BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI...

61
RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir secara geografis terletak diantara 3 0 02' sampai 3 0 48' LS dan diantara 104 0 20' sampai 104 0 48' BT. Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang dan Kabupaten Muara Enim Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OKU Timur Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih Luas wilayah Kabupaten Ogan Ilir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 adalah 2.666,07 km 2 atau 266.607 hektar dengan awal kecamatan berjumlah 6 kecamatan. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir jumlah kecamatan sebanyak 16 kecamatan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Rambang Kuang dengan luas 528,82 km 2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 472,33 km 2 , Kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km 2 , Kecamatan Tanjung Batu seluas 263,75 km 2 , Kecamatan Lubuk Keliat seluas 207,67 km 2 , Kecamatan Payaraman seluas 180,57 km 2 , dan Kecamatan Indralaya seluas 101,22 km 2 . Sedangkan kecamatan tersempit adalah Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya mencapai 40,85 km 2 dan Kecamatan Sungai Pinang dengan luas 42,62 km 2 . Administrasi pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari 16 kecamatan dengan rincian luas wilayah administrasi kecamatan dan jumlah desa tampak pada Tabel II.1 .

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-1

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 KONDISI FISIK WILAYAH

2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH

Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003

merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir secara geografis

terletak diantara 30 02' sampai 30 48' LS dan diantara 1040 20' sampai 1040 48' BT.

Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang dan

Kabupaten Muara Enim

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OKU Timur

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota

Prabumulih

Luas wilayah Kabupaten Ogan Ilir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37

Tahun 2003 adalah 2.666,07 km2 atau 266.607 hektar dengan awal kecamatan berjumlah

6 kecamatan. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 22 Tahun 2005

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir

jumlah kecamatan sebanyak 16 kecamatan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Rambang Kuang dengan luas 528,82 km2 diikuti Kecamatan Indralaya Utara seluas 472,33

km2, Kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2, Kecamatan Tanjung Batu seluas 263,75

km2, Kecamatan Lubuk Keliat seluas 207,67 km2, Kecamatan Payaraman seluas 180,57

km2, dan Kecamatan Indralaya seluas 101,22 km2. Sedangkan kecamatan tersempit

adalah Kecamatan Rantau Panjang yang luasnya mencapai 40,85 km2 dan Kecamatan

Sungai Pinang dengan luas 42,62 km2. Administrasi pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir

terdiri dari 16 kecamatan dengan rincian luas wilayah administrasi kecamatan dan

jumlah desa tampak pada Tabel II.1

.

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-2

Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Ilir

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-3

Tabel II.1 Luas Wilayah Administrasi, Jumlah Desa dan Kelurahan

dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

Luas Wilayah No Kecamatan Km2 Hektar

Jumlah Desa

Jumlah Kelurahan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Indralaya Indralaya Utara Indralaya Selatan Pemulutan Pemulutan Barat Pemulutan Selatan Tanjung Batu Payaraman Tanjung Raja Sungai Pinang Rantau Panjang Muara Kuang Rambang Kuang Lubuk Keliat Rantau Alai Kandis

101,22 472,33 100,26 116,92 66,00 61,49 263,75 180,57 70,41 42,62 40,85 300,75 528,82 207,67 62,16 50,25

10.122 47.233 10.026 11.692 6.600 6.149 26.375 18.057 7.041 4.262 4.085 30.075 52.882 20.767 6.216 5.025

17 15 14 25 11 15 19 11 15 12 12 13 13 10 13 12

3 1 - - - - 2 2 4 1 - 1 - - - -

Total Kabupaten Ogan Ilir 2.666,07 266.607 227 14

Sumber : Bagian Pemerintahan Desa dalam Kab Ogan Ilir, 2009

2.1.2. IKLIM, TOFOGRAFI DAN HIDROLOGI

Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah

(Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan

Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April.

Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per

tahun. Suhu udara harian berkisar antara 230 C sampai 320 Celcius. Kelembaban udara

relatif harian berkisar antara 69 % sampai 98 %.

Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah

berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan

Selatan, sampai, Indralaya Utara, Indralaya dan sebagian di Kecamatan Indralaya

Selatan, sedangkan Kecamatan Tanjung Payaraman, Rambang Kuang dan Muara Kuang

relatif tinggi dengan tofografi tertinggi diatas 10 meter dari permukaan air laut.

Wilayah daratan mencapai 65 % dan rawa-rawa sekitar 35 %. Rawa-rawa lebak tersebar

di beberapa kecamatan, kecuali di Kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Rambang

Kuang dengan rawa lebak tidak begitu luas.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-4

Di Kabupaten Ogan Ilir dialiri oleh satu sungai besar yaitu sungai Ogan yang

mengalir mulai dari Kecamatan Muara Kuang, Rantau Alai, Tanjung Raja, Indralaya

Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat dan Pemulutan, serta bermuara di Sungai Musi di

Kertapati-Palembang. Sedangkan sungai kecil antara lain sungai Kelekar, sungai

Rambang, sungai Keramasan, sungai Kuang, dan sungai Randu. Danau yang ada

merupakan danau kecil yang disebut danau Lebung Karangan yang terletak di sebelah

Barat Desa Tanjung Sejaro Kecamatan Indralaya.

2.1.3. PENGGUNAAN LAHAN

Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 lahan yang sudah

diusahakan mencapai 83,27 %, belum diusahakan sebanyak 13,65 % dan tanah lainnya

sebesar 3,08 %.Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi peruntukan: (1)

perkampungan seluas 5.329 ha atau 2 %, (2) sawah irigasi seluas 31.567 ha atau 11,84 %

terletak di kawasan irigasi OK1-OK2, (3) sawah lebak seluas 24.723 ha atau 9,27 %, (4)

tegalan seluas 78.406 ha atau 29,42 %, (5) kebun campuran seluas 20.557 ha atau 7,71

%, (6) perkebunan besar seluas 22.091 ha atau 8,28 % dan (7) perkebunan rakyat seluas

39.324 ha atau 14,75 %.

Tabel II.2. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009

Luas Penggunaan Lahan Tahun 2009

No

Jenis Penggunaan Lahan Hektar Persen

I. Sudah diusahakan 221.997 83,26

1. Perkampungan / pemukiman 5.329 0,20

2. Sawah Irigasi (1 x 1) 31.567 11,84

3. Sawah Lebak 24.723 9,27

4. Tegalan 78.406 29,41

5. Kebun Campuran 20.557 7,71

6. Perkebunan Besar 22.091 8,28

7. Perkebunan Rakyat 39.324 14,75

II. Belum diusahakan 36.387 13,65

1. Hutan Belukar 32.333 12,12

2. Semak dan Alang-alang 4.106 1,54

III. Tanah Lainnya 8.223 3,08

1. Danau, Rawa, Polder 5.750 2,15

2. Sungai, Jalan

2.473 0,92

J u m l a h 266.607 100,00

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-5

2.1.4. JENIS TANAH

Jenis tanah didominasi oleh jenis tanah Alluvial dan jenis tanah Podsolik.

Jenis Tanah alluvial terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan yang tersebar di

seluruh wilayah kecamatan dengan warna tanah kelabu atau kecoklatan, keadaan

tanahnya liat, berpasir dan lembab apabila musim kering akan menjadi keras. Tanah

alluvial memiliki susunan humus yang kaya bahan organik yang berasal dari endapan

limpasan air sungai.

Tanah alluvial tersebar di Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Selatan,

Pemulutan Barat, Indralaya, Indralaya Utara, Indralaya Selatan, Tanjung Raja, Rantau

Panjang, Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Muara Kuang, Lubuk Keliat dan sebagian di

Tanjung Batu. Tanah podsolik terdapat di daratan yang tidak mengalami penggenangan

pada musim hujan, tingkat kesuburan lebih rendah dibandingkan dengan jenis tanah

alluvial.

Tabel II.3. Rincian Jenis tanah yang ada dalam Kabupaten Ogan Ilir.

No Jenis Tanah Lokasi Kecamatan

1. Alluvial Hidromorf Endapan Liat Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Tanjung Batu, Tanjung Raja, Sungai Pinang, Rantau Panjang, Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan.

2. Alluvial Kelabu Muda Muara Kuang, Lubuk Keliat dan Rambang Kuang.

3. Assosiasi Gley Humus dan Organosol

Tanjung Raja, Rantau Panjang, Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan.

4. Hidromorf Kelabu Muara Kuang, Lubuk Keliat, Rantau Alai, Kandis, Tanjung Raja, Rantau Panjang dan Sungai Pinang.

5. Podsolik Coklat Kekuningan/ Podsolik Merah Kuning

Tanjung Batu, Payaraman, Muara Kuang dan Rambang Kuang.

6. Assosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dengan Hidromorf Kelabu

Muara Kuang, Rambang Kuang, Indralaya Utara, dan Pemulutan Barat.

Sumber : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kab Ogan Ilir, 2009

Rincian turunan jenis tanah yang ada di Kabupaten Ogan Ilir adalah: (a)

Alluvial Hidromorf Endapan Liat (Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan,

Tanjung Batu, Payaraman, Tanjung Raja, Sungai Pinang, Rantau Panjang, Rantau Alai,

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-6

kandis, Indralaya, Indralaya Utara dan Indralaya Selatan), (b) Alluvial Kelabu Muda

(Muara Kuang, Lubuk Keliat dan Rambang Kuang), (c) Assosiasi Gley Humus dan

Organosol (Tanjung Raja, Rantau Panjang, Rantau Alai, Kandis, Indralaya, Indralaya

Utara dan Indralaya Selatan), (d) Hidromorf Kelabu (Muara Kuang, Lubuk Keliat,

Rantau Alai, Kandis, Tanjung Raja, Rantau Panjang dan Sungai Pinang), (e) Podsolik

Coklat Kekuningan/Podsolik Merah Kuning (Tanjung Batu, Payaraman, Muara Kuang dan

Rambang Kuang), dan (f) Assosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dengan Hidromorf Kelabu

(Muara Kuang, Rambang Kuang, Indralaya Utara, dan Pemulutan Barat), seperti tampak

pada Tabel II.3. Sedangkan derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH

6,5.

2.2 PEREKONOMIAN DAERAH

2.2.1 PRODUK D0MESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Perdapatan perkapita dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Pendapatan perkapita atas harga berlaku dengan migas rata-rata pertumbuhan

pertahunnya adalah sebesar 10,5 %, sedang pendapatan perkapita tanpa migas atas

dasar harga berlaku mengalami peningkatan rata-rata 10,9 % pertahun.

Tabel II.4 Pendapatan Regional Perkapita Kab. Ogan Ilir

Tahun 2004-2008 Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2009

Tahun Pendapatan Perkapital Dengan Migas

Pertumbuhan (%)

Pendapatan Perkapital Tanpa Migas

Pertumbuh

an (%)

2004 4.145.719 11,05 4.060.480 10,79

2005 4.768.560 15,02 4.525.045 11,44

2006 5.189.659 8,83 5.050.746 11,61

2007 5.586.358 7,64 5.527.514 9,45

2008 6.151.726 10,12 6.154.484 11,34

2009 6.876.786 11,79 6.913.779 12,34

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-7

Untuk pendapatan perkapita dengan migas atas dasar harga konstan

peningkatan pertumbuhan setiap tahun adalah sebesar 3,11 %, sedangkan jika

pendapatan dengan migas dieliminir rata-rata pertumbuhannya adalah 3,14 %

Tabel II .5

Pendapatan Regional Perkapita Kab. Ogan Ilir Tahun 2004-2008

Atas Dasar Harga Konstan

Tahun Pendapatan Perkapital Dengan Migas

Pertumbuhan (%)

Pendapatan Perkapital Tanpa Migas

Pertumbuhan (%)

2004 3.304.353 3,58 3.334.7800 3,60 2005 3.400.392 2,91 3.334.780 2,95 2006 3.504.591 3,06 3.433.187 2,95 2007 3.607.876 2,95 3.533.583 2,92 2008 3.721.576 3,15 3.652.640 3,28 2009 3.878.189 4,21 3.809.211 4,29 Sumber : BPS Kab. Ogan Ilir tahun 2009

2.2.2 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan pendapatan perkapita mempunyai

hubungan positif, Pada Tabel II.6 dapat dilihat pertumbuhan ekonomki akan diikuti oleh

pertumbuhan pendapatan perkapita, Perlambatan pertumbuhan ekonomi akan diikuti

juga oleh perlambatan pertumbuhan perkapita. Pada tahun 2008 pertumbuhan

ekonomi dengan migas Kabupaten Ogan Ilir sebesar 5,07 persen diikuti dengan

kenaikan pendapatan perkapita sebesar 3,15 persen. Kemudian pada tahun 2009

terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,29 persen yang diikuti oleh pertumbuhan

pendapatan perkapita yakni sebesar 4,21 persen.

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2008 tumbuh sebesar 5,13 persen

dengan pendapatan perkapita tumbuh sebesar 3,28 persen. Pada tahun 2009 terjadi

pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar 5,36 persen, dengan

pendapatan perkapita yang mengalami pertumbuhan juga yaitu sebesar 4,29 persen.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-8

Tabel II .6

Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapital Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2005-2008

URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertumbuhan Ekonomi dengan Migas

4,71 5,17 5,01 5,07 5,29

Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas

4,70 5,16 5,03 5,13 5,36

Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Dengan Migas ADHK Tahun 2000

2,91 3,06 2,95 3,15 4,21

Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Tanpa Migas ADHK Tahun 2000

2,95 2,95 3,01 3,28 4,29

Sumber ; BPS Kab. Ogan Ilir, 2009

Tabel II.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Persektor Atas Harga Konstan Tahun 2005-2009

Sektor Lapangan Usaha2005 2006 2007 2008 2009

A Pertanian 4.89 4.54 2.82 1.9 2.02 3.23

B Pertambangan dan Penggalian 4.35 5.53 5.37 4.94 5.84 5.21C Industri Pengolahan 4.16 4.5 4.73 4.05 4.1 4.31

D Listrik, Gas dan Air Bersih 5.9 11.6 25.96 7.65 8.16 11.85

E Bangunan/kontruksi 5.02 5.92 7.17 8.92 9.06 7.22

F Perdagangan, Hotel & Rest 3.8 3.96 4.12 3.77 4.23 3.98

G Pengangkutan dan Komunikasi 6.68 7.49 7.63 8.79 9.42 8.00

HKeuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.54 2.78 2.73 4.23 6.22 3.70

1 Jasa-jasa Pemerintah dan Swasta 7.56 10.69 12.38 13.46 15.01 11.82

Rata - rata 4.99 6.33 8.10 6.41 7.12 6.59

Tahun

Rata-rata

Sumber ; BPS Kab. Ogan Ilir, 2009 2.2.3 PDRB PerKapita

Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 adalah

sebesar Rp. 5.474.053,- (berdasarkan PDRB dengan Migas) lebih tinggi dibandingkan

pendapatan per kapita penduduk tahun 2004 yang mencapai Rp. 4.882.392,-.

Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2006 adalah sebesar Rp.

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-9

6.112.793,- (berdasarkan PDRB dengan Migas). Pendapatan per kapita penduduk

Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah sebesar Rp. 7.723.491,- (berdasarkan PDRB

dengan Migas) lebih tinggi dibandingkan pendapatan per kapita penduduk tahun 2007

yang mencapai Rp. 6.819.212,-. Pendapatan per kapita penduduk (berdasarkan PDRB

tanpa Migas) tahun 2008 adalah sebesar Rp. 7.535.507.,- mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan pendapatan per kapita tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 6.663.535,-

dan pendapatan per kapita tahun 2006 baru mencapai sebesar Rp. 5.971.023,-.

Sedangkan pendapatan per kapita tahun 2004 baru mencapai Rp. 4.800.347,- dan

tahun 2005 mencapai Rp. 5.349.560,-. Dengan demikian pertumbuhan pendapatan per

kapita tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 13,09 % bila dibandingkan dengan

pendapatan per kapita tahun 2007 (BPS Ogan Ilir, 2009). Pertumbuhan pendapatan per

kapita tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 10,78 % bila dibandingkan dengan

pendapatan per kapita tahun 2006. Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan

Ilir Dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan tahun 2008 adalah sebesar Rp. 4.140.476,-.

Pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007 mencapai Rp. 13,3 juta,-

(PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku) dan tahun 2008 meningkat menjadi Rp.

15,9 juta,-, Pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007 (Dengan Migas

Atas Dasar Harga Konstan) mencapai Rp. 7.181.794,-, dan pendapatan per kapita rata-

rata Nasional mencapai Rp. 20,9 juta,- (Dengan Migas Harga Berlaku).

