Bab II Daftar Pustaka

5
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Masalah cakupan neonatus dengan komplikasi. Neonatus adalah bayi yang berumur 0 – 28 hari. Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian.neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, premature, BBLR (bayi berat lahir rendah < dari 2500 gr). Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, bidan dan perawat di sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi: dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir.Jika tidak diketahui jmlah bayi baru lahir maka dapat dihitung dari crude birth rate x jumlah penduduk.angka. Crude Birth Rate (CBR) dan jumlah penduduk kabupaten atau kota didapat dari data BPS Kabupaten atau Kota atau Provinsi. Indikator ini mengukur kemampuan menejemen program Kesehatan Ibu dan Anak(KIA) dalam menyelengarakan pelayanan kesehatan secara profisional kepada neonatus dengan komplikasi. Sarana pelayanan kesehatan adalah polindes, praktik bidan, puskesmas (PONET), rumah bersalin dan rumah sakit pemerintah atau swasta. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir pada

description

references

Transcript of Bab II Daftar Pustaka

Page 1: Bab II Daftar Pustaka

BAB 2TINJAUN PUSTAKA

2.1 Masalah cakupan neonatus dengan komplikasi.

Neonatus adalah bayi yang berumur 0 – 28 hari. Neonatus dengan komplikasi adalah

neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan

kematian.neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, premature, BBLR (bayi berat

lahir rendah < dari 2500 gr). Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus

komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, bidan dan

perawat di sarana pelayanan kesehatan.

Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi: dihitung berdasarkan 15% dari

jumlah bayi baru lahir.Jika tidak diketahui jmlah bayi baru lahir maka dapat dihitung dari crude

birth rate x jumlah penduduk.angka. Crude Birth Rate (CBR) dan jumlah penduduk kabupaten

atau kota didapat dari data BPS Kabupaten atau Kota atau Provinsi. Indikator ini mengukur

kemampuan menejemen program Kesehatan Ibu dan Anak(KIA) dalam menyelengarakan

pelayanan kesehatan secara profisional kepada neonatus dengan komplikasi.

Sarana pelayanan kesehatan adalah polindes, praktik bidan, puskesmas (PONET), rumah

bersalin dan rumah sakit pemerintah atau swasta. Penanganan definitif adalah pemberian

tindakan akhir pada kasus komplikasi neonatus yang pelaporanya di hitung satu kali pada massa

neonatal.kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat

hasilnya( hidup/mati ). Definisi operational cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang

ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan

kesehatan.

2.2 Penyebab Neonatus dengan komplikasi

Cakupan neonatus dengan komplikasi mempunyai prioritas masalah yang tinggi daripada

enam kasus yang diberikan. Ada banyak sebab yang menyebabkan cakupan neonatus dengan

komplikasi mempunyai selisah yang tinggi yaitu man, money, material, method and marketing.

Page 2: Bab II Daftar Pustaka

2.3. Status Sosial Ekonomi Kelurga

Keadaan sosial ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan

cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani. Yang termasuk dalam faktor sosial adalah

a. Keadaan penduduk suatu masyarakat

b. Keadaan keluarga

c. Tingkat pendidikan orang tua

d. Keadaan rumah

Sedangkan data ekonomi dari faktor sosial ekonomi meliputi:

a. Pekerjaan orang tua

b. Pendapatan keluarga

Banyak faktor sosial ekonomi yang sukar untuk dinilai secara kuantitatif, khususnya

pendapatan dan kepemilikan (barang berharga, tanah, ternak) karena masyarakat enggan untuk

membicarakannya kepada orang yang tidak dikenal, termasuk ketakutan akan pajak dan

perampokan. Tingkat pedidikan termasuk dalam faktor sosial ekonomi karena tingkat pendidikan

berhubungan dengan status perubatan neonatus yaitu dengan meningkatkan pendidikan

kemungkinan akan dapat meningkatkan pengetahuan tentang komplikasi-komplikasi neonatus.

Kurangnya pemberdayaan keluarga dan pemanfatan sumber daya masyarakat mempengaruhi

faktor sosial ekonomi keluarga, termasuk kurangnya pemberdayaan wanita dan tingkat

pendidikan dan pengetahuan orang tua khususnya ibu dalam mengasuh anaknya juga termasuk

faktor sosial ekonomi yang akan mempengaruhi neonatus dengan komplikasi.

2.3.1. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga mempengaruhi pelayaan kesehatan neonatus. Pelayanan

kesehatan neonatus yang tidak memadai pada keluarga dapat meyebabkan cakupan neonatus

Page 3: Bab II Daftar Pustaka

dengan komplikasi sangat tinggi. Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan mampu untuk

memenuhi kebutuhan kesehatan seluruh anggota keluarganya.

2.3.2 Tingkat Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan dalam keluarga khususnya ibu dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi pelayaan kesehatan neonatus. Semakin tinggi pendidikan orang tua maka

pengetahuannya akan kesehatan anaknya akan lebih baik dari yang berpendidikan rendah. Salah

satu penyebab kesehatan neonatus kurang adalah kurangnya perhatian orang tua akan keadaan

sebenar anak. Hal ini disebabkan karena pendidikan dan pengetahuan kesehatan ibu yang

rendah. Pendidikan formal ibu akan mempengaruhi tingkat pengetahuan kesehatan, semakin

tinggi pendidikan ibu, maka semakin tinggi kemampuan untuk menyerap pengetahuan praktis

dan pendidikan formal terutama melalui masa media. Hal serupa juga dikatakan oleh L. Green,

Rooger yang menyatakan bahwa makin baik tingkat pendidikan ibu, maka baik pula keadaan

anaknya.

2.3.3 Kunjungan K4 Ibu hamil

Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang

dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan

kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.Tujuan antenatal care ini adalah untuk

mengurangkan morbilitas and mortalitas ibu dan neonatus.Jika kunjungan K4 ibu hamil nya

tidak lengkap maka resiko neonatus dengan komplikasi akan semakin meninggi.