BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A....

28
7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. Tinjauan Pustaka Pembahasan mengenai dakwah dan media komunikasi memang banyak dikaji dalam berbagai buku maupun penelitian-penelitian yang sudah dilakukan diantaranya adalah, Analisis Muatan Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Al-Wustho th. 2002), oleh Eviyati Khasanah, 2004. 1 Penelitian tersebut menerangkan bahwa selain dakwah dengan mimbar atau dengan yang lainnya, dakwah juga dapat dilakukan dengan media cetak. Fokus penelitian ini adalah bagaimana memahami isi pesan dari materi dakwah. Materi buletin al-wustho antara lain tentang akidah, syari’ah, dan akhlak. Materi yang disampaikan telah sesuai dengan karekteristik buletin, yaitu tidak terjebak dalam masalah khilafiyah dan terfokus pada masalah-masalah umum. Buletin merupakan salah satu media komunikasi yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Selain itu ada juga yang membahas tentang Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar Melalui Manajemen Qolbu (Analisis Komunikasi Dakwah), Kusnaeni,2003. 2 Penelitian ini menjelaskan bahwa dakwah dan media komunikasi hubungannya sangat erat, karena dakwah termasuk komunikasi. 1 Eviyati Khasanah, Analisis Muatan Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian terhadap bulletin Al-Wustho, tahun, 2002), Semarang, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2004. 2 Kusnaeni, Dakwah K.H. Abdullah Gymnastiar Melalui Manajemen Qolbu (Analisis Komunikasi Dakwah), Semarang, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2003.

Transcript of BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A....

Page 1: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

7

BAB II

DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ

A. Tinjauan Pustaka

Pembahasan mengenai dakwah dan media komunikasi memang

banyak dikaji dalam berbagai buku maupun penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan diantaranya adalah, Analisis Muatan Pesan Dakwah

Melalui Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Al-Wustho th. 2002), oleh

Eviyati Khasanah, 2004.1 Penelitian tersebut menerangkan bahwa selain

dakwah dengan mimbar atau dengan yang lainnya, dakwah juga dapat

dilakukan dengan media cetak.

Fokus penelitian ini adalah bagaimana memahami isi pesan dari

materi dakwah. Materi buletin al-wustho antara lain tentang akidah,

syari’ah, dan akhlak. Materi yang disampaikan telah sesuai dengan

karekteristik buletin, yaitu tidak terjebak dalam masalah khilafiyah dan

terfokus pada masalah-masalah umum. Buletin merupakan salah satu media

komunikasi yang dapat digunakan sebagai media dakwah.

Selain itu ada juga yang membahas tentang Dakwah KH. Abdullah

Gymnastiar Melalui Manajemen Qolbu (Analisis Komunikasi Dakwah),

Kusnaeni,2003.2 Penelitian ini menjelaskan bahwa dakwah dan media

komunikasi hubungannya sangat erat, karena dakwah termasuk komunikasi.

1 Eviyati Khasanah, Analisis Muatan Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian terhadap

bulletin Al-Wustho, tahun, 2002), Semarang, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2004. 2 Kusnaeni, Dakwah K.H. Abdullah Gymnastiar Melalui Manajemen Qolbu (Analisis

Komunikasi Dakwah), Semarang, Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2003.

Page 2: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

8

Fokus penelitian ini adalah lebih menekankan pada metode MQ

(Manajemen Qolbu), bagaimana menata hati agar bersih dan suci, kemudian

juga menggunakan pendekatan akhlak. Dakwah tanpa pendekatan akhlak

yang baik tidak akan berhasil, semua itu berawal dari media komunikasi.

Dakwah tanpa komunikasi juga tidak akan berhasil.

Cerpen Sebagai Media Penyebaran Nilai-nilai Islam Pada Tabloid

“Salam” edisi 1990, oleh Nur Ida Adkhawati,1991.3 Dalam penelitian ini

lebih difokuskan pada media dakwah yang besifat tulisan dan dalam tabloid

tersebut mempunyai semboyan “Menuju Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat”.

Dalam penyajian informasinya dengan bermacam-macam rubrik yang

didasari “Amar Ma’ruf Nahi munkar dan Ukhuwah Islamiyah”.

Skripsi ini mengkaji secara detail tentang dakwah dan media

komunikasi. Dakwah dapat dilihat dari segi da’inya, materinya, dan dari

segi mad’unya.

Dari berbagai literatur di atas maka belum ada yang secara spesifik

membahas mengenai profil dakwah Aa’ Gym dalam rubrik taushiyah pada

tabloid MQ (Manajemen Qolbu). Oleh karenanya skripsi ini akan meneliti

lebih lanjut bagaimana profil dakwah Aa Gym yang ada dalam rubrik

taushiyah Tabloid MQ (Mananjemen Qolbu).

3 Nur Ida Adkhawati, Cerpen Sebagai Media Penyebaran Nilai-nilai Islam Pada Tabloid

"Salam" Edisi 1990, Semarang, Skripsi IAIN Walisongo, 1991.