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

9,000,000

2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatanper kapitaDengan Migas

Pendapatanper kapitaTanpa Migas

2005 2006 2007 2008 2009

Pendapatan per kapita

Dengan Gas 5,474,053 6,112,793 6,819,212 7,723,491 8,457,402

Tanpa Migas 5,349,560 5,971,623 6,663,535 7,535,507 8,303,515

Gambar 2.2 : Grafik Perkembangan Pendapatan per kapita Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-10

2.2.4 KOPERASI DAN PENANANAMAN INVESTASI

Pembangunan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Ogan

Ilir terus digalakkan. Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sangat membatu untuk

menumbuhkembangkan koperasi khususnya pertumbuhan koperasi yang bergerak

disektor industri mikro, kecil dan menengah, pertanian dan perdagangan, serta

mendorong koperasi yang ada menjadi koperasi mandiri. Sasaran pembangunan

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ogan Ilir adalah :

Meningkatnya pemahaman masyarakat dan anggota terhadap arti pentingnya

berkoperasi, Tumbuhnya Koperasi baru yang semakin meningkat dan berkualitas,

Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan serta kwalitas SDM bagi Koperasi dan

UMKM, dan Meningkatnya jumlah Koperasi dan UMKM yang mendapatkan fasilitas

permodalan.

Perkembangan Koperasi di Kabupaten Ogan Ilir cukup baik. Pada tahun 2005

jumlah Koperasi adalah 129 koperasi, meningkat menjadi 134 Koperasi tahun 2006, dan

meningkat kembali menjadi 150 koperasi pada tahun 2007, pada tahun 2008 jumlah

koperasi menjadi 165 koperasi, dan pada tahun 2009 jumlah Koperasi menjadi 174 unit

koperasi. Dari 165 unit koperasi tahun 2008, 126 diantaranya koperasi aktif dan 39

koperasi tidak aktif, sedangkan pada tahun 2009 jumlah koperasi aktif adalah 135 unit

koperasi.

Tabel II.8 Perkembangan Koperasi di Kab Ogan Ilir Tahun 2005-2009

URAIAN KOPERASI 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Unit Koperasi 129 134 150 165 174 Jumlah Anggota Koperasi (orang)

11.252 11.932 12.336 13.164 13.166

Jumlah Koperasi Aktif 105 82 107 126 135 Jumlah Koperasi Tidak Aktif

20 52 43 39 39

Klasifikasi Koperasi : * Klasifikasi A * Klasifikasi B * Klasifikasi C * Klasifikasi D

40 4 16 20 -

35 6 11 18 -

102 18 27 35 22

130 13 15 31 71

50 12 12 10 16

Sumber : Dinas Perindagkop Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

Perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Ogan Ilir beberapa

tahun lalu cukup mampu bertahan dan dapat membantu pertumbuhan perekonomian

rakyat ditengah krisis ekonomi. Tahun 2005 industri kecil baru mencapai 2.576 unit yang

mampu mempekerjakan 5.171 orang dan industry menengah besar mencapai 12 usaha

dengan mempekerjakan 1.504 tenaga kerja. Tahun 2006 IKM meningkat menjadi 2.710

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-11

unit yang mempekerjakan sebanyak 5.375 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah

Besar sebanyak 12 unit, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 1.376 orang. Pada

tahun 2007 jumlah IKM meningkat menjadi 2.753 unit yang mempekerjakan sebanyak

5.453 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar sebanyak 13 unit, serta

menyerap tenaga kerja sebanyak 1.442 orang. Kemudian pada tahun 2008 IKM

meningkat menjadi 4.329 unit yang mempekerjakan sebanyak 8.045 orang tenaga kerja,

dan Industri Menengah Besar sebanyak 13 unit, serta menyerap tenaga kerja sebanyak

2.225 orang. Pada tahun 2009 IKM berkembang menjadi 5.627 unit yang

mempekerjakan sebanyak 9.251 orang tenaga kerja, dan Industri Menengah Besar

sebanyak 17 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.505 orang.

Tabel II.9

Perkembangan Usaha Indusri Mikro Kecil, Menengah

dan Besar dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2009.

No Usaha Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

1

a

b

Industri Mikro Kecil : Unit industri (unit) Jumlah Tenaga kerja

(orang)

2.658 4.783

2.710 5.375

2.753 5.453

4.329 8.045

5.627 9.251

2

a

b

Industri Menengah Besar: Unit usaha (unit) Jumlah Tenaga kerja

(orang)

11

1.262

12

1.376

13

1.422

13

2.225

17

2.505

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Jenis usaha industri baik PMA, PMDN maupun lainnya dalam skala menengah

dan besar terdiri dari : Industri asam sulfat (PT Dhama Kimia Utama Tanjung Seteko),

industri gas (PT Ligasin Tanjung Seteko), industri pengolahan kayu (PT Sumatra Fiber

Board Tanjung Seteko), industri plastic (PT Giok Star Pegayut), industri pengolahan

beras (PT Maju Jaya Pegayut), industri CPO (PT Bumi sawit Permai), industri gula pasir

(PG UU Cinta Manis), dan industri listrik Tenaga Gas (PT Indonesian Power Indralaya).

Sedangkan industri kecil terdiri dari : industri pembuatan kerupuk kemplang,

pembuatan ikan asin, pandai besi, pandai mas dan perak, pandai aluminium,

pertukangan kayu, pembuatan tenun songket, kain tajung/gebeng/ brongsong, border

dan anyaman-anyaman.

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-12

2.2.5 TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Salah satu sektor unggulan di Kabupaten Ogan Ilir adalah Potensi tanaman

pangan dan hortikultura meliputi padi dan palawija, buah-buahan dan sayur-sayuran.

Perkembangan luas dan produksi dari komoditi tanaman pangan dan holtikultura di

Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2005-2009 seperti uraian dan tabel berikut.

Tabel II.10 Perkembangan Luas panen Padi dan Palawija dalam

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

Komoditi Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009

Perkembangan

Padi sawah 40.994 42.030 46.634 46.853 48.677 7.683

Padi Gogo 2.225 2.574 2.420 2.400 2.276 51

Total Padi 43.249 44.604 49.054 49.253 50.953 7.704

Jagung 347 582 1.102 841 601 254

Kedelai 22 104 21 128 38 16

Kac. Tanah 146 269 204 183 159 13

Kac. Hijau 30 28 122 56 54 24

Ubi Kayu 147 172 327 362 367 220

Ubi Jalar 53 44 110 119 136 83 Sumber: Dinas Perbuntan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Dari tabel diatas tampak bahwa luas panen tanaman padi dan palawija dari

tahun 2005 sampai tahun 2009 menunjukkan kemajuan terutama luas panen padi pada

tahun 2005 baru mencapai 43.249 hektar meningkat menjadi 44.604 hektar pada tahun

2006, kemudian pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 49.054 hektar. Pada tahun

2008 luas panen padi tetap mengalami peningkatan menjadi 49.253 hektar dan

meningkat kembali menjadi 50.963 hektar pada tahun 2009. Begitu juga dengan jumlah

produksi padi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga

Kabupaten Ogan Ilir masih dapat mempertahankan swasembada beras hingga saat ini

bahkan dapat memberikan kontribusi penyediaan beras bagi Kota Palembang, Kota

Prabumulih, Kota Kayuagung dan kota lainnya.

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-13

Tabel II.11 Perkembangan Produksi Padi dan Palawija dalam

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

Komoditi Tanaman 2005 2006 2007 2008 2009

Perkembangan

Padi sawah 148.510 157.612 182.015 185.447 199.449 50.939

Padi Gogo 5.325 7.722 6.309 6.305 6.136 811

Total Padi 153.835 165.334 188.324 191.752 205.585 51.750

Jagung 853 1.746 3.637 4.348 3.138 2.285

Kedelai 44 208 31 178 53 9

Kac. Tanah 253 538 272 248 272 19

Kac. Hijau 40 49 166 72 84 44

Ubi Kayu 2.140 2.580 4.201 4.855 5.337 3.197

Ubi Jalar 375 322 774 1.166 2.292 1.917

Sumber: Dinas Perbuntan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Beberapa komoditi tanaman pangan lain juga menunjukkan kenaikan dari tahun

ke tahun seperti ubi kayu, jagung, kedele, dan ubijalar, seperti tampak pada Tabel 2.11

dan table 2.12 diatas. Pertanaman Jagung tahun 2005 mencapai 347 hektar dengan

produksi 853 ton dan pada tahun 2008 luas panen mencapai 1.472 hektar dengan

produksi 7.659 ton, lalu pada tahun 2009 luas panen dapat mencapai 922 hektar dengan

produksi 4.766 ton. Pertanaman Kedelai tahun 2005 mencapai luas 22 hektar dengan

produksi 44 ton, pada tahun 2008 mencapai luas 128 hektar dengan produksi 178 ton,

dan pada tahun 2009 luas panen kedelai mencapai 176 hektar dengan produksi 245 ton.

Tanaman penting lainnya adalah ubi kayu, Pertanaman Ubi Kayu tahun 2005 masih

mencapai 147 hektar dengan produksi 2.140 ton, kemudian pada tahun 2008 luas panen

mencapai luas 369 hektar dengan produksi 4.855 ton, dan pada tahun 2009 luas panen

ubi kayu adalah 398 hektar dengan produksi 5.337 ton.

Dari berbagai program peningkatan ketahanan pangan khususnya beras, telah

mampu mempertahankan swasembada beras yang telah dicapai sejak tahun 2004 hingga

Kabupaten Ogan Ilir telah mencapai Surplus Beras semakin meningkat dari tahun 2005

sampai 2009. Pada tahun 2005 surplus yang dicapai 47.161 ton beras, tahun 2006

surplus 52.200 ton beras, tahun 2007 surplus 66.388 ton beras, dan pada tahun 2008

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-14

surplus beras yang dicapai sebesar 71.433 ton, dan pada tahun 2009 surplus beras yang

dicapai sebesar 77.556 ton.

Tabel II.12

Perkembangan Produksi Padi dan Surplus Beras Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

No. KomoditiProduksi Padi

(Ton GKG)

Gabah utk Pakan Ternak & Benih

(Ton)

Gabah tersedia utk Konsumsi (Ton)

Produksi Beras (Ton)

Beras utk Bahan Industri (Ton)

Beras Siap Konsumsi (Ton)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Konsumsi

(Ton)

1 Indralaya 22,990 413.82 22,576 14,268 71 14,197 43,946 5,453 2 Indralaya Utara 5,970 107.46 5,863 3,705 19 3,687 21,851 2,711

3 Indralaya Selatan 7,770 139.86 7,630 4,822 24 4,798 23,217 2,881

4 Pemulutan 28,130 506.34 27,624 17,458 87 17,371 41,182 5,110 5 Pemulutan Barat 20,190 363.42 19,827 12,530 63 12,468 14,062 1,745

6 Pemulutan Selatan 15,200 273.60 14,926 9,433 47 9,386 19,972 2,478

7 Tanjung Batu 831 14.96 816 516 3 513 44,571 5,531 8 Payaraman 1,217 21.91 1,195 755 4 752 23,859 2,961

9 Tanjung Raja 16,300 293.40 16,007 10,116 51 10,066 40,816 5,065 10 Sungai Pinang 12,633 227.39 12,406 7,840 39 7,801 25,340 3,144

11 Rantau Panjang 13,355 240.39 13,115 8,288 41 8,247 22,889 2,840

12 Muara Kuang 16,337 294.07 16,043 10,139 51 10,088 20,568 2,552 13 Rambang Kuang 1,583 28.49 1,555 982 5 978 19,836 2,461

14 Lubuk Keliat 18,518 333.32 18,185 11,493 57 11,435 18,631 2,312

15 Rantau Alai 15,354 276.37 15,078 9,529 48 9,481 16,047 1,991 16 KANDIS 11,355 204.39 11,151 7,047 35 7,012 11,980 1,487

207,733 3,739.19 203,994 128,924 645 128,279 408,761 50,723

Jumlah 2008 191,751 3,451.52 188,299 119,005 595 118,410 378,570 46,977

Jumlah 2007 188,324 3,389.83 184,934 116,878 584 116,294 372,431 49,906

Jumlah 2006 163,808 2,948.54 160,859 101,663 508 101,155 365,333 48,955

Jumlah 2005 153,835 2,769.03 151,066 95,474 477 94,966 356,983 47,836

Jumlah

Sumber; Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

2.2.6 PETERNAKAN

Potensi peternakan di Kabupaten Ogan Ilir cukup besar, potensi tersebut

ditunjukkan oleh data populasi dan produksi peternakan di Kabupaten Ogan Ilir tahun

2005 sampai 2009, antara lain :

a. Ternak Kerbau, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 1.372 ekor, tahun 2006

dengan populasi sebanyak 1.392 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak

1.408 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 1.646 ekor, dan tahun 2009

dengan populasi sebanyak 1.700 ekor.

b. Ternak Sapi, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 12.668 ekor, tahun 2006

dengan populasi sebanyak 13.172 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak

13.771 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 14.428 ekor, dan tahun 2009

dengan populasi sebanyak 14.498 ekor,

c. Ternak Kambing/Domba, tahun 2005 dengan populasi sebanyak 3.235 ekor, tahun

2006 dengan populasi sebanyak 3.316 ekor, tahun 2007 dengan populasi sebanyak

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-15

3.417 ekor, tahun 2008 dengan populasi sebanyak 3.485 ekor, dan tahun 2009

dengan populasi sebanyak 3.797 ekor,

d. Ternak Ayam BURAS, tahun 2005 populasinya sebanyak 376.600 ekor, tahun 2006

populasinya sebanyak 398.900 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 410.000

ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 127.700 ekor, dan tahun 2009

populasinya sebanyak 90.800 ekor.

e. Ternak Ayam Ras Pedaging, tahun 2005 populasinya sebanyak 313.000 ekor,

tahun 2006 populasinya sebanyak 326.500 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak

128.000 ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 17.800 ekor, dan tahun 2009

populasinya sebanyak 102.000 ekor.

f. Ternak Ayam Ras Petelur, tahun 2005 populasinya sebanyak 60.000 ekor, tahun

2006 populasinya sebanyak 61.000 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 38.000

ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 22.900 ekor, dan tahun 2009 populasinya

sebanyak 51.300 ekor.

g. Ternak Itik, tahun 2005 populasinya sebanyak 31.7000 ekor, tahun 2006

populasinya sebanyak 33.000 ekor, tahun 2007 populasinya sebanyak 34.000

ekor, tahun 2008 populasinya sebanyak 30.600 ekor, tahun 2009 populasinya

sebanyak 40.000 ekor.

Dari data di atas terlihat bahwa populasi ternak terbesar yang dipelihara oleh

penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah ternak unggas berupa ternak ayam

kampung (Bukan RAS) sebanyak 127.700 ekor, kemudian ternak besar sapi 14.428 ekor

pada tahun 2008, dan kerbau 1.646 ekor pada tahun 2008, sedangkan ayam pedaging

sebanyak 17.800 ekor dan ayam petelur 22.900 ekor, dan ternak ayam RAS pedaging

sebanyak 17.800 ekor, itik 30.600 ekor, dan kambing 13.323 ekor. Sedangkan pada

tahun 2009 ternak terbanyak adalah ternak ayam pedaging sebanyak 102.000 ekor,

ayam Bukan RAS sebanyak 90.800 ekor, itik 40.000 ekor, ayam RAS Petelur 51.300 ekor

kemudian ternak besar sapi 14.498 ekor, kerbau 1.700 ekor, ternak ayam RAS pedaging

sebanyak 102.000 ekor, dan kambing 14.016 ekor.

Perkembangan Total produksi daging dan telur di Kabupaten Ogan Ilir pada

tahun 2005 sampai 2009 cukup berfluktuasi. Pada tahun 2005 produksi Daging mencapai

2.327,9 ton, pada tahun 2006 meningkat menjadi 2.441,8 ton, tahun 2007 turun menjadi

1.357,6 ton, tahun 2008 kembali turun menjadi 368 ton, dan pada tahun 2009 mulai

membaik naik menjadi 775,8 ton. Produksi dan produksi Telur tahun 2005 adalah

1.349,6 ton, tahun 2006 meningkat menjadi 1.393,3 ton, tahun 2007 mencapai 973,3

ton, tahun 2008 turun menjadi 562,1 ton, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan

cukup baik yang mencapai 1.129,8 ton.

