BAB II Jiwa Lingkungan
Click here to load reader
-
Upload
sumartoyo-moyo-mah -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
Transcript of BAB II Jiwa Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sehingga aspek lingkungan
harus mendapat perhatian khusus dalam kaitannya untuk menjaga dan memelihara
kesehatan manusia.lingkungan berkaitan erat dengan stimulasi psikoligis
seseorang yang akan berdampak pada kesembuhan, karna lingkungan tersebut
akan menimbulkan dampak baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis
seseorang.
Lingkungan dan situasi rumah sakit yang asing serta pengalaman
perawatan yang tidak menyenangkan akan memberi pengaruh yang besar
terhadap kemampuan adaptasi pasien dengan gangguan fisik dan gangguan
mental. Lingkungan tersebut akan berpengaruh pula pada proses perawatan
dirumah sakit, hal ini pada akhirnya akan menentukan keberhasilan perawatan
dan pengobatan.
Adanya kecendrungan lingkungan rumah sakit menjadi stressor bagi
pasien seperti banyaknya keluhan masyarakat yang menyatakan rumah sakit bau
alcohol, bau darah, bau obat, dan lalu lalang pengunjung dan petugas
kesehatan.hal tersebut bertolak belakang dengan tujuan penyembuhan pasien,
dimana pasien yang sedang sakit dibutuhkan suasana yang nyaman, sejuk, aman,
dan terhindar dari kebisingan. (yosep, 2008: 327)
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami tentang terapi modalitas: terapi
lingkungan
1
Tujuan Khusus :Setelahmenyelesaikan makalah ini mahasiswa dapat menjelaskan
tentang :
1. Konsep dasar terapi lingkungan
a) Definisi
b) Tujuan terapi lingkungan
c) Karakteristik terapi lingkungan
d) Jenis- jenis kegiatan terapi lingkungan
2. Peranan perawat dalam terapi lingkungan
C. Metode Penulisan
Metode penulisan pada makalah ini menggunakan metode deskriptif dan melalui
pengumpulan literarur dari berbagai sumber-sumber pustaka.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika pada makalah ini yaitu:
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teoritis yang terdiri dari definisi, Definisi, Tujuan terapi
lingkungan, Karakteristik terapi lingkungan, Jenis- jenis kegiatan terapi
lingkungan
BAB III : Terdiri dari Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Bab ini membahas tentang konsep dasar terapi lingkungan dalam keperawatan jiwa.
A. Konsep Dasar
Konsep dasar terapi lingkungan dalam keperawatan jiwa yang terdiri dari definisi,
tujuan terapi lingkungan ,karakteristik terapi lingkungan, dan jenis-jenis kegiatan
terapi lingkungan.
1. Definisi
Terapi lingkungan adalah suatu tindakan penyembuhan pasien dengan gangguan
jiwa melalui manipulasi unsur yang ada di lingkungan dan berpengaruh terhadap
proses penyembuhan.( yosep,2008:329)
Terapi lingkungan adalah tindakan penyembuhan klien melalui manipulasi dan
modifikasi unsure-unsur yang ada pada lingkungan dan berpengaruh positif
terhadap fisik dan psikis individu serta mendukung proses penyembuhan. ( Otong,
1994:125)
2. Tujuan terapi lingkungan
Membantu individu untuk mengembangkan rasa harga diri mengembangkan
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain membantu belajar
mempercayai orang lain dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat .
