BAB II ds

28
BAB II TINJAUAN TEORITIS http://nhainkz.blogspot.com/2013/07/konsep-dasar- keperawatan-komunitas.html A. KONSEP DASAR KOMUNITAS 1. Definisi Komunitas adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antar anggota masyarakat satu dengan yang lain (WHO, 1984). Keperawatan komunitas adalah suatu pelayanan profesional yang ditujukan pada komunitas dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelakasanaaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan (Pokja keperawatan: CHS). Menurut teori Neuman, Keperawatan komunitas merupakan interaksi dari beberapa variabel : fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Neuman memberi perhatian pada pendekatan sistem yang terbuka sebagai sistem yang saling mempengaruhi. 6

description

komunitas bab 2

Transcript of BAB II ds

BAB II

BAB II

TINJAUAN TEORITIShttp://nhainkz.blogspot.com/2013/07/konsep-dasar-keperawatan-komunitas.html A. KONSEP DASAR KOMUNITAS

1. DefinisiKomunitas adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antar anggota masyarakat satu dengan yang lain (WHO, 1984).

Keperawatan komunitas adalah suatu pelayanan profesional yang ditujukan pada komunitas dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelakasanaaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan (Pokja keperawatan: CHS).Menurut teori Neuman, Keperawatan komunitas merupakan interaksi dari beberapa variabel : fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Neuman memberi perhatian pada pendekatan sistem yang terbuka sebagai sistem yang saling mempengaruhi. Kumpulan individu yang ada di masyarakat merupakan core (inti) dari asuhan keperawatan yang meliputi demografi, populasi, nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya serta dipengaruhi pula oleh delapan subsistem komunitas yang terdiri dari lingkungan fisik dan perumahan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan kebijakan Pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan sarana rekreasi.

Faktor-faktor tersebut diatas dapat merupakan stressor bagi komunitas. Stressor dan reaksi terhadap stress dapat menimbulkan masalah intrapersonal atau ekstrapersonal. Tujuan aplikasi dari teori Neuman dalam keperawatan komunitas yaitu untuk kestabilan individu dan keluarga sebagai klien dalam lingkungan.

Oleh karena itu, data-data tersebut diatas harus dikaji secara menyeluruh dan spesifik, bersama-sama dengan masyarakat setempat, dalam hal ini Kader Kesehatan dan Kelompok Kerja Kesehatan.

Sejalan dengan konsep di atas, Ilmu Keperawatan Komunitas sebagai suatu sintesa dari Praktik Kesehatan Komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan.

Konsep Keperawatan Komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dimana sifat dari asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus menerus melalui kerjasama. Sedangkan fokus dari asuhan adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada umumnya dengan penekanan pada pencegahan penyakit. Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas.

Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau teori keperawatan dan teori yang terkait dengan keadaan masyarakat. Model keperawatan yang banyak digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dikomunitas adalah Model konsep Beauty Neuman (1972) yang menekankan pada pedekatan system yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas sebagai target dari pelayanan kesehatan. Interaksi yang dinamis antara komunitas dengan lingkungan serta tenaga kesehatan akan menentukan derajat kesehatan suatu komunitas masyarakat. Upaya peningkatan derajat kesehatan komunitas dilakukan dengan tiga tingkat pencegahan yaitu: secara primer, sekunder, dan tertier. a. Pencegahan primer adalah intervensi yang dilakukan sebelum terjadinya penyakit, pencegahan primer mencakup kegiatan mengidentifikasi factor resiko terjadinya penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kegiatan dan pendidikan dalam komunitas. b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan primer menekankan pada diagnosa dini, intevensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau keseriusan penyakitc. Pencegahan tersierFokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan setelah terjadi gangguan pada system tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya2. Sifat

Sifat dari keperawatan komunitas adalah:

a. Bersifat umum dan dilakukan secara komprehensif

b. Berlaku untuk semua tingkat usia (mulai dari bayi sampai dengan lanjut usia)

c. Dilakukan secara terus menerus

3. Sasaran

Sasaran dari keperawatan komunitas adalah masyarakat yang berfokus pada :a. Masyarakat (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat)

1) Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga, status kesehatan anggota keluarga akan mempengaruhi yang lainnya sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit maka berpengaruh pula pada sistem keluarga.

2) Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, Support sistem keluarga sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan anggota keluarga yang selanjutnya memberikan kontribusi yang paling besar dalam status kesehatan dari suatu komunitas. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan menurut Frieman diantaranya adalah:

a) Mengenal gangguan perkembangan anggota keluarga

b) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat.

c) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.d) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan kepribadian anggota keluarga.

e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan fasilitas kesehatan.3) Masyarakat Masyarakat merupakan salah satu sumber atau sistem pendukung yang paling besar kontribusinya terhadap peningkatan derajat kesehatan. Pelayanan asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan berorientasi bahwa komunitas merupakan suatu kesatuan sistem baik fisik maupun sosial.

b. Kelompok resiko tinggi (Usia lanjut)

c. Keluarga yang beresiko tinggi4. Karakteristik

Karakteristik atau ciri dari keperawatan komunitas adalah:

1. Fokus pelayanan pada keluarga dan kelompok resiko tinggi

2. Pelayanan dilakukan secara terus menerus

3. Dapat dilakukan pada semua kondisi sehat dan sakit

4. Koordinasi pada beberapa institusi terkait

5. Koordinasi dengan tenaga atau tim lain

6. Otonomi klien dan bersifat mandiri

7. Melakukan observasi berbagai factor yang meliputi kesehatan komunitas

8. Memfasilitasi hubungan dengan profesi lain

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. PengkajianPengkajian merupakan langkah awal proses keperawatan yang ditujukan untuk pengumpulan data-data penunjang yang berkaitan dengan kesehatan komunitas, dimana proses pengkajian ini dapat dilakukan perawat secara langsung kepada masyarakat (tipe data primer) atau secara tidak langsung (data sekunder).

a. MetodeMetode pengumpulan data yang dilakukan dalam proses pengkajian komunitas adalah dengan cara wawancara (berinteraksi secara langsung dengan masyarakat), pengamatan (observasi), measurement atau pengukuran (dengan cara membagikan angket atau pemeriksaan), winshield survey (pengukuran yang dilakukan secara sekilas yang bertujuan untuk mendapatkan data dasar dimana selanjutnya dilakukan penggalian lebih lanjut dengan metode lainnya), dan juga studi dokumentasi terhadap data-data komunitas.

b. Sumber Data

Sumber data untuk pengumpulan data biasanya didapatkan dari berbagai pihak yang disesuaikan dengan teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses pengumpulan data:

1) Wawancara dapat dilakukan kepada tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), kader kesehatan komunitas (kelompok kerja kesehatan/pokjakes), dan juga kelompok komunitas.

2) Analisa catatan sekunder didapatkan dari data sensus, hasil penelitian, atau catatan kesakitan komunitas.

3) Survey anggota kelompok dilakukan pada masyarakat anggota kelompok.

4) Winshield survey dilakukan pengamatan terhadap perilaku masyarakat.

5) Observasi atau pengamatan dilakukan pada norma, nilai, keyakinan, struktur kekuatan, proses pemecahan masalah, dinamika dan pola komunikasi

c. Bagian Pengkajian

Beberapa hal atau bagian yang perlu dilakukan pengkajian dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas adalah:

1) Struktur Inti Komunitas (Core of Community)Pengkajian terhadap struktur inti komunitas adalah:

a) Konsep Diri

Hal yang perlu dilakukan pengkajian dalam konsep diri adalah bagaimana persepsi atau perasaan dari anggota masyarakat terhadap anggota, dan perlu dikaji pula adakah peningkatan depresi pada anggota komunitas. b) Vital Statistik

Hal yang perlu dikaji dalam vital statistic ini adalah meliputi angka kelahiran, angka kematian dan juga penyebab dari kematian.c) Nilai, Keyakinan, dan Agama