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-16

2.2.7 Perikanan

Potensi perikanan di Kabupaten Ogan Ilir cukup besar, potensi tersebut

ditunjukkan oleh data populasi dan produksi perikanan di Kabupaten Ogan Ilir tahun

2009 yang berasal dari Ikan budidaya yang diproduksi dan sentra produksi ikan di

Kabupaten Ogan Ilir antara lain :

(1) Budi daya ikan dalam kolam dengan jenis ikan Nila di Kecamatan Pemulutan dan

Indralaya.

(2) Budidaya ikan dalam Keramba dengan jenis ikan Patin dan Nila di Kecamatan

Tanjung Raja, Rantau Alai, Idralaya dan Kecamatan Indralaya Selatan.

(3) Budidaya Ikan sistem Mina Padi dengan jenis ikan Mas dan Nila di Kecamatan

Pemulutan Selatan.

(4) Budidaya Ikan dalam Empang dengan jenis ikan Patin di Kecamatan Indralaya

Selatan.

(5) Ikan Tangkap umumnya ikan Gabus, Toman, Betok, Lele, Sepat, Udang dan Baung di

Kecamatan Pemulutan Selatan, Rantau Panjang, Rambang Kuang dan di Kecamatan

Muara Kuang.

Total Produksi ikan tangkap dan ikan budidaya di Kab Ogan Ilir adalah :

(1) Ikan Tangkap, tahun 2005 dengan produksi 7.300 ton, tahun 2006 dengan produksi

7.224 ton, tahun 2007 dengan produksi 7.225 ton, tahun 2008 dengan produksi 7.398

ton, dan tahun 2009 dengan produksi 7.399 ton.

(2) Ikan Budidaya, tahun 2005 dengan produksi 2.507 ton, tahun 2006 dengan produksi

2.595 ton, tahun 2007 dengan produksi 2.682 ton, tahun 2008 dengan produksi 2.772

ton, dan tahun 2009 dengan produksi 2.963 ton.

Tabel II.13 . Potensi Produksi Komoditi Perikanan Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2005 – 2009 (ton)

Uraian Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

IKAN TANGKAP 7.300 7.224 7.225 7.398 7.399

IKAN BUDIDAYA

2.507 2.595 2.682 2.772 2.963

TOTAL PRODUKSI

9.807 9.819 9.907 10.170 10.362

TOTAL KONSUMSI

7.545 7.673 8.200 8.324 8.880

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-17

Total Produksi ikan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 adalah sebesar 10.170

ton, adalah : 1). Ikan Gabus dengan produksi 2.271 ton, 2). Ikan Patin dengan

produksi 1.561 ton, 3). Ikan Sepat dengan produksi 2.176 ton, 4). Ikan Nila dengan

produksi 625 ton, 5). Ikan Lele dengan produksi 523 ton, dan 6). Udang dengan produksi

366 ton. Sedangkan pada tahun 2009 masing-masing jenis ikan yang diproduksi di

kabupaten Ogan Ilir adalah : 1). Ikan Gabus dengan produksi 887,5 ton, 2).Ikan patin

dengan produksi 1.884,7 ton, 3). Ikan Sepat dengan produksi 967 ton, 4). Ikan Nila

dengan produksi 371,8 ton, 5). Ikan Lele dengan produksi 57,8 ton, dan 6). Udang

dengan produksi 221,5 ton, 7) ikan tembakan dengan produksi 809,8 ton, 8) Ikan jambul

746,5 ton, 9) Ikan lampam 366,6 ton, dan 10) Ikan mas 7,8 ton.

2.2.8 PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Potensi Komoditi perkebunan terluas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 masih

diduduki oleh tanaman karet milik rakyat yang mencapai luas 29.301 hektar, dan kelapa

sawit rakyat seluas 2.860 hektar.

Pada tahun 2009, luas tanaman karet rakyat mencapai luas 29.301 ha dan

produksi 24.566,7 ton, kelapa sawit rakyat seluas 2.860 ha dan produksi 3.240 ton, luas

tanaman Kelapa Dalam seluas 478 ha, dan Tebu rakyat seluas 293 ha. Perkebunan Besar

yang dikelola oleh PTPN VII Unit Usaha Cinta Manis mencapai areal 13.188 hektar dan

produksi 890.641 ton tebu giling, Perkebunan Besar Swasta tanaman karet dengan luas

areal 6.059,7 hektar dan produksi 5.991 ton, Perkebunan Besar Swasta Kelapa Sawit

mencapai areal 4.780 hektar dan produksi 81.432 ton.

Tabel II.14 Potensi Luas Areal dan Produksi Komoditi

Perkebunan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005-2009

Uraian Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Karet Rakyat : - Luas

areal - Produksi

18.700

ha 11.620

ton

26.800 ha 17.486,9

ton

28.150,0

ha 18.140,0

ton

28.827 ha

18.384 ton

29.301

ha 24.566,7

ton Karet PBS :

- Luas Areal - Produksi

4.888 ha

5.074 ton

7.558,8 ha 10.355,97

ton

7.558,8 ha 10.450,0

ton

6.059,7 ha

5940,3 ton

6.059,70 ha

5.991 ton

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-18

Uraian Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tebu Rakyat - Luas

Areal - Produksi

207 ha 3.006

ton (gula pasir)

299 ha

12.771,9 ton

(Tebu giling)

352,0 ha 19.712,0

ton (Tebu giling)

221 ha 12.376

ton (Tebu giling)

293 ha 12.391

ton (Tebu giling)

Uraian Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tebu PTPN VII - Luas

Areal - Produksi

13.188

ha 46.295

ton (gula pasir)

12.064 ha

851.386 ton

(tebu giling)

12.410 ha

876.431 ton

(tebu giling)

13.188 ha

67.000 ton

(Gula pasir)

13.188

ha 890.641

ton (tebu

giling) Kelapa Sawit Rakyat

- Luas Areal

- Produksi

715 ha

7.512 ton

1.715 ha 1.166,4

ton

2.815,5 ha

1.180,0 ton

2.740,5

ha 1.148,0

ton

2.860 ha

3.240 ton

Kelapa Sawit PBS

- Luas Areal

- Produksi

4.524 ha 50.000

ton

4.033 ha

89.264 ton

4.033 ha

89.264 ton

4.780 ha

81.432 ton

4.780 ha

81.432 ton

Kelapa Rakyat - Luas

Areal - Produksi

596 ha 151 ton

583 ha

339,9 ton

594 ha

342,0 ton

464 ha

267 ton

478 ha

342 ton

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

Pembangunan sektor kehutanan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir meliputi

Perhutanan Rakyat dan Usaha Industri Pengolahan Hasil Hutan, sedangkan areal hutan

negara tidak terdapat di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir, kecuali areal eks lahan PT

PATRATANI Bakung yang telah ditinggalkan merupakan Lahan Hutan Produksi yang Dapat

Dikonversi (HPK) yang sebagian besar sudah dipergunakan oleh masyarakat. Produksi

hutan meliputi jenis kayu cerucuk untuk pertukangan, kayu karet dan kayu akasia untuk

bahan baku industry kayu lapis dan industry bubur kayu Multi Density Fulp (MDF),

industry Moulding dan lain-lain.

Beberapa perusahaan yang menggunakan bahan baku kehutanan di Kabupaten

Ogan Ilir dengan produksi masing-masing tahun 2005 sampai 2009 tampak pada tabe

lberikut.

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-19

Tabel II.15 Perkembangan perusahaan industri kehutanan

Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

No Uraian Th 2005 (ton)

Th 2006 (ton)

Th 2007 (ton)

Th 2008 (ton)

Th 2009 (ton)

1. PT Sumatra Prima Pibreboard (kayu MDF)

61.279,379 50.993,457 87.806,479 76.270,029 53.542,388

2. PT Kedukan jaya (kayu panel)

475,240 317,356 247,345 186,310 -

3 PT Asialog (Kayu Moulding)

4.752.400 1.850,939 1.317,209 695,020 216,8637

4. PT Wana Lestari Indah (Moulding)

6.857,867 6.560,683 10.330,441 2.403,910 10.132,330

5. PT Wana Indah Puri L (Playwood)

1.106,105 570,589 570,112 323,901 141,7475

6. CV Raja Utama / Davi Brother (Kayugergajian)

- - 1.820,959 1.636,825 1.349,4568

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab Ogan Ilir, 2005-2010

2.2.9 INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Industri pengolahan hasil hutan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir meliputi

industri lanjutan moulding, industri soliter, industri panel, industri MDF dan industri

Veneer. Ada 5 perusahaan industri pengolahan hasil hutan di daerah ini yang berusaha

di Kecamatan Indralaya Utara dan Pemulutan dengan kapasitas produksi mencapai

145.100 M3. Usaha industri kerajinan rakyat di Kabupaten Ogan Ilir sangat beragam dan

tersebar di seluruh kecamatan, dan sebagian besar para pengrajin berada di Kecamatan

Tanjung Batu sebagai sentra industri kecil Kabupaten Ogan Ilir. Jenis kerajian industri

kecil rakyat tersebut antara lain: 1) Rumah knockdown, 2) Pandai emas/perak, pandai

besi, pandai aluminium, 3) pengrajin tenun songket, kain gebeng, 4) pakaian hias

pengantin, 5) sulaman bordir, 6) pengolahan ikan asin, 7) pembuatan kerupuk

kemplang, 8) pembuatan keramik, 9) anyam-anyaman, dan 10) aneka pembuatan

makanan/kue.

Adapun rincian jenis industri kerajinan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir

tampak pada Tabel II.16

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-20

Tabel II.16

Jenis Industri Kerajinan, Kapasitas Produksi dan Lokasi Usaha Tahun 2005

No.

Jenis Industri/ Kerajinan

Volume

Unit Usaha

Kapasitas Produksi/T

h Lokasi Sentra Produksi Usaha

1. 2. 3.

4. 5.

6. 7. 8.

9. 10 11 12

13

Rumah Knock Down Pandai Emas-Perak Pandai Besi Pandai aluminium Tenun Songket Pakaian Hias Pengatin Ikan Asin Kerupuk Klempang Keramik Anyaman Purun Sulaman Bordir Pembuatan Kripik Nenas, Pisang, nangka Pembuatan kue Kering dan Kue Basah

107 96 402

69 298

2 9

243

5 70 165 3

15

208 Unit 7.200 Buah

154.000 kodi

28.800 Buah

2.476.266 lbr

54 Stel

1.687 ton 1.458 ton

40.000 Buah 15.000 Buah 27.900 Kodi

48 ton

25 ton

Ds.TgBatu Seberang & Ds. Tg.Baru P Desa Tanjung Batu Desa Tg. Pinang, Limbang Jaya, Tg. Laut, Tg. Dayang, Mandi Angin Ds. Tanjung Atap Kec. Tg. Batu Ds. Tg. Pinang, Limbang Jaya, Tg. Laut Kec. Tg.Batu, Ds. Tg Seteko, Tlg Aur Ds. Tanjung Batu Ds. Indralaya , Seri Jabo Ds. TbGerinting, Indralaya, Tg Pering & Ds. Ulak Kerbau Baru, Ds Tlg Pangeran Ds. Paya Kabung Kec Indralaya Utara Ds. Tg. Atap Kec. Tg Batu Ds. Seritanjung Kec. Payaraman Ds. Senuro Kec Tj Batu dan Paya Besar Kec Payaraman, Tg Mas Kec Rantau Alai Ds. Tb. Gerinting Kec Indralaya Selatan & Ds. U.Kerbau Baru Kec. Tg Raja

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM dan PM kab Ogan Ilir, 2005

Sentra produksi industri kerajinan rakyat ini berpusat di Kecamatan Tanjung

Batu, Indralaya, Indralaya Selatan dan Pemulutan Barat. Kendala utama dalam

mengembangkan industri kerajinan rakyat di daerah ini antara lain : 1) masih rendahnya

mutu produk dan kemasan, 2) masih rendahnya jangkauan pemasaran produk industri

kecil, 3) masih rendahnya kemampuan modal para pengrajin untuk mengembangkan

usahanya, dan 4) sebagian pengrajin masih merupakan buruh yang hanya menikmati

upah yang diperoleh dari hasil karya tangannya. Pengembangan kegiatan industri

diarahkan bagi optimalisasi kawasan industri yang ada dengan konsentrasi

pengembangan jenis industri yang bersifat ramah lingkungan (green industri) dan

industri yang bersifat padat teknologi dengan tetap medorong eksistensi industri

kecil/home industri sebagai penggerak kegiatan ekonomi lokal.

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-21

2.2.10 SUMBER DAYA ALAM

Sektor lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Ogan Ilir yang saat ini masih

tetap memerlukan perhatian dari Pemerintah Daerah antara lain perusahaan yang

secara nyata dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. Perusahaan-

perusahaan tersebut antara lain Perusahaan Pengolah Kayu menjadi Kayu Press,

Pengolahan Karet, Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Gula, Pabrik Kimia Dasar, dan lain-lain.

Setiap perusahaan ini diwajibkan untuk membuat Unit Pengolahan Limbah (UPL),

dokumen AMDAL, UKL dan UPL yang secara rutin dilaporkan kepada Pemerintah Daerah

tentang kondisi AMDAL yang ada di perusahaan penghasil limbah tersebut. Kawasan

yang paling rentan terhadap pencemaran Lingkungan Hidup adalah kawasan yang

terdapat perusahaan di pinggiran sungai Ogan, sungai Keramasan dan anak sungai Ogan

lainnya. Perusahaan yang rentan mengeluarkan bahan yang dapat memberikan dampak

pencemaran lingkungan tanah dan air adalah perusahaan perkebunan yang menggunakan

bahan-bahan kimia tanaman, air limbah sisa pencucian produk perkebunan (karet dan

kelapa sawit), buangan sisa industri pengolahan berbahan baku kayu, dan perusahaan

kimia dasar. Sedangkan perusahaan yang rentan menghasilkan buangan sisa berdampak

terhadap pencemaran udara adalah pabrik kimia dasar, pabrik pengolahan/pembuatan

aspal jalan, perusahaan perkebunan yang melakukan pembakaran lahan dan tanaman

pada saat panen, dan lain-lain.

Potensi pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir belum tergali

dengan baik kecuali tambang bahan galian golongan C yang sudah dimanfaatkan dengan

baik. Pasir bangunan tersebar di sepanjang sungai Ogan mulai dari Kecamatan Rantau

Alai, Tanjung Raja sampai Kecamatan Pemulutan. Jumlah perusahaan besar yang

beroperasi di perairan sungai Ogan tersebut ada sebanyak 14 buah perusahaan.

Sedangkan pasir bangunan di sepanjang peraiaran sungai Ogan baik yang dikelola oleh

40 usaha besar maupun usaha kecil tahun 2008 menghasilkan produksi pasir kurang lebih

350.000 Meter kubik. Pada tahun 2009 produksi pasir bangunan mencapai 10.960 meter

kubik.

Kondisi pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang terdapat di Kecamatan

Rambang Kuang, terdapat 9 struktur jebakan minyak yaitu struktur Ogan, Tanjung

Miring Barat, Tanjung Miring Timur, Tampa, Tangai, Sialingan, Sukananti, Bunian dan

Kupang dengan jumlah sumur sebanyak 154 buah sumur. Dari 154 buah sumur yang

dikelola oleh PT PERTAMINA dan PT RETCO di Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten

Ogan Ilir dengan jumlah sumur yang berproduksi menurut data PT PERTAMINA DOH

Prabumulih adalah sebanyak 37 buah sumur. Berdasarkan data lifting realisasi produksi

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-22

minyak bumi tahun 2005 mencapai 393.150 barel, tahun 2006 dengan produksi

374.810 barel, tahun 2007 dengan produksi 321.190 barel, pada tahun 2008 produksi

Minyak Bumi mencapai 358.828,19 barel atau 983 barrel per hari, terdiri dari produksi

PT Pertamina sebanyak 334.321,68 barel dan PT Retco Prima Energi memproduksi

minyak sebanyak 24.506,51 barel. Pada tahun 2009 dengan produksi 440.464,02 barel

atau 1.206,75 barel per hari yang bersumber dari produksi PT Pertamina sebesar

343.491,71 barel, produksi PT Retco Prima Energi sebesar 17.032,79 barel, dan produksi

KSO Formasi Sumatra sebesar 79.939,52 barel. Produksi tahun 2009 tersebut mengalami

kenaikan jika dibandingkan dengan produksi minyak bumi tahun 2008 yang mencapai

358.828,19 barel jika dibandingkan dengan produksi Minyak Bumi, namun mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2004 yang mencapai

454.590,0 barel.

