BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
-
Upload
elit-nirmala -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
1/53
7
BAB 2
DESKRIPSI PROYEK
2.1 LATAR BELAKANG PROYEK
Kabupaten Bandung Barat berdiri pada tahun 2007 merupakan pecahan
(pengembangan) dari Kabupaten Bandung. Kabupaten yang baru lahir 4
tahun yang lalu ini dengan Ibukota Kabupaten secara definitif berada di
Padalarang.
Secara umum kawasan perencanaan terdiri dari kawasan inti dan kawasan
penunjang meliputi luas keseluruhan 100 Ha yang merupakan area lahan
pertanian dengan kondisi keseluruhan berbukit-bukit.
Prasarana pemerintahan yang akan dibangun merupakan aset/kekayaan
milik daerah yang bersifat fungsional, nyaman, aksesibel, serasi dan
selaras dengan lingkungannya serta mempunyai nilai strategis. Prasarana
tersebut selain untuk meningkatkan kredibilitas Pemerintah Daerah
diharapkan juga mampu menunjang operasional penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat secara optimal. Di
sisi lain, sebagai implikasi dari pembangunan prasarana pemerintahan
sebagai daerah pemekaran/daerah otonom baru.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
2/53
8
2.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK
2.2.1 Maksud ProyekUntuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
Kabupaten Bandung Barat dalam bidang Pemerintahan. Selain itu untuk
melengkapi sarana dan prasarana Pemerintahan Kabupaten Bandung
Barat.
2.2.2 Tujuan ProyekMenunjang pencapaian kinerja aparatur Pemerintah Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat
di daerah khususnya bagi daerah otonom baru/pemekaran dan/atau
dampak permekaran dan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan sistem
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
3/53
9
2.3 DATA PROYEK
2.3.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Pembangunan Komplek Perkantoran
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat
(Pembangunan Gedung Kantor Bupati,
Pembentukan Badan Jalan Dan Drainase,
Pengadaan Air Bersih Dan Perpipaan
Utama Di Komplek Perkantoran
Pemerintahan Kabupaten Bandung
Barat)
Lokasi : Desa MekarsariKecamatan Ngamprah
Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Struktur, Infrastruktur, danMekanikal Elektrikal
Nilai Kontrak : Rp. 68.260.523.000,00(Enam Puluh Delapan Milyar Dua Ratus
Enam Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh
Tiga Ribu Rupiah)
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
4/53
10
Dengan rincian sebagai berikut :
- Nilai kontrak pekerjaan strukturRp. 32.678.801.000,00
(Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta
Delapan Ratus Satu Ribu Rupiah)
- Nilai kontrak pekerjaan infrastrukturRp. 31.996.861.000,00
(Tiga Puluh Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam
Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)
- Nilai kontrak pekerjaan mekanikal elektrikalRp. 3.584.861.000,00
(Tiga Milyar Lima Ratus Delapan Puluh Empat Juta Delapan
Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)
Jenis Kontrak : Lumpsum dan Unit Price- Untuk pekerjaan yang bersifat lumpsum adalah bangunan gedung
kantor Bupati di luar pekerjaan pondasi tiang pancang.
- Untuk pekerjaan yang bersifat unit price adalah pekerjaan pondasitiang pancang, pekerjaan badan jalan dan drainase, pengadaan air
bersih dan perpipaan utama.
Pemilik Proyek : DINAS CIPTA KARYA DAN TATARUANG Kab. Bandung Barat
Alamat : Jl. Raya Batujajar KM. 3,5 No. 46
Kabupaten Bandung Barat
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
5/53
11
Penyedia Jasa : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.Alamat : Jl. Iskandarsyah No. 65 A-B Jakarta
Konsultan Perencana : PT. PROFIL SEJAHTERAStruktur
Alamat : Jln. Cikutra No. 212 Bandung
Konsultan Perencana : CV. EMPAT PETULAIInfrastruktur
Alamat : Jln. Dipati Ukur No.120 Bandung
Konsultan Pengawas : CV. RAJAYA REKAYASAAlamat : Jl. Parakan Saat, Komplek Pranaya
No. 270/K-30 Bandung
Sumber Dana : APBN, APBD Provinsi Jawa Barat, APBDKabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran
2011-2012
Waktu Pelaksanaan : 395 Hari Kalender Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender Uang Muka : 15 % dari Nilai Kontrak
Retensi : 5 %
Nilai Jaminan : 5 % dari harga pekerjaan keseluruhan Mata Uang : Rupiah Cara Pembayaran : Monthly Certificated Denda Keterlambatan : 1/1000 dari Nilai Kontrak Nomor Kontrak : 641/20/SPP/DCKTR/2012
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
6/53
12
Tanggal Kontrak : 9 Januari 2012 SPMK : 11 januari 2012 Tanggal SPMK : 11 januari 2012 SPL : 11 januari 2012 Tanggal SPL : 11 januari 2012
2.3.2 Data Teknis ProyekKondisi existing lingkungan proyek :
- Area penanganan proyek : Tanah Kosong- Belakang : Tanah Kosong- Depan : Tanah Kosong- Kanan : Tanah Kosong- Kiri : Tanah Kosong
Batas wilayah administrasi Kabupaten Bandung Barat terhadap daerah
lainnya, adalah :
- Utara : Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang-
Selatan : Kecamatan Ciwidey (Kabupaten Bandung), dan
Kecamatan Pagelaran (Kabupaten Cianjur).
- Timur : Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan CimahiTengah, Kecamatan Cimahi Selatan.
