BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ... - Unisba
BAB-II-fixx.doc
-
Upload
marita-purnama-sari -
Category
Documents
-
view
20 -
download
1
Transcript of BAB-II-fixx.doc
![Page 1: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/1.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
2.1. Nama Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan
Nama rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PT. Herkul Jaya Abadi
selaku pemrakarsa kegiatan adalah Kegiatan Industri Pengolahan Arang (Briket).
PT. Herkul Jaya Abadi bergerak dibidang perindustrian, perdagangan, dan pengangkutan
beserta komponennya. PT. Herkul Jaya Abadi didirikan pada tanggal 02 Juli 2014 Nomor
07 dengan akte notaris yang dibuat oleh Sigit Suseno, S.H yang disahkan oleh Keputusan
Mentri Hukum dan HAM Nomor AHU-22264.40.10.2014 yang ditetapkan di Jakarta
Tanggal 28 Agustus 2014.
Identitas Usaha secara lengkap :
1. Nama Perusahaan : PT. Herkul Jaya Abadi
2. Alamat Perusahaan : Jl. Benua Lame RT. 001 RW. 001 Kelurahan Negri
Baru Kecamatan Benua Kayong
3. Nomor NPWP : 70.881.386.0-703.000
4. Nama Pimpinan : Leonard Raden Lucky Sulistyo Hendratno
5. Telpon : 081219283212
6. Lokasi Pabrik
- Jalan : Jl. Benua Lame RT. 001 RW. 001 Kelurahan Negri
Baru Kecamatan Benua Kayong
- Kabupaten/Kota : Ketapang
- Propinsi : Kalimantan Barat
7. a. Nomor Ijin Usaha Tetap :
b. Tanda Daftar Perusahaan : 503/740/SIUP/menengah/2014
c. Surat izin Tempat Usaha (SITU) : 503/593/SITU/PT/2014
8. Penanggung Jawab UKL/UPL : …………………
PT. Alam Indah Lestari
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Komplek Batara
Indah 1 Blok O No.13 – 14 Pontianak, Kalimantan
Barat.
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 1
![Page 2: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/2.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
2.2. Lokasi Usaha Dan Atau Kegiatan
Lokasi rencana kegiatan terletak di Jalan Benua Lame RT. 001 RW. 001, Kelurahan Negri
Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan letak geografis rencana usaha berada pada koordinat 10 50’28,21”S dan 1100
0’31,99”E
Transportasi menuju lokasi dari Kota Pontianak dapat ditempuh melalui jalur darat
dengan kondisi jalan yang baik.
Lokasi geografis Kegiatan Industri Pengolahan Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara (Kiri) : Berbatasan dengan Parit Palenjo
Sebelah Selatan (Depan) : Berbatasan dengan Hasyim
Sebelah Timur (Belakang) : Berbatasan dengan Sungai Pawan
Sebelah Barat (Kanan) : Berbatasan dengan Parit Palenjo
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 2
![Page 3: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/3.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 3
LokasiGudang Arang
Gambar 2. 1 Peta Lokasi Pembangunan Gudang Arang
![Page 4: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/4.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Komponen Lingkungan
Telaahan terhadap informasi komponen lingkungan yang terkena dampak dengan memperhatikan aspek fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi dan budaya.
Batas Wilayah Studi
Penentuan batas wilayah studi dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan rencana kegiatan Pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket), meliputi batas pembangunan, batas ekologi, batas administrasi dan batas sosial.
A. Batas EkologiBatas ekologi ini merupakan kondisi alam yang berada di sekitar kegiatan, batas ini berupa daerah aliran sungai, jalan raya maupun ekosistem dari suatu kegiatan yang saling berhubungan dengan kegiatan yaitu ekosistem pemukiman.
B. Batas AdministrasiBatas Wilayah administrasi sesuai dengan batas wilayah pemerintah Kabupaten Ketapang sedangkan Wilayah studi UKL-UPL ini berada di Kelurahan Negri Baru Kecamatan Benua Kayong.
C. Batas SosialBatas sosial berada pada masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha tepatnya di sekitar jalan Benua Lame RT 001 RW 001, Kelurahan Negri Baru, Kecamatan
Benua Kayong.
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 4
![Page 5: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/5.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
2.3. Skala Usaha Dan Atau Kegiatan
2.3.1. Luas Lahan Rencana dan Atau Kegiatan
Rencana luas lahan yang dimiliki oleh PT. Herkul Jaya Abadi adalah seluas ± 15.360
M2 (Panjang : 192 M, Lebar : 80 M) yang direncanakan untuk Kegiatan Industri
Pengolahan Arang (Briket). Adapun luas peruntukan penggunaan lahan secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Peruntukan Penggunaan Lahan PT. Herkul Jaya Abadi
No
Bangunan Jumlah Luas
1 Kantor 1 20 M2
2 Pos jaga 1 9 M2
3 Halaman parkir 1 30 M2
4 Workshop 1 2.400 M2
6 Ruang genset 1 48 M2
Luas Bangunan Total 2.507 M2
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi 2014
Luas total Lahan yang dikuasai oleh PT. Herkul Jaya Abadi seluas ± 15.360 m2. Luas
bangunan yang direncanakan akan dibangun adalah seluas ± 2.507 m2, dengan
demikian luas lahan yang tersisa seluas ± 12.853 m2 diperuntukkan untuk
pengembangan pembangunan pabrik, akses bangunan maupun fungsi lainnya
antara lain seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lahan parkir dapat juga sekaligus
berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Adapun tata letak dan rencana lay-out dari kegiatan tersebut dapat di lihat pada
Gambar 2.3
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 5
![Page 6: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/6.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 6
Gambar 2. 3 Lay out Rencana Bangunan Kegiatan PT. Herkul Jaya Abadi
![Page 7: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/7.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
2.3.2. Jenis Dan Kapasitas Produksi
PT. Herkul Jaya Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
perindustrian. Perdagangan, dan pengangkutan. Jenis kegiatan yang dilakukan oleh
PT. Herkul Jaya Abadi secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Armada kendaraan pengangkut limbah kayu bahan baku briket dan briket hasil
olahan
- Jumlah truk 3 buah ukuran 8 ton sistem sewa
- Pick up 2 buah ukuran 2,5 ton milik sendiri
Pabrik Pengolahan Arang (Briket)
Pabrik Pengolahan Arang (Briket) direncanakan berkapasitas 10 ton/hari
dengan waktu produksi selama 7 jam/hari. yang mana bahan baku pembuatan
arang berasal dari limbah kayu. Adapun kapasitas produksi Pabrik Pengolahan
Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi terdapat pada tabel 2.2 berikut:
Tabel 2. 2 Jenis Produksi dari kegiatan Operasional PT. Herkul Jaya Abadi
No. JENIS PRODUKSI SATUANKAPASITAS
(TON) / Tahun
1. Limbah Kayu Ton 500
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi, 2015
2.3.3. Bahan Baku
Bahan baku kegiatan Industri Pengolahan Arang (Briket) diperoleh dari dalam dan
luar daerah Kabupaten Ketapang. Bahan Baku yang dimanfaatkan untuk kegiatan
proses produksi merupakan kayu sisa (limbah). Limah kayu ada yg berupa padatan
dan juga serbuk seperti yang terlihat pada Gambar 2.4.
Tabel 2. 3 Bahan Baku
Limbah Kayu Bentuk Fisik Sifat Bahan
Limbah kayu hsil kegiatan furniture/mebel
Limbah Kayu hasil kegiatan konstruksi
Padat/serbuk
Padat
Tidak Berbahaya
Tidak Berbahaya
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi, 2015
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 7
![Page 8: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/8.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Gambar 2. 4 Limbah Kayu yang dimanfaatkan untuk pembuatan Arang (Briket)
2.3.4. Penggunaan Sumber Energi
Energi yang digunakan dalam menunjang kegiatan operasional Industri Pengolahan
Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi sebagian besar adalah berupa energi listrik.