Page 3: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

9

B. Landasan Teori

1. Dakwah Dan Media Komunikasi

a. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologis (bahasa) adalah: ÏóÚóÇ íóÏúÚõæú,

ÏóÚúæóÉ yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan, yakni

menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil umat manusia agar

menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam.4

Sedangkan pengertian dakwah secara terminologis banyak

dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

a. Menurut Drs. Muhammad al-Wakil, sebagaimana dikutip oleh Sayid

Muhammad Nuh dalam buku Dakwah Fardhiyah, Pendekatan

Personal dalam Dakwah, dakwah adalah mengajak manusia dalam

kebaikan dan menunjukkan mereka jalan yang benar dengan cara yang

amar ma’ruf nahi munkar.5

b. Menurut Prof. A. Hasymi, pengertian dakwah Islamiyah adalah

mengajak orang untuk meyakini dan mengamalkan akidah dan

syari’ah Islamiyah yang sebelumnya telah diyakini dan diamalkan

oleh pendakwah sendiri.6

c. Asmuni Syukir memberikan pengertian bahwa dakwah secara istilah dapat

diartikan dari satu segi atau dua sudut pandang, yakni pengertian

4 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Dakwah, Visi dan Misi Dakwah bil Qolam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hlm. 5-6

5 Dr. Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Pendekatan Personal dalam Dakwah, Intermedia, Solo, 2000, hlm. 15

6 Prof. A. Hasymi, Dustur Dakwah Menurut al-Qur'an, Bulan Bintang, Jakarta, 1974, hlm. 28.

Page 4: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

10

dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat

pengembangan. Pengertian dakwah yang bersifat pembinaan adalah suatu

usaha mempertahankan, melestarikan dan menyempurnakan umat

manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah, dengan menjalankan

syari’at-Nya. Sehingga mereka menjadi manusia yang hidup bahagia di

dunia maupun di akhirat. Sedangkan pengertian dakwah yang bersifat

pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum

beriman kepada Allah SWT, agar menaati syari’at Islam (memeluk

agama Islam) supaya nantinya dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia

maupun di akhirat.7

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian dakwah adalah mengajak, menyeru, memanggil atau membawa

umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk

Allah dan Rasul-Nya, baik dengan pembinaan agar memeluk dan menaati

syari’at Islam guna menuju jalan yang diridhai Allah SWT. agar dapat

hidup bahagia di dunia dan akhirat.

b. Dasar Hukum Dakwah

Islam adalah agama dakwah, sehingga agama tidak akan tersiar

dan berlaku dalam masyarakat apabila tidak didakwahkan, karena

tersiarnya dan berlakunya suatu ajaran dalam masyarakat tidak akan

7 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1983, hlm. 30

Page 5: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

11

terwujud manakala tidak ada yang berusaha untuk menyampaikan nilai-

nilai ajaran Islam tersebut kepada orang lain.8

Sifat hukum, aturan dan dasar-dasar yang ada dalam syari’at

Islam mempunyai warna humanisme yang bersifat universal. Ia turun

sebagai rahmat seluruh alam, hidayah bagi umat Islam dan jalan

kehidupan secara umum.

Secara yuridis, al-Qur’an menyuruh tiap muslim untuk menyeru

umat manusia pada jalan Allah dengan cara bijaksana dengan

argumentasi rasional, baik dengan nasehat yang baik dan juga mengajak

kepada jalan yang haq tidak dengan paksa.

Hal tersebut tertuang dalam surat an-Nahl : 125

ÇÏúÚõ Åöáöì ÓóÈöíáö ÑóÈøößó ÈöÇáúÍößúãóÉö æóÇáúãóæúÚöÙóÉö ÇáúÍóÓóäóÉö æóÌóÇÏöáúåõã ÈöÇáøóÊöí åöíó ÃóÍúÓóäõ Åöäøó ÑóÈøóßó åõæó ÃóÚúáóãõ Èöãóä Öóáøó Úóä ÓóÈöíáöåö æóåõæó ÃóÚúáóãõ ÈöÇáúãõåúÊóÏöíäó

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalanNya dan Dialah yang mengetahui orang-orang yang terdapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125).9

8 A. Rosyad shaleh, Management Dakwah Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1977, hlm. 11 9 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Op.cit, hlm. 421.

Page 6: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

12

Kata ud’u yang diterjemahkan dengan seruan, ajakan, adalah fi’il

amar yang menurut kaidah ushul fiqih menunjukkan wajib dan harus

dilaksanakan selama tidak ada dalil lain yang memaslingkannya dari

kewajiban itu kepada sunnah atau lainnya. Jadi, pelaksanaan dakwah

Aminuddin Sanwar berpendapat bahwa pelaksanaan dakwah

adalah wajib hukumnya dan ini sudah menjadi kesepakatan jumhur ulama.