( Yosep, 2008:329)
3. Karakteristik terapi lingkungan
Menurut ( Yosep ,2008: 329) untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka
lingkungan harus bersifat terapeutik yaitu mendorong terjadi proses penyembuhan
,lingkungan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pasien merasa akrab dengan lingkungan yang diharapkan nya
b. Pasien merasa tentram atau nyaman dan tidak merasa takut lagi di
lingkungan nya
c. Kebutuhan fisik pasien mudah terpengaruh
3
d. Lingkungan rumah sakit atau bangsal yang bersih
e. Lingkungan menciptakan rasa aman dari terjadi nya luka akibat inpuls-
impuls pasien
f. Personal dari lingkungan rumah sakit atau bangsal menghargai pasien
sebagai individu yang memiliki hak ,kebutuhan dan terdapat serta
menerima prilaku pasien sebagai respon adanya strees
Adapun lingkungan fisik yang dapat diterapkan dalam bagian eksternal
kehidupan rumah sakit , setting nya meliputi :
a. Bentuk dan stuktur bangunan
b. Pola interaksi antara masyarakat dengan rumah sakit
Tiga sapek yang mempengaruhi terwujud nya lingkungan fisik yan terapeutik :
a. Lingkungan fisik yang tetap
Mencakup struktur dari bentuk bangunan baik eksternal maupun
internal .bagian eksternal meliputi stuktur luar rumah sakit ,yaitu lokasi dan
letak gedung sesuai dengan program pelayanan kesehatan jiwa ,salah satu
nya kesehatan jiwa masyarakat. Hal ini secara fisiologis diharapkan dapat
membantu memelihara hubungan terapeutik pasien dengan masyarakat.
Bagian internal gedung meliputi penataan struktur sesuai keadaan rumah
tinggal yang dilengkapi ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi tertutup, WC
dan ruang makan .masing-masing ruangan tersebut diberi nama dengan
tujuan untuk merangsang memori dan mencegah disorientasi lingkungan.
b. Lingkungan fisik semi tetap
Fasilitas berupa alat kerumah tanggaan yang meliputi lemari, kursi,
peralatan dapur ,peralatan makan , mandi dan sebagai nya .semua
perlengkapan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pasien
bebas berhubungan satu dengan yang lain nya , serta menjaga privasi
pasien
4
c. Lingkungan fisik tidak tetap
Lebih ditekankan pada jarak huungan interpersonal individu serta sangat
dipengaruhi oleh social budaya .
Dan adapun lingkungan psikososial memiliki prinsip yang perlu di yakini
petugas kesehatan dalam berinteraksi dengan pasien miasl nya :
a) Tingkah laku dikomunikasi kan dengan jelas untuk
mempertahankan ,mengubah tingkah laku pasien
b) Penerimaan dan pemeliharaan tingkah laku pasien tergantung dari tingkah
laku partisipasi petugas kesehatan dan keterlibatan pasien dalam kegiatan
dalam belajar
c) Peruahan tingkah laku pasien tergantung pada perasaan pasien sebagai
anggota kelompok dan pasien dapat mengikuti atau mengisi kegiatan.
d) Kegiatan sehari-hari mendorong interaksi antara pasien.
e) Mempertahankan kontak dengan lingkungan .
4. Jenis- jenis kegiatan terapi lingkungan
Ada beberapa jenis terapi lingkungan:
a. Terapi rekreasi
Yaitu terapi yang menggunakan salah saru kegiatan yang dilakukan pada
waktu luang, dengan tujuan pasien dapat melakukan kegiatan secara
konstruktif dan menyenangkan derta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial. Didalam kehidupan banngsal yang memimpin terapi ini adalah
perawat, dimana harus dapat menyesuaikankegiatan dengan tingkatan umur.
Misalnya untuk remaja yang membutuhkan kegiatan yang menggunakan
banyak energi seperti basket, berenang, dan lain-lain, sedangkan untuk orang
tua tidak menggunakan banyak tenaga seperti main kartu, karambol, dan
sebagainya.
b. Terapi kreasi seni
Perawat dalam terapi ini dapat menjadi leader atau bekerja salam dengan
orang lain yang ahli dalam bidangnya karena harus sesuai dengan bakat dan
minat.
5
1) Dance taraoy/menari
Suatu terapiyang menggunakan bentuk ekspresi non verbal dengan
menggunakan gerakan tubuh dimana mengkomunikasikan tentang
perasaan-perasaan dan kebutuhan-kebutuhan. Kegiatan dapat disesuaikan
dengan kultur dan dimana pasien berasal serta rumahsakit itu berada.
2) Terapy music
Terapi ini dilakukan melalui music. Dengan music memberikan
kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan-perasaannya
seperti marah, sedih, kesepian, pelaksanaan terapi ini dapat dilakukan
bersama atau individual. Pasien yang sedang sedih biasanya memilih
music yang sentimental, sedangkan pasien yang bergembira biasanya
memilh lagu yang gembira dan menuntut bayak bergerak.
