BAB II (d)bru

131
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Location Based Service (LBS) Menurut Mahmoud (2004), Location Based Service adalah sebuah layanan yang digunakan untuk mengetahui posisi dari pengguna, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk menyediakan jasa dan aplikasi yang personal. Location Based Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada pengguna perangkat lunak (mobile device) yang disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini. LBS membuka pasar baru bagi pengembang, operator jaringan seluler, dan penyedia layanan untuk mengembangkan dan memberikan nilai tambah layanan; memberikan informasi kondisi lalu lintas saat ini, menambahkan informasi rute perjalanan, membantu menemukan lokasi wisata terdekat, dan banyak lagi. Layanan berbasis lokasi atau (LBS) adalah layana informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS

description

up

Transcript of BAB II (d)bru

Page 1: BAB II (d)bru

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Location Based Service (LBS)

Menurut Mahmoud (2004), Location Based Service adalah sebuah layanan

yang digunakan untuk mengetahui posisi dari pengguna, kemudian menggunakan

informasi tersebut untuk menyediakan jasa dan aplikasi yang personal. Location

Based Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada pengguna

perangkat lunak (mobile device) yang disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini.

LBS membuka pasar baru bagi pengembang, operator jaringan seluler, dan

penyedia layanan untuk mengembangkan dan memberikan nilai tambah layanan;

memberikan informasi kondisi lalu lintas saat ini, menambahkan informasi rute

perjalanan, membantu menemukan lokasi wisata terdekat, dan banyak lagi.

Layanan berbasis lokasi atau (LBS) adalah layana informasi yang dapat

diakses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang

dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut.

LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah, oleh karena

itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi

dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga

teknologi yaitu : Geographic Information System, Internet service, dan mobile

device. Hal ini dapat dilihat pada gambar LBS adalah pertemuan dari tiga

teknologi. Berikut merupakan alur kerja LBS di perangkat telekomunikasi

(smartphone) :

Page 2: BAB II (d)bru

Gambar 2.1 Location Based Service

(Sumber :http://rightdealrightnow.wordpress.com/tag/location-based-

services/,2014)

Pertama Smartphone membuka aplikasi LBS yang sudah terinstall atau

jika menggunakan aplikasi yang berbasis browser, maka buka browser dan ketik

alamat tujuan situsnya. Aplikasi LBS akan melakukan sambungan dengan

jaringan provider (seperti telkomsel, xl, axis, dll) yang dipakai oleh suser

(pengguna). Jaringan mengirimkan request ke satelit untuk menentukan longitude

(garis bujur) dan latitude (garis lintang) dari pengguna aplikasi tersebut. Provider

menghubungkan aplikasi (di smartphone) dengan server LBS dan meminta data

yang diinginkan User. User mendapatkan data dan ditampilkan di Smartphone.

(http://amricosblog.blogspot.com/2011/12/senior-contribute-1-location-

based.html/2014.).

2.1.1 Komponen Location based service (LBS)

Dalam mengggunakan layanan berbasis lokasi elemen yang diperlukan

antara lain :

1. Mobile device yaitu sebuah alat yang digunakan untuk meminta informasi

yang dibutuhkan. Biasanya perangkat yang memungkin yaitu PDA, mobile

Phones, Laptop, dan perangkat lainnya yang mempunyai fasilitas navigasi.

Page 3: BAB II (d)bru

2. Communication component adalah jaringan selular yang mengirimkan data

pengguna dan permintaan layanan.

3. Positioning component untuk pengolahan layanan biasanya posisi pengguna

harus ditentukan. Posisi pengguna dapat diperoleh menggunakan jaringan

komunikasi atau dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

4. Service and application provider adalah penyedia layanan pengguna selular

yang bertanggung jawab untuk memproses layanan.

5. Data and content provider yaitu penyedia layanan informasi data yang dapat

diminta oleh pengguna.

2.2 Google Maps

Google Maps merupakan layanan web milik Google yang menyediakan

pencarian peta online, informasi jalan, serta berbagai data geografis lainnya.

Layanan web ini selain menyediakan platform pencarian geografis lokal, juga

menyediakan informasi lokal lain seperti keadaan jalan, panduan arah berkendara,

ataupun direktori bisnis yang cukup lengkap.

Google Maps menawarkan peta yang dapat digeser (panned), diperbesar

(zoom in), diperkecil (zoom out), dapat diganti dalam beberapa mode (maps,

satelit, hybrid, dan lain-lain), fitur pencarian rute (routing), penunjuk arah dari

satu objek peta ke objek yang lain (direction) dan juga pencarian tempat (place).

Sampai saat ini, Google Maps masih berada dalam tahap beta, dan masih terus

dikembangkan dengan data yang selalu diperbaharui secara berkala. Google Maps

merupakan hak cipta Google secara propriety, sehingga dalam menggunakannya

memerlukan adanya perjanjian, Google membuat mekanisme untuk dapat

Page 4: BAB II (d)bru

mengakses Google Maps dengan coding aplikasi dengan sebuah kunci yang

dikenal dengan API Key.

2.3 Global Positioning System (GPS)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan

penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini di

desain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi

mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia tanpa bergantung waktu dan

cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan

orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi

tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat

memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter

(orde nol) sampai dengan puluhan meter.

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi

tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja,

dibumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-

satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini

yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai

beberapa millimeter untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s (centimeter) untuk

ketelitian kecepatannya dan beberapa nando detik untuk ketelitian waktunya.

Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu

metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode

pengolahan datanya. (http://gaulwahyu.wordpress.com/2008/10/16/pengertian-

gps/ 2014).

Page 5: BAB II (d)bru

2.4 Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Prancis pada akhir

abad ke-17. Tahun 1972 Maurice menerbitkan buku petunjuk “The True Quide

For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the

language and take exercise”. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu

perjalanan besar dan kecil (Grand Tour dan Perit Tour).

Pertengahan abad ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas

karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan

sarananya masih sederhana. Tetapi sesudah revolusi industri keadaan itu berubah,

tidak hnya golongan elit saja yang berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini

ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang

dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan

peledakan pariwisata.

Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa

Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti keliling, berputar-

putar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian, perjalanan,

yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian pengertian

pariwisata yaitu perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-

kali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun suatu perjalanan

yang sempurna.

Pada tanggal 12-14 Juni 1985, kata pariwisata lebih dikenal dengan istilah

tourisme. Kemudian diselanggarakan Munas (Musyawarah Nasional) di Teretes

(Jatim), yang didalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru yaitu

Page 6: BAB II (d)bru

tourisme diganti dengan pariwisata. Pengertian kepariwisataan menurut para ahli

adalah sebagai berikut :

1. Pengertian pariwisata secara umum

Merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu

yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan

maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya. Tetapi semata-

mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi

keingin yang beraneka ragam.

2. Pengertian Pariwisata secara teknis

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau berkelompok, dalam

wilayah Negara sendiri maupun negara lain dengan menggunakan kemudahan

jasa atau pelayanan dan faktor-faktor penunjang serta kemudahan-kemudahan

lainnya yang diadakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar

dapat mewujudkan keinginan wisatawan.

3. Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (dalam Yoeti, 1982:107)

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang

mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu

negara itu sendiri atau di luar negeri (meliputi pendiaman orang-orang dari

daerah lain) untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda

dengan apa yang dialaminya dimana dia memperoleh pekerjaan tetap.

4. Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:112)

Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari

perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal

Page 7: BAB II (d)bru

sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak

memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

5. Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang

pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa.

Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai

bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan

perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat

pengangkut.

6. Pariwisata menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)

Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan

perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang

asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

2.5 Sejarah singkat Palangkaraya

Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup

panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan

dengan Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang

Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I  Kalimantan Tengah. Sejak saat itu

Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari

jadi Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota

Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia SOEKARNO pada

tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota 

Provinsi  Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai  makna:

Page 8: BAB II (d)bru

1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia.

2. Tugu api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan

membangun.

3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk perang.

4. Segi lima bentuk tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhan

Yang Maha Esa. Kemudian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun

1958 ibu kota Provinsi yang dulunya  Pahandut berganti nama dengan

Palangka Raya.  (http://www.palangkaraya.go.id/statis-5-

sejarahsingkatkotapalangkaraya.html)

2.6 Smartphone

Smartphone (ponsel pintar) menjadi generasi berikutnya dari komputasi

bergerak (mobile) yang akan mendorong konvergensi antara komunikasi,

komputer, dan penggunaan perangkat elektronik, tiga ciri industry tradisional

yang berbeda dengan interoperabilitas cukup rendah. Pada akhirnya, sebuah

ponsel pintar (smarphone) kemungkinan menjadi terminal bergerak universal

dengan membawa fungsionalitas terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses

jaringan di mana-mana.

PcMag Encyclopedia memberikan definisi smartphone sebagai sebuah

telepon seluler dengan built-in aplikasi dan akses internet. Smartphone

menyediakan layanan suara digital serta pesan teks, e-mail, web browsing, kamera

video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton televise. Selain fungsi built-

in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi mengubah ponsel

Page 9: BAB II (d)bru

menjadi komputer bergerak (mobile computer).

(http://www.pcmag.com/encyclopedia)

Sistem operasi yang dapat ditemukan di telepon pintar adalah sistem

Symbian, OS, iOS, RIM BlackBerry, Windows Mobile, Linux Palm, WebOS dan

Android. Secara umum, segmentasi smartphone dikelompokkan menjadi 3 kelas

berdasarkan level harga dan spesifikasinya sebagai berikut :

A. Smartphone kelas atas (high-end)

Smartphone kelas atas merupakan ponsel pintar yang memiliki spesifikasi

hardware yang sangat tinggi. Ponsel ini biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur

unggulan yang membuatnya sangat menonjol dan lengkap dalam

pengoperasiannya. Selain dari sisi prosesor, memori, GPU, ukuran layar, jenis

layar, dan kamera, ponsel pintar kelas atas ini biasanya memiliki desain yang

premium.

B. Smartphone kelas menengah (entry level)

Smartphone kelas menengah adalah smartphone dengan harga dan spesifikasi

yang lebih rendah.

C. Smartphone kelas bawah (entry level)

Smartphone kelas bawah adalah smartphone dengan harga murah dan

spesifikasi yang rendah namun tidak terlalu buruk sehingga dapat menjadi pilihan

awal bagi para pengguna telepon seluler yang masih awam dengan smartphone

dan ingin mencoba belajar dulu. Sebagian besar smartphone entry level ini

dikuasai oleh Android.

Page 10: BAB II (d)bru

2.7 Android 4.2.2 (Jelly Bean)

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk

telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet

(PDA). Android menyediakan platform terbuka bagi pengembang untuk

menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam peranti

bergerak. Android kini telah menjelma menjadi sistem operasi mobile terpopuler

di dunia.

Android 4.2.2 (Jelly Bean) dirilis pada 29 Oktober 2012. Versi ini

merupakan versi tercepat dan terhalus dari semua versi Android dengan

menawarkan desain fitur pencarian Google, peningkatan input keyboard,

pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat, penambahan layanan Google

Now, peningkatan kecepatan dan kemudahan serta mencakup semua fitur baru

seperti Photo Sphere dan desain baru aplikasi kamera, keyboard gesture typing

dan lainnya.

2.7.1 Fitur-fitur Android

Fitur-fitur yang membedakannya Android dari perangkat lain ialah :

1. Kerangka Aplikasi (framework), mendukung dan memungkinkan user untuk

melakukan control terhadap penggunaan, penggantian, bahkan penghapusan

komponen yang tersedia.

