BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI...

88
RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1. Karakteristik lokasi dan wilayah 1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 6.052 Ha atau 60,52 km 2 dan menjadi wilayah terkecil di Sumatera Utara selain Kota Sibolga dan Kota Tebing Tinggi. Wilayah admisnistrasi Kota Tanjungbalai terbagi ke dalam 6 kecamatan dan 31 kelurahan. Kecamatan Datuk Bandar menjadi wilayah terluas dengan luas wilayah mencapai 2.249 Ha atau sekitar 37,16 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai, sedangkan Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi wilayah terkecil dengan luas 84 ha atau hanya sekitar 1,39 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai . Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (ha) Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Secara administratif, semua bagian wilayah Kota Tanjungbalai berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan. Batas wilayah Kota Tanjungbalai secara rinci adalah sebagai berikut: Sebelah utara : Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Sebelah selatan : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Sebelah barat : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Sebelah timur : Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1. Karakteristik lokasi dan wilayah

1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Luas wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 6.052 Ha atau 60,52 km2 dan menjadi

wilayah terkecil di Sumatera Utara selain Kota Sibolga dan Kota Tebing Tinggi.

Wilayah admisnistrasi Kota Tanjungbalai terbagi ke dalam 6 kecamatan dan 31

kelurahan. Kecamatan Datuk Bandar menjadi wilayah terluas dengan luas wilayah

mencapai 2.249 Ha atau sekitar 37,16 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai,

sedangkan Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi wilayah terkecil dengan luas 84 ha

atau hanya sekitar 1,39 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai.

Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (ha)

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Secara administratif, semua bagian wilayah Kota Tanjungbalai berbatasan langsung

dengan Kabupaten Asahan. Batas wilayah Kota Tanjungbalai secara rinci adalah

sebagai berikut:

Sebelah utara : Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan

Sebelah selatan : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

Sebelah barat : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

Sebelah timur : Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-2

Gambar 2.2.

Peta Administrasi Wilayah Kota Tanjungbalai

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-3

2) Letak dan Kondisi Geografis

a. Posisi Astronomis

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2˚58’15”- 3˚01’32” Lintang Utara dan 99˚48’00”-

99˚50’16” Bujur Timur dan berada pada pertemuan 2 (dua) sungai besar yaitu Sungai

Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka, memiliki akses yang sangat

mudah menuju tempat wisata internasional yakni kawasan Danau Toba. Oleh

karenanya kini Kota Tanjungbalai memiliki sebutan baru yakni ”Mutiara Selat Malaka

di Hilir Danau Toba”.

b. Posisi Geostrategis

Kota Tanjungbalai berada sekitar 184 km dari Medan sebagai ibukota Sumatera Utara.

Meskipun relatif tidak terlalu dekat dengan ibukota provinsi, Kota Tanjungbalai

diuntungkan karena terletak pada pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Asahan

dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka. Kondisi tersebut menjadikan Kota

Tanjungbalai sebagai jalur perdagangan internasional dan menjadi tempat lalu lintas

barang dan jasa yang relatif ramai di pesisir Timur Pulau Sumatera.

c. Kondisi/Kawasan

Kota Tanjungbalai berada di wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Utara tepatnya

berada di tepi Sungai Asahan yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera Utara.

3) Topografi

a. Ketinggian Lahan

Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai terletak pada 0-3 m dari atas permukaan

laut atau berupa dataran rendah dengan dominasi jenis tanah alluvial, latosol, dan

pasir. Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah tertinggi dengan tinggi wilayah sekitar

3 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah

terendah dengan tinggi wilayah hanya sekitar 0-1 meter di atas permukaan laut.

Posisi Kota Tanjungbalai yang dilalui dua sungai besar menyebabkan tingkat

kesuburan tanahnya dipengaruhi oleh pasang surut air, sehingga tidak jarang wilayah

Kota Tanjungbalai digenangi oleh air dan menjadi kawasan rawa-rawa.

Tabel 2.1. Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut

Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Tinggi (m)

1 Datuk Bandar 3

2 Datuk Bandar Timur 2

3 Tanjungbalai Selatan 2

4 Tanjungbalai Utara 2

5 Sei Tualang Raso 1,5

6 Teluk Nibung 0-1

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-4

b. Kemiringan Lahan

Data kemiringan suatu wilayah berkaitan dengan bentuk bentang alam dan

kemiringannya, antara lain: data morfologi dan kemiringan lereng. Ditinjau dari

kondisinya, Kota Tanjungbalai memiliki kemiringan lahan 0-2% menjadikan permukaan

tanah di seluruh wilayah merupakan dataran yang hampir rata.

4) Geologi

a. Struktur dan Karakteristik

Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal

Pertambangan Umum, jenis batuan yang terdapat di Kota Tanjungbalai, meliputi

alluvium muda yang terdapat di seluruh kecamatan yang terdapat di Kota

Tanjungbalai, alluvium tua (kerikil, pasir, lempung) yang tersebar di Kecamatan Datuk

Bandar, dan aneka terobosan yang menyebar di sebagian Kecamatan Datuk Bandar

dan Kecamatan Sei Tualang Raso.

b. Potensi

Potensi sumber daya alam bila ditinjau dari sisi geologi adalah Galian golongan C

berupa pasir yang tersebar di sepanjang Sungai Silau dan sebagian Sungai Asahan.

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-5

Gambar 2.3.

Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Geologi

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

5) Hidrologi

a. Sungai

Selain Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka, Kota

Tanjungbalai juga dialiri beberapa sungai kecil. Sungai-sungai kecil tersebut di

antaranya adalah Sungai Pematang, Sungai Merbau, Sungai Kapias, dan Sungai Raja

yang bermuara ke Sungai Asahan dan Sungai Silau.

Kondisi air sungai saat ini telah mengalami pencemaran. Hal tersebut disebabkan oleh

limbah perkotaan dan pembuangan sampah ke sungai. Selain itu, penurunan kualitas

air sungai juga disebabkan oleh pencucian pasir-pasir maupun akibat dari lahan yang

telah menjadi terbuka karena tidak ada vegetasi penutup, sehingga air dapat mengalir

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-6

bebas ke badan-badan air. Diketahui bahwa jika vegetasi tidak ada, maka air hujan

langsung jadi overland flow dan biasanya membawa material-material yang dapat

mengurangi kualitas air sungai.

Tabel 2.2.

Panjang dan Lebar Sungai di Kota Tanjungbalai, 2015

Nama Sungai Panjang

(Km) Lebar

(m)

Sungai Bandar Jaksa 8,2 10

Sungai Bandar Jepang 5,1 6,1 s/d 5,6

Sungai Bandar Sipoyong 6 6

Sungai Kanal Sultan 4 10,15

Sungai Giam I 6,5 6

Sungai Aek Noto 1,75 20

Sungai Parit Kangkung 1,5 20

Sungai Sei Giam II 2,35 6

Sungai Pantai Burung 4,25 25

Sungai Kapias 4,2 35

Sungai Tanjung Medan 6 30

Sungai Sarap 2,1 25

Sungai Daun Besar 1,5 25

Sungai Merbau 4,5 25

Sungai Rintis 2 25

Sungai Mata Halasan 1,2 3

Sungai Silau 7 125

Sungai Asahan 7,5 700 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

b. Debit

Debit sungai sangat fluktuatif tergantung curah hujan. Perbedaan antara debit tertinggi

dengan debit yang terendah dalam satu tahun kadang cukup signifikan. Debit air yang

cukup besar di Kota Tanjungbalai adalah Sungai Silau dan Sungai Asahan. Rata debit

air pada Sungai Silau adalah ± 95,47 m3/dt.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-7

Gambar 2.4.

Debit Rata- Rata Bulanan Sungai Asahan

Sumber: Dinas PSDA Provsu

Gambar 2.5.

Debit Rata- Rata Bulanan Sungai Silau

Sumber: Dinas PSDA Provsu

6) Klimatologi

a. Suhu dan Kelembaban

Suhu udara rata-rata Kota Tanjungbalai sekitar 250C-32

0C. Kota Tanjungbalai beriklim

tropis serta mengalami musim hujan dan musim kemarau, relatif sama dengan wilayah

lainnya yang berada di Sumatera Utara. Iklim Kota Tanjungbalai diklasifikasikan

sebagai Af (iklim hutan hujan tropis) berdasarkan sistem Koppen-Geiger dengan

kelembaban suhu udara rata-rata Kota Tanjungbalai sekitar 27,90C dan memiliki

Presipitasi rata-rata 18,63 mm dengan kelembaban udara rata-rata 77% -98%.

Lokasi yang berada dekat dengan laut membuat Kota Tanjungbalai tergolong daerah

yang panas. Selama Tahun 2015 tercatat bahwa temperatur Kota Tanjungbalai

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Suhu

maksimum mencapai 370C yang terjadi pada bulan Juni, sedangkan suhu minimum

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-8

mencapai 190C yang terjadi pada bulan Februari. Peningkatan suhu di Kota

Tanjungbalai, salah satunya disebabkan peningkatan polusi udara akibat peningkatan

debu dari kendaraan truk yang mengangkut pasir serta tiupan angin di lokasi tambang

yang tidak memiliki vegetasi yang cukup.

Tabel 2.3. Temperatur Rata-rata di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun Rata-rata Temperatur (0C)

Minimum Maksimum

2011 27,93 23,54 32,32

2012 28,10 23,63 32,57

2013 27,91 23,95 31,86

2014

2015

27,61

28,21

23,56

23,75

31,66

32,68

Sumber: www.freemeteo.co.id, 2016

b. Curah hujan

Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan

volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Pada periode 2015, musim hujan

terjadi di Kota Tanjungbalai pada Bulan Juli-Agustus dan Bulan Nopember. Sementara

musim kemarau terjadi pada Bulan Juni dan Bulan September-Oktober. Sesuai data

yang dimuat di Kota Tanjungbalai dalam angka 2015, berdasarkan data Balai

Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) pada periode 2015 di wilayah Kota

Tanjungbalai terdapat 109 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.601 mm.

Curah hujan terbesar terjadi pada Bulan Juli-Agustus yaitu 258 mm dengan hari hujan

sebanyak 14 hari. Sedangkan curah hujan terkecil terjadi selama Oktober dengan

curah hujan sebesar 53 mm dengan hari hujan 5 hari. Jika dilihat dari banyaknya

curah hujan yang turun, puncaknya terjadi pada Bulan Nopember, sedangkan musim

kemarau puncaknya terjadi pada bulan Oktober.

Gambar 2.6.

Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan

di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: Balai Informasi Penyuluhan Pertanian(BIPP) Kota Tanjungbalai, 2016

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-9

7) Penggunaan lahan

a. Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam. Jenis kawasan

budidaya yang terdapat di Kota Tanjungbalai meliputi:

1. Kawasan perumahan;

2. Kawasan perdagangan dan jasa;

3. Kawasan perkantoran;

4. Kawasan peruntukan industri

5. Kawasan peruntukan pariwisata

6. Kawasan ruang terbuka non hijau kota

7. Kawasan pelabuhan

8. Kawasan perikanan

b. Kawasan Lindung

Penetapan kawasan ini didasarkan pada kondisi fisik dasarnya yang rentan/rawan

bencana genangan/banjir serta kekhasan daerah Kota Tanjungbalai yang dikelilingi

aliran sungai besar seperti Sungai Silau dan Sungai Asahan. Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033, meliputi:

1. Kawasan perlindungan setempat

2. Kawasan suaka alam dan cagar budaya

3. Kawasan rawan bencana alam

4. Kawasan ruang terbuka hijau

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung dengan menggunakan konsep

perhitungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009, Kota

Tanjungbalai mempunyai status daya dukung lahan yang defisit terhadap penduduk

yang tinggal di Kota Tanjungbalai. Artinya, kebutuhan akan lahan lebih besar dari

ketersediaan lahan. Penurunan daya dukung lahan dipengaruhi oleh jumlah penduduk

yang terus meningkat, luas lahan yang semakin berkurang, persentase jumlah petani

dan luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak, dan jenis komoditas yang ada di

wilayah setempat.

Berdasarkan hasil survei lapangan penggunaan lahan (terakhir dilakukan pada Tahun

2008) yang terdata di Kota Tanjungbalai terdiri dari penggunaan lahan terbangun

sebesar 57,31 persen dan lahan yang belum terbangun sebanyak 42,69 persen. Jenis

lahan terbangun yang terdapat di Kota Tanjungbalai terdiri dari bangunan perumahan,

perkantoran, fasilitas umum dan sosial, industri dan lain-lain. Sedangkan jenis lahan

non terbangunnya, antara lain persawahan, perkebunan rakyat, kebun campuran dan

lain-lain.

Survei lapangan terhadap penggunaan lahan di Kota Tanjungbalai. Jumlah

penggunaan lahan tertinggi di Kota Tanjungbalai adalah untuk lahan perkebunan

(pertanian) yaitu seluas 2.507,429 Ha atau sekitar 73,38 persen dari keseluruhan

lahan yang tersedia.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-10

Gambar 2.7.

Penggunaan Lahan di Kota Tanjungbalai, 2008

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan wilayah yang memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai kawasan budidaya.

Tabel 2.4. Rencana Pola Ruang kawasan Budidaya Kota Tanjungbalai

No Rencana Pola Ruang Kawasan

Uraian

1. Kawasan Peruntukan Perumahan

Permukiman Kepadatan Tinggi (>150 bangunan/ha) - Direncanakan 91 ha - Kecamatan Tanjungbalai Utara dan

Tanjungbalai Selatan (Pusat Pelayanan Kota)

- Kecamatan Teluk Nibung (SPPK 4) - Kecamatan Sei Tualang Raso (SPPK 3) - Kecamatan Datuk Bandar Timur (SPPK 2) Permukiman Kepadatan Sedang (51-150 bangunan/ha) - Direncanakan 163 ha - tersebar di Kecamatan Datuk Bandar, Datuk

Bandar Timur, Sei Tualang Raso, dan Teluk Nibung

Pemukiman Kepadatan Rendah (0-50 bangunan/ha) - tersebar pada hampir seluruh kelurahan

pada tiap kecamatan.

2. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

Kawasan pasar tradisional - seluas ± 3,5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Sirantau,

Indra Sakti, Karya, Perjuangan dan Sei Raja

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-11

Kawasan pusat perbelanjaan - seluas ± 5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Mata

Halasan, Tanjungbalai Kota II dan Tanjungbalai Kota III

Kawasan Toko Modern - seluas ± 3 ha - dikembangkan pada Kelurahan Indra Sakti,

Karya dan Perwira

3. Kawasan Perkantoran - seluas 69 ha - Kawasan perkantoran pemerintahan

dipertahankan pada kondisi existing - Kawasan perkantoran swasta di

Kelurahan Bunga Tanjung

4. Kawasan Peruntukan Industri Kawasan industri kecil dan mikro - seluas ± 6,15 ha - dikembangkan untuk mendukung sektor

industri, terdapat di Kelurahan Sijambi dan Keramat Kubah

Kawasan industri menengah - seluas ± 342,08 ha - diperuntukkan industri menengah bidang

pengolahan hasil perikanan dan perkebunan di Kecamatan Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk Nibung

5. Kawasan Pariwisata seluas ± 157 ha - Wisata budaya diarahkan di kawasan

bangunan bersejarah - Wisata buatan diarahkan pada

pengembangan Kawasan Perdagangan Terpadu dan dermaga penyebrangan/Water Front City di Kelurahan Indra Sakti (Kecamatan Tanjungbalai Selatan) dan Pulau Simardan

- Wisata alam diarahkan pada pengembangan pulau-pulau di Sungai Asahan.

6. Ruang Terbuka Non Hijau - seluas ± 7,25 ha - pelataran parkir, perkantoran,

perdagangan dan jasa di Kel. Sijambi, Indra Sakti dan Tanjungbalai Kota IV

- lapangan upacara dan olah raga mempertahankan kondisi existing

- pembatas/median jalan dan koridor antar bangunan di Kelurahan Sijambi

7. Ruang Evakuasi Bencana - merupakan ruang evakuasi darurat untuk tempat berlindung dan penyaluran bantuan sosial di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, gedung serbaguna dan lapangan bola di Teluk Nibung

8. Kawasan Pertanian - seluas ± 1.591 ha - diarahkan pada tanaman pangan di

Kecamatan Datuk Bandar - kawasan hortikultura dengan komoditas

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-12

kelapa, kelapa sawit dan palawija

9. Kawasan Sektor Informal - seluas ± 0,23 ha - Kegiatan pedagang kaki lima menempati

lokasi Tanjungbalai Food Court, kegiatan perdagangan dan jasa di Water Front City, pasar tradisional dan jalan-jalan utama

10. Kawasan Peruntukan Perikanan

- seluas ± 3 ha - Pengelolaan perikanan darat diarahkan di

Kelurahan Selat Tanjung Medan, Sijambi, Pantai Johor, Pahang dan Pasar Baru

- Pembibitan benih ikan (lele, nila, gurame, mas dan udang galah) di Kelurahan Sijambi dan Kapias Pulau Buaya

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

Kota Tanjungbalai memiliki kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis.

Penetapannya karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkungan kota

terhadap ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup dan pertahanan keamanan.

Tabel 2.5. Rencana Pola Ruang kawasan Strategis Kota Tanjungbalai

No Rencana Pola Ruang Kawasan

Uraian

1. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi

Meliputi: - Kawasan pelabuhan Teluk Nibung di Kel.

Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung - Kawasan industri di Kel. Sei Raja Kec. Sei

Tualang Raso - Kawasan pergudangan di Kel. Perjuangan,

Beting Kuala Kapias, Kapias Pulau Buaya, Pematang Pasir dan Sungai Merbau Kec Teluk Nibung

- Kawasan pusat perdagangan dan jasa di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan perdagangan campuran serta hasil perikanan di kawasan di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan pariwisata di Kel. Selat Tanjung Medan Kec. Datuk Bandar Timur

2. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial dan Budaya

Meliputi: - Diarahkan berupa kawasan cagar budaya

di sepanjang Jalan Mesjid, Jalan Asahan, Jalan Gereja dan Jalan Veteran ± 2,72 Ha di Kel. Indra Sakti dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan Pertokoan Lama (Pecinan) dan Vihara di Kecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan

3. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

Meliputi: - Kawasan TNI-AL seluas ± 0,49 ha di Kel.

Indra Sakti dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-13

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Identifikasi wilayah rawan bencana di Kota Tanjungbalai dilakukan sebagai bentuk

kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana yang

berpotensi terjadi. Area Kota Tanjungbalai yang relatif berada di dataran rendah

dengan kemiringan wilayah hanya sekitar 0-3 meter di atas permukaan laut, membuat

Kota Tanjungbalai cenderung rawan terhadap genangan-genangan air baik yang

disebabkan oleh air hujan maupun dari pengaruh pasang surut air sungai. Potensi

banjir kiriman juga bisa saja terjadi karena posisi Kota Tanjungbalai yang berada di

antara pertemuan 2 (dua) sungai besar yakni Sungai Asahan dan Sungai Silau.

Wilayah yang relatif rawan terdampak banjir pada umumnya adalah wilayah yang

berada di sekitar aliran sungai yaitu di Kelurahan Pahang dan Kelurahan Gading

(Kecamatan Datuk Bandar), Kelurahan Bunga Tanjung, Selat Lancang, Selat Tanjung

Medan, Semula Jadi dan Kelurahan Pulau Simardan (Kecamatan Datuk Bandar

Timur).

Tabel 2.6.

Daerah Rawan Bencana Banjir di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Kelurahan

1. Datuk Bandar Kelurahan Pahang

Kelurahan Gading

2. Datuk Bandar Timur Kelurahan Bunga Tanjung

Selat Lancang

Selat Tanjung Medan

Semula Jadi

Pulau Simardan

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-14

Gambar 2.8.

Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Rawan Banjir

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

Selanjutnya beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kota Tanjungbalai dalam kurun

waktu 2011-2015 diuraikan pada Tabel berikut:

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-15

Tabel 2.7.