Dalam kebutuhan listrik untuk kegiatan operasional pabrik direncanakan berasal
dari PLN. Selain itu, juga direncanakan pengadaan unit genset yang dipakai untuk
keadaan darurat jika terjadi masalah pada sumber listrik lainnya. Lokasi genset
ditempatkan di ruang kedap suara agar dapat menanggulangi gangguan kebisingan
akibat suara operasional mesin genset. Untuk mencegah terjadinya pencemaran gas
buang, dilakukan upaya perawatan mesin secara teratur dan melengkapi cerobong
dan filter yang berguna mengurangi timbulnya gas buang serta penanaman
tanaman penghijauan.
Sumber daya listrik utama untuk kebutuhan industri dan fasilitas penunjang
disuplai dari genset dengan kapasitas 450 KVA. Kapasitas listrik yang digunakan
sebesar 200 KVA. Energi tersebut digunakan untuk keperluan proses operasional
pengelolaan arang.
Dalam pemeliharaannya dalam jangka waktu tertentu genset beroperasi selama 7
jam sehari pada jam kerja yaitu hari senin – hari sabtu. Sedangkan untuk
penggantian oli mesin dilakukan secara berkala (minimal 3 bulan sekali) dan untuk
limbah B3 oli ditampung pada wadah drum bekas oli, yang selanjutnya
pengelolaannya diserahkan kepada pihak ke-3 yang memiliki izin Penampungan
LB3 dari Menteri Lingkungan Hidup.
Selanjutnya penggunaan energi tersaji pada tabel berikut ini.
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 8
![Page 9: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/9.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Tabel 2. 4 Penggunaan Energi Pada Kegiatan PT. Herkul Jaya Abadi
No Jenis EnergiKapasitas Terpasang
Sumber Energi
1 PLN 500 KVA -2 Genset Diesel 450 KVA BBM Solar
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi, 2015
2.3.5. Penggunaan Sumber Air
Kebutuhan air Industri Pengolahan Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi bersumber
dari Sungai Pawan dan juga dari sumur yang direncanakan akan digali di area
industri sebanyak dua titik yang akan digunakan untuk keperluan produksi, utilitas
dan domestik.
Untuk kebutuhan air bersih perhari didasarkan pada jumlah pegawai, dan aktifitas
operasional industri pengolahan arang, kebutuhan akan air per hari, berdasarkan
estimasi sebagai berikut:
Jumlah Karyawan, 20 org x @ 60 liter = 1,200 M3
Jumlah estimasi operasional (50%) = 0,600 M3
Jumlah Kebutuhan = 1,800 M3
2.3.6. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan
Jenis alat angkut dan kendaraan dalam kegiatan PT. Herkul Jaya Abadi digunakan
untuk pengangkutan bahan baku dan pengangkutan hasil produksi keluar dari
pabrik. Selain itu juga untuk transportasi staf dan karyawan sehari-hari. Adapun
jenis dan fungsi alat angkut yang digunakan dalam kegiatan ini, tersaji pada tabel
berikut:
Tabel 2. 5 Penggunaan Dan Jenis Alat Angkut
No. Penggunaan Jenis KendaraanVolume (unit)/ Waktu
Periodik
1 Bahan Baku dan Hasil Produksi Pick Up ± 5 Unit/hari
2Angkutan kepala operasional
dan buruh
Mobil ± 1 Unit/hari
Sepeda Motor ± 18 Unit/hari
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi, 2015
2.3.7. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 9
![Page 10: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/10.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Jumlah tenaga kerja untuk operasional sekitar 20 orang. Adapun posisi untuk
penempatan tenaga kerja berupa posisi manager, kepala operasional, dan buruh.
Tenaga kerja untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus akan direkrut
tenaga berpengalaman yang akan didatangkan dari luar daerah dengan tetap
mengutamakan dan memperhatikan ketersediaan tenaga kerja yang ada di
Kabupaten Ketapang, khususnya di kelurahan Negri Baru. Sedangkan untuk
keperluan tenaga kerja yang tidak menuntut adanya keahlian khusus akan
diutamakan untuk menerima tenaga kerja setempat/lokal.
Tabel 2. 6 Jumlah dan kebutuhan Tenaga Kerja PT. Herkul Jaya Abadi
Klasifikasi Pekerjaan Jenis Kelamin
LK W JML
1. Manager ke Atas
2. Kepala Operasional
3. Buruh
1
1
18
-
-
-
1
1
18
Jumlah 20 0 0
Sumber : PT. Herkul Jaya Abadi, 2015
Adapun waktu operasional PT. Herkul Jaya Abadi adalah 7 jam sehari yang dimulai
pukul 07.00 – 12.00 Wib dan dilanjutkan pada pukul 13.00 – 15.00 Wib.
2.4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan atau Kegiatan
2..1. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan
Pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket) oleh PT. Herkul Jaya Abadi
secara prinsipnya dapat dilaksanakan. Dimana pembangunan Industri ini sudah
mendapatkan persetujuan dari warga setempat dengan mendapatkan Ijin Gangguan
Usaha serta adanya Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) sehingga dapat dilakukan
Pembangunan Pabrik Pengolahan Arang (Briket), di dalam areal seluas ± 2400 m2 di
Kelurahan Negri Baru Kecamatan Benua Kayong.
2..2. Komponen Rencana Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak Lingkungan Hidup
Rencana usaha dan atau kegiatan pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket)
oleh PT. Herkul Jaya Abadi terdiri atas Tahap Pra konstruksi, Konstruksi, dan
Operasi.
A. Tahap Persiapan/Pra Konstruksi
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 10
![Page 11: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/11.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada masa pra konstuksi meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1) Survei untuk studi kelayakan
Studi kelayakan terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
maksud agar kegiatan pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket) PT.
Herkul Jaya Abadi lebih teratur, terarah dan jelas. Studi kelayakan yang disusun
berdasarkan hasil survei dan observasi di lapangan yang memuat pengkajian
terhadap rencana kegiatan proyek yang meliputi; pengkajian kelayakan teknis,
kelayakan ekonomi finansial dan kelayakan lingkungan dari kegiatan
pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi.
2) Pengurusan Perizinan
Perizinan dalam rangka kegiatan Industri Pengolahan Arang (Briket) PT.
Herkul Jaya Abadi yang telah diperoleh sebagai berikut ini :
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor :
503/740/SIUP/menengah/2014
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor : 1405 1 47 00350
Perizinan lain yang terkait dengan kegiatan Industri Pengolahan Arang
(Briket) PT. Herkul Jaya Abadi sedang proses pengurusan.
3) Sosialisasi Proyek
Sebelum kegiatan pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket) dimulai,
PT. Herkul Jaya Abadi melakukan kegiatan sosialisasi rencana kegiatan kepada
masyarakat di sekitar lokasi proyek. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat
yang terkena dampak kegiatan proyek dilakukan oleh pihak perusahaan
bersama-sama dengan instansi terkait.
4) Penentuan Batas Lokasi Proyek
PT. Herkul Jaya Abadi dalam rencana kegiatannya secara hukum telah
menguasai luas lahan ± 15.360 m2. Penentuan tata batas kegiatan PT. Herkul
Jaya Abadi disesuaikan dengan struktur dan gambar situasi yang dimiliki.
