Bab II. Hammer Mill

download Bab II. Hammer Mill

of 7

Transcript of Bab II. Hammer Mill

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    1/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-1T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    BAB II. HAMMER MILL

    2.1Landasan Teori

    Untuk dapat memisahkan mineral berharga dari mineral pengganggunya, material

    hasil penambangan harus direduksi / digerus hingga berukuran halus. Proses

    pengecilan ukuran menjadi fragmen yang lebih kecil untuk mendapatkan ukuran

    batuan yang sesuai dengan kebutuhan disebut dengan kominusi (communition).

    Tahapan pereduksian fragmen hasil penambangan (kominusi) dapat dibagi dalam

    crushing dan grinding. Crushing (peremukan)merupakan tahapan pertama dalam

    pekerjaan kominusi. Crushing termasuk sebagai proses mereduksi material untuk

    memperoleh produk yang berukuran atau lebih. Crushing secara garis besar

    dibagi atas :

    Primary crusher (peremukan primer)

    Secondary crusher (peremukan sekunder)

    Fine crusher

    Spesial crusher

    Jenis alat yang digunakan antara lain:

    Primary crusher : Jaw crusher, hammer mill, gyratory crusher.

    Secondary crusher : Cone crusher, hammer mill, roll crusher, stamp mill.

    Spesial used : Hammer mill yang dapat menghasilkan produk berukuran 60

    mesh.

    Bagian bagian alat dari hammer mill :

    1. Hopper, sebagai bak penampung material yang akan direduksi.

    2. Revolving disk, sebagai tempat duduknya palu (hammer) yang dihubungkan

    dengan mesin penggerak dengan perantara sabuk (belt).

    3. Palu (hammer), sebagai pemecah umpan (feed)yang masuk.

    4.

    Riffle (penyekat), sebagai pengatur banyaknya umpan yang masuk.

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    2/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-2T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    5. Screen, sebagai penyaring untuk memisahkan material yang berbentuk

    lingkaran dan terletak pada bagian bawah hammer mill.

    6. Discharge, sebagai tempat keluarnya poduksi hasil reduksi.

    A. Mekanisme Peremukan Batuan

    Pecahnya batuan pada alat peremuk rahang disebabkan akibar kuat tekanan

    material umpan lebih kecil dan pada kuat tekan yang ditimbulkanoleh alat

    peremuk, sudut singgung material nip anggel, dan aralr dan resultan gaya akhir

    yang mengarah ke bawah sedemikian sehingga batuan tersebut pecah. Adapun

    gaya yang bekerja pada peremuk ini adalah:

    1.

    Gaya tekan, Gaya yang dihasilkan oleh gerakan rahang ayun yang bergerak

    menekan batuan.

    2. Gaya gesek, Merupakan gaya yang berkerja pada permukaan antara ratrang

    diam maupun rahang ayun dengan batuan.

    3. Gaya gravitasi, Adalah gaya yang bekerja pada batuan sehingga

    mempengaruhi arah gerak material kearah bawah (gravitasi)

    4. Gaya menahan, Merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang

    timbul akibat gerakan rahang ayun terhadap rahang diam.Batuan akan pecah

    dengan hasil partikel yang kasar, jika pecahnya batuan tersebul akibat tekanan

    ataupun tarikan, sebaliknya akan halus jika pecahnya batuan tersebut

    disebabkan akibat gesekan.

    Prymary crusher adalah peremuk yang digunakan untuk mengecilkan ukuran bijih

    yang datang dari tambang pada tahap pertama dan dioperasikan secara terbuka.

    Untuk bijih yang keras dan kompak digunakan jaw crusher dan gyratory crusher,

    sedangkan bahan galian yang lebih britle menggunakan humer mill atau impact

    breaker.

    B. Operasi Peremukan

    Mekanisme Pecahnya batuan pada proses crushing Jaw Crusher meremuk

    material dengan kompresi didalam rongga peremuk (yaitu rongga diantara dua

    jaw). Material yang masuk rongga remuk akan segera mendapat jepitan atau

    kompresi jaw yang bergerak dan turun hingga mendapatkan jepitan baru. Material

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    3/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-3T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    bebas turun diantara dua kompresi serta volumenya membesar karena bentuk

    rongga diantara dua partikel. Peremukan seperti ini disebut "arrested crushing"

    sebagai lawan dari "choke crushing" yaitu material terus mederita kompresi

    sebelum keluar alat. Pada arrested crushing peremukan hanya oleh alat, sedangkan

    choke crushing disamping oleh alat juga material saling meremuk. Choke

    crushing banyak menghasilkan material halus dan bila tidak dikendalikan dapat

    merusak alat.

