BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

download BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

of 53

Transcript of BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    1/53

    7

    BAB 2

    DESKRIPSI PROYEK

    2.1 LATAR BELAKANG PROYEK

    Kabupaten Bandung Barat berdiri pada tahun 2007 merupakan pecahan

    (pengembangan) dari Kabupaten Bandung. Kabupaten yang baru lahir 4

    tahun yang lalu ini dengan Ibukota Kabupaten secara definitif berada di

    Padalarang.

    Secara umum kawasan perencanaan terdiri dari kawasan inti dan kawasan

    penunjang meliputi luas keseluruhan 100 Ha yang merupakan area lahan

    pertanian dengan kondisi keseluruhan berbukit-bukit.

    Prasarana pemerintahan yang akan dibangun merupakan aset/kekayaan

    milik daerah yang bersifat fungsional, nyaman, aksesibel, serasi dan

    selaras dengan lingkungannya serta mempunyai nilai strategis. Prasarana

    tersebut selain untuk meningkatkan kredibilitas Pemerintah Daerah

    diharapkan juga mampu menunjang operasional penyelenggaraan

    pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat secara optimal. Di

    sisi lain, sebagai implikasi dari pembangunan prasarana pemerintahan

    sebagai daerah pemekaran/daerah otonom baru.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    2/53

    8

    2.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK

    2.2.1 Maksud ProyekUntuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat

    Kabupaten Bandung Barat dalam bidang Pemerintahan. Selain itu untuk

    melengkapi sarana dan prasarana Pemerintahan Kabupaten Bandung

    Barat.

    2.2.2 Tujuan ProyekMenunjang pencapaian kinerja aparatur Pemerintah Daerah dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat

    di daerah khususnya bagi daerah otonom baru/pemekaran dan/atau

    dampak permekaran dan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan sistem

    Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    3/53

    9

    2.3 DATA PROYEK

    2.3.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Pembangunan Komplek Perkantoran

    Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat

    (Pembangunan Gedung Kantor Bupati,

    Pembentukan Badan Jalan Dan Drainase,

    Pengadaan Air Bersih Dan Perpipaan

    Utama Di Komplek Perkantoran

    Pemerintahan Kabupaten Bandung

    Barat)

    Lokasi : Desa MekarsariKecamatan Ngamprah

    Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Struktur, Infrastruktur, danMekanikal Elektrikal

    Nilai Kontrak : Rp. 68.260.523.000,00(Enam Puluh Delapan Milyar Dua Ratus

    Enam Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh

    Tiga Ribu Rupiah)

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    4/53

    10

    Dengan rincian sebagai berikut :

    - Nilai kontrak pekerjaan strukturRp. 32.678.801.000,00

    (Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta

    Delapan Ratus Satu Ribu Rupiah)

    - Nilai kontrak pekerjaan infrastrukturRp. 31.996.861.000,00

    (Tiga Puluh Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam

    Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)

    - Nilai kontrak pekerjaan mekanikal elektrikalRp. 3.584.861.000,00

    (Tiga Milyar Lima Ratus Delapan Puluh Empat Juta Delapan

    Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah)

    Jenis Kontrak : Lumpsum dan Unit Price- Untuk pekerjaan yang bersifat lumpsum adalah bangunan gedung

    kantor Bupati di luar pekerjaan pondasi tiang pancang.

    - Untuk pekerjaan yang bersifat unit price adalah pekerjaan pondasitiang pancang, pekerjaan badan jalan dan drainase, pengadaan air

    bersih dan perpipaan utama.

    Pemilik Proyek : DINAS CIPTA KARYA DAN TATARUANG Kab. Bandung Barat

    Alamat : Jl. Raya Batujajar KM. 3,5 No. 46

    Kabupaten Bandung Barat

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    5/53

    11

    Penyedia Jasa : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.Alamat : Jl. Iskandarsyah No. 65 A-B Jakarta

    Konsultan Perencana : PT. PROFIL SEJAHTERAStruktur

    Alamat : Jln. Cikutra No. 212 Bandung

    Konsultan Perencana : CV. EMPAT PETULAIInfrastruktur

    Alamat : Jln. Dipati Ukur No.120 Bandung

    Konsultan Pengawas : CV. RAJAYA REKAYASAAlamat : Jl. Parakan Saat, Komplek Pranaya

    No. 270/K-30 Bandung

    Sumber Dana : APBN, APBD Provinsi Jawa Barat, APBDKabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran

    2011-2012

    Waktu Pelaksanaan : 395 Hari Kalender Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender Uang Muka : 15 % dari Nilai Kontrak

    Retensi : 5 %

    Nilai Jaminan : 5 % dari harga pekerjaan keseluruhan Mata Uang : Rupiah Cara Pembayaran : Monthly Certificated Denda Keterlambatan : 1/1000 dari Nilai Kontrak Nomor Kontrak : 641/20/SPP/DCKTR/2012

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    6/53

    12

    Tanggal Kontrak : 9 Januari 2012 SPMK : 11 januari 2012 Tanggal SPMK : 11 januari 2012 SPL : 11 januari 2012 Tanggal SPL : 11 januari 2012

    2.3.2 Data Teknis ProyekKondisi existing lingkungan proyek :

    - Area penanganan proyek : Tanah Kosong- Belakang : Tanah Kosong- Depan : Tanah Kosong- Kanan : Tanah Kosong- Kiri : Tanah Kosong

    Batas wilayah administrasi Kabupaten Bandung Barat terhadap daerah

    lainnya, adalah :

    - Utara : Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang-

    Selatan : Kecamatan Ciwidey (Kabupaten Bandung), dan

    Kecamatan Pagelaran (Kabupaten Cianjur).

    - Timur : Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan CimahiTengah, Kecamatan Cimahi Selatan.