B. Tahap Konstruksi
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 11
![Page 12: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/12.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana kegiatan pada masa konstruksi antara lain :
1) Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi
Tenaga kerja yang diperlukan pada tahap kontruksi diantaranya terdiri dari
tenaga ahli, pengawas dan buruh bangunan. Asal tenaga kerja diprioritaskan
diambil dari tenaga lokal namun jika tenaga kerja yang diperlukan untuk posisi
tertentu tidak tersedia di lokasi kegiatan maka akan didatangkan dari luar
daerah. Status tenaga kerja yang bekerja pada kegiatan proyek ini adalah
tenaga kerja tidak tetap (harian dan borongan) yang sistem penggajiannya
dibayar oleh pihak kontraktor yang telah ditunjuk oleh pihak pemrakarsa.
Aktifitas tenaga kerja ini hanya berlangsung selama kegiatan pada tahap
konstruksi saja dan setelah itu dilanjutkan oleh tenaga kerja yang direkrut oleh
pihak pemrakarsa untuk kegiatan operasional.
2) Mobilisasi Peralatan dan Material
Pada tahap awal pembangunan fisik proyek, akan dilaksanakan kegiatan yang
berupa mobilisasi alat-alat berat (heavy equipment) beserta kendaraan
operasional dan pengangkutan bahan/material yang diperlukan untuk kegiatan
pengerjaan pembangunan fisik proyek yang diikuti dengan pengerahan tenaga
kerja.
Sebelum kegiatan pembangunan fisik proyek dilakukan, akan didatangkan alat-
alat berat dan kendaraan operasional, yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan umum proyek pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket).
Peralatan berat tersebut digunakan untuk keperluan pembongkaran bangunan
lama, pembukaan lahan, untuk kepentingan pembangunan dan pemeliharaan
jalan serta jaringan drainase, untuk persiapan lokasi bangunan perusahaan
serta untuk keperluan pembangunan fisik lainnya. Sedangkan kendaraan
operasional diperlukan untuk kebutuhan internal perusahaan dan kepentingan
angkutan serta keperluan lainnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
pekerjaan proyek.
3) Kegiatan Pembukaan dan Persiapan lahan
Kegiatan pembukaan dan persiapan lahan dilakukan pada lahan yang
direncanakan untuk lokasi pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket).
Lahan yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan Industri Pengolahan
Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi beserta sarana dan prasarana
pendukungnya adalah seluas ± 2.507 m2.
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 12
![Page 13: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/13.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Kegiatan pembersihan dan penyiapan lahan yang dimaksud adalah
pembongkaran bangunan lama (gudang) dan penimbunan pada bagian tapak
proyek dari semak-semak pohon liar, sehingga menjadi rata dan lahan menjadi
siap untuk didirikan pondasi untuk konstruksi bangunan pabrik dan fasilitas
penunjang lainnya, namun berdasarkan kondisi tanah saat ini relatif sudah
matang dan siap dibangun.
Selama kegiatan pembongkaran bangunan lama akan berkoordinasi dengan
pemilik bangunan, dan dalam kegiatan pembongkaran bangunan lama akan
memperhatikan aspek keselamatan pekerja, kenyamanan lingkungan sekitar
dengan tidak menimbun bahan sisa bangunan di tepi jalan, menempatkan
petugas untuk mengatur keluar masuk kendaraan pengangkut bahan-bahan
material. Pada tahap pra-kontruksi kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
pembongkaran bangunan lama dan penyiapan tapak proyek diperkirakan
membutuhkan tenaga kerja 15 – 20 orang dengan rincian sebagai berikut:
Aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan meliputi kegiatan :
- Pekerjaan penebasan pendahuluan
- Pekerjaan menebang pohon-pohon;
- Pekerjaan pembersihan areal yang telah dibuka;
- Pekerjaan penimbunan, pemadatan dan pengerasan tanah.
Kegiatan penimbunan dan perataan pondasi pada tapak proyek ini dilakukan
dengan mendatangkan material-material tanah yang berdampak pada
tingginya tingkat kebisingan dan peningkatan partikel debu yang berada di
lokasi proyek, serta tingginya mobilitas peralatan pengangkut material
sehingga dapat mengganggu lalu lintas yang ada. Untuk melindungi
pencemaran debu sekitar pembongkaran akan dipasang seng pembatas dengan
batas tanah sekitar tapak proyek dan diupayakan dilakukan penyiraman
terhadap sisa-sisa debu dan material tanah di sekitar tapak proyek, sehingga
tidak menjadi dampak negative penting.
4) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung lainnya
Sesuai dengan rencana alokasi lahan (Tabel 2.1. dan Gambar 2.3) untuk
bangunan dalam areal industri akan dibangun pabrik (Workshop), pos jaga,
halaman parkir, kantor, serta fasilitas pendukung lainnya dilakukan
sebagaimana umumnya mencakup pekerjaan sipil, mekanikal, dan elektrikal
berikut pemasangan instalasinya.
- Pembangunan Prasarana (Infrastruktur)
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 13
![Page 14: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/14.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Pembangunan prasarana dikembangkan berdasarkan kebutuhan Kegiatan
Industri Pengolahan Arang (Briket) PT. Herkul Jaya Abadi. Prasarana yang akan
dibangun meliputi :
Jalan
Jalan yang direncanakan dibuat memakai beton cor disesuaikan dengan
jenis kendaraan yang melewatinya.
Drainase
Sistem drainase yang direncanakan akan bermuara ke Sungai Pawan. Pada
lokasi sebelum pembuangan ke Sungai Pawan, akan ditambah bar screen
untuk mengantisipasi ceceran serbuk/limbah kayu yang terbawa angin ke
saluran agar tidak keluar ke sungai. Saluran drainase direncanakan sebagai
saluran terbuka dengan bentuk penampang segi empat. Dasar saluran
berupa tanah dan dinding saluran menggunakan perkerasan kayu. Desain
saluran dapat di lihat pada gambar ….
Gambar 2.5 Bentuk penampang saluran segi empat dilengkapi dengan
Bar Screen
Ruang Genset
Jaringan listrik di areal perencanaan dimanfaatkan untuk industri, ataupun
fasilitas dan sarana lainnya. Kebutuhan listrik diperkirakan sebesar ± 200
KVA, sedangkan kapasitas genset mampu menyuplai kebutuhan daya hingga
± 450 KVA.
5) Pemutusan Hubungan Kerja
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 14
![Page 15: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/15.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Pada akhir tahap konstruksi, tenaga kerja yang telah menyelesaikan pekerjaan
konstruksi bangunan dan fasilitas pendukung lainnya, masing-masing akan
dilepas/tidak dipekerjakan lagi. Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan
sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan yang berlaku.
C. Tahap Operasi
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa operasi antara lain:
1) Rekrutmen tenaga kerja Operasional
Pada tahap operasi akan melibatkan jumlah tenaga kerja sekitar ± 15 - 20
orang. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut, maka akan
diutamakan tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar maupun dari luar
daerah dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan
spesifikasi dan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan.
Tabel 2.7 Rincian Kebutuhan Tenaga Kerja pada Kegiatan operasional
No. Jenis Ketenagaan Jumlah
1. Direktur Utama 1 orang
2. Manager 1 orang3. Kepala Operasional 1 orang4. Staf 17 orang
JUMLAH 20 orang
2) Operasional Mesin-mesin Pengolahan Arang (Briket)
Limbah kayu sebelum menjadi arang (briket) akan melewati beberapa tahapan
proses hingga arang (briket) siap dipasarkan. Tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut ;
a. Limbah Kayu
Limbah kayu yang sudah tersedia pada gudang penumpukan kayu di potong
potong kecil sebelum masuk ke dalam mesin pencacah (hummermil).
Limbah kayu yang siap diproduksi adalah semua jenis kayu, baik berupa
serbuk gergaji, limbah kayu hasil kegiatan furniture, limbah kayu hasil
kegaiatan konstruksi, serta hasil dari kegiatan – kegiatan yang
menghasilkan limbah kayu.
