BAB II fix ergonomi
-
Upload
razer100594 -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of BAB II fix ergonomi
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
1/17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)
2.1.1 Definisi RULA
RULA ( Rapid Upper Limb Assessment ) adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan ergonomic tentang tempat kerja dimana ada
kaitanyya dengan gangguan anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak
membutuhkan suatu peralatan yang khusus untuk menentukan postur dari leher,
punggung, dan anggota gerak bagian atas selama menggunakan ungsi dari otot,
dan pembebanan eksternal yang mempengaruhi tubuh (McAtamney And !orlett,
"##$).
Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan $ tabel skor untuk
menentukan evaluasi dari aktor%aktor resiko. &aktor%aktor resiko selama
investigasi dideskripsikan sebagai aktor pembebanan eksternal yang terdiri dari'
". Urutan gerakan
. erja otot statik
$. *aya
+. ostur kerja yang ditentukan oleh peralatan dan urnitur
-. aktu kerja tanpa istirahat
2.1.2 Pengembangan Dari Rapid Upper Limb Assessment
engembangan dari Rapid Upper Limb Assessment melalui $ buah tahapan,
yaitu pertama adalah merekam posisi kerja, kedua adalah penggunaan dari sistem
skor, dan terakhir adalah penentuan level untuk mengetahui tingkat resiko yang
ada bagi tubuh dan menentukan perbaikan apa yang disarankan (McAtamney And
!orlett, "##$).". engembangan Untuk encatatan ostur /ubuh
Untuk menghasilkan suatu metode yang mudah digunakan maka tubuh
dibagi kedalam segmen yaitu grup A dan grup 0. *rup A terdiri dari
lengan bagian atas dan ba1ah termasuk wrist . 2edangkan grup 0 terdiri
dari leher, punggung dan kaki, semua bagian tubuh dari grup 0 digunakan
untuk memastikan bah1a ada kemungkinan bagian tubuh tersebut
mempengaruhi postur tubuh saat bekerja. emberian nilai untuk posisi
tubuh dari masing%masing grup adalah sebagai berikut'
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
2/17
• *rup A terdiri dari beberapa posisi yaitu sebagai berikut'
". osisi Lengan Atas
Untuk skor setiap gerakan posisi lengan atas dapat di lihat pada
/abel " jika bahu terangkat dan lengan ba1ah mendapat tekananmaka skor ditambah ", dan bila posisi operator bersandar dan lengan
ditopang maka skor dikurangi ".
. osisi Lengan 0a1ah
Untuk skor setiap gerakan posisi lengan ba1ah dapat dilihat pada
tabel jika lengan ba1ah bekerja menyilang di depan tubuh atau
berada di samping tubuh maka skor ditambah ".
$. osisi /ekukan dan osisi /elapak /angan yang Mengalami /ekukan
dan utaran
enentuan posisi wrist dan tekukan telapak tangan berdasarkan issu
kesehatan dan keselamatan dapat dilihat pada /abel $ dan +. 3ika
telapak tangan mengalami tekukan pada deviasi ulnar dan radial
maka skor ditambah ". osisi untuk telapak tangan yang mengalami
tekukan dan putaran.
Tabel 3.1 Psisi Lengan A!as
Tabel 3.2 Psisi Lengan Ba"a#
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
3/17
Tabel 3.3 Psisi Te$%$an Tela&a$ Tangan (Wrist )
Tabel 3.' Psisi Tela&a$ Tangan ang engalami Te$%$an *an Per&%!aran
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
4/17
Untuk lenih jelas maka posisi tubuh grup A dapat di lihat pada gambar $.".
+ambar 3.1 Psisi T%b%# *ari +r%& A
(McAtamney And !orlett, "##$' #$)
• *rup 0 terdiri dari beberapa posisi yaitu sebagai berikut'
". osisi dari Leher
Untuk skor setiap gerakan posisi leher dapat di lihat pada /abel $.-.
jika leher operator banyak menoleh kesamping kiri dan kanan maka
skor ditambah ".
. osisi unggung
Untuk skor setiap gerakan posisi punggung dapat di lihat pada /abel
$.4.
$. osisi aki
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
5/17
Untuk skor setiap gerakan posisi kaki dapat di lihat pada /abel $.5.
Tabel 3., Psisi Le#er
Tabel 3.- Psisi P%ngg%ng
Tabel 3. Psisi /a$i
Untuk lebih jelas maka posisi tubuh grup 0 dapat di lihat pada *ambar $..
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
6/17
+ambar 3.2 Psisi T%b%# +r%& B
(McAtamney And !orlett, "##$' #+)
. engembangan 2istem 2kor Untuk enggolongan 0agian /ubuh
2ebuah nilai tunggal dibutuhkan dari grup A dan grup 0 yang mana
me1akili tingkatan atau pembobotan postur dari sistem muscoloskeletal
yang terdapat dalam kombinasi postur bagian tubuh. emudian langkah
selanjutnya adalah menetapkan skor penggunaan otot (muscle use score)
dan skor untuk gaya atau pembebanan ( force/load score), denganketentuan sebagai berikut'
Untuk muscle use score ketentuannya adalah bila postur tubuh tetap
dalam jangka 1aktu yang lama (memegang dalam 1aktu lebih dari "
menit) atau melakukan pengulangan gerakan kira%kira + kali dalam 1aktu
" menit maka skor bertambah menjadi ". Untuk force/load score dapat
dilihat pada /abel $.6. Untuk orce atau load score selain menggunakan
tabel diatas juga ditentukan dari lamanya bekerja. Untuk 1aktu kerja +%4
jam maka skor menjadi ", sedangkan untuk 1aktu kerja lebih dari 4 jam
skor ditambah menjadi . 2etelah hal di atas dilakukan maka langkah
selanjutnya adalah membuat tabel untuk postur tubuh dari grup A dan
grup 0 yang nantinya bersama dengan force/load score dan muscle use
score digunakan untuk menemukan skor akhir dan datar aksi perbaikan.