Pengkajian pada hal ini dilakukan pada nilai dan keyakinan dari masyarakat, adakah bahasa atau tradisi khusus yang dimiliki oleh masyarakat, dan bagaimana masyarakat mengartikan kesehatan atau penyakit.

d) Demografi

Pengkajian pada hal ini ditekankan pada distribusi (meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan juga komposisi pekerjaan masyarakat), dalam hal ini perlu juga dikaji bagaimana angka kesakitan masyarakat (morbiditas) serta angka kematian masyarakat (mortalitas).e) Riwayat Kesehatan

Pengkajian pada riwayat kesehatan masyarakat difokuskan pada kapan terjadinya penyakit, adakah resiko terjadinya penyakit dan juga bagaimana respon masyarakat menerima perubahan program kesehatan.

f) Support Sistem

Support system yang perlu dikaji adalah apakah masyarakat mempunyai dukungan profesi berkaitan dengan masalah kesehatan, dan bagaimana tipe dukungan yang diberikan tersebut.2) Interaksi Sub Sistem

a) Lingkungan Fisik

Hal yang perlu dilakukan pengkajian adalah identifikasi geopolitik, bunyi bising, bau, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pelayanan sosial.b) Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Pengkajian pada sub sistem ini meliputi pelayanan (Puskesmas, RS, dan fasilitas pelayanan kesehatan lain), sumber-sumber pelayanan kesehatan, karakteristik pemakai, statistik, keadekuatan dan kemudahan dicapai oleh pemakai dan jenis pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial (baik intra atau ekstra komunitas).

c) Ekonomi

Pengkajian difokuskan pada sejauh mana pengaruh ekonomi terhadap kesehatan kelompok, jumlah pengangguran, anggota kelompok yang berada dibawah garis kemiskinan, komposisi pekerjaan dan tingkat pendidikan yang dimiliki.d) Keamanan dan Transportasi

Meliputi jenis kriminalitas, ketenagaan anggota, jenis pelayanan keamanan (polisi, pemadam kebakaran, pelayanan sanitasi, pelayanan emergensi) jenis transportasi masyarakat dan jenis transportasi khusus.

e) Politik dan Transportasi

Perlu dikaji mengenai struktur organisasi masyarakat, keberadaan badan perkumpulan formal (RT, RW, Lurah, dan Camat), adanya kelompok pelayanan masyarakat (PKK, Karang Taruna, Panti Wredha, LKMD, dan Posyandu), jenis keyakinan dan nilai yang dimiliki kelompok, pemerataan didistribusi power, peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, serta kebijakan pemerintahan dalam pelayanan kesehatan.

f) Rekreasi

Pengkajian ditujukan untuk mengetahui tempat rekreasi, fasilitas olah raga, nilai yang dimiliki kelompok atau komunitas terhadap olah raga dan rekreasi, macam, tempat, dan penggunaan sarana rekreasi.

g) Pendidikan

Hal yang perlu dilakukan pengkajian adalah jumlah kelompok yang sekolah dan tidak sekolah, kebutuhan pengetahuan khusus, dan tersedianya sumber pendidikan khusush) KomunikasiPengkajian berkisar pada ketersediaan papan pengumuman, poster, brosur, bagaimana cara penduduk menerima informasi, dan jenis area pertemuan kelompok.. 2. Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses pengolahan data untuk memunculkan suatu masalah atau diagnosa keperawatan berdasarkan data dari hasil pengkajian yang telah dilakukan.Langkah-langkah dari proses analisa data, yaitu:

a. Mengelompokkan atau mengkategorikan data.

b. Tabulasi data (toly atau tally), yaitu proses memasukkan data ke dalam tabel

c. Membuat diagram, dengan tujuan untuk memudahkan membawa data yang ada.

d. Melakukan analisa data dengan cara:

1) Menjelaskan mengenai data yang maladaptif

2) Menjelaskan resiko atau dampak data-data yang didapatkan terhadap kesehatan.

3) Memberikan alternative pemecahan masalah.