- Barat : Kecamatan Ciranjang (Kabupaten Cianjur)
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
7/53
13
Fungsi Bangunan : Gedung Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat
Adapun kegiatan fisik secara garis besar untuk rencana penanganan pada
proyek selama berlangsungnya Kerja Praktek ini terdiri dari
Pekerjaan tanah :- Galian timbunan- Pemadatan
Pekerjaan pondasi :- Pekerjaan pondasi tiang pancang- Tes tiang pancang, PDA (Pile Driving Analyzer test)- Pekerjaan dinding penahan tanah
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
8/53
14
Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
9/53
15
2.4 PELELANGAN
2.4.1 Pengertian PelelanganPelelangan atau tender adalah suatu kegiatan untuk menentukan pelaksana
pekerjaan (Kontraktor) dengan tujuan untuk mendapatkan jasa konstruksi
yang terbaik dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek
konstruksi dengan memberikan tawaran kepada semua peminat yang
berkecimpung dalam bidang usaha konstruksi untuk berkompetisi dalam
mengajukan penawaran dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan. Peserta
tender dapat diikuti oleh instansi pemerintah atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.4.2 Tujuan PelelanganTujuan dari pelelangan/tender adalah untuk mencari pelaksana pekerjaan
yang memenuhi syarat dalam melaksanakan pekerjaan fisik pembangunan.
Dalam proses pelelangan ini penawaran harga yang diajukan bersifat
kompetitif baik dari segi kualitatif maupun dari segi kuantitatif. Sehingga
melalui kegiatan pelelangan ini, diharapkan biaya pelaksanaan pekerjaan
dapat dihemat seminimal mungkin dan hasil dari pekerjaannya dapat
dipertanggungjawabkan serta tidak merugikan kedua belah pihak. Atau
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelelangan ini dapat dimenangkan
oleh Kontraktor dengan harga penawaran yang dapat dipertanggung
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
10/53
16
jawabkan baik dari segi harga ataupun dari segi kualitas pekerjaan yang
dihasilkan.
Adapun pihak yang berada dalam proses pelelangan adalah sebagai
berikut:
1. Pihak pemilik proyek, yaitu sebagai pihak yang melelangkan2. Pihak penyedia barang/jasa, yaitu pihak yang mengikuti proses
pelelangan sebagai calon pelaksana pembangunan.
2.4.3 Jenis-Jenis PelelanganPelaksanaan pelelangan dibagi menjadi empat macam yaitu :
a. Pelelangan UmumPelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diumumkan secara luas
melalui media elektronik dan/atau media cetak.
b. Pelelangan TerbatasPelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diyakini jumlah penyedia
jasanya terbatas dan dinyatakan telah lulus prakualifikasi, yang
diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media
cetak.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
11/53
17
c. Pemilihan LangsungPengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau
pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat
dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga
diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Penunjukan LangsungPengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan
umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan
hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan
negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh
harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Secara umum, ketentuan pemilihan langsung dan penunjukan langsung
hampir sama, maka dari itu berikut tabel perbedaan kondisi pemilihan
langsung dan penunjukan langsung.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
12/53
18
Tabel 2.1 Perbedaan Pemilihan Langsung Dan Penunjukan Langsung
- untuk keperluan sendiri/pribadi - untuk kepentingan pelayanan umu
- mempunyai risiko kecil - mempunyai risiko kecil
- menggunakan teknologi sederhana - menggunakan teknologi sederhana
- - dilaksanakan penyedia jasa usaha o
usaha kecil.
Pekerjaan yang berskala kecil dengaPekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan:
Pemilihan
Penanganan darurat untuk keamanan
yang masih memungkinkan untuk me
Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, y
keselamatan Negara yang ditetapkan
Pekerjaan yang kompleks yang hanya
penyedia jasa yang sangat terbatas ju
pekerjaan hanya dapat dilakukan den
jasa yang mampu mengaplikasikanny
Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan
keselamatan Negara yang ditetapkan oleh Presiden;
dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan
usaha kecil
Penunjukan Langsung
Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang
pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan
dengan segera;
Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia
jasa yang sangat terbatas jumlahnya, dengan ketentuan pekerjaan hanya
dapat dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya hanya satu-satunya;
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
13/53
19
Pengguna jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk:
a. mengumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau mediacetak untuk setiap pekerjaan yang ditawarkan dengan cara pelelangan
umum atau pelelangan terbatas;
b. menerbitkan dokumen pelelangan umum, pelelangan terbatas, ataupemilihan langsung secara lengkap, jelas, dan benar serta dapat
dipahami, yang memuat:
petunjuk bagi penawaran; tata cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan
langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan kewenangan;
persyaratan kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus; dan ketentuan evaluasi;
c. mengundang semua penyedia jasa yang lulus prakualifikasi untukmemasukkan penawaran;
d. menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, danbenar serta dapat dipahami yang memuat:
tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan,dan kewenangan; dan
syarat-syarat kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus;e. memberikan penjelasan tentang pekerjaan termasuk mengadakan
peninjauan lapangan apabila diperlukan;
f. memberikan tanggapan terhadap sanggahan dari penyedia jasa;
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
14/53
20
g. menetapkan penyedia jasa dalam batas waktu yang ditentukan dalamdokumen lelang;
h. mengembalikan jaminan penawaran bagi penyedia jasa yang kalah,sedangkan bagi penyedia jasa yang menang mengikuti ketentuan yang
diatur dalam dokumen pelelangan;
i. menunjukkan bukti kemampuan membayar;j. menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam dokumen lelang;
k. mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapanpelelangan apabila pengguna jasa membatalkan pemilihan penyedia
jasa tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
l. memberikan penjelasan tentang risiko pekerjaan termasuk kondisi danbahaya yang dapat timbul dalam pekerjaan konstruksi dan mengadakan
peninjauan lapangan apabila diperlukan.