    - Barat : Kecamatan Ciranjang (Kabupaten Cianjur)

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    7/53

    13

    Fungsi Bangunan : Gedung Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat

    Adapun kegiatan fisik secara garis besar untuk rencana penanganan pada

    proyek selama berlangsungnya Kerja Praktek ini terdiri dari

    Pekerjaan tanah :- Galian timbunan- Pemadatan

    Pekerjaan pondasi :- Pekerjaan pondasi tiang pancang- Tes tiang pancang, PDA (Pile Driving Analyzer test)- Pekerjaan dinding penahan tanah

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    8/53

    14

    Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    9/53

    15

    2.4 PELELANGAN

    2.4.1 Pengertian PelelanganPelelangan atau tender adalah suatu kegiatan untuk menentukan pelaksana

    pekerjaan (Kontraktor) dengan tujuan untuk mendapatkan jasa konstruksi

    yang terbaik dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek

    konstruksi dengan memberikan tawaran kepada semua peminat yang

    berkecimpung dalam bidang usaha konstruksi untuk berkompetisi dalam

    mengajukan penawaran dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan. Peserta

    tender dapat diikuti oleh instansi pemerintah atau badan usaha milik

    swasta sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    2.4.2 Tujuan PelelanganTujuan dari pelelangan/tender adalah untuk mencari pelaksana pekerjaan

    yang memenuhi syarat dalam melaksanakan pekerjaan fisik pembangunan.

    Dalam proses pelelangan ini penawaran harga yang diajukan bersifat

    kompetitif baik dari segi kualitatif maupun dari segi kuantitatif. Sehingga

    melalui kegiatan pelelangan ini, diharapkan biaya pelaksanaan pekerjaan

    dapat dihemat seminimal mungkin dan hasil dari pekerjaannya dapat

    dipertanggungjawabkan serta tidak merugikan kedua belah pihak. Atau

    dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelelangan ini dapat dimenangkan

    oleh Kontraktor dengan harga penawaran yang dapat dipertanggung

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    10/53

    16

    jawabkan baik dari segi harga ataupun dari segi kualitas pekerjaan yang

    dihasilkan.

    Adapun pihak yang berada dalam proses pelelangan adalah sebagai

    berikut:

    1. Pihak pemilik proyek, yaitu sebagai pihak yang melelangkan2. Pihak penyedia barang/jasa, yaitu pihak yang mengikuti proses

    pelelangan sebagai calon pelaksana pembangunan.

    2.4.3 Jenis-Jenis PelelanganPelaksanaan pelelangan dibagi menjadi empat macam yaitu :

    a. Pelelangan UmumPelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diumumkan secara luas

    melalui media elektronik dan/atau media cetak.

    b. Pelelangan TerbatasPelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diyakini jumlah penyedia

    jasanya terbatas dan dinyatakan telah lulus prakualifikasi, yang

    diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media

    cetak.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    11/53

    17

    c. Pemilihan LangsungPengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau

    pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan

    sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat

    dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga

    diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung

    jawabkan.

    d. Penunjukan LangsungPengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan

    umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan

    hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan

    negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh

    harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

    Secara umum, ketentuan pemilihan langsung dan penunjukan langsung

    hampir sama, maka dari itu berikut tabel perbedaan kondisi pemilihan

    langsung dan penunjukan langsung.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    12/53

    18

    Tabel 2.1 Perbedaan Pemilihan Langsung Dan Penunjukan Langsung

    - untuk keperluan sendiri/pribadi - untuk kepentingan pelayanan umu

    - mempunyai risiko kecil - mempunyai risiko kecil

    - menggunakan teknologi sederhana - menggunakan teknologi sederhana

    - - dilaksanakan penyedia jasa usaha o

    usaha kecil.

    Pekerjaan yang berskala kecil dengaPekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan:

    Pemilihan

    Penanganan darurat untuk keamanan

    yang masih memungkinkan untuk me

    Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, y

    keselamatan Negara yang ditetapkan

    Pekerjaan yang kompleks yang hanya

    penyedia jasa yang sangat terbatas ju

    pekerjaan hanya dapat dilakukan den

    jasa yang mampu mengaplikasikanny

    Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan

    keselamatan Negara yang ditetapkan oleh Presiden;

    dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan

    usaha kecil

    Penunjukan Langsung

    Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang

    pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan

    dengan segera;

    Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia

    jasa yang sangat terbatas jumlahnya, dengan ketentuan pekerjaan hanya

    dapat dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu

    mengaplikasikannya hanya satu-satunya;

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    13/53

    19

    Pengguna jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk:

    a. mengumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau mediacetak untuk setiap pekerjaan yang ditawarkan dengan cara pelelangan

    umum atau pelelangan terbatas;

    b. menerbitkan dokumen pelelangan umum, pelelangan terbatas, ataupemilihan langsung secara lengkap, jelas, dan benar serta dapat

    dipahami, yang memuat:

    petunjuk bagi penawaran; tata cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan

    langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan kewenangan;

    persyaratan kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus; dan ketentuan evaluasi;

    c. mengundang semua penyedia jasa yang lulus prakualifikasi untukmemasukkan penawaran;

    d. menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, danbenar serta dapat dipahami yang memuat:

    tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan,dan kewenangan; dan

    syarat-syarat kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus;e. memberikan penjelasan tentang pekerjaan termasuk mengadakan

    peninjauan lapangan apabila diperlukan;

    f. memberikan tanggapan terhadap sanggahan dari penyedia jasa;

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    14/53

    20

    g. menetapkan penyedia jasa dalam batas waktu yang ditentukan dalamdokumen lelang;

    h. mengembalikan jaminan penawaran bagi penyedia jasa yang kalah,sedangkan bagi penyedia jasa yang menang mengikuti ketentuan yang

    diatur dalam dokumen pelelangan;

    i. menunjukkan bukti kemampuan membayar;j. menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang

    ditentukan dalam dokumen lelang;

    k. mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapanpelelangan apabila pengguna jasa membatalkan pemilihan penyedia

    jasa tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; dan

    l. memberikan penjelasan tentang risiko pekerjaan termasuk kondisi danbahaya yang dapat timbul dalam pekerjaan konstruksi dan mengadakan

    peninjauan lapangan apabila diperlukan.

    2.5 METODE PENILAIAN KUALIFIKASI

    Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun

    2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 56, Kualifikasi

    merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta

    pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    15/53

    21

    Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

    a. Prakualifikasib. Pascakualifikasi

    2.5.1 Prakualifikasi

    Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan

    sebelum pemasukan penawaran.

    Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut:

    pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi; pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang

    bersifat kompleks melalui Pelelangan Umum; atau

    pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yangmenggunakan Metode Penunjukan Langsung, kecuali untuk

    penanganan darurat.

    2.5.2 Pascakualifikasi

    Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan

    setelah pemasukan penawaran.

    Prakualifikasi dilaksanakan untuk Pengadaan sebagai berikut:

    Pelelangan umum, kecuali pelelangan umum untuk pekerjaankompleks;

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    16/53

    22

    Pelelangan sederhana/pemilihan langsung; dan Pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan.

    Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun

    2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Presiden Republik Indonesia, bahwa secara umum proses pengadaan

    prakualifikasi dan pascakualifikasi adalah sebagai berikut :

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    17/53

    23

    Tabel 2.2 Proses Kualifikasi

    1 pengumuman prakualifikasi; 1 pengumuman pascakualifikasi

    2 pengambilan dokumen prakualifikasi; 2 pendaftaran untuk mengikuti pelel3 pemasukan dokumen prakualifikasi;

    4 evaluasi dokumen prakualifikasi;

    5 penetapan hasil prakualifikasi;

    6 pengumuman hasil prakualifikasi;

    7 masa sanggah prakualifikasi;

    8 undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi;

    9 pengambilan dokumen lelang umum; 3 pengambilan dokumen lelang umum

    10 penjelasan; 4 penjelasan;

    11 penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya; 5 penyusunan berita acara penjelasan

    12 pemasukan penawaran; 6 pemasukan penawaran;

    13 pembukaan penawaran; 7 pembukaan penawaran;14 evaluasi penawaran; 8 evaluasi penawaran termasuk evalu

    15 penetapan pemenang; 9 penetapan pemenang;

    16 pengumuman pemenang; 10 pengumuman pemenang;

    17 masa sanggah; 11 masa sanggah;

    18 penunjukan pemenang; 12 penunjukan pemenang;

    19 penandatanganan kontrak. 13 penandatanganan kontrak.

    Prakualifikasi Pascaku

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    18/53

    24

    Proses pelelangan yang diterapkan dalam Proyek Pembangunan

    Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat

    adalah jenis pelelangan terbuka/umum dengan proses pascakualifikasi

    yang dilakukan secara elektronik.

    Lelang elektronik adalah metode pelelangan pengadaan barang secara

    elektronik. Pengertian secara elektronik adalah menggunakan sistem

    komputer. Peserta mengirimkan data kualifikasi melalui data aplikasi

    LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), dilanjutkan dengan

    menggugah file penawaran melalui aplikasi LPSE sesuai jadwal yang

    ditetapkan. Peserta dapat mengirim data kualifikasi dan menggugah file

    penawaran secara berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan

    dokumen penawaran. Data kualifikasi dan file penawaran terakhir akan

    menggantikan data dan file yang telah dikirim sebelumnya. Apabila

    penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan

    dianggap gagal.

    Adapun pengertian proses pascakualifikasi itu sendiri adalah proses

    penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan

    tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan

    penawaran.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    19/53

    25

    Sedangkan yang dimaksud dengan proses prakualifikasi adalah proses

    penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan

    tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum memasukkan

    penawaran.

    Panitia/pejabat pengadaan wajib melakukan pascakualifikasi untuk

    pelelangan umum. Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan jasa

    yang menggunakan metoda pemilihan selain pelelangan umum.

    2.5.3 Proses Pelelangan

    Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun

    2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 57, Pelelangan

    Terbuka/Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/Jasa pada Proyek

    Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

    Bandung Barat dengan proses pascakualifikasi meliputi kegiatan:

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    20/53

    26

    PENGUMUMAN

    PELELANGAN

    Pendaftaran dan

    Pengambilan Dokumen

    Pemberian

    Penjelasan

    Pemasukan Dokumen

    Penawaran

    Pembukaan Dokumen

    Penawaran

    Evaluasi

    Penawaran

    Evaluasi

    Kualifikasi

    Pembuktian

    Kualifikasi

    Pembuatan Berita Acara

    Hasil Pelelangan

    PenetapanPemenang

    Pengumuman

    Pemenang

    Sanggahan

    Ya

    Tidak

    PENUNJUKAN

    PENYEDIA

    BARANG & JASA

    Gambar 2.2 Flow Chart Pelelangan Umum Pascakualifikasi

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    21/53

    27

    2.5.4 Pelaksanaan Pelelangan

    Urutan pelaksanaan pelelangan pada Proyek Pembangunan Komplek

    Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat memiliki

    beberapa tahapan kegiatan seperti berikut:

    1. Pembentukan Panitia LelangUntuk pekerjaan Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran

    Pemerintahan Kabupaten Bandung terlebih dahulu telah dibentuk

    satu panitia pelelangan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan

    Anggota.

    2. Penyusunan DokumenPenyusunan dokumen dilakukan oleh panitia lelang yaitu menyusun

    dan menetapkan:

    - Rencana Kerja syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa- Tata cara penilaian pelelangan- Syarat peserta lelang-

    Perkiraan harga

    - Mengadakan pengumuman mengenai pelelangan- Membuat berita acara penjelasan pelelangan- Membuat laporan pertanggung jawaban mengenai hasil pelelangan

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    22/53

    28

    3. Pengumuman LelangPengumuman pelelangan pengadaan barang dan jasa Proyek

    Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

    Bandung Barat melalui media elektronik.

    4. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen PengadaanPengambilan dokumen Pengadaan bagi calon peserta lelang Proyek

    Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

    Bandung Barat pada tanggal 10 November 2011.