3. Diagnosa Keperawatan KomunitasSetelah data-data dianalisa dan muncul beberapa masalah kesehatan maka tahap selanjutnya adalah perumusan diagnosa keperawatan. Fenomena atau masalah yang menjadi lingkup penting perumusan diagnosa keperawatan komunitas adalah:

a. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar komunitas sebagai klien oleh karena ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan komunitas terhadap masalah kesehatan yang ada dikomunitas.b. Fokus Keperawatan dalam komunitas adalah keluarga dan komunitasMenurut Mueke (1984) perumusan diagnosa keperawatan komunitas harus mencakup aspek :

c. Masalah sehat sakit

d. Etiologi faktor

e. Tanda dan gejala

Sedangkan menurut ANA masalah keperawatan atau diagnosa keperawatan komunitas harus meliputi:

a. Respon masyarakat terhadap masalah kesehatan (actual atau potensial) yang dapat diantisipasi oleh perawat.

b. Menggambarkan masalah, respon dan kondisi dari komunitas.

c. Mengidentifikasi faktor etiologi.

d. Karakteristik tanda dan gejala masalah kesehatan yang muncul di komunitas.

Contoh perumusan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1984) yaitu :

Risk of.Among(Comunity) Related to..(caracteristic of community and environment) As manifested in..(health indicator)

Resiko terjadi(masalah kesehatan) Diantara(menggambarkan komunitas) Berhubungan dengan..(menggambarkan karakrteristik komunitas dan lingkungan) yang dimanifestasikan dengan .(indicator kesehatan dengan data yang menunjang)

4. Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah tahap selanjutnya perumusan diagnosa keperawatan, dimana pada tahap ini perawat dan komunitas bersama-sama menyusun perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul di komunitas

Tahapan perencanaan keperawatan komunitas adalah:

a. Mengurut masalah kesehatan atau menyusun prioritas masalah

Untuk menentukan prioritas masalah dilakukan dengan cara skoring, yaitu memberikan penilaian terhadap setiap masalah yang muncul dan telah teridentifikasi. Penetapan nilai atau skoring dilakukan oleh masyarakat, penentuan skoring dikaitkan dengan 12 faktor yaitu:1) Sesuai dengan peran CHN (Community Health Nursing)

2) Resiko terjadinya masalah

3) Resiko peran4) Potensial untuk pendidikan kesehatan5) Minat masyarakat

6) Sesuai dengan program pemerintah

7) Kemungkinan untuk diubah

8) Tersedianya tempat

9) Tersedianya dana

10) Tersedianya waktu

11) Tersedianya fasilitas

12) Tersedianya petugas

Untuk setiap masalah kesehatan diberi penilaian dengan rentang 1-5, dan untuk masalah kesehatan yang mempunyai nilai tertinggi dijadikan prioritas intervensiTabel 2.1

SkoringNoMasalah KesehatanABCDEFGHIJKLJumlahUrutan

Keterangan :

A : Tingkat risiko kejadian

G : Ruang

B : Tingkat risiko permasalahan

H : Waktu

C : Potensial untuk ditangani

I : Fasilitas kesehatan

D : Minat masyarakat

J : Biaya

E : Kemungkinan masalah teratasiK : Sumber dayaF : Hubungan dgn program pemerintah L : Sesuai peran perawatCHN

Keterangan Nilai :

1. Sangat rendah

2. Rendah

4. Tinggi

3. Cukup

5. Sangat tinggi

b. Menyusun tujuan

Penetapan tujuan harus memuat pada goal (hasil akhir yang diharapkan), objective (sasaran), dan yang selanjutnya dirumuskan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, sesuai dengan realita, dan memperhitungkan waktu (specific, measurable, achievable, realistic, dan time (SMART)c. Menetapkan strategi intervensi

Menetapkan strategi intervensi harus berdasarakan pada:

1) Apa yang akan dilakukan (What)

2) Kapan akan dilakukan (When)

3) Bagaimana akan dilakukan (How)

4) Siapa yang akan melakukan (Who)

5) Berapa banyak yang akan dilakukan 6) Mempertahankan program dan organisasi yang ada

7) Mempertahankan sumber dan program yang lalu

8) Menetapakan aktifitas untuk setiap tujuan

d. Membuat rencana evaluasi

5. Implementasi

Pelaksanaan atau implementasi keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan rehabilitatif.