    Pada dasarnya apabila suatu gaya tekan dikenakan pada suatu material dan

    material dapat mengimbangi gaya tersebut karena adanya sifat dalam (tenacity)

    dari material tersebut sehingga material tidak akan pecah. Apabila batuandikenakan gaya dan gaya itu kemudian ditiadakan dengan tiba-tiba, maka ada

    beberapa kemungkinan kejadian terhadap batuan tersebut. Bila gaya ditiadakan

    maka batuan akan kembali pada bentuk dan volume semula maka batuan berada

    pada fase deformasi anyal dimana gaya akan sebanding dengan perubahan. Bila

    gaya ditingkatkan, dan batas anyal batuan itu terlampui maka batuan akan berubah

    secara kekal, dimana batuan tersebut berada pada fase deformasi plastis.

    Perubahan bentuk batuan tersebut misalnya terjadi pemanjangan maupun

    pemendekkan dan lain sebagainya.

    Gambar 2.1. Makin kecil material digerus makin besar permukaan sesifiknya

    Pemukul (hummer)dipasang pada rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi.

    Bagian yang bergerak ini memindahkan energi kinitik ke partikel yang masuk dan

    menyebabkan partikel terlempar dan membentur plat bentur. Gamber berikut

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    4/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-4T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    memperlihatkan bagaimana peremuk bentur (hummer mill) bekerja. Dibagian

    bawah terdapat grate dimana partikel masih dihancurkan dengan attration. "

    Hammer Mill " merupakan salah satu alat yang digunakan pada proses

    penggerusan material untuk mendapatkan suatu produk material dengan ukuran

    kecil seperti tepung yang sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga hasil dari

    keluaran " Hammer Mill " ini dapat langsung dipasarkan.

    Hammer mill secara luas menggunakan "impact crushing dalam pengolahan

    bahan galian yang berguna untuk memperkecil ukuran (size) material. Hammer

    mill digunakan sebagai pekerjaan tahap awal (primary crushing)maupun tahap

    lanjutan (secondary crushing). Alat ini dapat diklasifikasikan dalam suatu typealat untuk mendapatkan kapasitas gnnding service dan bila dipakai dalam "close

    sirkuit" maka dilengkap i dengan " fine screen"atau " air classifier". Hammer mill

    ini terdiri dari delapan pisau yang terikat pada suatu revolving disk dalam crusher

    chumber dengan baut. Pada prinsipnya pemakaian hammer mill dengan penyekat

    screen atau saringan yang disebut dengan sistem metode 'closed circuit" dimana

    produksinya langsung merupakan hasil akhir. Bagian-bagian dari hamer mill :

    1. Hopper berfungsi sebagai bak penampung material yang akan direduksi.

    2. Revolping disk merupakan suatu alat tempat duduknya palu, dimana revolping

    disk dihubungkan dengan generator dan perantara belt.

    3. Palu adalah alat pemukul yng dgunakan untuk memecahkan material (feed)

    yang masuk kedalam hammer mill melalui hopper,palu yang terbuat dari besi

    "forger high carbon steel".

    Penyekat adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan material yang

    bervariasi ,dari mulai berukuran halus atau sesuai dengan ukuran yang kita

    gunakan.Screen yang dgunakan pada hammer mill berbentuk lengkung setengah

    lingkaran ,terletak dibagian bawah dari hammer mill.

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peremukan Dengan Hummer Mill

    1. Ketahanan Batuan, Ketahanan batuan dipengaruhi kerepasan (friability) dan

    kerapuhan (brittleness) dari kandungan mineralnya. struktur mineral yang

    sangat halus biasanya lebih tahan daripada batuan yang berstrukturkasar.

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    5/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-5T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    2. Ukuran material umpan, Apabila ukuran feed terlalu besar maka material akan

    sulit dipecahkan oleh palu, sehingga menimbulkan kesukaran pada palu dan

    revolving disk, pdu akan berhenti memukuljika hal ini terjadi akan

    mempercepat hammer mill rusak dan tidak akan menghasilkan produkta yang

    baik.

    3. Kekerasan material, jika material terlalu keras maka akan menyebabkan sulit

    bagi hammer mill untuk beroperasi dengan baik, oleh karena itu pemilihan

    atau pengenalan terhadap kekerasan material yang akan diolatr sangatlah

    penting. umumnya hammer mill dipergunakan untuk material yang agak

    lunak.

    4.

    Material yang lembab akan menyebabkan proses pengolahan yang agak sulit.