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 15
![Page 16: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/16.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Gambar 2.6 Limbah Kayu yang dipotong Kecil
b. Hummer mill – Proses Pencacahan
Mesin hammer mill berfungsi merubah ukuran suatu bahan baku produksi
menjadi butiran - butiran serbuk yang sangat halus. Ada 5 struktur yang
terdapat pada mesin hammer mill ini, yaitu :
1. Foundation : Ini merupakan bagian paling dasar mesin yang berguna
untuk menghubungkan dan menopang seluruh bagian mesin serta
bertindak sebagai tempat hasil produksi keluar.
2. Rotor : bagian ini berfungsi sebagai penggerak utama kinerja mesin.
Terdiri dari poros utama, piringan bingkai, piringan penghancur dan
landasan. Bagian ini juga bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan keseimbangan setiap bagian
sebelum mesin dijalankan.
3. Operating door : bagian ini berfungsi sebagai pintu untuk melihat dan
memeriksa komponen-komponen yang berada di dalam mesin. Hal ini
memungkinkan untuk membersihkan saringan dan mengganti pisau
penghancur dengan lebih mudah.
4. Casing bagian atas : bagian ini berfungsi sebagai penghubung antara
bagian atas mesin dengan bagian bawahnya. Selain itu, casing ini juga
berfungsi sebagai pengapit saringan dan memberikan ruangan produksi
yang cukup bersama-sama dengan rotor.
5. Feeding guide structure : bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk
bahan baku produksi.
Prinsip kerja Hummer mill yaitu : bahan baku yang dimasukkan ke dalam
mesin selanjutnya akan dibawa oleh sebuah pelat ke bagian penghancuran.
Setelah bahan baku kayu dihancurkan, kayu akan dipotong dengan
kecepatan yang tinggi sehingga menjadi serbuk. Pada proses ini terdapat
tekanan udara sehingga serbuk kayu akan keluar dari mesin pencacah.
Serbuk kayu ini akan dimasukan secara manual ke dalam mesin penampung
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 16
![Page 17: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/17.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
dan dialirkan ke rotary screen untuk dilakukan proses screening melalui
conveyor.
Dari mesin hummer mill, serbuk kayu keluar secara bebas dengan system
gravitasi, sehingga pada proses ini beresiko menghasilkan polusi debu dari
serbuk kayu yang terbawa oleh udara ke lingkungan sekitar pabrik. Maka
dari itu disarankan untuk menambahkan filter berupa kain kassa disekitar
wadah serbuk kayu agar serbuk kayu tidak mencemari udara sekitar.
c. Rotary Screen – Proses Penyaringan Partikel Kayu Berukuran Besar
Rotary screen merupakan penyaring putar yang berfungsi untuk
memisahkan kayu yang masih berukuran besar dari serbuk - serbuk kayu.
Effluent rotary screen akan dialirkan ke rotary drier dengan bantuan
conveyor untuk proses pengeringan. Sedangkan serbuk kayu yang tersaring
pada saringan rotary screen akan dipindahkan secara manual ke dalam
mesin hummer mill untuk dicacah kembali menjadi serbuk kayu. Rotary
screen menjamin proses penyaringan berlangsung kontinyu. Rotary Drier
ini berdiameter 1 m.
Gambar 2.7 Rotary Screen
d. Rotary Drier – Proses Pengeringan
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 17
![Page 18: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/18.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan
dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran
udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800 oF tetapi pengering ini
lebih seringnya digunakan pada suhu 400-900 oF.
Pengering rotary dryer akan digunakan untuk mengeringkan serbuk kayu.
Pemasukan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan
berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan,
gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat
berasal dari tungku yang berada di bagian belakang rotary drier.
Pada alat pengering rotary dryer terjadi dua hal yaitu kontak bahan dengan
dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang
terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas
dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang
terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena
sumber panas merupakan bentuk aliran. Pada pengeringan dengan
menggunakan alat ini penyerapan panas mudah dilakukan dan terjadi
penyusutan bobot.
Pengeringan pada rotary dryer dilakukan pemutaran berkali-kali sehingga
tidak hanya permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun
juga pada seluruh bagian yaitu atas dan bawah secara bergantian, sehingga
pengeringan yang dilakukan oleh alat ini lebih merata dan lebih banyak
mengalami penyusutan. Pengering rotary ini terdiri dari unit-unit silinder,
dimana bahan basah masuk di ujung yang satu dan bahan kering keluar dari
ujung yang lain. Proses pengeringan terjadi ketika bahan dimasukkan ke
dalam silinder yang berputar kemudian bersamaan dengan itu aliran panas
mengalir dan kontak dengan bahan. Bahan yang telah kering kemudian
keluar melalui suatu lubang yang berada di bagian belakang pengering
drum dan diteruskan ke zet blower untuk proses pendinginan.
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 18
![Page 19: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/19.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Gambar 2.8 Rotary Dryer
e. Jet Blower – Proses Pendinginan
Blower merupakan alat yang digunakan untuk menaikan atau memperbesar
tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu
sebagai vakum udara. Blower yang digunakan dalam proses pengolahan
arang ini adalah jenis jet. Serbuk effluent yang masih panas dari rotary dryer
akan didinginkan pada tahap ini. Dengan jet blower serbuk kayu akan
didorong naik ke cyclone.
Gambar 2.9 Jet Blower
f. Cyclone
Cyclone merupakan alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi
berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk. Prinsip kerja dari
siklon pada pengolahan arang ini yaitu kumpulan partikel kayu dan gas yang
masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya.
Kumpulan gas dan partikel kayu ditekan ke bawah secara spiral karena
bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia menyebabkan partikel
kayu terlempar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 19
![Page 20: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/20.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
siklon. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan
bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil.
Gaya gravitasi menyebabkan serbuk – serbuk kayu tersebut jatuh ke sisi
kerucut dan dialirkan ke box – box extruder dengan bantuan distributing
screw. Gas atau udara panas yang ikut masuk ke cyclone keluar dari bagian
puncak cerobong syclone. Pada tahap inilah dihasilkan emisi gas berupa
asap dari proses pendinginan serbuk kayu. Emisi gas buang ini berpotensi
tinggi mencemari udara di lingkungan sekitar sehingga disarankan untuk
memasang filter udara pada cerobong asap.
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan yang ikut
keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut
terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari
cerobong. Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan adalah
seperti cotton, nylon, orlon, darcon, fiberglass, polypropylene, wool, nomex,
dan tefloyn. Dapat juga menggunakan filter basah, serta alat pengendap
elektrostatik. Selain itu disarankan untuk melakukan program penghijauan
yang akan menghisap dan mengurangi polutan, dengan melepaskan gas
oksigen maka akan mengurangi polutan udara.
Gambar 2.10 Cyclone
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 20
![Page 21: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/21.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
g. Extruder – Proses Pengepresan
Mesin ekstruder akan mengempa serbuk kayu homogeny dalam suhu tinggi
menjadi briket yang berbentuk silindris. Hasil cetakan ini akan keluar ke
mesin conveyor yang kemudian akan dipindahkan secara manual ke tungku
pengarangan.
Gambar 2.11 Extruder
h. Oven – Proses Pengarangan
Briket serbuk kayu dioven di dalam tungku pengarangan, dimana pada
tahap ini terjadi proses pirolisis. Proses Pirolisis merupakan proses
pembakaran tidak sempurna dengan temperature tinggi hingga 7000C. Pada
kondisi normal, satu siklus pembakaran akan membutuhkan waktu 15 hari.
Setelah dioven selama 15 hari, arang (briket) siap dikemas.