2.3. KONDISI SOSIAL BUDAYA DAERAH

2.3.1. KEPENDUDUKAN

Pada tahun 2009 menurut Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Ogan Ilir jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 416.803 jiwa,

dengan jumlah kepala keluarga mencapai 105.768. Pertumbuhan penduduk Kabupaten

Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai 2009 juga sangat bervariatif, hal ini ditunjukkan

dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang fluktuatif. Pada tahun 2005 pertumbuhan

penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 1,90 persen, kemudian pada tahun 2006

pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan menjadi 2,34

persen, pada tahun 2007 mencapai 1,94 persen, pada tahun 2008 dengan jumlah

penduduk Ogan Ilir mencapai 400.717 jiwa maka pertumbuhan penduduk yang dicapai

adalah 2,92 persen, serta pada tahun 2009 dengan jumlah penduduk 416.803 jiwa maka

pertumbuhan penduduk mencapai 4,01 % dan pertumbuhan penduduk berdasarkan

kelahiran tahun 2009 adalah 1,68 %.

Komposisi jumlah penduduk tahun 2005 di Kabupaten Ogan Ilir 356.983 jiwa

terdiri dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 178.427 jiwa sedangkan jenis

kelamin laki-laki mencapai 178.556 jiwa. Komposisi jumlah penduduk tahun 2008 dalam

Kabupaten Ogan Ilir 400.717 jiwa masih didominasi oleh jenis kelamin perempuan yang

mencapai 201.650 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-laki mencapai 199.067 jiwa. Pada

tahun 2009 Komposisi jumlah penduduk dalam Kabupaten Ogan Ilir 416.803 jiwa terdiri

dari jenis kelamin perempuan yang mencapai 209.094 jiwa sedangkan jenis kelamin laki-

laki mencapai 207.709 jiwa. Dari tabel tersebut tampak bahwa jumlah penduduk pada

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-23

tahun 2009 sebesar 416.803 jiwa dengan kepadatan 156 jiwa/km2 meningkat

dibandingkan pada tahun 2008 dengan penduduk 400.717 jiwa maka kepadatan

mencapai 150 jiwa/km2.

Tabel II.17.

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

No Kecamatan Luas

Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Jumlah Desa

Jumlah Kelurahan

Indralaya 101,22 41.159 579 Indralaya Utara 472,33 32.051 64 Indralaya Selatan 100,26 23.979 250 Pemulutan 122,92 42.572 346 Pemulutan Barat 60,00 14.152 236 Pemulutan Selatan 61,49 21.362 347 Tanjung Batu 263,75 43.016 163 Payaraman 180,57 22.425 124 Tanjung Raja 70,41 45.653 648 Sungai Pinang 42,62 26.393 619 Rantau Panjang 40,85 17.894 438 Muara Kuang 300,75 18.619 62 Rambang Kuang 528,82 20.649 39 Lubuk Keliat 207,67 18.591 88 Rantau Alai 62,16 16.295 262

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Kandis 50,25 11.993 239

17 15 14 25 11 15 19 11 15 12 12 13 13 10 13 12

3 1 - - - - 2 2 4 1 - 1 - - - -

Kab Ogan Ilir th 2009 2.666,07 416.803 156 227 14

Kab Ogan Ilir th 2008 2.666,07 400.717 150 227 14

Kab Ogan Ilir th 2007 2.666,07 389.320*) 146 227 14

Kab Ogan Ilir th 2006 2.666,07 375.333 137 227 14 Kab Ogan Ilir th 2005 2.666,07 356.983 134 159 5

Sumber : BPS dan *)Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Ogan ilir tahun 2005-2009.

Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur dengan jumlah terkecil

pada tahun 2005 adalah pada usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 17.592 jiwa

atau sebesar 4,92 % dan penduduk terbanyak pada kelompok umur produktif (25 tahun

sampai 64 tahun ) yang mencapai 156.144 jiwa atau 43,74 %. Sedangkan Komposisi

jumlah penduduk menurut kelompok umur dengan jumlah terkecil pada tahun 2009

adalah pada usia lanjut (65 tahun keatas) yang berjumlah 19.194 jiwa atau sebesar 4,60

% dan penduduk terbanyak pada kelompok produktif (umur 25 tahun sampai 64 tahun)

yang mencapai 201.079 jiwa atau 48,24 %.

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-24

Tabel II.18.

Komposisi Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009.

2009 (jiwa)*)

No Kelompok Umur Laki-Laki Perem-puan Jumlah

1 0 – 14 tahun 46.275 54.310 100.585

2 15 – 24 tahun 61.306 45.685 106.991

3 25 – 54 tahun 78.275 83.039 161.314

4 55 – 64 tahun 11.987 13.551 25.538

5 65 thn ke atas 9.866 12.509 22.375

Jumlah 207.709 209.094 416.803

Tabel II.19.

Jumlah dan Perkembangan Penduduk masing-masing Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2009.

JUMLAH PENDUDUK (JIWA) KECAMATAN

2005 2006 2007 2008 2009 INDRALAYA 39.963 41.192 41.785 43.591 44.301 INDRALAYA UTARA 18.736 20.109 20.511 21.495 22.206 INDRALAYA SELATAN 20.397 21.078 21.316 22.454 23.979 PEMULUTAN 37.004 37.508 40.154 40.774 41.589 PEMULUTAN BARAT 12.772 12.943 13.684 13.971 14.152 PEMULUTAN SELATAN 15.680 15.890 18.238 18.581 21.362 TANJUNG BATU 41.087 41.105 42.616 44.285 44.856 PAYARAMAN 18.889 19.572 22.846 23.520 24.197 TANJUNG RAJA 38.131 38.893 39.066 39.421 42.210 SUNGAI PINANG 23.603 24.042 23.631 24.287 26.393 RANTAU PANJANG 17.367 17.996 22.059 22.640 23.138 MUARA KUANG 17.836 18.157 20.016 20.316 20.820 RAMBANG KUANG 16.534 16.693 18.387 19.022 20.649 LUBUK KELIAT 16.621 16.784 17.781 18.598 18.663 RANTAU ALAI 11.794 12.538 15.282 15.798 16.295 KANDIS 10.569 10.833 11.948 11.966 11.993

Jumlah Kab Ogan Ilir 356.983 365.333 389.320 400.717 416.803

Pertumbuhan 1,90 % 2,34 % 1,94 % 2,92 % 4,01 % Keterangan : *) Pertumbuhan Angka kelahiran penduduk tahun 2009 = 1,68 % (6.754 jiwa) Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab Ogan Ilir, 2010

Komposisi perkembangan penduduk berdasarkan jenis kelamin dan jumlah

mata pilih pada akhir tahun 2009 untuk pemilihan umum kepala daerah tahun 2010 per

kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir dengan jumlah mencapai 292.140 orang.

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-25

Berdasarkan pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 yang

mencapai 356.983 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,90 % dan jumlah penduduk

tahun 2006 yang mencapai 365.333 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 2,34 %, tahun

2007 mencapai 389.320 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,94 %, tahun 2008

mencapai 400.717 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 2,93 % dan tahun 2009

mencapai 416.803 jiwa dengan pertumbuhan penduduk mencapai 4,01 % dan

pertumbuhan kelahiran mencapai 1,68 % atau 6.754 jiwa yang lahir selama tahun 2009.

2.3.2. TENAGA KERJA

Pertumbuhan penduduk berakibat pada meningkatnya jumlah penduduk usia

kerja (tenaga kerja), dengan demikian jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja

juga akan meningkat. Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada

tahun 2005 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 169.877 orang yang

terdiri dari Bekerja sebanyak 150.212 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak

19.665 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai

98.767 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2005 mencapai

60,05 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 5,51 %. Ketersediaan tenaga kerja

penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2006 terdiri dari jumlah Angka Angkatan

Kerja yang mencapai 188.789 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 153.904 orang

dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 34.885 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan

Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 97.527 orang. Untuk Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2006 mencapai 64,87 % dengan Angka Pengangguran

sebanyak 9,77 %.

Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2007

terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 199.221 orang yang terdiri dari

Bekerja sebanyak 186.634 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 12.587 orang,

sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 100.725

orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2008 mencapai 66,42 %

dengan Angka Pengangguran sebanyak 6,32 % Ketersediaan tenaga kerja penduduk

Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2008 terdiri dari jumlah Angka Angkatan Kerja yang

mencapai 212.320 orang yang terdiri dari Bekerja sebanyak 199.250 orang dan tahap

mencari pekerjaan sebanyak 10.952 orang, sedangkan jumlah Bukan Angkatan Kerja di

Kabupaten Ogan Ilir mencapai 110.257 orang. Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) tahun 2008 mencapai 65,82 % dengan Angka Pengangguran sebanyak 5,43 %.

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-26

Ketersediaan tenaga kerja penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2009 terdiri dari

jumlah Angka Angkatan Kerja yang mencapai 213.572 orang yang terdiri dari Bekerja

sebanyak 204.860 orang dan tahap mencari pekerjaan sebanyak 8.712 orang, sedangkan

jumlah Bukan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir mencapai 110.908 orang. Untuk

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2009 mencapai 66,41 % dengan Angka

Pengangguran sebanyak 4,08 % atau 8.712 orang. Keadaaan tingkat pengangguran

penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 seperti pada gambar grafik berikut.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara

jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja atau

tenaga kerja. Pendekatan ini didasarkan pada bahwa tidak semua tenaga kerja

melakukan aktivitas utamanya dengan bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sebagian

bersekolah, mengurus rumah tangga, atau sementara tidak bekerja.

Tabel II. 20 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir

Tahun 2004-2008

Uraian Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Penduduk Usia Kerja (org) 268.644 286.316 299.946 322.577 324.480

Angkatan kerja (org) 169.877 188.789 199.221 212.320 215.487

Bukan Angkatan kerja (org) 98.767 97.527 100.725 110.257 108.993

Tenaga Kerja yang Bekerja

(org)

150.212 153.904 186.634 200.792 206.775

Pencari Pekerjaan (org) 19.665 34.885 12.587 11.528 8.712

Tk Partisipasi Angk Kerja

(TPAK)

60,05 64,87 66,42 65,82 66,41

Angka Pengangguran ( % )*) 5,51 9,77 6,32 5,43 4,08

Sumber : *) Angka sementara, BPS dan Dinas Duk Capil Kab Ogan Ilir, 2006-2010

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-27

Perkembangan tingkat pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 - 2008

seperti pada gambar grafik berikut.

2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Pengangguran (jiwa) 19,665 34,885 12,587 10,952 8,712

Gambar 2.3. Grafik Perkembangan Jumlah Pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

2005 2006 2007 2008 2009

Angka Pengangguran (%) 5.51 9.77 6.32 5.43 4.08

Gambar 2.4. Grafik Perkembangan Angka Pengangguran penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

Dari tabel diatas tampak bahwa jumlah pengangguran penduduk Kabupaten

Ogan Ilir tahun 2006 sebanyak 34.885 jiwa atau 9,77 % mengalami peningkatan jika

dibandingkan pada tahun 2005 yang mencapai 19.665 jiwa atau 5,51 %, sedangkan

jumlah pengangguran tahun 2007 mencapai 12.587 jiwa atau 6,32 % mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran tahun 2006 yang mencapai

9,77 % atau 34.885 jiwa. Pada tahun 2008, jumlah pengangguran penduduk Kabupaten

Ogan Ilir turun menjadi 10.952 jiwa atau 5,43 % dari penduduk usia kerja.

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-28

2.3.3 KESEHATAN

a. Derajat Kesehatan

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2005 mencapai

35,11 bayi yaitu 41,05 untuk laki-laki dan 31,59 untuk perempuan per 1.000 kelahiran,

masih lebih baik dibandingkan rata-rata Provinsi Sumatera Selatan yang mencapai angka

sebesar 44,59 untuk laki-laki dan 33,45 untuk perempuan per 1.000 kelahiran. Angka

kematian bayi di Ogan Ilir pada tahun 2004 adalah 37,71 bayi untuk laki-laki mencapai

43,14 dan untuk perempuan 32,27 per 1.000 kelahiran. Pada tahun 2006, angka

Kematian Bayi mencapai 13 bayi, tahun 2007 meningkat menjadi 23 bayi per 1.000

kelahiran, serta pada tahun 2008 tidak terjadi kematian bayi. Angka kematian bayi yang

cenderung menurun bahkan tidak terjadi kematian antara lain disebabkan sudah

meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan kandungannya

sampai melahirkan, selain semakin murahnya biaya pelayanan kesehatan dan semakin

mudah dijangkau di Kabupaten Ogan Ilir. Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan Pada

tahun 2005 di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 15 orang per 10.000 kelahiran hidup

mengalami penurunan dibandingkan AKI pada tahun 2004 yang mencapai 30,8 orang per

10.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2006 Angka kematian Ibu melahirkan menjadi 32

orang per 10.000 ibu melahirkan, tahun 2007 menjadi 9 orang, serta pada tahun 2008

Angka Kematian Ibu menjadi 7,31 orang per 10.000 ibu melahirkan.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2004 2005 2006 2007 2008

AKB

AKI

2004 2005 2006 2007 2008AKB 37,71 35,11 13 23 0AKI 30,4 15 32 9 7,31

Gambar 2. 5 : Grafik perkembangan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu Kabupaten Ogan Ilir (2004-2008)

Selanjutnya untuk rata-rata Angka Harapan Hidup tahun 2004 baru mencapai 64,40

tahun, pada tahun 2005 meningkat menjadi 64,80 tahun, kemudian pada tahun 2006

meningkat lagi menjadi 65,10 tahun, peningkatan Usia Harapan Hidup pada tahun 2007

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-29

cukup baik yaitu mencapai 66,40 tahun dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 66,80

tahun. Artinya bahwa peningkatan Angka Harapan Hidup selama tahun 2004 sampai

2008 sebesar 2,40 tahun atau rata-rata mengalami peningkatan 0,60 tahun per tahun.

Peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk Kabupaten Ogan Ilir tidak terlepas dari

keberhasilan program pembangunan kesehatan secara keseluruhan yang sudah

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sejak tahun 2005, yaitu

pembangunan Puskesmas, Peskesmas Pembantu, Poskesdes/Polindes, dan penambahan

tenaga medis seperti Dokter, Bidan dan Perawat.

63

63,5

64

64,5

65

65,5

66

66,5

67

2004 2005 2006 2007 2008

USIA HARAPAN HIDUP

2004 2005 2006 2007 2008Usia Harapan 64,4 64,8 65,1 66,4 66,8Hidup

Gambar 2.6 : Grafik perkembangan Usia Harapan Hidup Penduduk Kabupaten Ogan Ilir (2005-2008)

Jumlah Balita terkena gizi buruk di Kabupaten Ogan Ilir, pada tahun 2005 hanya

terdapat 3 orang, Pada tahun 2006 tidak ditemukan Balita Gizi Buruk, kemudian pada

tahun 2007 terjadi 7 orang Balita terkena Gizi Buruk dan pada tahun 2008 terdapat 8

orang Balita terkena Gizi Buruk. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mencegah

terjadinya gizi buruk serta berbagai penyuluhan dan penanggulangan penderita gizi

buruk, namun karena terjadinya komplikasi beberapa penyakit yang diderita anak maka

Balita tersebut tetap menderita gizi buruk. Upaya penyembuhan dilakukan di tingkat

Puskesmas dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan perawatan terhadap

penyakit yang dideritanya. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh petugas

kesehatan dari tahun 2005 sampai saat ini seluruh penderita gizi buruk sudah dapat

disembuhkan.

Jumlah peserta KB pada tahun 2005 sebanyak 44.500 akseptor atau sekitar 73,82 %

dari 60.279 pasangan usia subur, mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun

2004 yang hanya mencapai 56,37 %. Tahun 2006 Jumlah peserta KB meningkat menjadi

44.675 akseptor atau 73,55 % dari 60.739 pasangan usia subur, pada tahun 2007,

pencapaian aksektor peserta KB Aktif mencapai 44.786 peserta atau 71,91 % dari

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-30

Pasangan usia Subur 62.276 pasangan. Pada tahun 2008, peserta KB Aktif mencapai

44.819 peserta atau 70,68 % dari Pasangan Usia Subur 63.410 pasangan.