Hanya saja terjadi perbedaan, yakni dakwah merupakan wajib ’ain atau

kifayah.10

3. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah yang hakiki adalah meraih nilai-nilai luhur yang

menghantarkan manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraan lahir

dan batin, baik di dunia ataupun di akhirat dan senantiasa dalam

lindungan Allah SWT. Sebagaimana yang terungkap dalam al-Qur’an

surat al-Baqarah : 201

æöãöäúåõã ãøóä íóÞõæáõ ÑóÈøóäóÇ ÂÊöäóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ÍóÓóäóÉð æóÝöí ÇáÂÎöÑóÉö ÍóÓóäóÉð æóÞöäóÇ ÚóÐóÇÈó ÇáäøóÇÑö

Artinya: "Dan diantara mereka ada orang yang berdo’a : ”Ya Tuhan

kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”11 (Q.S. Al-Baqarah : 201).

10 Aminuddin Sanwar, Pengantar Study Ilmu Dakwah, Diktat Kuliah fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang, 1983, hlm. 34 11 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., hlm. 49

Page 7: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

13

Islam memberikan petunjuk untuk meraih nilai-nilai luhur

yang diharapkan manusia, karena ingin menjadikan agama yang

memberikan rahmat bagi alam ini. Dalam rangka mencapai ridha

Allah SWT, maka syarat utama untuk mengetahui atau jalan yang

harus ditempuh dalam rangka untuk memenuhi kebahagiaan dan

kesejahteraan itu ialah harus menyadari dan menerima Islam sebagai

keyakinan yang berfungsi sebagai pengantar dalam memberikan

petunjuk menuju tujuan dan makna kehidupan manusia.

Demikian itu karena para da’i tidak menjelaskan tujuan yang

hendak dicapai oleh dakwah, padahal hendaknya penjelasan itu

diuraikan dengan jelas dan sederhana, sehingga dapat dipahami oleh

semua lapisan masyarakat.

Tujuan ini dimaksudkan untuk memberi arah atau pedoman

bagi proses penyelenggaraan dakwah. Oleh karenanya, tujuan dakwah

sangat menentukan dan berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai

dari penggunaan seluruh perangkat yang terlibat di dalamnya. Untuk

memberikan pemahaman yang konkrit, maka tujuan ini

diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia

(meliputi orang mukmin, musyrik atau kafir) kepada jalan

Page 8: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

14

kebenaran yang diridhai Allah SWT. Untuk mencapai kebahagiaan

di dunia dan di akhirat dengan tidak adanya klasifikasi tertentu.12

Sekali lagi atas dasar ini, maka tujuan dakwah pada

hakikatnya adalah juga merupakan tujuan hidup manusia, sesuai

dengan ajaran al-Qur’an. Senantiasa menginginkan kebahagiaan

dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan penjabaran atau realisasi dari

tujuan umum, sehingga sudah diklasifikasikan dengan berbagai

tekanan pembahasan spesifik. Tujuan khusus ini mengisi setiap

segi kehidupan dan memberikan bimbingan bagi seluruh golongan

masyarakat menurut kebutuhan dan persoalan,13 dan sesuai dengan

bidangnya masing-masing.

Contoh tujuan khusus dakwah adalah pencapaian

kebahagiaan di dunia dalam bidang ekonomi yang ditandai dengan

tegaknya keadilan di tengah-tengah kehidupan masyarakat,

tersedianya lapangan kerja yang cukup, timbulnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya hidup tolong menolong atas dasar

takwa, terkikisnya penindasan, perbudakan, kebodohan,

kemiskinan dan sebagainya.

12 Asmuni Syukir, Op.cit, hlm. 51. 13 Ibid., hlm. 52.

Page 9: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

15

Demikian pula kebahagiaan dan kesejahteraan dalam

bidang politik, adalah suatu nilai tertentu yang ditandai dengan

adanya peraturan-peraturan hidup yang bersumberkan ajaran

Islam, duduknya orang yang bertaqwa dan beriman di tampak

pemerintahan dan badan-badan lembaga lainnya.14

Dengan demikian untuk mencapai tujuan dakwah tersebut,

maka langkah-langkah dan tindakan dakwah itu disusun secara

bertahap, di mana pada setiap tahapan ditetapkan dan dirumuskan

pula target-target atau sasaran tertentu. Atas dasar target atau

sasaran inilah disusun program dakwah untuk setiap tahapan yang

telah ditentukan. Dengan demikian tujuan dakwah dapat

diusahakan pencapaiannya secara teratur, tertib dan langkah demi

langkah tujuan inilah yang merupakan bagian terpenting dari

strategi dakwah.

4. Unsur-unsur Dakwah

Pelaksanaan dakwah akan senantiasa lancar apabila

didukung beberapa unsur yang terlibat di dalamnya yang meliputi:

a. Subyek Dakwah (Da’i)

Subyek dakwah adalah da’i atau mubaligh yaitu orang

yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau

14 Abd Rosyad Shaleh, Op.cit, hlm. 27-28.

Page 10: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

16

tidak langsung menurut syari’at al-Qur’an dan as-Sunnah. Da’i

identik dengan orang yang melakukan amar ma’ruf nahi

munkar. Da’i ibaratnya seoarang guide atau pemandu terhadap

orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan hidup di

akhirat.15

Adapun pelaksanaannya adalah menurut kemampuan

masing-masing. Dengan demikian secara umum, subyek dakwah

adalah setiap muslim. Sedangkan arti secara khusus subyek

dakwah mempunyai syarat-syarat tertentu sebagaimana

disebutkan di atas, sehingga sukses dan tidaknya suatu kegiatan

dakwah sangat tergantung dari peran para da’i.