Strategi intervensi yang dilakukan untuk pelaksanaan keperawatan komunitas adalah dengan cara:a. Proses kelompok (dinamika kelompok)

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok manusia, dimana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain yang dapat menimbulkan kerjasama yang baik sehingga dapat mencapai tujuan kelompok secara optimal.

Tujuan dari dinamika kelompok ini adalah:

1) Untuk lebih membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kepada anggota lainnya dalam kelompok sehingga saling menghargai, menghormati, toleransi, keterbukaan, dan lain-lain.

2) Untuk menimbulkan rasa solidaritas para anggota kelompok sehingga timbul partisipasi untuk mencapai tujuan bersama.b. Health promotion

Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Ottawa Charter, 1986). Sedangkan menurut Depkes RI (2001) promosi kesehatan adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat. Sesuai dengan konsep promosi kesehatan, individu dan masyarakat bukan hanya menjadi objek yang pasif (sasaran) tetapi juga subjek (pelaku)Beberapa tipe program promosi kesehatan yaitu:

1) Information DisseminationTipe ini bertujuan untuk merubah sikap, keyakinan, dan perilaku melalui pemberian informasi, dan menimbulkan kesadaran individu, keluarga dan komunitas yaitu dengan cara memberikan penekanan bahwa suatu masalah yang timbul itu dapat diatasiMisal tipe information dissemination adalah dengan cara pemasangan poster, pemberitahuan melalui televisi, pembuatan brosur, dan memasukan artikel dimajalah mengenai kesehatan.

2) Appraisal dan Assesment

Merupakan cara mendorong seseorang untuk mengurangi faktor resiko dan menghadapi gaya hidup sehat, misal penilaian terhadap resiko kesehatan, dan memperkirakan resiko penyakit (berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan lain-lain).3) Life Style Modification

Merupakan suatu tipe untuk membantu individu dan keluarga untuk bertanggung jawab atas kesehatan mandiri dan membuat perubahan perilaku yang sesuai untuk meningkatkan kualitas kehidupan.Perubahan perilaku ini didasarkan pada:

a) Kemahiran mendesiminasikan informasi dan teknik appraisal dan assesment

b) Perlu kontak lama antara klien dengan profesi kesehatan.4) Environmental Restructing

Tujuan dari tipe ini adalah meningkatkan penyediaan factor penunjang untuk mengoptimalkan kualitas lingkungan (meliputi lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dan peningkatan perilaku.

5) Social Clinical Support

Adalah dukungan social seperti: penetapan anggaran kesehatan nasional, pengadaan asuransi kesehatan diperusahaan dan membudayakan kebiasaan olah raga.

c. Partnership

Merupakan salah satu strategi intervensi implementasi keperawatan komunitas dengan cara melakukan kerja sama antara profesi kesehatan (perawat komunitas) dengan komunitas masyarakat.

Strategi ini sangat bermanfaat apabila:

1) Mengidentifikasi dan menjalin hubungan dengan klien

2) Melakukan kolaborasi dengan pihak terkait (meliputi masyarakat, tokoh politik, profesi lain, pekerja social dan lain-lain).

3) Memfasilitasi pertukaran info dan menyatukan sumber-suimber untuk pengembangan kesehatan dengan cara membuat jaringan kerja (networking).