2.5 METODE PENILAIAN KUALIFIKASI
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 56, Kualifikasi
merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
15/53
21
Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
a. Prakualifikasib. Pascakualifikasi
2.5.1 Prakualifikasi
Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan
sebelum pemasukan penawaran.
Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut:
pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi; pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang
bersifat kompleks melalui Pelelangan Umum; atau
pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yangmenggunakan Metode Penunjukan Langsung, kecuali untuk
penanganan darurat.
2.5.2 Pascakualifikasi
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan
setelah pemasukan penawaran.
Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut:
Pelelangan umum, kecuali pelelangan umum untuk pekerjaankompleks;
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
16/53
22
Pelelangan sederhana/pemilihan langsung; dan Pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun
2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Presiden Republik Indonesia, bahwa secara umum proses pengadaan
prakualifikasi dan pascakualifikasi adalah sebagai berikut :
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
17/53
23
Tabel 2.2 Proses Kualifikasi
1 pengumuman prakualifikasi; 1 pengumuman pascakualifikasi
2 pengambilan dokumen prakualifikasi; 2 pendaftaran untuk mengikuti pelel3 pemasukan dokumen prakualifikasi;
4 evaluasi dokumen prakualifikasi;
5 penetapan hasil prakualifikasi;
6 pengumuman hasil prakualifikasi;
7 masa sanggah prakualifikasi;
8 undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi;
9 pengambilan dokumen lelang umum; 3 pengambilan dokumen lelang umum
10 penjelasan; 4 penjelasan;
11 penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya; 5 penyusunan berita acara penjelasan
12 pemasukan penawaran; 6 pemasukan penawaran;
13 pembukaan penawaran; 7 pembukaan penawaran;14 evaluasi penawaran; 8 evaluasi penawaran termasuk evalu
15 penetapan pemenang; 9 penetapan pemenang;
16 pengumuman pemenang; 10 pengumuman pemenang;
17 masa sanggah; 11 masa sanggah;
18 penunjukan pemenang; 12 penunjukan pemenang;
19 penandatanganan kontrak. 13 penandatanganan kontrak.
Prakualifikasi Pascaku
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
18/53
24
Proses pelelangan yang diterapkan dalam Proyek Pembangunan
Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat
adalah jenis pelelangan terbuka/umum dengan proses pascakualifikasi
yang dilakukan secara elektronik.
Lelang elektronik adalah metode pelelangan pengadaan barang secara
elektronik. Pengertian secara elektronik adalah menggunakan sistem
komputer. Peserta mengirimkan data kualifikasi melalui data aplikasi
LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), dilanjutkan dengan
menggugah file penawaran melalui aplikasi LPSE sesuai jadwal yang
ditetapkan. Peserta dapat mengirim data kualifikasi dan menggugah file
penawaran secara berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
dokumen penawaran. Data kualifikasi dan file penawaran terakhir akan
menggantikan data dan file yang telah dikirim sebelumnya. Apabila
penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan
dianggap gagal.
Adapun pengertian proses pascakualifikasi itu sendiri adalah proses
penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan
penawaran.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
19/53
25
Sedangkan yang dimaksud dengan proses prakualifikasi adalah proses
penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum memasukkan
penawaran.
Panitia/pejabat pengadaan wajib melakukan pascakualifikasi untuk
pelelangan umum. Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan jasa
yang menggunakan metoda pemilihan selain pelelangan umum.
2.5.3 Proses Pelelangan
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 57, Pelelangan
Terbuka/Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/Jasa pada Proyek
Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten
Bandung Barat dengan proses pascakualifikasi meliputi kegiatan:
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
20/53
26
PENGUMUMAN
PELELANGAN
Pendaftaran dan
Pengambilan Dokumen
Pemberian
Penjelasan
Pemasukan Dokumen
Penawaran
Pembukaan Dokumen
Penawaran
Evaluasi
Penawaran
Evaluasi
Kualifikasi
Pembuktian
Kualifikasi
Pembuatan Berita Acara
Hasil Pelelangan
PenetapanPemenang
Pengumuman
Pemenang
Sanggahan
Ya
Tidak
PENUNJUKAN
PENYEDIA
BARANG & JASA
Gambar 2.2 Flow Chart Pelelangan Umum Pascakualifikasi
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
21/53
27
2.5.4 Pelaksanaan Pelelangan
Urutan pelaksanaan pelelangan pada Proyek Pembangunan Komplek
Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat memiliki
beberapa tahapan kegiatan seperti berikut:
1. Pembentukan Panitia LelangUntuk pekerjaan Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran
Pemerintahan Kabupaten Bandung terlebih dahulu telah dibentuk
satu panitia pelelangan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan
Anggota.
2. Penyusunan DokumenPenyusunan dokumen dilakukan oleh panitia lelang yaitu menyusun
dan menetapkan:
- Rencana Kerja syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa- Tata cara penilaian pelelangan- Syarat peserta lelang-
Perkiraan harga
- Mengadakan pengumuman mengenai pelelangan- Membuat berita acara penjelasan pelelangan- Membuat laporan pertanggung jawaban mengenai hasil pelelangan
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
22/53
28
3. Pengumuman LelangPengumuman pelelangan pengadaan barang dan jasa Proyek
Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten
Bandung Barat melalui media elektronik.
4. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen PengadaanPengambilan dokumen Pengadaan bagi calon peserta lelang Proyek
Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten
Bandung Barat pada tanggal 10 November 2011.
5. Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjiing)Pemberitahuan penjelasan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan
kepada Kontraktor yang akan mengikuti pelelangan. Dihadiri oleh
pihak pemberi tugas dan Kontraktor yang diundang. Pada rapat ini
Kontraktor diberikan kesempatan untuk tanya jawab mengenai proyek
yang akan dikerjakan, penjelasan gambar dan lokasi pekerjaan. Pihak
pemberi tugas akan memberikan penjelasan pada pihak Kontraktor,
apabila Kontraktor tidak puas maka diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
a. Aanwizjiing AdministrasiSecara administrasi yaitu mengadakan rapat penjelasan pekerjaan
yang terdiri dari:
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
23/53
29
Penjelasan Umum Penjelasan Adiministrasi Penjelasan Teknik Data Harga perkiraan Sendiri (HPS)/Owner(OE) Lain-lain
b. Aanwizjiing LapanganTujuan peninjauan lapangan ini Kontraktor diberikan kesempatan
melihat situasi dan kondisi proyek yang akan dikerjakan, untuk
pertimbangan dalam mengajukan penawaran. Apabila terjadi
perubahan terhadap dokumen lelang setelah proses aanwizjiing
baik itu administrasi maupun lapangan, pihak penawar diberikan
kesempatan meminta klasifikasi dokumen lelang setelah
pelaksanaan aanwizjiing.
6. Pemasukan Dokumen PenawaranPada Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bandung Barat, jumlah perusahaan yang memasukkan
dokumen penawaran sebanyak 10 perusahaan calon penawar,
diantaranya yaitu :
1. PT. Hutama Karya (Persero)2. PT. Istaka Karya (Persero)3. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.4. PT. Anugrah Karya Agra Sentosa & PT. Nugroho Lestari Jo
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
24/53
30
5. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.6. PT. Bumi Karsa & PT. Nindya Karya (Persero) Jo7. PT. Pembangunan Perumahan (Persero)8. PT. Waskita Karya & Jaya Konstruksi Jo9. PT. Conbloc Infratecno10.PT. Subur Brother & PT. Biro Asri
7. Evaluasi Dokumen PenawaranKegiatan ini dilakukan oleh panitia khusus yang ditunjukkan untuk
melakukan kegiatan tersebut untuk mengetahui dan menyeleksi
kemampuan dasar perusahaan dalam melakukan pekerjaan. Kegiatan
yang dilakukan pada pascakualifikasi yaitu :
1. Registrasi adalah pencatatan dan pendaftaran data perusahaan yangmeliputi data administrasi, keuangan, peralatan dan pengalaman
kerja.
2. Klasifikasi adalah penggolongan perusahaan menurut bidanglingkup pekerjaan.
3.
Kualifikasi adalah penilaian dan penggolongan perusahaan
menurut tingkat kemampuan dasar pada masing-masing bidang dan
lingkup pekerjaan.
Data-data perusahaan yang diperlukan sebagai syarat mengikuti
pascakualifikasi adalah sebagai berikut :
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
25/53
31
1. Data Administrasi Perusahaana. Nama perusahaanb. Akta pendirian perusahaan dan perubahan-perubahannyac. Alat perusahaan yang jelasd. Status perusahaan (induk, pusat atau cabang)e. Nama dan alamat perusahaanf. Surat pernyataan bahwa pemilik perusahaan bukan pegawai
negeri
g. Untuk kantor cabang disahkan dengan akta notaris dan suratkuasa
h. Surat izin jasa konstruksi2. Data Keuangan Perusahaan
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)b. Susunan pemilik modal dan sahamc. Kekayaan bersih perusahaand. Refrensi Bank
3. Data Personil Perusahaana.
Nama karyawan, pengurus dan bidang keahliannya
b. Riwayat kerja dan pendidikan
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
26/53
32
8. Pengumuman Peserta LelangUsulan calon pemenang tender yang diajukan oleh panitia lelang, akan
dipilih salah satu pemenang kemudian pemenangnya akan diumumkan
sehingga peserta lelang dapat mengetahuinya.
9. Usulan Penetapan Pemenang LelangBerdasarkan hasil penelitian penawaran atas Proyek Pembangunan
Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat,
panitia menetapkan Kontraktor yang berhak untuk dicalonkan sebagai
pemenang lelang sesuai persyaratan administrasi, teknis dan harga.
10.Penetapan PemenangKepada pemenang pelelangan dikirim surat penunjukan pemenang
lelang, yang di dalamnya disebutkan tanggal penandatanganan kontrak
dan tanggal mulai berlakunya masa kontrak. Penetapan pemenang
lelang ditetapkan berdasarkan penilaian :
- persyaratan yang telah dipenuhi-
prestasi/reputasi yang telah dicapai oleh calon penawar
- pengajuan penawaran yang sesuai dengan spesifikasi BOQ yangditerima
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
27/53
33
PEMENANG LELANG
Nama Perusahaan : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk
Alamat : Jl. Raya Pasar Minggu KM.18 Pejaten Barat
Pasar Minggu Jakarta Selatan
NPWP : 01.001.610.3-051.000
Harga Tawar : Rp 68.260.523.000,00
(Enam Puluh Delapan Milyar Dua Ratus Enam
Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh Tiga Ribu
Rupiah)
PEMENANG CADANGAN I
Nama Perusahaan : PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN
(Persero) Tbk. Cabang IV/Jawa Barat
Alamat : Jl. PHH. Mustofa No. 47 Bandung
NPWP : 01.001.613.7051.000
Harga Tawar : Rp 68.479.846.000,00
(Enam Puluh Delapan Milyar Empat Ratus
Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus
Empat Puluh Enam Ribu Rupiah)
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
28/53
34
11.Sanggahan Peserta LelangBagi peserta lelang yang merasa kurang puas dalam hal penetapan
pemenang dapat mengajukan sanggahan yang diajukan kepada panitia
lelang secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 5 (hari) kerja
setelah pegumuman pemenang lelang, bila dalam kurun waktu masa
sanggah terlewati ternyata para peserta lelang yang bersangkutan tidak
ada yang mengajukan sanggahan maka calon pemenang pelelangan
dapat ditetapkan.
