

Istilah mobilisasi saraf sendiri masih rancu karena memasukkan tes penekanan

saraf juga pergerakan meluncur saraf/ neural gliding dalam satu istilah. Tujuan

dari gerakan meluncur saraf/ neural gliding sendiri adalah untuk memfasilitasi

gerakan saraf yang kemungkinan terhambat tanpa menekannya namun sekarang

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

42

istilah yang digunakan untuk mencakup gerakan penekanan dan peluncuran saraf

disebut neurodynamics. Untuk menyelidiki mengapa slump stretching dapat

menjadi terapi pada penaganan strain otot hamstring tingkat 1 (Grade 1

hamstring strains), sebuah penelitian menguji efek slump stretch pada aliran

keluar simpatis/ sympathetic outflow pada anggota gerak bawah 10 orang normal

dan atlet elit atletik (Bersama dengan beberapa hal lain, saraf simpatis

menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada kulit dan pelebaran pembuluh

darah pada otot, yang mungkin terlibat pada proses penyembuhan jaringan otot).

Gambaran Telethermographic diambil pada empat lokasi sebelum dan setelah

peregangan pada kedua sisi tungkai yang diregang maupun yang tidak. Gambaran

ini menunjukkan perubahan pada temperatur kulit sebagai respon terhadap refleks.

Peningkatan temperatur kulit pada tungkai yang diulur mengindikasikan bahwa

efek vasodilator secara signifikan terjadi pada tungkai ini, sementara pada tungkai

yangtidak diulur menunjukkan sedikit penurunan temperatur sehingga peneliti

berkesimpulan bahwa slump stretching dapat mempunyai efek penghambatan

simpatik yang dapat menjadi mekanisme fisiologis yang mendasari untuk efek

terapi slump stretch pada strain hamstring tingkat 1. Studi pada kadaver

mengindikasikan bahwa posisi-posisi dimana anggota gerak ditempatkan saat

neural tension tests benar – benar memberikan regangan pada struktur saraf.

Pada studi dengan tubuh hidup yang utuh kaliper digital digunakan untuk menguji

gerakan saraf/ nerve excursion dan ukuran microstrain mengukur regangan

ketika upper limb neural tension test dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa tes

median nerve tension menyebabkan regangan pada median nerve sebesar 7.6%

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

43

dan tes ulnar-nerve tension test menyebabkan peregangan sebesar 2.1% pada ulnar

nerve.

Mobilisasi saraf ini bila dikombinasikan dengan active stretching diharapkan

dapat membawa hasil yang positif pada struktur jaringan saraf maupun otot

(tendon dan fascia/pembungkus otot) sehingga dicapai hasil yang maksimal dalam

perbaikan gerakan dan fungsi dari otot tersebut. Chirs Mallac, pada artikelnya

mengenai diagnosis dan penyebab strain hamstring, menemukan bagaimana

treatment pada jaringan non saraf menghasilkan perbaikan pada jaringan non saraf

menghasilkan perbaikan pada neural test yang sebelumnya positif memiliki gejala

neural.

2.9 Myofascial Release

Menurut Riggs dan Grant (2008), MRT adalah kumpulan dari pendekatan

teknik yang berfokus pada pembebasan gerak yang terbatas yang berasal dari

jaringan lunak tubuh. Myofascial release secara luas digunakan sebagai

pengobatan langsung yang memanfaatkan kekuatan mekanik khusus untuk

memanipulasi dan mengurangi keterbatasan disfungsi somatik. Myofacial release

bila digunakan dengan pengobatan konvensional lainnya menjadi sangat efektif

untuk memberikan pembebasan nyeri untuk mengurangi nyeri tekan pada jaringan

(Werenski,2011).

Banyak manfaat dari myofascial release technique ini. Efek yang dapat

dirasakan tubuh seperti pengurangan rasa nyeri, peningkatan kinerja pada atletik,

fleksibilitas yang lebih baik dan gerak yang lebih mudah contohnya postur yang

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

44

bagus,dan jika digabungkan dengan metode konvensional dapat juga untuk

mengurangi edema dan peradangan, pengurangan penggunaan analgesik,

pemulihan otot pasca trauma dengan baik dan meningkatkan lingkup gerak sendi

dari sendi yang terkena.