3) Terapi dengan menggambar/melukis
Dengan menggambar atau melukis akan memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengespresikan tentang apa yang sedang terjadi dengan
dirinya. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau berkelompok
diberbagai sarana seperti di RS, rawat jalan ataupun dirumah-rumah
perawatan. Dengan menggambar juga akan menurunkan ketegangan dan
memusatkan pikiran pada kegiatan.
4) Literature/bibilio terapi
Terapi dengan kegiatan seperti membaca novel, majalah, buku-buku, dan
kemudian mendiskusikan diantara pasien tentang pendapat-pendapatnya
tentang topic yang dibaca. Tujuan dari terapi ini adalah mengembangkan
wawasan diri dan bagaimana mengekspresikan perasaan/pikiran dan
prilaku yang sesuai dengan norma-norma yang ada.
c. Pet therapy
Terapi ini bertujuan untuk menstimulasi respon pasien yang tidak mampu
mengadakan huungan interaksi dengan orang-orang dan pasien biasanya
merasa kesepian, menyendiri. Sarana yang dipergunakan dalam terapi ini
6
adalah binatang-binatang dimana dapat memberikan respon menyenangkan
kapada pasien, sering dugunakan pada pasien anak dengan autistic.
d. Plant terapy
Terapi ini bertujuan untak mengajar pasien untuk memelihara segala
sesuatu/mahluk hidup, dan membantu hubungan yang akrab antara satu
pribadi dengan pribadi lainnya. Kegiatan ini menggunakan tanaman/tumbuhan
sebagai objek dalam mencapai tujuan terapi. Menanam tumbuh-tumbuhan
mulai dari biji sampai menjadi bunga atau buah dan dibolehkan untuk
memetiknya bagi pasien mw=erupakan pengalaman pemeliharaan mahluk
hidupdengan kasih saying dan berhasil diluar dirinya.
B. Peranan perawat dalam terapi lingkungan
Peran perawat sebagai dalam menyelenggarakan terapi lingkungan adalah:
1. Pencipta lingkungan yang aman dan nyaman
a. Perawat menciptakan dan mempertahankan iklim suasana yang
akrab ,menyenangkan ,saling mengahargai diantara sesama perawat,
petugas kesehatan ,dan pasien.
b. Perawat menciptakan suasana yang aman dari benda-benda aatau keadaan-
keadaan yang menimbulkan terjadi nya kecelakaan atau luka terhadap
pasien atau poerawat
c. Menciptakan suasana yang nyaman ,yaitu mengatur tatanan ruangan
dimana memungkinkan pasien betah sperti kondisi rumah sendiri (home
sweet home) serta pasien dapat menjalankan kegiatan sehari-hari sesuai
dengan kebutuhan nya .misalnya bangsal yang ditat memiliki ruang tamu,
ruang keluarga untuk bersantai , kamar tidur dewngankelengkapan nya
masing-masing serta kamar mandi dan WC dan bersifat melindungi privasi
nya
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi lingkungan merupakan kondisi yang dimanipulasi agar klien
merasa aman, nyaman dan tidak terasingkan pada saat berada di lingkungan
rumah sakit.
Lingkungan yang aman merupakan kondisi dimana berpengarug besar
terhadap penyembuhan terutama pasien dengan gangguan jiwa.
B. Saran
Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan
dengan :
1. Keluarga
Untuk menciptakan suasana nyaman dan kondusif agar klien tidak merasa
terancam dengan suasana lingkungan rumah.
2. Masyarakat
Untuk tetap menjalin komunikasi teraputik dengan untuk saling meyapa klien
ssat berada di lingkungan social, menerima pasien apa adanya, dan libatkan
pasien untuk berinteraksi.
3. Institusi Rumah Sakit :
Institut rumah sakit harus memahami kebutuhan dan tingkah laku lansia dan
memberikan pelayanan sebaik-baiknya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Antai Otong, Deborah. 2000. Psychiatric Nursing: Biological and behavioral
conceps.philadelpia: bWB saunders company.
Yosep, Iyus.2008. keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
9