b. Obyek Dakwah (Mad’u)

Obyek dakwah (mad’u) yaitu masyarakat atau orang lain

yang menerima pesan dakwah. Mad’u atau penerima dakwah

adalah seluruh umat manusia tanpa kecuali, baik pria maupun

wanita, beragama maupun rakyat biasa. Seluruh manusia sebagai

penerima atau obyek dakwah adalah hakekat diturunkannya

agama Islam dan kerisalahan Rasulullah Saw, itu berlaku secara

universal untuk seluruh umat manusia tanpa memandang warna

kulit, asal usul keturunan, daerah tempat tinggal dan lain-lain.

15 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Al-Ikhlas, hlm. 57.

Page 11: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

17

Oleh karena itu dakwah tertuju kepada mereka tanpa melihat

tingkat kebangsaan maupun golongan.16

c. Materi Dakwah (Al-Maadah)

Materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam secara kaffah

tidak dipenggal-penggal atau sepotong-potong. Ajaran

Islam telah tertuang dalam al-Qur’an dan dijabarkan oleh

Nabi dalam al-Hadits.17

Menurut Hamzah Ya’kub, materi dakwah merupakan

pesan dalam mewujudkan tujuan dakwah. Isi ajakan yang

disampaikan kepada obyek dakwah secara garis besarnya dapat

dibagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek akidah, syari’ah dan

aspek akhlak.18

1. Aspek Akidah

Akidah dalam Islam adalah bersifat i’tiqad yang

mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan

rukun iman.19 Masalah akidah ini secara garis besar telah

ditunjukkan Rasulullah Saw dalam sabdanya:

ناميلاا نا نمؤت اللهاب هتكئلامو هبتآو هلسرو مويلا و رخلأا

ردقلابو هريخ هرشو ( هاور ملسم ) “Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir,

16 Aminudin Sanwar, Diktat Pengantar Ilmu Dakwah, Semarang, IAIN Walisongo, 1985,

hlm. 66 17 Jamaluddin Kafie, Psikologi Dakwah, Depag, 1993, hlm. 35. 18 Hamzah Ya'qub, Publistik Islam, Bandung, Diponegoro, 1973, hlm. 30 19 Asmuni Syukir, Dasar-dasarStrategi Dakwah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1983, hlm. 61

Page 12: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

18

dan percaya kepada ketentuan Allah yang baik dan yang buruk.”(HR. Imam Muslim).20

Oleh karena itu akidah merupakan dasar bagi

kehidupan setiap muslim dan menjadi dasar atau alasan yang

memberi arah bagi hidup dan kehidupan seorang

muslim. Pokok keimanan inilah yang menjadi akidah

Islamiyah. Oleh karena itu, penanaman dan pembinaan

keimanan bagi penerima dakwah secara terus menerus perlu

dilakukan, baik pada orang yang masih lemah atau sudah

kuat imannya.21

2. Aspek Syari’ah

Aspek syari’ah ini merupakan aspek yang penting

karena menyangkut bahasan hukum. Hukum merupakan

peraturan-peraturan atau sistem yang telah disyariatkan oleh

Allah untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun

pokok-pokoknya saja, kemudian Rasulullah yang

memberikan penjelasan.22

Hal ini dimaksudkan karena ajaran Islam itu

mempunyai tujuan tertentu yaitu agar tercipta manusia

seutuhnya yang bahagia lahir maupun batin, sehingga dalam

mengaktualisasikan sebagai pengabdiannya meliputi

20 Imam Muslim, Sahih Muslim, Dar al-Fikr, 1988, Jilid I, hlm. 27. 21 Aminuddin Sanwar, Op. Cit., hlm. 75 22 Mashur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Al-Amin Press, Yogyakarta, 1997, hlm.

12

Page 13: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

19

hubungan secara vertikal yaitu hubungan antara manusia

sebagai hamba dengan Allah sebagai pencipta, dan

hubungan horizontal yaitu hubungan manusia dengan

manusia yang bersifat harmonis dan dinamis.

Meskipun terdapat perbedaan bentuk dan cara antara

hubungan vertikal dan horisontal, namun keduanya tidak

dapat dipisahkan dan terlepas antara satu dengan yang

lainnya. Karena keduanya sebagai realisasi dari pengabdiaan

kepada Allah.

Ibadah vertikal kepada Allah merupakan ibadah

mahdlah, yakni ibadah-ibadah yang berhubungan langsung

kepada Allah. Sedangkan ibadah horizontal merupakan

ibadah ghairu mahdlah yakni ibadah yang berhubungan

dengan sesama manusia.