Adapun Proses Pengolahan Industri Pengolahan Arang Briket PT. Herkul Jaya Abadi dapat
dilihat pada gambar 2.12 flow chart proses Pembuatan Arang berikut :
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 21
![Page 22: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/22.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Gambar 2.12. Flow Chart Proses Pengolahan Arang
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 22
Limbah Kayu
Hummer Mill
Rotary Sreen
Rotary Dryer
Jet Blower
Cyclone
Ekxtruder
Oven
Packing Briket
Serbuk HalusSerbuk Kasar
![Page 23: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/23.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
3) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Termasuk dalam kegiatan pada tahap ini adalah kegiatan pemeliharaan sarana
dan prasarana yang diperguanakan di Pusat Pengelolaan Industri, yaitu:
Penyediaan Air Bersih dan Penghijauan Lingkungan.
1) Penyediaan Air Bersih, untuk kebutuhan akan air bersih di Pusat
Pengolahan Industri Arang berasal dari sumur yang digali di area industri.
Pada kondisi eksisting sudah terbangun 1 buah sumur di area pabrik dan
direncanakan akan dibangun 1 buah sumur lagi untuk mencukupi
kebutuhan air bersih, dimana untuk kebutuhan perhari didasarkan pada
jumlah pegawai, dan aktifitas operasional industri pengolahan arang,
kebutuhan akan air per hari, berdasarkan estimasi sebagai berikut:
Jumlah Karyawan, 20 org x @ 60 liter = 1,200 M3
Jumlah estimasi operasional (50%) = 0,600 M3
Jumlah Kebutuhan = 1,800 M3
Air di dalam pabrik juga berperan penting dan harus memenuhi ketentuan
yang disesuaikan dengan masing-masing keperluan di dalam pabrik.
Disarankan agar menyediakan air bersih di area workshop/pabrik dengan
memompakan air bersih dari sumur ke tempat penampungan untuk
kemudian dialirkan ke pabrik sebagai air untuk membersihkan tangan
sebagai bagian dari kesehatan lingkungan kerja.
2) Sarana dan Prasarana Pendukung di Pusat Pengolahan Industri Arang
(Briket);
Guna memberikan pelayanan dan keamanan yang optimal di lingkungan
kantor pengelola berupaya menyediakan sarana dan prasarana pendukung,
antara lain:
a) Mengantisipasi kejadian kebakaran di lingkungan industri, pihak
pengelola Pusat Pengolahan Arang menyediakan alat pemadam
kebakaran berupa pompa air sebanyak 1 s/d 2 buah, pada lokasi
strategis khususnya di workshop pengolahan arang.
b) Toilet dan WC bagi pegawai dan tamu direncanakan berjumlah 2 (dua)
pintu, yang terpisah bagi Pria dan Wanita. Limbah cair dari toilet dan wc
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 23
![Page 24: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/24.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
c) di alirkan ke septictank. Estimasi limbah cair yang dihasilkan perorang
perhari adalah sebagai berikut ;
Jumlah Karyawan, 20 org x @ 60 liter air bersih = 1,200 M3
Jumlah estimasi operasional (50%) = 0,600 M3
Jumlah Kebutuhan = 1,800 M3
Limbah cair = 80% x 1,800 M3
= 1,44 M3
d) Sebagai kegiatan umum dan guna mengantisipasi kejadian kecelakaan di
lingkungan Pusat Pengolahan Arang, pihak pengelola menyediakan
keperluan dan obat-obatan pada kotak P3K.
e) Menyediakan tempat limbah hasil kegiatan domestik.
4) Pengelolaan Sampah dan Limbah Cair
Limbah-limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri ini berupa limbah cair
dan limbah padat. Jenis limbah cair dan padat yang dihasilkan berasal dari
aktifitas domestik dari workshop. Sistem pengolahan dan pengelolaan limbah
tersebut dibagi atas:
- Sistem Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah di wilayah areal industri merupakan pengelolaan sampah
padat domestik. Dalam pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan pemilahan
terhadap jenis sampah agar penanganannya dapat dilakukan dengan efektif.
1) Sampah Domestik
Merupakan bahan buangan padat yang diakibatkan hasil aktivitas
domestik (kantor/workshop). Direncanakan pengelolaan sampah dengan
pemilahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan dua jenis
tong sampah yang berbeda warna, serta membuat tempat pembuangan
sementara (TPS) untuk mengumpulkan sampah sebelum diangkut Petugas
Kebersihan menuju tempat pembuangan akhir (TPA).
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 24
![Page 25: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/25.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Estimasi perkiraan sampah yang dihasilkan dari hasil aktivitas domestik di
Indsutri Pengolahan arang (briket) PT. Herkul Jaya Abadi adalah sebagai
berikut:
Jumlah Karyawan, 20 org x @ 0,75 liter/hari = 15 L/hari
= 0,015 m3/hari
D. Tahap Pasca Operasi
Rencana kegiatan pada masa berakhirnya kegiatan operasi/pasca operasi dari PT.
Hekrul antara lain :
1) Pelepasan Tenaga Kerja
Pelepasan tenaga kerja dilakukan terhadap semua tenaga kerja pada tahap
pasca operasional dapat disebabkan oleh: ketika pihak perusahaan
memutuskan untuk tidak melakukan proses produksi dan atau perusahaan
mengalami kerugian secara finansial. Hal ini tentunya menyebabkan terjadinya
pemutusan hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan. Kondisi ini
dapat berdampak terhadap keresahan para karyawan. Perusahaan
bertanggung jawab dalam menanggulangi hal ini dengan pemberian pesangon
atau ganti rugi kepada karyawan. Perusahaan membuat surat perjanjian kerja
dengan karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Undang-Undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan).
Dampak yang dapat terjadi dengan adanya kegiatan pelepasan tenaga kerja
atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini adalah berupa hilangnya pekerjaan
bagi karyawan sehingga menyebabkan menurunnya sumber penghasilan atau
pendapatan karyawan.
Lingkup Rona Lingkungan Hidup
Lingkup rona lingkungan hidup meliputi komponen lingkungan fisik-kimia, biologi
maupun komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan
masyarakat di wilayah studi PT. Herkul Jaya Abadi sebagai berikut ini:
2.5.1 Komponen Lingkungan Fisika-Kimia
A. Topografi dan Iklim
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi
Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang merupakan kabuapten terluas di
Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang secara geografis terletak pada pada 0o19' –
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 25
![Page 26: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/26.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
3o05' LS dan 108o42' - 111o16' BT. Batas-batas wilayah kabupaten ini adalah
sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pontianak dan Kabupaten
Sanggau
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Propinsi
Kalimantan Tengah
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata
Secara rinci batas – batas wilayah Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada gambar
2.13 berikut :
Gambar 2.13. Peta Kabupaten Ketapang
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 26
![Page 27: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/27.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Luas keseluruhan Kabupaten Ketapang adalah 35.809 km2, terdiri dari 33.209 km2
wilayah daratan dan 2.600 km2 wilayah perairan. Kabupaten Ketapang adalah
kabupaten terluas di propinsi Kalimantan Barat. Daerah pantai memanjang dari
utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni
mulai dari kecamatan Telok Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara,
Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah
perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di
Kabupaten Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar
lainnya, yakni sungai Merawan/Matan, Kualan, Pesaguan, Kendawangan dan Jelai.
Wilayah Kabupaten Ketapang terdiri dari 20 Kecamatan, dimana 13 Kecamatan
berada di daerah perhuluan dan selebihnya merupakan kawasan pesisir, yaitu
wilayah kecamatan yang sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan
laut.
Kecamatan Kendawangan adalah kecamatan terluas dengan luas wilayah 5.859 km2
atau 18,55 persen terhadap total luas wilayah Kabupaten Ketapang, sedangkan
kecamatan terkecil wilayahnya adalah kecamatan Delta Pawan atau 0,23 persen
terhadap total luas wilayah (Tabel 2.8).