2. Tampilan (layout), mampu beradaptasi dengan layout smartphone tradisional,

seperti VGA, hingga grafis 2D dan 3D.

3. Penyimpanan (storage), menggunakan database SQLite sebagai media

penyimpanan data dan informasi.

Page 11: BAB II (d)bru

4. Konektivitas (connectivity), mendukung berbagai teknologi jaringan mulai

dari Bluetooth, WiFi, GSM/EDGE, 3G, 4G, hingga CDMA EV-DO.

5. Dukungan Java (Java Support), mendukung media gambar, audio, dan video

dengan berbagai format (JPEG, JPG, PNG, GIF, BMP, OOG, MIDI, AMR,

AAC, WAV, MP3, 3GP, MP4, MPEG4).

6. Dukungan Hardware Tambahan (additional hardware support), seperti

kamera, GPS, kompas, NFC, accelerometer, dan lainnya (tergantung piranti

keras yang ada diperangkat).

2.7.2 Komponen Aplikasi Android

Android juga memiliki komponen yang cukup penting yaitu komponen

aplikasi. Fitur penting Android adalah bahwa satu aplikasi dapat menggunakan

elemen dari aplikasi lain (untuk aplikasi yang memungkinkan). Sebagai contoh,

sebuah aplikasi memerlukan fitur scroller dan aplikasi lain telah mengembangkan

fitur scroller yang baik dan memungkinkan aplikasi lain menggunakannya. Maka

pengembang cukup menggunakan fitur scroller yang telah ada.

Agar fitur tersebut dapat bekerja, sistem harus dapat menjalankan aplikasi

ketika setiap bagian aplikasi itu dibutuhkan pemanggilan objek Java untuk bagian

itu. Android berbeda dari sistem-sistem lain karena tidak memiliki satu tampilan

utama orogram seperti fungus main() pada aplikasi lain. Sebaliknya, aplikasi

memiliki komponen penting yang memungkinkan sistem untuk memanggil dan

menjalankan ketika dibutuhkan. Komponen-komponen aplikasi tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 12: BAB II (d)bru

A. Activities

Activities merupkan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena

activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh

pengguna. Setiap Activity dideklerasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk

menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari views dan respon terhadap

event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti aka nada

Activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan. Perpindahan antara

Activity dengan activity lainnya diatur melalui sistem, dengan memanfaatkan

activity stack. Keadaan suatu Activity ditentukan oleh posisinya dalam tumpukan

activity stack. Keadaan suatu activity ditentukan oleh posisinya dalam tumpukan

activity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila

suatu activity baru dimulai, maka activity yang sebelumnya digunakan akan

dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin menggunakan activity

sebelumnya atau menutup activity yang sedang digunakan, maka activity yang

berada di atas akan aktif kembali. Memory Manager Android menggunakan

tumpukan ini untuk menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity,

memutuskan untuk mengakhiri suatu aplikasi, dan mengambil sumber daya dari

aplikasi tersebut. Terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi

ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan adalah sebagai berikut :

1. Active

Setiap Active yang berada ditumpukan paling atas, maka activity tersebut akan

terlihat, terfokus, dan menerima masukkan dari pengguna. Android akan berusaha

untuk membuat activity aplikasi ini untuk tetap hidup dengan segala cara, bahkan

Page 13: BAB II (d)bru

akan menghentikan activity yang berada dibawah tumpukkannya jika diperlukan.

Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan dihentikan sementara.

2. Paused

Dalam beberapa kasus activity akan terlihat tapu tidak terfokus. Pada kondisi

inilah disebut paused. Keadaan ini terjadi jika activity transparan dan tidak

fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused transparan dan tidak

fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, dia terlihat active

namun tidak dapat menerima masukkan dari pengguna. Dalam kasus ekstrim,

Android akan menghentikan activity dalam keadaan paused ini untuk menunjang

sumber daya bagi activity yang sedang aktif.

3. Stopped

Ketika sebuah activity tidak terlihat, maka disitulah activity disebut stopped.

Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan dan informasi

yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh sistem

ketika membutuhkan sumber daya lebih. Oleh karenanya, ketika suatu activity

dalam kondisi stopped maka perlu disimpan data dan kondisi antarmuka saat itu.

Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka activity tersebut akan

menjadi inactive.

4. Inactive

Inactive adalah kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum

dijalankan. Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu

dilakukan restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali. Kondisi transisi

ini sepenuhnya ditangani oleh manajer Android. Android akan menutup aplikasi

Page 14: BAB II (d)bru

yang mengandung activity inactive, kemudian stopped activity, dan dalam kasus

besar paused activity juga akan di tutup.

B. Services

Suatu Service tidak memiliki tampilan antarmuka, melainkan berjalan di

background untuk waktu yang tidak terbatas. Komponen service diproses tidak

terlihat, memperbarui sumber data, dan menampilkan notifikasi. Service

digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus diproses, bahkan

ketika activity tidak aktif atau tidak tampak.

C. Intents

Intents merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan

tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya.

Intens tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan

oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal. Intens dapat

eksplisit atau implicit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL,

sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh intens tersebut.

D. Broadcast Receivers

Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan

apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan pemberitahuan. Sebagian

besar broadcast berasal dari sistem misalnya, baterai sudah hampir habis,

informasi zona waktu telah berubah, atau pengguna telah mengubah bahasa

default pada perangkat. Sama halnya dengan service, broadcast receivers tidak

menampilkan antarmuka pengguna. Namun, broadcast receivers dapat

menggunakan notification manager untuk memberitahukan sesuatu kepada

pengguna.

Page 15: BAB II (d)bru

E. Content Providers

Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Dara

dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain

yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya content provider memungkinkan

antar aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika

sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam

penerapannya.

2.7.3 Tipe aplikasi Android

A. Foreground Activity

Foreground Activity adalah sebuah aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika

tampilan pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe

ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar

activity dapat berlangsung dengan lancar.

B. Background Activity

Background Acktivity adalah aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan

user, baik dari segi pengaturan konfigurasi hingga semua dari prosesnya tidak

tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan.

C. Intermittent Activity

Intermittent Activity adalah aplikasi yang masih membutuhkan beberapa

masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di

background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi

tertentu. Contohnya aplikasi pemutar musik.

Page 16: BAB II (d)bru

2.7.4 Kelebihan dan kekurangan Android

Kelebihan dan kekurangan Android merupakan hal yang lumrah untuk

sebuah piranti perangkat lunak sistem operasi seperti ini namun tetaplah harus

ditanggapi dengan bijaksana. Penggunaannya yang sangat luas ini membuatnya

mampu merajai pasar sehingga smeua orang bisa menggunakan bahkan menyukai

ataupun malah membencinya. Sistem operasi Android memang belum lama

diluncurkan namun sebagian besar pengguna smartphone diseluruh dunia sudah

mengenakan sistem operasi ini.

Sistem operasi Android merupajan sistem operasi open source yang dapat

di kembangkan oleh siapapun. User juga dapat membuat aplikasi Android sendiri

jika memang diinginkan. Aplikasi yang tersedia di layanan Play Store merupakan

kumpulan aplikasi hasil pengembangan yang di upload oleh para pengembang

dari seluruh penjuru dunia.

Sistem operasi Android memiliki kemampuan multi tasking, yaitu mampu

mengoperasikan lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu sehingga akan sangat

mempermudah user dalam menggunakan beberapa aplikasi sekaligus. Sistem

operasi Android membuat perangkat menjadi haus akan data internet. Jika user

tidak pandai memilih paket data yang tepat dari sekian banyak yang ditawarkan

oleh beberapa operator seluler setempat untuk perangkat Android miliknya, maka

pulsa yang dimilikinya akan sangat cepat habis terpotong oleh kinerja Android ini.

Karena, pada saat disematkan SIM pada perangkat android, maka Android

tersebut akan otomatis membaca kartu SIM tersebut dan tersambung ke internet.

Untuk menghindari hal ini, user hendaknya dapat mematikan beberapa layanan

Page 17: BAB II (d)bru

yang tersedia di perangkat yang mungkin tidak terlalu penting atau bahkan tidak

berguna sama sekali.

Selain itu, konsumsi daya baterai untuk perangkat yang menggunakan

sistem operasi Android terbilang boros. Jika user menikmati signal 3G, maka

konsumsi baterai akan sangat besar dan menyebabkan daya yang dimiliki semakin

cepat habis. Untuk mengurangi resiko ini, kini telah banyak disediakan aplikasi

yang mengatur daya baterai agar lebih awet.

2.8 Bahasa Pemrograman

2.8.1 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai

komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James

Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems yang pada saat ini merupakan

bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi

sintaksis yang terdapat pada bahasa C dan C++ namun dengan sintaksis model

objek yang lebih sederhana serta dukungan lower-level routines yang minimal.

Aplikasi-aplikasi berbasis Java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode)

dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (Java Virtual Machine).

Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi Java mampu berjalan di

beberapa platform sistem operasi yang berbeda, Java dikenal pula slogannya,

“Tulis sekali, jalankan dimanapun”. Saat ini Java merupakan bahasa

pemrograman yang paling popular digunakan, dan secara luas dimanfaatkan

dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi

berbasis web.

Page 18: BAB II (d)bru

A. Karakteristik Java

1. Sederhana

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun

sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan

pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic

memory allocation dan memory garbage collection.

2. Berorientasi objek (obeject oriented)

Java menggunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat

pemrograman dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali.

3. Dapat didistribusikan dengan mudah

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya

libraries networking yang terintegrasi pada Java.

4. Interpreter

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual

Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah

dikompilasi menjadi Java bytecodes dijalankan pada platform yang berbeda-

beda.

5. Robust

Java mempunyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai

kemampuan runtime-exception handling untuk membantu mendeteksi dan

mengatasi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain.

6. Aman

Page 19: BAB II (d)bru

Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java

memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan

untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7. Architecture Neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai

satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan JVM.

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform

yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

9. Perfomance

Performa Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performa Java dapat

ditingkatkan menggunakan kompilasi Java seperti buatan Inprise, Microsoft

ataupun Symantec yang menggunakan Just In Time Compilers (JIT).

B. Komponen-komponen Java

1. JVM (Java Virtual Machine)

JVM (Java Vurtual Machine) biasa disebut sebagai interpreter yaitu aplikasi

yang berjalan di atas sebuah operating system dan menerjemahkan bytecode

program Java dan mengeksekusinya menjadi bahasa mesin untuk diproses oleh

prosesor. JVM mampu menerjemahkan kode-kode Java hampir ke semua

platform, inilah yang membuat Java juga disebut sebagai aplikasi multiplatform.

2. JDK (Java Development Kit)

JDK (Java Development Kit) adalah lingkungan atau kotak peralatan eksekusi

program yang berada di atas operating system yang dibutuhkan oleh para

programmer untuk meng-compile, membenahi bugs, dan menjalankan tambahan-

Page 20: BAB II (d)bru

tambahan dari program inti (applets) yang ditulis dengan bahasa pemrograman

Java. JDK memiliki JVM di dalamnya. Intinya, JDK merupakan area untu

“menulis” program Java. Kode program Java ditulis menggunakan editor teks

seperti Notepad, Textpad, Editplus, Jcreator dan lainnya.