    Apabila material lembab akan dapat menyebabkan penumpukan material pada

    celah-celah hammer mill yang kosong dan pada lubang screen. Keadaan

    kondisi seperti ini sulit untuk meloloskan material dan membuat hammer mill

    cepat rusak, sehingga menurunkan efisiensi produksi. Besarnya kecilnya kadar

    air yang dikandung oleh suatu material tentu akan mempengaruhi kinerja dari

    alat pengolahan yang digunakan dan hasil penggerusan yang berupa produk

    akhir dari rangkaian pengolahan yang dilakukan, dalam hal ini kemampuan

    kerja "Hammer Mill akan dipengaruhi oleh besar kecilnya kadar ak tersebut.

    5. Jarak terhadap screen, Jika palu terlalu dekat dengan screen akan

    menyebabkan sulitnya palu memukul dan menggerakkan feed atau material.

    Jarak palu jauh dari screen akan menyebabkan material terlalu lunak di proses,

    sebaiknya jarak spasi palu terhadap screen disesuaikan dengan bentuk palu,

    screen dan bahan galian.

    6.

    Pemasukan material kedalam hammer mill ikut juga mempengaruhi produksi.Apabila feed dimasukkan secara kontinyu, maka produksi yang diharapkan

    lebih besar dengan waktu yang suma dari cara tersebut.

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    6/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-6T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    Gambar 2.2. Foto dan Sayatan Melintang Hummer

    Pada Gambar 3.2 ditunjukkan irisan melintang peremuk hammer. Pemakaian

    peremuk hammer bersifat spesifik, karena hanya dapat dipakai untuk materiaryang lunak saja, dan ditujukan untuk langsung menghasilkan partikel dengan

    ukuran yang relatif halus. Pada Gambar 3.2 ditunjukkan suatu peremuk hummer,

    dengan tiga hammer berputar memecah batuan yang masuk. putaran hammer akan

    menimbulkan gaya centrifugal, sehingga material akan terpental membentur

    dinding, atau membentur hammer, sampai menjadi ukuran tertentu. pada bagian

    bawah terdapat suatu- pengayak yang akan meloloskan material halus, sedang

    material kasar akan, kembali terpental.

    2.2 Tujuan Praktikum

    Tujuan praktikum pengolahan bahan galian dengan modul hammer mill adalah

    untuk mengetahui hubungan antara kekerasan umpan dengan waktu reduksi.

    2.3Sistematika Alat

    Mekanisme dan sistematika alat hammer mill yaitu dengan bekerja pukulan

    (impact) kecepatan tinggi terhadap material yang masuk ke alat melelui hopper.

    Pemukul (hammer) dipasang pada rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi.

    Bagian yang bergerak ini memindahkan energi kinetik ke partikel yang masuk dan

    menyebabkan partikel terlempar dan membentur plat bentur. Material hasil

    penggerusan akan keluar melalui discharge.

  • 7/24/2019 Bab II. Hammer Mill

    7/7

    Penuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan GalianPenuntun Praktikum Pengolahan Bahan Galian II-7T.PertambanganT.PertambanganT.PertambanganT.Pertambangan ---- ITMITMITMITM

    2.4 Bahan dan Alat

    2.4.1. Bahan

    Adapun bahan yang digunakan yaitu:

    Material batu gamping seberat 15000 gr yang dibagi atas lima sampel percobaan,

    yaitu : 1000 gr, 2000 gr, 3000 gr, 4000 gr, 5000 gr.

    2.4.2. Alat

    Adapun alat yang digunakan yaitu:

    1. Hammer mill, sebagai alat untuk meremukkan batuan.

    2. Stopwatch sebagai alat pencatat waktu.

    3. Timbangan Elektrik sebagai alat menimbang berat bahan.

    4. Sieve shekar sebagai ayakan yang digunakan untuk mengelompokkan butiran

    sesuai dengan ukuran butirannya.

    5. Kantong plastik sebagai wadah sample dari tiap ayakan.

    6. Kuas 2 buah sebagai pembersih alat.

    7. Dulang 2 Buah untuk tempat sample sesudah siap di ayak.

    8. Scrap 2 buah untuk mencampur sample.

    2.5 Prosedur Percobaan

    1. Menyediakan sampel seberat 15000 gr.

    2. Menentukan R80 pada sampel percobaan, lakukan dengan rumus yang

    ditentukan.

    3.

    Melakukan metode sampling dengan cara Spliter atau Cone quartering.

    4. Melakukan metode sampling pada sampel seberat 1000 gr, lalu di crushing

    dengan hammer mill sampai tidak berbunyi lagi dan mencatat lama waktu

    peremukan.

    5. Percobaan selanjutnya dilakukan dengan sama seperti diatas pada sampel,

    2000 gr, 3000 gr, 4000 gr, dan 5000 gr.