Tabel 2.8 Luas Wilayah Kecamatan – Kecamatan di Kabupaten Ketapang
No KecamatanLuas
(Km2)
Persentase terhadap
luas Kabupaten (%)
1 Kendawangan 5.859 18,55
2 Manis Mata 2.912 9,22
3 Marau 1.160 3,67
4 Singkup 227 0,72
5 Air Upas 793 2,51
6 Jelai Hulu 1.358 4,30
7 Tumbang Titi 1.198 3,79
8 Pemahan 326 1,03
9 Sungai Melayu Rayak 122 0,39
10 Matan Hilir Selatan 1.813 5,74
11 Benua Kayong 349 1,10
12 Matan Hilir Utara 720 2,28
13 Delta Pawan 74 0,23
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 27
![Page 28: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/28.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
14 Muara Pawan 611 1,93
15 Nangan Tayap 1.728 5,47
16 Sandai 1.779 5,63
17 Hulu Sungai 4.685 14,83
18 Sungai Laur 1.651 5,23
19 Simpang Hulu 3.175 10,05
20 Simpang Dua 1.048 3,32
Ketapang 31.588 100,00
Sumber : KCDA Kabupaten Ketapang
Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, letak
geografis dan perputaran/pertemuan arus angin. Pada tahun 2010 rata-rata
curah hujan di Kabupaten Ketapang lebiih rendah intensitasnya bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 292,9 mm dengan jumlah
hari hujan rata-rata sekitar 21 hari per bulan. Jumlah rata-rata hari hujan ini
paling tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan intensitas
tertinggi terjadi antara bulan April-Mei yaitu naik 128,9 mm, sedangkan
penurunan intensitas tertinggi terjadi antara bulan Maret-April yaitu turun
236,1 mm. Rata –rata curah hujan dan jumlah hari hujan di Kabupaten Ketapang
dapat dilihat pada tabel 2.9
Suhu Udara dan Kelembaban Udara
Secara Geografis wilayah Ketapang mendekati garis Khatulistiwa, maka
temperatur udara tergolong tinggi. Menurut catatan Stasiun Meteorologi Rahadi
Osman Ketapang pada tahun 2010 temperatur udara rata-rata berkisar 27,5 oC
dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu berkisar 32,5 oC. jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, temperature udara pada tahun 2010
secara rata-rata relatif tidak mengalami banyak perubahan yaitu naik 0,02 oC.
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 28
![Page 29: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/29.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rata-rata kelembaban nisbi/kelembaban udara pada tahun 2010 tercatat sekitar
85,0 persen. Kelembaban udara ini mengalami kenaikan rata-rata 1,80 persen
dibanding tahun sebelumnya. Adapun kelembaban udara tertinggi udara
tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 87,0 persen, dan kelembaban udara
rendah tercatat pada bulan Januari sampai dengan April yaitu 84,0 persen.
Secara rinci rata – rata tekanaan udara di Kabupaten Ketapang dapat dilihat
pada tabel 2.10.
Tabel 2.9. Rata-rata Curah Hujan (mm) dan Jumlah Hari Hujan di Kabupaten Ketapang,
2007-2010
No Bulan Curah Hujan Hari hujan
(mm) (Hari)1 Januari 228,3 242 Pebruari 252,2 183 Maret 366,2 214 April 130,1 155 Mei 259,0 256 Juni 305,0 217 Juli 259,2 228 Agustus 312,7 229 September 351,0 20
10 Oktober 397,7 2011 November 378,3 2512 Desember 275,0 24
Rata -Rata
2010 292,9 212009 301,2 13,82008 286,3 15,52007 294,3 18,2
Sumber : KCDA Kabupaten Ketapang
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 29
![Page 30: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/30.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Tabel 2.10. Rata-rata Tekanan Udara (Milibar) di Stasiun Meteorologi Ketapang 2010
Sumber : KCDA Kabupaten Ketapang
Kecepatan Angin dan Tekanan Udara
Rata rata kecepatan angin di wilayah Kabupaten Ketapang pada tahun 2010‐
adalah sebesar 7 Knot, Rata – rata kecepatan angin 2010 merupakan yang
tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata rata kecepatan angin‐
terendah terjadi selama 3 bulan yaitu 6,0 Knot, dan tertinggi terjadi selama 8
bulan yaitu sebesar 8,0 Knot sepanjang tahun 2010, dengan kecepatan angin
terbesar pada skala 10 20 Knot sepanjang tahun 2010. ‐
Rata rata tekanan udara di wilayah Kabupaten Ketapang sepanjang tahun 2010‐
relatif konstan yaitu pada kisaran 1.010,3 milibar. Dimana tekanan udara
minimum sebesar 1.007 milibar dan tekanan udara maksimum sebesar 1.016
milibar
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 30
Bulan Minimum Maksimum Rata - Rata
Januari 1009,7 1015,0 1012,3Pebruari 1010,6 1013,7 1012,2Maret 1008,8 1016,1 1012,0April 1010,2 1013,2 1011,6Mei 1007,3 1012,6 1009,7Juni 1010,0 1013,2 1011,5Juli 1008,6 1013,3 1011,3Agustus 1010,4 1013,1 1011,4September 1009,0 1013,4 1011,3Oktober 1007,8 1011,9 1010,6November 1007,2 1012,0 1010,1Desember 1007,2 1010,9 1008,7
Rata - Rata 1006,2 1014,1 1010,3
![Page 31: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/31.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Tabel 2.11. Tabel Rata -Rata Kecepatan Angin dan Arah Angin Di Stasiun Meteorologi
Ketapang
No BulanRata - Rata Terbesar
Arah(Knot ) (Knot )
1 Januari 8 16 UTARA2 Pebruari 7 12 UTARA3 Maret 8 16 BARAT DAYA4 April 6 10 TENGGARA5 Mei 8 14 TENGGARA6 Juni 8 14 TIMUR LAUT7 Juli 8 14 TENGGARA8 Agustus 8 17 TIMUR9 September 8 22 TIMUR
10 Oktober 6 10 TIMUR11 November 6 12 UTARA12 Desember 8 20 UTARA
RATA -RATA
2010 7,0 15,0 UTARA2009 5,4 15,5 TIMUR2008 4,8 14,02007 4,3 13,7
Sumber: KCDA Ketapang 2011
Pengukuran iklim mikro di wilayah studi meliputi parameter suhu udara,
kelembaban, arah angin dan kecepatan angin. Pengukuran terhadap
parameter-parameter iklim mikro untuk melihat sejauh mana perubahan
kualitas lingkungan yang terjadi dengan adanya rencana kegiatan
pembangunan gudang dan terminal untuk kepentingan sendiri PT. Herkul Jaya
Abadi.
B. Kualitas Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan
Untuk mengetahui gambaran awal kualitas udara ambien di areal sekitar
proyek maka perlu dilakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung
sebagai bahan perbandingan dan evaluasi terhadap dampak lingkungan yang
akan terjadi dimasa yang akan datang. Titik lokasi pengambilan sampel udara
untuk mengukur kualitas udara dan tingkat kebisingan di sekitar lokasi
pembangunan Gudang Arang yaitu sebanyak 2 titik yang dapat dilihat pada
gambar 2.14 berikut ini
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 31
![Page 32: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/32.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 32
Gambar 2. 14 Peta Lokasi Pengambilan Titik Sampel Udara
![Page 33: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/33.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan akan menimbulkan
gangguan kesehatan pada manusia, khususnya gangguan pada sistem
pernafasan, sistem saraf dan sistem pendengaran.
Pengamatan dan pengukuran terhadap kualitas udara ambien dan kebisingan
areal kegiatan PT. Herkul Jaya Abadi dilakukan pada 2 (dua) titik pengamatan
yaitu di area pabrik dan di akses jalan masuk industri.