3. Aspek Akhlak

Akhlak merupakan pendidikan jiwa agar dapat

bersih dari sifat-sifat tercela dan kemudian dihiasi dengan

sifat-sifat terpuji seperti rasa persaudaraan, saling

menolong untuk sesama manusia dan sebagainya.23

Dakwah juga meliputi pendidikan anak agar menjadi anak

shaleh yang berbakti kepada orang tuanya dan mempunyai

sifat-sifat yang terpuji, ini sering orang menanamkan

23 Ibid., hlm. 13

Page 14: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

20

sebagai pertanda bahwa keimanan seseorang senantiasa

betambah dengan sering berbuat baik, yaitu mengajarkan

akhlakul karimah dan meninggalkan akhlakul

madzmumah.

d. Media Dakwah

Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

definisi media adalah alat atau sarana yang dipakai untuk

berkomunikasi.24 Dengan demikian, media dakwah adalah

segala peralatan yang bisa dipergunakan dalam mencapai tujuan

dakwah.25

Dengan media dakwah inilah maka upaya penyampaian

materi dakwah bisa dilakukan da’i dengan tidak secara langsung

berhadapan dengan mad’u, tetapi dapat melalui radio, televisi,

surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya.

Adapun macam-macam dakwah menurut Drs.

Aminuddin Sanwar dalam bukunya “Pengantar Ilmu Dakwah”

adalah dakwah melalui saluran lisan, dakwah melalui saluran

tertulis, dakwah melalui alat visual, dakwah melalui alat audial,

24 Tim Penyusun Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta, Balai Pustaka, 1989, hlm. 569. 25 Masdar Helmy, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, Semarang, Toha Putra, 1989, hlm.

19.

Page 15: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

21

dakwah melalui alat-alat audio visual, dan dakwah melalui

keteladanan.26

1. Dakwah melalui saluran lisan

Dakwah dengan menggunakan media ini paling

sering digunakan. Di samping penggunaannya yang

sederhana juga tidak terlalu terikat dengan waktu dan biaya,

karena dakwah dengan lisan ini dapat dilaksanakannya

setiap saat baik dengan sengaja dipersiapkan ataupun tidak

disengaja. Yang termasuk dakwah dengan sengaja di

antaranya adalah khutbah, ceramah, pidato, seminar, diskusi,

dan sebagainya. Pelaksanaan dakwah di sini dapat

dipersiapkan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kondisi

mad’u.

Sedangkan dakwah yang dilakukan secara tidak

disengaja misalnya, ramah tamah dalam anjang sana,

obrolan bebas, dan pembicaraan santai lainnya.

Dari sini dapat kita lihat, bahwa dakwah dengan lisan

ini akan efektif bila digunakan dalam situasi yang tepat

maksudnya dengan melihat kondisi audien (mad’u).

2. Dakwah melalui saluran tertulis

Dakwah dengan media ini juga semakin banyak

digunakan diantaranya adalah buku-buku, surat kabar,

26 Aminuddin Sanwar, Op.cit, hlm. 77-78.

Page 16: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

22

spanduk, tabloid, buletin, pengumuman tertulis, dan

sebagainya. Di sini da’i di tuntut untuk menyampaikan

pesan dakwah melalui tulisan, sedangkan mad’u menerima

pesan dakwah dari membaca yang maksudnya adalah

melihat dibarengi dengan mengartikan lambang-lambang

yang membentuk kalimat yang mengandung ide dan ide

yang dikomunikasikan, disampaikan kepada orang lain.

Adapun efektifitas media ini, adalah dibaca berulangkali

sehingga dapat mengerti, dihafal dan difahami betul-betul.

3. Dakwah melalui alat visual

Berdakwah melalui saluran visual adalah melalui

alat-alat yang dapat dilihat oleh mata manusia atau bisa

ditatap dalam menikmatinya. Alat visual ini dapat berupa

kegiatan pentas pantonim, seni lukis, seni ukir, kaligrafi, dan

lain sebagainya.

Media komunikasi visual merupakan alat komunikasi

yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indera

penglihat dalam menangkap datanya. Jadi masalah yang

paling berperan dalam pengembangan dakwah.27

4. Dakwah menggunakan media audial/auditif

Alat audial atau auditif dalam pemahaman

komunikatif merupakan alat komunikasi yang berbentuk

27 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1997, hlm. 34.

Page 17: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

23

hasil teknologi canggih dalam wujud hardware, media

auditif di tangkap melalui indera pendengaran.28

5. Dakwah melalui audio visual

Dengan media audio visual dimaksudkan sebagai

media yang menyiarkan berita yang dapat ditangkap baik

dengan indera mata maupun dengan indera telinga. Media

ini merupakan gabungan antara media audio (yang dapat di

dengar) dan media visual (yang dapat di lihat). Yang

termasuk media ini adalah televisi, film, video, dan

sebagainya. Media ini sangat efektif digunakan dalam

pelaksanaan dakwah.

6. Dakwah melalui keteladanan

Bentuk dakwah yang paling efektif adalah bentuk

penyampaian pesan dakwah melalui bentuk percontohan

atau keteladanan dari si penyampai dakwah atau da’i.