Kejadian Bencana di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan

2011 N/A N/A N/A

2012 Kebakaran Keramat Kubah, Tanjungbalai Kota IV, Tanjungbalai Kota III, Kuala Silau Bestari, Sejahtera,Tanjungbalai Kota I,Perwira, Karya, Indra Sakti, Pantai Burung, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Pematang Pasir, Seluruh Kelurahan terrdapat pada Kecamatan Datuk Bandar, Selat Tanjung Medan, Semula Jadi, Pulau Simardan

31 kasus

2013 Banjir Sijambi, Gading, Pantai Johor, Sirantau, Pahang, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan, Bunga Tanjung

Banjir tersebut merugikan penduduk sebanyak 5.747 kk dan korban meninggal 1 orang

Kebakaran Tanjungbalai Kota III, Sejahtera, Indrasakti, Sijambi, Pahang

5 kasus

2014 Kebakaran Tanjungbalai Kota I, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Beting Kuala Kapias, Keramat Kubah

7 kasus

Angin Kencang Tanjungbalai Kota II, Perwira, Sijambi, Pantai Johor

6 kasus

2015 Kebakaran Tanjungbalai Kota IV, Kuala Silau Bestari, Kapias Pulau Buaya, Sei Merbau, Beting Kuala Kapias, Sijambi, Gading, Sirantau, Pahang, Keramat Kubah

28 kasus

Angin Kencang Sejahtera 1 kasus

Sumber: BPBD, 2016

2.1.4. Demografi

Dalam pelaksanaan pembangunan di suatu daerah, pengintegrasian penduduk

menjadi suatu hal yang teramat penting mengingat penduduk tidak hanya diperlakukan

sebagai obyek pembangunan, namun juga sebagai subyek pembangunan. Ketika

peran sebagai “subyek” pembangunan maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk

menyadarkan hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam

pembangunan. Hal ini menyangkut pembangunan sumber daya manusia yang

berkualitas. Selanjutnya Konsep people centered development merupakan konsep

yang mewadahi prinsip pembangunan yang berwawasan kependudukan yang meliputi

beberapa komponen yakni: pengendalian kuantitas penduduk; Peningkatan kualitas

penduduk; Penataan persebaran dan mobilitas penduduk; Pembangunan Keluarga

Sejahtera serta Manajemen database & informasi kependudukan. Untuk itu sasaran

serta program prioritas pembangunan jangka menengah ke depan untuk urusan

pengendalian penduduk harus mengacu pada prinsip dan konsep tersebut.

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-16

Kondisi penduduk Kota Tanjungbalai mengalami berbagai dinamika yang relatif

menantang untuk diatasi. Sebelum berpisah dari Kabupaten Asahan melalui Undang-

Undang Darurat No.9 tahun 1956, dengan luas hanya 199 ha Tanjungbalai pernah

menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan sekitar 20.000 jiwa/km2.

Hingga periode 2014, Kota Tanjungbalai dihuni oleh beragam suku di antaranya; Suku

Batak (Simalungun, Toba, Mandailing, Pakpak, dan Karo) 42,56 persen, Jawa 17,06

persen, Melayu 15,41 persen, Minang 3,58 persen, Aceh 1,11 persen, dan suku

lainnya sebanyak 20,28 persen. Sedangkan dari sisi agama yang dianut, sebagian

besar penduduk Kota Tanjungbalai beragama Islam dengan persentase 81,99 dari

seluruh populasi.

Gambar 2.9.

Persentase Penduduk Berdasarkan Suku dan Agama di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015

Penduduk yang dijadikan sebagai modal utama pembangunan daerah di Kota

Tanjungbalai mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Sampai dengan 2015, jumlah

penduduk Kota Tanjungbalai telah mencapai 167.012 jiwa, meningkat dibanding

periode 2013 yang sebesar 164.675 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduknya

sebesar 1,41 persen.

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-17

Gambar 2.10.

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk laki-laki masih mendominasi populasi

Kota Tanjungbalai dengan jumlah 84.197 jiwa, sedangkan jumlah penduduk

perempuan berjumlah 82.815 jiwa. Secara usia, penduduk usia 0-4 tahun merupakan

penduduk dengan jumlah terbanyak dibanding usia penduduk Kota Tanjungbalai

lainnya. Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk usia 0-4 tahun (balita)

mencapai 19.535 jiwa dengan jumlah balita laki-laki sebanyak 9.930 jiwa dan balita

perempuan sebanyak 9.605 jiwa.

Gambar 2.11. Piramida Penduduk Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Sementara itu jika dilihat dari persebaran penduduk menurut kecamatan, setiap

tahunnya selama 2011-2015 Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah

penduduk terbanyak. Pada 2015, jumlah penduduk Kecamatan Teluk Nibung telah

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-18

mencapai 38.714 jiwa, atau mengalami penambahan sebanyak 2.635 jiwa

dibandingkan periode 2011.

Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil.

Sampai dengan 2015, jumlah penduduk Kecamatan Tanjungbalai Utara sebanyak

17.153 jiwa. Meskipun demikian, Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi daerah

terpadat dibanding kecamatan lainnya di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015,

Kecamatan Tanjungbalai Utara memiliki kepadatan 20.420 jiwa/ha, sedangkan

Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan kepadatan terkecil dengan

kepadatan 1.625 jiwa/ha.

Gambar 2.12.

Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai menurut Kecamatan, 2011-

2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Gambar 2.13.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tanjungbalai Menurut Kecamatan, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-19

Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan penduduk menurut Kecamatan selama

Tahun 2011-2015, laju pertumbuhan setiap kecamatan tidak jauh berbeda. Kecamatan

Datuk Bandar Timur memiliki laju pertumbuhan terbesar dengan angka rata-rata

sebesar 1,1552 persen per tahun, sedangkan Tanjungbalai Utara dengan jumlah

penduduk terkecil juga memiliki laju pertumbuhan penduduk terkecil dibandingkan

kecamatan lainnya, yakni rata-rata sebesar 1,1535 setiap tahunnya.

Tabel 2.8.

Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015 Menurut Kecamatan

Kecamatan 2011 2015 Laju Pertumbuhan

Penduduk 2011-2015 (%)

Datuk Bandar 34.509 36.547 1,1542

Datuk Bandar Timur 27.509 29.135 1,1552

Tanjungbalai Selatan 19.737 20.903 1,1546

Tanjungbalai Utara 16.197 17.153 1,1535

Sei Tualang Raso 23.190 24.560 1,1546

Teluk Nibung 36.556 38.714 1,1537

Tanjungbalai 157.698 167.012 1,1543 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja pembangunan ekonomi daerah

adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Manfaat yang dapat diperoleh dari

data PDRB adalah: (1) Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi; (2) Untuk

mengetahui struktur perekonomian; (3) Untuk mengetahui besarnya PDRB per kapita

penduduk dan (4) Untuk mengetahui tingkat inflasi.

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya pendapatan per kapita riil bersumber dari

dalam suatu daerah yang berlangsung terus-menerus. Untuk kepentingan analisis

ekonomi, dapat digunakan pertumbuhan PDRB riil sebagai indikator pertumbuhan

ekonomi dan dilihat melalui laju pertumbuhan ekonomi dengan data series dari tahun

ke tahun.

Selama lima tahun terakhir, PDRB Kota Tanjungbalai mengalami tren meningkat

setiap tahunnya. Nilai PDRB Kota Tanjungbalai atas dasar harga konstan pada

periode 2015 telah menembus sekitar Rp 4,637 triliun, atau mengalami peningkatan

signifikan sebesar 18,3 persen dibanding periode 2012 yang hanya sebesar Rp 3,919

triliun.

Dilihat dari sisi pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan, Kota Tanjungbalai

relatif mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir. Pada 2011, pertumbuhan PDRB

Kota Tanjungbalai sebesar 6,02 persen. Angka pertumbuhan PDRB mencapai puncak

tertinggi pada periode 2012 dengan nilai pertumbuhan sebesar 6,22 persen. Namun

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-20

pada periode 2015 pertumbuhan PDRB Kota Tanjungbalai kembali turun dengan

pertumbuhan hanya sebesar 5,58 persen.

Gambar 2.14. Perkembangan Nilai PDRB dan pertumbuhan PDRB Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 *)Angka Sementara

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, pertumbuhan

ekonomi Kota Tanjungbalai mengalami perubahan pola pertumbuhan yang hampir

sama dengan Sumatera Utara yaitu mengalami perlambatan pertumbuhan sejak tahun

2013 sampai dengan tahun 2015. Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan,

posisi pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai pada tahun 2014 berada diatas

pertumbuhan Sumatera Utara yaitu sebesar 5,78 persen, sedangkan Sumatera Utara

tumbuh sebesar 5,24 persen pada tahun 2014.

Gambar 2.15.

Pertumbuhan PDRB KotaTanjungbalai dan Perbandingannya dengan Provinsi

dan Nasional, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Laju pertumbuhan PDRB Tahun 2015 sebesar 4,6 persen, angka tersebut mengami

penurunan bila dibandingkan Tahun 2014 yang mencapai 5,78 persen. Bila dilihat

berdasarkan lapangan usaha selama tahun 2014-2015, maka yang mengalami

pertumbuhan adalah kategori pertanian, kehutanan dan perikanan; kategori industri

pengolahan; kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang;

kategori konstruksi; kategori penyediaan akomodasi dan makan minum; kategori Jasa

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-21

keuangan dan asuransi; dan kategori jasa pendidikan sedangkan lapangan usaha

lainnya mengalami penurunan laju PDRB.

Tabel 2.9.

Laju Pertumbuhan PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut lapangan

Usaha di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42

B Pertambangan dan Penggalian 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81

C Industri Pengolahan 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01

D Pengadaan Listrik dan Gas 10,87 3,15 -0,89 4,11 2,73

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

5,27 5,63 3,02 3,21 3,42

F Konstruksi 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6,71 7,77 7,07 6,97 5,24

H Transportasi dan Pergudangan 7,88 6,22 6,88 2,88 2,62

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

7,97 6,51 7,72 6,47 6,95

J Informasi dan Komunikasi 8,08 7,13 6,57 6,11 6,01

K Jasa Keuangan dan Asuransi 7,52 10,32 9,10 2,65 2,92 L Real Estat 5,27 4,97 4,96 4,71 4,65

M,N

Jasa Perusahaan 5,90 4,79 3,29 3,34 2,89

O Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,32 7,64 6,72 6,74 6,63

P Jasa Pendidikan 3,80 2,99 6,27 5,20 5,31

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,74 6,80 7,40 7,40 7,32

R,S,T,U

Jasa lainnya 8,00 7,83 7,45 7,04 6,69

JUMLAH 6,02 6,22 5,94 5,78 5,58 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

b. Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya peran

masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan menciptakan nilai tambah. Hal

tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari

masing-masing sektor ekonominya. Untuk membaca PDRB berdasarkan struktur

ekonomi maka digunakan PDRB atas dasar harga berlaku.

Selama lima tahun terakhir (2011-2015), secara struktural perekonomian Tanjungbalai

cenderung tidak mengalami perubahan. Jika ditelaah kontribusi tiap kategori terhadap

PDRB tahun 2011-2015 atas dasar harga berlaku maka diketahui bahwa sektor

penyumbang terbesar pertama terhadap PDRB adalah kategori perdagangan besar

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-22

dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, kemudian diikuti oleh kategori industri

pengolahan dan penyumbang ketiga terbesar adalah kategori pertanian, kehutanan,

dan perikanan, dengan sumbangan masing-masing di atas 15 persen.

Tabel 2.10.

Nilai (Miliar) dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011-2015 Atas dasar Harga

Berlaku Tahun 2010 Kota Tanjungbalai

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015*)

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

A Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan

701.416 17,98 754.106 17,43 841.349,5 17,33 982.647,3 18,11 1.029.878,6 17,09

B Pertambangan dan Penggalian

77.003,7 1,97 87.070,1 2,01 98.069,1 2,02 107.984,9 1,99 123.473,6 2,05

C Industri Pengolahan 733.828,1 18,81 806.989,0 18,65 890.863,7 18,35 991.121,9 18,27 1.103.564,6 18,31

D Pengadaan Listrik dan Gas

34.114,9 0,87 39.851,4 0,92 39.876,8 0,82 39.992,8 0,74 42.070,4 0,70

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

7.649,80 0,20 8.359,70 0,19 8.910,3 0,18 9.536,9 0,18 10.246,9 0,17

F Konstruksi 558.020,7 14,31 645.511,6 14,92 731.650,1 15,07 817.470,6 15,07 929.370,1 15,42

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

824.328,5 21,13 908.173,1 20,99 1.020.769,2 21,02 1.173.584,4 21,63 1.296.099,0 21,50

H Transportasi dan Pergudangan

254.407,2 6,52 282.048,6 6,52 324.318,7 17,33 350.011,5 6,45 378.636,8 6,28

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

85.972,0 2,20 95.561,0 2,21 109.262,3 2,02 124.099,7 2,29 137.447,7 2,28

J Informasi dan Komunikasi

40.700,0 1,04 44.449,4 1,03 46.737,5 18,35 48.920,4 0,90 52.442,8 0,87

K Jasa Keuangan dan Asuransi

75.479,8 1,94 87.992,3 2,03 101.007,6 0,82 108.969,9 2,01 117.306,8 1,95

L Real Estat 133.001,2 3,41 146.553,5 3,39 167.593,8 0,18 185.591,7 3,42 200,871,5 3,33

M,N

Jasa Perusahaan 13.562,6 0,35 14.795,7 0,34 15.854,5 15,07 17.040,4 0,31 18.201,2 0,30

O Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

231.909,9 5,95 264.263,4 6,11 301.384,6 21,02 343.964,3 6,34 388.021,6 6,44

P Jasa Pendidikan 62.234,70 1,60 66.250,60 1,53 72.441,1 1,49 80.397,4 1,48 86.970,2 1,44

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

28.947,30 0,74 32.317,40 0,75 35.777,0 0,74 41.129,3 0,76 47.775,1 0,79

R,S,T,U

Jasa lainnya 37.901,00 0,97 42.083,30 0,97 49.972,7 1,03 57.621,8 1,06 64.941,2 1,08

JUMLAH 3.900.477

4.326.376,

2 4.855.838,8 5.426.084,7 6.027.318,2

Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016 *) Angka Sementara

Bila dilihat berdasarkan pertumbuhan kontribusi setiap kategori berdasarkan harga

berlaku maka terdapat 8 (delapan) sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan

atau pertumbuhan positif, yaitu Pertambangan dan penggalian, Konstruksi,

Perdagangan besar dan eceran, reperasi mobil dan sepeda motor, Penyediaan

akomodasi dan makan minum, Jasa keuangan dan asuransi, Administrasi

pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib, Jasa kesehatan dan kegiatan

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-23

sosial dan Jasa lainnya. Kategori yang mengalami pertumbuhan kontribusi terbesar

adalah sektor Jasa laninya yaitu sebesar 2,09 persen.

Untuk sektor yang tidak disebutkan di atas mengalami penurunan. Kategori yang

mengalami penurunan terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB adalah

Pengadaan listrik dan gas.

Tabel 2.11.

Pertumbuhan Kontribusi Kategori Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 Kota

Tanjungbalai

No Lapangan Usaha

Pertumbuhan

Hb Hk

% % A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1,02 -1,21 B Pertambangan dan Penggalian 0,74 0,95

C Industri Pengolahan -0,54 -0,03

D Pengadaan Listrik dan Gas -4,41 -2,75

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

-2,82 -1,56

F Konstruksi 1,51 0,67

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

0,35 0,66

H Transportasi dan Pergudangan -0,75 -0,94

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,68 0,78

J Informasi dan Komunikasi -3,57 0,43

K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,11 0,23

L Real Estat -0,46 -0,80

M,N Jasa Perusahaan -2,78 -1,75

O Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,60 0,79

P Jasa Pendidikan -1,99 0,31

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,33 1,02

R,S,T,U Jasa lainnya 2,09 1,04 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2. Laju Inflasi

Sesuai dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai, pendataan

terhadap inflasi tidak dilakukan di Kota Tanjungbalai. Ukuran inflasi Kota Tanjungbalai

mengacu pada perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar. Sehingga gambaran

inflasi Kota Pematangsiantar dianggap dapat mewakili inflasi di Kota Tanjungbalai.

Selama lima tahun terakhir, perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar mengalami

perubahan yang dinamis. Pada periode 2013, inflasi Kota Pematangsiantar mencapai

nilai tertinggi sebesar 12,02 persen. Angka inflasi tersebut bahkan lebih tinggi dari

inflasi Provinsi Sumatera Utara dan inflasi nasional. Namun pada 2015, nilai inflasi

mengalami penurunan menjadi sebesar 3,36 persen.

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-24

Gambar 2.16. Perkembangan Inflasi Beberapa Daerah Di Sumatera Utara Dan Nasional,

2011-2015

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016

3. PDRB Per kapita

PDRB per kapita Kota Tanjungbalai mengalami kenaikan setiap tahunnya, baik atas

dasar harga konstan maupun atas harga berlaku. Pada 2012, PDRB perkapita atas

dasar harga konstan 2010 hanya sebesar Rp 24,497 juta. Angka tersebut tumbuh

sebesar 13,3 persen pada periode 2015, sehingga PDRB perkapita atas dasar harga

konstan 2010 Kota Tanjungbalai telah mencapai Rp 27,767 juta.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB per kapita Kota

Tanjungbalai pada 2012 sebesar Rp 27,045 juta. Tiga tahun kemudian angka tersebut

mengalami pertumbuhan sebesar 33,4 persen. Sehingga pada periode 2015 PDRB

per kapita Kota Tanjungbalai atas harga berlaku mencapai Rp 36,089 juta.

Gambar 2.17. Perkembangan PDRB Per Kapita Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah) *) Angka Sementara 4. Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi Kota

Tanjungbalai. Jumlah penduduk miskin di Kota Tanjungbalai mengalami tren

penurunan selama Tahun 2011-2014. Pada periode 2015, jumlah penduduk miskin

di Kota Tanjungbalai meningkat menjadi sebanyak 25.090 jiwa dengan persentase

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-25

15,08 persen dibanding jumlah seluruh penduduk atau meningkat sebesar 7,56

persen. Berdasarkan hal tersebut, tugas pemerintah kota dalam menanggulangi

kemiskinan semakin berat. Untuk itu kemiskinan perlu dijadikan sebagai isu strategis

yang membutuhkan arah kebijakan yang tepat.

Gambar 2.18.

Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016

Menurut BPS, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) adalah ukuran kesenjangan

pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas kemiskinan. Pada

Tahun 2012-2014 terjadi peningkatan pada indeks kedalaman kemiskinan, hal

tersebut menunjukkan kehidupan ekonomi penduduk miskin di Kota Tanjungbalai

semakin terpuruk.

Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran

pengeluaran diantara penduduk miskin. Berdasarkan kondisi Tahun 2014, indeks

keparahan kemiskinan mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan berkurangnya

ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Tabel 2.12.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

di Kota Tanjungbalai, 2010─2014

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,65 2,21 1,85 2,63 2,62

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,72 0,48 0,39 0,64 0,63

Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016

5. Gini Rasio

Gini rasio adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan tingkat ketimpangan

distribusi pendapatan. Besar gini rasio dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika gini rasio

sama dengan 0, berarti distribusi pendapatan sudah merata dengan sempurna

(dengan kata lain tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan). Sebaliknya, jika

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-26

gini rasio sama dengan 1, berarti distribusi pendapatan tidak merata secara sempurna.

Untuk lebih jelasnya, standar penilaian gini rasio dapat ditentukan dengan

menggunakan kriteria (Heri Susanti dkk, Indikator-Indikator Makro Ekonomi, LPEM-

FEUI, 1995) sebagai berikut:

- GR < 4 : ketimpangan rendah

- 0,4 < GR < 0,5 : ketimpangan sedang

- GR > 0,5 : ketimpangan tinggi

Perkembangan gini rasio Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 mengalami

fluktuasi. Pada Tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, tetapi

kembali meningkat tajam pada Tahun 2015 dari 0,2900 menjadi 0,3647. Berdasarkan

penilaian kriteria gini rasio dapat disimpulkan bahwa Kota Tanjungbalai memiliki

tingkat ketimpangan pendapatan yang rendah.

Gambar 2.19.

Perkembangan Gini rasio Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016

6. Indeks Williamson

Model lain yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan

antardaerah adalah Indeks Williamson yang dikemukakan oleh Williamson (1965).

Indeks Williamson yang diperoleh terletak antara 0 sampai dengan 1. Jika Indeks

Williamson mendekati 0, maka ketimpangan distribusi pendapatan antardaerah

rendah, sebaliknya jika Indeks Williamson mendekati 1, maka ketimpangan distribusi

pendapatan antardaerah tinggi. Dengan kriteria hasil uji indeks 0 s/d 1 (Mudrajad

Kuncoro, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan, Strategi dan

Peluang, Penerbit Erlangga, 2004) sebagai berikut :

- 0 s/d 0,5 indeks disparitasnya rendah

- 0,5 s/d 1 indeks disparitasnya tinggi

Pada Tahun 2014 Kota Tanjungbalai memiliki Indeks Williamson sebesar 0,29, maka

berdasarkan kriteria hasil uji dapat disimpulkan bahwa terjadi ketimpangan distribusi

yang rendah antarkecamatan di Kota Tanjungbalai.

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-27

Gambar 2.20.

Perkembangan Indeks Williamson Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2016

7. ICOR (Incremental Capital Output Ratio)

Menurut BPS, ICOR merupakan suatu besaran yang menunjukkan besarnya

tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan/menambah satu

unit output. Besaran ICOR diperoleh dengan membandingkan besarnya tambahan

kapital dengan tambahan output.