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

2005 2006 2007 2008

KB Aktif

PUS

2005 2006 2007 2008

KB Aktif 44,500 44,675 44,786 44,819

PUS 60,279 60,739 62,276 63,410

Gambar 2.7 : Grafik perkembangan Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur di Kabupaten Ogan Ilir (2005-2008)

Tabel II.21

Perkembangan indikator kinerja kesehatan penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 - 2008

Indikator Kinerja Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil 9.304 9.455 9.283 9.673

Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 71,18 % 87,2 % 85,0 % 80,12 %

Pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir 8.354 bayi 8.587 bayi 7.529 bayi 7.750 bayi

Penempatan Bidan Desa 159 orang 166 orang 230 orang 362 orang

Jumlah Polindes 86 buah 100 buah 110 buah 144 buah

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 bayi kelahiran hidup 35,11 bayi 13 bayi 23 bayi 0 bayi

Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan per 100.000 ibu

15 org/ 100.000

32 org/ 100.000

9 org/ 100.000

7,31 org/ 100.000

Angka Harapan Hidup :

- Total - Laki-Laki - Perempuan

64,8 thn

63,3 thn

66,2 thn

65,1 thn

62,5 thn

66,9 thn

65,1 thn

62,5 thn

66,9 thn

65,1 thn

62,5 thn

66,9 thn

Jumlah BALITA bergizi buruk 3 orang 0 7 orang 8 orang

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-31

b.Tenaga Kesehatan

Pembangunan sarana kesehatan yang telah dilakukan hingga saat ini, akan kurang

manfaatnya apabila tidak diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga medis yang

bertugas di dalamnya. Oleh karena itu hingga tahun 2009 telah dilakukan penambahan

20 orang dokter umum, 6 orang dokter gigi, 244 orang bidan dan 127 orang tenaga

Bidan. Hingga tahun 2009 tenaga kesehatan yang ada adalah Dokter Spesialis yang ada 3

orang (konsulen), Dokter Umum sebanyak 34 orang Dokter Umum, 11 Dokter Gigi, 145

orang Perawat Umum, 31 Perawat Gigi, Bidan PNS 237 orang, Bidan PTT 134 orang,

Bidan TKS 51 orang, Asisten Apoteker 17 orang, Apoteker 2 orang, Strata-2 Kesehatan 2

orang, dan 55 orang Sarjana Kesehatan Masyarakat. Perkembangan kemajuan tenaga

kesehatan tahun 2005 sampai 2009 tampak pada gambar grafik berikut.

0

10

20

30

40

2005 2006 2007 2008 2009

Dokter Umum

Dokter Gigi

2005 2006 2007 2008 2009

Dokter Umum 14 17 24 29 34Dokter Gigi 5 8 12 9 11

Gambar 2.8 Grafik perkembangan Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi di Kabupaten Ogan Ilir (2005-2009)

Dari seluruh jumlah Tenaga Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan

terutama kepada Ibu Hamil dan Ibu menyusui dalam Kabupaten Ogan Ilir adalah Bidan,

maka Penempatan bidan di Kabupaten, Puskesmas, PUSTU maupun Poskesdes/Polindes

adalah 151 orang (150 orang sebagai bidan desa) tahun 2004 menjadi 153 orang (152

orang bidan desa) pada tahun 2005, kemudian pada tahun 2006 jumlah tenaga Bidan

ditingkatkan menjadi 205 orang (166 orang bidan desa), tahun 2007 menjadi 206 orang

(203 Bidan desa) serta pada tahun 2008 jumlah bidan mencapai 374 orang (362 orang

bidan desa), serta dengan penambahan PNS baru tahun 2009 ini jumlah bidan di desa

akan bertambah menjadi 397 orang dari 377 orang bidan).

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-32

050

100150200250300350400450

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Perawat

Bidan

2004 2005 2006 2007 2008 2009Perawat 70 74 69 67 153 201Bidan 151 153 205 206 374 397

Gambar 2.9 : Grafik perkembangan Tenaga Perawat dan

Bidan di Kabupaten Ogan Ilir (2004-2009)

c.Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pada awal tahun 2010, telah dilakukan peningkatan status PUSTU sebanyak 3

unit yaitu : Pustu KTM Sungai Rambutan, Pustu Sritanjung, dan Pustu Talang Aur,

menjadi 3 PUSKESMAS, sehingga Kabupaten Ogan Ilir sudah memiliki 24 Puskesmas, 18

Puskesmas Pembantu, 171 Poskesdes, 1 rumah bersalin, 15 Tempat Praktek Dokter, 14

Apotik/Toko Obat, dan 373 Posyandu.

2005 2006 2007 2008 2009 2010

PUSKESMAS 10 19 19 21 21 24

PUSTU 27 21 21 23 21 18

POSKESDES 86 90 110 144 171 171

JUMLAH 123 130 150 188 213 213 Gambar 2. 10 Grafik perkembangan sarana Puskesmas, Pustu dan Poskesdes di Kabupaten Ogan Ilir (2005-2010)

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-33

2.3.4 Pendidikan

a. Mutu Pendidikan

Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten Ogan Ilir mulai

menampakkan perbaikan. Oleh karenanya berbagai kegiatan prioritas diarahkan untuk

dapat menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak pada usia sekolah di tingkat

pendidikan dasar dan menengah, maupun percepatan pemberantasan buta huruf melalui

jalur pendidikan formal dan non formal.

Kondisi tingkat pendidikan penduduk umur di atas 10 tahun di Kabupaten Ogan

Ilir tahun 2005 menunjukkan bahwa golongan tertinggi adalah golongan tidak tamat SD

mencapai 109.031 orang (38,75 %), kemudian diikuti golongan tamat SD sebesar 94,766

orang (33,68 %), tamat SLTP mencapai 31.035 orang (11,03 %), tamat SMA sebesar

44.625 orang (15,86 %) dan terkecil adalah tamatan perguruan tinggi yang hanya

mencapai 1.913 orang (0,68 %) dengan total anak usia sekolah 281.372 orang.

Kemudian pada tahun 2006 kondisi tingkat pendidikan penduduk umur di atas 10

tahun di Kabupaten Ogan Ilir menunjukkan bahwa golongan tertinggi adalah golongan

tidak tamat SD mencapai 121.200 orang atau 42,09 %, kemudian diikuti golongan tamat

SD sebanyak 103.606 orang atau 35,98 persen serta tamat SLTP mencapai 33.633 orang

atau 11,68 %, tamat SMA sebanyak 25.743 orang atau 8,94 % dan terkecil adalah

tamatan perguruan tinggi yang hanya mencapai 1,3 % atau sebanyak 3.743 orang dari

total anak usia sekolah tahun 2006 yang mencapai 287.953 orang. Pada tahun 2007,

kondisi tingkat pendidikan penduduk umur di atas 10 tahun di Kabupaten Ogan Ilir

menunjukkan bahwa golongan tertinggi adalah golongan tamat SD mencapai 141.228

orang atau 40,50 %, kemudian diikuti golongan tidak tamat SD sebanyak 79.086 orang

atau 22,68 % serta tamat SLTA mencapai 68.862 orang atau 19,74 %, tamat SLTP

sebanyak 54.936 orang atau 15,75 % dan terkecil adalah tamatan perguruan tinggi yang

hanya mencapai 1,3 % atau sebanyak 4.639 orang dari total anak usia sekolah 10 tahun

keatas tahun 2007 yang mencapai 348.751 orang. Pada tahun 2008, kondisi tingkat

pendidikan penduduk umur di atas 10 tahun di Kabupaten Ogan Ilir menunjukkan bahwa

golongan tertinggi adalah golongan tamat SD mencapai 136.316 orang atau 37,85 %,

kemudian diikuti golongan tidak tamat SD sebanyak 86.003 orang atau 23,88 %, tamat

SLTP mencapai 67.240 orang atau 18,67 %, tamat SLTA sebanyak 60.613 orang atau

16,83 % dan terkecil adalah tamatan perguruan tinggi yang hanya mencapai 2,77 % atau

sebanyak 9.976 orang dari total anak usia sekolah 10 tahun keatas tahun 2008 yang

mencapai 360.148 orang.

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-34

0

10

20

30

40

50

2005 2006 2007 2008

Tdk tamat SD/MITamat SD/MITamat SLTP/MTsTamat SLTA/MATamat PT

2005 2006 2007 2008

Tdk tamat SD/MI 38.75% 42.09% 22.68% 23.88%Tamat SD/MI 33.68% 35.98% 40.50% 37.85%Tamat SLTP/MTs 11.03% 11.68% 15.75% 18.67%Tamat SLTA/MA 15.86% 8.94% 19.74% 16.83%Tamat P Tinggi 0.68% 1.31% 1.33% 2.77%

Gambar 2.11. Grafik Perkembangan Tingkat Pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas Kab. Ogan Ilir tahun 2005-2008

Dari grafik diatas tampak bahwa terjadi pergeseran tingkat pendidikan penduduk

dari terbesar tidak tamat SD/MI pada tahun 2005, menjadi terbesar tamat SD/MI pada

tahun 2008, begitu juga terjadinya peningkatan tingkat pendidikan tingkat Tamat

SLTP/MTs dari 11,03 % tahun 2005 menjadi 18,67 %, dan tingkat Tamat SLTA/MA dari

15,86 % tahun 2005 meningkat menjadi 16,83 % pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat rata-rata pendidikan penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan.

Hingga tahun 2009, kinerja pendidikan dasar terus memperlihatkan sejumlah

perbaikan, antara lain pada tahun 2004 RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS) ANAK USIA 15

TAHUN KEATAS adalah 6,5 tahun atau rata-rata penduduk usia 15 tahun keatas baru

mengenyam pendidikan di kelas 1 SLTP, mengalami peningkatan menjadi 6,6 tahun pada

tahun 2005. Pada tahun 2006 rata-rata lama sekolah meningkat menjadi 6,7 tahun serta

pada tahun 2007 meningkat tajam menjadi 7,3581 tahun atau rata-rata penduduk usia

diatas 15 tahun sudah mengenyam pendidikan di kelas 2 SLTP, kemudian berdasarkan

angka sangat sementara BPS Rata-rata Lama Sekolah tahun 2008 meningkat menjadi

7,3645 tahun.

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-35

6

6.5

7

7.5

8

2005 2006 2007 2008 2009

RLS

2005 2006 2007 2008 2009RLS 15 TH 6.6 6.7 7.3581 7.3645 7.58 Gambar 2.12 : Grafik perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Penduduk 15 thn keatas Kab. Ogan Ilir (2004-2008)

Angka Partisipasi Murni (APM) bersekolah jenjang pendidikan SD sederajat

pada tahun 2005 mencapai 70,98 %, pendidikan SLTP mencapai 48,70 % dan jenjang

pendidikan SLTA mencapai 23,15 %. Angka Partisipasi Murni (APM) bersekolah jenjang

pendidikan SD sederajat pada tahun 2006 mencapai 72,88 %, pendidikan SLTP mencapai

54,70 % dan jenjang pendidikan SLTA mencapai 27,50 %. Angka Partisipasi Murni (APM)

bersekolah jenjang pendidikan SD sederajat pada tahun 2007 mencapai 75,22 %,

pendidikan SLTP mencapai 55,59 % dan jenjang pendidikan SLTA mencapai 30,10 %.

Angka Partisipasi Murni (APM) bersekolah jenjang pendidikan SD sederajat pada tahun

2008 mencapai 96,86 %, pendidikan SLTP mencapai 91,91 % dan jenjang pendidikan

SLTA mencapai 49,21 %.

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

2005 2006 2007 2008

APM SLTA

APM SLTP

APM SD

APM 2005 2006 2007 2008

SD Sederajat 70,98 72,88 75,22 96,86 SLTP Sederajat 48,70 54,70 55,59 91,91 SLTA Sederajat 23,15 27,50 30,10 49,21

Gambar 2.13 : Grafik perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SD, SLTP dan SLTA sederajat (2005-2008)

Pada tahun 2004/2005, Angka Putus Sekolah di Kabupaten Ogan Ilir adalah 1,95 %

untuk tingkat SD/MI, 4,43 % untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, dan 8,01 % untuk

jenjang pendidikan SMA/SMK/MA dari masing-masing total siswa setiap jenjang

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-36

pendidikan. Kemudian Pada tahun 2005/2006, Angka Putus Sekolah di Kabupaten Ogan

Ilir adalah 3,33 % untuk tingkat SD/MI, 5,22 % untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, dan

8,76 % untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA dari masing-masing total siswa setiap

jenjang pendidikan. Terjadinya peningkatan angka putus sekolah sebagai dampak krisis

ekonomi dan kenaikan harga BBM tahun 2005.

Pada tahun 2006/2007 Capaian persentase Jumlah anak putus sekolah pada tingkat

dan jenjang SD/MI terhadap Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MI

pada tahun ajaran sebelumnya, yaitu terdapat 79 siswa SD sederajat yang putus sekolah

dari 49.636 siswa SD sederajat dikali 100 % adalah : 0,16 %. Capaian persentase Jumlah

anak putus sekolah pada jenjang SMP/MTs terhadap Jumlah siswa pada jenjang SMP/MTs

pada tahun ajaran 2006/2007, yaitu terdapat 115 siswa SMP sederajat yang putus

sekolah dari 15.432 siswa SMP sederajat dikali 100 % adalah : 0,75 %. Capaian

persentase Jumlah anak putus sekolah pada jenjang SMA/MA/SMK terhadap Jumlah

siswa pada jenjang SMA/MA/SMK pada tahun ajaran 2006/2007, yaitu terdapat 4 siswa

SMA sederajat yang putus sekolah dari 9.048 siswa SMA sederajat dikali 100 % adalah :

0,04 %.

0

2

4

6

8

10

2005 2006 2007 2008

APS SD/MI

APS SLTP/MTs

APS SLTA/MA

2005 2006 2007 2008

Putus sekolah SD/MI 1.95 3.33 0.16 0.12Putus sekolah SLTP/MTs 4.43 5.22 0.75 0.55

Putus sekolah SLTA/MA 8.01 8.76 0.04 1.31 Gambar 2.14 : Grafik Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI,

SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005-2008

Pada tahun 2008, Capaian persentase Jumlah anak putus sekolah pada tingkat dan

jenjang SD/MI mencapai 64 orang dari Jumlah siswa jenjang SD/MI pada tahun

2007/2008 sebanyak 51.418 siswa adalah 0,12 %, Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

pada jenjang SMP/MTs mencapai 98 siswa daru Jumlah siswa pada tingkat yang sama

dan jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 17.916 siswa, adalah :

0,55 %, dan Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA pada jenjang SMA/MA/SMK adalah

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-37

127 siswa dari Jumlah siswa pada jenjang SMA/MA/SMK pada tahun ajaran 2007/2008

yang mencapai 9.667 siswa, adalah : 1,31 %.

Dari grafik diatas tampak bahwa angka putus sekolah dari tahun ke tahun di

Kabupaten Ogan Ilir terus mengalami penurunan, hal ini menunjukkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya sekolah dan semakin murahnya biaya pendidikan membuat

peserta didik tidak akan meninggalkan sekolahnya.

Capaian kinerja Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten Ogan Ilir usia 15 tahun

keatas tahun 2005 meningkat dari 93,78 persen atau penduduk yang masih Buta Huruf

mencapai 6,22 % (atau 15.250 orang masih Buta Huruf dari 245.179 jiwa penduduk usia

15 tahun keatas), menjadi 95,2 persen pada tahun 2006 atau penduduk Buta Huruf

tahun 2006 sebesar 4,8 % (atau 12.042 orang masih Buta Huruf dari 250.890 jiwa

penduduk usia 15 tahun keatas), sedangkan Angka Melek Huruf Nasional baru mencapai

90,4 % atau Buta Huruf Nasional 9,6 %. Pada tahun 2007, Capaian kinerja Melek Huruf

Penduduk usia 15 tahun ke atas dari Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yaitu

231.336 orang usia 15 tahun keatas yang bisa baca tulis dari 238.000 orang adalah 97,20

%, atau dengan kata lain capaian kinerja Buta Huruf penduduk usia 15 tahun keatas

tahun 2007 adalah 2,80 % atau masih 6.664 orang. Pada tahun 2008 Capaian kinerja

Melek Huruf Penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat baca tulis 298.036 orang dari

Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas 300.256 jiwa, adalah 99,26 %, atau dengan kata

lain capain kinerja Buta Huruf penduduk usia 15 tahun keatas tahun 2008 adalah 1,74 %

atau sekitar 2.220 orang yang masih buta huruf di Kabupaten Ogan Ilir. Jumlah buta

huruf terbanyak terdapat di Kecamatan Rantau Panjang 260 orang, Indralaya Utara 200

orang, Tanjung Raja 186 orang, Pemulutan Selatan 160 orang, dan Kec. Rantau Alai

sebanyak 140 orang dan beberapa kecamatan lainnya.