Pelaksanaan dakwah dengan metode ini adalah da’i memberi

contoh langsung secara sehingga secara tidak langsung

mad’u akan mencontoh atau mengimitasi pesan dakwah

yang disampaikan karena indera lahir.29

Keistimewaan media ini adalah dapat memberikan

ingatan kepada mad’u tentang apa yang pernah kita

sampaikan secara mendalam sehingga ada keinginan untuk

28 Ibid, hlm. 36. 29 Aminuddin Sanwar, Op.cit, hlm. 56

Page 18: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

24

mengikutinya. Penggunaan media tersebut harus disesuaikan

dengan kondisi dakwah dapat disesuaikan dengan tujuan

dakwah dapat di capai dengan baik.

e. Metode Dakwah

Menurut Dzikron Abdullah bahwa metode dakwah itu

bermacam-macam diantaranya, adalah :

1. Metode ceramah

2. Metode tanya jawab

3. Metode diskusi.30

Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 125, yang

merupakan pedoman bagi para da’i dalam melaksanakan

kegiatan dakwah, sebagai berikut:

ÇÏúÚõ Åöáöì ÓóÈöíáö ÑóÈøößó ÈöÇáúÍößúãóÉö æóÇáúãóæúÚöÙóÉö ÇáúÍóÓóäóÉö æóÌóÇÏöáúåõã ÈöÇáøóÊöí åöíó ÃóÍúÓóäõ Åöäøó ÑóÈøóßó åõæó ÃóÚúáóãõ Èöãóä Öóáøó Úóä ÓóÈöíáöåö æóåõæó ÃóÚúáóãõ ÈöÇáúãõåúÊóÏöíäó

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalanNya dan Dialah yang mengetahui orang-orang yang terdapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125).31

30 Dzikron Abdullah, Metodologi Dakwah, Penerbit Fakultas Dakwah, IAIN Walisongo

Semarang, 1987, hlm. 14-36 31 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Op.cit, hlm. 421.

Page 19: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

25

Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam

menyampaikan dakwah itu bisa dengan bil-hikmah, dengan nasehat

yang baik dan mujadalah. Adapun yang dimaksud hikmah menurut

pengertian sehari-hari ialah bijaksana dan secara hikmah menurut

pengertian khusus yaitu; secara ilmiah dan filosofis.32

Dari pengertian itu dapat diambil kesimpulan pengertian

dakwah bil hikmah adalah dakwah yang dilakukan dengan cara

bijaksana, ilmiah dan arif, oleh karena itu seorang da’i harus selalu

bijaksana dalam segala hal yang dihadapi, sedangkan yang di

maksud dengan mauidhah hasanah yaitu dakwah dilakukan dengan

cara memberi ingat atau nasehat kepada orang lain dengan yang baik.

Dengan demikian maka seorang da’i haruslah dapat memberi

nasehat, didikan, bimbingan dan petunjuk yang baik dalam segala

lapangan hidup, kesemuanya itu dimaksudkan dan disampaikan

kepada mereka yang kurang pengetahuannya, cara penyampaian

terhadap mereka dengan sikap yang baik agar dapat menjinakkan

hati mereka.

Yang dimaksud dakwah bil mujadalah adalah dakwah

dilaksanakan dengan jalan mengadakan tukar pikiran yang sebaik-

baiknya, jelasnya bahwa orang yang berdakwah dengan mujadalah

itu tidak boleh beranggapan bahwa yang satu dengan lainnya sebagai

32 Dzikron Abdullah, Op.cit, hlm. 25.

Page 20: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

26

lawan, tetapi harus dianggap sebagai teman yang berusaha untuk

mencari kebenaran.

Dengan metode mujadalah ini maka da’i dapat memperoleh

beberapa keberhasilan dalam dakwah sebagai berikut:

a. Da’i dapat menunjukkan kepada khalayak tentang kebenaran yang

dibawanya, karena dengan adanya diskusi, maka kebenaran akan

terungkap secara jelas karena disertai dengan berbagai

argumentasi yang memadai.

b. Dengan metode diskusi, da’i dapat menyadarkan lawan bicaranya

apabila ternyata lawan bicaranya tersebut salah.

c. Dengan metode diskusi, da’i dapat menunjukkan kebenaran

dakwah Islam kepada mereka yang menentang Islam dengan

memberikan bukti-bukti ajaran Islam yang haq secara nyata dan

penuh kearifan.

Di era global, metode dakwah dengan diskusi sangatlah relevan,

karena dengan diskusi berarti menghidupkan dialog dari hati ke hati.

Tanpa adanya dialog, maka dakwah di era global bisa menimbulkan

konflik dan permusuhan. Sebagaimana dinyatakan oleh Asghar Ali

Engineer bahwa globalisasi membawa terlalu banyak bertambahnya

perpindahan penduduk dan migrasi. Jadi keragaman mendorong banyak

manusia dari berbagai agama dan budaya untuk hidup bersama. Maka

harus ada dialog di antara mereka. Apabila di antara mereka lebih

Page 21: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

27

menekankan dakwah (dalam arti sempit) dengan mengalahkan dialog,

pasti akan terjadi ketegangan, permusuhan, konflik dan ketegangan sosial

akan mengganggu stabilitas sosial.33

2. Tinjauan Tentang Media Komunikasi

1. Pengertian Media Komunikasi

Istilah komunikasi diambil dari bahasa Inggris communication,

yang artinya pemberitahuan, pembicara mengharap pertimbangan atau

jawaban dari pendengarnya.34 Dengan demikian media komunikasi

adalah suatu alat atau perantara yang dipakai untuk berkomunikasi.