Untuk menentukan nilai grup A menggunakan /abel $.#.
!ara penggunaannya adalah setelah kita menemukan skor untuk upper
arm dan lainnya kita masukan ke dalam tabel sesuai dengan skor dari
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
7/17
tabel sebelumnya sampai kita menemukan nilai akhir dari /abel A ini.
Untuk grup 0 menggunakan /abel $."7, cara memperoleh sama seperti
yang dilakukan pada /abel $.#.
$. engembangan 2kor Akhir dan 8atar Langkah erbaikan2etelah tadi melakukan pencarian nilai untuk grup A dan grup 0 maka
langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan pencarian skor akhir
untuk mengetahui apakah postur tubuh dari seorang operator tersebut
mengandung tingkat bahaya atau tidak, dengan penggabungan dari
muscle use score dan force/load score. 8apat diormulasikan dengan
rumus sebagai berikut'
2core A 9 muscle use score dan force/load score grup A : 2core !
2core 0 9 muscle use score dan force/load score grup 0 : 2core 8
Grand score diperoleh berdasarkan dari /abel $."".
2etelah didapatkan nilai dari score ! dan score 8 maka kemudian
dimasukkan ke dalam /abel Grand Score yang kemudian didapatkan skor yang
ada di dalam table tersebut. emudian untuk menerjemahkan nilai dari tabel $."".
maka dibuatlah suatu datar perbaikan yang bisa dilihat seperti berikut ini'
Le0el 1, skor akhir menunjukkan nilai "% yang mengindikasikan bah1a postur
tersebut dapat diterima dan tidak memerlukan perbaikan dalam jangka 1aktu yang
lama.
Le0el 2, skor akhir menunjukkan nilai $%+ yang mengindikasikan membutuhkan
investigasi dan perubahan terhadap postur kerja mungkin dapat dilakukan.
Le0el 3, skor akhir menunjukkan -%4 yang berarti investigasi dan perubahan
postur kerja harus dilakukan secepatnya.
Le0el ', skor akhir menunjukkan nilai akhir 5 yang mengindikasikan dan
perubahan harus dilakukan dengan segera.
2etelah langkah ini dilakukan kita baru dapat mengambil keputusan untuk
melakukan perubahan dan perbaikan dari postur kerja operator baik itu dari
asilitas kerja maupun dari metode kerja yang ada, dan tergantung dari kebutuhan
dari organisasi yang membutuhkan.
Tabel 3. Force/Load Score
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
8/17
Tabel 3. +r%& A (Ps!%r Angg!a +era$ A!as)
Tabel 3.1 +r%& B (Le#er4 P%ngg%ng4 /a$i)
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
9/17
Tabel 3.11 Nilai A$#ir (Grand Score)
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
10/17
+ambar 3.3 Lembar S$r RULA
(McAtamney and !orlett, "##$' #+)
2.2 RAPID ENTIRE BD! ASSESSMENT (REBA)
2.2.1 Definisi REBA
R;0A atau Rapid Entire Body Assessment dikembangkan oleh 8r. 2ue
s ?nstitute o @ccuptaional ;rgonomic).
Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan
dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi
kerja atau postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang
operator. 2elain itu metode ini juga dipengaruhi oleh aktor coupling , beban
eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja.
enilaian dengan menggunakan R;0A tidak membutuhkan 1aktu yang
lama untuk melengkapi dan melakukan scoring general pada datar aktivitas yang
mengindikasikan perlu adanya pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja
operator. Metode ergonomic tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan
aktor coupling yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang%ulang.
enilaian postur kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko
antara satu sampai lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan level
yang mengakibatkan resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja.
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
11/17
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
12/17
kelompok, yaitu grup A dan 0. *rup A meliputi punggung (batang tubuh),
leher dan kaki. 2ementara grup 0 meliputi lengan atas, lengan ba1ah, dan
pergelangan tangan. 8ari data sudut segmen tubuh pada masing%masing
grup dapat diketahui skornaya, kemudian dengan skor tersebut digunakan
untuk melihat tabel A untuk grup A dan tabel 0 untuk grup 0 agar
diperoleh skor untuk masing%masing tabel.
/abel hasil dari metode R;0A ini ditunjukkan pada /abel " sampai "", serta
gambar yang menunjukkan setiap tabel dapat dilihat pada gambar " sampai 5.
Tabel 3.12 +era$an T%b%#
+ambar 3.' /n*isi Ba!ang T%b%#
Tabel 3.13 Pergera$an Le#er
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
13/17
+ambar 3., Pergera$an Le#er
Tabel 3.1' Pergera$an /a$i
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
14/17
+ambar 3.- Pergera$an /a$i
Tabel 3.1, Pergera$an Lengan A!as
+ambar 3. Pergera$an Lengan A!as
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
15/17
Tabel 3.1- &ergera$an Lengan Ba"a#
+ambar 3.- Pergera$an Lengan Ba"a#
Tabel 3.1 Pergera$an Pergelangan Tangan
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
16/17
Tabel 3.1 Tabel A s$r A REBA
Tabel 3.2 Tabel 5 S$r REBA
Tabel 3.21 S$r A$!i0i!as
-
8/19/2019 BAB II fix ergonomi
17/17
Tabel 3.22 Le0el Resi$ *an Tin*a$an
+ambar 3.1 Lembar S$r REBA