Selama Tahun 2011-2014 nilai ICOR mengalami peningkatan. Nilai ICOR yang tinggi

pada sektor tersebut disebabkan oleh modal besar yang dibutuhkan untuk

menghasilkan setiap output yang diinginkan. Semakin tinggi nilai ICOR

mengindikasikan bahwa produksi di daerah tersebut semakin tidak efisien, karena

dibutuhkan semakin banyak investasi untuk bisa menghasilkan satu unit tambahan

output

Tabel 2.13.

Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota Tanjungbalai, 2010─2014

2011 2012 2013 2014 2015

ICOR 0,35 0,24 2,61 12,97 -0,97 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat

A. Aspek Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu isu strategis dalam fokus peningkatan kesejahteraan

masyarakat Kota Tanjungbalai. Berikut ini diuraikan mengenai gambaran umum

tentang pendidikan di Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu lima tahun.

1. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf merupakan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang

mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa

harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya. Angka melek huruf untuk Kota

Tanjungbalai selama lima tahun menunjukkan peningkatan, bahkan jenis kelamin laki-

laki sudah mencapai 100 persen.

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-28

Tabel 2.14.

Tingkat Melek Huruf 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2011─2015

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 99,28 99,60 99,82 98,96 100

Perempuan 96,84 98,76 97,60 97,69 99,50

Laki-laki + Perempuan

98,05 99,18 98,71 99,32 99,75

Sumber: Susenas,2011-2016

2. Angka rata-rata lama sekolah

Selama beberapa tahun terakhir, angka rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai

mengalami fluktuasi meskipun tidak terlalu besar. Pada 2011, angka rata-rata lama

sekolah sebesar 8,66 tahun. Pada periode 2015, angka rata-rata lama sekolah

meningkat sebesar 0,41 menjadi 9,07 tahun. Artinya bahwa penduduk Kota

Tanjungbalai rata-rata telah berpendidikan SLTP.

Gambar 2.21.

Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

3. Angka Partisipasi Kasar

APK merupakan proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap

penduduk pada kelompok usia tertentu. Berikut ini diuraikan perkembangan APK Kota

Tanjungbalai selama tahun 2011-2015.

Tabel 2.15.

Perkembangan APK Kota Tanjungbalai (%), 2011─2015

No Jenjang

Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1. PAUD 8,04 8,84 12,75 8,48 7,44

2. SD/MI 98,81 104,59 105,05 106,75 108,15

3. SMP/MTs 88,50 85,47 81,43 81,21 85,73

4. SMA/MA 89,57 93,53 70,06 79,17 83,31

5. PT N/A N/A N/A N/A 20,24

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-29

4. Angka Partisipasi Murni

Keikutsertaan penduduk Kota Tanjungbalai dalam program pendidikan sesuai dengan

usia sekolah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Menurut data BPS

Kota Tanjungbalai, pada tahun 2015 Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang

pendidikan dasar (SD/MI) dan jenjang pendidikan menengah (SMA/MA) relatif tinggi.

Seperti terlihat pada tabel 2.16, APM untuk jenjang SD/MI sebesar 95,27 persen dan

APM untuk jenjang SMA/MA sebesar 71,09 persen. Sedangkan APM untuk jenjang

SMP/MTs sebesar 69,43 persen.

Tabel 2.16.

Perkembangan APM Kota Tanjungbalai, 2011─2015

No Jenjang

Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 89,46 92,86 94,05 95,05 95,27

2 SMP/MTs 65,85 65,18 65,33 67,30 69,43

3 SMA/MA 59,92 72,53 56,82 59,51 71,09

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

5. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan

Persentase penduduk Kota Tanjungbalai yang memiliki ijazah/STTB menurut seluruh

tingkat pendidikan masih sangat rendah. Selama Tahun 2013-2015 belum

menunjukkan peningkatan secara signifikan, hal tersebut menandakan tingginya

angka putus sekolah, bahkan pada tingkan pendidikan dasar.

Tabel 2.17.

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB

Tertinggi yang Dimiliki

TINGKAT TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

SD/MI N/A N/A 27,56 27,64 23,55

SMP/MTs N/A N/A 23,03 21,14 21,82

SMA/MA N/A N/A 25,29 26,43 25,18

Perguruan Tertinggi (D IV/S1) N/A N/A 3,96 3,16 4,92 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Sampai dengan periode 2015, jumlah sekolah sebagai prasarana pendidikan di Kota

Tanjungbalai sebanyak 158 sekolah. Angka tersebut terbagi sesuai dengan tingkat

pendidikan dengan rincian Taman Kanak-kanak (TK) 18 sekolah, Raudatul Atfal (RA)

3 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 76 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 25 sekolah,

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 sekolah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 12

sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) 8 sekolah, dan Madrasah Aliyah (MA) 7 sekolah.

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-30

Gambar 2.22.

Banyaknya Sekolah negeri dan swasta menurut jenisnya Kota

Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

7. Harapan lama sekolah

Sesuai dengan publikasi terbaru BPS Kota Tanjungbalai, angka melek huruf (AMH)

yang biasanya digunakan sebagai salah satu komponen dalam menghitung Koefisien

Pembangunan Manusia (IPM) dianggap sudah tidak relevan. Sehingga indikator untuk

menghitung dimensi pendidikan penduduk salah satunya menggunakan angka

harapan lama Sekolah (HLS). HLS merupakan lamanya sekolah (dalam tahun) yang

diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang, dengan

asumsi kemungkinan anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya

sama dengan rasio penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang

sama saat ini. Tujuan penghitungan HLS adalah untuk mengetahui kondisi

pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk

lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Angka HLS Kota Tanjungbalai selama periode 2011-2013 menunjukan tren meningkat.

Pada 2011, angka HLS Kota Tanjungbalai hanya sebesar 12,75 tahun meningkat

menjadi 13,76 tahun pada 2013. Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup

signifikan pada tahun 2014 menjadi 12,25 tahun tetapi meningkat kembali menjadi

12,40 tahun pada tahun 2015.

Gambar 2.23 .Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Koefisien Pembangunan Manusia Kota Tanjungbalai, 2012-2015

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-31

B. Aspek Kesehatan

Aspek kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan

kesejahteraan masyarakat. Pemenuhan pelayanan dasar kesehatan kepada

masyarakat harus dikedepankan seiring pembangunan aspek lainnya.

Berikut ini diuraikan gambaran umum pembangunan kesehatan selama lima tahun

terakhir.

1. Jumlah Kematian Bayi dan Balita

Jumlah kematian bayi pada tahun 2015 mengalami penurunan signifikan sebesar 114

orang menjadi 38 orang, sedangkan jumlah kematian balita mengalami peningkatan

sebesar 31 orang menjadi 83 orang. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan

kesehatan balita menjadi fokus perhatian yang harus lebih ditingkatkan ke depan.

Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kota Tanjungbalai, 2011─2015

No Tahun Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kematian Balita

1 2011 114 31

2 2012 25 128

3 2013 35 14

4 2014 77 52

5 2015 38 83 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2. Jumlah Kematian Ibu

Angka jumlah kematian ibu yang tertinggi diperoleh pada tahun 2011 yaitu sebanyak

13 orang. Selanjutnya jumlah kematian ibu pada tahun 2015 relatif sama dengan

tahun sebelumnya yakni sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan

pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui semakin membaik.

Gambar 2.24.

Jumlah Kematian Ibu Kota Tanjungbalai, 2011─2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2015

3. Persentase Penolong Kelahiran

Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat tingkat kelangsungan hidup

bayi adalah persentase penolong kelahiran. Di Kota Tanjungbalai, persentase

penolong kelahiran mengalami fluktuasi pada berbagai jenis penolong.

Dari kedua jenis penolong yang diklasifikasikan, tenaga kesehatan menjadi penolong

kelahiran dengan nilai persentase yang lebih tinggi dari penolong kelahiran lainnya.

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-32

Pada tahun 2011, persentase kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan sudah

mencapai angka 100 persen tetapi angka tersebut menurun menjadi 88,27 persen

pada periode 2015.

Tabel 2.19. Persentase Penolong Kelahiran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Penolong Kelahiran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Tenaga Kesehatan 100 75,89 92,45 88,08 88,27

2 Non Tenaga Kesehatan 0 24,11 7,55 11,92 11,73

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

4. Angka Harapan Hidup

Perkembangan angka harapan hidup penduduk Kota Tanjungbalai mengalami

berfluktiasi setiap tahunnya. Pada tahun 2013-2014 angka harapan hidup mengalami

penurunan signifikan dari 64,42 tahun menjadi 61,40 tahun. Pada periode 2015 angka

harapan hidup Kota Tanjungbalai sedikit meningkat menjadi 61,90 tahun.

Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai

peringkat kedua terendah menurut Angka Harapan Hidup. Hal ini tentunya menjadi

evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan peningkatan dalam pemeliharaan

kesehatan rakyatnya dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, menjaga

kecukupan gizi dan kesehatan lingkungan.

Gambar 2.25. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

5. Bayi Gizi Buruk

Selama beberapa tahun terakhir, angka kelahiran bayi di Kota Tanjungbalai

mengalami kenaikan. Sampai dengan 2015, jumlah bayi yang lahir di Kota

Tanjungbalai tercatat sebanyak 3.459 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 bayi

mengalami berat badan yang rendah saat dilahirkan.

Di sisi lain, bayi dengan gizi buruk di Kota Tanjungbalai mengalami fluktuasi setiap

tahunnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada 3 (tiga) faktor penyebabnya,

yaitu: kemiskinan, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemberian gizi yang baik

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-33

serta faktor penyakit bawaan pada anak seperti jantung, TBC, HIV,AIDS dan diare.

Pada tahun 2011, terdapat 17 bayi gizi buruk. Setahun berikutnya, jumlah bayi gizi

buruk menurun menjadi 8 jiwa. Namun pada 2015 angka bayi gizi buruk meningkat

tajam menjadi 31 jiwa.

Tabel 2.20. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan

Bergizi Buruk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kategori

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bayi lahir 3.182 2.828 3.627 3.648 3.459

2 Jumlah BBLR 46 12 166 38 22

3 BBLR yang dirujuk 0 12 166 9 3

4 Gizi Buruk 17 8 37 26 31

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selanjutnya beberapa indikator utama yang menunjukkan keberhasilan pembangunan

kesehatan di Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 diuraikan pada tabel

berikut.

Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Outcome

2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan kelurahan Siaga Aktif % 13 13 18 18 18

2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 21 13 43 37 39

3 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S)

% 39,44 38,23 70,18 70 80,07

4 Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

% 43 137 0 0 3

5 Persentase Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

% 65,07 35,27 8,56 8,6 11,5

6 Persentase Bayi mendapat kapsul vitamin A

% 0 80,48 34,82 80,14 73,18

7 Cakupan rumah sehat % 70 64,2 27,84 38,2 45,99

8 Persentase Hotel yang memenuhi syarat kesehatan

% 100 n.a 100 100 100

9 Persentase Restoran yang memenuhi syarat kesehatan

% 79,63 58,33 n.a n.a 74,8

10 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),(%)

% 56,45 12,18 32,45 n.a 27

11 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100 100 100

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-34

12 Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

/100,000 Pddk

2,06 2,54 2,5 1,21 4,79

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016

C. Pertanahan

Secara umum, kepemilikan tanah di Kota Tanjungbalai berstatus hak milik. Tanah

dengan status hak milik terbanyak berada di Kecamatan Datuk Bandar dengan jumlah

180, sedangkan kepemilikan tanah dengan status hak milik terkecil berada di

Kecamatan Tanjungbalai Utara dengan jumlah 28.

Tabel 2.22. Status Kepemilikan Tanah Menurut Jenis Hak dan Kecamatan Kota

Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Hak Milik

Hak Guna Bangunan

Hak Pakai

Hak Pengelolaan

Hak Guna Usaha

Datuk Bandar 24 0 0 0 0

Datuk Bandar Timur 7 0 0 0 0

Tanjungbalai Selatan

18 0 0 0 0

Tanjungbalai Utara 8 0 0 0 0

Sei Tualang Raso 2 0 4 0 0

Teluk Nibung 10 1 0 0 0

Tanjungbalai 69 1 4 0 0 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

D. Ketenagakerjaan

1. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)

Kesempatan kerja merupakan perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap

jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2011 dan 2015 rasio kesempatan kerja Kota

Tanjungbalai berada pada angka yang tidak jauh berbeda yaitu 0,891 dan 0,899.

Dengan kata lain, pada tahun 2011 dan tahun 2015 jumlah angkatan kerja yang telah

mendapatkan pekerjaan sebanyak 89 persen, sedangkan sisanya sebesar 11 persen

masih mencari pekerjaan atau menganggur.

Gambar 2.26.

Rasio Kesempatan Kerja Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah)

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-35

2. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai dalam beberapa tahun terakhir mengalami

peningkatan yang relatif besar. Pada Tahun 2011, jumlah tenaga kerja di Kota

Tanjungbalai hanya sebanyak 97.954 orang. Angka tersebut mengalami pertumbuhan

sebesar 2,5 persen pada 2015 sehingga jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai

menjadi 110.888 orang. Menariknya, Penambahan jumlah tenaga kerja di Kota

Tanjungbalai pada periode 2015 didapatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk

bukan berasal dari angkatan kerja sebesar 25 persen dibanding pada 2011.

Tabel 2.23. Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis Kegiatan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

A Angkatan Kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893

1. Bekerja 59.509 55.457 56.671 62.958 64.659

2. Mencari Pekerjaan 7.263 9.598 5.590 5.511 7.234

B Bukan Angkatan Kerja

31.182 32.472 41.712 40.619 38.995

Tanaga Kerja (A+B) 97.954 97.527 103.973 109.088 110.888

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jumlah angkatan kerja menurut jenis pendidikan yang ditamatkan pada Tahun 2015

masih didominasi tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) yakni mencapai angka 23.210

orang. Hal ini menandakan masih rendahnya kualitas/mutu yang dimiliki tenaga kerja

di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.24.

Penduduk 15 Tahun ke Atas Termasuk Angkatan Kerja Menurut Jenis

Pendidikan yang Ditamatkan Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun

Angkatan Kerja

SD SLTP SLTA PT Total

2011 25.347 14.788 26.637 N/A 66.772

2012 23.878 15.230 25.947 N/A 65.055

2013 22.216 14.173 25.872 N/A 62.261

2014 24.710 14.471 29.288 N/A 68.469

2015 23.210 13.200 22.046 13.437 71.893

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.2.3 Fokus Seni Budaya Dan Olahraga

A. Seni Budaya

Kota Tanjungbalai merupakan sebuah kota yang sudah berusia lama dan memiliki

kekayaan alam dan kekayaan budaya yang cukup besar dengan potensi budaya dan

nilai-nilai tradisi yang telah mengakar. Kebijakan pembangunan seni dan kebudayaan

selama ini diarahkan dalam rangka memperkuat, mengembangkan dan melestarikan

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-36

potensi budaya lokal dalam rangka membentuk karakteristik masyarakat daerah,

mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya lokal.

Beberapa kebijakan pengembangan nilai seni dan budaya yang selama ini telah

dilaksanakan di Kota Tanjungbalai antara lain pembangunan gedung sejarah yang

bertujuan untuk penyediaan informasi tentang sejarah dan kebudayaan Kota

Tanjungbalai dan sebuah balai di tepi sungai Asahan yang diberi nama Balai di Ujung

Tanjung. Wisata budaya juga dilakukan dengan mengadakan ”Pesta Kerang” setiap

tahun yang sekaligus untuk memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai yang diisi

dengan berbagai kegiatan seperti pagelaran dan festival budaya, pemilihan parano

dan daro, wisata kuliner dan memperkenalkan makanan dan kerajinan khas Kota

Tanjungbalai. Berikut ini merupakan tabel yang dapat menunjukkan potensi budaya

Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.25.

Rekapitulasi Potensi Seni Budaya di Kota Tanjungbalai, 2015

No Gedung Seni dan Budaya Jumlah

1 Jumlah Grup Kesenian 33

2 Gedung Pertunjukan 2

3 Gedung Bersejarah 2

4 Bangunan Lama 5 Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.26.

Jenis Sanggar Seni di Kota Tanjungbalai, 2015

No Gedung Seni dan Budaya

1 Teater

2 Pencat Silat

3 Gondang Sembilan

4 Tari Melayu Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa potensi seni budaya di Kota

Tanjungbalai masih sangat minim, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sarana dan

prasarana seni budaya yang ada, maupun apresiasi penduduk Kota Tanjungbalai

terhadap seni budaya tersebut.

B. Olahraga

Kebijakan pembangunan pada urusan pemuda dan olahraga diarahkan pada upaya

mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana olahraga di lingkungan masyarakat,

melakukan pembinaan atlet-atlet prestasi di tingkat daerah, pembinaan organisasi

kepemudaan serta peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan dan fasilitasi

aksi bhakti sosial kepemudaan melalui pelaksanaan jambore pemuda antar daerah,

dengan harapan terwujudnya pemuda yang sehat, agamis dan berbudaya.

Dalam mendukung kegiatan pemuda dan olahraga di Kota Tanjungbalai saat ini telah

tersedia Jumlah sarana dan prasarana olah raga yang cukup memadai. Terdapat 1

buah gedung olahraga yang merupakan gedung olahraga serba guna atau multi fungsi

dan 1 buah stadion. Kemudian, penyelenggaraan kegiatan olahraga dan kepemudaan

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-37

selain difasilitasi oleh Pemerintah Kota juga bekerjasama dengan KONI dan organisasi

pemuda lainnya. Berdasarkan data tahun 2016, terdapat 33 cabang olahraga dengan

70 atlet, selain itu terdapat 16 pelatih olahraga yang berada di Kota Tanjungbalai.

Jumlah organisasi kepemudaan yang ada menyebar di beberapa kecamatan

diantaranya merupakan organisasi pemuda yang sudah cukup terkenal di masyarakat

seperti: AMPI, KNPI, Karang Taruna, OKP dan Kelompok Pemuda Produktif yang

telah terdaftar dan dibina oleh Pemerintah Kota. Pada tahun 2011 jumlah organisasi

pemuda yang terdaftar sebanyak 85 buah dengan jumlah organiasi pemuda yang aktif

lebih kurang sebanyak 44 buah dan organisasi karang taruna sebanyak 7 buah.

Tabel 2.27.

Prasarana Olahraga Kota Tanjungbalai, 2015

No Bangunan Jumlah

1 Gelanggang/Balai Remaja 3

2 Lapangan Olahraga 15 Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Penyelenggaraan kegiatan olah raga, yang dilaksanakan/diprogramkan oleh

Pemerintah Daerah meliputi: Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan Olahraga

Pelajar Daerah (POPDA), kompetisi, festival, Kejurda, Kejurnas dan turnamen

turnamen lainnya dan kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh

masyarakat/swasta/sponsor/pihak ketiga. Kegiatan olah raga yang rutin dilaksanakan

oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai adalah PORDA dan POPDA dan beberapa

kegiatan atau even-even dalam rangka menyambut hari-hari besar seperti hari

kemerdekaan, maupun event-event oleh masyarakat/swasta/ sponsor/pihak ketiga.

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

Aspek pelayanan umum fokus pada layanan bidang wajib terdiri dari urusan:

pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan

pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan

pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan & perlindungan anak, sosial,

ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal,

kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,

otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat

daereh, kepegawaian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa,

statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika serta perpustakaan.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan capaian indikator yang mencakup fokus

layanan bidang wajib.

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-38

Tabel 2.28.

Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Layanan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Bidang Urusan /Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

I PENDIDIKAN

1 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid PAUD 1:35 1:36 1:36 1:33 1:35

2 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SD/MI 1:241 1:231 1:238 1:242 1:208

3 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SMP/MTs

1:356 1:235 1:372 1:379 1:348

4 Rasio ketersediaan sekolah terhadap

murid SMA/MA

1:360 1:320 1:385 1:388 1:376

5 Rasio guru terhadap murid PAUD 1:11 1:11 1:11 1:9 1:10

6 Rasio guru terhadap murid SD/MI 1:21 1:16 1:21 1:21 1:18

7 Rasio guru terhadap murid SMP/MTs 1:13 1:8 1:14 1:14 1:15

8 Rasio guru terhadap murid SMA/MA/MK 1:14 1:12 1:15 1:15 1:15

9 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf tidak buta aksara

98,05 99,18 98,71 99,32 99,75

10 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

100% 100% 100% 100% 100%

11 Sekolah pendidikan SMP/MTS dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

100% 100% 100% 100% 100%

12 Angka kelulusan (AL) SD/MI 100% 100% 99,97% N/A 100%

13 Angka kelulusan (AL) SMP/MTs 99,27% 100% 99,26% N/A 100%

14 Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,46% 100% 99,82% N/A 99,74%

15 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 63,63% 66,70% 78,27% 79,79% 81,60%

II KESEHATAN

1 Jumlah posyandu 119 119 119 119 117

2 Rasio puskesmas per satuan penduduk 0,051 0,05 0,049 0,049 0,048

3 Rasio rumah sakit per satuan penduduk 0,0127 0,0125 0,0123 0,0121 0,0120

4 Rasio dokter per satuan penduduk 0,399 0,375 0,351 0,395 0,299

5 Rasio tenaga medis per satuan penduduk

0,020 0,019 0,017 0,019 0,014

6

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

94% 91,81% 99,40% 91% 84,83%

7

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

100% 75,89% 92,05% 88,08% 88,27%

8

Cakupan Desa/kelurahan Universal

Child Immunization (UCI)

100% 100% 100% 100% 100%

9 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 100% 100% 100% 100%

10 Cakupan penemuan dan penananganan penderita penyakit TBC BTA

25,97% 76,83% 77,14% 92,65% 91,79%

11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

100% 100% 100% 100% 100%

12

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin

26,03 26,32 N/A 27,01 22,17

13 Cakupan kunjungan bayi 81,43% N/A 82,41% 71,74% 91,09%

14 Cakupan puskesmas 133,33% 133,33% 133,33% 133,33% 133,33%

15 Cakupan pembantu puskesmas 216,67% 216,67% 216,67% 216,67% 216,67%

III PEKERJAAN UMUM

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

61,61 64,1 64,26 66,44 69,49

2 Rasio jaringan irigasi N/A N/A 14,43 14,42 14,42

8 Panjang jalan dilalui roda 4 N/A N/A N/A N/A 346,12

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-39

9 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 KM/jam)

N/A N/A N/A N/A 264 km

10 Drainase dalam kondisi

baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

N/A N/A N/A 50% 60%

11

Luas irigasi kabupaten dalam kondisi

baik

N/A N/A N/A N/A 166 ha

12 Lingkungan permukiman 28,62% N/A N/A N/A N/A

IV PERUMAHAN

1 Rumah tangga pengguna air bersih 67,67% 50,82% 60,91% 51,58% 50,31%

2 Rumah tangga pengguna listrik 98,54% 96,73% 99,66% 98,22% 98,46%

3 Rumah tangga bersanitasi layak 78,18% 77,03% 77,81% 79,03% 83,06%

4 Lingkungan permukiman kumuh N/A N/A N/A N/A 428,01 ha

5 Rumah layak huni N/A N/A N/A N/A 87,21%

V PENATAAN RUANG

1 Luas ruang terbuka hijau N/A N/A N/A N/A 63,857 ha

2 Ruang publik yang berubah peruntukannya

0 0 0 0 0

VI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

ADA ADA ADA ADA ADA

2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

ADA ADA ADA ADA ADA

3 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA

ADA ADA ADA ADA ADA

4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

90% 90% 90% 90% 90%

VII PERHUBUNGAN

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

120.450 130.086 139.722 144.540 163.812

2 Rasio ijin Trayek 100% 100% 100% 100% 100%

3 Jumlah ijin trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek

4 Jumlah uji KIR angkutan umum 890 unit 823 unit 812 unit 798 unit 790 unit

5 Jumlah pelabuhan laut 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

7 Kepemilikan KIR angkutan umum 30% 36% 36% 33% 32%

8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum

1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari

9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln

10 Pemasangan rambu-rambu 60% 60% 62% 65,00% 70,00%

VIII Lingkungan Hidup

1 Persentase penanganan sampah 50% 53% 54% 58% 61%

2 Pencemaran status mutu air indeks-

5,55

indeks-5,55 indeks -

5,611

indeks -

5,68

indeks -

5,68

3 Pencemaran status mutu udara 1 1 1 1 1

4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 52 53 53 52 52

5 Rasio petugas kebersihan terhadap jlh pduduk

N/A N/A N/A N/A 0,0009

6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor

4% 4% 4% 5% 5%

7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal

100% 100% 100% 100% 100%

8 Tempat pembuangan sampah (TPS) per

satuan penduduk

1,5 L 1,5 L 1,7 L 1,8 L 2 L

9 Penegakan hukum lingkungan 100% 100% 100% 100% 100%

IX PERTANAHAN

1 Persentase luas lahan bersertifikasi 244.643 m² 65.170 m² 198.935 m² 413.850 m² 176.450 m²

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-40

2 Penyelesaian kasus tanah negara 25% N/A 50% N/A 0%

X KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

1 Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk

63,40% 63,91% 64,36% 83,86% 83,77%

2 Rasio bayi berakte kelahiran 31,54% 32,08% 35,54% 38,91% 43,37%

3 Rasio pasangan berakte nikah

4 Kepemilikan KK 33,08% 41,54% 50,67% 88,33% 89,01%

5

Ketersediaan database kependudukan

skal propinsi

Ada Ada Ada Ada Ada

6 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah

XI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN &

PERLINDUNGAN ANAK

1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

N/A N/A N/A N/A 0,46%

2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta

N/A N/A N/A N/A 0,86%

3 Rasio KDRT 0,11% 0,16% 0,08% 0,12% 0,16%

4 Partisipasi angkatan kerja perempuan 3,08% 3,03% 3,03% 2,94% 1,32%

5 Penyelesaian pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

100% 100% 100% 100% 100%

6 Rata-rata jumlah per keluarga 4,2 4,15 4,14 4,14 3,02

7 Rasio akseptor KB 63,67 65,33 65,79 65,84 65,62

8 Cakupan peserta KB aktif 62,67% 65,33% 65,33% 65,84% 65,63%

9 Keluarga pra sejahtera dan keluarga

sejahtera

38,31% 38,46% 38,46% 41,15% 41,15%

XII SOSIAL

1 Sarana sosial seperti panti asuhan,panti

jompo dan panti rehabilitasi

0 0 0 0 0

2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 6.337 org 6.359 org 8.333 org 48.296 org 48.296 org

XIII Ketenagakerjaan

1 Angka partisipasi angkatan kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893

2 Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun

0 0 0 0 0

3 Tingkat partisipasi angkatan kerja 68,17% 66,70% 59,88% 62,76% 65%

4 Pencari kerja yang ditempatkan 14% 16,50% 23%

5 Tingkat pengangguran terbuka 10,88% 14,75% 8,98% 8,05% 10,06%

6 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

0 0 0 0 0

XIV Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1 Persentase koperasi aktif 36,32% 43,44% 43,67% 43,67% 43,67%

2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM N/A N/A N/A 5626 5626

3 Jumlah BPR/LKM 0 0 0 0 0

4 Usaha mikro dan kecil N/A N/A N/A 5626 5626

XV PENANAMAN MODAL

1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

0 0 0 0 0

2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

0 0 0 0 0

XVI KEBUDAYAAN

1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

5 keg 5 keg 6 keg 9 keg 9 keg

2 sarana dan penyelenggaraan seni dan

budaya

3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah

3 Benda,situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

0 0 0 0 0

XVII Kepemudaan dan Olah Raga

1 Jumlah organisasi pemuda 35 38 41 43 44

2 Jumlah organisasi olahraga N/A N/A 28 29 31

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-41

3 Jumlah kegiatan kepemudaan 3 keg 3keg 3 keg 5 keg 3 keg

4 Jumlah kegiatan olahraga 9 keg 10 keg 9 keg 14 keg 17 keg

5

Gelanggang/balai remaja (selain milik

swasta)

3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah

6 Lapangan olah raga 10 buah 12 buah 14 buah 15 buah 15 buah

XVIII Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM,Ormas dan OKP

3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg

2 Kegiatan pembinaan politik daerah 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg

XIX Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian

1 Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk

5,20 5,25 7,20 6,74 7,84

2 Pertumbuhan Ekonomi 6,02% 6,22% 5,94% 5,78% 5,58%

3 Kemiskinan 15,52% 14,86% 14,85% 14,02% 13,48%

4 Sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi pemerintah

Ada Ada Ada Ada Ada

5 Penegakan PERDA N/A N/A N/A N/A 66,67%

6 Cakupan patroli petugas satpol PP 42,68% 41,67% 29,91% 31,53% 30,53%

7 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(ketertiban,ketentraman,keindahan) di kabupaten

100% 100% 100% 100% 88,89%

8 Cakupan pelayanan bencana kebakaran

kabupaten

0,4439% 0,4375% 0,4309% 0,4251% 0,4191%

9 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan wilayah

manajemen kebakaran (WMK)

100% 100% 100% 100% 100%

10 Cakupan sarana prasarana perkantoran

pemerintahan desa yang baik

100% 100% 100% 100% 100%

11 Sistem informasi manajemen pemda N/A N/A Ada Ada Ada

12 Indeks kepuasaan layanan masyarakat Ada Ada Ada Ada Ada

XX KETAHANAN PANGAN

1 Regulasi ketahanan pangan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

XI Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat

(LPM)

63 63 63 63 63

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 62 62 62 62 62

3 Jumlah LSM 42 42 42 42 42

4 LPM berprestasi 0 0 0 0 0

5 PKK aktif 37 37 37 37 37

6 Posyandu aktif 118 118 118 118 118

7 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat

5% 5% 5% 5% 20%

XXII STATISTIK

1 Buku Kabupaten dalam angka Ada Ada Ada Ada Ada

2 Buku PDRB kabupaten Ada Ada Ada Ada Ada

XXIII KEARSIPAN

1 Pengelolaan arsip secara baku N/A N/A N/A 1.039

Arsip

1.340

Arsip

2 Ketersediaan aparatur bidang kearsipan 3 org 3 org 3 org 3 org 3 org

XXIV Komunikasi dan informatika

1 Jumlah jaringan komunikasi 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

3 Jumlah surat kabar nasional/lokal 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian

4 Jumlah penyiaran radio/TV lokal 3 unit radio

3 unit radio 3 unit radio

3 unit radio

3 unit radio

5 Web site milik pemerintah daerah 1 1 1 1 1

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-42

6 Pameran/expo 0 0 0 0 0

XXV Perpustakaan

1 Jumlah perpustakaan 139 unit 157 unit 187 unit 187 unit 187 unit

2 Jumlah pengunjung perpustakaan per

tahun

44.306 org 67.530 org 115.041

org

114.812

org

166.429

org

3 koleksi buku yang tersedia di perpustakaan

8.572 judul/

35.354 eks

8.839 judul/ 36.625 eks

9.079 judul/

37.564 eks

9.656 judul/

40.095 eks

9.950 judul/

42.170 eks

2.3.1.1 Pendidikan

A. Angka partisipasi sekolah

Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun terakhir

masih didominasi oleh usia 7-12 tahun. Pada periode 2011, sebanyak 98,09 persen

penduduk usia tersebut telah berpartisipasi dalam berbagai sekolah yang tersedia di

Kota Tanjungbalai.

Sementara itu usia 16-18 tahun menjadi usia dengan angka partisipasi terkecil selama

beberapa tahun terakhir. Pada 2011, APS usia 16-18 tahun sebesar 66,82 persen.

Angka tersebut mengalami peningkatan pada 2015 menjadi 69,60 persen.

Gambar 2.27.

Angka Partisipasi Sekolah di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2012-2016

B. Angka Putus Sekolah

Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI selama rentang waktu lima tahun yaitu

2010-2014 mengalami penurunan. Jika pada tahun 2010 sebanyak 1 persen, maka

pada tahun 2014 menjadi 0,21 persen. Angka putus sekolah paling rendah terdapat

pada tingkat SD/MI dibandingkan tingkat pendidikan lain.

Angka Putus Sekolah SMP/MTS selama tiga tahun terakhir juga mengalami

penurunan dari angka 13,33 persen menjadi 12,72 persen, walaupun pada tahun 2010

sempat mencapai angka 10,20 persen. Pada tingkat SMA/MA, Angka Putus Sekolah

selama periode 2010-2014 mengalami tren naik turun. Pada tahun 2014 mencapai

angka 31,55 persen. Angka tersebut merupakan tertinggi dibandingkan jenjang

pendidikan yang lain.

Faktor penyebab tingginya angka putus sekolah di Kota Tanjungbalai, diantaranya

disebabkan oleh kemiskinan serta rendahnya tingkat pendidikan orang tua

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-43

mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pendidikan

formal. Selain itu disebabkan oeh anak itu sendiri, karena merasa malas untuk belajar

dan lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Gambar 2.28.

Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota

Tanjungbalai, 2010-2014

Ket: Data Tahun 2015 belum tersedia

Sumber: TNP2K, 2015

C. Angka Kelulusan

Tingkat kelulusan siswa pada jenjang SD-SMA di Kota Tanjungbalai relatif tinggi. Pada

2015, dari 2.950 siswa yang terdaftar pada jenjang SD, semua siswa dinyatakan lulus.

Pada jenjang SMP, dari 2.694 siswa yang terdaftar, semua siswa juga dinyatakan

lulus. Sementara pada jenjang SMA, dari 1.895 siswa yang terdaftar terdapat 1.890

siswa yang lulus, dengan kata lain terdapat 5 siswa yang tidak lulus.

Tabel 2.29. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional SD-SMA Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan SD SMP SMA

Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus

1 Datuk Bandar 276 276 236 236 505 503

2 Datuk Bandar Timur 282 282 579 579 198 197

3 Tanjungbalai

Selatan

1.213 1.213 850 850 527 526

4 Tanjungbalai Utara 251 251 105 105 226 225

5 Sei Tualang Raso 320 320 486 486 252 252

6 Teluk Nibung 608 608 438 438 187 187

Tanjungbalai 2.950 2.950 2.694 2.694 1.895 1.890

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

D. Kualifikasi Guru

Kualifikasi guru cenderung dilihat berdasarkan pendidikan yang ditamatkannya.

Kualifikasi guru SD/MI dan SMP/MTs yang memiliki pendidikan D-IV/S1 selama

periode 2011-2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tingkat SMA/SMK/MA

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-44

justru mengalami penurunan, dari angka 96,8 persen pada tahun 2011 menjadi 91,9

persen pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan sejumlah guru yang memiliki

pendidikan D-IV/S1 telah pensiun, pindah ke daerah lain bahkan mutasi dari

fungsional guru ke struktural untuk mengambil jabatan.

Gambar 2.29.

Guru yang Memenuhi Kualifikasi D-IV/S1 Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.2. Kesehatan

A. Fasilitas kesehatan

Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan di Kota

Tanjungbalai relatif tidak banyak mengalami perubahan. Sampai dengan 2015 Kota

Tanjungbalai tidak memiliki rumah bersalin. Sedangkan Posyandu menjadi fasilitas

kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 118 posyandu. Tujuan

mengadakan posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan balita,

serta diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup rata-rata. Jumlah

posyandu di Kota Tanjungbalai mencapai 118 unit menurun dari tahun sebelumnya.

Posyandu yang ideal adalah jika 1 (satu) posyandu dapat melayani 100 balita/700

kepala keluarga, maka dilihat dari kondisi tersebut Kota Tanjungbalai sudah memenuhi

syarat

Tabel 2.30.

Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011–2015

No Jenis Fasilitas Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Rumah sakit 2 2 2 2 2

2 Rumah bersalin 0 0 0 0 0

3 Puskesmas 8 8 8 8 8

4 Posyandu 119 119 119 119 118

5 Balai Pengobatan 2 6 5 5 5

6 Polindes 0 13 0 0 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016

B. Tenaga Kesehatan

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2014 yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap

orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-45

dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis

tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Ketersediaan

tenaga kesehatan di Kota Tanjungbalai masuk kategori cukup. Sampai dengan 2015,

perawat menjadi tenaga kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 223

orang. Berikutnya bidan dan dokter dengan jumlah 72 orang dan 43 orang. Tenaga

kesehatan masyarakat menjadi tenaga kesehatan non medis yang paling sedikit di

Kota Tanjungbalai dengan jumlah 5 orang.

Tabel 2.31. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan

Kota Tanjungbalai, 2015

No Unit Kerja

Tenaga Medis Tenaga Non Medis D

okte

r

Pe

raw

at

Bid

an

Fa

rma

si

Ah

li G

izi

Sa

nita

si

Ke

sm

as

1 Datuk Bandar 0 25 13 1 2 1 0

2 Semula Jadi 2 12 3 1 1 0 0

3 MU Damanik 0 12 6 0 1 0 0

4 Kp. Baru 1 10 4 1 2 1 0

5 Kp. Persatuan

1 13 2 1 1 1 0

6 ST Raso 3 27 6 2 0 0 0

7 Teluk Nibung 1 19 4 2 1 1 0

8 Sipori-pori 3 12 2 1 1 2 1

9 Sub jumlah 11 130 40 9 9 6 1

10 Instalasi Farmasi

0 0 0 4 0 0 0

11 Dinkes 0 0 0 0 0 0 0

12 Rumah Sakit 32 93 32 4 3 1 4

Jumlah 43 223 72 17 11 7 5

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jumlah tenaga dokter pada setiap kecamatan di Kota Tanjungbalai tidak merata. Masih terdapat kecamatan yang tidak memiliki dokter umum, antara lain Kecamatan Datuk Bandar dan Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Dilihat dari keberadaan dokter ahli juga sangat tidak merata karena hanya terdapat pada Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Meski demikian, hal tersebut tidak menghambat masyarakat memperoleh layanan kesehatan karena jarak antarkecamatan yang relatif dekat. Sementara kebutuhan tenaga dokter di RSUD Tengku Mansyur sebanyak 36 orang sudah tercukupi.

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-46

Tabel 2.32. Banyaknya Tenaga Dokter Menurut Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Dokter Umum Dokter

Gigi Dokter

Ahli

1 Datuk Bandar 0 1 0

2 Datuk Bandar Timur 2 0 0

3 Tanjungbalai Selatan 0 1 9

4 Tanjungbalai Utara 2 1 0

5 Sei Tualang Raso 3 0 0

6 Teluk Nibung 4 0 0

Tanjungbalai 11 3 9

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

C. Temuan penyakit

Penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas menjadi penyakit

terbanyak yang diderita oleh penduduk Kota Tanjungbalai. Kebakaran lahan yang

banyak terjadi di wilayah Sumatera diduga menjadi penyebab utama banyaknya

penderita penyakit tersebut. Sampai dengan 2015, sebanyak 7.939 penduduk terkena

penyakit Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas.

Sementara itu infeksi penyakit usus yang lain, hipertensi dan penyakit pada sistem otot

dan penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat menjadi penyakit terbanyak

berikutnya. Masing-masing jumlah kasus yang penyakit tersebut adalah 4.093, 3.999,

dan 3.271. Berikut ini jumlah temuan penyakit terbanyak di Kota Tanjungbalai:

Tabel 2.33.

Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Penyakit Banyaknya

1 Penyakit lain pada ISPA 7.939

2 Infeksi Penyakit Usus yang lain 4.093

3 Hipertensi 3.999

4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 3.271

5 Penyakit lainnya 2.951

6 Diare 2.920

7 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas

2.821

8 Penyakit kulit infeksi 2.381

9 Gangguan gigi dan gangguan lainnya 1.854

10 Penyakit kulit alergi 1.201

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-47

Jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2015 meningkat tajam menjadi 9 kasus dibandingkan tahun 2014 yang hanya terdapat 2 kasus. Setiap tahunnya jumlah kasus terbanyak terdapat pada jenis penyakit diare. Angka tersebut juga mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2015 menjadi 9.811 dibandingkan tahun 2014 terdapat 1.893 kasus.

Tabel 2.34. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB dan Malaria

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis Penyakit

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 HIV/AIDS 1 2 0 2 9

2 IMS 23 5 2 0 0

3 DBD 61 37 36 88 46

4 DIARE 4723 2.332 2.835 1.893 9.811

5 TB 181 189 243 199 220

6 MALARIA 9 0 1 0

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.3. Pekerjaan Umum

A. Kondisi jalan

Keadaan jalan dalam kondisi baik di Kota Tanjungbalai selama lima tahun terakhir

mengalami peningkatan. Pada 2011 sebanyak 61,61 persen jalan dalam kondisi baik,

sedangkan pada 2015 persentase jalan dalam kondisi baik meningkat signifikan

menjadi 69,49 persen. Sementara itu, kondisi jalan yang rusak berat pada 2015

sebanyak 5,18 persen meningkat dari Tahun 2011 yang hanya sebesar 1,91 persen.

Tabel 2.35.

Persentase Kondisi Jalan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Baik 61,61 64,10 64,26 66,44 69,49

2 Sedang 23,73 27,81 24,69 21,10 19,18

3 Rusak 12,76 6,28 7,02 7,95 6,13

4 Rusak Berat 1,91 1,81 4,02 4,51 5,18

Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016

Dalam rangka penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam

beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, perkembangan

teknologi kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta

konstruksi jalan, oleh karenanya jalan dikelompokkan ke dalam kelas jalan.