    5. Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjiing)Pemberitahuan penjelasan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan

    kepada Kontraktor yang akan mengikuti pelelangan. Dihadiri oleh

    pihak pemberi tugas dan Kontraktor yang diundang. Pada rapat ini

    Kontraktor diberikan kesempatan untuk tanya jawab mengenai proyek

    yang akan dikerjakan, penjelasan gambar dan lokasi pekerjaan. Pihak

    pemberi tugas akan memberikan penjelasan pada pihak Kontraktor,

    apabila Kontraktor tidak puas maka diberikan kesempatan untuk

    mengajukan pertanyaan.

    a. Aanwizjiing AdministrasiSecara administrasi yaitu mengadakan rapat penjelasan pekerjaan

    yang terdiri dari:

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    23/53

    29

    Penjelasan Umum Penjelasan Adiministrasi Penjelasan Teknik Data Harga perkiraan Sendiri (HPS)/Owner(OE) Lain-lain

    b. Aanwizjiing LapanganTujuan peninjauan lapangan ini Kontraktor diberikan kesempatan

    melihat situasi dan kondisi proyek yang akan dikerjakan, untuk

    pertimbangan dalam mengajukan penawaran. Apabila terjadi

    perubahan terhadap dokumen lelang setelah proses aanwizjiing

    baik itu administrasi maupun lapangan, pihak penawar diberikan

    kesempatan meminta klasifikasi dokumen lelang setelah

    pelaksanaan aanwizjiing.

    6. Pemasukan Dokumen PenawaranPada Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan

    Kabupaten Bandung Barat, jumlah perusahaan yang memasukkan

    dokumen penawaran sebanyak 10 perusahaan calon penawar,

    diantaranya yaitu :

    1. PT. Hutama Karya (Persero)2. PT. Istaka Karya (Persero)3. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.4. PT. Anugrah Karya Agra Sentosa & PT. Nugroho Lestari Jo

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    24/53

    30

    5. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.6. PT. Bumi Karsa & PT. Nindya Karya (Persero) Jo7. PT. Pembangunan Perumahan (Persero)8. PT. Waskita Karya & Jaya Konstruksi Jo9. PT. Conbloc Infratecno10.PT. Subur Brother & PT. Biro Asri

    7. Evaluasi Dokumen PenawaranKegiatan ini dilakukan oleh panitia khusus yang ditunjukkan untuk

    melakukan kegiatan tersebut untuk mengetahui dan menyeleksi

    kemampuan dasar perusahaan dalam melakukan pekerjaan. Kegiatan

    yang dilakukan pada pascakualifikasi yaitu :

    1. Registrasi adalah pencatatan dan pendaftaran data perusahaan yangmeliputi data administrasi, keuangan, peralatan dan pengalaman

    kerja.

    2. Klasifikasi adalah penggolongan perusahaan menurut bidanglingkup pekerjaan.

    3.

    Kualifikasi adalah penilaian dan penggolongan perusahaan

    menurut tingkat kemampuan dasar pada masing-masing bidang dan

    lingkup pekerjaan.

    Data-data perusahaan yang diperlukan sebagai syarat mengikuti

    pascakualifikasi adalah sebagai berikut :

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    25/53

    31

    1. Data Administrasi Perusahaana. Nama perusahaanb. Akta pendirian perusahaan dan perubahan-perubahannyac. Alat perusahaan yang jelasd. Status perusahaan (induk, pusat atau cabang)e. Nama dan alamat perusahaanf. Surat pernyataan bahwa pemilik perusahaan bukan pegawai

    negeri

    g. Untuk kantor cabang disahkan dengan akta notaris dan suratkuasa

    h. Surat izin jasa konstruksi2. Data Keuangan Perusahaan

    a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)b. Susunan pemilik modal dan sahamc. Kekayaan bersih perusahaand. Refrensi Bank

    3. Data Personil Perusahaana.

    Nama karyawan, pengurus dan bidang keahliannya

    b. Riwayat kerja dan pendidikan

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    26/53

    32

    8. Pengumuman Peserta LelangUsulan calon pemenang tender yang diajukan oleh panitia lelang, akan

    dipilih salah satu pemenang kemudian pemenangnya akan diumumkan

    sehingga peserta lelang dapat mengetahuinya.

    9. Usulan Penetapan Pemenang LelangBerdasarkan hasil penelitian penawaran atas Proyek Pembangunan

    Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat,

    panitia menetapkan Kontraktor yang berhak untuk dicalonkan sebagai

    pemenang lelang sesuai persyaratan administrasi, teknis dan harga.

    10.Penetapan PemenangKepada pemenang pelelangan dikirim surat penunjukan pemenang

    lelang, yang di dalamnya disebutkan tanggal penandatanganan kontrak

    dan tanggal mulai berlakunya masa kontrak. Penetapan pemenang

    lelang ditetapkan berdasarkan penilaian :

    - persyaratan yang telah dipenuhi-

    prestasi/reputasi yang telah dicapai oleh calon penawar

    - pengajuan penawaran yang sesuai dengan spesifikasi BOQ yangditerima

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    27/53

    33

    PEMENANG LELANG

    Nama Perusahaan : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    Alamat : Jl. Raya Pasar Minggu KM.18 Pejaten Barat

    Pasar Minggu Jakarta Selatan

    NPWP : 01.001.610.3-051.000

    Harga Tawar : Rp 68.260.523.000,00

    (Enam Puluh Delapan Milyar Dua Ratus Enam

    Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh Tiga Ribu

    Rupiah)

    PEMENANG CADANGAN I

    Nama Perusahaan : PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN

    (Persero) Tbk. Cabang IV/Jawa Barat

    Alamat : Jl. PHH. Mustofa No. 47 Bandung

    NPWP : 01.001.613.7051.000

    Harga Tawar : Rp 68.479.846.000,00

    (Enam Puluh Delapan Milyar Empat Ratus

    Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus

    Empat Puluh Enam Ribu Rupiah)

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    28/53

    34

    11.Sanggahan Peserta LelangBagi peserta lelang yang merasa kurang puas dalam hal penetapan

    pemenang dapat mengajukan sanggahan yang diajukan kepada panitia

    lelang secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 5 (hari) kerja

    setelah pegumuman pemenang lelang, bila dalam kurun waktu masa

    sanggah terlewati ternyata para peserta lelang yang bersangkutan tidak

    ada yang mengajukan sanggahan maka calon pemenang pelelangan

    dapat ditetapkan.

    12.Penandatanganan KontrakPemenang lelang yang bersangkutan sebelum menandatangani kontrak

    diwajibkan memberi referensi Bank sebagai jaminan pelaksanaan,

    berupa surat jaminan pelaksanaan dari Bank atau dari perusahaan

    asuransi.