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2005 2006 2007 2008

BUTA HURUF (JIWA)

2005 2006 2007 2008Angka Buta Huruf (%) 6,22% 4,80% 2,80% 1,74%Jumlah Buta Huruf (jiwa) 15.250 12.042 6.664 2.220 Gambar 2.15 Grafik Perkembangan Angka Buta Huruf, penduduk usia 15 tahun keatas Kab. Ogan Ilir tahun 2005-2008

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-38

b. Tenaga Pendidik

Pada tahun 2008, jumlah guru SD/MI Negeri 3.620 orang dan guru swasta

sebanyak 375 orang, sedangkan guru SMP/MTs sebanyak 1.080 orang Negeri dan 1.161

orang guru swasta, guru SMA/SMK/MA sebanyak 486 orang Negeri dan 620 orang guru

swasta. Sehingga total tenaga pendidik tahun 2008 mencapai 5.186 orang guru sekolah

negeri dan 2.156 orang guru sekolah swasta. Jumlah murid tahun 2008 adalah 79.203

siswa terdiri dari 64.425 siswa sekolah negeri dan 14.778 siswa sekolah swasta dengan

rincian : untuk tingkat SD/MI Negeri/Swasta sebanyak 50.136 orang (46.093 siswa

sekolah negeri dan 4.043 siswa sekolah swasta), tingkat SMP/MTs negeri/swasta

sebanyak 19.346 orang (12.996 siswa sekolah negeri dan 6.350 siswa sekolah swasta),

untuk tingkat SMA/SMK/MA Negeri/Swasta sebanyak 9.721 orang (5.336 siswa sekolah

negeri dan 4.385 siswa sekolah swasta). Sampai saat ini jumlah pendidikan Taman

kanak-kanak mencapai 4 unit TK Negeri dan 29 unit TK Swasta, dengan jumlah murid 48

sekolah negeri dan 1.759 sekolah swasta, jumlah Guru Negeri sebanyak 31 orang dan 83

orang guru swasta. Sedangkan untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini

berjumlah 273 sekolah semuanya dikelola oleh Tim Penggerak PKK Desa dengan jumlah

siswa sebanyak 7.804 orang dan tenaga pengajar sebanyak 694 orang

Pertumbuhan tenaga guru sekolah negeri di Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005

sampai tahun 2008 mencapai 78,70 % dan sekolah swasta mencapai 267 %, seperti

tampak pada tabel berikut.

Tabel II.22

Perkembangan Jumlah Tenaga Guru di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2008

TINGKATAN SEKOLAH 2005 2006 2007 2008 Pertum-buhan

SD/MI : Negeri 1.968 3.478 2.892 3.620 83,94 %

Swasta 124 127 275 375 202 %

SMP/MTs: Negeri 650 729 1.962 1.080 66,15 %

Swasta 157 177 1.272 1.161 639 %

SMA/MA/SMK: Negeri 284 252 469 486 71,12 %

Swasta 306 298 589 620 102 %

Negeri 2.902 4.459 5.323 5.186 78,70 % Jumlah

Swasta 587 602 2.136 2.156 267 % Sumber : Diolah dari LKPJ dan LPPD tahun 2005-2008

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-39

Tabel II.23

Rasio Jumlah Murid dan Guru TAHUN NO URAIAN

2005 2006 2007 2008 2009 Rasio Guru-Murid 1 TK 2 SD/MI 15 16 15 15 15 3 SLTP/MTS 10 9 9 8 4 SMA/SMK/ALIYAH 15 14 13 12

Sumber; Hasil Analisis

Tabel II.24 Rasio Jumlah Murid dan Sekolah

TAHUN NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009

Rasio Sekolah-Murid 1 TK 2 SD/MI 15 15 16 15 15 3 SLTP/MTS 10 10 9 9 8 4 SMA/SMK/ALIYAH 15 14 13 12 12 Sumber; Hasil Analisis C. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Selama tahun 2005 sampai 2009 telah terjadi penambahan jumlah gedung

sekolah sebanyak 74 unit sekolah negeri dan 70 unit sekolah swasta, meliputi SD Negeri

bertambah 15 unit, SLTP Negeri bertambah 43 unit dan penambahan SMA Negeri

sebanyak 13 unit serta SMK Negeri sebanyak 3 unit, tampak pada tabel berikut.

Tabel II.25 Perkembangan jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2010

TINGKATAN SEKOLAH 2005 2006 2007 2008 2009 Penambahan sekolah

SD/MI : Negeri 275 257*) 259 268 272 15 unit Swasta 25 23 25 26 24 9 unit SMP/MTs : Negeri 22 32 55 60 65 43 unit Swasta 10 48 49 49 49 39 unit SMA/MA : Negeri 9 10 16 18 22 13 unit Swasta 12 12 26 30 31 19 unit SMK : Negeri 0 0 1 2 3 3 unit Swasta 1 1 1 3 4 3 unit

Negeri 289 295 337 348 363 74 unit Jumlah

Swasta 39 36 101 108 108 70 unit

Keterangan : *) regrouping.

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-40

2.3.5 Kesejahteraan Sosial

a. Indek Pembangunan Manusia

Indikator yang digunakan dalam menilai kesejahteraan sosial adalah indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Komponen IPM mencakup tiga elemen yakni harapan hidup

(tahun) yang menghasilkan indek harapan hidup, angka melek huruf (%) dan rata-rata

lama sekolah (tahun) yang menghasilkan indeks pendidikan serta pengeluaran riil

perkapita yang disesuaikan (000 Rp) yang menghasilkan indek daya beli.

Pembangunan Sumber Daya Manusia pada dasarnya merupakan pembangunan

manusia sebagai subyek, obyek dan penikmat pembangunan. Manusia yang selanjutnya

disebut sebagai penduduk dan sesuai dengan kepentingannya dibedakan atas jenis

kelamin (laki-laki dan perempuan), dan kelompok umur (anak-anak, remaja, pemuda,

usia produktif dan usia lanjut). Manusia dalam populasi yang besar disebut masyarakat.

Pembangunan SDM lebih dititikberatkan pada pembangunan agama dan moral, etika

bertingkah laku, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk memberikan

gambaran tentang dampak dari pembangunan manusia, sekaligus dapat memberikan

gambaran tentang presentase pencapaian terhadap sasaran ideal, termasuk ukuran-

ukuran pendidikan, kesehatan dan tingkat kemiskinan (ekonomi terutama tingkat daya

beli) masyarakat. IPM secara tidak langsung digunakan untuk melihat besarnya

keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh suatu pemerintahan, baik pada

tingkat nasional maupun pada tingkat pemerintahan di daerah utamanya adalah

pembangunan manusia. Pada tahun 2005 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ogan

Ilir mencapai 66,04 berada pada peringkat 13 dari 14 Kabupaten/Kota di Sumatera

Selatan. Kemudian pada tahun 2006 meningkat menjadi 67,31, dan pada tahun 2007

meningkat kembali menjadi 68,17. Kemudian pada tahun 2008 IPM Kabupaten Ogan Ilir

juga mengalami peningkatan menjadi 68,67, serta pada tahun 2009 Angka IPM menjadi

69,23.

Pada tahun 2005 Usia Harapan Hidup (UHH) mencapai 64,80 tahun, mengalami

peningkatan menjadi 65,10 tahun pada tahun 2006, sedangkan rata-rata UHH tahun

2007 mencapai 65,40 tahun, dan pada tahun 2008 rata-rata Usia Harapan Hidup

penduduk Kabupaten Ogan Ilir sudah mencapai 65,68 tahun, begitu juga pada tahun

2009 Angka UHH penduduk Kabupaten Ogan Ilir meningkat menjadi 65,98 tahun. Dengan

demikian selama kurun waktu 5 tahun telah mampu meningkatkan tingkat UHH

Masyarakat Ogan Ilir dari 64,80 tahun pada tahun 2005 menjadi 65,98 tahun pada tahun

2009 atau selama kurun waktu 5 tahun lalu terjadi peningkatan Usia Harapan Hidup

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-41

sebesar 1,18 tahun. Gambar berikut menunjukkan Grafik kemajuan Angka Indeks

Pembangunan Manusia Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai tahun 2009.

Tabel II.26

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2005 sampai 2009

Tahun Usia Harapan

Hidup Angka Melek

Huruf Rata-rata Lama

Sekolah Daya Beli

(Rp)

Nilai IPM

2005 64,80 94,20 6,60 595.000 66,04

2006 65,10 97,20 6,70 599.700 67,31

2007 65,40 97,24 7,36 602.320 68,17

2008 65,68 97,32 7,46 605.490 68,67

2009 65,98 97,62 7,58 609.235 69,23

2005 2006 2007 2008 2009IPM 66,04 67,31 68,17 68,67 69,23

Gambar 2.16. Kemajuan Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai 2009

RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS) penduduk USIA 15 TAHUN KEATAS pada tahun

2005 adalah 6,6 tahun atau rata-rata penduduk usia 15 tahun keatas baru mengenyam

pendidikan di kelas 1 SLTP, kemudian pada tahun 2006 meningkat menjadi 6,7 tahun,

serta tahun 2007 meningkat menjadi 7,36 tahun atau rata-rata penduduk usia diatas 15

tahun sudah mengenyam pendidikan di kelas 2 SLTP.

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-42

2005 2006 2007 2008 2009Usia H Hidup 64,8 65,1 65,4 65,68 65,98

Gambar 2.17. Kemajuan Rata-rata Usia Harapan Hidup Penduduk Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai 2009

2005 2006 2007 2008 2009

R Lama Sekolah 6,6 6,7 7,3581 7,3645 7,58 Gambar 2.18. Kemajuan Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Kabupaten Ogan

Ilir dari tahun 2005 sampai 2009

Kemudian pada tahun 2008 Rata-rata Lama Sekolah meningkat menjadi

7,46 tahun dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 7,58 tahun. Dengan

demikian selama tahun 2005-2009 terjadi peningkatan rata-rata lama Sekolah

penduduk usia 15 tahun keatas dari 6,6 tahun menjadi 7,58 tahun atau

meningkat sebesar 1,02 tahun.

b. Penduduk Miskin

Menurut Data BPS Kabupaten Ogan Ilir, pada tahun 2005 jumlah penduduk

miskin mencapai 85.500 jiwa atau 23,75 %. Pada tahun 2005 telah disalurkan

pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 29.845 KK warga miskin yang

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-43

disalurkan melalui Kantor Pos dan Giro. Pada tahun 2006, Data BPS menyatakan bahwa

jumlah penduduk Miskin di Kabupaten Ogan Ilir berjumlah 29.212 KK atau 31,86 %

terdiri dari KK Miskin sebanyak 14.349 KK dan KK Sangat Miskin sebanyak 14.863 KK,

dengan jumlah jiwa sebanyak 121.390 jiwa atau 33,23 %. Penduduk miskin tahun 2006

terbanyak berada di bantaran sungai Ogan yaitu mereka yang berada di Kecamatan

Kecamatan Rantau Panjang sebanyak 60,04 %, Pemulutan Selatan sebanyak 56,87 %,

Kecamatan Rantau Alai 53,80 % dan penduduk di Kecamatan Sungai Pinang sebanyak

52,46 %. Sedangkan jumlah penduduk miskin paling sedikit terdapat di Kecamatan

Tanjung Batu dengan jumlah 6,35 %, Kecamatan Payaraman sebanyak 15,09 %, dan

penduduk Kecamatan Indralaya Selatan sebanyak 17,47 %. Pada tahun 2007, jumlah

penduduk miskin mencapai 79.600 jiwa atau turun menjadi 21,57 %. Angka garis

kemiskinan di Kabupaten Ogan Ilir dari sisi pendapatan yang dikeluarkan oleh BPS pada

tahun 2007 adalah Rp. 197.403,- per kapita per bulan. Pada tahun 2008, angka

sementara BPS menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin Kabupaten Ogan Ilir

mencapai 20,25 % atau 76.660 jiwa turun dibandingkan angka penduduk miskin tahun

2007 yang mencapai 21,57 %. Hal ini sejalan dengan peningkatan pendapatan

masyarakat dari Rp. 6.819.212,- tahun 2007 menjadi Rp. 7.723.491,- pada tahun

2008, dan Rp. 8.457.402,- pada tahun 2009. Pada tahun 2009, angka sementara BPS

menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin Kabupaten Ogan Ilir tahun 2009 adalah

17,34 % atau 72.274 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 masih mencapai 20,25 % atau

76.660 jiwa, juga turun jika dibandingkan angka penduduk miskin tahun 2007 yang

mencapai 21,57 %.

2005 2006 2007 2008 2009Angka Kemiskinan 23,75% 33,23% 21,57% 20,25% 17,34%

Gambar 2.19 :Grafik Perkembangan Angka Kemiskinan Penduduk Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-44

2005 2006 2007 2008 2009Angka Kemiskinan 85.500 121.390 79.600 76.660 72.274

Gambar 2.20 : Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 – 2009

2.4 PRASARANA DAN SARANA DAERAH

2.4.1 SARANA DAN PRASARANA EKONOMI

a. Jalan dan Jembatan

Kabupaten Ogan Ilir dilewati oleh jalan negara dan jalan provinsi selain jalan

kebupaten dan jalan desa. Panjang jalan negara (JALAN LINTAS TIMUR dan JALAN

LINTAS TENGAH) yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir adalah sepanjang 61,38 km,

tersebar di Kecamatan Indralaya sepanjang 23,30 km, Kecamatan Indralaya sepanjang

12,10 km, Kecamatan Indralaya Selatan sepanjang 8,20 km, Kecamatan Tanjung Raja

sepanjang 12,60 km dan melintasi Kecamatan Sungai Pinang sepanjang 5,18 km menuju

ke perbatasan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sedangkan Jalur Lintas

Tengah dimulai dari Simpang Timbangan Indralaya sampai desa Bakung Kecamatan

Indralaya Utara di perbatasan Kabupaten Muara Enim. Jalan provinsi yang melintasi

wilayah Kabupaten Ogan Ilir adalah sepanjang 118,41 km, sedangkan panjang jalan

kabupaten adalah 791,52 km tersebar di 16 kecamatan yang meliputi jalan kabupaten,

dan jalan desa sepanjang 298,15 km.

Panjang ruas jalan baru yang telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Ogan

Ilir mulai tahun 2006 sampai 2009 adalah sebanyak 65 ruas jalan baru dengan total

panjang 320,95 km, dengan rincian :

(1) pada tahun 2006 sebanyak 23 ruas sepanjang 157,53 km,

(2) pada tahun 2007 telah dibangun 18 ruas sepanjang 100,12 km,

(3) pada tahun 2008 telah dibangun 19 ruas sepanjang 53,00 km.

(4) pada tahun 2009 telah dibangun 5 ruas sepanjang 10,30 km.

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-45

2005 2006 2007 2008 2009Pjg Jalan Kab 535,01 633,00 733,12 786,12 803,42 Pjg Jalan di Kab 714,29 1.103,14 1.203,26 1.256,26 1.281,36

Gambar 2.21 Grafik Perkembangan Panjang Jalan (km) di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 sampai 2009

2005 2006 2007 2008 2009Jumlah Jembatan 82 104 128 171 182 Panjang Jembatan (m) 1.383 1.668 1.970 2.474 2.681,5

Gambar 2.22 : Grafik Perkembangan Jumlah dan Panjang Jembatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2005 sampai 2009

Jumlah jembatan yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir Pada tahun 2005 jumlah

jembatan mencapai 82 buah dengan panjang jembatan 1.383 meter, pada tahun 2006

jumlah jembatan sebanyak 104 buah dengan panjang 1.668 meter, pada tahun 2007

menjadi sebanyak 128 buah dengan panjang 1.970 meter, sedangkan pada tahun 2008

bertambah sebanyak 43 buah jembatan sehingga menjadi 171 buah jembatan dengan

panjang 2.474 meter. Tahun 2009 jumlah jembatan baru bertambah sebanyak 11 buah

dengan panjang jembatan 207 meter, sehingga total jumlah jembatan pada tahun 2009

adalah 182 buah dengan total panjang jembatan 2.681 meter.