Kelas jalan terpanjang di Kota Tanjungbalai tergolong dalam Kelas III C mencapai

94,16 km pada Tahun 2015. Kelas III C bermakna

jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk

muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak

melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-48

Tabel 2.36.

Panjang Jalan Menurut Kelas di Kota Tanjungbalai (km), 2011-2015

No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kelas I 0 0 0 0 0

2 Kelas II 0 0 0 0 0

3 Kelas III 20,48 15,24 15,24 15,23 15,24

4 Kelas III A 68,26 63,05 67,17 67,17 68,23

5 Kelas III B 46,08 52,97 54,77 58,84 58,87

6 Kelas III C 69,16 86,74 88,40 93,32 94,16

7 Kelas tidak dirinci

104,84 108,27 109,93 111,54 112,08

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Dalam rangka mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan jalan sesuai dengan

kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah maka jalan umum menurut statusnya

dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan

jalan desa. Dari tabel dilihat bahwa status jalan kota mendominasi keseluruhan

panjang jalan yang ada di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.37.

Panjang Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan

Kota Tanjungbalai (km), 2015

No Kondisi Jalan Panjang (km)

1 Jalan Nasional 6,54

2 Jalan Provinsi 8,7

3 Jalan Kota 330,880

Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016

B. Tempat ibadah

Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk beragama islam, tempat ibadah bagi

penduduk muslim menjadi yang terbanyak di Kota Tanjungbalai. Pada Tahun 2015,

jumlah masjid sebanyak 54 buah dan mushola sebanyak 98 buah.

Tabel 2.38. Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Masjid Mushola Gereja Kuil/Wihara Jumlah

1 Datuk Bandar 13 29 19 0 61

2 Datuk Bandar Timur

9 17 2 1 29

3 Tanjungbalai Selatan

5 8 4 7 24

4 Tanjungbalai Utara 7 8 1 1 17

5 Sei Tualang Raso 8 15 0 0 23

6 Teluk Nibung 12 21 0 0 33

Kota Tanjungbalai 54 98 26 9 187

Sumber: BPS Kota.Tanjungbalai, 2016

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-49

C. Irigasi

Kota Tanjungbalai hanya memiliki irigasi jenis setengah teknis sebagai media

pengairan irigasi pada sawahnya. Sampai dengan Tahun 2014, jumlah irigasi

setengah teknis di Kota Tanjungbalai telah mengairi 164 ha lahan sawah yang

semuanya berada di Kecamatan Datuk Bandar.

Tabel 2.39.

Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan

Kota Tanjungbalai, 2015 (ha)

No Kecamatan Irigasi

Teknis Setengah Teknis Sederhana

1 Datuk Bandar 0 164 0

2 Datuk Bandar Timur 0 0 0

3 Tanjungbalai Selatan 0 0 0

4 Tanjungbalai Utara 0 0 0

5 Sei Tualang Raso 0 0 0

6 Teluk Nibung 0 0 0

Tanjungbalai 0 164 0

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.4. Perumahan

A. Pengguna Listrik

Pemakai listrik pada jenis rumah tangga menjadi jumlah terbesar di Kota Tanjungbalai

pada Tahun 2015 dengan jumlah 73.087 pelanggan. Daya yang tersambung pada

jenis pemakai rumah tangga sebanyak 59.685.300 VA dan jumlah KWH terjual

10.492.045 KWH.

Tabel 2.40. Banyaknya Pelanggan, Daya Tersambung, KWH Terjual dan Nilai Listrik yang

disalurkan menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Pemakai Pelanggan Daya

Tersambung (VA)

KWH Terjual (KWH)

Nilai (Juta Rp)

1 Rumah Tangga 73.087 59.685.300 10.492.045 7.209.942.564

2 Bisnis 2.380 11.076.800 1.587.873 2.062.188.372

3 Industri 53 14.020.900 3.026.335 3.521.584.426

4 Sosial 1.530 2.287.600 348.743 216.732.719

5 Instansi

Pemerintah

343 3.536.126 905.557 1.336.548.573

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-50

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan

mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah

pelanggan setiap tahunnya, sedangkan daya listrik yang tersambung masih terbatas

tergantung pada gardu induk yang terdapat di Kota Rantau Parapat.

Tabel 2.41. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama, 2011-2015

Tahun Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik

2011 98,54 0,31 1,14

2012 96,73 0,93 2,34

2013 99,66 0,12 0,23

2014 98,22 0,69 1,10

2015 98,46 0,44 1,11

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016

B. Pengguna Air Minum

Terhitung sampai 2015, jumlah pelanggan air minum di Kota Tanjungbalai didominasi

oleh rumah tempat tinggal dengan jumlah pelanggan sebanyak 5,8 juta pelanggan

dan nilai Rp 1.088.479.375. Nilai tersebut berada di bawah pemakai Hotel/Objek

Wisata/Pertokoan dan Industri dengan nilai Rp 4.168.651.930, dengan jumlah

pelanggan sebanyak 848 ribu pelanggan.

Tabel 2.42. Banyaknya Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan, dan Nilai Air Minum Menurut

Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Pemakai Pelanggan Banyaknya (m3) Nilai(Rp)

1 Rumah Tempat Tinggal 5.879.417 17.181 1.088.479.375

2 Hotel/Objek Wisata/Pertokoan dan Industri

848.476 2.016 4.168.651.930

3 Sosial 259.102 299 369.362.985

4 Umum 35.704 68 36.404.290

5 Instansi Pemerintah 103.493 125 322.131.065

Jumlah 7.126.192 546.190 5.985.029.695

Sumber: PDAM Kota Tanjungbalai, 2016

Selama lima tahun terakhir, rumah tangga pengguna air minum layak mengalami penurunan. Pada Tahun 2015 terdapat sekitar 50,31 persen rumah tangga yang mendapatkan air minum layak. Angka tersebut tersebut masih tergolong rendah karena hanya setengah dari seluruh RT yang ada di Kota Tanjungbalai yang menikmati air bersih, hal tersebut disebabkan peralatan Water Treatment Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air yang masih kurang memadai, saat ini masih berjumlah 4 buah, sedangkan kebutuhan seharusnya 5 buah, selain itu daya yang dibutuhan untuk menggerakan WTP tersebut belum maksimal karena daya listrik yang terbatas.

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-51

Tabel 2.43. Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Air Minum, 2011-2015

Tahun Layak Tidak Layak

2011 67,67 32,33

2012 50,82 49,18

2013 60,91 39,09

2014 51,58 48,42

2015 50,31 49,69

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.5. Penataan Ruang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan area yang penggunaannya lebih bersifat

terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang

sengaja ditanam. Jika dilihat berdasarkan perbandingan antara luas wilayah dengan

luas RTH maka Tanjungbalai Selatan memiliki RTH terluas dibandingkan kecamatan

lain. Berdasarkan data pada tabel dapat disimpulkan bahwa luas RTH Kota

Tanjungbalai sampai dengan 2015 baru mencapai 0,15 persen. Berdasarkan angka

tersebut maka disimpulkan bahwa Kota Tanjungbalai belum memenuhi ketentuan

yang mensyaratkan setiap daerah menyediakan 30 % lahan dari seluruh luas wilayah.

Tabel 2.44. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Luas

Wilayah Luas RTH

Jumlah Penduduk

Perbandingan RTH terhadap Luas Wilayah

(%)

Datuk Bandar 2.249 5,339 36.547 0,237

Datuk Bandar Timur 1.457 0,826 29.135 0,057

Tanjungbalai Selatan 198 0,911 20.903 0,460

Tanjungbalai Utara 83 - 17.153 -

Sei Tualang Raso 810 0,814 24.560 0,100

Teluk Nibung 1.255 1,356 38.714 0,108

Tanjungbalai 6.052 9,246 167.012 0,153

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai BPS Kota Tanjungbalai (2016)

2.3.1.6. Perencanaan Pembangunan

Perencanan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan

kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya guna

pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang tersedia dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu.

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun

sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen perencanaan

pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-52

Daerah (RPJP Daerah) yang merupakan rencana pembangunan dengan jangka waktu

20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) untuk

jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka

waktu 1 tahun.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tanjungbalai

ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 05 Tahun 2009

tentang Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tanjungbalai

Tahun 2005-2025. Dokumen tersebut merupakan acuan bagi pemerintah Kota

Tanjungbalai dalam melaksanakan pembangunan selama 20 (dua puluh) tahun ke

depan,dimulai tahun 2005 hingga tahun 2025.

Pelaksanaan RPJP Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2020 terbagi dalam tahap-tahap

perencanaan pembangunan jangka menengah (RPJM) Kota Tanjungbalai.

Pelaksanaan yang terakhir adalah RPJM Kota Tanjungbalai II Tahun 2011-2016 yang

ditetapkan sebagai Peraturan daerah Kota Tanjungbalai Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2016.

Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan RPJM Kota Tanjungbalai III Tahun 2016-

2021.

Pelaksanaan RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan

dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), sebagai suatu

dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kota Tanjungbalai yang memuat prioritas

program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Selama Tahun 2011-2015 RKPD

telah memuat RPJMD secara optimal.

2.3.1.7. Perhubungan

Kota Tanjungbalai memiliki 6 (enam) buah terminal bis, tetapi tidak satupun yang

banyak dimasuki angkutan umum. Selain itu, terdapat satu stasiun kereta api yang

terletak di Kecamatan Tanjungbalai Utara yang menyediakan rute perjalanan

Tanjungbalai-Medan. Kota Tanjungbalai terletak di pinggir Sungai Silau dan Sungai

Asahan yang menyebabkan banyak usaha masyarakat terkait trasportasi di kedua

sungai ini. Hal ini didukung oleh ketersediaan tangkahan boat yakni sebanyak

sehingga terdapat 10 (sepuluh) buah baik yang dimiliki pemerintah maupun milik

masyarakat.

Tabel 2.45. Banyaknya Sarana Transportasi Menurut Jenisnya dan Kecamatan di Kota

Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Terminal Bis Stasiun Kereta Api

Tangkahan Boat

Datuk Bandar 1 0 0

Datuk Bandar Timur 1 0 1

Tanjungbalai Selatan 1 0 2

Tanjungbalai Utara 1 1 1

Sei Tualang Raso 1 0 1

Teluk Nibung 1 0 5

Tanjungbalai 6 1 10

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-53

Secara geografis Kota Tanjungbalai memiliki posisi strategis yag dekat dengan negara

tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand. Posisi ini memudahkan akses orang baik

dalam maupun luar negeri yang ingin berkunjung ke negara-negara tersebut dengan

didukung adanya pelabuhan Teluk Nibung. Dalam sehari terdapat 6 unit ferry yang

melayani transportasi rute Tanjungbalai-Port Klang Malaysia yang bisa ditempuh

hanya dengan waktu lebih kurang selama 4 (empat) jam. Selama kurun waktu Tahun

2011-2015 terjadi peningkatan jumlah penumpang ke luar negeri sebesar 14 persen

setiap tahunnya. Selain itu terdapat pula kapal ferry yang melayani jurusan

antardaerah, yakni melayani jurusan Tanjungbalai-Ledong, Tanjungbalai-Sei

Berombang, Tanjungbalai-Panipahan dan dan Tanjungbalai-Bagan Siapi-api.

Tabel 2.46. Banyaknya Penumpang dan Barang yang Berangkat tiap Bulan di Pelabuhan

Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015

Tahun

Penumpang Muatan

Ke LN DN Ekspor Antar Pulau

2011 103945 109259 41719 75623

2012 100603 59136 16927 70315

2013 34376 39851 35845 65761

2014 197991 47479 23110 43339

2015 178247 41215 18153 84776

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.8. Lingkungan Hidup

Penanganan Sampah

Pemerintah daerah melakukan pengelolaan sampah melalui pembuangan sampah ke

Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang berjumlah 2 lokasi. Pada tahun 2015 Kota

Tanjungbalai memiliki 422 unit tempat pembuangan sampah dengan kapasitas daya

tampung (TPS) sebanyak 3.225.000 ton. Volume sampah yang dapat ditangani adalah

sebanyak 790.385 ton dari volume produksi sampah sebanyak 4.757.970 atau

sebesar 16,61 persen.

2.3.1.9. Pertanahan

Perbedaan antara Hak Guna Bangunan (HGB) dengan Hak Milik (HM) adalah jika hak

guna bangunan memiliki hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan di atas

tanah bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu 30 tahun ,dan jangka waktunya

dapat diperpanjang sampai 20 tahun. Sedangkan jika hak milik hanya bisa dipunyai

oleh WNI yaitu hak yang sifatnya turun temurun, terkuat, dan terpenuhi oleh WNI.

Pada Tahun 2015 luas lahan yang bersertifikat hak guna bangunan sebesar 14.810m2,

sedangkan lahan bersertifikat hak milik seluas 161.640 m2.

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-54

Tabel 2.47. Luas Lahan (m

2) Bersertifikat Menurut Kecamatan, 2011-2015

Kecamatan

2011 2012 2013 2014 2015

HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM

Datuk Bandar 112.900 24.890 98.300 178.900 78.240

Tanjungbalai Selatan

74.520 11.800 25.890 35.980 2.920 24.800

Tanjungbalai Utara

471 15.860 6.353 5.750 15.200 10.590 58.600 18.800 5.820

Sei Tualang Raso

5.120 2.997 4.210 18.400 1.935

Teluk Nibung 8.972 3.880 19.945 21.750 35.820 11.890 14.895

Datuk Bandar Timur

26.800 9.500 24.800 45.600 35.950

Tanjungbalai 471 244.172 6.353 58.817 15.200 183.735 80.350 333.500 14.810 161.640

Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.48. Persentase Penduduk Memiliki Tanah, 2011-2015

Kecamatan Luas Tanah Jumlah Penduduk

Memiliki Tanah

Datuk Bandar 78.240 147

Tanjungbalai Selatan 27.720 45

Tanjungbalai Utara 5.820 12

Sei Tualang Raso 1.935 33

Teluk Nibung 26.785 39

Datuk Bandar Timur 35.950 199

Tanjungbalai 176.450 475

Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Aktivitas penduduk Kota Tanjungbalai yang berkaitan dengan urusan kependudukan

dan catatan sipil, salah satunya didominasi dengan mengurus dokumen kelahiran.

Pada Tahun 2015, kegiatan pengurusan dokumen kelahiran sebanyak 3.716

kegiatan, menurun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 5.131 kegiatan. Sementara

kegiatan pengurusan perceraian pada Tahun 2015 sebanyak 8 kegiatan yang juga

menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 10 kegiatan.

Tabel 2.49. Banyaknya Kegiatan Pengurusan di Kantor Catatan Sipil

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

NO Pengurusan

Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kelahiran 6.703 4.476 6.639 5.131 3.716

2 Kematian 38 46 58 112 70

3 Perkawinan 81 83 119 169 219

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-55

4 Perceraian 2 3 4 10 8

5 Pengesahan Anak 4 0 5 46 0

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jika dilihat lebih detail, dokumen akta kelahiran yang dikeluarkan di Kota Tanjungbalai

paling banyak dikeluarkan di Kecamatan Datuk Bandar. Sampai dengan Tahun 2015

total dokumen dikeluarkan di Kecamatan Datuk Bandar sebanyak 16.549 dokumen.

Sementara kecamatan dengan jumlah dokumen akta kelahiran terkecil adalah

Kecamatan Sei Tualang Raso yakni hanya sebanyak 9.111 dokumen.

Tabel 2.50. Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kecamatan

Jumlah Akta kelahiran

2011 2012 2013 2014 2015 Total

1 Datuk Bandar 13067 430 1230 956 866 16.549

2 Datuk Bandar Timur 9267 522 1157 826 580 12.352

3 Sei Tualang Raso 6900 642 1113 104 352 9.111

4 Tanjungbalai Selatan 7044 1127 544 483 396 9.594

5 Tanjungbalai Utara 11627 990 757 551 648 14.573

6 Teluk Nibung 10292 762 1727 1211 839 14.831

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender tanpa

membedakan laki-laki dan perempuan dengan membangun sumber daya manusia

terutama dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan agar

setara dengan kaum laki-laki dalam pembangungan di berbagai bidang.

Dalam bidang pendidikan pada tahun 2015, rasio Angka Partisipasi Murni (APM)

perempuan terhadap laki-laki pada tingkat SD sebesar 96,01 persen, SMP sebesar

92,04 persen dan SMA sebesar 150,68 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pada

tahun 2015 target MDGs sudah hampir tercapai (on track) terkait kesetaraan gender

dalam bidang pendidikan. Rasio Angka Partisipasi Murni untuk jenjang pendidikan SD,

SMP dan SMA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.51. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenjang

Pendidikan

APM

Perempuan APM Laki-laki Rasio APM

1 SD 95,27 99,23 96,01

2 SMP 69,43 75,43 92,04

3 SMA 71,09 47,18 150,68

Sumber : Susenas 2015

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-56

Di bidang ketenagakerjaan, menurut data BPS dari tahun 2011 sampai 2015 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan lebih rendah dibandingkan TPAK laki-

laki. Perkembangan TPAK laki-laki dan perempuan dalam kurun lima tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.52. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Kelamin 2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 79,51 89,49 78,88 81,95 85,41

Perempuan 56,92 43,99 40,92 43,54 44,53

Jumlah 68,17 66,70 59,88 62,76 65,00

Sumber : Sakernas 2015

Kemajuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bidang politik

diukur berdasarkan proporsi perempuan di lembaga-lembaga publik. Anggota DPRD

Kota Tanjungbalai hasil pemilu 2009 berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 19 orang (76

persen) laki-laki dan 6 (enam) orang (24 persen) perempuan. Selanjutnya hasil pemilu

tahun 2014 partisipasi perempuan yang duduk di DPRD menurun menjadi 3 orang (12

persen) dan laki-laki sebanyak 22 orang (88 persen).

Namun seiring ketentuan dan mekanisme partai, telah terjadi pergantian antar waktu

pada partai Golkar yang menempatkan 1 (satu) orang perempuan di Lembaga DPRD.

Sehingga jumlah perempuan di DPRD sebanyak 4 orang (16%), seperti digambarkan

pada grafik berikut.

19

22

64

0

5

10

15

20

25

Pemilu 2009 Pemilu 2014

Laki-laki

Perempuan

Gambar 2.30.

Proporsi kursi yang diduduki di DPRD Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil

Pemilu

Sumber : KPU Kota Tanjungbalai

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-57

Masalah perlindungan anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah

menjadi isu nasional yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Hal ini

dikarenakan masih tingginya bentuk-bentuk pelanggaran terhadap perempuan dan

anak. Sebanyak 19 kementerian dan lembaga telah meluncurkan empat dokumen

terkait perlindungan perempuan dan anak. Dokumen tersebut adalah Strategi Nasional

Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak, Rencana Aksi Nasional (RAN) Perlindungan

Anak, RAN Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), serta Peta

Jalan Pemulangan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB).

Keberadaan empat dokumen tersebut diharapkan dapat memperkuat perlindungan

dan pemberdayaan perempuan serta anak dengan metode konkret yang bisa

langsung diterapkan di lapangan.

Menurut data yang diperoleh dari Polresta Tanjungbalai, jumlah perkara perlindungan

perempuan dan anak pada tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Perkembangan

perkara perlindungan perempuan dan anak di Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 2.53. Jumlah Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Perkara Perlindungan

Perempuan dan Anak

2011 2012 2013 2014 2015

1. Perkara Terselesaikan 12 5 19 37 21

2. Perkara Tidak

Terselesaikan

20 18 2 18 5

Jumlah Perkara 32 23 21 55 26

Sumber : Polres Tanjungbalai, 2016

2.3.1.12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

A. Akseptor KB

Sampai dengan 2015, realisasi jumlah akseptor aktif maupun akseptor baru di Kota

Tanjungbalai kurang dari sasaran yang ditargetkan. Untuk jenis akseptor aktif,

Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah

dengan realisasi yang lebih besar daripada sasaran yang ditargetkan. Realisasi

akseptor aktif di Kecamatan Tanjungbalai Selatan sebanyak 1.896 atau sebesar 92,89

persen dari target sasaran sebanyak 2.041 akseptor, sedangkan Kecamatan Teluk

Nibung sebanyak 3.893 atau sebesar 98,15 persen dari dari yang ditargetkan

sebanyak 3.966 akseptor.

Sementara itu untuk jenis akseptor baru, semua kecamatan di Kota Tanjungbalai

mencapai angka sasaran yang ditargetkan. Secara keseluruhan, pada tahun 2015

realisasi jumlah akseptor baru sebanyak 4.725 orang dari yang ditargetkan sebanyak

4.593 orang.