Pengambilan sampel pada udara ambient, pada rentang waktu pukul 09.00 –
12.00 WIB. Penentuan lokasi sampling, selain memperhatikan faktor
meteorologi dan sumber pencemaran, juga didasarkan pada perhitungan
kegiatan di sekitarnya. Lokasi titik pengambilan kualitas udara berjumlah dua
titik yaitu di area pabrik/industri dan di akses jalan masuk. Parameter udara
ambient yang di teliti adalah kadar (SO2)2, (CO), (NO2)2, (H2S), (NH3), (SPM).
Hasil pengukuran kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan di sekitar
lokasi areal rencana kegiatan proyek PT. Herkul Jaya Abadi, dapat dilihat pada
Tabel 2.12.
Tabel 2.12 Hasil Analisa Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan di sekitar
Lokasi PT. Herkul Jaya Abadi
NO PARAMETER SATUANSTANDARD
MAKS
HASIL (Area
Pabrik)
HASIL (Akses Jalan
Masuk )A KIMIA:1. Sulfur Dioksida (SO2)2 g/Nmμ 3 365**) 4,7 4,82. Karbon Monoksida (CO) g/Nmμ 3 10.000*) 6,4 6,33. Nitrogen Oksida (NO2)2 g/Nmμ 3 150*) 0,5 0,84. Hidrogen Sulfide (H2S) ppm 0,02***) 0,008 0,0155. Amonia (NH3) g/Nmμ 3 0,5****) 0,15 0,26. Partikel Debu (SPM) g/Nmμ 3 230*) 28 25B FISIKA:7. Kebisingan dB (A) 70 dB 65,8 58,88. Suhu ºC - 31,5 31,89. Kelembaban % - 68,6 68,2
10. Kecepatan Angin M/s - 2,4 2,8Sumber : Laboratorium Kesehatan Pontianak, 2013
Keterangan :( * ) Baku Mutu Lingkungan menurut Kepmen LH No. 48 Tahun 2006 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan dan
PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraBaku Mutu Tingkat Kebisingan Berdasarkan Men LH Nomor. KEP. 48/MENLH/II/1996 untuk;
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 33
![Page 34: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/34.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Dari Tabel 2.12 dapat diketahui bahwa tidak ada parameter pencemaran udara yang
melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Pengambilan kualitas udara di lokasi studi
menggunakan gas kolektor, dan kebisingan dengan mengguanakan sound level meter.
C. Kualitas Air Permukaan
Lokasi rencana kegiatan pembangunan gudang dan terminal untuk
kepentingan sendiri PT. Herkul Jaya Abadi berada tepat di pinggir Sungai
Pawan di Desa Negri Baru Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang, Oleh
karena itu untuk mengetahui tingkat kualitas air Sungai Pawan perlu dilakukan
pengambilan contoh air untuk dianalisa di laboratorium agar diketahui kualitas
airnya.
Parameter air Sungai Pawan yang dianalisa berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
yang selanjutnya untuk mengetahui kualitas air sungai tersebut dimana
parameter yang diuji meliputi parameter fisika dan parameter kimia , sampel
air yang telah diambil dari lokasi perencanaan pembangunan gudang arang
dianalisa pada Laboratorium Kesehatan Pontianak.
Pengamatan dan pengambilan sampel air Sungai Pawan ini dilakukan pada 2
(dua) titik yaitu :
1. Lokasi A1 : hulu Sungai Pawan
2. Lokasi A2 : hilir Sungai Pawan
Berdasarkan hasil data yang diterima dari analisa sampel air Sungai Pawan
dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut:
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 34
![Page 35: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/35.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Tabel 2.13 Hasil Analisa Lab. atas Uji Petik Kualitas Air Sungai Pawan bagian Hulu dan Bagian Hilir disekitar Lokasi Pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket)
No Parameter Satuan Kadar Max*)
Hasil UjiAir Sungai
Pawan (Hulu)
Hasil UjiAir Sungai Pawan
(Hilir)1 Residu Tersuspensi (TSS) Mg/L 400 28 262 Residu Terlarut (TDS) Mg/L 1000 47 553 Temperatur 0C 3 26,3 26,64 Turbidity NTU 25 27 455 Warna Pt-Co 50 95 956 Arsen (As) Mg/L 1 0,00 0,0017 Amoniak (NH4) Mg/L 0,2 0,25 0,038 Besi (Fe) Mg/L 1 0,230 0,739 Cadmium (Cd) Mg/L 0,01 0,00 0,00
10 COD Mg/L 25 28 4411 BOD Mg/L 3 4,48 14,0812 DO Mg/L 4 3,62 2,6513 Fluorida (F) Mg/L 1,5 0,00 0,0014 Khlorida (Cl) Mg/L 600 10 615 Klorin bebas (Cl2) Mg/L 0,03 0,00 0,0015 Khromium Valensi 6 (Cr+6) Mg/L 0,05 0,00 0,00116 Kalsium (Ca) Mg/L 200 3 517 Kesadahan (CaCO3) Mg/L 500 10 1018 Merkuri (Hg) Mg/L 2 <0,0002 <0,000219 Mangan (Mn) Mg/L 0,1 0,02 0,0020 Nitrat sebagai NO3-N Mg/L 10 0,162 0,20321 Nitrit sebagai NO2-N Mg/L 0,06 0,012 0,01522 pH - 6 – 9 6,55 6,2523 Selenium (Se) Mg/L 0,01 0,00 0,0024 Seng (Zn) Mg/L 0,05 0,15 0,0525 Sianida (CN) Mg/L 0,2 0,002 0,0026 Sulfat (SO4) Mg/L 400 2,003 2,527 Sulfida (H2S) Mg/L 0,002 0,001 0,0028 Timbal (Pb) Mg/L 0,03 <0,001 <0,00129 Tembaga (Cu) Mg/L 0,02 0,00 0,0030 Total Fosfat sebagai PO4 Mg/L 0,2 0,22 0,0231 Fenol Mg/L 0,001 0,12 0,000632 Minyak dan Lemak Mg/L 1 0,26 0,3033 Deterjen sebagai MBAS Mg/L 0,2 0,035 0,033
Sumber : Hasil Pengamatan dan Analisa Laboratorium Kesehatan Pontianak, 2015
Keterangan :
*) Analisis Berdasarkan PP No.82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
Kategori Air Kelas II.
Lokasi Pengambilan sampel kualitas air Permukaan :
A-1 : Bagian Hulu Sungai Pawan dari kegiatan proyek
A- 2 : Hilir Sungai Pawan dari kegiatan proyek
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 35
![Page 36: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/36.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 36
Gambar 2. 15 Peta Lokasi Pengambilan Titik Sampel Air
![Page 37: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/37.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Parameter Fisika
Parameter fisika yang dianalisis meliputi residu tersuspensi (TSS), residu
terlarut (TDS), temperatur/suhu dan turbidity/kekeruhan serta warna.
Suhu/Temperatur
Hasil pengukuran terhadap parameter suhu/temperature air di titik
pengamatan di lokasi studi yaitu 26,3 oC dan 26,6 oC. Hasil pengukuran
suhu/temperatur air di lokasi studi relatif tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang ekstrim, kondisi tersebut masih berada pada batas normal
bagi kehidupan biota perairan.
Residu Terlarut/Total Dissolved Solid (TDS)
Residu terlarut (TDS) di lokasi pengamatan studi adalah 47 mg/l dan 55 mg/l.
Kisaran nilai TDS di lokasi pengamatan studi berada di bawah ambang batas
yang diperbolehkan batu mutu kelas II sebesar 1.000 mg/l. Hasil uji TDS
menunjukan air berada pada kondisi yang sangat baik.
Residu Tersuspensi/Total Suspended Solid (TSS)
Total Suspended Solid (TSS) di lokasi pengamatan yaitu 28 mg/l dan 26 mg/l.