12.Penandatanganan KontrakPemenang lelang yang bersangkutan sebelum menandatangani kontrak
diwajibkan memberi referensi Bank sebagai jaminan pelaksanaan,
berupa surat jaminan pelaksanaan dari Bank atau dari perusahaan
asuransi.
2.5.5 Surat Perintah Mulai Kerja
Pemenang lelang yang bersangkutan setelah menandatangani kontrak
menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang ditetapkan pada
Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan pada hari senin tanggal 11
Januari 2012.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
29/53
35
2.5.6 Surat Penyerahan Lapangan (SPL)
Pemenang lelang yang bersangkutan setelah menandatangani kontrak
menandatangani Surat Penyerahan Lapangan (SPL) pada Proyek
Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten
Bandung Barat dilaksanakan pada 11 Januari 2012..
2.6 KONTRAK
2.6.1 Jenis-jenis Kontrak
Berdasarkan Bentuk Imbalan :
KontrakLumpsumAdalah kontrak pengadaan barang/jasa untuk penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga kontrak
yang pasti dan tetap, serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa atau Kontraktor pelaksana.
KontrakUnit Price/Harga SatuanAdalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara. Pembayaran kepada penyedia jasa/Kontraktor pelaksanaan
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
30/53
36
berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan.
Kontrak Gabungan/Lumpsum dan Unit PriceAdalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum & harga satuan
dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
Kontrak Terima Jadi/Turn KeyAdalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas EPC
(Engineering Proquirement & Consctruction) penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti &
tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan & jaringan utama
maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan
kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrak PersentaseAdalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi dibidang konstruksi atau
pekerjaan pemborongan tertentu, dimana Konsultan yang bersangkutan
menerima imbalan jasa berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan
fisik konstruksi/pemborongan tersebut.
KontrakCost & FeeAdalah kontrak pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemborongan
dimana Kontraktor yang bersangkutan menerima imbalan jasa yang
nilainya tetap disepakati oleh kedua belah pihak.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
31/53
37
KontrakDesign & BuiltAdalah kontrak pelaksanaan jasa pemborongan mulai dari proses
perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi fisik yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa satu kontrak yang sama.
Berdasarkan Jangka Waktu Pelaksanaan :
Kontrak Tahun TunggalAdalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran
untuk masa 1 (satu) tahun anggaran.
Kontrak Tahun JamakAdalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran
untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas
persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai
APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi,
Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Jumlah Pengguna Barang/Jasa :
Kontrak Pengadaan TunggalAdalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan
penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu
dalam waktu tertentu.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
32/53
38
Kontrak Pengadaan BersamaAdalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek
dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dalam waktu tertentu sesuai dengan kegiatan bersama yang
jelas dari masing-masing unit kerja dan pendanaan bersama yang
dituangkan dalam kesepakatan bersama.
Sistem kontrak yang digunakan pada Proyek Pembangunan Komplek
Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat adalah kontrak
lumpsum dan kontrak Harga Satuan Pekerjaan (unit price), dengan
penjelasan sebagai berikut :
- Untuk pekerjaan yang bersifat lumpsum adalah bangunan gedungkantor Bupati di luar pekerjaan pondasi tiang pancang.
- Untuk pekerjaan yang bersifat unit price adalah pekerjaan pondasitiang pancang, pekerjaan badan jalan dan drainase, pengadaan air
bersih dan perpipaan utama.
2.6.2 Kontrak Lumpsum
Sistem kontraklumpsum ini lebih tepat digunakan untuk :
a. Jenis pekerjaan borongan yang perhitungan volumenya untuk masing-masing unsur/jenis item pekerjaan sudah dapat diketahui dengan pasti
berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
33/53
39
b. Jenis pekerjaan dengan Budget tertentu yang terdiri dari jenispekerjaan dengan Budget tertentu yang terdiri dari banyak sekali
jenis/item pekerjaan atau multi paket pekerjaan yang sangat beresiko
bagi pemberi tugas atas terjadinya unpredictable cost seperti
misalnya adanya klaim Kontraktor akibat adanya ketidaksempurnaan
dari batasan lingkup pekerjaan, gambar lelang, spesifikasi teknis, atau
Bill of Quantity yang ada. Dengan sistem kontrak ini diharapkan dapat
meminimalis tejadinya unpredictable cost tersebut karena harga yang
mengikat adalah total penawaran harga (volume yang tercantum dalam
daftar kuantitas/Bill of Quantity bersifat tidak mengikat).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem kontrak
lumpsum adalah :
a. Batasan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan harus jelasdinyatakan dalam spesifikasi teknis/gambar lelang.
b. Apabila ada perbedaan lingkup pekerjaan antara yang tercantum dalamspesifikasi teknis/gambar dengan pekerjaan yang akan dilelangkan,
harus dijelaskan dalam rapat penjelasan lelang (aanwijzing) dan dibuat
addendum dokumen lelang yang menjelaskan perubahan lingkup
pekerjaan tersebut.
c. Penggunaan daftar kuantitas/Bill of Quantity dalam pelelangan hanyadigunakan sebagai acuan bagi Kontraktor dalam mengajukan
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
34/53
40
penawaran harga yang bersifat tidak mengikat dan peserta lelang harus
melakukan perhitungan sendiri sebelum mengajukan penawaran.