    2.5.5 Surat Perintah Mulai Kerja

    Pemenang lelang yang bersangkutan setelah menandatangani kontrak

    menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang ditetapkan pada

    Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan

    Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan pada hari senin tanggal 11

    Januari 2012.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    29/53

    35

    2.5.6 Surat Penyerahan Lapangan (SPL)

    Pemenang lelang yang bersangkutan setelah menandatangani kontrak

    menandatangani Surat Penyerahan Lapangan (SPL) pada Proyek

    Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

    Bandung Barat dilaksanakan pada 11 Januari 2012..

    2.6 KONTRAK

    2.6.1 Jenis-jenis Kontrak

    Berdasarkan Bentuk Imbalan :

    KontrakLumpsumAdalah kontrak pengadaan barang/jasa untuk penyelesaian seluruh

    pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga kontrak

    yang pasti dan tetap, serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam

    pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia

    barang/jasa atau Kontraktor pelaksana.

    KontrakUnit Price/Harga SatuanAdalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh

    pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang

    pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis

    tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan

    sementara. Pembayaran kepada penyedia jasa/Kontraktor pelaksanaan

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    30/53

    36

    berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan

    yang benar-benar telah dilaksanakan.

    Kontrak Gabungan/Lumpsum dan Unit PriceAdalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum & harga satuan

    dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.

    Kontrak Terima Jadi/Turn KeyAdalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas EPC

    (Engineering Proquirement & Consctruction) penyelesaian seluruh

    pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti &

    tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan & jaringan utama

    maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan

    kriteria kinerja yang telah ditetapkan.

    Kontrak PersentaseAdalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi dibidang konstruksi atau

    pekerjaan pemborongan tertentu, dimana Konsultan yang bersangkutan

    menerima imbalan jasa berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan

    fisik konstruksi/pemborongan tersebut.

    KontrakCost & FeeAdalah kontrak pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemborongan

    dimana Kontraktor yang bersangkutan menerima imbalan jasa yang

    nilainya tetap disepakati oleh kedua belah pihak.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    31/53

    37

    KontrakDesign & BuiltAdalah kontrak pelaksanaan jasa pemborongan mulai dari proses

    perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi fisik yang

    dilaksanakan oleh penyedia jasa satu kontrak yang sama.

    Berdasarkan Jangka Waktu Pelaksanaan :

    Kontrak Tahun TunggalAdalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran

    untuk masa 1 (satu) tahun anggaran.

    Kontrak Tahun JamakAdalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran

    untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas

    persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai

    APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi,

    Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD

    Kabupaten/Kota.

    Berdasarkan Jumlah Pengguna Barang/Jasa :

    Kontrak Pengadaan TunggalAdalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan

    penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu

    dalam waktu tertentu.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    32/53

    38

    Kontrak Pengadaan BersamaAdalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek

    dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan

    tertentu dalam waktu tertentu sesuai dengan kegiatan bersama yang

    jelas dari masing-masing unit kerja dan pendanaan bersama yang

    dituangkan dalam kesepakatan bersama.

    Sistem kontrak yang digunakan pada Proyek Pembangunan Komplek

    Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat adalah kontrak

    lumpsum dan kontrak Harga Satuan Pekerjaan (unit price), dengan

    penjelasan sebagai berikut :

    - Untuk pekerjaan yang bersifat lumpsum adalah bangunan gedungkantor Bupati di luar pekerjaan pondasi tiang pancang.

    - Untuk pekerjaan yang bersifat unit price adalah pekerjaan pondasitiang pancang, pekerjaan badan jalan dan drainase, pengadaan air

    bersih dan perpipaan utama.

    2.6.2 Kontrak Lumpsum

    Sistem kontraklumpsum ini lebih tepat digunakan untuk :

    a. Jenis pekerjaan borongan yang perhitungan volumenya untuk masing-masing unsur/jenis item pekerjaan sudah dapat diketahui dengan pasti

    berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    33/53

    39

    b. Jenis pekerjaan dengan Budget tertentu yang terdiri dari jenispekerjaan dengan Budget tertentu yang terdiri dari banyak sekali

    jenis/item pekerjaan atau multi paket pekerjaan yang sangat beresiko

    bagi pemberi tugas atas terjadinya unpredictable cost seperti

    misalnya adanya klaim Kontraktor akibat adanya ketidaksempurnaan

    dari batasan lingkup pekerjaan, gambar lelang, spesifikasi teknis, atau

    Bill of Quantity yang ada. Dengan sistem kontrak ini diharapkan dapat

    meminimalis tejadinya unpredictable cost tersebut karena harga yang

    mengikat adalah total penawaran harga (volume yang tercantum dalam

    daftar kuantitas/Bill of Quantity bersifat tidak mengikat).

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem kontrak

    lumpsum adalah :

    a. Batasan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan harus jelasdinyatakan dalam spesifikasi teknis/gambar lelang.

    b. Apabila ada perbedaan lingkup pekerjaan antara yang tercantum dalamspesifikasi teknis/gambar dengan pekerjaan yang akan dilelangkan,

    harus dijelaskan dalam rapat penjelasan lelang (aanwijzing) dan dibuat

    addendum dokumen lelang yang menjelaskan perubahan lingkup

    pekerjaan tersebut.

    c. Penggunaan daftar kuantitas/Bill of Quantity dalam pelelangan hanyadigunakan sebagai acuan bagi Kontraktor dalam mengajukan

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    34/53

    40

    penawaran harga yang bersifat tidak mengikat dan peserta lelang harus

    melakukan perhitungan sendiri sebelum mengajukan penawaran.

    d. Untuk mempermudah dalam hal evaluasi penawaran harga, saat rapatpenjelasan lelang (aanwijzing) harus ditegaskan bahwa apabila

    terdapat perbedaan antara volume pada Bill of Quantity dengan hasil

    perhitungan peserta lelang maka peserta lelang tidak boleh merubah

    volume Bill of Quantity yang diberikan dan agar menyesuaikannya

    dalam harga satuan yang diajukan.

    e. Dalam perhitungan volume pekerjaan yang akan dicantumkan danBillof Quantity harus dihindari sampai sekecil mungkin kesalahan yang

    mungkin terjadi, karena setelah terjadi kontrak nantinya volume

    lebih/kurang tidak dapat dikurangkan/ditambahkan.

    f. Pekerjaan tambah/kurang terhadap nilai kontrak yang ada hanya bolehdilakukan apabila :

    Permintaan dari pemberi tugas untuk menambah/mengurangipekerjaan yang instruksinya dilakukan secara tertulis.