Unsur media dalam komunikasi telah banyak menarik

perhatian karena banyak menimbulkan pengaruh dalam perkembangan

komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu

pengetahuan.

Perkembangan yang semakin cepat di bidang teknologi

komunikasi menyebabkan pengaruh yang besar terhadap kegiatan

penyebarluasan informasi atau gagasan. Ini berarti pula berpengaruh

besar terhadap kegiatan hubungan masyarakat.

Media massa (pers, radio, televisi, dan film) sangat membantu

kegiatan hubungan masyarakat. Dengan menggunakan media massa

33 Asghar Ali Engineer, “ Da’ah or Dialogue?”, dalam Ihya’ Ulumuddin,Vol. 4 No. 1,

2002, hlm. 53 34 Drs. Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, Armico, Bandung, 1984, hlm. 25.

Page 22: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

28

ini penyebarluasan informasi bukan saja sangat luas tetapi juga cepat

dan serentak.35

Media massa telah meningkatkan intensitas kecepatan dan

jangkauan komunikasi dengan pengaruh sosial yang cukup besar. Ini

disebabkan adnya alat-alat komunikasi seperti pers, radio, televisi dan

film seperti tersebut di atas, bahkan alat-alat tersebut telah melekat

dan tak dapat dipisahkan dengan kehidupan pada abad ini. Oleh

karenanya masalah media terutama media massa tak bisa dilewatkan

begitu saja. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini :

2. Macam-macam Media Massa

Pengertian media massa adalah sarana dan saluran resmi

sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada

masyarakat luas. Adapun sarana atau alat-alat komunikasi massa

tersebut meliputi berbagai macam, yaitu :

a. Pers

Perkataan pers berasal dari kata latin yaitu pressa yang

artinya mesin cetak. Kemudian dalam teori publikasi, pers

diartikan sebagai alat-alat percetakan dari suatu idea untuk

disebarkan lebih lanjut kepada masyarakat. Menurut Drs. Oey

Kong Lee, pers dalam pengertian luas meliputi semua barang

35 Drs. A.W. Widjaya, Komunikasi, Bina Aksara, Jakarta, 1986, hlm. 77.

Page 23: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

29

tercetak, termasuk surat kabar, majalah, pamflet, buku dan lain-

lain.36

Fungsi sosial pers menurut Drs. A. W. Widjaja adalah

sebagai berikut ;

1. Fungsi Informal

Yakni memberi keterangan tentang kejadian sehari-hari baik

dalam lingkungan kota, daerah tingkat II maupun internasional.

2. Fungsi Mendidik

Di negara-negara yang sedang berkembang, surat kabar juga

merupakan alat pendidikan yang paling murah.

3. Fungsi Menghubungkan

Yakni menyelenggarakan hubungan sosial antara tokoh-tokoh

negara/masyarakat dengan pembaca secara tidak langsung,

misalnya melalui iklan.

4. Fungsi mengumpulkan dan membentuk, melalui pers pendapat-

pendapat terkumpulkan dan pendapat umum terbentuk.

5. Fungsi menjaga ketertiban umum, cita-cita dan tujuan pers

sesungguhnya dan seharusnya ialah mengabdi kepada

masyarakat (social service). Jadi surat kabar harus ikut serta

menjaga ketertiban umum serta berorientasi kepada kepentingan

umum.

36 Drs. Oey Kong Lee, Publistik Pers, Ichtiar, Jakarta, 1965, hlm. 107.

Page 24: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

30

6. Fungsi Menghibur, ada surat kabar yang isinya hanya mengenai

berita-berita yang serius. Surat kabar yang semacam ini disebut

quality newspaper. Ada lagi yang disebut populer newspaper,

yang bersifat hiburan (entertaiment) teka teki silang. Sungguh

terjadi, nyanyian dan sebagainya, maka digemari dan dapat

mendesak quality newspaper. Di Indonesia hampir semua surat

kabar memperhatikan fungsi menghibur tadi.37

b. Radio

Radio juga merupakan salah satu alat yang digunakan

untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sarana untuk

komunikasi yaitu media massa, namun penyampaian dengan

media berbeda media cetak atau pers.

Radio merupakan media komunikasi yang dipergunakan

dalam mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh

sekelompok orang yang mendengarnya melalui pemancar radio

yang diinginkan.

Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada efektifitas

dan efisiensi berdakwah. Hal ini nampak dari adanya bentuk yang

sederhana tanpa harus bertemu antara da’i dan mad’unya.38

c. Film

Film adalah tehnik audio visual yang sangat efektif dalam

mempengaruhi penonton-penontonnya. Ini merupakan kombinasi

37 Drs. A.W. Widjaja, Op.cit, hlm. 81. 38 Bahri Ghazali, Op.cit, hlm. 37.

Page 25: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

31

dari drama dengan paduan suara dan musik, serta drama dengan

paduan dari tingkah laku dan emosi, dapat dinikmati benar-benar

oleh penontonnya, sekaligus dengan mata, telinga dan di ruang

yang remang-remang, antara gelap dan terang.39

Film ini berbeda dengan media massa lain. Kalau radio dan

televisi dapat diterima dari pelosok-pelosok, maka film hanya bisa

disaksikan pada tempat-tempat tertentu seperti lapangan dan

gedung bisokop.

d. Televisi

Televisi sangat efektif untuk kepentingan dakwah karena

kemampuannya yang dapat menjangkau daerah yang cukup luas

dengan melalui siaran gambar sekaligus narasinya (suaranya).

Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan berbagai

cara baik dalam bentuk ceramah, sandiwara,fragmen ataupun

drama. Kelebihan dakwah melalui televisi adalah di samping

menarik karena kemungkinan penyajian yang variasi juga

kemampuannya menjangkau daerah yang cukup luas.40

Dengan melihat berbagai macam alat-alat komunikasi

massa, tersebut di atas, maka kita akan dapat memilih media yang

tepat dalam kegiatan hubungan masyarakat, agar dengan seefisien

mungkin tercapai hasil yang efektif sehingga tujuan dari kegiatan

39 Drs. A.W. Widjaja, Op.cit, hlm. 84. 40 Slamet Muhaimin Abda, Op.cit, hlm. 97-98.

Page 26: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

32

hubungan masyarakat yang dilakukan oleh lembaga atau

organisasi dan instansi dapat tercapai.

3. Tabloid Sebagai Media Dakwah

Tabloid adalah satu bagian dari media massa yang berbentuk pers

atau hasil dari media cetak. Tabloid adalah surat kabar ukuran kecil yang

banyak memuat berita secara singkat, bergambar, dan mudah dibaca

umum. Tabloid biasanya mempunyai judul yang memikat dan mempunyai

sensasi.41 Karena sifatnya yang demikian itulah maka tabloid dapat

dimanfaatkan sebagai media dakwah yang cukup efektif. Pertimbangan

lainnya adalah bahwa tabloid merupakan media yang dalam realitas

sehari-hari sering dibaca masyarakat.

Tabloid sebagai bagian dari media cetak mempunyai keunggulan-

keunggulan yang cukup banyak. Hal ini sebagaimana dipaparkan oleh

Edward Sapir bahwa media cetak mempunyai keunggulan-keunggulan

sebagai berikut:

a. Media cetak dapat mencapai masyarakat yang lebih luas daripada model

komunikasi face to face.

b. Media cetak memungkinkan adanya imitasi (peniruan) dari ide atau

gagasan oleh lebih banyak orang (secara tidak langsung), karena

jumlah pembaca yang lebih banyak daripada dalam proses yang face

to face.

41 Depdikbud, Op.cit, hlm. 1117

Page 27: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

33

c. Mengatasi batas-batas komunikasi yang diakibatkan oleh perbedaan

ruang (geografis) dan waktu.42

Dari keterangan di atas, dapat dilihat bahwa tabloid merupakan

salah satu media cetak yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan dakwah. Hal ini karena tabloid lebih banyak diserap oleh

masyarakat umum dan dapat dibaca secara langsung sehingga bisa dihafal

dan dimengerti sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka, karena

memang bahasa tabloid dibuat selugas mungkin. Ini tentu berbeda dengan

buku-buku tulisan ilmiah yang kadang-kadang hanya dipahami kalangan

tertentu saja yang mempunyai dasar keilmuan yang baik.

Salah satu contoh tabloid yang memuat pesan-pesan dakwah

dengan bahasa yang lugas dan bisa dipahami masyarakat luas adalah

tabloid Manajemen Qalbu. Dalam penyajiannya, tabloid MQ memuat

berbagai macam rubrik yakni taushiyah, mutiara hikmah, percik,

profesional muda, tarbiyah dunia Islam, tafakur, dan muhasabah.

Berbagai rubrik tersebut berisi tentang beraneka ragam materi

dakwah, sehingga tabloid MQ mempunyai ciri khas tersendiri. Dalam

penyajiannya, tabloid MQ lebih menekankan pada segi agamanya. Dengan

demikian tabloid ini dapat dijadikan sebagai media dakwah yang efektif,

karena mempunyai ciri-ciri sebagaimana tersebut di atas.

Salah satu penulis rubrik yang ada dalam tabloid MQ adalah Aa

Gym, yakni di dalam rubrik taushiyah. Dalam rubrik ini Aa Gym

memberikan bimbingan kepada umat melalui tulisan yang menyentuh hati

42 Dr. Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina Cipta, 1986, hlm.

4.

Page 28: BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID MQ A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain... · 2013. 1. 16. · 7 BAB II DAKWAH, MEDIA KOMUNIKASI, DAN TABLOID

34

para pembacanya dengan menguraikan materi keagamaan. Aa Gym

menulis dengan memadukan ajaran Islam dengan realitas kehidupan

masyarakat kekinian sehingga lebih mengena dan mudah dipahami.