Kisaran nilai TSS di lokasi studi berada di bawah kadar maksimum yang
diperbolehkan menurut baku mutu kelas II yakni sebesar 400 mg/l. TSS sangat
berpengaruh terhadap tingkat kecerahan dan kekeruhan air (turbidity).
Warna
Warna perairan disebabkan oleh bahan-bahan yang terlarut di dalamnya baik
bahan organik maupun anorganik serta banyak dipengaruhi oleh
bahan/substrat dasar sungai. Kadar maksimum untuk parameter warna
menurut baku mutu air kelas II adalah 50 Pt.Co. Sedangkan kadar warna yang
terukur di lokasi pengamatan menunjukkan 95 Pt.Co. Secara visualisasi warna
air di lokasi studi berwarna bening (jernih) sampai kuning kecoklatan.
Kekeruhan /Turbidity
Kekeruhan perairan menunjukkan kemampuan transmisi cahaya dalam air.
Turbidity/Kekeruhan air di titik pengamatan di lokasi studi yaitu 27 skala NTU
hingga 45 skala NTU. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai turbidity/
kekeruhan di lokasi melebih baku mutu kelas I yaitu 25 skala NTu namun
masih berada pada batas yang diperbolehkan. Tingginya kekeruhan
menyebabkan berkurangnya transmisi cahaya dalam air.
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 37
![Page 38: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/38.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Parameter Kimia
Berdasarkan hasil analisis laboratorium terhadap parameter-parameter kimia,
menunjukan bahwa kondisi rona awal kualitas air Sungai Pawan di lokasi studi
sebagian besar masih berada di bawah kadar maksimum yang diperbolehkan.
Parameter-parameter kimia yang dianalisis antara lain adalah :
Keasaman (pH)
Nilai keasaman memberikan gambaran tentang keseimbangan asam basa
dalam air yang sangat erat dengan fungsinya sebagai pelarut dalam reaksi-
reaksi kimia. Pengukuran derajat keasaman (pH) di lapangan dilakukan dengan
menggunakan pH-meter. Nilai kemasaman dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain oleh proses fotosintesis dalam perairan. Hasil pengukuran
konsentrasi pH di lokasi studi menunjukkan nilai 6,25 dan 6,50. Nilai ini masih
berada pada baku mutu yang diperbolehkan menurut baku mutu kelas II
dengan konsentrasi tergolong netral.
Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen adalah unsur terpenting dalam pengendalian kualitas air, kandungan
oksigen terlarut (DO) dalam air sangat esensial bagi kehidupan biota perairan.
Air sungai yang jernih biasanya mengandung oksigen dengan kadar yang jenuh,
namun oksigen terlarut tersebut dapat berkurang secara cepat akibat adanya
limbah organik. Banyaknya bahan organik pada perairan akan berfungsi
sebagai substrat bagi mikro organisme pengurai yang membutuhkan suplai
Oksigen secara kontinyu. Dengan kata lain, makin tinggi kandungan bahan
organik dalam perairan maka kelarutan Oksigen (O2) semakin rendah.
Hasil pengukuran di lapangan menunjukkan kandungan Oksigen terlarut di
lokasi studi rendah atau berada di atas baku mutu air yang di perbolehkan
untuk kelas II (4 mg/l) yakni 2,65 mg/l dan 3,62 mg/l.
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Oksigen yang terlarut (DO) dimanfaatkan oleh zat renik (mikro organisme)
untuk proses penguraian bahan organik (BOD). Tingginya BOD
menggambarkan bahwa di perairan tersebut mengandung bahan organik
tinggi, sebaliknya nilai BOD yang rendah belum tentu menunjukkan kandungan
bahan organiknya rendah, karena tidak semua bahan organik dapat
terdekomposisi secara biologis (biodegradable)
Hasil pengukuran konsentrasi BOD di lokasi studi menunjukkan nilai 4,48 mg/l
dan 14,08 mg/l, kondisi ini mengindikasikan bahwa pada Sungai Pawan di
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 38
![Page 39: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/39.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
sekitar lokasi studi pada bagian hilir dan hulu memiliki nilai BOD berada di atas
kadar maksimum kelas II yang diperbolehkan yakni sebesar 3 mg/l, hal ini
diprakirakan disebabkan oleh buangan limbah domestik (rumah tangga) yang
berasal dari pemukiman yang berada di sekitar perairan sungai Pawan.
Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) menggambarkan jumlah total oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara lengkap menjadi
anorganik. Jadi nilai COD meningkat dengan meningkatnya konsentrasi bahan
organik. BOD meningkat dengan meningkatnya COD, nilai COD bisa digunakan
untuk menduga BOD. Konsentrasi COD yang terukur di lokasi studi yaitu 28
mg/l dan 44 mg/l.
2.5.2 Komponen Sosial, Ekonomi, Budaya Dan Kesehatan Masyarakat
A. Demografi/Kependudukan
PT. Herkul Jaya Abadi berlokasi di Jalan Benua Lame Kelurahan Negri
Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Berdasarkan data Profil
Kecamatan (SP2013) Dalam Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2013
disebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Ketapang hingga Tahun 2012
berjumlah 448.779 jiwa, dimana 232.824 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
215.955 jiwa adalah perempuan. Sedangkan Jumlah Penduduk Di Kecamatan
Benua Kayong adalah 37.069 dengan kepadatn penduduk adalah 103 jiwa/km2.
Persebaran penduduk Kabupaten Ketapang tidak merata antar wilayah
kecamatan, desa/kelurahan. Kecamatan dengan tingkat penduduk terpadat
terdapat di Kecamatan Delta Pawan Yaitu dengan kepadatan 1.033 jiwa per
Km2, sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah
terdapat di Kecamatan Hulu Sungai dengan kepadatan 3 jiwa per Km2.
Perindustrian Di Kecamatan Benua Kayong
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga resparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa Industri kecil dan menengah formal di Kabupaten
Ketapang mampu menyerap 4.167 orang tenaga kerja yang didominasi oleh
pekerja laki-laki. Total nilai investasi industri kecil dan menengah formal tahun
2012 adalah sebesar 34,55 miliar rupiah, jumlah ini lebih tinggi jika
dibandingkan nilai investasi tahun 2010. Daerah perkotaan seperti Kecamatan
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 39
![Page 40: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/40.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Delta dan Benua Kayong menjadi lokasi utama industri kecil dan menengah
formal. Pada tahun 2012 terdapat 14 unit industri besar yang berstatus aktif di
Kabupaten Ketapang dan menyerap 756 pekerja.Berdasarkan data yang
diperoleh da ri Kecamatan Dalam Angka tahun 2011 untuk Kecamatan Benua
Kayong dijelaskan bahwa pada tahun 2011, jumlah perusahaan industri yang
ada di Kecamatan Siantan mencapai 45 unit usaha yang terdiri 9 usaha kecil, 18
usaha industri sedang dan 18 usaha industri besar.
Beroperasinya PT. Herkul Jaya Abadi di Desa Jungkat, akan meningkatkan
lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitarnya, yang pada akhirnya akan
memberikan tambahan pendapatan bagi penduduk. Disamping itu
pembangunan gudang dan terminal/dermaga di lokasi berarti terbukanya
beberapa lapangan pekerjaan khusus bagi penduduk setempat seperti tenaga
untuk bongkar muat barang, tenaga untuk kerani gudang, tenaga satpam dan
lain sebagainya serta tumbuhnya warung-warung kecil disekitar kegiatan.
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 40
![Page 41: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/41.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan II - 41
![Page 42: BAB-II-fixx.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081504/563dbbaf550346aa9aaf59da/html5/thumbnails/42.jpg)
Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi
Rencana Usaha Dan / Kegiatan II - 42