d. Untuk mempermudah dalam hal evaluasi penawaran harga, saat rapatpenjelasan lelang (aanwijzing) harus ditegaskan bahwa apabila
terdapat perbedaan antara volume pada Bill of Quantity dengan hasil
perhitungan peserta lelang maka peserta lelang tidak boleh merubah
volume Bill of Quantity yang diberikan dan agar menyesuaikannya
dalam harga satuan yang diajukan.
e. Dalam perhitungan volume pekerjaan yang akan dicantumkan danBillof Quantity harus dihindari sampai sekecil mungkin kesalahan yang
mungkin terjadi, karena setelah terjadi kontrak nantinya volume
lebih/kurang tidak dapat dikurangkan/ditambahkan.
f. Pekerjaan tambah/kurang terhadap nilai kontrak yang ada hanya bolehdilakukan apabila :
Permintaan dari pemberi tugas untuk menambah/mengurangipekerjaan yang instruksinya dilakukan secara tertulis.
Adanya perubahan gambar/spesifikasi teknis dari perencana yang
sudah disetujui oleh pemberi tugas.
Adanya instruksi tertulis dari pengawas lapangan untukmenyempurnakan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dipastikan
bahwa sangat beresiko secara struktural atau sistem tidak berfungsi
tanpa adanya penyempurnaan tersebut dimana hal tersebut
sebelumnya belum dinyatakan dalam spesifikasi teknik.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
35/53
41
Dalam perhitungan biaya tambah/kurang harga satuan yangdigunakan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam bill of
quantity kontrak yang bersifat mengikat.
Implikasi/penyimpangan yang sering dilakukan oleh Kontraktor di
lapangan :
1. Kontraktor tidak mau melaksanakan pekerjaan tertentu karena itempekerjaan tidak tercantum dalamBill of Quantity.
2. Kontraktor mengajukan perhitungan perubahan pekerjaan mengacukepada volumeBill of Quantity yang ada.
3. Kontraktor melaksanakan pekerjaan dilapangan sesuai volume yangtercantum dalam BQ.
2.6.3 Kontrak Harga Satuan (Unit Price)
Sistem kontrakunit price/harga satuan ini lebih tepat digunakan untuk :
1. Jenis pekerjaan yang untuk mendapatkan keakuratan perhitunganvolume pekerjaan yang tajam/pasti diperlukan adanya :
Survey dan penelitian yang sangat dalam Detail dan sample yang sangat banyak Waktu yang lama sehingga biaya sangat besar. Sementara di lain
pihak pengukuran volume lebih mudah dilakukan dalam masa
pelaksanaan dan pekerjaan sangat mendesak dan harus segera
dilaksanakan.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
36/53
42
2. Jenis pekerjaan yang mana volume pekerjaan yang pasti sama sekalitidak dapat diperoleh sebelum pekerjaan selesai dilaksanakan,
sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan sistem kontrak
lumpsum.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem kontrak unit
price/harga satuan ini adalah :
1. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang terdiri dari banyak sekali itempekerjaan namun volume pekerjaan sudah dapat dihitung dari gambar
rencana seperti halnya bangunan gedung, maka kurang tepat apabila
digunakan sistem kontrakunit price ini karena :
Untuk setiap proses pembayaran harus dilakukan pengukuranbersama di lapangan yang dapat dipastikan memerlukan waktu
yang cukup lama.
Biaya total pekerjaan belum dapat diprediksi dari awal sehinggauntuk pekerjaan dengan budget tertentu sangat riskan bagi pemberi
tugas terhadap terjadinya resiko pembengkakan biaya proyek.
2.
Untuk penggunaan sistem kontrak unit price agar dihindari terjadi
adanya harga satuan timpang karena harga satuan bersifat mengikat
untuk perhitungan realisasi biaya kontrak. Dalam hal penawaran
Kontraktor terdapat harga satuan timpang untuk item pekerjaan
tertentu harus dilakukan klarifikasi dan dibuat berita acara kesepakatan
mengenai harga satuan yang akan digunakan untuk perhitungan biaya
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
37/53
43
perubahan. Dalam penggunaan sistem kontrak ini jarang dijumpai
adanya implikasi seperti halnya pada kontrak lumpsum di atas karena
Kontraktor tidak terbebani oleh adanya resiko-resiko pekerjaan yang
belum terprediksi pada saat pelelangan.
2.6.4 Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk :
a. Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate)Pembayaran didasarkan atas kemajuan pekerjaan per bulan yang dibuat
dengan laporan bulanan.
b. Pembayaran Angsuran (Termijn)Pembayaran dilakukan setiap termin, asalkan prestasi pekerjaan telah
mencapai yang disyaratkan dalam setiap termin.
c. Pembayaran SekaligusPembayaran akan dilakukan bila pekerjaan selesai secara keseluruhan.
Pada Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bandung Barat untuk pembayarannya diatur dengan
pembayaran bulanan atau lebih dikenal dengan MC (Monthly Certificate),
untuk pengendalian proyek dapat dilihat dari pembayaran berdasarkan
pada prestasi pekerjaan yang dicapai pihak Kontraktor di lapangan.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
38/53
44
Di dalam MC tersebut dilengkapi dengan data-data lainnya sesuai dengan
data-data tentang spesifikasi fisik pekerjaan lapangan dan data-data
lainnya sesuai dengan persayaratan fisik. Setelah semua persyaratan
selesai dan memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan apa yang
tercantum dalam spesifikasi teknis maka pihak Kontraktor akan
menyerahkan MC tersebut kepada Konsultan Supervisi untuk diperiksa
apakah sesuai dengan persyaratan administrasi, apabila terdapat
penyimpangan maka MC tersebut dikembalikan kepada pihak Kontraktor
tetapi apabila disetujui maka pihak Konsultan Supervisi akan
menyerahkan MC tersebut kepada pemilik proyek untuk diperiksa.