3. JRE (Java Runtime Environment)

JRE (Java Runtime Environment) adalah bagian dari JDK dan merupakan

kumpulan dari tools programming, class-class dan mengirimnya ke JVM untuk

diproses lagi ke prosesor. Dalam kata lain, JDK merupakan area untuk “membaca

dan megeksekusi” program Java.

4. SDK (Software Development Kit)

SDK (Software Development Kit) ialah kumpulan tools yang dibutuhkan

untuk membuat serta menjalankan program. Jadi, di dalam SDK terdapat JDK dan

JRE serta mungkin juga ada IDE (Integrated Development Environment). IDE

adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas dan utilitas yang

diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Beberapa IDE yang biasa

dipakai untuk Java antara lain Eclipse, Netbeans, JBuilder, dan lainnya.

5. API (Application Programming Interface)

API (Application Programming Interface) ialah sebuah layer yang berisi

class-class dan interface pemrograman yang sudah didefinisikan untuk membantu

para pengembang aplikasi dalam perancangan sebuah aplikasi. API membantu

para pengembang untuk dapat mengakses fungsi-fungsi sistem operasi yang

diizinkan melalui bahasa Java. Ada 3 buah API yang dikenal di Java, yaitu :

Page 21: BAB II (d)bru

a. J3SE (Java 2 Standard Edition), adalah API yang digunakan untuk melakukan

pengembangan aplikasi-aplikasi yang bersifat server-side, seperti Java Servlat

dan Java Server Pages.

b. J2ME (Java 2 Micro Edition), adalah API yang merupakan subset dari J2SE

tetapi memiliki kegunaan untuk mengembangkan aplikasi handheald device

seperti smartphone atau PDA yang di dalamnya telah ditanamkan interpreter

Java.

C. Cara kerja Java

Java merupakan bahasa pemrograman compiler dan interpreter, sehingga

menjadikan Java dapat dijalankan pada berbagai platform. Java compiler akan

menerjemahkan source program kedalam bytecode. Hasil kompilasi yang

langsung dari command prompt atau via applet viewer atau web browser (untuk

applet). Hal ini menjadi alasan kenapa Java dapat berjalan pada berbagai platform

sepanjang terdapat interpreter pada sistem komputer tersebut.

D. Aturan penulisan kode program Java

Secara umum, aturan penulisan kode program pada bahasa pemrograman

Java adalah sebagai berikut.

1. Nama file dapat dibuat apa saja, kecuali jika terdapat public class dalam kode

program, maka nama file harus sama dengan nama public class tersebut,

kemudian harus berakhiran atau memiliki ekstensi .java (ProgramKu.java,

Kalkulator.java, HelloWorld.java).

2. File kode sumber yang kosong dapat di-compile tanpa pesan error.

3. Nama file harus sama dengan nama class public, misalnya nama file adalah

myHello.java, maka nama class public harus myHello. Contoh:

Page 22: BAB II (d)bru

public class myHello {

 //harus sama dengan nama file (myHello.java)

}

4. Bentuk atau struktur penulisan kode sumber program Java ditulis secara

berurutan, yaitu:

a. Diawali dengan penulisan package, setidaknya ada 0 atau 1 package, harus

ditulis sebagai pernyataan pertama. Package merupakan pemaketan atau

pengorganisasian kode program beserta sumber daya (resource) program

lainnya, sehingga membuat program lebih terorganisir dan terproteksi.

b. Selanjutnya, import, setidaknya ada 0 atau lebih pernyataan import, harus

ditulis sebelum mendeklarasikan class. Import menyatakan library atau

class apa saja yang dibutuhkan dan digunakan dalam program.

c. Kemudian, class, setidaknya ada 0 atau lebih deklarasi class, sedangkan

public class hanya diperbolehkan 1 dalam satu file.

Berikut contoh struktur penulisan kode sumber program Java:

package nama.paket;

import kelas.kelas.yang.digunakan.dalam.Program;

import kelas.kelas.lain.yang.Digunakan;

import kelas.kelas.Lainnya;

// Statement import lainya.

public class NamaClassPublic {

    // Deklarasi isi class, dapat berisi class, variabel, method dan blok lain.

}

class NamaClass {

Page 23: BAB II (d)bru

    // Deklarasi isi class.

}

class NamaClassLainnya {

    // Deklarasi isi class.

}

// Deklarasi class lainnya

5. Java Statement adalah suatu baris yang diakhiri dengan titik koma. Contoh:

System.out.println(“Hello this is my first java”);

6. Block adalah satu atau beberapa statement atau blok lainnya yang berada

diantara tanda “ { “ (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan kurung

kurawal “ } “ (kurung kurawal tutup) dan tidak diakhiri dengan titik koma.

Contoh:

public class Halo {

    boolean tampil;

    public static void main(String[] args) {

        Halo h = new Halo();

        h.tampil = true;

        // h.tampil bernilai benar tampilkan tulisan Halo.

        if (h.tampil) {

            System.out.println(“Halo”);

        }

    }

}

Page 24: BAB II (d)bru

7. Komentar (comment) dapat ditulis di bagian mana saja pada kode program.

Komentar berguna untuk memberi keterangan dan sebagai dokumentasi untuk

kode program, sehingga kode mudah untuk dibaca (readable) baik untuk

programer itu sendiri, juga untuk orang lain, komentar tidak akan dibaca

sebagai pernyataan. Ada tiga bentuk komentar yaitu:

a. Komentar satu baris, komentar dapat ditulis dengan memberi tanda dua

kali garis miring (//) sebelum komentar

b. Komentar lebih dari satu baris, diawali tanda garis miring dan bintang (/*)

dan ditutup dengan tanda bintang dan garis miring (*/).

c. Terdapat komentar khusus yang disebut javadoc, dengan penulisan diawali

tanda garis miring dan dua tanda bintang (/**), dan diakhiri dengan tanda

bintang dan garis miring (*/). Dalam komentar ini dapat digunakan tag

yang menjelaskan author, version, return, throws dan beberapa tag lain,

juga dapat ditambahkan tag HTML untuk menformat teks. Komentar ini

dapat di generate ke bentuk halaman HTML sebagai dokumentasi

program, menggunakan tool atau perintah javadoc. Contoh:

/**

 * Mencari kata berdasarkan kecocokan kandungan kata.

 * @param kandunganKata kandungan dalam kata.

 * @return ArrayList Mengembalikan kata yang ditemukan dalam bentuk list array.

 */

public ArrayList cariMengandung(String kandunganKata)

{

 // Isi program.

}

Page 25: BAB II (d)bru

Selain aturan diatas, gaya penulisan kode program juga menentukan

seberapa baik kode program dapat dibaca (readable) oleh programer atau orang

lain. Kode program bisa saja ditulis seperti kode dibawah:

public class Halo { public static void main(String[] args) { System.out.println(“Halo, selamat

datang di Java.”); } }

Kode di atas dapat di compile dan dijalankan tanpa error, namun dengan

bentuk seperti itu kode program sangat sulit dibaca dan dipahami. Programmer

bisa menulis masing-masing pernyataan dalam satu baris, menambahkan

penjorokan (indent) menggunakan tombol tab, jika bagian tersebut merupakan isi

dari blok di atasnya dan menambahkan komentar pada beberapa bagian kode

program, Contoh:

public class Halo {

    public static void main(String[] args) {

        // Menampilkan tulisan ke layar.

        System.out.println(“Halo, selamat datang di Java”);

    }

}

E. Kelebihan dan kekurangan Java

Adapun beberapa kelebihan kode program pada bahasa pemrograman

Java adalah:

1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa

platform/sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan

di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah

program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia

Page 26: BAB II (d)bru

menjadi bahasa mesin/bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas

beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah

program berbasis Java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi

dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung

sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris.

Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-

sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan

bytecode tersebut.

2. OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang

artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan

salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data

diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan

pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi

kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan

terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa

pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti

komunikasi antara komputer sekalipun.

3. Perpustakaan kelas yang lengkap. Java terkenal dengan kelengkapan

library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam

pemrograman Java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para

pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini

ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus

membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh

kebutuhan pembangunan aplikasi.

Page 27: BAB II (d)bru

4. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga

menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna

Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke

Java.

5. Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan

memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori

secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).

Namun, dibalik kelebihan tersebut kode program pada bahasa

pemrograman Java juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1. Tulis sekali, jalankan di mana saja. Semboyan ini dapat dikatakan tidak

sepenuhnya benar karena pada beebrapa kondisi masih ada beberapa hal yang

tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE,

misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac

OS X.

2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode

jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java

merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi,

seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi

pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan

program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program

berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi

sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object

Pascal).

Page 28: BAB II (d)bru

2.8.2 XML (Extensible Markup Language)

XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk

keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup

keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan

kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa

standar untuk melacak Internet.

XML didesain untuk mampu menyimpan data secara ringkas dan mudah

diatur. Kata kunci utama XML adalah data yang jika diolah bisa memberikan

informasi. XML menyediakan suatu cara yang sesuai dengan standarisasi namun

bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen. Dengan sendirinya,

XML dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi

dengan suatu cara yang standar. Berikut ini contoh dokumen XML sederhana:

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>

<Resep nama="roti" waktu_persiapan="5 menit" waktu_masak="3 jam">

<judul>Roti tawar</judul>

<bahan jumlah="3" satuan="cangkir">tepung</bahan>

<bahan jumlah="0,25" satuan="ons">ragi</bahan>

<bahan jumlah="1,5" satuan="cangkir">air hangat</bahan>

<bahan jumlah="1" satuan="sendok teh">garam</bahan>

<Cara_membuat>

<langkah>Campur semua bahan sampai merata.</langkah>

<langkah>Tutup dengan kain lembap.</langkah>

<langkah>biarkan selama satu jam di ruangan hangat.</langkah>

<langkah>Ulangi lagi, letakkan di loyang.</langkah>

<langkah>panggang di oven.</langkah>

<langkah>Keluarkan, hidangkan.</langkah>

Page 29: BAB II (d)bru

</Cara_membuat>

</Resep>

A. Tipe XML

XML memiliki tiga tipe file, yaitu:

1. XML, merupakan standar format dari struktur berkas (file).

2. XSL, merupakan standar untuk memodifikasi data yang diimpor atau

diekspor.

3. XSD, merupakan standar yang mendefinisikan struktur database dalam

XML.

B. Keunggulan XML

XML memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Pintar (Intelligence). XML dapat menangani berbagai tingkat (level)

kompleksitas.

2. Dapat beradaptasi. Dapat mengadaptasi untuk membuat bahasa sendiri.

Seperti Microsoft membuat bahasa MSXML atau Macromedia

mengembangkan MXML.

3. Mudah dari segi pemeliharaan.

4. XML lebih sederhana.

5. Mudah dipindah-pindahkan (Portability). XML mempunyai kemudahan

perpindahan (portabilitas) yang lebih bagus.

2.8.3 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Page 30: BAB II (d)bru

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan

bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk

memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded

script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang diberikan akan

sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.

Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil

pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada

prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini

client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.

Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script

language, maka server akan membaca permintaan dari client/browser, mencari

halaman/page di server, melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk

melakukan modifikasi pada halaman/page, dan mengirim kembali halaman

tersebut kepada client melalui internet atau server.

Bahasa PHP memiliki beberapa keunggulan, yaitu :

1. Dapat dijalankan pada platform dan perangkat yang berbeda-beda (Windows,

Linux, Unix, dan lain sebagainya).

2. Merupakan web scripting yang open source.

3. Mudah dipelajari.

4. PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi

dalam penggunaanya.

5. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana mulai dari

Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

Page 31: BAB II (d)bru

6. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

7. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

8. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.8.4 SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan

untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini merupakan bahasa

standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir

semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan

manajemen datanya.

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition

Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL

dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun

secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang

ditetapkan ANSI.

DDL (Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan,

mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam

basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang

digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan

objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk

Page 32: BAB II (d)bru

menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam

pembuatan sebuah aplikasi basis data.

Sedangkan, DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam

suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah SELECT untuk menampilkan

data, INSERT untuk menambahkan data baru UPDATE untuk mengubah data

yang sudah ada, dan DELETE untuk menghapus data.

2.9 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar

untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem

perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu.

Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh Object Management

Group (OMG) pada tahun 1997. UML yang berorientasikan objek mempunyai

beberapa notasi standar. Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena

sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal

ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu

beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk

membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada

tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacobson. UML mendeskripsikan Object

Oriented Programming (OOP) dengan beberapa diagram, yaitu :

1. diagram struktur, meliputi diagram kelas, diagram obyek, diagram komponen,

dan diagram deployment; dan

2. diagram perilaku, meliputi diagram use case, diagram sequence, diagram

kolaborasi, diagram statechart, dan diagram aktivitas.

Page 33: BAB II (d)bru

2.9.1 Use Case Diagram

Use case adalah metode berbasis teks untuk menggambarkan dan

mendokumentasikan proses kompleks. Sebuah use case merepresentasikan

sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (Sarwanto, Use Case View

2000). Use case dikembangkan oleh sistem analis bersamasama dengan user.

Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan use case ini dilakukan analis menyusun

model data dan model proses.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram

(Sumber : http://www.uml-diagrams.org/, 2014)

Elemen

Use CaseUraian

Simbol

Elemen

Aktor

Aktor adalah para pengguna (users) dari sebuah

sistem. Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang

harus berinteraksi/dikembangkan dengan sistem.

Use CaseUses Case adalah notasi yang menggambarkan fungsi-

fungsi sistem.

Relasi

antar

Elemen

Generalization merupakan hubungan yang menyatakan

bahwa elemen spesial (anak) dapat digantikan oleh

objek general (orang tua).

Devedency merupakan hubungan semantik antara dua

elemen sehingga perubahan pada satu elemen

mengakibatkan perbedaan semantik pada elemen lain.

Terdiri dari 2 fungsi, yaitu :

<<include>>, menyatakan satu use case termasuk di

Page 34: BAB II (d)bru

dalam use case lain (required/diharuskan).

<<exxtend>>, menyatakan satu use case merupakan

perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat

terpenuhi.

Sistem

Sistem adalah batasan (boundries) sebuah sistem

dengan menggunakan gambar empat persegi panjang

yang berisi beberapa use case. Aktoraktor yang

terlibat ditempatkan pada setiap use case pada bagian

luar boundaries sistem.

System

2.9.2 Squence Diagram

Squence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Squence diagram terdiri antara dimensi vertical

(waktu) dan dimensi horizontal (objek yang terkait). Squence diagram biasa

digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-event untuk

menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas

tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa

yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram

memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk

menghasilkan sesuatu didalam use case.

Page 35: BAB II (d)bru

Gambar 2.1 Contoh simbol sequence diagram

(Sumber : http://www.uml-diagrams.org/, 2014)

2.9.3 Class diagram

Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan

beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang

sedang kita kembangkan dimana diagram ini memberi kita gambaran (diagram

statis) tentang sistem/perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada di dalamnya.

Berikut ini adalah struktur class diagram :

Gambar 2.2 Contoh struktur class diagram(Sumber : http://www.uml-

diagrams.org/, 2014)

Keterangan (tambahan / option)

Behaviour Class

Attribut Class

Nama

Page 36: BAB II (d)bru

2.9.4 Activiy Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi dipicu oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu, activity diagram tidak

menggambarkan perilaku internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum. Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan

urutan aktivitas dalam sebuah proses dan dipakai pada business modeling untuk

memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur activity diagram ini mirip

flowchart atau data flow diagram pada perancangan terstruktur. Dalam

memodelkan sebuah proses, dengan terlebih dahulu membuat activity diagram

akan sangat bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case

diagram.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram

(Sumber : http://www.uml-diagrams.org/, 2014)

Simbol Elemen Uraian

Titik Awal

Page 37: BAB II (d)bru

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Arah tanda panah alur

2.10 Struktur Navigasi

Sebelum menyusun aplikasi kedalam sebuah perangkat lunak, harus

menentukan terlebih dahulu alur yang akan digunakan dalam aplikasi yang dibuat.

Menentukan struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan sebelum

membuat suatu perangkat lunak agar pembangunan perangkat lunak memiliki

konsep dan acuan tetap tentang perangkat lunak apa yang akan dibangun dan

bagaimana alur aplikasinya. Bentuk dasar struktur navigasi yang biasa digunakan

dalam proses pembuatan aplikasi ada 4 macam sebagai berikut.

1) Struktur navigasi linier (terurut)

Struktur navigasi linier merupakan struktur yang mempunyai satu

rangkaian cerita berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan

layer secara berurutan menurut aturannya.

Gambar 2.1 Ilustrasi Struktur Navigasi Linier

(Sumber : http://www.smartdraw.com/, 2014)

Page 38: BAB II (d)bru

2) Struktur navigasi hirarki (bercabang)

Struktur navigasi hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan

percabangan untuk menampilkan data atau gambar pada layer dengan kriteria

tertentu. Tampilan pada menu utama disebut master page (halaman utama satu),

halaman tersebut mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page

(halaman pendukung) dan jika dipilih akan menjadi halaman kedua, begitu

seterusnya.

Gambar 2.2 Ilustrasi Struktur Navigasi Hirarki

(Sumber : http://www.smartdraw.com/, 2014)

3) Struktur navigasi non linier (tidak terurut)

Struktur navigasi non linier merupakan pengembangan dari struktur

navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat

percabangan. Percabangan pada struktur non linier berbeda dengan percabangan

pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga

tidak dikenal adanya master atau slave page.

Page 39: BAB II (d)bru

Gambar 2.3 Ilustrasi Struktur Navigasi Non Linear

(Sumber : http://www.smartdraw.com/, 2014)

4) Struktur navigasi campuran

Struktur navigasi campuran merupakan gabungan dari struktur sebelumnya

dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan

membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Kelebihannya adalah,

memiliki struktur yang bebas sehingga membuat pengguna bebas menelusuri

aplikasi, selain itu juga struktur navigasi campuran ini tersusun dengan rapih, dan

dapat membuat pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi.

Gambar 2.4 Ilustrasi Struktur Navigasi Campuran

(Sumber : http://www.smartdraw.com/, 2014)

2.11 Bubble Sort Algorithm

Sebuah algoritma penyusun adalah sebuah algoritma yang menempatkan

unsur-unsur dari sebuah daftar dalam urutan tertentu. Perintah yang paling sering

digunakan adalah penyusunan angka (numerik) dan penyusunan berdasarkan

huruf. Penyusunan yang efesien sangatlah penting untuk mengoptimalkan

Page 40: BAB II (d)bru

penggunaan algoritma lain (seperti pencarian dan penggabungan algoritma) yang

membutuhkan input data untuk berada dalam daftar yang telah diurutkan,

melainkan juga sering untuk menghindari duplikat data dan untuk menghasilkan

output yang dapat dimengerti oleh pengguna.

Algoritma Bubble Sort, adalah sebuah algoritma penyusun sederhana yang

bekerja dengan cara melakukan pembandingan berulang-ulang terhadap daftar

yang akan di sortir (disusun), yaitu membandingkan setiap pasangan item yang

berdekatan dan menukarnya jika berada di urutan yang tidak tepat, sehingga

nantinya dapat menunjukkan bahwa daftar tersebut telah diurutkan. Karena hanya

menggunakan perbandingan pada saat pengoperasiannya, maka ini adalah

semacam penyusunan berdasarkan perbandingan dari data yang ada.

Gambar 2.5 Algoritma Penyusun Bubble Sort ( Sumber : Wikipedia, 2014)

2.3 Cara Kerja

Bubble sort memiliki worst-case dan rata-rata kompleksitas kedua O (n2),

dimana n adalah jumlah item yang diurutkan. Ada banyak algoritma penyusun

dengan kompleksitas worst-case atau rata-rata jauh lebih baik dari O (n log n).

Page 41: BAB II (d)bru

Bahkan algoritma pengurutan O (2n) lainnya, seperti insertion sort, cenderung

memiliki kinerja yang baik seperti bubble sort.

Satu-satunya keuntungan yang signifikan adalah bubble sort memiliki

lebih banyak implementasi dari yang lain, seperti quicksort yaitu sebuah

kemampuan untuk mendeteksi bahwa daftar telah diurutkan secara efisien dan

dibangun ke dalam sebuah algoritma. Kinerja bubble sort terhadap daftar yang

sudah diurutkan (best-case) adalah O (n). Sebaliknya, kebanyakan algoritma lain

bahkan memberi kompleksitas average-case dengan baik, melakukan seluruh

proses penyusunan pada sebuah daftar dan terlihat lebih kompleks. Namun,

insertion sort memiliki mekanisme yang sama, tetapi juga dapat melakukan

kinerja lebih baik pada daftar yang diurutkan secara substansial.

Penyusunan pada bubble sort dapat dicontohkan sebagai berikut, misalkan

terdapat urutan angka “ 5 1 4 2 8 “ . Dalam langkah penyusunan, unsur-unsur

angka yang ditulis dalam huruf tebal dan bergaris bawah akan dibandingkan satu

sama lain.

Langkah pertama :

(5 1 4 2 8) menjadi (1 5 4 2 8)

disini, algoritma membandingkan dua elemen pertama, dan menukarnya posisi

keduanya, karena 5 > 1.

(1 5 4 2 8) menjadi (1 4 5 2 8)

Menukarnya posisi keduanya, karena 5 > 4.

(1 4 5 2 8) menjadi (1 4 2 5 8)

Menukarnya posisi keduanya, karena 5 > 2.

(1 4 2 5 8) menjadi (1 4 2 5 8)

Page 42: BAB II (d)bru

Dalam hal ini tidak terjadi pertukaran, karena (8 > 5) maka posisi keduanya

tetap.

Langkah Kedua :

(1 4 2 5 8) menjadi (1 4 2 5 8)

(1 4 2 5 8) menjadi (1 2 4 5 8), menukarnya posisi keduanya, karena 4 > 2

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

Sekarang, barisan angka sudah disortir, tapi bubble sort algoritma belum

mengetahui apakah proses penyusunannya telah selesai. Algoritma ini

membutuhkan suatu pengecekan kembali untuk memastikan apakah semua

telah disusun sesuai dengan posisi seharusnya (Wikipedia, 2014).

Langkah Ketiga :

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

(1 2 4 5 8) menjadi (1 2 4 5 8)

2.12 Pengujian Black box

Pengujian black box memfokuskan pada keperluan fungsional dari

aplikasi. Karna itu, ujicoba black box memungkinkan pengembang aplikasi untuk

membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat

fungsional suatu program. Uji coba black box merupakan pendekatan yang

melengkapi untuk menemukan kesalahan dalam aplikasi, seperti fungsi-fungsi

yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau

Page 43: BAB II (d)bru

akses database eksternal, kesalahan kinerja atau performa, dan kesalahan

inisialisasi dan terminasi.