    Adanya perubahan gambar/spesifikasi teknis dari perencana yang

    sudah disetujui oleh pemberi tugas.

    Adanya instruksi tertulis dari pengawas lapangan untukmenyempurnakan suatu jenis pekerjaan tertentu yang dipastikan

    bahwa sangat beresiko secara struktural atau sistem tidak berfungsi

    tanpa adanya penyempurnaan tersebut dimana hal tersebut

    sebelumnya belum dinyatakan dalam spesifikasi teknik.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    35/53

    41

    Dalam perhitungan biaya tambah/kurang harga satuan yangdigunakan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam bill of

    quantity kontrak yang bersifat mengikat.

    Implikasi/penyimpangan yang sering dilakukan oleh Kontraktor di

    lapangan :

    1. Kontraktor tidak mau melaksanakan pekerjaan tertentu karena itempekerjaan tidak tercantum dalamBill of Quantity.

    2. Kontraktor mengajukan perhitungan perubahan pekerjaan mengacukepada volumeBill of Quantity yang ada.

    3. Kontraktor melaksanakan pekerjaan dilapangan sesuai volume yangtercantum dalam BQ.

    2.6.3 Kontrak Harga Satuan (Unit Price)

    Sistem kontrakunit price/harga satuan ini lebih tepat digunakan untuk :

    1. Jenis pekerjaan yang untuk mendapatkan keakuratan perhitunganvolume pekerjaan yang tajam/pasti diperlukan adanya :

    Survey dan penelitian yang sangat dalam Detail dan sample yang sangat banyak Waktu yang lama sehingga biaya sangat besar. Sementara di lain

    pihak pengukuran volume lebih mudah dilakukan dalam masa

    pelaksanaan dan pekerjaan sangat mendesak dan harus segera

    dilaksanakan.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    36/53

    42

    2. Jenis pekerjaan yang mana volume pekerjaan yang pasti sama sekalitidak dapat diperoleh sebelum pekerjaan selesai dilaksanakan,

    sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan sistem kontrak

    lumpsum.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem kontrak unit

    price/harga satuan ini adalah :

    1. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang terdiri dari banyak sekali itempekerjaan namun volume pekerjaan sudah dapat dihitung dari gambar

    rencana seperti halnya bangunan gedung, maka kurang tepat apabila

    digunakan sistem kontrakunit price ini karena :

    Untuk setiap proses pembayaran harus dilakukan pengukuranbersama di lapangan yang dapat dipastikan memerlukan waktu

    yang cukup lama.

    Biaya total pekerjaan belum dapat diprediksi dari awal sehinggauntuk pekerjaan dengan budget tertentu sangat riskan bagi pemberi

    tugas terhadap terjadinya resiko pembengkakan biaya proyek.

    2.

    Untuk penggunaan sistem kontrak unit price agar dihindari terjadi

    adanya harga satuan timpang karena harga satuan bersifat mengikat

    untuk perhitungan realisasi biaya kontrak. Dalam hal penawaran

    Kontraktor terdapat harga satuan timpang untuk item pekerjaan

    tertentu harus dilakukan klarifikasi dan dibuat berita acara kesepakatan

    mengenai harga satuan yang akan digunakan untuk perhitungan biaya

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    37/53

    43

    perubahan. Dalam penggunaan sistem kontrak ini jarang dijumpai

    adanya implikasi seperti halnya pada kontrak lumpsum di atas karena

    Kontraktor tidak terbebani oleh adanya resiko-resiko pekerjaan yang

    belum terprediksi pada saat pelelangan.

    2.6.4 Sistem Pembayaran

    Sistem pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk :

    a. Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate)Pembayaran didasarkan atas kemajuan pekerjaan per bulan yang dibuat

    dengan laporan bulanan.

    b. Pembayaran Angsuran (Termijn)Pembayaran dilakukan setiap termin, asalkan prestasi pekerjaan telah

    mencapai yang disyaratkan dalam setiap termin.

    c. Pembayaran SekaligusPembayaran akan dilakukan bila pekerjaan selesai secara keseluruhan.

    Pada Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan

    Kabupaten Bandung Barat untuk pembayarannya diatur dengan

    pembayaran bulanan atau lebih dikenal dengan MC (Monthly Certificate),

    untuk pengendalian proyek dapat dilihat dari pembayaran berdasarkan

    pada prestasi pekerjaan yang dicapai pihak Kontraktor di lapangan.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    38/53

    44

    Di dalam MC tersebut dilengkapi dengan data-data lainnya sesuai dengan

    data-data tentang spesifikasi fisik pekerjaan lapangan dan data-data

    lainnya sesuai dengan persayaratan fisik. Setelah semua persyaratan

    selesai dan memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan apa yang

    tercantum dalam spesifikasi teknis maka pihak Kontraktor akan

    menyerahkan MC tersebut kepada Konsultan Supervisi untuk diperiksa

    apakah sesuai dengan persyaratan administrasi, apabila terdapat

    penyimpangan maka MC tersebut dikembalikan kepada pihak Kontraktor

    tetapi apabila disetujui maka pihak Konsultan Supervisi akan

    menyerahkan MC tersebut kepada pemilik proyek untuk diperiksa.

    2.7 ORGANISASI PROYEK

    Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu

    tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.

    Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk

    mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Bangunan

    ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk di dalamnya

    bidang Teknik Sipil dan Arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin

    lain seperti Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan

    sebagainya.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    39/53

    45

    Organisasi proyek adalah sebuah sistem kerjasama kelompok manusia

    guna mencapai suatu sasaran yang dikehendaki, serta sebagai sarana dalam

    proses administrasi. Tujuan dari organisasi akan tercapai apabila para

    pimpinan dari organisasi tersebut dapat menciptakan serangkaian

    hubungan kerjasama diantara masing-masing orang yang di dalam

    organisasi itu maupun dengan pihak luar yang ada hubunganya dengan

    tujuan dari organisasi tersebut.

    Ciri-ciri organisai yang baik :

    Adanya tujuan yang jelas Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi Adanya kesatuan arah dalam organisasi Adanya struktur organisasi Adanya jaminan jabatan tersebut Adanya koordinasi

    2.8 HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PROYEK

    Hubungan kerja antar organisasi ini dimaksudkan agar terdapat suatu

    keterkaitan antara Pemilik Proyek (Owner), Konsultan Pengawas,

    Konsultan Perencana, dan Kontraktor Pelaksana.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    40/53

    46

    PEMILIK PROYEK

    KONSULTAN KONTRAKTOR

    Gambar 2.3 Hubungan Organisasi Proyek

    Keterangan :

    Garis Pengawasan

    Garis Pertanggung Jawaban

    Garis Konstruksi

    Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas :

    Konsultan Pengawas membantu Pemilik Proyek dalam bidangpengawasan teknik.

    Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Pemilik Proyekterhadap terlaksananya pekerjaan terutama dalam kaitannya dengan

    mutu hasil pekerjaan.

    Semua instruksi Pemimpin Proyek kepada Kontraktor harus melaluiKonsultan Pengawas, demikian pula apabila ada usulan dari

    Kontraktor harus melalui Konsultan Pengawas, namun demikian

    Pemimpin Proyek (diwakili stafnya) dapat mengawasi secara langsung.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    41/53

    47

    Pemimpin Proyek dapat menolak atau menyetujui usulan KonsultanPengawas tentang masalah perubahan perencanaan, baik yang

    menimbulkan perubahan pembayaran atau tidak.

    Konsultan Pengawas terikat kontrak dengan Pemilik Proyek.

    Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana :

    Hubungan dalam ikatan kontrak kerja. Konsultan Perencana menyerahkan hasil perencanaannya kepada

    Pemilik Proyek.

    Hubungan Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana merupakanhubungan konsultasi.

    Pemilik Proyek memberi imbalan jasa kepada Konsultan Perencana.

    Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana :

    Hubungan dalam ikatan kontrak kerja. Kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian

    menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Pemilik Proyek.

    Pemilik Proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasakonstruksi kepada Kontraktor pelaksana.

    Ada hubungan dalam pengaturan pelaksanaan proyek. Owner memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek yang

    dikerjakan oleh Kontraktor pelaksana

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    42/53

    48

    Hubungan antara Konsultan Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana :

    Konsultan Pengawas akan mengarahkan Kontraktor pelaksana dalammelaksanakan pekerjaan dalam teknis pelaksanaan.

    Bekerja sama dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan dan mencarijalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah yang timbul.

    Dalam hal ini semua masalah teknis perencanaan diserahkan oleh

    pemimpin proyek kepada perencana. Berdasarkan penunjukan pengawas

    oleh pemimpin proyek, maka seluruh teknis pengawasan diserahkan

    kepada pengawas. Jika terdapat suatu masalah teknis yang perlu

    dibicarakan, pemilik proyek tidak dapat berhubungan langsung kepada

    pelaksana melainkan harus melalui pengawas. Dalam pelaksanaan di

    lapangan pengawas memiliki kuasa penuh untuk menegur pelaksana

    apabila pekerjaan yang dilaksanakannya menyimpang dari bestek. Apabila

    teguran tersebut tidak diindahkan oleh pelaksana, maka pengawas dapat

    menghentikan seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan, baik untuk

    sementara maupun seterusnya.

    Secara hukum masing-masing pihak mempunyai kedudukan yang sama

    dan terikat dengan kontrak, sehingga masing-masing pihak menjalankan

    tugasnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

    Pelaksana dan pengawas proyek bertanggungjawab terhadap pemilik

    proyek. Keduanya saling keterkaitan satu sama lain, sehingga didapat hasil

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    43/53

    49

    proyek sesuai dengan yang direncanakan. Sama halnya dengan pelaksana

    dan pengawas proyek, perencana juga bertanggungjawab terhadap pemilik

    proyek.

    2.9 PEMILIK PROYEK

    Pemilik proyek(bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan

    untuk membangun, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum

    seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil

    suatu dinas. Tugas dan tanggung jawab pemilik proyek adalah sebagai

    berikut:

    a. menunjuk penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor);b. meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan

    yang telah dilakukan oleh penyedia jasa;

    c. memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yangdibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan;

    d. menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan;e.

    menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia

    jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah

    bangunan;

    f. ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakandengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang

    untuk bertindak atas nama pemilik;

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    44/53

    50

    g. mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi); danh. menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

    oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang

    dikehendaki.

    Pemilik Proyek Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintahan

    Kabupaten Bandung Barat adalah Dinas Cipta Karya Dan Tata

    Ruang.

    2.9.1 Pengguna Anggaran (PA)

    Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat

    pemegang kewenangan penggunaan anggaran yang berasal dari APBN,

    APBD Provinsi Jawa Barat, APBD Kabupaten Bandung Barat Tahun

    Anggaran 2011-2012 untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan

    Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

    Hak dan Kewajiban PA :

    a.

    menetapkan rencana umum pengadaan

    b. mengumumkan secara luas rencana umum pengadaanc. menetapkan PPK, ULP, dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaand. mengawasi pelaksanaan anggarane. mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen

    pengadaan barang/jasa.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    45/53

    51

    2.9.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat

    yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Proyek Pembangunan

    Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

    PPK ditunjuk dan ditetapkan oleh PA dan bertanggung jawab terhadap

    PA.

    Hak dan Kewajiban PPK :

    a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan olehpenyedia jasa

    b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaanpekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa

    c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalamkontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia jasa

    d. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkanoleh penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai

    ketentuan kontrak.