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-46

b.Listrik

Kabupaten Ogan Ilir ini mendapat pelayanan jaringan listrik dari PT PLN

(Persero) Ranting Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Cabang Palembang. Dari tahun 2005,

PT PLN (Persero) Ranting Indralaya terus melakukan peningkatan pelayanan, hal ini

antara lain ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan dan jaringan

distribusi. Jaringan listrik yang telah dibangun melalui Dana APBD Kabupaten Ogan Ilir

TA 2005 di Desa Tanjung Miring, Sukananti dan Tangai mencapai 150 rumah tangga.

Pada tahun 2007 dilakukan koordinasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan

Uap Air yang diselesaikan pada tahun 2008 dengan kapasitas 50 MW. Selain itu juga

telah dilakukan penambahan jaringan listrik baru yang menjangkau beberapa dusun

dalam desa serta fasilitas pemerintah kecamatan dan desa. Pelanggan energi listrik di

Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari segmen sosial, rumah tangga, bisnis, industri, dan

segmen publik yang jumlahnya pada tahun 2005 mencapai 30.492 pelanggan, tahun

2006 menjadi 33.419 pelanggan, pada tahun 2007 meningkat menjadi 34.730

pelanggan, serta pada tahun 2008 meningkat menjadi 36.616 pelanggan, serta pada

tahun 2009 jumlah pelanggan listrik PLN bertambah menjadi 37.597 pelanggan. Pada

tahun 2005 Daya tersambung sebesar 30.994.900 Volt Ampere (VA) meningkat menjadi

34.347.750 Volt Ampere pada tahun 2006, tahun 2007 daya tersambung mencapai

36.446.950 Volt Ampere (VA), dan pada tahun 2008 Daya Tersambung menjadi

38.978.050 Volt Ampere, serta Daya Tersambung pada tahun 2009 mencapai 42.229.050

Volt Ampere. Sedangkan jumlah daya yang terjual pada tahun 2005 sebesar 6.472.896

KWH meningkat menjadi 8.634.838 KWH pada tahun 2006, pada tahun 2007 meningkat

menjadi 8.682.939 KWH, dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 9.784.627 KWH,

serta pada tahun 2009 daya terjual meningkat menjadi 10.852.191 KWH. Begitu juga

Gardu Tegangan Rendah sudah ditingkatkan dari 320 gardu tahun 2006 menjadi 348

gardu pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 Gardu TR tidak mengalami perubahan,

serta pada tahun 2009 Gardu Tegangan Rendah berjumlah 380 gardu.

Sistem jaringan dan transmisi yang tersedia saat ini belum seluruh desa yang

ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir terjangkau aliran listrik PLN, akan tetapi masih 34

desa yang belum menikmati jaringan listrik PLN. Desa-desa yang belum mendapat aliran

listrik umumnya terletak di perairan dan terisolir yang tersebar di 9 kecamatan yaitu :

Kecamatan Pemulutan Selatan, Pemulutan, Indralaya Utara, Indralaya, Rambang Kuang,

Rantau Alai, Pemulutan Barat, Sungai Pinang dan Kandis.

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-47

Tabel II.27.

Data Konsumen Listrik PLN dan Daya Tersambung pada Wilker PT PLN (Persero) Ranting Indralaya Ogan Ilir

Tahun 2008 - 2009

Tahun NO URAIAN 2008 2009

1 2

PERUSAHAAN Daya tersambung (VA) KWH

38.978.050 9.784.627

42.229.050 10.852.191

3 4 5 6 7

PELANGGAN Sosial Rumah Tangga Bisnis Industri Publik

Jumlah pelanggan

675

34.847 897 20 177

36.616

704

35.678 997 20 198

37.597 8 9 10

FAS JARINGAN Gardu Distribusi SUTM (KMS) SUTR (KMS)

244 418 348

257 422 380

Sumber : PT PLN (Persero) Ranting Indralaya Ogan Ilir, 2009-2010.

Tabel II.28

Data Desa-desa yang belum memperoleh aliran Listrik dari PT PLN (Persero) Ranting Indralaya Tahun 2008 – 2009

Sumber : Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kab Ogan Ilir, 2010.

Jumlah Desa yg belum dialiri listrik PLN NO Kecamatan Total Desa/

Kelurahan 2008 2009

1 Indralaya 20 1 2 Indralaya Utara 16 3 3 Indralaya Selatan 14 0 4 Pemulutan 25 7 5 Pemulutan Barat 11 1 6 Pemulutan Selatan 15 11 7 Tanjung Batu 21 0 8 Payaraman 13 0 9 Tanjung Raja 19 0 10 Sungai Pinang 13 3 11 Rantau Panjang 12 0 12 Muara Kuang 14 0 13 Rambang Kuang 13 4 14 Lubuk Keliat 10 0 15 Rantau Alai 13 3 16 Kandis 12

1 3 0 7 1 11 0 0 0 3 0 0 4 0 3 1 1

Jumlah 241 34 34

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-48

c. Air Bersih

Pelayanan Air Bersih dalam Wilayah Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2004

masih dikelola oleh PDAM Tirta Agung Kabupaten Ogan Ilir, kemudian pada tahun 2005

telah dilakukan penyerahan aset oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir kepada

Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir. Pada saat itu pelayanan air bersih dilakukan oleh

Pengelola Air Minum (PAM) pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Ogan

Ilir. Sejak tahun 2007 telah dikelola sendiri oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

TIRTA OGAN. Di tingkat kecamatan pelayanan Air Bersih dilayani oleh unit Instalasi

Kota Kecamatan (IKK) masing-masing kecamatan, antara lain terdapat di Indralaya,

Tanjung Seteko, Meranjat, Tanjung Batu, Seritanjung, Payaraman, Betung, Muara Kuang

dan Tanjung Raja. IKK ini melayani beberapa desa di sekitar. Di Kota Indralaya PDAM

Tirta Ogan melayani penduduk Kota Indralaya bersumber dari Intake air Sungai Kelekar

Indralaya dengan kapasitas produksi mencapai 20 liter/det dan Intake Tanjung Seteko

dengan kapasitas produksi mencapai 25 liter/detik. Jenis Intake Pengambilan Air (IPA)

yang ada bersumber dari Sumur Bor Air Dalam dan Air Sungai (IPAS). Pada tahun 2007

telah dilakukan perbaikan Instalasi Pengolahan Air di Betung Kecamatan Lubuk Keliat,

pemasangan mesin pompa Deepwell dengan kapasitas 7,5 liter/detik.

Tabel II.28.

Perkembangan pelayanan Air Bersih di Kab Ogan Ilir Tahun 2010

Kecamatan Unit Instalasi Kapasitas Produksi (ltr/det)

Rumah Tangga yang

dilayani

Jmlh desa/kel Cakupan

Pelayanan

1. Indralaya Tanjung Raya 10 Serai Indah 10

Tanjung Seteko 40 790 5

Tanjung Sejaro 2,5 120 4

2. Tanjung Batu Tanjung Batu 7,5 25 4 Seritanjung 10 488 8

3. Tanjung Raja Tanjung Raja 10 604 5 4. Sungai Pinang Sungai Pinang 40 1.069 9 5. Muara Kuang Muara Kuang -- Belum operasi

6. Indralaya Selatan Meranjat 15 223 4

7. Lubuk Keliat Betung 10 50 2 8. Payaraman Payaraman 7,5 38 2

8 Kecamatan 162,5 3.407 43

Sumber : PDAM Tirta Ogan Kabupaten Ogan Ilir, 2010.

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-49

Pada tahun 2008 telah dibangun Kantor Pusat PDAM Tirta Ogan yang terletak

di Tanjung Seteko Indralaya berdampingan dengan Unit Instalasi Pengambilan Air di

Sungai Kelekar Tanjung Seteko Indralaya. Unit IPA baru dibangun ini memiliki kapasitas

produksi 40 liter air per detik yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan air bersih

warga Kota Indralaya. Hingga saat ini warga Kota Indralaya sudah memperoleh

pelayanan air bersih dari 3 unit Intake pengambilan dan pengolahan air bersih yaitu :

Intake Tanjung Raya, Intake Serai Indralaya Indah dan Intake Tanjung Seteko.

Pada tahun 2005, Pelayanan Sarana Air Bersih masih dilayani oleh 7 unit

pengolahan air bersih dengan kapasitas produksi air bersih 102 liter per detik, jumlah

pelanggan mencapai 3.163 rumah tangga dan mencakup 23 desa dan kelurahan. Pada

tahun 2006 pelayanan dilakukan dengan 7 unit pengolahan air dengan kapasitas produksi

air bersih 102 liter per detik, jumlah pelanggan 3.563 rumah tangga (termasuk kota

Kayuagung) dan mencakup 23 desa dan kelurahan. Pada tahun 2007 peningkatan

pelayanan terjadi dengan 9 unit pengolahan air dengan kapasitas produksi air bersih 140

liter per detik, jumlah pelanggan 3.289 rumah tangga dan mencakup 29 desa dan

kelurahan. Pada tahun 2008 peningkatan pelayanan terjadi dengan 11 unit pengolahan

air dengan kapasitas produksi air bersih 160 liter per detik, jumlah pelanggan 3.666

rumah tangga dan mencakup 38 desa dan kelurahan. Kemudian pada tahun 2009

pelayanan air bersih PDAM TIRTA OGAN dilakukan sehingga jumlah unit pengolahan air

bersih menjadi 12 unit dengan kapasitas produksi 162,5 liter per detik, jumlah

pelanggan 3.407 rumah tangga yang mencakup 43 desa dan kelurahan.

d. Telekomunikasi

Sarana pelayanan pos dan telekomunikasi terdiri dari kantor pos dan giro

sebanyak 4 buah. Warung telekomunikasi sebanyak 190 buah dan telepon umum coin

sebanyak 3 buah

Pada tahun 2009, jumlah sambungan telepon di Kabupaten Ogan Ilir tercatat

sebanyak 2.285 SST, mengalami peningkatan sebesar 25,21 persen dibanding tahun 2008

yang sebanyak 1.825 SST. Kapasitas sentral hanya terdapat di tiga kecamatan, yaitu

Kecamatan Tanjung Batu, Tanjung Raja, dan Indralaya, di mana 58,55 persen berada di

Kecamatan Indralaya.

Pada tahun 2009 penggunaan telepon umum tidak lagi digunakan oleh

masyarakat ini dikarenakan sudah banyaknya masyarakat yang menggunakan

handphone, ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1

unit telepon umum, sedangkan pelanggan /pemakai internet mengalami peningkatan

34,25 persen menjadi 243 pelanggan di tahun 2009.

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-50

e. Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan merupakan salah satu fasilitas pendukung kawasan

permukiman, yang cenderung lebih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga. Maka pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut perlu dilakukan berdasarkan

pola-pola permukiman, dimana seminimal mungkin untuk tiap konsentrasi permukiman

yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir dapat dilayani oleh satu sarana perdagangan,

terutama untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan sehari-hari. Sebaran sarana

perdagangan di Kabupaten Ogan Ilir seperti terlihat pada tabel II.29

Tabel II.29 Sarana Perdagangan di Kabupaten Ogan Ilir

SARANA NO KECAMATAN NAMA PASAR DESA/KALANGAN Gedung (M2) Tanah (M2) Ket

1 2 3 4 5 6 1 Rantau Alai Lebung Bandung 465 1.600 2 Muara Kuang Muara Kuang 472 1.600

Suka Cinta 216 10.000

3 Lubuk Keliat Lubuk Keliat 56 10.000 Betung 120 30.000

Ketiau - -

Kasih Raja - - Cinta Manis 784 20.000

4. Rambang Kuang Tambang Rambang - -

Tanjung Bulan - -

Kuang Dalam 96 2.500 Tanjung Miring - -

5. Pemulutan Pemulutan Ulu 228 600

6. Pemulutan Barat Talang Pangeran 504 4.800 7. Pemulutan Selatan Sungai Lebung - -

8. Tanjung Batu Tanjung Batu 580 5.000

Sri Tanjung 96 10.000 Sri Bandung 64 375

Tanjung Tambak - -

Senuro 70 500 Tanjung Pinang 95 2.000

9. Payaraman Payaraman 504 4.400

Rengas - - Tebedak - -

Sri Kembang 130 2.400

Tanjung Lalang 100 10.000 10. Indralaya Pasar Indralaya - -

Terminal KM 32 - -

Muara Penimbung 165 1.200

11. Tanjung Raja Pasar Tanjung Raja 22.500 40.000 12. Indralaya Selatan Muara Meranjat 128 600

Meranjat Ilir 240 1.250

Sumber : Kantor Pasar Kabupaten Ogan Ilir, 2010.

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-51

2.5 PEMERINTAHAN UMUM

2.5.1 POLITIK

Tujuan Pembangunan Nasional seperti tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945

adalah : “Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, Ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan“,

memberikan pedoman umum tujuan pembangunan yang harus dilaksanakan oleh

daerah. Di dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

disebutkan bahwa: Tujuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat, pelayanan umum dan meningkatkan daya saing

daerah.

Kondisi politik di wilayah Kabupaten Ogan Ilir sampai tahun 2009 cukup baik dan

tidak ada menimbulkan gejolak dan komplik. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan

tumbuh dan berkembang dengan baik seluruh partai politik yang ditetapkan oleh

Pemerintah termasuk tumbuh dan berkembangnya cabang organisasi parpol dan

organisasi sosial kemasyarakatan lainnya. Jumlah Partai Politik yang ikut serta dalam

Pemilu 2009 ada sebanyak 44 Partai, sedangkan Partai Politik yang memperoleh jatah

kursi di DPRD Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 34 partai.

Kesadaran masyarakat dalam berpolitik telah diwujudkan dalam kegiatan

pemilihan anggota DPR, maupun pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung

pada tahun 2009 dengan angka partisipasi sebesar 75 %.

Tabel II.30 Partisipasi Penduduk dalam Pemilu

A. JUMLAH PEMILIH 269.813

b Surat Suara yang Sah 192.794

c Surat Suara yang tidak sah 9.761

d Pemilih yang menggunakan hak 202.555

e Pemilih yang tidak menggunakan hak 67.828

f Pemilih yang tak terdaftar tapi memilih 570

g Tingkat partisipasi (%) 75 %

Sumber : Sekretariat dewan Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

Page 52: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-52

Adapun jumlah anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 40 orang,

dengan komposisi asal partai politik anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir periode 2009-

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel II.31

Komposisi Anggota Dewan Kabupaten Ogan Ilir berdasarkan Partasi Politik dan jenis Kelamin di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2009

No Nama Partai Politik Laki-

Laki Perempuan Jumlah

1 Partai golkar 9 1 10

2 PDI Perjuangan 6 6

3 Partai Amanat Nasional 4 4

4 P. Persatuan Pembangunan 4 4

5 P. Demokrasi Kebangsaan 1 1 2

6 P. Keadilan Sejahtera 3 3

7 P. Gerakan Indonesia Raya 1 1

8 Partai Demokrat 3 3

9 Partai Hati Nurani Rakyat 3 3

10 Partai Bintang Reformasi 2 2

11 P. Perjuangan Indonesia Baru - 1 1

12 Partai Pelopor 1 1

Jumlah 37 3 40

Sumber : Sekretariat dewan Kab. Ogan Ilir Tahun 2009

Jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Ilir periode

tahun 2009 – 2024 yaitu sebanyak 37 orang. Seluruh anggota ini pada tanggal 18

September 2009, Setelah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri

Kayuagung.

Kemudian telah dibentuk 4 Komisi masing-masing Komisi I membidangi

Administrasi dan Pemerintahan, Komisi II membidangi Perekonomian dan Keuangan,

Komisi III membidangi Pembangunan, dan Komisi IV membidangi Kesejahteraan Rakyat.

Selanjutnya telah dibentuk pula 6 Fraksi DPRD masing-masing adalah :

1) Fraksi Partai Golkar

2) Fraksi PDI Perjuangan

3) Fraksi Partai Amanat Nasional

4) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

Page 53: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-53

5) Fraksi fraksi Keadilan Reformasi Demokrat Kebangsaan Indonesia Baru,

6) Fraksi Pelopor Hati Nurani Rakyat

2.5.2 Pemerintah

2.5.2.1 Kelembagaan

Untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor pemerintahan yang melekat dalam

tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, maka sampai dengan akhir tahun 2007

telah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah, berupa : Sekretariat Daerah, Sekretariat

DPRD, Inspektorat, 4 Badan, 14 Dinas serta 4 Kantor dalam Kabupaten Ogan Ilir yang

bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan sinergitas antar perangkat

pemerintah daerah guna mewujudkan pelayanan publik yang optimal, berlandaskan

prinsip transparansi, partisipasi, profesional dan akuntabel.