2.13 Eclipse Helios Service Reales 2

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) open

source untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua

platform (platform-independent). Eclipse memiliki kemampuan untuk dapat

dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in. Eclipse

memiliki beberapa sifat khusus, yaitu:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,

akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa

pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Perl, Python, PHP, dan lain

sebagainya.

3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak,

seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain

sebagainya.

2.13.1 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK (Software Development Kit) yang dirilis pada tanggal 12

November 2007 merupakan tools bagi para programmer yang ingin

mengembangkan aplikasi berbasis Google Android. Android SDK mencakup

Page 44: BAB II (d)bru

seperangkat alat pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari

debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi, contoh kode, dan tutorial.

IDE yang didukung secara resmi adalah Eclipse 3.2 atau lebih dengan

menggunakan plugin Android Development Tools (ADT), dengan ini pengembang

dapat menggunakan teks editor untuk mengedit file Java dan XML serta

menggunakan peralatan command line untuk menciptakan, membangun,

melakukan debug aplikasi Android dan pengendalian perangkat Android

(misalnya, reboot, menginstal paket perangkat lunak dengan jarak jauh).

2.13.2 ADK (Android Development Tools)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk

IDE Eclipse yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan aplikasi

Android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk

Eclipse akan memudahkan programmer dalam membuat project aplikasi Android,

membuat GUI aplikasi, menambakan komponen-komponen, dan melakukan

running aplikasi menggunakan Android SDK melalui Eclipse. ADT juga dapat

melakukan pembuatan package Android (.apk) yang digunakan untuk distribusi

aplikasi Android yang dirancang. Semakin tinggi platform Android yang

digunakan, dianjurkan menggunakan ADT yang lebih terbaru. Mengembangkan

aplikasi Android dengan menggunakan ADT di Eclipse sangat dianjurkan dan

sangat mudah untuk memulai mengembangkan aplikasi Android.

2.14 Aplikasi-aplikasi pendukung

Page 45: BAB II (d)bru

Dalam penyusunan Tugas Akhir Penerapan Locatin Based Service

pencarian tempat wisata dikota Palangkaraya Berbasis Android 4.2.2 (Jelly Bean)

ini juga digunakan beberapa aplikasi pendukung, yaitu Notepad++ versi 6.6.6,

Mozilla Firefox versi 31.0, Microsoft Office Visio 2007.

2.15 Tinjauan pustaka

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan tinjauan pustaka berupa

analisis pembanding antara sistem yang akan dibangun dengan sistem yang sudah

ada yang memiliki topik hampir sama dimana hasil perbandingan ini akan

membantu dalam menciptakan sistem yang lebih baik.

1. “Aplikasi Location Basedd Service Pencarian Tempat Di Kota Manado

Berbasis Android ” Teknik Elektro Universitas Sam Ratulangi Manado (B.R.

Rompas, 2011).

Pada paper Aplikasi Location Based Service ini dipergunakan sebagai

layanan informasi yang dapat membantu masyarakat cepat dalam mendapatkan

informasi untuk pencarian tempat dikota Manado.

2. “Pembuatan Aplikasi LBS Bengkel Sepeda Motor Resmi Menggunakan

Eclipse Galileo Untuk Smartphone Berbasi Android” Teknik Informatika

Universitas Gunadarma (Shintawati Sundari, 2012).

Pada paper Pembuatan Aplikasi LBS Bengkel Sepeda Motor Resmi

Menggunakan Eclipse Galileo Untuk Smartphone Berbasi Android” Teknik

Informatika Universitas Gunadarma (Shintawati Sundari, 2012) Teknologi yang

dalam penerapan project ini menggunakan bahasa pemrograman Java Android,

menggunakan emulator Eclipse Galileo, MySQL sebagai databased.

Page 46: BAB II (d)bru
Page 47: BAB II (d)bru

Tabel 2.3 Perbandingan Tinjauan Pustaka dengan Tugas Akhir

Judul

I II III

Aplikasi Location Basedd Service Pencarian Tempat Di Kota Manado Berbasis Android. Jurusan Teknik Elektro Universitas Sam Ratulangi Manado . (B.R. Rompas, 2011). Android Froyo (2.2)

“Pembuatan Aplikasi LBS Bengkel Sepeda Motor Resmi Menggunakan Eclipse Galileo Untuk Smartphone Berbasis Android” Teknik Informatika Universitas Gunadarma (Shintawati Sundari, 2012). Android Ginger Bird (2.3)

Penerapan Location Based Service Tempat Wisata di Kota Palangka Raya Berbasis Android.

Basis Sistem Mobile (Online) Mobile (Online) Mobile (Online)

Hasil (Output)

- Dapat menampilkan informasi peta.

- Dapat menampilkan informasi pencarian bengkel motor resmi.

- Dapat menampilkan informasi pencarian tempat wisata.

- Menampilkan informasi pencarian rumah makan, dan hotel.

Page 48: BAB II (d)bru

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN

3.1 Gambaran Sistem

Aplikasi Online penerapan Location Based Service (LBS) pada tempat

wisata kota Palangkaraya ini dirancang dan dibangun dalam rangka memberikan

fasilitas untuk mempermudah tourist lokal maupun tourist mancanegara untuk

mengenal tempat-tempat wisata yang ada di kota Palangkaraya.

3.2 Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem aplikasi yaitu melakukan perencanaan mengenai

sistem aktivitas yang ada pada aplikasi dan akan dibuat menggunakan metode

UML (Unified Modelling Language). UML adalah bahasa standar yang digunakan

untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain

berorientasi objek. UML memungkinkan developer melakukan pemodelan secara

visual, yaitu penekanan pada penggambaran. Pemodelan visual membantu untuk

menangkap struktur dan perilaku dari objek, mempermudah penggambaran

interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara

desain dan implementasi dalam program. Berikut adalah gambaran perancangan

sistem pada aplikasi penerapan location based service pencarian tempat wisata

kota Palangka Raya dengan metode UML.

Page 49: BAB II (d)bru

2.3 Perancangan Use Case Diagram Aplikasi

Gambar 3.1 Perancangan Use Case Diagram Aplikasi

Berdasarkan pasa gambar use case diagram pada gambar 3.1, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. ACTOR, adapun yang menjadi actor dalam aplikasi ini adalah :

1) Admin, merupakan actor yang memiliki hak akses untuk dapat melakukan

kegiatan insert data lokasi, edit data lokasi, hapus data lokasi, dan tambah

jenis lokasi. Semua kegiatan di atas hanya dapat dilakukan dan dikerjakan

oleh admin.

2) Pengguna, merupakan actor yang memiliki hak akses sebagai pengguna

aplikasi untuk melakukan, melihat dan mencari tempat objek wisata,

melihat lokasi pengguna saat ini berada, mencari dan melihat lokasi

terdekat baik itu lokasi informasi wisata, kuliner, dan hotel.

User

Maps Directions

Pilih Kategori

Informasi

Menu Utama

<<extends>>

<<

exte

nds>

>

<<extends>>

Pilih lokasi saat ini

Pilih lokasi terdekatPilih Objek wisata

Pilih KulinerPilih Hotel

Admin

Login

Insert Data Lokasi

Edit Data Lokasi

Hapus Data lokasi

Tambah Jenis Lokasi

Melihat dan Mencari

Hapus Jenis Lokasi

Page 50: BAB II (d)bru

2. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam aplikasi ini meliputi :

1) Kegiatan admin, seperti :

A. Proses login, merupakan proses untuk dapat melakukan kegiatan-

kegiatan yang dapat diperbuat oleh admin. Adapun kegiatan yang

dapat dilakukan oleh admin adalah meliputi :

a. Beranda, yaitu kegiatan untuk dapat melakukan pengecekan

terhadap semua isi data lokasi.

b. Tambah data lokasi, admin berhak sepenuhnya dalam menambah

data lokasi berdasarkan melihat dan meninjau perkembangan

lokasi yang ada.

c. Edit data lokasi, admin berhak sepenuhnya dalam melakukan edit

data.

d. Hapus data lokasi, admin berhak sepenuhnya dalam melakukan

hapus data lokasi.

e. Tambah jenis lokasi, admin berhak sepenuhnya untuk melakukan

penambahan pada jenis pilihan lokasi.

f. Hapus Jenis Lokasi, admin berhak sepenuhnya untuk melakukan

penghapusan pada jenis pilihan lokasi.

2) Kegiatan pengguna, meliputi :

a. Pengguna dapat melihat dan mencari informasi-informasi yang

berkaitan dengan lokasi wisata dan posisi pengguna, serta informasi

dan alamat lengkap mengenai lokasi wisata.

Page 51: BAB II (d)bru

2.3 Activity Diagram

Berfungsi untuk memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis

dan urutan aktifitas dalam seuatu proses.

Dalam aplikasi ini, aktifitas yang dapat digambarkan dalam activity

diagram adalah sebagai berikut :

1. Activity Diagram Menu Pencarian Lokasi Saat Ini

Menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat dikerjakan oleh user, dengan

memiliki sebuah start dan finish. Adapun penggambaran activity-activity

pencarian menu lokasi saat ini adalah sebagai berikut :

MAHASISWA

Page 52: BAB II (d)bru

Gambar 3.2 Activity Diagram Menu Pencarian Posisi Pengguna

Aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan untuk menu pencarian posisi

pengguna ialah :

1) Titik awal aktivasi aplikasi Android

2) Sistem menampilkan Splash Screen.

3) Pengguna memilih menu lokasi saat ini untuk mengakses peta lokasi

dimana posisinya berada.

4) Sistem aplikasi meminta posisi koordinat lokasi user dari GPS.

5) Sistem aplikasi menampilkan sebuah peta posisi dan jalur navigasi.

6) Jika aplikasi sistem gagal dalam mengakses, maka aplikasi akan meminta

ulang posisi koordinat lokasi user dari GPS.

7) Sistem aplikasi menampilkan peta lokasi posisi user telah berhasil.

Page 53: BAB II (d)bru

2. Activity Diagram Menu Lokasi Terdekat

Gambar 3.3 Activity Diagram Menu Lokasi Terdekat

Aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan untuk menu pencarian posisi

pengguna ialah :

1) Titik awal aktivasi aplikasi Android

2) Sistem menampilkan Splash Screen.

3) Pengguna memilih menu lokasi terdekat.

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Satelit GPS

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Lokasi

Terdekat

Meminta koordinat

posisi dari GPS

Meminta koordinat

user Gagal

Mengecek posisi user dan menampilkan

koordinat posisi user

Tampil daftar lokasi w isata, hotel, dan rumah makan

terdekat

Berhasil

Mencari Lokasi

terdekat

Page 54: BAB II (d)bru

4) Sistem aplikasi meminta posisi koordinat lokasi user dari GPS.

5) Jika aplikasi sistem gagal dalam mengakses, maka aplikasi akan meminta

ulang posisi koordinat lokasi user dari GPS.

6) Sistem aplikasi menampilkan informasi lokasi tempat wisata, hotel, dan

rumah makan terdekat dari posisi user berada dalam jarak 1000m.

3. Activity Diagram Objek Wisata

Gambar 3.4 Activity Diagram Objek Wisata

Aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan untuk menu objek wisata ialah :

1) Titik awal aktivasi membuka aplikasi Android

2) Sistem menampilkan Splash Screen.