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-58

Tabel 2.54. Sasaran dan Realisasi Akseptor Aktif, PUS, dan Akseptor Baru Menurut

Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan

Akseptor Aktif PUS Akseptor Baru

Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi

1 Datuk Bandar 3.563 3.554 5.460 5.406 1.039 1.308

2 Datuk Bandar Timur

2.887 2.824 4.318 4.266 625 614

3 Tanjungbalai Selatan

2.041 1.896 2.997 2.931 662 739

4 Tanjungbalai Utara

1.328 1.280 2.119 2.063 392 402

5 Sei Tualang Raso

2.402 2.312 3.660 3.571 686 785

6 Teluk Nibung 3.966 3.893 5.834 5.777 1189 877

Kota Tanjungbalai 16.187 15.759 24.388 24.014 4.593 4.725

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

B. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera

Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah keluarga pra sejahtera

terbanyak di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, jumlah keluarga pra sejahtera

di Kecamatan Teluk Nibung sebanyak 2.008 keluarga. Sedangkan Kecamatan Datuk

Bandar menjadi daerah dengan jumlah keluarga pra sejahtera terkecil dengan jumlah

452 keluarga.

Di sisi lain, Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan jumlah keluarga

sejahtera terbanyak di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, terdapat 7.147

keluarga sejahtera di Kecamatan Datuk Bandar.

Gambar 2.31. Banyaknya Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.13. Sosial

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang atau keluarga

yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-59

fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif

dengan lingkungannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani,

rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.

Menurut Kementerian Sosial RI, saat ini tercatat ada 26 jenis PMKS. Berikut ini hanya

disajikan 25 jenis PMKS, karena data Komunitas Adat Terpencil (KAT) tidak tersedia

disebabkan Kota Tanjungbalai tidak memiliki daerah pedalaman. Pada Tahun 2015,

jumlah jenis PMKS yang terbanyak adalah fakir miskin sebanyak 15.037 keluarga.

Tabel 2.55. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis PMKS 2011 2012 2013 2014 2015

1 Anak Balita Terlantar 204 136 36 55 196

2 Anak Terlantar 264 253 116 193 196

3 Anak Berhadapan dengan Hukum n.a n.a 19 10 8

4 Anak Jalanan 168 68 56 34 58

5 Anak dengan Kedisbilitasan 168 24 90 115 151

6 Anak Korban Tindak Kekerasan 7 4 13 17 11

7 Anak Memerlukan Perlindungan Khusus n.a n,a 47 14 31

8 Lanjut Usia Terlantar 365 413 892 477 1.783

9 Penyandang Disabilitas 359 204 204 250 274

10 Tuna Susila 162 47 32 17 26

11 Gelandangan 27 20 18 13 5

12 Pengemis 130 30 12 17 16

13 Pemulung 27 20 89 89 56

14 Kelompok Minoritas n.a n,a 9 4 3

15 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan

n.a n.a 114 149 157

16 Orang dengan HIV AIDS (ODH) n.a n.a 14 2 -

17 Korban Penyalahgunaan n.a n.a 98 176 258

18 Korban Trafficking n.a n.a 3 1 -

19 Korban Tindak Kekerasan 50 9 22 9 7

20 Pekerja Migran bermasalah sosial n.a n.a 18 44 293

21 Korban Bencana Alam n.a n.a 54 62 33

22 Korban Bencana Sosial n.a n.a 5 2 -

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 931 779 1.133 1.714 2.634

24 Fakir Miskin n.a n.a 1.685 3.165 15.037

25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 66 69 64 100 67

Sumber: Dinas Sosial Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.14. Ketenagakerjaan

Jumlah tenaga kerja laki-laki di Kota Tanjungbalai pada 2015 sebanyak 64.659 orang

yang terdiri dari angkatan kerja laki-laki sebanyak 43.068 orang dan bukan angkatan

kerja sebanyak 21.591 orang.

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-60

Dilihat dari jenis lapangan pekerjaan utama, penduduk Kota Tanjungbalai dominan

bekerja pada sektor jasa yang terdiri dari sektor perdagangan, transportasi, keuangan

jasa kemasyarakatan. Jumlah tenaga kerja terbanyak terdapat pada sektor jasa yakni

sebanyak 45.392 orang atau sekitar 70 persen, kemudian diikuti oleh sektor pertanian

sebanyak 12.711 orang atau sebesar 20 persen dan selanjutnya manufaktur sebanyak

6.556 orang sebesar 10 persen.

Tabel 2.56. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

dan Jenis Kelamin di Kota Tanjungbalai, 2015

No Lapangan

Pekerjaan Utama Laki-Laki Persentase Perempuan Persentase

1. Pertanian 12152 0,29 559 0,03

2. Manufaktur 5391 0,13 1165 0,05

3. Jasa 25525 0,59 19867 0,92

Jumlah 43068 21591

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan sangat mempengaruhi banyaknya

tenaga kerja yang diserap. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin

besar kemungkinan orang tersebut memperoleh pekerjaan. Pada tahun 2015 tingkat

pendidikan pekerja Kota Tanjungbalai yang dominan adalah lulusan SD yaitu

sebanyak 13.089 orang atau sebesar 39,24 persen. Selanjutnya adalah penduduk

yang bekerja dengan pendidikan SMA sebanyak 9.428 atau sebesar 28,26 persen dan

yang berpendiidkan SLTP sebanyak 7.715 orang atau sebesar 23,12 persen.

A. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang

memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan

sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun terakhir mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2011 sebanyak 68,17 persen dan pada tahun 2015 sebanyak 65

persen, setelah mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang memiliki persentase

62,76 persen.

Gambar 2.32. Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2015

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-61

B. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran Kota Tanjungbalai untuk kurun waktu 2011-2015 cukup

fluktuatif. Pada Tahun 2011 sebesar 10,88 persen, meningkat tajam pada Tahun 2012

yakni sebesar 14,75 persen dan kembali menurun di Tahun 2013 dan 2014 masing-

masing sebesar 8,98 persen dan 8,05 persen. Selanjutnya untuk Tahun 2015 kembali

meningkat menjadi sebesar 10,06 persen.

Gambar 2.33.

Tingkat Pengangguran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015

2.3.1.15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Koperasi memiliki kontribusi terhadap peningkatan perekonomian suatu daerah karena

dapat menyerap tenaga kerja. Cakupan koperasi aktif selama periode 2011-2015

meningkat. Pada tahun 2011 terdapat 36 persen koperasi aktif, selanjutnya meningkat

menjadi 44 persen pada tahun 2015 dari total jumlah koperasi yang ada.

Pada tahun 2015 terdapat 18.561 orang yang menjadi anggota koperasi dengan

jumlah koperasi sebanyak 245. Jenis koperasi yang paling banyak di Kota

Tanjungbalai adalah jasa-jasa.

Tabel 2.57.

Kondisi Koperasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Usaha Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Koperasi Aktif 81 106 107 107 107

Koperasi Tidak Aktif 142 138 138 138 138

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.58. Banyaknya Koperasi dan Anggota Koperasi Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Koperasi Banyak Koperasi Banyak Anggota

KUD 5 1047

Fungsional 31 2435

Jasa-jasa 188 8649

Lainnya 21 6610

Jumlah 245 18561

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 62: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-62

2.3.1.16. Penanaman Modal

Jumlah investasi (non PMDN/PMA) selama Tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi,

investasi tersebut berasal dari industri kecil dan jasa. Pada Tahun 2013 investasi

mencapai 704 miliar, tetapi mengalami penurunan secara signifikan menjadi 18 miliar

pada Tahun 2015.

Gambar 2.34.

Nilai Investasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.17. Kebudayaan

Setiap tahun diadakan pagelaran seni dan kebudayaan serta pameran yang

dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Tanjungbalai yang jatuh

pada Tanggal 27 Desember, serta menyongsong penyambutan Tahun Baru. Kegiatan

tersebut dipusatkan di lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah.

Kegiatan seni yang dilaksanakan adalah parade budaya berupa parade keliling “Kota

Kerang” yang diikuti oleh berbagai etnis, antara lain: Melayu, Karo, Aceh, Simalungun,

Tionghoa. Kemudian acara prosesi Kesultanan Asahan yang merupakan gambaran

kilas balik tentang perjalanan sejarah berdirinya Kota Tanjungbalai, acara tersebut

juga diisi dengan pemilihan “perano dan daro”. Kegiatan pameran diisi dengan

penyampaian informasi tentang pembangunan daerah dan ajang mempromosikan

hasil industri kerajinan.

2.3.1.18. Kepemudaan dan Olahraga

Berbagai upaya pembinaan bidang kepemudaan & olahraga kerap dilakukan oleh

Pemerintah Kota Tanjungbalai baik pembinaan terhadap atlet, pemuda dan anak-anak

sekolah, yang salah satu diantaranya adalah membina pemuda dengan kegiatan

olahraga. Selanjutnya pmbinaan kepada anak sekolah selain pembinaan pendidikan

formal dalam kelas, masih terdapat kegiatan ekstrakurikuler sebagai bentuk

pembinaan yang dapat melatih keterampilan siswa/pemuda di bidang tertentu.

misalnya pramuka, olah raga, kegiatan keagamaan dan musik. Sementara itu melalui

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata telah dilakukan pembinaan

terhadap atlit yang masih bersekolah untuk berbagai cabang olahraga sebagaimana

tercantum pada tabel berikut:

Page 63: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-63

Tabel 2.59. Pembinaan Atlet di Kota Tanjungbalai, 2015

No Nama Cabang Olahraga Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Cabang olahraga Gulat Cabang Olahraga Pencaksilat Cabang Olahraga Bola Vooley Cabang Olahraga Atletik Cabang Olahraga Tenis Meja Cabang Olahraga Badminton Cabang Olahraga Renang Cabang Olahraga Sepakbola

Klub olahraga Gulat Datuk bandar. Jl. Anwar Idris Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Pencak Silat Bapopsi Olahraga Bola volley Bapopsi

Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Olahraga unggulan seperti pencak silat, gulat, atletik dan futsal Kota Tanjungbalai

pernah diunggulkan. Tetapi sayang fasilitas berupa sarana dan prasarana olahraga

belum mendukung peningkatan di cabang olah raga tersebut. Semenjak berdirinya

Dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata kota Tanjungbalai pada tahun

2009, pengembangan keolahragaan akan terus dilaksanakan.

Tabel 2.60. Banyaknya Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Olah Raga Keterangan

1 Sepak Bola - Lapangan Sepak Bola Stadion Asahan Sakti

- Lapangan Sepak Bola Teluk Nibung

- Lapangan Sepak Bola Sei Tualang Raso

2 Bola Volley - Lapangan Bola Volley Gedung Serbaguna

- Lapangan Bola Volley lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah

- Lapangan Bola Volley Taman Stadion Asahan Sakti

3 Badminton Sebanyak 4 (empat) gelanggang di gedung serbaguna

4 Sepaktakraw Sebanyak 2 (dua) lapangan di gedung serbaguna

5 Olah Raga Tembak Lapangan tembak perbakin di Gedung serbaguna

6 Bola Basket Lapangan Bola Basket di Gedungserbaguna

7 Tennis Sarana Tenis Lapangan di Jl. Pengadilan Kota Tanjungbalai

Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Dalam rangka pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP maka dilakukan 3 (tiga)

kegiatan setiap tahunnya. Secara umum tujuan kegiatan tersebut adalah untuk

menjaga keamanan di Kota Tanjungbalai agar tetap kondusif. Selanjutnya untuk tujuan

penguatan kelembagaan serta peningkatan peran partai politik, Badan Kesbangpol &

Linmas juga melakukan kegiatan pembinaan politik daerah sebanyak 3 (tiga) kegiatan

setiap tahunnya.

Kota Tanjungbalai tidak memiliki petugas linmas tetap atau yang mempunyai SK

pengangkatan dari kepala daerah. Petugas linmas dipilih hanya pada saat

pelaksanaan pilkada atau pemilu. Pada saat tersebut, akan dipilih 270 personil linmas

untuk ditempatkan disetiap lingkungan dalam kelurahan.

Page 64: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-64

2.3.1.20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum

Jumlah petugas satpol PP selaku penegak perda selama tahun 2011-2015 mengalami

peningkatan, walaupun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat

penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) karena pada

Tahun 2015 cakupan penyelesainya justru menurun dari tahun sebelumnya 100

persen menjadi 88,89 persen.

Untuk menangani kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Pemerintah

Pusat menyediakan 7(tujuh) mobil pemadam kebakaran. Pada Tahun 2015 terjadi 28

kejadian kebakaran dan pada setiap kejadian tingkat waktu tanggap (response time

rate) sekitar 15 menit.

2.3.1.21. Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan merupakan pemenuhan kebutuhan pangan, artinya diupayakan

agar pangan selalu tersedia setiap saat dan harganya terjangkau oleh masyarakat.

Kebutuhan beras Kota Tanjungbalai setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada

Tahun 2015 kebutuhan akan beras sebesar 23.130 ton, padahal masyarakat hanya

mampu memproduksi sebesar 762 ton. Artinya produksi beras lokal hanya mampu

memenuhi 3,29% dari seluruh kebutuhan beras di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.61. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Kebutuhan beras (ton) 18341,25 20563,8 21002 23427 23130

Produksi beras (ton) 1755 669,7 736,4 419 762

Perimbangan beras (ton) (16586,25) (19894,1) (20265,6) (23008) (22368)

Swasembada 9,57% 3,26% 3,51% 1,78% 3,29%

Konsumsi (kg/kpt/tahun) 108,8 108,8 108,8 128,3 126,32

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.1.22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan wahana partisipasi dan

aspirasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di tingkat kelurahan. Jumlah

kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat setiap tahunnya tidak

mengalami peningkatan yakni sebanyak 63, dan sampai Tahun 2015 belum ada LPM

yang memperoleh prestasi.

Selain LPM, lembaga yang diharapkan memiliki peran aktif dalam di dalam

pemberdayaan masyarakat adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Jumlah PKK selama Tahun 2011-2015 juga tidak mengalami peningkatan yaitu

berjumlah 37. PKK Kota Tanjungbalai beranggotakan PNS dan masyarakat dengan

ketua TP PKK adalah istri kepala daerah.

2.3.1.23. Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai setiap tahunnya selalu menerbitkan

buku Tanjungbalai Dalam Angka. Dalam buku tersebut dimuat data-data mengenai

Kota Tanjungbalai yang berhubungan dengan keadaaan geografi, pemerintahan,

Page 65: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-65

penduduk dan ketenagakerjaan, sosial, pertanian, perindustrian, perdagangan,

transportasi, keuangan, pengeluaran penduduk, pendapatan regional dan kemiskinan.

Untuk buku PDRB Kota Tanjungbalai, selama Tahun 2011-2015 selalu diterbitkan oleh

BPS Kota Tanjungbalai. Data-data yang diterbitkan oleh BPS menjadi rujukan bagi

penyusun kebijakan di masa yang akan datang.

2.3.1.24. Kearsipan

Pengelolaan arsip secara baku sangat penting agar file-file, arsip dan dokumen tidak

hilang ataupun rusak karena alasan tertentu. Kota Tanjungbalai telah melakukan

pengelolaan yang baku terhadap 1340 arsip yang tersedia. Hal yang dilakukan antara

lain penataan, penilaian dan penyusutan untuk menentukan apakah arsip tersebut

dimusnahkan atau diserahkan ke Kantor Perpustakaan dan Arsip. Untuk

melaksanakan kegiatan tersebut, disediakan 3 (tiga) aparatur bidang kearsipan.

2.3.1.25. Komunikasi dan Informatika

Pada saat ini informasi komunikasi berbasis teknologi sangat diperlukan. Dalam

rangka pemenuhan hal tersebut, pemerintah Kota Tanjungbalai telah membuat sebuah

website resmi yang dapat diakses oleh semua pengguna internet, yaitu:

http://www.tanjungbalaikota.go.id.

Pemerintah Kota Tanjungbalai juga berlangganan koran harian. Ada 70 jenis surat

kabar yang diterima setiap harinya, 26 jenis untuk koran nasional dan 44 jenis untuk

koran harian.

Pada tahun 2015 persentase penduduk yang mengakses internet ada sebanyak 25,17

persen. Lokasi mengakses internet terbanyak adalah di rumah sendiri yaitu sebesar

63,86 persen, dengan pengakses terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebesar 25,99 persen, sedangkan perempuan yang mengakses internet ada sebanyak

24,34 persen.

2.3.1.26. Perpustakaan

Jumlah perpustakaan yang ada di Kota Tanjungbalai mencakup 187 unit yang terdapat

di setiap kantor kecamatan dan kelurahan, sekolah, serta milik pemerintah daerah.

Jumlah pengunjung perpustakaan setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan.

Pada Tahun 2015 sudah mencapai 166.429 orang dibandingkan Tahun 2011 yang

hanya mencapai 44.306 orang atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 39,22

persen setiap tahunnya. Jumlah buku yang tersedia juga mengalami peningkatan,

pada Tahun 2015 terdapat 9.950 judul dengan jumlah sebanyak 42.170 eksemplar.

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Analisis kinerja atas layanan bidang pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator

kinerja penyelenggaraan bidang pilihan pemerintahan Kota Tanjungbalai yang

meliputi: bidang pertanian, perikanan dan kelautan dan bidang perdagangan.

Page 66: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-66

2.3.2.1. Pertanian

Sektor pertanian masih merupakan sektor penting dalam perekonomian Kota

Tanjungbalai karena sebagian besar penduduk Kota Tanjungbalai masih

menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian setelah sektor perdagangan

dan sektor jasa kemasyarakatan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku,

kontribusi sektor pertanian selama tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Pada

Tahun 2011 kontribusi sektor pertanian sebesar 17,98 persen, kemudian menurun

menjadi 17,09 persen pada Tahun 2015 atau menurun rata-rata sebesar 1,27 persen

setiap tahunnya.

Gambar 2.35.

Peranan Kategori Pertanian dan Perikanan terhadap PDRB Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

a. Pertanian Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang di tanam yaitu padi sawah dengan irigasi setengah teknis.

Lahan sawah yang ada di Kota Tanjungbalai terdapat pada Kecamatan Datuk Bandar,

Datuk Bandar Timur, dan Sei Tualang Raso. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian

2013 (ST2013) ditemukan bahwa jumlah usaha pertanian di Kota Tanjungbalai

didominasi oleh kegiatan usaha pertanian rumah tangga. Hal ini tercermin dari

besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian, jika dibandingkan dengan

perusahaan pertanian berbadan hukum atau usaha pertanian lainnya, yaitu selain

rumah tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga

usaha pertanian di Kota Tanjungbalai tercatat sebanyak 3.164 rumah tangga,

menurun sebesar 14,95 persen dari hasil Sensus Pertanian 2003 (ST2003) yang

tercatat sebanyak 3.720 rumah tangga. Jumlah perusahaan pertanian berbadan

hukum tidak ada dan usaha pertanian lainnya sebanyak 3 unit. Kecamatan Datuk

Bandar tercatat sebagai Kecamatan dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian

terbanyak, yaitu sebanyak 1.285 rumah tangga. Sedangkan jumlah perusahaan

pertanian berbadan hukum di masing-masing kecamatan tidak ada dan Kecamatan

Datuk Bandar tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah usaha pertanian lainnya

terbanyak.

Usaha subsektor tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija.

Berdasarkan hasil ST2013 diketahui bahwa rumah tangga tanaman pangan di Kota

Tanjungbalai didominasi oleh rumah tangga yang mengelola Ubi Kayu. Dari

Page 67: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-67

keseluruhan rumah tangga yang mengelola tanaman pangan sebanyak 515 rumah

tangga, 46,60 persen (240) diantaranya mengelola tanaman ubi kayu, sedangkan

rumah tangga yang mengelola tanaman padi adalah sebanyak 46,40 persen (239) dari

seluruh rumah tangga tanaman pangan. Selain itu, terdapat 9,12 persen (47) dari

seluruh rumah tangga tanaman pangan di Kota Tanjungbalai yang mengelola

komoditas padi dan palawija sekaligus.

Luas tanam padi mengalami penurunan selama periode 2011-2015, yaitu sebelumnya

seluas 268 ha menjadi 256 ha. Hal tersebut berdampak pada penurunan hasil

produksi beras, pada Tahun 2011 menghasilkan sebanyak 1.496 ton menjadi 1.067

ton pada Tahun 2015. Panen padi di Kota Tanjungbalai terjadi pada bulan Januari

sampai Maret dan Agustus sampai Oktober.

Hal yang sama dialami pada tanaman jagung dan ubi kayu. Tanaman jagung terjadi

penurunan luas tanam sebesar 32,25 persen. Pada tahun 2011 mencapai 31 ha

kemudian menurun menjadi 21 ha pada Tahun 2015, mengakibatkan penurunan pada

produksi jagung sebesar 12,72 persen. Untuk tanaman ubi mengalami penurunan luas

tanam sebesar 28,57 persen sehingga penurunan produksi ubi kayu menjadi sebesar

35,86 persen.

Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No. URAIAN

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi

Luas Tanam (ha) 268 251 266 126 256

Luas Panen (ha) 347 46 276 139 226

Produktivitas (kw/ha) 46,33 1154,6 46 47,24 1063

Produksi (ton) 1496 1154,6 1269,64 657 1067

2 Jagung

Luas Tanam (ha) 31 23 41 39 21

Luas Panen (ha) 24 39 27 35 16

Produktivitas (kw/ha) 44,33 89,7 31 39,71 60

Produksi (ton) 110 n.a 89,7 139 96

3 Kedelai

Luas Tanam (ha) - - - - n.a

Luas Panen (ha) - - - - 1

Produktivitas (kw/ha) - - - - 1

Produksi (ton) - - - - 10

4 Ubi Kayu

Luas Tanam (ha) 28 36 34 29 20

Luas Panen (ha) 34 168 32 28 22

Produktivitas (kw/ha) 260,28 604,8 170 176,07 235

Produksi (ton) 806 n.a 544 493 517

Page 68: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-68

4 Hortikultura

Luas Panen (ha) 188 n.a 220 203 96

Produktivitas (kw/ha) 71,3 n.a 93,17

102,36 85,1

Produksi (ton) 1718 n.a 2049,7 2078 817

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Luas lahan yang ditanami padi setiap tahun mengalami penurunan rata-rata sebesar

13,2 persen setiap tahunnya. Luas lahan pada Tahun 2011 seluas 601 ha menjadi 294

ha pada Tahun 2015. Penurunan ini disebabkan karena terjadinya alih fungsi lahan,

dari lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk.

Tabel 2.63. Luas Lahan Pertanian (ha) yang Diusahakan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Lahan Pertanian (Ha) Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Lahan Sawah 601 621 319 314 294

2 Lahan Pertanian bukan Sawah

2.211 1.790 2.077 2.081 2.101

Jumlah 2.812 2.411 2.396 2.395 2.395

Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014

Berdasarkan jenis penggunaannya maka lahan bukan pertanian merupakan lahan

terbesar dengan luas 3.657 ha atau sekitar 0,604 persen dari luas Kota Tanjungbalai.

Penggunaan lahan terluas selanjutnya adalah untuk perkebunan yaitu sekitar 0,276

persen dari luas Kota Tanjungbalai. Jenis tanaman yang banyak ditanami untuk

perkebunan adalah pohon kelapa.

Gambar 2.36.

Luas Lahan (ha) Menurut Jenis Penggunaannya di Kota Tanjungbalai (ha), 2015

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Luas lahan sawah biasanya ditanami satu, dua, tiga kali tanam dalam setahun

tergantung dengan kondisi lahan, pola tanam dan jenis benih padi yang ditanam. Kota

Tanjungbalai berada pada lingkungan dengan kurang ketersediaan air maka kegiatan

tanam dan panen tidak pernah mencapai tiga kali dalam setahun.

Page 69: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-69

Tabel 2.64. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Sawah di Kota Tanjungbalai, 2014

Jenis Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Jumlah

Satu Kali Penanaman 97 - - 97

Dua Kali Penanaman - 12 10 22

Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014

b. Pertanian Tanaman Holtikultura

Menurut BPS, tanaman hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap

tanaman sayuran, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas

dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/triwulan laporan. Selanjutnya untuk

sub sektor tanaman sayur-sayuran di kota Tanjungbalai mencakup komoditas kacang

panjang, terong, bayam, cabai, sawi, kangkung, dan ketimun.

Luas panen pada Tahun 2015 untuk seluruh tanaman sayur mengalami penurunan.

Dibandingkan Tahun 2011, tanaman kangkung merupakan jenis sayur yang

mengalami penurunan paling besar pada tahun 2015 yaitu sebesar 65 persen,

kemudian disusul tanaman bayam sebesar 58 persen.

Berdasarkan produkstivitas maka terlihat peningkatan pada semua jenis tanaman.

Dibandingkan Tahun 2011, tanaman yang mengalami peningkatan produktivitas

terbesar adalah cabai sebesar 201,5 persen pada Tahun 2015, kemudian diikuti oleh

tanaman terong sebesar 74,44 persen.

Tabel 2.65. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Sayur

di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No. URAIAN

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Kacang Panjang

Luas Panen (ha) 41 52 49 43 24

Produksi (ton) 285 1.105,8 426,3 533 175

Produktivitas (kw/ha) 70 203 87 12,4 72,92

2 Terong

Luas Panen (ha) 15 24 23 25 14

Produksi (ton) 78,5 346,4 200,1 315 127

Produktivitas (kw/ha) 52 127 87 126 90,71

3 Bayam

Luas Panen (ha) 24 37 27 22 10

Produksi (ton) 117,6 675,9 236,9 290 62

Produktivitas (kw/ha) 49 173 87 132,8 62

4 Cabai

Luas Panen (ha) 26 26 25 27 12

Produksi (ton) 143 251,5 195,7 225 199

Page 70: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-70

Produktivitas (kw/ha) 55 76 78 83,33 165,83

5 Sawi

Luas Panen (ha) 17 17 22 21 10

Produksi (ton) 261,8 166,6 209,8 152 199

Produktivitas (kw/ha) 154 102 95 72,38 165,83

6 Kangkung

Luas Panen (ha) 40 42 41 33 14

Produksi (ton) 212 826,9 396,1 231 76

Produktivitas (kw/ha) 53 188 97 70 54,29

7 Ketimun

Luas Panen (ha) 25 27 33 32 17

Produksi (ton) 187,5 558,1 384,8 332 209

Produktivitas (kw/ha) 75 154 117 103,75 112,99

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Sub sektor tanaman buah-buahan di Kota Tanjungbalai mencakup komoditi mangga,

pisang, pepaya, sawo, jambu biji, jambu air, semangka, nenas, dan nangka. Pada

tahun 2015, produksi tanaman buah-buahan yang merupakan tiga terbesar di Kota

Tanjungbalai masing-masing adalah pisang sebesar 307 ton, mangga sebesar 168

ton, dan nangka sebesar 74 ton, sedangkan pada tahun yang sama produksi tanaman

buah-buahan yang merupakan tiga terendah adalah semangka sebesar 1 ton, jambu

air sebesar 6 ton, dan nanas sebesar 8 ton. Untuk tanaman jeruk, rambutan, dan salak

sudah tidak berproduksi lagi selama 5 tahun terakhir.

Tabel 2.66. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Jenis Buah Produksi (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015

Mangga 22,8 27,5 29,1 187,1 168

Pisang 258,3 81,9 101,2 179,3 307

Pepaya 34,2 11,3 24,6 40,3 22

Sawo 73 12,7 10,1 28,2 41

Jambu Biji 5,4 6,3 7,4 47,1 15

Jambu Air 1,6 5,2 86 30,5 6

Semangka 25,1 0 4,9 64,7 1

Nenas 1,3 1,8 1,4 14,8 8

Nangka 28,3 20,6 228 232,8 74

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

c. Peternakan

Pada tahun 2015 populasi jenis ternak besar di Kota Tanjungbalai lebih kecil jika

dibandingkan tahun 2014 yakni dari sebanyak 646 ekor menjadi 633 ekor, sedangkan

jumlah ternak kecil Tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari

4.674 ekor menjadi 5.012 ekor atau meningkat sebesar 7,23 persen. Pada tabel,

populasi jenis ternak unggas tahun 2015 menurun dibandingkan Tahun 2014.

Page 71: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-71

Tabel 2.67. Banyaknya Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak Di Kota Tanjungbalai,

2011 – 2015

No Ternak/Unggas 2011 2012 2013 2014 2015

1. Ternak Besar

Sapi 202 466 636 639 628

Kerbau 17 69 7 7 5

Kuda - - - - -

2. Ternak Kecil

Kambing 960 1.149 1.175 1.241 1.397

Domba 210 721 682 740 766

Babi 1.048 2.613 2.704 2.693 2.849

3. Ayam Kampung 34.331 56.368 55.741 55.457 55.328

4. Ayam Ras n.a 6612 5016 4.000 n.a

5. Itik Manila 8.187 13.029 10.530 11.617 11.456

6. Burung Puyuh 600 4.796 3.657 3.750 2.000

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Produksi daging terbesar berasal dari Kecamatan Datuk Bandar. Kecamatan tersebut

menghasilkan daging berasal dari ternak sebanyak 52.559 kg. Menurut jenis ternak,

maka sapi merupakan penyumpang terbesar terhadap produksi daging yakni sebesar

62.800 kg, kemudian produksi daging kambing sebesar 13.970 kg.

Tabel 2.68. Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan

di Kota Tanjungbalai (kg), 2015

No Kecamatan Jenis Ternak (Kg)

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi

1 Datuk Bandar 33.900 750 9.960 5.670 2.279

2 Datuk Bandar Timur 4.700 0 1.990 450 0

3 Tanjungbalai Selatan

0 0 0 0 0

4 Tanjungbalai Utara 0 0 0 0 0

5 Sei Tualang Raso 11.900 0 1.070 700 0

6 Teluk Nibung 12.300 0 950 840 0

Jumlah 62.800 750 13.970 7.660 2.279

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Bila dilihat berdasarkan produksi daging menurut jenis unggas maka penghasil

terbesar adalah Kecamatan Datuk Bandar Timur. Jenis unggas penghasil daging

terbesar adalah ayam kampung dengan produksi sebanyak 33.196 kg.

Page 72: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-72

Tabel 2.69.

Produksi Daging Menurut Jenis Unggas (kg) dan Kecamatan

di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Ayam

Kampung Ayam

Petelur Ayam

Pedaging Itik Manila

1 Datuk Bandar 9.384,6 0 0 3.367,44

2 Datuk Bandar Timur 12.590,4 0 0 1.432,08

3 Tanjungbalai Selatan 511,8 0 0 254,88

4 Tanjungbalai Utara 351,6 0 0 254,16

5 Sei Tualang Raso 1.855,2 0 0 1.745,28

6 Teluk Nibung 8.503,2 0 0 1.194,48

Jumlah 33.196,8 0 0 8.248,32

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.2.2. Perikanan dan Kelautan

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

Tahun 2015, kontribusi sub sektor pertanian dan perikanan sebesar 17,09 persen,

merupakan penyumbang ketiga setelah sektor perdagangan dan industri pengolahan

dalam perekonomian Kota Tanjungbalai.

Perkembangan produksi ikan menurut asal tangkapan di Kota Tanjungbalai sepanjang

tahun 2011 s/d 2015 secara keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya tak lepas dari

bantuan pembinaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tanjugbalai, baik dalam

bentuk pembinaan kelompok masyarakat pesisir, pemberian bantuan sarana dan

prasarana perikanan serta bantuan alat tangkap kepada nelayan.

Selain penanganan aspek produktivitas perikanan, kebijakan lain yang juga menjadi

prioritas adalah pengawasan sumberdaya laut terdiri dari penanganan dan penindakan

terhadap kasus-kasus pelanggaran, seperti kasus penangkapan ikan tanpa

menggunakan izin penangkapan, penangkapan ikan di luar areal penangkapan ikan

dan kasus penangkapan ikan dengan menggunakan bahan beracun dan aliran listrik

(strum).

Tabel 2.70. Banyaknya Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan (Ton) di Kota Tanjungbalai,

2011– 2015

No Tahun Laut Perairan Umum

Budidaya Produksi

1 2011 35.381,00 34,86 54,10 35.469,96

2 2012 36.629,00 35,38 43,94 36.708,32

3 2013 31.106,00 33,28 34,30 31.173,58

4 2014 32.849,14 17,57 31,29 32.897,86

5 2015 42.647,99 21,25 243,56 42.912,80

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

Page 73: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-73

Konsumsi ikan darat dan laut di Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015

mengalami peningkatan. Pada Tahun 2011 konsumsi ikan sebesar 2,50 persen,

menjadi 4,50 persen pada Tahun 2015 atau meningkat rata-rata sebesar 12,47 persen

setiap tahunnya. Konsumsi ikan laut pada Tahun 2011 sebesar 22,50 persen menjadi

37,20 persen atau meningkat rata-rata sebesar 10,58 persen setiap tahunnya.

Tabel 2.71. Konsumsi Ikan Perkapita (kg/kapita/thn), 2011-2015

Tahun Konsumsi Ikan

Darat Laut

2011 2,50 22,50

2012 2,75 24,60

2013 2,90 25,80

2014 3,12 27,23

2015 4,50 37,20

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

Gambar 2.37.

Jumlah Bina Kelompok Nelayan Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Dinas Perkanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.2.3. Perdagangan

1. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran terhadap PDRB

Perdagangan besar dan eceran mempunyai kontribusi cukup signifikan terhadap

perolehan nilai PDRB Kota Tanjungbalai, yang mencapai kisaran 20 persen pertahun

dan kategori tersebut merupakan kontributor utama pembentukan PDRB agregat Kota

Tanjungbalai. Kontribusi kategori tersebut pada Tahun 2015 sebesar 20,47 persen,

menurun dibandingkan Tahun 2014 sebesar 20,56 persen

Page 74: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-74

Gambar 2.38.

Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2. Nilai Ekspor Impor Kota Tanjungbalai

Kegiatan perdagangan ekspor impor di Kota Tanjungbalai terjadi melalui pelabuhan

Teluk Nibung, tempat perantaraan barang dari luar negeri terutama Malaysia. Berikut

secara lengkap disajikan data mengenai ekspor bersih perdagangan di Kota

Tanjungbalai selama kurun waktu tahun 2011-2015.

Tabel 2.72. Bobot dan Nilai Ekspor/ Impor dari Pelabuhan Tanjungbalai – Asahan,

2011 – 2015

No Tahun Volume Nilai (US$ 000000)

Ekspor Impor Ekspor Impor

1 2011 24.336,97 54.153,26 24,75 33,65

2 2012 38.542,69 40.497,71 12,13 21,45

3 2013 18.803,78 35.482,36 13,99 17,43

4 2014 14.623,76 27.469,3 13,26 11,76

5 2015 15.950,58 20.135,2 11,44 7,68

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

3. Sarana dan Prasarana Perdagangan

Demikian juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan di Kota

Tanjungbalai, pada Tahun 2015 terdapat 20 pasar umum, 59 toko, dan 1.071 kios

dengan total sarana perdagangan sebesar 1154. Selama Tahun 2011-2015 jumlah

sarana perdangan tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Page 75: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-75

Tabel 2.73.

Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Jenis Sarana Perdagangan

2011 2012 2013 2014 2015

Pasar Umum 20 20 20 20 20

Toko 59 59 59 59 59

Kios 1012 1036 1047 1049 1071

Warung 0 0 0 0 0

Rumah Makan 0 0 0 0 0

Total 1095 1115 1130 1132 1154

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Pasar tradisional memegang peranan penting dalam kegiatan perdagangan di Kota

Tanjungbalai. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang menengah dan

pedagang kecil. Adapun pasar tradisional yang banyak melakukan aktivitas ekonomi

di Kota Tanjungbalai adalah Pasar Bahagia dan Pasar Bengawan di Kecamatan

Tanjungbalai Selatan dan Pasar Suprapto di Kecamatan Tanjungbalai Utara. Selain itu

terdapat juga beberapa pasar modern yaitu Hypermart, Indomaret, Alfamidi. Menurut

jenisnya maka jumlah pedagang terbesar di Kota Tanjungbalai adalah pedagang kecil

sebanyak 1983 pedagang.

Tabel 2.74.

Banyaknya Pedagang di Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Pedagang

Besar Pedagang Menengah

Pedagang Kecil

Datuk Bandar 0 0 0

Datuk Bandar Timur 0 0 1

Tanjungbalai Selatan 0 37 809

Tanjungbalai Utara 0 22 1169

Sei Tualang Raso 0 0 3

Teluk Nibung 0 0 1

Tanjungbalai 0 59 1983

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan suatu bukti bahwa badan usaha atau

yang berbentuk perusahaan telah terdaftar berdasarkan Undang-undang No. 3 Th.

1982. Pada prinsipnya TDP bertujuan untuk mencatat keterangan dari suatu

perusahaan, dan merupakan sumber informasi resmi untuk pihak-pihak yang

berkepentingan. Keterangan itu dapat meliputi identitas dan keterangan lainnya

tentang perusahaan. Setiap tahun badan hukum yang terbanyak memiliki TDP di Kota

Tanjungbalai adalah untuk perorangan. Meskipun suatu kewajiban, masih banyak

usaha perorangan yang tidak memilik TDP karena umumnya usaha tersebut

mengurus TDP pada saat akan meminjam dari perbankan, disebabkan TDP

merupakan salah satu syarat bagi setiap usaha untuk mendapatkan pinjaman.

Page 76: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-76

Tabel 2.75.

Jumlah Usaha Terdaftar yang Memiliki TDP Menurut Bentuk Usaha,

2011-2015

Badan Hukum 2011 2012 2013 2014 2015

PT. Incorporated Company

21 28 14 12 11

CV/Firma 63 73 38 44 37

Koperasi 0 14 2 1 2

Perorangan 205 147 179 131 151

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.2.4. Perindustrian

Perindustrian di Kota Tanjungbalai menjadi sektor ekonomi yang menopang kehidupan

masyarakat. Pada Tahun 2015 kategori industri pengolahan memberi kontribusi

sebesar 18,31 persen terhadap pembentukan PDRB Kota Tanjungbalai. Kategori ini

merupakan kontributor kedua terbesar setelah sektor perdagangan. Pada kategori

industri pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah

industri makanan dan minuman sebesar 17,34 persen pada Tahun 2014.

Gambar 2.39.

Peranan Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Kategori Industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru dengan

menggunakan tangan atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat sama

dimana produk tersebut dijual. Pada kategori Industri pengolahan, lapangan usaha

yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri Makanan dan Minuman yaitu

sebesar 94,92 persen pada Tahun 2015. Industri makanan mencakup pengolahan

produk pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi makanan. Industri minuman

mencakup pembuatan minuman baik minuman beralkohol maupun tidak beralkohol.

Page 77: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-77

Tabel 2.76.

Peranan Kategori Industri Pengolahan Menurut Sub Kategori Terhadap

Kategori Industri Pengolahan, 2011-2015

No Sub Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

1 Industri Makanan dan Minuman 94,20 94,28 94,51 94,70 94,92

2 Pengolahan Tembakau 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

0,39 0,38 0,37 0,35 0,32

4 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

2,38 2,35 2,21 2,12 2,05

5 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

0,16 0,15 0,15 0,14 0,13

6 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

0,07 0,06 0,06 0,06 0,05

7 Industri Barang Galian bukan Logam

0,02 0,02 0,02 0,02 0,01

8 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik

0,90 0,85 0,80 0,76 0,71

9 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL

1,11 1,10 1,08 1,05 1,01

10 Industri Alat Angkutan 0,48 0,49 0,50 0,50 0,48

11 Industri Furnitur 0,24 0,24 0,25 0,24 0,23

12 Industri Pengolahan lainnya, Jasa Reperasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selama periode tahun 2010-2014 jumlah perusahaan yang beroperasi di Kota

Tanjungbalai mengalami penurunan yang cukup signifikan, Pada Tahun 2013 terdapat

531 perusahaan menjadi hanya 151 perusahaan pada Tahun 2014, tetapi tidak sama

dengan yang dialami jumlah tenaga kerja, karena terjadi peningkatan pada Tahun

2015 menjadi sebesar 1285 dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 962 tenaga

kerja.

Tabel 2.77. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014

No Tahun Jumlah

Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

Nilai Investasi

Nilai Produksi

1 2010 449 2050 2.911.051 6.809.505

2 2011 444 2036 2.823.719 6.605.220

3 2012 585 2380 357.345.085 51.762.770

4 2013 531 962 704.021.000 5.406.503.000

5 2014* 151 1285 17.967.380 203.532.657

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 78: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-78

Selama Tahun 2011-2015 Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai selalu bermitra dengan Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) melaksanaan pembinaan dan pemberian peralatan kepada kelompok pengrajin batok kelapa, pengrajin kulit kerang, pengrajin eceng gondok dan pengrajin lidi.

Gambar 2.40.

Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016

2.3.2.5 Parawisata

Pemerintah Kota Tanjungbalai kini terus bekerja keras membenahi kawasan

pelabuhan Teluk Nibung setelah ditetapkan sebagai pintu gerbang potensi pariwisata

Danau Toba dengan berupaya mengundang para investor, tetapi kendala klasik masih

belum teratasi yaitu kondisi infrastruktur yang belum memadai. Menurut data Kantor

Imigrasi Tanjungbalai Tahun 2015, terdapat 91.215 WNI yang datang dari luar negeri

ke Kota Tanjungbalai.