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka Urusan yang telah

dilaksanakan oleh Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir meliputi Urusan Wajib: 1) Urusan

Pendidikan, 2) Kesehatan, 3) Lingkungan Hidup, 4) Pekerjaan Umum, 5) Penataan

Ruang, 6) Perencanaan Pembangunan, 7) Perumahan, 8) Pemuda dan Olahraga, 9)

Penanaman Modal, 10) Koperasi dan UKM, 11) Kependudukan dan Catatan Sipil, 12)

Tenaga Kerja, 13) Ketahanan Pangan, 14) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak, 15) KB dan Keluarga Sejahtera, 16) Perhubungan, 17) Komunikasi dan

Informatika, 18) Pertanahan, 19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, 20)

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Kepegawaian dan

Persandian, 21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 22) Sosial, 23) Kebudayaan, 24)

Statistik, 25) Kearsipan, dan 26) Urusan Perpustakaan. Sedangkan urusan pilihan yang

dilaksanakan oleh Pemerintahan Daerah meliputi : 1) Urusan Kelautan dan Perikanan, 2)

Pertanian, 3) Kehutanan, 4) Energi dan Sumber Daya Mineral, 5) Pariwisata, 6) Industri,

7) Perdagangan, dan 8) Urusan Transmigrasi. Sebagai tindak lanjuti Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir

telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor : 20 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir.

Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir dalam menjalankan kewajibannya

selama tahun 2009, telah menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dengan

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yaitu dengan

Page 54: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-54

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor : 20 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Ogan Ilir, dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun

2007 tentang Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Bersama-sama DPRD Kabupaten

Ogan Ilir telah mensahkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 02/2008, Nomor

03/2008 dan Nomor 04/2008 tentang :

1. Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah, yang terdiri dari: Sekretaris

Daerah Kabupaten, 3 (tiga) Asisten Sekretaris, 11 (sebelas) Bagian Sekretariat

Daerah Kabupaten. Bagian yang dibentuk adalah :

1). Bagian Umum dan Protokol 2). Bagian Humas Komunikasi dan Informasi 3). Bagian Perlengkapan 4). Bagian Keuangan 5). Bagian Tata Pemerintahan 6). Bagian Pemerintahan Desa 7). Bagian Hukum 8). Bagian Organisasi dan Tata Laksana 9). Bagian Kesejahteraan Rakyat 10). Bagian Ekonomi 11). Bagian Pengendalian Pembangunan

Sekretariat DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Dewan, dibantu oleh :

1). Bagian Persidangan 2). Bagian Humas dan Publikasi 3). Bagian Umum

2. Pembentukan Organisasi Dinas Otonom Daerah sebanyak 15 Dinas Otonom

Daerah :

1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 4. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya 5. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 6. Dinas Perhubungan 7. Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup 8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 9. Dinas Sosial 10. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11. Dinas Koperasi dan UMKM, Industri dan Perdagangan 12. Dinas Pendapatan 13. Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga 14. Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 15. Dinas Peternakan dan Perikanan

3. Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah terdiri dari Inspektorat

Kabupaten, Lembaga Teknis Badan sebanyak 7 Satuan Kerja dan Lembaga

Page 55: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-55

No.Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase1 S3 1 0.022 S2 109 1.853 S1 1643 27.834 DIII 70 1.195 DII 1707 28.936 DI 37 0.637 SLTA 2130 36.098 SLTP 100 1.79 SD 104 1.76

5902 100

Teknis Kantor sebanyak 2 Satuan Kerja, serta 1 Unit Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja, yaitu :

1. Inspektorat Kabupaten

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

5. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

6. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

7. Badan Pertamanan dan Kebersihan Kota

8. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

9. Kantor Pengelolaan Pasar

10. Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah

11. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

2.5.2.2 Aparatur

Kondisi SDM atau PNS di Kabupaten Ogan Ilir berjumlah 5902 orang dengan

latarbelakang pendidikanbervariasi dari tingkat pendidikan SD sampai dengan S3 dengan

gambaran jumlah menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :

Tabel II.32

Jumlah dan Prosentase PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber : Badan Kepegawain dan Diklat Daerah, Tahun 2009

Pada tahun 2008, jumlah seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan

Ilir adalah 5.517 orang, yang terdiri dari: Golongan IV sebanyak : 791 orang, Golongan III

Page 56: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-56

sebanyak 3.574 orang, Golongan II sebanyak 1.091 orang, dan Golongan I sebanyak 61

orang. Perkembangan jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir

tampak pada Gambar Grafik berikut.

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

2005 2006 2007 2008 2009

TOTAL PNS

TH 2005 TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009PNS 4.142 4.137 5.229 5.517 5.902

Gambar 2.24 : Grafik Jumlah PNS dalam lingkungan Pemerintah Kab Ogan Ilir Tahun 2005-2009

2.6 Struktur dan Pola Ruang

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir dirumuskan antara lain :

1 Peningkatkan keterkaitan ekonomi dan ruang antara Kabupaten Ogan Ilir dengan

wilayah luar baik di dalam Provinsi Sumatera Selatan maupun luar wilayah propinsi

terutama pada kawasan yang berdekatan dengan Kota Palembang dalam konteks

Kawasan Metropolitan Palembang.

2 Peningkatan Aksesibilitas daerah yang relatif tertinggal melalui pengembangan

prasarana wilayah

3 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana dasar secara

terpadu dan merata di seluruh wilayah

4 Peningkatan upaya pelestarian lingkungan berupa kawasan perlindungan setempat

dan rawa konservasi untuk fungsi ekologis dan biologis

5 Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya di wilayah Kabupaten

Ogan Ilir dalam pengembangan perekonomian Daerah yang produktif dan Berdaya

Saing

Page 57: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-57

6 Pengembangan kawasan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah.

2.6 .1 Struktur Ruang

Prinsipnya pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir adalah :

1. Mengurangi ketimpangan antar bagian wilayah yang relatif lebih maju (terutama

di koridor jalan arteri primer Inderalaya – Tanjung Raja) dengan bagian wilayah

yang kurang berkembang yaitu wilayah bagian selatan kabupaten,

2. Meningkatkan integrasi wilayah secara spasial dengan pengembangan pusat-pusat

permukiman yang hirarkis dan pengembangan jaringan transportasi

3. Meningkatkan perekonomian wilayah melalui pengembangan kegiatan dengan

memanfaatkan potensi ruang.

Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Ogan Ilir dirumuskan baik dalam

konsep pengembangan tata ruang lingkup eksternal maupun internal wilayah.

konsep penataan ruang Kabupaten Ogan Ilir secara eksternal akan diarahkan

kepada :

7 Meningkatkan keterkaitan ekonomi dan ruang antara Kabupaten Ogan Ilir dengan

wilayah luar baik di dalam Provinsi Sumatera Selatan maupun luar wilayah

propinsi terutama pada kawasan yang berdekatan dengan Kota Palembang dalam

konteks Kawasan Metropolitan Palembang.

8 Pengembangan Kota Inderalaya sebagai ibukota Kabupaten Ogan Ilir dalam

menciptakan hubungan/keterkaitan ekonomi dan spasial dengan daerah luarnya.

9 Pengembangan sistem kota-kota yang berada pada jaringan jalan regional.

Konsep struktur tata ruang Kabupaten Ogan Ilir secara internal meliputi :

1. Diawali dengan memperkuat struktur kegiatan dan implikasi ruangnya bagi kota

pusat pertumbuhan yang relatif maju, seperti Kota Inderalaya, Tanjung Raja dan

Tanjung Batu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan kegiatan ekonomi

(jasa perdagangan, transportasi, pertanian)

2. Sementara itu, juga dilakukan pengembangan kota-kota kecil yang berfungsi

sebagai ibu kota kecamatan agar dapat lebih berfungsi sebagai pusat

pengembangan kecamatan.

3. Dalam jangka panjang diharapkan terjadi keterkaitan ekonomi dan sosial di

antara kota-kota tersebut yang secara sinergis akan menciptakan adanya

interaksi yang lebih besar yang berarti terciptanya satu kesatuan ekonomi dan

sosial yang lebih solid.

Page 58: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-58

.

2.6.2 Pola Ruang

Rencana pola pemanfaatan ruang Kabupaten Ogan Ilir meliputi rencana pola

pemanfaatan kawasan lindung dan rencana pola pemanfaatan kawasan budidaya.

a. Kawasan Lindung

Kawasan lindung di kabupaten Ogan Ilir terdiri dari kawasan perlindungan

setempat (sempadan sungai, rawa/waduk) dan kawasan cagar budaya

Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan yang diharapkan mampu mencegah

timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan melestarikan fungsi lindung kawasan

sempadan sungai. Kawasan perlindungan setempat, meliputi Kawasan Sempadan Sungai

di Kabupaten Ogan Ilir.

Penetapan kawasan ini didasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut :

· Garis sempadan sungai besar sekurang-kurangnya 100 m dari kiri kanan sungai

yang berada di luar permukiman.

· Garis sempadan sungai kecil/anak sungai yang berada di luar permukiman

sekurang-kurangnya 50 m dari kiri kanan sungai.

· Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan

cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 meter.

Kawasan sempadan sungai ini tersebar pada sungai-sungai utama yang terdapat

di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, meliputi :

1) Sungai Ogan;

2) Sungai Kelekar;

3) Sungai Air Rambang;

4) Sungai Air Kuang Besar dan

5) Sungai Air Keramasan.

Sempadan sungai ini belum termasuk sempadan dari sungai-sungai kecil yang terdapat di

wilayah Kabupaten Ogan Ilir.

Kawasan Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, meliputi : Kawasan Cagar Budaya

dan Ilmu Pengetahuan. Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk

menjamin kelangsungan proses budaya yang memiliki nilai sejarah dan perlu

dilestarikan. Perlindungan dilakukan untuk tetap menjaga kekayaan budaya bangsa

yang meliputi peninggalan-peninggalan sejarah, bangunan arkeologi di kawasan cagar

budaya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pencegahan ancaman kepunahan

yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia.

Page 59: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-59

Kawasan Cagar Budaya yang terdapat di Ogan Ilir dan perlu dijaga

kelestariannya antara lain :

1. Makam Gde Ing Rejak Raja I Palembang Darusalam di Desa Sakatiga Kecamatan

Indralaya

2. Puteri Pinang Masak di Desa Senuro Kecamatan Tanjung Batu

3. Makam Puyang Muara Rambang di Kecamatan Lubuk Keliat

4. Makam Nyuak Junjungan Tangai Saidina Angkasa di Desa Tangai Kecamatan

Rambang Kuang

5. Makam Puyang Usang Rimau di Meranjat Indralaya Selatan

6. Makam Sampurayo di Kecamatan Tanjung Batu

7. Makam Usang Sunggih di Kelurahan Tanjung Batu

8. Makam Said Umar Bagindo Sari di Tanjung Atap

9. Makam Usang Bujang di Meranjat

10. Makam Usang Berantai di Meranjat dan

11. Makam Pangeran Punto di Kecamatan Pemulutan.

b. Kawasan Budidaya

Strategi pengembangan budidaya akan diarahkan pada :

1. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya baik produksi maupun permukiman

secara optimal sesuai dengan daya dukung lingkungannya.

2. Kawasan budidaya secara garis besar terdiri atas kawasan budidaya perkotaan dan

kawasan budidaya non perkotaan.

a) Kawasan budidaya perkotaan yang telah ada pengembangannya haruslah

berdasarkan pendekatan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan bagi

pembangunan dan pengembangan fisik perkotaan. Berdasarkan pendekatan ini,

dapat diantisipasi secara dini terhadap kemungkinan adanya biaya tambahan

sebagai akibat diperlukannya masukan teknologi yang dalam pelaksanaan

pembangunan konstruksinya. Pengembangan kawasan permukiman selain di

perkotaan juga di pedesaan diarahkan ke pusat-pusat permukiman yang sudah

ada.

b) Kawasan budidaya pertanian pangan lahan basah perlu diarahkan pada wilayah

yang memiliki kesesuaian lahan optimal serta dukungan prasarana irigasi.

Pengembangan lahan padi sawah dilakukan baik melalui intensifikasi maupun

ekstenfikasi.

Page 60: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-60

c) Kawasan budidaya pertanian pangan lahan kering adalah meliputi kawasan untuk

tanaman palawija, holtikultura atau tanaman pangan lainnya. Adapun

pengembangannya dilakukan terhadap padi ladang, ubi jalar, kacang hijau, dan

kacang tanah.

d) Kawasan budidaya perkebunan dirahkan pada pengembangan tanaman

perkebunan atau tanaman tahunan perkebunan. Adapun sasaran pembangunan

tanaman perkebunan adalah peningkatan produksi dalam rangka ekspor,

perluasan kesempatan kerja, peningkatan pemanfaatan pertanian dan

pemeliharaan lingkungan hidup, pengembangan komoditi perkebunan dilakukan

oleh perkebunan rakyat dan oleh perusahaan perkebunan besar.

e) Pengembangan kawasan budidaya peternakan diarahkan pada lokasi transmigrasi

dan pusat-pusat permukiman di perkotaan dan di pedesaan. Sasaran

pengembangan sektor peternakan adalah meningkatkan produksi dalam rangka

peningkatan pendapatan masyarakat.

f) Pengembangan kawasan budidaya perikanan sasarannya adalah meningkatkan

produksi dalam rangka memperluas kesempatan kerja, meningkatkan

pendapatan dan pembinaan sumber daya hayati perikanan.

g) Penetapan kawasan pertambangan dan migas didasarkan pada potensi dan mutu

mineral atau bahan galian, minyak dan gas bumi, namun belum dapat disajikan

dengan rinci, karena belum ditunjang dengan hasil eksplorasi yang memadai.

h) Pengembangan kawasan industri mencakup aneka industri industri kecil, dan

industri besar untuk mengolah bahan baku yang berasal dari hasil pertanian

tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan. Dengan demikian, maka

strategi pengembangan sektor perindustrian yang merupakan sektor kunci

dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produksi-produksi

khususnya sumber daya daerah setempat. Pengembangan industri kecil diarahkan

pada lokasi-lokasi yang sudah ada industri kecilnya. Pengembangan tersebut

dilakukan melalui pembangunan sentra-sentra industri yang diharapkan dapat

menambah kesempatan kerja.

3. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya agar

tidak terjadi konflik kepentingan antar sektor. Dalam upaya pengendalian dan

pengawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya, maka berlandaskan pada

rencana penggunaan tanah yang mengacu pada berbagai peraturan terkait dan yang

berhubungan dengan masalah pertanahan telah disusun pedoman penggunaan lahan

kawasan budidaya oleh Badan Pertanahan Nasional, sebagai berikut :

Page 61: BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH€¦ · II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 KONDISI FISIK WILAYAH 2.1.1. GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui

RPJMD Kab Ogan IlirTahun 2010-2015 II-61

a. Penetapan lokasi kegiatan pembangunan yang memerlukan tanah diarahkan pada

tanah-tanah yang kurang produktif atau tanah kosong.

b. Penetapan lokasi disesuaikan dengan kondisi fisik (kesatuan lahan) dan

ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

c. Penetapan lokasi disesuaikan melalui rapat-rapat koordinasi dengan instansi

terkait, agar tidak terjadi konflik kepentingan.

2.3.3 Strategi Pengembangan Kawasan Strategis

Strategi pengembangan kawasan-kawasan strategis diarahkan sebagai berikut :

1. Memberikan dukungan penataan ruang pada kawasan-kawasan yang

mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis.

Dalam pengembangan kawasan-kawasan strategis tersebut harus diperhatikan

adanya sektor-sektor strategis serta tingkat kepentingan sektor-sektor tersebut

terhadap pengembangan wilayah baik dalam hal potensi, kendala dan

permasalahan-permasalahannya, diantaranya dengan pengembangan kawasan

agropolitan dan kawasan minapolitan.

2. Meningkatkan kapasitas ekonomi, sosial, budaya dan prasarana fisik pada

kawasan yang relatif tertinggal agar terpacu pertumbuhan dan

perkembangannya. Peningkatan kapasitas diharapkan dapat mendukung

terjadinya keterkaitan (linkage) dengan wilayah lainnya. Dengan demikian

diharapkan dapat terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan

tersebut dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah.

3. Meningkatkan pengembangan pada kawasan potensial berkembang dengan

memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam kawasan, baik aksesibilitas

maupun aktor-aktor ekonomi potensial.