3) Sistem menampilkan menu utama aplikasi

4) User memilih menu objek wisata

5) Sistem menampilkan beberapa pilihan objek wisata

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Objek

Wisata

Menampilkan lokasi objek

w isata

Page 55: BAB II (d)bru

4. Activity Diagram Kuliner

Gambar 3.5 Activity Diagram Kuliner

Aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan untuk menu objek kuliner ialah :

1) Titik awal aktivasi membuka aplikasi Android

2) Sistem menampilkan Splash Screen.

3) Sistem menampilkan menu utama aplikasi

4) User memilih menu Kuliner

5) Sistem menampilkan beberapa pilihan Tempat kuliner.

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Satelit GPS

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Kuliner

Menampilkan lokasi Kuliner

Page 56: BAB II (d)bru

5. Activity Diagram Hotel

Gambar 3.6 Activity Diagram Hotel

Aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan untuk menu objek hotel ialah :

1) Titik awal aktivasi membuka aplikasi Android

2) Sistem menampilkan Splash Screen.

3) Sistem menampilkan menu utama aplikasi

4) User memilih menu Hotel

5) Sistem menampilkan beberapa pilihan tempat Hotel yang ada dikota

Palangkaraya.

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Hotel

Menampilkan lokasi Hotel

Page 57: BAB II (d)bru

6. Activity Diagram Lihat Tentang Aplikasi

Gambar 3.7 Activity Diagram Lihat Tentang Aplikasi

Gambar 3.7 diatas menunjukkan bahwa titik awal aktivitas lihat

tentang aplikasi dimulai dari user. User membuka aplikasi sehingga sistem

menampilkan halaman menu utama. Kemudian, pada halaman menu utama

tersebut user memilih fitur tentang aplikasi sehingga sistem menampilkan

halaman tentang aplikasi.

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Tentang Aplikasi

Menampilkan halaman

tentang aplikasi

Page 58: BAB II (d)bru

7. Activity Diagram Menutup Aplikasi

Gambar 3.8 Activity Diagram Menutup Aplikasi

Pada gambar 3.8 merupakan aktifitas untuk menutup aplikasi, dimana

pengguna menekan tombol keluar dan aplikasi akan keluar pesan jika

menekan tombol yam aka aplikasi akan keluar, jika tidak maka aplikasi akan

tetap berada pada tampilan halaman utama.

User Aplikasi

Membuka Aplikasi

Satelit GPS

Tampilan Splash Screen

Menampilkan menu Utama

Memilih menu Keluar

Menampilkan halaman utama

Yakin Keluar

Aplikasi

Menutup Aplikasi

Tidak

Ya

Page 59: BAB II (d)bru

8. Activity DiagramAdmin

Aktivitas admin dimulai dari akses melalui web service, yaitu admin harus

melakukan proses login untuk penggunaan web service. Berikut adalah Activity

diagram admin web service.

Gambar 3.9 Activity Diagram Login Admin dan Cari Data

Pada gambar diatas merupakan aktivitas admin untuk mencari data dan

melihat data lokasi. Sebelumnya admin harus melakukan proses login

menggunakan password dan id yang sudah diketahui oleh admin sebelumnya.

Ketika admin sudah melakukan proses login, sistem akan menampilkan lokasi

data dan juga pencarian data lokasi.

Admin Web Service LBS

Login

Menampilkan halaman data

Lokasi

Cari data Lokasi

Mendapatkan Lokasi yang

dicari

Gagal

Sukses

Page 60: BAB II (d)bru

9. Activity Diagram Admin Melihat Detail Data Lokasi

Gambar 3.10. Activity Diagram Admin Melihat Detail Data Lokasi

Penjabaran pada activity diagram admin melihat detail data lokasi :

a. Titik awal aktifitas admin dimulai dari admin melakukan login untuk

masuk ke web server.

b. Sistem menampilkan halaman semua data lokasi atau berada pada

halaman utama admin.

c. Admin memilih fitur lihat detail pada data lokasi yang ingin dilihat

rinci.

d. Sistem menampilkan halaman rincian data konsumen.

Admin Web Service LBS

Login

Menampilkan Data Lokasi

Memilih Fitur Lihat Detail pada Salah Satu Data

Lokasi

Menampilkan Halaman Rincian

Data Lokasi

Gagal

Sukses

Page 61: BAB II (d)bru

10. Activity Diagram Admin Edit Data Lokasi

Gambar 3.11 Activity Diagram Admin Edit Data Lokasi

Admin Web Service LBS

Menampilkan halaman lokasi data

Memilih Fitur Edit pada data lokasi yang ingin diubah

Menampilkan halaman lokasi data

Menampilkan Rincian halaman lokasi data

Menampilkan Pesan Verifikasi

Menampilkan halaman edit Data Lokasi

Mengetikkan Nama Lokasi

Memilih Jenis Lokasi

Mengetikkan Deskripsi Lokasi

Mengetikkan Alamat Lokasi

Mengetikkan URL Lokasi

Mengetikkan Latitude Lokasi

Mengetikkan Latitude Lokasi

Upload Picture LokasiMemeriksa Isian Nama

Lokasi

Belum Dipilih

Menampilkan Pesan Nama Lokasi belum di ketik

Sudah Diketik

Memeriksa Jenis Pilihan Lokasi

Belum Diketik

Menampilkan Pesan Jenis Lokasi belum dipilih

Sudah Dipilih

Memeriksa Isian Deskripsi Lokasi

Belum Diketik Menampilkan Pesan isian deskripsi lokasi belum di ketik

Sudah Diketik

Memeriksa Isian Alamat Lokasi

Belum Diketik Menampilkan Pesan isian alamat lokasi belum di ketik

Sudah Diketik

Memeriksa Isian URL Lokasi

Memeriksa Isian Latitude

Belum Diketik Menampilkan Pesan isian Latitude belum di ketik

Memeriksa Upload Pitcure Lokasi

Belum Diupload Menampilkan Pesan isian Picture belum di upload

Melakukan Proses Edit data lokasi

Sudah di upload

Gagal

Berhasil

Menampilkan Pesan Edit Data Gagal

Batal Edit Data Lokasi Lanjut Edit Data Lokasi

Page 62: BAB II (d)bru

Penjabaran pada gambar 3.11 admin edit data lokasi :

a. Titik awal aktivasi admin edit data lokasi dimulai dari sistem.

b. Sistem menampilkan halaman lokasi data atau rincian halaman lokasi

data.

c. Admin memilih fitur edit data lokasi.

d. Sistem akan menampilkan pesan verifikasi. Sistem menampilkan pesan

kepada admin sebagai verifikasi apakah admin yakin ingin mengubah

data lokasi yang dipilih. Sebaliknya jika admin memilih batal, sistem

akan kembali menampilkan halaman data lokasi.

e. Sistem menampilkan edit data lokasi.

f. Admin mengetikkan nama lokasi.

g. Admin memilih jenis lokasi.

h. Admin mengetikkan deskripsi lokasi.

i. Admin mengetikkan alamat lokasi.

j. Admin mengetikkan URL lokasi.

k. Admin mengetikkan latitude lokasi.

l. Admin mengetikkan longtitude lokasi.

m. Admin mengupload picture lokasi data.

n. Sistem memeriksa kotak isian nama lokasi. Jika kotak isian nama

lokasi belum diketik, maka sistem akan menampilkan pesan nama

lokasi belum diketik, maka sistem akan menampilkan halaman edit

data lokasi. Apabila nama kotak isian lokasi data sudah diketik, sistem

berlanjut melakukan pemeriksaan pilihan memilih jenis lokasi data.

Page 63: BAB II (d)bru

o. Sistem memeriksa pilihan jenis data lokasi. Jika pilihan jenis data

lokasi yang disediakan belum dipilih, maka sistem akan menampilkan

pesan jenis data lokasi belum dipilih dan kembali menampilkan

halaman edit data lokasi. Apabila pilihan jenis data lokasi sudah

dipilih, sistem berlanjut melakukan pemeriksaan pada deskripsi data

lokasi. Apabila kotak

p. Sistem memeriksa kotak isian deskripsi data lokasi. Jika kotak isian

deskripsi data lokasi belum diketik, maka sistem akan menampilkan

deskripsi data lokasi belum diketik. Sistem akan kembali menampilkan

edit data lokasi. Apabila kotak isian deskripsi lokasi data sudah

diketik, sistem berlanjut melakukan pemeriksaan pada mengetikkan

alamat lokasi.

q. Sistem memeriksa kotak isian alamat data lokasi. Jika kotak isian

alamat data lokasi belum diketik, maka sistem akan menampilkan

alamat data lokasi belum diketik. Sistem akan kembali menampilkan

halaman edit data lokasi. Apabila kotak isian alamat lokasi data sudah

diketik, sistem berlanjut melakukan pemeriksaan pada mengisi URL

lokasi.

r. Pengetikan kotak isian url pada data lokasi tidak perlu dilakukan

pemeriksaan sistem, dikarenakan belum semua tempat lokasi memiliki

alamat url. Sistem berlanjut melakukan pemeriksaan pada mengetikan

latitude data lokasi.

s. Sistem memeriksa kotak isian latitude data lokasi. Jika kotak isian

latitude data lokasi belum diketik, maka sistem akan menampilkan

Page 64: BAB II (d)bru

latitude belum diketik. Sistem akan kembali menampilkan halaman

edit data lokasi. Jika kotak isian latitude telah di isi, maka sistem akan

lanjut melakukan pemeriksaan pada kotak isian longtitude data lokasi.

t. Sistem melakukan pemeriksaan pada Longtitude. Jika kotak isian data

lokasi longtitude belum diketik, maka sistem akan menampilkan

lontitude belum diketik. Sistem akan kembali menampilkan halaman

edit data lokasi. Jika kotak isian longtitude telah di isi, maka sistem

akan lanjut melakukan pemeriksaan pada upload picture.

u. Sistem melakukan pemeriksaan pada upload picture data lokasi. Jika

upload picture tidak dilakukan, maka sistem akan menampilkan pesan

picture belum di upload.

v. Sistem melakukan proses edit data lokasi. Jika proses edit data lokasi

berhasil, sistem akan menampilkan edit data berhasil. Sebaliknya, jika

proses ubah data gagal, sistem akan menampilkan pesan ubah data

gagal.

Page 65: BAB II (d)bru

11. Activity Diagram Admin Hapus Data Lokasi

Gambar 3.12 Activity Diagram Admin Hapus Data Lokasi

Penjabaran pada gambar activity diagram admin hapus data lokasi adalah :

a. Titik awal admin hapus data lokasi dimulai dari sistem.

b. Sistem menampilkan halaman data lokasi.

c. Admin memilih fitur hapus pada data lokasi yang ingin dipilih.

d. Sistem menampilkan pesan verifikasi. Sistem menampilkan pesan

kepada admin sebagai verifikasi apakah admin yakin ingin menghapus

data lokasi yang dipilih. Jika admin memilih hapus maka sistem akan

melakukan proses penghapusan data lokasi.

Admin Sistem

Memilih Fitur Hapus pada data lokasi yang ingin dihapus

Menampilkan Data Lokasi

Menampilkan Pesan Verifikasi

proses penghapusan Data LokasiBatal Hapus Data Lokasi

Lanjut Hapus Data Lokasi

Page 66: BAB II (d)bru

12. Activity Diagram Admin Hapus Jenis Lokasi

Gambar 3.13 Activity Diagram Admin Hapus Jenis Lokasi

Penjabaran activity diagram admin hapus jenis lokasi :

a. Titik awal admin hapus jenis lokasi dimulai dari sistem.

b. Sistem menampilkan halaman jenis lokasi.

c. Admin memilih fitur hapus pada jenis lokasi yang ingin dipilih.

d. Sistem menampilkan pesan verifikasi. Sistem menampilkan pesan

kepada admin sebagai verifikasi apakah admin yakin ingin menghapus

jenis lokasi yang dipilih. Jika admin memilih hapus maka sistem akan

melakukan proses penghapusan data lokasi.