Adapun potensi pariwisata yang dimiliki dan sedang dikembangkan di Kota

Tanjungbalai adalah Pusat Pasar Ikan yang merupakan tempat penjualan ikan segar

termasuk ikan asin yang jarang ditemukan di pasar lain, Sungai Asahan, Water Boom

Tanjungbalai, Vihara Tri Ratna yang memiliki keindahan arsitektur, Jembatan

Tabayang yang merupakan jembatan terpanjang di Sumatera Utara, menghubungkan

Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan, Teluk Nibung yang merupakan lokasi

transit dan perdagangan komoditas pertanian dan perikanan, Pulau Besusen yang

menurut penduduk setempat terdapat patung sigale-gale. Selain itu pengembangan

wisata kuliner menjadi salah satu alternatif untuk menjadi bagian dari pengembangan

pariwisata ke depan.

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah

bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi

pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk

menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah.

Page 79: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-79

Kondisi Kota Tanjungbalai terkait dengan kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat

dari produktivitas total daerah. Produktivitas total daerah dapat menggambarkan

seberapa besar tingkat produktivitas tiap sektor dalam rangka mendorong

perekonomian suatu daerah.

A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi

daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing

(competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan

ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai

tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

Kondisi Kota Tanjungbalai terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari

kemampuan ekonomi daerah,fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan

sumber daya manusia. Bila dilihat dari segi pengeluaran masyarakat Kota

Tanjungbalai maka dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu makanan dan non

makanan. Sumbangan dari sisi pengeluaran konsumsi terhadap total PDRB sebesar

2,3 persen. Pengeluaran konsumsi di Kota Tanjungbalai Tahun 2015 sebesar 121

milyar meningkat sebesar 40 persen dibandingkan Tahun 2014.

Tabel 2.78. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014

Pengeluaran 2011 2012 2013 2014 2015

Konsumsi 90.142,10 87.750,70 82.875,70 84.857,50 121.858,80

- Makanan 48.705,3 49.680,9 47.671,1 53.359,3 65.397,2

- Non Makanan

41.436,8 38.069,8 35.204,6 31.498,2 56.461,6

PDRB 3.900.477 4.326.376,20 4.855.838,8 5.426.084,7 6.027.318,2

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selama periode 2011-2015 konsumsi makanan memiliki proporsi yang lebih besar dari

non makanan. Pada Tahun 2015 pengeluaran untuk makanan sebesar 53,67 persen,

sedangkan untuk non makanan sebesar 46,33 persen. Terdapat kecenderungan

umum bahwa semakin rendah kelas pengeluaran masyarakat semakin dominan

alokasi belanjanya untuk pangan Sejak 2011 besarnya kelompok pengeluaran untuk

makanan dan non makanan mengalami fluktuasi.

Tabel 2.79.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Kelompok Pengeluaran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Makanan 54,03 56,62 57,52 62,88 53,67

Non Makanan 45,97 43,38 42,48 37,12 46,33 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

B. Persandian

Pelaksanaan persandian di Kota Tanjungbalai berjalan dengan baik. Petugas

persandian selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Page 80: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-80

dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) di Jakarta. Setiap triwulan Lemsaneg

membagikan kunci sandi kepada Pemerintah Daerah melalui simulasi dan rapat

koordinasi.

Tabel 2.80. Sarana dan Prasarana Persandian di Kota Tanjungbalai, 2015

No Komponen

1 Radio SSB

2 Buku Sandi OTP

3 layanan telepon bersandi menggunakan CR 7000 i

4 Fax SQP-34 MCT

5 All Fax 3000

6 Criptomactio

7 Laptop bersandi + VPN (Virtual Private Network)

Sumber: Bagian Humas Kota Tanjungbalai, 2016

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Ketersediaan fasilitas wilayah atau infrastruktur yang menunjang daya saing daerah

dalam hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas

ekonomi daerah di berbagai sektor antara lain dapat diketahui dari beberapa indikator

antara lain jumlah orang yang terangkut angkutan umum dan jumlah orang melalui

terminal, penataan wilayah, fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih,

fasilitas listrik dan telepon, restoran/rumah makan, dan ketersediaan penginapan.

a. Sarana Perhubungan

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan

dalam meningkatkan daya saing daerah. Sarana dan prasarana wilayah pada

dasarnya merupakan elemen pendukung bagi berlangsungnya kehidupan suatu

wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan membutuhkan sarana

prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Panjang jalan yang ada di Kota

Tanjungbalai adalah 346,12 km, dimana 100,51 km diantaranya sudah berjenis

permukaan hotmix dan 229,95 km sudah berkondisi baik. Hanya 15,62 km jalan di

Kota Tanjungbalai yang rusak berat.

Kendaraan sebagai sarana transportasi yang paling sering digunakan masyarakat

Kota Tanjungbalai adalah becak mesin sehingga pada tahun 2014 tercatat 250 unit

becak mesin melebihi mobil penumpang dan mobil barang. Kemudian sarana

transportasi yang ada di Kota Tanjungbalai yaitu 6 terminal bis, 1 stasiun kereta api,

dan 22 tangkahan boat.

Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2014 sudah dilakukan sebanyak 128

rambu. Jumlah tersebut juga bertambah sebanyak 3 rambu pada tahun 2015 menjadi

sebanyak 133 rambu.

Akses aksesibilitas terkait dengan kemudahan suatu wilayah untuk dijangkau melalui

jaringan jalan yang ada. Pada Tahun 2015, kepadatan penduduk di Kota Tanjungbalai

sebesar 2759,617 (Tinggi >1000). Menurut SPM bidang jalan maka indeks

aksesibilitasnya lebih besar dari 1,5 (>1,5). Selanjutnya berdasarkan tabel, rasio

panjang jalan per luas wilayah pada Tahun 2015 sebesar 5,10 (>1,5). Artinya jalan

Page 81: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-81

yang terbangun sudah efektif memenuhi kebutuhan penduduk atau telah memenuhi

SPM.

Tabel 2.81. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Thn Panjang Jalan (km)

Jlh Pdduk

Luas wilayah

(km)

Rasio Panjang Jalan per

Luas Wilayah

Jumlah kendaraan

(unit)

Rasio Panjang

Jalan per Jlh Kendaraan

2011 308,82 157698 60,52 5,10 3045 0,10

2012 326,27 160000 60,52 5,39 2849 0,11

2013 335,5 162454 60,52 5,54 861 0,39

2014 346,12 164675 60,52 5,72 544 0,64

2015 348,57 167012 60,52 5,76 795 0,44

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Kota Tanjungbalai memiliki terminal keberangkatan dan pemberhentian kereta api.

Terminal tersebut hanya memiliki rute perjalanan Tanjungbalai menuju Medan. Pada

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 jumlah penumpang yang berangkat

mengalami penurunan sebesar 38,45%, sedangkan tahun 2014 jumlah penumpang

meningkat sebesar 17,99%. Tahun 2015 jumlah penumpang tidak mengalami

penurunan dan kenaikan, jumlah penumpang sama dengan pada tahun 2014.

Tabel 2.82. Banyaknya Penumpang Kereta Api di Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Teluk Nibung selama Tahun 2011-2015 mengalami penurunan signifikan. Jumlah penumpang tiba mengalami penurunan rata-rata sebesar 72,67 persen setiap tahunnya, sedangkan jumlah penumpang berangkat mengalami penurunan rata-rata sebesar 84,62 persen setiap tahunnya. Hal yang sama juga terjadi pada bongkar muat barang di pelabuhan, selama Tahun 2011-2015 bongkar barang mengalami penurunan rata-rata sebesar 32,37 persen setiap tahunnya, sedangkan muat barang mengalami rata-rata penurunan 26,25 persen setiap tahunnya.

Tahun Penumpang (orang)

2011 267.775

2012 257.070

2013 164.811

2014 194.475

2015 194.475

Page 82: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-82

Tabel 2.83. Banyaknya Penumpang dan Barang di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan,

2011-2015

Tahun Penumpang (Orang) Barang (ton)

Tiba Berangkat Bongkar Muat

2011 203.261 213.204 118.453 117.342

2012 163.323 159.739 84.776 87.286

2013 135.095 114.227 88.841 101.606

2014 97.743 87.727 57.269 66.449

2015 22.865 18.350 38.584 46.192 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

b. Fasilitas Jasa Perbankan

Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang

aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala bidang berkaitan

dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar. Secara

keseluruhan, Kota Tanjungbalai memiliki fasilitas perbankan yang sangat lengkap,

mulai dari Bank BUMN, Bank Swasta dan Bank Sumut.

Tabel 2.84. Jenis dan jumlah Bank serta Perusahaan Asuransi di Kota Tanjungbalai

No Sektor Tahun

2012 2013 2014 2015

1 Bank Umum

a. Konvensional 3 9 8 8

b. Syariah 1 1

2 BPR

a. Konvensional - - - -

b. Syariah - - - -

3 Perusahaan Asuransi Jiwa 1 1 1 1

Sumber: Tanjungbalai Dalam Angka 2015

c. Ketersediaan Hotel dan Penginapan

Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan pembangunan

perekonomian suatu daerah. Banyaknya penginapan dapat menunjukan

perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan peluang-peluang yang

ditimbulkannya. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan

penginapan salah satunya dapat dilihat dari jumlah hotel/penginapan. Selama Tahun

2011-2015 terdapat 20 (dua puluh) restoran/rumah makan dan 10 (sepuluh) hotel yang

ada di Kota Tanjungbalai, diantaranya 1 (satu) hotel berbintang dan 9 (sembilan) hotel

non bintang.

d. Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi rumah tangga. Menurut Susenas

2015 persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber

Page 83: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-83

penerangan adalah sebesar 98,46 persen, sedangkan sisanya sebesar 0,44

menggunakan listrik non PLN dan 1,11 bukan listrik.

e. Penduduk yang Menggunakan HP/telepon

Pada saat ini hp merupakan alat komunikasi yang sangat penting, melalui hp setiap

orang dapat berkomunikasi dan mengakses internet. Pada Tahun 2015 persentase

penduduk di atas 5 tahun yang menggunakan hp menurut jenis kelamin adalah lak-laki

sebesar 59,87 persen, perempuan sebesar 50,29 persen maka total keseluruhan Kota

Tanjungbalai sebesar 55,12 persen.

2.4.3. Fokus iklim Berinvestasi.

a. Angka kriminalitas

Kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai relatif bisa ditangani oleh

aparat yang berwenang. Meskipun demikian, angka kriminalitas yang terjadi di Kota

Tanjungbalai tetap harus diwaspadai dan menjadi catatan tersendiri bagi kenyamanan

penduduk Kota Tanjungbalai.

Sampai dengan 2015, jumlah kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai

sebanyak 1.234 kasus. Jika dilihat lebih detail pada jenis kejahatan/pelanggaran yang

terjadi, pencurian biasa menjadi jenis kejahatan/pelanggaran yang mengalami

penurunan setiap tahunnya. Jenis kejahatan/pelanggaran yang perlu diwaspadai

adalah narkotika yang mengalami tren meningkat setiap tahunnya dan kejahatan

dalam jumlah terbesar. Jika pada 2011 terdapat 79 kasus, pada periode 2015 angka

kejahatan/pelanggaran narkotika meningkat signifikan menjadi 200 kasus.

Tabel 2.85. Banyaknya Kejahatan/ Pelanggaran Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai,

2011 – 2015

No Jenis

Kejahatan/Pelanggaran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Pembakaran 0 0 0 3 0

2 Kebakaran 3 14 5 4 3

3 Pemalsuan Meterai, Merek, dan Surat

5 0 0 0 0

4 Melanggar Kesopanan 0 0 1 0 20

5 Perkosaan 2 0 0 0 0

6 Perjudian 54 47 33 17 28

7 Penganiayaan Berat 0 0 0 0 56

8 Penganiayaan Ringan 85 53 53 76 0

9 Pencurian Biasa 187 124 114 80 4

10 Pencurian dengan kekerasan

2 2 0 3 3

11 Pemerasan 2 0 0 0 3

12 Penggelapan 45 33 26 26 34

Page 84: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-84

13 Penipuan 17 17 11 11 16

14 Merusak Barang Orang Lain

8 8 5 0 7

15 Penadahan 0 0 2 0 0

16 Pembunuhan 0 0 1 4 1

17 Narkotika 79 95 95 121 200

18 Pencurian Kendaraan Bermotor

83 83 47 57 97

19 Penculikan 0 0 0 0 0

20 Penghinaan 5 4 4 3 7

21 Penyelundupan 0 0 0 0 3

22 Lain-lain 110 0 0 0

24 Kecelakaan Lalu Lintas 71 70 61 58 68

25 Pidana 656 610 493 598 663

26 Perlindungan Perempuan dan Anak

n.a n.a n.a n.a 21

Jumlah 1414 1160 951 1061 1234

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai, 2016

b. Jumlah Demonstrasi

Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan

sekumpulan orang di hadapan umum yang biasanya dilakukan untuk menyatakan

pendapat kelompok tertentu atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak

atau dapat pula dilakukan sebagai upaya penekanan politik atau kepentingan

kelompok. Jumlah deminstrasi dihitung berdasarkan jumlah aksi demo selama satu

tahun.

Aksi demo yang terjadi di Tanjungbalai berfluktuasi setiap tahun. Aksi demo yang

terjadi biasanya berkisar pada masalah ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan

Pemerintah Kota Tanjungbalai yang diantaranya tentang politik dan masalah ekonomi.

Tabel 2.86.

Jumlah Demonstrasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Uraian Jenis Demo

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bidang Politik 25 25 30 45 2

2 Ekonomi 4 7 15 10 6

3 Kasus Pemogokan Kerja 0 0 0 0 0

4 Dll 1 3 2 2 75

Jumlah Demonstrasi 30 35 47 57 83

Sumber: Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai

c. Kemudahan Perijinan

Daya saing suatu daerah tidak terjadi secara serta merta. Ia berlangsung secara terus

menerus dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kemudahan

Page 85: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-85

perijinan yang diberikan oleh suatu pemerintah daerah menjadi salah satu

pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya di daerah

yang bersangkutan. Kemudahan perijinan meliputi kemudahan kepengbidang, rata-

rata waktu yang dibutuhkan dan rata-rata biaya yang dikeluarkan.

Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan di Kota Tanjungbalai

No Uraian Lama

Mengurus (hari)

Jumlah Persayaratan

(dokumen)

Biaya resmi (Rp.)

1 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

1 - 3 hari 5-7 -

2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1 - 3 hari 4-6 -

3 Ijin Usaha Industri (IUI) 1 - 3 hari 6 -

4 Tandan Daftar Industri (TDI) 1 - 3 hari 6 -

5 Ijin Mendirikan Bangunan 15 hari 4 Rp.37,5/m –Rp.24.300/m

6 Ijin Gangguan (HO) 7-15 hari 7 Rp.15.000 – Rp.250.000

Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan Kota Tanjungbalai

d. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macama Pajak dan Retrubusi Daerah)

Jumlah dan macam pajak daerah dan retribusi daerah diukur dengan jumlah dan

macam insentif pajak dan retribusi daerah yang mendukung iklim investasi.

Tabel 2.88. Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung iklim

Investasi di Kota Tanjungbalai, 2012-2015

No Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

1 Jumlah pajak yang dikeluarkan 9 9 11 11

2 Jumlah insentif pajak yang mendukung iklim investasi

- -

- -

3 Jumlah retribusi yang dikeluarkan 35 35 35 35

4 Jumlah retribusi yang mendukung iklim investasi

18 18 18 18

Sumber: DPPKA Kota Tanjungbalai.

e. Peraturan Daerah (Perda) yang Mendukung Iklim Investasi

Perda yang mendukung iklim usaha biasanya dibatasi yakni perda yang terkait dengan

perijinan, lalu lintas barang dan jasa serta perda yang tekait dengan ketenagakerjaan.

Sampai tahun 2015 belum ada perda yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota

Tanjungbalai yang diperuntukkan untuk mendukung iklim investasi.

2.4.4. Fokus Sumber Daya manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan

pembangunan daerah dan nasional. Manusia merupakan subyek dan obyek dalam

pembangunan. Oleh karenanya pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan

Page 86: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-86

ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif ,terampil, kreatif,

disiplin, profesional dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta menguasai

ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan

nasional.

Kondisi aspek daya saing daerah Kota Tanjungbalai terkait dengan sumberdaya

manusia salah satunya dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat

ketergantungan penduduk.

a. Kualitas Tenaga kerja

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan

daerah adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat

dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja didalam

negeri dan di luar negeri. Kualita stenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan

penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga

kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah

menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan.

Tabel 2.89. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Tingkat

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Tanjungbalai (Persen), 2011-2015

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Tidak Berijazah

SD/MIPaket A

25,80 25,76 37,73 37,82 23,21

SLTP 23,35 19,87 21,62 21,82 13,20

SMU 30,30 23,54 22,54 22,39 22,05

SMK 1,70 10,84 10,48 9,46 5,00

Diploma I II dan III 1,74 2,70 2,18 1,50 1,20

DIV, S1, S2, S3 0,00 4,22 5,45 7,01 7,24

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tanjungbalai, 2012-2016

Pada Tahun 2015 tingkat pendidikan pekerja di Kota Tanjungbalai didominasi oleh

pekerja yang tidak/belum pernah sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD yang mencapai

sebesar 23,21 persen, yang pada umumnya bekerja di sektor perdagangan, jasa

kemasyarakatan, dan pertanian. Sementara itu pekerja yang lulusan SLTP dan SMU

juga cukup besar yang mencapai diatas 40 persen. Pekerja dengan kualifikasi

pendidikan menengah ini umumnya diserap oleh sektor jasa usaha dan industri.

Sedangkan pekerja dengan kualifikasi pendidikan diploma dan sarjana hanya

mencapai dibawah 10 persen yang umumnya bekerja pada sektor pemerintahan.

b. Tingkat Ketergantungan (Rasio Ketergantungan)

Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat gambaran besarnya beban

yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk

yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap

sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masiht ergantung

pada orangtua atau orang lain yang menanggungnya. Selainitu, penduduk berusia

diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun.

Page 87: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-87

Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah

produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk

yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio

ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi

demografi.

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu

negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.

Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin

tinggi persentase dependency ratio maka semakin tinggi beban yang harus

ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum

produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang

semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk

yangp roduktifu ntuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif

lagi.

Tabel 2.90.

Rasio Beban Ketergantungan Penduduk di Kota Tanjungbalai,

2011-2015

Tahun Rasio Beban Ketergantungan Anak

Rasio Beban Ketergantungan Orang Tua

2011 62.45 6.33

2012 56.57 5.24

2013 54.33 5,12

2014 54.53 5,14

2015 53,74 5,35

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 ada sekitar 53 sampai 54 orang

usia anak-anak yang ditangggung oleh 100 orang usia produktif dan ada sekitar 5

sampai 6 orang usia lansia yang ditanggung oleh 100 orang usia produktif. Bila

dibandingkan antara rasio beban ketergantungan anak dengan lansia pada tahun

2011 ada sekitar 62 sampai 63 orang usia anak-anak ditangggung oleh 100 orang usia

produktif dan ada 6 sampai 7 orang usia lansia ditanggung oleh 100 orang usia

produktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada

tahun 2011 dan 2015, namun secara series angka rasio tersebut masih menunjukkan

trend yang menurun dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

c. Koefisien Pembangunan Manusia

Koefisien Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur

pencapaian kemajuan dalam bidang ekonomi dan sosial. Adapun indikator yang

digunakan dalam penentuan IPM adalah: i) indikator kesehatan (Angka harapan

hidup), ii) indikator pendidikan (Angka rata-rata lama sekolah) dan iii) daya beli

masyarakat.

Secara umum IPM Kota Tanjungbalai menunjukkan peningkatan secara signifikan

selama 2011-2015. Pada 2011 IPM Kota Tanjungbalai adalah sebesar 64,13

kemudian meningkat menjadi 66,74 pada tahun 2015. Berdasarkan kriteria UNDP

menunjukkan Kota Tanjungbalai masuk dalam klasifikasi menengah atas.

Page 88: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAHbappeda.tanjungbalaikota.go.id/wp-content/uploads/2017/09/BAB-2... · BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 II-88

Gambar 2.41.

Perkembangan IPM di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 *) Data Sementara

Komponen IPM Kota Tanjungbalai yang lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara

adalah Pengeluaran. Hal ini menunjukkan kemampuan masyarakat dalam

membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa lebih besar. Untuk komponen angka

harapan hidup dan rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai relatif lebih rendah dari

provinsi. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota se Sumatera utara maka IPM Kota

Tanjungbalai berada pada peringkat ke-23.

Tabel 2.91.

Komponen IPM Kota Tanjungbalai, 2015

Indikator Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara

Angka Harapan Hidup 61,9 68,29

Rata-rata Lama Sekolah 9,12 12,82

Pengeluaran 10,326 9,563 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016