Metode MRT sangat berfokus pada bagaimana kebiasaan postur, aktifitas

spesifik atau kurangnya aktifitas, dan kompensasi kronis setelah cedera dan

gerakan yang menghindari lingkup gerak sendi yang penuh yang merupakan hasil

dari pemendekan unit otot dan perlengketan diantara lapisan fascia. Fascia

membentuk struktur pasif dari tubuh kita. Aplikasi MRT ini berupa kontrol dan

fokus pada tekanan, diterapkan ke arah yang dituju, berperan untuk meregangkan

atau memanjangkan struktur fascia (myofascial) dan otot dengan tujuan

memulihkan kualitas cairan/pelumas dari jaringan fascia, mobilitas jaringan dan

fungsi normal sendi (Riggs and Grant, 2008).

2.10 Mekanisme Peningkatan Fleksibilitas Otot Hamstring melalui

Pelatihan Kombinasi Active Isolated Stretching dengan Myofascial

Realease dan Mobilisasi Saraf

Tsatsoulin (2001) menjelaskan bahwa pemberian active isolated stretching

dapat mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf tipe C yang menimbulkan

nyeri akibat adanya abnormal cross link. Hal ini dapat terjadi karena pada saat

diberikan active isolated stretching serabut otot ditarik ke luar sampai panjang

sarkomer penuh. Ketika hal ini terjadi maka akan membantu meluruskan kembali

beberapa serabut atau abnormal cross link pada saat memendek. Active isolated

stretching dapat bermanfaat pada serabut otot yang mengalami pemendekan.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

45

Serabut otot yang terganggu akan menyebabkan penurunan elastisitas otot akibat

adanya taut band dalam serabut otot. Sarkomer sebagai komponen elastisi di

dalam serabut otot akan mengalami gangguan. Pemberian metode ini dilakukan

secara perlahan akan menghasilkan peregangan pada sarkomer sehingga

peregangan akan mengembalikan elastisitas sarkomer yang terganggu. Active

isolated stretching dapat mencegah dan atau mengurangi kekakuan dan perasaan

yang tidak nyaman. Active isolated stretching merupakan stretching yang efektif,

karena berpengaruh terhadap otot hamstring yang mengalami pemendekan.

Metode MRT sangat berfokus pada bagaimana kebiasaan postur, aktifitas

spesifik atau kurangnya aktifitas, dan kompensasi kronis setelah cedera dan

gerakan yang menghindari lingkup gerak sendi yang penuh yang merupakan hasil

dari pemendekan unit otot dan perlengketan diantara lapisan fascia. Fascia

membentuk struktur pasif dari tubuh kita. Aplikasi MRT ini berupa kontrol dan

fokus pada tekanan, diterapkan ke arah yang dituju, berperan untuk meregangkan

atau memanjangkan struktur fascia (myofascial) dan otot dengan tujuan

memulihkan kualitas cairan/pelumas dari jaringan fascia, mobilitas jaringan dan

fungsi normal sendi (Riggs and Grant, 2008).

Untuk menyelidiki mengapa slump stretching dapat menjadi terapi pada

penaganan strain otot hamstring tingkat 1 (Grade 1 hamstring strains), sebuah

penelitian menguji efek slump stretch pada aliran keluar simpatis/ sympathetic

outflow pada anggota gerak bawah 10 orang normal dan atlet elit atletik

(Bersama dengan beberapa hal lain, saraf simpatis menyebabkan penyempitan

pembuluh darah pada kulit dan pelebaran pembuluh darah pada otot, yang

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fleksibilitas Otot Hamstring. BAB II... · dan otot,struktur tulang dan sendi. Peningkatan lemak tubuh, ... aspek yang sangat penting untuk diperhatikan

46

mungkin terlibat pada proses penyembuhan jaringan otot). Gambaran

Telethermographic diambil pada empat lokasi sebelum dan setelah peregangan

pada kedua sisi tungkai yang diregang maupun yang tidak. Gambaran ini

menunjukkan perubahan pada temperatur kulit sebagai respon terhadap refleks.

Peningkatan temperatur kulit pada tungkai yang diulur mengindikasikan bahwa

efek vasodilator secara signifikan terjadi pada tungkai ini, sementara pada tungkai

yang tidak diulur menunjukkan sedikit penurunan temperatur sehingga peneliti

berkesimpulan bahwa slump stretching dapat mempunyai efek penghambatan

simpatik yang dapat menjadi mekanisme fisiologis yang mendasari untuk efek

terapi slump stretch pada strain hamstring tingkat 1.

Active isolated strethcing dapat dikombinasikan dengan myofacial release

maupun mobilisasi saraf. Dimana pemberian myofacial release akan mengulur

terlebih dahulu otot hamstring sebelum diberikan latihan sedangkan mobilisasi

saraf dapat pula memberikan sensasi relaksasi terhadap otot hamstring sehingga

keduanya memiliki peran sebagai pendukung dalam pemberian latihan active

isolated strethcing untuk meningkatkan fleksibilitas otot hamstring.