Admin Sistem

Memilih fitur hapus pada jenis lokasi yang dipilih

Menampilkan Halaman Jenis Lokasi

Menampilkan pesan verifikasi

proses penghapusan Jenis Lokasi

Batal Hapus Jenis Lokasi

Lanjut Hapus Jenis Lokasi

Page 67: BAB II (d)bru

13. Activity Diagram Admin Edit Jenis Lokasi

Gambar 3.14 Activity Diagram Admin Edit Jenis Lokasi

Penjabaran Activity diagram admin edit jenis lokasi :

a. Titi awal aktivitas admin edit jenis lokasi dimulai dari sistem.

b. Sistem menampilkan halaman jenis lokasi.

c. Admin memilih fitur edit pada data jenis lokasi yang ingin di edit.

d. Sistem menampilkan pesan verifikasi. Sistem menampilkan pesan

kepada admin sebagai verifikasi apakah admin yakin ingin mengubah

jenis lokasi yang dipilih karena dengan mengubah jenis lokasi tersebut

akan mengakibatkan data jenis lokasi lain yang menggunakan jenis

lokasi tersebut ikut berubah.

e. Sistem akan memeriksa isian jenis lokasi yang telah diubah.

Admin Web Service LBS

Menampilkan halaman lokasi data

Memilih Fitur Edit pada Jenis lokasi yang ingin diubah

Menampilkan halaman Jenis lokasi data

Menampilkan Rincian halaman Jenis lokasi

data

Menampilkan Pesan Verifikasi

Menampilkan halaman edit Jenis Lokasi

Mengetikkan Jenis Lokasi

Hapus Edit Jenis Lokasi Lanjut Edit Jenis Lokasi

Berhasil

Memeriksa Isian Jenis Lokasi

Menampilkan Pesan Nama Lokasi belum di ketik

Memeriksa Jenis Pilihan Lokasi

Belum Diketik

Page 68: BAB II (d)bru

f. Jika admin tidak mengetik isi kotak jenis lokasi, maka sistem akan

menampilkan pesan nama jenis lokasi belum di isi.

g. Jika isi kotak jenis lokasi sudah di edit, maka akan kembali ke halaman

jenis lokasi.

14. Activity Diagram Admin Pengaturan Ubah Password

Gambar 3.15 Activity Diagram Admin Pengaturan Ubah Password

Penjabaran Activity diagram admin pengaturan ubah password :

a. Titik awal aktivitas admin Pengaturan Ubah Password dimulai dari

sistem.

b. Sistem menampilkan halaman rincian pengaturan akun.

Admin

Memilih Pengaturan Password

Menampilkan Rincian halaman Pengaturan

Akun

Menampilkan halaman Isian Pengaturan Isian Passowrd Admin

Mengetikkan Password Lama

Mengetikkan Password Baru

Ulangi Password BaruMemeriksa Isian Paswword Lama

Menampilkan Pesan Field Password Lama Harus Diisi

Sudah Diketik

Memeriksa Isian Password Baru

Belum Diketik

Memeriksa Isian Ulang Password Baru

Berhasil

Hapus Isian Pengaturan Password Admin

Isi Pengaturan Password Admin

Mengisi isian Pengaturan Password Admin

Menampilkan Pesan Field Password Baru Harus Diisi

Sudah Diketik

Belum Diketik

Belum Diketik Menampilkan Pesan Field Ulang Password Baru Harus Diisi

Sistem

Page 69: BAB II (d)bru

c. Admin memilih pengaturan password

d. Sistem menampilkan menampilkan halaman pengaturan isian

password admin

e. Admin mengisi isian pengaturan password baru admin

f. Sistem memeriksa isian password lama, jika isian belum diketik maka

sistem akan menampilkan pesan field password lama belum diisi. Jika

sudah di isi maka sistem akan berlanjut memeriksa isian password

baru.

g. Sistem memeriksa isian password baru, jika isian belum diketik maka

sistem akan menampilkan pesan field password baru belum diisi. Jika

sudah di isi maka sistem akan berlanjut memeriksa isi ulang password

baru.

h. Sistem memeriksa isi ulang password baru, jika isian belum diketik

maka sistem akan menampilkan pesan field password baru harus diisi.

Jika sudah di isi maka sistem akan melakukan proses berhasil.

i. Jika, admin memilih fitur menghapus isian pengaturan password baru,

maka secara otomatis isian akan terhapus, dan admin dapat mengisi

isian pengaturan password baru kembali.

Page 70: BAB II (d)bru

3.3 Class Diagram

Class diagram merupakan kumpulan dari class-class yang saling

berhubungan atau berelasi secara structural. Class diagram mendeskripsikan jenis-

jenis objek dalam system dan berbagai macam hubungan statis yang terjadi.

Berikut ini merupakan gambar class diagram pada aplikasi penerapan Location

Based Serviced pencarian tempat wisata dikota Palangkaraya.

Gambar 3.16 Class Diagram

Pada Gambar 3.16 terdapat dua buah macam relasi yaitu Agregasi

(warna putih) dan komposisi (warna hitam). Agregasi diartikan bahwa suatu kelas

merupakan bagian yang wajib dari kelas yang lain.

3.4 Squence Diagram

Squence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar

objek dan mengidikasikan komunikasi di antara objek-objek tersebut. Berikut ini

adalah tiga sequence diagram yaitu untuk melihat halaman halam utama aplikasi,

Splash+run() : void

MainActivity

+OnCreate(Bundle)() : void+OnClick(View)()

Tentang

+Onclick():void

Galeri

-list_image :int-objek_name:string

+OnItemClick() :void+getCount() :int+getItem():object(idl)+getItemId():long+getView()Kuliner

-items :string-list: ListView+Oncreate():void+OnlistItemClick():void

Objek Wisata

-items:string-list:ListView+onCreate():void+onlistClick():void

Peta

-RQS_GoogleplayService:int-myMap:GoogleMap+onMarkerClick():bool+oninfoWindowClick():void+onCreatedOptionMenu():bool

Hotel

-items:string-list:ListView+onCreate():void+onListItemClick():void

Page 71: BAB II (d)bru

menampilkan detail informasi objek dari menu yang dipilih, melihat peta, dan

jalur navigasi.

Gambar 3.17 Squence Diagram Melihat Halaman Utama Aplikasi

Pada Gambar 3.17 Merupakan Squence Diagram untuk menampilkan

halaman utama, maka aplikasi akan meminta data dari server database.

User Mengaktifkan aplikasi

Load Data dari Server

Memberikan Data

Menampilkan Halaman Utama

Aplikasi Server Data

Page 72: BAB II (d)bru

3.5 Squence Diagram Menampilkan Peta, Direction

Gambar 3.18 Squence Diagram Menampilkan Peta, Direction

Pada gambar diatas menggambarkan bagaimana peta dan jalur navigasi

ditampilkan kedalam aplikasi sehingga dapat dilihat oleh user. Ketika user

memilih objek wisata, maka aplikasi akan segera meminta koordinat posisi dari

GPS (Global Positioning System). Setelah permintaan koordinat posisi

didapatkan, selanjutnya aplikasi akan meminta data peta dari server data

kemudian menampilkan jalur navigasi dan posisi awal user.

Aplikasi Server Data Satelite GPS

Memilih Menu

Request koordinat posisi awal User

Mengecek Posisi User

Mengirimkan Koordinat posisi awal user

Request Data Peta

User

Menampilkan peta, Jalur Nabigasi dan Posisi awal user

Page 73: BAB II (d)bru

3.6 Basis Data

Proses desain basis data (database) system digambarkan menggunakan

Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai berikut.

Gambar 3.19 Entity Relationship Diagram (ERD) Aplikasi Penerapan Location Based Services (LBS) Pencarian Wisata Terdekat dikota

Palangkaraya berbasis Android 4.2.2 (Jelly Bean)

2.6.1 Tabel Jenis Lokasi

Tabel. 3.1 Jenis Lokasi

Field Type Key KeteranganJenis_id Integer(11) NOTNULL Menyimpan identitas jenis mengenai

informasi lokasiJenis Varchar(50) PK Menyimpam jenis informasi lokasi

Tabel jenis lokasi digunakan untuk menampilkan data jenis informasi

lokasi dan peta wisata. Relasi antara tabel jenis lokasi dengan tabel lokasi

menunjukkan bahwa satu jenis lokasi memiliki beberapa tempat, serta jenis

sebuah lokasi apakah lokasi itu sebuah tempat wisata, hotel atau rumah makan.

Pada tabel jenis lokasi, field yang dijadikan primary key adalah jenis.

Jenis_lokasi

jenis_id

jenis

Memiliki1

Tabel_lokasi

Id

N

Jenis_lokasi

Name

Deskripsi

Phone

urlLatitude Longtitude

Picture

Page 74: BAB II (d)bru

2.6.2 Tabel Lokasi

Tabel 3.2 Tabel Lokasi

Field Type Key KeteranganId Integer(11) NOTNULL Menampilkan identitas jenis

mengenai informasi lokasiField Type Key Keterangan

Jenis_lokasi Integer(11) PK Menyimpan jenis informasi lokasiName Varchar(250) PK Menyimpan nama sebuah lokasiDeskripsi Text NOTNULL Menyimpan deskripsi sebuah

lokasiAlamat Text NOTNULL Menyimpan alamat sebuah lokasiPhone Varchar(50) PK Menyimpan nomor telpone sebuah

tempat lokasi.url Varchar(50) PK Menyimpan informasi url sebuah

lokasi yang memiliki urlLatitude Varchar(50) PK Menyimpan latitude sebuah lokasiLongitude Varchar(50) PK Menyimpan longitude sebuah

lokasiPicture Varchar(50) PK Menyimpan photo sebuah lokasi

Tabel lokasi digunakan untuk menyimpan data detail sebuah lokasi yang

diakses oleh pengguna. Relasi antara tabel id dengan tabel jenis lokasi

menunjukkan bahwa pilihan identitas dan jenis lokasi merupakan sebuah satu

informasi yang ditampikan. Relasi tabel jenis lokasi dengan tabel nama lokasi

menunjukkan bahwa satu lokasi akan mendapatkan informasi dari lokasi tersebut.

Page 75: BAB II (d)bru

3.7 Struktur Navigasi

Struktur navigasi dibuat untuk memberikan gambaran awal terhadap

aplikasi yang dibagun, dimana yang ditampilkan merupakan menu navigasi utama

aplikasi. Struktur navigasi yang digunakan adalah struktur navigasi campuran.

Gambar 3.21 merupakan struktur navigasi dari aplikasi yang dibangun.

Penjabaran dari aliran kerja sistem terhadap navigasi tersebut dijelaskan lebih

lanjut pada tahap selanjutnya, yaitu pemodelan sistem.