2.7 ORGANISASI PROYEK
Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.
Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk
mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Bangunan
ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya
bidang Teknik Sipil dan Arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin
lain seperti Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan
sebagainya.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
39/53
45
Organisasi proyek adalah sebuah sistem kerjasama kelompok manusia
guna mencapai suatu sasaran yang dikehendaki, serta sebagai sarana dalam
proses administrasi. Tujuan dari organisasi akan tercapai apabila para
pimpinan dari organisasi tersebut dapat menciptakan serangkaian
hubungan kerjasama diantara masing-masing orang yang di dalam
organisasi itu maupun dengan pihak luar yang ada hubunganya dengan
tujuan dari organisasi tersebut.
Ciri-ciri organisai yang baik :
Adanya tujuan yang jelas Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi Adanya kesatuan arah dalam organisasi Adanya struktur organisasi Adanya jaminan jabatan tersebut Adanya koordinasi
2.8 HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PROYEK
Hubungan kerja antar organisasi ini dimaksudkan agar terdapat suatu
keterkaitan antara Pemilik Proyek (Owner), Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana, dan Kontraktor Pelaksana.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
40/53
46
PEMILIK PROYEK
KONSULTAN KONTRAKTOR
Gambar 2.3 Hubungan Organisasi Proyek
Keterangan :
Garis Pengawasan
Garis Pertanggung Jawaban
Garis Konstruksi
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas :
Konsultan Pengawas membantu Pemilik Proyek dalam bidangpengawasan teknik.
Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Pemilik Proyekterhadap terlaksananya pekerjaan terutama dalam kaitannya dengan
mutu hasil pekerjaan.
Semua instruksi Pemimpin Proyek kepada Kontraktor harus melaluiKonsultan Pengawas, demikian pula apabila ada usulan dari
Kontraktor harus melalui Konsultan Pengawas, namun demikian
Pemimpin Proyek (diwakili stafnya) dapat mengawasi secara langsung.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
41/53
47
Pemimpin Proyek dapat menolak atau menyetujui usulan KonsultanPengawas tentang masalah perubahan perencanaan, baik yang
menimbulkan perubahan pembayaran atau tidak.
Konsultan Pengawas terikat kontrak dengan Pemilik Proyek.
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana :
Hubungan dalam ikatan kontrak kerja. Konsultan Perencana menyerahkan hasil perencanaannya kepada
Pemilik Proyek.
Hubungan Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana merupakanhubungan konsultasi.
Pemilik Proyek memberi imbalan jasa kepada Konsultan Perencana.
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana :
Hubungan dalam ikatan kontrak kerja. Kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian
menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Pemilik Proyek.
Pemilik Proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasakonstruksi kepada Kontraktor pelaksana.
Ada hubungan dalam pengaturan pelaksanaan proyek. Owner memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek yang
dikerjakan oleh Kontraktor pelaksana
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
42/53
48
Hubungan antara Konsultan Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana :
Konsultan Pengawas akan mengarahkan Kontraktor pelaksana dalammelaksanakan pekerjaan dalam teknis pelaksanaan.
Bekerja sama dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan dan mencarijalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah yang timbul.
Dalam hal ini semua masalah teknis perencanaan diserahkan oleh
pemimpin proyek kepada perencana. Berdasarkan penunjukan pengawas
oleh pemimpin proyek, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan
kepada pengawas. Jika terdapat suatu masalah teknis yang perlu
dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat berhubungan langsung kepada
pelaksana melainkan harus melalui pengawas. Dalam pelaksanaan di
lapangan pengawas memiliki kuasa penuh untuk menegur pelaksana
apabila pekerjaan yang dilaksanakannya menyimpang dari bestek. Apabila
teguran tersebut tidak diindahkan oleh pelaksana, maka pengawas dapat
menghentikan seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan, baik untuk
sementara maupun seterusnya.
Secara hukum masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang sama
dan terikat dengan kontrak, sehingga masing-masing pihak menjalankan
tugasnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.
Pelaksana dan pengawas proyek bertanggungjawab terhadap pemilik
proyek. Keduanya saling keterkaitan satu sama lain, sehingga didapat hasil
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
43/53
49
proyek sesuai dengan yang direncanakan. Sama halnya dengan pelaksana
dan pengawas proyek, perencana juga bertanggungjawab terhadap pemilik
proyek.
2.9 PEMILIK PROYEK
Pemilik proyek(bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan
untuk membangun, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum
seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil
suatu dinas. Tugas dan tanggung jawab pemilik proyek adalah sebagai
berikut:
a. menunjuk penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor);b. meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa;
c. memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yangdibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan;
d. menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan;e.
menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah
bangunan;
f. ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakandengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik;
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
44/53
50
g. mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi); danh. menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
Pemilik Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bandung Barat adalah Dinas Cipta Karya Dan Tata
Ruang.
2.9.1 Pengguna Anggaran (PA)
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran yang berasal dari APBN,
APBD Provinsi Jawa Barat, APBD Kabupaten Bandung Barat Tahun
Anggaran 2011-2012 untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan
Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
Hak dan Kewajiban PA :
a.
menetapkan rencana umum pengadaan
b. mengumumkan secara luas rencana umum pengadaanc. menetapkan PPK, ULP, dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaand. mengawasi pelaksanaan anggarane. mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen
pengadaan barang/jasa.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
45/53
51
2.9.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Proyek Pembangunan
Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
PPK ditunjuk dan ditetapkan oleh PA dan bertanggung jawab terhadap
PA.