    2.9.3 Unit Layanan Pengadaan (ULP)

    Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit

    organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaan

    barang/jasa.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    46/53

    52

    Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP yang

    memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam

    proses pengadaan barang/jasa.

    Tugas pokok dan kewenangan ULP meliputi:

    a. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa;b. menetapkan dokumen pengadaan;c. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website dan

    papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke

    LPSE untuk diumumkan;

    e. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi ataupascakualifikasi;

    f. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaranyang masuk;

    g. menjawab sanggahan;h. menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada

    PPK;

    i. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa;j. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada

    pengguna anggaran.

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    47/53

    53

    2.9.4 Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

    Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan

    bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

    Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan mempunyai tugas pokok dan

    kewenangan untuk:

    a. melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa sesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak;

    b. menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah melaluipemeriksaan/pengujian; dan

    c. membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasilpekerjaan.

    PEJABATPEMBUAT KOMITMEN

    PENGGUNAANGGARAN

    UNITLAYANAN PENGADAAN

    PEJABAT PENERIMAHASIL PEKERJAAN

    Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pemilik Proyek Dinas Cipta

    Karya dan Tata Ruang

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    48/53

    54

    2.10 KONSULTAN PENGAWAS

    Konsultan pengawas (supervisor) adalah perorangan, beberapa orang,

    badan hukum atau instansi yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh

    pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan

    di lapangan. Pengawasan dan pengontrolan dilakukan agar tercapai hasil

    kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-

    petunjuk dalam aanwijzing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan

    pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil

    sesuai perencanaan yang diharapkan. Dalam mengawasi pelaksanaan

    pekerjaan, pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab adalah

    sebagai berikut :

    d. mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan;e. membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

    pelaksanaan pekerjaan;

    f. melakukan perhitungan prestasi pekerjaan;k. mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

    informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan

    lancar;

    l. menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin sertamenghindari pembengkakan biaya;

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    49/53

    55

    m. mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agardicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,

    kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan;

    n. menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkanKontraktor;

    o. menghentikan sementara apabila terjadi penyimpangan dari peraturanyang berlaku;

    p. menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan);dan

    q. menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atauberkurangnya pekerjaan.

    Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada

    pemimpin proyek. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk

    kepada pelaksana (pemborong/Kontraktor) jika dirasakan perlu, agar

    pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati

    bersama di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

    Sebagai unsur pengawasan telah ditunjuk team Konsultan Supervisi adalah

    CV. RAJAYA REKAYASA sebagai suatu team atau badan yang juga

    secara kontraktual terikat dengan hubungan-hubungan administrasi dan

    yuridis, merupakan pihak yng ditunjuk untuk dan atas nama pejabat

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    50/53

    56

    pembuat komitmen dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan atas

    pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan pihak Kontraktor.

    Dalam mengawasi pekerjaan atas nama employer, maka Konsultan

    Pengawas mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    51/53

    57

    AHLI ARSITEK AHLI SIPIL/JALAN

    PWS ARSITEKTUR PWS SIPIL/STRUKTUR PWS SIPIL/JALAN PWS SIPIL/AIR BERSIH PWS M/E

    ADMINISTRASI OPERATOR KOMPUTER PESURUH SUPIR

    SUPERVISOR ENGINEER/TEAM LEADER (ARSITEK)

    Gambar 2.5 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas CV. Rajaya Rek

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    52/53

    58

    2.11 KONTRAKTOR

    Pelaksana (Kontraktor) adalah perorangan atau badan hukum yang

    dipercaya untuk melaksanakan pembangunan dan memiliki usaha yang

    bergerak di bidang jasa kontruksi sesuai dengan keahlian dan

    kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan

    yang cukup. Pelaksana disebut juga sebagai rekanan yang bertugas

    melaksanakan pekerjaan sesuai surat petunjuk dan surat perintah kerja dari

    pemimpin proyek setelah dinyatakan sebagai pemenang tender.

    Penunjukan pelaksana proyek dilaksanakan melalui proses

    pelelangan, yang selanjutnya melaksanakan pembangunan proyek tersebut

    sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Adapun tugas dan tanggung

    jawab pelaksana adalah sebagai berikut :

    a. mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;b. menyediakan dan mempersiapkan perlengkapan bahan yang akan

    digunakan pada proyek sesuai dengan persyaratan bestek;

    c.

    menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang

    diperlukan pada saat pelaksanaan pekerjaan;

    d. melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar bestek danmemenuhi peraturan yang tercantum dalam Rencana Kerja Dan

    Syarat-Syarat (RKS);

  • 7/27/2019 BAB II DESKRIPSI PROYEK NEW NEW.pdf

    53/53

    e. menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunyaseperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;

    f. mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalamtanggung jawab pelaksana; dan

    g. bertanggungjawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.

    KEPALA DIVISI

    Ir. Djoko Prabowo

    Project Manager

    Ir. Handy Darmawan, MT

    Deputy Project Manager

    Ir. Tutus Trihandoko

    SMK3L

    Saleh

    DCC

    Salibin

    Project Engineer Manager

    Edy Purwanto, ST

    Project Production Manager

    Edi Sunarko

    Project Finance Manager

    Yadi Rismayadi

    Perencanaan

    Edy Purwanto, ST

    SPV Infrastruktur

    Edy Purwanto, ST

    Asisten ADM Keu dan Umum

    Irfan

    Drafter

    Gani

    SPV Struktur

    Toni SetiawanDriver

    Cecep Kusnadi

    Hendry

    Gea

    SPV Arsitek

    Prasetyo Niftyandito

    SPV MEP

    Kosasih

    Surveyor

    Suherman

    Tedi

    Riswara

    Mekanik dan Peralatan

    Heri Supriyanto

    Khotim

    Rusyana

    Office Boy

    HendraQuantity Surveyor

    Hadi Winarto

    Administrasi Teknik

    Purwono Hadiyanto

    Cost Control

    Kuncoro Seno

    Procurement

    M. Ridwan

    Gudang

    Harno

    Cheker

    Itok

    KANTORPROYEK

    Gambar 2.6 Struktur Organisasi Kontraktor PT. Adhi Karya