Page 76: BAB II (d)bru

Gambar 3.20 Struktur Navigasi Aplikasi

Objek Wisata Hotel Tentang Aplikasi

Lokasi Terdekat Keluar Kuliner

Pilihan Lokasi tempat Hotel

Melihat rincian detail tempat lokasi Kuliner

Melihat peta lokasi kuliner dari posisi user

Pilihan Lokasi tempat Objek Wisata

Lokasi Saat Ini

Melihat rincian detail tempat lokasi Hotel

Melihat peta lokasi Hotel dari posisi user

Rincian Tempat lokasi yang terdekat

Peta Posisi User Saat ini

Pilihan Lokasi tempat Kuliner

Melihat rincian detail tempat lokasi Objek Wisata

Page 77: BAB II (d)bru

3.8 Desain Antar Muka Aplikasi

Antar muka (interface) aplikasi dibuat berdasarkan analisis pemodelan

system yang telah dilakukan sebelumnya dengan tetap memperhatikan basis data

yang disediakan dan diperlukan sistem sehingga penyempurnaan tampilan yang

nantinya akan menjadi satu-satunya penghubung dalam interaksi antara pengguna

aplikasi dengan aplikasi itu sendiri dapat dicapai.

Pembuatan interface aplikasi berdasarkan kepada dimana dan bagaimana

aplikasi tersebut akan digunakan sehingga penggunaannya tidak mempersulit

pengguna. Penggunaan aplikasi yang nantinya cenderung dilakukan di luar

ruangan (outdoor) menjadi syarat bahwa interface aplikasi harus di bangun

menggunakan komponen-komponen interface yang berukuran cukup besar namun

sederhana agar aplikasi dapat dipakai dengan cepat dan efisien oleh pengguna

dalam melakukan kerjanya tanpa harus hal-hal rumit terlebih dahulu atau terlalu

banyak langkah yang harus dilakukan sebelum dapat menggunakan aplikasi.

Dalam perancangan interface aplikasi ini, tombol back (kembali) yang tersedia

pada perangkat difungsikan sebagai fasilitas bagi pengguna jika ingin menutup

halaman dan beralih kehalaman sebelumnya.

Halaman utama yang menjadi tampilan awal saat membuka aplikasi adalah

halaman splash screen. Pada halaman ini pengguna akan melihat tampilan logo

kota Palangkaraya, splash screen ini akan tampil dalam durasi 5 detik. Splash

screen berfungsi untuk membuat tampilan awal aplikasi semakin menarik ketika

pengguna pertama kali membuka aplikasi ini. Gambar 3.22 berikut ialah desain

splash screen pembuka aplikasi.

Page 78: BAB II (d)bru

Gambar 3.21 Desain Tampilan Splash Screen

Gambar 3.22 Desain Halaman Menu Utama

Halaman ini merupakan menu pilihan utama untuk menggunakan aplikasi

ini. Pada tampilan menu tersebut terdapat beberapa tombol menu pilihan, hal ini

disesuaikan dengan apa yang ingin dicari oleh pengguna. Jika pengguna menekan

Page 79: BAB II (d)bru

tombol objek wisata maka aplikasi akan menampilkan objek wisata apa saja yang

ada di kota palangkaraya, beserta dengan alamat, dan tampilan peta, serta

informasi mengenai tempat wisata tersebut. Pada tombol menu pilihan kuliner

akan menampilkan halaman rumah makan apa saja yang ada di kota Palangkaraya

dengan informasi yang lengkap, begitu juga dengan tombol hotel akan

menampilkan halaman hotel apa saja yang ada di seputaran kota Palangkaraya

maupun alamat dan informasi mengenai hotel tersebut. Pada tombol menu tentang

aplikasi akan menampilkan halaman pembuatan aplikasi dan cara penggunaan

aplikasi ini. Pada tombol menu keluar yaitu untuk keluar atau berhenti

menggunakan aplikasi ini.

Gambar 3.23 Desain Slide Menu

Page 80: BAB II (d)bru

Pada Desain menu lokasi ini, pengguna tinggal menggeser layar sebelah

kiri, maka secara otomatis menu ini akan tampil. Menu lokasi saat ini berfungsi

untuk memberitahu pengguna mengenai peta dan wilayah dimana dia berdiri.

Sedangkan menu pilihan lokasi terdekat menampilkan beberapa lokasi terdekat

dari pengguna, baik itu lokasi wisata, hotel, dan kuliner.

Gambar 3.24 Desain Objek Wisata

Pada desain Objek wisata ini merupakan tampilan menu pilihan objek

wisata yang ada di kota Palangkaraya. Ketika pengguna menekan tombol objek

wisata maka aplikasi akan menampilkan semua nama objek wisata yang ada,

pengguna hanya bisa memilih salah satu tempat wisata untuk dikunjungi dan

untuk mengetahui informasi dan peta lokasi tempat wisata tersebut. Untuk

kembali ke menu awal pengguna bisa menekan tombol panah pada atas kiri layar,

atau kembali pada menu pengaturan handphone yang digunakan oleh pengguna

tersebut.

Page 81: BAB II (d)bru

Gambar 3. 25 Desain Tampilan Hotel

Pada gambar 3.26 menampilkan daftar pilihan hotel yang ada dikota

Palangkaraya. Ketika pengguna aplikasi memilih tombol hotel, maka aplikasi

akan menampilkan beberapa pilihan hotel. Pengguna bisa memilih salah satu hotel

yang disukainya dan mendapatkan informasi mengenai hotel tersebut secara

lengkap, serta mengetahui peta hotel tersebut.

Gambar 3. 26 Desain Tampilan Kuliner

Pada gambar diatas merupakan desain dari tampilan menu kuliner, dimana

berisi tentang tempat rumah makan yang tersebar di beberapa tempat kota

Palangkaraya. Pengguna aplikasi ini dapat memilih salah satu tempat, kemudian

aplikasi akan memberikan informasi mengenai rumah makan tersebut, menu yang

dihidangkan dan peta lokasi tempat tersebut.

Page 82: BAB II (d)bru

Gambar 3.27 Desain Lokasi Terdekat

Pada gambar diatas merupan desain tampilan lokasi terdekat atau

pengguna. Pada saat pengguna memilih tombol menu lokasi terdekat maka

aplikasi akan menampilkan jendela baru yaitu tempat-tempat yang dekat dengan

posisi pengguna, baik itu tempat wisata, hotel maupun wisata kuliner.

Page 83: BAB II (d)bru

Gambar 3.28 Desain Lokasi Saat Ini

Pada gambar desain lokasi saat ini merupakan desain informasi posisi

pengguna dalam gambaran peta. Bertujuan untuk memberitahu pengguna dimana

posisi lokasi dia berada dalam tampilan sebuah peta dari google maps.

LBS Palangkaraya

.

PETA

Page 84: BAB II (d)bru

Gambar 3.29 Desain Halaman Informasi

Pada gambar desain halaman informasi menampilkan informasi mengenai

lokasi tempat wisata, wisata kuliner, atau hotel. Halaman informasi ini

menampilkan keterangan dari lokasi yang akan pengguna pilih nantinya. Dengan

adanya halaman informasi ini pengguna mendapatkan informasi yang lebih detail

dan akurat tentang penggambaran suatu tempat yang dikunjunginya dikota

Palangkaraya

Page 85: BAB II (d)bru

Gambar 3.30 Desain Halaman Informasi Jalan

Pada gambar diatas merupakan tampilan desain halaman informasi jalan,

desain ini memberikan informasi atau sebagai petunjuk jalan mengenai rute atau

jalan yang harus ditempuh untuk mengunjungi sebuah lokasi yang akan pengguna

kunjungi.

.

Gambar 3.31 Desain Tentang Aplikasi

Page 86: BAB II (d)bru

Pada gambar desain tentang aplikasi, pengguna dapat melihat dan

membaca seluruh panduan untuk menggunakan aplikasi ini.

Gambar 3.32 Desain Keluar Aplikasi

Pada desain keluar aplikasi pengguna akan mendapatkan pilihan dari

aplikasi untuk mengakhiri penggunaan aplikasi ini. Jika pengguna menekan Yes

maka keluar dari aplikasi, jika pengguna menekan tombol No maka aplikasi akan

kembali ke menu tampilan fitur awal.

Page 87: BAB II (d)bru

Berikut ini merupakan desain interface dari web admin, yang dapat

digunakan oleh admin :

1. Desain Interface Halaman Login Admin

Gambar 3.33 Desain Interface Halaman Login Admin

2. Desain Interface Halaman Data Lokasi (home)

Gambar 3.34 Desain Interface Halaman Data Lokasi

Beranda Login*********

Admin

Footer

Banner

Footer

Cari Data LokasiMasukkan Pencarian+ Tambah Data Lokasi

AdministratorMaster Beranda

Daftar Data Lokasi

Page 88: BAB II (d)bru

3. Desain Interface Halaman Tambah Data Lokasi

Gambar 3.35 Desain Interface Halaman Tambah Data Lokasi

4. Desain Interface Halaman Jenis Lokasi

Gambar 3. 36 Desain Interface Halaman Jenis Lokasi

Footer

HapusSimpan Data

Administrator

Master Beranda

Nama Lokasi

Jenis Lokasi

Deskripsi

Alamat

Phone

URL

Latitude

Longtitude

Picture

Cari DataPencarian

Halaman Jenis Lokasi

Footer

AdministratorMaster Beranda

Page 89: BAB II (d)bru

5. Desain Interface Halaman Pengaturan Akun

Gambar 3. 37 Desain Interface Halaman Pengaturan Akun

6. Desain Interface Halaman Pengaturan Nama Pengguna

Gambar 3. 38 Desain Interface Halaman Pengaturan Nama Pengguna

Footer

Hapus DataSimpan Data

Pengaturan Password Pengaturan PassowrdUsername

Pengaturan Nama Pengguna

Log Out Passowrd Lama

Password Baru

Ulangi Password Baru

Banner

AdministratorMaster Beranda

Beranda Master Administrator

Banner

Pengaturan Password Pengaturan Nama Pengguna

Pengaturan Nama Pengguna Nama Pengguna

Log Out

Simpan Hapus Data

Footer

Page 90: BAB II (d)bru

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.4 Impelementasi Antar Muka

Pada tahap implementasi antar muka ini dijelaskan implementasi antar

muka satu persatu, dimulai dari implementasi antar muka proses masuk user ke

aplikasi sampai dengan antar muka yang ditampilkan untuk admin. Antar muka

(interface) aplikasi dibuat berdasarkan analisis desain interface yang telah

dilakukan sebelumnya.

Setiap interface pada aplikasi ini, tombol back (kembali) yang tersedia

pada perangkat umumnya berfungsi sebagai fasilitas bagi pengguna jika ingin

menutup halaman atau beralih ke halaman sebelumnya. Halaman utama yang

menjadi tampilan awal saat membuka aplikasi adalah halaman Splashscreen.

Halaman Splashcreen akan muncul sekitar 5 detik, kemudian pengguna akan

masuk kehalaman utama. Langkah tersebut harus dilakukan pengguna untuk

menikmati seluruh fitur aplikasi, berikut adalah tampilan Splashscreen.

Page 91: BAB II (d)bru

Gambar 4.1 Splashscreen Aplikasi LBS Palangkaraya

Setelah tampilan splashscreen aplikasi muncul, maka aplikasi akan

menampilkan fitur menu utama pada halaman depan aplikasi yang terdiri dari

menu tombol pilihan objek wisata, kuliner, hotel, tentang aplikasi dan tombol

pilihan keluar. Berikut adalah tampilan menu tombol utama pada aplikasi ini :

Gambar 4.2 Halaman Menu Pilihan Utama Aplikasi

Page 92: BAB II (d)bru

Tidak hanya menu memiliki menu pilihan utama, aplikasi ini juga

memiliki menu lain yang bisa digunakan yaitu slide menu, yaitu sebuah menu

yang dapat digeser, menu ini berada di sisi kiri aplikasi.

4.5