Hak dan Kewajiban PPK :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan olehpenyedia jasa
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaanpekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa
c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalamkontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia jasa
d. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkanoleh penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak.
2.9.3 Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit
organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaan
barang/jasa.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
46/53
52
Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam
proses pengadaan barang/jasa.
Tugas pokok dan kewenangan ULP meliputi:
a. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa;b. menetapkan dokumen pengadaan;c. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website dan
papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke
LPSE untuk diumumkan;
e. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi ataupascakualifikasi;
f. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaranyang masuk;
g. menjawab sanggahan;h. menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada
PPK;
i. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa;j. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada
pengguna anggaran.
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
47/53
53
2.9.4 Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan mempunyai tugas pokok dan
kewenangan untuk:
a. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa sesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak;
b. menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah melaluipemeriksaan/pengujian; dan
c. membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasilpekerjaan.
PEJABATPEMBUAT KOMITMEN
PENGGUNAANGGARAN
UNITLAYANAN PENGADAAN
PEJABAT PENERIMAHASIL PEKERJAAN
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pemilik Proyek Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
48/53
54
2.10 KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan pengawas (supervisor) adalah perorangan, beberapa orang,
badan hukum atau instansi yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh
pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Pengawasan dan pengontrolan dilakukan agar tercapai hasil
kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-
petunjuk dalam aanwijzing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil
sesuai perencanaan yang diharapkan. Dalam mengawasi pelaksanaan
pekerjaan, pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab adalah
sebagai berikut :
d. mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan;e. membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan;
f. melakukan perhitungan prestasi pekerjaan;k. mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar;
l. menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin sertamenghindari pembengkakan biaya;
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
49/53
55
m. mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agardicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,
kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan;
n. menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkanKontraktor;
o. menghentikan sementara apabila terjadi penyimpangan dari peraturanyang berlaku;
p. menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan);dan
q. menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atauberkurangnya pekerjaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada
pemimpin proyek. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk
kepada pelaksana (pemborong/Kontraktor) jika dirasakan perlu, agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati
bersama di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Sebagai unsur pengawasan telah ditunjuk team Konsultan Supervisi adalah
CV. RAJAYA REKAYASA sebagai suatu team atau badan yang juga
secara kontraktual terikat dengan hubungan-hubungan administrasi dan
yuridis, merupakan pihak yng ditunjuk untuk dan atas nama pejabat
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
50/53
56
pembuat komitmen dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan atas
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan pihak Kontraktor.
Dalam mengawasi pekerjaan atas nama employer, maka Konsultan
Pengawas mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
51/53
57
AHLI ARSITEK AHLI SIPIL/JALAN
PWS ARSITEKTUR PWS SIPIL/STRUKTUR PWS SIPIL/JALAN PWS SIPIL/AIR BERSIH PWS M/E
ADMINISTRASI OPERATOR KOMPUTER PESURUH SUPIR
SUPERVISOR ENGINEER/TEAM LEADER (ARSITEK)
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas CV. Rajaya Rek
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
52/53
58
2.11 KONTRAKTOR
Pelaksana (Kontraktor) adalah perorangan atau badan hukum yang
dipercaya untuk melaksanakan pembangunan dan memiliki usaha yang
bergerak di bidang jasa kontruksi sesuai dengan keahlian dan
kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan
yang cukup. Pelaksana disebut juga sebagai rekanan yang bertugas
melaksanakan pekerjaan sesuai surat petunjuk dan surat perintah kerja dari
pemimpin proyek setelah dinyatakan sebagai pemenang tender.
Penunjukan pelaksana proyek dilaksanakan melalui proses
pelelangan, yang selanjutnya melaksanakan pembangunan proyek tersebut
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Adapun tugas dan tanggung
jawab pelaksana adalah sebagai berikut :
a. mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;b. menyediakan dan mempersiapkan perlengkapan bahan yang akan
digunakan pada proyek sesuai dengan persyaratan bestek;
c.
menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang
diperlukan pada saat pelaksanaan pekerjaan;
d. melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar bestek danmemenuhi peraturan yang tercantum dalam Rencana Kerja Dan
Syarat-Syarat (RKS);
-
7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf
53/53
e. menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunyaseperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;
f. mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalamtanggung jawab pelaksana; dan
g. bertanggungjawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.
KEPALA DIVISI
Ir. Djoko Prabowo
Project Manager
Ir. Handy Darmawan, MT
Deputy Project Manager
Ir. Tutus Trihandoko
SMK3L
Saleh
DCC
Salibin
Project Engineer Manager
Edy Purwanto, ST
Project Production Manager
Edi Sunarko
Project Finance Manager
Yadi Rismayadi
Perencanaan
Edy Purwanto, ST
SPV Infrastruktur
Edy Purwanto, ST
Asisten ADM Keu dan Umum
Irfan
Drafter
Gani
SPV Struktur
Toni SetiawanDriver
Cecep Kusnadi
Hendry
Gea
SPV Arsitek
Prasetyo Niftyandito
SPV MEP
Kosasih
Surveyor
Suherman
Tedi
Riswara
Mekanik dan Peralatan
Heri Supriyanto
Khotim
Rusyana
Office Boy
HendraQuantity Surveyor
Hadi Winarto
Administrasi Teknik
Purwono Hadiyanto
Cost Control
Kuncoro Seno
Procurement
M. Ridwan
Gudang
Harno
Cheker
Itok
KANTORPROYEK
Gambar 2.6 Struktur Organisasi Kontraktor PT. Adhi Karya