4) Menjadi advocate bagi klien.Tipe-tipe partnership yaitu:

1) Multidisiplination Collaboration

Melakukan kerjasama dan pertukaran pengetahuan yang melibatkan dua orang atau lebih yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang berbeda. Tipe ini sangat efektif untuk mengidentifikasi dan mengkaji resiko kesehatan dimasyarakat.Tujuan dari tipe ini adalah:

a) Mengambil manfaat terhadap pengetahuan dan keterampilan lebih dari satu profesi.

b) Mengembangkan kerjasama antara partnership.2) Networking

Tipe ini merupakan jenis kerjasama terutama dengan informasi diantara partner yang selanjutnya meningkatkan dan mempertahankan kerjasama dengan profesi lain. Tujuan dari tipe ini adalah meningkatkan penyediaan informasi kepada orang yang mempengaruhi perilaku penduduk dan penyediaan sumber-sumber pendukung.

Melalui network perawat dapat:

a) Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelayanan kesehatan (5W: When, Who, Where, Why dan What).

b) Menginterpretasikan kebutuhan kesehatan dan menjelaskan tersedianya pelayanan kesehatan.

c) Menurunkan resiko kesehatan dimasyarakat sehingga memudahkan perawat masuk dan memfungsikan kembali kerjasama dengan masyarakat.3) Consumary Advocacy

Merupakan kerjasama yang melibatkan perawat, klien dan sumber yang mempunyai kekuatan (pemimpin politik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-alain).

Tujuan dari upaya ini adalah sebagai upaya pemecahan lebih lanjut jika penyelesaian konflik tidak konsisten dengan keinginan klien (Grosser, 1976).

Ada 3 model Pendekatan Pengorganisasian masyarakat yang biasa dilaksanakan pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas, yakni sebagai berikut:

a. Locality Development (Pengembangan masyarakat)

Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik untuk semua anggota masyarakat dalam prakarsa pembangunan. Model ini digunakan dengan cara melibatkan penuh masyarakat sehingga konsep-konsep dimiliki oleh masyrakat .b. Social Planning (Perencanaan sosial)

Pendekatan ini menekankan proses teknis dari penyelesaian masalah. Rencana pada ahli digunakan pada model ini untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan pada masyarakat. Program bersama-sama masyarakat dikembangkan setelah didahuluai oleh suatu penelitian.c. Social Action

Metode ini digunakan pada situasi dimana dibutuhkan pemerataan sumber-sumber, tenaga dan pengambilan keputusan dalam masyarakat dengan mengorganisir masyarakat untuk mengurangi aspek-aspek yang merugikan dengan tujuan untuk membuat perubahan yang mendasar dalam masyarakat. Program dibuat tanpa melibatkan masyarakat.Secara operasional pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah memilih area prioritas, memilih cara kontak dan mempelajari masyarakat.

b. Tahap pengorganisasian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah persiapan sosial, memilih ketua kelompok sebagai pembentukan organisasi.

c. Tahap pendidikan dan latihan

Tahap ini meliputi kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat yang melakukan pengkajian, membuat program sesuai masalah kesehatan yang ada dengan pelayanan keperawatan langsung kepada individu.

d. Tahap Formasi kepemimpinan

Tahap ini yaitu memberikan dukungan dan latihan keterampilan serta mengembangkan ketrampilan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan kegiatan pendidikan kesehatane. Tahap koordinasi intersektoral

Tahap ini adalah kerjasama dengan sektor terkait dengan upaya memandirikan masyarakat, dengan cara menetapkan jaringan kerja untuk mendukung dan membantu usaha organisasif. Tahap akhir

Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan perubahan secara bertahap, mempertimbangkan pekerjaan, membuat rencana lanjut dan melakukan follow up secara priodik.6. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahapan akhir dari proses keperawatan dimana, berfungsi sebagai indikator dari keberhasilan proses keperawatan. Pada keperawatan komunitas evaluasi dilakukan bersama-sama dengan masyarakat dan juga merupakan respon masyarakat terhadap program kesehatan yang telah dilaksanakan.

Beberapa hal yang perlu dievaluasi adalah:

a. Program dengan kebutuhan masyarakat

b. Rencana yang telah dibuat

c. Efisiensi biaya

d. Efektifitas program

e. Dampak dari aktifitas program (secara jangka panjang)Strategi evaluasi yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah dengan cara studi kasus, observasi, monitoring, dan survey.PAGE 6